Top Banner
Meningkatkan Mutu dan Daya Saing SMK Berbasis Pesantren di Era Globalisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Jakarta, 28 Mei 2014
53

Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Jul 18, 2015

Download

Education

Kemdikbud
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Meningkatkan Mutu dan Daya Saing SMK Berbasis Pesantren di Era Globalisasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Menengah

Jakarta, 28 Mei 2014

Page 2: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Peluang dan Tantangan SMK Berbasis Pesantren

1

2

Page 3: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

....Indonesia’s economy has enormous promise....... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

3

Perlu dipersiapkansocial engineering

Perlu peningkatanakses, kualitas danrelevansi pendidikan

Page 4: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"

Bonus Demografi Sebagai Modal

SDM Usia Produktif

Melimpah

Kompeten

Tidak KompetenBeban

Pembangunan

Modal Pembangunan

Transformasi Melalui Pendidikan

-Kurikulum- PTK

-Sarpras-Pendanaan-Pengelolaan

4

Page 5: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK

Pembelajaran

Bermutu di

SMK

(Berbagi)

Sumberdaya dlm

membangun Hard skill

(Sentuhan) TIK dlm

setiap pembelajaran

(Integrasi)

Proses Dlm

Penguatan Soft Skill

Efisiensi &Efektivitas pembangunan

soft skill

(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)

5

Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat

Page 6: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

6

SMK Berbasis Pesantren

Pengasuh ,Ustadz, dan PTK

San

tri /

Pes

erta

Did

ik BOS SMPe

nye

dia

an

Inte

grit

as

Ku

alif

ikas

i

Sert

ifik

asi

Pela

tih

an

Kar

ird

anKe

sjah

tera

an

Perl

ind

un

gan

Satuan Pendidikan

Ru

ang

Belajar

yg agamis

Fasilitas p

engem

ban

gan

Hard

& so

ft skills

Bantuan SiswaMiskin

Sist

. Pem

bel

ajar

an

Sistem Evaluasi

Penyelarasan

Kewirausahaan

Bahan Pembelajaran(termasuk TIK dan

kitab kuning)

Kurikulum + Pendidikan Agama

& Karakter

Masjid

sbg

pu

sat belajar

Asram

a santri

dan

Ustad

z

Beasiswa

Penguatan Akhlak Mulia

Man

ajemen

dan

kultu

rPesan

tren

Fasilitas Kew

irausah

aan

& kem

and

irian

PengembanganBakat dan Minat

Pengelolaan SMK Berbasis Pesantren

Page 7: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

PROFESI :

SERTIFIKAT PROFESI (PII)

INDUSTRI :

FUNGSI JABATAN KERJA

PENDIDIKAN :

GELAR AKADEMIS

OTODIDAK :

PENGALAMANKEAHLIAN KHUSUS

SMP

SMK

D1

D2

D3

S1PRO

S2 S3

9

U 8

M

D7

M 6

5

4

3

2

1

OPERATOR ANALIS AHLI

Peluang Bagi Pesantren untuk menguatkan kompetensi melalui jalur autodidak;

Pesantren dapat unggul dg kompetensi kemandirian dan Ahlak mulia.

Page 8: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Tuntutan Kualitas Lulusan SMK Pesantren

2

8

Page 9: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Pengetahuan dan keterampilan:

+ Analisis, kreasi

+ Menguasai ICT

+ Komunikasi

+ 2nd language (Dwibahasa)

Sikap:

Terlatih dalam etika kerja

Memahami makna kualitas

Kemandirian

Bekerjasama (teamwork)

Bekerja dalam kelompok multibudaya

Jiwa Santri:

Santun dalam berkarya

Teguh kaidah akidah dan syariah

Produktif dalam

Ikhlas dalam membantu kebaikan/kebenaran

Tuntutan Kualitas Lulusan SMK

Kompetensi Lulusan SMK Pesantren

Page 10: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Kompetensi

5 Pilar Belajar :• Knowing what• Knowing why• Knowing how• Knowing when• Attitude & value

Profil

Lulusan

Kompetensi … seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab, yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu olehmasyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaantertentu (Kepmendiknas 045/2002)

• Insan Beriman• Akhlak - kepribadian• Penguasaan Ilmu• Keahlian berkarya• Perilaku berkarya• Berkehidupan

bermasyarakat

Page 11: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

1

2

3

4

5

7

8

9

6

AHLI

ANALIS

TEKNISI/

OPERATOR

S2

S1

S3

SekolahMenengah

Umum

S2(T)

D I

D IV/ S1(T)

D III

D II

SekolahMenegahKejuruan

S3(T) SPESIALIS

PROFESI

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Posisi

PESANTREN?

Page 12: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Pengembangan Pendidikandi SMK Pesantren

3

12

Page 13: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

1. Pengembangan pendidikan di SMK Pesantren1.Memasukkan pendidikan di SMK Pesantren ke dalam

perencanaan pembangunan ekonomi, sosial, budaya;

2.menyesuaian ukuran SMK Pesantren dg kebutuhan ekonomi-sosial.

