Dipersiapkan Untuk : Yayasan Jantung Indonesia Dipersiapkan oleh : Polling Center September 2012 PEMAHAMAN, PERSEPSI, PENGALAMAN MASYARAKAT TERKAIT DENGAN YAYASAN JANTUNG INDONESIA Kerjasama BPO YJI dengan Polling Center
Dipersiapkan Untuk : Yayasan Jantung Indonesia
Dipersiapkan oleh : Polling Center
September 2012
PEMAHAMAN, PERSEPSI, PENGALAMAN MASYARAKAT TERKAIT DENGAN YAYASAN
JANTUNG INDONESIAKerjasama BPO YJI dengan Polling Center
LATAR BELAKANG STUDY
• Yayasan Jantung Indonesia merupakan organisasi nirlaba tingkat nasional yang sudahmencapai 30 tahun dalam pendiriannya
• Selama 30 tahun berdiri, banyak kegiatan yang sudah dilakukan oleh Yayasan JantungIndonesia dalam rangka untuk upaya mewujudkan visinya sebagai “Pelopor Gaya HidupSehat” dan misinya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akanpentingnya upaya pencegahan penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, melalui program-program pemasyarakatan Panca Usaha Jantung Sehat, yaitu (1) Seimbang gizi; (2)Enyahkan rokok; (3) Hadapi dan atasi stress; (4) Awasi tekanan darah; (5) Teraturberolahraga
• Yayasan Jantung Indonesia memiliki 3 program utama yang menjadi acuan pelaksanaankerjanya, yaitu, Preventif, Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif
• Setelah 30 tahun perjalanannya, Yayasan Jantung Indonesia merasa perlu untuk mengetahuiseberapa jauh peran dan kontribusinya terhadap tercapainya pola hidup sehat dan jantungyang sehat bagi masyarakat Indonesia secara luas
• Untuk mengetahui hal diatas, Yayasan Jantung Indonesia merasa perlu untuk mengadakanstudy KAP (Knowledge, Attitude, Practises) masyarakat terhadap pola hidup sehat danpencegahan penyakit jantung. Hasil dari study KAP diharapkan bisa menjadi dasar dalampenentuan strategi dan program selanjutnya dari Yayasan Jantung Indonesia
TUJUAN STUDY
Pemahaman
(Knowledge)Persepsi/kepercayaan
(Attitude)
Kebiasaan/Perilaku
(Practises)
Mengetahui
• Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
• Yayasan Jantung Indonesia dan program-programnya
• Seimbang Gizi (S)
• Enyahkan Merokok (E)
• Menghadapi dan mengatasi stress (H)
• Pengawasan tekanan darah (A)
• Teratur berolahraga (T)
Panca Usaha Jantung Sehat
TARGET & SEBARAN AREA
PROPINSI
SURVEY MASYARAKAT UMUM (MEWAKILI NASIONAL)
SURVEY ANGGOTA KJS
SAMPLEKABUPATEN
KECAMATAN DESA SAMPLESEBARAN
AREA
Sumatera Utara 30 3 3 6 10
IbukotaPropinsi
Lampung 20 2 2 4 8
Sumatera Selatan 20 2 2 4 8
Jawa Barat 80 8 8 16 20
DKI Jakarta 20 2 2 4 10
Jawa Tengah 70 7 7 14 20
Jawa Timur 80 8 8 16 20
Kalimantan Barat 20 2 2 4 5
Sulawesi Selatan 20 2 2 4 8
NTB 20 2 2 4 6
Papua 20 2 2 4 5
Total responden adalah 520 orang,
yaitu 400 responden masyarakat umum dan 120 responden anggota KJS
Pemilihan daerah (pada level propinsi, Kabupaten/Kotamadya, Desa) untuk survey kategori masyarakat umum
dilakukan secara acak dengan menggunakan data Podes 2010 sebagai sampling frame-nya
KRITERIA DAN PEMILIHAN RESPONDEN
SURVEY
MASYARAKAT UMUM Dilakukan terhadap rumah tangga dan masyarakat umum usia 15 tahun keatas(dari semua gender, level pendidikan, status sosial ekonomi, status area)
• Pemilihan rumah tangga dilakukan secara acak (dengan sistem interval) di targetdaerah yang sudah ditentukan
Di setiap rumah tangga terpilih, dipilih satu anggota rumah tangga inti sebagairesponden, secara acak dengan sistem kishgrid
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara (dengan menggunakankuesioner terstruktur) tatap muka dari rumah ke rumah
Pada beberapa pertanyan, selain terhadap responden, juga dilakukanpengambilan data semua anggota rumah tangga dengan berdasarkan informasidari salah satu anggota rumah yang terpilih sebagai responden diatas
SURVEY
ANGGOTA KJS Dilakukan terhadap anggota KJS (yang terdaftar di Yayasan Jantung Indonesia
cabang), tanpa mempertimbangkan tingkat keaktifannya sebagai anggota
Dari setiap daerah, total sample disebar di dua jenis KJS, yaitu KJS Terbuka danKJS Tertutup. Jika di daerah tersebut sulit dilakukan identifikasi terhadap KJSTerbuka dan KJS Tertutup, penyebaran sample dilakukan di satu jenis KJS namundari dua daerah yang berbeda
Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan berdasarkan daftar anggotadari pengurus KJS
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara (dengan menggunakankuesioner terstruktur) tatap muka dari rumah ke rumah atau tempat aktifitas KJS
AWARENESS TERHADAP
YAYASAN JANTUNG INDONESIA
AWARENESS TERHADAP YAYASAN JANTUNG INDONESIA
Total (n = 520) Masyarakat Umum (n = 400)
Anggota KJS (n = 120)
44.8
29.5
95.8
Persentase reponden yang aware terhadapnama
Yayasan Jantung Indonesia
Masyarakat yang cenderung mengenal
Yayasan Jantung Indonesia : Pria, level
pendidikan dan status ekonomi yang
semakin tinggi, punya pengalaman memiliki
anggota keluarga dengan penyakit Jantung
Pengenalan terhadap Yayasan Jantung
Indonesia tidak dipengaruhi oleh kelompok
usia tertentu dan lokasi tertentu (urban atau
rural),
Yayasan Jantung Indonesia banyak dikenal
di : DKI Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan
Yayasan Jantung Indonesia kurang dikenal di
: Kalimantan Barat dan Sumatera SelatanCatatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 1
“ Apakah B/I/S pernah mendengar
nama lembaga Yayasan Jantung Indonesia?”
Base : All Responden
AWARENESS TERHADAP STATUS KELEMBAGAAN YAYASAN JANTUNG INDONESIA
Total (n = 520)
Masyarakat Umum (n =
400)
Anggota KJS (n =
120)
Pernah mendengar nama YJI (n
= 233)
Tidak pernah
mendengar nama YJI (n
= 287)
14.418.8
2.5 1.7
26
34
25.5
62.5
52.8
18.2
5155.8
35
45.5
55.8
Tidak Tahu LSM Rumah Sakit, Bagian Dinas Kesehatan
Sebagian besar masyarakat
menganggap bahwa YJI adalah
Rumah Sakit atau bagian dari Dinas
Kesehatan (khususnya masyarakat
umum)
Diantara masyarakat yang mengklaim
pernah mendengar Yayasan Jantung
Indonesia pun, 45.5% diantaranya
menganggap bahwa YJI adalah
Rumah Sakit atau bagian dari Dinas
Kesehatan)
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 2
“ Menurut pemahaman B/I/S, Yayasan Jantung Indonesia adalah ……….. ?”
Base : All Responden
AWARENESS TERHADAP KEGIATAN/PROGRAMKJS, KJR, GO RED FOR WOMEN, BANTUAN OPERASI JANTUNG
(Berdasarkan keanggotaan pada KJS)
“ Apakah B/I/S pernah mendengar kegiatan ……….. ?”
“ Apakah B/I/S paham bahwa kegiatan tersebut diprakarsai oleh Yayasan Jantung Indonesia ……….. ?”
