Pembekalan 2016

TVRI GOES TO DIGITAL

Keunggulan TV digital dibanding TV analog:

Jumlah program dalam satu kanal lebih banyak

Hemat spektrum frekuensi (SFN/Single

Frequency Network)

Kualitas gambar lebih baik

Fitur tambahan: interaktif (EPG/Electronic

Program Guide), mobile reception

MULTI KONTEN

Konten Joglo Channel 39 (analog):

Konten Joglo Channel 42 (digital):

TVRI NASIONAL

TVRI BUDAYA

BADAR TV

TVRI DKI JAKARTA

TVRI NASIONAL

TEMPO TV

DAAI TV

INSPIRA TV

NET TV

CNN

TV MU

NTV

TVRI SPORT

Up to 25 SD contents @ 2

Mbps

Hanya 1 konten...

Kualitas gambar TV analog akan berkurang seiring dengan degradasi pada sinyal

TV analog

Kualitas gambar TV digital akan tetap sama seiring dengan degradasi pada sinyal TV

digital, sampai pada level tertentu kualitas gambar langsung berkurang drastis (cliff

effect)

BLOK DIAGRAM PEMANCAR

EXC PABP

F

Video

Audio

EXC PABP

F

HEA

DEN

D

Video

Audio

Data

MPEG-

2 TS

Analog/SDI

ANALOG:

DIGITAL:

SDI (Serial Digital Interface): salah satu jenis digital video interface, video dan

audio tergabung di dalam satu kabel. Maksimum bit rate untuk SDI standard

definition adalah 270 Mbps.

MPEG-2 TS (Transport Stream): salah satu standar container format, untuk

mengirim dan menyimpan video, audio dan data. MPEG-2 TS ini kemudian dapat

ditumpangkan ke data streaming dalam format ASI (Asynchronous Serial Interface)

atau IP (Internet Protocol).

DATA PEMANCAR DIGITAL EKSISTING TVRI

No. Satuan Transmisi Provinsi Channel MerkPower

(watt)

1 BANDAR BARU SUMATERA UTARA 28 NEC 5.200

2 SIBOLGA SUMATERA UTARA 30 ELECTROSYS 1.200

3 PALEMBANG SUMATERA SELATAN 29 ELECTROSYS TL6F5K 5.000

4 P.BATAM RIAU 48 R&S NV 8604 2.000

5 PANYANDAKAN JAWA BARAT 35 PLISCH 5.000

6 JOGLO DKI JAKARTA 42 R&S NV8620V 10.000

7 PATUK/GN.KIDUL DIY 29 NEC 5.000

8 GOMBEL JAWA TENGAH 28 R&S 5.000

9 SURABAYA JAWA TIMUR 35 ELECTROSYS 5.000

10 BUKIT BAKUNG BALI 30 R&S 5.000

11 BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN 31 NEC 3.400

12 MAKASAR SULAWESI SELATAN 28 NEC 5.000

13 BANDA ACEH ACEH 29 PLISCH 2.000

14 BENTIRING BENGKULU 34 PLISCH 5.000

15 POLEMAK PAPUA 43 NEC 3.200

16 KENDARI SULAWESI TENGGARA 34 R&S 5.000

17 PALU SULAWESI TENGAH 35 R&S 2.000

18 GORONTALO GORONTALO 34 NEC 2.000

19 PASIR SUMBUL JAWA BARAT 23 R&S 1.000

20 MATARAM NTB 29 NEC 1.000

21 GUNUNG LAMPU KALIMANTAN TIMUR 28 R&S 5.000

ANALOG TO DIGITAL MIGRATION

Dualcast (change setting on exciter):1. Pekanbaru (Riau)

Change exciter analog to digital:1. Gunung Mangkol (Bangka Belitung)

ITTS II Project (ready to digital): 1. Pandai Sikat (Sumatera Barat)

2. Gunung Gompong (Sumatera Barat)

3. Telanaipura (Jambi)

4. Gunung Betung (Lampung)

5. Simpang Pematang (Lampung)

6. Kotabumi (Lampung)

7. Gunung Tela (Jawa Barat)

8. Wungurejo (Jawa Tengah)

9. Gunung Doek (Jawa Timur)

10. Pontianak (Kalimantan Barat)

11. Mamuju (Sulawesi Barat)

12. Manado (Sulawesi Utara)

13. Bukit Greser (Maluku)

14. Palangkaraya (Kalimantan Tengah)

15. Oben (NTT)ITTS II

BLOK DIAGRAM SISTEM DOWNLINK

DVB-S2

Encoder

Mitra

EXISTING UPLINK SYSTEM

Satellite Indosat sewa ¼ transponder, bandwidth: 9 MHz

2 jenis output :a. DVB-S SD MPEG 2 (1 Content)

