Top Banner
PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010
42

PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010

Jan 20, 2016

Download

Documents

zurina

PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010. RKD10.IND (KUESIONER INDIVIDU). KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI. SAMPEL BLOK SENSUS MAL-TB. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN

TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010

Page 2: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

RKD10.IND (KUESIONER INDIVIDU)

XI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM(diisi bila NKS diawali angka 2)

Nomor StikerTEMPELKAN STIKER

NOMOR (7 DIGIT) DISINI

PEMERIKSAAN RDT (SEMUA UMUR)

1. Pemeriksaan RDT?

1. Ya 2. Tidak XI.6

JIKA YA, JAWABAN 2a – 5 DIKUTIP DARI FORM M1

Page 3: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI

  2. a. Tanggal pengambilan darah jari

-- b. Nama pengambil darah jari ............................

   3. Apakah [NAMA] mengalami   a. Panas dalam 2 hari ini? 1. Ya 2. Tidak

   b. Minum obat program ACT dalam 1 bulan ini? 1. Ya 2. Tidak

   c. Pernah sakit malaria sebelumnya dalam 1

bulan terakhir?1. Ya 2. Tidak

   d. Mendapat transfusi darah 1 bulan terakhir? 1. Ya 2. Tidak

   e. Bermalam di luar kota 1 bulan terakhir?

Sebutkan .....1. Ya 2. Tidak

 

Page 4: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI

 4. a. Waktu penetesan buffer:

Jam

Menit

b. Waktu Pembacaan RDT

Jam

Menit

5. Hasil pemeriksaan dipstik darah (Rapid Diagnostic Test)

1. Negatif

2. Plasmodium falciparum (Pf)3. Plasmodium vivax (Pv)4. Pf dan Pv (Mix)5. Hasil tidak sahih

 

Page 5: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI

SEDIAAN APUS DARAH TEBAL (HANYA UNTUK ART YANG PANAS)

1. Apakah diambil Sediaan Apus Darah Tebal? 1. Ya 2. Tidak

Page 6: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

SAMPEL BLOK SENSUS MAL-TB

Sampel malaria-TB didesain sbg representasi nasional, sedangkan sampel kesmas sbg representasi provinsi.

Jlh BS Kesmas utk seluruh Indonesia: 2.800 BS dan 823 BS merupakan sampel malaria-TB.

Nomor Kode Sampel (NKS) digit pertama diawali dgn kode ‘2’ (lih daftar BS).

Ke 823 BS tsb tersebar di 33 provinsi, dgn kisaran antara 6 BS (DI Yogyakarta & Bali) hingga 72 BS (Sumut).

Page 7: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

No Provinsi Jlh BS Kesmas Jlh BS Mal-Tb Jlh Kab sampel Mal-Tb1 NA Darussalam 53 30 16

2 Sumatera Utara 128 72 30

3 Sumatera Barat 54 17 15

4 Riau 66 21 11

5 Jambi 40 22 116 Sum Selatan 83 27 137 Bengkulu 29 29 10

8 Lampung 86 28 14

9 Kep. Bangka 23 23 7

10 Kepulauan Riau 28 10 4

11 DKI 111 12 5

12 Jawa Barat 494 52 26

13 Jawa Tengah 343 37 29

14 DI Yogyakarta 54 6 4

15 Jawa Timur 410 43 31

16 Banten 117 12 8

17 Bali 49 6 6

Jumlah BS Kesmas dan BS Mal-Tb menurut provinsi

Page 8: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

No Provinsi Jlh BS Kesmas Jlh BS Mal-Tb Jlh Kab dgn sampel Mal-Tb

18 NTB 64 36 10

19 NTT 50 50 13

20 Kal. Barat 53 30 14

21 Kal. Tengah 35 20 13

22 Kal. Selatan 50 17 11

23 Kal. Timur 46 15 11

24 Sul. Utara 38 13 8

25 Sul. Tengah 34 34 11

26 Sul. Selatan 85 28 20

27 Sul. Tenggara 33 12 10

28 Gorontalo 23 14 6

29 Sul. Barat 22 8 4

30 Maluku 23 23 8

31 Maluku Utara 19 19 7

32 Papua Barat 22 22 7

33 Papua 35 35 10

Jumlah 2800 823 403

Page 9: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

SAMPEL RUMAH TANGGA MAL-TB

Di antara seluruh RT di sampel BS, dipilih 30 RT secara acak sistematis.

