Top Banner
USED OIL FOR BLASTING USED OIL FOR BLASTING ENVIRONMENTAL DEPARTMENT - 2010 ENVIRONMENTAL DEPARTMENT - 2010
30

Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Oct 20, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

USED OIL FOR BLASTINGUSED OIL FOR BLASTINGENVIRONMENTAL DEPARTMENT - 2010ENVIRONMENTAL DEPARTMENT - 2010

Page 2: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

LATAR BELAKANG

Peraturan Pemerintah No. 18/1999 jo PP No. 85/1999.

Berkurangnya persediaan solar nasional. Tingginya harga solar sebagai salah satu bahan

baku kegiatan peledakan. Besarnya produksi oli bekas yang berarti makin

tingginya biaya penanganan oli bekas. Tingginya potensi pencemaran saat pengiriman

keluar

Page 3: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

BENEFIT YANG DIDAPAT

Save energy, Cost efficiency, Protect the Environment

Page 4: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Lube Supplier

PTSIS

dnx

BES

/LM

P

(Osed

oil

Collecto

r)

DISTRIBUSI HIDROKARBON

Oli Bekas BersihOli Baru

User MSD (Haul Truck, Heavy Equipment, Contract Mainetenance),

PID (CPP, CTOP)

Oli Bekas Kotor

TPS Oli Bekas PT S

Page 5: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting
Page 6: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Tangki oli bekas bersih

INTERCEPTOR

Penggantian oli dari :

•Engine•Transmission•Hydraulic•Etc

ORICA / AEL PLANT

Delivery by truck

Drain air dan pengukuran SG, SG <0.9 = bersih, SG >0.9 = kotor

FLOWCHART WASTE OIL BERSIH

Oli bekas kotor dilarang keras masuk ke tangki oli bekas bersih

Drip tray harus bersih dan segera ditransfer ke tangki penampung

direct suction

Page 7: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

DIRTY USED OIL

TANK

INTERCEPTOR

Used oil dari :

• Tray oli terkontaminasi

• Tray oli yang kehujanan

• Pembersihan tumpahan SIC ke Pengumpul berijin

WORKSHOP DRAINAGE

Pumping/skimming

Dewatering

IBC

FLOWCHART WASTE OIL KOTOR

Oli bekas kotor dilarang keras masuk ke tangki oli bekas bersih

Page 8: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

SUMBER OLI BEKAS BERSIH

Engine Oil fastfill

Hydraulic oil fastfill Steering oil fastfill

Page 9: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

SUMBER OLI BEKAS KOTOR

Page 10: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

KRITERIA CLEAN USED OILKOMPONEN UNIT METODA LIMIT

DYNO RIO TINTO KLH USEPA

Specific gravity G/cc ASTM D.1298 0.84 – 0.90 0.84 – 0.90 - -

Kandungan air % w/w Karl Fischern Titration

5 (max) 5 (max) 6 -

TSS % w/w ASTM D.473 0.3 0.3 - -

Flash point-closed cup OC ASTM D.93 (min) 70 70 - -

Flash point-open cup OC ASTM D.92 (min) 70 70 37.78 70

Viscosity (40 OC) Cst ASTM D.445 30 – 120 30 – 120 - -

Lead ppm AAS 100 100 100 100

Cadmium ppm AAS 2 2 2 2

Chromium ppm AAS 10 10 10 10

Arsenic ppm AAS 5 5 5 5

PCB’s ppm GC nil nil 2 -

Total halogen ppm GC 1,000 1,000 1,000 4,000

Catatan: tidak boleh ada oli transformer tercampur dalam clean used oiltidak boleh ada ada kotoran/pengotor

Page 11: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PENGELOLAAN PELUMAS BEKAS PENGELOLAAN PELUMAS BEKAS

UNTUK BAHAN PELEDAK ANFOUNTUK BAHAN PELEDAK ANFO

Pengumpulan pelumas bekas ke

waste oil tank

Pemuatan dengan isotank ke lokasi

penampungan PT dnx

Penyaringan partikel dan kotoran

fisik

Pemercontohan kualitas pelumas

bekas untuk campuran bahan

peledak

Page 12: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PROSEDUR PEMERCONTOHAN PROSEDUR PEMERCONTOHAN PELUMAS BEKASPELUMAS BEKAS

Pelumas bekas diendapkan di Pt dnx Used Oil Tank T203 selama 8 jam

Pemercontohan untuk uji kualitas di Laboratorium dnx dan Laboratorium Sucofindo.

