PDRB Kota Bitung 2009

Katalog BPS: 9302001.7172

PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO

KOTA BITUNG

TAHUN 2009

Kerjasama :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bitung

dan

Badan Pusat Statistik Kota Bitung

Katalog BPS: 9302001.7172

PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO

KOTA BITUNG

TAHUN 2009

Kerjasama :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bitung

dan


Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 ii

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA BITUNG 2009

Nomor Publikasi : 71720-0702

Katalog BPS : 9302001.7172

Ukuran Buku : 16,51 x 21,59 cm

Jumlah Halaman : 51 + vii

Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Penyunting :

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Gambar dan Tata Letak :


Gambar Sampul :


Diterbitkan Oleh :


Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 iii

KATA SAMBUTAN WALIKOTA BITUNG

Memasuki era perdagangan bebas, ketersediaan informasi merupakan hal yang

mutlak. Kota Bitung sebagai pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia memiliki

posisi geografis yang strategis dalam pengembangan kawasan. Namun begitu, posisi

yang strategis tanpa ditunjang informasi mengenai situasi perkembangan perekonomian

merupakan hal yang sia-sia. Dengan diterbitkannya publikasi mengenai Pendapatan

Regional Kota Bitung diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi siapapun yang

membutuhkan informasi tentang Kota Bitung. Baik dari kalangan pengusaha/investor,

akademisi, masyarakat umum dan terutama pemerintah sebagai stake holder utama

pergerakan pembangunan.

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Bappeda maupun

BPS Kota Bitung yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyusunan publikasi ini.

Terima kasih pula kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Bitung dari Dinas, Badan

maupun instansi lain atas penyampaian data dan informasi sebagai sumber data.

Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

utamanya demi kemajuan pembangunan di Kota Bitung khususnya dan nasional

umumnya.

Bitung, Juni 2010

WALIKOTA BITUNG

HANY SONDAKH

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bitung bekerja sama dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bitung dapat menyelesaikan publikasi “Produk

Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009”.

Dalam kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada instansi pemerintah

dan swasta yang ada di Kota Bitung serta semua pihak yang telah membantu baik

pikiran maupun saran sehingga terwujudnya publikasi ini. Kami harapkan semoga

hubungan kerjasama yang ada saat ini dapat terus berjalan dengan baik. Diharapkan

dengan publikasi ini dapat memberikan gambaran sebagai salah satu indikator ekonomi

dalam melihat keberhasilan pembangunan dan dapat digunakan dalam rangka

perencanaan pembangunan daerah baik oleh pemerintah maupun swasta. Semoga

publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi pemakainya.

Bitung, Juni 2010

Kepala Badan Pusat Statistik

Kota Bitung

Drs. Ferdinand D. Terok, MSi

NIP. 19620919 198301 1001

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 v

DAFTAR ISI

Kata Sambutan ................................................................................................... iii

Kata Pengantar ................................................................................................... iv

Daftar Isi ........................................................................................................... v

Daftar Lampiran Tabel ....................................................................................... vi

PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................. 1

Manfaat ........................................................................................................ 2

Konsep dan Definisi ..................................................................................... 2

Klasifikasi Sektor ......................................................................................... 4

METODOLOGI

Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 5

Metode Penghitungan Atas Dasar Harga Berlaku .......................................... 5

Metode Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan .......................................... 6

Analisis Data PDRB ..................................................................................... 7

Cara Penyajian ............................................................................................. 8

GAMBARAN PEREKONOMIAN KOTA BITUNG TAHUN 2008

Gambaran Umum ......................................................................................... 10

Gambaran Perekonomian .............................................................................. 10

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .................................................... 10

Struktur Perekonomian ................................................................................. 11

Pertumbuhan Ekonomi ................................................................................. 12

PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita ................................................ 12

Pertumbuhan dan Kontribusi menurut Lapangan Usaha ................................. 13

PENUTUP ......................................................................................................... 17

Lampiran Tabel-Tabel ........................................................................................ 21– 51

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 vi

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

Tabel 1.

Table

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA

BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA BITUNG

TAHUN 2005 - 2009 / Gross Domestic Regional Product at Current

Prices by Industrial Origin Of Bitung City in 2005 – 2009 21 – 23

Tabel 2.

Table

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA

KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA BITUNG

TAHUN 2005 – 2009 / Gross Domestic Regional Product at Constant

Prices 2000 by Industrial Origin Of Bitung City in 2005 – 2009 24 – 26

Tabel 3.

Table

DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA


TAHUN 2005 - 2009 / Percentage Distribution of GDRP at Current

Prices by Industrial Origin Of Bitung City in 2005 – 2009 27 – 29

Tabel 4.

Table

DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA

KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA

BITUNG TAHUN 2005-2009 / Percentage Distribution of GDRP at

Constant Prices 2000 by Industrial Origin Of Bitung City in 2005 – 2009 30 – 32

Tabel 5.

Table

INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA


TAHUN 2005 - 2009 (2000 = 100) / Series Index of GDRP at Current

Prices by Industrial Origin Of Bitung City in 2005 - 2009 (2000 = 100) 33 – 35

Tabel 6.

Table

INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA

KONSTAN TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA

BITUNG TAHUN 2005 – 2009 / Series Index of GDRP at 2000

Constant Pricesby Industrial Origin Of Bitung City in 2005 – 2009 36 – 38

Tabel 7.

Table

INDEKS BERANTAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU

MENURUT LAPANGAN USAHA BITUNG TAHUN 2005 – 2009 /

Chain Index of GDRP at Current Prices by Industrial Origin Of

Bitung 2005 – 2009 39 – 41

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 vii

Tabel 8.

Table

INDEKS BERANTAI PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN

2000 MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA BITUNG TAHUN

2005 - 2009 / Chain Index of GDRP at Constant Prices 2000 by

Industrial Origin Of Bitung City in 2005 - 2009 42 – 44

Tabel 9.

Table

INDEKS IMPLISIT PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

KOTA BITUNG TAHUN 2005 - 2009 / Implisit Index of GDRP by

Industrial Origin Of Bitung City in 2005 – 2009 45 – 47

Tabel 10.

Table

PERKEMBANGAN BEBERAPA AGREGAT PENDAPATAN

REGIONAL ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA BITUNG

TAHUN 2005-2009 / Development of Some Agregat of Regional

Income at Current Price Of Bitung City in 2005 – 2009 48

Tabel 11.

Table

PERKEMBANGAN BEBERAPA AGREGAT PENDAPATAN

REGIONAL ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 KOTA

BITUNG 2005 - 2009 / Development of Some Agregat of Regional

Income at Constant Price2000 Of Bitung City in 2005 – 2009 49

Tabel 12.

Table

INDEKS BERANTAI BEBERAPA AGREGAT PENDAPATAN

REGIONAL ATAS DASAR HARGA BERLAKU KOTA BITUNG

TAHUN 2005 - 2009 / Chain Index of Some Agregat of Regional

Income at Current Price Of Bitung City in 2005 – 2009 50

Tabel 13.

Table

INDEKS BERANTAI BEBERAPA AGREGAT PENDAPATAN

REGIONAL ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 KOTA

BITUNG 2005 - 2009 / Chain Index of Some Agregat of Regional

Income at Constant Price 2000 Of Bitung City in 2005 – 2009 51

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung 2009 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini peranan statistik semakin dirasakan manfaatnya dalam analisa dan

penyusunan rencana pembangunan suatu daerah. Perencanaan pembangunan ekonomi

suatu daerah, memerlukan bermacam-macam data statistik untuk dasar penentuan

strategi dan kebijaksanaan agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat.