3.Membangun standar & sistem penjaminan mutu SMK Pesantren

4.Pembelajaran SMK Pesantren terintegrasikan dengan pengajian di pesantren, program magang, dan kemitraan sekolah –perusahaan;

5. Membangun teaching factory/ pabrik produktif di pesantren.

Page 14: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

2. Membangun partnership SMK - Dunia bisnis

1. Membuat mekanisme pembelajaran di SMK, yang didukung oleh pemerintah, bimbingan dari industri, keterlibatan perusahaan, dengan memadukan pembelajaran di pesantren dan restu Kyai dan Para ustadz;

2. Mempromosikan kerjasama sekolah- industri dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan di SMK pesantren;

3. Kemiteraan antara Sekolah dengan dunia Bisnis

4. Mengedepankan keunggulan pesantren sebagai kebijakan yang menguntungkan bagi perusahaan .

Page 15: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

3. Pengembangan fasilitas SMK Pesantren secara merata

1. meningkatkan kualitas pendidikan keterampilan sesuai kebutuhan industri dan masyarakat;

2. meningkatkan jumlah jam pelatihan bagi santri

3. Meningkatkan investasi fasilitas pendidikan di SMK Pesantren;

4. Ikut serta melatih pekerja, teknisi dan masyarakat sekitar.

Page 16: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

4. Meningkatkan kualitas Guru Kejuruan

1. Melatih "guru dengan double kompetensi" (baik dalam pengetahuan profesional dan keterampilan kerja maupun kompetensi kepesantrenan)

2. Meningkatkan peraturan praktek pengalaman kerja untuk guru SMK Pesantren

3. Mempekerjakan guru ahli yang pengalaman kerja mengajar di SMK Pesantren sebagai guru tamu.

Page 17: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Pembelajaran Akhlaq di SMK Pesantren

4

17

Page 18: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

AQIDAH

ISLAM

AKHLAQSYARIAH

TRILOGI AJARAN ISLAM

Page 19: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Pengertian: Akhlaq, etika, dan moral :1. Akhlaq : sumbernya Quran dan sunnah ---->

bernilai ibadah dan dimanifestasikan dalam tindakan nyata.

2. Etika: standarnya pertimbangan akal pikiran; dapat berubah dan berbeda karena waktu, budaya, etnik.

3. Moral: standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat. Ini juga mirip etika.

4. Ketiganya sering dipahami saling tumpang tindih

5. Sumber Akhlaq: yang menjadi ukuran baik-buruk, mulia-tercela, adalah Al-Quran dan As- Sunnah .

Page 20: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Ruang Lingkup Akhlaq1. Akhlaq Pribadi: yang diperintahkan, yang dilarang, yang

dibolehkan, akhlaq dalam keadaan darurat.

2. Akhlaq berkeluarga: kewajiban timbal-balik ortu-anak, kewajiban suami-isteri; kewajiban terhadap karib-kerabat.

3. Akhlaq bermasyarakat: yang dilarang; yang diperintahkan; dan kaidah-kaidah adab (sesama manusia, manusia dan lingkungan: hewan tumbuhan, dan alam, dsb).

4. Akhlaq bernegara: hubungan antara pemimpin-rakyat; dan hubungan luar negeri.

5. Akhlaq beragama: kewajiban terhadap Allah SWT.

Page 21: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Moral dan Pendidikan Karakter

Tiga masalah utama dalam pendidikan anak muda saat ini

Visi Identifikasi apa yang mungkin baik untuk diri dan masyarakat; termasuk

penemuan dan / atau mendefinisikan misi kehidupan seseorang dan gaya hidup yang diinginkan

Kompetensi Pengembangan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang

diperlukan untuk sukses dalam suatu masyarakat tertentu atau budaya

Karakter Kualitas moral dan arah keputusan dan perilaku seseorang

Page 22: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

1. Definisi Karakter

"Terlibat dalam perilaku moral yang relevan atau kata-kata, atau menahan diri dari perilaku tertentu atau kata-kata“

"Satu set kualitas perilaku yang relatif terus-menerus dari individu, dan umumnya memiliki konotasi positif bila digunakan dalam diskusi pendidikan moral"

2. Pentingnya Karakter

Pendidikan karakter harus menjadi bagian utama dari pendidikan

Pendidik : kompetensi dalam keterampilan dasar, sikap-rasa,

harga diri, dan perkembangan moral santri harus menjadi prioritas di sekolah.

Publik : kompetensi dalam keterampilan dasar dan instruksi di sekolah yang akan berurusan dengan moral.

Page 23: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Karakter vs Kompetensi

• Pendidik modern yang lebih menekankan pada kompetensi dari karakter mulai dipandang usang.

• Terdapat dampak positif dari upaya untuk meningkatkan prestasi siswa yang berbasis pada kemandirian, ketekunan tugas, kerjasama, dan kemampuan komunikasi.

• siswa yang disiplin dan lebih religius, dan bekerja keras dinilai lebih tinggi dari pada prestasi akdemik.

• Karakter yang baik semakin menjadi fokus utama karena merupakan tujuan yang dapat dipahami siswa daripada prestasi akademik tinggi yang dapat mengakibatkan keterasingan dari sekolah dan lingkungan.

