Top Banner
RCF – 05 : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUK MANDOR PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETON DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
99

PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Nov 15, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

RCF – 05 : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUKMANDOR

PELATIHANMANDOR PEMBESIAN /PENULANGAN BETON

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMBADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIAPUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Page 2: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

i

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human

Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada

urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-

negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan

3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai

modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan

SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era

globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat

pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan

pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana,

dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi

keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi

berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua

tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat

(2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu

pada standard kompetensi kerja.

UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan

pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan

pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1

dan 2 bahwa :

- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan

bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang

sumber daya air

Page 3: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

ii

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik

oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar

pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam

konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK

(Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya

didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis

struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan

dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan

Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena

menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk

mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan

kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam

suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya

disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing,

merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan

pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang

dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan

dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam

melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga

cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006

Kepala PusatPembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE.NIP : 110016435

Page 4: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

iii

PRAKATA

Modul : Perjanjian Kerja dan Manajemen untuk mandor merupakan uraian, penjelasan

serta prinsip – prinsip umum mengenai perjanjian kerja dan manajemen sederhana untuk

mandor di dalam pengelolaan non teknis pelaksanaan pekerjaan pembesian / penulangan

beton.

Salah satu unit kompetensi Jabatan Mandor Pembesian / Penulangan beton yang sudah

dibahas didalam konvensi nasional menyebutkan bahwa mandor pembesian harus

mampu menguasai dan melaksanakan kontrak / perjanjian kerja. Representasi dari unit

kompetensi tersebut ialah bahwa mandor di dalam melaksanakan kontrak / perjanjian

kerja harus bisa menguasai pengelolaan manajemen sederhana di dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari.

Perlu diketahui bahwa modul ini salah satu unsur dalam satu kesatuan paket pelatihan

Mandor pembesian / penulangan beton berdasarkan metodologi pelatihan berbasis

kompetensi (Competency Based Training – CBT).

Meskipun telah dipersiapkan secara matang yang mengacu kepada SKKNI (Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah

dibahas dalam konvensi nasional yang dihadiri para pakar atau ahlinya dan asosiasi

profesi, dimaklumi bahwa materi pelatihan ini dimasa mendatang perlu terus

disempurnakan.

Sehubungan dengan itu sumbang saran dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan.

Jakarta, November 2006

Tim Penyusun

Page 5: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

iv

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONJUDUL MODUL : PERJANJIAN KERJA DAN MANAJEMEN UNTUK

MANDOR

TUJUAN PELATIHANA. Tujuan Umum Pelatihan

Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu :

Menyiapkan, mengkoordinir dan memeriksa pembesian / penulangan pada

pekerjaan konstruksi beton bertulang.

B. Tujuan Khusus PelatihanSetelah mengikuti pelatihan peserta mampu :

1. Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja

2. Menguasai rencana pembuatan pembesian/penulangan beton sesuai

spesifikasi pembesian, gambar kerja, Instruksi kerja (IK), jadwal (schedule)

kerja proyek

3. Membuat jadwal (schedule) kerja harian dan mingguan

4. Melakukan pekerjaan persiapan pembesian/penulangan beton

5. Mengkoordinir dan mengawasi pembuatan dan pemasangan

pembesian/penulangan beton

6. Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembuatan

dan pemasangan pembesian/penulangan beton.

7. Menguasai dan melaksanakan kontrak/perjanjian kerja

NOMOR / JUDUL MODUL : RCF – 05 : PERJANJIAN KERJA DANMANAJEMEN UNTUK MANDOR

TUJUAN PEMBELAJARAN :Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)Setelah modul ini dipelajari peserta mampu : Menguasai dan melaksanakan kontrak /

perjanjian kerja, dengan mengatur / mengelola pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya, mutu

dan waktu yang disyaratkan.

Page 6: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

v

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu :

1. Menguasai kontrak / Perjanjian kerja dan melaksanakannya sesuai persyaratan

2. Menerapkan prinsip-prinsip manajemen umum yang sederhana.

3. Menerapkan keuangan dan pembukuan sederhana

4. Menerapkan hubungan kerja yang baik antar sesama pelaksana pekerjaan

5. Mengerti mengenai kewirausahaan sebagai pedoman dimana mandor sudah

merupakan pengusaha kecil.

6. Mengerti mengenai teknik negosiasi di dalam usaha untuk mendapatkan pekerjaan

borongan.

Page 7: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

PRAKATA ............................................................................................................. iii

LEMBAR TUJUAN ................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi

DESKRIPSI SINGKAT DAN DAFTAR MODUL .................................................. viii

PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................................. x

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1 - 1

1.1 Umum ........................................................................................1 - 1

RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 2 PERJANJIAN KERJA ........................................................................ 2 - 1

2.1. SPK (Surat Perintah Kerja) Mandor Borong .......................... 2 - 1

2.2. Berita Acara Prestasi Pekerjaan ................................................2 - 3

2.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan...........................................2 - 4

2.4. Proses Penunjukkan Mandor ..................................................... 2 - 5

RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 3 MANAJEMEN SEDERHANA UNTUK MANDOR ................................3 - 1

3.1. Manajemen Dalam Pekerjaan Mandor .................................... 3 - 1

3.2. Merencanakan kerja ...................................................................3 - 5

3.3. Mengorganisasikan Kerja ...........................................................3 - 9

3.4. Mengarahkan Kerja .................................................................3 - 11

3.5. Mengendalikan Kerja ...............................................................3 - 13

RANGKUMAN

LATIHAN

Page 8: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

vii

BAB 4 KEUANGAN DAN PEMBUKUAN SEDERHANA .............................. 4 - 1

4.1. Pengertian, Maksud dan Tujuan ...............................................4 - 1

4.2. Pengelolaan Keuangan ............................................................4 - 3

4.3. Perhitungan Laba - Rugi ........................................................ 4 - 6

RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 5 HUBUNGAN KERJA ...................................................................... 5 - 1

5.1. Terjadinya Hubungan Kerja ...................................................5 - 1

5.2. Hubungan Kedalam .................................................................5 - 3

5.3. Perselisihan Kerja ....................................................................5 - 4

5.4. Pencegahan Perselisihan Mandor – Tukang................................ 5 - 7

RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 6 KEWIRAUSAHAAN ....................................................................... 6 - 1

6.1. Pengertian Wira Usaha .............................................................6 - 2

6.2. Peran dan Fungsi ......................................................................6 - 4

6.3. Kualifikasi dan Persyaratan .....................................................6 - 9

RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 7 NEGOSIASI ..................................................................................... 7 - 1

7.1. Umum ...................................................................................... 7 - 1

RANGKUMAN

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

viii

DESKRIPSI SINGKATPENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Mandor Pembesian /Penulangan Beton dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi

yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria unjuk kerja dan

batasan-batasan penilaian serta variable-variablenya.

2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana

uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan Unit-unit kompetensi

dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan

kriteria unjuk kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya, yaitu :

Pengetahuan, Ketrampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan

indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan

kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam

SLK, disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan

seperti tercantum dalam “ DAFTAR MODUL “ dibawah ini.

DAFTAR MODUL

PELATIHAN : Mandor Pembesian / Penulangan Beton

NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNITKOMPETENSI

1. RCF - 01 UUJK, K3 dan PengendalianDampak Lingkungan

1 Menerapkan UUJK, K3 danketentuan pengendalianlingkungan kerja

2. RCF - 02 Standar dan Rencana KerjaPembuatan Pembesian /Penulangan Beton

2 Menguasai rencanapembuatan pembesian /penulangan beton sesuaispesifikasi pembesian /penulangan beton, gambarkerja, Instruksi Kerja (IK)dan Schedule Kerja Proyek

3. RCF - 03 Jadwal kerja harian dan mingguan 3 Membuat jadwal (schedule)kerja harian dan mingguan

4. RCF - 04 Prosedur dan teknik pembuatandan pemasangan pembesian /penulangan betonA. Pekerjaan Persiapan 4 Melakukan Pekerjaan

Persiapan Pembesian /Penulangan Beton

Page 10: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

ix

B. Pembuatan dan PemasanganPekerjaan Pembesian /Penulangan Beton

5 Mengkoordinir danmengawasi pembuatan danpemasangan pembesian /penulangan beton

C. Pemeriksaan, Evaluasi danPelaporan pelaksanaanpekerjaan pembesian /Penulangan Beton

6 Memeriksa, mengevaluasidan melaporkan hasilpelaksanaan pembuatandan pemasanganpembesian / penulanganbeton

5. RCF - 05 Perjanjian Kerja dan ManajemenUntuk Mandor

7 Menguasai danmelaksanakan kontrak /perjanjian kerja

Page 11: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

x

P A N D U A N P E M B E L A J A R A N

Pelatihan : Mandor Pembesian / Penulangan Beton

Seri / Judul : RCF – 05. Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

Deskripsi : Materi ini membahas mengenai bagaimana seorang mandor

mengelola suatu pelaksanaan pekerjaan sesuai perjanjian kerja

yang telah dibuat. Pada dasarnya seorang mandor sudah

merupakan seorang manajer skala kecil dimana dia harus

memimpin beberapa puluh pekerja / tukang, harus

mengendalikan biaya pelaksanaan, mengelola peralatan dan

material di proyek.

Tempat kegiatan : Di dalam ruang kelas

Waktu Kegiatan : 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit)

No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung

1. Ceramah : Pembukaan

- Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

Umum dan Khusus (TPU & TPK)

- Mengikuti penjelasan TPU &

TPK dengan tekun dan aktif

OHT

No. 1.1 s/d 1.5

- Merangsang motivasi peserta dengan

pertanyaan atau pengalamannya

dalam perjanjian kerja dan manajemen

untuk mandor

- Mengajukan pertanyaan

apabila kurang jelas

- Waktu : 5 menit

2. Ceramah : Pendahuluan

- Didalam melaksanakan pekerjaan

sesuai kontrak / perjanjian kerja maka

mandor adalah seorang manajer skala

kecil

- Untuk itu diperlukan pengetahuan

mengenai perjanjian kerja dan

manajemen karena mandor juga

mengelola sumber daya uang, alat,

bahan dan tenaga

- Memperhatikan penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 2.1 s/d 2.2

- Waktu : 10 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.1 :

Pendahuluan)

Page 12: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

xi

3. Ceramah : Perjanjian kerja

- Menjelaskan mengenai bentuk dan isi

SPK (Surat Perintah Kerja) mandor

borong, Berita Acara Prestasi

Pekerjaan serta bagaimana proses

penunjukkan mandor

- Memperhatian penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 3.1 s/d 3.6

- Waktu : 30 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.2 :

Perjanjian Kerja)

4. Ceramah : Manajemen sederhana untukmandor

- Menjelaskan bagaimana seorang

mandor mengelola pekerjaannya

sesuai manajemen sederhana yang

meliputi : Merencanakan kerja,

mengorganisasikan kerja,

mengarahkan kerja dan

mengendalikan kerja

- Memperhatikan penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 4.1 s/d 4.10

- Waktu : 30 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.3 :

Manajemen sederhana untuk mandor)

5. Ceramah : Keuangan dan Pembukuan \Sederhana

- Pada pengelolaan keuangan mandor,

perlu dibudayakan pengelolaan

keuangan secara tertulis berupa

perencanaan keuangan dan

pembukuan sederhana

- Memperhatikan penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 5.1 s/d 5.6

- Waktu : 30 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.4 :

Keuangan dan pembukuan sederhana)

6. Ceramah : Hubungan Kerja

- Pada pelaksanaan pekerjaan,

diperlukan hubungan harmonis

diantara mandor dan pekerja (internal)

dan mandor dengan pemberi

pekerjaan (external)

- Memperhatikan penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 6.1 s/d 6.7

- Waktu : 30 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.5 :

Hubungan Kerja)

Page 13: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

xii

7. Ceramah : Kewirausahaan

- Mandor sudah merupakan pengusaha

meskipun dalam skala kecil. Dijelaskan

bagaimana menjadi pengusaha yang

berhasil sesuai prinsip kewirausahaan

- Memperhatikan penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 7.1 s/d 7.4

- Waktu : 30 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.6 :

Kewirausahaan)

8. Ceramah : Negosiasi

- Didalam usaha mandor untuk

mendapatkan pekerjaan borongan,

perlu diketahui teknik negosiasi

dengan pemberi pekerjaan

- Memperhatikan penjelasan

instruktur dengan tekun dan

aktif

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Bertanya bila perlu

OHT

No. 8.1 s/d 8.3

- Waktu : 15 menit

- Bahan : Materi Serahan (Bab.7 :

Negosiasi)

9. Praktek

- Menjelaskan kembali perencanaan

keuangan mandor dan pembukuan

sederhana.

- Memberikan penjelasan atas

pertanyaan peserta

- Memberikan soal latihan mengenai

perencanaan keuangan mandor dan

pembukuan sederhana

- Mengikuti penjelasan

dengan tekun dan aktif

- Melakukan latihan membuat

perencanaan keuangan

mandor dan pembukuan

sederhana

- Mencatat hal-hal yang perlu

- Mengajukan pertanyaan bila

perlu.

- OHT

- Alat Tulis

- Papan Tulis

- Soal latihan

- Ruang Kelas

- Waktu : 2 jam pelajaran

Page 14: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

xiii

M A T E R I S E R A H A N

Page 15: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

1 - 1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. UmumSebagaimana diketahui seorang mandor (dalam hal ini berperan sebagai mandor

borong) bertugas melaksanakan suatu bagian pekerjaan tertentu pada pelaksanaan

pekerjaan konstruksi sebagai bagian dari organisasi penyedia jasa atau kontraktor.

Tepatnya biasanya seorang mandor borong dibawah pengawasan dan

pengendalian pelaksana lapangan.

Sesuai SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang sudah

ditetapkan pada Konvensi Nasional, salah satu unit kompetensi untuk seorang

mandor pembesian/ penulangan beton adalah menguasai dan melaksanakan

kontrak/ perjanjian kerja.

Pada dasarnya, apabila seorang mandor harus dapat menyelesaikan pekerjaan

sesuai kontrak/ perjanjian kerja yang sudah disetujui bersama pelaksana lapangan

kontraktor sedangkan dia sendiri dalam pekerjaan sehari-hari memimpin,

mengawasi dan mengendalikan kelompok kerja maka seorang mandor adalah

manajer dalam skala yang kecil.

Untuk itu sebagai representasi unit kompetensi menguasai dan melaksanakan

kontrak kerja/ perjanjian kerja maka modul berikut berisi uraian mengenai

“Perjanjian Kerja dan Manajemen untuk Mandor”

Di dalam proses menandatangani kontrak/ perjanjian kerja, maka mandor perlu

melakukan penjajakan dan negosiasi untuk mendapatkan pekerjaan berbekal

referensi pekerjaan terdahulu dan selalu mengusahakan namanya masuk ke dalam

Daftar Rekaman Terseleksi (DRT) dari perusahaan kontraktorkelas menengah dan

besar. Tentunya referensi pekerjaan terdahulu dan masuknya mandor tersebut di

dalam DRT Kontraktor didapat karena kerja keras di dalam menyelesaikan

pekerjaan sesuai syarat-syarat kontrak/ perjanjian kerja berdasarkan biaya, mutu

dan waktu yang ditentukan pemberi pekerjaan.

Agar seorang mandor dapat sukses menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan

kepadanya, dia memerlukan pengetahuan mengenai kontrak/ perjanjian kerja yang

biasanya berupa SPK (Surat Perintah Kerja) dilanjutkan dengan pengetahuan

mengenai cara pengelolaannya di dalam manajemen sederhana.

Page 16: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

1 - 2

Agar mandor terhindar dari kerugian, diperlukan kemampuan untuk membuat

pembukuan yang sederhana, sedangkan di dalam memanage tenaga kerja

diperlukan hubungan kerja yang serasi di antara semua pihak. Bagaimanapun juga

seorang mandor juga seorang usahawan, untuk itu diperlukan pengetahuan

mengenai kewirausahaan.

Apabila mandor mendapatkan pekerjaan dari perusahaan kontraktor atau pemberi

kerja yang lain, diperlukan atau sebaiknya memakai perjanjian tertulis yang disetujui

kedua belah pihak. Biasanya perjanjian kerja tersebut berupa Surat Perintah Kerja

(SPK) Mandor borong. Pada bab 2 diuraikan apa yang perlu dicermati mengenai isi

dari SPK tersebut, beserta proses berikutnya yaitu Berita Acara Prestasi Pekerjaan,

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Mandor Borong dan bagaimana proses

penunjukkan mandor pada perusahaan konstruksi.

Mandor melaksanakan pengaturan pekerjaan, memimpin, mengawasi dan

mengendalikan sejumlah tukang dan pekerja maka seorang mandor seharusnya

juga seorang manajer dalam skala kecil. Jika mandor bisa memanage pekerjaan

dan sumber daya baik uang, waktu, tenaga kerja dan bahan dengan baik, maka

diharapkan target mutu, waktu dan biaya dapat tercapai sehingga keuntungan

mandor bisa didapat. Untuk itu pada bab 3 diuraikan mengenai manajemen

sederhana untuk mandor.

Biasanya di dalam pengelolaan keuangan, seorang mandor tidak merencanakan

dengan baik, penerimaan maupun pengeluaran dana tidak tertulis, dana untuk

pekerjaan tercampur dengan dana untuk pengeluaran pribadi, sehingga

menyebabkan ketidakjelasan hasil dari pengelolaan dana tersebut. Untuk itu pada

bab 4 akan diuraikan cara melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembukuan

sederhana.

Di dalam melaksanakan pekerjaan, seorang mandor harus berkoordinasi dengan

pemberi pekerjaan, konsultan proyek bahkan dengan Owner, dilain pihak, mandor

harus mengkoordinasi puluhan tukang dan pekerja. Kesemua tersebut perlu

diciptakan hubungan kerja yang harmonis agar pekerjaan menjadi lebih lancar.

Bagaimana menciptakan hubungan kerja yang harmonis diuraikan pada Bab 5 :

Hubungan Kerja.

Pada skala yang kecil, seorang mandor juga seorang usahawan, dimana tujuannnya

termasuk mendapatkan keuntungan yang wajar guna mengembangkan usahanya

dan memberi pekerjaan pada group tukang dan pekerja. Pada bab 6 dianjurkan

bagaimana cara menjadi wirausahawan yang tangguh.

Page 17: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

1 - 3

Di dalam usaha mencari pekerjaan borongan, seorang mandor harus melakukan

penjajakan dan negosiasi dengan pemberi pekerjaan. Untuk itu pada bab 7 akan

diuraikan secara singkat bagaimana teknik melaksanakan negosiasi yang baik.

