Top Banner
tahun. Seperti diketahui, BI baru sa ja merilis Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/3/ PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Peng- awasan Bank. Dalam peraturan itu, BI membatasi bank yang ber- ada dalam pengawasan intensif dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Pengawasan intensif dapat diperpanjang satu kali dalam jangka waktu maksimal satu tahun jika bank tersebut memi- liki kredit atau pembiayaan ber- masalah bersifat kompleks. Selain itu, selama masa peng- awasan intensif, Drajad juga meminta agar BI benar-benar mengawasi bank secara ketat, mulai dari pemantauan transaksi dan mutasi rekening. Secara terpisah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) DiAhmad Jo- hansyah, kemarin, mengata- kan memasuki minggu kedua Januari 2011, jumlah penyaluran kredit perbankan masih kurang. Selama seminggu, kredit turun Rp2,56 triliun atau secara year to date turun 1,92% namun year on year bertumbuh 24%. (*/E-4) AMAHL SHARIF AZWAR I NDONESIA mulai meng- ikuti jejak langkah negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand untuk serius memanfaatkan pangsa pasar wisata mancanegara (wisman) lanjut usia (lansia). Wisman lan- sia (senior citizens) ini akan diberi kemudahan untuk menetap di Indonesia melalui kebijakan visa long stay. Hal itu dikemukakan Winarno Sudjas selaku Setditjen Pengem- bangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), di Jakarta, kemarin. “Kita mendorong investor Indonesia untuk melirik pasar ini dalam bentuk fasilitas-fasi- litas, terutama di sekitar objek wisata unggulan, seperti Candi Borobudur atau Pangalengan di Bandung, Jawa Barat,” ung- kap Winarno kepada Media Indonesia. Menurutnya, pemerintah akan memberikan kelonggaran bagi wisman lansia yang ingin memperpanjang visa tinggal sampai memperoleh visa tinggal tetap. Ini merupakan sebuah era baru bagi Indonesia. Malaysia dan Thailand sudah lebih dulu menggarap pasar tersebut. “Malaysia bahkan pakai moto 18 KAMIS, 20 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA E KONOMI NASIONAL BANK Indonesia (BI) diminta mewaspadai aturan perpanjang- an waktu yang diberikan kepada bank yang masuk daftar penga- wasan intensif. Hal itu dikatakan pengamat ekonomi Drajad Wibowo un- tuk mengantisipasi terulangnya pelarian dana nasabah oleh pe- milik bank seperti yang pernah terjadi berkali-kali di Tanah Air. Ia mengatakan penyimpangan yang serius biasanya baru terjadi pada perpanjangan waktu terse- but. “Satu tahun (batas waktu pengawasan intensif) saya rasa oke. Perpanjangan waktunya yang jadi masalah, karena bia- sanya penyimpangan serius baru terjadi pada perpanjangan waktu,” ujar Drajad. Selama ini, paparnya, pemilik atau pengurus bank yang merasa tidak mampu lagi menyela- matkan banknya dalam waktu perpanjangan tersebut, akan memilih untuk menyelamatkan dirinya lebih dulu. Oleh karena itu, Drajad me- minta agar perpanjangan waktu pengawasan intensif tidak diber- ikan selama satu tahun, tetapi lebih singkat atau di bawah satu MI/PANCA SYURKANI Belanja wisman lansia lebih besar karena harus merekrut pembantu khusus dan fasilitas akomodasi tertentu. Mendulang Devisa dari Turis Lansia SETELAH beras, cabai, dan gu la, kini salah satu bahan makanan, yakni ikan laut ha- rus mengalami kenaikan harga. Pasalnya, pasokan ikan laut segar di Pulau Jawa untuk se- mentara terganggu akibat ting- ginya gelombang laut sehingga di Jawa Tengah dan Jawa Timur harganya melonjak 50% diban- ding harga pekan lalu. Menurut Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) Ke- menterian Kelautan dan Peri- kanan Martani Husaini, di sen- tra-sentra nelayan tradisional di Jawa Tengah, suplai drop hingga setengahnya. Soalnya, kapal-kapal penangkap ikan tidak bisa merapat untuk me- masok ikan seperti jenis kem- bung dan julung-julung. “Kapal jadi hanya berputar- putar di laut lepas dan ada yang terdampar di Kalimantan. Ikan