Strategi dan kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang telah diambil pada masa-masa

yang lalu perlu dimonitor dan dilihat hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang

merupakan ukuran mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan

pada masa yang lalu dan masa kini serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa

yang akan datang.

Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan

kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas

lapangan kerja, memeratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan

hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari

sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari

pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara

mantap, dan dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.

Berdasarkan hal di atas maka untuk mengetahui perkembangan perekonomian

masyarakat suatu daerah perlu diadakan penelitian melalui penghitungan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk digunakan sebagai bahan perencanaan

pembangunan regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka PDRB dapat

dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah

dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.


1.2. Manfaat

Beberapa manfaat data PDRB antara lain sebagai berikut:

a. Untuk mengukur tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan ekonomi daerah.

b. Untuk mengetahui struktur perekonomian daerah.

c. Sebagai indikator tingkat kmakmuran.

d. Produktifitas per sektor

1.3. Konsep dan Definisi

Untuk lebih memahami beberapa istilah dalam statistik pendapatan regional

dibawah ini dapat dilihat konsep dan definisi yang sering digunakan dalam pendapatan

regional yaitu:

1.3.1. Agregat Produk Domestik Regional Bruto:

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto

(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian disuatu

wilayah daerah.

b. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) adalah nilai PDRB dikurangi nilai

penyusutan (depresiasi) barang modal.

c. Produk Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor adalah nilai PDRN

dikurangi dengan pajak tak langsung netto (setelah dikeluarkan subsidi)

d. Pendapatan Regional (regional income) adalah nilai PDRN atas dasar biaya

faktor ditambah dengan arus pendapatan/pembayaran netto (setelah

dipeerhitungkan arus datang dan arus keluar). Karena arus peendapatan

(transfer in payment) ini sulit dihitung maka pendapatan regional dianggap

sama dengan PDRN atas biaya faktor.

1.3.2. Barang dan jasa

Barang adalah produksi berbentuk fisik yang dapat diraba dan dilihat.

Barang dan jasa diproduksi melalui suatu proses atas partisipasi faktor produksi


yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan wiraswasta. Proses produksi

didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau menambah nilai,

kegunaan atau manfaat baru dari suatu barang dan jasa.

1.3.3. Cakupan Output

a. Output Perusahaan adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam

suatu periode tertentu meliputi baik produksi utama, produksi ikutan

maupun produksi sampingan.

b. Output Produsen Jasa Pemerintah adalah sama dengan total pengeluaran

untuk menghasilkan jasa tersebut yaitu merupakan jumlah dari belanja

barang dan jasa (biaya antara), upah dan gaji pegawai serta penyusutan

barang modal pemerintah.

c. Output Lembaga swasta yang tidak mencari untung (nirlaba) yang

melayani rumahtangga adalah sama dengan jumlah pengeluaran untuk

menghasilkan jasa tersebut yaitu dari biaya antara, pembayaran upah dan

gaji, penyusutan serta pajak tak langsung. Sebagian terbesar output dari

lembaga ini dikonsumsi oleh lembaga itu sendiri.

1.3.4. Biaya Antara terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan

di dalam proses produksi. Barang tidak tahan lama adalah barang yang tidak

mempunyai suatu perkiraan umur penggunaan kurang dari satu tahun.

1.3.5. Nilai Tambah Bruto adalah merupakan produk dari proses produksi, yang

terdiri dari komponen (a) pendapatan faktor, (b) penyusutan barang modal, (c)

pajak tak langsung netto, sedangkan jika penyusutan dikeluarkan dari nilai tambah

bruto maka akan diperoleh nilai tambah netto.


1.4 Klasifikasi sektor

Dalam upaya memperoleh keterbandingan data yang dihasilkan oleh beberapa

negara, PBB menerbitkan publikasi mengenai klasifikasi lapangan usaha yang berjudul

“International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC)”.

Dalam klasifikasi lapangan usaha secara internasional, lapangan usaha dibagi dalam

sembilan sektor yaitu :

(1) Pertanian ; Tanaman Bahan Makanan, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan,

(2) Pertambangan dan Penggalian,

(3) Industri Pengolahan,

(4) Listrik, Gas dan Air

(5) Konstruksi

(6) Perdagangan, Restoran dan Perhotelan

(7) Transportasi dan Komunikasi

(8) Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan

(9) Pemerintah dan Jasa Swasta (Jasa Sosial, Hiburan dan Perorangan).


METODOLOGI

2.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam rangka penghitungan PDRB dilakukan dengan

dua cara, yaitu secara Survey Khusus Pendapatan Regional (SKPR) dan Inventarisasi

data Sekunder. Survei Khusus Pendapatan Regional dilksanakan untuk memperoleh

struktur input dari suatu kegiatan ekonomi, sedangkan Inventarisasi Data Sekunder

untuk memperoleh data meengenai produksi dan harga dari barang dan jasa yang

diproduksi.

2.2. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku dapat dihitung melalui dua metode, yaitu metode

langsung dan metode tidak langsung. Yang dimaksud metode langsung adalah metode

penghitungan dengan menggunakan data yang bersumber dari daerah dan dapat

memperlihatkan karakteristik sosial ekonomi setiap daerah. Metode langsung dapat

dilakukan dengan menggunakan 3 macam pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan Produksi

Pendekatan dari segi produksi adalah menghitung nilai tambah dari barang dan jasa

yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya

antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap-tiap sektor atau subssektor.

Pendekatan ini biasa disebut dengan pendekatan nilai tambah.

b. Pendekatan Pendapatan

Dalam pendekatan pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi dihitung

dengan jalan menjumlahkan semua balas jasa produksi yaitu upah dan gaji, surplus

usaha, penyusutan dan pajak tak langsung netto.

c. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan dari segi pengeluaran bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang

dan jasa di dalam wilayah Kabupaten. Jadi produk domestik regional dihitung


dengan cara menghitung berbagai komponen pengeluaran akhir yang membentuk

prroduk domestik regional tersebut. Secara umum pendekatan peengeluaran dapat

dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:

(i) Melalui pendekatan penawaran yang terdiri dari metode arus barang,

metode penjualan eceran dan metode penilaian eceran.

(ii) Melalui pendekatan permintaan yang terdiri dari pendekatan survei

pendapatan pengeluaran rumah tangga metode data anggaran belanja,

metode balancesheet dan metode statistik peerdagangan luar negeri.

Sedangkan Metode Tidak Langung (Metode Alokasi) adalah metode penghitungan

dengan cara alokasi dengan memakai berbagai macam indikator produksi atau indikator

lainnya yang cocok sebagai alokator. Alokator yang dapat digunakan dapat didasarkan

atas:

(i) Nilai produksi bruto atau netto,

(ii) Jumlah produksi fisik,

(iii) Tenaga kerja,

(iv) Penduduk, dan

(v) Alokator lainnya yang dianggap cocok untuk daerah yang bersangkutan.