Dengan modul perjanjian kerja dan manajemen untuk mandor ini, diharapkan para

mandor dapat meningkatkan kemampuan manajerialnya di dalam melaksanakan

pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan serta dapat

mengembangkan usahanya.

Page 18: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

Mandor dalam pekerjaan sehari-hari memimpin, mengawasi dan mengendalikan

kelompok kerja, maka seorang mandor adalah manajer dalam skala yang kecil.

Agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kerja yang disepakati

dengan pemberi pekerjaan, mandor memerlukan pengetahuan manajemen

meskipun cukup hanya taraf yang sederhana.

Pengetahuan manajemen yang diperlukan antara lain fungsi – fungsi

manajemen, keuangan dan pembukuan yang sederhana, hubungan kerja,

kewirausahaan dan negosiasi.

Page 19: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a. Mandor merupakan jabatan kerja bidang ketrampilan tetapi perlu pengetahuan

mengenai manajemen sederhana, mengapa ?

b. Dalam pelaksanaan pekerjaan Mandor juga mengelola sumber daya, sebutkan

sumber daya apa saja ?

c. Kiat – kiat apa saja yang diperlukan seorang mandor agar terhindar dari

kerugian pada waktu melaksanakan pekerjaan dilapangan.

Page 20: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 1

BAB 2PERJANJIAN KERJA

Apabila seorang mandor borong mendapatkan suatu pekerjaan pelaksanaan konstruksi

baik dari perusahaan konstruksi maupun dari perorangan, sebaiknya dibuat perjanjian

kerja tertulis. Banyak kasus dimana hubungan kerja antara kedua belah pihak hanya

secara lisan saja yang menyebabkan berbagai kesulitan dan perselisihan yang sukar

dicari jalan keluarnya.

Dengan adanya perjanjian kerja yang memuat hak dan kewajiban para fihak, maka

berbagai kendala seperti di atas diharapkan tidak terjadi dan dapat diselesaikan dengan

baik.

Sesuai konteksnya maka diharapkan hubungan kerja antara mandor borong dan pemberi

pekerjaan dituangkan dalam perjanjian kerja tertulis dan biasanya tidak perlu dengan

format seperti kontrak kerja dengan isi beberapa halaman tetapi cukup satu halaman saja.

Pada uraian berikutnya akan diberikan contoh mengenai SPK (Surat Perintah Kerja)

beserta proses berikutnya yaitu :

2.1. SPK (Surat Perintah Kerja)

2.2. Berita Acara Prestasi Pekerjaan

2.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

2.4. Proses Penunjukkan Mandor, berupa :

Registrasi evaluasi kinerja mandor

Evaluasi kinerja mandor

Daftar mandor

Daftar pembanding penunjukan mandor

2.1. SPK (Surat Perintah Kerja) Mandor BorongSPK tersebut merupakan semacam “kontrak kerja” yang sederhana antara

mandor borong dan Pemberi Perintah Kerja (biasanya perusahaan konstruksi).

Yang perlu dicermati pada SPK ini adalah

a) Bagian dan uraian pekerjaan : berupa pekerjaan yang harus betul-betul

mampu dilaksanakan oleh mandor.

b) Volume pekerjaan : harus dihitung betul kemampuan mandor mendatangkan

pekerja dan tukang untuk menyelesaikan volume pekerjaan tersebut sesuai

jadwal.

Page 21: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 2

c) Harga satuan : harus dihitung secara teliti agar terhindar dari kemungkinan

rugi.

d) Jumlah harga borongan : untuk memperkirakan model yang harus dipunyai

seorang mandor.

e) Syarat-syarat yang harus ditaati menyangkut :

Waktu pelaksanaan

Kualitas pekerjaan

Peralatan yang harus diadakan sendiri dan yang harus disewa.

Metoda kerja dan konstruksi kerja.

Bahan material disediakan pemberi kerja atau tidak.

Syarat-syarat untuk pekerjaan persiapan dan mobilisasi sumber daya.

Pajak baik nilainya maupun cara perhitungannya.

Dan lain-lain yang menyangkut hubungan kerja kedua belah pihak.

Contoh SPK Mandor Borong :

SURAT PERINTAH KERJAMANDOR BORONG

Nomor SPK : ………………………………

LINGKUP PEKERJAAN YANG HARUS DILAKSANAKAN

No. Bagian & Uraian Pekerjaan Volume Harga Satuan JumlahHarga

1 2 3 4 51.

2.

3.

4.

dst

Jumlah Harga Satuan Rp.

Terbilang :

Syarat-Syarat Yang Harus Ditaati :

SELANJUTNYA SYARAT-SYARAT DIBUAT SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA

KEPENTINGAN PERUSAHAAN DAPAT DIAMANKAN

Demikian Surat Perintah Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Menyetujui harga dan syarat-syarattersebut diatas

Mandor Borong

…….……………………………….Nama Jelas

……………………………………………

Pemberi Perintah KerjaPT.

…….……………………………….Nama Jelas

Page 22: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 3

2.2. Berita Acara prestasi PekerjaanDibuat per satuan waktu atau setiap menyelesaikan setiap tahapan pekerjaan.

Yang perlu dicermati adalah :

a) Volume pekerjaan perlu diukur dan diselesaikan bersama.

b) Potongan baik dari uang muka atau kas bon atau pinjaman lainnya perlu

dicatat secara teliti oleh kedua belah pihak.

c) Pajak kalau ada perlu disetujui bersama baik nilainya maupun cara

perhitungannya.

Contoh : Berita Acara Prestasi Pekerjaan

BERITA ACARA PRESTASI PEKERJAAN

MANDOR BORONG

Pada hari ini ……..………….. tanggal ………..……… Bulan ……………….… tahun……………….... kami yang bertanda tangan dibawah ini :

I. …………………………………..: Selaku ……………………………………………………dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.

Yang berkedudukan di …………………yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. …………………………………..: Selaku ……………………………………………………dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………yang berkedudukan di ………………………………….yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah setuju dan sepakat melakukan pemeriksaanpekerjaan dan menyetujui prestasi pekerjaan berdasarkan :1. Kontrak / SPK No. dan Tanggal : ………………………….2. Harga Kontrak / SPK : ………………………….3. Waktu pelaksanaan : ………………………….Dengan rincian sebagai berikut : ………………………….

Realisasi Volume Pekerjaan

No. MacamPekerjaan

VolumeSesuaiSPK /

Kontraks/d saat ini

BAs/d

yanglalu

Periode ini BA yangditagihkan

Sisa yang belumdi BA kan

HargaSatuan

Jumlah Hargayang ditagihkan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

JUMLAH

Maka PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran dengan perhitungan sebagai berikut :1. Prestasi s/d saat ini ………………………………. = Rp. ……………… (dari kolom 10)2. Prestasi s/d yang lalu ……………………………. = Rp. ……………… (-)3. Prestasi yang dapat dibayarkan saat ini ……….. = Rp. ………………4. Potongan : ………………………………………… = Rp. ………………

- Uang muka ……………………………………. = Rp. ………………- Lain-lain ……………………………………….. = Rp. ……………… (-)

5. Jumlah pembayaran yang diterima ……………. = Rp. ………………

Demikian Berita Acara Prestasi Pekerjaan ini dibuat untuk dapat dipergunakansebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

……………………

PIHAK PERTAMA

……………………

Bila macam pekerjaan cukup banyak dapat berbentukLampiran yang diparaf kedua pihak

Page 23: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 4

2.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Dibuat pada waktu pekerjaan selesai

Apabila mandor memberikan suatu keberatan misalnya ingin melakukan klaim

agar Berita Acara ini jangan ditanda tangani dulu.

Contoh : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Mandor Borong

BERITA ACARA SERAH TERIMAPEKERJAAN MANDDOR BORONG

PEKERJAAN :PROYEK :NO. :

Pada hari ini, ………………… tanggal ………….... bulan ……………….. tahun …………,yang bertanda tangan dibawah ini :

1. …………………………………. : Selaku Kepala Proyek ……………………………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.

……………… Yang berkedudukan di ……………….,

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2. …………………………………. : Selaku Mandor Borong, dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama sendiri yang berkedudukan di

…………………, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menerapkan bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersama-

sama mengadakan pemeriksaan atas Pekerjaan ………………. yang dilaksanakan oleh

PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Perintah Kerja No. …………………… tanggal dan

dinyatakan telah selesai dengan perincian sebagai berikut :

No.Uraian

PekerjaanSatuan Kuantitas

Harga

satuan

Jumlah

Harga (Rp)Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah

Selanjutnya PIHAK KEDUA Menyerah-terimakan Pekerjaan tersebut diatas kepada

PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima Pekerjaan tersebut dari PIHAK

KEDUA.

Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat dalam rangkap 4 (empat), 2

(dua) diantaranya bermaterai cukup dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Page 24: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 5

Dibuat :

Pada tanggal :

PIHAK KEDUAMandor Borong

……………………………

PIHAK PERTAMAPT.Divisi …………………..Proyek …………………

……………………………Kepala Proyek

2.4. Proses Penunjukkan MandorProses penunjukkan mandor merupakan contoh proses yang dilakukan oleh

pemberi pekerjaan dalam hal ini perusahaan kontruksi. Proses ini merupakan

langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai prosedur ISO 9000 yaitu prosedur

proyek bagi perusahaan konstruksi yang telah melaksanakannya.

Proses tersebut memang tidak melibatkan mandor borong, tetapi karena

menyangkut evaluasi kinerja dan penunjukan mandor maka tidak ada salahnya hal

tersebut bisa diketahui dan dimengerti oleh mandor itu sendiri. Dengan

mengetahui prosedur tersebut maka dapat dipersiapkan apa-apa yang perlu

dalam rangka evaluasi kinerja mandor dan proses penunjukan mandor.

Contoh : proses penunjukan mandor adalah sebagai berikut :

a) Mengevaluasi kinerja mandor selama masa penugasannya di proyek

dengan mengisi formulir evaluasi kinerja mandor.

Item penilaian utama dalam evaluasi tersebut adalah :

Persiapan kerja

Mutu kerja

Pemenuhan target produksi

Kemampuan pengerahan tukang/ tenaga kerja

BERITA ACARA SERAH TERIMAPEKERJAAN MANDDOR BORONG

PEKERJAAN :PROYEK :NO. :

Pada hari ini, ………………… tanggal ………….... bulan ……………….. tahun …………,yang bertanda tangan dibawah ini :

1. …………………………………. : Selaku Kepala Proyek ……………………………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.

……………… Yang berkedudukan di ……………….,

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2. …………………………………. : Selaku Mandor Borong, dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama sendiri yang berkedudukan di

…………………, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menerapkan bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersama-

sama mengadakan pemeriksaan atas Pekerjaan ………………. yang dilaksanakan oleh

PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Perintah Kerja No. …………………… tanggal dan

dinyatakan telah selesai dengan perincian sebagai berikut :

No.Uraian

PekerjaanSatuan Kuantitas

Harga

satuan

Jumlah

Harga (Rp)Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah

Selanjutnya PIHAK KEDUA Menyerah-terimakan Pekerjaan tersebut diatas kepada

PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima Pekerjaan tersebut dari PIHAK

KEDUA.

Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat dalam rangkap 4 (empat), 2

(dua) diantaranya bermaterai cukup dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Page 25: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 6

Dengan mengetahui formulir evaluasi tersebut, diharapkan mandor dapat

meningkatkan kinerja yang sesuai 4 item penilaian utama tersebut di atas.

Contoh : formulir evaluasi kinerja mandor.

PROYEK

Nama Mandor : ………………………Alamat : ………………………Elemen Pekerjaan : ………………………

No. ITEM PEKERJAANBOBOT

(%)NILAI

(0-100) TOTAL NILAI KETERANGAN1 2 3 = 1 x 2

1.

2.

3.

4.

Persiapan Kerja

Mutu kerja

Pemenuhan targetproduksi

Kemampuanpengerahan tukang /tenaga kerja

25

25

25

25

Hasil nilai rata-rata

81 ke atas = sangatbaik

71-80 = baik

60 – 70 = cukup

Dibawah 60 = tidakditerbitkan suratreferensi

Tanggal, …………………….

Disetujui oleh,

(KEPALA PROYEK)

Dibuat oleh,

(KEPALA LAPANGAN)

b) Memberikan surat referensi pekerjaan kepada mandor. Referensi hanya

diberikan kepada mandor yang selama masa penugasan menunjukkan

hasil minimal cukup yang dinyatakan dalam buku Evaluasi Kinerja

Mandor. Surat referensi pekerjaan akan dipergunakan sebagai

penunjukan mandor pada proyek berikutnya.

Contoh : formulir registrasi evaluasi kinerja mandor.

EVALUASI KINERJA MANDOR

Page 26: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 7

: …………………………….. PROYEK : ………………

Nama Mandor : ………………………………………….

Alamat : ………………………………………….

SURAT EVALUASI YANG DIMILIKI

No.Urut

No. /tanggal

Jenis / Volume / HargaPekerjaan Nilai / Hasil Pemberi

Referensi

Kegiatan pengarahan/ penyegaran/pembinaan

No.Urut Tanggal Uraian Kegiatan

REGISTRASI EVALUASI KINERJA MANDOR

Page 27: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 8

c) Mencatat mandor yang telah mendapat referensi dari perusahaan dan

memasukkan ke dalam daftar mandor.

Contoh : Formulir daftar mandor

NOMORTLP/FAC/TLX

DAFTAR MANDOR

Disusun Oleh,Tgl. ………, ………, …………...

NO. NAMA MANDOR ALAMAT KETERANGAN

Page 28: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

2 - 9

d) Pada proses penunjukkan mandor, pertama dilakukan evaluasi mandor

dengan memeriksa referensi yang dimiliki. Kemudian dilakukan pengisian

data pembanding penujukkan mandor borong dari beberapa penawaran

harga yang masuk.

Contoh : Formulir data pembanding penunjukkan mandor borong

VOLU

MEH.

SAT

JUML

AHVO

LUME

H. SA

TJU

MLAH

VOLU

MEH.

SAT

JUML

AHVO

LUME

H. SA

TJU

MLAH

12

34

5=3x4

67

8=6x7

910

11=9x1

012

1314=

12x13

151 2 3 4 5 dst

. JUML

AHPP

NJU

MLAH

TERM

ASUK

PPN

Syara

t-Syar

at :

Disetu

jui ;

Dibuat

Oleh

:Ke

pala P

royek

PENA

WARA

N (B)

PENA

WARA

N '(C)

KETE

RANG

AN

DATA

PEMB

ANDIN

G PEN

UNJU

KAN

MAND

OR BO

RONG

NOUR

AIAN

SESU

AI AN

GGAR

ANPE

NAWA

RAN (

A)

Page 29: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

SPK (Surat Perintah Kerja) mandor borong merupakan semacam ” kontrak

kerja ” yang sederhana antara mandor borong dan pemberi perintah kerja

(biasanya pekerjaan konstruksi).

Yang perlu dicermati pada SPK adalah :

- Bagian dan uraian pekerjaan

- Volume pekerjaan

- Harga Satuan

- Jumlah Harga Borongan

- Syarat-syarat lain meliputi waktu, kualitas, peralatan, metoda, material,

pajak dan lain-lain.

Berita Acara Prestasi Pekerjaan dibuat per satuan waktu atau setiap

menyelesaikan setiap tahapan pekerjaan.

Berita acara serah terima pekerjaan dibuat pada waktu pekerjaan selesai.

Proses penunjukkan mandor :

- Mengevaluasi kinerja mandor dengan item penilaian utama

persiapan kerja, mutu kerja, pemenuhan target produksi dan

kemampuan pengerahan tukang / pekerja.

- Memberikan surat referensi pekerjaan

- Mencatat mandor yang mendapat referensi

- Proses penunjukkan mandor dengan membandingkan harga

penawaran

Page 30: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a. Mengapa hubungan kerja antara mandor dan perusahaan konstruksi

sebaiknya dibuat tertulis berupa perjanjian kerja ?

b. Bagian utama dari SPK adalah uraian pekerjaan, volume, harga satuan dan

jumlah harga. Kecuali hal tersebut dicantumkan juga syarat-syarat lain. Uraian

syarat-syarat tersebut yang menyangkut hubungan kerja kedua belah pihak!

c. Sebutkan hal-hal yang perlu dicermati pada Berita Acara Prestasi pekerjaan ?

d. Proses penunjukkan mandor perlu diketahui oleh seorang mandor, mengapa ?

e. Dalam Quality Assurance ISO 9000, terdapat formulir berisi daftar mandor

terseleksi. Uraikan cara-cara agar mandor selalu tercantum dalam daftar

tersebut.

Page 31: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 1

BAB 3MANAJEMEN SEDERHANA UNTUK MANDOR

Sebagai mandor anda telah memimpin kelompok kerja. Sehari-hari anda mengatur

kerja tukang dan pekerja, mengawasi dan mengendalikannya. Anda telah

melaksanakan usaha pengaturan, atau manajemen. Manajemen merupakan

kemampuan penting dalam memimpin sekelompok orang. Jika manajemen baik,

pekerjaan akan lancar, target tercapai, tepat waktu, tepat mutu dan keuntungan

terbayang.

Bab ini membicarakan manajemen sederhana, yang sesuai untuk Mandor. Isinya

terkait erat dengan pekerjaan Mandor. Diharapkan dapat membantu dalam :

Meningkatkan pengetahuan anda.

Mencapai kompetensi yang disyaratkan.

Kelancaran pekerjaan.

Persiapan mendapatkan sertifikat.

Bab ini terdiri dari 5 bagian. Bagian 1 mengenai pengertian, fungsi-fungsi

manajemen dan penerapannya. Bagian-bagian selanjutnya tentang penerapan

masing-masing fungsi dalam tugas Mandor pada pekerjaan konstruksi.

Adapun bagian tersebut terdiri dari :

1. Manajemen dalam pekerjaan mandor

2. Merencanakan pekerjaan

3. Mengorganisasikan kerja

4. Mengarahkan kerja

5. Mengendalikan kerja

3.1. Manajemen dalam Pekerjaan MandorDi lapangan, Anda adalah pemimpin kelompok kerja. Anda bikin jadwal membagi

tugas, mengatur kerja tukang, mengawasi, membimbing dan mengendalikan. Itu

namanya manajemen.

Manajemen ialah usaha pengaturan untuk menyelesaikan pekerjaan (mencapai

tujuan) melalui usaha-usaha (kegiatan) orang lain. Untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan baik, tentu perlu direncanakan, diatur pembagian tugas, dan tanggung

jawabnya, diarahkan dan dikendalikan. Hal-hal tersebut menyangkut fungsi-fungsi

manajemen, sesuai penerapan manajemen dalam mandor.

