Top Banner
Pelajaran 2 untuk 13 januari 2018 Diadaptasi dari www.fustero.es www.gmahktanjungpinang.org Matius 13:22 “‘Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu , lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah ’"
9

Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

Jan 21, 2018

Download

Spiritual

David Syahputra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

Pelajaran 2 untuk 13 januari 2018

Diadaptasi dari www.fustero.es

www.gmahktanjungpinang.org

Matius 13:22

“‘Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah

orang yang mendengar firman itu, lalu

kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan

menghimpit firman itu sehingga tidak

berbuah’"

Page 2: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

Injil Kemakmuran 3 langkah menuju

Keserakahan:1. Saya lihat2. Saya mau3. Saya ambil

Mengendalikan Keserakahan

Kita harus bersyukur atas berkah

yang diberikan Tuhan kepada kita.

Namun demikian, haruskah hal

tersebut menjadi motivasi kita untuk

menyembah-Nya?

Di sisi lain, kita harus mengerti

bagaimana keserakahan memberikan

pengaruhnya kepada kita, sehingga

kita dapat melawan tipu daya

kekayaan dan konsumerisme secara

efektif.

Page 3: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

INJIL

KEMAKMURAN“INJIL KEMAKMURAN” berkata:

“Ikut ALLAH dan ia akan membuat

engkau menjadi kaya dengan harta

dunia.”

Motivasi tersebut sangat berbeda

dari yang kita lihat pada jemaat

Korintus maupun sang janda dalam

Markus 12:41-44

ALLAH dapat menyirami kita

dengan harta dunia, namun Ia

tidak melakukannya karena apa

yang telah kita berikan kepada-

Nya.

ALLAH menghendaki pemberian

yang tulus, bukan pemberian

yang mengharapkan imbalan.

(2 Korintus 9:7).

“Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai

penderitaan, sukacita mereka meluap dan

meskipun mereka sangat miskin, namun

mereka kaya dalam kemurahan. Aku

bersaksi, bahwa mereka telah memberikan

menurut kemampuan mereka, bahkan

melampaui kemampuan mereka. Dengan

kerelaan sendiri mereka meminta dan

mendesak kepada kami, supaya mereka juga

beroleh kasih karunia untuk mengambil

bagian dalam pelayanan kepada orang-orang

kudus.” (2 Korintus 8:2-4)

Page 4: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

“Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia

melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang,

ia melahirkan maut.” (James 1:15 NIV)

3 Langkah dari

Keserakahan

menuju Dosa:

Keserakahan menjadi sebuah dosa pada langkah ke-2. Oleh

karena itulah, pertahanan kita yang pertama adalah

menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membuat kita

menginginkannya.

Dalam proses tersebut, bagaimanakah agar kita dapat

membedakan antara Kebutuhan dengan keinginan, kewajiban

dengan pilihan, atau hal-hal pokok dengan hiasan?

LANGKAH-LANGKAH KESERAKAHAN

Page 5: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

SAYA LIHAT“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,

melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan

adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah

kekal.” (2 Korintus 4:18)

Harta dunia bukan hal yang salah, namun ia dapat

menjerat dan mungkin dapat menarik lebih banyak

perhatian kita. Itulah sebabnya mengapa kita harus

terus memandang kepada YESUS. (Ibrani 12:2)

Istri Potifar mengizinkan

keserakahan menguasainya ketika

ia “memandang Yusuf dengan

berahi.” (Kejadian 39:7).

Memandang hal-hal materi dengan hasrat

dapat menjadikan kita lebih

menginginkannya daripada hal-hal rohani.

Demikianlah cara bertumbuhnya

keserakahan.

Dalam perumpamaan tentang “Seorang

Penabur”, YESUS menjelaskan bahwa

benih yang jatuh di antara semak duri

menghentikan pertumbuhannya: “lalu

kekuatiran dunia ini dan tipu daya

kekayaan menghimpit firman itu

sehingga tidak berbuah.” (Mat. 13:22).

Banyak orang miskin khawatir karena

mereka tidak berkecukupan, sedangkan

orang kaya khawatir karena mereka ingin

memiliki lebih banyak harta.