2.3. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar harga Konstan

Secara konsep nilai atas dasar harga konstan dapat juga mencerminkan kuantum

produksi pada tahun yang berjalan yang dinilai atas dasar harga pada tahun dasar. Dari

segi metode statistik, suatu nilai atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan cara:

a. Revaluasi atas dasar kuantum pada tahun berjalan dengan harga tahun dasar. Cara

ini adalah mengalikan kuantum pada tahun yang berjalan dengan harga tahun dasar.

Hasilnya adalah nilai dasar harga konstan.

b. Ekstrapolasi atas nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum. Cara ini adalah

mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi 100.


c. Deflasi atas suatu nilai pada tahun dasar dengan suatu indeks harga. Cara ini adalah

membagi nilai tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100.

2.4. Analisis Data PDRB

Tujuan utama dari analisis ini adalah menjabarkan hasil perhitungan PDRB ke

dalam bentuk yang relatif sederhana, dengan menggunakan pendekatan metode statistik

deskriptif seperti penyusunan rasio-rasio, angka indeks, rata-rata dan lain sebagainya.

2.4.1. Indeks PDRB

Penyajian PDRB menurut sektor dalam bentuk indeks dimaksud agar

perkembangan nilai PDRB masing-masing sektor dapat diketahui.

a. Indeks perkembangan, yaitu angka indeks PDRB dengan menggunakan tahun

dasar 2000 = 100

b. Indeks berantai, yaitu angka indeks PDRB dengan menggunakan tahun dasar

sebelumnya. Dengan indeks ini dapat dilihat perkembangan PDRB setiap

tahunnya (dibandingkan dengan tahun sebelumnya).

c. Indeks Implisit, yaitu angka indeks PDRB yang dapat memberikan gambaran

perkembangan harga menurut masing-masing sektor.

2.4.2. Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indicator makro yang

menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini biasanya digunakan untuk

menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode

waktu tertentu. Untuk meengetahui besarnya laju pertumbuhan, dihitung dari data

PDRB atas dasar harga konstan.

2.4.3. Peranan/Kontribusi Sektor Ekonomi

Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan struktur perekonomian

yang terbentuk di suatu daerah. Struktur ekonomi dinyatakan dalam peersentase,


menunjukkan besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuan

menciptakan nilai tambah. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah

terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya.

2.4.4. Produktivitas per Sektoral

Apabila data mengenai tenaga kerja dapat disajikan secara sektoral, maka

produktivitas per sektor dapat dihitung. Cara penghitungannya adalah dengan meembagi

jumlah nilai tambah dari sektor yang bersangkutan dengan jumlah tenaga kerja yang

bekerja di sektor tersebut. Produktivitas tenaga kerja sektoral ini sangat berguna untuk

mempertimbangkan penentuan alokasi tenaga kerja secara sektoral.

2.4.5. PDRB Perkapita

PDRB per kapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh

masing-masing penduduk sebagai akibat adanya aktifitas produksi. Tinggi rendahnya

tingkat produktivitas penduduk suatu daerah bisa dilihat dari tinggi rendahnya PDRB

per kapita. Angka ini diperoleh dengan membagi antara total nilai PDRB dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun.

2.4.6. Perubahan Harga Barang Secara Keseluruhan

Pendapatan regional pada dasarnya merupakan nilai barang dan jasa yang

diproduksi oleh penduduk suatu daerah dalam waktu tertentu. Perbandingan antara

pendapatan regional atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan merupakan

angka indeks implisit yang dapat dipergunakan untuk mengetahui adanya perubahan

harga barang dan jasa secara keseluruhan pada tingkat produsen. Perubahan harga

produsen barang dan jasa diperoleh berdasarkan pertumbuhan indeks implisit.

2.5. Cara Penyajian

Hasil perhitungan PDRB kota Bitung secara garis besar disajikan dalam dua

kelompok yaitu berupa tabel-tabel pokok PDRB dan tabel-tabel turunan PDRB masing-


masing atas dasar harga berlaku dan harga konstan. Dengan perbedaan pengertian

sebagai berikut:

a. Semua penyajian atas dasar harga berlaku, data produksi, pendapatan ataupun

pengeluaran, nilainya dihitung atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing

tahun yangbersangkutan.

b. Semua penyajian atas dasar harga konstan nilainya dihitung atas dasar harga yang

tetap, untuk menghilangkan faktor perubahan harga. Pada penghitungan ini harga

yang digunakan adalah harga tetap tahun 2000 (harga konstan 2000). Terjadi

perubahan tahun dasar dari tahun 1993 ke tahun 2000, karena karakteristik tahun

dasar yang sangat jauh berbeda dengan tahun yang bersangkutan akan

mengakibatkan penghitungan yang sangat bias.


GAMBARAN PEREKONOMIAN KOTA BITUNG

TAHUN 2009

Gambaran Umum

Kota Bitung merupakan kota SERBA DIMENSI yang terdiri dari 8 kecamatan dan

69 kelurahan. Jumlah Penduduk Kota Bitung pada pertengahan tahun 2009 sebanyak

180.628 jiwa.

Gambaran Perekonomian

Bitung yang dapat dikatakan sebagai kota satelit dari kota Manado, ibukota

Sulawesi Utara, mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Sulawesi

Utara. Kota Bitung terkenal sebagai Kota Perikanan dan Kota Industri, hal ini tercermin

dari nilai tambah terbesar juga dihasilkan dari dua sektor ini. Kota Bitung menjadi

daerah penghasil ikan dengan kontribusi yang cukup besar, dan sekaligus menjadi

penghasil industri yang selain dipasarkan ke daerah-daerah sekitarnya, juga sebagian

besar diekspor keluar negri. Aktivitas di sektor perikanan dan industri menjadi

penyumbang terbesar bagi perekonomian Kota Bitung, sekaligus menjadi penyerap

tenaga kerja terbesar, tidak hanya untuk penduduk Kota Bitung, melainkan juga daerah-

daerah sekitarnya.

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung tahun 2009 mengalami peningkatan,

ditunjukkan dari nilai nominal PDRB atas dasar harga berlaku yang sebesar 3,46 triliun

rupiah, dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 3,09 triliun rupiah.

Jika menganggap harga konstan (mempertimbangkan kenaikan harga-harga

menggunakan harga tahun dasar 2000), maka PDRB atas dasar harga konstan pada

tahun 2009 tersebut bernilai 2,04 triliun rupiah, meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya yang 1,9triliun rupiah.


2. Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian Kota Bitung tahun 2009 masih didominasi oleh 4 (empat)

sektor, dengan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB bergeser ke sektor

industri pengolahan, dan sektor angkutan dan komunikasi dengan share sebesar 43,13

persen dari total PDRB Kota Bitung. Besarnya kontribusi dua sektor ini menguatkan

tipikal Bitung sebagai kota pelabuhan yang patut diperhitungkan, dan kota industri,

dengan industri pengolahan hasil-hasil perikanan dan industri pengolahan kelapa

sebagai penyumbang PDRB terbesar dari sektor ini.

Sektor ketiga kontributor terbesar adalah Sektor Pertanian, yaitu sebesar 19,22

persen dari total PDRB, dengan sumbangan terbesar dari sub sektor perikanan, yang

menyumbang 16,58 persen PDRB. Sektor-sektor berikutnya adalah Sektor Bangunan

(14,75%). Sedangkan sektor yang mempunyai kontribusi paling kecil terhadap

perekonomian Kota Bitung adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian yang hanya

menyumbang 0,58 persen dari total PDRB atau 19.993 milyar rupiah, masih perlu

mendapat perhatian mengingat sumber daya kota Bitung yang sangat kaya dengan pasir

dan batu-batuan.

