Top Banner
Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011 Kelompok 2– Prioritas Aksi 2 Workshop Nasional, 21 Juli 2010 FGD Prioritas Verifikasi di Daerah
36

Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Jan 13, 2016

Download

Documents

cicily

Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011. Kelompok 2– Prioritas Aksi 2 Workshop Nasional, 21 Juli 2010 FGD Prioritas Verifikasi di Daerah. HFA Priority for Action 2. Mengidentifikasi, mengkaji dan memantau Risiko dan meningkatkan peringatan dini. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Kelompok 2– Prioritas Aksi 2 Workshop Nasional, 21 Juli 2010

FGD Prioritas Verifikasi di Daerah

Page 2: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Mengidentifikasi, mengkaji dan memantauRisiko dan meningkatkan peringatan dini

Page 3: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Indikator Prioritas Aksi 2:1Penilaian risiko lokal dan nasional berdasarkan data bahaya/hazard dan informasi kerentanan yang tersedia dan meliputi penilaian risiko untuk sektor-sektor utama

Peta risiko semua jenis bahaya sudah dibuatkan dalam Renas PB (2009-2012) tingkat nasional, yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Aksi Nasional. Dokumen Parba (Hazard analysis) sudah diterbitkan oleh BNPB, belum dioverlay dengan data kerentanan termasuk aspek sosek

Belum diketahui pedoman umum analisis risiko menurut spesifik bahaya, di tingkat nasional. Kalaupun ada, belum ‘public accessible’

Pusat Studi Bencana sudah membuat peta index risiko bencana nasional. Namun belum diketahui (tdk ada data yg dimiliki kelompok) mengenai parameter dan metode yang digunakan

Tidak diketahui apakah pengembangan peran pusat studi memberikan kontribusi terhadap penyediaan produk analisi risiko

Terbitnya Surat Edaran dari Mendiknas dan Menkes mengenai pengarusutamaan pendidikan PRB, serta Rumah Sakit Aman Bencana, mendukung kebutuhan penilaian risiko

RPP Sungai sudah menyertakan parameter kerentanan dan risiko bencana banjir. Belum ada pedomannya.

RSNI PB sedang dalam proses penggodokan, panitian teknis telah dibentuk

Dapat dianggap 90% daerah belum membuat kajian risiko (risk assessment). Sudah masuk dalam UU 24, bahwa setiap pembangunan gedung harus menyertakan dokumen kajian risiko.ada

Masih ada keragaman bahasa dan pemahaman mengenai risiko, peta risiko, kajian risiko, elemen peta risiko, parameter kajian risiko, dst. Masalah kapasitas nasional dan daerah, serta keinginan dan upaya. Perlu peningkatan kapasitas tk.nasional dan daerah

Page 4: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Indikator Prioritas Aksi 2:1 Penilaian risiko lokal dan nasional berdasarkan data bahaya/hazard dan informasi kerentanan yang tersedia dan melipyuti penilaian risiko untuk sektor-sektor utama

Progress Level 1

Progress Level 2

Progress Level 3

Progress Level 4

Progress Level 5

Kemajuan kecil dengan beberapa tanda-tanda kemajuan dalam perencanaan atau kebijakan

Ada kemajuan, tetapi tanpa kebijakan dan atau komitmen lembaga yang sistematis

Komitmen kelembagaan tercapai, tetapi prestasi belum komprehensif dan juga belum cukup berarti

Keberhasilan yang substansial tercapai tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan yang disadari dalam hal kapasitas dan sumber daya

Keberhasilan yang komprehensif dengan komitment dan kapasitas yang terjaga di semua tingkat

x

Tingkat kemajuan untuk 2010-2011

Page 5: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Indikator Prioritas Aksi 2:1 Penilaian risiko lokal dan nasional berdasarkan data bahaya/hazard dan informasi kerentanan yang tersedia dan meliputi penilaian risiko untuk sektor-sektor utama

Alasan-alasan mengapa kemajuan dari indikator 2:1 ada di tingkat kemajuan tersebut :

Peta risiko semua jenis bahaya sudah dibuatkan dalam Renas PB (2009-2012) tingkat nasional, yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Aksi Nasional. Dokumen Parba (Hazard analysis) sudah diterbitkan oleh BNPB, belum dioverlay dengan data kerentanan termasuk aspek sosek