Total Masyarakat Umum
Anggota Total Masyarakat Umum
Anggota Total Masyarakat Umum
Anggota Total Masyarakat Umum
Anggota
64.282.8
2.5
89.498.5
59.2
93.7 99.5
74.2 76.987.5
41.7
9.62
10.3
7.51
1.20.75
2.5
0.770.25
2.57.9
8.8
5
26.27
90
9.40.75
38.3
5.58 0.25
23.3 15.23.8
53.3
Tidak mengenal kegiatan
Mengenal kegiatan, namun tidak mengenal YJI sebagai penyelenggaranya
Mengenal kegiatan dan mengenal YJI sebagai penyelenggaranya
Program KJR Program Go REDProgram BantuanOperasi Jantung
Program KJS
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 3 – tabel 6
AWARENESS TERHADAP KEGIATAN/PROGRAMKJS, KJR, GO RED FOR WOMEN, BANTUAN OPERASI JANTUNG
(Berdasarkan pengenalan terhadap Yayasan Jantung Indonesia)
“ Apakah B/I/S pernah mendengar kegiatan ……….. ?”
“ Apakah B/I/S paham bahwa kegiatan tersebut diprakarsai oleh Yayasan Jantung Indonesia ……….. ?”
Pernah mendengar YJI
Tidak pernah mendengar YJ
Pernah mendengar YJI
Tidak pernah mendengar YJ
Pernah mendengar YJI
Tidak pernah mendengar YJ
Pernah mendengar YJI
Tidak pernah mendengar YJ
29.2
92.677.3
99.386.1
99.6
56.2
93.615.0
5.3
2.6
0.0
1.3
0.4
10.7
5.7
55.8
2.120.2
0.712.6
0.0
33.0
0.7
Tidak mengenal kegiatan
Mengenal kegiatan, namun tidak mengenal YJI sebagai penyelenggaranya
Mengenal kegiatan dan mengenal YJI sebagai penyelenggaranya
Program KJR Program Go REDProgram BantuanOperasi Jantung
Program KJS
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 3 – tabel 6
KESIMPULAN
• Teridentifikasi bahwa terdapat sekitar 71% masyarakat yang BELUM pernah mendengar nama Yayasan Jantung Indonesia.
• Yayasan Jantung Indonesia umumnya lebih banyak dikenal di kalangan masyarakat dengan level pendidikan dan status social ekonomi yang semakin meningkat atau mereka yang punya pengalaman dengan keluarga yang memiliki penyakit Jantung
• Pengenalan Yayasan Jantung Indonesia disini sepertinya baru sebatas pada pengalaman mendengar namanya saja, belum sampai kepada pengenalan status kelembagaan dan program-program Yayasan Jantung Indonesia.
Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa Yayasan Jantung Indonesia adalah Rumah Sakit atau bagian dari Pemerintah (Dinas Kesehatan).
Sebagian besar masyarakat juga belum pernah mendengar program – program yang diselenggarakan Yayasan Jantung Indonesia (seperti KJS, KJR, Go Red, Bantuan Operasi Jantung) atau pernah mendengar namun tidak paham bahwa penyelenggaranya adalah Yayasan Jantung Indonesia
Di kalangan anggota KJS sendiri, pengenalan terhadap program lainnya (selain KJS) juga belum terlalu baik
AWARENESS, PERSEPSI & PENGALAMAN TERKAIT
PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH
AWARENESS TERHADAP JANTUNG SEBAGAI PENYEBAB KEMATIAN NO 1 DI DUNIA
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 7
Total (n = 520) Masyarakat Umum (n = 400)
Anggota KJS (n = 120)
45.642
57
16.2 15.8 17.5
10.4 10.5 108.3 9.54.2
Jantung Kanker Stroke AIDS
Teridentifikasi terdapat 42% masyarakat
umum yang paham bahwa Jantung
merupakan penyebab kematian No 1 di
dunia
Terdapat kecendrungan bahwa pemahaman
tersebut TIDAK dipengaruhi oleh gender,
kelompok usia, level pendidikan, status
sosial ekonomi atau area tertentu
Perbedaan pemahaman yang cukup nyata
terlihat antara masyarakat umum dan
anggota KJS, dan antara masyarakat
dengan pengalaman keluarga yang punya
penyakit Jantung dan tidak
“ Menurut pemahaman B/I/S, penyakit apakah yang menjadi
penyebab kematian No 1 di dunia?”
Base : All Respondents
KEKHAWATIRAN AKAN MENGALAMI PENYAKIT JANTUNG
“ Penyakit apakah yang paling B/I/S khawatirkan /takutkan akan
terjadi kepada anggota rumah tangga B/I/S”
Bukan Penyakit Jantung (n = 283)
Penyakit Jantung (n = 237)
33.9
69.6
66.1
30.4
Penyakit Jantung Bukan Penyakit Jantung
Pen
yeb
ab
kem
ati
an
No
1 d
i d
un
ia
Penyakit yang dikhawatirkan
50.2% masyarakat mengklaim bahwa
Jantung merupakan salah satu penyakit
yang dikhawatirkan
Penyakit paling banyak dikhawatirkan
lainnya : Kanker, Stroke, Diabetes,
Hipertensi, AIDS
Memiliki pemahaman bahwa Jantung
merupakan penyebab kematian No 1 di
dunia, cenderung akan mendorong
masyarakat untuk lebih memiliki
kekhawatiran akan terkena penyakit
jantung
KHAWATIR TERHADAP PENYAKIT JANTUNG VS
TINDAKAN PENCEGAHAN
“ Apakah B/I/S sudah melakukan tindakan-tindakan untuk
mencegah penyakit yang B/I/S khawatirkan.takutkan?”
Base : Responden yang khawatir akan terkena penyakit
Jantung (n = 261)
Melakukan tindakan
pencegahan, 68.2
Tidak melakukan
tindakan pencegaha
n, 30.3
TM, 1.5
68.2% dari masyarakat yang mengklaim
bahwa “penyakit yang paling mereka
khawatirkan adalah penyakit Jantung”,
menindaklanjutinya dengan melakukan
tindakan pencegahan
7 tindakan pencegahan yang paling banyak
dilakukan : rajin olahraga (70.2%), banyak
istirahat (62.9%), makan sayur & buah-
buahan (53.9%), mengurangi makan lemak
(47.8%), menghindari stress (43.3%), rajin
periksa ke dokter (15.7%), mengurangi
rokok (10.1%)
PEMAHAMAN TERHADAP PENYEBAB JANTUNG VS
TINDAKAN PENCEGAHAN
“ Apakah B/I/S sudah melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit yang B/I/S khawatirkan/takutkan?”
Base : Responden yang khawatir akan terkena penyakit Jantung (n = 261)
Hanya memiliki “kekhawatiran akan terkena
penyakit jantung”, tidak cukup mendorong
masyarakat untuk melakukan tindakan
pencegahan. Masyarakat juga butuh
pemahaman mengenai penyebab penyakit
jantung untuk melakukan tindakan
pencegahan
Masyarakat urban cenderung lebih banyak
melakukan tindakan pencegahan
dibandingkan masyarakat rural (hal ini
disebabkan karena pemahaman terhadap
penyebab penyakit jantung yang lebih baik di
masyarakat urban) cek slide 19
Tidak paham
Paham
47.0
81.9
53.0
18.1
Melakukan Tidak melakukan
Pem
ah
am
an
terh
ad
ap
pen
yeb
ab
Jan
tun
g
Dilakukannya tindakan pencegahan
PERSEPSI TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG“ Sebutkan tingkat lesetujuan B/I/S terhadap pernyataan “tidak ada yang bisa saya lakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit Jantung”, apakah sangat setuju, setuju, biasa saja, Tidak setuju, Sangat tidak setuju”
Total Masyarakat Umum
Anggota KJS
4.0 4.8 1.7
24.2 27.8
12.5
11.213.3
4.2
49.2 43.0
70.0
7.3 6.3 10.84 5 0.8
Sangat Setuju Setuju
Biasa saja Tidak Setuju
Sangat tidak setuju Tidak Tahu
32.6% masyarakat umum masih
memiliki persepsi persepsi
bahwa “penyakit jantung adalah
penyakit yang given, tidak ada
yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya penyakit
Jantung”
PEMAHAMAN TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
“ Apakah B/I/S paham terhadap hal-hal yang bisa menyebabkan
terjadinya penyakit Jantung dan Pembuluh Darah?”