Page 24: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

1. Apa karakter yang dikatagorikan baik?

Pribadi– jujur dan benar– Mandiri – bertanggung jawab– manajemen diri dan disiplin diri– berani– integritas

Sosial – ramah– penuh kebaikan– kasih– sopan– terpercaya

Unggul dalam peningkatan

ketaatan terhadap

ajaran agama

Page 25: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

2. Apa yang menyebabkan atau mencegah karakter yang baik?

1. Keturunan

2. Awal pengalaman masa kecil

3. Pemodelan oleh orang dewasa & pemuda yang lebih tua

4. Pengaruh teman sebaya

5. Kondisi fisik dan lingkungan sosial

6. Media komunikasi

7. Materi yang diajarkan di sekolah-sekolah dll

8. Situasi dan berbagai peran dalam pergaulan sosial

Page 26: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

3. Bagaimana karakter yang baik dapat diukur?

1. Pengetahuan kognitif yang bisa ungkapkan, ditulis dan di rencanakan

2. Umur kognitif dan moral yang sesuai

3. Nilai - nilai keutamaan yang dinyatakan

4. Komitmen yang direalisasi

5. Perilaku disiplin pada pribadi dan masyarakat .

Page 27: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

4. Bagaimana karakter yang baik dikembangkan?Sekolah efektif mempengaruhi moral dan karakter adalah:

1. Selalu berkhidmad kepada Pengasuh Pesantren

2. dikelola oleh guru/ustadz yang berdedikasi yg memberi keteladanan ;

3. pembelajaran yang terstruktur sehingga siswa dikelilingi oleh berbagai kesempatan untuk berlatih saling membantu melakukan hal yang baik;

4. memberikan pengakuan kepada siswa ketika melakukan yang hal baik;

5. menguatkan sistem, simbol, slogan, upacara, dan identitas kolektif ;

6. berdedikasi mempertahankan disiplin santri, melalui aturan yang jelas;

7. Instruksi akademik dilakukan intensif sebagai tugas individu dan kelompok;

8. mengembangkan loyalitas murid kolektif untuk kelompok dan pesantren;

9. Peduli dan simpati dengan nilai-nilai masyarakat eksternal, dan masalah sosial

10. Belajar mengelola uang dengan hemat dan sederhana;

11. kekurangan dana tidak digunakan sebagai alasan menunda program;

12. Terbuka terhadap masukan, nasihat, dukungan orang tua dan orang lain;

Page 28: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

5. Dimensi SMK Mutu1. Kepemimpinan efektif2. Efektif dalam memanfaatkan sumberdaya3. Efektifitas PBM4. Keunggulan

5 Keunggulan SMK Pesantren

1. Memiliki Kompetensi kerja2. Kemampuan bekerja dalam TIK 3. Kemampuan Bahasa (arab, Inggris, Mandarin)4. Kewirausahaan dan kemandirian5. Karakter Mulia

Page 29: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Model Pembelajaran Akhlak di SMK Pesantren

1. Pembiasaan di Pesantren

2. Kebersamaan sesama santri dan kakak santri

3. Keteladanan Pengasuh, Ustadz, Pak Kyai/Bu Nyai.

4. Pendidikan : kajian kitab di pesantren

5. Peraturan : peraturan kedisiplinan di pesantren

Sudah siapkah SMK Pesantren menghasilkan 250.000 Santri Teknisi per tahun di 2020 ?

Page 30: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

KONTRIBUSI SMK BERBASIS PESANTREN TERHADAP PENDIDIKAN KEJURUAN DAN APK DI INDONESIA

5

Page 31: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

4. KONTRIBUSI SMK BERBASIS PESANTREN TERHADAP

PENDIDIKAN KEJURUAN DAN APK DI INDONESIA

Jumlah penduduk usia 16-18 tahun 12,569,500

Jumlah siswa SMA/SMLB/MA/SMK/Paket C 9,828,067

Jumlah Siswa usia 16-18 th 7321529

APK Sekolah Menengah 0.78

APM Sekolah Menengah 0.58

Jumlah SMK-Pesantren 952

Jumlah siswa 254,287

Rata-rata jumlah siswa/SMK Pesantren 267

Kontribusi SMK Pesantren terhadap APK 2.02%

CATATAN:

Angka DO rata-rata cukup rendah jika dibandingkan dengan jumlah siswa

yaitu sekitar 3-10 siswa per tahun .

Siswa yang DO biasanya karena tidak betah di pondok bukan karena kesulitan

dalam pelajaran

Page 32: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

5. TUJUAN , VISI DAN MISI

• Untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan nasional, yaitu

melaksanakan pendidikan dengan standart mutu yang ditetapkan oleh

pemerintah, meningkatkan kualitas lulusan, memberikan standar pengelolaan

sekolah yang memadai (lingkungan yang nyaman, fasilitas belajar mengajar,

SDM yang kompeten serta pembiayaan yang terjangkau).

• Menyediakan layanan pendidikan yang menyelaraskan pendidikan agama

dan pengetahuan umum, sehingga selain memiliki pengetahuan,

keterampilan, siap kerja, kreatif, professional juga memiliki keimanan dan

ketaqwaan terhadap Allah SWT, beraklaq mulia.