0

1000000

2000000

3000000

4000000

20052006

20072008

2009

Grafik PDRB Harga Berlaku

dan Harga Konstan

Konstan

Berlaku


3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Bitung tahun 2009 sebesar 6,05 persen. Laju

pertumbuhan ini bisa dikatakan merupakan keberhasilan bagi pemerintah kota Bitung.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 ini menunjukkan peningkatan bila dibandingkan

pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 6,03. Dilihat secara sektoral, sektor yang paling

tinggi pertumbuhannya justru adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang

pertumbuhannya pada tahun 2009 sebesar 14,33 persen. Suatu pertumbuhan yang cukup

mencengangkan. Sedangkan pertumbuhan paling kecil adalah pada sektor Pertanian

dengan pertumbuhan hanya 1,34 persen.

4. PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah belum tentu menunjukan meningkatnya

kemakmuran masyarakatnya. Indikator kesejahteraan masyarakat juga ditentukan oleh

pemerataan akan hasil-hasil pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan

diikuti oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi pula menyebabkan tidak meningkatnya

pendapatan per kapita. Demikian juga dengan pemerataan kesejahteraan, tingginya laju

21,29

21,84

19,22

37,65

Struktur Perekonomian Kota Bitung

Pengangkutan

Industri

Pertanian

Lainnya


pendapatan tidak selalu diikuti oleh meratanya pendapatan yang diterima oleh

masyarakat. PDRB per kapita di Bitung pada tahun 2009 sebesar Rp. 19,171,111.

Angka ini menunjukan besarnya produktivitas penduduk pada tahun 2009.

Sedangkan pendapatan per kapitanya adalah Rp. 14,400,470. Angka ini merupakan

angka atas dasar harga berlaku. Artinya tidak mempertimbangkan perubahan harga. Jika

mempertimbangkan perubahan harga sejak tahun 2000 sebagai tahun dasar, maka

PDRB perkapitanya adalah Rp. 10,796,445 dan pendapatan per kapitanya sebesar Rp.

9,639,561. Artinya baik produktivitas maupun pendapatan per kapita menunjukan

adanya kenaikan secara riil dibandingkan tahun 2008 yang masing-masing nilainya

Rp17,380,897 dan Rp 13,055,746.

5. Pertumbuhan dan Kontribusi Menurut Lapangan Usaha

Jika dibagi menurut kelompok sektor, maka dikelompok-kelompokan ke dalam

tiga sektor yaitu sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier. Sektor Primer terdiri

dari sektor Pertanian dan sektor Pertambangan dan Galian. Sektor Sekunder merupakan

sektor yang didalamnya sudah ada proses pengolahan sehingga mencakup sektor

10000000,0

12000000,0

14000000,0

16000000,0

18000000,0

20000000,0

2005 2006 2007 2008 2009

Grafik PDRB dan Pendapatan per Kapita

PDRB per Kapita Pendapatan per Kapita


Industri, sektor Listrik dan Air Bersih, dan Sektor Bangunan/ Konstruksi. Sedangkan

sektor Tersier yakni sektor-sektor yang lebih mengarah ke pelayanan. Sektor ini

mencakup Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Angkutan dan Komunikasi,

sektor Bank, Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan sektor Jasa.

Tabel Kontribusi Sektoral Terhadap Perekonomian Kota Bitung

Tahun 2005-2009

No Sektor Kontribusi (%)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Pertanian 22.66 21.69 20.81 19.90 19.22

2 Pertambangan dan Penggalian 0.49 0.49 0.50 0.57 0.58

3 Industri Pengolahan 20.76 22.48 22.00 21.57 21.84

4 Listrik/Gas/Air Bersih 2.40 2.30 2.21 1.89 1.74

5 Bangunan 12.44 12.30 13.80 13.72 14.75

6 Perdagangan/Hotel/Restoran 6.49 6.67 6.94 7.01 7.36

7 Angkutan dan Komunikasi 25.54 24.18 23.59 25.17 21.29

8 Keuangan/Sewa dan Jasa

Perusahaan 3.61 3.90 4.05 3.99 6.65

9 Jasa-jasa 5.61 5.98 6.12 6.18 6.56

a. Sektor Primer

1. Sektor Pertanian Kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Kota

Bitung 2009 berada pada urutan ketiga dengan kontribusi sebesar 19,22 persen.

Tahun 2008 ini kontribusi sektor pertanian menurun sedikit dibandingkan tahun

2008 yang sebesar 19,90 persen. Sektor pertanian di Kota Bitung didominasi

oleh sub sektor perikanan khususnya perikanan laut yang menyumbang 16,58

persen terhadap total PDRB.

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Dibandingkan sektor-sektor lain, sektor

ini memberikan kontribusi yang paling kecil hanya 0,58 persen. Kecilnya

kontribusi sektor ini dikarenakan memang tidak adanya kegiatan pertambangan

skala besar. Tahun 2009 ini, sektor pertambangan dan penggalian ini


mengalami pertumbuhan hanya sebesar 7,58 persen, melambat dibanding tahun

lalu yang sebesar 17,10 persen.

b. Sektor Sekunder

1. Sektor Industri Pengolahan

Sektor ini merupakan salah satu sektor unggulan dengan kontribusi tahun 2009

sebesar 21,84 Persen terhadap perekonomian Kota Bitung. Kontribusi ini

merupakan kontribusi terbesar di tahun 2009. Banyaknya perusahaan industri

pengolahan menjadikan kontribusi sektor ini besar, pada tahun 2009 mengalami

pertumbuhan sebesar 5,39 persen. Pertumbuhan ini masih bisa ditingkatkan

sebenarnya dengan perhatian yang lebih intensif kepada penyediaan bahan

baku, lebih spesifiknya sub sektor perikanan, khususnya bagi industri

perikanan, sebab kapasitas produksi perusahaan-perusahaan belum juga 100%

terpakai.

2. Sektor Listrik dan Air Bersih

Sektor ini memberikan kontribusi yang terkecil setelah sektor pertambangan

yakni hanya 1,74 persen terhadap total PDRB 2009. Sektor ini bertumbuh

sebesar 1,74 persen, meningkat dari tahun lalu 0,35 persen.

3. Sektor Bangunan/Konstruksi

Sektor ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi yakni mencapai 14,75

persen. Pada tahun ini sektor ini mengalami pertumbuhan yang besar, yaitu

sebesar 5,71 persen. Sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan tahun

sebelumnya, yang mencapai 6,56 persen. Hal ini masih berhubungan dengan

naiknya harga beberapa bahan bangunan pada tahun 2009 ini.

c. Sektor Tersier

1. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Pertumbuhan sektor ini pada tahun

2009 menjadi 14,33 persen, meningkat cukup pesat dari tahun sebelumnya

yang hanya sebesar 7,33 persen. Beberapa event internasional yang diadakan di


Sulawesi Utara tenyata cukup memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

pertumbuhan di sektor ini. Sedangkan kontribusinya terhadap PDRB pada

tahun 2009 sebesar 7,36 persen. Dari tahun-tahun sebelumnya nilai kontribusi

sektor ini terus meningkat terhadap PDRB.

