Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: INDRI MARIASTUTI NIM K 7408102 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
103

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

Apr 25, 2019

Download

Documents

doandat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i  

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM

MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BERWIRAUSAHA

SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

SKRIPSI

Oleh:

INDRI MARIASTUTI

NIM K 7408102

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

ii

 

Page 3: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

iii

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM

MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BERWIRAUSAHA

SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

Oleh:

INDRI MARIASTUTI

NIM K 7408102

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

iv

 

Page 5: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

v

 

Page 6: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

vi

ABSTRAK

Indri Mariastuti. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

BERWIRAUSAHA SISWA DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR. Skripsi,

Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Juli 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar, (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar, (3) Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling) dan teknk bola salju (snowball smpling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan, melalui kegiatan belajar mengajar dan melalui kegiatan praktek kewirausahaan, (2) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar antara lain adanya perubahan kurikulum, adanya anggapan siswa yang menganggap mata diklat kewirausahaan hanya mata diklat pelengkap, suasana belajar yang kurang menyenangkan, kurangnya sumber belajar siswa (3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar antara lain inovasi pembelajaran, mengubah pandangan siswa mengenai mata diklat kewirausahaan, pemilihan metode pembelajaran yang menarik, dan peminjaman buku pelajaran di perpustakaan. Kata kunci : pelaksanaan, mata diklat kewirausahaan

Page 7: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

vii

ABSTRACT

Indri Mariastuti. THE IMPLEMENTATION OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING TO DEVELOP THE ENTREPRENEURSHIP INTERESTS OF STUDENTS OF SMK NEGERI 1 KARANGANYAR. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University of Surakarta: July 2012.

This study purposed to: (1) determine the implementation of entrepreneurship

learning in SMK Negeri 1 Karanganyar; (2) determine the constraints faced in the implementation of entrepreneurship learning in SMK Negeri 1 Karanganyar, (5) determine the efforts made to overcome the constrains in the implementation of entrepreneurship learning in SMK Negeri 1 Karanganyar.

The research form is qualitative, whereas the method used is descriptive method with a fixed single strategy. The data source used includes the informant, places and events, and documents. Sampling technique used was purposive sampling and snowball sampling technique. Data collection techniques used was interviews, direct observation, and documentation. To measure the data validity used triangulation of sources and methods. Data analyzing techniques are using interactive analysis.

The results showed that (1) The implementation of entrepreneurship learning is implemented in accordance with the educational unit curriculum, through teaching and learning activities and through the entrepreneurship practice, (2) The constraints encountered in implementation of entrepreneurship learning in SMK Negeri 1 Karanganyar, among others, the curriculum change, the students’ perception that consider entrepreneurship course only as complementary course, the less pleasant learning atmosphere, students lack of study resources (3) Efforts made to overcome the constraints of the implementation of entrepreneurship learning in SMK Negeri 1 Karanganyar includes learning innovation, changed the students’ views about entrepreneurship courses, an selection of interesting teaching methods and borrowing the textbooks in the library. Keywords: implementation, entrepreneurship course

Page 8: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

viii

MOTTO

Itulah orang- orang yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan itu

pulalah orang- orang yang beruntung

(QS. Al Baqarah : 5)

Sesungguhnya, sesudah kesulitan ada kemudahan (Al Insyirah: 6)

Jadikanlah dirimu sebagai lautan luas, apapun kejadian itu harus

diterima dengan tawakal dan dengan iman yang tebal

(TC, De Graff, MA)

Page 9: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

ix

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur kehadirat Allah SWT

Kupersembahkan karya ini teruntuk :

1. Bapak dan Ibu tercinta atas semua cinta, do’a,

motivasi dan kasih sayangnya

2. Adik- adikku (Irfan & Ady) tersayang

3. Teman istimewa, yang telah memberi perhatian dan

motivasi

4. Sahabatku (Wulan, Mella, Dita, Arum, Dinda, Iin,

Neny) yang telah membantu dan memberi semangat

dalam hidupku

5. Teman- teman semua yang telah membantu dalam

penelitian

6. Rekan- rekan PAP ’08

7. Almamater

Page 10: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi

persayarata untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali pihak yang

membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya,

disampaikan terima kasih kepada pihak yang terhormat :

1. Dekan dan para pembantu dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin

mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah

memberi ijin untuk menyusun skripsi.

3. Ketua dan sekretaris jurusan Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Ibu Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku pembimbing I yang sabar memberikan

bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak Jumiyanto Widodo, S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Susantiningrum, SE, MAB selaku pembimbing akademik yang telah

membimbing peneliti.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah

membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Tenang Pranata S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Karanganyar yang telah memberikan bantuan dan

bimbingannya.

9. Ibu Palupi dan Ibu Sri Suratmi selaku guru jurusan administrasi perkantoran

yang telah membantu banyak dalam penelitian.

Page 11: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

xi

10. Seluruh staff Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar yang telah

membantu dalam penelitian.

11. Seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar yang telah

membantu peneliti.

12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang telah

membanti terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat imbalan dari Allah

SWT.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Peneliti harapkan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca pada

umumnya, serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 12: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan .................... 7

1. Kajian Teori………………………………………………... 7

a. Tinjauan Pedidikan Kewirausahaan ................................. 7

b. Tinjauan Minat Berwirausaha .......................................... 8

c. Tinjauan Penyelenggaraan mata diklat kewirausahaan… 20

Page 13: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

xiii

2. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................ 27

B. Kerangka berpikir ..................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 35

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 35

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 37

D. Teknik Sampling .......................................................................... 39

E. Pengumpulan Data ....................................................................... 39

F. Validitas Data ............................................................................... 41

G. Analisis Data ................................................................................ 42

H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ........................................... 45

1. Sejarah SMK Negeri 1 Karanganyar ..................................... 45

2. Lokasi SMK Negeri 1 Karanganyar ...................................... 47

3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Karanganyar .................. 50

4. Pembagian Jurusan SMK Negeri 1 Karanganyar ................. 50

B. Deskripsi Temuan Penelitian .................................................... 56

1. Pelaksanaan Pembelajaran Mata diklat kewirausahaan di SMK

Negeri 1 Karanganyar ............................................................ 56

2. Kendala DalamPelaksanaan Pembelajaran Mata Diklat

Kewirausahaa.....................……………………………………..67

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran mata diklat kewirausahaan………… ...... ……….71

C. Pembahasan………………………………………………………..74

Page 14: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 81

B. Implikasi ...................................................................................... 83

C. Saran ............................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86

LAMPIRAN .................................................................................................... 88

Page 15: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir .............................................................. 34

Gambar 2. Skema Komponen Analisis Data .................................................... 43

Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian ............................................................. 44

Page 16: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Penelitian....................................................................................... 88

2. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................. 89

3. Field Note .................................................................................................. 91

4. Struktur Organisasi ................................................................................... 92

5. Pembagian Tugas Guru dalam Proses Mengajar/Praktik .......................... 93

6. Daftar Inventaris Sekolah…...................................................................... 94

7. Struktur Organisasi Unit Produksi Program Tata Busana………………. 117

8. Silabus Mata diklat Kewirausahaan…………………………………….. 118

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................... 125

10. Penelusuran Tamatan SMK Negeri 1 Karanganyar……………………... 153

11. Foto-Foto ................................................................................................... 154

12. Surat Permohonan izin Penyusunan Skripsi ............................................. 156

13. Surat keputusan dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ................ 157

14. Surat Permohonan Izin Observasi ............................................................. 158

15. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................................... 159

Page 17: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang. Untuk

menjadi Negara maju,bangsa Indonesia harus meningkatkan segala sektor yang

berhubungan dengan peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat serta menciptakan

citra positif di dunia Internasional. Untuk tujuan itu Negara melakukan pembangunan

di segala bidang dan melakukan pemerataan pembangunan di segala bidang dan

melakukan pemerataan pembangunan di berbagai daerah agar tercipta kesejahteraan

yang merata. Namun berhasil atau tidaknya suatu pembangunan yang dilakukan

tergantung pada sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa itu sendiri.

Indonesia terdapat berbagai bidang usaha yang dapat ditekuni dalam

rangka mencukupi kebutuhan hingga mencapai tingkat kesejahteraan yang

diinginkan, antara lain : bidang agraris, perdagangan, jasa, industry, dan lain

sebagainya. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang

penduduk usia produktif lebih tertarik untuk bekerja dalam bidang industry, namun

sebagian besar pemuda usia produktif hanya bekerja sebagai karyawan. Apabila

dilihat dari segi positifnya sumber daya manusia yang ada telah menerima dan

mengikuti kemajuan teknologi yang ada, namun dari segi negatifnya dapat kita lihat

antara lain: tingginya tingkat urbanisasi dari desa ke kota yang berakibat kurangnya

sumber daya manusia yang ada di desa, meningkatnya angka pengangguran.

Dari tahun ke tahun jumlah kesempatan kerja dengan pencari kerja lebih

banyak orang yang mencari kerja, sehingga bannyak orang yang tidak mendapatkan

kesempatan untuk bekerja. Belakangan ini juga semakin banyak perusahaan-

perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan sehingga pengangguran semakin

meningkat. Oleh sebab itu, dalam upaya mengurangi pengangguran tersebut minimal

harus ada perubahan pola pikir masyarakat dari mencari kerja menjadi menciptakan

Page 18: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2  

  

lapangan kerja. Salah satu cara untuk menciptakan lapangan kerja perlu adanya

semangat wirausaha.

Heidjrachman dalam Alma (2005) mengungkapkan bahwa jumlah

wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan baik. Suatu

pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan bahwa suatu negara akan mampu

membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya.

Jadi, jika kita berpenduduk 200 juta jiwa, maka wirausahawannya harus lebih kurang

sebanyak 4 juta. Keberhasilan pembangunan yang dicapai Jepang ternyata di sponsori

oleh wirausahawan yang berjumlah 2% tingkat sedang, berwirausaha kecil sebanyak

20% dari jumlah penduduknya. Inilah kunci keberhasilah Jepang. Apabila negara kita

membutuhkan 3 juta wirausahawan besar dan sedang , maka kita harus mencetak 30

juta wirausahawan kecil. Hal ini merupakan suatu peluang besar bagi para generasi

muda untuk berkreasi, dan mengadu ketrampilan dalam rangka turut berpartisipasi

membangun negara.

Melihat pentingnya kewirausahaan untuk mengurangi pengangguran,

maka tantangan yang dihadapi pendidikan nasional di masa depan cenderung

berkembang menjadi semakin kompleks. Hal ini ditandai dengan semakin pesatnya

ilmu pengetahuan dan teknologi, percepatan liberalisasi ekonomi dan system

perdagangan bebas secara besar-besaran yang diterapkan di berbagai Negara dan

semakin cepat dan mudah untuk memperoleh informasi dan peluang ekonomi

Melihat dari hal tersebut, tersebut maka pemerintah melalui Surat

Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional No.5 Tahun 1999 menetapkan

mata pelajaran kewirausahaan adalah kumpulan bahan kajian dan pelajaran yang

mengungkap aneka penerapan, prinsip dan gagasan tentang kewirausahaan, lebih

lanjut menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, fungsi mata pelajaran

kewirausahaan adalah bekal pengetahuan dan ketrampilan, sikap dasar prinsip

pengelolaan usaha agar siswa mampu berwirausaha sesuai bidang keahliannya”. Dari

dasar penetapan di atas maka guru dapat menetapkan kewirausahaan sebagai mata

pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan, di samping itu kewirausahaan juga sebagai

Page 19: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

  

Mata Kuliah Umum di perguruan tinggi. SMK yang bertujuan melahirkan lulusan

siap kerja, diharapkan juga melahirkan wirausahawan-wirausahawan baru yang

dibekali keahlian sebagai pengembangan dari bakat yang telah dimiliki.

SMK Negeri 1 Karanganyar adalah salah satu sekolah favorit di

Kabupaten Karanganyar. Sekolah tersebut memiliki enam program studi antara lain

Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Tata Busana, Usaha Perjalanan

Wisata, dan Multimedia. Dalam menumbuhkan minat berwirausaha siswa, pihak

sekolah telah melakukan upaya antara lain mengadakan kegiatan praktek

berwirausaha masuk dalam kurikulum, seperti magang DU/DI di perusahaan-

perusahaan dan dibukanya usaha mini market yang dikelola oleh siswa sendiri.

Berdasarkan studi pendahuluan dan pengalaman selama peneliti

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Karanganyar selama

3 bulan, peneliti menemukan informasi bahwa hanya sedikit dari lulusan yang

berwirausaha. Dari lulusan lebih besar jumlah yang bekerja di bidang industri atau

bekerja di tempat orang lain daripada jumlah yang berwirausaha. Menurut

pengamatan peneliti, banyak siswa yang kurang berminat menjadi wirausahawan dan

kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran mata diklat kewirausahaan di sekolah,

karena pembelajaran mata diklat kewirausahaan kurang variatif dan kreatif. Hal itu

terlihat dari jawaban siswa pada saat peneliti bertanya tentang pembelajaran mata

diklat kewirausahaan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha adalah melalui

jalur pendidikan. Pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan sumber daya

manusia terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan baik local, regional,

nasional maupun internasional. Ia tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi

juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Pendidikan yang

demikian adalah pendidikan yang berorentasi pada pembentukan jiwa kewirausahaan,

yakni jiwa kreatif untuk mencari solusi dan mengahadapi problema tersebut, jiwa

mandiri serta tidak bergantung pada orang lain. Dengan demikian, lembaga lembaga

Page 20: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4  

  

pendidikan harus mempunyai peran dalam menanamkan jiwa kewirausahaan. Dalam

GBPP (Depdiknas, 2004:6) tujuan SMK antara lain:

(1) menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesionalisme, (2) menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhn dunia usaha dan industri baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang, (4) menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara produktif, adaptif dan kreatif.

Berdasarkan konteks di atas maka siswa SMK dipersiapkan kelak untuk

memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karir menjadi tenaga kerja di

tingkat menengah maupun menjadi mandiri, berusaha sendiri atau berwirausaha.

Untuk itu siswa SMK perlu dibekali ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada

ketrampilan kerja dan mandiri (berwirausaha).

Dalam kurikulum SMK terdapat mata diklat kewirausahaan. Mata diklat

kewirausahaan tidak diajarkan pada sekolah-sekolah umum. Mata diklat

kewirausahaan diajarkan pada siswa SMK mengingat tujuan utama adalah

menghasilkan lulusan yang akan menempati lapangan pekerjaan maupun

berwirausaha. Pembelajaran mata diklat kewirausahaan diharapkan dapat

menumbuhkembangkan minat berwirausaha siswa. Proses ini dimulai dari

penanaman jiwa wirausaha, menumbuhkan minat berwirausaha kemudian

menumbuhkembangkan melalui program magang dan praktikum. Program mata

diklat kewirausahaan membekali siswa untuk menjadi wirausahawan yang berarti

orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi

baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta

mengatur permodalan. Sehingga, diharapkan setelah mendapatkan mata diklat

kewirausahaan dapat semakin meningkat.

Dengan memperhatikan kurangnya minat berwirausaha siswa SMK

Negeri 1 Karanganyar dan pentingnya upaya menumbuhkembangkan minat

berwirausaha di kalangan siswa SMK serta pentingnya peranan wirausaha dalam

Page 21: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

  

pembangunan di negara-negara berkembang, oleh karena itu peneliti melakukan

tentang Dampak Mata Diklat Kewirausahaan Dalam Menumbuhkembangkan Minat

Berwirausaha Siswa di SMK Negeri 1 Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

Agar masalah dalam suatu penelitian dapat terjawab dengan baik, maka

harus dirumuskan dengan jelas. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(2002:22) “Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka penulis harus

merumuskan masalahnya sehingga jelas darimana harus dimulai, dan dan kemana

harus pergi dengan apa.”

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri

1 Karanganyar?

2. Apa kendala pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK

Negeri 1 Karanganyar?

3. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran mata diklat kewirausahaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2000:15) adalah

“Rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah

penelitian selesai.”

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri

1 Karanganyar.

2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan mata diklat kewirausahaan

di SMK Negeri 1 Karanganyar?

3. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam

menumbuhkembangkan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Karanganyar.

Page 22: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6  

  

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberi manfaat dalam rangka

menjawab permasalahan yang diteliti. Selain itu diharapkan mempunyai manfaat

teoritis untuk mengembangkan pengetahuan lebih lanjut dan manfaat praktis dalam

memecahkan masalah yang aktual. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis:

a. Untuk mengkaji secara ilmiah mengenai pelaksanaan pembelajaran mata

diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar.

b. Menambah bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi pihak sekolah dalam

meningkatkan sistem pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan.

b. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan sistem

pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan.

c. Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa agar semangat mengikuti

pembelajaran mata diklat kewirausahaan, siap berkompetisi di dunia kerja dan

professional di bidangnya.

d. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sebagai persyaratan untuk meraih gelar sarjana.

Page 23: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan hasil penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan kegiatan kajian teori yang

meliputi kegiatan mencari, membaca, mengevaluasi dan menganalisa teori-teori yang

sesuai dengan permasalahan. Teori adalah sekumpulan data yang tersusun dalam

suatu pemikiran yang memberi jalan kepada penyidik karena mempunyai arti dan

guna (Surachmad, 1980). Jadi dengan teori bisa memberikan sumbangan pemikiran

dalam membahas suatu masalah.