• Ketiga, menciptakan lulusan yang mempunyai jiwa wirausaha, mandiri dan

bertanggung jawab yang merupakan bagian dari pendidikan karakter

bangsa.

Tujuan Dari Pendirian SMK Berbasis Pesantren

Page 33: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Visi

• Lulusan didasari iman dan taqwa, islami, mampu beradaptasi dengan lingkunganmempunyai karakter sesuai budaya santri dalam menghadapi kemajuan jaman.

• Lulusan siap kerja, professional, mempunyai keterampilan, berdaya saing tinggi, danmampu menguasai IPTEK dalam rangka menghadapi globalisasi

• Lulusan memiliki jiwa wirausaha

Misi

• Mengembangkan daya kreasi siswa yang terampil dan inovatif sesuai dengan bidangkeahlian, mandiri, siap kerja, disiplin, mempunyai etos kerja tinggi dan professional.

• Menyediakan akses pendidikan yang bermutu bagi masyarakat, diantaranyamenyelenggarakan pendidikan dengan meningkatkan kualitas SDM (misalnya denganmeningkatkan kualitas pendidik, menyelenggarakan diklat kejuruan sesuai dengankebutuhan pasar/ DU/ DI), pelayanan prima untuk siswa dan guru, aktif dalammengakses bursa kerja dalam rangka memanfaatkan peluang kerja.

• Menciptakan lulusan yang mempunyai keahlian di bidang agama (mampu membacaAl Quran, Kitab Kuning, Hafalan dsb, melaksanakan ibadah sholat dengan baik) sertamemiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

• Mengembangkan budaya dan norma-norma Indonesia: keterampilan bahasa, budipekerti dengan dasar aswaja.

• Mengembangkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta, baik dunia usahamaupun dunia industry (DU/ DI).

• Menciptakan lulusan yang mempunyai jiwa wirausaha.

• Mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

5. TUJUAN , VISI DAN MISI

Page 34: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

6. MANAJEMEN OPERASIONAL SMK PESANTREN

o Bantuan dari pemerintah seperti yaitu BOS/BOSDA

o Iuran berupa SPP/Komite

o Dana donatur dari yayasan

o Perusahaan biasanya berupa alat praktik

A. SUMBER DANA

o SMK Pesantren umumnya dinaungi oleh dewan yayasan

bidang pendidikan.

o Pimpinan tertinggi adalah Kiyai/Sesepuh pondok.

o Dalam SMK Pesantren sendiri memiliki struktur organisasi

yang hampir sama dengan SMA/SMK umum.

B. ORGANISASI PENGELOLA

o SMK Pesantren amatan pada umumnya sudah memiliki

laboratorium maupun bengkel kejuruan masing-masing, hanya

saja kualitas dan kuantitas sarana-prasarana pendukung

kurang memadai. Seperti jumlah bahan terbatas, komputer

terbatas dll.

o Jumlah kamar dalam asrama yang terbatas juga membuat

sekolah harus membatasi pendaftar.

o Untuk sarana lainnya seperti sarana ibadah, beberapa sekolah

belum memiliki sarana ibadah, ada yang sedang dalam

pembangunan.

o Kondisi perpustakan juga tidak layak.

C. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA

SMK NU KAPLONGAN

Pondok Putri Syubbanul Wathon

Perpustakaan SMK Maárif Bobotsari

Pembangunnan Gedung Baru

SMK Cordova

Lab Otomotif SMK Diponegoro

Lab Komputer SMK Roudhotul

Page 35: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

• Penyebaran brosur, kalender yayasan, pamflet

• Dari mulut ke mulut dengan bantuan

orangtua/wali murid

• Jaringan alumni dan wali santri

• Kegiatan bakti/pengabdian masyarakat

• Melalui TV/Radio/Website dan media massa

lainnya

• Mengadaan perlombaan untuk tingkat

SMP/MTs

• Melalui pengajian rutin yang dilakukan oleh

lembaga yayasan

• Menggunakan figur seperti kyai pesantren

• Sosialisasi/prensentasi ke sekolah dan DU/DI

C. Cara Promosi SMK Pesantren

6. MANAJEMEN OPERASIONAL SMK PESANTREN

Page 36: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

Tetap menggunakan kurikulum sesuai

dengan kurikulum yang ditetapkan

Kemdikbud yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 bagi

SMK-SMK yang ditunjuk menjadi sekolah

sasaran implementasi Kurikulum 2013 tahun

ajaran 2013/2014.

Adapula yang melakukan perpaduan

Kurikulum Pondok Pesantren dengan

Kurikulum nasional dengan mengintegrasikan

nilai-nilai kepesantrenan dengan semua

pembelajaran

Beberapa SMK juga memberikan muatan

lokal sesuai dengan kebutuhan dunia

usaha/dunia kerja seperti Bahasa Jepang di

SMK Maarif NU Babatsari serta muatan lokal

terkait lembaga keagamaan yayasan

(aswaja untuk lembaga NU).