hasil tangkapan jadi busuk karena esnya habis untuk se- minggu. Karena suplainya drop sekali, harga jadi naik,” ung- kapnya di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kondisi seperti ini memang bersifat tempo- rer dan tidak merata di garis pantai. Sebab, berdasarkan prediksi peta cuaca, badai laut terkonsentrasi di wilayah perairan Samudra India. Akan tetapi, perairan pantai Tegal dan Jepara juga terkena. Meski begitu, di Indramayu, Jawa Barat, saat ini pasokan ikan laut justru sedang me- limpah. Selain cuaca pesisir relatif kondusif untuk merapat, ini karena sebagian kapal asal Jawa Tengah memilih menu- runkan hasil tangkapannya ke Indramayu. Pasokan ikan juga masih normal di wilayah Indo- nesia Timur. “Meski sifatnya temporer, jika dibandingkan kondisi 2-3 tahun sebelumnya, ini memang tidak normal,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tahir menyatakan, perlu ada pembinaan untuk pembudi- dayaan ikan. Hal tersebut di- rasa bisa membantu nelayan yang kesulitan untuk bekerja. “Budi daya ikan adalah salah satu langkah antisipatif kami untuk mengatasi banyaknya masalah akibat gelombang tinggi,” ujarnya. Winarno mengakui kondisi saat ini sangat dipengaruhi iklim yang tidak menentu. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada produktivitas nelayan, tetapi juga terhadap stok pangan na- sional. “Yang terjadi sekarang adalah anomali cuaca. Kami tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya. (AW/*/E-5) Suplai Terganggu, Harga Ikan Melonjak Perpanjangan Pengawasan Bank Rawan Penyimpangan PELANTIKAN PEJABAT: Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyampaikan ucapan selamat kepada pejabat eselon I yang baru dilantik di Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, kemarin. Mari melantik 13 pejabat eselon I Kemendag. RENCANA pemerintah mem- batasi volume bahan bakar mi- nyak (BBM) bersubsidi bagi angkutan pelat kuning berdasar- kan trayek makin mendapat dukungan. Kemarin, Organisasi Angkutan Darat (Organda) me- nyatakan mendukung wacana tersebut untuk mencegah penya- lahgunaan BBM bersubsidi. “Menurut saya, ini cara yang efektif membatasi penjualan BBM bersubsidi untuk kenda- raan yang memang berhak memperolehnya. Setiap angkut- an punya standar, jadi dapat volume pasti setiap bulannya tergantung panjang, sedang, atau pendeknya trayek yang dilayani,” ujar Ketua Umum Or- ganda Eka Sari Lorena Soerbakti saat dihubungi kemarin. Dengan adanya pembatasan berdasarkan trayek, kata dia, pe- merintah juga akan punya tolok ukur yang pasti untuk menghi- tung keberhasilan penghematan anggaran subsidi BBM. Menurut Eka Sari, pihaknya sudah mengumpulkan seluruh Organda daerah untuk mu- lai mendata seluruh angkutan umum pelat kuning yang ber- operasi, khususnya di wilayah Ja- Meski sifatnya temporer, jika dibandingkan kondisi 2-3 tahun sebelumnya, ini memang tidak normal.” Martani Husaini Dirjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan MI/USMAN Malaysia is my second home, dan wisman lansia bahkan hidup di satu perkampungan khusus sampai dapat pelayanan kese- hatan segala,” tuturnya. Setidaknya ada dua jenis wisman lansia. Mereka yang mengambil paket berlibur se- lama satu minggu atau lebih, serta mereka yang ingin tinggal lebih lama. Yang kedua itulah yang dibidik Kemenbudpar. “Tetapi persyaratannya beda, misalnya harus pakai jaminan hari tua, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya,” imbuh Winarno. Sejauh ini wisman lansia yang berasal dari Belanda, Jepang, dan Italia marak berada di des- tinasi populer Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Ia optimistis, dengan jumlah wisman lansia yang mencapai 10%-15% dari total wisman, Indonesia dapat mendulang devisa. Selain menggunakan tabung- an hari tua, pengeluaran wis- man lansia dinilai lebih besar karena harus merekrut pem- bantu khusus dan rumah yang juga didesain sedemikian rupa selama menetap di Tanah Air. Pengusaha