Base : All Respondent Perbedaan pemahaman juga ditemukan
antara :
- Masyarakat urban dengan masyarakat
rural (terdapat 48.1% masyarakat urban
dan 39.3% masyarakat rural yang paham
penyebab penyakit jantung);
- Masyarakat dengan pengalaman keluarga
yang memiliki penyakit Jantung dan tidak
Tidak ada kecendrungan bahwa pemahaman
dipengaruhi oleh gender, kelompok usia,
level pendidikan atau status sosial ekonomi
Penyebab Jantung yang dipahami oleh lebih
dari 50% responden hanya “tekanan darah
tinggi “.
Total (n = 520) Masyarakat Umum (n = 400)
Anggota KJS (n = 120)
52.143.3
81.7
Persentase yang aware terhadap penyeba b penyakit Jantung
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 8
PEMAHAMAN TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
“ Menurut pemahaman B/I/S, hal-hal apakah yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit Jantung dan Pembuluh darah?
Base : Responden yang paham dengan penyebab terjadinya penyakit Jantung dan Pembuluh darah?
PENYEBABMASYARAKAT UMUM (BUKAN ANGGOTA)
(n = 173)
ANGGOTA(n = 98)
TOTAL(n = 271)
Tekanan darah tinggi 64,7% 76,5% 69,0%
Kolesterol tinggi 36,4% 56,1% 43,5%
Merokok 35,8% 39,8% 37,3%
Kegemukan (obesitas) 34,1% 45,9% 38,4%
Stress/depresi 29,5% 45,9% 35,4%
Kurang olahraga 25,4% 53,1% 35,4%
Faktor usia 19,1% 14,3% 17,3%
Faktor Keturunan 17,3% 14,3% 16,2%
Diabetes 6,4% 10,2% 7,7%
Minuman beralkohol 1,7% 0.0% 1,1%
Kurang istirahat 0,6% 0.0% 0,4%
Penyempitan pembuluh darah 0,6% 0.0% 0,4%
Sering kaget/terkejut 0,6% 0.0% 0,4%
PENGALAMAN MEMERIKSAKAN KESEHATAN JANTUNG
“ Apakah pernah memeriksakan kesehatan jantung dalam 2
tahun terakhir?” Base : Semua anggota rumah tangga diatas
usia 10 tahun (n = 1.721)
Total (n = 1721)
Masyarakat Umum (n =
1298)
Anggota KJS (n = 423)
8.7
3.2
25.3
Persentase reponden yang pernah memeriksakan kesehatan jantung
Persentase masyakat umum yang punya
pengalaman memeriksakan kesehatan masih
sangat rendah, yaitu 3.2%.
Mereka yang pernah melakukan pemeriksaan
jantung : berusia di atas 40 tahun, 38%
diantaranya memang memiliki atau berpotensi
memiliki penyakit jantung
Alasan tidak pernah dilakukannya pemeriksaan
kesehatan jantung umumnya adalah karena :
- Dirasa belum butuh karena sehat (36.5%)
lebih dari 80% responden mengklaim tidak
pernah mengalami gejala-gejala dari
Jantung
- Tidak pernah terpikir untuk melakukannya
(19.1%),
- Tidak paham dengan adanya pemeriksaan
kesehatan jantung (19.1%)
- Dirasa belum butuh karena masih muda
(13%)
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 9
PENGALAMAN MENGALAMI GEJALA – GEJALA PENYAKIT JANTUNG
“ Seberapa sering B/I/S mengalami gejala – gejala berikut ini? tidak pernah, kadang – kadang, sering
85,4 93,9 88,7 83,4 75,8 65,8
12,0 2,6 7,3 11,6 19,5 30,1
1,2 ,4 1,1 2,4 1,9 2,21,3 3,1 2,9 2,6 2,9 1,9
Tidak Tahu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
MEMILIKI KELUARGA DENGAN PENYAKIT JANTUNG VS
TINDAKAN PENCEGAHAN MASYARAKAT TERHADAP JANTUNG
Masyarakat Umum (n = 400)
Anggota KJS (n =
120)
9
19,2
Persentase reponden yang pernah memiliki keluarga dengan penyakit Jantung
APAKAH ….. YA
Mencari informasi lebih banyak tentang penyakit Jantung?
69.6%
Lebih sering memeriksakan kondisi Jantung 56.5%
Lebih rajin berolahraga 95.7%
Mengkonsumsi makanan sehat & bergizi 91.3%
Mengurangi merokok 39.1%
Mencoba untuk tidak stress 95.7%
APAKAH ….. YA
Mencari informasi lebih banyak tentang penyakit Jantung?
72.2%
Lebih sering memeriksakan kondisi Jantung 33.3%
Lebih rajin berolahraga 41.7%
Mengkonsumsi makanan sehat & bergizi 88.9%
Mengurangi merokok 41.7%
Mencoba untuk tidak stress 75.0%
Tidak terlalu banyaknya masyarakat yang punya
pengalaman dimana salah satu anggota keluarganya
terkena penyakit jantung, kemungkinan menjadi
faktor dimana sebagian besar masyarakat belum
terlalu paham dan perduli dengan penyakit Jantung.
Pada table diatas juga terlihat bahwa keberadaan
anggota keluarga yang memiliki penyakit Jantung
juga tidak serta merta mendorong mereka untuk
lebih perduli/hati-hati terhadap penyakit jantung
AKSES MASYARAKAT TERHADAP INFORMASI TERKAIT PENYAKIT JANTUNG
Informasi tentang penyakit Jantung dan Pembuluh Darah lebih banyak didapatkan dari sumber
informasi non media (teman, keluarga, petugas kesehatan) dibandingkan dari media elektronik atau
cetak
Anggota KJS lebih banyak terpapar dengan informasi dibandingkan masyarakat umum. Selain
didapatkan dari kegiatan dan materi komunikasi Klub Jantung Sehat atau Yayasan Jantung
Indonesia, ada kecendrungan bahwa anggota KJS lebih aktif mencari informasi tentang penyakit
Jantung
Di kalangan masyarakat umum (bukan anggota), tidak ada yang mengklaim pernah mendapatkan
informasi penyakit Jantung dari Klub Jantung Sehat atau Yayasan Jantung Indonesia
AKSES MASYARAKAT TERHADAP INFORMASI TERKAIT PENYAKIT JANTUNG
“ Darimanakah B/I/S mengetahui informasi terkait dengan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah?”,
Base : All Respondent
SUMBER INFORMASI
MASYARAKAT UMUM (BUKAN ANGGOTA)
(n 400)
ANGGOTA(n = 120)
TOTAL(n = 520)
Petugas Kesehatan 33.3% 67.5% 41.2%
Keluarga 27.0% 50.8% 32.5%
Teman 26.8% 53.3% 32.9%
TV 26.0% 42.5%* (1 dianyataranya dari KJS atau YJI) 29.8%
Koran 6.8% 16.7% 9.0%
Poster 4.0% 10.8% * (3 dianyataranya dari KJS atau YJI) 5.6%
Kegiatan Olahraga 2.0% 73.3% * (64 dianyataranya dari KJS atau YJI) 18.5%
Majalah/Tabloid 1.8% 6.7% 2.9%
Leaflet/Brosur 1.5% 10.0% * (5 dianyataranya dari KJS atau YJI) 3.5%
Internet 1.0% 3.3% 1.5%
Radio 0.8% 2.5% 1.2%
Pameran 0.5% 7.5% * (5 dianyataranya dari KJS atau YJI) 2.1%
Seminar 0.3% 18.3% * (5 dianyataranya dari KJS atau YJI) 4.4%
* Beberapa diantaranya didapatkan dari kegiatan/program atau materi komunikasi yang diberikan oleh Yayasan
Jantung Indonesia atau Klub Jantung Sehat
KESIMPULAN
Paham bahwa
Jantung adalah
penyebab kematian
No 1 di dunia
Cenderung akan
memiliki
kekhawatiran
terhadap penyakit
jantung
Cenderung akan
melakukan tindakan
pencegahan
Memiliki
pemahaman
terhadap penyebab
penyakit jantung
Memiliki persepsi
bahwa Jantung
adalah penyakit
yang bisa dicegah
AWARENESS, PERSEPSI DAN KEBIASAAN TERKAIT
PANCA USAHA JANTUNG SEHAT
SEIMBANG GIZI
(S)
AWARENESS TENTANG ISTILAH GIZI SEIMBANG
“ Apakah B/I/S pernah mendengar istilah Gizi Seimbang?”,
Base : All respondent
65.8% masyarakat mengklaim bahwa mereka
pernah mendengar istilah “gizi seimbang”.
