Page 1
ALLAH ATAU MAMON?
Pelajaran 3 untuk 20 Januari 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Filipi 2:9-11
“Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala
nama, supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut segala yang ada di
langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi, dan segala
lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah
Tuhan,' bagi kemuliaan Allah Bapa!"
Page 2
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia
akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia
kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)
SIAPAKAH ALLAH?
Ia Menciptakan Kita
Ia Menjadi Manusia
Ia Menebus Kita
Melayani ALLAH
Melayani Mamon
YESUS Adalah Pencipta dan Penebus kita. Dia mendorong kita untuk memilih
melayani-Nya, namun kita juga memiliki pilihan untuk melayani harta dunia
(mamon).
Kita harus mengenal dua pihak yang dapat menjadi tuan kita dan konsekuensi
apa yang akan kita peroleh dalam melayani mereka sebelum mengambil
keputusan.
Page 3
PENCIPTA KITA“… karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana,
maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.”
(Kolose 1:16)
Seluruh Anggota Ke-Ilahi-an terlibat dalam Penciptaan
langit dan bumi (Kejadian 1:1; Yesaya 45:11-12;
Yohanes 1:3), dan YESUS Adalah Oknum utamanya.
Ia menciptakan segenap kekayaan di
bumi agar kita dapat menikmatinya
(Genesis 1:28-29; 2:8-13), bahkan
setelah dosa memasuki dunia (Ul.
26:15).
Namun, kita telah merusak kekayaan
alam, menggunakannya untuk tujuan
kejahatan gantinya memuliakan ALLAH.
(Pengkhotbah 7:29; 1 Tawarikh 29:14).
Page 4
ALLAH MENJELMA MENJADI MANUSIA
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” (Yoahnes 3:16)
ALLAH menyatukan sifat Ilahi dengan sifat
manusia dalam pribadi Yesus Kristus. Ini
adalah contoh terbesar dari kasih Allah.
Ia lahir sebagai seorang anak kecil. Ia
bertumbuh sama seperti kita. Ia
menunjukkan karakter sejati Bapa surgawi
kita dengan teladan hidup dan ajaran-Nya.
ALLAH melakukan segalanya untuk menolong
kita memahami betapa Ia mengasihi kita.
Namun, Ia mengizinkan kita secara bebas
untuk memilih untuk hidup dalam-Nya atau
mengasihi hal materi yang memisahkan kita
daripada-Nya sepeti yang dilakukan oleh
orang muda yang kaya itu. (Mat. 19:16-22).
Page 5
PENEBUS KITA“…supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-
Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia
dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa,
menurut kekayaan kasih karunia-Nya,” (Efesus 1:6-7)
Kita (Umat manusia yang diwakili oleh Adam dan
Hawa) mengambil apa yang seharusnya tidak
kita ambil: Buah Pengetahuan Baik dan
Jahat, kita membuat surat utang yang tidak
sanggup kita bayar. (Mazmur 49:7-8).
Kutuk Hukum taurat (Galatia 3:13).
Kuasa kegelapan (Kolose 1:13).
Murka yang akan datang (1Tes. 1:10).
Iblis (Ibrani. 2:14).
Kuasa maut (Ibrani 2:14).
Cara hidup kita yang sia-sia (1 Petrus 1:18).
Dosa-dosa kita (Wahyu 1:5).
YESUS menebus kita oleh membayar utang
tersebut di kayu salib (Yoh 19:30).
Ia juga membebaskan kita dari …
Page 6
PENEBUS KITA
YESUS menggenapi misi-Nya ketika Ia mati di kayu salib. Utang kita telah
dibayar lunas. Keadilan Ilahi telah dipenuhi, dan Ia menantikan respon kita
terhadap pengorbanan-Nya.