nakal Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indo- nesia (Asita) Dahlan Sulaeman mengakui, potensi wisman lan- sia lumayan menonjol. “Biasa- nya dari AS, Australia, Jepang, Belanda, dan Afrika Selatan. Yang dituju Bali, NTB, Danau Toba, Jakarta, Yogyakarta, atau Solo,” tuturnya. Dahlan memperkirakan pe- nerapan visa long stay dapat mengakselerasi jumlah turis lansia hingga 15%-20%. Ia pun mengestimasi sekurang-kurang- nya US$1.200 (sekitar Rp10,8 juta) dalam sebulan dikeluarkan oleh satu kepala wisman. Di sisi lain, Dahlan mewanti- wanti kemungkinan pengusaha ‘nakal’ memanfaatkan kebijakan visa itu untuk mempekerjakan warga asing tanpa izin kerja resmi. “Usia 55 tahun bagi orang asing, masih tergolong usia efek- tif untuk bekerja,” jelasnya. Indonesia kini resmi mene- rapkan visa long stay bagi wis- man berusia di atas 55 tahun yang ingin berlibur di Tanah Air. Kelompok wisman itu diper- kenankan tinggal di Indonesia selama satu tahun. Kebijakan itu berlaku bagi warga negara di kawasan Eropa, AS, Asia Pasik, ASEAN, dan Australia. Juga, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, atau Suriname. Wisman lansia pun disyaratkan memiliki fasilitas akomodasi dan mempekerja- kan pelayan selama tinggal di Indonesia. Adapun tahun ini Kemen- budpar menargetkan kun- jungan 7,7 juta wisman. Tahun lalu, jumlah wisman yang menyambangi Indonesia ada 7 juta orang atau tumbuh sekitar 8,5% dari 2009. Ekonom Universitas Padja- djaran Ina Primiana berpenda- pat, Indonesia patut menjadikan sektor pariwisata sebagai peng- gerak ekonomi nasional. Pasal- nya, sektor yang saat ini baru menyumbang 5% dari produk domestik bruto itu mampu mengangkat perekonomian rak- yat hingga ke pelosok. Ia mengatakan, memang ide- alnya sektor industri menjadi motor perekonomian nasional. Namun, dengan segudang per- masalahan pelik, perbaikan sektor industri tidak bisa tuntas dalam waktu singkat. Sebaliknya, sektor pariwisata relatif lebih cepat dikembang- kan. Selain itu, mampu me- nyerap banyak pekerja hingga ke perdesaan. “Banyak usaha rakyat yang bisa dilakukan, ter- masuk menghasilkan dan men- jual cendera mata,” tuturnya di Jakarta, kemarin. (Ndy/Ant/E-3) [email protected] B A m an ba wa ek tu pe m te Ai ya pa bu pe ok ya sa ba wa ata tid m pe m di m pe ik leb RE ba ny an ka du An ny ter lah ef BB ra m an vo te at di ga sa be m uk tu an su Or lai um op Organda Dukung Pembatasan BBM Sesuai Trayek bodetabek yang menjadi prio ritas awal penerapan pembatasan. Langkah selanjutnya, Organda akan mengukur volume yang te- pat berdasarkan panjang trayek yang dilayani tiap kendaraan. Eka Sari optimistis, awal Febru- ari seluruh data tersebut dapat dihimpun pihaknya. Di tempat lain, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh me- negaskan pemerintah tidak akan memundurkan jadwal pem- batasan BBM subsidi pada Maret 2011 secara bertahap. Menyong- song program yang dimulai di Jabodetabek itu, ia mengklaim depot, tangki, dan SPBU setempat sudah siap 75%. “Persiapan diperkirakan men- capai 100% pada Februari 2011,” kata Darwin optimistis. Untuk kajian akademisnya, pemerintah telah menunjuk kon- sorsium tiga perguruan tinggi yaitu UGM, UI, dan ITB yang diketuai Anggito Abimanyu. Tim ini akan mulai pekan depan. Menurut Anggito, ada tiga hal pokok yang akan dikaji men- dalam oleh tim ini. “Pertama, manfaat dan biaya kebijakan. Kedua, kesiapan teknis, dan ke- tiga metode pengawasan.” Pada poin pertama, terang Anggito, tim akan menghitung manfaat dari kebijakan ini seka- ligus biaya dan pengaruhnya terhadap inflasi dan lain-lain. Dalam kesiapan teknis, akan dikaji kesiapan SPBU, tangki, dan infrastruktur lain. Adapun dalam metode pengawasan, akan difokuskan pada pencega- han terhadap penyalahgunaan BBM subsidi. (CS/*/E-2) Eka Sari Lorena Soerbakti Ketua Umum Organda AM m wi lan sia ke In vis Su ba Ke Pa Jak In ini lit wi Bo di ka Ind ak ba m sam tet ba da me PE di
1

