Top Banner
PT Bank Ina Perdana 0I
96

PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

Apr 24, 2019

Download

Documents

trannguyet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 0I

Page 2: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana0II

Page 3: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 01PT Bank Ina Perdana 01

Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta

dipercaya oleh seluruh stakeholders.

MISI

Meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders.

Landasan Pencapaian Visi dan Misi

EMPATHY

Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperhatikan kebutuhan

stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani.

ENTERPRENEURSHIP

Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa

melakukan inovasi produk dan layanan perbankan yang

memberikan nilai tambah.

EMPOWERMENT

Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan

staf secara terorganisasi untuk memberikan respon yang cepat

bagi stakeholders.

TEAMWORK

Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen

dan staf dengan komunikasi dan bekerjasama dalam pencapaian

visi serta pelaksanaan misi.

TRUSTWORTHINESS

Bank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetensi untuk

memupuk saling percaya.

Page 4: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana02

PROFIL

PERUSAHAAN

PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1990

berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, SH No 32. Akta pendirian kemudian disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 02-3639.

HT.01.01TH.90 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal

19 Oktober 1990 tambahan No. 4242.

Anggaran Dasar mengalami perubahan beberapa kali, terakhir dinyatakan dengan Akta

No. 2 tanggal 3 Februari 2009 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomantani SH., M. Hum,

Notaris di Jakarta, mengenai peralihan saham. Perubahan Anggaran Dasar telah dicatat

dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-17037 tanggal 7 Oktober 2009.

Izin untuk mulai beroperasi sebagai Bank Umum dituangkan dalam Surat Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 524/KMK13/1991 tanggal 3 Juni 1991.

Bank Ina Perdana kemudian mulai melakukan kegiatan operasional pada bulan Juli 1991.

Kantor Pusat Bank Ina Perdana saat ini terletak di Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160

tepatnya di gedung Bina Surya Group, atau yang dikenal dengan Wisma BSG Corporation.

Sementara itu sampai dengan akhir Desember 2009, jumlah kantor yang dimiliki oleh

Bank Ina Perdana untuk memberikan layanan kepada para nasabah berjumlah 23 kantor

yang terdiri dari kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas.

Dalam menjalankan

aktivitas usahanya, Bank

Ina Perdana berpegang

teguh pada prinsip

kehati-hatian sehingga

Bank Ina Perdana dapat

menunjukkan kinerja

yang baik dan mendapat

pengakuan dari majalah

Infobank sebagai salah

satu bank penyandang

predikat “Sangat Baik”

sejak tahun 2004 sampai

dengan 2008

Page 5: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 03

Untuk melengkapi layanan kepada para nasabah, Bank Ina Perdana juga menyediakan mesin-

mesin ATM baik yang dimiliki sendiri maupun kerjasama dengan penyedia layanan ATM Bersama.

Sebagai bank yang memilih sektor retail sebagai core business, Bank Ina Perdana menyediakan

produk dan jasa perbankan yang cukup beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan transaksi

devisa para nasabah, Bank Ina Perdana telah menjalin kerjasama dengan salah satu Bank

Devisa.

Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Bank Ina Perdana berpegang teguh pada prinsip

kehati-hatian sehingga Bank Ina Perdana dapat menunjukkan kinerja yang baik dan mendapat

pengakuan dari majalah Infobank sebagai salah satu bank penyandang predikat “Sangat Baik”

sejak tahun 2004 sampai dengan 2008.

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai aktivitas yang telah dilakukan oleh Bank Ina

Perdana sepanjang tahun 2010, dapat kiranya dilihat pada uraian selanjutnya.

PEMEGANG SAHAM 2010PT Kharisma Prima Karya 99 %

Oki Widjaja 1%

Ultimate ShareholdersHadi Surya dan Oki Widjaja

Page 6: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana04

Peristiwa Penting

04 Januari 2010Pembukaan Kantor Cabang

Pembantu Ukrida II

Jakarta

17 Agustus 2010

Lomba Melukis dalam Acara

17an Agustus

Jakarta

03 Maret 2010

Pembukaan Kantor Cabang Yogyakarta

Yogyakarta

16 Oktober 2010

Program Penghijauan di sepanjang

Bantaran Kanal Timur

Jakarta

27 Mei 2010

Pembukaan Kantor Cabang

Semarang

Semarang

01 November 2010

Pembukaan Kantor Cabang Pembantu

Kembang Jepun, Surabaya

Surabaya

02 Juli 2010

Pembukaan Kantor Cabang Solo

Solo

11 November 2010

Bantuan untuk korban bencana

Merapi di Yogyakarta

Yogyakarta

PT Bank Ina Perdana04

Page 7: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 05

STRUKTUR

KELOMPOK

USAHA

HADI SURYA82%

POENTA SURYA13%

DHARMA SURYA5%

PT. BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG99,99%

PT. BANK INA PERDANA

Ultimate Shareholders : HADI SURYA dan OKI WIDJAJA

PT. BAGUS SETIA GIRI0,01%

PENGURUS Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris Independen : Yahya Marie Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Suherman Widjaja Direktur : Dwijaya Hadisurya

PT. TUNGGALADHI BASKARA 73,4%

PENGURUS Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris : Suherman Widjaja Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Dwijaya Hadi Surya

PT. KHARISMA PRIMA KARYA 99%

OKI WIDJAJA 1%

PENGURUS Komisaris : Rendy Diego Soedarjo Direktur : Oki Widjaja

PT. GALVA 26,6%

TENG TIMOTHY KING7%

YANTI WIDJAJA 3,57%

SANTI WIDJAJA 3,56%

SUHERMAN KARUNIA ATMADJA

0,12%

HERMAN SUSASTRO

0,12%

TJIOE JOHAN SUGITA

0,12%

URIPTO WIDJAJA 48,51%

OKI WIDJAJA 22%

PENGURUS Komisaris Utama : Uripto Widjaja Komisaris : Amelia Widjaja Komisaris : Yanti Widjaja Direktur Utama : Oki Widjaja Direktur : Tina Widjaja

TINA WIDJAJA 15%

STRUKTUR KELOMPOK USAHA

PT BANK INA PERDANA

31 DESEMBER 2010

Page 8: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana06

PT. Bagusnusa Samudra Gemilang merupakan Perusahaan

Induk Bank yang menguasai saham mayoritas Bank Ina

Perdana melalui kepemilikan saham pada PT. Tunggaladhi

Baskara (TAB). PT. Bagusnusa Samudra Gemilang

berdomisili di Jakarta dengan aktivitas bisnis utamanya

bergerak di bidang perkapalan (shipping) dan kepemilikan

saham pada perusahaan sejenis.

Perusahaan didirikan pada tanggal 7 Oktober dengan Akta

Pendirian Perusahaan No. 62, dihadapan Notaris Benny

Kristanto, S.H. yang disahkan oleh Menteri Kehakiman,

dengan Surat Keputusan No. C2-18.496.HT.01.01 TH94

tertanggal 19 Desember 1994. Total Aset PT. Bagusnusa

Samudra Gemilang (terkonsolidasi dengan perusahaan-

perusahaan anak) per 31 Desember 2009 mencapai

Rp. 27,42 trilyun, dan mengalami penurunan di tahun 2010

menjadi Rp. 4,37 trilyun per 31 Desember 2010.

PT. Bagusnusa Samudra Gemilang memiliki anak perusahaan (subsidiaries) sebagai berikut :

Nama Perusahaan

Aktivitas Utama

DomisiliPersentase

Kepemilikan Langsung

Total Aset(dlm milyar

rupiah)

31 Desember 2010

PT. Tunggaladhi

Baskara dan

Anak Perusahaan

(TAB).

Investasi Jakarta 99,99 4.302,43

PT. Binawahana-

tama Perkasa

(BWP).

Investasi Jakarta 99,99 102,47

PT. Kalatama

Dharmanusa.Investasi Jakarta 99,99 28,30

PT. Garuda

Mahakam

Pratama (GMP)

Perkapalan Jakarta 97,36 8,42

Data Keuangan PT. Bagusnusa Samudra Gemilang

Pos-Pos Penting

(dalam jutaan rupiah)2010 2009 2008

Total Asset 4.369.391 27.418.743 27.592.840

Stockholders’ Equity 1.575.557 3.897.148 3.381.514

Revenues 138.903 6.569.551 7.102.444

Gross Profit 85.173 1.464.764 2.289.581

Net Income (Loss) (738.219) (1.936.017) 682.088

Anak perusahaan terbesar dari PT. Bagusnusa Samudra

Gemilang (BSG) adalah PT. Tunggaladhi Baskara (TAB)

dimana salah satu anak perusahaan TAB adalah PT. Berlian

Laju Tanker (BLT). PT. Berlian Laju Tanker (BLT) sendiri

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

perkapalan yang merupakan salah satu perusahaan

perkapalan yang terbesar di Asia. Beberapa penghargaan

baik nasional maupun internasional pernah diperoleh oleh

PT. Berlian Laju Tanker (BLT), antara lain adalah :

- Investor Award 2007 : Category Best Public Company in

Infrastructur Sector

- Business Review Award 2007 : Category : Sixth Best CEO

- Investor Best Syariah 2007 : Category 2nd Place for Syariah

Mudharabah Bond

- Investor Award 2006 : Category Best Public Company in

Infrastructure Sector

- The Value Creator Award 2006 : Category The Best Public

Companies Base On EVA Concept For Its Success and

Achievement of EVA with Asset Above 1 Trillion Rupiah

- Bisnis Indonesia Award 2006 : Category Best Public

Company on Main Board

- Forbes Asia 2004 & 2005 : Category One Of 100 Best

Under A Billion

Kepemilikan Pemegang Saham dalam Kelompok UsahaKepemilikan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha

Bank Ina Perdana adalah sebagai berikut :

Perusahaan Pemegang SahamPersentase

Kepemilikan

31 Desember 2010

Bank Ina PT. Kharisma Prima Karya 99,00%

Oki Widjaja 1,00%

PT. Kharisma

Prima Karya

PT. Tunggal Adhi Baskara 73,40%

PT. Galva 26,60%

PT. Tunggaladhi

Baskara

PT. Bagusnusa Samudra

Gemilang

99,99%

PT. Bagus Setia Giri 0,01%

PT. Bagusnusa

Samudra

Gemilang

Hadi Surya 82%

Poenta Surya 13%

Dharma Surya 5%

PT. Galva Uripto Widjaja

Tina Widjaja

Oki Widjaja

Teng Timothy King

Yanti Widjaja

Santi Widjaja

Suherman Karunia

Atmadja

Herman Susastro

Tjioe Johan Sugita

48,51%

15%

22%

7%

3,57%

3,56%

0,12%

0,12%

0,12%

PERKEMBANGAN

USAHA

KELOMPOK BANK

Page 9: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 07

Pos-Pos Penting

(dalam jutaan rupiah)2010 2009 2008

Total Asset 948.787 846.361 661.918

Kredit 598.397 587.863 489.472

Aktiva Produktif 845.276 797.050 625.140

Dana Pihak Ketiga 811.443 722.799 557.262

Pinjaman Diterima 0 0 76

Modal Sendiri 118.158 111.758 98.412

Jumlah Lembar Saham yang

Ditempatkan & Disetor

128 juta

lembar

128 juta

lembar

128 juta

lembar

Total Biaya Dana 7,13% 9,30% 11,23%

Pendapatan  106.371 104.327 90.089

Biaya  96.994 84.788 76.091

Pendapatan Bunga Bersih 48.549 38.882 42.120

Laba Operasi 9.035 19.267 14.113

Laba Sebelum Pajak 9.379 19.539 13.998

Pajak Penghasilan 2.610 6.194 4.633

Laba Rugi Setelah Pajak  6.769 13.345 9.365

Laba Bersih Per Saham 53 104 73

Permodalan 

CAR dengan Risiko Kredit,

Operasional dan Pasar 

24,82% 24,50% 26,28%

Pos-Pos Penting

(dalam jutaan rupiah)2010 2009 2008

Kualitas Aktiva Produktif 

Aktiva Produktif Bermasalah

vs Aktiva Produktif  1,65% 0,32% 0,82%

CKPN terhadap Aktiva

Produktif  0,86% 0,86% 1,02%

Pemenuhan PPA Produktif  100% 100,93% 100,30%

Pemenuhan PPA Non Produktif 100% 122,95% 384,40%

NPL (Gross)  2,32% 0,44% 1,04%

NPL (net)  1,98% 0,30% 0,88%

Rentabilitas 

ROA  1,10% 2,57% 2,08%

ROE  5,92% 13,25% 10,31%

Net Interest Margin  6,22% 5,38% 6,15%

BOPO  93,88% 82,54% 85,17%

Likuiditas 

LDR  73,74% 81,33% 87,84%

KEPATUHAN (COMPLIANCE)

a. Persentase Pelanggaran

BMPK  - - -

b. Persentase Pelampauan

BMPK  - - -

GWM RUPIAH  8,08% 5,11% 5,21%

PDN - - -

IKHTISAR

KEUANGAN

Page 10: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana08

SAMBUTAN DAN PROFIL

DEWAN KOMISARIS

Page 11: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 09

SAMBUTAN

DEWAN

KOMISARIS

Pemulihan perekonomian global yang semakin membaik selama tahun 2010 membawa dampak

positif bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan semakin kondusifnya

pasar keuangan dan perbankan yang dibarengi dengan terjaganya kondisi fundamental

domestik.

Selama tahun 2010 Bank Ina Perdana (Bank) telah mempertahankan pertumbuhannya,

sebagaimana terlihat dari meningkatnya total aset Bank sebesar 12% dari Rp 846,36

milyar pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 948,79 milyar di akhir tahun 2010, jumlah kantor

cabang berkembang dari 19 kantor di tahun 2008 menjadi 23 kantor cabang di akhir 2010.

Sedangkan Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 24,82% di atas rasio modal minimum

yang dipersyaratkan. Namun demikian perolehan laba mengalami penurunan sebesar 49,28%

menjadi Rp 6,77 milyar di akhir tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 13,35 milyar.

Penurunan laba ini disebabkan oleh adanya penambahan pembentukan pencadangan aktiva

produktif dan aktiva non produktif, seiring dengan peningkatan Non Performing Loan (NPL) netto

dari 0,30% di akhir tahun 2009 menjadi 1,98% di akhir tahun 2010.

Dari kiri ke kanan

Hari SugihartoKomisaris

Birawa

NatapradjaKomisaris Utama

Denny SusiloKomisaris

Selama tahun 2010 Bank Ina Perdana

(Bank) telah mempertahankan

pertumbuhannya, sebagaimana terlihat dari

meningkatnya total aset Bank sebesar 12%

dari Rp 846,36 milyar pada akhir tahun

2009 menjadi Rp 948,79 milyar di akhir

tahun 2010.

Page 12: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana10

Menyadari kondisi tersebut di atas, Dewan Komisaris sebagai organ dari Bank terus mendorong

agar Manajemen secara konsisten menerapkan prinsip mitigasi risiko dan prinsip kehati-hatian

dalam pemberian kredit guna memperbaiki kualitas aktiva produktif. Di samping itu penerapan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) juga terus dikembangkan

untuk meningkatkan kinerja bisnis yang merupakan faktor penting dalam proses penciptaan

nilai dan pertumbuhan. Dewan Komisaris juga menghargai upaya manajemen untuk melakukan

konsolidasi dalam rangka memperbaiki kualitas aktiva produktif dan secara berkesinambungan

meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia, penyempurnaan sistem dan

prosedur operasional dan perkreditan serta meningkatkan jasa pelayanan kepada para nasabah

yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kinerja bank.

Dewan Komisaris beserta ketiga komite yang ada, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan

Komite Remunerasi dan Nominasi akan terus menjalankan tugas pengawasan dan sekaligus

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan strategis Bank,

penerapan tata kelola usaha yang baik dan juga peningkatan fungsi pengendalian yang melekat

dalam setiap bagian dalam struktur organisasi Bank. Sehingga Bank dapat tumbuh dan

berkembang secara sehat, sesuai dengan visi dan misinya sehingga dapat terus memberikan

nilai tambah bagi seluruh stakeholder.

Pada kesempatan ini juga Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan serta ucapan terima

kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham bank, direksi, pejabat eksekutif,

karyawan, seluruh mitra binis dan nasabah, serta Bank Indonesia selaku otoritas atas segala

dukungannya bagi pertumbuhan Bank.

DEWAN KOMISARIS

BANK INA PERDANA

Hari SugihartoKomisaris

Birawa NatapradjaKomisaris Utama

Denny SusiloKomisaris

Page 13: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 11

PROFIL

DEWAN

KOMISARISBirawa NatapradjaKomisaris Utama

Lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari

Universitas Parahyangan, Bandung tahun 1965 dan memulai karir di bidang

perbankan sejak bergabung dengan Bank Buana di tahun 1969 s/d 1971 dengan

jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan Cabang Surabaya. Berbagai kursus dan

seminar mengenai perbankan telah diikuti beliau di dalam maupun luar negeri.

Pada tahun 1972 beliau bergabung dengan Bank Panin Cabang Semarang

jabatan sebagai Kepala Cabang hingga tahun 1975. Kemudian di tahun 1975

beliau bergabung dengan BCA dengan menduduki jabatan sebagai Kepala

Cabang Semarang hingga 1976. Masih tetap berkarir di BCA, di tahun 1977

beliau menjabat posisi sebagai Kepala Cabang Medan hingga 1985. Mulai tahun

1986 hingga 2001 beliau menjabat posisi Kepala Wilayah V Sumatera. Berbagai

penghargaan diraih beliau selama berkarir di BCA. Sejak tahun 2002 sampai

tahun 2009, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Astral Permai. Pada

tahun 2007-2009 beliau juga menjabat sebagai Int’l Officer/Adviser Salim Group

di Nigeria.

Hari Sugiharto Dewan Komisaris

Lahir pada tahun 1945, aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina Perdana

sejak tahun 2001. Gelar Sarjana Hukum diraih dari Universitas Kristen Satya

Wacana pada tahun 1971 dan dari tahun 1968 sampai 1973 tercatat sebagai

Dosen di Universitas yang sama. Pada tahun 1987, melanjutkan studi di bidang

perbankan di University of Wales, Inggris.

Jenjang karirnya dimulai pertama kali pada tahun 1973, saat mulai bekerja

di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik

Indonesia. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dari sejak tahun 1980

dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut :

Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan

Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan

Multilateral, anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan

RI, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden

RI, pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK

Penabur, pengurus Yayasan UKRIDA, pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan

Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia.

Denny Susilo Dewan Komisaris

Mulai bergabung sebagai anggota Dewan Komisaris di Bank Ina Perdana pada

bulan Januari 2008, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi di Fakultas

Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan

S2 di bidang finance pada Universitas yang sama. Setelah menyelesaikan

pendidikannya kemudian bergabung dengan Kantor Akuntan Djoko Sutardjo & Co

sebagai auditor sampai tahun 1987. Setelah itu bergabung dengan PT Great River

International Tbk, sebagai internal auditor sampai tahun 1989.

