Top Banner

of 24

Pemasangan Nasogastric Tube

Jul 17, 2015

Download

Documents

tianti_887158
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

KELOMPOK VII

DESMA N.A SARTIKA S.R DEWI APRIANTI GINANJAR TEGAR PERDANA SANTI PURWANTI INDRI DWI R RIRIN ISMA SHEHIKA SITI ULFA SYAVIKA AYUNI

DEFINISI Nutrisi adalah keseluruhan proses dimana tubuh mengambil makanan darinya untuk pertumbuhan dan perbaikan. Dan digunakan untuk mempertahankan kesehatan

Tanda-tanda nutrisi yang baik mencakup :

Rambut yang bercahaya Kulit bersih dan mata jernih Tubuh yang berkembang baik Ekspresi siap Ceria Pola tidur sehat Nafsu makan baik Kebiasaan buang air besar teratur Berat badan seimbang dengan tinggi badan

Nutrisi AlternatifJika saluran pencernaan terkena penyakit atau karena hal-hal lain sehingga makanan tidak dapat dikonsumsi dengan cara biasa, maka makanan perlu diberikan langsung ke saluran pencernaan. Hal itu dapat dilakukan secara: Infus intra vena : nutrisi esensial diberikan langsung ke tubuh pasien melalui intravena. Nasogastric tube (pemberian makanan secara enteral): selang yang dimasukkan melalui hidung ke dalam lambung Gastrotomy tube : selang yang dimasukkan melalui dinding perut ke dalam lambung

Nutrisi Enteral

Nutrisi Enteral ( Enteral Nutrition, EN) adalah nutrien yang diberikan melalui saluran gastrointestinal. Nutrisi enteral adalah nutrisi yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jika saluran gastrointestinal klien berfungsi dengan menyediakan dukungan psikologi, keamanan, dan nutrisi yang ekonomis. Pada klien yang mengalami kesulitan makan dapat diberi nutrisi enteral dengan cara menggunakan selang nasogastric (naso gastric tube, ngt).

Formula pada Nutrisi Enteral :1. 2.

3.4.

5.6.

Beragam dalam komposisi dan kepadatan nutrien. Formula yang berdasarkan elemen atau peptida digunakan untuk klien yang memiliki gangguan digesti atau absorpsi Formula penyakit khusus memiliki modifikasi dalam kandungan nutrien yang spesifik atau kepadatan kalori Formula standar untuk pasien yang untuk klien yang tidak memiliki gangguan digesti atau absorpi Semua formula pemberian makan melaui selang adalah bebas laktosa Formula yang mengandung efek nutrien spesifik seperti glutamin, nukleotida, dan asam lemak omega 3

Nastrogastric Tube (NGT)Ketika klien tidak mampu mengunyah makanan tetapi masih bisa mendigesti dan mengabsopsi makanan, maka diindikasikan pemberian makan melalui hidung (naso gastric tube). Untuk orang dewasa kebanyakan selang ini berukuran 8 hingga 12 Fr dan 0,9 hingga 1,1 m panjangnya. Klien berpenyakit kritis sering kali memerlukan penempatan selang yang melebihi lambung hingga ke usus karena pengosongan gaster sering berubah dalam populasi ini (Minard, 1994).

Penempatan selang yang salah dapat terjadi saat batuk, muntah dan pengisapan. Komplikasi utama nutrisi enteral meliputi : 1. Aspirasi 2. Komplikasi gastrointestinal 3. Masalah dengan akses alat, selang makan, pompa makan, dll. 4. Komplikasi elektrolit atau metabolik

JALUR NGT

TujuanUntuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien yang tidak dapat mengunyah makanan tapi masih bisa mendigesti dan mengabsopsi makanan, sehingga: Klien akan kembali dalam keadaan 10% rentang berat tinggi badan yang baik Klien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batasan yang normal Klien akan ingesti atau telah diberikan diet atau nutisi yang secara minimal, memenuhi RDA Tidak adanya komplikasi yang dihasilkan dari pemberian nutrisi

1.2.

3. 4.

INDIKASI Untuk klien yang tidak dapat mengunyah makanan tapi masih bisa mendigesti dan mengabsopsi makanan KONTRAINDIKASI Kontra indikasi nutrsisi enteral adalah : 1. problem keseimbangan cairan yang kompleks ( kalau penanganan klinis dapat terganggu karena sekuentrasi cairan dalam usus). 2. obstruksi intestinal 3. ileus paralitik

IMPLEMENTASI

Peralatan1.2. 3. 4.