Page 32: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 2

Penerapan Manajemen dalam Pekerjaan Mandor

Sebagai mandor, Anda adalah pemimpin atau ”Manajer” kelompok kerja. Tugas

anda sebagai ”manajer” adalah menjalankan empat fungsi tadi, yaitu :

1. Merencanakan pekerjaan.

2. Mengorganisasikan.

3. Mengarahkan tukang.

4. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

Bila Anda mengerti rencana kontraktor dan pengarahan oleh pelaksana

lapangan, anda sudah mengarah ke arah pembuatan rencana Anda. Justru

berdasar pada rencana kontraktor itulah, Anda perlu merencanakan kegiatan

Anda, terbatas hanya mencakup tugas yang menjadi tanggung jawab Anda.

Rencana kontraktor garis besar dan jangka panjang. Rencana mandor rinci dan

jangka pendek.

Page 33: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 3

Page 34: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 4

Page 35: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 5

3.2. Merencanakan KerjaMerencanakan adalah berpikir ke depan yaitu : Memikirkan apa-apa yang akan

dikerjakan pada waktu yang akan datang

Merencanakan kerja dalam pekerjaan mandor berarti : Memikirkan apa-apa yang

akan dikerjakan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Bila pekerjaan langsung dikerjakan tanpa rencana, ada kemungkinan :

Tidak tepat waktu

Tepat waktu tetapi hanya kebetulan

Tepat waktu tetapi biaya menjadi tinggi

Ditengah jalan bingung, apa yang dikerjakan dulu

Page 36: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 6

Langkah – langkah dalam merencanakan kerja1. Pahami pekerjaan (tugas) yang harus dilaksanakan

2. Uraikan atau rinci pekerjaan tersebut menjadi kegiatan – kegiatan yang perlu

dilaksanakan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Artinya bila semua

kegiatan itu dilaksanakan pekerjaan selesai

3. Periksa atau cek, jangan ada kegiatan yang tertinggal

4. Susunlah urutan kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut

5. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan,

sesuaikan dengan waktu yang ditentukan

6. Lakukan penyesuaian bila waktu tak mencukupi, sehingga sesuai dengan

ketentuan batas waktu

7. Gambarkan yang telah anda lakukan pada langkah – langkah tersebut pada

kertas. Biasakan membuat rencana tertulis.

Jadilah jadwal kerja = Rencana kerja tertulis

Page 37: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 7

CekLis (CheckList) atau Daftar Cek Kesiapan dan Jadwal Pelaksanaan kerja

merupakan alat sederhana yang bermanfaat dalam merencanakan kerja secara

Tertulis.

DAFTAR CEK (CHECKLIST)Membuat DAFTAR CEK (CHECKLIST) sangat mudah :

Langkah 1 : Buatlah pertanyaan – pertanyaan tentang : apa-apa yang perlu

dilakukan, yang perlu disiapkan dsb. Buat banyak – banyak, makin rinci

makin baik.

Langkah 2 : Tulislah pertanyaan – pertanyaan tersebut berurutan ke bawah

disebelah kiri kertas, sehingga merupakan kolom daftar pertanyaan.

Langkah 3 : Buat kolom-kolom kemungkinan jawaban disebelah kanan,

untuk membubuhkan tanda cek (√ ). Jawaban bisa : sudah belum, ya –

tidak, ada – tidak, ada – tidak, atau lainnya sesuai kebutuhan.

Contoh Checklist :

NO PERTANYAAN SUDAH BELUM CATATAN

1 Tukang Batu sudah tersedia ? Kurang 12 Tukang Kayu sudah tersedia ?

3 Tukang Besi sudah tersedia ?

4 Pembantu tukang sudah cukup ?

5 Leveransir bata sudah dihubungi ?

6 Leveransir kayu sudah dihubungi ?

7 Paku sudah dibeli ? Baru separo8 Kawat sudah dipesan ?

9 Semen sudah dipesan ?

10 Lokasi sudah bersih ?

11 Lain-lain.

Page 38: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 8

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN KERJA (JADWAL KERJA) :Contoh jadwal kerja telah anda lihat pada langkah 7

Gambaran dalam jadwal tersebut memperlihatkan keseluruhan kegiatan, baik

utama maupun kegiatan detil bila diperlukan,

Memberi gambaran sederhana

Menggambarkan keseluruhan pekerjaan terinci.

Menggambarkan waktu pelaksanaannya

Dari jadwal waktu tersebut dapat diuraikan kebutuhan tenaga kerja, juga dapat

diketahui kebutuhan bahan, jenis dan waktu digunakannya, maka berdasar jadwal

(rencana) kerja tersebut dapat dibuat : Jadwal Waktu dan kebutuhan tenaga kerja.

No. KEGIATAN WAKTU(HARI)

TUKANGBATU

TUKANGKAYU

TUKANGBESI PEMBANTU TUKANG

BATUTUKANG

KAYUTUKANG

BESI PEMBANTU

1 Pembersihan lahan 3 3 9

2 Perataan tanah 6 7 42

3 Pasang bowplank 4 3 12

4 Galian saluran/pondasi 7 15 105

5 Pasang pondasi 12 8 2 96 24

6 Pembuatan kusen 20 5 3 100 60

7 Pasang tembok 15 6 1 1 10 90 15 15 150

8 Pasang kusen 3 1 1 3 3

9 Pembuatan besi beton 4 3 2 12 8

10 Pembuatan bekisting 3 3 9

11 Pembuatan rangka atap 10 5 6 50 60

12 Plesteran 10 5 5 50 50

13 Pengerasan tanah 5 5 25

14 Pengurugan pasir 2 2 4

15 Pasang ubin 10 3 5 30 50

25 Pembersihan proyek 2 5 10

Jumlah orang - hari seluruhnya ( 4 rumah) 266 189 27 600

Jumlah orang - hari per rumah 66.5 47.25 6.75 150

Lain - lain

JUMLAH ORANG ORANG - HARI

CONTOHJADWAL WAKTU DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

( UNTUK 4 BULAN )

Page 39: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 9

Dari jadwal tersebut dapat anda hitung kebutuhan UPAH untuk tukang dan

pembantu. Misalnya : Upah tukang besi adalah Rp. 20.000,- per orang per hari

(orang – hari), maka dibutuhkan upah = 27 orang – hari X Rp. 20.000,- =

Rp 540.000,- maka selanjutnya dapat dibuat rencana kerja yang menyangkut

biaya-biaya dan perkiraan keuntungan, seperti contoh berikut :

3.3. Mengorganisasikan Kerja

Mengorganisasikan kerja ialah cara menyusun dan mengatur berbagai bagian atau

unsur pekerjaan, sehingga semuanya menjadi kesatuan yang teratur, dan

pekerjaan terlaksana dengan baik

Dasar mengorganisasi kerja, yaitu :

Ada pekerjaan, terdiri dari kelompok kegiatan

Pekerjaan itu perlu dikerjakan lebih dari satu orang, dengan berbagai jenis

ketrampilan

Pengertian mengorganisasikan kerja adalah sebagai berikut :

1. Menyusun dan mengatur berbagai kegiatan dan kelompok kerja, sehingga

menjadi kesatuan yang teratur

2. Mengadakan atau mengisi tukang dan pekerja yang dibutuhkan

3. Membagi-bagi atau memberikan tugas kepada tukang dan kelompok kerja

4. Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

5. Menjelaskan saling hubungan antara yang satu dengan yang lain

Untuk menjawab mengapa mengorganisasikan kerja antara lain sebagai berikut :

URAIAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

Nilai/harga BoronganDikurangi Biaya : 1.750.000 1.375.000 2.500.000 3.000.000

- Tukang 500.000 400.000 750.000 875.000

- Pembantu 250.000 300.000 600.000 750.000

- Bahan 250.000 400.000 350.000 400.000

- Uang 75.000 60.000 150.000 250.000

Keuntungan kotor 675.000 215.000 650.000 725.000

Biaya lain-lain 190.000 200.000 375.000 325.000

Keuntungan bersih 485.000 75.000 275.000 400.000

RENCANA KERJA UNTUK 4 BULAN( DALAM RUPIAH )

Page 40: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 10

Tugas dan Tanggung jawab tiap tukang menjadi jelas

Menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan

Menghasilkan koordinasi dan kerja sama yang baik

Karena semua jelas dan teratur, pekerjaan lancar

Menghemat waktu, tenaga dan biaya

Penggunaan bahan dan alat efisien

Memudahkan mandor (manajer) mengatur anggota kelompok kerjanya untuk

mencapai tujuan pekerjaan

Cara dan langkah – langkah mengorganisasikan kerja :

1. Mengadakan (mendatangkan) tukang dan pekerja,

Yang penting ialah memilih tenaga yang tepat untuk memenuhi

kebutuhan pekerjaan

Dalam mendatangkan tukang dan pekerja, ikutilah jadwal waktu dan

kebutuhan tenaga

Jangan kelebihan orang (sebagian akan menganggur)

Jangan pula kurang (pekerjaan bisa terlambat)

2. Memberi (membagi-bagikan) Tugas

Berikan tugas pada orang yang kemampuannya sesuai kebutuhan

pekerjaan

Beritahukan kepada mereka : Apa yang harus dikerjakan, Apa yang

harus dicapai (dihasilkan), bagaimana harus mengerjakan (ketentuan,

Spek), Kapan harus selesai.

3. Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab

Jelaskan batas-batas wewenang dan tanggung jawab, artinya apa saja

yang boleh mereka lakukan dan apa yang yang tidak boleh

4. Menjelaskan Hubungan Antara Kelompok Kerja

Jelaskan bahwa yang mereka kerjakan hanya bagian dari pekerjaan

yang lebih besar

Tekankan pentingnya saling berhubungan antar mereka agar timbul

saling pengertian dan keterikatan pada tujuan akhir pekerjaan

Tanamkan perlunya koordinasi

5. Mengatur Sumber Daya Lainnya : Bahan, Alat dan Tempat

Page 41: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 11

Mengorganisasikan termasuk mengatur penggunaan alat atau mesin.

Bila tidak diatur, bisa berebut atau saling tunggu. Begitu pula kedatangan

bahan dan penggunaannya

Pemakaian tempat kerja juga perlu diatur dari awal. Jika tidak, bisa orang

bekerja disembarang tempat, berebut tempat, atau saling menunggu.

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI Pengorganisasian yang baik menghasilkan koordinasi yang baik pada semua

tingkat

Koordinasi ialah pengaturan dan saling penyesuaian tindakan agar selaras dan

saling menunjang berdasar saling pengertian dan keterikatan untuk mencapai

tujuan bersama

Koordinasi antara kelompok kerja menghasilkan kerjasama

Pengorganisasian dan koordinasi yang baik menghasilkan kerjasama dan

efisiensi

Koordinator terdiri dari koordinasi vertikal dan horisontal

Koordinasi vertikal (atas – bawah) :

- Misalnya antara kontraktor dan mandor atau antara mandor dan tukang

- Menghasilkan pemahaman masalah dan hubungan kerja yang lebih baik

Koordinasi Horisontal :

- Misalnya antara mandor dan mandor

- Menghasilkan kerjasama dan efisiensi

Sebagai mandor harus mampu berkomunikasi dengan atasan, sesama mandor,

tukang dan pekerja. Juga harus mampu menyampaikan pesan atau info dan

mampu mendengarkan mereka. Mandor harus mampu berkomunikasi dengan

baik, laporannya ringkas dan jelas, lisan maupun tertulis, dan mampu juga

mendengarkan perintah atau arahan dengan tekun.

3.4. Mengarahkan KerjaSebagai manajer mandor harus menyelesaikan pekerjaan (mencapai tujuan)

melalui kerja para tukang dan pekerja. Maka ia perlu mengajak, membimbing dan

mendorong mereka agar benar-benar ” Tahu – Bisa – Mau ” melaksanakan

pekerjaan sebaik-baiknya untuknya.

Pengertian Mengarahkan Kerja :

Page 42: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 12

Mengarahkan merupakan kelanjutan dari mengorganisasikan. Semua tukang dan

pekerja diarahkan menuju pencapaian tujuan, yaitu penyelesaian pekerjaan sesuai

rencana.

Mandor perlu memberi petunjuk dan membimbing mereka sehingga benar-benar

tahu dan bisa, lalu mengajak untuk mau dan siap melaksanakan kerja, termasuk

mengatasi masalah yang dihadapi, lalu membangkitkan dan mendorong semangat

kerja mereka. Inilah tugas mengarahkan kerja.

Jadi mengarahkan berarti menggerakkan dan mendorong tukang dan pekerja agar

melaksanakan pekerjaan dengan baik, serta mengatasi atau memperkecil masalah

dalam pekerjaan. Dilanjutkan dengan mengajak mereka, membangkitkan kemauan

dan semangat kerja, menimbulkan dorongan dalam diri mereka, untuk mau dan

siap melaksanakan pekerjaan.

Jadi mengarahkan kerja ialah membuat tukang dan pekerja mengerti, bisa

melakukan serta tergerak kemauan dan semangatnya untuk mau melaksanakan

pekerjaan sebaik-baiknya sesuai ketentuan .

Maksud dan Manfaat Mengarahkan Kerja

a) Agar semua tenaga bekerja dengan baik

b) Agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana

Beberapa manfaat untuk mengarahkan adalah sebagai berikut :

a) Menciptakan pengertian

b) Mencegah salah mengerti

c) Mencegah atau membatasi terjadinya kesalahan

d) Memperkuat hubungan manusiawi

e) Memperkecil atau membatasi persoalan yang timbul

f) Menjamin pencapaian tujuan

Faktor-faktor penting dalam pengarahan :

a) Hubungan manusiawi

b) Pelimpahan wewenang

c) Keterbukaan

d) Motivasi

Sama – sama masukan sumber daya, tukang dan pekerja (Sumber Daya Manusia –

SDM) adalah berbeda dengan sumber daya yang lain (bahan, alat, Uang dsb).

Page 43: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 13

SDM : Mereka hidup, punya kemauan, punya perasaan.

Sumber Daya Yang Lain : Berupa benda mati, baru berarti bila ada campur tangan

manusia.

Bagaimanapun SDM perlu perlakuan wajar sebagai manusia, bukan sebagai alat ,

mereka perlu perhatian dan sikap manusiawi.

Sebagai pemimpin mandor berusaha melalui orang-orang agar tujuan usahanya tercapai,

maka harus mampu melimpahkan sebagian tugasnya kepada bawahan, tetapi ingat

pelimpahan bukan berarti membuang tanggung jawab.

Pelimpahan adalah bagian dari pengarahan yaitu mencapai hasil dengan cara memberi

wewenang dan memotivasi orang lain untuk melaksanakan tugas-tugas yang pada tingkat

terakhir menjadi tanggung jawab mandor.

Keterbukaan sangat menunjang dalam mengarahkan kerja. Mandor harus dapat

menerima saran maupun kritik dari anak buah, dan mau bekerjasama untuk mencari cara

yang paling baik. Berarti haus kemajuan dan kreatif.

Motivasi ialah upaya atau kondisi yang merangsang atau mendorong untuk berbuat. Hal -

hal yang dapat memotivasi sangat bervariasi bisa berupa hadiah, penghargaan atau

harapan bisa sekedar perhatian, pengakuan, juga tantangan, bahkan penugasan yang

jelas disertai kepercayaan, dapat memotivasi.

Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam mengarahkan kerja, yaitu :

Limpahkan sebagian tugas

Berikan petunjuk jelas

Ajak mereka bekerja

Berikan semangat (motivasi)

Bersikaplah terbuka

Didik dan bimbinglah bawahan

Tumbuhkan kepuasan pribadi masing-masing butir tidak berdiri sendiri-sendiri

secara terpisah, melainkan saling berkait erat

3.5. Mengendalikan Kerja Pengertian Mengendalikan Kerja :

Mengendalikan berarti mengawasi dan melakukan tindakan untuk

mempertahankan agar pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan sesuai prosedur

dan mencapai hasil seperti ditentukan dalam rencana dan spesifikasi.

Jadi mengawasi ialah mengamati, meneliti dan memberi tanda atau petunjuk

untuk bertindak bila menemukan kesalahan atau penyimpangan (petunjuk

Page 44: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 14

tindakan), sedangkan mengendalikan termasuk melakukan tindakan perbaikan

berdasar petunjuk tindakan tersebut.

Kesimpulannya mengendalikan berarti mengawasi dan melakukan tindakan

perbaikan.

Maksud dan Manfaat Mengendalikan :

Mengendalikan dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai

prosedur dan mencapai hasil sesuai yang ditentukan.

Manfaat dari pengendalian ialah :

Menghindari kesalahan (penyimpangan)

Membatasi kesalahan (penyimpangan) agar tidak berlanjut

Pelaksanaan lebih baik

Penyelesaian pekerjaan lebih dapat tepat waktu, mutu dan biaya

Cara dan Langkah Mengendalikan Kerja

Mengendalikan kerja menyangkut tiga kegiatan, yaitu :

Menentukan standar atau ukuran

Mengukur atau membandingkan pekerjaan dengan standar (ukuran)

Melakukan tindakan perbaikan atau koreksi

Rencana, Gambar, spesifikasi, jadwal kerja, merupakan ukuran (standar),

sebagai alat pembanding pencapaian tujuan.

Kegiatan pengawasan, dilakukan dengan beberapa langkah yaitu :

- Amati pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan baik langsung

maupun dengan meneliti catatan (laporan)

- Ukur, Hitung dan catat hasil kemajuan kerja

- Bandingkan hasil (kemajuan) dengan rencana / standar

- Cek dan teliti apakah terjadi kesalahan, kekurangan atau penyimpangan,

baik dalam proses kerja maupun produk

- Teliti dan temukan penyebab penyimpangan atau kesalahan, mungkin

karena masukan – masukan, atau proses manajemennya.

- Temukan petunjuk – petunjuk tindakan perbaikan, baik untuk langsung

segera dilakukan, maupun untuk masukan pada tingkat yang lebih tinggi

Memimpin

Page 45: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 15

Kepemimpinan dalam manajemen harus bisa mengilhami dan

menunjukkan kepada orang lain jalan untuk maju dan berkembang atau

menang, sehingga orang lain antusias untuk mengikutinya. Karakter

kepemimpinan yang demikian sangat diperlukan dalam manajemen

proyek. Sebab, hampir semua proyek membutuhkan kemampuan dalam

me – manage orang – orang yang terlibat dalam proses pelaksanaannya.

Kelancaran ataupun keberhasilan pelaksanaan suatu proyek sangat

ditentukan oleh komitmen (kesepakatan dan niat baik) serta loyalitas

mereka yang terlibat.

Untuk menjadi pemimpin tidak ada cara ataupun metode pelatihan yang

khusus. Namun mengetahui karakter dan kualitas jiwa yang dibutuhkan

untuk menjadi seorang pemimpin serta bagaimana menjadi pemimpin yang

efektif, merupakan bekal dan modal potensial untuk bersikap dan bertindak

sebagai pemimpin yang baik.