Karir di bidang perbankan diperoleh sejak bergabung dengan Lippobank dan

Lippo Group pada tahun 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Branch

Manager pada tahun 1995 untuk kemudian bergabung dengan PT Tirta Larastama

Dinamika Finance sebagai Managing Director. Perkembangan capital market yang

mulai marak di Indonesia membawanya bergabung dengan SZS Capital Market

Consultants sebagai partner dan sejak tahun 2010, tercatat sebagai pengajar di

salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jakarta.

Page 14: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana12

SAMBUTAN DAN PROFIL

DEWAN DIREKSI

Page 15: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 13

SAMBUTAN

DEWAN

DIREKSI

Dengan bertambahnya beberapa kantor cabang serta upaya

peningkatan usaha dari kantor-kantor yang sudah ada,

Bank Ina Perdana berhasil membukukan total aset pada

akhir Desember 2010 sebesar Rp 948,79 miliar.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2010 di luar dugaan mampu mencapai 6,1%

atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar 5,8%, dimana sumber

pertumbuhan ekonomi banyak didominasi oleh sektor keuangan, telekomunikasi,

sekuritas, perkebunan besar dan pertambangan besar. Sepanjang tahun 2010, situasi

ekonomi dan politik yang cukup kondusif telah memacu aliran dana masuk dari sektor

asing ke dalam negeri, sehingga berdampak bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional

meskipun banyak pihak yang menyayangkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini belum

menyentuh sektor riil yang berperan cukup besar dalam menopang pertumbuhan

ekonomi.

Sejalan dengan itu, Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2010 juga telah memperluas

jaringan kantornya dengan membuka beberapa kantor cabang di luar kota terutama di

Jawa Tengah, yakni di Yogyakarta, Solo dan Semarang.

Dengan bertambahnya beberapa kantor cabang serta upaya peningkatan usaha dari

kantor-kantor yang sudah ada, Bank Ina Perdana berhasil membukukan total aset

pada akhir Desember 2010 sebesar Rp 948,79 miliar, naik 12,10% dibandingkan

dengan posisi akhir Desember 2009 sebesar Rp 846,36 miliar. Kenaikan total aset ini

disebabkan adanya peningkatan Dana Pihak Ketiga dari Rp 722,80 miliar di tahun 2009

menjadi Rp 811,44 miliar di tahun 2010. Sementara itu, dari sisi penyaluran dana kepada

masyarakat dalam bentuk kredit yang diberikan berhasil dibukukan sebesar Rp 598,40

miliar, naik 1,79% dibanding akhir Desember 2009.

Jumlah keuntungan yang berhasil dibukukan sampai dengan akhir Desember 2010

sebesar Rp 6,77 miliar, turun 49,28% dibandingkan dengan akhir tahun Desember 2009.

Penurunan ini terjadi karena adanya penurunan kualitas kredit dari beberapa debitur.

Akan tetapi dari sisi pendapatan bunga bersih, terjadi peningkatan sebesar Rp 9,67

miliar menjadi Rp 48,55 miliar di akhir tahun 2010.

Dari kiri ke kanan

Winadewi Hanantha Direktur Bisnis

Adi WiratamaDirektur Utama

Budiarto SantosoDirektur Kepatuhan

Page 16: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana14

Ke depannya, Bank akan melakukan pembenahan di internal Bank untuk memperbaiki kualitas

kredit dalam rangka menurunkan rasio NPL dan lebih menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

proses pemberian kredit kepada debitur. Penambahan jaringan kantor juga akan dilakukan

untuk meningkatkan volume usaha Bank.

Akhir kata, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait;

para pemegang saham, Bank Indonesia, para nasabah, para karyawan, dan seluruh pihak yang

berupaya untuk senantiasa meningkatkan kinerja Bank secara keseluruhan.

Salam sejahtera !

Ir. Adi Wiratama, MBADirektur Utama

Budiarto SantosoDirektur Kepatuhan

Winadewi HananthaDirektur Bisnis

Page 17: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 15

PROFIL

DEWAN

DIREKSIAdi Wiratama Direktur Utama

Lahir di Semarang, Jawa Tengah. Sarjana Teknik Elektro diperoleh dari Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga dan Master of Business Administration diraih di

University of Leicester, UK. Selain itu banyak mengikuti seminar dan pendidikan

pada lembaga pendidikan di dalam dan di luar negeri.

Karirnya dimulai sebagai Senior Engineer di Schlumberger OSA pada tahun 1978 –

1981, sebagai System Engineer di PT Sumber Karya Lestari tahun 1981 – 1983,

sebagai EDP Manager di PT Condong Garut tahun 1983 – 1988, sebagai AVP & Staff

Comptroller Bank Danamon tahun 1988 – 1989, sebagai SAVP & Kepala Bagian

Pengawasan dan Pemeriksaan TSI Bank Danamon tahun 1989-1994, sebagai VP

& Kepala Divisi Pengawasan TSI Bank Danamon dan sebagai SVP & Kepala Divisi

Pengawasan Bank Danamon pada tahun 1996 – 1999.

Dari bulan Februari 2000 sampai dengan Oktober 2008 dipercaya sebagai

Managing Director yang membawahi bidang Operasional, Akuntansi, Teknologi

Informasi, Personalia Umum di Bank Jasa Arta, dan kemudian sejak bulan

Oktober 2008 bergabung dengan Bank Ina Perdana.

Budiarto Santoso Direktur Kepatuhan

Bergabung dengan Bank Ina Perdana, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2008. Setelah

lulus fit & proper yang dilakukan oleh Bank Indonesia, ditugaskan sebagai

Compliance Director. Berbekal pendidikan komputer di Akademi Pengetahuan

Komputer “Budi Luhur” (1982), mencoba untuk meniti karir pada tahun 1984

sebagai staf akunting di Bank Tani Nasional (Prima Ekspress Bank). Untuk

melengkapi dan memperkuat pengetahuannya di bidang akuntansi, melanjutkan

pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.

Sejak April 1990, bergabung dengan PT Bank Haga sampai akhir Juni 2008.

Selama bergabung di Bank Haga beberapa bidang yang pernah ditangani, yakni:

bidang akuntansi, sistem prosedur, Audit, Human Resources, General Affairs,

dan Risk Management & Compliance. Menyadari bahwa dunia perbankan terus

berkembang secara dinamis, beberapa topik pelatihan terus diikuti, antara

lain: computer security system, perpajakan, ketenagakerjaan, banking strategic,

assets & liability management, sertifikasi manajemen risiko, Professional Director

Program dan teknik-teknik perbankan lainnya.

Winadewi Hanantha Direktur Bisnis

Lahir di Kudus, Jawa Tengah. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Parahyangan, Bandung pada tahun 1976. Selain itu banyak mengikuti seminar

dan pendidikan perbankan di dalam negeri.

Memulai karir perbankan di Bank Danamon pada tahun 1977. Selanjutnya

bergabung dengan Bank Haga sejak tahun 1989 kemudian pada tahun 2000

bergabung dengan Bank Hagakita dengan jabatan sebagai Direktur dan pada

tahun 2004 kembali ke Bank Haga dengan posisi sebagai Direktur sampai tahun

2008 dan kemudian tahun 2009 menjabat sebagai Direktur Bank Ina Perdana.

Beliau mempunyai latar belakang yang kuat dalam bidang akuntansi, kredit dan

marketing.

Page 18: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana16

Board of

Commissioners

Strategic Planning & Budgeting Committee

Assets & Liabilities Committee

Credit Committee

System & Info. Technology Committee

Risk Management Committee

Audit Committee

Risk Supervisory Committee

Remuneration & Nomination Committee

Secretary

Internal Audit

Branches

President

Director

Operation

Support

Loan Admin.

Center

Credit &

Marketing Group

Central Credit

GroupOperation Group

Info. System &

Accounting Group

Human Resources &

General Affair Group

Risk Management &

Compliance Group

Commercial

& Consumer

Products

Credit Analyst

& Review

Central

Operation

Information

Technology

Human

Resources

Risk

Management

Credit Program

Credit Quality

Control

Appraisal

Legal &

RemedialTreasury

Business

Development

Operation

Support

Loan Admin.

Center

System &

ProcedureGeneral Affairs Compliance

Finance &

Accounting

Main Branch

Business

Director

Compliance

Director

Corporate Secretary

STRUKTUR

ORGANISASI

KANTOR PUSAT NON OPERASIONAL

Page 19: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 17

PROFIL

PEJABAT

EKSEKUTIF

V. Budiwan Pramana Group Head Business

V. Budiwan Pramana, 55 tahun. Menyelesaikan Sarjana Ekonomi di tahun 1980.

Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1980 di Bank CIMB Niaga (d/h

Bank Niaga) hingga tahun 1990. Pada tahun 1990 mulai bergabung dengan Bank

Danamon menjabat sebagai Wapinca Marketing dengan jabatan terakhir sebagai

Kepala Divisi Branch Development & Services pada tahun 2004. Pada tahun 2004

menjabat Kepala Divisi Branch Banking di Bank Mega hingga Oktober 2005. Tahun

2005 hingga 2006 bekerja di Bank Mayora dengan jabatan sebagai Kepala Divisi

Marketing. Dari tahun 2007 – 2008 menjabat sebagai General Manager pada

PT Sinar Bintang Abadi. Bergabung dengan Bank Ina Perdana di tahun 2008

dengan menjabat sebagai Group Head Business.

Dharmansyah DjalinsGroup Head Operation

Dharmansyah Djalins, 47 tahun. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Ekonomi

dari Universitas Krisnadwipayana tahun 1989. Selain pendidikan formal, juga

mengikuti berbagai pelatihan manajemen operasional, trade finance, manajemen

risiko operasional, IT audit dan seminar pengembangan diri. Memulai karir

perbankan pada Bank Artha Graha dari tahun 1989 – 1997 dengan jabatan

terakhir sebagai Deputy Branch Manager kantor pusat operasional. Bergabung

dengan Bank Ina Perdana di tahun 1997 menduduki jabatan Operation Manager.

Berbagai jabatan pernah diduduki meliputi Kepala Divisi Operasi, Kepala Divisi

IT, Kepala Divisi Business Support hingga terakhir sebagai Group Head Operation.

Kiung Hui NgoGroup Head System & Accounting

Kiung Hui Ngo, 36 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan

Akuntansi dari STIE Trisakti, Jakarta dan Magister Manajemen dari Universitas

Tarumanegara, Jakarta. Selain itu banyak mengikuti seminar dan pendidikan

yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan. Karirnya dimulai di

PT Glamourindo Khatulistiwa sebagai staff finance pada tahun 1995 – 1998,

sebagai Kepala Bagian Akuntansi di PT Mustika Citra Perdana tahun 1998-2000,

sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan MIS di Bank BRI Syariah (d/h Bank Jasa

Arta) sejak tahun 2000 – 2009, dan bergabung di Bank Ina Perdana sejak tahun

2009 sebagai System Information & Accounting Group Head.

Page 20: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana18

Giri PrasetyoGroup Head RM & Compliance

Giri Prasetyo, 41 tahun. Meraih gelar Magister Management dari Institut Pertanian

Bogor pada tahun 2004. Memulai karir perbankan pada PT Bank Haga di tahun

1997. Dari tahun 1997 – 2003, menangani berbagai tugas di front dan back office.

Pada tahun 2006 menjabat sebagai Head of Risk Management sampai tahun

2008, kemudian diangkat menjadi Head of Portfolio Management pada Rabobank

dengan pangkat Assistant Vice President sampai dengan tahun 2009. Pada tahun

2009 bergabung dengan Bank Ina Perdana dengan jabatan Risk Management &

Compliance Group Head.

Agung BuntaranGroup Head Central Credit

Agung Buntaran, 46 tahun. Menyelesaikan pendidikan strata satu di ISTN

Jakarta tahun 1994. Mengawali pendidikan perbankan di Bank Yama tahun 1990

selanjutnya mengawali karir di Bank Ina Perdana pada tahun 1991. Tahun 1996

mengambil program MBA di Australia dan kembali bergabung dengan Bank Ina

Perdana pada tahun 1999. Perjalanan karirnya dimulai dari staff Planning and

Control, Treasury Manager, Branch Manager, Commercial Banking Head, Head of

Funding & Lending Services dan saat ini menjabat sebagai Central Credit Group

Head. Relevan training yang pernah diikuti antara lain Asset Liabilities Management

(Bank Ina Perdana), Bank Accounting (IBI), Advance Treasury (Deutsche Bank), Bank

Fund Management (UI), Understanding Financial Instrument (Australian Securities

Institute), Credit Analyst Course (IBI) dan Risk Management (GARP BSMR).

Musa SinambelaCorporate Secretary

Musa Sinambela, 43 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum tahun

1992 dan telah memperoleh izin sebagai advokat pada tahun 2003. Saat ini

tengah menyelesaikan Program Magister Hukum pada Universitas Gadjah Mada.

Mengawali karir di bidang perbankan di tahun 1993 pada BPR Sumber Pangasean

sebagai Kepala Bagian Kredit. Pada tahun 1996 – 1997 bekerja di Universitas Mpu

Tantular sebagai Kepala Sekretariat Rektorat. Bergabung dengan Rabobank (d/h

Bank Haga) pada tahun 1997 hingga 2004 dengan jabatan terakhir Senior Assistant

Manager pada Legal & Remedial Group. Pada tahun 2004 menjabat Kepala Divisi

Legal & Compliance hingga September 2009 pada Bank Capital Indonesia, Tbk.

Bergabung di Bank Ina Perdana sejak Oktober 2009 sebagai Kepala Corporate

Secretary.

KlaritaHead of Internal Audit

Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik St Thomas Medan, Fakultas

Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 1992. Mulai berkarir di Bank Ina Perdana

pada tahun 1993, diawali dengan bekerja di bagian Customer Service, Financial

Analysis, Accounting Staff dan pada tahun 1995 dipromosikan menjadi Head of

Accounting. Tahun 2010 dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Head of

Internal Audit.

Dalam usaha untuk menunjang karir, seminar-seminar banyak diikuti seperti Bank

Performance Analysis, Perpajakan, Risk Management, Asset & Liability Management,

Problem Solving & Decision Making dan seminar-seminar pengembangan diri.

Page 21: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 19

LAPORAN

MANAJEMEN

Pendapatan bunga dari kredit merupakan kontributor

terbesar dari total pendapatan bunga, yakni sebesar 85,73%.

Sementara itu, beban bunga menurun dari Rp 52,45 miliar di

tahun 2009 menjadi Rp 51,26 miliar pada tahun 2010.

TINJAUAN KEUANGAN

Berikut adalah analisa singkat hasil-hasil operasional dan

posisi keuangan PT Bank Ina Perdana selama tahun buku

yang berakhir 31 Desember 2010.

Pendapatan BungaPada tahun 2010, pendapatan bunga mencapai Rp 99,81

miliar atau mengalami kenaikan 9,28% dari tahun sebe-

lum nya Rp 91,33 miliar. Kenaikan ini sebagian besar

dikontribusikan oleh meningkatnya pendapatan dari akti-

vitas pemberian kredit, investasi dalam surat berharga,

serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain.

Beban Bunga Beban bunga pada tahun 2010 sebesar Rp 51,26 miliar atau

menurun Rp1,19 miliar jika dibandingkan dengan tahun

2009 yang mencapai Rp 52,45 miliar. Penurunan beban

bunga ini disebabkan oleh penurunan suku bunga dana

pihak ketiga, karena secara outstanding dana pihak ketiga

pada tahun 2010 justru tercatat meningkat dibandingkan

tahun 2009.

Pendapatan Bunga BersihPendapatan bunga bersih mengalami kenaikan sebesar

24,86% selama tahun 2010 menjadi Rp 48,55 miliar

dari tahun sebelumnya sebesar Rp 38,88 miliar. Hal ini

disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga, dimana

pendapatan bunga adalah sumber utama pendapatan

bank, yang memberikan kontribusi sebesar 94,20% dari

total pendapatan operasional. Pendapatan bunga naik

9,28% menjadi Rp 99,81 miliar di tahun 2010 dibandingkan

dengan tahun 2009 sebesar Rp 91,33 miliar.

Pendapatan bunga dari kredit merupakan kontributor

terbesar dari total pendapatan bunga, yakni sebesar

85,73%. Sementara itu, beban bunga menurun dari

Rp 52,45 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 51,26 miliar pada

tahun 2010. Penurunan beban bunga ini diakibatkan oleh

menurunnya biaya dana pihak ketiga pada tahun 2010.

Pendapatan OperasionalPendapatan operasional tahun 2010 tercatat Rp 6,15

miliar atau menurun 51,65% dibandingkan dengan posisi

tahun 2009 sebesar Rp 12,72 miliar. Penurunan terbesar

bersumber dari pos keuntungan realisasi penjualan surat

berharga, dimana sepanjang tahun 2010 porsi kelebihan

dana yang diinvestasikan dalam obligasi tidak sebesar

porsi di tahun 2009.

Beban OperasionalBeban operasional Bank Ina meningkat sebesar 41,23%

atau sebesar Rp 13,33 miliar selama tahun 2010.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh beban umum dan

administrasi, beban personalia serta beban penyisihan

kerugian aset produktif dan non produktif. Beban umum

dan administrasi naik sebesar 31,40% atau sebesar

Rp 5,50 miliar, diakibatkan karena penambahan jaringan

kantor, beban barang dan jasa, penyusutan aktiva tetap

serta pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh

Page 22: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana20

Bank Ina untuk meningkatkan kompetensi dari sumber

daya manusianya. Beban personalia tercatat sebesar

Rp 19,17 miliar, meningkat 32,57% dibanding tahun 2009

yang masih tercatat sebesar Rp 14,46 miliar. Peningkatan

beban penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif

terutama bersumber dari penyisihan yang dibentuk bank

untuk mengcover penurunan nilai agunan yang diambil alih

(AYDA).

Laba BersihLaba bersih setelah pajak turun 49,28% menjadi Rp. 6,77

miliar, dibandingkan tahun 2009, yang sebesar Rp 13,35

miliar, sementara laba operasional turun dari Rp.19,27

miliar di tahun 2009 menjadi Rp 9,03 miliar di tahun 2010.

Rasio laba terhadap aktiva rata-rata (ROA) serta rasio laba

terhadap ekuitas rata-rata (ROE) adalah masing-masing

1,10% dan 5,92%, menurun jika dibandingkan dengan

2,57% dan 13,25% pada tahun 2009.