Page 6: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Indikator Prioritas Aksi 2:1 Penilaian risiko lokal dan nasional berdasarkan data bahaya/hazard dan informasi kerentanan yang tersedia dan melipyuti penilaian risiko untuk sektor-sektor utama

Kendala/tantangan-tantangan:

Peta risiko semua jenis bahaya sudah dibuatkan dalam Renas PB (2009-2012) tingkat nasional, yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Aksi Nasional. Dokumen Parba (Hazard analysis) sudah diterbitkan oleh BNPB, belum dioverlay dengan data kerentanan termasuk aspek sosek

Belum ada pedoman umum/standar analisis risiko menurut spesifik bahaya, di tingkat nasional. Kalaupun ada, belum ‘public accessible’

Pusat Studi Bencana sudah membuat peta index risiko bencana nasional. Namun belum diketahui (tdk ada data yg dimiliki kelompok) mengenai parameter dan metode yang digunakan

Tidak diketahui apakah pengembangan peran pusat studi memberikan kontribusi terhadap penyediaan produk analisi risiko

Terbitnya Surat Edaran dari Mendiknas dan Menkes mengenai pengarusutamaan pendidikan PRB, serta Rumah Sakit Aman Bencana, mendukung kebutuhan penilaian risiko

RPP Sungai sudah menyertakan parameter kerentanan dan risiko bencana banjir. Belum ada pedomannya.

RSNI PB sedang dalam proses penggodokan, panitian teknis telah dibentuk

Dapat dianggap 90% daerah belum membuat kajian risiko (risk assessment). Sudah masuk dalam UU 24, bahwa setiap pembangunan gedung harus menyertakan dokumen kajian risiko.ada

Masih ada keragaman bahasa dan pemahaman mengenai risiko, peta risiko, kajian risiko, elemen peta risiko, parameter kajian risiko, dst. Masalah kapasitas nasional dan daerah, serta keinginan dan upaya. Perlu peningkatan kapasitas tk.nasional dan daerah

Kurangnya strategi sosialisasi, akses informasi dan dibutuhkannya peningkatan kapasitas untuk pemfaatan data dan informasiMasyarakat , pemerintah daerah dan stakeholder terkait belum cukup proaktif untuk mengakses

Page 7: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Indikator Prioritas Aksi 2:1 Penilaian risiko lokal dan nasional berdasarkan data bahaya/hazard dan informasi kerentanan yang tersedia dan meliputi penilaian risiko untuk sektor-sektor utama

Rekomendasi/Opportunity:

Page 8: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:2Sistem-sistem tersedia dan siap untuk memantau, mengarsip, dan menyebarluaskan data tentang bahaya-bahaya dan kerentanan-kerentanan utama.

Sistem sudah ada (gempa, tsunami, banjir, cuaca ekstrim, gelombang pasang, kebakaran, gunung api, gerakan tanah)

Belum semua sistem menyediakan data kerentanan termasuk isu kesetaraan gender

Masih terbatasnya pedoman2 terstandardisasi, termasuk level/status bahaya contoh: banjir)

Standar pengarsipan juga belum cukup baik/berbeda-beda menurut instansi

Pengarsipan meta data dan sejarah bencana belum cukup baik. Sebaiknya masuk dalam DIBI

Pengarsipan pengetahuan kearifan lokal yang masih terbatasMekanisme diseminasi dan aksesibilitas informasi belum optimal

Perlu penguatan DIBI

Belum ada safety index standard

Page 9: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:2 Sistem-sistem tersedia dan siap untuk memantau, mengarsip, dan menyebarluaskan data tentang bahaya-bahaya dan kerentanan-kerentanan utama.

Tingkat kemajuan untuk 2007-2009

Progress Level 1

Progress Level 2

Progress Level 3

Progress Level 4

Progress Level 5

Kemajuan kecil dengan beberapa tanda-tanda kemajuan dalam perencanaan atau kebijakan

Ada kemajuan, tetapi tanpa kebijakan dan atau komitmen lembaga yang sistematis

Komitmen kelembagaan tercapai, tetapi prestasi belum komprehensif dan juga belum cukup berarti

Keberhasilan yang substansial tercapai tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan yang disadari dalam hal kapasitas dan sumber daya

Keberhasilan yang komprehensif dengan komitment dan kapasitas yang terjaga di semua tingkat

x

Page 10: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:2Sistem-sistem tersedia dan siap untuk memantau, mengarsip, dan menyebarluaskan data tentang bahaya-bahaya dan kerentanan-kerentanan utama.