PELANTIKAN PEJABAT: PE Mendulang Devisa dari Turis Lansia filekapnya di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kondisi seperti ini memang bersifat tempo-rer dan tidak merata di garis pantai.

Apr 08, 2019

Download

Documents

vuphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELANTIKAN PEJABAT: PE Mendulang Devisa dari Turis Lansia filekapnya di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kondisi seperti ini memang bersifat tempo-rer dan tidak merata di garis pantai.

tahun. Seperti diketahui, BI baru

sa ja merilis Peraturan Bank In donesia (PBI) Nomor 13/3/PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Peng-awasan Bank. Dalam peraturan itu, BI membatasi bank yang ber-ada dalam pengawasan intensif dalam jangka waktu maksimal satu tahun.

Pengawasan intensif dapat diperpanjang satu kali dalam jangka waktu maksimal satu tahun jika bank tersebut memi-liki kredit atau pembiayaan ber-masalah bersifat kompleks.

Selain itu, selama masa peng-awasan intensif, Drajad juga meminta agar BI benar-benar mengawasi bank secara ketat, mulai dari pemantauan transaksi dan mutasi rekening.

Secara terpisah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Jo-hansyah, kemarin, mengata-kan memasuki minggu kedua Januari 2011, jumlah penyaluran kredit perbankan masih kurang. Selama seminggu, kredit turun Rp2,56 triliun atau secara year to date turun 1,92% namun year on year bertumbuh 24%. (*/E-4)

AMAHL SHARIF AZWAR

INDONESIA mulai meng-ikuti jejak langkah negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand untuk serius

memanfaatkan pangsa pasar wisata mancanegara (wisman) lanjut usia (lansia). Wisman lan-sia (senior citizens) ini akan diberi kemudahan untuk menetap di Indonesia melalui kebijakan visa long stay.

Hal itu dikemukakan Winarno Sudjas selaku Setditjen Pengem-bangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), di Jakarta, kemarin.

“Kita mendorong investor Indonesia untuk melirik pasar ini dalam bentuk fasilitas-fasi-litas, terutama di sekitar objek wisata unggulan, seperti Candi Borobudur atau Pangalengan di Bandung, Jawa Barat,” ung-kap Winarno kepada Media Indonesia.