Sedangkan di kalangan anggota KSJ, hampir
semua dari mereka mengklaim pernah
mendengar istilah tersebut.
Persentase yang pernah mendengar istilah Gizi
Seimbang semakin meningkat di kalangan
masyarakat dengan level pendidikan dan status
sosial ekonomi yang semakin tinggi (tidak ada
perbedaan persentase yang nyata jika
berdasarkan pada gender, kelompok usia atau
status area)
Total (n = 520) Masyarakat Umum (n = 400)
Anggota KJS (n = 120)
73.165.8
97.5
Persentase reponden yang pernah mendengar istilah Gizi Seimbang
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 10
Definisi “pernah mendengar” disini untuk sementara tidak bisa diartikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang baik tentang konsep Gizi Seimbang (tidak ada data yang mendukung mengenai tingkat pemahaman mereka terhadap konsep Gizi Seimbang)
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL TINGGI SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
Secara spontan Dengan bantuan pilihan jawaban (Aided)
22.7
69.2
15.7
62.8
45.8
90.8
Total Masyarakat Umum Anggota KJS
Grafik tersebut menunjukkan
bahwa kemungkinan masyarakat
sebenarnya sudah pernah terpapar
dengan informasi terkait dengan
“pengaruh kolesterol tinggi
terhadap jantung”, namun tidak
terlalu diingat secara kuat
* : data sudah dikonversi dalam base responden yang sama (supaya bisa diperbandingkan)
PERSEPSI TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL
“ Menurut B/I/S, seberapa penting kita melakukan pemeriksaan kadar kolesterol atau lkadar lemak dalam tubuh?”,
Base : Responden yang paham dengan istilah kadar kolesterol ( n = 369)
Total (n = 369) Masyarakat Umum (n = 255)
Anggota KJS ( n = 114)
31.4 26.742.1
59.9 61.6 56.1
6.5 8.6 6.51.6 2.4.6 0.8 Tidak Tahu/Tidak Menjawab
Sangat tidak penting
Tidak penting
Biasa saja
Penting
Sangat Penting
Sebagian besar masyarakat memiliki persepsi positif terhadap pentingnya dilakukan pemeriksaan kadar
kolesterol, khususnya para anggota KJS
Hanya 1.6% masyarakat yang menganggap bahwa pemeriksaan kadar kolesterol tidak penting untuk
dilakukan dengan alasan kondisi kesehatan yang masih bagus (belum perlu untuk diperiksa) dan
dianggap buang-buang uang
PENGALAMAN MEMERIKSAKAN KADAR KOLESTEROL
“ Apakah pernah memeriksakan kadar kolesterol dalam 1 tahun terakhir?”
Base : Semua anggota rumah tangga diatas usia 10 tahun (n = 1.721)
Total Masyarakat
Umum
Anggota KJS
11.74.9
32.4
Persentase reponden yang pernah memeriksakankadar kolesterol
Pemeriksaan kadar kolesterol belum menjadi
kegiatan yang dilakukan secara rutin, namun
dilakukan hanya pada saat merasa kurang sehat
Mereka yang pernah memeriksakan kadar kolesterol
: Berusia diatas 40 tahun, dari rumah tangga
dengan status ekonomi yang cukup baik, memiliki
pengalaman dengan keluarga yang punya penyakit
Jantung
Memiliki pemahaman bahwa kadar kolesterol
merupakan salah satu penyebab penyakit Jantung,
juga tidak secara otomatis akan mendorong
masyarakat untuk rajin memeriksakan kadar
kolesterolnya (selama mereka merasa sehat).
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di
Lampiran tabel 11
ALASAN DILAKUKANNYAPEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL
“ Apakah memeriksakan kadar kolesterol karena merasa kurang sehat ?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga yang pernah memeriksakan kadar kolesterol (n = 201)
Total (n = 201) Masyarakat Umum (n = 64)
Anggota KJS ( n = 137)
51.7
71.9
42.3
47.3
25.0
57.7
1.0 3.1
Karena merasa kurang sehatBukan karena merasa kurang sehat Tidak Tahu
71.9% masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan jantung
karena alasan kesehatan (memang merasa kurang sehat),
sedangkan 25% sisanya melakukan karena alasan yang tidak
terkait dengan kesehatan (tidak diketahui alasan pasti
dilakukannya pemeriksaan kolesterol oleh mereka)
Grafik di samping menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
antara masyarakat umum dan anggota KJS terkait dengan
pemeriksaaan kadar kolesterol
Masyarakat umum pada umumnya memeriksakan kadar
kolesterolnya pada saat kondisi badan dirasa kurang sehat.
Anggota KJS memeriksakan kadar kolesterolnya tidak selalu
karena faktor kesehatan (ada kemungkinan karena faktor
kebiasan, kesadaran, keharusan dari tempat bekerja atau
kebetulan ada pemeriksaan pada saat ada acara Klub Jantung
Sehat)
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di
Lampiran tabel 12
ALASAN TIDAK DILAKUKANNYA PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL
“ Mengapa tidak pernah memeriksakan kadar kolesterol dalam 1 tahun terakhir?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga yang tidak pernah memeriksakan kadar kolesterol (n = 1.471)
Tempat pemeriksaan jauh
Malas karena tidak ada yang mengantar
Takut\khawatir akan diketahui penyakitnya
Tidak tahu tempatnya
Biayanya mahal
Tidak ada waktu
Tidak paham dengan kadar kolesterol
Merasa belum butuh karena masih muda
Tidak pernah terpikir untuk melakukannya
Merasa belum butuh karena merasa sehat
,7
,7
1,4
1,6
1,7
2,2
12,4
13,8
20,7
36,4
SUMBER INFORMASI TENTANG GIZI SEIMBANG & KADAR KOLESTEROL
“ Darimanakah B/I/S mengetahui informasi terkait dengan Gizi seimbang atau Kadar Kolesterol?”,
SUMBER INFORMASI
MASYARAKAT UMUM (BUKAN ANGGOTA)
(n 400)
ANGGOTA(n = 120)
TOTAL(n = 520)
TV 57.9% 52.7% 56.4%
Petugas Kesehatan 50.7% 74.8%* (3 dianyataranya dari KJS atau YJI) 57.9%
Keluarga 35.4% 46.1% 38.6%
Teman 31.4% 52.1% 37.6%
Koran 12.1% 24.4% 15.8%
Majalah/Tabloid 6.1% 7.6% 6.5%
Radio 6.1% 5.0% 5.8%
Kegiatan Olahraga 5.0% 64.7%* (56 dianyataranya dari KJS atau YJI) 22.2%
Poster 4.6% 7.6%* (1 dianyataranya dari KJS atau YJI) 5.5%
Leaflet/Brosur 3.6% 13.4%* (2 dianyataranya dari KJS atau YJI) 6.5%
Internet 3.2% 5.0% 3.8%
Pameran 0.4% 2.5% 1.0%
Seminar 0.4%* 19.3%* (5 dianyataranya dari KJS atau YJI) 6.0%
* Beberapa diantaranya didapatkan dari kegiatan/program atau materi komunikasi yang diberikan oleh Yayasan
Jantung Indonesia atau Klub Jantung Sehat
ENYAHKAN MEROKOK
(E)
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP MEROKOKSEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
Secara spontan Dengan bantuan pilihan jawaban (Aided)
19.4
81
15.5
77.5
32.5
92.5