“Mereka yang berjalan dalam bayang-bayang
salib Golgota tidak akan meninggikan diri, tidak
akan menyombongkan diri karena mereka telah
dibebaskan dari dosa. Mereka merasa bahwa
oleh karena dosa-dosa merekalah yang
menyebabkan penderitaan yang menghancurkan
hati Anak Allah, dan pemikiran ini akan
menuntun mereka kepada penyesalan yang
mendalam. Mereka yang hidup paling dekat
dengan Yesus melihat dengan jelas kelemahan
dan keberdosaan manusia, dan harapan mereka
satu-satunya hanyalah jasa-jasa Juru Selamat
yang tersalib dan yang telah bangkit kembali
itu.” E.G.W. (The Great Controversy, cp. 27, p. 471)
Page 7
MELAYANI ALLAH“Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit
di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.” (Ulangan 4:39)
“ALLAH bukanlah manusia.” (Bil. 23:19). Kita tidak
dapat sepenuhnya memahami sifat dan pikiran-Nya
(Yes. 55:9). Ia Adalah Pencipta dan kita adalah
ciptaan-Nya (Mazmur 100:3). Ia Adalah “ALLAH
Yang cemburu” (Ul. 4:24) yang tidak menghendaki
ada ALLAH lain selain Dia (Kel. 20:3).
Ia berkata, “Hai anakku, berikanlah hatimu
kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-
jalanku." (Amsal 23:26).
Ia tidak ingin kasih kita terbagi bahkan sedikitpun
kepada yang lain. Ia menginginkan penyerahan hati
yang sepenuhnya, tidak setengah-setengah,
mengapakah demikian?
Ia telah menciptakan kita, memelihara hidup kita
dan hidup segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Ia
mengharapkan yang terbaik dari kita, dan tidak ada
yang lebih baik daripada hidup untuk melayani-Nya.
Page 8
Kita tidak memiliki apa-apa, bahkan diri kita sendiri (1 Kor. 6:20). Apakah yang
dapat kita lakukan untuk menghindari diri kita dari mencintai kekayaan dunia?
MELAYANI MAMON “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia
kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang
lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon.” (Matius 6:24)
Sebelum mengabdikan diri
kepada harta kita, tanyakanlah
kepada diri sendiri: Apakah
saya benar-benar memilikinya?
“Sesungguhnya, TUHAN,
Allahmulah yang empunya langit,
bahkan langit yang mengatasi segalalangit, dan bumidengan segala
isinya.” (Ulangan10:14)
“sebab punya-Kulah segala
binatanghutan, danberibu-ribu
hewan di gunung.”(Mazmur50:10)
“Sungguh, semua jiwaAku punya!
Baik jiwa ayah maupun jiwa
anak Akupunya! ”(Yehezkiel18:4)
“‘Kepunyaan-Kulah perak
dankepunyaan-
Kulah emas.”(Hagai 2:9)
Page 9
“Dalam menyerahkan diri kita sendiri kepada Allah, kita harus
menanggalkan semua hal-hal yang memisahkan kita daripada-
Nya.Oleh karena itu Juruselamat berkata: “Sedemikian juga
barang siapa diantara kamu, yang tiada meninggalkan segala
sesuatu yang dipunyainya, tiada dapat menjadi muridKu.”
Lukas 14:33. Apapun yang menjauhkan hati dari Tuhan harus
dienyahkan. Banyak orang yang berilahkan mammon. Cinta uang,
ingin kekayaan, adalah rantai emas yang mengikat mereka pada
Setan. Golongan lain pula berilahkan kemuliaan duniawi. Hidup
menyenang-nyenangkan diri sendiri serta bebas dari tanggung-
jawab adalah berhala bagi orang lain juga. Tetapi rantai yang
memperbudak ini harus diretas. Kita tidak boleh setengah-
setengah milik Allah dan setengah-setengah milik dunia. Kita
bukanlah anak-anak Allah- kecuali kita berserah diri
sepenuhnya.”
E.G.W. (Steps to Christ, cp. 5, p. 44)