Menurutnya, pemerintah akan memberikan kelonggaran bagi wisman lansia yang ingin memperpanjang visa tinggal sampai memperoleh visa tinggal tetap. Ini merupakan sebuah era baru bagi Indonesia. Malaysia dan Thailand sudah lebih dulu menggarap pasar tersebut.

“Malaysia bahkan pakai moto

18 KAMIS, 20 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIAEKONOMI NASIONAL

BANK Indonesia (BI) diminta mewaspadai aturan perpanjang-an waktu yang diberikan kepada bank yang masuk daftar penga-wasan intensif.

Hal itu dikatakan pengamat ekonomi Drajad Wibowo un-tuk mengantisipasi terulangnya pelarian dana nasabah oleh pe-milik bank seperti yang per nah terjadi berkali-kali di Tanah Air.

Ia mengatakan penyimpangan yang serius biasanya baru terjadi pada perpanjangan waktu terse-but. “Satu tahun (batas waktu pe ngawasan intensif) saya rasa oke. Perpanjangan waktunya yang jadi masalah, karena bia-sanya penyimpangan serius baru terjadi pada perpanjangan waktu,” ujar Drajad.

Selama ini, paparnya, pemilik atau pengurus bank yang merasa tidak mampu lagi menyela-matkan banknya dalam waktu perpanjangan tersebut, akan memilih untuk menyelamatkan dirinya lebih dulu.

Oleh karena itu, Drajad me-minta agar perpanjangan waktu pengawasan intensif tidak diber-ikan selama satu tahun, tetapi lebih singkat atau di bawah satu

MI/PANCA SYURKANI

Belanja wisman lansia lebih besar karena harus merekrut pembantu khusus dan fasilitas akomodasi tertentu.

Mendulang Devisa dari Turis Lansia

SETELAH beras, cabai, dan gu la, kini salah satu bahan makanan, yakni ikan laut ha-rus mengalami kenaikan harga. Pasalnya, pasokan ikan laut segar di Pulau Jawa untuk se-mentara terganggu akibat ting-ginya gelombang laut sehingga di Jawa Tengah dan Jawa Timur harganya melonjak 50% diban-ding harga pekan lalu.

Menurut Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) Ke-menterian Kelautan dan Peri-kanan Martani Husaini, di sen-tra-sentra nelayan tradisional di Jawa Tengah, suplai drop hingga setengahnya. Soalnya, kapal-kapal penangkap ikan tidak bisa merapat untuk me-masok ikan seperti jenis kem-bung dan julung-julung.

“Kapal jadi hanya berputar-putar di laut lepas dan ada yang terdampar di Kalimantan. Ikan hasil tangkapan jadi busuk karena esnya habis untuk se-minggu. Karena suplainya drop sekali, harga jadi naik,” ung-kapnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kondisi seperti ini memang bersifat tempo-rer dan tidak merata di garis pantai. Sebab, berdasarkan prediksi peta cuaca, badai laut terkonsentrasi di wilayah perairan Samudra India. Akan tetapi, perairan pantai Tegal dan Jepara juga terkena.

Meski begitu, di Indramayu, Jawa Barat, saat ini pasokan ikan laut justru sedang me-limpah. Selain cuaca pesisir relatif kondusif untuk merapat, ini karena sebagian kapal asal Jawa Tengah memilih menu-runkan hasil tangkapannya ke Indramayu. Pasokan ikan juga masih normal di wilayah Indo-nesia Timur. “Meski sifatnya temporer, jika dibandingkan kondisi 2-3 tahun sebelumnya, ini memang tidak normal,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tahir menyatakan, perlu ada pembinaan untuk pembudi-dayaan ikan. Hal tersebut di-rasa bisa membantu nelayan yang kesulitan untuk bekerja. “Budi daya ikan adalah salah satu langkah antisipatif kami untuk mengatasi banyaknya masalah akibat gelombang ting gi,” ujarnya.