1. Kajian Teori

a. Tinjauan Pendidikan Kewirausahaan

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak

seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke

dalam dunia nyata secara kreatif. Istilah kewirausahaan berasal dari

terjemahan “Entrepreneurship”, dapat diartikan sebagai “the backbone of

economy”, yang adalah syaraf pusat perekonomian atau pengendali

perekonomian suatu bangsa. Secara epistimologi, kewirausahaan merupakan

suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha atau suatu proses

dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut Zimmerer

(2008), kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan keinovasian

untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang

yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari

kreativitas, keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan

dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan

Page 24: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8  

  

berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak,

tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

Menurut Soemanto (2002) bahwa pendidikan kewirausahaan

berusaha menjawab tantangan guna menjadikan manusia bukan hanya mampu

mencari pekerjaan melainkan untuk mengembangkan sumber daya manusia

yang mampu menciptakan pekerjaan sendiri atau bahkan menyediakan

lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Karakteristik wirausaha merupakan bagian dari pendidikan

kecakapan hidup ( life skills). Life skills dalam pendidikan kewirausahaan

adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting

dimiliki oleh siswa sehingga mereka dapat hidup mandiri sebagai

wirausahawan. Maka empat prinsip penting dalam menjalankan pembelajaran

kewirausahaan sebagai life skills tidak boleh ditinggalkan, yaitu Learning to

know (belajar untuk mengetahui kewirausahaan), learning to do (belajar untuk

melakukan kegiatan wirausaha), learning to be (belajar untuk mempraktekkan

kegiatan wirausaha), and learning to live together (belajar untuk bersama

dengan yang lain dalam interaksi sosial dalam berwirausaha). Belajar

kewirausahaan bukan hanya sekedar mengajari bagaimana siswa dapat

membuat kemudian menjual, melainkan memberikan pengalaman dan

kecakapan langsung bagaimana merancang dan mengelola sebuah usaha

secara utuh.

Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang perlu

dipelajari. Kemampuan seseorang dalam berwirausaha, dapat dimatangkan

melalui proses pendidikan. Seseorang yang menjadi wirausahawan adalah

mereka yang mengenal potensi dirinya dan belajar mengembangkan

potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya dalam

mewujudkan cita-citanya.

Page 25: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

  

b. Tinjauan Minat Berwirausaha

1) Pengertian Minat Berwirausaha

Winkel (2004: 188) berpendapat bahwa “minat diartikan

sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada

bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari

materi itu”. Sedang menurut Slameto (1995: 180) “minat adalah rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh dan minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu

hubungan antara lain diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat

dan dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat yang dimiliki”.

Berdasar pengertian tersebut dapat diketahui bahwa minat merupakan

sesuatu yang ada dalam diri individu yang senantiasa mengiringi setiap

aktivitas seseorang tersebut dalam menekuni bidang yang diminati agar

lebih mudah meraih keberhasilan dalam menggeluti bidang tersebut.

Soemanto (2002) mengungkapkan bahwa “wirausaha” berasal

dari kata wira dan usaha. “wira” berarti berani, utama dan berdiri sendiri.

“usaha” berarti kegiatan untuk memenuhi kebutuhan. Maka istilah

wirausaha dalam arti luas dimaksudkan “keberanian dalam memenuhi

kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang

ada pada diri sendiri”. Seorang wirausahawan adalah seorang yang

memiliki kemampuan menempuh usaha dengan segala resiko dan diambil

atau dihadapi dalam perjuangan usahanya mencapai keberhasilan atau

dinyatakan berprestasi.

Berdasarkan pengertian minat dan wirausaha yang telah

diungkap di atas maka dapat diberikan pengertian dari minat

berwirausaha. Minat berwirausaha adalah kombinasi dari perhatian,

keinginan, perasaan senang, ketertarikan, harapan dan kemauan atau

kecenderungan-kecenderungan untuk berbuat atau beraktivitas yang

mengarahkan kepada suatu pilihan bidang kerja wirausaha. Sedang bidang

Page 26: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

  

kerja yang dimaksud adalah jenis pekerjaan atau usaha yang diciptakan

sendiri secara kreatif dan inovatif dengan mangarahkan seluruh

kemampuan yang dimilikinya yang disertai dengan sikap mental yang

penuh keberanian, kesadaran dan tanggung jawab pada resiko yang

dihadapi.

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut Suryana (2003: 39) “perilaku kewirausahaan

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak

kepemilikan (property right/PR), kemampuan/kompetensi

(competency/ability) dan insentif (incentive), sedangkan faktor

eksternalnya meliputi lingkungan (environment)”.

Sedangkan menurut Soemanto (2002) faktor lingkungan yang

mempengaruhi minat kewirausahaan antara lain lingkungan keluarga

seperti cara orang tua mendidik anak, status sosial ekonomi keluarga dan

jenis pekerjaan orang tua, lingkungan sekolah, serta lingkungan

masyarakat.

a) Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik adalah faktor yang timbul karena

pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri. Yang

termasuk faktor-faktor intrinsik antara lain:

(1) Faktor Fisik

Kondisi fisik seseorang sangat berpengaruh terhadap

minat. Orang yang memiliki fisik yang sehat tentu saja akan

berbeda minatnya dibandingkan dengan orang yang lemah dan

badannya tidak sehat. Faktor fisik merupakan faktor pendukung

utama setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu karena kondisi

yang sehat akan membuat seseorang bekerja lebih teliti dan cepat

menyelesaikan.

Page 27: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

  

(2) Psikis

Faktor psikis yang mempengaruhi minat adalah motif,

perhatian dan perasaan. Menurut Alma (2010: 89) mengungkapkan

motif adalah kebutuhan, keinginan, impuls. Motif dengan kekuatan

yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.

Motif yang kuat ini seringkali berkurang apabila telah mencapai

kepuasan ataupun karena menemui kegagalan. Jadi kekuatan motif

dapat berubah karena terpuaskan kebutuhannya dan karena adanya

hambatan.

b) Faktor Ekstrinsik

Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat adalah

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

(1) Lingkungan Keluarga

Menurut Soemanto (2002) minat berwirausaha siswa

dipengaruhi oleh lingkungan keluarga seperti cara orang tua

mendidik, suasana rumah, status sosial ekonomi dan jenis

pekerjaan orang tua. Soemanto (2002) mengungkapkan bahwa

minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan

pengaruh yang positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan

aktivitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik

secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua yang

berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat

anaknya untuk berwirausaha dalam bidang yang sama.

(2) Lingkungan Sekolah

Soemanto (2002: 138) mengungkapkan bahwa

“lingkungan sekolah memiliki peran dalam menumbuhkan minat

siswa, akan tetapi dalam proses belajar mengajar ternyata faktor-

faktor kebutuhan minat, tujuan, sikap, kemampuan dan bakat dari

masing-masing siswa belum mendapat pelayanan semestinya”.

Page 28: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

  

Hisrich-Pettes dalam Alma (2005) berpendapat bahwa pendidikan

formal yang dimiliki seseorang dapat menjadi potensi utama untuk

menjadi wirausaha yang berhasil.

(3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat sangat memiliki pengaruh

terhadap minat siswa. Lingkungan yang sangat berpengaruh

terhadap minat siswa antara lain pergaulan dengan teman sebaya,

televisi, surat kabar dan lain-lain. Menurut Soemanto (2002: 190)

“lingkungan masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab

yang besar di dalam rangka mewujudkan minat seseorang”.

Sedang menurut Suryana (2006) faktor eksternal yang

mempengaruhi minat seseorang adalah faktor lingkungan. Dari

pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pembentuk watak dan

lingkungan masyarakat memiliki peran yang sangat besar.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi minat ada yang berasal dari dalam diri

individu sendiri (faktor intrinsik) dan ada yag berasal dari luar individu

(faktor ekstrinsik). Faktor ekstrinsik adalah lingkungan dari individu,

antara lain pendidikan yang diperoleh dari keluarga, melihat dari orang tua

atau dari anggota keluarga yang berwirausaha akan memberi gambaran

bagi individu untuk menumbuhkan minatnya. Selain itu, status sosial

ekonomi keluarga dan jenis pekerjaan orang tua. Seorang individu akan

melihat dari keadaan orang tua, keadaan yang berhasil baik akan

menimbukan minat untuk bekerja seperti orang tuanya.

Lingkungan sekolah juga berperan dalam menumbuhkan minat

kewirausahaan dengan adanya pendidikan kewirausahaan. Jadi sebagai

pendidik tugas seorang guru harus mampu menciptakan lingkungan

belajar mengajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar agar timbul

Page 29: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

  

perasaan senang dan siswa akan termotivasi untuk belajar dan hasil

belajarnya akan maksimal.

Selain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah,

lingkungan masayarakat juga merupakan faktor yang mempengaruhi

minat berwirausaha. Lingkungan masyarakat yang dimaksud antara lain

teman pergaulan, media informasi dan jenis-jenis pekerjaan masyarakat

tempat tinggalnya. Dari teman pergaulan dapat saling berbagi pengalaman

kewirausahaan, dari pengalaman yang menarik itu akan menimbulkan

minat berwirausaha. Dari media misalnya dari surat kabar atau dari

internet, melalui media tersebut akan diperoleh banyak informasi dan

pengetahuan yang tentang kewirausahaan yang bisa menumbuhkan minat

berwirausaha. Selain dari dua hal tersebut lingkungan masyarakat yang

bisa menumbuhkan minat berwirausaha adalah jenis-jenis pekerjaan

masyarakat tempat tinggal. Kesuksesan berwirausaha dari seorang anggota

masyarakat akan menumbuhkan minat untuk berwirausaha.

3) Indikator Minat

Pada dasarnya minat menurut Winkel (2004) dibagi menjadi

empat unsur pokok yang sangat penting untuk meraih keberhasilan, yaitu:

a) Perasaan Senang

Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat

dengan sikap yang positif. Perasaan senang siswa bisa ditunjukkan

dengan beberapa hal, misalnya siswa antusias mengikuti pelajaran.

b) Perhatian

Menurut Soemanto (2002: 32) “perhatian adalah pemusatan

tenaga atau kekuatan jiwa tertentu pada objek atau pendayagunaan

kesadaran untuk menyertai aktivitas”. Aktivitas yang disertai dengan

perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih

tinggi. Dalam hubungannya dengan perhatian, Oemar Hamalik (2003:

Page 30: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

  

13) berpendapat bahwa “minat menentukan sukses dan gagalnya

kegiatan seseorang. Kurangnya minat menyebabkan kurangnya

perhatian dan usaha belajar, sehingga menghambat studinya”.

c) Kesadaran

Timbulnya minat dari diri seseorang dapat pula diawali dari

adanya kesadaran bahwa suatu objek itu mempunyai manfaat bagi

dirinya. Kesadaran itu mutlak harus ada dan dengan kesadaran itu pula

seseorang akan mengenai objek yang dirasa ada daya tarik baginya.

Menurut Slameto (2003:180) “Bila seorang siswa sudah menyadari

bahwa belajar merupakan alat untuk mencapai beberapa tujuan yang

dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa hasil pengalaman

belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar

ia akan berminat untuk mempelajarinya”.

d) Kemauan

Seseorang dapat dikatakan mempunyai minat terhadap

sesuatu apabila seseorang mempunyai kecenderungan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan atau mempunyai kemampuan untuk

mewujudkan tujuan-tujuan yang dikehendaki. Dengan demikian

kemauan tersebut akan mendorong kehendak yang dikenalkan oleh

pikiran dan terarah pada suatu tujuan.

4) Ciri-ciri Wirausaha

Soemanto (1993: 45) mengatakan bahwa ciri-ciri manusia

wirausaha adalah berkepribadian kuat, dan manusia yang berkepribadian

kuat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Memiliki moral yang tinggi

b) Memiliki sikap mental wiraswasta

c) Memiliki kepekaan terhadap lingkungan

d) Memiliki ketrampilan wiraswasta

Page 31: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

  

Sedangkan ciri-ciri wirausaha menurut Cahyono (2009) antara lain:

(1) memiliki percaya diri, (2) memilki keberanian, (3) memiliki sikap hidup yang positif, (4) mau belajar dari kesalahan dan kegagalan, (5) mempunyai bakat, kreatif dan imajinatif, (6) memiliki jiwa kepemimpinan, (7) mampu memotivasi diri dan karyawan, (8) mengetahui dasar pengelolaan keuangan.

(1) Memiliki percaya diri

Untuk menjadi wirausahawan sukses harus percaya diri

dalam berusaha, mempunyai keberanian untuk mengambil resiko,

senang menerima tantangan, pantang menyerah dan berkeyakinan diri

yang mantap serta kokoh. Mempunyai semangat dan kemauan yang

kuat untuk mengatasi berbagai kesulitan dan permasalahan sehingga

terhindar dari perasaan takut, cemas dan rendah diri di dalam

berusaha.

(2) Memiliki Keberanian

Keberanian merupakan modal dasar bagi seorang

wirausaha, kitaharus punya keberanian mengambil resiko, tidak takut

membuat kesalahan, dan tidak takut gagal sehingga kita akan lebih

punya keberanian membuka usaha.

(3) Memiliki Sikap Hidup yang Positif

Keberanian dalam membuka usaha membutuhkan tekad,

perencanaan dan sikap hidup yang positif. Sikap hidup yang positif

(added value) yang dibutuhkan oleh pengusaha antara lain

(a) Kerja Keras Kerja keras adalah bekerja keras dalam batas-batas yangjelas sehingga menghasilkan hasil yang optimal dan berkualitas.

(b) Tepat waktu Apapun yang dikerjakan, baik kuantitas maupun kualitasnya haruslah tepat waktu. Pekerjaan di hari ini,tidak akan dikerjakan untuk keesokan harinya.

(c) Emosi terkontrol

Page 32: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

  

Mampu mengontrol emosi, baik dalam keadaan senang maupun susah, sehingga apapun kebijaksanaan yang diterapkan, arahnya adalah konstruktif.

(d) Pandangan optimis Pandangan optimis sangatlah diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Berpikir positif seringkali bertindak sebagai magnet yang ampuh untuk mengundang segala sesuatu yang kita pikirkan untuk terwujud.

(e) Jujur kepada siapapun Kebohongan adalah sumber kegelisahan, karena kalaupun kebohongan itu tidak terbongkar sudah pasti sangat menyiksa batin. Seandainya seandainya kebohongan itu terungkap maka reputasi yang sudah dibangun puluhan tahun sekalipun akan hancur seketika, sekali orang berbuat curang maka orang selamanya tidak akan percaya.

(f) Tepat janji Setiap komitmen atau ungkapan yang kita utarakan kepada rekan bisnis kita seharusnya selalu ditepati dan anggaplah komitmen atau ucapan itu sebagai janji sehingga yang namanya janji adalah hutang dan harus dilunasi.

(g) Moral yang baik Moral yang baik merupakan kunci keberhasilan atas usaha Anda selain daripada pemahaman usaha Anda dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat Anda menjadi patah semangat namun melihat sebagai peluang dan belajar atas setiap kegagalan.

(4) Mau Belajar Dari Kesalahan dan Kegagalan

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, kegagalan itu

justru diperlukan dalam dunia usaha. Karena adanya kegagalan itulah

maka ada kesuksesan atau kemenangan. Karena itu, jangan takut akan

kegagalan dan kesalahan. Kegagalan dan kekalahan dalam berbisnis

adalah pembelajaran meuju kesuksesan.

(5) Mempunyai Bakat, Kreatif dan Imajinatif

Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas,

kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari

solusi yang baik. Kreativitas akan sangat membantu untuk

Page 33: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

  

menyesuaikan produk-produk agar dapat diterima oleh pasar dan juga

melihat berbagai peluang dalam membangun usaha.

(6) Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Seorang pemimpin yang baik tidak di ukur dari berapa

banyak pengikutnya atau pegawainya, tetapi dari kualitas orang-orang

yang mengikuti serta berapa banyaknya pemimpin-pemimpin baru di

sekelilingnya. Pemimpin yang berhasil dan sukses adalah mereka yang

berani mengambil kesempatan dan untuk menuntaskan pekerjaan,

bukan sekedar perintah anak buah, tetapi yang penting adalah ada

hasil penuntasan pekerjaan.

(7) Mampu Memotivasi Diri dan Karyawannya

Motivasi diri dapat dilakukan dengan cara menanamkan

impian dan menjadikan menjadi kenyataan sehingga yakin dapat

mencapainya. Seorang wirausaha sukses harus memiliki niat,

kemauan, hasrat, gairah, ambisi dan kinginan untuk sukses. Seorang

wirausaha harus berani berpikiran sukses dan berani mengembangkan

kepercayaan diri. Selama ini, banyak dari kita yang tidak memiliki

motivasi untuk meraih sukses, hal itu pula yang menghalangi

kesuksesan mendekati kita.

(8) Mengetahui Dasar Pengelolaan Keuangan

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun

membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses

pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan

baik. System manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya

biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yangterbuang, pekerja yang

tidak produktif karena pengawasan tidak efektif dan daskripsi

Pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai

yang tidak efektif sehingga banyak kepuusan yang terlambat,

perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang

Page 34: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

  

keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang

tidak baik sehngga produktivitas pegawai rendah dan masih banyak

lagi pemasalahan organisasi. Kunci utama mengatur keuangan usaha

adalah disiplin untuk mematuhi presentase yang telah diatur untuk

keuangan usaha dan keluarga. Caranya dengan membedakan

kebutuhan dan keinginan.

Menurut Fadel Muhammad dalam buchari alma (2005 : 45) untuk

menjadi seorang wirausaha, seorang harus memiliki tujuh ciri yang

merupakan identitas yang melekat pada diri seorang wirausaha antara lain:

(1) kepemimpinan, (2) inovasi, (3) cara pengmbilan keputusan, (4) sikap tanggap terhadap perubahan, (5) bekerja ekonomis dan efisien, (6) visi masa depan, (7) sikap terhadap resiko.