Kualitas jiwa seorang pemimpin, adalah :

Dinamis dan optimis, penuh keyakinan

Aktif dan gigih, pengejar sasaran

Berwawasan dan imajinatif

Luwes dan penuh pertimbangan, analitis

Kreatif dan penuh kepastian ide dan tindakan

Sabar dan pantang menyerah, serta simpatik

Tekun dan terus bertindak, terorganisasi

Berkharisma dan arif bijaksana, serta tidak gegabah

Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif ?

Selalu bertindak untuk menemukan dan mendeteksi tanda – tanda ataupun

kemungkinan akan terjadinya perubahan dan / atau hambatan yang

diperkirakan muncul pada hari ini dan pada waktu yang akan datang.

Kemudian, mencari dan melakukan tindakan dan pencegahan yang

terbaik.

Selalu mau belajar dan bertindak dengan menyesuaikan diri dalam setiap

kondisi (perubahan), serta menerima dan menjadikannya sebagai hal yang

bermanfaat bagi perbaikan keputusan maupun tindakan.

Selalu berusaha menetapkan sasaran dan standar yang tinggi, jelas dan

wajar untuk dicapai.

Page 46: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

3 - 16

Selalu rasional dalam bertindak maupun dalam mengambil keputusan

tanpa meninggalkan intuisi positif yang ada.

Bisa memberikan dan mendukung terciptanya suasana kerja (tim kerja /

dan / atau kelompok kerja) yang tepat dan nyaman, dengan tindakan yang

meyakinkan dan tepat, teladan yang jelas, konsisten, jujur dan patut

dicontoh.

Peka dan mengenal dengan baik motivasi positif dari tim / stafnya,

sehingga menggugah setiap anggota tim untuk bekerja dengan antusias,

penuh gairah dan memainkan peranan yang penuh dalam mencapai

sasaran organisasi secara keseluruhan.

Page 47: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

Manajemen ialah usaha pengaturan untuk menyelesaikan pekerjaan atau untuk

mencapai tujuan. Melalui kegiatan atau usaha orang lain

Fungsi-fungsi manajemen ialah :

- Perencanaan

- Pengorganisasian

- Pengarahan

- Pengendalian

Mandor perlu menerapkan fungsi – fungsi manajemen tersebut didalam

pekerjaan atau usahanya, sebatas tugas dan tanggung jawabnya.

Penerapan manajemen secara baik dalam usaha atau pekerjaan mandor

dibidang konstruksi adalah penting, karena memberi manfaat antara lain :

- Pekerjaan menjadi lancar

- Tidak terjadi tumpang tindih

- Tidak kelebihan atau kekurangan tenaga

- Hubungan kerja lebih baik

- Mengurangi kesalahan atau penyimpangan

- Pencapaian tujuan lebih terjamin

- Penyelesaian pekerjaan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.

Merencanakan kerja adalah berfikir ke depan

Merencanakan kerja berarti :

- memikirkan apa-apa yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang

- Untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya

Mandor perlu merencanakan kerja, agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai

waktu, mutu dan biaya yang ditentukan

Biasakan membuat rencana tertulis

Masukan – masukan dalam rencana kerja :

- Tenaga kerja

- Bahan

- Alat

- Uang

- Waktu

- Cara Kerja (metode)

Page 48: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

- Ruang (lokasi kerja)

Mengorganisasikan kerja ialah :

- Menyusun dan mengatur berbagai bagian atau unsur pekerjaan, sehingga

menjadi kesatuan yang teratur, untuk melaksanakan pekerjaan.

- Membagi-bagikan (memberikan) tugas, wewenang dan tanggung jawab

kepada tukang dan pekerja atau kelompok kerja, sesuai kebutuhan

Langkah – langkah :

- Mengadakan (mendatangkan) tukang dan pekerja

- Memberi (membagi-bagikan) tugas

- Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab

- Menjelaskan hubungan antara kelompok kerja

- Mengatur sumber daya lain (bahan, Alat dan Tempat)

Koordinasi :

- Pengorganisasian kerja yang baik menghasilkan

- Koordinasi dan kerjasama yang baik

- Kerjasama yang baik memperlancar pekerjaan, menghemat waktu, tenaga

dan biaya

Komunikasi :

- Komunikasi sangat penting untuk terjadinya koordinasi

- Komunikasi yang baik menghasilkan saling pengertian, koordinasi dan saling

mendukung pencapaian tujuan bersama

- Mandor harus mampu berkomunikasi dengan atasan, sesama mandor dan

tukang atau pekerja

- Agar terjadi komunikasi yang baik, mandor harus mampu :

Menyampaikan pesan (informasi) dengan jelas, Mendengarkan orang yang

diajak berkomunikasi

Mengarahkan kerja berarti menggerakkan dan mendorong tukang dan pekerja,

agar mengerti, mampu dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan

ketentuan

Faktor-faktor penting dalam mengarahkan :

- Hubungan manusiawi

- Pelimpahan wewenang

- Keterbukaan

- Motivasi

Page 49: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

Langkah-langkah dalam mengarahkan kerja :

- Limpahkan sebagian tugas

- Berikan petunjuk yang jelas

- Ajak mereka bekerja

- Berikan semangat (motivasi) Bersikaplah terbuka

- Didik dan bimbinglah bawahan

- Tumbuhkan kepuasan pribadi.

Mengendalikan kerja ialah mengawasi dan melakukan tindakan terhadap

pelaksanaan pekerjaan

Mengendalikan kerja menyangkut :

- Menentukan standard atau ukuran

- Mengukur dan membandingkan pekerjaan dengan standard (ukuran)

- Melakukan tindakan perbaikan

Rencana, gambar spesifikasi, jadwal kerja merupakan alat pembanding

pencapaian tujuan dalam rangka mengendalikan kerja.

Alat-alat atau bentuk rencana tertulis :

- Daftar cek kesiapan (check List)

- Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan (jadwal kerja)

- Jadwal waktu dan kebutuhan tenaga kerja

- Jadwal kebutuhan alat dan bahan

- Instruksi Kerja

Memimpin : mengilhami dan menunjukkan kepada orang lain jalan untuk maju

dan berkembang atau menang, sehingga orang lain antusias untuk

mengikutinya. Kualitas jiwa seorang pemimpin : dinamis, aktif, berwawasan,

luwes, kreatif, sabar, tekun, berkharisma.

Page 50: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a. Menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan menghitung perkiraan

tenaga dan uang yang dibutuhkan, termasuk pelaksanaan fungsi apa ?

b. Mengapa mandor perlu merencanakan kerja ?

c. Sebutkan langkah-langkah mengorganisasikan kerja (cukup 3) !

d. Sebagai manajer, mandor perlu mengarahkan siapa? yang diarahkan kemana,

dan mengapa diarahkan ?

e. Hubungan antara mengawasi dan mengendalikan ialah !

Page 51: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 1

BAB 4KEUANGAN DAN PEMBUKUAN SEDERHANA

Motif sesungguhnya dari setiap usaha ialah memperoleh uang, tak terkecuali usaha anda

sebagai mandor kiranya juga jelas. Bab ini mengajar anda untuk membantu memahami

bagaimana mengelola rupiah yang anda peroleh dengan susah payah itu, dengan

memakai pembukuan sederhana. Sehingga anda tidak dibuat pusing, karena tidak tahu

kemana larinya uang.

Anda pasti pernah mendengar, ada pengusaha yang akhirnya terbelit hutang bukan

karena usahanya tidak menguntungkan tapi hanya karena tidak tahu cara mengelola

keuangan. Padahal pemasukan uang dari suatu proyek yang dia tangani misalnya,

setelah dipotong upah, bon-bon dsb, menurut perasaan pasti ada lebihnya alias untung.

Bab ini terdiri atas 3 bagian. Bagian 1 mengenai Pengertian, Maksud dan Tujuan

pengetahuan mengenai masalah Keuangan dan Pembukuan Sederhana, Bagian 2 lebih

khusus mengenai cara Mengatur Keuangan, akhirnya Bagian 3 yang terpenting untuk

mengetahui apakah jerih payah anda membuahkan hasil, melalui Perhitungan Laba –

Rugi.

4.1. Pengertian, Maksud dan TujuanDalam bagian 1 Bab ini akan kita bahas masalah yang maha penting dalam usaha

pak mandor, yaitu keuangan.

Yang akan dibahas disini ialah cara mengelola uang untuk usaha, bukan mengelola

uang pribadi. Biasanya keuangan diatur mandor dengan cukup catatan kecil disaku

mandor, atau uang keluar masuk langsung dari saku atau tas mandor.

Nah inilah yang harus dihindari, uang untuk usaha harus terpisah dengan uang

belanja dirumah atau uang sekolah anak-anak, jangan campur aduk. Uang adalah

sumber daya, bukan jumlahnya saja yang penting, tetapi saat diperlukannya juga

penting. Karena itu dengan menguasai Bab ini pak mandor akan dapat

menceritakan kembali pentingnya masalah keuangan dan pembukuan sederhana

untuk usaha pak mandor.

PengertianSama juga dengan sumber daya manusia dan sumber daya peralatan, sumber daya

uang juga terbatas. Kalau mencarinya susah, mengeluarkannya juga jangan

Page 52: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 2

sembarangan. Karenanya tak salah bila pak mandor cenderung membayar dengan

semurah-murahnya tetapi kualitas sebaik-baiknya. Menggunakan uang pakai akal

harus tepat guna, karena dimana-mana uang memang susah di dapat, tetapi bila

harus membayar tukang yang lebih mahal karena terampil, apa boleh buat, sebab

akan menjamin mutu dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan.

Ada kalanya jumlah uang tersedia cukup banyak tetapi kegunaannya saat itu belum

ada. Atau sebaliknya dana yang sangat diperlukan tidak seberapa, tetapi tidak

tersedia. Baik di Bank atau di tempat lain. Jadi nilai uang dalam usaha ditentukan

oleh jumlah dan waktu.

Jadi pengelolaan keuangan adalah hal penting dalam mengelola usaha. Artinya

masuk dalam perencanaaan, ada unsur waktu. Bila pak mandor menerima suatu

pekerjaan maka hal pokok yang dihitung adalah uangnya.Baik uang masuk, atau

uang keluar. Baru sesudah itu hitung jadwalnya.

Bagaimana jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan ?

Coba tawar menawar lagi dengan kontraktor atau pemilik proyek. Atau, hitung sekali

lagi. Pikirkan cara kerja yang lebih murah. Jumlah yang diterima harus lebih besar

dari yang dikekuarkan. Lalu pikirkan juga waktu dan cara pembayarannya. Kalau

hitungannya tidak klop, apa boleh buat, tidak usah terima pekerjaannya.

Uang masuk harus lebih besar dari Uang keluar. Perlu diingat kembali, pak mandor

diberi jadwal kerja yang ketat. Kemudian misalnya harus membayar upah tukang

harian. Mungkin juga harus menyediakan bahan tepat waktu. Atau peralatan harus

sewa harian. Itu semua perlu pengaturan keuangan.

Maksud dan TujuanJadi yang penting pak mandor jangan membayar untuk hal yang kurang berguna.

Setiap rupiah yang dikeluarkan harus jelas sumbangannya bagi kemajuan atau mutu

pekerjaan. Kata kuncinya ialah penghematan, itulah yang ingin dicapai dengan

UANG

WAKTU

NILAI

JUMLAH

Page 53: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 3

pengelolaan keuangan. Untuk mencapai itu, pengeluaran harus tertib dan disiplin.

Disesuaikan dengan waktu dan penggunaan yang tepat.

4.2. Pengelolaan KeuanganKita bisa menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan keuangan diperlukan disiplin,

taat azas dan serius menanganinya. Pada bagian 2 ini diharapkan pak mandor nanti

bisa menerangkan cara mengatur keuangan agar setiap saat bisa diketahui jumlah

hutang, tagihan serta sisa hasil kegiatan usaha sebagai mandor.

Pengelolaan Keuangan Sederhana

Diatas sudah disinggung bahwa diperlukan disiplin dalam pengelolaan keuangan,

maksudnya setiap pengeluaran uang itu ada alasannya bukan karena selera, atau

rasa suka atau tidak suka misalnya.

Bila hal ini diterapkan akan memudahkan pengendalian usaha dan mengambil

keputusan atau kebijaksanaan dalam pekerjaan atau dalam masalah keuangan.

Misalnya kita bisa tahu kegiatan-kegiatan mana yang masih bisa dihemat, baik

dari segi biaya, bahan atau waktu bagi penyelesaian pekerjaan, kita juga bisa

melihat, mungkin cara kerja perlu diperbaiki atau menggunakan peralatan yang

lebih membantu mempermudah dan mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan.

Bagaimana bila mencari tukang yang lebih rendah upahnya, kan bisa lebih untung.

Hal tersebut tergantung keterampilannya, kalau cukup terampil, bagus. Kita jadi

bisa bersaing. Kalau tidak malah lebih memperlambat kerjanya banyak salah atau

kerja sembarangan. Upah murah belum tentu bagus.

Pengaturan keuangan

Guna melaksanakan pengelolaan itu, hal terpenting yang dilakukan ialah

pengaturan keuangan. Unsur penting dalam hal ini ialah rencana keuangan yang

dibagi sebagai berikut :

Rencana Keuangan

Rencana Pengeluaran

Taksiran Penerimaan

Perkiraan Keuntungan

Page 54: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 4

1. Rencana pengeluaran

Disusun atas dasar kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan dan

diterjemahkan ke dalam jumlah uang yang dibutuhkan secara harian atau

mingguan. Misalnya untuk mengerjakan pekerjaan galian 30 M3 dibutuhkan

1 orang untuk 10 hari. Upah harian Rp. 20.000,- maka uang yang diperlukan

adalah :

- Upah 1 x 10 x Rp. 20.000 = Rp. 200.000,-

- Uang Makan (Rp. 5.000 / hari)

Dibayar harian …………….. = Rp. 50.000,- (-)

Yang masih harus dibayar = Rp. 150.000,-

Dari perhitungan itu disusun rencana pengeluaran seperti dalam tabel 1 berikut

Tabel 1

Hari1 2 3 4 5 6*) 7 8 9 10

Uang MakanUpah

5000

-

5000

-

5000

-

5000

-

5000

-5000

90.000

5000

-

5000

-

5000

-

5000

60000

KebutuhanUang per hari

5000

-

5000

-

5000

-

5000

-

5000

-

95000

-

5000

-

5000

-

5000

-

65000

-

Keterangan : *) Hari Sabtu

Dasar perhitungan upah :

- Pembayaran setiap hari sabtu

- Biaya per orang / hari Rp 20.000,-

- Hasil kerja per orang / hari 3 M3

- Upah s/d hari sabtu :

o 6 hari x Rp. 20.000 = Rp. 120.000,-

o Uang makan 6 x Rp. 5000 = Rp. 30.000,- (-)

Upah hari keenam = Rp. 90.000,-

Page 55: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 5

2. Taksiran Penerimaan

Taksiran penerimaan dihitung berdasarkan hasil persetujuan nilai borongan

pekerjaan dengan kontraktor atau pemberi kerja. Biasanya pembayaran

dijanjikan setiap hari sabtu, karena itu dihitung target prestasi mingguan

dengan satuan harga kegiatan.

Misalnya untuk pekerjaan galian disepakati Rp. 10.000 / M3. Taksiran prestasi

3 M3 / orang dengan 1 orang bekerja setiap hari. Taksiran penerimaan

adalah:

Hari ke 6 :

6 hr x 3 M3 x Rp 10.000,- = Rp 180.000,-

Hari ke 10 :

4 hr x 3 M3 x Rp 10.000,- = Rp 120.000,-

Rencana keuangan atau anggaran kas merupakan gabungan rencana

pengeluaran dan taksiran penerimaan.

Coba kita lihat Tabel 2 berikut ini :

Tabel 21 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PenerimaanPengeluaran

-

5000

-

5000

-

5000

-

5000

-

5000

180000

95000

-

5000

-

5000

-

5000

120000

65000

Selisih (5000) (5000) (5000) (5000) (5000) 85000 (5000) (5000) (5000) 55000

Dari anggaran kas itu nampak bahwa bila segala sesuatu berjalan lancar maka

modal kerja yang diperlukan untuk pekerjaan itu ialah Rp 25.000,-. Modal kerja

itu diperlukan untuk biaya selama belum terima uang. Setelah itu keperluan

berikutnya dapat dibiayai dari kelebihan dana pada hari ke 6.

Tetapi jika ada halangan, misalnya baru dapat dibayar pada hari ke 10, maka

modal kerja yang diperlukan Rp. 200.000,-

Page 56: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 6

4.3. Perhitungan Laba RugiKini kita sampai pada bagian terpenting dalam melihat usaha pak Mandor. Ini adalah

bagian untuk mengetahui apakah pak Mandor hanya peras keringat tanpa hasil,

atau malah terbelit hutang atau sebaliknya, syukur ada hasil jerih payah yang

didapat pada proyek yang ditangani itu. Pada bagian akhir Bab ini akan kita hitung

berapa seluruh biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian berapa hasil semua

penerimaan sesuai kontrak atau kesepakatan dengan pemberi kerja atau kontraktor

Sudah tentu semua harus didukung bukti-bukti dan catatan – catatan sesuai

pembayaran maupun penerimaan yang sebenarnya. Tidak didasarkan kepada

ingatan atau dikarang-karang saja. Untuk itulah mandor harus bisa menghitung laba

rugi pekerjaan borongan.

Perhitungan Laba Rugi

Secara kasar dari taksiran penerimaan dan pengeluaran pekerjaan galian itu

dapat dihitung Laba / Rugi sebagai berikut

- Pendapatan 30 M3 x Rp.10.000,- = Rp. 300.000,-

- Biaya Upah ……………………… = Rp. 200.000,- (-)

Sisa Laba = Rp. 100.000,-

Bagaimana jika borongannya juga termasuk bahan ?

Memang dalam contoh ini kebetulan digambarkan pekerjaan dimana bahan tidak

ditanggung mandor. Bila harus menanggung bahan maka perlu direncanakan :

- Kapan membeli bahan dan

- Kapan harus membayar kepada pemasok (leveransir)

Atas dasar dasar itu nanti juga bisa disusun keperluan modal kerja.

Melaksanakan Pembukuan

Tiap kegiatan usaha harus diikuti tata cara pencatatan yang teratur, walaupun

cara pencatatan itu masih sederhana. Selanjutnya coba kita lihat contoh

pembukuan seperti dibawah ini. Kita misalkan seorang mandor melaksanakan

pekerjaan borongan pembangunan gudang dengan transaksi keuangan berturut

– turut sebagai berikut.

