Top Banner
PEJALAN KAKI Adhi Muhtadi
37

Pejalan Kaki

Feb 02, 2016

Download

Documents

Marka dan Rambu Lalu Lintas Pejalan Kaki
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pejalan Kaki

PEJALAN KAKIAdhi Muhtadi

Page 2: Pejalan Kaki

Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu: •Mengetahui dan menjelaskan fasilitas pejalan kaki •Mengetahui dan menjelaskan jalur pejalan kaki•Mengetahui dan menjelaskan lokasi jalur pejalan kaki •Mengetahui dan menjelaskan kriteria desain jalur pejalan kaki •Mengetahui dan menjelaskan jenis jalur pejalan kaki•Mengetahui dan menjelaskan prosedur perencanaan jalur pejalan kaki•Mendiskusikan beberapa penelitian tentang jalur pejalan kaki

Page 3: Pejalan Kaki

Beberapa Pengertian

• Fasilitas pejalan kaki adalah seluruh bangunan pelengkap yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan serta keselamatan bagi pejalan kaki.

• Jalur pejalan kaki adalah lintasan yang diperuntukkan untuk berjalan kaki, dapat berupa trotoar, penyeberangan sebidang (penyeberangan zebra atau penyeberangan pelikan), dan penyeberangan tak sebidang.

• Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak pada Daerah Milik Jalan yang diberi lapisan permukaaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.

Page 4: Pejalan Kaki

• Penyeberangan Zebra adalah fsilitas penyeberanganan bagi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi marka untuk member ketegasan/batas dalam melakukan lintasan.

• Penyeberangan Pelikan adalah fasilitas untuk penyeberangi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi dengan marka dan lampu pengatur lau lintas.

• Arus Pejalan Kaki adalah jumlah pejalan kaki yang melewati suatu penapang tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu (pejalan/menit).

• Lapak Tunggu adalah fasilitas untuk berhenti sementara pejalan kaki dalam melakukan penyeberangan, Penyeberangan dapat berhenti sementara sambil menunggu kesempatan melakukan penyeberangan berikutnya. Fasilitas tersebut diletakan pada median jalan.

Page 5: Pejalan Kaki

Fasilitas Pejalan Kaki

1) Jalur Pejalan Kaki terdiri atas:

a) Trotoar

b) Penyeberangan Sebidang: Penyeberangan Zebra & Penyeberangan Pelikan

c) Penyeberangan Tak Sebidang: Jembatan penyeberangan & Terowongan

2) Lapak tunggu

3) Lampu penerangan

4) Rambu

5) Pagar pembatas

6) Marka jalan.

7) Pelindung/Peneduh

Page 6: Pejalan Kaki

Jenis Fasilitas Penyeberangan Berdasarkan PV2

Page 7: Pejalan Kaki

Kriteria Desain

Dalam keadaan ideal untuk mendapatkan lebar minimum Jalur Pejalan Kaki (W) dipakai rumus sebagai berikut:

Keterangan:•P = volume pejalan kaki (orang/menit/meter)•W = lebar Jalur Pejalan Kaki.

Page 8: Pejalan Kaki

Penambahan Lebar Jalur Pejalan Kaki

Page 9: Pejalan Kaki

Ruang Bebas Trotoar

Page 10: Pejalan Kaki

Tingkat Pelayanan Trotoar

Page 11: Pejalan Kaki

Lebar trotoar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:•W = lebar trotoar (meter)•V = Volume pejalan kaki rencana/dua arah (orang/meter/menit).•N = lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat (m)

