Top Banner
10

Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Jul 18, 2015

Download

Spiritual

David Syahputra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015
Page 2: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Kesamaan derajat manusia (Amsal 20:9, 12)

Tekun/setia (Amsal 20:6)

Menantikan TUHAN (Amsal 20:17, 20-22; 21:5-6)

Belas kasihan(Amsal 21:13; 22:16)

Pendidikan yang benar (Amsal 22:6, 8,15)

Kata-kata Hikmat dalam

Amsal 20, 21 and 22:1-16

menetapkan

pedoman/dasar yang harus

menuntun kehidupan

sehari-hari kita.

Page 3: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Mengapa semua

umat manusia harus

dipandang setara

dalam derajatnya?

Amsal 20:12 Telinga

yang mendengar dan

mata yang melihat,

kedua-duanya dibuat

oleh TUHAN.

“Semua manusia

diciptakan setara.” (Thomas

Jefferson, U.S. Declaration of

Independence,

July 4 1776).

Mungkin ada perbedaan

dalam ras, atau budaya,

namun kita semua setara

karena kita diciptakan

oleh ALLAH Yang Satu.

(Kisah 17:26).

Apakah kita

setara dalam

setiap aspek

dalam diri

kita?

Amsal 20:9 Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?"

Kita semua terinfeksi oleh

penyakit rohani yang disebut

“DOSA”(Romans 3:23)

Kita semua sama karena kita

semua membutuhkan Jurus’lamat

untuk menebus kita dari dosa.

Yang membuat kita berbeda adalah: hanya mereka

yang menerima YESUS lah yang akan diciptakan

kembali untuk hidup selama-lamanya (2Co. 5:17)

Page 4: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Amsal 20:6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi

orang yang setia, siapakah menemukannya?

Bukanlah satu perbuatan yang baik atau satu

pengorbanan yang sensasional yang akan

menunjukkan tingginya kualitas kita dalam

bermasyarakat, namun adalah melalui

perbuatan-perbuatan yang kecil sekalipun

namun terus menerus dan

berkesinambungan yang kita lakukan hari

demi hari, dengan sabar dan pasti.

Haruskah saya

mengumumkan kepada

orang bahwa saya adalah

orang yang baik? Justru sebaliknya! “Amsal

27:2 Biarlah orang lain memuji engkau dan

bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal

dan bukan bibirmu sendiri.”

Page 5: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

“Adalah melalui hal-hal yang kecil (sering kita

anggap remeh) dalam kehidupanlah yang

menumbuhkan kerohanian pria dan wanita dan

menentukan sifat-sifat mereka. Hal-hal kecil ini

tidak boleh diacuhkan agar kita dapat

dipersiapkan untuk bertahan dalam ujian-ujian

yang berat yang akan datang.” E.G.W. (This day with God, May 15)

Page 6: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Amsal 20:17 Roti hasil tipuan

sedap rasanya, tetapi

kemudian mulutnya penuh

dengan kerikil.Masyarakat saat ini kadang-

kadang menganggap bahwa

melanggar hukum Allah untuk

mendapatkan sesuatu yang

kita inginkan mungkin

menguntungkan. Ini mungkin

tampak seperti itu jika kita

hanya memikirkannya untuk

kehidupan sekarang yang

singkat ini.

Tetapi jika kita merindukan kehidupan yang kekal, kita sepenuhnya

harus percaya kepada Tuhan. Kita harus taat kepada-Nya dan

menunggu. Letakkanlah hal-hal yang kita tidak bisa pikul ke dalam

tangan-Nya. Kita dapat menemukan dua contoh dalam ayat 20-22.

Page 7: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Amsal 20:20,21 Siapa mengutuki

ayah atau ibunya, pelitanya akan

padam pada waktu gelap. Milik

yang diperoleh dengan cepat pada

mulanya, akhirnya tidak diberkati.

Apakah anda sedang menantikan

orangtua anda yang kaya sehingga

akhirnya anda akan mendapatkan

warisan darinya? Itu hanyalah

sebuah contoh. Salomo

menghendaki agar kita berpikir

tentang kebodohan dalam

mencoba mendapatkan harta

benda dengan cara yang curang.

ALLAH tidak dapat memberkati

itu semua. Percaya kepada

TUHAN, percaya bahwa Ia akan

selalu memberikan apa yang kita

butuhkan pada waktunya.

WARISANAmsal 20:22 Janganlah

engkau berkata: "Aku

akan membalas

kejahatan," nantikanlah

TUHAN, Ia akan

menyelamatkan engkau.

Mari kita memercayai Tuhan jika kita

melakukan kesalahan karena kita layak

mendapatkan keadilan. Dia akan

membalaskan untuk kita.

Kita diperintahkan untuk mengampuni

Ketika kita percaya kepada TUHAN, kita

diperintahkan untuk mengampuni sesama

kita. Dengan cara itulah, “menimbun bara

api di atas kepalanya,.” (Amsal 25:22).

Semoga kita dapat membawakan

keselamatan kepada orang tersebut;

mengalahkan kejahatan dengan kebaikan

(Roma 12:21).

PEMBALASAN

Page 8: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Amsal 21:13 Siapa menutup telinganya bagi

jeritan orang lemah, tidak akan menerima

jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.

Amsal 22:16 Orang yang menindas orang lemah

untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah

kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.

1. Karena ALLAH. Karena ALLAH menerima setiap

tindakan kebaikan yang kita berikan kepada orang

yang miskin seperti kita telah melakukan hal itu

kepada-Nya. (Amsal 19:17; Mt. 25:35-40).

Karakter kita ditunjukkan melalui belas kasihan yang kita

nyatakan dalam hubungan sosial kita (Lukas10:26-37)

2. Karena orang miskin. Karena orang miskin maupun orang kaya, sama-

sama diciptakan oleh TUHAN (Amsal 22:2). Oleh karena itulah, orang

miskin layak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang

didapatkan oleh orang kaya (Bahkan mereka lebih membutuhkannya.)

Mengapa kita harus berbelas kasih?

Page 9: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan

yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun

ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

“Dengan cara Anda menghadapi dengan anak-

anak kecil dengan kasih karunia Kristus anda

dapat membentuk karakter mereka untuk

kehidupan yang kekal.” (E.G.W., The Adventist

Home, sec. 12, cp. 52, pg. 305)

Amsal 22:8 Orang yang menabur kecurangan

akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya

akan habis binasa.

Kita harus menyadari warisan yang kita berikan kepada anak-anak kita.

Hal tersebut harus senantiasa kita renungkan dan pikirkan.

Salomo membandingkan pendidikan dengan menabur benih. Benih

apapun yang kita tabur kepada anak-anak kita, teman-teman dan

tetangga kita, cepat atau lambat akan kita tuai hasilnya.

Page 10: Pelajaran Sekolah SABAT ke-8 Triwulan 1 2015

“Sebagaimana benih yang ditabur menghasilkan

sebuah panen, panennya akan berlipat ganda.

Dalam hubungan sosial kita dengan sesama kita,

hukum ini tetap berlaku. Setiap tindakan, setiap

kata-kata adalah sebuah benih yang akan

menghasilkan buah. Setiap kebajikan, penurutan,

penyangkalan diri akan berkembang lebih banyak

dalam diri orang lain. Demikianlah, menaburkan

kebaikan dan kejahatan berlangsung untuk masa

sekarang ini dan masa yang kekal.”

E.G.W. (Christ’s Object Lessons, cp.6, pg. 85)