Top Banner
PEDOMAN PENGORGANISASIAN SUB KOMITE K3RS RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH Jl.Dr.Saleh No 43 Kota Probolinggo-JawaTimur Telp/Fax :0335 423487 Tahun 2015
52

pedoman pengorganisasian k3

Jan 15, 2016

Download

Documents

program kerja k3rs
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pedoman pengorganisasian k3

PEDOMAN PENGORGANISASIAN SUB

KOMITE K3RS

RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAHJl.Dr.Saleh No 43 Kota Probolinggo-JawaTimur

Telp/Fax :0335 423487Tahun 2015

Page 2: pedoman pengorganisasian k3

SURAT KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NOMOR : 210/RSBAMN/SK/I/2015

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN SUB KOMITE K3RS

DI RUMAH SAKITBERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk mendukung terciptanya lingkungan kerja

yang aman,sehat,dan produktif untuk SDM Rumah Sakit

Bersalin Amanah Probolinggo, aman dan sehat bagi

pasien,pengunjung,masyarakat dan lingkungan sekitar

rumah sakit maka perlu ditetapkan pedoman

pengorganisasian sub komite K3RS dan kesehatan

kerja(k3) di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.

Mengingat : 1. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun

2009 tentang kesehatan;

2. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010

tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di

rumah sakit;

3. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang

pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan

kerja(k3);

4. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011tentang

keselamatan Rumah Sakit;

5. Kepmenkes nomor 1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;

6. Undang –Undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Page 3: pedoman pengorganisasian k3

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

KESATU : PEMBERLAKUAN PEDOMAN SUB KOMITE K3RS

DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

PROBOLINGGO;

KEDUA : Pedoman sub komite Panduan K3RS di Rumah Sakit

Bersalin Amanah Probolinggo sebagaimana terdapat

dalam lampiran keputusan ini harus dijadikan acuan bagi

pengelola K3RS dan pekerja Rumah Sakit Bersalin

Amanah Probolinggo dalam melaksanakan upaya

kesehatan dan keselamatan kerja;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini

akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo

Pada Tanggal : 5Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani

Page 4: pedoman pengorganisasian k3

PERATURAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NOMOR: 212/RSBAMN/PER/I/2015

TENTANG

URAIAN TUGAS KETUA PEMBINA K3RS, STAF K3RS, PENDUKUNG K3RS

DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan kegiatan k3,Rumah Sakit

Bersalin Amanah Probolinggo perlu mengatur Uraian

Tugas Ketua Panitia K3,staf k3 dan pendukung k3 di

Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.

Mengingat : 1. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun

2009 tentang kesehatan;

2. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010

tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di

rumah sakit;

3. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang

pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan

kerja(k3);

4. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011tentang

keselamatan Rumah Sakit.

Page 5: pedoman pengorganisasian k3

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB, KETUA

PELAKSANA DAN PELAKSANA DI RUMAH SAKIT

BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini

akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Probolinggo

Pada tanggal : 6 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr.Hj.Evariani

Page 6: pedoman pengorganisasian k3

SURAT KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NOMOR :213/RSBAMN/SK/I/2015

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PEMBINA K3DI RUMAH SAKITBERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO,

Menimbang : Bahwa untuk menunjang pelaksanaan program K3

maka perlu dibentuk tim pembina K3 di RSB Amanah

Probolinggo.

Mengingat : .1. Kepmenkes nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang

standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit;

2. Kepmenkes nomor 432Menkes/SK/IV/2007 tentang

pedoman menejemen kesehatan dan keselamatan kerja

(k3);

3. Permenkes/No.1691/menkes/PER/VIII/2011 tentang

keselamatan Rumah Sakit;

4. Undang-Undang republik indonesia nomor 36 tahun

2009 tentang kesehatan;

5. Undang –Undang nomor 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja.

Page 7: pedoman pengorganisasian k3

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

KESATU : PEMBENTUKAN TIM PEMBINA K3 DI RUMAH SAKIT

BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO;

KEDUA : Pembentukan tim pembina K3 sebagaimana terdapat dalam

lampiran keputusan ini, harus dijadikan acuan bagi

pengelola k3rs dalam melaksanakan upaya kesehatan dan

keselamatan kerja;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,dan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini

akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo

Pada Tanggal : 5 Januari 2015

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani

Page 8: pedoman pengorganisasian k3

Halaman

SK Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Sub Komite K3RS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