Di antara 30 RT tsb dipilih lagi 5 secara acak sistematis → 25 sampel utama dan 5 sampel cadangan.

• Bila terjadi penggantian sampel RT kesmas, maka sampel RT malaria-TB mengikuti penggantian sampel RT kesmas tersebut.

Page 10: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

SAMPEL ANGGOTA RUMAH TANGGA

• Sampel/responden individu adalah semua ART di RT terpilih yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

• Kriteria inklusi utk malaria:

1. Tercantum dlm daftar ART Kesmas.

2. Semua umur.

3. Bersedia menandatangani Informed Consent.

• Kritería eksklusi : memp riwayat perdarahan, mis hemofili & Idiophatic Thrombocytopeni Purpura (ITP).

Page 11: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

SAMPEL ANGGOTA RUMAH TANGGA(lanj)

• Kriteria inklusi utk Tb:

1. Tercantum dlm daftar ART Kesmas.

2. Umur > 15 tahun.

3. Bersedia menandatangani Informed Consent.

• Kritería eksklusi : penderita sakit berat, misalnya stroke, kesadaran menurun dan sulit berkomunikasi.

Page 12: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Jenis Pemeriksaan & Tenaga Pelaksana Jenis pemeriksaan:

Utk malaria: 1. Pemeriksaan darah dgn RDT. 2. Pemeriksaan darah secara mikroskopis. Utk TB: Pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Pelaksanaan: berjenjang sesuai jenis pemeriksaan Tenaga pelaksana di tiap jenjang:

1. Tim Enumerator.

2. PPS (Petugas Pengumpul Spesimen).

3. Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM).

4. Penanggung Jawab Teknis (PJT) Kab/Kota.

5. Puslitbang BMF, Badan Litbang Kesehatan.

Page 13: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Tahapan pemeriksaan di tiap jenjangTim Enumerator di Rumah Tangga:

1. Memeriksa darah dgn RDT.2. Membuat sediaan apus darah tebal. 3. Melatih mendahak, menyerahkan pot ke ART.4. Menyerahkan paket (RDT bekas pakai, sedia- an apus darah tebal, form MT1, M1, M2, M3 dan T1 ke PPS.

Responden/ART di Rumah Tangga:1. Mendahak Pagi.2. Mendahak Sewaktu.3. Menyerahkan dahak ke PPS.

PPS di Rumah Tangga & Lapangan:1. Menerima paket dari Tim enumerator.2. Menerima dahak dari ART3. Mengisi T1.4. Membawa paket dan dahak ke PRM.

Page 14: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Puskesmas Rujukan Mikroskopis:1. Mencek kecocokan spesimen di Form MT1. 2. Mewarnai sediaan apus darah tebal.3. Memeriksa dahak secara mikroskopis.4. Mengisi Form T2.5. Memusnahkan RDT bekas pakai.6. Mengambil form MT1, M1, M2, M3, T2 yang ditembuskan bagi PRM.7. Menyerahkan sediaan darah & dahak serta form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 ke PJT Kab.

PJT Kab/Kota di PRM/Lapangan:1. Terima paket dari PRM.2. Mengambil form yang ditembuskan bagi PJT Kab/Kota.3. Mengirimkan paket ke Puslitbang BMF dgn form pengantar MT2.

PUSKESMAS

Page 15: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

ALUR PEMERIKSAAN & PENANGANAN SPESIMEN

RDT Bekas pakai

Dahak (pagi & sewaktu)Dahak (pagi & sewaktu)

Gejala Panas dalam 2 hari

terakhir?