Total Masyarakat Umum Anggota KJS
* : data sudah dikonversi dalam base responden yang sama (supaya bisa diperbandingkan)
Grafik tersebut menunjukkan
bahwa kemungkinan masyarakat
sebenarnya sudah pernah terpapar
dengan informasi terkait dengan
“pengaruh merokok terhadap
jantung”, namun tidak terlalu
diingat secara kuat
PEMAHAMAN TERHADAP BAHAYA MEROKOK LAINNYATERHADAP KESEHATAN DIRI SENDIRI
Menurut pemahaman I/B/S, apakah kebiasaan merokok bisa menyebabkan gangguan kesehatan di bawah ini? I/B/S juga bisa menyatakan Tidak Tahu jika tidak yakin dengan jawabannya
77.9
86.2
84.8
47.3
57.1
87.9
77.3
66.2
89.2
39.2
66.2
65.6
16.5
8.8
7.5
34.2
25.6
8.3
12.7
12.5
3.8
33.8
19.8
19.8
5.4
5.0
7.1
18.1
16.9
3.7
9.8
21.0
6.5
26.3
13.5
14.0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Asma
Bronkhitis
Gangguan kehamilan pada …
Gusi bengkak dan …
Kerusakan dan kehilangan gigi
Bau nafas yang tidak sedap
Mulut kering
Impoten pada pria
Kanker paru
Penuaan dini
Stroke
Tekanan darah tinggi
TOTAL (n=520)
79.3
85.0
82.5
44.5
52.0
86.0
75.0
60.8
87.5
32.5
60.3
60.5
16.3
9.5
9.5
38.8
29.3
10.5
15.3
15.5
4.3
37.8
24.3
23.0
4.5
5.5
8.0
16.8
18.8
3.5
9.8
23.8
8.3
29.8
15.5
16.5
MASYARAKAT UMUM (n=400)
ANGGOTA KJS (n=120)
73.3
90.0
92.5
56.7
74.2
94.2
85.0
84.2
95.0
61.7
85.8
82.5
17.5
6.7
.8
19.2
13.3
.8
4.2
2.5
2.5
20.8
5.0
9.2
9.4
3.3
6.7
24.7
13.0
5.3
11.1
13.8
3.0
18.3
9.9
9.1
Ya Tidak Tidak tahu
PEMAHAMAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN DIRI SENDIRIVS
KEBIASAAN MEROKOK
Mulut kering (n=118)
Asma (n=115)
Gangguan …
Bronchitis (n=121)
Impoten pada pria …
Kanker Paru (n=128)
Penyakit Jantung …
83,1
86,1
85,4
84,3
83,0
83,6
84,8
16,9
13,9
14,6
15,7
17,0
16,4
15,2
Merokok Tidak merokok
Mulut kering (n=118)
Asma (n=115)
Gangguan …
Bronchitis (n=121)
Impoten pada pria …
Kanker Paru (n=128)
Penyakit Jantung …
77,6
82,8
80,0
70,8
74,4
76,6
77,4
22,4
17,2
20,0
29,2
25,6
22,4
21,7
Memiliki keinginan berhenti merokok
Tidak memiliki keinginan berhenti merokok
Apakah pernah punya keinginan untuk berhenti merokok?Base : Responden yang paham gangguan kesehatan yang disebabkan kebiasaan merokok
Apakah saat ini (…) masih merokok?Base : Responden yang paham gangguan kesehatan yang disebabkan kebiasaan merokok
PEMAHAMAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN DIRI SENDIRIVS
KEBIASAAN MEROKOK
Sebaian besar dari masyarakat sebenarnya punya keinginan untuk berhenti merokok
dengan alasan kesehatan (khawatir sakit atau sudah punya pengalaman sakit), disamping
adanya larangan dari keluarga
Namun, adanya keinginan tersebut belum berhasil mendorong sebagian besar masyarakat
untuk benar-benar berhenti merokok.
Mereka yang belum punya keinginan berhenti merokok ataupun yang belum berhasil
berhenti merokok memiliki alasan yang hampir sama, yaitu belum bisa lepas dari
kebiasaan merokok, merokok menjadi doping dalam melakukan pekerjaan (tidak bisa
konsentrasi bekerja atau belajar tanpa merokok) atau merokok bisa menjadi penghilang
stress
PEMAHAMAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN ORANG LAIN
Perokok Pasif adalah orang yang tidak merokok, namun menghirup asap dari orang lain yang merokok. Menurut pemahaman I/B/S, manakah pernyataan di bawah ini yang benar terkait dengan resiko gangguan kesehatan
yang diterima oleh perokok pasif dibandingkan orang yang memang merokok?
Total Masyarakat Umum Anggota KJS Pernah mendengar
istilah Perokok Pasif
Tidak pernah
mendengar istilah
Perokok Pasif
39.033.8
56.7 58.4
23.728.5 28.5 28.3 29.9
27.5
18.121.0
8.3 10.4
24.4
3.1 3.8.8 0.4
18.8
10.8 12.3
5.80.9 0.3
Perokok pasif memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan perokok; ATAU
Perokok pasif memiliki resiko yang sama dibandingkan dengan perokok; ATAU
Perokok pasif memilki resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan perokok; ATAU
Perokok pasif tidak memiliki resiko
Tidak tahu
Baru 35.5% masyarakat umum yang
pernah mendengar dan paham
dengan istilah perokok pasif.
Umumnya mereka adalah masyarakat
dengan level pendidikan dan status
ekonomi yang semakin meningkat,
dan masyarakat di daerah urban
Grafik di samping menunjukkan
bahwa secara umum, terdapat 67.5%
masyarakat yang sudah paham bahwa
perokok pasif memiliki resiko yang
sama atau lebih tinggi dibandingkan
dengan perokok.
TINGKAT KESETUJUAN TERHADAP UNDANG-UNDANG LARANGAN MEROKOK DI TEMPAT UMUM
Grafik di samping menunjukkan
bahwa secara umum, lebih dari
50% masyarakat punya persepsi
positif terhadap adanya
Undang-Undang tersebut,
terutama di kalangan
masyarakat yang bukan perokok
dan paham tentang bahayanya
merokok bagi kesehatan orang
lain yang berada di sekitarnya.Total Masyarakat
UmumAnggota KJS Merokok Tidak
merokokPaham resiko Perokok Pasif
Tidak paham resiko
Perokok Pasif
29.2
24.5
45.0
9.4
23.8
33.9
19.5
52.5 53.5
49.2 49.6
61.9
52.7 52.1
11.714.5
2.5
22
4.88.0
19.5
5.2 6.0
2.5
16.5
9.5
4.66.5
.6 .8 02.4
0 0.6 0.6
Sangat setuju Setuju Biasa saja Tidak setuju Sangat tidak setuju
Sebutkan tingkat kesetujuan B/I/S terhadap adanya Undang-Undang larangan merokok di tempat umum?
PERJALANAN MEROKOK
TIDAK pernah
Merokok
45.1%
PERNAH
Merokok
51.6%
BERHENTI
Merokok
7.6%
MASIH
Merokok
92.4%
INGIN BERHENTI
Merokok
57.1%
TIDAK INGIN
BERHENTI
Merokok
22.8%
• Khawatir sakit
• Dilarang keluarga
• Ingin berhemat
• Ingin memberikan contoh baik pada anak
• Alergi asap rokok
• Ada anak kecil di rumah
• Punya penyakit
• Pengalaman keluarga sakit
• Timbul keinginan melihat orang lain merokok
• Kebiasaan
• Mulut asem
• Mengurangi konsentrasi belajar dan bekerja
• Menjadi penenang jika ada masalah
• Diolok – olok teman
• Khawatir sakit
• Pernah sakit
• Dilarang keluarga
• Ingin berhemat
• Ada anak kecil di rumah
• Pengalaman keluarga sakit
PENGALAMAN MEROKOK DI KALANGAN ANAK - ANAK
“ Pada usia berapa mulai merokok?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga lain yang pernah merokok (n = 419),
Total (n=419) Masyarakat Umum (n=365)
Anggota KJS (n=54)
24.326.3
11.1
49.947.9
63.0
8.6 8.211.1
.5 .5 .0
16.7 17.014.8
< 15 tahun 16 - 23 tahun 24 - 35 tahun
> 35 tahun Tidak tahu
Terdapat 26.3% masyarakat umum yang mulai
merokok pada usia anak-anak yaitu di bawah 15
tahun.