1. 25 Desember 2000 :- Mengeluarkan uang pribadi untuk modal usaha Rp. 25.000,-- Terima pinjaman uang makan untuk :

Tukang kayu Rp. 25.000,-Tukang Batu Rp. 25.000,-Tukang Gali Rp. 70.000,- (+)

Rp. 120.000,-

Page 57: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 7

2. 26 Desember 2000 :Membayar Uang Makan :

- Tk. Kayu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Batu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Gali 10 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 10.000- Keperluan pribadi = Rp. 3.000 (+)

Jumlah = Rp. 19.000

3. 27 Desember 2000 :Membayar Uang Makan :

- Tk. Kayu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Batu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Gali 10 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 10.000- Keperluan pribadi = Rp. 3.000 (+)

Jumlah = Rp. 19.000

4. 28 Desember 2000 :Membayar Uang Makan :

- Tk. Kayu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Batu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Gali 10 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 10.000- Keperluan pribadi = Rp. 3.000 (+)

Jumlah = Rp. 19.000

5. 29 Desember 2000 :Membayar Uang Makan :

- 2 orang Tk. Kayu @ Rp. 1.000,- (1 orang sakit) = Rp. 2.000- 3 orang Tk. Batu @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Gali 10 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 10.000- Keperluan pribadi = Rp. 3.000 (+)

Jumlah = Rp. 18.000

6. 30 Desember 2000 :Membayar Uang Makan :

- Tk. Kayu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Batu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000- Tk. Gali 8 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 8.000

(2 orang tidak masuk)- Keperluan pribadi = Rp. 3.000 (+)

Jumlah = Rp. 17.000

Page 58: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 8

Dari semua transaksi itu dapat kita susun buku kas penerimaan bulan desember 2000

serta pengeluaran bulan desember 2000 masing – masing seperti terlihat dalam 2 dan

tabel 3 berikut ini.

7. 31 Desember 2000 :Terdapat pemasukan untuk pekerjaan satu minggu :- Dari Tk. Kayu

Hasil bowplank 20 M @ Rp. 1.000,- = Rp. 20.000,- Bekisting sloof 50 M @ Rp. 1.000,- = Rp. 50.000,- (+)

Jumlah = Rp. 70.000,- Potongan pengembalian = Rp. 25.000,- (-)

Penerimaan = Rp. 45.000,-

- Dari Tk. Batu Hasil pasangan batu 40 M @ Rp. 15.000,- = Rp. 120.000,- Potongan pengembalian = Rp. 25.000,- (-)

Penerimaan = Rp. 95.000,-

- Dari Tk. Gali Hasil opname galian 280 M @ Rp. 2.000,- = Rp. 560.000,- Potongan pengembalian = Rp. 60.000,- (-)

Penerimaan = Rp. 500.000,-

- Jumlah Penerimaan = Rp. 1.350.000,-

PENGELUARAN PADA HARI INI : Membeli mesin kalkulator = Rp. 15.000,- Uang makan Tk. Kayu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000,- Uang makan Tk. Batu 3 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 3.000,- Uang makan Tk. Gali 10 orang @ Rp. 1.000,- = Rp. 10.000,- Uang makan & gaji pribadi 6 hari @ Rp. 1.500,- = Rp. 18.000,- Upah tukang kayu 17 hari kerja @ Rp. 2.500,- = Rp. 42.500,- Upah tukang batu 18 hari kerja @ Rp. 2.500,- = Rp. 45.000,- Upah Tk. Gali 58 hari kerja @ 2.000,- = Rp.116.000,- (+)

Jumlah = Rp.252.500,-

Page 59: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 9

KAS PENERIMAAN BULAN DESEMBER 2000(Ribuan Rupiah)

Tk.Kayu

Tk.Batu

Tk.Gali

Tk.Kayu

Tk.Batu

Tk.Gali Makan Gaji Rp. Perkiraan

Modal Simpanan Pribadi 25 - - - - - - - - - - 25

Terima Simpanan uang makan - 25 25 70 - - - - - - - 120

Jumlah Pemasukan 25 25 25 70 - - - - - - - 145

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Pemasukan 25 25 25 70 - - - - - - - 145

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Pemasukan 25 25 25 70 - - - - - - - 145

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Pemasukan 25 25 25 70 - - - - - - - 145

- - - - - - - - - - - -

Jumlah Pemasukan 25 25 25 70 - - - - - - - 145

- - - - - - - - - - - -

Jumlah 25 25 25 70 - - - - - - - 145

Terima dari pek. Blowpak 200 M &bekisting sloaf 50 M2 - - - - 45 - - - - - - 45

Terima untuk Tk. Batu : Hasilpemasangan batu 40 m2 - - - - - 95 - - - - - 95

Terima untuk Tk.Gali hasilopname galian 80 m2 - - - - - - 112 - - - - 112

JUMLAH 25 25 25 70 45 95 112 - - - - 397

Uang Makan Uang Gaji Ongkos pribadi lain-lainJumlahMasukUraian SimpananTanggal Nomor

Bukti

29 - 12 - 2000

30 - 12 - 2000

31 - 12 - 2000

25 - 12 - 2000

26 - 12 - 2000

27 - 12 - 2000

28 - 12 - 2000

Page 60: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 10

PENGELUARAN BULAN DESEMBER 2000(Ribuan Rupiah)

Tk. Kayu Tk.Batu

Tk.Gali

Tk.Kayu

Tk.Batu

Tk.Gali Makan Gaji Rp. Perkiraan

JUMLAH - - - - - - - - - - - - 145 145II 1 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Kayu - 3 - - - - - - - - - 3 - -

2 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Batu - - 3 - - - - - - - - 3 - -3 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Gali - - - 10 - - - - - - - 10 - -4 /KK/12/2000 Uang untuk pribadi - - - - - - - 3 - - - 3 - -

JUMLAH - 3 3 10 - - - 3 - - - 19 128 1455 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Kayu - 3 - - - - - - - - - 3 - -6 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Batu - - 3 - - - - - - - - 3 - -7 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Gali - - - 10 - - - - - - - 10 - -8 /KK/12/2000 Uang untuk pribadi - - - - - - - 3 - - - 3 - -

JUMLAH - 6 6 20 - - - 6 - - - 38 107 1459 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Kayu - 3 - - - - - - - - 3 - -10 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Batu - - 3 - - - - - - - - 3 - -11 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Gali - - - 10 - - - - - - - 10 - -12 /KK/12/2000 Uang untuk pribadi - - - - - - 3 - - - 3 - -

JUMLAH - 9 9 30 - - - 9 - - - 57 88 14513 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Kayu - 2 - - - - - - - - - 2 - -14 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Batu - - 3 - - - - - - - - 3 - -15 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Gali - - - 10 - - - - - - 10 - -16 /KK/12/2000 Uang untuk pribadi - - - - - - - 3 - - - 3 - -

JUMLAH - 11 12 40 - - - 12 - - - 75 70 14517 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Kayu - 3 - - - - - - - - - 3 - -18 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Batu - - 3 - - - - - - - - 3 - -19 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Gali - - - 8 - - - - - - - 8 - -20 /KK/12/2000 Uang untuk pribadi - - - - - - - 3 - - - 3 - -

Jumlah - 14 15 48 - - - 15 - - - 92 53 14521 /KK/12/2000 Beli kalkulator casio - - - - - - - - - 15 - 15 - -22 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Kayu - 3 - - - - - - - - park 3 - -23 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Batu - - 3 - - - - - - - - 3 - -24 /KK/12/2000 Uang Makan Tk. Gali - - - 10 - - - - - - - 10 - -25 /KK/12/2000 Gaji Tk. Kayu - - - - 42.5 - - - - - - 42.5 - -26 /KK/12/2000 Gaji Tk. Batu - - - - - 45 - - - - - 45 - -27 /KK/12/2000 Gaji Tk. Gali - - - - - - 118 - - - - 118 - -28 /KK/12/2000 Uang makan & Gaji Pribadi - - - - - - - 3 15 - - 18 - -

Jumlah - 17 18 58 42.5 45 118 18 15 15 - 346.5 591 346.5

Tgl Nomor Bukti JumlahbesarSisa KasUraian Simpanan Jumlah

Pengeluaran

Uang Makan Uang Gaji Ongkos pribadi lain-lain

Page 61: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

4 - 11

Page 62: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

Masalah keuangan sangat sentral dan maha penting sifatnya dalam setiap

usaha, termasuk usaha mandor. Guna mengetahui keadaan keuangan itu setiap

saat diperlukan sistim pencatatan yang biasa disebut pembukuan sederhana.

Karena itu baik uangnya ataupun pencatatannya harus terpisah dari uang untuk

keperluan lain.

Seperti halnya sumber daya manusia dan sumber daya bahan dan peralatan,

sumber daya uang ketersediaannya sangat terbatas. Karena itu cara

penggunaannya harus tepat sasaran.

Terdapat dua hal yang menentukan nilai uang dalam tiap usaha, yaitu jumlah

dan waktu. Atas dasar itu diperlukan sikap disiplin sehingga penggunaan uang

itu tepat guna dan tepat waktu. Pemasukan harus lebih besar dari pengeluaran,

pemborosan haruslah dihindari.

Pengelolaan uang bertujuan agar setiap pengeluaran mempunyai sumbangan

yang jelas bagi kemajuan atau mutu pekerjaan. Untuk mencapai itu,

pengeluaran harus tertib dan disiplin, sesuai dengan waktu dan penggunaan

yang tepat.

Disamping diperlukan disiplin dalam pengelolaan keuangan juga diperlukan taat

azas dan keseriusan dalam menangani masalah keuangan. Karena itu keluar

masuk uang harus tertata rapi sehingga setiap saat dapat diketahui jumlah

hutang, tagihan serta sisa hasil usaha sebagai mandor.

Setiap pengeluaran harus ada alasan yang bisa dipertanggung jawabkan. Bukan

karena selera atau rasa suka atau tidak suka. Prinsip ini perlu untuk

memudahkan pengendalian usaha, mengambil keputusan atau kebijaksanaan

dalam pekerjaan ataupun dalam masalah keuangan itu sendiri.

Dengan menerapkan prinsip itu kita juga bisa tahu kegiatan mana yang bisa

dihemat dari segi biaya atau bagi penyelesaian pekerjaan. Juga ada

kemungkinan untuk mengetahui cara kerja yang perlu diperbaiki misalnya

dengan menggunakan peralatan yang lebih tepat guna.

Dalam melaksanakan pengaturan keuangan perlu dibuat rencana keuangan.

Rencana keuangan meliputi hal-hal :

- Rencana pengeluaran

- Taksiran Penerimaan

- Perkiraan Keuntungan

Page 63: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

Rencana pengeluaran disusun atas dasar kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan dan diterjemahkan ke dalam jumlah uang yang dibutuhkan secara

berkala misalnya harian atau mingguan.

Taksiran penerimaan dihitung atas dasar hasil persetujuan nilai borongan

pekerjaan dengan kontraktor atau pemilik proyek. Untuk itu perlu dihitung target

prestasi secara berkala.

Rencana keuangan atau anggaran kas merupakan gabungan rencana

pengeluaran dan taksiran penerimaan

Perkiraan keuntungan dihitung dari selisih taksiran penerimaan dan pengeluaran

dari kegiatan itu.

Secara kasar dari taksiran penerimaan dan pengeluaran biaya dari suatu

pekerjaan bisa dihitung laba / rugi. Yaitu selisih antara penerimaan dan biaya,

baik biaya upah atau termasuk biaya bahan.

Bila dalam pekerjaan borongan itu dalam perjanjian juga termasuk pengadaan

bahan, maka perlu direncanakan kapan pembelian bahan dan kapan harus

dibayar kepada leveransir (pemasok).

Kegiatan usaha atau pekerjaan harus diikuti tata cara pencatatan yang teratur

agar setiap jenis pengeluaran dan pemasukan mudah ditemukan kembali.

Page 64: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a. Kenapa harus diadakan pemisahan antara uang untuk usaha dan uang pribadi ?

uraikan secara singkat !

b. Bila ketersediaan uang terbatas maka sistim penggunaannya harus yang tepat.

Jelaskan hal tersebut.

c. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi ?

d. Secara kasar perkiraan laba / rugi dapat dihitung dari taksiran penerimaan dan

pengeluaran. Uraikan secara singkat hal tersebut.

e. Bila harus menanggung pengadaan bahan maka tak perlu rencana kapan

membeli bahan. Pernyataan itu benar atau salah ? jelaskan !

Page 65: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 1

BAB 5HUBUNGAN KERJA

Sebagai mandor, anda harus menjaga hubungan baik dengan kontraktor, leveransir,

mandor lain dan terutama dengan para tukang. Perlu diciptakan suasana kerja yang

menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan gairah kerja. Dengan hubungan kerja yang

hangat antar para mandor dan tukang, pekerjaan fisik yang berat akan lebih ringan,

berkurangnya kesalahan dan kecelakaan kerja, keuntungan bisa diharapkan.

Bab ini terdiri atas 4 bagian. Bagian 1 ini mengenai pengertian, timbulnya hubungan kerja,

jenis, sifat dan dasar hubungan kerja. Selanjutnya tentang penyebab perselisihan,

pencegahan dan penyelesaian perselisihan serta pemutusan hubungan kerja.

5.1. Terjadinya Hubungan KerjaAsal - usul, jenis, sifat dan dasar terjadinya hubungan kerja adalah tahap awal untuk

mengenal hubungan kerja

Timbulnya Hubungan Kerja

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, seseorang memerlukan kegiatan, dalam

kegiatan terlibat orang atau orang – orang lain. Antara sesama pribadi yang

terlibat itu terdapat hubungan kerja

Hubungan kerja adalah hubungan yang terjadi karena adanya orang-orang yang

bekerja bersama-sama melakukan proses produksi barang-barang dan jasa

Jenis Hubungan Kerja

Hubungan kerja antara pemilik proyek, kontraktor, mandor dan tukang adalah

hubungan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan. Memang sehari-hari di proyek,

kontraktor diwakili pelaksana lapangan untuk berhubungan dengan mandor. Apa

bisa mandor berhubungan langsung dengan kontraktor ? Bisa saja :

- Kalau nilai proyeknya kecil

- Atau malahan langsung berhubungan dengan pemilik proyek

- Bahkan bisa juga diminta belanja bahan

Kalau begitu, siapa yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan ?

Pengawasan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan, sedangkan disite proyek,

konsultan diwakili pengawas lapangan.

Page 66: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 2

Antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor terdapat dua jenis hubungan kerja.

Sifat Hubungan Kerja

Kebanyakan hubungan kerja antara kontraktor dan pelaksana lapangan sudah

bersifat formal (resmi). Demikian juga antara konsultan dan pengawas lapangan.

Tetapi apabila mandor diberikan surat perintah kerja (SPK) oleh kontraktor, berarti

hubungan kerja sudah bersifat formal.

Tetapi kalau mandor dengan tukang dan pekerja hubungannya hanya berdasar

kepercayaan saja. Itu namanya hubungan kerja informal alias tidak tertulis.

Awalnya para tukang dan pekerja itu dikenal baik karena didatangkan mandor dari

desanya. Karena itu masih terbawa hubungan tradisional dari desa. Tidak terbatas

hanya kepada Hubungan kerja semata-mata.

Page 67: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 3

Dasar Hubungan Kerja

Dasar terjadinya hubungan kerja antara kontraktor dan mandor adalah

kepercayaan, timbulnya kepercayaan karena kemampuan. Maksudnya mampu

mengatur tukang, alat kerja, bahan dan modal untuk mendatangkan tukang. Bila

hasil pekerjaan selesai memuaskan, kontraktor atau pemilik proyek merasa puas.

Kepuasan menimbulkan kepercayaan. Bila ada pekerjaan lagi, tentu mandor akan

dipanggil lagi. Mandor seperti ini bisa menjadi mandor langganan.

5.2. Hubungan KedalamTujuannya hal itu dipelajari agar mampu memahami perlunya kemampuan

sebagai mandor untuk membangkitkan semangat kerja, penyelesaian persoalan

pribadi serta masalah perlindungan hukum setiap pihak yang terlibat.

Hubungan keluar dengan kontraktor, konsultan atau leveransir penting. Tetapi

lebih penting lagi mandor harus menjaga hubungan baik dengan para tukang dan

pekerja. Hubungan mandor dan tukang adalah atas dasar suka sama suka. Kalau

tukang tertarik, mereka akan bekerja. Bekerja di cuaca terbuka, pekerjaan yang

menguras tenaga, kotor dan berbahaya, gampang menimbulkan perselisihan di

proyek orang gampang tersinggung.

Kalau begitu tugas mandor juga menumbuhkan suasana kerja yang hangat di

proyek. Hubungan yang bersahabat perlu untuk konsentrasi dan ketenangan

kerja. Dengan begitu kesalahan kerja dan kecelakaan kerja bisa dikurangi. Jadwal

dan mutu bisa ditepati dan pekerjaanpun lebih memuaskan.

Jadi mandor yang dipercaya itu tidak mudah. Tidak banyak mandor yang betul-

betul berhasil, untuk itu ia harus bisa menempatkan diri : Ramah tetapi tegas dan

tidak angker, tetapi mampu menegakkan aturan tanpa pandang bulu.

Menguasai Bidang

Ada dua bidang yang perlu dikuasai oleh mandor, yaitu mengatur pekerjaan

atau manajemen dan pengetahuan dan kemampuan teknis untuk mengawasi

serta menunjukkan cara kerja yang tepat kepada tukang.

Memberi Semangat

Harus ada semangat kerja, baru timbul gairah kerja. Untuk itu perlu

ketenangan kerja. Karena itu harus ada :

Perlindungan terhadap tukang, memperhatikan kepentingan tukang, menegor

yang bersalah dan memberi pujian bagi yang bekerja baik.

Page 68: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 4

Penyelesaian Persoalan

Berbagai persoalan kerja bisa timbul di proyek. Ada yang sifatnya pribadi dan

ada pula yang memang persoalan kerja. Apakah persoalan pribadi seorang

tukang perlu diurus oleh mandor? Tukang sering tak bisa membedakan

persoalan kerja dengan persoalan pribadi. Persoalan pribadi bisa

mempengaruhi pekerjaan. Akibatnya menimbulkan kesalahan kerja, baik

sengaja atau tidak sengaja.

Perlindungan Hukum

Hubungan kerja antara mandor dan tukang ataupun pekerja sebaiknya juga

dibuat dalam perjanjian tertulis.