5.6. 7. 8. 9.

Slang nasogastrik berdiameter kecil (8-12 French) Pelumas larut air Spuit berujung kateter 60 ml stetoskop lampu senter Plester hipoalergik dan tinkur benzoin Spuit berujung kateter Strip indicator pH (skala 0-14) Segelas air dan sedotan

10. 11.

12.

13.14.

Baskom Peniti pengaman, pita karet, senter kecil, klem Handuk mandi, tissue wajah Spatel lidah Sarung tangan sekali pakai

Langkah1. 2. 3. 4.

5.

ikuti protocol standar Bantu klien untuk posisi fowler tinggi dengan bantal dibelakang dan bahu Berdirilah di sisi kanan tempat tidur klien bila Anda bertangan dominant kanan tempatkan handuk mandi di atas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalam jangkauan klien Instruksikan klien untuk rileks dan bernapas secara normal saat menutup satu lubang hidung. Kemudian ulangi prosedur untuk lubang hidung yang lain. Pilih salah satu dengan aliran paling besar

6.

7. 8.

9.

Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan tandai dengan plester. Ukur jarak dari ujung hidung ke daun telinga ke prosesus xifoideus sternum, tambahkan 20 sampai 30 cm untuk slang nasointestinal potong 10 cm plester siapkan slang nasogastrik berdiameter kecil untuk intubasi. Slang plastic tidak boleh direndam di dalam air es, injeksikan 10 ml air dari spuit 30 ml atau yang berujung Luer Lok lebih besar ke slang. Pastikan bahwa stylet diposisikan aman terhadap ujung yang dibebani dan kedua sambungan Luer-Lok terkunci rapat cuci tangan dan pakai sarung tangan

10.

11. 12.

13. 14.

beri tahu klien ketika menginsersi slang. Masukkan slang dengan perlahan melelui lubang hidung sampai tenggorokan. Dapat menyebabkan klien menelan. Arahkan ke belakang dan bawah telinga fleksikan kepala klien kearah dada setelah slang melalui nasofaring. Biarkan klien rileks sebentar dorong klien untuk menelan dengan memberikan sedikit air atau batu es bila mungkin. Masukkan slang saat klien menelan. Rotasi slang 180 derajat saat memasukkannya tekankan perlunya bernapas lewat mulut dan menelan selama prosedur Ketika ujung slang mencapai karina berhenti dan dengarkan adanya pertukaran udara dari bagian distal slang

15.16.

17.

18.

masukkan slang tiap klien menelan sampai panjang yang diinginkan telah dilalui periksa penempatan slang di belakang tenggorokan di atas lidah periksa pemasangan slang. Posisi yang tepat penting sebelum mulai memberikan makanan. Ambil udara 30 ml dengan spuit dan sambungkan spuit ke ujung slang nasogastrik. Aspirasi dengan perlahan untuk mendapatkan isi gastric ukur pH-nya. pH gastrik berkisar 1 sampai 4. pH nasointestinal lebih dari 6. Bila slang tidak di lambung, masukkan 2,5 sampai 5 cm lagi dan periksa kembali posisinya oleskan tinkur benzoin pada ujung hidung klien dengan slang. Biarkan mongering

19.

20.

21.

fiksasi slang. metode plester. Potong 10 cm plester, bagi dua pada satu ujung sepanjang 5 cm. tempatkan ujung plester yang lain di atas batang hidung klien, balutkan 1,3 cm plester melingkari slang di bagian luar hidung alat fiksasi slang. Tempelkan ujung lebar perekat pada batang hidung klien, selipkan sambungan mengitari slang yang keluar dari hidung ikatkan ujung slang nasogastrik ke pakaian klien dengan menggulung pita karet mengitari slang pada simpul hidup dan penitikan di pakaian untuk pemasangan via usus, posisikan klien miring kanan, bila mungkin sampai pemeriksaan radiologik tentang penempatan yang tepat telah ditetapkan. Bantu klien untuk mendapatkan posisi nyaman.

22.

23.

24. 25.

26.

dapatkan foto abdomen (slang harus diberi radiopaque) sering berikan hygiene oral. Bersihkan slang di lubang hidung tetap tinggal dan bicara dengan klien lepaskan sarung tangan dan buang peralatan, cuci tangan lengkapi akhir protocol keterampilan