Terdapat perbedaan yang cukup nyata antara
masyarakat umum dengan anggota KJS mengenai
tingkat merokok di kalangan anak-anak (asumsi :
anggota KJS kemungkinan adalah kalangan
masyarakat yang pada dasarnya memang perduli
dengan kesehatan dan menerapkan pola hidup
sehat pada anggota rumah tangga lainnya,
termasuk merokok)
Tidak terdapat kecenderungan bahwa tingkat
merokok di kalangan anak-anak ini dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan, maupun status ekonomi.
HADAPI DAN ATASI STRESS
(H)
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP STRESSSEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
Secara spontan Dengan bantuan pilihan jawaban (Aided)
18.4
74.6
12.8
71
37.5
86.7
Total Masyarakat Umum Anggota KJS
* : data sudah dikonversi dalam base responden yang sama (supaya bisa diperbandingkan)
Grafik tersebut menunjukkan
bahwa kemungkinan masyarakat
sebenarnya sudah pernah terpapar
dengan informasi terkait dengan
“pengaruh stress terhadap
jantung”, namun tidak terlalu
diingat secara kuat
PENGALAMAN MENGALAMI STRESS DAN CARA MENGATASINYA
“ Apakah B/I/S pernah mengalami stress dalam
1 bulan terakhir?”,
Base : All Respondent
Ya; 19,2
Tidak; 80,6
TM; 0,2
Ya; 63
Tidak; 37
“ Pada saat B/I/S mengalami stress, apakah hal ini
sampai mengganggu aktifitas B/I/S”
Base : Respondent yang pernah mengalami stress
dalam 1 bulan terakhir,
Lebih lanjut kepada responden yang mengklaim “pernah mengalami stress yang sampai mengganggu
aktifitasnya”, ditanyakan hal yang dilakukan untuk mengatasi stress yang dialaminya
Jawaban dari setiap responden diatas cenderung beragam. 6 hal yang dilakukan oleh sebagian besar dari
mereka adalah : tidur/istirahat (71.4%), berdoa/mendekatkan diri kepada Tuhan (36.5%), mengobrol dengan
teman/keluarga (30.2%), jalan-jalan (30.2%), menonton TV (23.8%), mendengarkan musik (12.7%)
SUMBER INFORMASI TENTANG STRESS, HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JANTUNG & CARA
MENGATASINYA“ Darimanakah B/I/S mengetahui informasi terkait dengan stress dan cara mengatasinya?”,
Base : All Respondent
SUMBER INFORMASI
MASYARAKAT UMUM
(BUKAN ANGGOTA)(n 400)
ANGGOTA(n = 120)
TOTAL(n = 520)
Keluarga 24.3% 43.3% 28.7%
Teman 23.5% 51.7% 30.0%
TV 22.3% 38.3% 26.0%
Petugas Kesehatan 19.8% 50.0%* (3 dianyataranya dari KJS atau YJI) 26.7%
Koran 7.3% 20.8% 10.4%
Kegiatan Olahraga 3.5% 53.3%* (50 dianyataranya dari KJS atau YJI) 15.0%
Radio 2.8% 1.7% 2.5%
Majalah/Tabloid 1.8% 8.3% 3.3%
Internet 1.5% 4.2% 2.1%
Poster 1.0% 5.0%* (1 dianyataranya dari KJS atau YJI) 1.9%
Leaflet/Brosur 0.5% 7.5% 2.1%
Pameran 0.0% 1.7%* (2 dianyataranya dari KJS atau YJI) 0.4%
Seminar 0.0% 13.3%* (5 dianyataranya dari KJS atau YJI) 3.1%
* Beberapa diantaranya didapatkan dari kegiatan/program atau materi komunikasi yang diberikan oleh Yayasan
Jantung Indonesia atau Klub Jantung Sehat
AWASI TEKANAN DARAH
(A)
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP TEKANAN DARAH TINGGI SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
Secara spontan Dengan bantuan pilihan jawaban (Aided)
35,9
81,7
27,9
78,8
64,5
91,7
Total Masyarakat Umum Anggota KJS
* : data sudah dikonversi dalam base responden yang sama (supaya bisa diperbandingkan)
Grafik tersebut menunjukkan
bahwa kemungkinan masyarakat
sebenarnya sudah pernah terpapar
dengan informasi terkait dengan
“pengaruh tekanan darah tinggi
terhadap jantung”, namun tidak
terlalu diingat secara kuat
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP HAL LAIN YANG TERKAIT DENGAN TEKANAN DARAH
PENGARUH USIA
TERHADAP INDIKATOR
TEKANAN DARAH
63.3% masyarakat umum sudah paham bahwa indikator tekanan darah normalakan berbeda-beda pada usia yang juga berbeda
Persentase diatas semakin meningkat di kalangan anggota KJS (khususnyaanggota KJS wanita)
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 13
LANGKAH-LANGKAH
UNTUK MENGURANGI
TEKANAN DARAH
11.8% masyarakat umum tidak paham mengenai langkah-langkah apa yang bisadilakukan untuk mendapatkan tekanan darah normal
5 langkah yang paling banyak dipahami oleh 88.2% dari mereka yangmengklaim paham terhadap langkah-langkah untuk mendapatkan tekanan darahnormal adalah : tidur/istirahat yang cukup (55.3%), banyak mengkonsumsisayur dan buah (42.3%), melakukan olahraga yang teratur (26.8%), mengurangimakanan rendah lemak (26.3%), mengurangi konsumsi garam (21.3%)
PENYAKIT YANG MUNCUL
DARI TEKANAN DARAH
TINGGI
Dua penyakit (yang akan muncul karena tekanan darah tinggi) yang palingbanyak dipahami oleh masyarakat adalah stroke (76.3%) dan penyakit jantung(27.9%)
PERSEPSI TENTANG PENTINGNYA PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
“ Menurut B/I/S, seberapa penting kita melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin?”,
Total (n =520) Masyarakat Umum (n = 400)
Anggota KJS ( n = 120)
28.5 23.545.0
65.4 68.5 55.0
5.2 6.75.2 0.25 Tidak Tahu/Tidak Menjawab
Tidak penting
Biasa saja
Penting
Sangat Penting
Sebagian besar masyarakat (khususnya anggota KJS) memiliki persepsi positif terhadap pentingnya
dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
Hanya ada 0.25% masyarakat yang menganggap bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin tidak
penting untuk dilakukan dengan alasan, hal ini justru akan menciptakan kekhawatiran karena akan
mengetahui kemungkinan penyakit yang diidapnya
PENGALAMAN MEMERIKSAKAN TEKANAN DARAH
“ Apakah pernah memeriksakan tekanan darah dalam 6 bulan terakhir?”
Base : Semua anggota rumah tangga diatas usia 10 tahun (n = 1.721)
Total Masyarakat Umum
Anggota KJS Pria Wanita
32.428.4
44.7
26
38.1
Persentase reponden yang pernah memeriksakantekanan darah dalam 6 bulan terakhir
Wanita cenderung lebih banyak yang pernah
memeriksakan tekanan darah dibandingkan pria.