Alasan-alasan mengapa kemajuan dari indikator 2:2 ada di tingkat kemajuan tersebut:

Data dan informasi teknis tersedia di sektor, belum ada format standar. Data dan informasi yang terarsip disediakan oleh fasilitas DIBI

Page 11: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:2Sistem-sistem tersedia dan siap untuk memantau, mengarsip, dan menyebarluaskan data tentang bahaya-bahaya dan kerentanan-kerentanan utama.

Kendala/Tantangan :

Pemanfaatan DIBI

Sistem jaringan yang ada belum memungkinkan data dikumpulkan di DIBI

Kebijakan lembaga dan kurangnya koordinasi, termasuk payung hukum

Keterbatasan sumber daya berkesinambungan, infrastruktur di daerah, dalam pemantauan, pengarsipan dan penyebarluasan data

Belum ada pedoman penyusunan risk map

Page 12: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:2Sistem-sistem tersedia dan siap untuk memantau, mengarsip, dan menyebarluaskan data tentang bahaya-bahaya dan kerentanan-kerentanan utama.

Rekomendasi/Opportunity:

Page 13: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:3Sistem peringatan dini tersedia dan siap untuk segala bahaya besar, dengan jangkauan ke tingkat komunitas/masyarakat

Page 14: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:3Sistem peringatan dini tersedia dan siap untuk segala bahaya besar, dengan jangkauan ke tingkat komunitas/masyarakat

Tingkat Kemajuan 2007-2009

Progress Level 1

Progress Level 2

Progress Level 3

Progress Level 4

Progress Level 5

Kemajuan kecil dengan beberapa tanda-tanda kemajuan dalam perencanaan atau kebijakan

Ada kemajuan, tetapi tanpa kebijakan dan atau komitmen lembaga yang sistematis

Komitmen kelembagaan tercapai, tetapi prestasi belum komprehensif dan juga belum cukup berarti

Keberhasilan yang substansial tercapai tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan yang disadari dalam hal kapasitas dan sumber daya

Keberhasilan yang komprehensif dengan komitment dan kapasitas yang terjaga di semua tingkat

Page 15: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:3 Sistem peringatan dini tersedia dan siap untuk segala bahaya besar, dengan jangkauan ke tingkat komunitas/masyarakat

Alasan-alasan mengapa kemajuan dari indikator 2:3 ada di tingkat kemajuan tersebut:

sudah ada kejelasan pengambilan keputusan Beberapa daerah sudah memiliki SOP. Belum ada

pedoman SOP yang menjadi panduan bagi daerah-daerah

Page 16: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:3 Sistem peringatan dini tersedia dan siap untuk segala bahaya besar, dengan jangkauan ke tingkat komunitas/masyarakat

Kendala/Tantangan:

Terjadi penurunan dukungan sumberdaya signifikan dalam sistem peringatan dini tsunami (struktur dan kultur)

Pemantauan sistem termasuk Operation & Maintenance (Operasi & Pemeliharaan) yang bersinambung

Belum selesainya grand strategi sistem peringatan dini multi-bencana

Page 17: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:3Sistem peringatan dini tersedia dan siap untuk segala bahaya besar, dengan jangkauan ke tingkat komunitas/masyarakat

Rekomendasi/Opportunity:

Page 18: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:4Pengkajian risiko lokal dan nasional mempertimbangkan risiko-risiko regional/lintas batas, guna menggalang kerja sama reginal mengenai pengurangan risiko

-Pemerintah daerah memiliki kemampuan yang berbeda-beda, pada kawasan dan hazard yang sama.-sistem administrasi kepemerintahan membatasi sumberdaya dalam pengurangan risiko bencana (pendekatan kajian risiko yang tidak holistik)- komitmen bersama pemerintahan dan lintas sektor yang berada dalam satu wilayah/regio dalam menghadapi satu hazard

Page 19: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:4 Pengkajian risiko lokal dan nasional mempertimbangkan risiko-risiko regional/lintas batas, guna menggalang kerja sama reginal mengenai pengurangan risiko

Tingkat Kemajuan untuk 2007-2009

Progress Level 1

Progress Level 2

Progress Level 3

Progress Level 4

Progress Level 5

Kemajuan kecil dengan beberapa tanda-tanda kemajuan dalam perencanaan atau kebijakan