Perhitungan Rugi Labadalam jutaan rupiah

Keterangan 2008 2009 2010

1. Pendapatan Bunga Bersih 42.118 38.882 48.549

2. Pendapatan Operasional Lainnya 191 12.719 6.150

3. Beban Operasional Lainnya 28.196 32.333 45.664

4. Laba Operasional 14.113 19.267 9.035

5. Laba Bersih 9.365 13.345 6.769

Perhitungan Rugi Laba

42

.11

8

38

.88

2

48

.54

9

50.000

40.000

45.000

30.000

20.000

35.000

25.000

10.000

15.000

5.000

Pendapatan

Bunga Bersih

Pendapatan

Operasional

L i

Beban

Operasional

L i

Laba

Operasional

Laba

Bersih

19

1

12

.71

9

6.1

50

28

.19

6

32

.33

3

45

.66

4

14

.11

3 19

.26

7

9.0

35

9.3

65 13

.34

5

6.7

69

POSISI KEUANGAN

Total AktivaTotal aktiva per akhir Desember 2010 sebesar Rp 948,79

miliar atau meningkat 12,10% dibandingkan total aktiva

tahun sebelumnya sebesar Rp 846,36 miliar. Peningkatan

ini terutama berasal dari komponen efek-efek yang terse-

dia untuk dijual, kredit yang diberikan dan giro pada Bank

Indonesia. Efek-efek yang tersedia untuk dijual mening-

kat Rp 58,89 miliar atau 588,86% dari tahun sebelumnya,

kredit bersih yang diberikan meningkat Rp 11,04 miliar

atau 1,90% dibanding tahun sebelumnya dan giro di Bank

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

0Tahun2006 2007 2008 2009 2010

516.303

630.964661.918

846.361948.787

Indonesia meningkat Rp 29,30 miliar atau 88,68% diban-

ding dengan tahun sebelumnya.

Total Aktiva

Likuiditas dan Aktiva ProduktifAlat likuid Bank Ina yang meliputi kas, giro, penempatan,

dan surat berharga setelah dikurangi dengan penyisihan

kerugian per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar

Rp 318,33 miliar atau naik 28,87%, dibandingkan tahun

2009 sebesar Rp 247,02 miliar.

Selain penyaluran dana masyarakat dalam bentuk kredit

yang diberikan, penempatan dana aktiva produktif lainnya

seperti Surat Berharga Bank Indonesia dan surat berharga

lainnya merupakan pilihan penempatan dana masyarakat

yang mampu memberikan kontribusi pendapatan

kepada bank. Komposisi aktiva produktif pada tahun

2010 didominasi oleh penempatan kredit yang diberikan.

Aktiva produktif per tanggal 31 Desember 2010 adalah

sebesar Rp 835,08 miliar, atau naik 4,77% dibandingkan

tahun 2009 sebesar Rp 797,05 miliar. Kenaikan aktiva

produktif terbesar berasal dari kredit yang diberikan dan

penempatan pada surat berharga.

Perkembangan Aktiva Produktif Tahun 2008, 2009 dan 2010dalam jutaan rupiah

Aktiva Produktif 2008 2009 2010

Kredit yang Diberikan 489.472 587.863 598.397

Surat Berharga 10.316 10.000 68.885

SBI / FASBI 123.795 197.196 167.171

Penempatan pada Bank Lain 70 69 375

Rekening Administratif 1.375 1.918 248

J u m l a h 625.028 797.046 835.076

Kredit yang DiberikanKredit yang diberikan pada akhir Desember 2010 sebesar

Rp 598,40 miliar atau meningkat sebesar Rp 10,53 miliar

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 587,86 miliar. Pe-

ning katan kredit tersebut terutama didominasi oleh

kenaikan yang cukup signifikan dari kredit modal kerja

sebesar 38,94% menjadi Rp 304,03 miliar.

Page 23: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 21

Distribusi Kredit yang Diberikan Menurut Jenis Penggunaan

100%

80%

90%

60%

40%

70%

50%

20%

30%

10%

20060 2007 2008 2009 2010

Konsumsi

Modal Kerja

Investasi

Untuk mendapatkan penyebaran risiko kredit yang lebih

merata, Bank selalu berusaha agar distribusi di dalam pe-

nyaluran kredit tidak terlalu terkonsentrasi pada sektor

tertentu. Per akhir Desember 2010, komposisi kredit ber-

dasarkan jenis penggunaan adalah sebagai berikut : kon-

sumsi 38%, modal kerja 51% dan investasi 12%.

Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) tahun 2010 mencapai Rp 368,26 miliar

atau 62% dari total kredit, sedangkan sebesar Rp 230,13

miliar atau 38% dari total kredit disalurkan kepada kredit

korporasi. Proporsi terbesar dari kredit UMKM adalah

pada Kredit Usaha Mikro sebesar Rp 354,33 miliar, disusul

Kredit Usaha Menengah sebesar Rp 10,59 miliar dan Kredit

Usaha Kecil sebesar Rp 3,46 miliar.

Distribusi Kredit yang Diberikan Menurut Sektor Ekonomidalam jutaan rupiah

Jenis Industri Jumlah Porsi

Kendaraan bermotor 219.431 36,67%

Jasa bisnis 40.318 6,74%

Industri 82.563 13,80%

Perdagangan, restoran & hotel 52.042 8,69%

Perumahan 56.893 9,51%

Pertanian 5.243 0,88%

Konstruksi 13.641 2,28%

Jasa pelayanan sosial 945 0,16%

Pengangkutan, pergudangan &

komunikasi

91.799 15,34%

Pertambangan 30.199 5,04%

Lain-lain 5.323 0,89%

Jumlah 598.397 100,00%

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit tahun 2010

pada sektor kendaraan bermotor memberikan kontribusi

terbesar, yaitu Rp 219,43 miliar atau 36,67% dari total kredit.

Penyaluran kredit pada sektor pengangkutan, pergudangan

dan komunikasi menduduki urutan kedua yaitu sebesar

Rp 91,80 miliar atau 15,34% dari total kredit. Penyaluran

kredit terbesar ketiga pada sektor industri, yakni Rp 82,56

miliar atau 13,80% dari total kredit. Sedangkan sisanya

sebesar Rp 204,60 miliar atau 34,19% dari total kredit disa-

lurkan pada sektor jasa bisnis, perdagangan, perumah-

an, pertanian, konstruksi, jasa pelayanan sosial, pertam-

bangan, dan lain-lain.

Distribusi Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Jatuh Tempo Kredit Jumlah Porsi

Telah jatuh tempo 5.109 0,85%

Hingga 1 tahun 435.938 72,85%

Lebih dari 1 – 2 tahun 50.682 8,47%

Lebih dari 2 – 5 tahun 81.108 13,55%

Lebih dari 5 tahun 25.560 4,28%

Jumlah 598.397 100,00%

Jika dilihat berdasarkan sisa umur jatuh tempo, sebagian

besar kredit yang diberikan akan jatuh tempo dalam waktu

hingga 1 tahun, yakni tercatat Rp 435,94 miliar atau 72,85%

dari total kredit.

Rasio total kredit terhadap total simpanan (loan to deposit

ratio) pada tahun 2010 sebesar 73,74%, tercatat menurun

jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 81,33%.

Kualitas Aktiva ProduktifKualitas aktiva produktif untuk tahun 2010 mengalami

kenaikan jika dibandingkan tahun 2009. Hal ini terlihat dari

rasio Non Performing Loan (NPL) net di akhir tahun 2010

yang meningkat menjadi 1,98% dari tahun sebelumnya

sebesar 0,30%. Walaupun secara outstanding, penyaluran

kredit di tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009,

namun kredit di kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan

dan Macet pada akhir 2010 juga mengalami peningkatan.

Pada tahun 2010, tidak ada kredit yang dihapus buku

oleh Bank, sementara kredit yang direstrukturisasi hanya

tercatat Rp 255,50 juta.

Kualitas Aktiva Produktifdalam jutaan rupiah

Kolektibilitas 2010 2009

Lancar 792.657 731.261

Dalam Perhatian Khusus 28.513 63.210

Kurang Lancar 0 97

Diragukan 5.395 17

Macet 8.511 2.461

Jumlah Aktiva Produktif 835.076 797.046

Total Kredit Diberikan 598.397 587.863

NPL - Gross 2,32% 0,44%

NPL - Nett 1,98% 0,30%

CKPN yang telah dibentuk 6.794 6.831

PPAP yang wajib dibentuk 6.794 6.831

Page 24: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana22

Penempatan DanaPenempatan dana pada akhir Desember 2010 sebesar

Rp 246,63 miliar, mengalami kenaikan sebesar 18,99% atau

sebesar Rp 39,37 miliar dari posisi tahun 2009 sebesar

Rp 207,27 miliar. Penempatan dana dialokasikan pada

penempatan di Bank Indonesia, penempatan di bank lain, dan

efek-efek.

Pada tahun 2010 penempatan dana terbesar tercatat di

penempatan pada Bank Indonesia bersih sebesar Rp 137,86

miliar, meningkat 162,24% dibandingkan tahun sebelumnya

sebesar Rp 52,57 miliar. Sisanya ditempatkan di efek-efek

dan bank lain. Untuk penempatan di efek-efek, porsi terbesar

adalah investasi di surat berharga obligasi, mencapai

Rp 79,08 miliar.

Dana Pihak Ketiga dan Simpanan dari Bank LainDana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun pada akhir

Desember 2010 adalah sebesar Rp 811,44 miliar,

meningkat sebesar 12,26% atau Rp 88,65 miliar dibanding

posisi yang sama di tahun 2009. Komposisi simpanan

nasabah adalah 4,86% dalam bentuk giro, 12,21% dalam

tabungan, dan 82,93% dalam deposito berjangka.

Komposisi Dana Pihak Ketiga Bankdalam jutaan rupiah

Keterangan 2010 2009 Perubahan

Giro 39.441 75.307 (47,63%)

Tabungan 99.052 81.331 21,79%

Deposito 672.950 566.161 18,86%

Jumlah 811.443 722.799 12,26%

Simpanan giro pada tahun 2010 mengalami penurunan

sebesar Rp 35,87 miliar atau turun 47,63% dari tahun

sebelumnya, yakni turun dari Rp 75,31 miliar di tahun 2009

menjadi Rp 39,44 miliar di tahun 2010.

Tabungan yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2010

sebesar Rp 99,05 miliar atau mengalami peningkatan

sebesar 21,79% dari posisi tahun 2009 sebesar Rp 81,33

miliar.

Simpanan deposito meningkat sebesar 18,86% menjadi

Rp 672,95 miliar di tahun 2010 dari tahun sebelumnya

sebesar Rp 566,16 miliar.

Simpanan dari bank lain tercatat meningkat menjadi

Rp 13,70 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp 5,55

miliar. Simpanan dari bank lain ini terdiri dari giro bank lain

dan deposito bank lain.

Ekuitas dan Kecukupan ModalPada akhir tahun 2010, total modal Bank Ina Perdana

adalah Rp 119,24 miliar atau meningkat sebesar 9,62%

dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 108,78 miliar.

Peningkatan total modal Bank di tahun 2010 merupakan

hasil peningkatan profitabilitas Bank.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada akhir tahun 2010

setelah memperhitungkan risiko kredit, operasional dan

pasar tercatat 24,82% dibandingkan dengan CAR di tahun

2009 sebesar 23,50%.

dalam jutaan rupiah, kecuali rasio keuangan

Rasio Kecukupan Modal 2010 2009

Modal inti 114.841 104.517

Modal pelengkap 4.398 4.259

Total modal tersedia 119.239 108.776

ATMR menurut risiko kredit 422.431 462.837

ATMR menurut risiko operasional 54.692 -

ATMR menurut risiko pasar 3.312 -

Total ATMR 480.435 462.837

Rasio kecukupan modal dengan

memperhitungkan risiko kredit

28,23% 23,50%

Rasio kecukupan modal dengan

memperhitungkan risiko kredit,

operasional dan pasar

24,82% -

Batas Maksimum Pemberian KreditSepanjang tahun 2010 tidak terdapat pelampauan maupun

pelanggaran terhadap batas maksimum pemberian kredit.

Penyaluran kredit dilakukan dengan tetap memperhatikan

ketentuan dari Bank Indonesia.

Transaksi Pihak Hubungan IstimewaSelama tahun 2010, seluruh transaksi dengan pihak

yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan

persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana

dilakukan dengan pihak ketiga tidak terkait.

Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa per 31 Desember 2010 tercatat

sebesar Rp 162,33 miliar, meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya Rp 97,17 miliar.

Dana pihak ketiga dari pihak yang mempunyai hubungan

istimewa per 31 Desember 2010 terdiri dari Giro sebesar

Rp 8,82 miliar, Tabungan sebesar Rp 11,02 miliar dan

Deposito sebesar Rp 61,72 miliar.

Kebijakan Penetapan Suku BungaPenentuan besarnya suku bunga untuk kepentingan

nasabah dari Bank Ina, baik untuk pendanaan maupun

untuk penempatan dana, dilakukan melalui Rapat Komite

Assets & Liabilities (ALCO). Rapat ALCO dilakukan secara

rutin setiap bulan untuk mengkaji perkembangan tingkat

suku bunga di pasar dan indikasi tren suku bunga yang

ditetapkan oleh otoritas moneter. Hasil kajian Rapat ALCO

ini kemudian menetapkan tingkat suku bunga yang berlaku

untuk seluruh nasabah.

Pengkajian tingkat suku bunga secara rutin ini dimaksudkan

juga agar Bank Ina mampu berkompetisi dengan bank lain

dan dapat memelihara loyalitas nasabah. Selain itu, dengan

adanya pengkajian tingkat suku bunga secara berkala,

diharapkan mampu mengoptimalkan perolehan bunga.

Page 25: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 23

Sepanjang tahun 2010, tingkat suku bunga yang ditetapkan

untuk rekening Giro berkisar antara 1% - 5%, rekening

Tabungan antara 0% - 5% dan rekening Deposito antara

6,75% - 8,5%, sedangkan untuk suku bunga kredit ditetap-

kan antara 11,00% - 20,00% yang umumnya berlaku secara

floating.

TEKNOLOGI INFORMASI

Bank Ina Perdana mempunyai komitmen untuk secara terus

menerus dan berkelanjutan mengembangkan teknologi

informasi sejalan dengan berkembangnya teknologi di

bidang perbankan, agar dapat memberikan nilai tambah

dalam pelayanan kepada nasabah dan mitra usaha.

Pengembangan teknologi informasi menjadi penting arti-

nya bagi Bank, karena pengembangan teknologi informasi

di bidang perbankan merupakan salah satu syarat mutlak

untuk mendukung perkembangan perbankan di saat ini

dan masa mendatang.

Proses pengembangan teknologi sistem informasi Bank

Ina Perdana akan dilakukan secara terus menerus dengan

memperhatikan penerapan manajemen risiko dalam peng-

gunaan teknologi. Pengembangan yang dilakukan adalah

dalam bentuk penyesuaian dan penyempurnaan secara

berkelanjutan terhadap arsitektur aplikasi dan infrastruk-

tur yang digunakan, sehingga performance dalam bertran-

saksi dapat ditingkatkan tanpa mengabaikan aspek kea-

manan. Dengan teknologi informasi yang solid diharapkan

dapat mendukung perkembangan bisnis melalui inovasi-

inovasi produk yang berbasis teknologi.

Pengembangan teknologi informasi juga diharapkan dapat

menyempurnakan proses-proses yang mendukung kemu-

dahan dan ketepatan dalam bertransaksi, proses pelapor-

an intern/ekstern yang cepat, tepat dan akurat, serta

pengambilan keputusan yang efisien. Dalam tahun 2010

Bank Ina Perdana telah menerapkan penggunaan PSAK

50/55 dalam sistem core banking yang digunakan.

Teknologi informasi di Bank Ina Perdana akan terus dikem-

bangkan untuk memaksimalkan kontribusi teknologi infor-

masi bagi Bank. Penerapan teknologi yang tepat guna akan

memaksimalkan manfaat investasi dan daya saing Bank

Ina Perdana.

Page 26: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana24

Program pelatihan, baik yang bersifat pengembangan diri maupun

yang bersifat peningkatan ketrampilan, terus dicanangkan oleh unit

kerja Personalia, dimana diharapkan melalui program pelatihan ini

karyawan dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya ke

dalam pekerjaannya masing-masing

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi

perhatian Bank Ina Perdana karena SDM merupakan salah

satu aset penting dari keberhasilan dan kelangsungan

hidup suatu Bank. Menyadari hal itu, Bank perlu

meningkatkan kualitas rekrutmen, baik melalui rekrutmen

internal maupun rekrutmen eksternal guna mendapatkan

personil sesuai yang dibutuhkan dalam pengembangan

usaha.

Selain itu, Bank juga terus melakukan peningkatan

kualitas individual karyawan yang diselaraskan dengan

tujuan organisasi, sistem remunerasi, dan program

pengembangan karir. Program pelatihan, baik yang bersifat

pengembangan diri maupun yang bersifat peningkatan

ketrampilan, terus dicanangkan oleh unit kerja Personalia,

dimana diharapkan melalui program pelatihan ini karyawan

dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya ke

dalam pekerjaannya masing-masing. Sejalan dengan

penerapan manajemen risiko, seluruh pejabat/jajaran yang

terkait terus diikutsertakan dalam pelatihan dan sertifikasi

manajemen risiko.

Seiring dengan bertambahnya jumlah jaringan kantor, maka

pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah karyawan

sebanyak 51 orang menjadi 268 orang karyawan, dimana

komposisi karyawan berdasarkan jenjang pendidikan dan

jenjang usia disajikan dalam tabel-tabel berikut ini.

Keterangan 2008 2009 2010

Jenjang Pendidikan :

Pasca Sarjana 5 orang 6 orang 10 orang

Strata 1 119 orang 149 orang 188 orang

Diploma 24 orang 26 orang 25 orang

SMU 21 orang 28 orang 37 orang

SLTP 2 orang 3 orang 3 orang

SD 5 orang 5 orang 5 orang

Jumlah 176 orang 217 orang 268 orang

Kelompok Usia :

s/d 30 tahun 77 orang 95 orang 131 orang

31 s/d 40 tahun 52 orang 58 orang 68 orang

41 s/d 50 tahun 39 orang 55 orang 55 orang

50 tahun ke atas 8 orang 9 orang 14 orang

Jumlah 176 orang 217 orang 268 orang

Program Pengembangan SDM Selama Tahun 2010

Nama Program Jumlah Program Jumlah Peserta

In House Programs 72 978 orang

External Programs 35 83 orang

SUMBER

DAYA

MANUSIA

Page 27: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 25

PRODUK

DAN JASA

Salah satu program yang secara berkesinambungan dilakukan

oleh Bank Ina Perdana adalah program Customer First, yaitu

program terpadu yang dilakukan di seluruh cabang dalam rangka

memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah.

KUALITAS LAYANAN

Memberikan layanan yang terbaik kepada para nasabah dan terus berusaha meningkatkan layanan yang diberikan merupakan salah satu hal yang terus dilakukan. Sejalan dengan bertambahnya jaringan kantor cabang yang memberikan layanan kepada nasabah, kualitas layanan juga diharapkan terus meningkat. Salah satu program yang secara berkesi nambungan dilakukan oleh Bank Ina Perdana adalah program Customer First, yaitu program terpadu yang dilakukan di seluruh cabang dalam rangka memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah. sejak dari pelatihan service excellence untuk seluruh front liner, implementasi pelaksanaan standar layanan serta monitoring baik dari pihak intern maupun ekstern. Pelaksanaan program peningkatan layanan ini akan terus dilakukan demi terciptanya kepuasan seluruh nasabah Bank Ina Perdana.