2. Sektor Angkutan dan Komunikasi. Sektor ini merupakan sektor andalan Kota

Bitung dengan kontribusi kedua terbesar yakni 21,29 persen. Tingginya

kontribusi sektor angkutan dan komunikasi terutama dikarenakan adanya

pelabuhan laut. Pelabuhan Kontainer yang telah diresmikan juga sangat

diharapkan untuk dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini di tahun-

tahun mendatang. Sub sektor angkutan laut memberikan kontribusi sebesar

10,91 persen. Sektor ini mempunyai pertumbuhan yang meningkat, yaitu

sebesar 7,43 persen.

3. Sektor Bank, Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Sektor ini

mengalami pertumbuhan yang sedikit melambat dibandingkan tahun lalu, yaitu

sebesar 4,72 persen, setelah pada tahun lalu pertumbuhannnya 5,93 persen.

Namun kontribusi sektor ini bertambah dibandingkan pada tahun 2008 yaitu

sebesar 6,65 persen terhadap total PDRB. Hal ini menunjukkan tetap

berperannya sektor ini dalam perekonomian kota Bitung.

4. Sektor Jasa. Sektor Jasa memberikan kontribusi sebesar 6,56 persen terhadap

total PDRB, kontribusi tahun 2009 ini mengalami peningkatan dibanding

tahun-tahun sebelumnya perlahan tapi pasti sektor ini selalu meningkat.

Pertumbuhan sektor jasa pada tahun ini meningkat sebesar 8,28 persen

dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 6,20 persen.


PENUTUP

PDRB Kota Bitung dari tahun ke tahun selama ini selalu mengalami peningkatan.

Peningkatan ini tidak hanya terlihat dari sisi nominalnya seperti yang tercermin dari

nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Lebih penting lagi peningkatan ini juga terjadi

pada nilai secara riil. Artinya sudah mempertimbangkan kenaikan harga-harga dengan

berdasarkan harga pada tahun dasar 2000. Sehingga pertumbuhan PDRB atas dasar

harga konstan inilah yang menggambarkan pertumbuhan secara riil perekonomian Kota

Bitung dimana pada tahun 2009 tercatat sebesar 6,05 persen.

Pertumbuhan ekonomi yang ideal adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat

melampaui pertumbuhan penduduk. Dengan laju pertumbuhan penduduk Kota Bitung

yang tergolong tinggi yakni mencapai 2,98 persen per tahun pada periode 1990-2000

dan diperkirakan 3,28 persen selama tahun 2011, maka pertumbuhan ekonomi pun

harus mengimbangi laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk juga dapat diartikan adanya peningkatan

kesejahteraan pada masyarakatnya secara makro. Dikatakan secara makro karena belum

ada jaminan adanya pemerataan dari peningkatan pendapatan. Terlihat dari

perkembangan pendapatan per kapita terjadi sedikit kenaikan yakni dari dari Rp

13.055.746,- menjadi Rp 14.400.470 per kapita. Namun secara riil dengan nilai tukar

harga tahun 2000 terlihat adanya peningkatan, meski tidak signifikan yakni dari Rp

9.639.561,-. menjadi Rp 10.064.761,-.

Pertumbuhan ekonomi Kota Bitung diwarnai dengan adanya transisi sektoral

perekonomian. Sektor-sektor andalan yakni sektor Angkutan dan Komunikasi serta

sektor Industri memang masih jauh mendominasi dibandingkan sektor-sektor lain.

Kedua sektor tersebut bahkan menopang hampir separuh perekonomian Kota Bitung

(masing-masiing 21,29 % dan 21,84 %). Tetapi sektor-sektor tertentu diluar kedua

sektor tersebut ada kecenderungan meningkat perannya seperti sektor Konstruksi,

Sektor Perdagangan, Sektor Keuangan dan sektor Pertambangan/Penggalian. Dengan


pertumbuhan yang cukup tinggi pula maka pada masa mendatang akan terus terjadi

transisi ekonomi sektoral.

Hal yang perlu lebih dicermati adalah perekonomian Kota Bitung pada tahun 2009

mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya yang 6,03 persen.

Mengingat kondisi global yang makin kondusif serta badai krisis ekonomi yang sudah

lewat walaupun belum sepenuhnya bebas dari krisis, khususnya menghadapi pengaruh

dari krisis global tetapi didukung dengan stabilitas keamanan daerah yang mantap

sebenarnya ekonomi Kota Bitung sudah selayaknya untuk tinggal landas kembali.

Selain itu upaya kongkret dari pengambil kebijakan telah cukup terlihat, yang dapat

menciptakan iklim usaha yang sehat sehingga investor yang sering datang ke Bitung

tidak hanya sekedar melirik tetapi benar-benar menanamkan usahanya dan menjalankan

bisnisnya. Munculnya investor-investor baru mempunyai multiplier effect pada

pertumbuhan ekonomi secara makro serta pada gilirannya nanti akan meningkatkan

kesejahteraan penduduk.

Event internasional Sail Bunaken yang terkonsentrasi di Bitung menjadi langkah

awal bagi Kota Bitung untuk lebih dikenal di dunia internasional. Dengan adanya event

tersebut segenap potensi yang dimiliki oleh Bitung menjadi lebih dikenal oleh dunia

luar di masa yang akan datang. Dengan datangnya para peserta kegiatan Sail Bunaken

2009 dari segenap penjuru dunia diharapkan akan turut membuka jalan bagi datangnya

para investor yang tertarik dengan potensi yang dimiliki oleh Kota Bitung. Jika hal

tersebut terjadi, tentu secara pertumbuhan bisnis dan ekonomi di Kota Bitung akan turut

terpacu.

Di samping keuntungan jangka panjang, Kota Bitung juga jelas mendapatkan

manfaat langsung dari penyelenggaraan event internasional tersebut. Terkait dengan

persiapan penyelenggaraannya, berbagai sarana dan prasarana dibangun atau

perbaharui. Hal ini jelas berdampak langsung bagi aktivitas ekonomi di Kota Bitung. Di

samping itu masyarakat Kota Bitung juga dapat turut menikmati segenap sarana

prasarana tersebut. Dari sisi aktivitas ekonomi, datangnya para peserta kegiatan Sail

Bunaken dengan berbagai kebutuhannya selama berada di Kota Bitung jelas dapat turut


membantu menggerakkan roda transaksi pada beberapa sektor usaha, seperti jasa

transportasi, wisata, perdagangan dan lain sebagainya. Pada dasarnya, secara umum,

event Sail Bunaken memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi dan

pencitraan positif Kota Bitung.


LAMPIRAN

TABEL

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bitung Tahun 2009 21

TABEL 1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR

Table HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA

KOTA BITUNG TAHUN 2005 - 2009

Gross Regional Domestic Product at Current Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 - 2009

(000 000 Rp.)

LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / Agriculture 531,785 563,570 589,010 616,488 665,413

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm

Foods Crop 19,203 24,739 34,278 35,548 32,421

b. Perkebunan Rakyat / Estate Crop 21,091 23,518 29,004 30,971 38,946

c. Peternakan & Hasilnya / Livestock 12,175 12,783 15,329 16,882 19,131

d. Kehutanan / Forestry 456 526 534 538 704

e. Perikanan / Fishery 478,860 502,005 509,864 532,549 574,210

2. PERTAMBANGAN & PENGGALI-

AN / Mining & Quarrying 11,413 12,739 14,102 17,781 19,993

a. Minyak dan Gas/Oil & Natural Gas - - - - -

b. Pertambangan Tanpa Migas/

Non Oil & Natural Gas Mining - - - - -

c. Penggalian / Quarrying 11,413 12,739 14,102 17,781 19,993

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry

487,152 584,057 622,662 668,299 756,404

a. Industri migas / Oil and Gas

Industry - - - - -

b. Industri tanpa migas / Non Oil and

Gas Industry 487,152 584,057 622,662 668,299 756,404

4. LISTRIK, GAS & AIR MINUM /

Electricity, Gas and Drink Water 56,384 59,730 62,493 58,716 60,307

a. Listrik / Electricity 43,711 46,467 49,068 45,142 47,122

b. Gas Kota / Gas - - - - -

c. Air Minum / Drink Water 12,673 13,263 13,425 13,574 13,185






(000 000 Rp.)

Lanjutan / Continued


2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5. BANGUNAN / Construction 291,818 319,675 390,635 425,105 510,727

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RES-

TORAN / Trade, Hotel & Restaurant 152,320 173,320 196,320 217,100 254,910

a. Perdagangan / Trade 115,591 129,893 150,372 168,799 200,981

b. Hotel / Hotel 11,690 13,055 13,447 13,914 15,247

c. Restoran / Restaurant 25,039 30,371 32,501 34,386 38,682

7. ANGKUTAN & KOMUNIKASI /

Transportation & Communication 599,348 628,224 667,854 779,928 737,361

A. Pengangkutan / Transportation 585,746 612,462 648,964 759,110 715,513

a. Angkutan Rel / Rail Transport - - - - -

b. Angkutan jalan / Road Transport 249,889 265,184 275,160 288,943 309,339

c. Angkutan Laut / Sea Transport 315,078 324,503 349,750 444,205 377,946

d. Angkutan Penyeberangan / Ferry Transport

4,432 4,686 4,926 5,346 6,083

e. Angkutan Udara / Air Transport - - - - -

f. Jasa Penunjang Angkutan / Transport Support Service

16,347 18,090 19,128 20,616 22,144

B. Komunikasi / Communication 13,602 15,762 18,890 20,818 21,848

a. Pos dan Telekomunikasi / Post &

Telecommunication 12,769 14,796 17,733 20,818 21,848

b. Jasa Penunjang Komunikasi / Communication Support Service

833 966 1,157 - -






(000 000 Rp.) Lanjutan / Continued


2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

8. PERBANKAN, LEMBAGA

KEUANGAN & JASA

PERUSAHAAN/ Banking, Financial Institution and Establishment Service

84,773 101,383 114,584 123,594 230,280

a. Perbankan / Banking 45,169 58,274 65,553 71,911 172,863

b. Lembaga keuangan bukan bank/ Non bank financial institution

7,972 9,182 10,087 11,189 13,144

c. Jasa Penunjang Keuangan/ Financial

Service - - - - -

d. Sewa bangunan/ Building Rent 30,922 33,094 37,946 39,359 43,020

e. Jasa perusahaan/ Establishment

Service 710 833 999 1,135 1,254

9. JASA-JASA / Services 131,533 155,378 173,175 191,469 227,252

A. Pemerintahan Umum/

Government 65,216 82,295 90,826 98,156 121,176

a. Administrasi Pemerintahan /

Government Administration 65,216 82,295 90,826 98,156 121,176

b. Jasa pemerintahan / Government

Service - - - - -

B. Swasta / Non Government 66,317 73,083 82,349 93,313 106,076

a. Jasa Sosial / Social Service 33,559 36,248 41,057 45,166 50,728

b. Jasa Hiburan/ Entertainment Service 4,069 4,411 4,558 4,834 5,844

c. Jasa Perseorangan / Private Service 28,689 32,425 36,733 43,313 49,504

JUMLAH / Total 2,346,527 2,598,075 2,830,836 3,098,480 3,462,648

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bitung Source : Statistics Centre Board of Bitung Municipality

* Angka Sementara * TemporaryValue


TABEL 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR

Table HARGA KONSTAN THN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA


Gross Regional Domestic Product at 2000 Constant Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 - 2009

(000 000 Rp.)


2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / Agriculture 397,067 371,809 373,300 388,588 393,792


Foods Crop 18,213 20,161 21,164 21,793 20,456

b. Perkebunan Rakyat / Estate Crop 21,640 22,906 24,284 25,389 26,353

c. Peternakan & Hasilnya / Livestock 8,504 8,597 8,920 9,376 9,685

d. Kehutanan / Forestry 404 417 420 423 467

e. Perikanan / Fishery 348,306 319,728 318,513 331,608 336,831


AN / Mining & Quarrying 9,439 9,952 10,324 12,089 13,006


b. Pertambangan Tanpa Migas/

Non Oil & Natural Gas Mining - - - - -

c. Penggalian / Quarrying 9,439 9,952 10,324 12,089 13,006


344,867 367,891 387,762 413,715 436,012


Industry - - - - -


Gas Industry 344,867 367,891 387,762 413,715 436,012


Electricity, Gas and Drink Water 33,614 35,168 35,827 35,953 36,579

a. Listrik / Electricity 24,654 26,022 26,659 26,718 27,258


c. Air Minum / Drink Water 8,960 9,147 9,169 9,235 9,322






(000 000 Rp.)



2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5. BANGUNAN / Construction 232,334 244,151 262,244 279,451 295,409


TORAN / Trade, Hotel & Restaurant 109,469 116,782 128,538 138,087 157,877

a. Perdagangan / Trade 79,659 85,184 95,919 104,064 118,312

b. Hotel / Hotel 10,810 11,295 11,274 11,495 12,984

c. Restoran / Restaurant 19,001 20,304 21,345 22,528 26,581


Transportation & Communication 373,369 389,397 408,309 435,210 472,042

A. Pengangkutan / Transportation 362,500 376,964 395,475 421,645 457,338


b. Angkutan jalan / Road Transport 103,913 110,268 113,658 118,491 131,394

c. Angkutan Laut / Sea Transport 240,691 247,805 261,998 281,811 302,749


3,254 3,440 3,611 3,898 4,226



14,642 15,451 16,209 17,446 18,969

B. Komunikasi / Communication 10,869 12,433 12,833 13,565 14,704


Telecommunication 10,201 11,668 12,044 12,731 13,799


668 765 789 834 904






(000 000 Rp.) Lanjutan / Continued


2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


79,476 86,823 91,669 97,104 101,692

a. Perbankan / Banking 45,989 51,390 55,001 58,918 60,211


6,067 6,515 6,788 7,234 7,869

c. Jasa Penunjang Keuangan/ Financial Service

- - - - -

d. Sewa bangunan/ Building Rent 26,827 28,271 29,212 30,258 32,879


Service 593 647 668 694 734

9. JASA-JASA / Services 100,278 107,041 112,733 119,725 129,639


Government 49,393 52,600 55,844 59,865 64,697


Government Administration 49,393 52,600 55,844 59,865 64,697


Service - - - - -

B. Swasta / Non Government 50,885 54,440 56,889 59,859 64,942

a. Jasa Sosial / Social Service 23,105 24,898 26,140 27,455 29,835

b. Jasa Hiburan/ Entertainment Service 3,296 3,495 3,564 3,710 4,008

c. Jasa Perseorangan / Private Service 24,484 26,047 27,185 28,694 31,099

JUMLAH / Total 1,679,914 1,729,015 1,810,706 1,919,922 2,036,048

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bitung Source : BPS - Statistics of Bitung City



