Top Banner
Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah
48

Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

Jul 28, 2018

Download

Documents

phungthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

Pedoman Pemetaan Geospasial

Data Elektrifikasi Daerah

Page 2: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

2

Pengantar

Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID

Indonesia Clean Energy Development II (ICED II) dalam upaya mendukung pemerintah dalam

pengembangan energi daerah menggunakan energi setempat. Pedoman ini dapat digunakan untuk

memetakan desa-desa prioritas untuk kegiatan elektrifikasi, dan menjadi alat bantu untuk menganalisa

secara geospasial kondisi serta jarak desa desa yang ada terhadap infrastruktur ketenagalistrikan

terdekat.

Buku Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah memberikan informasi tentang

pengolahan data Potensi Desa BPS dan peta desa untuk menunjukkan tingkat elektrifikasi sebuah provinsi

dengan desa sebagai unit terkecil. Buku Pedoman ini bersifat memberi informasi dan dapat dijadikan

referensi dalam perencanaan energi daerah. Dengan tersusunnya peta elektrifikasi, proses konsultasi

dengan para pemangku kepentingan (KESDM, PLN, Pemerintah Daerah dan Kementerian Lembaga) dapat

berjalan lebih efektif.

Diharapkan pedoman ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan energi bersih dan akselerasi

elektrifikasi di daerah.

Tim Penyusun

Page 3: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

3

Daftar Isi

Pengantar ...................................................................................................................................................... 2

Daftar Isi ........................................................................................................................................................ 3

Penjelasan Umum ......................................................................................................................................... 4

Bab 1: Pengolahan Tabel Data Podes ........................................................................................................... 6

1.1 Pemilihan Provinsi ......................................................................................................................... 6

1.2 Pengolahan Data Umum ............................................................................................................... 8

1.3 Perhitungan Elektrifikasi ............................................................................................................. 10

1.4 Identifikasi Elektrifikasi ............................................................................................................... 13

1.5 Pengolahan Tabel Elektrifikasi .................................................................................................... 16

Bab 2: Pengolahan Data Spasial .................................................................................................................. 21

2.1 Pembuatan Peta Elektrifikasi Provinsi ........................................................................................ 21

2.2 Pembuatan Peta dengan Perbedaan Warna Elektrifikasi ........................................................... 31

2.3 Penambahan Atribut Peta Elektrifikasi ....................................................................................... 37

Bab 3: Penyajian Hasil Elektrifikasi ............................................................................................................. 45

Page 4: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

4

Penjelasan Umum

Elektrifikasi merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara rumah tangga berlistrik terhadap

jumlah rumah tangga total di suatu wilayah. Dengan elektrifikasi nasional saat ini di atas 90 persen,

identifikasi daerah-daerah yang membutuhkan listrik semakin penting. Untuk dapat mencapai target

elektrifikasi mendekati 100 persen di tahun 2020, diperlukan pengolahan data yang lebih baik. Dalam

pedoman ini, upaya pemetaan elektrifikasi menggunakan dua sumber data utama yakni Data Potensi Desa

(Podes) 2014 dan peta desa BPS. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah pengolahan data

elektrifikasi provinsi serta pewarnaan daerah-daerah yang memiliki elektrifikasi rendah. Tentunya hasil ini

masih memerlukan verifikasi lanjutan dari pemangku kepentingan daerah untuk memastikan bahwa

daerah-daerah dengan elektrifikasi rendah telah terpetakan dengan baik.

Untuk menunjukkan tingkat elektrifikasi sebuah provinsi dengan desa sebagai unit terkecil, dilakukan

pengolahan Data Potensi Desa dalam format Excel. Data Podes menampilkan data jumlah rumah tangga

(Kepala Keluarga atau KK) baik yang berlistrik PLN, berlistrik non-PLN maupun tidak berlistrik. Dengan data

Podes, elektrifikasi dapat dihitung tidak hanya di tingkat provinsi, namun juga tingkat Kabupaten/Kota,

Kecamatan, bahkan Desa.

Untuk perhitungan elektrifikasi, formula sederhana yang digunakan adalah:

𝐸𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 (%) =𝐽𝑢𝑚𝑙. 𝐾𝐾 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙. 𝐾𝐾 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙=

𝐽𝑢𝑚𝑙. 𝐾𝐾 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝑃𝐿𝑁 + 𝑁𝑜𝑛 𝑃𝐿𝑁)

𝐽𝑢𝑚𝑙. 𝐾𝐾 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Untuk membantu perencanaan elektrifikasi, hasil perhitungan elektrifikasi idealnya ditampilkan dalam

sebuah peta elektrifikasi. Hal ini dimaksudkan agar Pemerintah Daerah mendapatkan gambaran tentang

daerah prioritas, sehingga perencanaan pembangunan kelistrikan untuk daerah-daerah dengan

elektrifikasi rendah menjadi tepat sasaran.

