Top Banner
9

Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Jul 18, 2015

Download

Spiritual

David Syahputra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015
Page 2: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Hampir semua Editor Teks modern

menggunakan sebuah sistem yang disebut

WYSIWYG (What You See Is What You Get / Apa

yang kamu lihat itulah yang akan kamu

dapatkan)

Dokumen yang diprint/dicetak akan kelihatan

persis sama dengan apa yang ditampilkan

pada layar monitor.

Sayangnya, dalam kehidupan, hal tersebut

seringkali tidak sama, kita tidak mendapatkan

apa yang kita lihat.

“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi

ujungnya menuju maut.” (Amsal 14:12)

Ada suatu hal yang sangat mendasar yang

dapat kita temukan dalam kitab Amsal: Kita

tidak boleh memercayai diri kita sendiri

seperti yang dilakukan oleh orang-orang

bodoh. Sebaliknya, kita harus percaya kepada

TUHAN saja.

Page 3: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Menurut Amsal 14, apakah yang dilakukan oleh orang Bodoh?

Meruntuhkan rumahnya sendiri(v. 1)

Menghina TUHAN (v. 2)

Angkuh (v. 3)

Lumbungnya tidak berisi(v. 4)

Menyemburkan kebohongan(v. 5)

Tidak menemukan hikmat(v. 6)

Bibirnya tidak ada pengetahuan(v. 7)

Ditipu oleh kebodohannya sendiri(v. 8)

Ia mengolok-olok dosa(v. 9)

Rumahnya akan musnah(v. 11)

Bergantung pada diri sendiri(v. 14)

Percaya kepada setiap perkataan(v. 15)

Melampiaskan nafsu namun merasa aman(v. 16)

Mewarisi kebodohan(v. 18)

Tunduk di hadapan orang baik(v. 19)

Menghina sesamanya(v. 21)

Merencanakan kejahatan(v. 22)

Menuju kemiskinan dan kelaparan(v. 23)

Kebodohan adalah mahkotanya(v. 24)

Menyemburkan kebohongan(v. 25)

Lekas marah (v. 29)

Iri hati membuat tulangnya membusuk(v. 30)

Menindas yang lemah(v. 31)

Dirobohkan karena kejahatannya(v. 32)

Hikmat tidak dikenalnya (v. 33)

Page 4: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Menurut Amsal 14, apakah yang dilakukan oleh orang Berhikmat?

Membangun rumahnya (v. 1)

Takut akan TUHAN (v. 2)

Menjaga diri dari kesombongan (v. 3)

Memiliki cukup makanan(v. 4)

Tidak berbohong (v. 5)

Mudah memperoleh pengetahuan (6)

Menjauhi orang bebal (v. 7)

Mengerti jalannya sendiri (v. 8)

Menunjukkan kebaikan (v. 9)

Kemahnya akan mekar (v. 11)Merasa puas dengan apa yang ada padanya(14)

Memerhatikan langkahnya (v. 15)

Berhati-hati dan menjauhi kejahatan (16)

Bermahkotakan pengetahuan (v. 18)

Orang jahat tunduk di hadapannya (v. 19)

Berbelas kasihan kepada orang miskin (v. 21)

Merencanakan hal yang baik (v. 22)

Jerih payahnya menghasilkan keuntungan (23)

Bijaksana mengelola apa yang ia miliki (v. 24)

Menyelamatkan jiwa-jiwa (v. 25)

Dapat mengalahkan amarahnya (v. 29)

Memelihara tubuhnya dengan baik(v. 30)

Berbelas kasihan kepada yang membutuhkan (31)

Selalu mendapat perlindungan(v. 32)

Hikmat tinggal dalam hatinya (v. 33)

Page 5: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Mereka yang ingin memiliki

kebijaksanaan yang berasal dari

Allah harus menjadi bodoh dalam

pengetahuan tentang dosa pada

zaman ini. Mereka harus menutup

mata, telinga mereka terhadap

kejahatan dan dosa, agar jangan

sampai mereka memiliki

pengetahuan yang akan menodai

kesucian pikiran dan tindakan

mereka.