TABEL 3 DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR



Percentage Distribution of GRDP at Current Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 - 2009


2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / Agriculture 22.66 21.69 20.81 19.90 19.22


Foods Crop 0.82 0.95 1.21 1.15 0.94

b. Perkebunan Rakyat / Estate Crop 0.90 0.91 1.02 1.00 1.12

c. Peternakan & Hasilnya / Livestock 0.52 0.49 0.54 0.54 0.55

d. Kehutanan / Forestry 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02

e. Perikanan / Fishery 20.41 19.32 18.01 17.19 16.58


AN / Mining & Quarrying 0.49 0.49 0.50 0.57 0.58


b. Pertambangan Tanpa Migas/ Non Oil & Natural Gas Mining

- - - - -

c. Penggalian / Quarrying 0.49 0.49 0.50 0.57 0.58


20.76 22.48 22.00 21.57 21.84


Industry - - - - -


Gas Industry 20.76 22.48 22.00 21.57 21.84


Electricity, Gas and Drink Water 2.40 2.30 2.21 1.89 1.74

a. Listrik / Electricity 1.86 1.79 1.73 1.46 1.36


c. Air Minum / Drink Water 0.54 0.51 0.47 0.44 0.38








2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5. BANGUNAN / Construction 12.44 12.30 13.80 13.72 14.75


TORAN / Trade, Hotel & Restaurant 6.49 6.67 6.94 7.01 7.36

a. Perdagangan / Trade 4.93 5.00 5.31 5.45 5.80

b. Hotel / Hotel 0.50 0.50 0.48 0.45 0.44

c. Restoran / Restaurant 1.07 1.17 1.15 1.11 1.12


Transportation & Communication 25.54 24.18 23.59 25.17 21.29

A. Pengangkutan / Transportation 24.96 23.57 22.92 24.50 20.66


b. Angkutan jalan/ Road Transport 10.65 10.21 9.72 9.33 8.93

c. Angkutan Laut / Sea Transport 13.43 12.49 12.36 14.34 10.91


0.19 0.18 0.17 0.17 0.18



0.70 0.70 0.68 0.67 0.64

B. Komunikasi / Communication 0.58 0.61 0.67 0.67 0.63


Telecommunication 0.54 0.57 0.63 0.67 0.63


0.04 0.04 0.04 - -








2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


3.61 3.90 4.05 3.99 6.65

a. Perbankan / Banking 1.92 2.24 2.32 2.32 4.99


0.34 0.35 0.36 0.36 0.38


- - - - -

d. Sewa bangunan/ Building Rent 1.32 1.27 1.34 1.27 1.24


Service 0.03 0.03 0.04 0.04 0.04

9. JASA-JASA / Services 5.61 5.98 6.12 6.18 6.56

A. Pemerintahan Umum/ Government 2.78 3.17 3.21 3.17 3.50


Government Administration 2.78 3.17 3.21 3.17 3.50


Service - - - - -

B. Swasta / Non Government 2.83 2.81 2.91 3.01 3.06

a. Jasa Sosial / Social Service 1.43 1.40 1.45 1.46 1.46

b. Jasa Hiburan/ Entertainment Service 0.17 0.17 0.16 0.16 0.17

c. Jasa Perseorangan / Private Service 1.22 1.25 1.30 1.40 1.43

JUMLAH / Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00





Table HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA

KOTA BITUNG TAHUN 2005 – 2009

Percentage Distribution of GRDP at Constant Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 – 2009

LAPANGAN USAHA /

Industrial Origin 2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Foods Crop 1.08 1.17 1.17 1.14 1.00


c. Peternakan & Hasilnya / Livestock 0.51 \0.50 \0.49 0.49 0.48







- - - - -


3. INDUSTRI PENGOLAHAN /

Manufacturing Industry 20.53 21.28 21.41 21.55 21.41

a. Industri migas / Oil and Gas Industry - - - - -


Gas Industry 20.53 21.28 21.41 21.55 21.41













2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)





b. Hotel / Hotel 0.64 0.65 0.62 0.60 0.64






b. Angkutan jalan / Road Transport 6.19 6.38 6.28 6.17 6.45



0.19 0.20 0.20 0.20 0.21



0.87 0.89 0.90 0.91 0.93





0.04 0.04 0.04 0.04 0.04







LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


4.73 5.02 5.06 5.06 4.99



0.36 0.38 0.37 0.38 0.39


- - - - -



Service 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04


A. Pemerintahan Umum/ Government 2.94 3.04 3.08 3.12 3.18

a. Administrasi Pemerintahan / Government Administration

2.94 3.04 3.08 3.12 3.18


Service - - - - -





JUMLAH / Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bitung Source : BPS - Statistics of Bitung City * Angka Sementara * TemporaryValue


TABEL 5 INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR


KOTA BITUNG TAHUN 2005 – 2009 (2000=100)

Series Index of GRDP at Current Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 – 2009 (2000=100)

LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Foods Crop 125.95 162.26 224.83 233.16 212.65









- - - - -





Industry - - - - -


Gas Industry 178.82 214.39 228.56 245.31 277.65













2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)





b. Hotel / Hotel 158.94 177.50 182.83 189.18 207.31









136.57 144.40 151.81 164.73 187.46



146.13 161.70 170.98 184.28 197.94




b. Jasa Penunjang Komunikasi / Communication Support Service 223.50 258.99 310.39 342.06 358.99








2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


109.87 131.40 148.51 160.19 298.46



212.51 244.76 268.88 298.27 350.36


- - - - -



Service 158.33 185.87 222.84 253.34 279.79


A. Pemerintahan Umum/Government 149.23 188.31 207.83 224.60 277.28




Service - - - - -





JUMLAH / Total 171.96 190.39 207.45 227.06 253.75

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bitung

Source : BPS - Statistics of Bitung City * Angka Sementara

* TemporaryValue





Series Index of GRDP at Constant Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 - 2009 (2000=100)

LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Foods Crop 119.46 132.24 138.82 142.94 134.17









- - - - -




a. Industri migas / Oil and Gas Industry - - - - -


Gas Industry 126.59 135.04 142.33 151.86 160.04













2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)





b. Hotel / Hotel 146.97 153.56 153.28 156.29 176.53









100.27 105.99 111.27 120.11 130.23



130.89 138.12 144.89 155.95 169.56





- - - - -

c.