Gejala Panas dalam 2 hari

terakhir?

TidakTidak YaYa

Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM)TB: Pemeriksaan apusan dahak (sesuai kriteria SOP). Malaria: Pemusnahan RDT bekas pakai, pewarnaan sediaan apus darah tebal.Pengemasan sediaan apus darah, sediaan apus dahak & form malaria- TB.

Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM)TB: Pemeriksaan apusan dahak (sesuai kriteria SOP). Malaria: Pemusnahan RDT bekas pakai, pewarnaan sediaan apus darah tebal.Pengemasan sediaan apus darah, sediaan apus dahak & form malaria- TB.

NegatifNegatif PositifPositif

Distribusi pot dahak (P,S) dan 1 tablet GG/ART

Distribusi pot dahak (P,S) dan 1 tablet GG/ART

Sediaan apus darah tebal

Sediaan apus darah tebal

Dirujuk ke PKM setempat utk mendapat pengobatanDirujuk ke PKM setempat utk mendapat pengobatan

Informed consent

Semua umurSemua umur

PositifPositif NegatifNegatif

≥15 th specimen TB≥15 th specimen TB

Form MT1 Pemeriksaan dan Penanganan Spesimen TB dan Malaria

Pemeriksaan dan Penanganan Spesimen TB dan Malaria

RDT Malaria RDT Malaria

Form M1

Form M2 Form M3

Form. T1

RDT RDT

PPSPPS

Form T2

Puslitbang BMF Badan Litbangkes,

Jakarta

Puslitbang BMF Badan Litbangkes,

Jakarta

Form M4

Form MT2 PJT Kab /PJO;Pengemasan dan pengiriman: Form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 dan MT2 Sediapus darah tebal malaria Sed apus dahak validasi TB

PJT Kab /PJO;Pengemasan dan pengiriman: Form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 dan MT2 Sediapus darah tebal malaria Sed apus dahak validasi TBForm T3

Page 16: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

1. Spesifikasi RDT:• RDT yg dipakai adalah RDT Combo (Pf, Pv).• Bentuk RDT: kaset.• Tiap kaset utk satu orang. • 1 kaset dibungkus dlm 1 alumunium foil. • 20 bungkus RDT + 20 alkohol swab + 20 lanset + 1

botol lar buffer, dikemas dlm 1 kotak → tiap kotak utk 20 orang.

• Lar buffer hanya bisa dipakai utk RDT di kotak yg sama → sisa cairan, bila masih ada, jangan dipakai.

A. Pemeriksaan darah dgn RDT

Page 17: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

KOTAK RDT DENGAN ISINYA

Kotak RDT

Lar buffer

Alumunium foil Isi 1 kaset RDT Lup

Lanset

Alkohol wab

Page 18: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

malaria

wilayah pengamatan hasil

sumur tempatpenetesandarah

sumur tempatpenetesanbuffer

Skema kaset RDT

Page 19: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Alat dan bahan pemeriksaan darah untuk malaria

Autoclick

Lar buffer

Pensil & marker

Plastik biohazard

Sarung tangan

Kaset RDT

Sticker

Bola kapas

Alkohol swab

Kotak slideberisi slide

Lanset&loop

Page 20: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

2. Prosedur Pemeriksaan

Pakai sarung tangan.

Buka bungkus RDT → kelu-

arkan kaset → tempelkan

sticker di punggung kaset.

Bila ART panas, siapkan

slide yang sudah ditempeli

stiker dgn nomor yang sama.

Page 21: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Pilih jari manis → bersihkan

ujungnya dgn alkohol swab

→ tunggu hingga kering.

Buka tudung lanset → Pasang lanset pd auto click→ pasang penutup, dan tarik pangkal autoclick

Tempelkan lanset di ujung jari →tekan pangkal autoclick → lanset akan menusuk ujung jari.

Page 22: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Pd bayi, pilih ujung

jempol kaki atau tumit.