(1) Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan faktorutama bagi seorang yang ingin berwira usaha. Dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, maka seorang wirausaha akan sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungn kerja atau personal dan efektifitas.

(2) Inovasi Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, yang di maksud bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi kea rah yang lebih produktif.

(3) Cara pengambilan keputusan Seorang wirausahawan yaknimereka yang cenderung di dominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif seorang wirausaha yang seakan-akan memiliki indra ke enam.

(4) Sikap tanggap terhadap perubahan Sikap tanggap wirausahawan terhadap perubahan relative lebih tinggi dibanding dengan orang. Lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausahawan duianggap mengandung peluang yang merupakan masukkan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan.

(5) Bekerja ekonomis dan efisien Seorang wirausaha melakukan kegiatanya dengan gaya yang smart (cerdas, pintar dan bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil maksimal.

(6) Visi masa depan

Page 35: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

  

Visi ibarat benang merang yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan pencerminan komitmen dan konsistensi.

(7) Sikap terhadap resiko Seorang wirausahawan adalah penentu resiko buka panggung resiko, maksudnya adalah mereka yang menetapkan sebuah keputusan, telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian muncul resiko itu diperkecil.

Sedang menurut Geoffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri

dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan

Sumber : Meredith (2003: 5)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari wirausahawan

antara lain adalah :

1) Seorang Wirausahawan Harus mau bekerja keras

Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan

seseorang. Apbila ingin menjadi orang yang sukses maka hrus bekerja

keras membanting tulang dalam merintis usahanya. Sikap kerja keras

harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Sebab, bagaimana orang mau

bekerja keras jika disiplin tidak ada.

Ciri-ciri Watak

1. Percaya diri 2. Berorientasi pada

tugas dan hasil 3. Pengambilan resiko

dan suka tantangan 4. Kepemimpinan 5. Keorisinalan 6. Berorientasi kemasa

depan

Keyakinan, ketidakketergantungan, individualitas, dan optimisme. Kebutuhan untuk berprestas, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif. Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik. Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Pandangan ke masa depan, prespektif

Page 36: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20  

  

2) Memiliki rasa percaya diri atau keyakinan

Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa kita melakukan

suatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Percaya diri diplementasikan dalm

tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun sabar, tidak ragu-ragu.

3) Berani mengambil resiko

Seorang wirausahawan adalah penentu resiko adalah penentu

buka panggung resiko , maksudnya adalah mereka yang menetapkan

sebuah keputusan, telah memahami secara sadar resiko yang akan

dihadapi.

4) Pandai membuat keputusan

Apabila kita dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka

buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai macam

informasi, boleh meminta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan

dan jangan ragu-ragu.

5) Kreatif

Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas,

kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi

yang baik. Kreativitas akan sangat membantu untuk menyesuaikan

produk-produk agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai

peluang dalam membangun usaha.

6) Kemampuan memimpin

Seorang wirausahawan harus mampu menjadi pemimpin yang

baik, dia memimpin sumberr daya manusia yang berbagai macam

karakternya, dan juga memimpin sumber daya non manusia yang harus

dikelola sebaik-baiknya.

Page 37: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

  

c. Tinjauan Penyelenggaraan Mata Diklat Kewirausahaan di Sekolah

Menengah Kejuruan

1) Pengertian Mata Diklat Kewirausahaan

Program diklat kewirausahaan merupakan program diklat yang

diajarkan kepada siswa SMK. Secara umum program diklat ini membekali

siswa untuk menjadi wirausahawan yang berarti orang yang pandai atau

berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,

menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta

mengatur permodalan. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK yakni

mempersiapkan tamatannya untuk bekerja di bidang tertentu maka dari

itu, SMK perlu menyiapkan bidang keahlian yang secara garis besar

program pendidikan dan latihan SMK dibagi menjadi tiga (1999: 8)

meliputi:

a) Program Normatif Program normatif memuat mata pelajaran guna memyiapkan warga Negara Indonesia yang baik.

b) Program Adaptif Program Adaptif menyiapkan pengetahuan sebagai pendukung bidang keahliannya.

c) Program Produktif Program produktif menyiapkan siswa menjadi tenaga yang produktif.

Mata diklat kewirausahaan termasuk dalam program adaptif

yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi siswa untuk

lebih menekuni bidang keahliannya. Dalam kurikulum SMK (1999: 5)

“mata diklat kewirausahaan adalah kumpulan bahan kajian dan pelajaran

yang mengungkap aneka penerapan, prinsip dan gagasan tentang

kewirausahaan”. Suryana (2003: 7) mengemukakan bahwa “ilmu

kewirausahaan adalah suatu disiplin lmu yang mempelajari tentang nilai

kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi resiko

yang mungkin terjadi”. Menurut Soemanto (2002) bahwa pendidikan

Page 38: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22  

  

kewirausahaan berusaha menjawab tantangan guna menjadikan manusia

bukan hanya mampu mencari pekerjaan melainkan untuk mengembangkan

sumber daya manusia yang mampu menciptakan pekerjaan sendiri atau

bahkan menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa mata diklat kewirausahaan adalah salah satu mata diklat yang

diajarkan kepada siswa SMK berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip,

gagasan dan resiko siswa dalam membuat perencanaan usaha atau hal

yang berkaitan dengan dunia usaha.

Berdasarkan silabus SBPP SMK yang dikutip oleh Ating Tedja

Sutrisna (1999: 121) mata diklat kewirausahaan dibagi menjadi topik

sebagai berikut:

a) Tingkat I alokasi waktu 40 jam dengan topik (1) Hakekat kewirausahaan (2) Karakteristik kewirausahaan (3) Kecerdasan emosional (4) Prinsip-prinsip pemotivasian

b) Tingkat II alokasi waktu 40 jam dengan topik (1) Wawasan bisnis (2) Analisa kebutuhan konsumen (3) Menganalisis usaha skala kecil (4) Permodalan usaha (5) Manajemen pergudangan (6) Harga pokok (7) Perpajakan (8) Promosi

c) Tingkat III alokasi waktu 40 jam (1) Proposal usaha (2) Perijinan usaha (3) Menyusun laporan keuangan (4) Studi banding (5) Praktek membuka usaha

Dari silabus tersebut mata diklat kewirausahaan dibagi menjadi

tiga topik. Masing-masing topik dipelajari dengan alokasi waktu 40jam.

Dari pembagian menjadi tiga topik tersebut mata diklat kewirausahaan

Page 39: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

  

dapat membekali siswa pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

2) Fungsi dan Tujuan Mata Diklat Kewirausahaan

Menurut kurikulum SMK (1999: 5) “Mata pelajaran

kewirausahaan berfungsi sebagai bekal pengetahuan, ketrampilan, sikap

dasar dan prinsip pengelolaan usaha agar siswa mampu berwirausaha

sesuai dengan bidang keahliannya”.

Menurut Hamalik (2003: 109) mengatakan bahwa “Tujuan

pengajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan

tercapai oleh siswa setelah berlangsung pengajaran”. Berdasarkan

pendapat tersebut, maka tujuan dari Mata Diklat Kewirausahaan adalah

agar siswa:

a) Mampu menjadi pengusaha yang mandiri secara profesional dengan

memanfaatkan situasi, kondisi, peluang, potensi lingkungan serta

keahlian dalam bidangnya.

b) Mampu berperan aktif secara profesional sebagai pengelola usaha.

c) Memiliki sikap kewirausahaan dan etos kerja baik sebagai pelaku

maupun sebagai pimpinan suatu usaha.

Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan

kewirausahaan tersebut, maka dapat membentuk jiwa kewirausahaan pada

diri siswa. Soemanto (2002: 74) mengatakan bahwa “Satu-satunya

perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang mempunyai moral,

sikap dan ketrampilan wirausaha adalah dengan pendidikan”. Melalui

dunia pendidikan, wawasan individu menjadi luas, lebih percaya diri, bisa

memilih dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kreatifitas

dan inovasi, membina moral dan karakter, serta ketrampilan individu

tersebut sehingga akhirnya mampu berdiri sendiri.

Page 40: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24  

  

3) Pola Pembelajaran Mata Diklat Kewirausahaan di Sekolah

Menengah Kejuruan

Pelaksanaan life skill kewirausahaan di SMK dapat dilaksanakan

melalui pendekatan : 1). reorientasi pembelajaran, 2). pengembangan

budaya sekolah, pengembangan manajemen sekolah dan hubungan

sinergis dengan masyarakat.

Adapun pola pembelajaran kewirausahaan adalah :

a) Pembukaan Wawasan

Pembukaan wawasan dilakukan melalui kegiatan seperti: ceramah,

diskusi, mengundang lulusan SMK yang berhasil, mengundang

wirausahawan yang berada di sekitar sekolah agar menceritakan

keberhasilan dan kegagalan yang pernah mereka alami atau

mengunjungi perusahaan, melalui pengamatan langsung melalui

pemagangan atau studi banding.

b) Penanaman Sikap

Penanaman sikap dilakukan melalui pembiasaan dan pemberanian

melakukan sesuatu. Kadang-kadang harus melalui “tekanan”,

“keterpaksaan” dalam arti positif antara lain dengan cara pemberian

batas waktu (deadline).

c) Pembekalan Teknis

Bertujuan memberi bekal teknis dan bermanfaat bagi perjalanan hidup

anak didik, bukan ilmu yang muluk-muluk.

d) Pembekalan pengalaman awal

Bertujuan mendorong anak didik berani “melangkah”, merasakan

kenikmatan keberhasilan dan belajar dari pahitnya kegagalan.

(Sumarsono, 2009 ).

Agar proses transformasi tersebut berjalan lancar, ada beberapa

syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses pendidikan, antara

lain:

Page 41: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

  

a) Adanya hubungan edukatif yang baik antara pendidik dan terdidik.

Hubungan edukatif ini dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang

diliputi kasih sayang, sehingga terjadi hubungan yang didasarkan atas

kewibawaan. Hubungan yang terjadi antara pendidik dan peserta didik

merupakan hubungan antara subyek dan subyek.

b) Adanya metode pendidikan yang sesuai. Sesuai dengan kemampuan

pendidik, materi, kondisi peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan

kondisi lingkungan di mana pendidikan tersebut berlangsung.

c) Adanya sarana dan perlengkapan pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhuan. Sarana tersebut harus didasarkan atas pengabdian pada

peserta didik, harus sesuai dengan stiap nilai yang ditransformasikan.

Adanya suasana yang memadai, sehingga proses transformasi

nilai-nilai tersebut berjalan wajar, serta dalam suasana yang menyenangkan.

Adapun beberapa nilai kewirausahaan yang perlu mendapat perhatian dalam

program pendidikan antara lain: kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan

diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian, kesesuaian, setia, dapat

dipercaya, hormat, cinta, kasih sayang, peka, tidak egois, baik hati, ramah,

adil dan murah hati. (Prasetyo: 2009).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

tahun 2007 tentang Standar Isi, bahwa struktur kurikulum SMK mencakup

antara lain mata pelajaran kewirausahaan dengan jumlah 192 jam. Standar

Kompetensi Lulusan pada mata pelajaran kewirausahaan adalah :

a) Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan

sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya

b) Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di

lingkungan masyarakatnya

c) Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif

dalam kehidupannya

Page 42: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26  

  

d) Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam

bidangnya

4) Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

a) Tujuan Sekolah Menangah Kejuruan secara Umum

SMK sebagai satuan pendidikan kejuruan sebagaimana

ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU Sistem Pendidikan

Nasional, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu, dimana

tujuan umum dari SMK dalam buku I Kurikulum Berbasis

Kompetensi SMK (2004: 6) adalah sebagai berikut:

(1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

(2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara

yang berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

demokratis, dan bertanggung jawab.

(3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan

kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya

bangsa Indonesia.

(4) Mengembangkan potensi peserta didik agar mereka memiliki

kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut

memelihara dan melestarikan lingkungan hidup serta

memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

b) Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Secara Khusus

Selain tujuan umum SMK seperti yang telah disebutkan di

atas, Sekolah Menengah Kejuruan juga memiliki tujuan-tujuan khusus

sebagaimana tercantum dalam GBPP (Depdiknas,2004:6):

Page 43: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27  

  

(1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

(2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

(3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

(4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-komptensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

c) Jenis-jenis Pendidikan Kejuruan

Berdasarkan keputusan Mendikbud No. 080/U/1993, SMK

digolongkan menjadi 6 kelompok dan terdiri dari 100 program studi,

keenam kelompok tersebut adalah:

(1) Kelompok Pertanian dan Kehutanan (2) Kelompok Teknologi dan Industri (3) Kelompok Bisnis dan Manajemen (4) Kelompok Pariwisata (5) Kelompok Kesejahteraan Masyarakat (6) Kelompok Seni dan Kerajinan

2. Penelitian yang Relevan

Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui keaslian sebuah karya

ilmiah. Untuk mengetahui keaslian penelitian ini akan dipaparkan beberapa

penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

a. Penelitian yang dilakukan oleh Warren Byabashaija, Makerere University

Business School, Kampala; (2) Isaac Katono, Uganda Christian University,

Kampala; (3) Robert Isabalija; Southern University & A&M College, Baton

Rouge. Penelitian ini meneliti mengenai dampak pendidikan kewirausahaan

dalam memulai wirausaha bagi mahasiswa di Uganda. Dalam penelitian ini

sampelnya adalah mahasiswa perguruan tinggi di Uganda. Mahasiswa

Page 44: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28  

  

menjawa pertanyaan sebelum mengikuti pendidikan kewirausahaan dan

sesudah mengikuti pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi. Dalam

penelitian ini bukti menunjukkan bahwa kewirausahaan bukanlah suatu

pilihan karir bagi individu dengan pendidikan perguruan tinggi. Masyarakat

Uganda tidak berharap berkarir menjadi seorang wirausahawan. Penemuan

mengejutkan dalam penelitian ini adalah tidak ditemukan pengaruh situasional

faktor pada hubungan antara niat dengan sikap yang bersifat wirausahawan.

Dalam penelitian tersebut didapat kesimpulannya sebagai berikut:

“The study did not find undue collinearity between subjective norms and perceived desirability or perceived feasibility as to regard them as indistinguishable. For a long time, anecdotal evidence in Uganda has indicated that entrepreneurship was not an esteemed career option for individuals with college education. We expected this negative societal bias to manifest itself in the relationship between subjective norms and perceived desirability of entrepreneurship. According to Azjen‟s (1991) theory of planned behavior, the greater the expectation or pressure from society, the greater the gravitation towards the behavior in question. Indeed, in the current study, the relationship was positive meaning that positive norms enhance perceived desirability of entrepreneurship as a career. Since Ugandan society would not expect or pressure a college graduate to opt for entrepreneurship as a first choice career it was not surprising that perceived desirability had very few high values (right-skewed). The surprising finding in our study was the lack of significant finding for the moderating influence of situational factors on the relationship between entrepreneurial attitudes and intentions. Learned (1992), Kennedy et al (2003), and Aldrich and Cliff (2003) found that family commitments were a major influence on self-employment decisions while Boden (1999) found a significant relationship for women. One reason that comes to mind for our lack of significant finding is that at college level, students are able distinguish between necessity and opportunity entrepreneurship.” (Terjemahan dari kesimpulan di atas adalah dalam Studi kami tidak temukan kolerasi antara norma-norma hubungan dan merasa keinginan atau merasa kelayakan seperti penyebabnya tidak dapat dibedakan. Dalam jangka waktu panjang, bukti anekdot di Uganda telah menunjukkan bahwa kewiraswastaan bukanlah suatu dipandang pilihan karier untuk individu dengan pendidikan perguruan tinggi. Kita mengharapkan penyimpangan bermasyarakat negatif ini untuk menjelma menjadi dirinya sendiri dalam

Page 45: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

  

hubungan antara norma-norma hubungan dan merasa keinginan kewiraswastaan. Menurut Azjen (1991) teori tentang perilaku direncanakan, semakin besar semakin harapan atau memaksa dari masyarakat, semakin besar semakin gravitasi ke arah perilaku yang dimasalahkan. Tentu saja, di dalam pembelajaran yang sekarang, hubungan adalah maksud/arti positif yang positif norma-norma tingkatkan keinginan kewiraswastaan dirasa sebagai karier. Sejak itu, masyarakat Uganda tidak akan harapkan atau memaksa suatu perguruan tinggi lulus untuk memilih untuk kewiraswastaan sebagai karier pilihan pertama, hal itu tidaklah mengejutkan bahwa keinginan yang dirasa mempunyai sangat sedikit nilai-nilai tinggi (right-skewed). Penemuan mengejutkan dalam studi ini adalah ketiadaan temuan penting untuk moderat pengaruh situational faktor pada [atas] hubungan antara niat dan sikap bersifat usahawan. Pembelajaran ( 1992), Kennedy et Al ( 2003), dan Aldrich Dan Karang ( 2003) ditemukan komitmen keluarga itu adalah suatu pengaruh utama pada self-employment, sedangkan keputusan Boden ( 1999) ditemukan suatu hubungan penting untuk wanita-wanita. Satu alasan yang datang untuk mengurus untuk temuan yang penting yang tidak ada di penemuan kami adalah bahwa pada tingkatan perguruan tinggi, para siswa dapat membedakan antara keperluan dan kewiraswastaan kesempatan.)

Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang

akan dilakukan peneliti, yaitu meneliti mengenai dampak pendidikan

kewirausahaan dalam menumbuhkembangkan minat berwirausaha. Perbedaan

dengan penelitian ini adalah dalam penelitian tersebut pendidikan

kewirausahaan tidak memberikan dampak terhadap minat berwirausaha

mahasiswa, tidak ditemukannya pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Hessel Oosterbeek, Mirjam van Praag, Auke

Ijsselstein di Amsterdam University. Penelitian ini meneliti mengenai dampak

program pendidikan kewirausahaan terhadap keterampilan dan motivasi

berwirausaha bagi mahasiswa perguruan tinggi. Setengah data dikumpulkan

data diolah dengan statistic deskritif. Sampel dalam penelitian ini adalah 562

mahasiswa dari empat program studi. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa

smahasiswa sudah memiliki perspektif yang nyata dalam diri mereka untuk

mempertimbangkan menjadi wirausahawan.

Page 46: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30  

  

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

“This paper analyzes the impact of the leading entrepreneurship education program on entrepreneurial competencies and intentions using an instrumental variables approach in a difference-in-differences framework. We exploit that the program was offered to students at one location of a school but not to students at another location of the same school. We instrument treatment by relative distance of parents’ place of residence to the locations. The results show that the program does not have the intended effect: The effects on students’ self-assessed entrepreneurial skills (and traits) are not significantly different from zero and the point estimates are even negative. The effect on entrepreneurial intentions is significantly negative. This result stands in sharp contrast to earlier positive outcomes of assessments based on the appreciation of the parties involved. The results can possibly be related to the fact that students have obtained more realistic perspectives both on themselves as well as on what it takes to be an entrepreneur. A more realistic self-perception may have caused the (insignificant) decreases in the traits measures among students in the treatment group relative to the control group. In the same vain, changes in self-perception might have caused the slight decreases in the entrepreneurial skill levels of program participants relative to non-participants as these are of the same order of magnitude as the changes in traits scores. However, the fact that these changes in self-perception are reflected in lower skill levels and are apparently not (at least) compensated by higher actual levels of these skills is worrisome and indicative of the ineffectiveness of the program at the school of our study. The negative impact of the program on the intention to become an entrepreneur can be due to a more realistic view of what is needed to start an own business as was suggested in interviews that were held with lecturers and coaches. More indirectly, participants might have lost their (over-)optimism (as reflected in their lower self-perception) and this may have caused a lower interest in entrepreneurship. Alternatively, the program participants may simply have disliked the program. Various factors may have contributed to that: participation is compulsory, the time and effort input demanded from participants is high relative to the credit points they earn, and the number of students per group is large (ten on average) which may hamper active involvement and may have caused some participants to free-ride. The contribution of our study is that it is the first solid impact evaluation of the SMC program. However, the internal validity comes at a cost: the lack of external validity since we analyze the program in only one school. We do not base any policy implications on the results of just one study. The implication of our study is that more impact evaluations along the lines of our study should be

Page 47: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

  

conducted in collaboration with the schools in order to ensure a random allocation of students across treatment and control groups. Moreover, studies that assess the effectiveness of variants of the program in terms of aspects such as the entrepreneur team’s size, the duration of the program, mandatory versus voluntary participation in the program and the number of student credit points earned would be instructive”. (Terjemahan dari kesimpulan di atas adalah Penelitian ini meneliti dampak program pendidikan kewiraswastaan yang terkemuka pada niat dan kemampuan bersifat usahawan dengan menggunakan suatu variabel sebagai instrumen pendekatan dalam suatu perbedaan-perbedaan kerangka. Kita tidak memanfaatkan program telah ditawarkan ke para siswa yang ada penempatan suatu sekolah tetapi ke para siswa pada penempatan yang lain sekolah yang sama. Hasil menunjukkan bahwa program tidak ada yang diharapkan mempengaruhi: Efek atas ketrampilan siswa bersifat usahawan self-assessed dan ciri tidaklah dengan mantap berbeda dari nol dan titik perkiraan bahkan negatif. Efek pada niat bersifat usahawan hal negatif dengan mantap. Hasil ini berdiri dalam kontras jelas menghasilkan hal positif dalam penilaian yang lebih awal berdasar pada penghargaan. Hasil yang mungkin dihubungkan dengan fakta bahwa para siswa sudah memperoleh perspektif yang lebih realistis kedua-duanya atas diri mereka pada apa pertimbangan suatu usahawan. Suatu self-perception yang lebih realistis mungkin telah menyebabkan penurunan ciri dalam mengukur antar siswa di dalam kelompok perawatan sehubungan dengan kelompok pengendali. Dalam hal yang sama, perubahan di dalam self-perception mungkin telah menyebabkan yang sedikit penurunan ketrampilan yang bersifat usahawan tingkat peserta program sehubungan dengan bukan peserta seperti ini menjadi perhatian yang sama penting ketika perubahan dalam nilai. Bagaimanapun, faktanya bahwa ini perubahan self-perception tidak dicerminkan di dalam tingkatan ketrampilan lebih rendah dan terlihat sedikitnya yang digantikan oleh tingkatan yang nyata lebih tinggi dari ketrampilan ini adalah kekhawatiran dan yang mengindikasikan untuk ketidakberhasilan program di sekolah studi kami. Dampak yang negatif program pada niat untuk menjadi suatu usahawan dapat dalam kaitan dengan suatu pandangan yang lebih realistis dari apa yang diperlukan untuk memulai suatu bisnis kepunyaan seperti telah diusulkan di dalam wawancara yang telah dilakukan bersama dengan dosen dan pelatih. Lebih secara tidak langsung, peserta mungkin telah hilang optimis mereka ketika dicerminkan dalam self-perception lebih rendah dan ini mungkin telah menyebabkan suatu lebih rendah minat akan berwirausaha. Sebagai alternatif, peserta program yang bisa dipastikan sudah tidak berminat pada program itu. Berbagai faktor mungkin telah mendukung bahwa: keikutsertaan adalah wajib, waktunya dan masukan usaha menuntut dari peserta adalah sanak keluarga tinggi kepada poin-

Page 48: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32  

  

poin kredit yang mereka dapat, dan banyaknya para siswa saban kelompok adalah besar yang boleh menghambat keterlibatan aktip dan mungkin telah menyebabkan beberapa peserta ke free-ride. Kontribusi dari studi kami adalah bahwa itu adalah lebih dulu dievaluasi dampak padat program SMC. Akan tetapi, kebenaran yang internal datang pada suatu biaya: ketiadaan kebenaran eksternal karena kita meneliti program itu hanya satu sekolah. Kita tidak mendasarkan implikasi kebijakan atas hasil satu studi saja. Implikasi dari studi kami adalah bahwa lebih evaluasi dampak sepanjang studi kami harus diselenggarakan bekerjasama dengan sekolah dalam rangka memastikan suatu alokasi para siswa yang diacak. Lebih dari itu, belajar yang menilai efektivitas varian program dalam kaitan dengan aspek seperti usahawan ukuran regu, jangka waktu program, wajib dalam keikutsertaan di dalam program dan banyaknya poin-poin kredit siswa yang yang didapat akan bersifat mengandung pelajaran.)

Persamaan dari penelitian tersebut dengan penelitian yang

dilakukan peneliti adalah meneliti mengenai dampak pendidikan

kewirausahaan terhadap motivasi dan ketrampilan berwirausaha. Dan hasilnya

menunjukkan perbedaan dengan hasil penelitian ini, yaitu dalam penelitian

tersebut tidak ada pengaruh dari pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi

dan kerampilan berwirausaha, siswa telah mempunyai perspektif sendiri

dalam menumbuhkan motivasi dan keterampilan berwirausaha.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Tur Nastiti, Nurul Indarti dan Rokhima

Rostiani dengan judul “Minat Berwirausaha Mahasiswa Indonesia dan

Cina”. Studi ini ditujukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang

mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa Indonesia dan Cina.

Hasilnya menunjukkan perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi minat

berwirausaha pada mahasiswa Indonesia dan Cina. pencapaian, lokus kendali,

efikasi pribadi, dan kesiapan instrument, sedangkan mahasiswa Indonesia oleh

efikasi pribadi. Implikasi bagi universitas dan pemerintah turut didiskusikan.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Machmudun dengan judul skripsi “Analisis

Minat Berwirausaha Siswa di SMK Negeri 6 Surakarta”. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui: (a) bagaimana minat berwirausaha siswa di

SMK N 6 Surakarta, (b)faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha

Page 49: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

  

siswa di SMK N 6 Surakarta, (c) kendala-kendala yang dihadapi dalam

menumbuhkan minat berwirausaha siswa di SMK N 6 Surakarta, (d) usaha-

usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang timbul dalam

pengembangan minat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (a) adanya minat siswa

untuk berwirausaha di SMK Negeri 6 Surakarta, (b) faktor-faktor yang

mendorong timbulnya minat berwirausaha siswa di SMK N 6 Surakarta antara

lain faktor internal dan eksternal, (c) kendala yang menghambat minat

berwirausaha siswa di SMK N 6 Surakarta antara lain kendala internal yaitu

tingkat kreatifitas yng berbeda-beda, adanya keraguan karena keterbatasan

pinjaman modal, penguasaan materi kewirausahaan yang masih minim dan

kendala eksternal yaitu pandangan sebagian orang tua siswa yang masih

menganggap rendah pekerjaan sebagai wirausahawan, (d) usaha yang

dilakukan untuk menumbuhkan minat berwirausaha di SMK N 6 Surakarta

antara lain: usaha internal yaitu melatih diri dn memberikan pelatihan tentang

pengembangan kreatifitas, pemberian pinjaman modal yang terstruktur. Usaha

eksternal yaitu mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa guna

menyamakan pandangan tentang pentingnya kegiatan kewirausahaan.

Penelitian ini memberikan gambaran awal bagi peneliti tentang

pendidikan kewirausahaan dan minat berwirausaha siswa, kendala-kendala yang

dihadapi siswa dalam menumbuhkan menumbuhkan minat berwirausaha dan

upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang timbul.

Dari beberapa penelitian yang relevan yang mengkaji tentang minat

kewirausahaan tersebut memberikan gambaran awal mengenai minat

berwirausaha di lingkungan siswa. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa

minat berwirausaha masih rendah, banyak kendala-kendala yang dihadapi.

Page 50: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34  

  

B. Kerangka Berfikir

Kondisi masyarakat Indonesia belum sepenuhnya kondusif untuk

berkembangnya bibit berwirausaha. Di samping itu untuk menghadapi masa depan

perlu perekonomian yang sehat dan kokoh dengan meningkatkan sumber daya

manusia yang lebih mandiri, beretos kerja tinggi dan produktif. Dilihat dari tingkat

pendidikan yang ada nampak bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia yang

masih rendah.

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen dibekali

ketrampilan dan pengetahuan sebagai bekal awal yang dapat digunakan dalam

bekerja setelah lulus sekolah. Sesuai dengan tujuan dari SMK yaitu menyiapkan

lulusannya menjadi seorang yang produktif, adaptif dan kreatif, lulusan dari SMK

diharapkan mampu langsung terjun di dunia usaha. Melalui bekal awal pengetahuan

tentang kewirausahaan yang diperoleh siswa di sekolah, peneliti berusaha meneliti

tentang pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan dalam

menumbuhkembangkan minat berwirausaha siswa.

Dalam penelitian ini, siswa mengikuti pelaksanaan pembelajaran mata

diklat kewirausahaan dengan strategi pembelajaran dari guru, dalam pembelajaran

terdapat kendala yang dihadapi dan akan dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi

kendala tersebut.

Page 51: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

  

ya

Gambar 1. Kerangka Berfikir

S

I

S

W

A

Proses

Pembelajaran

MD KWU

Strategi

Pembelajaran

Kendala Solusi

GURU

Page 52: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengambil tempat di

SMK Negeri 1 Karanganyar, adapun pertimbangan strategis yang mendorong

penelitian di lokasi tersebut adalah:

a. Tersedia data untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini.

b. Lokasi SMK N 1 Karanganyar mudah dijangkau oleh peneliti dan dekat

dengan tempat tinggal asal peneliti sehingga memudahkan dalam pelaksanaan

penelitian.

c. Peneliti memiliki pengalaman lapangan di lokasi penelitian dalam masa

Praktek Pengalaman Lapangan selama 3 bulan yang akan memudahkan

peneliti bila terjun kembali ke lokasi tersebut.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah proposal ini disetujui dan

telah mendapat ijin dari pihak-pihak terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan

mulai dari bulan Januari sampai bulan Juli.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Atas dasar teori yang telah disusun dan melihat permasalahan yang

ada dalam penelitian ini, maka pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif. Menurut Moleong (2006: 6 ) penelitian kualitatif adalah:

Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yag alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Page 53: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

  

Sedangkan bentuk penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan

terhadap variabel mandiri/tunggal yaitu tanpa mengaitkan dengan variabel lain.

Peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap objek, sehingga objek dibiarkan

seperti kondisi aslinya dan apa adanya. Sutopo (2002: 112) menyatakan “Suatu

penelitian disebut sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian tersebut hanya

dilakukan pada satu karakteristik. Artinya, penelitian tersebut hanya dilakukan

pada satu sasaran.”

2. Jenis Penelitian

Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Ciri-

ciri penelitian deskriptif kualitatif adalah:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada sekarang, pada masalah-

masalah aktual

b. Data yang dikumpulkan mulai disusun, dijelaskan kemudian di analisa.

(Surakhmad, 2004: 140)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif

adalah mempelajari masalah-masalah dari masyarakat, lembaga, situasi-situasi

tertentu, sikap, tanggapan, pandangan berdasarkan fakta yang ada.

Dalam penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan kali ini adalah

menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Dalam mengkaji masalah ini

peneliti secara mendetail dan lengkap dibutuhkan suatu pendekatan permasalahan

melalui pemilihan strategi yang tepat. Strategi yang dipilih oleh peneliti

digunakan sebagai dasar untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk

menyajikan analisis hasil penelitian. Strategi penelitian tunggal terpancang

merupakan kegiatan pengumpulan kegiatan data yang lebih terarah berdasarkan

tujuan dan pertanyaan-pertanyaan peneliti yang lebih dahulu diajukan. Dalam

penelitian tunggal terpancang peneliti hanya memusatkan pada penelitiannya pada

beberapa hal yang sesuai dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan.

Page 54: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38  

  

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Menurut Iskandar (2008: 100), “Secara garis besar data penelitian dapat

digolongkan menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif (data

statistik)”. Dalam pendekatan kualitatif, data atau informasi yang menjadi bahan

baku penelitian untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer dan data

sekunder (Iskandar, 2008: 252). Dalam sumber tersebut disebutkan bahwa data

primer merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan observasi,

wawancara, maupun penyebaran angket. Sedangkan data sekunder merupakan data

yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi

dokumentasi (analisis dokumen) berupa penelaahan terhadap dokumen pribadi,

resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan (literatur laporan, tulisan,

dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian

(Iskandar, 2008: 253).

a. Dalam penelitian ini data primer berasal dari:

1) Hasil observasi yang berupa kata-kata, aktivitas/tindakan dan foto.

2) Hasil wawancara yang berupa kata-kata.

b. Data sekunder berasal dari:

Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen resmi SMK Negeri 1

Karanganyar, laporan, peraturan-peraturan dan referensi yang relevan dengan

masalah penelitian

2. Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena

ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan

informasi yang diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus berfikir

mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga

validitasnya. Sumber data berasal dari manusia, dokumen, arsip dan benda-benda

lainnya. Menurut Loftland (2006:157) yang dikutip Moleong, “Sumber data utama

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, dan selebihnya adalah data

Page 55: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

  

tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sedangkan menurut Goez Le Comte dalam

Sutopo (2002:54) “Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, tingkah

laku, dokumen dan arsip dan berbagai benda lain”. Untuk memperoleh data informasi

yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut di atas maka sumber

data diambil dari:

1. Informan

Adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan

dikaji dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Informan dalam hal ini

meliputi guru mata diklat kewirausahaan dan siswa tingkat XI program Keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Karanganyar, serta beberapa pejabat

di lingkunagn SMK Negeri 1 Karanganyar.

2. Peristiwa

Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari aktivitas, perilaku

sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari pengamatan

peristiwa, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu bisa terjadi secara

lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Peristiwa sebagai sumber

beragam dari berbagai peristiwa baik yang terjadi secara sengaja atau tidak.

Informan dalam hal ini meliputi guru mata diklat kewirausahaan dan siswa

tingkat XI program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

Karanganyar, serta beberapa pejabat di lingkunagn SMK Negeri 1 Karanganyar.

3. Lokasi

Informasi mengenai lokasi atau aktivitas diperoleh dari tempat

penelitian yaitu di SMK Negeri 1 Karanganyar.

Page 56: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40  

  

4. Dokumen

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan mempelajari

dokumen, arsip, laporan buku, peraturan dan lain-lain yang berkaitan dengan

penelitian yang terdapat di SMK Negeri 1 Karanganyar.

D. Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan)

Dalam penelitian ini peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti

hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan

tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan ini peneliti

menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Moleong (2004:165)

mengemukakan bahwa “Dengan purposive sampling ini terkandung maksud untuk

menjaring sebanyak mungkn informasi dari berbagai macam sumber”.

Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (Snowball Sampling). Teknik

snowball sampling adalah teknik pengambilan sampling tanpa persiapan tetapi

mengambil orang pertama yang dijumpai, dan selanjutnya mengikuti petunjuknya

untuk mendapatkan sampling berikutnya sehingga mendapat data lengkap dan

mendalam. (Sutopo, 2002: 37)

Dalam teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan

informan yang mengetahui permasalahan yang sedang diteliti, yaitu dengan cara

menunjuk seorang informan kemudian informan yang terpilih dapat menunjuk

informan yang lebih tahu, sehingga akan didapat data yang lebih lengkap. Dalam

penelitian ini yang menjadi titik awal penarikan sampel adalah guru mata diklat

kewirausahaan SMK Negeri 1 Karanganyar. Tahap kedua dari informan yang

pertama selanjutnya menunjuk informan yang dirasa lebih mengetahui tentang

permasalahan yang sedang diteliti, kemudian peneliti mewawancarai informan

tersebut dan demikian selanjutnya sampai diperoleh data yang mendalam dan data

yang dikumpulan benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Page 57: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

  

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang digunakan

meliputi:

1. Wawancara

Moleong (2006: 186) menyatakan “Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu”. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data atau informasi dengan cara tanya jawab yang dikerjakan

dengan sistematis dan mendalam serta berlandaskan pada tujuan penelitian.

Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara terbuka dimana pihak yang

diwawancarai juga mengetahui bahwa dia juga diwawancarai. Pertanyaan yang

disampaikan dilakukan secara bebas tetapi tetap mengarah pada permasalahan

yang diteliti. Data yang dikumpulkan dengan wawancara merupakan data penguat

bagi penemuan data yang dikumpulkan dengan pengamatan, sekaligus data-data

lain yang diperlukan untuk mendukung penjelasan permasalahan penelitian.

2. Observasi atau pengamatan

Moleong (2006: 175) menyatakan “pengamatan memungkinkan

pengamat untuk melihat dunia sebagaimana di liht oleh subjek penelitian, hidup

pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek.” Dari

pendapat tersebut terlihat jelas bahwa teknik pengambilan data dengan

pengamatan akan membawa peneliti pada pemahaman yang sama dengan subjek

yang diteliti akan sebuah obyek.

Peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data-data

yang ada di lapangan. Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung, yaitu dengan terjun langsung ke SMK Negeri 1 Karanganyar dengan

Page 58: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42  

  

mengamati kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam

mata diklat kewirausahaan. Teknik ini untuk mengamati aktivitas guru dan siswa

serta kondisi lokasi penelitian. Kegiatan observasi dilakukan secara formal

maupun informal dan tidak hanya dilakukan sekali tetapi berulang-ulang sebab

pengulangan tersebut data yang diperoleh lebih valid.

3. Dokumentasi

Informasi yang terdapat dalam dokumen sangat mendukung dalam

suatu penelitian. Dalam analisis ini akan menjadi sumber data untuk mendapatkan

data yang lengkap dan mempermudah dalam penelitian antara lain dokumen dan

arsip yang berada di SMK Negeri 1 Karanganyar yang ada hubungannya dengan

penelitian tersebut. Dokumen yang dimaksud misalnya struktur organisasi

sekolah, data jumlah murid sekolah, latar belakang orang tua murid dan yang lain-

lain.

F. Validitas Data

Validitas data akan menunukkan bahwa yang diamati peneliti sesuai

dengan apa yang sesungguhnya ada pada lokasi penelitian dan penjelasan dari

deskripsi permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk menganalisa

data kualitatif digunakan suatu teknik yang disebut Triangulasi.Menurut Moleong

(2004: 178), “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu”.

Triangulasi menurut Patton yang dikutip oleh Sutopo (2002:31)

disebutkan ada empat macam triangulasi yaitu:

1. Data Triangulation (Triangulasi Data)

Dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data

yang sama.

2. Investigator Triangulation (Triangulasi Penyelidik)

Page 59: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

  

Pengumpulan data yang semacam dilakukan oleh beberapa peneliti.

3. Methodological Triangulation (Triangulasi Metode)

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun

dengan mengumpulkn data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda.

4. Theoritical Triangulation (Triangulasi Teori)

Melakukan penelitian tentang topic yang sama dan datanya dianalisis dengan

menggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data

dan triangulasi metode. Dimana triangulasi data digunakan untuk pengumpulan data

sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yng berbeda. Sedangkan

triangulasi metode digunakan untuk pengumpulan data yang sejenis tetapi dengan

teknik pengumpulan data yang berbeda.

G. Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan

bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Menurut Bondan & Biken

yang dikutip oleh Moleong (2006: 248) mengatakan “Analisis data adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”. Teknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan model teknik analisis interaktif yang dimulai dari

tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Langkah-langkah dalam analisis data:

1. Data kualitatif terutama terdiri dari kata-kata, bukan angka-angka. Data yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi tersebut

dikumpulkan menjadi satu untuk diproses lebih lanjut.

2. Reduksi Data

Page 60: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44  

  

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan data kasar yang muncul dari catatan yang tertulis di lapangan.

Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian dan berlanjut

sesudah penelitian lapangan sampai dengan laporan akhir tersusun.

3. Sajian Data

Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi, deskripsi

dalam betuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada

rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian

data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan

menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek

penelitian.

4. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu

kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan masih bersifat sementara,

kemudian meningkat sampai pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu

pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses

analisa data. Untuk lebih jelasnya proses analisis data dalam penelitian ini, dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gb.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Milles dan Huberman, 1992: 20)

REDUKSI DATA PENYAJIAN

DATA

KESIMPULAN &

VERIFIKASI

PENGUMPULAN

DATA

Page 61: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

  

H. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini mulai dilakukan berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun ke

lapangan mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal penelitian dan

mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yaitu:

wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan untuk

melengkapi data yang lain sehingga data yang dkumpulkan benar-benar valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan tersebut

sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang dianalisis

dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam pengumpulan data yang

merupakan data pendukung dalam mencapai tujuan penelitian.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data

yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir penelitian yang mencakup semua kegiatan yang

berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai, ditulis dan dilaporkan

kepada pihak–pihak yang berkepentingan dengan bentuk laporan yang sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Page 62: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46  

  

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat dibuat bagan prosedur

penelitian sebagai berikut:

 

 

 

 

 

Gb. 2: Skema Prosedur Penelitian

Persiapan

Penelitian

Pembuatan

Proposal dan

Penelitian

Perijinan

Analisis Data Akhir

Pengumpulan

Data

Penarikan

Kesimpulan

Analisis Data Awal

Pembuatan Dan

Penggandaan Laporan

Page 63: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/ Objek Penelitian

1. Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar

Berdiri 7 Nopember 1963 dengan SK MENDIKBUD No. 974/B-

3/Kedj Dikenal dengan sebutan SMEA. Jumlah Siswa 1.446 / 37 Rombongan

Belajar . Luas Lahan 7.656 M2 dan Luas Gedung 4.750 M2 seluruh gedung

berlantai 2. Luas lahan pengembangan 1.821 m2 masih dalam proses pengadaan

melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar .

Halaman/Taman : 1.947 M2 disertai dengan Lap. OR seluas : 788 M2. Lain-lain :

1.498 M2

a. VISI

Setiap organisasi selalu mempunyai pandangan ke depan. Visi organisasi-

organisasi harus dibawa agar dalam bekerja tetap konsisten dan eksis ,

antisipatif, inovatif serta proaktif. Penetapan visi sebagai bagian dari

perencanaan strategis yang merupakan suatu langkah penting dalam

perjalanan organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya,

tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi

sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh

karena itu visi organisasi harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Visi adalah suatu pedoman dan pendorong organisasi untuk mencapai

tujuannya. Organisasi selalu memperbarui atau menyesuaikan visinya agar

dapat mewujudkan apa yang diinginkan serta mengkomunikasikannya kepada

semua staff guna memperoleh dukungan partisipasi semua pihak. Untuk

menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam memberikan dukungan yang

prima, rumusan visi diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya. Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi

Page 64: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48  

  

yang dimiliki serta proyeksi yang diinginkan ke depan, maka visi yang

ditetapkan pada SMK Negeri 1 Karanganyar adalah:

Mewujudkan SMK yang di percaya oleh masyarakat sebagai lembaga

Diklat yang unggul serta mampu menjawab tantangan dalam perubahan

di era global.

b. MISI

Adapun untuk mendukung perwujudan visi, maka misi yang akan dijalankan

SMK Negeri 1 Karanganyar adalah sebagai berikut:

1) Membekali peserta diklat dengan kompetensi yang memadai sesuai

dengan kebutuhan lapangan kerja dan mampu berwirausaha

2) Membekali peserta diklat agar memiliki etos kerja yang tinggi dan berbudi

pekerti yang luhur

c. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar

1) Menyiapkan siswa menjadi insan cerdas, terampil dan kompetitif untuk

memasuki lapangan kerja, memilih karir dan mampu mengembangkan diri

sesuai bidang keahliannya.

2) Menyiapkan siswa memungkinkan melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

Mendapatkan sertifikat penjamin mutu : SMM ISO 9001 : 2000 dari

UKAS Quality Management Inggris dengan sertifikat : 19281 ISSUE No. 1

tanggal 13 Maret 2007.

Sekolah Standar Nasional (SSN) diraih pada 2003 dengan Surat

Penetapan Direktur Dikmenjur No. 1829/C5.3/MN/2003 tanggal 7 Oktober

2003. . Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Tahun 2008 dengan Surat

Keputusan Direktur PSMK No. 2858/C5.3/Kep/KU/2008 tanggal 8 Juli 2008

SMK Negeri 1 Karanganyar ditetapkan sebagai Tempat Uji

Kompetensi (TUK) untuk menyelenggarakan Uji Kompetensi kepada siswa SMK

dan masyarakat yang ingin mendapat pengakuan tentang kompetensi yang

Page 65: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

  

dimiliki. Sertifikat Kompetensi akan diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi

(LSP) jika yang bersangkutan lulus ujian. Sertifikasi ini sangat membantu dalam

mencari pekerjaan.

Daftar Program Uji Kompetensi di SMK N 1 Karanganyar:

a. Program Keahlian Multimedia, berdasarkan SK Lembaga Sertifikasi Profesi

Telematika No. SKV - 00107 - WPT - IX - 2007.

b. Program Keahlian Tata Busana, berdasarkan Rekomendasi dari Sertifikat

TUK Lembaga Sertifikasi Program Garmen No. 076 - LO / LSP - G / IV / 08

tanggal 27 Oktober 2008.

c. Program Keahlian Penjualan, berdasarkan Rekomendasi dari Asosiasi Profesi

Penjualan Indonesia (APPI) tanggal 21 November 2008

d. Program Keahlian Administrasi Perkantoran, berdasarkan SK Lembaga

Sertifikasi Profesi Administratif Profesional dan Sekretaris Indonesia No.

003/SK/DPP/III/09 Tanggal 15 Maret 2009

e. Program Keahlian Akuntansi, berdasarkan SK Lembaga Sertifikasi Profesi

Teknisi Akuntansi No. 106/SKEP/LSP-TA/IAIKAPDI/XII/09

f. Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata

2. Lokasi Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 1 Karanganyar

SMK Negeri 1 Karanganyar terletak di jalan Monginsidi No. 1

Karanganyar Surakarta. SMK ini seluruhnya dan mempunyai batas-batas sebagai

berikut :

Sebelah barat : SMK Bakti Karya

Sebelah timur : MAN karanganyar

Sebelah utara : Perumahan warga, pertokoan

Gedung SMKN 1 Karanganyar terletak diantara sekolah-sekolah lain,

diantaranya MAN Karanganyar, rumah warga sekitar, dan sebagainya. Maka

tidak mengherankan apabila pada jam-jam masuk sekolah lalu lintas di depan

Page 66: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50  

  

SMKN 1 Karanganyar sangat ramai dan padat. Selain itu SMKN 1 Karanganyar

didirikan di atas tanah seluas dengan luas bangunan yang terdiri dari :

a. Gedung / ruang kelas

Ruang kelas rata-rata berukuran (7x8)m² dengan tinggi yang cukup, sehingga

memenuhi syarat untuk ruang belajar yang baik

b. Laboratorium : komputer, mengetik

c. Perpustakaan

d. Ruang Kepala sekolah

e. Ruang tata usaha

f. Ruang wakil Kepala sekolah

g. Ruang QMR dan BK

h. Ruang Guru

i. Rumah Dinas Kepala sekolah

j. Cafetaria / kantin

k. Kamar mandi /WC

l. Aula

m. Mushola

n. KW Mart

o. Ruang UKS

p. Ruang OSIS

q. Bank Mini

Page 67: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51  

  

Gb.1 Denah Lokasi SMK Negeri 1 Karangnyar

Sumber : Dokumen SMK Negeri 1 Karanganyar 2012

Gb.2 Denah SMK Negeri 1 Karanganyar

Sumber : Dokumen resmi SMK Negeri 1 Karanganyar 2012

Page 68: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52  

  

3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Karanganyar

Kepala Sekolah : Tenang Pranata, S.Pd, M.Pd

QMR : Drs. Parmanto

Wakil Kepala Humas : Budi Atmojo, S.Kom

Wakil Kepala Kurikulum : Drs. Supadyo

Wakil Kepala Kesiswaan : Jiyanto, S.Pd

Wakil Kepala Sarpas dan Ketenagakerjaan : Drs. Bambang AP

Ka. Kom Keahlian Akuntansi : Ari Anggarukmi, S.Pd

Ka. Kom Keahlian Administrasi Perkantoran : Sri Suratmi, S.Pd

Ka. Kom Keahlian Pemasaran : Drs. Sugiartono

Ka. Kom Keahlian Busana Butik : Drs. FR Tri Bekti M

Ka. Kom Keahlian Multimedia : Agus Trimarwanto, S.Pd

Ka. Kom Keahlian Usaha Perjalanan Wisata : Sri Sumarsih, S.Pd

Ka. Tata Usaha : Tri Bangun Wahyuni

Kepegawaian : Triyono

Keuangan : Suwardi

Kesiswaan : Dalyono, S.Kom

Tata Surat : Ariesta Finda F

Perlengkapan : Sri Murdiyatmo

Koordinator SK : Suparmo

4. Pembagian Jurusan di SMK N 1 Karanganyar

a. Program Akuntansi

Dari masa ke masa SMK masih diminati banyak kalangan

masyarakat dunia usaha atau dunia kerja membutuhkan tenaga kerja yang siap

dan trampil. Untuk itu SMK Negeri 1 Karanganyar tetap menjadi Favorit

masyarakat kabupaten karanganyar

Page 69: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

  

Program Keahlian Akuntansi adalah salah satu program yang ada

di SMKN1 Karanganyar. Banyak peserta didik baru dalam setiap tahun.

Jumlah pendaftar selalu melampui program keahlian yang lain. Prestasi dari

program keahlian ini sudah banyak di raih dalam setiap event. Juga

penyaluran kerja yang selalu di penuhi oleh para lulusan program Akuntansi.

SDM yang handal yang dimiliki selalu siap menyajikan materi-materi dalam

menunjang pendidikan program keahlian Akuntansi, tenaga muda yang

terampil dalam mengasuh anak didik siap menciptakan lulusan yang handal.

Guna menunjang tujuan tersebut SMK negeri 1 Karanganyar melengkapi

dengan berbagai fasilitas yang ada untuk Program keahlian Akuntansi telah

mendirikan Tempat uji Kompetensi (TUK) Akuntansi. Untuk membekali

sertifikat guna melanjutkan ke dunia usaha dan dunia kerja.

1) Tujuan

Menyiapkan siswa/tamatan :

a) Memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup bisnis dan manajemen, khususnya akuntansi

b) Mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu menyiapkan diri

dalam bidang akuntansi

c) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk bidang akuntansi

d) Menjadi tenaga kreatif yang produktif, adaftif dan kreatif

2) Lingkup Pekerjaan yang dapat dimasuki :

a) Penata buku muda dalam lingkup pekerjaan akuntansi

b) Tenaga administrasi kantor

c) Tenaga yang handal dan mandiri

Page 70: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

  

b. Program Administrasi Perkantoran

Program Administrasi Perkantoran adalah pilihan tepat bagi Anda

yang ingin menjadi sekretaris, staf administrasi, manajer muda yang handal.

Daalam program ini para siswa di bekali panduan teori dan praktek dalam

proses belajar. Fasilitas yang lengkap guna menunjang proses pembelajaran di

smk negeri 1 karanganyar, untuk membekali ilmu dan mental para siswa didik

setelah lulus sekolah dan siap terjun dalam dunia usaha.

Para alumni smk negeri karanganyar dari rogram keahlian

Administrasi perkatoran mampu bersaing dengan tenaga kerja yang lain

bahkan dalam pasar kerja internasional ini telah didirkan tempa uji

kompetensi (TUK) Administrasi Perkantoran. Siap sudah lulusan dari SMK

negeri 1 karanganyar untuk melanjutkan ke dunia usaha maupun kerja kelak

setelah lulus nanti.

1) Tujuan :

Menyiapkan siswa/tamatan :

a) Memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup bisnis dan manajemen, khususnya sekretaris

b) Mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu menyiapkan diri

dalam bidang sekretaris

c) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk bidang sekretaris

d) Menjadi tenaga kreatif yang produktif, adaftif dan kreatif

2) Lingkup Pekerjaan yang dapat dimasuki :

a) Penata buku muda dalam lingkup pekerjaan sekretaris

b) Tenaga administrasi kantor

c) Tenaga yang handal dan mandiri

c. Program Pemasaran/Penjualan

Program Penjualan adalah pilihan bagi Anda menginginkan

pendidikan yang akan langsung berguna untuk memperoleh pekerjaan

Page 71: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

  

maupun berwirausaha Program keahlian penjualan tidak hanya menyiapkan

tenaga trampil yang siap bekerja di mana saja, melainkan juga mendidik para

siswa untuk menjadi wirausahawan/wirausahawati yang mampu

mempekerjakan diri mereka sendiri melainkan malah membuka lapangan

kerja bagi orang-orang lain pula. Kemampuan ketrampilan yang diperoleh

dari program ini antara lain penataan lemari pajang (etalase), operator

computer kasir dan kerja praktek jualan langsung ke masyarakat diajarkan di

sini. Penjualan, selain merupakan ilmu tersendiri, juga merupakan seni; untuk

mengasah naluri siswa di bidang ini mereka dibekali cara-cara paling efektif

untuk melayani konsumen dan mendongkrak kesuksesan usaha milik mereka

sendiri maupun tempat mereka bekerja nanti.