Page 12: Pejalan Kaki

Lebar Tambahan Sesuai dengan Keadaan Setempat

Page 13: Pejalan Kaki

Lebar Minimum Trotoar Menurut Penggunaan Lahan Sekitarnya

Page 14: Pejalan Kaki

Dimensi Tangga yang Disarankan

Page 15: Pejalan Kaki

Beberapa Sketsa Penempatan Trotoar

Trotoar di Tepi Luar Jalur Utilitas

Page 16: Pejalan Kaki

Trotoar di Tepi Dalam Saluran Drainase

Page 17: Pejalan Kaki

Trotoar di Tepi Lereng

Page 18: Pejalan Kaki

Trotoar di Jembatan

Page 19: Pejalan Kaki

Trotoar di Daerah Bangunan/Pertokoan

Page 20: Pejalan Kaki

Trotoar di Terowongan

Page 21: Pejalan Kaki

Trotoar di Depan Halte

Page 22: Pejalan Kaki

Trotoar di Belakang Halte

Page 23: Pejalan Kaki

Prosedur Perencanaan

Teknik Pengumpulan Data•Pengumpulan data harus dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut:•Volume lalu lintas kendaraan (kendaraan/jam).•Kecepatan lalu lintas kendaraan (km/jam).•Volume lalu lintas pejalan kaki dalam satu lintasan (orang/jam).•Volume lalu lintas penyeberangan 2 arah sepanjang 100 meter (orang/jam).•Data geometrik jalan seperti, lebar lintasan lalu lintas kendaraan, lebar hahu, lebar median, dan kemiringan, bahwa data tersebut diilustrasikan dalam bentuk denah.

Page 24: Pejalan Kaki

Perencanaan1) Trotoar

• Tentukan besarnya arus pejalan kaki dalam orang/menit/meter dalam satu lintasan, satu seksi yang mewakili ruas jalan.

• Dengan menggunakan rumus dimensi lebar Jalur Pejalan Kaki, tetapkan lebar Jalur Pejalan Kaki (W) dalam meter.

• Kalau ada fasilitas pelengkap, tetapkan penambahan lebar Jalur Pejalan Kaki.

Page 25: Pejalan Kaki

2) Penyeberangan Sebidang

• Tentukan besarnya arus lalu lintas penyeberangan jalan (P) dalam orang/jam.

• Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V) dalam kendaraan/jam.

• Hitung besarnya nilai PV2.• Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas penyeberangan

jalan dari Tabel 7.1

Page 26: Pejalan Kaki

3) Penyeberangan Tak Sebidang

• Tentukan besarnya arus lalu lintas penyeberangan jalan (P) dalam orang/jam.

• Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V) dalam kendaraan/jam.

• Hitung besarnya nilai PV2.

• Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas penyeberangan dari Tabel 7.1

Page 27: Pejalan Kaki

Garis Stop Pada Pertemuan Major dan Minor Road

Page 28: Pejalan Kaki

Garis Stop dengan Zebra Cross di Persimpangan Siku

Page 29: Pejalan Kaki

Garis Stop dengan Zebra Cross di Persimpangan Tidak Siku

Page 30: Pejalan Kaki

Penelitian Jalur Pejalan Kaki

• Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Proyek Pengembangan Trotoar dan Landscape Jalan Basuki Rakhmat Surabaya (Syahri, 2006)

• Jalur pejalan kaki yang ada saat ini perlu dianalisa, agar dapat diketahui tingkat pelayanannya (Level Of Service).

• Penghitungan jumlah dan kecepatan rata-rata pejalan kaki yang ada di daerah studi sehingga dapat diketahui efektifitas pengembangan yang akan dilakukan.

• Kondisi eksisting: trotoar didapatkan tingkat pelayanan pada segmen trotoar dengan volume pejalan kaki terbanyak (Segmen 3 sisi kiri = 151 ped/15mnt) berada pada LOS B dengan arus pejalan kaki (v) = 3.90 ped/min/ft.

Page 31: Pejalan Kaki

• Rencana pengembangan: didapatkan tingkat pelayanan trotoar berada pada LOS A dengan arus pejalan kaki (v) = 1.71 ped/min/ft. Dengan demikian, tidak perlu dilakukan pengembangan trotoar, karena trotoar eksisting sudah memenuhi persyaratan Dari hasil perhitungan kecepatan berjalan pejalan kaki didapatkan kecepatan rata-rata pejalan kaki sebesar = 64.06 m/mnt.