Ada kemajuan, tetapi tanpa kebijakan dan atau komitmen lembaga yang sistematis

Komitmen kelembagaan tercapai, tetapi prestasi belum komprehensif dan juga belum cukup berarti

Keberhasilan yang substansial tercapai tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan yang disadari dalam hal kapasitas dan sumber daya

Keberhasilan yang komprehensif dengan komitment dan kapasitas yang terjaga di semua tingkat

X

Page 20: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:4Pengkajian risiko lokal dan nasional mempertimbangkan risiko-risiko regional/lintas batas, guna menggalang kerja sama reginal mengenai pengurangan risiko

Alasan-alasan mengapa kemajuan dari indikator 2:4 ada di tingkat kemajuan tersebut:

1. .blm ada kemajuan yang cukup berarti dalam hal kerjasama kajian risiko lintas batas/lintas negara

2. Blm ada pedoman baku dan kesepakatan bersama antar daerah untuk melakukan kajian risiko bersama

3. Pernah/sedang dilakukan kerjasama ASEAN dan Indian Ocean (IOTWS) untuk risk assessment, dan disaster management.

4. Rencana kerjasama regional dilakukan pada prioritas jangka menengah (setelah 3 tahun) implementasi kerjasama AIFDR-Indonesia-ASEAN

5. Sudah ada kesepakatan dan komitmen dalam pengurangan tingkat ASEAN6. Sudah ada pengelolaan untuk pemantauan risiko lintas batas daerah seperti

pengelolaan DAS7. Sudah terbentuk organisasi yang memungkinkan pertukaran informasi lintas batas

negara seperti AHA Center, IO TWS, PTWS dan AEIC

Page 21: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:4 Pengkajian risiko lokal dan nasional mempertimbangkan risiko-risiko regional/lintas batas, guna menggalang kerja sama regional mengenai pengurangan risiko

Kendala/Tantangan:

1. Lemah dalam pengimplementasian2. Kerjasama baru ditingkat penguatan kapasitas, belum pada melakukan kajian risiko bersama

(lintas batas)3. Masih dalam tataran sosialisasi kebijakan tingkat ASEAN dengan negara bersangkutan

(untuk AADMER) 4. Keterlibatan komunitas NGO dalam area kajian risiko belum optimal.

Page 22: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

HFA Priority 2:4 Pengkajian risiko lokal dan nasional mempertimbangkan risiko-risiko regional/lintas batas, guna menggalang kerja sama reginal mengenai pengurangan risiko

Rekomendasi/Opportunity:

Page 23: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan (Drivers of Progress)

1. Pendekatan terpadu multibahaya dalam pengurangan risiko bencana dan pembangunan.

2. Perspektif jender tentang pengurangan risiko dan pemulihan diadopsi dan dilembagakan

3. Kapasitas untuk pengurangan risiko dan pemulihan teridentifikasi dan diperkuat

4. Pendekatan keamanan manusia dan kesetaraan sosial dipadukan ke dalam aktivitas-aktivitas pengurangan risiko bencana dan pemulihan

5. Keterlibatan dan kemitraan dengan para aktor nonpemerintah: antara lain masyarakat sipil dan sektor swasta telah digalakkan di semua tingkat.

6. Pendorong kemajuan kontekstual lainnya sesuai dengan konteks/kondisi nasional dan daerah

Apakah faktor-faktor tersebut bertindak sebagai pendorong atau katalis untuk mencapai kemajuan yang berarti dalam pengurangan risiko bencana dan pemulihan yang berkelanjutan dari bencana.

• Faktor-faktor tersebut bervariasi dalam konteks nasional dan daerah, namun umumnya menekankan faktor-faktor/isu-isu yang dipandang penting oleh satu negara untuk dipadukan ke dalam perencanaan, kebijakan dan program sebagai cara untuk mencapai sasaran-sasaran pengurangan risiko bencana.

• Penilaian anda akan mempertimbangkan seberapa besar penekanan diberikan pada masing-masing faktor tersebut dalam mewujudkan hasil pengurangan risiko bencana yang diinginkan.