Data elektrifikasi yang ditampilkan secara visual dilakukan melalui pengolahan peta spasial dengan

menggunakan GIS (Geographic Information System). Penggunaan warna dalam peta juga akan

memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang memiliki elektrifikasi yang rendah.

Terakhir, hasil pengolahan data elektrifikasi atau rasio elektrifikasi (RE) dapat disajikan dalam File

presentasi dengan format PowerPoint.

Secara umum, tiga tahapan pengolahan data elektrifikasi dijelaskan melalui bagan sebagai berikut.

Pengolahan Tabel Data Podes

Pengolahan Peta Spasial

Penyajian Hasil RE Perhitungan RE Peta Spasial RE

Identifikasi RE

Page 5: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

5

Adapun alur logika proses pengolahan data elektrifikasi, dijelaskan dalam urutan sebagai berikut.

Pilih Provinsi

Pengolahan Data Umum

Perhitungan RE

Identifikasi RE Pengolahan Peta Spasial

Pengolahan Tabel RE Layout Peta RE

Penyajian Hasil RE

Data Podes

Page 6: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

6

Bab 1: Pengolahan Tabel Data Podes

Langkah pertama untuk mengolah data elektrifikasi adalah dengan melakukan pengolahan Tabel Data

Potensi Desa (Podes). Perhitungan elektrifikasi menggunakan Data Podes mempertimbangkan jumlah KK

berlistrik dan jumlah total KK di suatu daerah. Dengan mengolah Data Podes, dapat dilakukan perhitungan

elektrifikasi di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Tahapan untuk melakukan

perhitungan RE melalui pengolahan tabel Data Podes dijelaskan sebagai berikut.

1.1 Pemilihan Provinsi

Data Podes 2014 berisikan informasi lengkap 34 Provinsi yang mencakup Nama dan Kode Provinsi,

Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Lakukan perhitungan elektrifikasi berdasarkan Provinsi yang diinginkan

dengan langkah sebagai berikut.

1. Buka File Data Podes 2014

Pemilihan Provinsi

Pengolahan Data Umum

Perhitungan Elektrifikasi

Identifikasi Elektrifikasi

Pengolahan Tabel

Page 7: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

7

2. Pilih Provinsi menggunakan Filter

3. Salin/copy seluruh data Provinsi ke File baru

Page 8: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

8

4. Simpan File dengan nama Provinsi yang dipilih

1.2 Pengolahan Data Umum

Data Umum yang dimaksud mencakup beberapa hal penting sebagai berikut:

- Penomoran desa

- Jumlah penduduk

- Jumlah KK total

- Jumlah KK berlistrik

Page 9: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

9

Langkah untuk melakukan pengolahan Data Umum sebagai berikut.

1. Buka File Provinsi yang dipilih

2. Lakukan penomoran desa. Tambahkan/insert kolom pertama dan berikan nomor terhadap

seluruh baris. Beri judul kolom pertama tersebut dengan nama ‘#’

3. Hitung jumlah penduduk. Pada kolom ‘Jumlah Penduduk’, hitung totalnya di baris paling bawah

Page 10: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

10

4. Lakukan hal yang sama untuk kolom ‘Jumlah KK’ dan ‘KK berlistrik’

5. Masukkan data total jumlah penduduk, total jumlah KK dan total KK berlistrik ke dalam File

presentasi hasil RE

1.3 Perhitungan Elektrifikasi

Prinsip perhitungan elektrifikasi adalah membandingkan jumlah KK berlistrik dengan jumlah KK total di

suatu daerah. Hal ini berlaku untuk perhitungan elektrifikasi desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Langkah untuk melakukan perhitungan elektrifikasi adalah sebagai berikut:

A. Perhitungan RE Desa

1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul ‘RE Desa’ di kolom terakhir

2. Pada setiap baris, masukkan rumus KK berlistrik (KK berlistrik PLN dan KK berlistrik Non-

PLN) dibagi Jumlah KK

3. Untuk mempermudah, hitung RE untuk seluruh desa dengan cara drag/double click di

sudut kanan bawah sel kolom terakhir

4. Hasil akhir adalah pada setiap baris terdapat perhitungan RE Desa

Elektrifikasi =KK berlistrik (PLN + NonPLN)

