Top Banner

of 24

Pembekuan Semen

Oct 10, 2015

Download

Documents

Amrul Ilman Z

pembekuan sangat penting untuk menjaga kualitas sperma yang akan di inseminasikan ke sapi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Pembekuan semenSetelah ditampung, semen harusdiperlakukan dengan hati2untuk menghindari cold shock / pemanasan tinggiKontaminasi dengan urine dan bahan-bahan kimia pengocokan atau goncanganKena sinar matahari langsung Tahan dalam suhu kamar lebih kurang 2 jam

  • Semen yang tidak diencerkan dapat disimpan pada suhu 27C - 32C kemudian disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 3C - 8CAtau dapat ditambah bahan pengencer dan disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 5CMotilitas tahan sampai 7 14 hari, tetapi angka konsepsi rendah setelah 36 jamEvaluasi tidak boleh lebih dari 10 - 15 menitSemen cair motilitasnya baik dalam waktu 3 4 hari

  • Bahan pengencer : - sitrat kuning telur - air susu segar / skim milk - pengencer mengandung gliserol

    Penanbahan antibiotika - 300 mg sulfanilamide per 100 ml pengencer - 1000 IU penicillin per ml pengencer

  • Contoh : volume ejakulat 5 ml konsentrasi spermatozoa 1000 juta / ml motilitas 70%

    Jadi pengencer yang dibutuhkan : konsentrasi x motilitas x volume ejakulat x volume straw konsentrasi spermatozoa / straw

    1000 jt x 70% x 5ml x o,25 ml 25 jt

  • Suhu pengencer harus sama dengan suhu semen pada waktu dicampurkan Pencampuran dilakukan bertahap, kemudian tabungnya dimiringkan ke depan ke belakang supaya dapat bercampur sempurna

  • Keuntungan dan kerugian semen beku Suatu teknologi modern selalu harus dipahami benar-benar dan ditinjau dari segi untung ruginya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebelum ia dapat di terapkan dan memberi manfaat yang dikehendakiPenggunaannya dengan hasil yang memuaskan mungkin berlaku di suatu daerah dan pada suatu jenis peternakan tertentu tetapi belum tentu dapat diterapkan secara berhasil di daerah atau pada jenis peternakan yang lain

  • Keuntungan semen beku Dapat dipakai secara efisienDapat mengatasi hambatan waktu dan jarakMemungkinkan perkawinan selektif dengan pejantan2 unggul untuk daerah yang luasBiaya pengankutan yang murah

  • Kerugian semen beku 10% - 20% semen pejantan tidak tahan terhadap pembekuan Semen beku mahal, biaya produksi dan penyimpanannya cukup tinggiDalam proses pembekuan, antara 20% - 80% rata2 50% spermatozoa akan mati sehingga jumlah sel kelamin jantan tersebut perlu dipertinggi untuk setiap dosis IB ( semen cair 5 jt spermatozoa / straw, semen beku 12 jt spermatozoa / straw, ini untuk dosis minimal )Bisa menyebarluaskan penyakit viral dan bakterialMembatasi jumlah pejantan yang dipakai dan mungkin mempersempit dasar genetik sesuatu bangsa ternak tertentu

  • Problema pembekuan semen dan cara me Ngatasinya - pengaruh cold shock terhadap sel yang dibekukan - perubahan intraseluler akibat pengeluar an air yang berhubungan dengan pem bentukan kristal-kristal esPembekuan adalah suatu fenomena pengeringan fisik . Apabila suatu larutan dibekukan, maka pelarut yaitu air akan membeku menjadi kristal es, dan bahan terlarut tidak bersatu dengan kristal2 tersebut melainkanberakumulasi dan makin pekat

  • Pada pembekuan semen terbentuk kristal2 es, terjadi penumpukan ekektrolit dan bahanterlarut lainnya di dalam sel2, sehingga dapat merusak spermatozoa secara mekanik dan melarutkan selubung lipoprotein dinding sel spermatozoa dan pada waktu thawing permiabilitas membran sel akan berubah dan menyebabkan kematian sel Penambahan glycerol / glycerin ke dalam medium telah mengatasi prolema tersebut Waktu ekuilibrasi adalah periode yang diperlukan spermatozoa sebelum pembekuan untuk menyesuaikan diri dengan pengencer supaya sewaktu pembekuan kematian spermatozoa yang berlebihan dapat dicegah

  • Waktu ekuilibrasi berbeda pada berbagaijenis, bangsa dan individu pejantan Semen harus berada di dalam pengencer dengan atau tanpa glycerol selama kuranglebih 4 jam pada suhu 5C Glycerol mempunyai pengaruh negatif terhadap antibiotika, sebaiknya ekuilibrasi dilakukan pada pengencer tanpa glycerol

  • Alat alat pembekuan Nitrogen cair dimasukkan ke dalam contai ner Spermatozoa sebelum dimasukkan ke da lam nitrogen cair, harus dilakukan ekuili brasi, yaitu ditaruh 10 cm diatas nitrogen cair dengan suhu - 25C Setelah dimasukkan ke nitrogen cair, setelah 24 jam di lakukan thawing untuk uji kualitasnya