Page 23: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Bersihkan tetes darah

pertama dgn kapas kering

Tekan lagi ujung jari → tetesan

darah kedua keluar → tempel-

kan lup → lingkaran lup akan

terisi darah.

Tekan ujung jari → darah

keluar.

Page 24: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Tempelkan ujung lup pd

sumur yg terdekat dgn

wilayah pengamatan.

Tulis jam saat meneteskan lar

buffer → hidupkan timer utk

15- 30 menit, tunggu.

Teteskan 5 tetes lar buffer pd sumur yg terdekat

dgn ujung kaset.

Page 25: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

B. Pembuatan Sediaan Apus Darah Tebal Malaria

Kriteria inklusi-eksklusi utk pembuatan sediaan apus darah tebal sama dgn pd pemeriksaan dgn RDT, ditambah kriteria: mengalami panas/demam dlm 2 hr terakhir.

Pengambilan darah utk pembuatan sediaan apus darah tebal dilakukan langsung setelah penetesan buffer pd pemeriksaan dgn RDT.

Page 26: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Alat & bahan pemeriksaan darah untuk malaria

Autoclick

Lar buffer

MarkerPinsil

Plastik biohazard

Sarung tangan

Kaset RDT

Sticker

Bola kapas

Alkohol swab

Loop

Kotak slideberisi slide

Page 27: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Tempelkan slide pd darah (perhatikan, sticker & darah harus pada permukaan yang sama).

Tekan kembali ujung jari hingga darah keluar.

Tempelkan 3 tts darah terpisah.

Page 28: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Lebarkan tetesan darah menggunakan ujung slide yang

bersih shg membentuk ling- karan dgn diameter ±1-1,5 cm.

Letakkan sediaan di atas per-mukaan yg rata → biarkan kering.

Setelah kering slide dibungkus dengan kertas untuk dititipkan ke PPS, atau pindahkan sediaan darah ke dalam slide box dgn rapi dan searah.

Page 29: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Pengemasan sediaan apus darah tebal Sediaan darah (SD) sebaiknya disimpan dlm kotak

sediaan. Bila kotak sediaan tdk tersedia, bisa dibungkus

dgn kertas.Cara membungkus: Siapkan kertas A4, bagi 2 menurut panjang kertas. Ambil 2 SD, tempelkan pd punggung. Letakkan kedua SD menindih kertas buram. Lipatkan kertas membungkus sediaan dgn

kertasnya 1 x. Ambil kembali 2 SD, tempelkan di bag punggung,

tindihkan ke pasangan SD pertama dan lipatkan kembali dst.

Rapikan kertas pembungkus.

Page 30: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Masukkan semua sampah berbahaya ke dlm plastik/boxbiohazard utk dimusnahkan.

Page 31: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Interpretasi hasil RDT

Negatif bila hanya timbul 1 garis di ujung yg berdekatan dgn tu - lisan malaria.Positif Pf bila timbul 2 grs, 1 di ujung yg b’dekatan dgn tulisan malaria dan 1 di ujung yg berde- katan sumur darah.

Positif Pv bila timbul 2 garis, 1 di ujung yg b’dekatan dgn tulis- an malaria dan 1 di tengah la- pangan p’amatan.

Positif Pf & Pv bila timbul 3 grs.

Tdk sahih bila tidak timbul garis di ujung yg berdekatan dgn tulisan malaria → tes diulang 1 kali.

dan P. vivax (mixed)

Page 32: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

C. Penyelesaian Pemeriksaan RDT

Sampah dimasukkan ke dlm plastik/box biohazard.

RDT bekas pakai dimasukkan ke plastik terpisah.

Hasil RDT dicatat pd Formulir M1 (rangkap 4).

ART yang positif malaria dgn RDT dirujuk ke Puskesmas dgn pengantar Form M2 (rangkap 4).

Bila hsl RDT neg tetapi ART demam, dirujuk ke Puskesmas dgn pengantar Form M3 (rangkap 4).

RDT bekas pakai, sediaan darah tebal dan formu-lir dikemas dan diserahkan ke PPS.