Intensitasnya juga lebih sering. Selain karena anggota
KJS kebanyaan adalah wanita, hal ini umumnya
disebabkan karena wanita mengalami masa hamil,
dimana pada masa itu mereka diharuskan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan
Sedangkan bagi anggota KJS, adanya akses yang lebih
mudah untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah
(yaitu melalui KJS, poliklinik perusahaan, di rumah
sendiri) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
mereka punya kesempatan yang lebih.
Memiliki pemahaman bahwa tekanan darah tinggi adalah
penyebab penyakit Jantung, cenderung akan mendorong
mereka untuk memeriksakan tekanan darahCatatan : data lebih lengkap dapat dilihat di
Lampiran tabel 14
ALASAN DILAKUKANNYAPEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
“ Apakah memeriksakan tekanan darah karena merasa kurang sehat ?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga yang pernah memeriksakan tekanan darah (n = 557)
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di
Lampiran tabel 15
Total (n = 557)
Masyarakat Umum (n =
368)
Anggota KJS ( n = 189)
Pria (n = 213)
Wanita (n = 344)
57.569.3
34.4
65.352.6
41.5 29.6
64.4
33.346.5
1.1 1.1 1.4 0.9
Karena merasa kurang sehatBukan karena merasa kurang sehat Tidak Tahu
Pemeriksaan tekanan darah oleh masyarakat
umum karena didorong oleh kondisi
kesehatan,
Sebaliknya, anggota KJS memeriksakan
tekanan darah TIDAK hanya pada saat
merasa kurang sehat
Membandingkan antara pria dan wanita,
juga teridentifikasi adanya perbedaan alasan
yang mendorong mereka harus
memeriksakan tekanan darah (sebagian
besar wanita melakukannya bukan karena
alasan kesehatan)
ALASAN TIDAK DILAKUKANNYA PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
“ Mengapa tidak pernah memeriksakan tekanan darah dalam 6 bulan terakhir?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga yang tidak memeriksakan tekanan darah (n = 1.066)
Khawatir diketahui penyakitnya
Malas karena tidak ada yang mengantar
Tidak tahu tempatnya
Tempat pemeriksaan jauh
Tidak paham dengan pemeriksaan tekanan darah
Biaya mahal
Tidak ada waktu
Merasa belum butuh karena masih muda
Tidak pernah terpikir untuk melakukannya
Merasa belum butuh karena merasa sehat
,2
1,1
1,1
2,4
5,4
5,7
9,7
21,7
26,2
61,4
SUMBER INFORMASI TENTANG PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
“ Darimanakah B/I/S mengetahui informasi terkait dengan pemeriksaan tekanan darah?”,
Base : All Respondents
SUMBER INFORMASI
MASYARAKAT UMUM (BUKAN ANGGOTA)
(n 400)
ANGGOTA(n = 120)
TOTAL(n = 520)
Petugas Kesehatan 50.5% 84.2%* (2 dianyataranya dari KJS atau YJI) 58.3%
Keluarga 29.5% 50.8% 34.4%
Teman 23.8% 53.3% 30.6%
TV 13.5% 22.5% 15.6%
Koran 4.3% 12.5% 6.2%
Poster 4.3% 5.0%* (1 dianyataranya dari KJS atau YJI) 4.4%
Kegiatan Olahraga 3.0% 75.8%* (71 dianyataranya dari KJS atau YJI) 19.8%
Majalah/Tabloid 1.3% 3.3% 1.7%
Leaflet/Brosur 1.8% 8.3% 3.3%
Internet 0.5% 0.8% 0.6%
Radio 2.3% 1.7% 2.1%
Pameran 0.0% 2.5%* (1 dianyataranya dari KJS atau YJI) 0.6%
Seminar 0.5% 12.5% 3.3%
* Beberapa diantaranya didapatkan dari kegiatan/program atau materi komunikasi yang diberikan oleh Yayasan
Jantung Indonesia atau Klub Jantung Sehat
TERATUR BEROLAHRAGA
(T)
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KURANGNYA BEROLAHRAGASEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
Secara spontan Dengan bantuan pilihan jawaban (Aided)
18.4
70.6
10.9
62.543.4
97.5
Total Masyarakat Umum Anggota KJS
* : data sudah dikonversi dalam base responden yang sama (supaya bisa diperbandingkan)
Grafik tersebut menunjukkan
bahwa kemungkinan masyarakat
sebenarnya sudah pernah terpapar
dengan informasi terkait dengan
“pengaruh kurangnya berolahraga
terhadap jantung”, namun tidak
terlalu diingat secara kuat
KESUKAAN MASYARAKAT TERHADAP OLAHRAGA
“ Terlepas dari seberapa sering B/I/S melakukannya, seberapa suka melakukan olahraga atau kegiatan fisik?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga lain yang berumur 7 tahun keatas (n = 1721),
TT/TM
Sangat tidak suka
Tidak suka
Biasa saja
Suka
Sangat suka
9.4
0.5
15.7
25
40.8
8.6
Pada dasarnya, sebagian besar masyarakat suka
melakukan olahraga
15.7% masyarakat yang mengklaim tidak suka
melakukan olahraga umumnya adalah wanita yang
usianya 40 tahun keatas. Alasan ketidaksukaan
mereka pada olahraga adalah karena tidak
terbiasa atau capek
Teridentifikasi juga adanya kecendrungan bahwa
di kalangan masyarakat yang “tidak paham bahwa
kurangnya berolahraga adalah salah satu
penyebab penyakit jantung”, persentase yang
tidak suka melakukan olahraganya lebih banyak
dibandingkan di kalangan masyarakat yang
paham.Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di
Lampiran tabel 16
KEBIASAAN MELAKUKAN OLAHRAGA
“ Dalam 6 bulan terakhir, ini, berapa kali melakukan olahraga atau kegiatan fisik dalam setiap minggunya ?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga lain yang berumur 7 tahun keatas (n = 1721),
Suka/Sangat Suka
Biasa saja
Tidak suka/sangat
tidak suka
5.3
43.5
84.5
12.8
36.3
4.3
56.4
17.9
1.8
23.7
1.4
1.8
9.4
Tidak pernah Kurang dari 1 kali per minggu
1 - 2 kali per minggu Lebih dari 2 kali per minggu
TT/TM
Secara umum, 28.5% masyarakat mengklaim
bahwa mereka tidak pernah berolahraga, 16.1%
berolahraga namun tidak tentu dalam setiap
minggunya dan 44.9% rutin melakukan olahraga
dalam setiap minggunya (paling sering 1 – 2 kali)
Pada masyarakat di kelompok usia yang semakin
meningkat, intensitas berolahraga semakin
berkurang.
Mereka yang berolahraga umumnya
menghabiskan waktu 30-60 menit,
Jenis olahraga yang umumnya dilakukan adalah
jogging, lari, sepakbola (khususnya pria) dan
senam (khususnya wanita).
Catatan : data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran tabel 17
ALASAN TIDAK DILAKUKANNYA OLAHRAGA SECARA TERATUR (KHUSUS YANG SUKA OLAHRAGA)
“ Jika suka melakukan olahraga, namun jarang melakukannya, sebutkan alasannya ?”
Base : Responden dan anggota rumah tangga lain berumur 7 tahun keatas yang suka olahraga namun jarang berolahraga
(n = 154),
Memiliki penyakit (tidak mungkin olahraga)
Malas
Tidak ada teman
Terbatasnya fasilitas olahraga
Sibuk
5.8
2.6
5.8
22.7
57.1
Faktor terbatasnya fasilitas olahraga
terutama ditemukan di daerah rural
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• PEMAHAMAN TERHADAP PANCA USAHA JANTUNG SEHAT : .