Page 6: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

SAYA MAU“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon

itu baik untuk dimakan dan sedap

kelihatannya, lagipula pohon itu menarik

hati karena memberi pengertian. Lalu ia

mengambil dari buahnya dan dimakannya

dan diberikannya juga kepada suaminya

yang bersama-sama dengan dia, dan

suaminya pun memakannya.” (Kejadian 3:6)

Materialisme menciptakan “kebutuhan” baru dan

menyediakan cara-cara untuk dapat memenuhinya.

Hal ini berhasil di Eden, contoh berikutnya adalah Ahab;

ia melihat kebun anggur tetangganya dan

menginginkannya. Lalu ia mulai gelisah sampai akhirnya

ia berhasil mendapatkannya. (1 Raja-raja 21).

Bagaimanakah kita dapat melawan materialisme yang

memupuk keegoisan kita kepada keserakahan?

Kita harus mengisi hati kita dengan hal-hal rohani untuk

mencegah materialisme mengisi hati kita (Matius 12:43-

45).

Page 7: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

SAYA

AMBIL

Adalah penting untuk menyadari ketika keserakahan

telah timbul dalam hati kita. Kita harus segera

menyingkirkannya sehingga mencegah akibat yang

lebih buruk dari keserakahan tersebut di masa depan.

Ingatlah bahwa “segala perkara dapat kutanggung

dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.”

(Filipi 4:13)

“Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang

bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata:

"Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku

menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh

uang perak kepadanya.” (Matius 26:14-15)

Ketika keserakahan berdiam dalam

hati kita, dengan tanpa henti kita

akan mencari cara untuk memperoleh

apa yang kita inginkan.

Hal tersebut terjadi atas Hawa, Ahab

dan Yudas. Keserakahan itu jugalah

yang menjadi akar permasalahan

peperangan di antara bangsa-bangsa

dan menghancurkan rumah tangga-

rumah tangga dan banyak orang.

Page 8: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

MENGENDALIKAN

DIRI

“Justru karena itu kamu harus dengan

sungguh-sungguh berusaha untuk

menambahkan kepada imanmu kebajikan,

dan kepada kebajikan pengetahuan, dan

kepada pengetahuan penguasaan diri,

kepada penguasaan diri ketekunan, dan

kepada ketekunan kesalehan.” (2 Pet. 1:5-6)

Kemenangan atas dosa adalah suatu karya ALLAH

dalam diri kita. Itulah sebabnya kita harus

mengambil keputusan untuk mengizinkan ALLAH

mengendalikan kehidupan kita sehingga Ia dapat

menggantikan keserakahan dengan rasa cukup

dalam diri kita.

Belajar Alkitab, berdoa dan

pelayanan Kristen dapat

membangun pertahanan

melawan kecenderungan

alami seperti keserakahan.

Rasa cukup dan kemurahan

hati adalah juga alat efektif

untuk mengalahkannya.

Petrus mendorong kita

untuk memiliki

pengendalian diri. Kita

harus menyerahkan segala

pikiran, keinginan dan

kemampuan kita kepada

pengendalian ALLAH.

Page 9: Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan 1 2018

Apakah 3 langkah menuju keserakahan?

Sikap-sikap apakah yang dapat memupuk

roh kelemahlembutan yang secara alami

dapat menumbuhkan rasa cukup?

Bagaimana agar kita dapat mengalami

kuasa pengendalian ROH KUDUS atas

keinginan kita sementara keadaan kita

mendukung kita agar memiliki banyak

alasan untuk tidak merasa cukup?

Apa sajakah beberapa tindakan praktis

sehari-hari yang sepatutnya menjadi

bagian kehidupan seseorang agar dapat

menghidupkan suatu gaya hidup yang

dikehendaki ALLAH?

Gunakanlah waktu untuk merenungkan

pertanyaan-pertanyaan berikut:

Marilah kita mengembangkan rencana untuk

menghidupkan suatu gaya hidup yang

berfokus pada rasa cukup dan rasa syukur

atas penyediaan ALLAH yang murah hati.