Mereka juga harus menjaga lidah

mereka, agar jangan sampai

bahasa yang kotor dan jahat serta

tipu muslihat keluar dari mulut

mereka. " E.G.W. (The Adventist Home, section 14, cp. 66, pg. 404)

Page 6: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Apakah tindakan dan pikiran kita berubah ketika kita menyadari

bahwa Allah mengetahui segalasesuatu yang kita lakukan,

katakan atau pikirkan?

Takut akan Tuhan yang merupakan permulaan pengetahuan adalah :

menyadari kehadiran-Nya di setiap tempat dan waktu.

Allah adalah satu-satunya Oknum yang dengan sempurna dapat

membedakan antara yang baik dan yang jahat.

Dia ingin membagikan kebijaksanaan-Nya dengan kita. Dia ingin kita

belajar bagaimana membedakan antara yang baik dan yang jahat,

sehingga kita dapat memilih dengan benar.

Dalam ayat-ayat berikutnya, Salomo menggambarkan sukacita

karena membuat keputusan yang benar, dan betapa pentingnya

untuk menerima kedaulatan TUHAN dalam hidup kita.

Page 7: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Amsal 15:15 Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang

gembira hatinya selalu berpesta.

Amsal 15:8 Korban orang fasik adalah kekejian

bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

Hati yang gembira dan wajah yang berseri-seri (v.

13)

Hatinya selalu bersuka ria (v. 15)

Hidupnya jauh dari kecemasan (v. 16)

Hidupnya dipenuhi cinta dan belas kasihan (v. 17)

Kata-katanya membuat orang bersukacita (v. 23)

TUHAN senantiasa mendengar doanya (v. 29)

Sukacitanya menjadikan tubuhnya sehat (v. 30)

Takut akan TUHAN dan menerima keselamatan-Nya

membawa sukacita ke dalam hidup kita. Tidak ada yang

dapat mengambilnya dari kita. (Roman 8:38-39).

Page 8: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

Amsal 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.

Kisah Nabi Bileam adalah contoh yang baik untuk Amsal ini (Bilangan 22-24).

Bileam berencana mengutuk orang Israel, tetapi TUHAN menaruh kata-kata berkat kepada mulut Bileam.

Kita boleh saja membuat rencana, tetapi TUHAN memiliki kuasa dan hak untuk memutuskan apakah membiarkannya terjadi atau menghentikannya.

Sifat / ciri yang seperti apakah yang sedang kita kembangkan ketika kita menerima TUHAN sebagai Yang BERKUASA PENUH dalam kehidupan kita? Amsal 16: 18-19; Yakobus 4:15

Orang sombong menetapkan rencananya dan menggantungkan kekuatannya pada dirinya sendiri. Namun orang yang rendah hati meletakkan rencana mereka ke tangan TUHAN dan menerima kehendak-Nya.

Page 9: Pelajaran Sekolah Sabat ke6 triwulan 1 2015

"Ketika kita menyerahkan keinginan, kebijaksanaan kita

sendiri dan belajar dari Kristus, kita akan menemukan

pengakuan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dia

menghendaki penurutan dan penyerahan seutuhnya.

Serahkan hidupmu kepada-Nya, biarlah Ia menyusun,

memoles, dan mengatur hidupmu.

Belajarlah bahwa jika kita tidak menjadi seperti seorang

anak kecil, kita tidak akan pernah bisa masuk ke dalam

Kerajaan Sorga.

Tinggal dalam Kristus berarti hanya meniru tabiat dari

Kristus, sehingga kehendak-Nya akan serupa dengan

kehendak kita. Tinggal di dalam Dia berarti menjadi dan

melakukan hanya apa yang Dia kehendaki. "

E.G.W. (Selected Messages, book 1, section 2, cp. 13, pg. 129)