BAB III VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

BAB V STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS

BAB VI URAIAN JABATAN

A. Ur aian tugas ketua unit K3

B. uraian tugas staf unit K3

C. uraian tugas pendukung K3

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

BAB X PERTEMUAN/ RAPAT

BAB XI PELAPORAN

1. LAPORAN HARIAN

2. LAPORAN 1 MINGGUAN

3. LAPORAN 2 MINGGUAN

4. LAPORAN BULANAN

Page 9: pedoman pengorganisasian k3

KATA PENGANTAR

Sebuah buku pedoman memiliki arti penting guna menjelaskan langkah-

Iangkah dalam melaksanakan suatu kegiatan.Dan dalam pelaksanaan kegiatan K3

dperlukan penjelasan Iangkah-Iangkah dalam pelaksanaannya. Hal ini bertujuan

untuk tercapainya pelaksanaan kegiatan K3 yang optimal dan sesuai di Rumah

Sakit.Untuk itu disusunlah buku pedoman pengorganisasianK3 dilingkungan RS

Bersalin Amanah Probolinggo ini sebagai arahan dalam melaksanakan kegiatan

k3

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat per hatian

seriusdalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang

ditimbulkan oleh prosespelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana,

prasarana, obat – obatan dan logistiklainnya yang ada di lingkungan rumah

sakit sehingga tidak menimbulkankecelakaankerja, penyakit akibat kerja dan

kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja

rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

Semoga dengan disusunnya buku pedoman pengorganisasian k3 ini, dapat

bermanfaat dan mempermudah pelaksanaan kegiatan k3 di RS Bersalin Amanah

Probolinggo.

Penyusun

Page 10: pedoman pengorganisasian k3

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks yang

difungsikan untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.

Semakin luaspelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka

akan semakin kompleksperalatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan

tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat

besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dantenaga non medis, tetapi juga

pengunjung rumah sakit.

Disadari ataupun tidak, potensi bahaya di rumah sakit sangat luas, selain

penyakit- penyakit infeksi juga ada potensi bahaya – bahaya lain yang

mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia di rumah sakit. Yaitu

potensi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial.

Perkembangan rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan

diIndonesia akhir – akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan

teknologikedokteran. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap

harusmengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan

tanpamengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian

serius dalam upaya melindungki kemungkinan dampak negatif yang

ditimbulkan oleh proses pelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana,

prasarana, obat – obatan dan logistik lainnya yang ada di lingkungan rumah

sakit sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja

dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada

pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSB Ananah Probolinggo

ini merupakan pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan

Page 11: pedoman pengorganisasian k3

pengelolaan K3 RSB Amanah Probolinggo. Standard Kesehatan Kerja yang

mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan terhadap

bencana.

Menyadari kompleksitas permasalahan K3 ini, untuk mengatur masalah

terkait keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah sebagai pembuat

kebijakan dan perundangan di indonesia telahmenetapkan berbagai macam

peraturan maupun perundangan terkait dengan permasalahan K3 ini,

diantaranya dalam undang-undang Nomor 23 tahun1992 tentang Kesehatan,

pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)

harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang

mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai

karyawan paling sedikit 10 orang. Disamping itu pemerintah juga terus

memperhatikan dan mengatur masalah K3 ini melalui beberapa dokumen negara

lainnya seperti : Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

yang tertuang dalamSK MENKES nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 dan juga

Standart Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit yang tertuang

dalam Kepmenkes RI nomor1087/Menkes/VIII/2010 yang diharapkan dapat

menjadi dasar hukum pelaksanaan K3.

Oleh karena itu, pihak pengelola RSB AMANAH PROBOLINGGO

diharapkan dapat menerapkan upaya – upaya yang mendukung terciptanya K3

di RS. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 RS lebih efisien, efektif dan terpadu,

maka direktur RS memandang perlu di buatnya suatu pedoman manajemen K3

di RSB Amnah yang di dalam nya melibatkan pengelola dan seluruh

pegawai RSB Amanah Probolinggo untuk mendukung tercapainya kondisikerja

yang sehat dan selamat.Standart K3 RSB Amanah ini dibuat dengan mengacu

pada berbagai macam sumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1087/Menkes/VIII/2010,Pedoman Manajemen K3 RS No.

432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat

terapkan di seluruh Rumah Sakit sebagai bagian dalam pengelolaan Rumah Sakit

Page 12: pedoman pengorganisasian k3

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

A. KEADAAN UMUM

1) LOKASI

a) Terletak di pusat kota Jl. Dr.Saleh No.43 Kel.Sukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.

b) Disekitarnya terdapat beberapa Rumah Sakit, sebagai berikut :

No.Nama Rumah

SakitKepemilikan

Jml TT

Jarak dari RS

Keterangan

1.RSUD Dr.M.Saleh

Pemkot Probolinggo

222 0,5 km Kec.Mayangan

2.RS Darma Husada

Dr.Kuddah 84 1 km Kec.Mayangan

3. RSAB Siti AisahYayasan Muhammaddiah

60 2 km Kec.Mayangan

c) Rumah Sakit Bersalin Amanah tidak terletak di daerah padat penduduk

2) KEADAAN SEKITARNYA

a. Tidak berada di daerah pegunungan, rawa, sungai, danau, dll.b. Tidak berada di daerah rawan banjir.c. Tidak berada di daerah perindustriaan / pabrik.d. Yang berdekatan dengan RSB Amanah adalah pemukiman penduduk, dan

pemakaman umum.e. Tidak ada limbah asap atau cairan berbahaya lainnya.f. Bukan di daerah perkampungan darurat yang padat penduduk.g. Keadaan penduduk sekitarnya bersih baik sanitasi maupun kesehatan

lingkungan.