Jumlah KK(Provinsi/KabKota/Kec/Desa)

Page 11: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

11

B. Perhitungan RE Provinsi

1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul ‘RE Prov’ di kolom terakhir

2. Pada baris paling atas, masukkan rumus total KK berlistrik (KK berlistrik PLN dan KK

berlistrik Non-PLN) dibagi dengan total Jumlah KK, dengan cara sum

3. Hasil akhir adalah pada baris paling atas terdapat perhitungan RE Provinsi

Page 12: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

12

C. Perhitungan RE Kabupaten

1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul ‘RE Kab’ di kolom antara ‘RE Desa’ dan ‘RE

Prov’

2. Pada baris paling atas dari setiap Kabupaten, masukkan rumus total KK berlistrik (KK

berlistrik PLN dan KK berlistrik Non-PLN) dibagi dengan total Jumlah KK di setiap

Kabupaten, dengan cara sum

3. Untuk mempermudah, lakukan Filter per Kabupaten dengan menggunakan kode

Kabupaten

4. Hasil akhir adalah pada baris paling atas setiap Kabupaten terdapat perhitungan RE

Kabupaten tersebut

D. Perhitungan RE Kecamatan

1. Tambahkan/insert kolom baru dengan judul ‘RE Kec’ di kolom antara ‘RE Desa’ dan ‘RE

Kab’

2. Pada baris paling atas dari setiap Kecamatan, masukkan rumus total KK berlistrik (KK

berlistrik PLN dan KK berlistrik Non-PLN) dibagi dengan total Jumlah KK di setiap

Kecamatan, dengan cara sum

3. Untuk mempermudah, lakukan Filter dengan cara, filter per Kabupaten terlebih dahulu,

lalu diikuti dengan filter per Kecamatan. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan

Kecamatan terhadap Kabupatennya

4. Hasil akhir adalah pada baris paling atas setiap Kecamatan terdapat perhitungan RE

Kecamatan tersebut

Page 13: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

13

1.4 Identifikasi Elektrifikasi

Identifikasi elektrifikasi dilakukan untuk mengelompokkan perhitungan elektrifikasi ke dalam 4 kategori

yang ditandai dengan warna berbeda. Pada tabel Excel, perbedaan warna ditunjukkan sebagai berikut.

Elektrifikasi Warna

0.00 – 25.00 % Merah

25.01 – 50.00 % Jingga

50.01 – 75.00 % Kuning

75.01 – 100.00 % Tidak diberi warna

Langkah untuk melakukan identifikasi elektrifikasi adalah sebagai berikut:

1. Salin/copy seluruh kolom perhitungan ‘RE Desa’, ‘RE Kec’, ‘RE Kab’ dan ‘RE Prov’

2. Tempatkan/paste di kolom terakhir dengan menggunakan Paste Special (Values & Number

Formatting) agar yang disalin hanya angkanya saja, bukan formulanya. Hal ini dilakukan agar

ketika melakukan identifikasi dengan pengurutan/sort, angkanya tidak berubah

Page 14: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

14

3. Ubah judul kolom-kolom baru ini menjadi ‘D’ untuk Desa, ‘C’ untuk Kecamatan, ‘B’ untuk

Kabupaten dan ‘P’ untuk Provinsi

4. Pilih kolom berjudul ‘D’ untuk RE Desa, urutkan nilai RE dari yang paling kecil sampai paling besar

dengan cara Sort Smallest to Largest. Lakukan identifikasi RE dengan cara memberikan warna

sesuai kategori

Page 15: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

15

5. Lakukan hal yang sama untuk kolom berjudul ‘C’ untuk RE Kecamatan dan kolom berjudul ‘B’

untuk RE Kabupaten

6. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran dengan

judul ‘#’) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

7. Pada kolom berjudul ‘P’ untuk RE Provinsi, lakukan identifikasi sesuai kategori warna

8. Hasil akhir adalah RE Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi teridentifikasi sesuai kategori

warna

Page 16: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

16

1.5 Pengolahan Tabel Elektrifikasi

Pengolahan tabel elektrifikasi dilakukan untuk keperluan penyajian di PowerPoint. Tabel elektrifikasi