A. Kurikulum yang Digunakan

7.SISTEM PEMBELAJARAN

Mengukur dari dimensi pengetahuan

umum dan pengetahuan agama.

Pengetahuan umum/kejuruan:

Sesuai standar nilai KKM yang telah

ditentukan baik itu UN, ujian sekolah serta

ujian kejuruan berupa teori dan

praktikum.

Pengetahuan agama:

- Baca tulis al-quran

- Hafalan al quran

- Sertifikat keagamaan seperti 5T (Tahlil,

Talqin, Tausiyah, Tajwid, Tilawah) contoh

SMK NU Kaplongan Indramayu

- Lulus kompetensi kepesantrenan (Kitab

kuning, al-quran dan akhlak) contoh:

SMK Ibrahimy 1 Sukorejo Situbondo

B. Standar Kompetensi Lulusan

Page 37: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

C. Program Kejuruan• Program kejuruan yang sering disediakan oleh SMK-SMK Pesantren

– Teknik Komputer dan Jaringan

– Teknik Otomotif (Kendaraan Ringan dan Sepeda Motor)

• Program kejuruan lainnya yang juga cukup sering disediakan adalah:

– Kejuruan dalam bidang kesehatan seperti farmasi dan keperawatan.

– tata busana dan tata boga.

• Kejuruan lainnya antara lain:

• Bisnis dan manajemen

• Multimedia

• Agribisnis dan agroteknologi

• Multimedia, animasi

• Kimia Industri

7.SISTEM PEMBELAJARAN

D. Pelaksanaan Pembelajaran

• Proses pembelajaran dilakukan selama 6 hari dalam seminggu, ada

yang libur pada hari Minggu dan ada juga yang libur pada hari Jumat.

• Sebagian besar SMK memiliki jam belajar 8-9 jam pelajaran per hari.

• Sebagian besar SMK pesantren melakukan pembelajaran dengan

proporsi 40% teori dan 60% praktek walaupun ada SMK yang

menerapkan 30:70

Lab Farmasi

SMK Cordova Pati

Bengkel Otomotif

SMK Futuhiyyah

Teknik Komputer

Jaringan

SMK Al Ikhlas

Keperawatan

SMK Al Ikhlas

Page 38: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

E. PERBEDAAN ANTARA SMK BERBASIS PESANTREN DENGAN SMK BIASA

3%

31%

66%

Perbedaan dalam proses pembelajaranantara SMK Pesantren dengan SMK biasa?

1. Tidak adabedanya

2. Sedikit Berbeda

3. Sangat Berbeda

• Jumlah jam belajar (lSMK berbasis

pesantren memiliki jam belajar lebih

panjang, ada dua sesi pembelajaran

yaitu pembelajaran ilmu pengetahuan

umum dan khusus agama di

pesantren)

• Kurikulum yang diterapkan.

(untuk SMK yang berbasis pesantren,

digunakan dua kurikulum, yaitu

kurikulum nasional dan kurikulum

pesantren)

• Lebih ditekankan pada pendidikan agama dan akhlak santri, yang pada akhirnya

mempengaruhi proses pembelajaran ilmu pengetahuan umum.

• Pada pembelajaran ilmu pengetahuan umum di sekolah, kelas juga dikondisikan

dengan suasana keagamaan. Misalnya dengan pemisahan kelas siswa putra dan

putri, pembiasaan solat berjamaah sebeum masuk ke dalam kelas, pembacaan doa

dan lain sebagainya.

7. SISTEM PEMBELAJARAN

Page 39: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

8. PENDAPAT GURU, SISWA DAN ALUMNI TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN

74.7%

79.3%90.2%

Alumni

SiswaGuru

Kesempatan Bertanya/Mengemukakan

Pendapat

Selalu diberi

kesempatan

72.7%

50.0%61.6%

Alumni

SiswaGuru

Kesempatan Melakukan Praktikum

Selalu diberi

kesempatan

93.6%

93.6%

93.8%

Alumni

SiswaGuru

Kemudahan untuk menyesuaikan dengan

metode pembelajaran

Mudah

&

Sangat

Mudah

• Intensitas praktikum sangat kurang, kadang-

kadang praktek dilakukan apabila bahan-

bahannya tersedia, sarana dan prasarana

laboratorium yang kurang memadai. Bahkan ada

sekolah yang belum mempunyai laboratorium

khusus untuk praktek IPA.

• Bagi siswa/alumni yang merasa mengalami

kesulitan dalam mengikuti pembelajaran

menganggap guru kurang komunikatif, kreatif, dan

inovatif dalam menyajikan materi pengajarannya,

maka siswa akan mengalami kesulitan memahami

metode pembelajaran yang disampaikan tersebut.

Page 40: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

KESESUAIAN HARAPAN TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

Ilmu pengetahuan yang diperoleh

- Membantu mendapatkan pekerjaan

- Mendukung pekerjaan yang saat ini ditekuni

- Modal melanjutkan pendidikan ke tingkat

yang lebih tinggi.

- Modal awal untuk dapat membuka

lapangan pekerjaan

- Membantu orang-orang yang tidak tahu

dan tidak paham

Keterampilan yang dimiliki bisa digunakan untuk

membangun usahanya sendiri

Proses pembentukan karakter telah

• membangun rasa kepercayaan diri saat

berkecimpung di masyarakat dan

mendisiplinkan diri sendiri.