3) PERHUBUNGAN

a) Keadaan jalan menuju RSB Amanah baik dan beraspal.b) Dapat dilalui dengan jalan darat.c) Memiliki sambungan telepon d) Memiliki kendaraan yang berfungsi sebagai ambulan.

Page 13: pedoman pengorganisasian k3

4) BANGUNAN

a. Kapasitas RSB Amanah terdiri dari 25 TTb. Dari jumlah tersebut direncanakan masing-masing sebagai berikut:

Kelas VIP Utama : 2 kamar = 2 Tempat tidurKelas VIP : 3 kamar = 3 Tempat tidur Kelas I : 5 kamar = 5 Tempat tidurKelas II : 4 kamar = 8 Tempat tidurKelas III : 1 kamar = 7 Tempat tidurLuas lantai diperhitungkan untuk 1 TT dikamar pasien = 25 M2

c. Bangunan bentuk permanen.d. Gambar bestek termasuk gambar situasi Rumah Bersalin Sakit Amanah

Kota Probolinggo dapat dilihat pada lampiran.5) PENYEDIAAN AIR MINUM

a) Penyediaan sumber air untuk Rumah SakitAmanah diperoleh dari sumber PDAM dan Air Bawah Tanah (ABT).

b) Penggunaan air lebih banyak pada sumber ABT yang dimasukkan ke tandon melalui pompa air.

c) Tidak ada pengaruh penyediaan air baik pada musim hujan atau kemarau.d) Pemeriksaan kwalitas air secara biologis dan kimia dilakukan oleh

Konsultan khusus yang bergerak dibidang UKL-UPL.

6) PENYEDIAAN LISTRIK

a) Penyediaan listrik sumbernya dar PLN.b) Daya yang tersedia = 33000 VAc) Voltase 220 Volt.d) Tegangan baik dan stabil.e) Penyediaan listrik 24 jam.

Apabila dalam keadaan darurat terjadi pemadaman dari PLN, disediakan generator (genset) 10KVA dan disambungkan ke semua bagian ruangan.

7) PENYEDIAAN GAS

a) RSB Amanah tidak tersambung dengan saluran gas kota.b) Penyediaan gas berupa LPG yang hanya dipakai dibagian dapur.c) Persediaan rutin dan kontinu.

8) PEMBUANGAN LIMBAH DAN KOTORAN

a) Pembuangan kotoran dengan sistem Septik Tank dan peresapan.b) Kesadaran sanitasi sangat baik.

c) Untuk limbah yang berasal dari darah dilakukan water Treatmen melalui klorinasi baru dialirkan ke pembuangan.

d) Saluran limbah curahan hujan terencana dengan baik, dialirkan semua ke sungai kecil / got.

Page 14: pedoman pengorganisasian k3

9) PEMBUANGAN SAMPAH BASAH / KERING

a) Setiap hari sampah domestic telah dipisahkan menjadi sampah organik, non organik dan sampah medis

b) Sampah Non medis (organik dan non organik) dibuang ke TPS dengan menggunakan gerobak sampah yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Kota melalui petugas khusus dari RT setempat.

c) Untuk sampah medis dengan pengelolaan khusus menggunakan Incenerator milik sendiri dan dikerjakan sesuai standar prosedur Incenerator.

10) KETENAGAAN

a) Daftar susunan tenaga di Rumah SakitAmanah terlampir.b) Terdapat tenaga dokter spesialis Kandungan, Spesialis Anak, dan Spesialis

Anestesi serta dokter umum.c) Terdapat tenaga Bidan,perawat dan pendidikan.d) Terdapat tenaga non medis dan keahliane) Pembagian jam kerja terdapat pada lampiran.

11) ADMINISTRASI / KEUANGAN / STRUKTUR ORGANISASI

a) Struktur Rumah Sakit Amanah Kota Probolinggo terdapat pada lampiran.Sebagai penanggung jawab RS ini adalah pemilik langsung

b) Sumber Pembiayaan dan modal awal berasal dari pemilik / pribadi. c) Kontinuitas sumber pembiayaan operasional nantinya terjamin.d) Sumber bahan farmasi dan bahan habis pakai diperoleh dengan kerjasama

melalui rekanan perusahan besar farmasi.e) Tarif perawatan dan fasilitas lampiran….

ANALISA RUMAH SAKIT

Nama : RSB Amanah Tgl.Pemeriksaan : ........................

Alamat : Jl.Dr..Saleh No.43 Probolinggo

Anggota Tim : 1.2.