dapat dilakukan untuk tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa

Langkah untuk melakukan pengolahan tabel elektrifikasi adalah sebagai berikut

A. Pengolahan Data Informasi Akses Listrik Provinsi

1. Masukkan data RE Provinsi ke dalam File presentasi hasil RE

2. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Desa dalam Provinsi,

dengan cara:

i. Pilih kolom berjudul ‘D’ untuk RE Desa, urutkan nilai RE dari yang paling kecil

sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest

ii. Untuk mengetahui jumlah Desa dengan RE ≤ 50% di Provinsi, tambahkan/insert

kolom baru sebelum kolom berjudul ‘D’, beri judul kolom baru tersebut dengan

nama ‘D1’, lakukan penomoran pada kolom ‘D1’ untuk nilai RE 0.00% sampai

dengan 50.00%

iii. Masukkan data jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dalam Provinsi ke File presentasi

3. Lakukan perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Kecamatan

dalam Provinsi, dengan cara:

i. Pilih kolom berjudul ‘C’ untuk RE Kecamatan, urutkan nilai RE dari yang paling

kecil sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest

ii. Untuk mengetahui jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50%, tambahkan/insert kolom

baru sebelum kolom berjudul ‘C’, beri judul kolom baru tersebut dengan nama

‘C1’, lakukan penomoran pada kolom ‘C1’ untuk nilai RE 0.00% sampai dengan

50.00%

Page 17: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

17

iii. Masukkan data jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% dalam Provinsi ke File

presentasi

4. Lakukan perhitungan jumlah Kabupaten dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Kabupaten

dalam Provinsi, dengan cara:

i. Pilih kolom berjudul ‘B’ untuk RE Kabupaten, urutkan nilai RE dari yang paling kecil

sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest

ii. Jika ada Kabupaten dengan RE ≤ 50%, hitung secara manual, tidak perlu

ditambahkan kolom baru untuk penomoran karena jumlahnya tidaklah banyak

iii. Masukkan data jumlah Kabupaten dengan RE ≤ 50% dalam Provinsi ke File

presentasi

5. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran

dengan judul ‘#’) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

B. Pengolahan Tabel RE Tingkat Kabupaten

1. Masukkan daftar nama Kabupaten/Kota berikut dengan RE Kab/Kota, jumlah Kecamatan

dengan RE ≤ 50% dan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% ke tabel File presentasi

2. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Desa di setiap

Kabupaten, dengan cara:

i. Tambahkan/insert kolom baru setelah kolom berjudul ‘D’, beri judul kolom baru

tersebut dengan nama ‘D2’, lakukan penomoran pada kolom ‘D2’ untuk

menghitung jumlah Desa di setiap Kabupaten

ii. Tambahkan/insert kolom baru sebelum kolom berjudul ‘D1’, beri judul kolom

baru tersebut dengan nama ‘D3’, lakukan penomoran pada kolom ‘D3’ untuk

setiap Desa dengan RE ≤ 50%

Page 18: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

18

iii. Masukkan data hasil perhitungan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% terhadap total

jumlah Desa di setiap Kabupaten pada tabel di File presentasi

3. Lakukan perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Kecamatan di

setiap Kabupaten, dengan cara:

i. Tambahkan/insert kolom baru setelah kolom berjudul ‘C’, beri judul kolom baru

tersebut dengan nama ‘C2’, lakukan penomoran pada kolom ‘C2’ untuk

menghitung jumlah Kecamatan di setiap Kabupaten

ii. Tambahkan/insert kolom baru sebelum kolom berjudul ‘C1’, beri judul kolom

baru tersebut dengan nama ‘C3’, lakukan penomoran pada kolom ‘C3’ untuk

setiap Kecamatan dengan RE ≤ 50%

iii. Masukkan data hasil perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% terhadap

total jumlah Kecamatan di setiap Kabupaten pada tabel di File presentasi

Page 19: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

19

4. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran

dengan judul ‘#’) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

C. Pengolahan Data Informasi Akses Listrik Kabupaten

1. Pilih Kabupaten menggunakan Filter. Salin/copy seluruh data Kabupaten ke Sheet baru.

Simpan Sheet dengan nama Kabupaten yang dipilih

2. Masukkan data RE Kabupaten ke dalam File presentasi hasil RE

3. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Desa dalam

Kabupaten, dengan cara:

i. Pilih kolom berjudul ‘D’ untuk RE Desa, urutkan nilai RE dari yang paling kecil

sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest

ii. Untuk mengetahui jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dalam Kabupaten, ganti judul

kolom ‘D1’ dengan nama ‘D’1’, lakukan penomoran pada kolom ‘D’1’ untuk nilai

RE 0.00% sampai dengan 50.00%

iii. Masukkan data jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dalam Kabupaten ke File presentasi