Page 24: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan# 1:

Pendorong Kemajuan

Level I:Tidak bisa/sedikit bisa diandalkan

Level 2: Bisa diandalkan secara parsial/sebagian

Level 3: Sangat bisa dan sedang menjadi andalan

1. Pendekatan terpadu multibahaya dalam pengurangan risiko bencana dan pembangunan.

tidak ada pengakuan tentang isu tersebut dalam kebijakan atau dalam praktik; atau ada pengakuan namun tidak ada/hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk menanganinya.

ada pengakuan penuh tentang adanya isu tersebut; strategi/kerangka aksi disusun untuk menanganinya; penerapan masih belum dilaksanakan secara penuh dalam kebijakan dan praktik; tidak terwujud dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

ada upaya-upaya penting yang sedang dilakukan untuk mewujudkan komitmen dengan menggunakan strategi koheren yang ada; para pemangku kepentingan teridentifikasi dan terlibat

Page 25: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

1. Identifikasi apabila ada upaya-upaya atau penekanan lebih lanjut yang mungkin diperlukan di tahun-tahun mendatang dan pikirkan juga jenis-jenis investasi/strategi yang diperlukan sehingga masing-masing upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan memberikan penekanan yang optimal pada “pendorong-pendorong” yang relevan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan mengapa satu hasil tertentu yang diharapkan menekankan – atau tidak menekankan – pada satu pendorong.

Penyusunan pedomanPenguatan kapasitasSosialisasiPenyediaan sumberdaya yang

berkesinambunganPenguatan dan advokasi kerjasama

lintas batas

Page 26: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan # 2:

Pendorong Kemajuan

Level I:Tidak bisa/sedikit bisa diandalkan

Level 2: Bisa diandalkan secara parsial/sebagian

Level 3: Sangat bisa dan sedang menjadi andalan

2. Perspektif gender tentang pengurangan risiko dan pemulihan diadopsi dan dilembagakan

tidak ada pengakuan tentang isu tersebut dalam kebijakan atau dalam praktik; atau ada pengakuan namun tidak ada/hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk menanganinya.

ada pengakuan penuh tentang adanya isu tersebut; strategi/kerangka aksi disusun untuk menanganinya; penerapan masih belum dilaksanakan secara penuh dalam kebijakan dan praktik; tidak terwujud dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

ada upaya-upaya penting yang sedang dilakukan untuk mewujudkan komitmen dengan menggunakan strategi koheren yang ada; para pemangku kepentingan teridentifikasi dan terlibat

Page 27: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

2. Identifikasi apabila ada upaya-upaya atau penekanan lebih lanjut yang mungkin diperlukan di tahun-tahun mendatang dan pikirkan juga jenis-jenis investasi/strategi yang diperlukan sehingga masing-masing upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan memberikan penekanan yang optimal pada “pendorong-pendorong” yang relevan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan mengapa satu hasil tertentu yang diharapkan menekankan – atau tidak menekankan – pada satu pendorong.

Pemenuhan kebutuhan data dan informasi untuk memenuhi pertimbangan mainstreaming gender dalam PRB

Pemahaman dan sosialisasi konteks gender yang lebih baik, terutama di tingkat daerah, yang akan berdampak terhadap dukungan kebijakan yang lebih baik

Page 28: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan # 3:

Pendorong Kemajuan

Level I:Tidak bisa/sedikit bisa diandalkan

Level 2: Bisa diandalkan secara parsial/sebagian

Level 3: Sangat bisa dan sedang menjadi andalan

3. Kapasitas untuk pengurangan risiko dan pemulihan teridentifikasi dan diperkuat

tidak ada pengakuan tentang isu tersebut dalam kebijakan atau dalam praktik; atau ada pengakuan namun tidak ada/hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk menanganinya.

ada pengakuan penuh tentang adanya isu tersebut; strategi/kerangka aksi disusun untuk menanganinya; penerapan masih belum dilaksanakan secara penuh dalam kebijakan dan praktik; tidak terwujud dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

ada upaya-upaya penting yang sedang dilakukan untuk mewujudkan komitmen dengan menggunakan strategi koheren yang ada; para pemangku kepentingan teridentifikasi dan terlibat

Page 29: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

3. Identifikasi apabila ada upaya-upaya atau penekanan lebih lanjut yang mungkin diperlukan di tahun-tahun mendatang dan pikirkan juga jenis-jenis investasi/strategi yang diperlukan sehingga masing-masing upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan memberikan penekanan yang optimal pada “pendorong-pendorong” yang relevan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan mengapa satu hasil tertentu yang diharapkan menekankan – atau tidak menekankan – pada satu pendorong.