Pemercontohan dilakukan setelah meniris air dan bobot isi < 0.9 g/cc.

Pemercontohan di T203 di 3 titik

Page 13: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PEMERCONTOHAN & ANALISA PEMERCONTOHAN & ANALISA KUALITAS PELUMAS BEKASKUALITAS PELUMAS BEKAS

Manhole

PT SISTransfer

Tank6000 ltr

PT dnx UsedOil Tank

T20340,000 ltr

PT dnx BlendOil Tank

T20640,000 ltr

Mobile Mixing Unit

1

2

3

5

4

Dnx Diesel Tank T200 40,000 ltr

Drain valve

Page 14: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PEMERCONTOHAN PELUMAS BEKAS

Page 15: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

URUTAN SUPLAI PELUMAS BEKAS URUTAN SUPLAI PELUMAS BEKAS HINGGA PENCAMPURAN ANFOHINGGA PENCAMPURAN ANFO

Pelumas Bekas 80%

Solar 20%

Solar+Pelumas Bekas

6 %

AN 94%

ANFO

TangkiPenampung

Suplai PelumasBekas

Pompa Sentrifugal

TangkiPengenda

p

Page 16: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Ijin Pemanfaatan Oli bekas

Tahun Komposisi (%) Keterangan

Pelumas Bekas

Solar

2002 25 75

2003 50 50

2005 75 25

2007 75 25 Renewal

2008 80 20 Habis masa berlaku 15 Agustus 2010

Page 17: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

900000

Lite

rs

Produksi Pelumas Bekas Pelumas Bekas yang Dimanfaatkan Pelumas Bekas yang Dikirim

Grafik Pemananfaatan Oli Bekas

Page 18: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PENGISIAN AMMONIUM NITRAT PENGISIAN AMMONIUM NITRAT DAN PENCURAHAN ANFODAN PENCURAHAN ANFO

Page 19: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PENGUKURAN GETARAN PELEDAKAN PENGUKURAN GETARAN PELEDAKAN & LEDAKAN UDARA& LEDAKAN UDARA

Tujuannya adalah untuk menyelidiki tingkat getaran akibat peledakan ANFO dengan variasi campuran solar : pelumas bekas

Menggunakan 4 buah Seismograph dan 2 buah Sound Level Meter

PPV menurun sesuai dengan fungsi jarak, dan mengacu dengan ”Baku tingkat getaran mekanik berdasarkan dampak kerusakan KEP-49/MENLH/11/1996”, maka getaran yang dibangkitkan akibat peledakan tersebut tidak akan memberikan dampak negatif kepada pemukiman yang jarak terdekatnya dari sumber ledakan > 2 km.

Page 20: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PENGUKURAN GETARAN LEDAKAN & PENGUKURAN GETARAN LEDAKAN & LEDAKAN UDARALEDAKAN UDARA

Page 21: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

PENGUKURAN KUALITAS UDARA AMBIENPENGUKURAN KUALITAS UDARA AMBIEN

Parameter hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), oksidan (O3), oksida nitrogen (NOx), sulfur dioksida (SO2) dan timah hitam (Pb) semuanya berada di bawah baku mutu udara ambien yang tertera pada PP 41 tahun 1999.

Parameter TSP yang melebihi baku mutu yang ditetapkan dapat dipastikan berasal dari aktivitas peledakan tersebut. Hal ini disebabkan karena pada saat pengukuran dilakukan angin bertiup dari upwind lokasi peledakan.

Aktivitas peledakan dapat dikategorikan sebagai sumber non-elevated pencemar udara, sehingga dispersi hanya akan terjadi dalam radius yang relatif dekat apabila dibandingkan dengan sumber titik yang memiliki ketinggian (elevated).

Page 22: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Pada kecepatan angin kurang dari 5 m/detik, radius sebaran pencemar udara yang berasal dari sumber daerah non-elevated umumnya akan mencapai kondisi maksimum pada jarak 400 m dari lokasi kegiatan. Jarak kepemukiman sekitar 2 – 5 km

TSP tetap tinggi sebelum kegiatan peledakan, karena operasional tambang dalam iklim kemarau. Untuk itu penyiraman dilakukan secara kontinyu dilakukan

Meskipun TSP yang terukur pada saat peledakan berada di atas baku mutu ambien, konsentrasi PM10 masih di bawah baku mutu.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melihat lebih jauh pengaruh pemanfaatan pelumas bekas terhadap tingginya kandungan debu adalah melakukan karakterisasi debu tersebut dengan mengidentifikasikan besarnya VOC (Volatile Organic Carbon) yang terkandung dalam debu tersebut. 