4. Lakukan perhitungan jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Kecamatan

dalam Provinsi, dengan cara:

i. Pilih kolom berjudul ‘C’ untuk RE Kecamatan, urutkan nilai RE dari yang paling

kecil sampai paling besar dengan cara Sort Smallest to Largest

ii. Untuk mengetahui jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% dalam Kabupaten, ganti

judul kolom ‘C1’ dengan nama ‘C’1’, lakukan penomoran pada kolom ‘C’1’ untuk

nilai RE 0.00% sampai dengan 50.00%

iii. Masukkan data jumlah Kecamatan dengan RE ≤ 50% dalam Kabupaten ke File

presentasi

Page 20: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

20

5. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran

dengan judul ‘#’) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

D. Pengolahan Tabel RE Tingkat Kecamatan dan Desa

1. Masukkan daftar nama Kecamatan berikut dengan RE Kecamatan dan jumlah Desa

dengan RE ≤ 50% dalam Kabupaten ke tabel File presentasi

2. Lakukan perhitungan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% dan total jumlah Desa di setiap

Kecamatan, dengan cara:

i. Tambahkan/insert kolom baru setelah kolom berjudul ‘D2’, beri judul kolom baru

tersebut dengan nama ‘D’2’, lakukan penomoran pada kolom ‘D2’ untuk

menghitung jumlah Desa di setiap Kecamatan

ii. Tambahkan/insert kolom baru sebelum kolom berjudul ‘D1’, beri judul kolom

baru tersebut dengan nama ‘D’3’, lakukan penomoran pada kolom ‘D’3’ untuk

menghitung jumlah Desa dengan RE ≤ 50% di setiap Kecamatan

iii. Masukkan data hasil perhitungan jumlah Desa dengan RE ≤ 50% terhadap total

jumlah Desa di setiap Kecamatan pada tabel di File presentasi

3. Untuk mengembalikan seperti tampilan awal, pilih kolom pertama (kolom penomoran

dengan judul ‘#’) dan urutkan sesuai nomor dengan cara Sort Smallest to Largest

4. Jika jumlah Desa dengan RE ≤ 50% di Kabupaten tersebut berjumlah dibawah 25, maka

bisa dicantumkan dalam bentuk tabel pada File presentasi. Jika terlalu banyak, tidak perlu

ditampilkan

Page 21: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

21

Bab 2: Pengolahan Data Spasial

Pengolahan data spasial dilakukan menampilkan hasil perhitungan elektrifikasi ke dalam bentuk

spasial/peta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sebaran desa-

desa dengan elektrifikasi rendah di masing-masing daerah. Para perencana dan pengambil keputusan

akan terbantu dalam merencanakan kegiatan elektrifikasi dengan adanya peta elektrifikasi ini.

Pengolahan data spasial elektrifikasi ini dilakukan dengan software Quantum GIS (QGIS). Software ini

merupakan aplikasi open source atau gratis dan tidak berbayar. Pengolahan Elektrifikasi untuk menjadi

data spasial (peta) ini disarankan untuk menggunakan aplikasi QGIS terbaru (Seri QGIS 2.16.2 ke atas).

2.1 Pembuatan Peta Elektrifikasi Provinsi

Untuk mulai membuat peta bertema elektrifikasi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan

sebagai panduan penyusunan.

1. Mempersiapkan Peta GIS Poligon Desa di Indonesia yang akan dianalisis (indo_by_desa).

2. Crop/Potong peta provinsi yang akan dikerjakan, dan kemudian di simpan.

Contoh ‘SULSEL.shp’

a) Buka peta poligon desa Indonesia, klik kanan pada layer poligon desa Indonesia

(indo_by_desa), klik Open Attribute Table.

Page 22: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

22

Open Attribute Table

Attribute Table

b) Klik filter, kemudian ketik pada kolom provinsi: Nama Provinsi yang akan dikerjakan dan

kemudian klik select features.

Klik filter

Page 23: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

23

Pada kolom PROVINSI, ketik SULAWESI SELATAN, kemudian klik Select Features

Klik show selected features dan klik switch to table view

Provinsi Sulawesi Selatan sudah terpilih.