I. AREA PELAYANAN

1) Jumlah Penduduk yang Dilayani : 250.000 jiwa

2) Rumah Sakit lain yang ada : i. RS.Darma Husadaii. RSAB Siti Aisyahiii. RSUD Dr.M.Saleh

Page 15: pedoman pengorganisasian k3

3) Jumlah Puskesmas yang ada : 6 (enam) Puskesmas

i. Pusksmas Sukabumi

ii. Puskesmas Jati

iii. Puskesmas Kanigaran

iv. Puskesmas Wonoasih

v. Puskesmas Ketapang

vi. Puskesmas Kedupok

4) Tempat Asal Penderita yang Dilayani :

i. dari dalam kota 60 %

ii. Dari luar kota 40 %

5) Rujukan Penderita selanjutnya : Surabaya dan Malang

6) Gambaran Penduduk Daerah Probolinggo :

a. Berdasarkan Pendidikan

Perguruan Tinggi : 0,69%

SLTA / SMA : 22,06 %

SLTP : 17,41 %

SD : 48,97 %

TK : 0,87 %

b. Pendapatan / Income Perkapita : Rp. 1.000.000,-

c. Berdasarkan Pekerjaan

-Pegawai Negeri : 14,46 %

-Nelayan : 1,93%

-Pedagang : 5,80 %

-Petani : 4,47 %

-Buruh Tani : 10,44 %

-Belum Bekerja : 17,82 %

-Lain-lain : 45,08 %

Page 16: pedoman pengorganisasian k3

7) Sarana Kendaraan :

a) Sepeda Motor 4 unit

b) Ambulan 1 unit

II. DATA-DATA PRODUKSI

- Jumlah Tempat Tidur : 25 TT

- Jumlah Tempat Tidur Terpakai : 25 TT

III. SARANA RUMAH SAKIT

1. Sarana air : PDAM / Sumur ABT

2. Tempat penampungan saniter : ada

3. Water Treatmen : ada

4. Sarana Listrik : ada (PLN 33000 VA)

5. Genset : ada

6. Dapur : ada

7. Laundry : ada8. Pembuangan Sampah : ada9. Sarana Medis Teknik :

a) Bagian Steril : adab) Bagian Tindakan : adac) Laboratorium : ada (masih kerjasama)d) Instalasi Kamar obat : adae) VK / Ruang Bersalin : adaf) Ruang Pre Operasi : adag) Kamar Operasi : adah) Kamar Recovey : adai) Ruang Resusitasi Bay i : adaj) Lift : ada

IV. DATA GEDUNG

1. Didirikan :Tahun 20072. Keterangan Umum :Ijin Perpanjangan Operasional 5 tahun

Page 17: pedoman pengorganisasian k3

BAB III

FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN RUMAH SAKIT

I. FALSAFAH

Sejalan dengan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Probolinggo

dan sekitarnya, diharapkan dengan adanya Rumah Sakit Bersalin Amanah, akan

memberikan solusi yang positif bagi perkembangan pelayanan kesehatan

khususnya bidang kebidanan dan kandungan secara non stop 24 jam agar dapat

pula memenuhi tuntutan yang meningkat akan pelayanan darurat.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang cepat,

bermutu, dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi -tingginya, merupakan salah satu pelayanan yang akan

diwujudkan, disamping tugas dan fungsinya sebagai rumah sakit rujukan bagi

kasus-kasus Kebidanan ?penyakit Kandungan untuk wilayah Probolinggo.

Perencanaan Strategi adalah jawaban konkrit terhadap perubahan

lingkungan dan tuntutan masyarakat dengan melakukan kegiatan nyata secara

sistematis dan bertahap pada seluruh kegiatan pelayanan dan program di rumah

sakit, dengan pola manajemen partisipatif yang berorientasi pada hasil yang

dirumuskan secara kolektif dan disosialisasikan untuk diimplementasikan guna

pencapaian visi dan misi rumah sakit.

Perencanaan Strategi di RS Bersalin Amanah Probolinggo mengacu pada

kebijakan dan program kerja, serta goal yang ingin dicapai tahun 2009 sampai

tahun 2014.

Rencana Strategi harus seiring sejalan dengan pelaksanaan program

tahunan, hal tersebut untuk melihat berhasil tidaknya suatu program yang telah

direncanakan dan dijabarkan dalam rencana lima tahunan.

II. VISI & MISI

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana arah pelayanan harus

dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang

menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh RSB Amanah

.

Page 18: pedoman pengorganisasian k3

VISI RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :

Menjadikan RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai pusat layanan rujukan

unggulan yang BERPENAMPILAN, BERPROFESI dan BERETIK

Makna dan penjabatan VISI di RS Bersalin Amanah Probolinggo dijabarkan

sebagai berikut :

1. PELAYANAN MEDIK

VISI

BERPENAMPILAN

i. Petugas dibidang pelayanan medis senantiasa bersikap ramah, tegas

berwibawa tapi menjaga kesopanan

ii. Petugas pelayanan medis RS Bersalin Amanah Probolinggo

senantiasa menjaga kerapian, murah senyum dan menarik sesuai

dengan kondisi / keadaan yang diperlukan.

iii. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo harus dapat

mencerminkan kesiapan membantu dan senantiasa dapat diandalkan

untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada.

iv. Persiapan peralatan bidang pelayanan medis dijaga kebersihan

kelengkapan dan harus digunakan bila mana diperlukan (sewaktu-

waktu).