Kekurangan :

- Perlu waktu persiapan

- Pembagian kerja terlalu kaku tidak boleh pegang pekerjaan orang lain

- Ada tukang yang masih buta huruf

Keuntungan :

- Jelas tugas, hak dan kewajiban masing-masing

- Jelas tercantum biaya pelaksanaan

- Jelas waktu yang disetujui bersama

- Kedua pihak selalu mengingat perjanjian yang harus ditepati

- Bila terjadi perselisihan, mudah penyelesaiannya secara hukum

- Jelas denda yang harus dipikul

5.3. Perselisihan KerjaPerselisihan kerja antara kontraktor dan mandor dan antara mandor dan tukang

perlu dihindari agar tidak terjadi, akan tetapi ada kalanya perselisihan kerja tak

dapat dihindari sebab itu perlu juga dipelajari.

Jadwal dan mutu hasil pekerjaan

Perselisihan kerja banyak terjadi karena jadwal kerja terlambat dan mutu

pekerjaan rendah. Untuk mengurangi perselisihan itu, kontraktor atau mandor

dapat memberikan perangsang kepada mandor ataupun tukang yang mampu

memperpendek jadwal pekerjaan atau meningkatkan mutu pekerjaan.

Dananya diambil dari kelebihan keuntungan atau penghematan yang diperoleh

karena kerja cepat selesai. Ini perlu dibiasakan untuk meningkatkan

persaingan yang sehat.

Kecelakaan kerja juga sering bikin sengketa, untuk itu kerja harus hati-hati

agar tidak kecelakaan. Apabila ada kecelakaan, si korban diselamatkan dulu.

Page 69: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 5

Diproyek harus tersedia kotak alat pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

(P3K), Bila perlu bawa ke klinik, Dokter, Balai Pengobatan, Pengobatan atau

Rumah Sakit terdekat. Kemudian kontraktor induk harus lapor dalam 2 x 24

jam ke kantor Depnaker dan Jamsostek setempat. Akan diberikan petunjuk

tentang santunan kecelakaan kerja. Jadi kecelakaan kerja tak perlu

menimbulkan perselisihan. Tetapi harus menerapkan K3 konstruksi untuk

terhindar dari kecelakaan.

Sengketa mandor dan tukang juga banyak terjadi karena sebab hubungan

kerja sehari-hari diproyek mengenai :

a) Syarat – syarat kerja

- Mengeluh tentang syarat kerja

- Menuntut kenaikan upah

- Menolak dipindah kebagian lain

b) Ketidak tahuan

- Memboroskan bahan

- Merusak perkakas

- Ceroboh memakai alat

- Tidak perduli peraturan leselamatan kerja

c) Pembawaan Pribadi

- Mengganggu tukang lain

- Iri atas prestasi tukang lain

- Prestasi menurun

- Menolak perintah

- Datang terlambat

- Tidak mengindahkan peraturan yang berlaku

- Menolak giliran waktu kerja

- Selalu terlambat kembali setelah waktu istirahat

- Mondar-mandir dalam waktu kerja

- Membolos

- Tidak mematuhi instruksi karena merasa lebih tahu

- Suka mengadu domba

- Mudah tersinggung

- Cepat marah

- Suka bertengkar

- Mencari-cari kesalahan temannya

- Suka mencuri

Page 70: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 6

Manajerial :

- Kurang kerja sama antar sesama tukang

- Tidak mengerti peranannya dalam seluruh proses pekerjaan

- Sering bertanya sampai ke hal-hal yang tidak perlu

- Sering minta ganti pekerjaan

- Mengadu kepada kontraktor

Penanganan perselisihan

Jika timbul persoalan dalam batas tanggung jawab mandor, maka mandor

harus segera bertindak, jangan biarkan persoalan berkembang sehingga

mengganggu pekerjaan. Data harus lengkap, pikirkan masak-masak. Memang

persoalan kecil dan sepele kalau salah bertindak bisa fatal. Susahnya, mandor

juga tak bisa lepas tangan bila ada persoalan antara kontraktor dan tukang.

Fakta yang harus dikumpulkan :

- Kumpulkan latar belakang mereka yang terlibat dan latar belakang mereka

yang mempunyai informasi itu.

- Pelajari peraturan kontraktor, serta peraturan pemerintah pusat dan daerah

- Pelajari sebab tidak diambilnya tindakan terhadap pelanggar peraturan

- Teliti sebab-sebab terjadinya pelanggaran terhadap peraturan

- Cari pendapat atau reaksi kawan dekat tukang yang menimbulkan

persoalan.

Setelah menimbang secara seksama ambil langkah penyelesaian. Usahakan

penyelesaian damai melalui musyawarah. Berikan pengertian kepada masing-

masing pihak. Awasi pelaksanaan hasil kesepakatan. Ada kemungkinan

persoalan akan muncul kembali, terutama karena informasi yang ada keliru

atau kurang lengkap sewaktu membuat keputusan.

Pemutusan hubungan kerja

Terdapat dua macam hubungan kerja bila dilihat atas dasar waktu, yaitu :

- Dengan jadwal waktu

- Tanpa jadwal waktu

Hubungan kerja atas jadwal waktu maksudnya kesepakatan berdasar atas

jangka waktu tertentu misalnya harian atau bulanan. Hubungan kerja tanpa

jadwal waktu yaitu : Hubungan kerja yang sewaktu-waktu dapat berakhir atas

kemauan masing-masing pihak.

Ada beberapa alasan mendesak bagi mandor untuk pemutusan hubungan

kerja, yaitu sebagai berikut : Apabila tukang melakukan pencurian,

penggelapan atau kejahatan lainnya, yang menyebabkan ia tak patut

Page 71: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 7

melanjutkan pekerjaan. Tukang menganiaya, menghina atau mengancam

dengan sungguh-sungguh baik mandor, keluarganya atau teman sekerjanya.

Tukang membujuk, atau mencoba membujuk mandor, anggota keluarganya

atau teman sekerjanya untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan

undang-undang atau kesusilaan.

Alasan mendesak tukang untuk pemutusan hubungan kerja dengan mandor

adalah :

- Mandor menganiaya, menghina atau mengancam tukang dengan

sungguh-sungguh

- Mandor membujuk atau mencoba membujuk tukang, keluarga atau teman

serumahnya untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan

undang-undang atau kesusilaan.

- Apabila hubungan kerja diteruskan akan membawa bahaya yang sungguh-

sungguh terhadap jiwa, kesehatan, kesusilaan atau nama baiknya,

sedangkan sewaktu dibuatnya perjanjian hal-hal itu tidak dicantumkan.

- Tukang sakit atau Karena sebab lain diluar tanggung jawabnya, sehingga

tidak mampu melaksanakan pekerjaan yang dijanjikannya.

Cara melakukan pemutusan hubungan kerja, dengan membuat pernyataan

pengakhiran hubungan kerja oleh salah satu pihak.

5.4. Pencegahan Perselisihan Mandor - TukangDibagian terakhir ini akan kita bahas cara agar mandor bisa menyebut hal-hal

penting dalam membina kekompakkan kelompok kerja. Hubungan kerja antara

mandor dengan tukang dan pekerja hendaknya hubungan yang bersahabat,

sehingga menjadi kelompok kerja yang kompak.

Pemberitahuan hasil kerja tukang

Beritahukan kepada setiap tukang bagaimana penilaian anda mengenai hasil

pekerjaannya, beri pujian kalau hasilnya baik, berikan saran perbaikan bila

masih kurang memuaskan.

Berikan penghargaan

Anda hendaknya dengan tulus memperlihatkan kepuasan atas hasil kerja

tukang yang memuaskan. Tidak harus dalam bentuk pemberian materi kalau

tidak memungkinkan.

Page 72: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

5 - 8

Memanfaatkan kemampuan tukang

Setiap tukang mempunyai pembawaan atau bakat yang menonjol untuk bidang

tertentu. Hasil kerjanya akan sangat memuaskan bila anda menempatkannya

pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya itu

Membina kerjasama

Tukang itu bekerja sendiri-sendiri sesuai keterampilannya, masing-masing

punya tanggung jawab sendiri-sendiri. Tetapi hasil keseluruhannya adalah

hasil kerjasama semua tukang. Karena itu perlu kekompakkan dan saling

peduli antara sesama tukang. Bila kompak, ada saling mengingatkan kalau

lupa. Timbul rasa senasib, rasa senasib itu membangkitkan semangat kerja.

Memberi perintah berarti mengajak bekerja. Mandor juga harus tegas dan tidak

ragu-ragu memberi perintah. Memberikan perintah memang harus langsung

dan jelas tetapi menghargai perasaan tukang yang diperintah.

Disamping hubungan antara sesama tukang, hubungan mandor dan para

tukang dan pekerja itu juga harus serasi. Bila perlu orang-orang itu juga diberi

nasihat. Kerja itukan juga ibadah, tergantung niatnya, terlalu serius cepat lelah

atau kena strok.

Page 73: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

Hubungan kerja adalah hubungan yang terjadi karena adanya kegiatan yang

melibatkan orang atau orang-orang lain.

Jenis-jenis hubungan kerja dalam usaha jasa konstruksi ialah :

- Hubungan pelaksanaan pekerjaan

- Hubungan pengawasan pekerjaan

Ada kalanya mandor dipercaya untuk pengadaan bahan bangunan

Dua jenis hubungan kerja yang tercakup sekaligus antara kepala mandor

dengan mandor maupun dengan para tukang dan pekerja ialah :

- Hubungan pelaksanaan

- Hubungan pengawasan

Sifat-sifat hubungan kerja ialah :

- Bersifat informal, atau kesepakatan lisan.

- Bersifat formal, atau dalam bentuk kesepakatan tertulis.

Hubungan kerja antara mandor dan para tukang dan pekerja adalah bersifat

tidak resmi atau bersifat informal.

Surat perintah kerja (SPK) antara mandor dan pemberi kerja sudah dapat

digolongkan sebagai ikatan hubungan kerja formal.

Dasar hubungan kerja ialah kepercayaan.

Kemampuan mengatur pekerjaan tukang, mengatur alat kerja, bahan serta

jaminan modal untuk mendatangkan tukang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan memuaskan. Kepuasan itu menumbuhkan kepercayaan dari

pemilik proyek atau kontraktor. Bila mandor sudah dipercaya, bisa diharapkan

ia akan menjadi mandor langganan.

Hubungan keluar antara mandor dengan kontraktor, konsultan atau leveransir

penting, akan tetapi hubungan serasi dan menyenangkan antara mandor dan

para tukang dan pekerja juga penting adalah menjadi tugas mandor untuk

membina hubungan yang demikian.

Mandor harus tahu menempatkan diri. Ia harus ramah tetapi tetap tegas, tidak

angker tetapi mampu menegakkan aturan tanpa pandang bulu.

Mandor perlu menguasai bidang pekerjaannya yang terdiri atas dua bidang.

Yaitu kemampuan mengatur pekerjaan dan kemampuan teknis untuk

mengawasi pekerjaan.

Page 74: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

Ketenangan kerja diperlukan untuk menimbulkan gairah dan semangat kerja.

Untuk itu mandor perlu :

- memberikan perlindungan terhadap tukang

- Memperhatikan kepentingan tukang

- Menegor yang bersalah, dan

- Memberikan pujian bagi yang bekerja dengan baik

Perselisihan kerja antara mandor dan tukang seringkali disebabkan jadwal

kerja terlambat dan mutu hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat.

Perselisihan kerja juga timbul sebagai akibat kecelakaan kerja.

Perselisihan kerja juga bisa dikurangi bila tukang itu sebelumnya menjalani

pelatihan sebelum jadi tukang, sebab dalam program pelatihan itu diajarkan :

- Pengetahuan dan peralatan kerja

- Prosedur, syarat dan metode kerja

- K3 Konstruksi dan,

- Latihan keterampilannya sendiri

Walaupun mandor harus segera bertindak bila timbul persoalan, akan tetapi

sebelumnya ia harus berfikir masak – masak dan dengan data yang lengkap.

Ia juga tak bisa lepas tangan bila ada persoalan antara kontraktor dan tukang.

Atas dasar waktu terdapat dua macam hubungan kerja antara mandor dan

tukang yaitu hubungan kerja atas dasar waktu tertentu dan hubungan kerja

tanpa waktu tertentu. Bila atas dasar waktu tertentu, terdapat jangka waktu

yang disepakati bersama. Sedangkan yang tanpa waktu tertentu hubungan

kerja sewaktu-waktu dapat berakhir atas kemauan salah satu pihak.

Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan dengan pernyataan pengakhiran

asal memperhatikan tenggang waktu tertentu, misalnya karena alasan

mendesak, misalnya dipihak tukang melakukan pencarian atau dipihak mandor

mengancam tukang misalnya.

Hubungan kerja antara mandor dan tukang serta pekerja hendaknya hubungan

kerja yang hangat dan menyenangkan. Hal ini perlu untuk mencapai

kekompakkan kerja.

Page 75: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

Mandor juga berperan untuk menumbuhkan semangat kerja dan rasa saling

peduli diantara para tukang, agar tercipta kelompok kerja yang kompak. Usaha

yang perlu dilakukan ialah :

- Dalam menyampaikan perintah hendaklah secara langsung dan dengan

menghargai perasaan tukang yang diperintah.

- Tetapi mandor juga harus tegas dan tidak ragu-ragu dalam menyampaikan

perintah.

Page 76: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a. Kemampuan Mandor mengatur pekerjaan Tukang, dan mengatur alat kerja,

bahan bangunan serta modal untuk mendatangkan Tukang sangat

menentukan. Apakah yang bisa diharapkan dari kemampuan itu?

b. Bila dengan kemampuan itu Mandor bisa menyelesaikan pekerjaan dengan

memuaskan,apa yang bisa diharapkan dari hal itu?

c. Adakah hubungan ketenangan kerja itu dengan kesalahan kerja,tepatnya

jadwal dan mutu penanganan pekerjaan ataupun banyaknya terjadi

kecelakaan kerja ?

d. Terdapatnya empat kelompok penyebab terjadinya sengketa Mandor dan

Tukang karena hubungan kerja sehari-hari di proyek, yaitu :

Syarat-syarat kerja

Ketidaktahuan

Pembawaan pribadi

Manajerial

Sebutkan masing-masing dua dari tiap kelompok tersebut.

e. Tukang atau Pekerja hendaknya ditempatkan dalam tugas yang sesuai

dengan pembawaan atau bakatnya. Kenapa demikian ?

Page 77: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 1

BAB 6KEWIRAUSAHAAN

Sebagai mandor berarti anda adalah seorang usahawan. Boleh jadi juga sampai taraf

tertentu sudah mencapai taraf wirausahawan, karena usahawan dan wirausahawan itu

cukup jauh bedanya. Kata WIRA dari bahasa Sangsekerta itu mengandung berbagai

makna yang semua bersifat utama seperti unggul, andal tangguh dan sebagainya.

Wirausahawan ialah usahawan yang berhasil. Sesungguhnya tak ada yang baru dalam

mata pelajaran ini. Anda hanya akan diingatkan kembali akan apa yang pernah anda

jumpai pada diri rekan anda yang telah menjadi wirausahawan itu. Pasti yang

bersangkutan telah menerapkan sebagian atau seluruh persyaratan yang tertera dalam

Bab ini, bukan semata-mata karena nasib baik.

Bukan hanya anda yang berkeinginan menjadi usahawan pilihan atau wirausahawan,

akan tetapi juga masyarakat yang butuh perluasan lapangan kerja, leveransir yang perlu

menjual produk bahan dan peralatan bangunan, pemilik proyek yang ingin hasil

penanganan proyek berkualitas prima, atau bangsa Indonesia pada umumnya yang perlu

sarana dan prasarana fisik yang berfungsi sebaik-baiknya guna meningkatkan

kesejahteraan mereka. Yakinlah persyaratan untuk menjadi wirausahawan itu bisa anda

penuhi, tak ada yang tak bisa dipelajari.

Kemampuan sebagai wirausahawan seperti diatas memang harus dicapai dengan kerja

keras. Mudah-mudahan Bab ini akan banyak meningkatkan keyakinan anda. Sehingga

anda lebih sering dipanggil untuk menangani proyek, yang berarti membantu menghidupi

anak buah yang nasibnya dan keluarganya tergantung kepada anda dan akhirnya

membuahkan hasil jerih payah yang lebih nikmat lahir batin untuk anda sekeluarga.

Bab ini terdiri atas 3 bagian.

Bagian 1 mengenai pengertian wirausahawan. Kita sengaja menitik beratkan

pembahasan kepada tokoh wirausahawan sebagai sosok usahawan pilihan dengan

berbagai keunggulan yang harus dimilikinya. Sifat-sifat itulah yang juga harus dimiliki

mandor sebagai usahawan. Selanjutnya ,

Bagian 2 tentang peran dan fungsi seorang wirausahawan, disini lebih banyak dibahas

tentang arti pekerjaan wirausahawan, arti keberadaannya dalam dunia usaha pada

umumnya kemudian kita lihat fungsi atau kedudukannya sehingga dengan fungsi itu apa

saja yang harus dikerjakannya. Bagian terakhir yaitu bagian 3, setelah jelas peran dan

Page 78: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 2

fungsinya akhirnya kita lihat kualifikasi dan persyaratan yang harus dipenuhi bagi seorang

Wirausahawan.

6.1. Pengertian Wirausaha Wira

Kata wiraswasta ini berasal dari bahasa sangsekerta yang terdiri atas tiga

kata, yaitu : Wira artinya utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang lalu

Swa artinya sendiri dan Sta artinya berdiri. Jadi secara bebas wiraswasta

berarti keberanian berdiri sendiri. Orang sekolahan menyebutnya

“Entrepreneur”. Bisa juga artinya berjuang secara mandiri, ataupun

mengutamakan kemandirian.

Sifat – sifat wira itulah yang perlu bagi mandor yang berhasil, maka pada saat

menjawab ya atau tidak untuk mengerjakan suatu proyek, ia sendiri yang ambil

keputusan. Tak bisa minta bantu siapapun, pak mandor yang kawakan paham

betul ini, ingatlah begitu banyaknya arti kata “Wira” diatas itu, semuanya

menuntut keunggulan. Mandor yang berhasil sekali juga tidak banyak karena

keunggulan – keunggulan yang dituntut itu. Pada dasarnya sama saja dengan

tukang. Tukang yang betul-betul andal juga tak banyak karena diperlukan

bakat. Akhirnya ia dicari-cari oleh mandor, ia jadi unggul juga.

Usaha

Untuk memenuhi kebutuhan ataupun untuk bertahan hidup, orang perlu

kegiatan, perlu berusaha. Artinya orang perlu melakukan sesuatu. Barangkali

akan lebih jelas bila kita lihat gambaran sederhana saling hubungan dalam

kegiatan tersebut seperti berikut.

Dari gambar ini dapat dibaca proses sebagai berikut ini :

1. Misalkan seorang mandor, terlibat dalam suatu usaha, sehingga

menghasilkan sebuah jalan raya.