Page 32: Pejalan Kaki

Analisis Karakteristik dan Kinerja Pedestrian (Studi Kasus di Simpang Empat Manahan Solo) oleh: Munawaroh (2009)

• Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki, kinerja pejalan kaki, ketersediaan fasilitas, besarnya karakteristik pejalan kaki (arus (flow), kecepatan (speed), dan kepadatan (density)), besarnya kinerja pejalan kaki ( hubungan antar kecepatan dan kepadatan serta hubungan antara arus dengan kepadatan), kemampuan fasilitas yang tersedia untuk mengakomodasi pejalan kaki dan untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan yang timbul pada aktifitas pejalan kaki di simpang empat pada Jl. Adi Sucipto dan Jl Ahmad Yani Manahan Solo.

Page 33: Pejalan Kaki

• Obyek penelitian: pejalan kaki yang menyusuri trotoar dan pejalan kaki yang menyeberang jalan.

• Data yang terdiri dari: waktu tempuh pejalan kaki, jumlah pejalan kaki, jumlah penyeberang jalan dan jumlah kendaraan yang melintas pada lokasi survai.

• Pengambilan data dilakukan pada Hari Sabtu tanggal 31 Januari 2009 dan Hari Senin tanggal 2 Pebruari 2009 pukul 06.00-15.00 WIB.

• Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dengan metode HCM 2000 dan untuk hasil fasilitas penyeberang jalan dengan PV2 dari Department of Transport, Inggris.

Page 34: Pejalan Kaki

• Hasil analisa dan pembahasan: diketahui bahwa fasilitas pejalan kaki yang telah tersedia di Jl. Adi Sucipto dan Jl. Ahmad Yani Manahan Solo belum berfungsi secara efisien.

• Arus (flow) maksimum yang terjadi di lokasi sebesar 1,164 pejalan kaki/m/menit di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo, kecepatan (speed )terkecil yang terjadi sebesar 0,407 m/detik di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo dan ruang (space) yang terjadi sebesar 22,835 m2/pejalan kaki di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo.

• Kemampuan fasilitas pejalan kaki untuk mengakomodasi pejalan kaki yang dinyatakan dalam tingkat pelayanan adalah termasuk A didasarkan pada arus dan ruang pejalan kaki serta didasarkan pada kecepatan pejalan kaki.

• Prosentase terbesar penyeberang jalan yang tidak menggunakan zebra cross sebesar 80% depan SMK Negeri 6 Manahan Solo.

Page 35: Pejalan Kaki

• Anonim (1990), Petunjuk Perencanaan Trotoar No.007/T/BNKT/1990, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota

• Anonim (1995), Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta: Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum

• Anonim (1999), Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum No.032/T/BM/1999, Jakarta: PT. Mediatama Saptakarya (PT. Medisa) dan Departemen Pekerjaan Umum

• Munawaroh, Siti (2009), Analisis Karakteristik dan Kinerja Pedestrian (Studi Kasus di Simpang Empat Manahan), Solo: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

• Syahri, Ikromi (2006), Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Proyek Pengembangan Trotoar Dan Landscape Jalan Basuki Rakhmat Surabaya, Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Page 36: Pejalan Kaki

• Jelaskan fasilitas pejalan kaki di Indonesia menurut UU yang berlaku !

• Apakah yang dimaksud dengan jalur pejalan kaki dan berikan contoh-contohnya !

• Bagaimana criteria lokasi jalur pejalan kaki pada kawasan perkotaan yang ideal menurut anda ?

• Jelaskan kriteria desain jalur pejalan kaki di kawasan jalan umum di perkotaan !

• Apa saja jenis jalur pejalan kaki di kawasan perkotaan menurut anda ? Bagaimanakah yang cocok menurut anda untuk diterapkan di Surabaya ?

• Apa saja prosedur perencanaan yang berlaku pada jalur pejalan kaki di kawasan perkotaan ? Jelaskan !

• Diskusikan penelitian yang telah dilakukan oleh Syahri (2006) dan Munawaroh (2009) dan lokasi yang bagaimanakah menurut anda di Surabaya yang dapat diterapkan seperti penelitian tersebut di atas ?

Page 37: Pejalan Kaki

TERIMA KASIHAdhi Muhtadi