1) Tujuan :

Menyiapkan siswa/tamatan :

a) Memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup bisnis dan manajemen, khususnya

penjualan

b) Mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu menyiapkan diri

dalam bidang penjualan

c) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk bidang penjualan

d) Menjadi tenaga kreatif yang produktif, adaftif dan kreatif

2) Lingkup Pekerjaan yang dapat dimasuki :

a) Penata produk dalam lingkup pekerjaan penjualan

b) Tenaga administrasi kantor

c) Tenaga yang handal dan mandiri

d. Program Tata Busana/Busana Butik

Page 72: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56  

  

Laboratorium Menjahit terdiri dari 2 ruang dilengkapi dengan

mesin jahit manual dan otomatis serta mesin obras yang kesemuanya sesuai

dengan standart Dunia Usaha. Selain itu tersedia 1 ruang sebagai Sanggar

Busana yang berfungsi untuk menyediakan kebutuhan dalam mendesain

busana menghias sehingga menjadi busana yang indah.

1) Tujuan:

Menyiapkan siswa/tamatan :

a) Memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup Tata Busana

b) Mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu menyiapkan diri

dalam bidang Tata Busana

c) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha/industri dibidang Tata Busana

d) Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif

e) Lulus Berprestasi langsung ditempatkan bekerja

2) Lingkup pekerjaan yang dapat dimasuki :

a) Pembuatan gambar kerja

b) Pembuat pola

e. Program Multimedia (TI)

Program Keahlian Multimedia merupakan salah satu program dari

bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi yang ada di SMK

Negeri 1 Karanganyar. Program Keahlian ini mempersiapkan peserta didik

dalam bidang Desain Grafis, Animasi 2D dan 3D, Video Shooting dan Web

Desain. Dengan mengacu kepada kurikulum yang berbasis pada Dunia Usaha

dan Dunia Industri diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang sesuai

dengan tuntutan dunia kerja.

Page 73: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57  

  

Peserta didik juga ditempatkan pada lokasi praktik (on job training)

yang sesuai dengan bidangnya. Selain peningkatan kualitas peserta didik juga

peningkatan SDM dari tenaga pendidiknya agar dapat mengikuti tuntutan dari

dunia kerja yang diinginkan. Untuk Program Studi Multimedia telah memiliki

3 orang assesor kompetensi :

1) Andi Saputro (Junior Multimedia Programming)

2) Yarkasi, S.Kom (Junior Multimedia Programming)

3) Budi Santoso, S.Pd (Basic Office, Advance Office, Junior Network

Administrator, Network Administrator) dibawah pimpinan Bapak Budi

Atmodjo, B.A TUK SMK Negeri 1 Karanganyar selalu berusaha

memberikan pengujian terbaik sesuai dengan Sumber Daya Manusianya

1) Tujuan:

Menyiapkan siswa/tamatan :

a) Memasuki lapangan kerja dan dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkup Multimedia

b) Mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu menyiapkan diri

dalam bidang Multimedia

c) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha/industri dibidang Multimedia

d) Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif

2) Lingkup pekerjaan yang dapat dimasuki :

a) Dekstop Publisher/Web Desain

b) Animator 2D dan 3D

c) Video Shooting

d) Graphic Desain

e) Advertising

f) Entertainmen

Page 74: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58  

  

B. Deskripsi Temuan Penelitian

1. Pelaksanaan Pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1

Karanganyar

a. Kurikulum Mata Diklat Kewirausahaan

Program diklat kewirausahaan merupakan program diklat yang

diajarkan kepada siswa SMK. Secara umum program diklat ini membekali

siswa untuk menjadi wirausahawan yang berarti orang yang pandai atau

berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun

operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur

permodalan.

Berdasarkan struktur kurikulum SMK mencakup antara lain mata

pelajaran kewirausahaan dengan jumlah 150 jam. Standar Kompetensi

Lulusan pada mata pelajaran kewirausahaan adalah :

a. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

b. Menerapkan jiwa kepemimpinan

c. Merencanakan usaha kecil atau mikro

d. Mengelola usaha kecil atau mikro

Berdasarkan silabus SMK, mata diklat kewirausahaan dibagi

menjadi topik sebagai berikut:

1) Tingkat I alokasi waktu 100 x 45menit jam dengan topik:

a) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha

b) Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)

c) Merumuskan solusi masalah

d) Membuat keputusan

e) Menunjukkan sikap pantang mneyerah dan ulet

f) Mengelola konflik

g) Membangun visi dan misi usaha

2) Tingkat II alokasi waktu 76 x 45menit jam dengan topik:

a) Menganalisis peluang usaha

Page 75: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59  

  

b) Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

c) Menyusun proposal usaha

3) Tingkat III alokasi waktu 24 x 45menit dengan topik:

a) Mempersiapkan pendirian usaha

b) Menghitung resiko menjalankan usaha

c) Mengevaluasi hasil usaha

b. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Kegiatan belajar mengajar merupakan dua aktivitas yang

berlangsung secara bersamaan, simultan dan memiliki fokus yang

dipahami bersama. Sebagai suatu aktivitas yang terencana, belajar

memilki tujuan yang bersifat permanen, yakni terjadinya perubahan pada

anak didik. Perubahan tingkah laku pada siswa, dalam konteks pengajaran

jelas merupaka produk dan usaha guru melalui kegiatan mengajar. Hal ini

mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang dilakukan guru untuk

menolong dan membimbing anak didik memperoleh perubahan dan

pengembangan keterampilan, sikap, penghargaan dan pengetahuan.

Kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karanganyar, dalam

hal upaya membiasakan penerapan karakteristik wirausaha dilakukan

melalui kegiatan :

1) Mata pelajaran kewirausahaan

Standar kompetensi atau kompetensi dasar yang ada dalam

mata pelajaran kewirausahaan terlebih dahulu harus dianalisis sifat-

sifatnya seperti pembukaan wawasan, penanaman sikap, pembekalan

teknis atau pembekalan pengalaman awal berwirausaha. Sehingga

indikator utama dalam tiap kompetensi dasar tidak boleh keluar dari

sifatnya tersebut. Selanjutnya kegiatan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian pembelajaran secara simultan harus

mengacu pada indikator utama yang telah dibuat.

Page 76: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60  

  

Adapun pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan dengan

sebagai berikut:

a) Pembukaan Wawasan

dilakukan melalui kegiatan seperti: ceramah, diskusi, mengundang

lulusan SMK yang berhasil, mengundang wirausahawan yang

berada di sekitar sekolah agar menceritakan keberhasilan dan

kegagalan yang pernah mereka alami atau mengunjungi

perusahaan, melalui pengamatan langsung melalui pemagangan

atau studi banding.

Dalam pembelajaran ini, guru menggunakan metode ceramah

dalam menjelaskan materi mata diklat kewirausahaan.

Seperti yang disampaikan informan II pada wawancara

pada tanggal 24 April 2012 menyatakan bahwa:

Dalam setiap kegiatan belajar mengajar guru itu harus bisa membuka wawasan siswa mengenai kewirausahaan mbak, dengan memberikan materi pelajaran sesuai kurikulum, semua guru kewirausahaan harus berusaha membuat siswa mengerti dasar-dasar kewirausahaan terlebih dahulu, agar wawasan mereka terbuka. Nah hal itu dilakukan dengan pemberian materi mata diklat kewirausahaan, siswa dibekali LKS untuk pembelajaran.

Hal senada juga disampaikan oleh informan III pada

wawancara tanggal 27 Juni 2012 “Untuk pembukaan wawasan

dalam pembelajaran kewirausahaan dengan pemberian dan

penjelasan materi kewirausahaan dalam setiap pertemuan baik dari

LKS maupun buku pendamping”

Hal tersebut juga diperkuat dari observasi yang

dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 April 2012 pada waktu

kegiatan belajar mengajar mata diklat kewirausahaan di kelas X3.

Dalam pembelajaran guru menggunakan metode ceramah untuk

menjelaskan materi mata diklat kewirausahaan. Menjelaskan

Page 77: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61  

  

materi ini adalah salah satu strategi pembelajaran guru untuk

membuka wawasan siswa, membuka pikiran siswa mengenai

wirausaha. Pada saat ini pembelajaran mata diklat kewirausahaan

masih kegiatan di kelas dan praktek, untuk kedepannya akan

direncanakan pembelajaran yang lebih bervariasi seperti studi

banding dan kunjungan-kunjungan kewirausahaan.

b) Penanaman Sikap, dilakukan melalui pembiasaan dan pemberanian

melakukan sesuatu. Kadang-kadang harus melalui “tekanan”,

“keterpaksaan” dalam arti positif antara lain dengan cara

pemberian batas waktu (deadline).

Penanaman sikap yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah

dengan menanamkan sikap wirausaha yaitu disiplin diri,

bertanggung jawab, kreatif, mandiri, kerjasama dan berani

menganggung resiko. Guru menanamkan pada siswa untuk selalu

siap menerima hal positif atau negatif yang akan terjadi.

Berdasarkan pengamatan pada tanggal 24 April 2012

dalam proses pembelajaran guru mengadakan diskusi dalam kelas

untuk membahas dan memecahkan persoalan yang diberikan guru.

Melalui hal ini siswa ditanamkan sikap untuk bertanggung

tanggung jawab, kerjasama dan kreatif.

Seperti yang disampaikan informan II pada wawancara berikut:

Dalam kegiatan pembelajaran guru harus menanamkan sikap-sikap kewirausahaan seperti disiplin dalam hal apapun, kerjasama, mandiri, bertanggung jawab baik saat masih di sekolah maupun setelah di luar lingkungan sekolah, dan sikap-sikap tersebut tidak hanya dilakukan pada saat pembelajaran saja, namun juga setelah di luar pembelajaran sebagai latihan siswa, kalau dilakukan secara terus-menerus pasti akan menjadi kebiasaan. Kegiatannya banyak bisa dengan diskusi kelas, memberi PR itu sudah masuk dalam penanaman sikap.

Page 78: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62  

  

Kegiatan pembelajaran lain yang bertujuan

menanamkan sikap kewirausahaan adalah kegiatan pemberian

tugas rumah dengan deadline. Dengan adanya tugas rumah siswa

ditananamkan sikap bertanggung jawab, dan melakukan segala

sesuatu dengan tepat waktu.

Hal tersebut dipertegas dengan pernyataan informan III

pada wawancara tanggal 25 Juli 2012 “memberikan tugas rumah

secara individu itu juga termasuk salah satu kegiatan penanaman

sikap, membiasakan siswa disiplin, mandiri, bertanggung jawab,

tepat waktu dan juga melatih kreativitas”

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang

dilakukan oleh peneliti, penanaman sikap kewirausahaan

dilakukan melalui kegiatan diskusi kelas, pemberian tugas rumah,

yang melatih siswa untuk membiasakan sikap tanggung jawab,

disiplin diri, tepat waktu, kerjasama, mandiri dan mengembangkan

kreativitas siswa.

c) Pembekalan Teknis, bertujuan memberi bekal teknis dan

bermanfaat bagi perjalanan hidup anak didik, bukan ilmu yang

muluk-muluk. Kegiatanya dilakukan melalui pembimbingan dan

praktik.

Kegiatan praktik kewirausahaan di sekolah dikelola oleh masing-

masing unit produksi.

Seperti pernyataan informan I pada wawancara tanggal

27 Juni 2012 sebagai berikut :

Kegiatan praktek kewirausahaan siswa dikelola oleh masing-masing unit produksi dan di business centre. Setiap jurusan ada unit produksi, akuntansi ada bank mini, jurusan administrasi perkantoran ada jasa layanan fotocopi, jurusan pemasaran ada KW Mart yang juga sebagai business centre, jurusan busana butik ada sanggar busana, jurusan multimedia ada jasa layanan

Page 79: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63  

  

internet, dan yang baru ini ada agen tiket dan pemandu wisata untuk jurusan usaha perjalanan wisata.”

Juga disampaikan oleh informan II pada wawancara tanggal 27

Juni 2012 :

Kegiatan praktek kewirausahaan siswa dikelola oleh unit produksi. Masing-masing jurusan punya unit produksi yang memfasilitasi siswa untuk praktek. Untuk siswa akuntansi ada bank mini, jurusan administrasi perkantoran ada jasa fotocopi, multimedia ada jasa internet, pemasaran ada mini market KW Mart, jurusan busana butik ada sanggar busana dan usaha perjalanan wisata ada agen tiket dan pemandu wisata. Unit produksi itulah yang memfasilitasi siswa untuk menerapkan ilmu dan teori yang telah mereka dapat.”

Untuk pembekalan teknis kewirausahaan siswa, dalam

pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan kegiatan praktik di

masing-masing unit produksi dan KW Mart sebagai business

centre. Di unit produksi masing-masing jurusan siswa diberi

fasilitas untuk mengelola usaha dan menerapkan teori yang sudah

dipelajari sesuai dengan bidangnya. Selain di unit produksi, semua

siswa juga wajib mengikuti kegiatan kewirausahaan di business

centre yaitu menjual kembali barang yang diambil dari KW Mart.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu strategi pembelajaran guru

mata diklat kewirausahaan agar siswa menerapkan ilmu dan teori

yang telah diberikan guru, menanamkan sikap kewirausahaan bagi

siswa, dan membantu siswa mengembangkan minatnya. Kegiatan

ini akan bermanfaat bagi siswa kelak setelah lulus, jika mereka

terjun dalam dunia usaha mereka sudah mempunyai kemampuan

teknis sebagai wujud nyata dari teori-teori yang telah dipelajari.

Seperti wawancara pada tanggal 24 April 2012 oleh

informan II sebagai berikut:

Page 80: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64  

  

Kegiatan praktik yang dilakukan dalam pembelajaran mata diklat kewirausahaan selain di unit produksi adalah praktek KW Mart mbak. Dari kegiatan tersebut siswa benar-benar mempraktekkan dari apa yang mereka pelajari. Itu memang masuk dalam kurikulum, dan wajib dilakukan siswa dan ada penilaiannya.

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tidak hanya

pembekalan materi dan teori tetapi juga dengan pembekalan teknis

dengan praktek secara langsung. Kegiatan praktek yang

dilaksanakan siswa SMK Negeri 1 Karanganyar dikelola oleh

masing-masing unit produksi yang dimiliki oleh setiap jurusan dan

menjual barang yang diambil dari KW Mart sebagai business

centre. Selain pelaksaan kegiatan praktek wajib, guru selalu

memotivasi siswa agar belajar berwirausaha, mempraktekkan dari

teori yang telah dipelajari. Hal tersebut dapat dilihat dari banyak

siswa yang berwirausaha misalnya aktif di KW Mart di luar

pembelajaran, banyak siswa yang menjual makanan ke sekolah dan

menjual pulsa.

d) Pembekalan pengalaman awal, bertujuan mendorong anak didik

berani “melangkah”, merasakan kenikmatan keberhasilan dan

belajar dari pahitnya kegagalan. Kegiatanya dapat dilakukan

melalui praktik.

Pembekalan pengalaman juga dilakukan melalui

praktik. Jadi kegiatan praktik yang dilakukan siswa selain

membekali teknis juga membekali pengalaman bagi siswa.

Kegiatan yang dilakukan untuk pembekalan pengalaman awal

antara lain kegiatan magang dan praktek di unit produksi dan

business centre.

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 8 Mei 2012 siswa melaksanakan praktek di tempat

Page 81: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65  

  

pelayanan fotocopi, dalam kegiatan tersebut siswa benar-benar

mengalami secara nyata berperan sebagai seorang wirausahawan,

mulai dari membuka, pengelolaan tempat, memberikan pelayanan

yang baik, pengelolaan keuangan sampai penyusunan laporan

keuangan selama piket. Demikian juga observasi yang dilakukan

peneliti pada tanggal 8 Mei 2012 di KW Mart, siswa yang praktek

di KW Mart mengelola kegiatan KW Mart, mulai dari pengelolaan

barang- barang, pengelolaan pembayaran dan pengelolaan laporan

keuangan yang didampingi oleh guru pembina, yang mengarahkan

dan mengawasi kegiatan siswa.

Disampaikan informan II pada wawancara tanggal 27

Juni 2012 “Pembekalan pengalaman juga dilaksanakan melalui

kegiatan praktek di unit produksi, jadi praktik itu selain

pembekalan teknis juga pembekalan pengalaman bagi siswa”.

Pernyataan dari informan II diperkuat dengan pernyataan informan

III pada wawancara tanggal 27 Juni 2012 “Pembekalan

pengalaman dan sekaligus pembekalan teknis dilakukan melalui

kegiatan praktik, baik praktik di unit produksi maupun di KW

Mart”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut

diperoleh kesimpulan bahwa pembekalan pengalaman awal di

dapat siswa melalui kegiatan praktek kewirausahaan di masing-

masing unit produksi dan di business centre yaitu KW Mart. Setiap

program jurusan memiliki unit produksi yang disediakan untuk

memfasilitasi siswa dalam kegiatan kewirausahaan. Seperti

kegiatan yang piket yang dilaksanakan oleh setiap siswa

administrasi perkantoran di jasa pelayanan fotocopi, siswa

pemasaran di KW Mart, siswa busana butik di sanggar busana dan

siswa lainnya di masing-masing unit produksi. Dalam kegiatan

Page 82: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66  

  

praktek tersebut siswa mengelola usaha seolah-olah mereka

sebagai pemilik yang harus mampu mengelola dan

mengembangkan usahanya.

2) Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Sebagai bentuk pelaksanan pendidikan sistim ganda (PSG) di

SMK maka dilaksanakan kegiatan praktik kerja industri (prakerin).

Prakerin merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dunia

usaha atau industri (DU/DI), yang dilaksanakan tiga bulan selama

menempuh pendidikan di SMK. Ada tiga capaian yang bisa diperoleh

dalam pelaksanaan prakerin, yaitu pembukaan wawasan, penanaman

sikap dan pembekalan teknis berwirausaha pada bidang tertentu.

Untuk mencapai ketiga hal tersebut, maka kegiatan penilaian prakerin

harus diselaraskan pada upaya pembukaan wawasan, penanaman sikap

dan pembekalan teknis berwirausaha.

Seperti yang disampaikan informan I pada wawancara tanggal

27 Juni 2012 sebagai berikut :

Kegiatan praktik kerja industri kalau disini istilahnya on the job training selama tiga bulan salah satu pembelajaran yang melatih siswa untuk berwirausaha, hal ini justru lebih nyata karena siswa langsung terjun, bisa mengamati, mencoba, dan selama 3 bulan siswa akan belajar dan lama-lama kan terbiasa melakukan, nah setelah dari situ benar-benar mendapat pengalaman berwirausaha.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan II pada

wawancara tanggal 1 Mei 2012 “OJT adalah salah satu kegiatan

pembelajaran, selama 3 bulan siswa magang, pasti kan mendapat

banyak ilmu dan pengalaman dari tempat OJT-nya.”

Metode penilaian dapat dilakukan melalui portofolio jurnal

kegiatan, presentasi dan wawancara, serta pengamatan. Metode

penilaian portofolio jurnal kegiatan digunakan untuk mengetahui

Page 83: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67  

  

pengetahuan teknis. Metode presentasi dan wawancara untuk

mengetahui pengetahuan teknis dan wawasan wirausaha. Sedangkan

metode pengamatan untuk mengetahui keterampilan teknis dan

penaman sikap wirausaha.

Informan II pada wawancara tanggal 1 Mei 2012

menyatakan:

Penilaian OJT dilakukan melalui jurnal kegiatan, jadi selama magang setiap hari siswa diwajibkan mengisi jurnal kegiatan, kegiatan apa saja yang dilakukan. Jurnal itu juga sebagai absensi untuk menilai kedisiplinan siswa. Selain dari jurnal pada akhir kegiatan magang, siswa membuat laporan observasi selama kegiatan magang berlangsung, jadi dari situ bisa dilihat siswa itu benar-benar belajar dari magang atau cuma sekedar ikut untuk mendapat nilai.

Hal senada juga diungkap informan III pada wawancara

tanggal 1 Mei 2012 “penilaian OJT itu dari jurnal kegiatan dan dari

laporan”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa kegiatan praktik kerja industri (prakerin) adalah salah satu

kegiatan yang menunjang kegiatan kewirausahaan. Kegiatan prakerin

dilaksanakan selama tiga bulan, dan ada tiga capaian yang diperoleh

siswa yaitu pembukaan wawasan, penanaman sikap dan pembekalan

teknis. Penilaian kegiatan prakerin dilakukan melalui jurnal kegiatan

harian yang diisi siswa dan dari laporan kegiatan magang.

c. Praktik Kegiatan Berwirausaha

Kegiatan praktik berwirausaha di sekolah dimaksudkan agar siswa

mempunyai pengalaman awal dalam berwirausaha. Hal ini dilakukan

melalui keterlibatan siswa dalam Unit Produksi

Menempatkan Unit Produksi di sekolah, sebagai motor penggerak

keterlaksanaan kewirausahaan. Melalui lembaga ini, mulai dari tataran

Page 84: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68  

  

penanaman konsep, penanaman sikap, pemahaman teknis serta

pembekalan pengalaman awal berwirausaha dapat dilakukan.

Sebagaimana unit produksi adalah Suatu proses kegiatan usaha yang di

lakukan di sekolah, bersifat bisnis (profit oriented) dengan para pelaku

warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan lingkungan,

dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan kemampuan yang di

kelola secara profesional.

Seperti yang disampaikan oleh informan I pada wawancara tanggal

27 Juni 2012 sebagai berikut :

Kegiatan praktik kewirausahaan dikelola oleh masing-masing unit

produksi dan di business centre. Setiap program jurusan memiliki unit

produksi. Akuntansi ada bank mini, Administrasi Perkantoran ada jasa

fotocopi, Pemasaran ada KW Mart, Busana Butik ada sanggar busana,

Multimedia ada jasa internet dan Usaha Perjalanan Wisata ada agen tiket

dan pemandu wisata.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan observasi yang dilakukan

peneliti pada tanggal 27 Juni 2012 di unit produksi. Kegiatan praktik

kewirausahaan siswa dilakukan di masing-masing unit produksi sesuai

dengan program keahliannya. Seperti yang terlihat di jasa fotocopi,

siswamemberikan pelayanan bagi warga sekolah yang membutuhkan jasa

fotocopi. Di sanggar busana siswa praktik membuat pola, mendesain baju

dan menjahit membuat pakaian. Juga terlihat kegiatan praktik siswa di

KW Mart, yang sedang bertransaksi melakukan pelayanan pejualan

barang.

Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah dilakukan

oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa kegiatan praktik wirausaha siswa

SMK Negeri 1 Karanganyar dilaksanakan melalui unit produksi yang

dikelola oleh masing-masing program keahlian dan di business centre,

sebagai tempat praktik wirausaha siswa SMK Negeri 1 Karanganyar.

Page 85: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69  

  

2. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan

Kendala berarti halangan, rintangan, faktor atau keadaan yang

membatasi, menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran; kekuatan yang

memaksa pembatalan pelaksanaan. Sedangkan kendala yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran

mata diklat kewirausahaan.

Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan

di SMK Negeri 1 Karanganyar antara lain :

a. Perubahan Kurikulum

Pelaksanaan pembelajaran sering mengalami kendala seperti

terjadinya perubahan kurikulum, perubahan ini sengaja diciptakan oleh atasan

(Depdiknas) sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau

pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai

usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebagainya. Inovasi seperti ini

dilakukan dan diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak,

menganjurkan dan bahkan memaksakan apa yang menurut pencipta itu baik

untuk kepentingan bawahannya. Dan bawahan tidak punya otoritas untuk

menolak pelaksanaannya.

Seperti yang disampaikan oleh informan II dalam wawancara

tanggal 26 Juli 2012 sebagai berikut :

Kurikulum yang sering berubah-ubah itu juga menjadi kendala dalam pembelajaran mbak, ya memang tujuannya bagus supaya pendidikan lebih bagus, tetapi terkadang kami belum bisa mengikuti jadi ya bisa dibilang dipaksakan.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara

tanggal 26 Juli “kurikulum sering berubah-ubah mbak dan kami tidak selalu

bisa mengikutinya”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

Page 86: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70  

  

salah satu kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat

kewirausahaan adalah adanya perubahan kurikulum. Perubahan yang

ditetapkan oleh pemerintah memang bertujuan agar pendidikan menjadi lebih

baik, tetapi terkadang pihak sekolah dan guru belum bisa sepenuhnya

mengikuti perubahan tersebut dan cenderung dipaksakan untuk mengikutinya.

b. Anggapan siswa kewirausahaan hanya mata diklat pelengkap

Para siswa menganggap hanya pelajaran pelengkap, karena tidak menjadi

penentu kelulusan sehingga para siswa kurang termotivasi mengikuti

pembelajaran. Mindset para siswa telah tertanam untuk jadi pekerja atau

pegawai negeri bukan menjadi pengusaha atau wirausaha. Hal inilah yang

menjadi hambatan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan dan menjadi

tantangan para guru kewirausahaan.

Seperti yang disampaikan oleh informan II pada wawancara

tanggal 26 Juli 2012 sebagai berikut :

Terkadang siswa menganggap kewirausahaan pelajaran yang biasa saja, karena kan bukan mata pelajaran yang menentukan kelulusan, jadi ya ada siswa yang semaunya sendiri dalam pembelajaran, tidak menganggap pelajaran yang penting.”

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan informan IV pada

wawancara tanggal 26 Juli 2012 “pelajaran kewirausahaan menurut saya perlu

diadakan di sekolah, tetapi bukan yang diutamakan, yang perlu diutamakan ya

pelajaran yang buat ujian aja.”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa ada

anggapan siswa bahwa mata diklat kewirausahaan bukan mata diklat yang

perlu diutamakan karena bukan mata diklat sebagai penentu kelulusan

sehingga kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajarannya.

c. Suasana belajar yang kurang menyenangkan

Pengelolaan kelas merupakan faktor penting tercapainya tujuan

pembelajaran. Iklim lingkungan kelas yang kondusif merupakan tulang

Page 87: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71  

  

punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik

tersendiri bagi proses pembelajaran. Iklim belajar yang menyenangkan akan

membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta kreatifitas

peserta didik. Namun suasana pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar

pada saat pembelajaran mata diklat kewirausahaan suasana pembelajaran

kurang kondusif.

Seperti pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 24 April 2012 saat pembelajaran di kelas. Guru mengajar dengan

metode ceramah, yang dianggap siswa kurang menarik, sehingga siswa

banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Dalam hal ini

pengelolaan kelas yang dilakukan guru kurang, sehingga tidak terjadi

hubungan edukatif antara guru dan siswa.

Suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan tersebut dikarenakan

metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga

siswa bosan dan tidak aktif dalam pembelajaran.

Seperti yang disampaikan oleh informan IV pada wawancara

tanggal 1 Mei 2012 sebagai berikut “pembelajaran kewirausahaan

membosankan mbak, biasanya cuma dijelaskan guru trus dikasih tugas,

penjelasan guru kadang kurang jelas jadi pada ramai sendiri.”

Hal senada juga disampaikan informan V, “menurut saya

pembelajarannya kurang menyenangkan, bosan mbak”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut dapat

disimpulkan bahwa salah satu kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar adalah suasana

pembelajaran krang menyenangkan sehingga siswa dalam pembelajaran

tidak memperhatikan dan tidak fokus. Interaksi antara guru dan siswa

kurang, sehingga siswa menjadi pasif. Suasana yang kurang menyenangkan

tersebut dikarenakan metode yang digunakan guru kurang bervariasi,

sehingga siswa bosan dan tidak fokus.

Page 88: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72  

  

d. Sumber belajar siswa yang kurang

Dalam setiap pembelajaran guru menggunakan sumber belajar dari buku

dan Lembar Kerja Siswa. Namun sumber belajar siswa hanya dari Lembar

Kerja Siswa, siswa tidak mempunyai buku yang digunakan dalam

pembelajaran.

Seperti yang disampaikan informan II pada wawancara tanggal 26

Juli 2012 sebagai berikut:

Sumber belajar memang masih kurang mbak, guru ada buku pegangan untuk mengajar. Tetapi siswa dalam belajar buku pegangannya hanya LKS, padahal di LKS itu materinya hanya secara garis besarnya saja, jadi masih perlu buku-buku kewirausahaan lain untuk referensi.

Hal tersebut diperkuat oleh informan IV “untuk belajar pakai LKS mbak,

tidak punya buku”.

Penyataan informan II dan IV tersebut diperkuat dengan observasi yang

dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 April 2012, dalam kegiatan belajar

pembelajaran dikelas sumber belajar siswa hanya Lembar Kerja Siswa.

Siswa tidak memiliki buku referensi untuk belajar, sehingga materi

pelajaran yang diperoleh siswa hanya sedikit dan hanya terpancang pada

Lembar Kerja Siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

peneliti, kurangnya sumber belajar siswa juga merupakan salah satu kendala

dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri

1 Karanganyar. Sumber belajar siswa hanya menggunakn Lembar Kerja

Siswa yang materinya masih kurang lengkap, sehingga pengetahuan siswa

hanya terpancang pada apa yang ada di Lembar Kerja Siswa.

Page 89: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73  

  

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran mata diklat kewirausahaan

Dari kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat

kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar, ada upaya yang dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut, antara lain:

a. Inovasi pembelajaran

Dalam pendidikan terjadinya perubahan kurikulum, untuk

mengikuti perubahan-perubahan tersebut dilakukan inovasi pembelajaran oleh

guru agar mampu mengikuti dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kurikulum yang berlaku.

Seperti yang disampaikan informan II pada wawancara tanggal 26

Juli 2012 sebagai berikut :

Untuk bisa mengikuti kurikulum yang berubah-ubah guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran, walaupun terkadang sulit untuk mengikuti tp kami berupaya melakukan inovasi agar menjadi lebih baik.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III, “untuk bisa

mengikuti kurikulum yang berubah-ubah setiap guru harus bisa berinovasi,

mensiasati pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

upaya yang dilakukan guru untuk mengikuti perubahan kurikulum adalah

dengan melakukan inovasi pembelajaran. Guru harus mampu melakukan

strategi pembelajaran yang tepat agar pembelajaran berjalan dengan baik.

b. Mengubah pandangan siswa mengenai mata diklat kewirausahaan

Pandangan siswa yang beranggapan bahwa mata diklat kewirausahaan hanya

mata diklat pelengkap harus diubah. Guru berupaya menjelaskan pentingnya

mata diklat kewirausahaan dalam menumbuhkembangkan minat berwirausaha

siswa dan pentingnya mata diklat kewirausahaan untuk membekali siswa

menjadi wirausahawan yang memadai dan mampu berkompetisi di dunia

usaha.

Page 90: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74  

  

Seperti yang disampaikan oleh informan II pada wawancara tanggal 26 Juli

2012 sebagai berikut :

Pandangan siswa yang menganggap kewirausahaan hanya mata diklat pelengkap harus diubah, walaupun kewirausahaan bukan penentu kelulusan siswa, tp kewirausahaan itu penting sekali dalam pendidikan apalagi SMK yang mempersiapkan lulusan siap kerja baik dunia industry maupun usaha. Saya selalu menjelaskan pentingnya pembelajaran kewirausahaan, supaya siswa nanti setelah tamat tidak nganggur, karena sulit mencari kerja jaman sekarang.

Hal senada juga diungkap oleh informan III, “guru berusaha menjelaskan

kepada pentingnya mata diklat kewirausahaan untuk membekali siswa teori

dan pengalaman agar mampu terjun di dunia usaha”

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan oleh peneliti

bahwa untuk mengubah anggapan siswa mengenai mata diklat kewirausahaan

guru menjelaskan pentingnya mata diklat kewirausahaan untuk membekali

siswa pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk menjadi

wirausahawan yang akan sangat berguna untuk kehidupannya kelak.

c. Pemilihan metode belajar yang menarik

Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan guru berupaya

memilih metode pembelajaran yang menarik, seperti dengan mengadakan

diskusi kelas dan pembelajaran dengan media internet.

Hal tersebut disampaikan oleh informan II pada wawancara tanggal 26 Juli

2012 :

Agar siswa tidak bosan dengan kegiatan pembelajaran di kelas, kami mencoba metode pembelajaran yang lain, seperti diskusi kelompok dalam kelas dan pembelajaran di lab dengan media internet. Jadi siswa dapat lebih leluasa dalam belajar, mencari solusi permasalahan dengan saling bertukar pendapat dengan temannya, juga siswa bisa mencari materi-materi dengan internet.

Pernyataan tersebut juga diperkuat informan IV sebagai berikut :

Pembelajaran yang tidak membosankan pada saat belajar di lab mbak, soalnya di lab kita bisa browsing nyari materi-materi kan, jadi tidak

Page 91: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75  

  

mendengarkan materi terus-menerus, kalau seperti itu kan bosan, ngantuk banyak yang ramai, kalau di lab kita tidak bosan.

Hal tersebut diperkuat dengan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal

8 Mei 2012, pembelajaran dilakukan dengan media internet membuat siswa

lebih aktif dan kreatif. Siswa mendapat materi yang lebih bervariasi dan lebih

ada interaksi edukatif antara guru dan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

peneliti dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan guru memilih metode pembelajaran yang menarik

dengan diskusi dan dengan media internet. Dengan hal tersebut terbukti siswa

terlihat lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran.

d. Peminjaman buku pelajaran di perpustakaan

Kurangnya sumber belajar adalah salah satu kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1

Karanganyar. Untuk menambah sumber belajar, di perpustakaan disediakan

buku-buku ajar mata diklat kewirausahaan yang dapat dimanfaatkan siswa

untuk belajar.

Seperti yang diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal 26 Juli

2012 sebagai berikut :

Kan siswa disini yang diwajibkan punya hanya LKS, jadi banyak siswa yang tidak punya buku. Jadi perpustakaan menyediakan buku-buku kewirausahaan yang bisa dimanfaatkan siswa untuk belajar.

Pernyataan tersebut dipertegas informan VI dalam wawancara tanggal 26 Juli

2012, “di perpustakaan ini ada banyak buku-buku kewirausahaan yang

disediakan. Siswa bisa memanfaatkan untuk belajar”

Pernyataan kedua informan tersebut diperkuat dengan observasi yang

dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6 Juli 2012 di perpustakaan SMK Negeri

Page 92: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76  

  

1 Karanganyar. Di perpustakaan tersebut terdapat buku-buku kewirausahaan

yang dapat digunakan siswa untuk menambah sumber belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan

oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa untuk menambah sumber belajar siswa

perpustakaan menyediakan buku-buku kewirausahaan yang sangat bermanfaat

bagi siswa dalam belajar. Jadi siswa tidak hanya terpancang pada materi yang

ada di Lembar Kerja Siswa saja.