BERPROFESI

a. Petugas bidang pelayanan senantiasa meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan berlandaskan pada profesi.

b. Di dalam melayani tidak membedakan suku, agama, bangsa, golongan

dan harta.

c. Petugas pelayanan selalu tanggap terhadap keluhan pasien baik yang

terucap maupun yang tampak dari sikap dan menjaga hubungan yang

baik antar profesi.

BERETIK

a. Petugas pelayanan di RS Bersalin Amanah Probolinggo senantiasa

menunjang martabat diri dan bidang pelayanan & mentaati kode etik

kedokteran.

Page 19: pedoman pengorganisasian k3

b. Dalam menjalankan tugas-tugasnya ikut memantau, menjaga

penggunaan fasilitas pelayanan penunjang medis supaya efektif dan

efisien sehingga tidak merugikan pelanggan.

c. Bidang pelayanan medis senantiasa menghormati nilai budaya, adat

istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pelanggan serta

melakukan evaluasi dan kondisi terhadap bidang tugasnya.

d. Di dalam berkoordinasi dengan lain untuk pemenuhan kebutuhan

pelayanan dan penunjang medis harus menjaga kerjasama dan

sehingga bertenggang rasa.

e. Pelayanan medis di RS Bersalin Amanah Probolinggo selalu

berpandangan “holistik” serta merahasiakan hal-hal yang

dipercayakan.

2. KEPERAWATAN

VISI

BERPENAMPILAN

a. Perawat harus berpenampilan menarik, tatarias tidak mencolok dan

berpakaian seragam dinas sesuai yang telah ditentukan, lengkap atribut

dan asesoris seperlunya.

b. Perawat harus memiliki kecakapan intelektual dalam mengambil

keputusan dan berpikir secara kritis di dalam memecahkan persoalan-

persoalan

c. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam hal hubungan antar

manusia sehingga dapat mempermudah mengadakan hubungan baik

dengan individu, keluarga dan masyarakat.

d. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam teknik-teknik keperawatan

sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan profesional.

e. Perawat harus menjaga wibawa profesi keperawatan dalam setiap

tindakan dan perilaku diantaranya :

- Murah senyum

- Sopan santun

- Tegas dan disiplin dalam setiap hal

Page 20: pedoman pengorganisasian k3

f. Dalam menghadapi pasien selalu menawarkan jasa “Apa yang bisa

saya bantu”

BERPROFESI

a. Perawat harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan

profesional secara mandiri atau bersama-sama, yang bermanfaat bagi

perkembangan profesi keperawatan.

b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan Asuhan

Keperawatan, sesuai standar Asuhan Keperawatan dalam memberikan

pelayanan keperawatan.

c. Perawat tidak akan mempergunakan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan praktek keperawatan untuk tujuan yang bertentangan

dengan norma kemanusiaan.

d. Perawat dalam menunaikan tugasnya senantiasa berusaha dengan

kesadaran, agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan unsur

kebangsaan, kesukuan, keagamaan/kepercayaan, unsur jenis kelamin

dan aliran politik serta kedudukan sosial.

e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan

pasien dalam melaksanakan pelayanan Asuhan Keperawatan serta

pasien dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau

mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan

Asuhan Keperawatan.

BERETIK

a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman

kepada tanggung jawab dan kode etik keperawatan yang pangkal

tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan Asuhan Keperawatan

untuk pasien/klien.

b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa memelihara

suasana lingkungan serta menghormati nilai, budaya, adat istiadat dan

kelangsungan hidup beragama dari klien / pasien.

c. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya terhadap individu

keluarga kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa

Page 21: pedoman pengorganisasian k3

keluarga, kelompok dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa

tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.

d. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa menjalin

hubungan kerjasama yang baik dengan individu,keluarga, kelompok

dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya

kesejahteraan umum, sebagai bagian dari tujuan kewajibannya demi

kepentingan masyarakat.

e. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk

kepentingan pengadilan.

f. Selalu mengutamakan sopan santun, baik cakap dan tindakan.

3. ADMINISTRASI, KEUANGAN & MANAJEMEN

VISI :

BERPENAMPILAN

a. Proses sistem administrasi keuangan dan manajemen hendaknya

mempunyai ciri dan penampilan fisik yang tertib, cepat, teratur,

transparansi.

b. Penyelenggaraan Sistem kearsipan yang tertib dan teratur sehingga

mampu menampilkan sistem kearsipan sebagai sumber informasi.

c. Penataan dokumen yang rapi, teratur dan memudahkan pencarian

kembali dokumen yang dibutuhkan.

BERPROFESI

Sebagai tanggung jawab Profesi dalam penyelenggaraan proses

ketatausahaan hendaknya accountable dan profesional dimana proses

ketatausahaan tetap didasari profesionalisme yang tinggal sehingga

memperoleh hasil yang berdaya guna, dengan memperhatikan : Produk

surat sesuai dengan ilmu administrasi surat menyurat. Menjaga

kerahasiaan dan etika ketatausahaan.

Proses pembuatan surat memiliki standar baku

Hasil kerja sesuai dengan tuntutan yang terus berkembang.

