Pelajaran Sekolah Sabat ke 2 Triwulan 2 2014

Pelajaran 2 untuk 12 April 2014www.gmahktanjungpinang.

orgAdapted from : www.fustero.es

KRISTUS dan Hukum Musa

Yohanes 5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.

Galatia 4:4 “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”

LAHIR MENURUT HUKUMYesus dilahirkan di sebuah keluarga Yahudi yang saleh. Yusuf, seorang yang tulus hati (Matius 1:19) dan Maria yang diberkati di antara wanita (Lukas 1:28) Ketika Yesus lahir, mereka memelihara hukum Musa dengan tekun, seperti yang diperintahkan Allah.

YESUS disunat pada hari ke-8• "Pada hari kedelapan anak itu disunat" (Imamat

12:03)• “Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus

disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21)Maria ditahirkan pada hari ke-40

• “Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan,....dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia."” (Imamat 12:6-8)

• “Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,” (Lukas 2:22)

Paskah Pembebasan dari

Mesir

Pada usia 12 (Lukas 2:41-43), pada awal pelayanan-Nya (Yohanes 2:13-22), tengah (Yoh 5) dan akhir (Mat 26:17-20)

Pen

takos taHari Raya Panen Dia memenuhi janji turunnya Roh Kudus (Kisah 2:1-4)

Tero

mp

e tTahun baruTidak disebutkan

Hari-hari Raya YahudiLukas 2:41 “Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.”

Sejak kecil, Yesus merayakan hari raya Yahudi yang diperintahkan dalam hukum Musa

Pen

eb

usan

D

osaHari

PenghakimanTidak disebutkan

Kem

ah Tinggal di

padang gurunYohanes 7

Pen

tah

bis

an Penahbisa

n Kaabah oleh orang-orang MakabeYohanes 10:22-39

Pu

rim Pembebas

an Israel pada zaman EstherTidak disebutkan

“Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. ”

(Lukas 2:46)

“Inilah kali yang pertama Yesus melihat bait suci. Ia melihat imam imam yang berjubah putih melakukan tugas mereka dengan penuh khidmat. Ia melihat korban yang bergelimangan darah di atas mezbah korban. Bersama dengan orang orang yang berbakti la tunduk berdoa, sementara asap dupa naik di hadirat Allah. Ia menyaksikan upacara Paskah yang mengesankan itu. Hari demi hari Ia melihat arti semuanya dengan bertambah jelas. ....Dengan tenang dan penuh perhatian, la nampaknya mempelajari sebuah soal yang pelik. Rahasia tugas Nya sedang terbuka bagi Juruselamat.”E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 8, pg 57.)

PAJAK BAIT SUCIMatius 17:24-27 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"Jawabnya: "Memang membayar." ....Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

Pembayaran pajak ini untuk mendukung Bait Suci (Keluaran 30:12-16) tidak diperlukan seperti itu persepuluhan, tetapi memberikannya dianggap sebagai kewajiban agama.

Haruskah Yesus sebagai Anak Allah, membayar pajak kepada Bapa-Nya?

“Meskipun Yesus menjelaskan bahwa Ia tidak diwajibkan membayar cukai, namun Ia tidak melibatkan diri dalam pertentangan dengan orang Yahudi mengenai persoalan itu; karena mereka akan menyalah tafsirkan perkataan Nya, dan membalikkannya untuk melawan Dia. Supaya Ia tidak menyakiti hati oleh menahan cukai itu, Ia melakukan apa yang sebenarnya tidak boleh dituntut daripada Nya. Pelajaran ini membawa manfaat yang besar bagi murid murid Nya. Perubahan yang nyata harus terjadi dengan segera dalam hubungan mereka dengan upacara kaabah, dan Kristus mengajarkan kepada mereka bahwa kalau tidak perlu jangan hendaknya mereka menempatkan diri dalam permusuhan terhadap peraturan yang sudah ditetapkan. Sedapat dapatnya mereka harus menjauhkan kemungkinan terjadinya kesempatan untuk menyalahtafsirkan iman mereka. Meski pun orang Kristen tidak boleh mengorbankan satu prinsip kebenaran, namun mereka harus menjauhkan pertentangan bila mungkin melakukannya.”

E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 48, pg. 401)

YESUS dan Hukum Musa (1)Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Yesus menuduh orang-orang Farisi membatalkan hukum Musa oleh tradisi, untuk menemukan "jalan keluar" karena tidak menghormati orang tua (Markus 7:9-13)

Selain itu, orang-orang Farisi menuduh Yesus bertentangan dengan hukum Musa, karena tidak menerima perceraian, kecuali karena perzinahan (Matius 19:3-9)

Jika Yesus sendiri memberikan kepada Musa hukum, bagaimana mungkin hukum itu bisa bertentangan?

Yesus meletakkan segala sesuatu dalam perspektif yang tepat.

YESUS dan Hukum Musa (2)

Yohanes 8:4,5 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

YESUS dan Hukum Musa (2)

Apakah Yesus bertentangan dengan Hukum Musa dengan tidak mengutuk perempuan yang berzinah? Sebenarnya, ia mendukung hukum tersebut dengan berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7, Ulangan 17:7) Selain itu, sebagai pengampunan, Yesus menggunakan “cara" yang sah untuk menghindari tuduhan tersebut. Setidaknya, dua saksi setidaknya dibutuhkan (Ulangan 17:6) untuk menjatuhkan hukuman mati. Namun, ketika semua saksi merasa malu dan pergi, maka perempuan itu tidak bisa dihukum.

“TUHAN tidak menghapus hukum-Nya, yang merupakan dasar dari pemerintahan-Nya di Surga dan bumi untuk menyelamatkan orang berdosa. TUHAN adalah hakim yang terus berpegang pada kebenaran-Nya. Pelanggaran akan hukum-Nya, pada titik minimum adalah dosa, dan dia tidak mengabaikan hukum-Nya untuk mengampuni orang berdosa. Keunggulan moral dan kebenaran hukum-Nya harus dijaga dan dibuktikan di hadapan alam semesta. Harga yang harus dibayar untuk mengampuni orang berdosa, itu tidak kurang dari kematian Anak ALLAH itu sendiri "

E.G.W. (Review and Herald, November 15, 1898)