Winarno mengakui kondisi saat ini sangat dipengaruhi iklim yang tidak menentu. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada produktivitas nelayan, tetapi juga terhadap stok pangan na-sional. “Yang terjadi sekarang adalah anomali cuaca. Kami tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya. (AW/*/E-5)

Suplai Terganggu,Harga IkanMelonjak

PerpanjanganPengawasan BankRawan Penyimpangan

PELANTIKAN PEJABAT: Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyampaikan ucapan selamat kepada pejabat eselon I yang baru dilantik di Kementerian Perdagangan RI, Jakarta, kemarin. Mari melantik 13 pejabat eselon I Kemendag.

RENCANA pemerintah mem-batasi volume bahan bakar mi-nyak (BBM) bersubsidi bagi angkutan pelat kuning berdasar-kan trayek makin mendapat dukungan. Kemarin, Organisasi Angkutan Darat (Organda) me-nyatakan mendukung wacana tersebut untuk mencegah penya-lahgunaan BBM bersubsidi.

“Menurut saya, ini cara yang efektif membatasi penjualan BBM bersubsidi untuk kenda-raan yang memang berhak mem perolehnya. Setiap angkut-an punya standar, jadi dapat vo lume pasti setiap bulannya tergantung panjang, sedang, atau pendeknya trayek yang di layani,” ujar Ketua Umum Or-ganda Eka Sari Lorena Soerbakti saat dihubungi kemarin.

Dengan adanya pembatasan berdasarkan trayek, kata dia, pe-merintah juga akan punya tolok ukur yang pasti untuk menghi-tung keberhasilan penghematan anggaran subsidi BBM.

Menurut Eka Sari, pihaknya sudah mengumpulkan seluruh Organda daerah untuk mu-lai mendata seluruh angkutan umum pelat kuning yang ber-operasi, khususnya di wilayah Ja-

Meski sifatnya temporer, jika

dibandingkan kondisi 2-3 tahun sebelumnya, ini memang tidak normal.”

Martani HusainiDirjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan

MI/USMANMalaysia is my second home, dan wisman lansia bahkan hidup di satu perkampungan khusus sampai dapat pelayanan kese-hatan segala,” tuturnya.

Setidaknya ada dua jenis wisman lansia. Mereka yang mengambil paket berlibur se-lama satu minggu atau lebih, serta mereka yang ingin tinggal lebih lama. Yang kedua itulah yang dibidik Kemenbudpar.

“Tetapi persyaratannya beda, misalnya harus pakai jaminan hari tua, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya,” imbuh Wi narno.

Sejauh ini wisman lansia yang berasal dari Belanda, Jepang, dan Italia marak berada di des-tinasi populer Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Ia optimistis, dengan jumlah wisman lansia yang mencapai 10%-15% dari total wisman, Indonesia dapat mendulang devisa.

Selain menggunakan tabung-an hari tua, pengeluaran wis-man lansia dinilai lebih besar karena harus merekrut pem-bantu khusus dan rumah yang juga didesain sedemikian rupa selama menetap di Tanah Air.

Pengusaha nakalWakil Ketua Umum Asosiasi

Perusahaan Perjalanan Indo-nesia (Asita) Dahlan Sulaeman

mengakui, potensi wisman lan-sia lumayan menonjol. “Biasa-nya dari AS, Australia, Jepang, Belanda, dan Afrika Selatan. Yang dituju Bali, NTB, Danau Toba, Jakarta, Yogyakarta, atau Solo,” tuturnya.

Dahlan memperkirakan pe-nerapan visa long stay dapat mengakselerasi jumlah turis lansia hingga 15%-20%. Ia pun mengestimasi sekurang-kurang-nya US$1.200 (sekitar Rp10,8 juta) dalam sebulan dikeluarkan oleh satu kepala wisman.

Di sisi lain, Dahlan mewanti-wanti kemungkinan pengusaha ‘nakal’ memanfaatkan kebijakan visa itu untuk mempekerjakan warga asing tanpa izin kerja resmi. “Usia 55 tahun bagi orang asing, masih tergolong usia efek-tif untuk bekerja,” jelasnya.