  • ThawingPencairan kembali setelah dibekukanThawing bisa menggunakan air hangat, air kran atau air es, yang disesuaikan dengan lama thawing ( suhu semakin tinggi, maka waktu semakin cepat )

    Teknik Inseminasi BuatanMetode spekulum ( kambing, domba ) vulva dibuka dengan spekulum, kemudian gun dimasukkan ke alat reproduksi ( servik )Metoda retrovaginal ( sapi, kerbau ) tangan dimasukkan ke rektum, memegang servik, kemudian gun dimasukkan ke servik

  • Teknik Inseminasi BuatanMetode spekulum ( kambing, domba ) Vulva dibuka dengan spekulum, kemudian gun dimasukkan ke alat reproduksi ( servik )Metode retrovaginal ( sapi, kerbau ) Tangan dimasukkan ke rektum, memegang servik, kemudian gun dimasukkan ke servik

  • Evaluasi hasil IBPersiapan semen ( segar, dingin atau beku ) sebe lum digunakan untuk IBPersiapan ternak betina yang akan dilakukan IB Teknik teknik IBEvaluasi keberhasilan IB

  • Apa yang mempengaruhi keberhasilan Inseminasi BuatanKondisi betinanyaSemen spermatozoanyaKetepatan waktu IBKetepatan penempatannya ( deposisi semen )Penyakit Kondisi betinanyaKesehatannya dan anatomi organ reproduksinyaSkor kondisi tubuhLingkungan dan pakanEktoparasit dan endoparasitKondisi hormonal yang baik

  • Spermatozoanya Total spermatozoa yang bergerak ( motil ) yaitu % motillitas dan konsentrasinyaWaktu inseminasi Waktu optimum untuk melakukan inseminasi harus diperhatikan dengan waktu kapasitasi yaitu suatu proses fisiologi yang dialami oleh spermatozoa di dalam saluran kelamin betina untuk memperoleh kesanggupan membuahi sel telur

  • Pada tikus dan kelinci proses kapasitasi membu tuhkan waktu 2 sampai 4 jam di dalam uterus atau tuba fallopiiWaktu inseminasi pada sapi idak boleh kurang dari 4jam sebelum ovulasi atau tidak boleh mele bihi 6 jam sesudah akhir estrus IB pada sapi antara 8 sampai 24 jam (7-18 jam) sebelum ovulasi akan memberikan angka konsepsi yang paling tinggi Angka akan lebih baik 50%, apabila IB dilakukan lebih dari 24 jam sebelum ovulasi sewaktu hewan dalam keadaaan berahi sampai 6 jam sesudah akhir estrus

  • Pertama kali harus diinse terlambatterlihat estrus minasi pada pagi hari yang sama hari berikutnya sore hari sore hari berikutnya sesudah jam ( pagi-siang ) 15.00 besoknya

    Spermatozoa sapi tahan hidup kira-kira 30 jam 56 jam di dalam saluran kelamin sapi betina

  • Tempat deposisi semen deposisi semen dilakukan dalam servik pada pangkal korpus uteri ( posisi 4 )

    Evaluasi keberhasilan Inseminasi Buatan Keberhasilan kebuntingan setelah dikawinkanJarak antara partus sampai bunting kembaliInterval beranak Umur pubertas

  • Sistem pencatatan hasil inseminasi buatan diperlukan untuk : - menilai ketrampilan kerja inseminator, dan pe nguasaan teknik inseminasi - menilai kesanggupan peternak dalam mende teksi berahi - menentukan sebab-sebab kegagalan yang bersumber pada pejantan maupun hewan betina - memberi data untuk penilaian hasil inseminasi dan efi siensi reproduksi - memperkirakan waktu kelahiran anak yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran - memberi informasi tentang identitas induk dan ayah dari anak yang lahir dari hasil inseminasi buatan

  • Pada prinsipnya catatan IB mengandung informasi : - nama dan alamat peternak - nama, nomor, bangsa, gambar warna, induk dan ayah hewan betina yang diinseminasi, keadaan berahi - tanggal inseminasi pertama, kedua dan ketiga - nama atau kode pejantan - nama inseminator - tanggal dan hasil periksaan kebuntingan - tanggal melahirkan dan jenis kelamin anak, nama atau nomor anak - tanggal serta keterangan tentang pemeriksaan dokter hewan atau kejadian abortus

  • Non-Return Rate (NR) : persentase hewan yang tidak kembali berahi ( minta kawin ) atau bila ti dak ada permintaan inseminasi lebih lanjut dalam waktu 2 8 35 hari ( jml sapi yg di IB) (jml sapi yg kbl IB)NR(%) = X100 jumlah sapi yang di IB

    Conception Rate (CR) : persentase sapi betina yang bunting pada inseminasi pertama

  • jml betina bunting yg didiagnosa secrktCR(%) = X100 jml seluruh betina yg diinseminasi

    Jumlah inseminasi perkebuntingan ( service per Conception )Calving Rate ( angka kelahiran )