2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


68.37 74.70 78.86 83.54 87.49



161.73 173.67 180.94 192.83 209.76


- - - - -



Service 135.46 147.81 152.65 158.58 167.55




113.02 120.36 127.78 136.99 148.04


Service - - - - -





JUMLAH / Total 120.40 123.92 129.78 137.60 145.93


* Angka Sementara

* TemporaryValue


TABEL 7 INDEKS BERANTAI PDRB ATAS DASAR


KOTA BITUNG TAHUN 2005 – 2009 (TAHUN SEBELUMNYA=100)

Chain Index of GRDP at Current Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 – 2009 (Previous Year=100)

LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Foods Crop 100.60 128.83 138.56 103.70 91.20









- - - - -





Industry - - - - -


Gas Industry 100.76 119.89 106.61 107.33 113.18













2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)





b. Hotel / Hotel 110.14 111.68 103.00 103.48 109.58









103.69 105.74 105.13 108.51 113.79



101.27 110.66 105.74 107.78 107.41





- - - - -








2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


106.50 119.59 113.02 107.86 186.32



134.37 115.17 109.85 110.93 117.47


- - - - -



Service 109.11 117.40 119.89 113.69 110.44



Government 104.49 126.19 110.37 108.07 123.45


104.49 126.19 110.37 108.07 123.45


Service - - - - -





JUMLAH / Total 109.27 110.72 108.96 109.45 111.75


* Angka Sementara

* TemporaryValue





Chain Index of GRDP at Constant Prices by Industrial Origin of Bitung City in 2005 – 2009(Previous Year=100)

LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Foods Crop 100.60 110.69 104.98 102.97 93.86









- - - - -





Industry - - - - -


Gas Industry 110.75 106.68 105.40 106.69 105.39












LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)





b. Hotel / Hotel 118.76 104.49 99.82 101.96 112.95









103.69 105.70 104.98 107.95 108.42



101.26 105.53 104.90 107.63 108.73





- - - - -







LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


106.63 109.24 105.58 105.93 104.72



128.03 107.39 104.18 106.57 108.78


- - - - -



Service 109.10 109.12 103.27 103.89 105.66






Service - - - - -





JUMLAH / Total 107.22 102.92 104.72 106.03 106.05




TABEL 9 INDEKS IMPLISIT PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Table KOTA BITUNG TAHUN 2005 - 2009

Implisit Index of GRDP by Industrial Origin of Bitung City

in 2005 - 2009


2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Foods Crop 105.43 122.71 161.96 163.12 158.49







a. Minyak dan Gas/Oil & Natural

Gas - - - - -


- - - - -



141.26 158.76 160.58 161.54 173.48


Industry - - - -

b. Industri tanpa migas / Non Oil

and Gas Industry 141.26 158.76 160.58 161.54 173.48










in 2005 - 2009



2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)





b. Hotel / Hotel 108.14 115.59 119.28 121.05 117.43









136.19 136.24 136.44 137.15 143.94



111.64 117.07 118.01 118.17 116.74





- - - - -





in 2005 - 2009



2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KEUANGAN & JASA


106.66 116.77 125.00 127.28 226.45



131.40 140.93 148.60 154.68 167.03


- - - - -



Service 119.63 128.71 149.42 163.52 170.92




132.04 156.45 162.64 163.96 187.30


Service - - - - -





JUMLAH / Total 139.68 150.26 156.34 161.39 170.07




TABEL 10 PERKEMBANGAN BEBERAPA AGREGAT

Tabel PENDAPATAN REGIONAL ATAS DASAR HARGA BERLAKU


Development of Some Agregat of Regional Income at Current Price of Bitung City in 2005 - 2009

URAIAN / Description 2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB ATAS HARGA PASAR (JUTAAN Rp) / GDRP at Market Price

(Millions Rp) 2,346,527 2,598,075 2,830,836 3,098,423 3,462,648

PENYUSUTAN (JUTAAN Rp) / Depreciation (Millions Rp)

254,452 306,989 370,373 402,383 449,684

PDRN ATAS HARGA PASAR (JUTAAN Rp) / NDRP at Market Price

(Millions Rp)

2,092,075 2,291,086 2,460,463 2,696,040 3,012,964

PAJAK TAK LANGSUNG NETTO (JUTAAN Rp) / Net Indirect Tax

(Millions Rp)

247,528 290,397 336,808 368,645 411,980

PDRN ATAS BIAYA FAKTOR/

PENDAPATAN REGIONAL (JUTAAN Rp) / NDRP at Factor Cost/

Regional Income (Millions Rp)

1,844,547 2,000,689 2,123,655 2,327,395 2,600,984

PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN (RIBUAN JIWA)/ Mid Year

Population (000)

169,776 169,562 174,003 178,266 180,618

PDRB PERKAPITA (Rp) / GDRP per

capita (Rp) 13,821,309 15,322,274 16,268, 891 17,380,897 19,171,111

PENDAPATAN PERKAPITA (Rp) / Income per Capita (Rp)

11,708,307 13,122,476 12,204,702 13,055,746 14,400,470


* Angka Sementara

* TemporaryValue


TABEL 11 PERKEMBANGAN BEBERAPA AGREGAT

Tabel PENDAPATAN REGIONAL ATAS DASAR HARGA KONSTAN


Development of Some Agregat of Regional Income at Constant Price of Bitung City in 2005 - 2009

LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)


(Millions Rp) 1,689,041 1,738,263 1,820,155 1,924,639 2,036,048


100,392 112,380 125,799 133,020 140,720


(Millions Rp)

1,485,928 1,625,883 1,694,356 1,791,619 1,895,328


(Millions Rp)

61,379 65,975 70,562 73,213 77,451




1,527,270 1,559,908 1,623,794 1,718,406 1,817,877


Population (000)

169,776 169,562 174,003 178,266 180,618


capita (Rp) 9,948,645 10,251,491 10,460,482 10,796,445 11,272,677


8,995,794 9,199,632 9,331,989 9,639,561 10,064,761


* Angka Sementara

* TemporaryValue


TABEL 12 INDEKS BERANTAI BEBERAPA AGREGAT

TABLE PENDAPATAN REGIONAL ATAS DASAR HARGA BERLAKU


Chain Index of Some Agregat of Regional Income at Current Price of Bitung City in 2005 – 2009

URAIAN / Description 2005 2006 2007 2008 2009*

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


(Millions Rp) 109.27 110.72 108.96 109.45 111.80

PENYUSUTAN (JUTAAN Rp) /

Depreciation (Millions Rp) 145.49 120.65 120.65 108.64 111.80


(Millions Rp)

106.06 109.51 107.39 109.57 111.80

PAJAK TAK LANGSUNG NETTO

(JUTAAN Rp) / Net Indirect Tax

(Millions Rp)

160.49 117.32 115.98 109.45 111.80

PDRN ATAS BIAYA FAKTOR/ PENDAPATAN REGIONAL (JUTAAN Rp) / NDRP at Factor Cost/


101.45 108.47 106.15 109.59 111.80


Population (000)

- - - - -


capita (Rp) 105.96 110.86 106.18 106.84 110.34


106.01 112.08 93.01 106.97 110.34




TABEL 13 INDEKS BERANTAI BEBERAPA AGREGAT

Tabel PENDAPATAN REGIONAL ATAS DASAR HARGA KONSTAN


Chain Index of Some Agregat of Regional Income at Constant Price of Bitung City in 2005 - 2009

LAPANGAN USAHA /


(1) (2) (3) (4) (5) (6)


(Millions Rp) 107.20 102.91 104.71 105.74 105.79


92.19 111.94 111.94 105.74 105.79


(Millions Rp)

101.31 109.42 104.21 105.74 105.79


(Millions Rp)

58.13 107.49 106.95 103.76 105.79




112.21 102.14 104.10 105.83 105.79


Population (000)

- - - - -


capita (Rp) 103.95 103.04 102.04 103.21 104.41


102.27 101.44 103.30 104.41 102.27


* Angka Sementara

* TemporaryValue

PDRB Kota Bitung 2009

Documents