PRODUK DAN JASA

Pendanaan yang diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah berupa :

serta memberikan keamanan dalam bertransaksi bisnis sehari-hari dengan menggunakan cek/bilyet giro.

menarik ditambah dengan pilihan hadiah sesuai point reward yang dikumpulkan.Tabina Eksekutif, tabungan yang memberikan keuntu-ngan dengan suku bunga mendekati suku bunga deposito.Tabungan Pinter, tabungan yang dirancang khusus untuk merencanakan pendidikan dengan bebas biaya administrasi dan dilindungi oleh asuransi.

Tabungan Simpel, tabungan yang dirancang untuk pelajar dan mahasiswa melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan/perguruan tinggi.TabunganKu, tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Deposito, simpanan berjangka yang memberikan ke-amanan dan kenyamanan dengan tingkat suku bunga yang lebih menarik.

Pemberian KreditKredit Investasi UKM, kredit untuk membiayai investasi di sektor usaha kecil dan menengah.Kredit Modal kerja, kredit untuk mendukung perputaran modal kerja usaha produktifKredit Konsumsi, membiayai pembelian property, ken-daraan bermotor, barang elektronik dan barang kon-sumsi lainnya.Kredit Tanpa Agunan (KTA), memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan dana tunai dengan suku bunga kompetitif.

Jasa PerbankanATM INA, memberikan kemudahan untuk bertransaksi tunai di lebih dari 24.000 jaringan ATM Bersama maupun transfer antar bank di seluruh Indonesia.Pembayaran Tagihan PLN dan TELKOM online di semua kantor cabang Bank Ina Perdana.Transfer valas melalui NCM, kerjasama CIMB Niaga. Layanan Payroll yang memudahkan bagi perusahaan dalam administrasi pembayaran gaji.Money Changer, layanan penukaran valuta asing untuk mata uang US Dollar, Singapore Dollar, Australian Dollar, Hongkong Dollar, Euro dan Yen Jepang.

Page 28: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana26

Salah satu bentuk partisipasi tanggung jawab sosial Bank Ina

Perdana terhadap masyarakat di tahun 2010 ini adalah dengan

mengadakan program CSR dengan tema “We Care for the Earth”

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan

langsung berhubungan dengan masyarakat banyak,

dukungan dan kepercayaan masyarakat tentunya juga

merupakan faktor keberhasilan perusahaan. Bank Ina

Perdana senantiasa berusaha untuk berinteraksi aktif dan

memperhatikan lingkungan sosial sekitar.

Salah satu bentuk partisipasi tanggung jawab sosial Bank

Ina Perdana terhadap masyarakat di tahun 2010 ini adalah

dengan mengadakan program CSR dengan tema “We

Care for the Earth” pada tanggal 16 Oktober 2010. Dalam

kegiatan CSR yang bertema “We Care for the Earth” ini, Bank

Ina Perdana diwakili oleh Direktur Bpk Budiarto Santoso

beserta para pimpinan kantor cabang di Jakarta secara

simbolis melakukan penanaman 3 (tiga) jenis pohon yang

berdiameter 10 cm dan memiliki rata-rata tinggi 2 meter

antara lain; Trambesi, Tanjung dan Bintaro di Bantaran

Banjir Kanal Timur (BKT).

Bank Ina Perdana yang bekerjasama dengan Balai Besar

Sungai Ciliwung dan Cisadane menanam 150 pohon yang

terbentang mulai dari pintu air BKT hingga Kelurahan

Duren Sawit sepanjang 2 KM. kegiatan ini sebagai wujud

Bank Ina Perdana dalam mendukung program penghijauan

di sepanjang bantaran BKT yang berdampak sangat positif

khususnya pada masyarakat sekitar dan wilayah Jakarta

pada umumnya.

Kegiatan sosial ini tentunya akan terus dilakukan Bank Ina

Perdana di tahun-tahun mendatang, yang diharapkan da-

pat mening katkan kualitas hubungan dengan masyarakat

sekitar dan memberikan kontribusi positif bagi pelestarian

lingkungan.

AKTIVITAS

SOSIAL

Page 29: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 27

PELAKSANAAN

TATA KELOLA

PERUSAHAAN

Pedoman pelaksanaan GCG telah dituangkan dalam kebijakan

manajemen yang mengikat dan harus dijalankan, yang di dalamnya

mencakup kebijakan tentang Tata Tertib Dewan Komisaris dan

Direksi, pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat

Dewan Komisaris dan Direksi.

Pelaksanaan GCG di Bank Ina Perdana berpedoman kepada

Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana

telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,

dimana pelaksanaannya berlandaskan pada lima prinsip

dasar, sebagai berikut :

transparency), yaitu keterbukaan dalam

menge mukakan informasi yang material dan relevan

serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengam-

bilan keputusan;

accountability), yaitu kejelasan fungsi

dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank

sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif;

responsibility), yaitu kesesuaian

pengelolaan bank dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan

bank yang sehat;

independency), yaitu pengelolaan bank

secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak

manapun;

fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan

dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul

berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pedoman pelaksanaan GCG telah dituangkan dalam kebi jak-

an manajemen yang mengikat dan harus dijalankan, yang di

dalamnya mencakup kebijakan tentang Tata Tertib Dewan

Komisaris dan Direksi, pengaturan etika kerja, waktu kerja

dan pengaturan rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dewan KomisarisDewan Komisaris PT Bank Ina Perdana berjumlah 3 (tiga)

orang, dengan komposisi sebagai berikut :

Natalia Salim : Komisaris Utama

Birawa Natapradja : Komisaris Utama*

Hari Sugiharto : Komisaris Independen

Denny Susilo : Komisaris Independen

* menggantikan Natalia Salim, efektif per 4 November 2010

Komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris telah sesuai

dengan ketentuan GCG yakni :

jumlah anggota Dewan Komisaris secara keseluruhan.

yang dipersyaratkan.

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan

saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota

Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang

Saham Pengendali, sehingga tidak mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

dengan Bank yang dapat mempengaruhi untuk

bertindak tidak independen yakni :

- Tidak memiliki saham Bank.

- Tidak terafiliasi dengan pihak yang memberikan

jasanya kepada Bank.

Page 30: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana28

Komite Pemantau Risiko Komite ini berfungsi melakukan evaluasi kesesuaian anta-

ra kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebi-

jakan serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelak-

sanaan tugas Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja

Manajemen Risiko.

Komite Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, dan

keanggotaannya telah memenuhi ketentuan GCG. Susunan

dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai

berikut :

Ketua : Hari Sugiharto (Komisaris Independen)

Anggota : Dr. Timotius (Pihak Independen)

Nia Budhyanti (Pihak Independen)

Tugas dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko dalam

membantu Dewan Komisaris telah terlaksana dengan

cukup baik, dan masih perlu peningkatan, yakni :

-

jakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan

di lapangan;

tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja

Manajemen Risiko;

Manajemen Risiko;

Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko;

-

honan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Dalam tahun 2010, Komite Pemantau Risiko telah 6 (enam)

kali melaksanakan rapat, yang seluruhnya dihadiri anggota

komite secara penuh ;

Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

Hari Sugiharto Ketua 6 0 100

Dr. Timotius Anggota 6 0 100

Nia Budhyanti Anggota 6 0 100

Komite Remunerasi dan Nominasi Komite ini berfungsi melakukan evaluasi kebijakan remu-

ne rasi untuk seluruh tingkatan dalam organisasi serta me-

nyusun dan merekomendasikan sistem prosedur pemilih-

an dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan

atau Direksi.

Komite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 (tiga)

orang dan keanggotaannya telah memenuhi ketentuan

GCG, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

Ketua : Natalia Salim (Komisaris Utama)

Anggota : Denny Susilo (Komisaris Independen)

Wenijati (Kepala Unit Kerja SDM)

*) menggantikan Natalia Salim sejak tanggal 4 November 2010

- Bukan merupakan Debitur Inti dan/atau Deposan

Inti Bank.

Dalam tahun 2010 telah diadakan 12 (dua belas) kali rapat,

dengan rincian sebagai berikut :

Nama JabatanJumlah

Rapat

Tidak

Hadir% Hadir

Natalia Salim Komisaris Utama 11 1 90

Birawa Natapradja* Komisaris Utama 6 0 100

Hari Sugiharto Komisaris

Independen

12 0 100

Denny Susilo Komisaris

Independen

11 1 90

Dewan Komisaris telah membentuk Komite-Komite untuk

mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung-

jawab Dewan Komisaris, yakni :

Komite AuditKomite ini berfungsi melakukan pemantauan dan

evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta

pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka

menilai kecukupan pengendalian intern termasuk

kecukupan proses pelaporan keuangan.

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

di atas, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan

evaluasi terhadap :

Publik dengan Standar Audit yang berlaku.

-

tansi yang berlaku.

temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan

hasil pengawasan Bank Indonesia.

Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang dengan

susunan sebagai berikut :

Ketua : Denny Susilo (Komisaris Independen)

Anggota : Dr. Timotius (Pihak Independen)

Nia Budhyanti (Pihak Independen)

Pengangkatan anggota Komite Audit dilaksanakan setelah

sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian terha-

dap track record masing-masing anggota sehingga dapat

di yakini bahwa semua anggota Komite Audit memiliki kom-

petensi, inte gritas, akhlak, dan moral yang baik, yang dapat

menunjang dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai anggota Komite Audit.

Dalam tahun 2010 telah diadakan 6 (enam) kali rapat yang

seluruhnya dihadiri oleh anggota Komite secara fisik :

Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir

Denny Susilo Ketua 6 0 100

Dr. Timotius Anggota 6 0 100

Nia Budhyanti Anggota 6 0 100

Page 31: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 29

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan

Nominasi, sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan

Manajemen telah dilaksanakan dengan cukup baik, namun

masih perlu peningkatan yakni :

mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris

dan Direksi untuk disampaikan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham, kebijakan remunerasi bagi Pejabat

Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk

disampaikan kepada Direksi;

prosedur mengenai pemilihan dan/atau penggantian

anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan

Komisaris untuk disampaikan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham;

Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris

untuk disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang

Saham;

yang akan menjadi anggota Komite Audit dan/atau

Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.

Komite telah melakukan rapat sebanyak 2 (dua) kali dalam

tahun 2010, yang dihadiri oleh semua anggota komite

secara penuh ;

Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir

Natalia Salim Ketua 2 0

Denny Susilo Anggota 2 0

Wenijati Anggota 2 0

Dewan Direksi Dewan Direksi berjumlah 3 (tiga) orang, dengan komposisi

sebagai berikut :

Direktur Utama : Ir. Adi Wiratama, MBA

Direktur Kepatuhan : Budiarto Santoso

Direktur Bisnis : Winadewi Hanantha

Direktur Utama berasal dari pihak yang independen

terhadap pemegang saham pengendali. Independensi Di-

rektur Utama ditunjukkan dengan tidak adanya hubungan

keuangan, kepe ngurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengen-

dali Bank. Pengangkatan Direksi dilakukan melalui Rapat

Umum Pemegang Saham berdasarkan atas rekomendasi

dari Komite Nominasi dan Remunerasi.

Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan

keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama

anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Direksi

tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang

dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

Tata tertib kerja Direksi telah ditetapkan dalam Kebijakan

Manajemen, yang di dalamnya diatur juga tentang tata

cara pengambilan keputusan Direksi, yang mengikat dan

menjadi tanggungjawab seluruh Direksi

Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

sesuai dengan ketentuan GCG yaitu sebagai berikut :

rusan Bank.

-

gung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran

Dasar dan peraturan perundang-undangan yang ber-

laku.

Good Cor-

porate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank

pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, antara

lain adalah :

- Tindaklanjut temuan audit dan rekomendasi dari

auditor internal, auditor eksternal, hasil penga-

wasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan

otoritas lain;

- Pembentukan Satuan Kerja Audit Intern, Satuan

Kerja Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja

Kepatuhan. Selain itu, Direksi juga telah membentuk

Komite Manajemen Risiko, Komite Pengarah

Teknologi Informasi;

- Pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Untuk membantu tugas dan tanggung jawab Direksi dalam

pelaksanaan GCG telah dibentuk Satuan Kerja dan Komite

sebagai berikut:

1. Satuan Kerja Audit Internal

Satuan Kerja Audit Internal berfungsi untuk menga-

mankan harta kekayaan perusahaan melalui pemerik-

saan atas setiap pencatatan yang dilakukan oleh unit-

satuan kerja lain. Satuan Kerja Internal Audit juga

memeriksa pelaksanaan GCG di seluruh Unit Kerja dan

melaporkannya ke Direktur Utama.

2. Satuan Kerja Manajemen Risiko

Satuan Kerja Manajemen Risiko berfungsi untuk meng-

identifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

aspek risiko yang melekat pada setiap aktifitas Bank.

3. Komite Manajemen Risiko

Komite ini berfungsi untuk membantu Direksi dalam

menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko

serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kebi-

jakan dan strategi manajemen risiko agar sesuai de-

ngan risk appetite dan strategi manajemen risiko Bank.

4. Satuan Kerja Kepatuhan.

Satuan kerja ini berfungsi untuk memastikan dan

menjaga bahwa seluruh aktifitas Bank telah memenuhi

ketentuan sebagaimana diatur peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Rapat-rapat yang dilakukan Dewan Direksi telah memenuhi

persyaratan tentang frekwensi rapat dan jumlah kehadiran

pada setiap rapat. Sepanjang tahun 2010 telah diadakan

15 (lima belas) kali rapat, dimana seluruhnya dihadiri

secara penuh oleh semua anggota Dewan Direksi dan

dilaksanakan dengan kehadiran langsung.

Page 32: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana30

Nama JabatanJumlah

Rapat

Tidak

Hadir

%

Hadir

Adi Wiratama Direktur Utama 15 0 100

Budiarto Santoso Direktur Kepatuhan 15 0 100

Winadewi Hanantha Direktur Kredit 13 2 85

ASPEK TRANSPARANSI DALAM PELAKSANAN

GCG

Aspek transparansi sebagai salah satu prinsip pokok

dalam pelaksanaan GCG, diuraikan sebagai berikut :

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan DireksiKepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

sepanjang tahun 2010, disajikan dalam tabel berikut :

Nama Jabatan

Kepemilikan Saham (%)

Bank

Ina

Bank

LainLKBB*) Perusahaan

Birawa Natapradja

Komisaris Utama

0% 0% 0% 0%

Hari Sugiarto Komisaris Independen

0% 0% 0% 0%

Denny Susilo Komisaris Independen

0% 0% 0% 0%

Adi Wiratama Direktur Utama

0% 0% 0% 0%

Budiarto Santoso

Direktur Kepatuhan

0% 0% 0% 0%

Winadewi H Direktur Kredit

0% 0% 0% 0%

*) LKBB = Lembaga Keuangan Bukan Bank

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank

berasal dari kalangan profesional dan tidak memiliki

hubungan keuangan dan atau hubungan keluarga dengan

anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau

Pemegang Saham Pengendali Bank.

Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan DireksiPaket atau kebijakan Remunerasi dan fasilitas lain yang

diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang

tahun 2010, disajikan sebagai berikut :

Jenis Remunerasi &

Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris Direksi

orangJutaan

Rporang

Jutaan

Rp

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) 4 997 3 2.029

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)

- - - -

Total 4 997 3 2.029

* Diterima secara tunai

Share OptionDalam tahun 2010, tidak ada opsi saham (share option) bagi

Komisaris, Direksi dan Pejabat Bank.

Keterangan /

Nama

Jumlah

Saham

yang

Dimiliki

(lembar

saham)

Jumlah Opsi

Harga

Opsi

(Rupiah)

Jangka

Waktu

yang

Diberi-

kan

(lembar

saham)

yang Telah

Dieksekusi

(lembar

saham)

Komisaris Semua 0 0 0 N.A N.A

Direksi Semua 0 0 0 N.A N.A

Pejabat

Eksekutif

Semua 0 0 0 N.A N.A

Total   0 0 0 N.A N.A

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah

Komisaris, Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31

Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah : 31,37 x

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 1,2 x

Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : 1,47 x

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 1,67 x

Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)Sepanjang tahun 2010 terdapat 3 (tiga) penyimpangan

internal (internal fraud) yang berpotensi merugikan Bank,

baik kerugian finansial maupun kerugian non finansial.

Namun seluruh fraud yang terjadi telah diselesaikan oleh

Bank dengan kerugian material yang tidak signifikan.

Selengkapnya disajikan sebagai berikut :

Internal Fraud

dalam 1 tahun

Jumlah Kasus yang Dilakukan oleh

Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap

Tahun

Sebelum-

nya

Tahun

Ber jalan

Tahun

Sebelum-

nya

Tahun

Ber jalan

Tahun

Sebelum-

nya

Tahun

Berjalan

Total Fraud 0 0 0 2 1 0

Telah

diselesaikan0 0 0 2 1 0

Dalam pro ses

penyelesaian di

internal Bank

0 0 0 0 0 0

Belum diupayakan

penyelesaiannya0 0 0 0 0 0

Telah di tindak-

lan juti melalui

proses hukum

0 0 0 0 0 0

Permasalahan HukumDalam tahun 2010, hanya terdapat satu permasalahan

hukum perdata, berupa tagihan dari PPA yang belum jelas

status penyelesaiannya. Selain hal tersebut, tidak ada

permasalahan hukum yang signifikan yang terjadi atau

belum terselesaikan di tahun 2010.

Page 33: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 31

Permasalahan HukumJumlah

Perdata Pidana

Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap) 0 0

Dalam proses penyelesaian 1 0

Total 1 0

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, tidak

memiliki hubungan dan atau perangkapan jabatan yang

tidak diperbolehkan dalam praktik GCG yang berpotensi

menimbulkan benturan kepentingan, baik hubungan

antara anggota, dengan Pemegang Saham Pengendali

maupun dengan Bank. Sepanjang tahun 2010, tidak

terdapat transaksi yang melibatkan Komisaris, Direksi,

Pejabat Eksekutif dan Pemegang Saham Pengendali

yang mengandung potensi benturan kepentingan, kecuali

pemberian kredit kepada pihak terkait atau penempatan

dana dari pihak terkait. Pemberian suku bunga kredit dan

suku bunga simpanan kepada pihak terkait, dilakukan

sesuai ketentuan yang berlaku di Bank dan tidak terdapat

perbedaan perlakuan dengan debitur atau deposan biasa.

Bank belum memiliki kebijakan tertulis penanganan

benturan kepentingan.