Ground Segment : Video Bitrate : 4.432 Mbps

Audio Bitrate : 128 Kbps

Transport Stream bitrate : 4.83 Mbps

Modulator IF Frequency : 67.1 MHz

Modulator Power Out : -11.8 dB

Up converter frequency : 5990 Mhz

Up Converter IF Attenuation : 10 dB

Up Converter L-band Att enuation : 10 dB

Current SSPA Output Power : 22.92 Watt

Satellite Parameter : Satellite : Palapa D

Orbit : 113 ° E

Transponder : 2H

Uplink Frequency : 5987.1 MHz

Symbol Rate : 3.500 Msps

Modulasi : DVB-S QPSK ¾

Video Coding : MPEG-2

Roll Off : 20 %

Downlink Frequency : 3762.1 MHz

Bandwidth Satellite : 4.2 MHz

b. DVB-S2 SD MPEG 4 (3 Content) Ground Segment :

Video Bitrate : Statmux group 3 channels average @ 2 Mbps

Audio Bitrate : 128 Kbps

Transport Stream bitrate : 6.3487 Mbps

Modulator IF Frequency : 71.6 MHz

Modulator Power Out : -19.5 dB

Up converter frequency : 5990 Mhz

Up Converter IF Attenuation : 10 dB

Up Converter L-band Att enuation : 10 dB

Current SSPA Output Power : 72.6 Watts

Satellite Parameter : Satellite : Palapa D

Orbit : 113 ° E

Transponder : 2H

Uplink Frequency : 5991.6 MHz

Symbol Rate : 4 Msps

Modulasi : DVB-S2 QPSK 4/5

Video Coding : MPEG-4

Roll Off : 20 %

Downlink Frequency : 3766.6 MHz

Bandwidth Satellite : 4.8 MHz

10 PENYEDIA KONTEN SWASTA YANG SUDAH

BERGABUNG DI MUX PEMANCAR JOGLO :

Nusantara TV

TV Mu

Tempo TV

DAAI TV

CNN Indonesia

Inspira TV

Badar TV

NET TV

Kompas TV

Gramedia TV

BANDUNG :

Inspira TV

CNN

Bandung Persada TV

Nusantara TV

JOGJA : Inspira TV

Nusantara TV

MEDAN : Inspira TV

Nusantara TV

SURABAYA : Inspira TV

Nusantara TV

SEMARANG : Inspira TV

Nusantara TV

MAKASAR :

Inspira TV

Nusantara TV

KALSEL : Inspira TV

Nusantara TV

BALI : Nusantara TV

RIAU : Inspira TV

Nusantara TV

BATAM : Nusantara TV

HEADEND

Encoder : alat yang mengubah informasi dari satu format/kode ke format/kode

lainnya untuk kompresi (dalam hal ini video, audio, dan data).

Multiplexer : alat yang menerima satu atau beberapa data analog atau digital dan

menggabungkannya menjadi satu data tunggal (dalam hal ini data digital).

ENCODER

Kompresi yang dapat digunakan:

1. MPEG-2

2. MPEG-4/H.264/AVC

3. HEVC/H.265

SD MPEG-2 @ 4 Mbps

SD MPEG-4 @ 2 Mbps

HD MPEG-4 @ 8 Mbps

HD HEVC @ 6 Mbps

Input encoder yang dapat digunakan:1. Analog (Audio dan Video)

2. SDI

3. IP

Output encoder dapat berupa:1. ASI

2. IP

ENCODER

MULTIPLEXE

R

TRANSMITT

ER DIGITAL

ENCODER

ENCODER

ENCODER

Analog/SDI/IP ASI/IP

ASI/IP

- Memancarkan program dari multiplexer yang sama pada kanal yang

sama.

- Pemancar-pemancar adjascent dianggap sebagai echo dari pemancar

utama.

Sinyal yang diterima dari pemancar

manapun harus terlihat seperti echo

dari sinyal yang diterima dari

pemancar lain.

Pemancar yang berada didalam Single Frequency Network harus beroperasi:

-Pada kanal yang sama (frekuensi yang sama)

-Pada saat yang sama

-Content yang sama (bit demi bitnya)