Secara umum, lebih dari 60% masyarakat sebenarnya sudah pernah terpapar dengan informasi mengenai Panca Usaha Jantung Sehat (khususnya terkait dengan faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit Jantung), namun rata-rata hanya 15% dari masyarakat yang mengingatsecara kuat informasi tersebut (mereka akan baru mengingatnya jika dibantu diingatkan kembali)
PANCA USAHA JANTUNG SEHAT
SPONTAN DENGAN BANTUAN
MASYARAKAT UMUM ANGGOTA
TOTALMASYARAKAT
UMUM ANGGOTATOTAL
Mengurangi makanan kolesterol tinggi, rajin memeriksakan kadar kolesterol
15.7% 45.8%22.7% 68.8% 93.3% 74.4%
Enyahkan rokok 15.5% 32.5%19.0% 77.5% 92.5% 81.0%
Hadapi dan atasi stress 12.8% 37.5%18.4% 71.0% 86.7% 74.6%
Awasi tekanan darah 27.9% 62.5%35.9% 78.8% 91.7% 81.7%
Teratur berolahraga 10.9% 43.3%18.4% 62.5% 97.5% 70.6%
KESIMPULAN
• YAYASAN JANTUNG INDONESIA SEBAGAI SALAH SATU SUMBER INFORMASI PANCA USAHA JANTUNG SEHAT : .
Secara umum, terdapat maksimal 50% masyarakat umum yang terpapar dengan informasi-informasi terkait dengan Panca Usaha Jantung Sehat. Umumnya mereka mendapatkan informasi dari petugas kesehatan, teman, keluarga atau TV. Belum ada dari kalangan masyarakat umum yang mengklaim bahwa mereka mendapatkan informasi diatas dari Yayasan Jantung Indonesia atau Klub Jantung Sehat
Sedangkan di kalangan anggota KJS, persentase yang pernah terpapar dengan informasi diatas pasti jauh lebih tinggi. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran Yayasan Jantung Indonesia atau Klub Jantung Sehat melalui kegiatan olahraga, leaflet/brosur, poster, seminar, pameran atau petugas kesehatan yang didatangkan selama kegiatan.
• PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PANCA USAHA JANTUNG SEHAT (KHUSUSNYA PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL DAN TEKANAN DARAH) .
Sebagian besar masyarakat memiliki persepsi bahwa pemeriksaan kadar kolesterol dan tekanan darah adalah penting, namun utamanya pada saat kondisi badan kurang sehat atau bagi mereka yang sudah berusia tua. Persepsi ini tidak hanya ditemukan di kalanan masyarakat umum, namun juga di kalangan anggota KJS. Persepsi ini yang kemudian mendasari alasan belum dilakukannya pemeriksaan secara rutin oleh sebagian besar masyarakat
KESIMPULAN
• PRAKTEK ATAU KEBIASAAN TERKAIT PANCA USAHA JANTUNG SEHAT : .
Seimbang Gizi (S) : Masyarakat yang punya pengalaman memeriksakan kadar
kolesterol masih sangat jarang. Pemeriksaan ini pun dilakukan dengan masih
berdasarkan alasan kesehatan, belum menjadi kebiasaan. Masih sedikitnya masyarakat
yang paham mengenai dampak kolesterol terhadap penyakit jantung, adanya persepsi
bahwa pemeriksaan kadar kolesterol hanya perlu dilakukan pada saat kondisi badan
kurang sehat dan hanya penting bagi mereka yang berusia tua, dan terbatasnya akses
(waktu, biaya, layanan), menjadi faktor utama yang menyebabkan kondisi diatas.
Enyahkan rokok (E) : Adanya keinginan untuk berhenti merokok sebenarnya sudah
dimiliki oleh sebagian besar masyarakat (57.4%) yang sampai saat ini masih memiliki
kebiasaan tersebut. Keinginan tersebut didorong utamanya oleh adanya kekhawatiran
atau pengalaman yang terkait dengan kesehatan (selain adanya alasan lain, seperti
larangan keluarga, mempertimbangkan adanya anak kecil di rumah atau alasan
keuangan). Namun hanya separuh dari mereka yang punya keinginan berhenti merokok
diatas, yang bener-benar pernah mencoba berhenti merokok. Faktor kebiasaan,
kecanduan (addicted) dan menganggap rokok adalah doping dalam melakukan pekerjaan
merupakan faktor utama yang menyebabkan adanya kalangan yang belum punya
keinginan untuk berhenti merokok atau belum berhasil berhasil mewujudkan
keinginannya untuk berhenti merokok. Pada beberapa orang, memiliki pemahaman
terhadap bahayanya merokok terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya
ternyata tidak cukup untuk menghentikan kebiasaannya untuk merokok.
KESIMPULAN
• PRAKTEK ATAU KEBIASAAN TERKAIT PANCA USAHA JANTUNG SEHAT : .
Awasi tekanan darah (A) : Masyarakat yang punya pengalaman memeriksakan kadar
tekanan darah juga masih sangat jarang. Pemeriksaan ini pun dilakukan bukan karena
kebiasaan, namun masih berdasarkan alasan kesehatan atau alasan lain yang terkait
kesehatan (khususnya pada wanita yang hamil). Sedangkan di kalangan anggota KJS,
adanya akses yang lebih mudah terhadap layanan pemeriksaan tekanan darah (melalui
KJS, perusahaan tempat bekerja) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mereka
punya kesempatan lebih. Masih sedikitnya masyarakat yang paham mengenai
pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin sebagai salah satu tindakan
pencegahan penyakit Jantung, adanya persepsi bahwa pemeriksaan tekanan darah
hanya perlu dilakukan pada saat kondisi badan kurang sehat dan hanya penting bagi
mereka yang berusia tua, dan terbatasnya akses (waktu, biaya, layanan), menjadi faktor
utama yang menyebabkan belum banyaknya masyarakat yang punya kebiasaan
melakukan pemeriksaan tekanan darah
Teratur Berolahraga (T) : Pada dasarnya, sebagian besar (mengklaim) suka melakukan
olahraga. Beberapa ada yang melakukannya secara rutin dalam setiap minggunya.
Namun adanya faktor kesibukan dan terbatasnya fasilitas olahraga (khususnya di daerah
rural) menjadi faktor yang menghambat beberapa masyarakat yang lain untuk bisa
melakukan olahraga secara teratur.
REKOMENDASI
REKOMENDASI
• Pemahaman masyarakat mengenai Panca Usaha Jantung Sehat masih harus terus
ditingkatkan. Harus lebih sering ada sosialisasi/kampanye untuk terus “mengingatkan”
masyarakat, terutama terkait dengan informasi :
- Bahayanya penyakit Jantung (adanya fakta bahwa penyakit Jantung merupakan
penyebab kematian No 1 di dunia)
- Penyebab penyakit Jantung
- Cara mencegah penyakit Jantung
- Gejala Jantung dan tindakan penanganan yang perlu dilakukan
• Meluruskan beberapa persepsi kurang benar yang masih dimiliki oleh sebagian besar
masyarakat, yaitu :
- Persepsi bahwa tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah
penyakit Jantung
- Persepsi bahwa pemeriksaan tekanan darah dan kadar kolesterol cukup dilakukan
pada saat kondisi badan kurang sehat atau hanya perlu dilakukan oleh mereka yang
berusia tua
REKOMENDASI
• “Memaksa” masyarakat untuk memiliki kebiasaan melakukan pemeriksaan kadar
kolesterol dan tekanan darah secara rutin dengan cara mempermudah akses masyarakat
kepada layanan pemeriksaan, misalnya menghimbau dan bekerja sama dengan lembaga
– lembaga terkait (kantor/perusahaan, sekolah, puskemas, dll) untuk menyediakan
layanan tersebut.
• Untuk saat ini, Klub Jantung Sehat masih merupakan media yang cukup efektif dan
efisien untuk mengkampanyekan Yayasan Jantung Indonesia dan Panca Usaha Jantung
Sehat. Sehingga perlu dilakukan optimalisasi peran Klub Jantung Sehat, yaitu :
- Menjangkau lebih banyak area
- Menjangkau lebih banyak lembaga (mungkin bisa memasukkan sekolah sebagai
salah satu media kampanye)
- Meningkatkan kualitas system penyampaian informasi (karena belum semua mereka
yang mengklaim anggota KJS punya pemahaman dan persepsi yang benar)
THANK YOU
Bringing You The Real Portrait of Indonesia
Contact details:
Heny,
Phone: (021) 7210333