Nama dan

Jabatan yang

Memiliki

Benturan

Kepentingan

Nama dan

Jabatan

Pengambil

Keputusan

Jenis

Transaksi

Nilai

Transaksi

(jutaan

Rupiah)

Keterangan

- - - - Tidak ada

Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Sepanjang tahun 2010 tidak terdapat buy back saham dan

atau obligasi oleh Bank.

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)Penyediaan dana kepada Pihak terkait Bank senantiasa

mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Batas

Maksimum Pemberian Kredit. Sepanjang tahun 2010 tidak

pernah terjadi pelanggaran Batas Maksimum Pemberian

Kredit (BMPK).

Jumlah penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur

Inti per posisi Desember 2010 secara total disajikan

sebagai berikut :

No. Penyediaan DanaJumlah

Debitur Nominal (Jutaan Rp)

1 Pihak Terkait 24 162.329

2 Debitur Inti 10 101.838

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan PolitikSebagai tanggung jawab sosial Bank terhadap masyarakat,

Bank telah mengadakan beberapa kegiatan sosial sebagai

berikut:

Timur, sebagai upaya untuk melakukan penghijauan di

kota Jakarta, dengan biaya sebesar Rp 19.812.000

Merapi – Yogyakarta, sebesar Rp 20.842.000

Selama tahun 2010, tidak terdapat kegiatan politik yang

dilakukan Bank.

FUNGSI AUDIT EXTERNAL

Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)

Heroe Pramono & Rekan untuk melaksanakan audit atas

Laporan Keuangan Bank tahun 2010. Penunjukan KAP

Heroe Pramono & Rekan dilakukan berdasarkan mandat

yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Peran kunci dari auditor eksternal adalah untuk

menjamin bahwa laporan keuangan Bank benar-benar

merepresentasikan posisi dan kinerja keuangan Bank

yang sebenarnya. Auditor external bertindak mewakili

kepentingan shareholder untuk mengevaluasi kinerja

keuangan Bank. Laporan hasil audit external juga berperan

dalam menjaga transparansi kondisi keuangan kepada

publik.

FUNGSI AUDIT INTERN

Pelaksanaan fungsi audit intern berpedoman pada

Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)

sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.

1/6/PBI/1999, dan secara konsisten telah dilaksanakan

oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank.

Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil Audit

termasuk hasil audit yang bersifat rahasia telah

dilaporkan secara rutin ke Bank Indonesia setiap 6 bulan

sekali. Temuan-temuan pemeriksaan Audit Internal

telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris dan ditembuskan kepada Direktur Kepatuhan,

yang selanjutnya wajib ditindaklanjuti. Tindak lanjut atas

temuan Audit Internal oleh Direksi merupakan salah satu

aspek yang dievaluasi secara berkala oleh Komite Audit

Bank.

Sesuai dengan ketentuan GCG, laporan pelaksanaan GCG ini

akan disampaikan kepada Pemegang Saham dan kepada

Bank Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI), Lembaga Pemeringkat di Indonesia, Asosiasi-

asosiasi Bank di Indonesia, Lembaga Pengembangan

Perbankan Indonesia (LPPI), 2 (dua) Lembaga penelitian

di bidang ekonomi dan keuangan, dan 2 (dua) majalah

ekonomi dan keuangan.

Page 34: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana32

Bobot Peringkat Nilai (a) (b) (a) x (b)

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Komisaris

10,00% 3 0,300

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20,00% 3 0,600

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10,00% 3 0,300

Penanganan Benturan Kepentingan 10,00% 4 0,400

Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5,00% 3 0,150

Penerapan Fungsi Audit Intern 5,00% 3 0,150

Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5,00% 3 0,150

Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern

7,50% 3 0,225

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related

Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)

7,50% 2 0,150

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non

Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG

dan Laporan Internal

15,00% 3 0,450

Rencana Strategis Bank 5,00% 3 0,150

100,00% 3,025 CUKUP BAIK

* : berisikan penjelasan mengapa penilai memberikan peringkat sebagaimana pada kolom (b)

Aspek yang Dinilai Catatan *)

Nilai Komposit

HASIL SELF ASSESSMENT PENERAPAN GCG DI TAHUN 2010

Hasil self assessment penerapan GCG di tahun 2010 disajikan secara ringkas dalam tabel berikut :

Ringkasan Perhitungan Nilai KompositSelf Assessment Good Corporate Governance “PT Bank Ina Perdana”

Nilai Komposit Self Assessment Penerapan GCG di tahun 2010 adalah 3,025 (Skala 0-5) atau berpredikat “Cukup Baik”

Page 35: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 33

Direksi dan Komisaris Bank terlibat secara aktif dalam pengawasan,

pemantauan dan pengendalian risiko, dengan aktif dalam rapat

Komite-Komite terkait yang diadakan secara rutin

Pelaksanaan manajemen risiko mengacu kepada Peraturan

Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/

PBI/2009, dimana pelaksanaannya telah disesuaikan

de ngan kompleksitas usaha/aktifitas Bank. Pedoman

pelaksanaan manajemen risiko telah dituangkan dalam

kebijak an-kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi dan

diketahui oleh Dewan Komisaris Bank, baik kebijakan yang

bersifat umum maupun kebijakan khusus per jenis risiko

dan atau per aktifitas fungsional.

Direksi dan Komisaris Bank terlibat secara aktif dalam peng-

awasan, pemantauan dan pengendalian risiko, dengan aktif

dalam rapat Komite-Komite terkait yang diadakan secara

rutin. Untuk membantu Direksi dalam menerapkan Manaje-

men Risiko, Bank telah membentuk Satuan Kerja Risk Mana-

gement yang berfungsi untuk melakukan identifikasi, peng-

ukur, pemantau dan koordinasi pengendalian aspek risiko

yang melekat pada setiap aktifitas Bank. Telah dibentuk juga

Komite Manajemen Risiko yang berfungsi membantu Direksi

untuk menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko

serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kebijakan

dan strategi manajemen risiko masih sesuai dengan risk

appetite dan strategi manajemen risiko Bank.

Risiko Kredit Pengendalian risiko kredit dilaksanakan mulai dari

tahap awal pemberian kredit. Setiap kredit yang diberikan

telah melalui proses analisis mengenai calon debitur,

kondisi keuangan dan usaha/sumber pendapatan analisis

kondisi sektor ekonomi dimana calon debitur bergerak.

Pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan

dalam suatu Rapat Komite Kredit, yang anggotanya terdiri

dari Direksi, Pejabat Eksekutif di bidang perkreditan dan

Komisaris. Saat ini, Bank hanya memiliki Komite Kredit di

Kantor Pusat, tidak ada komite di Kantor Cabang.

Untuk mengurangi risiko akibat terkonsentrasinya kredit

pada satu segmen usaha tertentu, Bank membatasi

komposisi pemberian kredit pada sektor usaha tertentu

dan pemberian kredit diutamakan pada sektor usaha yang

dikuasai Bank. Pembatasan konsentrasi kredit pada satu

kelompok debitur tertentu, mengacu pada Peraturan Bank

Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit

pada pihak terkait dan tidak terkait dengan Bank.

Dalam rangka menjaga tingkat recovery jika terjadi kredit

macet, Bank mensyaratkan pemberian jaminan dengan

coverage ratio tertentu. Jaminan diterima Bank diutama-

kan jaminan yang marketable dan mudah dipantau keber-

adaannya serta tidak fluktuatif nilainya. Terhadap kredit

yang telah diberikan, Bank melakukan pemantauan secara

berkala terhadap kondisi keuangan debitur dan melaku-

kan penilaian ulang secara berkala terhadap jaminan yang

diagunkan kepada Bank. Dengan demikian Bank dapat

mengantisipasi kemungkinan memburuknya kualitas kre-

dit debitur secara lebih dini. Sedangkan untuk menekan

tingkat kerugian, semua kredit bermasalah ditangani oleh

satuan kerja Legal and Remedial untuk dapat diselesaikan.

Bank telah memiliki sistem informasi untuk melakukan

proses transaksi dan administrasi perkreditan yang

memadai. Sistem informasi tersebut mampu memberikan

laporan tepat waktu kepada manajemen atas kondisi kredit

baik secara individu maupun portfolio.

Dalam tahun 2010, profil risiko kredit Bank dinilai

dalam kategori ”Sedang” dengan kecenderungan yang

”Meningkat”, yang ditandai dengan peningkatan nilai NPL

di tahun 2010, khususnya di sektor kredit komersial.

Meskipun demikian, rasio NPL Gross dapat dijaga dibawah

5 persen. Penyebab kredit macet yang terjadi di tahun

2010 antara lain disebabkan adanya penyalahgunaan

PENERAPAN

MANAJEMEN

RISIKO

Page 36: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana34

fasilitas oleh debitur, kecurangan (fraud) debitur, dan

faktor-faktor di luar kendali bank. Hal ini menunjukan perlu

adanya peningkat an kualitas analisis proposal kredit dan

peningkatan pengawasan setelah pencairan.

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui rapat ALCO

yang diadakan sekali dalam satu bulan, yang anggotanya

terdiri dari Direksi dan Pejabat bidang Treasury, Credit &

Marketing dan Risk Management. Di dalam rapat dibahas

mengenai gap maturity, gap repricing, strategi pricing,

kondisi likuiditas, perkembangan pasar uang dan kondisi

ekonomi secara umum.

Strategi untuk mengelola risiko pasar adalah dengan mem-

batasi posisi terbuka (open position) baik posisi terbuka

yang terekspos risiko suku bunga seperti posisi gap asset-

liability dan jumlah instrumen trading yang tidak dilindungi

(hedging). Bank juga mengambil kebijakan pengenaan suku

bunga mengambang (floating) pada sebagian besar pro-

duk lending dan funding, dengan tujuan agar Bank mampu

menyesuaikan pergerakan suku bunga pasar dengan suku

bunga produk, sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan

dapat diminimalkan.

Profil risiko pasar di tahun 2010 dalam kategori ”Rendah”

dengan kecenderungan yang ”Meningkat”. Peningkatan

trend risiko pasar dipicu oleh menurunnya harga pasar

dari surat-surat berharga di trading book yang dimiliki

Bank, sehingga berpotensi menimbulkan capital loss jika

dijual di pasar. Meski pun demikian, eksposur surat berhar-

ga sepanjang 2010, relatif kecil sehingga potensi kerugian

tidak signifikan dibanding dengan modal Bank.

Strategi untuk mengelola risiko likuiditas bank adalah

dengan selalu menjaga ketersediaan instrumen yang

likuid baik dalam bentuk primary reserved (Kas dan Giro

pada Bank Indonesia) maupun secondary reserved (SBI dan

Obligasi). Ketersediaan likuiditas dipantau secara harian

oleh satuan kerja Treasury dengan berpedoman proyeksi

arus kas harian/mingguan. Selain itu, Bank selalu menjaga

gap maturity aset dan liability pada tingkat yang acceptable,

menjaga cash in flow dari pengembalian kredit serta

menjaga kestabilan dan pertumbuhan dana pihak ketiga.

Profil risiko likuiditas di tahun 2010 dalam kategori ”Se-

dang” dengan trend yang cenderung stabil. Sumber pen-

danaan Bank relatif masih terkonsentrasi pada 30 depo-

san inti dan deposan yang merupakan group usaha Bank.

Upaya diversifikasi pendanaan terus diupayakan dengan

cara memperbaiki fitur-fitur produk funding serta mem-

perluas jaringan usaha dengan pembukaan kantor cabang

di luar Jakarta, meskipun di tahun 2010, belum menunjuk-

an perkembangan yang signifikan.

Risiko OperasionalRisiko operasional merupakan risiko yang dapat timbul

di seluruh aktifitas yang dilakukan Bank. Oleh karena itu

risiko operasional merupakan tanggung jawab seluruh

pegawai Bank. Pengendalian risiko operasional adalah pe-

ningkatan risk awearness seluruh pegawai, yang dilakukan

melalui sosialisasi dan pelatihan. Untuk menekan tingkat

human error, telah dilakukan peningkatan ketrampilan dan

pengetahuan karyawan melalui program pelatihan dan

pendidikan karyawan secara berkala. Selain itu dilakukan

upaya penyempurnaan dan pelengkapan Standard Opera-

ting Procedure yang menjadi acuan karyawan dalam men-

jalankan aktifitas di bagian masing-masing. Sistem peng-

awasan ganda dilekatkan (embeded) pada SOP dan Sistem

Informasi Management, sehingga kesalahan dan kemung-

kinan terjadi fraud dapat diketahui secara dini.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kemungkinan ter-

ganggunya bisnis Bank yang disebabkan karena gangguan

pada sistem informasi, bencana seperti kebakaran, banjir,

gempa bumi huru-hara dan lain sebagainya, Bank telah

memiliki Data Recovery Center (DRC) dan telah dilakukan uji

coba Business Continuity Plan (BCP) secara bertahap.

Profil Risiko Operasional di tahun 2010, dalam kategori ”Se-

dang” dengan kecenderungan ”Meningkat”. Frekwensi human

error masih harus diturunkan dan dalam tahun 2010 masih

terjadi beberapa kali gangguan pada sistem informasi yang

berpotensi menimbulkan kerugian pada Bank. Kecukupan

proses internal juga masih memerlukan penyempurnaan,

terutama kelengkapan SOP di beberapa aktivitas fungsional.

Di tahun 2010 terjadi 1 (satu) kali internal fraud, meskipun

tidak menimbulkan kerugaian yang material, namun harus

menjadi perhatian demi peningkatan fungsi dual kontrol,

terutama pada aktivitas operasional di cabang-cabang.

Ringkasan Profil Risiko Tahun 2010

Jenis RisikoTriwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Tingkat Risiko Trend Tingkat Risiko Trend Tingkat Risiko Trend Tingkat Risko Trend

Risiko Kredit Sedang Meningkat Sedang Stabil Sedang Meningkat Sedang Meningkat

Risiko Pasar Rendah Stabil Rendah Menurun Rendah Meningkat Rendah Stabil

Risiko Likuiditas Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil

Risiko Operasional Sedang Meningkat Sedang Meningkat Sedang Meningkat Sedang Meningkat

Risiko Hukum Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil

Risiko Reputasi Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil

Risiko Strategik Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Meningkat

Risiko Kepatuhan Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil

Predikat Risiko

Secara KeseluruhanSedang Meningkat Sedang Stabil Sedang Meningkat Sedang Meningkat

Page 37: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 35

KEBIJAKAN MANAJEMEN DAN

RENCANA KE DEPAN

Kebijakan Manajemen1. Melakukan pembenahan-pembenahan internal khusus-

nya yang berhubungan dengan proses pemberian

kredit, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya

manusianya sampai dengan penyusunan langkah-

langkah strategisnya.

2. Memperkuat pemahaman terhadap Peraturan dan

Surat Edaran Bank Indonesia untuk menghindari

pelaporan yang kurang akurat dan sanksi administrasi

akibat dari kelalaian SDM Bank.

3. Menumbuhkan budaya team work dan meningkatkan

kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan

pelatihan yang berkesinambungan.

4. Membangun corporate culture yang sehat untuk

dijadikan pedoman dalam melakukan setiap aktivitas.

5. Memberdayakan sumber daya manusia yang sudah

ada dengan tetap merujuk pada standar kompentensi

yang lazim di industri perbankan.

6. Menerbitkan produk-produk baru yang disesuaikan de-

ngan kebutuhan nasabah/masyarakat serta meleng-

kapi jasa layanan, dengan tetap memperhatikan pera-

turan mengenai produk dan aktivitas baru.

7. Mengoptimalkan pengelolaan dana agar mampu

meningkatkan profitabilitas perusahaan di tahun 2011.

8. Dalam rangka meningkatkan profitabilitas, Bank akan

meningkatkan kerja sama dengan perusahaan multifi-

nance dan BPR dalam penyaluran kredit chanelling.

Rencana ke Depan Untuk menunjang pertumbuhan yang diinginkan, Bank

Ina Perdana telah merencanakan akan membuka 6 kantor

cabang baru yang tersebar di Makassar, Manado,

Pekanbaru, Palembang, Banjarmasin, dan Medan, 5 kantor

cabang pembantu di Jakarta dan Tangerang, 1 kantor kas

di Lumajang serta menambah 6 jaringan ATM.

Pertumbuhan kredit tahun 2011 diproyeksikan naik

sebesar 26,44% dari tahun 2010 menjadi Rp 756,60 miliar.

Dana Pihak Ketiga dari posisi Rp 811,44 miliar di tahun

2010 ditargetkan akan tumbuh sebesar 10,72% menjadi

Rp 898,39 miliar di Desember 2011.

Dengan pertumbuhan kredit sebesar Rp 158,20 miliar dan

perluasan jaringan kantor di tahun 2011, Bank Ina Perdana

menargetkan perolehan laba bersih setelah pajak sekitar

Rp 13,49 miliar.