PPS menyerahkan paket tsb ke PRM.

Page 33: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

TUGAS PUSKESMAS RUJUKAN MIKROSKOPIS (PRM)

► Puskesmas rujukan menerima paket dari PPS yg berisi: Kemasan RDT bekas pakai. Sediaan apus darah tebal dlm kotak slide/ yang dibungkus kertas. Formulir MT1. Formulir M1. Formulir M2. Formulir M3. Formulir MT2.

Page 34: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

► Terhdp RDT bekas pakai:

● Petugas PRM mencocokkan no stiker dlm

daftar MT1 dgn stiker di RDT.

● No yg tdk cocok dilaporkan ke PJT Kab/Kota.

● PJT Kab/Kota akan mendatangi PRM utk

mencek kecocokan no stiker .

● PJT juga menerima laporan bila ada ketidak-

cocokan no stiker dari petugas PRM.

● PJT Kab/Kota menyerahkan RDT bekas pakai ke

Ka PRM dgn membuat “Berita Acara” utk

dimusnahkan.

Page 35: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

► Terhdp sediaan apus darah tebal:

● Mencocokkan no stiker dlm daftar MT1 dgn

stiker di sediaan darah.

● No yg tdk cocok dilaporkan ke PJT kab.

● PJT kab akan mendatangi PRM utk mencek

sendiri kecocokan no stiker .

● PJT juga menerima laporan ketidakcocokan no

stiker dari petugas PRM. ● Semua sediaan darah diwarnai dgn lar Giemsa 5 % dgn lama pewarnaan 45 menit.

Page 36: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Prosedur Pewarnaan Sediaan Apus Darah Tebal

Alat dan bahan pewarnaan sediaan darah

Lar stock Giemsa

Lar buffer

Pipet

Tabung

Rak pewarnaan

Page 37: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Penyiapan larutan Giemsa 5 %

Dgn pipet ukur, ambil 19 unit vol (mis 9,5 ml) lar buffer/air mineral dan masukkan ke dlm tabung pengencer .

Dgn cara yg sama, ambil1 unit vol (mis 0,5 ml) larstok Giemsa dan tambah kan ke tabung yang ber- Isi lar buffer/ air mineral dan kocok hingga rata.

Page 38: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Prosedur pewarnaanLetakkan sediaan darah di rak pewarnaan dan pastikan rak berada di tempat yg rata; dgn pipet teteskan lar Giemsa ke tiap sed darah hingga seluruh permukaan sediaan tertutup.

Pasang timer utk 45 menit dan stlh timer berdering, bilas

sediaan dgn mengalirkan air pembilas dn perlahan ke ujung

sediaan; perhatikan: lar Giemsa tdk boleh dibuang dulu baru

dibilas.

Page 39: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Penyimpanan dan pengemasan sediaan apus darah tebal

Sediaan darah dibiarkan mengering di udara terbuka. Setlh kering, sediaan darah dimasukkan ke dlm kotak sediaan dan disimpan.Tutup slide box, → di sisi luar penutup tulis identitas wlyh: prov, kab, kec, NKS, dan siap

dikirimkan bersama RDT bekas pakai dgn pengantar formulir MT2.

Page 40: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

PJT Kab/Kota mendatangi PRM utk mengambil paket yang terdiri dari: Kotak sediaan berisi sediaan apus darah tebal

malaria. Kotak sediaan yg berisi sediaan apus dahak TB. Formulir MT1. Formulir M1. Formulir M2. Formulir M3. Formulir T1. Formulir T2. Formulir MT2 sbg pengantar. PJT Kab/Kota mencocokkan daftar yang ada di

Form MT2 dgn yang sesungguhnya dlm paket. Paket dikirimkan ke Puslitbang BMF.

Page 41: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Kegiatan di Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbang Kesehatan dibicarakan tersendiri, tidak dalam kesempatan ini

Kegiatan di Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes

Page 42: PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS   RISKESDAS 2010

Terima kasih