Page 24: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

24

c) Kemudian kembali ke Peta Indonesia dan akan terlihat Provinsi Sulawesi Selatan

berwarna kuning menyala (karena telah terpilih).

d) Kemudian simpan peta yang telah terpilih tersebut dengan klik kanan pada layer

indo_by_desa, kemudian klik Save As dan simpan sebagai format ESRI Shapefile, pilih

tempat penyimpanan dengan pilihan browse tempat menyimpan dan pilih sistem

koordinat yang akan dipakai pada peta tersebut. Jangan lupa pilih (centang) Save Only

Selected Features dibawahnya. Kemudian klik OK. Kotak dialog penyimpanan seperti di

bawah ini:

Page 25: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

25

e) Peta Provinsi Sulawesi Selatan telah tersimpan

Seperti gambar dibawah, telah tersimpan sebagai file yang baru dengan warna yang

berbeda (dalam peta di bawah berwarna merah muda).

Klik disini untuk memilih format penyimpanan

(format penyimpanan (ESRI Shapefile).

Klik disini untuk memilih tempat penyimpanan

(browse).

Klik disini untuk memilih sistem koordinat yang akan dipakai pada peta (WGS 84)

Klik disini untuk hanya menyimpan

peta yang telah terpilih (Sulawesi

Selatan)

Klik OK

Page 26: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

26

3. Dari tahapan penghitungan identifikasi Elektrifikasi tingkat Desa kemudian di save as menjadi

format .csv.

a. Perhitungan Elektrifikasi, diketahui elektrifikasi tiap desa.

b. Save as menjadi .csv (comma delimited)

Page 27: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

27

4. Dalam format .csv pastikan kolom elektrifikasi berformat number.

Buka format .csv (Sulsel.csv) dan pastikan kolom angka informasi dalam format ‘number’ seperti

gambar di bawah dan kemudian simpan.

5. Buka QGIS, buka peta provinsi yang akan di kerjakan. Tambahkan layer delimited text / .csv

tersebut dalam GIS. Tambahkan file .csv tanpa koordinat.

Layer – Add Layer – Add Delimited Text Layer

Kemudian browse lokasi delimited text layer yang akan ditambahkan. Kemudian pada poin

Geometri Definition, pilih No Geometry (attribute only tables), kemudian pilih OK seperti gambar

di bawah.

Page 28: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

28

Tampilan setelah file .csv ditambahkan dalam GIS.

6. Joint atribut dalam file .csv dan GIS dalam file .shp provinsinya (PODES ID dan ID 2013).

Setelah file Sulsel.csv telah ditambahkan dalam GIS, kemudian joint attribute dalam file .csv dan

GIS. Yang digabungkan (joint) ialah atribut PODES ID dan ID 2013.

a) Klik kanan layer Sulsel.shp dalam GIS kemudian pilih properties.

b) Atau double klik layer Sulsel.shp dan akan muncul layer properties seperti gambar di

bawah.

Page 29: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

29

c) Pilih menu Joins dalam Layer Properties.

Kemudian klik ikon tambah (plus: +) di kanan bawah. Kemudian muncul kotak dialog

seperti gambar di bawah. Ikuti langkah dan klik Apply kemudian OK.

7. Simpan file shp yang telah tergabung (join).

Cek dalam atribut layer Sulsel.shp gabungan atribut GIS dan excel yang telah di join. Kemudian

save as .shp yang telah di ‘joint’ tersebut menjadi file .shp baru yang telah tergabung atributnya

dengan excel. Hal ini karena file join yang baru saja di lakukan merupakan temporary file dan perlu

Pilih layer .csv untuk di

join (Sulsel.csv)

Dari Layer Sulsel.csv

pilih atribut yang akan

di join yakni: PODES ID

Pilih lokasi gabungan

atribut yakni layer

Sulsel.shp dan atribut

yang akan

dicocok/digabungkan

ialah berdasarkan ID

2013

Page 30: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

30

disimpan kembali agar menjadi permanen. Misalnya simpan dengan nama save file ‘SULSEL ALL

ATRIBUTE’.

Temporary file Sulsel.shp yang telah dilakukan gabungan atribut dengan file Sulsel.csv.

Kemudian simpan file ini menjadi SULSEL ALL ATRIBUTE.shp.

Klik kanan – Save As – dalam format ESRI Shapefile – Browse lokasi penyimpanan – pilih CRS: WGS

84 – OK. Lihat gambar di bawah.