TINJAUAN

SINGKAT

TAHUN 2011

Page 38: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana36

DAFTAR JARINGAN KANTOR

KP. Abdul MuisWisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 3859050 Fax : (021) 3859041

KC. Pasar MingguGedung IBA, Jl. Pasar Minggu Raya No. 2B-C, Jakarta Selatan

Telepon : (021) 7972525 Fax : (021) 7990142

KC. BandungJl. Gatot Subroto No.47B, Jawa Barat

Telepon : (022) 87340234 Fax : (022) 7320976

KC YogyakartaJl Diponegoro No 41, Yogyakarta

Telepon : (0274) 544996-8 Fax : (0274) 518375

KC SemarangKomplek Pertokoan DP Mall Pemuda Mas Blok A3

Jl. Pemuda No. 150, Semarang

Telepon : (024) 3520868 Fax : (024) 3561739

KC SoloJl Slamet Riyadi 141-143, Solo, Jawa Tengah

Telepon : (0271) 662599 Fax : (0271) 656855

KC. SurabayaJl. Kertajaya No.224, Jawa Timur

Telepon : (031) 5055939 Fax : (031) 5020445

KC. LumajangJl. Gatot Subroto No.179, Jawa Timur

Telepon : (0334) 888776 Fax : (0334) 885868

KCP. Hayam WurukJl. Hayam Wuruk No.27, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 2314409 Fax : (021) 2314404

KCP. GalaxiTaman Galaxi Blok A No.39, Bekasi

Telepon : (021) 8225225 Fax : (021) 82420033

KCP. Gading SerpongRuko Financia, Jl. Boulevard Gading Serpong Blok BA2/03,

Tangerang

Telepon : (021) 54210220 Fax : (021) 54210218

KCP. JatinegaraJl. Raya Jatinegara Timur No.68B, Jakarta Timur

Telepon : (021) 85910691 Fax : (021) 8502759

KCP. Mangga DuaMall Mangga Dua Lt.3 No.27B, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 6120120 Fax : (021) 6123631

KCP. Kelapa GadingJl. Raya Boulevard Raya Blok TN2 No.21, Jakarta Utara

Telepon : (021) 45878071 Fax : (021) 45851577

KCP. Kompleks Suara PembaruanJl. Dewi Sartika No.136D, JakartaTimur

Telepon : (021) 80884060 Fax : (021) 80884059

KCP Kampus Ukrida 2Kampus II Ukrida, Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat

Telepon (021) 56972983 Fax : (021) 56972986

KCP Kembang JepunJl. Kembang Jepun No. 96, Jawa Timur

Telepon : (031) 3575972 Fax : (031) 3525248

KK. Kampus Ukrida IJl. Tanjung Duren Raya No.4, Jakarta Barat

Telepon : (021) 5689476 Fax : (021) 5674834

KK. Kampus UKIJl. Mayjen Sutoyo No. 1, Jakarta Timur

Telepon : (021) 8090714 Fax : (021) 8090831

KK. RS. PGI CikiniJl. Raden Saleh No.40, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 38997782 Fax : (021) 3907302

KK. Sekolah BPK Penabur Gading SerpongJl. Raya Kelapa Gading Barat, Tangerang

Telepon : (021) 54205138 Fax : (021) 54205138

KK. Sekolah Bethel PetamburanJl. Petamburan IV No.4, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 53679442 Fax : (021) 53670502

KK. Sekolah Pahoa Gading SerpongJl. Ki Hajar Dewantoro No.1, Tangerang

Telepon : (021) 54213092 Fax : (021) 54213092

Page 39: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

LAPORAN

AUDITOR

INDEPENDEN

Page 40: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

1

2

3

5

6

7

9

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Neraca Per 31 Desember 2010 dan 2009

Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal

31 Desember 2010 dan 2009

Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal

31 Desember 2010 dan 2009

Catatan Atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2010

dan 2009

Daftar Isi

Page 41: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 1PT Bank Ina Perdana 1

Page 42: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana2

Page 43: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 3

2010 2009Catatan (Rp) (Rp)

ASET

Kas 2c, 3 9,366,490,963 6,719,424,789 Giro pada Bank Indonesia 2d, 4 62,335,775,046 33,038,223,268 Giro pada bank lain 69,404,404

-

2e, 2g, 5 375,380,659 69,404,404 Penempatan pada bank Indonesia

2f, 6 137,857,883,192 52,570,087,346 Efek-efek

Dimiliki hingga jatuh tempo

2g,2h, 7a 29,312,992,497 144,625,943,317 Tersedia untuk dijual

2g,2h, 7a 68,885,525,000 10,000,000,000 Diperdagangkan

2g,2h, 7a 10,198,980,000 -

Kredit 324,439,823,261awemitsi nagnubuh kahiP 97,167,842,695 226,724,860,634agitek kahiP 490,695,380,597 540,263,793,895nakirebid gnay tiderK 587,863,223,292

Dikurangi - Cadangan kerugian penurunan nilai (6,322,869,351) (6,830,552,376) Jumlah kredit- bersih 2g, 2i, 8 592,074,492,694 581,032,670,916 Pendapatan bunga masih harus diterima 9 3,640,242,061 3,583,741,990 Biaya dibayar dimuka 2n, 10 6,341,418,040 5,932,570,588 Aset tetap - setelah dikurangi

2k, 2l, 11 6,944,025,743 4,371,914,329 Agunan yang diambil alih -

2m, 12 15,770,948,690 1,406,907,742 Aset pajak tangguhan 2v, 17 313,158,503 287,319,505 Aset lain-lain 2k, 13 5,369,913,508 2,722,301,835

695,622,787,849TESA HALMUJ 846,360,510,029

Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilaisebesar Rp 363.975.000 Pada tahun 2010 dan Rp Nihilpada tahun 2009

Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasisebesar Rp 103.020.000 Pada tahun 2010 dan Rp Nihilpada tahun 2009

Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasisebesar Rp 42.116.808 pada tahun 2010 danRp 29.912.654 pada tahun 2009.

PT BANK INA PERDANA

NERACA

Setelah dikurangi penyisihan akumulasi sebesarRp 10.479.012.143 Pada tahun 2010 danRp 9.044.990.221 pada tahun 2009

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilaisebesar Rp. 3.791.724 pada tahun 2010 dan Rp Nihilpada tahun 2009

Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesarRp 579.782.750 pada tahun 2010 dan Rp 793.368.243

Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasisebesar Rp 687.007.503 Pada tahun 2010 danRp 374.056.683 pada tahun 2009

Page 44: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana4

2010 2009Catatan (Rp) (Rp)

KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN

Kewajiban segera 2p, 14 473,906,307 469,937,226 Simpanan 2q, 15

535,573,465,18awemitsi nagnubuh kahiP 39,892,482,880 109,291,978,927agitek kahiP 682,906,640,950

Jumlah simpananSimpanan dari bank lain 2r, 16 13,704,307,389 5,550,913,182 Hutang pajak 2v, 17 1,263,553,620 2,776,051,422 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2g, 18 - 5,575,000 Bunga masih harus dibayar 19 2,542,095,964 2,005,116,346 Kewajiban lain-lain 20 528,453,058 646,301,392 Imbalan kerja karyawan 2u, 21 672,851,260 349,633,718

430,637,826,038nabijawek halmuJ 734,602,652,116

EKUITASModal disetor

Modal saham - nilai nominal @ Rp 1.000Modal dasar - 400.000.000 saham

22 128,000,000,000 128,000,000,000 Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar

)000,000,863(laujid kutnu aidesret gnay nagnauek isatsevni - Saldo laba

Saldo laba (rugi) yang telah ditentukan penggunaanny 23 1,920,386,917 1,920,386,917 Saldo laba/(rugi) yang belum ditentukan penggunaannya (11,393,896,355) (18,162,529,004)

265,094,851,811satiuke halmuJ 111,757,857,913

695,622,787,849SATIUKE NAD NABIJAWEK HALMUJ 846,360,510,029

NERACAPT BANK INA PERDANA

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 128.000.000lembar saham

bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

(lanjutan)

Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

811,443,568,436 722,799,123,830

Page 45: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 5

2010 2009Catatan (Rp) (Rp)

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPENDAPATAN BUNGA :

Bunga yang diperoleh 2s, 24 96,580,985,393 86,519,988,006 Provisi dan komisi 2t 3,224,338,392 4,810,998,092

587,323,508,99halmuJ 91,330,986,098 BEBAN BUNGA :

Bunga yang dibayar 2s, 25 (51,256,168,811) (52,449,316,144)

)118,861,652,15(halmuJ (52,449,316,144)

479,451,945,84HISREB AGNUB NATAPADNEP 38,881,669,954

PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONALLAINNYA

Keuntungan dari realisasipenjualan efek-efek - bersih 2s 2,240,875,645 8,968,916,700

937,310,401,1nial-nial natapadneP 1,725,811,049 Pendapatan provisi dan komisi lainnya 2,805,404,038 2,024,022,737 Beban Operasional Lainnya

Beban administrasi dan umum 27 (23,014,742,331) (17,515,153,057) Beban karyawan 26 (19,165,881,941) (14,457,682,606) Beban penyisihan kerugian aset produktif dan

non produktif 2g (3,483,929,444) (360,500,000) Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

)492,062,415,93(hisreb -aynnial )nabeb( natapadneP (19,614,585,177)

086,498,430,9LANOISAREPO ABAL 19,267,084,777

PENDAPATAN /(BEBAN) NON OPERASIONALLaba (rugi) penjualan agunan yang diambil alih 2m, 12 - 258,758,000 Laba (rugi) penjualan aset tetap 375,440,000 - Selisih kurs 2w 41,479,841 17,487,035 Lainnya (73,213,870) (4,207,746)

OPERASIONAL - BERSIH 343,705,971 272,037,289

156,006,873,9NALISAHGNEP KAJAP MULEBES ABAL 19,539,122,066

PENGHASILAN / (BEBAN) PAJAK 2v, 17)000,708,536,2(inik kajaP (5,633,105,240)

899,838,52nahuggnat kajaP (560,693,091) )200,869,906,2(kajap )nabeb(/nalisahgnep halmuJ (6,193,798,331)

946,236,867,6HISREB ABAL 13,345,323,735 LABA PER SAHAM 53 104

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANA

bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan

LAPORAN LABA RUGI

Page 46: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana6

Mod

al S

aham

Dite

mpa

tkan

Ker

ugia

n ya

ng B

elum

yang

Tel

ah D

itent

ukan

yang

Bel

um D

itent

ukan

Tota

lda

n D

iset

or P

enuh

Dir

ealis

asi a

tas

Peru

baha

nPe

nggu

naan

yape

nggu

naan

yaM

odal

Ber

sih

Nila

i Waj

arCatatan

)pR(

)pR(

)pR(

)pR(

)pR(

000,000,000,8219002 iraunaJ 1 rep odlaS

719,683,029,1

)937,258,705,13(

871,435,214,89

Laba

ber

sih

sela

ma

tahu

n 2

009

13,3

45,3

23,7

35

13

,345

,323

,735

-

000,000,000,8219002 reb

meseD 13 rep odlaS

-

1,

920,

386,

917

)400,925,261,81(

319,758,757,111

Ker

ugia

n ya

ng b

elum

dir

ealis

asi a

tas

peru

baha

n ni

lai

7(3

68,0

00,0

00)

-

(3

68,0

00,0

00)

waj

ar i

nves

tasi

keu

anga

n ya

ng te

rsed

ia u

ntuk

diju

al

Laba

ber

sih

sela

ma

tahu

n b

erja

lan

6,76

8,63

2,64

9

6,76

8,63

2,64

9

-

000,000,000,8210102 reb

meseD 13 rep odlaS

)000,000,863(

719,683,029,1

)553,698,393,11(

265,094,851,811

PT B

AN

K IN

A P

ERD

AN

ALA

PORA

N P

ERU

BAH

AN

EK

UIT

AS

bag

ian

tidak

terp

isahk

an d

ari l

apor

an k

euan

gan

seca

ra k

eselu

ruha

n

UN

TUK

TA

HU

N Y

AN

G B

ERA

KH

IR T

AN

GG

AL

31 D

ESEM

BER

2010

DA

N 2

009

Sald

o La

ba/(R

ugi)

Lih

at ca

tata

n at

as L

apor

an k

euan

gan

yang

mer

upak

an

Page 47: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 7

2010 2009(Rp) (Rp)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI587,323,508,99isimok nad isivorp ,agnub naamireneP 91,330,986,098 124,392,051,6 aynnial lanoisarepo natapadnep naamireneP 12,718,750,486

Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) non operasional (73,213,870) (4,207,746) )118,861,652,15(agnub narayabmeP (52,449,316,144) )105,884,845,02( aynnial lanoisarepo nabeb narayabmeP (16,075,060,544) )993,466,248,81(nawayrak nagnajnut nad ijag narayabmeP (14,457,682,606) )000,708,536,2(nalisahgnep kajap narayabmeP (5,633,105,240)

12,599,274,625 15,430,364,304 )648,597,782,58(aisenodnI knaB adap natapmeneP (39,483,531,326) )322,623,135,41(nakirebid gnay tiderK (98,391,280,367) )170,005,65(amiretid surah hisam gnay natapadneP (695,408,169) )758,264,777(akum id rayabid ayaiB (4,163,284,294) )376,116,746,2(nial-nial tesA 110,006,7

PT BANK INA PERDANALAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN

YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan dalam aset dankewajiban operasi Perubahan aset dan kewajiban yang digunakanuntuk operasi:

( ))849,040,463,41(hila libmaid gnay nanugA 1,263,500,000

180,969,3areges nabijaweK (52,694,307) )659,941,568,53(oriG 33,869,500,111

596,108,027,71nagnubaT 19,161,553,420 768,297,887,601otisopeD 111,454,387,644 702,493,351,8nial knab adap nanapmiS 5,550,913,182 )208,794,215,1(kajap gnatuH 1,426,585,187

816,979,635rayabid surah hisam agnuB (756,556,877) )433,848,711(nial-nial nabijaweK 385,693,990

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (9,357,021,617) 45,007,342,509

Lihat Catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Page 48: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana8

2010 2009(Rp) (Rp)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI028,544,068,54kefe-kefe )nanurunep( nakianeK (33,497,624,349)

)799,962,826,4(patet tesa nailebmeP (3,243,458,589) 000,044,573patet tesa nalaujnep lisaH

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 41,607,615,824 (36,741,082,938)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN-amiretid gnay namajniP (75,679,587)

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan - (75,679,587)

702,495,052,23SAK ARATES NAD SAK HISREB NAKIANEK 8,190,579,984

774,274,636,13164,250,728,93NUHAT LAWA ADAP SAK ARATES NAD SAK

164,250,728,93866,646,770,27NUHAT RIHKA ADAP SAK ARATES NAD SAK

d k di i d i

YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009(Lanjutan)

PT BANK INA PERDANALAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN

Kas dan setara kas terdiri dari :987,424,917,6369,094,663,9 saK 862,322,830,33640,577,533,26aisenodnI knaB adap oriG 954,501,07383,271,973nial knab adap oriG

)427,197,3(nial knab adap orig nasupahgnep nahisiyneP (701,055)

164,250,728,93866,646,770,27nuhat rihka sak arates nad sak halmuJ

Lihat Catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Page 49: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 9

1. UMUM

a. Pendirian

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Komisaris :)* HS ,ajdarpataN awariB :amatU sirasimoK

otrahiguS iraH nauT :nednepednI sirasimoKolisuS ynneD nauT :nednepednI sirasimoK

Direksi :ABM ,amatariW idA .rI nauT :amatU rutkeriD

)* ahtnanaH iwedaniW aynoyN :rutkeriDosotnaS otraiduB nauT :nahutapeK rutkeriD

Komisaris :milaS ailataN aynoyN :amatU sirasimoKotrahiguS iraH nauT :nednepednI sirasimoK

olisuS ynneD nauT :nednepednI sirasimoKDireksi :

ABM ,amatariW idA .rI nauT :amatU rutkeriDosotnaS otraiduB nauT :nahutapeK rutkeriD

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kantor pusat Bank beralamat di Wisma BSG, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta. Bank memiliki 8 kantor cabang,6 kantor cabang pembantu dan 9 kantor kas yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT Bank Ina Perdana ("Bank") didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1990 berdasarkan Akta Notaris KartiniMuljadi, SH. No. 32. Akta pendirian Bank tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesiadalam Surat Keputusan No. 02-3639.HT.01.01 TH.90 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 Tambahan No 4242. Anggaran dasar Bank telah mengalami perubahanbeberapa kali, terakhir dinyatakan dengan Akta No. 2 tanggal 3 Februari 2009 yang dibuat di hadapan WinantoWiryomartani, SH., M.Hum, Notaris di Jakarta, mengenai pengalihan saham. Perubahan anggaran dasar tersebuttelah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-17037 tanggal 7 Oktober 2009.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 14 tanggal 10 Desember 2010 dibuat di hadapanWinanto Wiryomartani, SH. M.Hum., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, lingkup kegiatan bank adalah melakukan usaha dibidang perbankansesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bank telah memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan RepublikIndonesia dengan Surat Keputusan Nomor: 524/KMK.13/1991 tanggal 3 Juni 1991, selanjutnya Bank melakukanoperasi komersial pada bulan Juli 1991.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 1 tanggal 8 Januari 2009 dibuat di hadapanWinanto Wiryomartani, SH. M.Hum., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

*)Winadewi Hanantha telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2009 dan BirawaNatapradja telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 2 September 2010

Page 50: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana10

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank memiliki masing-masing 268 dan 216 karyawan (tidak diaudit).Susunan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:Ketua : Denny SusiloAnggota : Nia Budhyanti

Dr. Timotius

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

b. Transaksi dengan pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

c. Kas dan Setara Kas

d. Giro Wajib Minimum

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing.GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWMPrimer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah. GWM LDR dalamRupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisihantara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara LDR Bank dan LDR target denganmemperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWMdalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai denganPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa". Saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telahdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Kas dan setara kas dalam laporan keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lainyang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaanya.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangandisusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lainsebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas,giro pada Bank Indonesia dan giro pada Bank lain.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Laporan keuangan disusun dengan dasar pengukuran biaya historis dan mengikuti Pedoman AkuntansiPerbankan Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkanoleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Page 51: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

e. Giro pada Bank Lain

Giro pada Bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

f. Penempatan pada Bank Indonesia

g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

a. Seluruh kredit dalam kolektibilitas Lancarb.

Pembentukan CKPN dihitung atas dasar nilai tercatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang memadai dan belum memiliki data kerugian historis yangmemadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif sesuai dengan PSAK No.50(Revisi 2006) "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "InstrumenKeuangan : Pengakuan dan Pengukuran" yang dilakukan secara prospektif.

Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/25/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah danmata uang asing serta SE No. 11/29/DPNP tanggal 16 Oktober 2009 tentang Perhitungan Giro Wajib MinimumSekunder dalam Rupiah. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dariDana Pihak Ketiga (DPK) dalam yang rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder dan GWMdalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam Rupiahditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWMSekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal

PT BANK INA PERDANA

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Pembentukan CKPN atas kredit secara kolektif dilakukan untuk kredit yang memenuhi ketentuan sebagaiberikut :

Pembentukan CKPN atas kredit secara kolektif dilakukan dengan mengacu pada pembentukan cadangan umumdan cadangan khusus sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas AktivaBank Umum.

Seluruh kredit dengan kolektibilitas 3 (Kurang Lancar), 4 (Diragukan) dan 5 (Macet) dengan baki debetkurang dari 5 (lima) Milyar Rupiah

Seluruh Kredit dengan baki Debet diatas Rp 5.000.000.000 milyar yang memiliki kolektibilitas 3 (Kurang Lancar),4 (Diragukan), 5 (Macet) pembentukan CKPN dilakukan secara individual.

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi diskonto yang belumdiamortisasi.

Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif serta estimasi kerugiankomitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktifdan aset non-produktif, komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun dengan mempertimbangkan evaluasimanajemen atas prospek usaha debitur, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur sertamempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaaan Bank Indonesia,klasifikasi yang ditetapkan oleh Bank Umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank(BI checking) dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

24 Oktober 2009.

Page 52: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan)

Klasifikasi Persentase Penyisihan

%1muminiM)* racnaL%5muminiMsusuhk naitahrep malaD%51muminiMracnaL gnaruK%05muminiMnakugariD%001tecaM

Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian dan antara lain agunan yang diambil alih,properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesiadigolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan klasifikasi kuranglancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai bagian aset produktif bermasalah.

Berdasarkan peraturan dan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan komitmen dan kontinjensidengan risiko kredit diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugiansebagai berikut:

Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aset produktif pada saat manajemen berpendapatbahwa aset produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampumembayar. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihankerugian aset produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredityang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga.

Implementasi ini hanya berlaku untuk Kredit Yang Diberikan, sedangkan untuk aset produktif yang lain dan asetnon produktif tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi. Dampak penerapan standar tersebut antara lainbunga diamortisasi, provisi ditangguhkan dan CKPN diungkap dalam Catatan No.8.