Page 30: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan # 4:

Pendorong Kemajuan

Level I:Tidak bisa/sedikit bisa diandalkan

Level 2: Bisa diandalkan secara parsial/sebagian

Level 3 Sangat bisa dan sedang menjadi andalan:

4. Pendekatan keamanan manusia dan kesetaraan sosial dipadukan ke dalam aktivitas-aktivitas pengurangan risiko bencana dan pemulihan

tidak ada pengakuan tentang isu tersebut dalam kebijakan atau dalam praktik; atau ada pengakuan namun tidak ada/hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk menanganinya.

ada pengakuan penuh tentang adanya isu tersebut; strategi/kerangka aksi disusun untuk menanganinya; penerapan masih belum dilaksanakan secara penuh dalam kebijakan dan praktik; tidak terwujud dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

ada upaya-upaya penting yang sedang dilakukan untuk mewujudkan komitmen dengan menggunakan strategi koheren yang ada; para pemangku kepentingan teridentifikasi dan terlibat

Page 31: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

4. Identifikasi apabila ada upaya-upaya atau penekanan lebih lanjut yang mungkin diperlukan di tahun-tahun mendatang dan pikirkan juga jenis-jenis investasi/strategi yang diperlukan sehingga masing-masing upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan memberikan penekanan yang optimal pada “pendorong-pendorong” yang relevan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan mengapa satu hasil tertentu yang diharapkan menekankan – atau tidak menekankan – pada satu pendorong.

Page 32: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan # 5:

Pendorong Kemajuan

Level I:Tidak bisa/sedikit bisa diandalkan

Level 2:Bisa diandalkan secara parsial/sebagian

Level 3: Sangat bisa dan sedang menjadi andalan

5. Keterlibatan dan kemitraan dengan para aktor nonpemerintah: antara lain masyarakat sipil dan sektor swasta telah digalakkan di semua tingkat.

tidak ada pengakuan tentang isu tersebut dalam kebijakan atau dalam praktik; atau ada pengakuan namun tidak ada/hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk menanganinya.

ada pengakuan penuh tentang adanya isu tersebut; strategi/kerangka aksi disusun untuk menanganinya; penerapan masih belum dilaksanakan secara penuh dalam kebijakan dan praktik; tidak terwujud dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

ada upaya-upaya penting yang sedang dilakukan untuk mewujudkan komitmen dengan menggunakan strategi koheren yang ada; para pemangku kepentingan teridentifikasi dan terlibat

Page 33: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

5. Identifikasi apabila ada upaya-upaya atau penekanan lebih lanjut yang mungkin diperlukan di tahun-tahun mendatang dan pikirkan juga jenis-jenis investasi/strategi yang diperlukan sehingga masing-masing upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan memberikan penekanan yang optimal pada “pendorong-pendorong” yang relevan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan mengapa satu hasil tertentu yang diharapkan menekankan – atau tidak menekankan – pada satu pendorong.

Page 34: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

Pendorong Kemajuan # 6:

Pendorong Kemajuan

Level I:Tidak bisa/sedikit bisa diandalkan

Level 2: Bisa diandalkan secara parsial/sebagian

Level 3: Sangat bisa dan sedang menjadi andalan

6. Pendorong kemajuan kontekstual lainnya sesuai dengan konteks/kondisi nasional dan daerah

tidak ada pengakuan tentang isu tersebut dalam kebijakan atau dalam praktik; atau ada pengakuan namun tidak ada/hanya sedikit tindakan yang dilakukan untuk menanganinya.

ada pengakuan penuh tentang adanya isu tersebut; strategi/kerangka aksi disusun untuk menanganinya; penerapan masih belum dilaksanakan secara penuh dalam kebijakan dan praktik; tidak terwujud dukungan penuh dari para pemangku kepentingan.

ada upaya-upaya penting yang sedang dilakukan untuk mewujudkan komitmen dengan menggunakan strategi koheren yang ada; para pemangku kepentingan teridentifikasi dan terlibat

Page 35: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011

6. Identifikasi apabila ada upaya-upaya atau penekanan lebih lanjut yang mungkin diperlukan di tahun-tahun mendatang dan pikirkan juga jenis-jenis investasi/strategi yang diperlukan sehingga masing-masing upaya pengurangan risiko bencana dan pemulihan memberikan penekanan yang optimal pada “pendorong-pendorong” yang relevan. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan mengapa satu hasil tertentu yang diharapkan menekankan – atau tidak menekankan – pada satu pendorong.

Page 36: Pemantauan Kemajuan Pelaksanaan PRB 2009-2011