Page 22: pedoman pengorganisasian k3

BERETIK

Adalah merupakan tanggung jawab moral dan sosial dalam pelaksanaan

proses ketatausahaan baik internal maupun eksternal. Dalam

penyelenggaraan proses ketatausahaan hendaknya dilakukan dengan :

Menjunjung tinggi nilai etika kerja

Pelayanan hendaknya dapat diciptakan sebagai pelayanan yang

berkesinambungan dan dilakukan secara effektif dan efisien.

Selalu menjunjung & mentaati kode etik rumah sakit.

MISI

MISI adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan

organisai dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan

penjabaran dan impelementasi dari visi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Misi RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah sakit yan cepat, bermutu

dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2. Mewujudkan kemandirian rumah sakit dengan prinsip otonomi dalam

pengelolaan & pelaksanaan

3. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang profesional

4. Mewujudkan Terselenggaranya Pendidikan, pelatihan, dan

peningkatan ilmu dan profesi di rumah sakit.

5. Berpenampilan modern, berkualitas, dan profesional

6. Memberikan Kemudahan Pola Pelayanan

7. Mewujudkan pelayan unggulan untuk kepuasan pelanggan serta

berdampak pada peningkatan pendapatan & kesejahteraan karyawan

8. Variasi jenis pelayanan khusus kebidanan dan kandungan

9. Mewujudkan suasana yang kondusif dan akomodatif

10. Layanan Pribadi yang fleksibilitas, penanganan permintaan khusus

11. Kenyaman, kebersihan lingkungan perawatan, kemudahan akses

kendaraan / fasiitas umum, serta ketersediaan informasi dan fasilitas

penunjang lainnya.

Page 23: pedoman pengorganisasian k3

Penjabaran Misi di RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagai berikut

Mewujudkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang cepat, bermutu dan

terjangkau oleh Masyarakat dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya maksudnya adalah Dalam rangka pelaksanaan

pelayanan yang prima dan paripurna sehingga diharapkan dapat melayani

masyarakat seluas-luasnya dengan mempertimbangkan sosial ekonomi.

1. Mewujudkan Kemandirian Rumah Sakit

Dengan demikian rumah sakit dapat menggali dan memanfaatkan

potensi yang ada sebagai sumber pendapatan rumah sakit untuk

mewujudkan subsidi silang di rumah sakit.

2. Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang Profesional

Untuk melaksanakan pelayanan yang prima dan paripurna dibutuhkan

Sumber Daya Manusia yang Profesional, baik dibidang administrasi,

keperawatan maupun medis baik yang inti maupun penunjangnya.

3. Mewujudkan terselenggaranya Pendidikan dan Pelatihan

Dalam mengantisipasi perkembangan zaman perkembangan ilmu

Pengetahuan maka perlu adanya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga

medis, paramedis, administrasi.

III. MOTTO

Motto RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah “Kepuasan

Anda Jaminan Pelayanan Kami”.

IV. VALUE / NILAI meliputi:

1. Komitmen

2. Kebersamaan

3. Keterbukaan

4. Kejujuran

5. Kepedulian

Penjabaran dari Nilai Value

1. Pelayanan yang berpenampilan, beretik dan professional

2. Bekerja dalam kebersamaan dan keramahtamahan

3. Kesehatan dan kepuasan pelanggan

Page 24: pedoman pengorganisasian k3

4. Senantiasa mau dan mampu melakukan perubahan/inovasi sesuai

tantangan

5. Loyalitas dan komitmen baik vertical maupun horizontal dari

semua unsur pelayanan

6. Transparansi keuangan dan kebijakan manajemen

V. TUJUAN

Tujuan Umum :

Meningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit yang optimal, tertib

dan nyaman dengan selalu memperhatikan mutu dan kinerja standar yang

berkwalitas serta menjunjung tinggi nilai sosial, profesi dan etik.

Tujuan Khusus :

1. Peningkatan kwalitas pelayanan disemua bidang dengan

meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan rumah sakit baik

rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan penunjang medik dan

nonmedik,

2. Terwujudnya Rumah Sakit Bersalin yang profesional dan modern.

3. Meningkatnya profesionalisme SDM baik medis, paramedis dan

administrasi, sehingga tercipta budaya mutudan keselamatan

pasien/patient safety di rumah sakit.

4. Meningkatnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit

untuk mendukung pelayanan prima.

5. Meningkatnya kemampuan manajerial rumah sakit disetiap tingkat.

6. Terlaksananya pusat pelayanan Kegawat daruratan

7. Meningkatnya fungsi rujukan rumah sakit.

8. Meningkatnya fungsi rumah sakit sayang Ibu dan rumah sakit sayang

bayi.

9. Meningkatnya sistem pendidikan dan pelatihan.

10. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

11. Meningkatkan partisipasi & kesejahteraan karyawan

12. Penataan dan pengembangan pelayanan khusus

13. Peningkatan pelayanan umum yang tertata yaitu tempat pelayanan

parkir apotik, ambulance, dan tempat pembayaran

Page 25: pedoman pengorganisasian k3

BAB IV

STRUTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

RS Bersalin Amanah Probolinggo adalah rumah sakit milik swasta yang

diklasifikasikan sebagai rumah sakit khusus / kelas C non pendidikan yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialistik dan sub spesialistik

terbatas. RS Bersalin Amanah Probolinggo juga merupakan rumah sakit rujukan

untuk wilayah Probolinggo dan sekitarnya.