2. Karena usahanya itu sang mandor memperoleh penghasilan sehingga

mampu membeli barang / jasa yang dibutuhkannya

MANUSIA

BARANG & JASA

1

2

Page 79: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 3

Jadi orang yang berusaha itulah yang disebut usahawan. Mungkin karena tak

perlu terlalu menonjolkan syarat berdiri sendiri seperti dalam istilah

wiraswasta, maka dipilih istilah Wira Usaha yang bisa diartikan sebagai

usahawan yang berani, yang utama, yang jadi teladan, yang luhur.

Agar tidak terkesan mandor harus bekerja sendirian maka dipilih istilah seperti

yang jadi tema modul pelajaran kita ini : Kewirausahaan.

Ada hal – hal yang memang menjadi tanggung jawab wirausahawan secara

pribadi dimana ia harus mandiri. Tetapi dalam hal-hal lain ia juga tergantung

kepada tukang, pekerja dan sebagainya. Kemandirian itu diperlukan terutama

dalam membuat keputusan dan memikul tanggung jawab

Produsen

Sudah terlihat bahwa begitu pentingnya peranan kegiatan atau usaha dalam

saling hubungan di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu.

Kita perlu usaha untuk bisa hidup. Lalu hasil usaha kita diperlukan orang lain,

karena diperlukan maka kita berhak dapat imbalan. Dengan imbalan itu kita

beli apa-apa yang kita butuhkan.

Begitulah alurnya secara sederhana, tetapi dalam masyarakat jalinan

masalahnya tidak lagi sesederhana itu. Karena demikian beragamnya barang

dan jasa yang dibutuhkan begitu besarnya jumlah anggota masyarakat serta

tersebarnya tempat tinggal anggota masyarakat itu. Itulah sebabnya dalam

masyarakat modern orang melakukan usaha itu secara bersama-sama

membentuk kelompok.

Tiap orang memang bekerja sendiri-sendiri sesuai bidangnya, tetapi barang

atau jasa itu juga tidak lagi sederhana. Perlu macam – macam keahlian untuk

membuatnya. Seorang tukang misalnya menangani bidang yang sangat

dikuasainya. Tetapi tak ada artinya fondasi yang kokoh sekalipun misalnya,

tanpa tukang pasang keramik yang juga bisa diandalkan.

Itu sebabnya diperlukan upaya bersama dalam ikatan kerjasama seperti PT,

CV, Firma, Koperasi ataupun kelompok kerja mandor misalnya.

Produsen yaitu mereka yang bekerja untuk menghasilkan sesuatu. Sama saja

sebetulnya dengan usahawan, orang yang juga berusaha menghasilkan

sesuatu, hanya perlu diingat, produsen ataupun usahawan harus menciptakan

nilai tambah.

Gambar kerja, semen, pasir, batako, kayu, paku dan sebagainya dijadikan satu

dan disimpan di gudang, belum ada nilainya untuk dimanfaatkan sebelum

ditangani pak mandor dan anak buahnya. Lain hal nya setelah ada sentuhan

Page 80: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 4

pak mandor dan anak buahnya, jadi bangunan misalnya. Barulah barang-

barang atau material itu bermanfaat, dengan sendirinya nilainya lebih tinggi.

Jadi dalam contoh sederhana ini berarti pak mandor dan anak buahnya telah

memberikan nilai tambah, sedikitnya berperan penting dalam proses itu.

Konsumen

Terlihat dimuka bahwa dorongan untuk memenuhi kebutuhanlah yang pada

awalnya mendorong orang untuk berusaha, jadi konsumsilah pada dasarnya

yang berperan penting yang mendorong orang untuk berproduksi. Kita tahu

bahwa kegiatan yang diberikan mandor serta anak buahnya adalah jasa, tetapi

kita kan terlibat pembuatan benda fisik berupa bangunan.

Konsumennya atau yang langsung memakai jasa itu ialah kontraktor atau

pemilik proyek. Mandor dan anak buahnya hanya terlibat untuk menyediakan

jasa walaupun produk akhirnya ialah benda fisik atau bangunan. Keputusan

untuk berproduksi atau mendirikan bangunan itu dibuat oleh pemilik proyek.

Bukan oleh mandor. Mandor hanya bertanggung jawab sebatas bagian jasa

yang disepakati bersama.

6.2. Peran dan Fungsi Peran

Tanah air kita begitu luas, mengandung berbagai kekayaan alam yang perlu

dioleh, keadaan ini dihadapkan kepada jumlah penduduk yang kini sudah lebih

dari 200 juta manusia. Nomor lima terbesar penduduknya di Dunia, akan tetapi

banyak diantara penduduk itu yang kemampuan ekonominya masih rendah,

bahkan banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan sehingga anak-anaknya

tak bisa sekolah.

Untuk mengolah kekayaan alam itu perlu banyak sekali usahawan pilihan,

sebab bila terdapat wirausahawan itu dalam jumlah yang cukup, keadaan akan

lebih baik. Akan lebih banyak tercipta lapangan kerja karena lapangan usaha

baru yang ditrintis para wirausahawan itu. Sehingga pada gilirannya taraf hidup

masyarakat juga akan semakin baik.

Mandor dan anak buahnya terlibat dalam pengadaan sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana berfungsi sebagai penggerak roda perekonomian.

Contohnya jalan raya berfungsi sebagai sarana angkutan, sehingga hasil bumi

bisa mencapai pasar, hasil produksi bisa diekspor dan kebutuhan penduduk

bisa tersebar merata.

Page 81: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 5

Bendungan dan irigasi berfungsi meningkatkan hasil pertanian. Pelabuhan

berperan melancarkan arus lalu lintas barang dan orang, didalam negeri

maupun luar negeri. Industri pengolahan, pertambangan, listrik dan

telekomunikasi juga sangat besar perannya. Itu hanya sedikit contoh saja,

yang bisa kembangkan sendiri selanjutnya, dimana pak mandor turut

membangunnya.

Seluruh usahawan yang terlibat dalam berbagai usaha itu, tidak hanya yang

langsung mengolah kekayaan alam, akan terganggu bila sarana dan

prasarana itu tidak ada atau tidak memadai.

Contohnya misalnya bila sebuah jembatan vital rubuh kena banjir, angkutan

pada jalur itu lumpuh, ekonomi macet, perlu jasa pak mandor dengan anak

buahnya.

Jadi mandor terlibat dalam membantu menyiapkan sarana itu agar usahawan

itu nanti bisa jalan lancar atau tegasnya lapangan usaha dan lapangan kerja

tidak atau kurang terbuka lebar, kalau sarana dan prasarana itu tidak

memadai.

Pak mandor itu berperan sangat menentukan dalam pengerahan dan

pengelolaan tenaga produksi di bidang jasa konstruksi atau dalam pengadaan

sarana dan prasarana itu. Secara nasional boleh dibilang jutaan orang yang

hidupnya tergantung kepada pak mandor. Peranan usahawan yang andal

disegala bidang memang diperlukan, termasuk mandor.

Wirausahawan itu salah satu fungsi pokoknya adalah mencari dan

menciptakan peluang usaha, dimanapun adanya peluang itu. Karena

keterampilan dan pengalaman mandor itu telah terbentuk melalui pekerjaan –

pekerjaan di dalam negeri maka dengan sendirinya pengalaman yang sudah

ada itu jangan disia-siakan dan seperti dikatakan pak mandor diatas, bahkan

ada pak mandor yang bekerja diluar negeri.

Pemerintah sangat mendorong perkembangan ini sebab bermanfaat bagi

perluasan lapangan kerja, peningkatan penghasilan dan perolehan valuta

asing, ataupun kesempatan meraih pengalaman kerja internasional, baik bagi

mandor ataupun para tukang yang terlibat.

Kegiatan uji ketrampilan dan sertifikasi beserta modul pelajaran ini, maksudnya

juga antara lain untuk mendorong perkembangan itu.

Fungsi

Dari peranan sebagaimana diuraikan diatas terlihat bahwa fungsi atau

kedudukan wirausahawan itu sangat penting dan sangat menentukan bagi

Page 82: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 6

kemajuan dunia usaha khususnya ataupun perekonomian bangsa pada

umumnya. Semakin banyak dan semakin tinggi mutu usahawan yang

mencapai kualitas wirausahawan semakin baik untuk kemajuan dunia usaha

khususnya, bila dirinci fungsi-fungsi itu bisa dilihat sebagai berikut.

- Sebagai penghasil barang dan jasa

- Mencari dan menciptakan metode dan terobosan baru

- Mencari dan menciptakan peluang usaha

- Menciptakan produk dan jasa yang lebih baik

- Mengembangkan dan mengakumulasikan sumber daya (manusia, modal

dan teknologi).

Tentang fungsi usahawan sebagai penghasil barang dan jasa sudah kita lihat

sewaktu membahas di muka tentang lingkup pekerjaan dan kedudukan

wirausahawan pada umumnya.

Untuk mandor selaku usahawan dengan jelas terlihat jasa yang dihasilkannya,

yaitu memasok tenaga tukang dan pekerja lalu kemudian mengelola mereka.

Jadi terdapat dua unsur utama, yaitu pemasokan tenaga yang mengandung

arti bertanggungjawab terhadap mutu keterampilan tenaga yang didatangkan.

Unsur kedua ialah mengelola tenaga kerja yang mencakup merencanakan

pekerjaan, mengatur pembagian kerja berikut menugaskan dan menggerakkan

mereka agar bekerja sesuai bidangnya, lalu mengawasi pelaksanaan

pekerjaan.

Tentang pencarian dan penciptaan metode dan terobosan baru, pertama –

tama memang merupakan kecenderungan bagi wirausahawan. Ini didorong

keinginan untuk senantiasa berada di muka dalam memenangkan persaingan.

Untuk setiap tawaran pekerjaan sudah pasti pak mandor berpikir tentang cara

mengerjakan yang terbaik. Boleh jadi cara biasa tidak lagi memadai maka

ditempuh cara dan peralatan lain yang lebih mudah dan menguntungkan selalu

saja terbuka peluang bagi mandor yang berkualitas sebagai wirausahawan

dan berpikiran maju yang tergugah menemukan cara diluar yang biasa dan

menguntungkan.

Kemudian fungsi sebagai pencari dan menciptakan peluang usaha, rasanya

tak akan ada pertanyaan mengenai ini. Inilah kegiatan pertama setiap mandor

sebelum urutan kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek dan bahkan

merupakan fungsi pokok. Disini nama baik serta hubungan baik mandor

dengan para pemilik proyek dan kontraktor sangat menentukan.

Page 83: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 7

Untuk pekerjaan mandor yang lebih tepat ialah jasa yang lebih baik yang

terlihat pada mutu yang prima dari hasil pekerjaan. Namun taraf seperti itu

hendaknya bisa dicapai mandor dengan keuntungan yang masih memadai

sebagai pengusaha.

Disamping itu, peningkatan kualitas jasa itu harus merupakan upaya terus

menerus. Terutama melalui perbaikan keterampilan tukang dan pekerja agar

tetap mampu bertahan dalam iklim persaingan yang semakin ketat saat ini.

Disitulah letak tantangannya sebagai wirausahawan.

Mengenai pengembangan dan akumulasi sumber daya ini kelihatannya yang

paling sulit. Hanya kelihatannya sulit, apalagi sumber daya itu terbagi tiga :

Manusia, Modal dan Teknologi. Akan tetapi mudah dipahami karena semua

dihadapi pak mandor dalam pekerjaan sehari-hari.

Pertama tentang Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan SDM yang

banyak kita kenal hanyalah melalui praktek dalam bekerja yang sehari-hari kita

sebut pengalaman.

Tetapi ada jalur untuk mempercepat dan menghasilkan pengembangan SDM

yang lebih baik yaitu pelatihan. Setiap kesempatan agar pelatihan itu

dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pak mandor atau tukang sekalipun.

Mengenai akumulasi modal, jelasnya yang dimaksud ialah pemupukan modal.

Sebagai wirausahawan, keinginan memperbesar modal dengan peningkatan

laba adalah alas an pokok dan keinginan yang wajar saja. Hal-hal yang

mempengaruhinya ialah, apakah bisa terus mendapatkan pekerjaan,

mendapatkan laba setiap proyek dan terus menerus meningkatkan

kemampuan mengelola keuangan.

Mengambil keputusan

Tak dapat disangkal bahwa mengambil keputusan adalah salah satu peranan

penting seorang usahawan. Kualitasnya sebagai usahawan sehingga berhak

menyandang gelar wirausahawan, terletak dalam kualitas hasil berbagai

keputusan yang diambilnya. Hasil akhirnya terlihat dari keberlanjutannya

bertahan sebagai pengusaha dan laba / rugi positif yang bisa diraihnya.

Cara belajar mengambil keputusan terutama melalui pengalaman. Dengan

tidak sadar pak mandor setiap hari telah mengamati rekan-rekan lain

mengenai cara mereka mengelola usahanya, melalui tukar pendapat, dan

diskusi dengan berbagai pihak termasuk anak buah dsb.

Penting juga diketahui hal itu banyak tergantung dari jumlah dan kualitas

masukan dan kemampuan pak mandor menafsirkannya. Walaupun jumlah dan

Page 84: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 8

kualitas masukan sama, mandor lain bisa lain pula keputusannya karena

kemampuan menafsirkannya berbeda.

Misalnya mandor A langsung menerima ajakan bekerja di suatu proyek.

Mandor B menolaknya karena dianggapnya akan merugi lalu Mandor C juga

bersedia diajak bekerja pada proyek sejenis di tempat lain. Mandor A ternyata

merugi tetapi mandor C bisa untung.

Selain dengan pengalaman cara membuat keputusan itu bisa dipelajari dan

memang bab ini tak lain tujuan akhirnya agar pak mandor semakin mampu

membuat keputusan yang lebih menguntungkan usaha pak mandor sendiri.

Kemampuan membuat keputusan terkait dengan keberanian menghadapi

resiko. Ada kalanya seorang wirausahawan harus mengambil keputusan

dengan resiko rugi yang juga besar. Kecepatan mengambil keputusan juga

memegang peranan, terutama agar tidak kalah dalam menangkap peluang

usaha.

Ada tiga macam cara orang mengambil keputusan yaitu :

1. Lebih condong pada cara yang rasional

2. Lebih condong kepada cara naluriah atau instink

3. Kombinasi antara rasional dan instink

Dari ketiga cara ini usahawan seringkali mengikuti cara kombinasi (No. 3).

Selanjutnya garis besar proses pembuatan keputusan rasional ialah sebagai

berikut :

a. Rumuskan dengan jelas masalah yang dihadapi, lalu pertimbangkan tujuan

yang akan dicapai

b. Cari dan kembangkan alternative pemecahan masalahnya

c. Pilih alternatif yang paling tepat dan memuaskan

d. Tetapkan alternatif yang dipilih, siapkan langkah – langkah pelaksanaan

Menurut teori ada tiga kelompok persoalan yang dihadapi.

1. Kondisinya cukup jelas dan agak pasti

2. Mengundang beberapa variasi perkembangan tetapi polanya agak jelas

3. Kondisinya belum jelas dan variasi perkembangannya tidak menentu.

Kesulitan utama pemilihan alternatif pemecahan persoalan ialah masing-masing

alternatif mengandung keuntungan dan kerugian.

Page 85: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 9

6.3. Kualifikasi dan persyaratan Kualifikasi

Suatu golongan wirausahawan yang mempunyai kehandalan atau bisa

diandalkan mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

1) Bersikap mandiri serta rasa percaya diri yang tinggi untuk mencari

keuntungan bagi perusahaan

2) Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang

menguntungkan dan melakukan apa saja yang mungkin untuk

memanfaatkan peluang itu.

3) Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan produk

serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien

4) Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan bermusyawarah

dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha

terutama para pembeli atau langganan

5) Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur hemat

dan disiplin

6) Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya serta lugas dan tangguh

tetapi cukup luwes dalam melindunginya

7) Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas

perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain, dan

melakukan perluasan dan pengembangan usaha – usaha dengan cara

modern.

8) Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang

kerjasama yang paling menguntungkan dengan berbagai pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan

Golongan kedua adalah wirausahaan yang disebut tergolong tangguh dengan

ciri-ciri sebagai berikut :

1) Berpikir dan bertindak secara jitu (strategis), bersedia menerima

perubahan dalam perubahan dalam mencari peluang keuntungan,

termasuk kesediaan menghadapi resiko dalam mengatasi berbagai

persoalan.

2) Selalu berusaha mendapatkan kekuatan melalui berbagai keunggulan

dalam memuaskan langganan

Page 86: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 10

3) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan

perusahaan dan meningkatkan kemampuan dengan pengendalian ke

dalam.

4) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan keunggulan perusahaan

terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta

pemupukan modal.

Golongan terakhir ialah wirausahawan yang tergolong unggul, dengan ciri

sebagai berikut :

1) Berani mengambil serta mampu memperhitungkan resiko dan berusaha

menghindarinya

2) Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan produk dan jasa yang lebih

baik untuk langganan dan semua pihak.

3) Tanggap terhadap perubahan dan bersedia menerima lingkungan

4) Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan

produktifitas dan

5) Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui

investasi baru

Persyaratan

Untuk hanya sekadar jadi usahawan atau pengusaha tidak terlalu berat

syaratnya akan tetapi untuk jadi wirausahaan telah kita lihat dimuka bahwa

syaratnya tidak mudah. Sedikitnya ada empat syarat yang diperlukan, yaitu :

- Tekad

- Kerja keras

- Tekun

- Cerdik

Tekad secara sederhana berarti keberanian melakukan sesuatu guna

mencapai tujuan, tentu dengan sendirinya memperhitungkan resiko yang akan

dihadapi, kalau tekad bulat artinya tanpa ragu-ragu, tanpa kompromi.

Ada dua sikap lagi yang harus dipunyai orang yang bertekad bulat, yaitu :

- Sikap Percaya Diri

- Mau Belajar

Page 87: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 11

Sikap percaya diri perlu dibarengi kemauan belajar, baik belajar dari orang lain

ataupun pengalaman sendiri. Sikap lainnya ialah :

Kalau Orang Lain

Bisa berhasil dalam usaha

Saya Juga BisaMampu mengelola usahanya

Bisa Untung

Kerja keras merupakan syarat kedua yang sangat diperlukan. Ada dua hal

penting dalam kerja keras ini, yaitu :

- Penggunaan waktu

- Cara Kerja

Ada dua semboyan yang digunakan oleh pekerja keras, yaitu :

- Jangan menunda pekerjaan

- Waktu adalah uang

Syarat berikutnya ialah tekun, hal utama dalam ketekunan ialah kesabaran dan

terus berusaha sepenuh hati sambil belajar dan mengumpulkan pengalaman.