Indonesia kini resmi mene-rapkan visa long stay bagi wis-man berusia di atas 55 tahun yang ingin berlibur di Tanah Air. Kelompok wisman itu diper-kenankan tinggal di Indonesia selama satu tahun.

Kebijakan itu berlaku bagi warga negara di kawasan Eropa, AS, Asia Pasifi k, ASEAN, dan Australia. Juga, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, atau Suriname. Wisman lansia pun disyaratkan memiliki fasilitas akomodasi dan mempekerja-

kan pelayan selama tinggal di Indonesia.

Adapun tahun ini Kemen-budpar menargetkan kun-jungan 7,7 juta wisman. Tahun lalu, jumlah wisman yang me nyambangi Indonesia ada 7 juta orang atau tumbuh sekitar 8,5% dari 2009.

Ekonom Universitas Padja-djaran Ina Primiana berpenda-pat, Indonesia patut menjadikan sektor pariwisata sebagai peng-gerak ekonomi nasional. Pasal-nya, sektor yang saat ini baru menyumbang 5% dari produk domestik bruto itu mampu mengangkat perekonomian rak-yat hingga ke pelosok.

Ia mengatakan, memang ide-alnya sektor industri menjadi motor perekonomian nasional. Namun, dengan segudang per-masalahan pelik, perbaikan sektor industri tidak bisa tuntas dalam waktu singkat.

Sebaliknya, sektor pariwisata relatif lebih cepat dikembang-kan. Selain itu, mampu me-nyerap banyak pekerja hingga ke perdesaan. “Banyak usaha rakyat yang bisa dilakukan, ter-masuk menghasilkan dan men-jual cendera mata,” tuturnya di Jakarta, kemarin.(Ndy/Ant/E-3)

[email protected]

BAmanbawa

ektupemteAi

yapabupeokyasabawa

atatidmpemdi

mpeikleb

REbanyankaduAnnyterlah

efBBramanvoteatdigasa

bemuktuan

suOrlaiumop

Organda DukungPembatasan BBMSesuai Trayek

bodetabek yang menjadi prio ritas awal penerapan pemba tas an.

Langkah selanjutnya, Organda akan mengukur volume yang te-pat berdasarkan panjang trayek yang dilayani tiap kendaraan. Eka Sari optimistis, awal Febru-ari seluruh data tersebut dapat dihimpun pihaknya.

Di tempat lain, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh me-negaskan pemerintah tidak akan memundurkan jadwal pem-batasan BBM subsidi pada Maret 2011 secara bertahap. Menyong-song program yang dimulai di Jabodetabek itu, ia mengklaim depot, tangki, dan SPBU setempat sudah siap 75%.

“Persiapan diperkirakan men-capai 100% pada Februari 2011,” kata Darwin optimistis.

Untuk kajian akademisnya, pemerintah telah menunjuk kon-sorsium tiga perguruan tinggi yaitu UGM, UI, dan ITB yang diketuai Anggito Abimanyu. Tim ini akan mulai pekan depan.

Menurut Anggito, ada tiga hal pokok yang akan dikaji men-dalam oleh tim ini. “Pertama, manfaat dan biaya kebijakan. Kedua, kesiapan teknis, dan ke-tiga metode pengawasan.”

Pada poin pertama, terang Anggito, tim akan menghitung manfaat dari kebijakan ini seka-ligus biaya dan pengaruhnya terhadap inflasi dan lain-lain. Dalam kesiapan teknis, akan dikaji kesiapan SPBU, tangki, dan infrastruktur lain. Adapun dalam metode pengawasan, akan difokuskan pada pencega-han terhadap penyalahgunaan BBM subsidi. (CS/*/E-2)

Eka Sari Lorena SoerbaktiKetua Umum Organda

AM

mwilansiakeInvis

SubaKePaJak

IninilitwiBodi kaInd

akbamsamtetbadame

PEdi