• memberikan tanggung jawab kepada para

alumni untuk menjaga status lulusan

pesantren dengan berperilaku positif dan baik

Pendidikan agama yang diperoleh memberikan lapangan pekerjaan alternatif kepada alumni menjadi

benteng dalam kehidupan bermasyarakat.

92.1%

97.8%

95.4%

96.6%

Ilmu pengetahuan

yang diperoleh

Keterampilan yang

didapatkan

Proses

pembentukan

karakter

Pendidikan

agama

8. PENDAPAT GURU, SISWA DAN ALUMNI TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN

Page 41: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

KESULITAN SISWA SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN

68.7% 63.0%

31.3% 37.0%

Alumni Siswa

Tidak Ya Kesulitan yang sering dihadapi oleh siswa adalah

• Kurangnya fasilitas penunjang pembelajaran baik

berupa alat-alat praktikum maupun laboratorium.

• Manajemen waktu dan pelajaran yang terlalu padat,

pada awal masuk SMK Pesantren terjadi culture shock

dengan padatnya jadwal belajar namun secara

perlahan mereka mulai terbiasa dengan pengaturan

jadwal yang ketat dan mampu beradaptasi dengan

baik.

• Kualitas guru yang masih perlu ditingkatkan

• Kurangnya sarana prasarana penunjang seperti di beberapa SMK Pesantren, untuk memakai computer

saat prakter perlu bergantian dengan temannya karena jumlah unit computer terbatas, jumlah alat

laboratorium yang terbatas

• Kurangnya tenaga pengajar produktif sesuai dengan ilmu kejuruan

• Minimnya alat praktek membuat proses pendidikan tidak maksimal

• Asrama siswa yang terbatas

• Input siswa yang berbeda-beda, beban belajar siswa yang banyak sehingga siswa tidak fokus

• Siswa seringkali kecapaian dan sudah mengantuk saat kelas di siang hari,

• Untuk sistem pembelajaran kadang siswa yang non pesantren merasa keberatan jika disamakan

hukumannya dengan siswa yang pesantren sehingga perlu formulasi khusus untuk membahasnya.

• Kompetensi guru, metode pembelajaran yang diterapkan yang monoton dan tidak kreatif membuat

siswa cepat merasa bosan.

• Kedisiplinan guru. Keterlambatan atau bahkan ketidakhadiran guru menjadi perhatian serius para siswa

Page 42: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

Tidak

tersedia Cukup

memadai MemadaiSangat

memadai

3.2%

58.1%

33.3%

5.4%

6.7%

50.7%

31.3%

11.2%3.6%

65.8%

24.3%

6.3%

pe

rse

nta

se

Pendapat terhadap ketersediaan sarana dan prasana

Alumni Siswa Guru

Sarana-prasana yang masih kurang

dan membutuhkan perbaikan antara

lain:

Peralatan praktikum sesuai jurusannya

masing-masing

Laboratorium

Perlengkapan dan bahan-bahan

yang digunakan dalam praktikum

Internet untuk menunjang proses

belajar dalam hal pencarian

informasi

Sarana perpustakaan sekolah

9. PENDAPAT GURU, SISWA DAN ALUMNI TERHADAP KONDISI SARANA DAN

PRASARANA

Page 43: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

10. MOTIVASI dan MINAT BELAJAR SISWA MENGIKUTI PENDIDIKAN

SMK BERBASIS PESANTREN

MOTIVASI UTAMA:

karena ingin belajar ilmu pengetahuan dan

ketrampilan sekaligus belajar ilmu agama.

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Kurang

baikCukup

BaikSangat

baik

0.9%

19.4%

63.9%

15.7%0.0%

12.4%

41.0% 46.7%

pe

rse

nta

se

Meningkatkan kemampuan akademikMeningkatkan pengetahuan agama

• Siswa menaruh minat pada keterampilan-

keterampilan produktif sesuai jurusan

masing-masing

• Siswa juga menaruh minat pada kesenian

dan olahraga dibuktikan dengan

berpartisipasinya mereka dalam kegiatan

ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah

• Cara sekolah meningkatkan minat siswa:

membuat ekstra kurikuler yang

berkaitan dengan kompetensi

jurusan

Reward bagi siswa yang berprestasi

secara akademik

mengadakan training

ESQ/mengundang motivator

untuk memberi motivasi pada

siswanya

melengkapi sarana prasarana

belajar

Page 44: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

11. SUASANA PERGAULAN DI SEKOLAH

0.0%

55.3%

41.5%

3.7%

63.4%

32.8%

0.0%

47.2%52.8%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Kurang baik Baik Sangat baik

Suasana Pergaulan antar Siswa di Sekolah

Alumni Siswa Guru

Kurang

sopan SopanSangat

sopan

0.0%

53.7%

46.3%

Sikap terhadap guru

74.5%

64.9%79.4%

Alumni

SiswaGuru

Kejadian Perkelahian antar Siswa

Tidak

pernah

ada

perkelahian

• Suasana kekeluargaan tercipta di

lingkungan sekolah /SMK Pesantren

• Perkelahian yang biasa terjadi adalah

perkelahian kecil biasanya karena

kesalah-pahaman atau miskomunikasi.