C. PEMBAHASAN

Sekolah menengah kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan

untuk mencetak lulusannya menjadi tenaga yang siap kerja. Untuk mencapai tujuan

tersebut Sekolah Menengah Kejuruan telah membuat perencanaan pengajaran yang

berorientasi pada pemberian ketrampilan baik secara teori maupun praktek. Hal ini

diwujudkan dengan pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan dalam

upaya menumbuhkembangkan minat berwirausaha siswa.

Dalam sub bab ini, peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan

di lapangan sesuai dengan perumusan masalah. Analisis peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karangnyar

a. Kurikulum Mata Diklat Kewirausahaan

Berdasarkan struktur kurikulum SMK mencakup antara lain mata

pelajaran kewirausahaan dengan jumlah 150 jam. Standar Kompetensi

Lulusan pada mata pelajaran kewirausahaan adalah :

a. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

b. Menerapkan jiwa kepemimpinan

c. Merencanakan usaha kecil atau mikro

d. Mengelola usaha kecil atau mikro

Page 93: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77  

  

Berdasarkan silabus SMK, mata diklat kewirausahaan dibagi

menjadi topik sebagai berikut:

b. Tingkat I alokasi waktu 100 x 45menit jam dengan topik:

1) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha

2) Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)

3) Merumuskan solusi masalah

4) Membuat keputusan

5) Menunjukkan sikap pantang mneyerah dan ulet

6) Mengelola konflik

7) Membangun visi dan misi usaha

c. Tingkat II alokasi waktu 76 x 45menit jam dengan topik:

1) Menganalisis peluang usaha

2) Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

3) Menyusun proposal usaha

d. Tingkat III alokasi waktu 24 x 45menit dengan topik:

1) Mempersiapkan pendirian usaha

2) Menghitung resiko menjalankan usaha

3) Mengevaluasi hasil usaha

Dari silabus tersebut mata diklat kewirausahaan dibagi menjadi

tiga topik. Masing-masing topik dipelajari dengan alokasi waktu 40jam.

Dari pembagian menjadi tiga topik tersebut mata diklat kewirausahaan dapat

membekali siswa pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik.

b. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karanganyar, dalam

hal upaya membiasakan penerapan karakteristik wirausaha dilakukan

melalui kegiatan :

Page 94: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78  

  

1) Mata pelajaran kewirausahaan

Adapun pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan dengan sebagai

berikut:

a) Pembukaan Wawasan

dilakukan melalui kegiatan seperti: ceramah, diskusi, mengundang

lulusan SMK yang berhasil, mengundang wirausahawan yang

berada di sekitar sekolah agar menceritakan keberhasilan dan

kegagalan yang pernah mereka alami atau mengunjungi

perusahaan, melalui pengamatan langsung melalui pemagangan

atau studi banding.

Dalam pembelajaran ini, guru menggunakan metode ceramah

dalam menjelaskan materi mata diklat kewirausahaan.

b) Penanaman Sikap, dilakukan melalui pembiasaan dan pemberanian

melakukan sesuatu. Kadang-kadang harus melalui “tekanan”,

“keterpaksaan” dalam arti positif antara lain dengan cara

pemberian batas waktu (deadline).

Penanaman sikap yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah

dengan menanamkan sikap wirausaha yaitu disiplin diri,

bertanggung jawab, kreatif, mandiri, kerjasama dan berani

menganggung resiko. Guru menanamkan pada siswa untuk selalu

siap menerima hal positif atau negatif yang akan terjadi.

c) Pembekalan Teknis, bertujuan memberi bekal teknis dan

bermanfaat bagi perjalanan hidup anak didik, bukan ilmu yang

muluk-muluk. Kegiatanya dilakukan melalui pembimbingan dan

praktik.

Pembelajaran tidak hanya pembekalan materi dan teori

tetapi juga dengan pembekalan teknis dengan praktek secara

langsung. Kegiatan praktek yang dilaksanakan siswa SMK Negeri

1 Karanganyar dikelola oleh masing-masing unit produksi yang

Page 95: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79  

  

dimiliki oleh setiap jurusan dan menjual barang yang diambil dari

KW Mart sebagai business centre. Selain pelaksaan kegiatan

praktek wajib, guru selalu memotivasi siswa agar belajar

berwirausaha, mempraktekkan dari teori yang telah dipelajari.

d) Pembekalan pengalaman awal, bertujuan mendorong anak didik

berani “melangkah”, merasakan kenikmatan keberhasilan dan

belajar dari pahitnya kegagalan. Kegiatanya dapat dilakukan

melalui praktik.

Pembekalan pengalaman awal di dapat siswa melalui

kegiatan praktek kewirausahaan di masing-masing unit produksi

dan di business centre yaitu KW Mart. Setiap program jurusan

memiliki unit produksi yang disediakan untuk memfasilitasi siswa

dalam kegiatan kewirausahaan. Seperti kegiatan yang piket yang

dilaksanakan oleh setiap siswa administrasi perkantoran di jasa

pelayanan fotocopi, siswa pemasaran di KW Mart, siswa busana

butik di sanggar busana dan siswa lainnya di masing-masing unit

produksi. Dalam kegiatan praktek tersebut siswa mengelola usaha

seolah-olah mereka sebagai pemilik yang harus mampu mengelola

dan mengembangkan usahanya.

2) Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Prakerin merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di

dunia usaha atau industri (DU/DI), yang dilaksanakan tiga bulan selama

menempuh pendidikan di SMK. Ada tiga capaian yang bisa diperoleh

dalam pelaksanaan prakerin, yaitu pembukaan wawasan, penanaman

sikap dan pembekalan teknis berwirausaha pada bidang tertentu. Untuk

mencapai ketiga hal tersebut, maka kegiatan penilaian prakerin harus

diselaraskan pada upaya pembukaan wawasan, penanaman sikap dan

pembekalan teknis berwirausaha.

Page 96: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80  

  

Prakerin merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di

dunia usaha atau industri (DU/DI), yang dilaksanakan tiga bulan selama

menempuh pendidikan di SMK. Ada tiga capaian yang bisa diperoleh

dalam pelaksanaan prakerin, yaitu pembukaan wawasan, penanaman

sikap dan pembekalan teknis berwirausaha pada bidang tertentu. Untuk

mencapai ketiga hal tersebut, maka kegiatan penilaian prakerin harus

diselaraskan pada upaya pembukaan wawasan, penanaman sikap dan

pembekalan teknis berwirausaha.

c. Praktik Kegiatan Berwirausaha

Kegiatan praktik berwirausaha di sekolah dimaksudkan agar siswa

mempunyai pengalaman awal dalam berwirausaha. Hal ini dilakukan melalui

keterlibatan siswa dalam Unit Produksi.

Unit produksi yang ada di SMK Negeri 1 Karanganyar :

P. Akuntansi : Bank Mini

P. Administrasi Perkantoran : Jasa Fotocopi

P. Pemasaran : KW Mart

P.Multimedia : Jasa internet

P. Busana Butik : Sanggar Busana

P. Usaha Perj. Wisata : Agen tiket dan Pemandu wisata

Kegiatan praktik kewirausahaan siswa dilakukan di masing-masing

unit produksi sesuai dengan program keahliannya. Seperti yang terlihat di jasa

fotocopi, siswamemberikan pelayanan bagi warga sekolah yang

membutuhkan jasa fotocopi. Di sanggar busana siswa praktik membuat pola,

mendesain baju dan menjahit membuat pakaian. Juga terlihat kegiatan praktik

siswa di KW Mart, yang sedang bertransaksi melakukan pelayanan pejualan

barang.

Page 97: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81  

  

2. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan

Kendala berarti halangan, rintangan, faktor atau keadaan yang membatasi,

menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran; kekuatan yang memaksa

pembatalan pelaksanaan. Sedangkan kendala yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat

kewirausahaan.

a. Perubahan kurikulum

Perubahan yang ditetapkan oleh pemerintah memang bertujuan agar

pendidikan menjadi lebih baik, tetapi terkadang pihak sekolah dan guru belum

bisa sepenuhnya mengikuti perubahan tersebut dan cenderung dipaksakan

untuk mengikutinya.

b. Anggapan siswa kewirausahaan hanya mata diklat pelengkap

Para siswa menganggap hanya pelajaran pelengkap, karena tidak menjadi

penentu kelulusan sehingga para siswa kurang termotivasi mengikuti

pembelajaran.

c. Suasana belajar yang kurang menyenangkan

Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK

Negeri 1 Karanganyar adalah suasana pembelajaran krang menyenangkan

sehingga siswa dalam pembelajaran tidak memperhatikan dan tidak fokus.

Interaksi antara guru dan siswa kurang, sehingga siswa menjadi pasif. Suasana

yang kurang menyenangkan tersebut dikarenakan metode yang digunakan

guru kurang bervariasi, sehingga siswa bosan dan tidak fokus.

d. Sumber belajar siswa yang kurang

Kurangnya sumber belajar siswa juga merupakan salah satu kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK Negeri 1

Karanganyar. Sumber belajar siswa hanya menggunakn Lembar Kerja Siswa

yang materinya masih kurang lengkap, sehingga pengetahuan siswa hanya

terpancang pada apa yang ada di Lembar Kerja Siswa.

Page 98: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82  

  

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran mata diklat kewirausahaan

Dari kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat

kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar, ada upaya yang dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut, antara lain:

a. Inovasi pembelajaran

Upaya yang dilakukan guru untuk mengikuti perubahan kurikulum adalah

dengan melakukan inovasi pembelajaran. Guru harus mampu melakukan

strategi pembelajaran yang tepat agar pembelajaran berjalan dengan baik.

b. Mengubah pandangan siswa mengenai mata diklat kewirausahaan

Untuk mengubah anggapan siswa mengenai mata diklat kewirausahaan guru

menjelaskan pentingnya mata diklat kewirausahaan untuk membekali siswa

pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk menjadi wirausahawan yang

akan sangat berguna untuk kehidupannya kelak.

c. Pemilihan metode belajar yang menarik

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan guru memilih

metode pembelajaran yang menarik dengan diskusi dan dengan media

internet. Dengan hal tersebut terbukti siswa terlihat lebih aktif dan antusias

dalam pembelajaran.

d. Peminjaman buku pelajaran di perpustakaan

Untuk menambah sumber belajar siswa perpustakaan menyediakan buku-

buku kewirausahaan yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam belajar. Jadi

siswa tidak hanya terpancang pada materi yang ada di Lembar Kerja Siswa

saja.

Page 99: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Diklat Kewirausahaan di SMK Negeri 1

Karanganyar

a. Kurikulum Mata Diklat Kewirausahaan

Berdasarkan struktur kurikulum SMK mencakup antara lain mata

pelajaran kewirausahaan dengan jumlah 150 jam. Standar Kompetensi

Lulusan pada mata pelajaran kewirausahaan adalah :

e. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

f. Menerapkan jiwa kepemimpinan

g. Merencanakan usaha kecil atau mikro

h. Mengelola usaha kecil atau mikro

Berdasarkan silabus SMK, mata diklat kewirausahaan dibagi

menjadi topik sebagai berikut:

4) Tingkat I alokasi waktu 100 x 45menit jam dengan topik:

h) Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha

i) Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)

j) Merumuskan solusi masalah

k) Membuat keputusan

l) Menunjukkan sikap pantang mneyerah dan ulet

m) Mengelola konflik

n) Membangun visi dan misi usaha

5) Tingkat II alokasi waktu 76 x 45menit jam dengan topik:

d) Menganalisis peluang usaha

e) Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

f) Menyusun proposal usaha

Page 100: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84  

  

6) Tingkat III alokasi waktu 24 x 45menit dengan topik:

a) Mempersiapkan pendirian usaha

b) Menghitung resiko menjalankan usaha

c) Mengevaluasi hasil usaha

b. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karanganyar, dalam hal

upaya membiasakan penerapan karakteristik wirausaha dilakukan melalui

kegiatan :

3) Mata pelajaran kewirausahaan

Adapun pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan dengan

sebagai berikut:

e) Pembukaan Wawasan

f) Penanaman sikap

g) Pembekalan teknis

h) Pembekalan pengalaman awal

4) Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Sebagai bentuk pelaksanan pendidikan sistim ganda (PSG) di SMK

maka dilaksanakan kegiatan praktik kerja industri (prakerin). Prakerin

merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dunia usaha atau

industri (DU/DI), yang dilaksanakan tiga bulan selama menempuh

pendidikan di SMK.

c. Praktik Kegiatan Berwirausaha

Kegiatan praktik berwirausaha di sekolah dimaksudkan agar siswa

mempunyai pengalaman awal dalam berwirausaha. Hal ini dilakukan melalui

keterlibatan siswa dalam Unit Produksi

Page 101: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85  

  

2. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan

Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan

di SMK Negeri 1 Karanganyar antara lain :

a. Perubahan Kurikulum

b. Anggapan siswa kewirausahaan hanya mata diklat pelengkap

c. Suasana belajar yang kurang menyenangkan

d. Sumber belajar siswa yang kurang

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran mata diklat kewirausahaan:

Dari kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran mata diklat

kewirausahaan di SMK Negeri 1 Karanganyar, ada upaya yang dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut, antara lain:

a. Inovasi pembelajaran

b. Mengubah pandangan siswa mengenai mata diklat kewirausahaan

c. Pemilihan metode belajar yang menarik

d. Peminjaman buku pelajaran di perpustakaan

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan peneliti

mengenai pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan dalam

menumbuhkembangkan minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 1 Karanganyar

ditentukan implikasi sebagai berikut:

1. Dengan pelaksanaan pembelajaran mata diklat kewirausahaan di SMK secara

terstruktur diharapkan dapat membekali siswa SMK dengan pengetahuan dan

pengalaman tentang kewirausahaan dan sebagai langkah progresif dalam upaya

menumbuhkembangkan minat berwirausaha siswa. Materi yang diperoleh siswa

mulai dari tingkat X, XI dan XII diharapkan dapat diaplkasikan setelah mereka

tamat dari SMK.

Page 102: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86  

  

2. Dengan adanya unit produksi yang memfasilitasi siswa tempat praktek

kewirausahaan dan bekerja sama dengan banyak instansi usaha di luar sekolah

seperti industri dan pengusaha yang sukses diharapkan siswa dapat

mengaplikasikan secara nyata ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh melalui

pembelajaran mata diklat kewirausahaan.

C. SARAN

Setelah peneliti mengetahui kondisi dan minat berwirausaha siswa di

SMK Negeri 1 Karanganyar, berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat saran-

saran sebagai berikut :

1. Kepada Sekolah SMK Negeri 1 Karanganyar

a. Dalam hal manajemen sekolah, unit produksi pada SMK perlu lebih

dikembangkan agar siswa dapat memanfaatkan secara maksimal. Unit

produksi diharapkan dapat menjadi pemicu berkembangnya iklim

kewirausahaan di sekolah. Bekerja sama dengan instansi atau unit kerja lain di

luar sekolah perlu dikembangkan, untuk wahana belajar para pengelola unit

produksi, sekaligus belajar bersinergi dengan unit usaha atau orang lain

b. Upaya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha

melalui budaya sekolah, yaitu hendaknya selalu disampaikan nilai-nilai

karakteristik kewirausahaan dalam setiap kegiatan pengajaran.

c. Memberdayakan stake holder untuk kemajuan unit produksi dan menciptakan

suasana kewirausahaan di sekolah.

d. Dalam hal praktek kewirausahaan KW Mart sebaiknya dilakukan

pendampingan agar kegiatan kewirausahaan siswa mencapai pembelajaran

yang optimal dan tepat sasaran karena ada kemungkinan siswa tidak menjual

barang, tetapi memaksa orang tua untuk menjadi konsumen.

Page 103: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87  

  

2. Kepada Guru Mata Diklat Kewirausahaan SMK Negeri 1 Karanganyar

a. Dalam kaitannya dengan pengembangan budaya sekolah, hendaknya guru

mata diklat menanamkan sikap positif kewirausahaan dan juga disampaikan

kepada guru yang lainnya dalam pembelajaran selalu mengaitkan dengan

sikap dan perilaku tersebut seperti : disiplin diri, tanggung jawab, kerjakeras,

semangat untuk belajar dan menemukan cara kerja yang lebih baik, peduli

lingkungan dan lain sebagainya. Dengan demikian diharapkan segenap warga

sekolah dapat memahami hal-hal tersebut, kemudian menjadikannya sebagai

nilai-nilai kehidupan dan mewujudkanya dalam perilaku keseharian.

b. Perlu diadakan reorientasi pembelajaran dengan cara mensiasati kurikulum

yang berlaku agar kewirausahaan dapat ditumbuhkan secara terprogram.

c. Sebaiknya pembelajaran nilai-nilai kewirausahaan yang diintegrasikan ke

dalam mata diklat tertentu menggunakan pendekatan dan metode yang

bervariasi. Sumber belajar adalah materi ajar yang berasal dari berbagai

sumber dalam mata diklat tertentu tersebut yang memenuhi kriteria edukatif,

dan tetap menekankan pada kompetensi siswa, baik secara individual maupun

klasikal serta tetap mengacu pada ketuntasan belajar siswa.

3. Kepada Siswa :

a. Mengubah pandangan yang salah mengenai mata diklat kewirausahaan yang

menganggap kewirausahaan hanya mata diklat pelengkap

b. Menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki dengan sering bertanya

kepada seseorang yang lebih mengerti dan sering menambah sumber

referensi.

c. Meningkatkan penguasaan materi kewirausahaan yang dimiliki.