Page 26: pedoman pengorganisasian k3

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI SUB KOMITE K3RS

DIREKTUR

( dr.Hj. Evariani)

KOMITE MUTU

( dr sylvia, Sp An )

STAF K3RS

Tim Keselamatan Kerja

Tim Kebakaran

Tim Kewaspadaan Bencana

KETUA SUB KOMITE MUTU K3RS

( dr.Arief )

KETUA K3RS

(Irla Zulianti)

Pendukung k3rs

Page 27: pedoman pengorganisasian k3

BAB VI

URAIAN JABATAN

a. Nama Jabatan : Ketua Pembina K3RS

Pengertian : Seorang dokter umum purna waktu berpengalaman di bidang

K3 minimal 3 tahun.Mampu melaksanakan pertolongan hidup

dasar (Basic Life Support ).

Ketua Pembina K3RS mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Tugas pokok :

1. Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai

masalah masalah yang berkaitan dengan K3.

2. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan

prosedur.

3. Membuat program K3RS

b. Fungsi

1. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta

permasalahan yang berhubungan dengan K3

2. Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi

K3, pelatihan dan penelitian K3 di RS.

3. Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3.

4. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.

5. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS.

6. Memberi nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol

bahaya, mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan.

7. Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai

kegiatannya.

8. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan

Page 28: pedoman pengorganisasian k3

 b.Nama Jabatan :  Staf  PK3RS

Pengertian : Tenaga yang menjadi anggota panitia K3RS

Staf PK3Rs terdiri dari beberapa tim dan membawahi tenaga pendukung

PK3RS.

Adapun tim nya sebagai berikut:

• Tim Keselamatan Kerja terdiri dari unsur medis (dokter umum), kesehatan

lingkungan.

• Tim Kebakaran terdiri dari unsur  satpam, tekhnisi, tata ruang

• Tim Kewaspadaan Bencana terdiri dari unsur perawat, bidan,dokterUGD.Staf ini

harus telah mendapatkan pelatihan K3. 

c. Nama Jabatan : Pendukung K3RS

Pengertian : adalah Seluruh Pegawai rumah sakit yang setingkat dengan Kepala

perawat dan penanggung jawab ruangan/unit kerja.Pegawai rumah sakit ini telah

mengikuti pelatihan K3. Tugas pendukung PK3RS sebagai berikut :

1. Bertugas melaksanakan kegiatan – kegiatan program PK3RS.

2. Bertugas memberikan usulan / saran untuk peningkatan pelaksanaan program 

PK3RS.

3. Bertanggungjawab kepada Ketua PK3RS. 

Page 29: pedoman pengorganisasian k3

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

KETERANGAN :

1 Dengan unit rawat jalan

Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi

ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu

menggunakan alat pelindung diri.

Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat

jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan

jadwal yang sudah ditetapkan.

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk

jarum)

2 Dengan Ugd

Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi

ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu

menggunakan alat pelindung diri.

SUB KOMITE K3RS

DAPUR

RAWAT JALAN

RAWAT INAP

INSTALASI FARMASI

SECURITY

LOUNDRY/CS

UGD

Page 30: pedoman pengorganisasian k3

Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat

jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan

jadwal yang sudah ditetapkan.

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

3 dengan dapur

Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi

ketentuan dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu

menggunakan alat pelindung diri.

Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu dilakukan

pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja saat bekerja

didapur,terkena pisau,jatuh saat mengantar makanan ke pasien dll)

Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan b3( barang berbahaya

dan beracun) yang ada di ruang dapur, misal penyimpanan,pemakaian

tabung gas.

4 dengan instalasi farmasi

Petugas yang ada di instalasi farmasi saat bekerja wajib mematuhi

ketentuan dalam k3 misal saat melakukan kegiatan peracikan obat harus

selalu menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan)

Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik

yang ada di instalasi farmasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan

kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)

Petugas instalasi farmasi harus memahami penatalaksanaan b3( barang

berbahaya dan beracun) yang ada di instalasi farmasi.

5 dengan security

Semua petugas security harus bisa dan mampu mengoprasikan alat appar.

Page 31: pedoman pengorganisasian k3

Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik

yang ada di area security harus selalu dilakukan pemeliharaan dan

kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Misal pemeliharaan

genset,appar

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs).

6 Loundry/CS

Petugas yang ada di bagian loundry /CS wajib mematuhi ketentuan dalam

k3 misal saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat

pelindung diri (sarung tangan,sepatu boot,masker,celemek)dan juga

pemilahan linen harus diperhatikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu

dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah

ditetapkanmisal mesin cuci.

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat

mengangkat cucian basah)

7 dengan rawat inap

Petugas yang ada di unit inap saat bekerja wajib mematuhi ketentuan

dalam k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu

menggunakan alat pelindung diri.

Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat

inap harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan

jadwal yang sudah ditetapkan.

Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja atau tertusuk

jarum)

Page 32: pedoman pengorganisasian k3

BAB VIII

POLA KETENAGAAN UNIT PELAYANAN K3 DI RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NO Nama petugas/nama jabatan kualifikasi

formal

keterangan

1 Dr Arief Fadilah Dokter umum Ketua Sub Komite

K3rs/ Belum

Bersertifikat K3RS

2 Irla zulianti S1 Ketua k3rs/blm

bersertifikasi k3rs

3 Voni Istiana/Administrasi SKM Sda

4 Alif/perawat D3 Sda

5 Widia/perawat D3 Sda

6 Madu/perawat D3 Sda

7 Wulan/perawat D3 Sda

8 Lailatul/perawat D3 Sda

9 Dina/perawat D3 Sda

10 Yunita/perawat D3 Sda

11 Elok/perawat D3 Sda

12 Yuninda /bidan D3 Sda

13 Ratna/bidan D3 Sda

14 Sari/bidan D3 Sda

15 Dian /bidan D3 Sda

16 Lina/bidan D3 Sda

17 Caca/bidan D3 Sda

18 Intan/bidan D3 Sda

19 Sofi/bidan D3 Sda

20 Devi/bidan D3 Sda

21 Liana/bidan D3 sda

22 Adi/security SMA sda

23 Jayus/security SMA sda

24 Asnawi/security SMA sda

25 Andhie/security SMA sda

Page 33: pedoman pengorganisasian k3

26 Rico/security SMA sda

27 Soni/cs SMA sda

28 Kristian/cs SMA sda

29 Bayu/cs SMA sda

30 Heru/dapur SMEA sda

31 Ningsih/dapur SMEA sda

32 Lastri/dapur SMEA sda

33 Vien/dapur SMEA sda

34 Erna/farmasi S1 sda

35 Yeni/farmasi S1 sda

36 Nisa/farmasi SMA sda

37 Heri/driver STM sda

38 Dedi Suherman S1 sda

BAB IX

Page 34: pedoman pengorganisasian k3

KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan kebijakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit

Bersalin Amanah Probolinggo maka karyawan baru yang ada unit kerja tertentu

harus mampu bekerja dengan berorientasikan pada Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.Dan setiap Karyawan baru harus bekerja sesuai dengan standar

profesi,standar prosedur operasional yang berlaku ,etika profesi ,serta selalu

menghormati hak –hak pasien. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas nya

karyawan baru yang ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada

dan memahami tata laksana dan teori dasar pelayanan.

A. Sasaran

Semua karyawan baru di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo yang

melakukan orientasi di ruang / unit tertentu

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan umum :

Setelah orientasi di lakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan sesuai

tugas dan fungsinya dan selalu berorientasi pada kesehatan dan keselamatan

pasien.

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan Orientasi pada petugas baru di ruang tertentu. Misal di unit

rawat inap (ibu dan bayi) diharapkan dapat:

1. Mengetahui lingkungan fisik di ruang rawat inap

2. Mengetahui alur pelayanan di ruang rawat inap

3. Mengetahui struktur organisasi di ruang rawat inap

4. Mengetahui manajemem kepegawaian

5. Mengetahui pengelola obat dan alat

6. Mengetahui tata laksana dan tata tim rawat inap

7. Mampu memberikan pelayanan di ruang rawat inap

Page 35: pedoman pengorganisasian k3

BAB X

PERTEMUAN/ RAPAT

Pertemuan rapat di unit K3

1. Rapat rutinWaktuJamTempatPimpinanPesertamateri

: setiap akhir bulan: 13.00 – selesai: ruang pertemuan lantai II RSB Amanah: Ketua k3rs: seluruh anggota k3rs:

- penyampaian kebijakan- membahas masalah atau kendala di setiap unit kerja yang berhubungan dengan k3rs

2. Rapat insidentilWaktuJamTempatPimpinanPesertamateri

: sewaktu-waktu: jam kerja: ruang pertemuan lantai II RSB Amanah: ketua k3rs; staf k3rs dan pendukung k3rs: pembahasan kasus jika ada kejadian insidentil( misal kasus kecelakaan kerja)

Page 36: pedoman pengorganisasian k3

BAB XI

PELAPORAN

A. Laporan Harian, meliputi :

Jumlah peralatan medis maupun elektronik yang rusak dan memerlukan

perbaikan atau penggantian .biasanya dilaporkan saat morning report oleh

petugas yang bersangkutan (cleaning service) .

Monitoring keselamatan pasien.

B. Laporan Bulanan, meliputi :

Rekapan Laporan kerusakan peralatan medis atau elektronik

Rekapan kalibrasi alat

Laporan bulanan kesehatan SDM Rumah Sakit Bersalin Amanah

Probolinggo

Laporan pelaksanaan kegiatan program k3

C. Laporan Tahunan

Berisi data tentang

Rekapan Data kesehatan SDM rs

Data Inventaris alat

D. Laporan Insidentil

Laporan pelayanan KLB (misal kejadian kecelakaan kerja atau tertusuk

jarum)

Page 37: pedoman pengorganisasian k3