• Usia yang masih muda sehingga emosi

yang cukup labil membuat perbedaan

pendapat dapat memicu perkelahian.

• Murid-murid kerap diajarkan nilai-nilai

keagamaan, menjunjung tinggi akhlak,

menghormati guru, dll serta pembinaan

akhlak yang meliputi pengarahan sikap

dan perilaku yang islami.

Page 45: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

12.PERSEPSI SSWA DAN ALUMNI TERHADAP PENGELOLAHAN SEKOLAH

Kurang

baikCukup

BaikSangat

baik

0.0%

23.2%

44.2%

29.5%0.8% 14.4%

53.8%

31.1%

Penegakan aturan dalam mendukung proses belajar

Alumni Siswa

58.5%

38.3%

1.1%

57.9%

41.4%

0.8%

Tingkat ketanggapan terhadap keluhan siswa

Sangat

tidak

puas

Tidak

puasPuas

Sangat

puas

1.1% 5.3%

73.7%

16.8%3.8% 12.0%

72.2%

12.0%

Kepuasan terhadap sistem pengelolahan sekolah

• Peraturan sekolah atau pondok umumnya terasa

berat bagi siswa baru karena mereka belum

terbiasa, tapi seiring dengan berjalannya waktu

maka mereka pun akan terbiasa dengan

peraturan sekolah dan pondok.

• Umumnya, SMK Pesantren melakukan bimbingan

kepada siswa yang bermasalah agar terjadi

perubahan sikap yang lebih baik dari siswa-siswi.

• Ketidakpuasan siswa umumnya karena

keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di

sekolah. Selain itu, ketidakpuasan tersebut juga

didasari oleh faktor cara mengajar guru yang

seringkali dianggap siswa masih monoton dan

mengundang kebosanan.

Page 46: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

13. HARAPAN DAN KEMUDAHAN MENDAPATKAN PEKERJAAN

SETELAH LULUS

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Kurang

baik Cukup baikBaik

Sangat

baik

2.1%

28.4%

57.9%

9.5%0.0%

30.1%

57.3%

12.6%

Alumni Guru

• Alumni mengatakan bahwa mereka

tidak mendapat kesulitan dalam

mencari kerja, hanya saja gajinya

seringkali terbatas UMK.

• Alumni yang mengatakan gaji yang

diterima tidak sesuai, menyadari hal itu

terjadi disebabkan oleh nilai kelulusan

yang tidak maksimal.

• Gaji yang diterima minimal

sebesar UMP daerah perusahaan

mereka bekerja. Gaji itu sesuai

dengan kompetensi yang mereka

miliki.

Misalnya ingin berwiraswasta, ingin mendalami

kegiatan agama, dan juga ada banyak

responden yang masih belum menentukan

pilihannya)

KEMUDAHAN UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN

SETELAH LULUS

Page 47: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

14. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SMK BERBASIS

PESANTREN

• TOKOH MASYARAKAT

• ORANGTUA

• KOMITE SEKOLAH

• INSTITUSI PASANGAN

• PERUSAHAAN

Page 48: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

PENGARUH KEBERADAAN SMK PESANTREN

Pengaruh dari segi sosial• Meminimalisir kenakalan remaja

dan pergaulan bebas

• Perubahan karakter anak-anak di

lingkungan menjadi lebih baik

Pengaruh dari segi pendidikan• memiliki pilihan untuk melanjutkan sekolah dengan biaya

terjangkau dan jarak yang dekat

• pendorong orang tua untuk menyekolahkan anaknya

• minat masyarakat untuk memasukkan di SMK semakin tinggi

Pengaruh dari segi ekonomi• membuka lapangan pekerjaan

untuk masyarakat,

• mencetak calon tenaga kerja

tingkat menengah siap terjun

dalam dunia kerja

• menambah taraf perekonomian

95.6%

88.5%

100.0%

100.0%

100.0%

Tokoh

Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi

Pasangan

Perusahaan

Sangat

berpengaruh

Page 49: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

MUTU SMK BERBASIS PESANTRENKriteria-kriteria yang menjadi dasar penilaian

mutu SMK berbasis Pesantren oleh komponen

masyarakat, institusi pasangan dan

perusahaan antara lain

Kualitas lulusan SMK Pesantren dengan

melihat kuantitas yang diterima

perusahaan ternama dan PTN

Peran Alumni bagi masyarakat

Biaya yang terjangkau

Status akreditasi

Penghargaan dari KEMENDIKBUD

Peningkatan disiplin siswa SMK Pesantren

Peraturan SMK Pesantren yang ketat

Minat masyarakat Jumlah siswa yang

mendaftar terus bertambah

Banyaknya jurusan yang disediakan

Kualitas tenaga pendidik yang bagus

Kegiatan pondok pesantren yang

mendukung

Sarana prasarana yang cukup lengkap

Mengajarkan pengetahuan umum dan

agama sehingga ada penanaman

moral agama dan karakter

Keberhasilan UN serta angka kelulusan

sekolah yang selalu lulus 100%

• Responden yang menganggap mutu SMK

pesantren kurang baik disebabkan SMK

Pesantren tersebut masih baru sehingga masih

dalam proses dan masih banyak kekurangan

untuk menuju yang terbaik.