Sebelum tanggal 6 September 2010 Penentuan kualitas aset produktif dan penyisihan kerugian aset produktif,mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang kemudiandiubah beberapa pasalnya melalui PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

di luar Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Surat Perbendaharan Negara (SPN), penempatan pada Bank Indonesia, obligasirekapitalisasi pemerintah, obligasi Pemerintah Republik Indonesia lainnya dari aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.

Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilaiagunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan "lancar",dimana persentase penyisihan kerugian ditetapkan terhadap saldo-saldo aset non-produktif yang bersangkutan.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit, antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit,standby letter of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek,obligasi rekapitalisasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan pembiayaan konsumen,tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit pada transaksirekening administratif.

PT BANK INA PERDANA

Page 53: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan)

Klasifikasi Persentase Penyisihan

%0nuhat 1 -0

%51nuhat 3 -1%05nuhat 5- 3%001nuhat 5 irad hibeL

0%

%001irah 081 irad hibeL

h. Efek-Efek

Efek-efek berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang sepertiSertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Indonesia,surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta surat-surat berhargayang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aset non-produktif. Khusus untuk agunandiambil alih, Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap agunan diambil alih untuk menetapkan netrealizable value pada saat pengambilalihan agunan.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian KualitasAktiva Bank Umum", Bank diwajibkan melakukan penyisihan kerugian aset non-produktif, yang meliputi antaralain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Kewajibanpenyisihan tersebut berlaku 12 bulan sejak ditetapkannya peraturan, yang diadopsi Bank untuk aset non-produktifnya sejak tanggal 20 Januari 2006.

Penyisihan kerugian aset non-produktif (Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai) berdasarkan hasilpenelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian dan kualitas masing-masing aset non-produktif dilakukanpada akhir periode. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, klasifikasi masing-masing aset non-produktifdengan besarnya persentase penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:

Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neracadalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca.

PT BANK INA PERDANA

Rekening antar kantor dan suspense accountSampai dengan 180 hari

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana padatanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yanhg belum direalisasi pada tanggal neraca dibebankan padalaporan laba rugi tahun berjalan.

Page 54: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Kredit Yang Diberikan

PT BANK INA PERDANA

Efek yang dibeli dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo ("held to maturity') disajikan sebesar biayaperolehannya yang telah disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dandiskonto diamortisasi dengan metode garis lurus. Bila terdapat kemungkinan akan terjadi penurunan nilaiwajar dibawah biaya perolehannya (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang sifatnya permanen,maka biaya perolehan efek yang bersangkutan akan diturunkan ke nilai wajarnya, dan penurunan nilai inidibebankan sebagai rugi pada tahun berjalan.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Efek yang dibeli dengan tujuan untuk diperdagangkan ("trading) disajikan sebesar nilai wajarnya.Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan nilai wajardisajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pada saat penjualan portofolio efek yangdiperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan ataukerugian yang terealisasi.

Kredit dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar kredit yang diukurpada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatifmenggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada) disajikan sebagai offsetting account atas kredit yang diberikan.

Kredit dalam rangka program penerusan dan kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai denganporsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Efek yang tersedia untuk dijual ("available-for-sale") disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan nilai wajarnya, setelahdikurangi dengan penerapan pajak penghasilan tangguhan, diakui dan dicatat sebagai komponen ekuitas.Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari efek-efek jenis ini diakui sebagai keuntungan atau kerugianpada tahun efek tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersediadijual, setelah dikurangi dengan penerapan pajak tangguhan, yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagaipenghasilan atau beban pada saat surat berharga tersebut dijual.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Dasar penentuan biaya perolehan untuk keperluan menghitung laba atau rugi yang direalisasi adalahmenggunakan cara identifikasi khusus.

Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, bila terjadipenurunan nilai wajar yang bersifat permanen, maka nilai terbawa efek tersebut harus diturunkan ke nilaiwajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Untuk efek-efek yang telah secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajarpada umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek padatanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efekditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama ataudihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan dari aset bersih efek-efek tersebut.

Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", maka efek diklasifikasikan sesuaidengan tujuan manajemen pada saat perolehan, dengan rincian sebagai berikut:

Page 55: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi

k. Aset Tetap

Masa Manfaat (Tahun)nuhaT 4natalarep nad natobarePnuhaT 4naaradneK

l. Penurunan Nilai Aset

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biayaperolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteriapengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlahtercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semuabiaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugipada saat terjadinya.

Pada setiap tanggal neraca, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinyapenurunan nilai aset pada setiap akhir tahun. Bank disyaratkan untuk menentukan nilai yang dapat diperolehkembali atas nilai aset apabila indikasi tersebut terjadi.

Penyusutan aset tetap dihitung menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiranmasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai "Aset Tetap". Bank telah memilih untuk menggunakanmodel biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

PT BANK INA PERDANA

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan(kecuali tanah yang tidak disusutkan).

Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit atau nilai realisasi Letters of Credityang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan.k i

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomismasa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentianpengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review dan jika tidak sesuaidengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverableamount), nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesarnilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Bank mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiranjumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya.

Page 56: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Agunan yang Diambil Alih (AYDA)

n. Biaya Dibayar di Muka

o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah

o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah (lanjutan)

p. Kewajiban Segera

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai realisasi bersih atausebesar saldo kredit yang diberikan, mana yang lebih kecil. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapatditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian Bank.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugianpada saat penjualan agunan.

Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifkasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dari tanggalrestrukturisasi. Nilai tercatat kredit tidak berubah, kecuali nilai tercatat kredit melebihi jumlah nilai tunaipenerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, dalam hal ini selisih tersebut diakuisebagai kerugian dari restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkandalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan

PT BANK INA PERDANA

Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagaipendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsionalberdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugipada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untukmengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Kewajiban segera merupakan kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuaidengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesarnilai kewajiban Bank kepada pemberi amanat.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metodegaris lurus.

Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atauinstrumen keuangan lainnya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yangditerima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yangdiambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 57: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Simpanan

r. Simpanan dari Bank Lain

s. Pendapatan dan Beban Bunga

t. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh pelanggan (diluar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjianpenyimpanan dana. Simpanan dari pelanggan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.

Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cekatau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Girodinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka,interbank call money dengan tahun jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari 90 hari. Simpanan dari bank laindinyatakan sebesar jumlah kewajiban kepada bank lain tersebut.

Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secaraproporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat tertentusesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yangtercantum dalam bilyet deposito atau kewajiban bank yang diperjanjikan.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebuttelah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikansebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan ataspokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

Sebelumnya Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditandan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dandiamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya,saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentuyang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang tabungan.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagaipendapatan atau beban pada saat terjadinya tansaksi.

Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi minimal Rp 50.000.000 diatribusikan secara langsung pada saatpemberian kredit.

Pendapatan dan beban bunga diakui secara aktual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktiflainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet ('non-performing''). Pendapatan bungayang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatanbunga atas aset non-performingyang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekeningadministratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.

Page 58: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

u. Kewajiban Imbalan Kerja

v. Pajak Penghasilan

w. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

2010 2009

34.245,3199.710,21 raloD 1 aporE oruE 100.593,900.010,9 raloD 1 takireS akiremA61.354,884.961,9 raloD 1 ailartsuA05.407,698.520,7 raloD 1 arupagniS84.112,180.951,1 neY 1 gnoK gnoH91.20157.011gnapeJ

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan ataskeberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalammata uang asing adalah kurs Spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

Bank mencatat kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003tanggal 25 Maret 2003 ("UU No. 13"). Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), mengenai "Imbalan Kerja".

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksidilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam matauang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan ataudibebankan dalam laporan laba rugi tahun bersangkutan.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlakupada tanggal neraca. Perubahan Nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan olehperubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telahlangsung dibebankan atau dikreditkan di ekuitas.

Berdasarkan PSAK ini, biaya imbalan kerja sesuai dengan UU No. 13 dihitung berdasarkan metode projected unitcredit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungandan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yanglebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dankerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang akan dijalani para pekerja denganmenggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atauperubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebuttelah menjadi hak karyawan.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan dan dihitungberdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu antaradasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan kewajiban pada masing-masing tanggal pelaporan.Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukupkemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.

Page 59: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

x. Laba per Saham

y. Informasi Segmen

z. Penggunaan Taksiran-taksiran

Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan berdasarkan aset,kinerja dan aktivitasnya untuk suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam Bank.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK INA PERDANA

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemenuntuk membuat taksiran dan asumsi pada nilai yang dilaporkan dalam tahun laporan sehubungan denganketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, sehingga terdapat kemungkinan hasil realisasi yangakan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.

Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baikproduk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko danimbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmenjika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yangberedar pada tahun yang bersangkutan.

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajianlaporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis.

Page 60: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana20

3. KAS

Rincian kas adalah sebagai berikut:90020102)pR()pR(

004,286,499,8 haipuR 6,372,729,300 365,808,173gnisA gnaU ataM 346,695,489

369,094,663,9saK halmuJ 987,424,917,6

1,092,900,000

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

5. GIRO PADA BANK LAIN

Rincian giro dalam mata uang Rupiah pada bank lain - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

90020102)pR()pR(

000,000,53kbT )oresreP( iridnaM knaB TP 000,000,53 361,722,101kbT agaiN BMIC knaB TP 082,152,61 274,380,232kbT aisA lartneC knaB TP 774,515,01 270,434,9kbT )oresreP( aisenodnI arageN knaB TP 207,833,8 676,724,1PSIN knaB TP -

379,172,383 954,501,07 )427,197,3(naigurek nahisiynep halmuJ )550,107(

956,083,573hisreb -niaL knaB adap oriG halmuJ 404,404,96

Seluruh giro pada bank lain diklasifikasi sebagai lancar.

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 1,16% dan 0,61% masing-masing untuk tahun 2010 dan

2009.

GWM Bank untuk mata uang Rupiah terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder pada tanggal 31Desember 2010 masing-masing sebesar 8,08% dan 3,88 % (2009: 5,11 % dan 2,5%). GWM untuk cadanganlikuiditas bank dibentuk berdasarkan PBI No.12/19/PBI/2010 dan PBI No.10/25/PBI/2008. (Lihat catatan2d )

Akun ini merupakan Giro pada Bank Indonesia dalam Rupiah. Saldo giro pada Bank Indonesia sejumlahRp 62.335.775.046 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 33.038.223.268 pada tanggal 31 Desember 2009.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Saldo mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Automatic Teller Machine) sejumlah Rp787.450.000 dan Rp 862.995.489 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Hong Kong,Dolar Singapura, Euro, Pounsterling Inggris, Ringgit Malaysia dan Yen Jepang.

Page 61: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 21

5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)

Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2010 2009(Rp) (Rp)

550,107nuhat lawa odlaS 709,673 041,920,5nalajreb nuhat nahisiyneP - )174,839,1( naigurek nahisiynep )nahilumeP( )816,8(

427,197,3nuhat rihka odlaS 550,107

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

2010 2009(Rp) (Rp)

Intervensi Bank Indonesia000,000,009,731 lanimon ialiN 52,600,000,000

)808,611,24(isasitromaid muleb gnay agnuB (29,912,654) Bersih 137,857,883,192 52,570,087,346

Jangka waktu penempatan pada Bank Indonesia kurang dari satu bulan

Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:

2010 2009

irah 03 < irah 03 <utkaw akgnaJ%88.6%05.5nuhat rep agnub takgnit

Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan2009 dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan 1 bulan. Maka, penempatan ini dikelompokkanlancar.

Bank tidak melakukan penyisihan kerugian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 karena Banktidak memiliki penempatan pada bank lain, kecuali kepada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal tersebut.

Penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutupkerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

Page 62: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana22

7. EFEK-EFEK

a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi serta penerbitnya adalah sebagai berikut:2010 2009(Rp) (Rp)

Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia

000,000,000,03lanimon ialiN 145,000,000,000 )305,700,786(isasitromaid muleb gnay agnuB (374,056,683)

794,299,213,92hisreB 144,625,943,317

Tersedia untuk dijual:Pemerintah Indonesia

-100-RS ireS letiR arageN kukuS 10,000,000,000 000,000,570,116000-RFI IR NSBS - 000,000,560,116000-RFI IR NSBS - 000,000,589,017400 RF NUS -

33,125,000,000 10,000,000,000 (Kerugian )/ keuntungan yang belum direalisasi (273,000,000) -

32,852,000,000 10,000,000,000 Perusahaan

000,000,055,01B ires 0102 ht mokleT II isagilbO - 000,005,262,5R ires IIIX agram asaJ - 000,005,262,5 F ires 0102 ht IX ayadeS artsA - 000,000,521,010102 hT VI niF otO timmuS - 000,005,292,5A ires IIX naiadageP mureP -

36,492,500,000 - (Kerugian )/ keuntungan yang belum direalisasi (95,000,000) -

36,397,500,000 - 69,249,500,000 10,000,000,000

)000,579,363(naigurek nahisiyneP - 68,885,525,000 10,000,000,000

Diperdagangkan:000,000,203,01A ires 1012 ht IIX NLP -

)000,020,301(naigurek nahisiyneP - 10,198,980,000 -

794,794,793,801hisreB kefe-kefE 154,625,943,317

b. Tingkat bunga jangka waktu :2010 2009

Tingkat bunga rata-rata per tahun:%92.7%05.6aisenodnI knaB takifitreS

Obligasi pemerintah%00.21100-RS ireS letiR arageN kukuS -

-%52.01600-RFI ireS letiR arageN kukuS - -%00.017400 RF NUS - -%41.01etaroproC isagilbO

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 63: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 23

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

2010 2009

Jangka waktu:nalub 1 <nuhat 1 < aisenodnI knaB takifitreS

Obligasi pemerintahnuhat 3nuhat 5 >100-RS ireS letiR arageN kukuS -

nuhat 5 >600-RFI ireS letiR arageN kukuS -nuhat 5 >7400 RF NUS -

Obligasi Corporatenuhat 5 >B ires 0102 ht mokleT II isagilbO -nuhat 5 >R ires IIIX agram asaJ -

nuhat 5 <1> F ires 0102 ht IX ayadeS artsA -nuhat 5 <1>0102 hT VI niF otO timmuS -

nuhat 5 >A ires IIX naiadageP mureP -

c.

2010 2009(Rp) (Rp)

794,299,213,92nalub 1 irad gnaruK 144,625,943,317 -nalub 21 - 1 irad hibeL - -nalub 63 - 21 irad hibeL -

-

-nalub 63 irad hibeL794,299,213,92halmuJ 154,625,943,317 -naigurek nahisiyneP - 794,299,213,92halmuJ 154,625,943,317

d.

e.

f.

Keuntungan yang direalisasi dari penjualan efek untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 2.213.375.645 danRp 8.968.917.700.

Penurunan nilai dan efek yang diperdagangkan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 153.000.000

Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar dan seluruhnyaditerbitkan oleh pihak ketiga.

Biaya perolehan setelah amortisasi diskonto dan premium atau bunga dari efek-efek yang dimilikihingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK INA PERDANA

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 64: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana24

7. EFEK-EFEK (Lanjutan)

g.

Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut :2010 2009(Rp) (Rp)

-nuhat lawa odlaS 104,200,835 -

(466,995,000) - Pemulihan penyisihan kerugian - (104,200,835) Saldo akhir tahun (466,995,000) -

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

Kredit disajikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan kualitas terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)

a. Jenis KreditKonsumsi

699,609,381,1awemitsI nagnubuH 1,287,721,643 611,220,743,322agitek kahiP 308,729,156,542 695,531,322nawayrak nad iskeriD 143,701,931

Modal kerja456,704,801,161awemitsI nagnubuH 95,727,413,590 468,317,919,241agitek kahiP 123,095,251,100

Investasi377,916,63awemitsI nagnubuH 152,707,462 640,655,875,96agitek kahiP 58,727,271,024

540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292 )153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)

496,294,470,295hisreB - tiderK halmuJ 581,032,670,916

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian surat berharga dan tersebut cukup untukmenutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga tersebut.

Reklasifikasi dari penyisihan kredit , penempatan pada bank lain dan AYDA

Pada tanggal 4 September 2010 bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang InstrumenKeuangan Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen KeuanganPengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK tersebut telah dilakukan secara propektif tetapi tidak adapengaruh atas penerapan PSAK tersebut dikarenakan pendapatan dan biaya yang bisa diatribusikansecra langsung pada tanggal tersebut masih dibawah limit yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 50.000.000.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Mutasi penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut :

Page 65: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 25

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

b. Sektor Ekonomi2010 2009(Rp) (Rp)

865,224,134,912rotomreb naaradneK 235,573,181,673 819,862,813,04sinsib asaJ 103,660,781,428 770,916,365,28irtsudnI 8,718,213,713 999,229,140,25letoh & narotser ,nagnagadreP 17,412,983,423 438,759,298,65nahamureP 12,678,388,631 770,287,242,5nainatreP 8,178,778,277 349,859,046,31iskurtsnoK 10,144,880,716 667,373,549laisos nanayalep asaJ -

Pengangkutan, pergudangan & komunikasi 91,798,719,398 735,265,33 523,496,891,03nagnabmatreP 24,957,453,281 041,246,223,5nial-niaL 166,504,999,613 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292

)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)

496,294,470,295hisreB - tiderK halmuJ 581,032,670,916

c. Jangka Waktu

1. Berdasarkan periode perjanjian kredit

2010 2009(Rp) (Rp)

Jangka Waktu :479,766,515,593nuhat 1 aggniH 266,173,738,341 084,120,244,35nuhat 2-1 71,736,285,863 767,691,277,901nuhat 5-2 217,204,943,782 428,574,766,93nuhat 5 irad hibeL 32,748,255,306 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292

)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)

496,294,470,295hisreB tiderK halmuJ 581,032,670,916

Klasifikasi kredit dilakukan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur sampai dengan saat jatuhtemponya adalah sebagai berikut :

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Sekitar 59,77% dan 53,25%, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dari kreditmerupakan kredit kepada usaha mikro dan kecil.