PENGUKURAN KUALITAS UDARA AMBIENPENGUKURAN KUALITAS UDARA AMBIEN

Page 23: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

METODA PENGUKURAN KUALITAS UDARAMETODA PENGUKURAN KUALITAS UDARA

Page 24: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Pemantauan Kualitas UdaraPemantauan Kualitas Udara

Page 25: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

LOKASI :LOKASI :– PIT JPIT J

– PIT HARAPAN SOUTHPIT HARAPAN SOUTH

– PIT MELAWANPIT MELAWAN

MONITORING POINT :MONITORING POINT :– 1 di Up Wind1 di Up Wind

– 2 di Down Wind2 di Down Wind

Page 26: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Parameter Kualitas Udara:Parameter Kualitas Udara:– PP No 41 / 1999PP No 41 / 1999

Durasi Sampling Durasi Sampling – 4 jam sebelum blasting di up wind4 jam sebelum blasting di up wind

– 2 jam setelah blasting di down wind2 jam setelah blasting di down wind

Page 27: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Up WindUp Wind

Down WindDown Wind 1

Down WindDown Wind 2

Arah Angin

Arah Angin

Area BlastingArea Blasting

Page 28: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

KESIMPULANKESIMPULAN

Pemanfaatan pelumas bekas untuk kegiatan peledakan merupakan salah satu upaya konservasi energi yang tidak memberikan dampak terhadap lingkungan.

Hasil pemantauan kualitas udara dari kegiatan peledakan menunjukkan bahwa parameter hidrokarbon (HC), carbon

monoksida (CO), oksidan (O3), oksida nitrogen (NOx), sulfur

dioksida (SO2) dan timah hitam (Pb) kesemuanya berada di

bawah baku mutu udara ambien yang tertera pada PP 41 tahun 1999.

Pemanfaatan pelumas bekas langsung di lokasi dapat menekan kemungkinan terjadinya tumpahan di perjalanan apabila dikirim ke luar.

Page 29: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Hasil uji pelumas bekas yang digunakan untuk campuran solar dan pelumas bekas dalam bahan peledak ANFO ternyata telah memenuhi kriteria yang diberikan US Environmental Protection Agency: 40 CFR Part 279.11 Used Oil Specification*, Dyno dan Rio Tinto serta Surat Keputusan MNLH No. 560/2008, 15 Agustus 2003.

Pengujian VOD mengindikasikan bahwa komposisi pelumas 80% terhadap solar pada campuran ANFO memberikan pembakaran sempurna dan menurut McDonald (2000) tidak ada perbedaan antara kinerja peledakan yang dihasilkan dari solar dengan used oil termasuk VOD-nya.

Uji ground vibration mengindikasikan bahwa getaran yang ditimbulkan dari peledakan ANFO dengan campuran solar dan pelumas bekas maksimum 80% : 20% menurut kriteria KepMen 49/MENLH/11/1996 dan USBM masih berada berada pada ambang batas yang diizinkan/tidak menimbulkan kerusakan. Demikian juga untuk tingkat kebisingan menurut KepMen 48/MENLH/11/199.

Page 30: Pemanfaatan Oli Bekas Untuk Blasting

Menurut baku mutu debu, peledakan ini tidak menghasilkan debu yang memberi akibat buruk. Dengan jarak antara peledakan dengan pemukiman terdekat berada > 1,5 km, maka secara kepatuhan, kegiatan peledakan menggunakan ANFO dengan campuran solar dan pelumas bekas maksimum 80% : 20% tidak memberikan dampak negatif terhadap kualitas debu, sedangkan secara fisik debu tersebut juga tidak memberi akibat kepada daerah pemukiman.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan pelumas bekas pada campuran ANFO dengan komposisi Solar : Pelumas Bekas sebesar 80% : 20% tidak memberikan indikasi dampak negatif terhadap lingkungan daerah peledakan dan pemukiman terdekat dari daerah peledakan di PT KPC.