• Pendidikan karakter sebagai akibat dari

perpaduan pendidikan pengetahuan

umum dan agama menjadi faktor

pendorong masyarakat menganggap

SMK pesantren ini sangat baik.

95.6%

98.3%

94.7%

100.0%

100.0%

Tokoh

Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi

Pasangan

Perusahaan

Baik

Sangat baik

Page 50: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

PERAN ALUMNI BAGI MASYARAKAT

Adapun yang menjawab tidak ada alumni SMK

Pesantren yang berperan di lingkungan karena

• sebagian besar siswa SMK Pesantren berasal

dari luar kota,

• ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi

dan SMK Pesantren masih tergolong baru

sehingga jumlah alumni masih sedikit.

Berbagai contoh peran alumni di lingkungan

berdasarkan informasi antara lain:

Berperan sebagai penggerak di organisasi

kepemudaan seperti Karang Taruna, KNPI dll.

Menjadi guru di sekolah-sekolah sekitar atau

guru mengaji.

Menjadi bagian dalam perangkat desa

bahkan kepala desa

Sebagai ustadz, khotib saat sholat jumat,

pemuka agama, dai atau ulama

Ada juga yang berperan dalam

pemerintahan sebagai pejabat atau anggota

DPRD bahkan bupati

Sebagai wiraswasta/pengusaha sehingga

membuka lapangan pekerjaan

Sebagian besar banyak yang masih

mengabdi ke pondok pesantren dengan

menjadi pengurus pondok

77.3%

64.2%

78.9%

50.0%

40.0%

Tokoh

Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi

Pasangan

Perusahaan

Memiliki

peran bagi

masyarakat

Page 51: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

KEKHAWATIRAN ADANYA SMK PESANTREN

Masyarakat menyambut baik keberadaan SMK

pesantren dan tidak terdapat kekhawatiran dengan

adanya SMK Pesanteren di wilayahnya karena:

o SMK tersebut diharapkan mencetak lulusan siap

kerja atau membuka lapangan pekerjaan.

o Siswa mengikuti pendidikan agama/pesantren

yang ketat dan mendalam.

o Situasi tetap aman sejak berdirinya SMK

Pesantren.

o Dididik oleh guru yang punya pengetahuan

agama Islam yang kuat.

o SMK-nya bermutu dan diyakini membawa

pengaruh yang baik.

o SMK dirasa menjadi kebutuhan dan telah menjadi

kebanggan masyarakat.

o Tidak ada pengaduan yang negatif dari

masyarakat terhadap sekolah/pesantren

Selama ini hubungan sekolah dan masyarakat selalu baik dan berjalan dengan

sinergis, oleh karena itu suasana dan pergaulan dengan lingkungan sekitar tidak

menimbulkan masalah.

Besarnya minat masyarakat bersekolah di SMK

Pesantren membuat kapasitas ruang dan jumlah

sarana dan prasarana dikhawatirkan tidak cukup.

Kualitas pendidikan umum SMK Pesantren tertinggal

karena menjaga pendidikan agama

khawatir SMK ini tertinggal kualitasnya karena

perkembangan zaman yang cepat.

91.2%

95.1%

94.7%

100.0%

100.0%

Tokoh

Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi

Pasangan

Perusahaan

Tidak ada

kekhawatiran

terkait SMK

Pesantren

Page 52: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

SUASANA PERGAULAN DENGAN MASYARAKAT

100.0%

100.0%

100.0%100.0%

100.0%

Tokoh Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi Pasangan

Perusahaan

Pergaulan Siswa dengan Masyarakat

95.6%

96.7%

94.7%100.0%

75.0%

Tokoh Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi Pasangan

Perusahaan

Kejadian Perselisihan Antara Siswa dan Masyarakat

98.5%

100.0%

100.0%100.0%

75.0%

Tokoh Masyarakat

Orangtua

KomiteInstitusi Pasangan

Perusahaan

Sikap Siswa terhadap Masyarakat

baik

sangat baik

tidak pernah

ada perselisihan

sopan

sangat sopan

• Pada umumnya suasana pergaulan sekolah dengan

masyarakat sekitar dinilai tidak ada masalah, semua

berjalan dengan aman dan tentram.

• Untuk pesantren yang memiliki aturan ketat dimana

setiap siswa/santri yang keluar ponpes harus seizin

kepala asrama/pengawas, interaksi antara santri

dengan masyarakat sekitar jarang terjadi.

• Pergaulan antar siswa/santri sangat baik dan erat sekali

karena mereka tinggal satu asrama.

• Pernah terjadi kesalahpahaman antara warga dengan

siswa karena masalah cara mengendarai kendaraan

yang ugal-ugalan namun telah diselesaikan dengan

musyawarah antara warga dengan pihak sekolah.

Page 53: Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014

TERIMA KASIH