Page 31: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

31

2.2 Pembuatan Peta dengan Perbedaan Warna Elektrifikasi

Setelah Peta Provinsi tergabung dengan atribut PODES, maka selanjutnya perlu membuat peta

terinformasi berdasarkan warna elektrifikasinya. Langkah-langkahnya ialah sebagai berikut:

1. Dalam .shp ALL ATRIBUTE tersebut, klik kanan pilih properties kemudian pilih style dan pilih

graduated dalam kolom Elektrifikasi. Pilih classified menjadi 4 kategori yakni: 0 -25%, 25-50%,

50-75%, dan 75-100%.

Dalam kotak dialog Properties pilih Style – pilih Graduated. Dalam menu Column pilih kolom yang

akan digraduasi yakni kolom Elektrifikasi. Pilih klasifikasi dalam kolom Classes sebanyak 4

(kategori). Kategori tersebut yakni 0 – 25 %, 25 – 50 %, 50 – 75 %, dan 75 – 100 %.

2. Warnai kategori elektrifikasi sesuai ketentuan.

Kategori 0 -25% berwarna merah (kode warna: #f40000),

Kategori 25-50% berwarna orange (kode warna: #f17d1e),

Kategori 50 -75% berwarna kuning (kode warna: #fded33),

Kategori 75-100% berwarna hijau (#08e907).

Contoh: Mewarnai kategori 0 – 25 % (merah #f40000).

Double klik pada kotak warna 0 – 25, (dalam contoh semula berwarna putih, kemudian akan

dirubah menjadi warna merah). Klik simple fill, kemudian muncul kotak dialog seperti di bawah.

Page 32: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

32

Dalam kolom Fill, klik kemudian ganti warna menjadi merah (#f40000) kemudian klik OK seperti

kotak dialog di bawah ini. Langkah serupa untuk kolom Outline diganti menjadi warna merah

(#f40000) juga.

Lanjutkan langkah serupa untuk sisa tiga (3) kategori lainnya baik untuk pewarnaan poligonnya

(fill) maupun outline.

Page 33: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

33

Setelah semua kategori diwarnai sesuai ketentuan, kemudian klik Apply dan OK.

3. Cek hasil graduasi

Jika terdapat poligon yang hilang/tidak tergabung maka harus diidentifikasi desa mana saja yang

hilang dan mana saja yang merupakan poligon berupa bentang alam (danau / hutan / taman

nasional / gunung dll).

Page 34: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

34

a) Langkah pertama dengan membuka tabel atribut pada layer SULSEL ALL ATRIBUTE.

Urutkan Elektrifikasi Sulawesi Selatan dengan mengeklik kolom Elektrifikasi. Seperti

langkah berikut:

Terdapat 10 poligon yang tidak tergabung dengan file .csv.

b) Blok 10 poligon tersebut kemudian copy dan paste ke Ms. Excel.

Page 35: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

35

Dalam file Excel, warnai kolom poligon yang berupa bentang alam menjadi hijau lumut

dan yang berupa nama desa diwarnai putih/tidak berwarna. Dari data tersebut terdapat

5 poligon merupakan desa dan 5 poligon merupakan bentang alam.

4. Pewarnaan Poligon yang Tidak Tergraduasi

Pada file SULSEL ALL ATRIBUTE, Save As menjadi file .shp baru bernama ‘sulsel unclassified’.

Setelah tersimpan lakukan klasifikasi desa dan cari desa yang tidak tergabung dalam garduasi

SULSEL ALL ATRIBUTE untuk kemudian diberi warna lain. Desa yang hilang diberi warna putih

(kode warna: #f7fbff) dan untuk bentang alam diberi warna hijau lumut (kode warna: #68a057).

Sesuai tabel excel tersebut warnai poligon desa dan bentang alam yang hilang dengan warna putih

dan hijau lumut seperti langkah di bawah ini:

a) Dalam layer sulsel unclassified, klik kanan kemudian properties atau double klik. Sehingga

muncul dialog layer propertiesnya. Dalam menu properties tersebut pilih menu style dan

pilih Categorized. Dalam kolom column pilih atribut DESA dan klik Classify untuk

diklasifikasikan.

Page 36: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

36

b) Lihat kembali poligon dengan nama desa apa di excel yang hilang dan diwarnai sesuai

ketentuan. Contoh sesuai tabel excel yang hilang adalah desa UPT BUANGIN kemudian

cari dalam klasifikasi GIS dan diubah warnanya menjadi putih (kode warna: #f7fbff)

c) Setelah seluruh poligon yang hilang terwarnai kemudian klik Apply dan OK.