Memang sia-sia kalau usaha dilakukan dengan tergesa-gesa, tidak sabar

ataupun dengan perasaan berat atau rasa terpaksa.

Syarat lainnya ialah Cerdik. Syarat cerdik dihubungkan dengan kemampuan

menggunakan otak guna menangkap kesempatan. Disini terkait kemampuan –

kemampuan untuk:

- Mengenal persoalan

- Menganalisa

- Menghitung

- Memutuskan

Semangat / jiwa dan kemampuan wirausaha tersebut antara lain adalah :

Mampu melihat dan menilai kesempatan / peluang bisnis dan hal-hal

yang memberikan keuntungan lainnya.

Mampu mengumpulkan / menghimpun sumber daya yang dibutuhkan,

sehingga memberi manfaat dan keuntungan bagi perusahaannya.

Page 88: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 12

Mampu menyesuaikan tindakan dalam pelbagai situasi dan kondisi,

serta mampu mengambil tindakan tepat dan pasti demi meraih

keberhasilan.

Perbedaan Sifat / CiriWirausahawan dengan professional / karyawan

No. Wirausahawan Karyawan / profesional1. Mempunyai ketajaman naluri dan visi

bisnisUmumnya kurang memiliki naluri dan visibisnis

2. Gigih, penuh semangat, dan pantangmenyerah serta berorientasi padahasil

Kebanyakan kurang gigih, tidak/kurangmaksimal dalam berusaha, karena lebihbanyak terpaku pada ketentuan / teori,atau batasan perhitungan

3. Lebih sering mengandalkan intuisi(kata hati / insting) denganpertimbangan kualitatif

Lebih dominan pada pertimbangan rasiodengan pendekatan matematis ataukuantitatif

4. Berani mengambil resiko yang telahdiperhitungkan dan percaya diri

Kebanyakan kurang berani mengambilresiko atau ragu-ragu

5. Berani dan siap gagal / kalah(menderita)

Umumnya kurang berani menghadapikegagalan / kalah

6. Banyak inovasi yang dipunyai dandilaksanakan / ditindaklanjuti

Sedikit inovasi tetapi umumnya banyakkreasi

7. Jiwa kepemimpinannya kuat danmampu menjadi panutan

Belum tentu

Meskipun sifat / cirri-ciri itu relative, tetapi umumnya dan demikianlah sifat wirausahawan

dan semakin lengkap dan kuat sifat dan ciri itu dimiliki, semakin besarlah

kemungkinannya untuk sukses sebagai wirausahawan. Namun minimal ada 3 sifat yang

hampir selalu ada pada wirausahawan, yaitu :

Percaya diri yang kuat dan selalu optimis

Mampu dan bersemangat dalam mencapai hasil yang maksimal

Tidak ingin bergantung pada orang lain.

Mengembangkan semangat dan jiwa wirausaha :

Demi keberhasilan proyek :

Jiwa wirausaha atau kewirausahaan, merupakan sifat, sikap kebiasaan pribadi,

dan bakat seseorang. Untuk memiliki dan bisa melakukannya dengan baik,

bisa dilakukan dengan meningkatkan pemahaman dan selalu

mempraktekkannya dalam setiap tindakan yang perlu. Dalam hal ini bisa

Page 89: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

6 - 13

dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan kebiasaan dengan

menerapkan pelaksanaan pekerjaan setiap kali ada kesempatan.

Selalu meningkatkan kemampuan dan wawasan kewirausahaan dengan

berbagai cara. Misalnya adalah dengan melakukan kunjungan atau studi

banding, khususnya yang berkaitan dengan upaya meningkatkan wawasan

kewirausahaan.

Selalu berusaha dan hanya akan melaksanakan / menerapkan cara, metode

dan prosedur kerja yang sesuai dengan kebutuhan, praktis, efektif dan efisien.

Page 90: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

Sebelum wira usaha, sudah populer dan lebih dulu dikenal istilah wiraswasta,

padanan dari bahasa asing “ Entrepreneur”, istilah wira mengandung enam arti

sifat-sifat yang unggul yaitu, Utama, Gagah, Berani, Luhur, Teladan atau

Pejuang. Sedangkan Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri. Maka

wiraswasta dapat berarti orang yang mengutamakan kemandirian.

Usaha merupakan padanan dari arti berproduksi atau menjalankan produksi,

yang mengandung arti penciptaan nilai tambah. Yang menjalankan usaha

disebut usahawan. Usahawan yang memiliki sifat kewiraan disebut

wirausahawan.

Dalam modul ini digunakan istilah wirausaha atau kewirausahaan sebagai

kegiatan penciptaan nilai tambah, yang dianggap lebih memadai dibanding

penekanan kepada hanya kemandirian.

Mandor dituntut untuk mencapai taraf sebagai usahawan pilihan atau

wirausahawan dengan mutu jasa yang prima yang dapat dihasilkannya.

Mandor juga telah turut merintis lapangan kerja ke luar negeri.

Dari peranan yang terlihat diatas, membuktikan fungsi wirausahawan itu

sangat menentukan bagi perekonomian pada umumnya. Rincian fungsi itu

bagi pekerjaan mandor dapat dirinci sebagai berikut :

- Mandor terlibat sebagai penghasil jasa bagi penanganan pekerjaan di

bidang jasa konstruksi.

- Mandor dengan taraf wirausahawan juga cenderung menciptakan metode

dan terobosan baru untuk bisa memenangkan persaingan

- Fungsi sebagai pencari dan menciptakan peluang usaha, bagi mandor

memang merupakan fungsi pokok, bahkan merupakan fungsi pertama

sebelum urutan kegiatan lainnya.

- Fungsi pengembangan sumber daya meliputi program pelatihan bagi

sumber daya manusia, pemupukan modal guna kelancaran usaha dan

kemampuan penguasaan pengoperasian peralatan.

Perihal persyaratan yang sangat diperlukan wirausahawan untuk mencapai

keberhasilan adalah sebagai berikut :

- Tekad, artinya keberanian melakukan sesuatu. Tekad bulat berarti tanpa

kompromi, untuk ini diperlukan sikap percaya diri dan kemauan belajar.

Page 91: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

- Kerja Keras, berarti penggunaan waktu lebih panjang untuk bekerja dan

cara kerja yang selalu diperbaiki.

- Tekun, memperlihatkan sikap sabar dan terus berusaha sepenuh hati.

- Cerdik, dihubungkan dengan kemampuan mengenal persoalan,

menganalisa, menghitung dan memutuskan.

Page 92: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a. Terdapat enam ari dari kata wira yang semuanya mengandung sifat-sifat yang

baik dan unggul. Sebutkanlah tiga dari keenam sifat tersebut yang menurut

anda tepat bagi seorang usahawan atau mandor pilihan.

b. Sifat mandiri diperlukan bagi seorang wirausahawan. Bagi seorang mandor

yang mandiri jelas terlihat sewaktu :

- Mendiskusikan perolehan laba/rugi usaha

- Memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan

c. Apa peran mandor di dalam menentukan kelancaran roda perekonomian ?

d. Untuk mengembangkan sumber daya manusia, tidak cukup hanya dengan

jalur praktek sambil bekerja, uraikan cara mengembangkan sumber daya

manusia pada jabatan tukang.

e. Mandor dalam pekerjaannya banyak membuat keputusan, jelaskan bagaimana

mandor membuat keputusan yang baik ?

Page 93: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

7 - 1

BAB 7NEGOSIASI

7.1. UmumSesuai dengan kompetensi seorang mandor, sebelum mendapatkan pekerjaan

borongan yang bersangkutan harus menjajagi dan bernegosiasi dengan calon

pemberi pekerjaan. Bagaimana caranya menjajagi, termasuk pendekatan dan

melakukan negosiasi agar pekerjaan borongan tersebut dapat dikerjakan oleh

sang mandor, pada bab ini akan diuraikan secara singkat teknik bernegosiasi.

Didalam melaksanakan perjanjian kerja misalnya, seorang mandor kadang-

kadang mengalami permasalahan atau konflik dengan pemberi pekerjaan. Agar

permasalahan atau konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik oleh kedua

belah pihak, maka perlu teknik negosiasi yang baik.

Aktivitas negosiasi jelas memerlukan tahap pendekatan yang memberikan kesan

baik, menyenangkan, dan bermanfaat. Namun, aktivitas pendekatan belum tentu

didahului atau memerlukan tindakan negosiasi.

Adapun negosiasi adalah kata lain dari perundingan, yaitu proses untuk mencapai

kesepakatan bersama atas suatu permasalahan, dalam hal ini seorang mandor

bernegosiasi dalam hal harga satuan borongan, mutu, waktu dan syarat lain yang

tercantum di dalam konsep perjanjian kerja. Atau dalam kasus yang lain mandor

mendapatkan suatu permasalahan atau konflik dengan pemberi pekerjaan

mengenai perbedaan volume pekerjaan yang sudah selesai, perbedaan mutu hasil

kerja dan lain sebagainya.

Mandor yang melakukan negosiasi, berarti bertindak untuk menyelesaikan

permasalahan/ perselisihan mendapatkan persetujuan dan kesepakatan bersama

atas perbedaan pendapat, kepentingan atau pun pengertian. Perundingan yang

berhasil biasanya adalah apabila masing-masing pihak sungguh-sungguh

menghendaki adanya persetujuan yang memuaskan. Maka bila salah satu pihak

perunding tidak mempunyai atau tidak mempersiapkan suatu nilai ”tawar

menawar” atas konflik atau perbedaan kepentingan yang dinegosiasikan,

perundingan itu pun akan gagal atau tidak membuahkan hasil.

Page 94: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

7 - 2

Justru disinilah peran pentingnya tindakan pertemuan informal atau pendekatan

sebelum tahap perundingan atau negosiasi tersebut dilakukan. Apalagi pihak yang

berkepentingan sangat besar atas diadakan dan berhasilnya perundingan

tersebut, tentu berada di pihak yang lemah. Negosiator yang baik akan mengerti

bagaimana menanggulangi konflik. Mandor yang baik, sebagai pembawa aspirasi

dan kepentingan dirinya atau perusahaannya, tentu tidak akan menganggap

remeh suatu konflik. Sebab, hal tersebut akan menimbulkan posisi kritis dan

gagalnya kesepakatan yang memuaskan pihak yang berunding.

Mandor sebagai perunding yang baik, tidak akan bersikap dominan dan

memaksakan kepentingannya saja tanpa memberikan kelonggaran kepada pihak

yang diajak berunding. Karena hal ini hanya akan berakhir dengan kondisi

menyerah, atau justru akan lebih meningkatkan sikap perlawanan dari pihak yang

diajak berunding. Akibatnya, negosiasi tersebut nihil alias tidak membuahkan

hasil. Untuk melakukan negosiasi yang sukses, tidak ada teori yang komprehensif

yang mengatur praktik negosiasi yang biasanya kompleks. Termasuk beberapa

lembaga pendidikan bisnis terkemuka seperti harvard yang telah banyak

mencurahkan usaha yang besar untuk mendapatkan metode atau strategi bagi

para perunding / negosiator agar mencapai hasil yang positif dan memuaskan

sekalipun. Namun perundingan yang sukses biasanya melalui proses atau urutan

yang sangat masuk akal dan dipersiapkan dengan baik, yaitu :

Sadari bahwa negosiasi merupakan salah satu keterampilan komunikasi

untuk menyatukan dan mendapatkan persetujuan, manfaat dan kepuasan

pihak-pihak yang berunding.

Negosiasi adalah berusaha menghindari terjadinya kemacetan dan tidak

bisa berubah lagi dalam waktu yang sangat cepat. Maka negosiasi yang

bisa cepat mencapai ”Kata sepakat” merupakan penerapan seni

berunding yang sangat baik.

Perkenalan dan pendekatan :

- Lakukan pendekatan informal jauh sebelum acara negosiasi.

- Bersikaplah ramah terhadap pihak lain.

- Ciptakan suasana yang tidak tegang.

- Lakukan pertukaran informasi yang perlu.

Sehubungan ”Pencarian kata sepakat” yang bersangkutan

Page 95: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

7 - 3

Peninjauan Umum (Acara Negosiasi) :

- Tegaskan dan jelaskan niat baik serta sasaran yang luas dari kedua

belah pihak

- Beri penafsiran atas setiap perbedaan yang ada antara posisi kita

(Anda) dan pihak peserta perundingan.

- Tidak terlalu menonjolkan (hanya) kepentingan pihaknya sendiri,

meskipun sangat menginginkan agar kesepakatan tersebut tercapai.

- Argumen yang disampaikan harus lengkap. Kalau diperlukan

bawalah alat peraga atau data bantu untuk menambah pengertian

dan pemahaman bagi pihak yang diajak berunding

Latar Belakang permasalahan :

- Ungkapkan catatan kegiatan yang mendahului acara negosiasi

tersebut.

- Sampaikan / utarakan perbedaan pengertian atas keadaan atau

kejadian atau fakta yang ada. Luruskan pengertian yang berbeda

selama ini yang mungkin telah menjadi halangan atau perselisihan.

- Jangan menyalahkan pihak yang diajak berunding.

- Sampaikan dengan bersikap ”luwes” atau ”fleksibel”.

Penjabaran pokok permasalahan :

- Uraikan secara rinci apa yang menjadi keinginan kita untuk

penyelesaian permasalahannya.

- Mulailah dengan persoalan yang kita perkirakan akan mendapatkan

persetujuannya.

- Jika menguntungkan, anda dapat menghubungkan antara pokok-

pokok permasalahan tersebut agar bisa terselesaikan sekaligus.

- Atau, sampaikan bahwa permasalahan ” B ” akan selesai dengan

baik, jika permasalahan ” A ” terpecahkan lebih dulu, dan seterusnya.

- Tunjukkan gambar, data atau bukti, sehingga penjabaran anda lebih

mudah dipahami dan lebih meyakinkan penyelesaiannya.

Rundingkan permasalahannya :

- Pada tahap ini, mulailah kita sampaikan keinginan anda untuk proyek

atau perusahaan anda.

- Ingat, kedua belah pihak sama-sama menginginkan hasil dan

manfaat yang sebesar mungkin.

Page 96: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

7 - 4

- Pada kondisi ini, kedua pihak harus siap dan menyadari untuk

mencapai kesepakatan bersama. Jadi keduanya harus siap

menerima, kalau tujuan mungkin harus berubah agar kesepakatan

bersama tercapai.

- Disinilah biasanya konflik muncul. Konflik tidak boleh dihindari. Sebab

justru pada kondisi ini akan terbeberkan permasalahannya, sehingga

diperoleh kejelasan, pemahaman dan jalan penyelesaian yang

memuaskan pihak – pihak yang bernegosiasi.

- Sekali lagi jangan memaksakan kehendak. Jangan mendominasi,

sikap demikian akan mementahkan permasalahan yang sudah mulai

ditemukan jalan keluarnya.

Kompromi :

- Pada tahap ini berlaku prinsip untuk mendapatkan sesuatu kita harus

memberi sesuatu. Karena itu masing-masing pihak seharusnya telah

mempersiapkan alternatif jalan tengah atau alternatif posisi tawar

menawar, sehingga negosiasi benar-benar berjalan sesuai dengan

keinginan kedua belah pihak, yaitu mendapatkan penyelesaian.

- Jika, kompromi tidak didapat, berarti hasil negosiasi nihil. Jalan

keluarnya antara lain :

Lakukan pertukaran pesan di luar tempat perundingan melalui

orang lain atau staf lain.

Kalau terpaksa belum, perundingan bisa dilaksanakan dengan

sangat terpaksa di lain waktu dengan alternatif lain. Kesiapan

posisi tawar yang bisa diterima dan disepakati kedua belah pihak.

Penyelesaian negosiasi harus berarti penyelesaian

permasalahan.

- Pahami bahwa persetujuan hanya anda setujui apabila anda

memang telah menyetujuinya.

- Persetujuan yang dimengerti dan memuaskan kedua belah

pihak itulah yang terbaik dan bertahan lama.

Sebesar apapun permasalahan yang dirundingkan, penyelesaian terbaik bagi

kedua belah pihak selalu ada dan bisa direalisasikan. Hubungan yang terjalin baik

dan ketrampilan komunikasi dari mandor adalah kunci utama bagi kelancaran

penyelesaian permasalahan.

Page 97: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

RANGKUMAN

Teknik negosiasi penting untuk mandor apabila yang bersangkutan melakukan

penjajagan dan pendekatan untuk mendapatkan pekerjaan borongan. Juga

apabila terjadi permasalahan atau konflik dengan pemberi pekerjaan,

diperlukan cara-cara bernegosiasi yang baik.

Pertemuan informal atau pendekatan diperlukan sebelum negosiasi resmi

dilaksanakan. Perunding yang baik tidak bersikap dominan dan memaksakan

kepentingan dirinya saja.

Syarat dan proses negosiasi biasanya sebagai berikut :

- Negosiasi merupakan ketrampilan komunikasi

- Seni Negosiasi adalah berusaha mungkin dari terjadinya kemacetan.

- Lakukan pendekatan informal jauh sebelum acara negosiasi.

- Pada acara negosiasi, tegaskan niat baik anda, tidak menonjolkan

kepentingan sendiri, argumen harus lengkap (bawa data tertulis).

- Jangan menyalahkan fihak yang diajak berunding, sampaikan dengan

”luwes” dan ” Fleksibel”

- Uraikan secara rinci apa yang menjadi keinginan kita, tunjukkan gambar,

data atau bukti yang meyakinkan.

- Rundingkan permasalahan tetapi jangan memaksakan kehendak.

- Kompromi harus bisa didapat dengan prinsip untuk mendapatkan sesuatu,

kita harus beri sesuatu.

Page 98: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

LATIHAN

a). Apa perlunya mandor mengetahui teknik negosiasi ?

b). Sebelum tahap perundingan, apa langkah yang harus diambil.

c). Mengapa tidak boleh bersikap dominan pada waktu negosiasi ?

d). Uraikan proses penyampaian latar belakang permasalahan !

e). Uraikan proses kompromi !

Page 99: PELATIHAN MANDOR PEMBESIAN / PENULANGAN BETONsibima.pu.go.id/pluginfile.php/31943/mod_resource/content...indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton Perjanjian Kerja dan Manajemen Untuk Mandor

DAFTAR PUSTAKA

1. Asiyanto Ir. MBA., Construction Project Cost Management, Pradnya Paramita,2005

2. Mahendra Sultan Shah Ir., Manajemen Proyek, Kiat Sukses Mengelola Proyek,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Januari, 2004

3. Puslat Jakons, Construction Industry Training for small contractors and mandorcertification, Jakarta, 1999.

4. Waskita Karya, Manual Perencanaan dan Pengendalian Proyek