Page 1
Pelajaran 1 untuk 6 Januari 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna."
Page 2
Sebagai para penatalayan harta materi, kita harus berfokus pada hal-hal
surgawi gantinya pada hal-hal duniawi.
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan
mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari
dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang
melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yoh. 2:15-17)
1. Prioritas Kita.
2. Keinginan Kita.
Keinginan daging
Keinginan mata
Keangkuhan Hidup
3. Identitas Kita.
Page 3
PRIORITAS KITAKetika kekayaan dan harta benda
menjadi lebih penting daripada
hubungan kita dengan ALLAH, kita
kalah terhadap materialisme.
Pada Lukas 14:26-33, YESUS
mendorong kita untuk
merenungkan prioritas kita dalam
kehidupan ini.
Jika keinginan dunia ini menarik
semua perhatian kita, maka kita
sedang membangun “menara”
kehidupan pada fondasi yang
salah.
Jika prioritas kita adalah uang atau
kepuasan pribadi, ingatlah bahwa
“siapa mencintai kekayaan tidak
akan puas dengan
penghasilannya.” (Pengkhotbah
5:9).
“Demikian pulalah tiap-tiap orang di
antara kamu, yang tidak melepaskan
dirinya dari segala miliknya, tidak dapat
menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:33)
Page 4
KEINGINAN
DAGING
“Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah
dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu.’” (Lukas 12:15)
ALLAH memberi kita berkat-berkat materi, kekuatan untuk mendapatkannya
dan kemampuan untuk menggunakannya dengan benar. Meskipun demikian,
kadang kala keinginan untuk memiliki sesuatu menjadi lebih penting daripada
hal yang terpenting: Hidup kekal kita (Lukas 12:15-21).
ALLAH memberikan kita berkat-berkat materi yang dapat kita kelola, dan Ia
berkata: “jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN,
Allahmu, ….” (Ulangan 8:14).
Page 5
KEINGINAN MATAIklan-iklan menampilkan gambar-gambar yang seringkali
tidak nyata, yang menarik kita untuk membeli barang-
barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.
Ketamakan bertumbuh dalam diri kita ketika kita ingin
memiliki apa yang dilihat oleh mata kita.
“Mata adalah pelita tubuh. Jika
matamu baik, teranglah seluruh
tubuhmu.” (Matius 6:22)
Segala sesuatunya itu adalah fantasi. Jika kita
mengizinkan ketamakan dalam hati kita, ia akan menjadi
agama yang sesat. Ia tidak memuaskan jiwa kita, tetapi
“keinginan daging” kita (Galatia 5:16).
Itulah sebabnya YESUS meminta kita untuk menjaga
mata kita tetap bersih dan murni.
Page 6
KEANGKUHAN
HIDUPApakah persamaan yang dimiliki
oleh Lusifer (Yeh. 28:17; Yes.
14:14), Nebukadnezar (Dan. 4:30)
dan orang Farisi (Lukas 18:11-12)?
Mereka mencintai diri mereka
sendiri. Mereka menganggap diri
mereka lebih tinggi dan lebih baik
daripada orang lain.
Jika kita berpikir bahwa kita
penting, dan semuanya berfokus
pada diri kita, semua orang harus
berpikir bahwa kita lebih baik dari
mereka … Itu berarti kita memiliki
masalah yang serius, yaitu kita
bukan seorang Kristen (Roma 12:3).
Masalah itu biasanya berhubungan dengan cinta akan uang (1Tim. 6:10). Orang-
orang yang kaya, dan mereka yang ingin menjadi kaya, mudah untuk menjadi
sombong, egois dan hidup tanpa mengandalkan TUHAN. (Markus 10:25).
“dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau
puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah
dengan rendah hati yang seorang menganggap yang
lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.” Flp.2:3)
Page 7
IDENTITAS KITA
Yang manakah yang menjadi identitas kita?
PELAYAN HARTA DUNIA
PELAYAN ALLAH
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia
akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia
kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)
Page 8
IDENTITAS KITA Allah memberi kita berkat materi untuk
menikmati dan mengembangkan karakter
kita. Bila kita menggunakannya untuk
menghormati Tuhan dan membantu mereka
yang Ia ciptakan, kita akan diberkati. Jika
kita menjadi materialistis, kita akan
kehilangan berkat tersebut.
Marilah kita bersyukur dan menyembah Bapa
Surgawi kita ketika kita dikaruniakan harta benda
di dunia ini.
Penatalayanan dan materialisme
meliputi seluruh aspek hidup
kita. Identitas kita bergantung
pada pilihan kita. Kita dapat
menjadi penatalayan atau
menjadi hamba dari harta
benda yang ALLAh berikan
kepada kita.
Page 9
“Pertobatan adalah karya yang sering paling tidak kita hargai.
Bukanlah perkara yang kecil untuk mengubah pikiran duniawi yang
mencintai dosa dan membawanya untuk memahami kasih Kristus,
pesona anugerah-Nya, dan kemuliaan Allah yang tak terkatakan,
sehingga jiwa-jiwa diilhami dengan cinta ilahi dan terpikat dengan
pengetahuan surgawi. Ketika mereka memahami hal-hal ini,
kehidupan mereka yang lama akan tampak menjijikkan. Mereka akan
membenci dosa, dan, menghancurkan hati mereka di hadapan ALLAH,
mereka akan memeluk Kristus sebagai kehidupan dan sukacita jiwa.
Mereka meninggalkan kesenangan lama mereka. Mereka akan
memiliki pikiran baru, kasih sayang baru, minat baru, kehendak baru.
... Keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup, yang
sebelumnya disukai sebelumnya, sekarang tidak lagi disukai, dan
Kristus adalah pesona kehidupan, mahkota sukacita.
Surga, yang pernah dianggap tidak memiliki pesona, sekarang dilihat
dalam kekayaan dan kemuliaannya; dan mereka merenungkannya
sebagai rumah masa depan mereka, di mana mereka akan melihat,
mengasihi, dan memuji Dia yang telah menebus mereka dengan
darah-Nya yang berharga.” E.G.W. (To Be Like Jesus, December 8)