Page 37: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

37

5. Letakkan layer sulsel unclassified dibawah SULSEL ALL ATRIBUTE dan peta Elektrifikasi Sulawesi

Selatan telah selesai dibuat.

2.3 Penambahan Atribut Peta Elektrifikasi

Agar peta dapat lebih mudah dipahami, penambahan legenda/keterangan perlu dilakukan. Hal ini untuk

menjelaskan makna dari warna maupun simbol yang digunakan dalam peta. Pembuatan atribut peta

dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:

1. Atribut peta dengan menambahkan koordinat, skala, arah mata angin dan legenda peta.

a) Klik ikon New Print Composer.

b) Kemudian beri nama composer tersebut dan muncul kotak composer seperti di bawah ini.

Judul print composer.

Page 38: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

38

Tampilan new print composer.

c) Dalam print composer tersebut tambahan peta dengan cara klik menu Layout, kemudian

klik Add Map.

Page 39: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

39

Sesuaikan skala dengan skala di QGIS.

d) Tambahkan skala peta.

Klik ikon add scalebar, tambahkan skala dalam peta yang ditata kemudian atur jumlah

segmentsnya. Kemudian atur ketebalan skalanya dan besar serta pilihan font dan

warnanya seperti gambar di atas.

Page 40: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

40

e) Tambahkan Legenda.

Klik ikon add new legend – gambarkan legenda pada peta yang ditata, kemudian atur

judulnya menjadi Legenda. Kemudian dalam kolom Legend items, hilangkan centang Auto

Update.

Sebelum melayout legenda, simpan shp Sulsel.shp menjadi 2 shapefile yakni Sulsel Putih

dan Sulsel Hijau. Hal ini dilakukan untuk membedakan polygon desa yang tidak terpetakan

setelah digabung dan polygon bentang alam).

Page 41: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

41

f) Tambahkan arah mata angin

Klik ikon add image – kemudian drag kursor ke lokasi akan ditambahkan gambar arah

mata angin.

Kemudian klik search directories dalam Item Properties.

Kemudian dalam direktori tersebut cari gambar arah mata angin yang diinginkan

kemudian double klik gambar tersebut. Seperti gambar di bawah.

Page 42: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

42

g) Tambahkan judul peta

Untuk menambahkan judul peta, klik ikon Add New Label dan drag kursor pada peta untuk

menetukan lokasi judul peta.

Atur judul peta dalam menu item properties – main properties. Atur pilihan font nya,

ukuran font, warna font, margin dan garis arah teks judul tersebut.

Page 43: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

43

h) Tambahkan koordinat peta

Penambahan koordinat peta, mengaktifkan map properties dengan klik pada petanya.

Klik ikon + dan tambahan grid.

Pilih grid yang akan

dipakai = solid

Pilih sistem

koordinat = WGS 84

Interval Unit = Map

Unit

Pilih interval grid

yang akan

ditampilkan di peta

Page 44: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

44

Peta sudah ada koordinatnya seperti gambar di bawah ini.

i) Export ke pdf atau jpg.

Hal yang dilakukan terakhir ialah eksport ke pdf dan jpg.

Pilih mode

garis koordinat

Pilih

penggambaran

garis koordinat

Pilih/Klik draw

coordinates untuk

menamilkan

koordinat di peta

Page 45: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

45

Bab 3: Penyajian Hasil Elektrifikasi

Setelah dilakukan pengolahan Data Tabel dan Data Spasial, hasil elektrifikasi disajikan dalam File

presentasi dengan format PowerPoint. Terdapat dua File presentasi yang perlu disajikan, yaitu informasi

Provinsi dan Kabupaten. Penyajian hasil elektrifikasi mengikuti template yang berisikan:

1. Informasi Data Umum Provinsi/Kabupaten (jumlah penduduk, jumlah KK total, jumlah KK

berlistrik dan elektrifikasi Provinsi/Kabupaten).

2. Informasi Akses Listrik Provinsi/Kabupaten (Elektrifikasi Provinsi, jumlah Kabupaten, Kecamatan

dan Desa dengan RE ≤ 50%).

Page 46: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

46

3. Elektrifikasi tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa di Provinsi/Kabupaten.

4. Peta spasial elektrifikasi Provinsi/Kabupaten.

Page 47: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

47

5. Infografis elektrifikasi yang disesuaikan dengan hasil perhitungan dalam pengolahan Excel.

Page 48: Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah · Penyusunan Pedoman Pemetaan Geospasial Data Elektrifikasi Daerah merupakan inisiatif USAID Indonesia ... hitung secara manual,

48