Page 66: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana26

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo2010 2009(Rp) (Rp)

Jangka Waktu :105,245,801,5opmet hutaj haleT 6,367,594,510 748,892,839,534nuhat 1 aggniH 317,235,799,171 885,213,286,05nuhat 2-1 125,056,749,439 410,461,801,18nuhat 5-2 111,091,608,310 590,440,065,52nuhat 5 irad hibeL 28,111,471,862 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292

)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)

496,294,470,295hisreB tiderK halmuJ 581,032,670,916

d. Kolektibilitas2010 2009(Rp) (Rp)

534,609,879,555racnaL 522,078,366,646 670,697,215,82susuhK naitahreP malaD 63,209,498,419

Kurang Lancar 97,016,689 980,871,593,5nakugariD 844,580,71 544,184,015,8tecaM 2,461,256,090 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292

)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)

496,294,470,295hisreB tiderK halmuJ 581,032,670,916

Cadangan kerugian penurunan nilai dihitung secara kolektif.

e. Perubahan penyisihan kerugian kredit yang diberikan :2010 2009(Rp) (Rp)

Saldo awal tahun 6,830,552,376 6,244,288,873 882,709,330,6kutnebid gnay naigurek nahisiyneP 1,190,500,000 )106,457,727,3(ukub supahid gnay tiderk sata nahilumeP -

Reklasifikasi aktiva produktif dan non produktif (258,828,728) 495,763,503 Koreksi dari penyisihan kerugian kredit ke(pendapatan)/biaya (2,555,006,984) (1,100,000,000)

153,968,223,6nuhat rihka odlaS 6,830,552,376

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian kredit adalah cukup untuk menutup kerugianyang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit serta telah dihitung berdasarkan ketentuanBank Indonesia.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 67: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 27

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

f. Tingkat bunga rata-rata per tahun2010 2009

%74.51%33.61ismusmoK%45.41%79.41ajrek ladoM%34.61%29.11isatsevnI%22.8%52.9nawayrak nad iskeriD

g.

h.

i.

j.

2010 2009(Rp) (Rp)

725,002,184,2nahamureP 318,661,921 972,460,396,6nairtsudnI 1,992,891,056 827,493,137,4nial-niaL 055,003,354 435,956,509,31tiderK halmuJ 2,575,358,419

)195,515,660,2(naigurek nahisiyneP )445,471,728(

349,341,938,11hisreB tiderK halmuJ 1,748,183,875

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT BANK INA PERDANA

Saldo pembiayaan bersama porsi Bank atas transaksi yang terkait dengan perusahaan tersebut padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 49.601.495.152 dan Rp 40.060.993.511

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk kredit kepada karyawan kunci (pihakhubungan istimewa) merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnyadengan jangka waktu 1 (satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongangaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun sebesar8,72 % pada tahun 2010 dan 8,22% pada tahun 2009.

Rasio kredit bermasalah - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar2,00% dan 0,30%. Rasio kredit bermasalah - kotor pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 2,32% dan 0,44%

Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektorekonomi adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan bersama(joint financing) dan penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan untuk menyalurkan kreditkendaraan bermotor dan mobil masing-masing sebesar Rp 294.900.000.000 danRp 98.000.000.000 diantaranya melalui perjanjian-perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersamamasing-masing dengan PT Bintang Mandiri Finance, PT First Indo American Leasing, PT MagnaFinance, PT Pro Mitra Finance, PT Kembang Delapan Delapan, PT Bima Finance danPT. Artha Asia Finance.

Page 68: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana28

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

k.

l. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:

2010 2009(Rp) (Rp)

204,645,497,6lawa odlaS 6,794,546,402 )000,000,001(ilabmek naamireneP - )000,013,77(higat supahid gnay tiderK -

204,632,716,6rihka odlaS 6,794,546,402

m.

9. PENDAPATAN BUNGA MASIH AKAN DITERIMA

Rincian pendapatan bunga masih akan diterima adalah sebagai berikut:

2010 2009(Rp) (Rp)

618,466,901,3tiderK 3,567,075,323 542,775,035agrahreb taruS 16,666,667

160,242,046,3halmuJ 3,583,741,990

10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini merupakan transaksi atas sisa biaya yang belum diamortisasi, diantaranya biaya sewa bangunankantor, biaya pemeliharaan aset tak berwujud, biaya renovasi gedung dan lain-lain. Saldo pada tanggal31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 6.341.418.040 dan Rp 5.932.570.588.

PT BANK INA PERDANA

Kredit dijamin antara lain dengan deposito, jaminan hipotik, mesin-mesin, kendaraan, piutang usahadan persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah kredit yang dijamin denganjaminan tunai masing-masing sebesar Rp 183.571.008.396 dan Rp 118.551.874.148.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank tidak melanggar ataupun melampaui BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 69: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 29

11. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari :

31 - 12 - 2009 Penambahan Pengurangan/ 31-12-2010nep(pR ghapusan) Rp

Nilai PerolehanPerabotan dan peralatan 9,501,286,300 2,355,778,336 252,700,000 11,604,364,636 Kendaraan 3,915,618,250 2,482,725,000 579,670,000 5,818,673,250

055,409,614,31halmuJ 4,838,503,336 832,370,000 17,423,037,886

Akumulasi PenyusutanPerabotan dan peralatan 6,736,540,616 1,284,997,338 42,466,661 7,979,071,293 Kendaraan 2,308,449,605 771,161,245 579,670,000 2,499,940,850

122,099,440,9halmuJ 2,056,158,583 622,136,661 10,479,012,143

Nilai Buku 4,371,914,329 347,520,449,6

31 - 12 - 2008 Penambahan Pengurangan 31-12-2009pRpR

Nilai PerolehanPerabotan dan peralatan 7,706,452,711 1,794,833,589 - 9,501,286,300 Kendaraan 2,466,993,250 1,448,625,000 - 3,915,618,250

169,544,371,01halmuJ 3,243,458,589 - 13,416,904,550

Akumulasi PenyusutanPerabotan dan peralatan 5,903,018,565 833,522,051 - 6,736,540,616 Kendaraan 2,065,799,677 242,649,928 - 2,308,449,605

242,818,869,7halmuJ 1,076,171,979 - 9,044,990,221

Nilai Buku 2,204,627,719 4,371,914,329

Manajemen yakin tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal neraca.

Aset tetap untuk kendaraan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 5.177.700.000 dan Rp 2.131.500.000kepada Perusahaan Asuransi PT Wahana Tata untuk menutup semua risiko.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinankerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.

2009

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

2010

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 70: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana30

12. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH

Rincian angunan yang diambil alih adalah sebagai berikut :2010 2009(Rp) (Rp)

044,137,053,61hila libmaid gnay nanuga ialiN 2,200,275,985 )057,287,975(ialin nanurunep nahisiyneP (793,368,243)

096,849,077,51halmuJ 1,406,907,742

2010 2009(Rp) (Rp)

589,071,131lauj agraH 1,522,258,000 589,071,131hila libmaid gnay nanuga ialiN 1,263,500,000

- ADYA nalaujnep )igur(/abaL 258,758,000

2010 2009(Rp) (Rp)

342,863,397nuhat lawa odlaS 960,868,243 -nalajreb nuhat nahisiyneP 270,000,000

Reklasifikasi ke penyisihan kredit dan surat berharga (213,585,493) (437,500,000)

057,287,975nuhat rihka odlaS 793,368,243

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "PenilaianKualitas Aktiva Bank Umum", yang berlaku efektif satu tahun setelahnya untuk agunan yang diambilalih, Bank diwajibkan melakukan penyisihan kerugian terhadap agunan yang diambil alih, sesuaidengan persentase penyisihan yang telah ditetapkan.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alihpada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin terjadi.

Perubahan penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut :

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Tahun 2010 terdapat penambahan agunan yang diambil alih sebesar Rp 14.281.626.440 yang dicatatberdasarkan Nilai Realisasi Bersih (Net Realiseble Value) yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangiestimasi biaya pelepasan.

Pada tahun 2010 dan 2009 Bank telah menjual agunan yang diambil alih dengan rincian sebagai berikut :

Page 71: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 31

13. ASET LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)

Lebih bayar pajak penghasilan (lihat catatan 17) 1,569,815,399 1,238,686,987 798,826,295dujuwreb kat tesA 838,974,677 000,637,212nanimaj naroteS 232,736,000 000,955,87okgnarep nad iaretam nakatec gnaraB 76,063,000 249,440,66agrahreb rilumroF 55,899,128 053,424,403rotnak napakgnelreP 180,051,427 029,407,545,2nial-niaL 616,098,99

805,319,963,5 halmuJ 2,722,301,835

14. KEWAJIBAN SEGERA

Rincian kewajiban segera pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :2010 2009(Rp) (Rp)

333,125,242gnirilk anad napitiT 285,568,909 038,343,402amasreB MTA anad refsnarT 164,828,435 441,140,72nopeleT nad kirtsiL 19,539,882

703,609,374 halmuJ 469,937,226

Aset tak berwujud merupakan software data base yang digunakan oleh Bank.

Lain-lain sebesar Rp. 1.112.500.000 merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rencana IPO dan telahdiselesaikan oleh Pemegang Saham pada tanggal 5 Januari 2011.

Perlengkapan kantor merupakan uang muka atas perolehan perlengkapan kantor.

Lebih bayar pajak pengasilan tahun 2009 merupakan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2008(lihat Catatan 17) dan sudah diterima tahun 2010 sebesar Rp 1.088.615.563 sesuai SKPLB No.00070/406/08/073/10 tanggal 28 April 2010 dan sisanya dibebankan di tahun berjalan.

Setoran jaminan merupakan uang muka atas sewa kantor.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 72: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana32

15. SIMPANAN

2010 2009(Rp) (Rp)

Giro860,831,428,8awemitsi nagnubuh kahiP 5,723,560,559 153,453,716,03agitek kahiP 69,583,081,816

Tabungan156,646,510,11awemitsi nagnubuh kahiP 10,533,941,610 039,825,630,88agitek kahiP 70,797,432,276

Deposito618,095,427,16awemitsi nagnubuh kahiP 23,634,980,711 026,903,522,116agitek kahiP 542,526,126,858

Jumlah 811,443,568,436 722,799,123,830

a Giro dalam rupiah terdiri dari :

BankPihak ketiga - 350,913,182

281,319,053 - halmuJ buS

Bukan BankSaldo kredit rekening pinjaman - pihak ketiga 4,295 44,321,505 Pihak hubungan istimewa 8,824,138,068 5,723,560,559 Pihak ketiga 30,617,350,057 69,187,847,129

024,294,144,93halmuJ buS 74,955,729,193

024,294,144,93 halmuJ 75,306,642,375

b. Tabungan dalam rupiah terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)

Bukan BankPihak hubungan istimewa

026,078,432,4anadreP- - -anibaT- 4,656,356,854 219,973,95retniP- 11,942,298 161,518,917,6fitukeskE - anibaT- 5,865,642,458 859,085,1uknagnubaT-

156,646,510,11halmuJ - buS 10,533,941,610

Tingkat bunga per tahun atas giro berkisar sebesar 1% sampai dengan 5 % pada tahun 2010 dansebesar 1% sampai dengan 8,5% pada tahun 2009.

Terdapat giro yang dijaminkan sebagai jaminan Bank Garansi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesarRp 248.000.000.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 73: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 33

15. SIMPANAN (Lanjutan)

Pihak ketiga367,696,368,04anadreP- - 633,147,515,33anibaT- 61,318,990,186 242,763,626,1retniP- 124,406,181 034,663,129,4awsisahaM - anibaT- 4,134,360,084 950,559,179,6fitukeskE - anibaT- 5,219,675,825

137,402,100 - 039,825,630,88halmuJ - buS 70,797,432,276

185,571,250,99 halmuJ 81,331,373,886

c. Deposito dalam Rupiah terdiri dari2010 2009(Rp) (Rp)

Bank-awemitsi nagnubuh kahiP - -agitek kahiP 5,200,000,000 -halmuJ - buS 5,200,000,000

Bukan Bank618,095,427,16awemitsi nagnubuh kahiP 23,634,980,711 026,903,522,116agitek kahiP 542,526,126,858 634,009,949,276halmuJ - buS 566,161,107,569

634,009,949,276 halmuJ 571,361,107,569

Jumlah simpananKlasifikasi jangka waktu deposito berdasarkan periode deposito adalah sebagai berikut :

2010 2009(Rp) (Rp)

Jangka waktu299,518,219,355nalub 1 471,345,711,474 131,974,346,15nalub 3 63,417,710,139 391,016,181,81nalub 6 7,861,818,255 592,404,245,72nalub 21 23,117,763,321 528,095,966,12llaC nO otisopeD 5,618,113,380

634,009,949,276halmuJ 571,361,116,569

PT BANK INA PERDANA

Deposito yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sebesarRp 184.801.057.560 pada tahun 2010 dan sebesar Rp 118.551.874.148 pada tahun 2009.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tidak terdapat tabungan yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan2009.

Tingkat bunga per tahun atas tabungan berkisar sebesar 0% sampai dengan 5% pada tahun 2010dan sebesar 1% sampai dengan 8% pada tahun 2009.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 74: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana34

15. SIMPANAN (Lanjutan)

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN

2010 2009(Rp) (Rp)

310,255,205,2oriG 350,913,182 673,557,102,11otisopeD 000,000,002,5

Jumlah 13,704,307,389 5,550,913,182

a. GiroTingkat bunga per tahun untuk giro berkisar sebesar 6,43% untuk tahun 2010 dan 1,25% untuk tahun2009

b. Deposito2010 2009(Rp) (Rp)

1. Berdasarkan periode deposito berjangka673,557,100,11nalub 1 5,200,000,000 000,000,002nalub 3 -

11,201,755,376 000,000,002,5

2010 2009(Rp) (Rp)

2. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 11,101,755,376 000,000,002,5

000,000,001nuhat 5 nagned iapmas nalub 1 >

11,201,755,376 000,000,002,5

17. PERPAJAKANHutang pajak terdiri dari :

2010 2009(Rp) (Rp)

Pajak Penghasilan200,061,12932 nad )2( 4 lasaP 833,506,564 999,445,3512 lasaP 65,386,813 125,137,57252 lasaP 457,071,998 -92 lasaP 1,420,086,047 990,711,31ialiN nahabmatreP kajaP -

Jumlah 1,263,553,620 2,776,051,422

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 7,93% pada tahun 2010 dan 8,15% pada tahun2009.

Simpanan dari bank lain dalam Rupiah seluruhnya merupakan tranksaksi dengan pihak ketiga, terdiri dari:

Tingkat bunga per tahun atas deposito berjangka berkisar antara 6,75% sampai dengan 8,5% padatahun 2010 dan antara 6,75% sampai dengan 11,33% pada tahun 2009.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANA

Page 75: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 35

17. PERPAJAKAN (Lanjutan)

2010 2009(Rp) (Rp)

Laba sebelum manfaat (beban)156,006,873,9nalisahgneP kajaP 19,539,122,066

Beda Waktu:- tesa naigurek )nahilumep( nahisiyneP 360,500,000 245,712,323 nawayrak ajrek nalabmi )nahilumep( ayaiB 128,037,831

Beda Tetap :154,005,962aggnat hamur ayaiB 907,439,15 053,460,27haidah nad nagnabmuS 38,639,065 052,606,83ffats naaradnek natusuyneP - 225,881,361kajap ayaiB - 000,050,892adned-adneD -

667,722,345,01laksif abaL 20,118,233,671 Kompensasi kerugian fiskal

-aynmulebes nuhat -

667,722,345,01laksif abaL 20,118,233,671

000,822,345,01natalubmep - laksif abaL 20,118,233,000

Beban pajak penghasilan 2,635,807,000 5,633,105,240 Dikurangi :

)993,226,502,4(52 lasap nalisahgnep kajaP (4,213,019,193)

Kurang (lebih) bayar pajak penghasilan (1,569,815,399) 1,420,086,047

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laba fiskal untuk tahun 2010 akan dilaporkaan dalam Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) dan tahun 2009telah dilaporkan dalam SPT oleh Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak.

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) Pajak Penghasilan seperti yang disajikan dalamlaporan laba rugi dengan taksiran laba fiskal Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PT BANK INA PERDANA

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Berdasar Undang-undang No. 36 Tahun 2008 terdapat perubahan tarif pajak penghasilan darisebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009dan 25% untuk tahun fiskal 2010.

Page 76: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana36

17. PERPAJAKAN (Lanjutan)

2010 2009(Rp) (Rp)

Penyisihan Kerugian:-agrahreb taruS 26,050,209 -nakirebid gnay tiderK 4,865,144 )462,571(nial knab adap natapmeneP 352,682 )473,693,35(hila libmaid gnay nanugA (472,706,093) )057,393,1(isnejnitnok nad nemtimok naigurek isamitsE 1,393,750

-patet tesa natusuyneP (152,658,241) 683,408,08ajrek nalabmi nabeB 32,009,458

Jumlah 25,838,998 (560,693,091)

Aset Pajak Tangguhan adalah sebagai berikut: 2010 2009(Rp) (Rp)

Penyisihan kerugian:886,549,441hila libmaid gnay nanugA 198,342,061 -isnejnitnok nad nemtimok naigurek isamitsE 1,393,750 -nial knab natapmeneP 175,264 518,212,861nawayrak ajrek nalabmI 034,804,78

Jumlah 313,158,503 287,319,505

18. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

2010 2009(Rp) (Rp)

000,000,842isnaraG knaB 557,500,000

248,000,000 - Estimasi kerugian - 5,575,000

Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yangtelah dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dipenuhinyakewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun 2009tergolong lancar.

Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhanadalah sebagai berikut:

Estimasi kerugian tahun 2010 atas bank garansi tidak dibentuk karena dijamin dengan kas (cash)

Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kreditadalah sebagai berikut:

Page 77: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 37

19. BUNGA MASIH HARUS DIBAYAR

Rincian bunga masih harus dibayar adalah sebagai berikut:

2010 2009(Rp) (Rp)

529,982,623,2akgnajreb otisopeD 1,981,305,387 779,404,04nial knab irad nanapmis - otisopeD 23,810,959 260,104,571KMK oriG - 469,590,245,2halmuJ 2,005,116,346

20. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

Kewajiban lain-lain terdiri dari:

2010 2009(Rp) (Rp)

-nakhuggnatid natapadneP 190,416,667 850,354,825nial-niaL 455,884,725 850,354,825halmuJ 646,301,392

21. IMBALAN KERJA KARYAWAN

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003(UU Tenaga Kerja) tertanggal 25 Maret 2003, Bank melakukan penyisihan untuk melakukan estimasikewajiban manfaat karyawan sebagai tambahan atas manfaat yang telah tersedia dalam program danapensiun iuran pasti tersebut di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan UU TenagaKerja untuk dibayarkan kepada karyawan.

Berdasarkan kebijakan Bank, umur pensiun normal adalah 56 tahun. Jumlah karyawan yang memenuhipersyaratan manfaat di atas adalah 241 dan 180 karyawan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

Rincian di bawah ini merupakan ringkasan komponen beban imbalan kerja - bersih yang di akui padalaporan laba rugi dan kewajiban imbalan pasca kerja yang dicatat pada neraca, yang dihitung denganmenggunakan metode "Projected-Unit of Credit" oleh aktuaris independen PT Kompujasa AktuariaIndonesia, sesuai laporannya tertanggal 8 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan tertanggal 29 Januari 2010untuk tahun 2009.

Page 78: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana38

21. IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

2010 2009(Rp) (Rp)

470,503,810,1inik asaj ayaiB 209,160,298 338,241,654agnub ayaiB 417,210,083 701,475,41ulal asaj ayaib isasitromA 14,574,107 )274,408,772(margorp tesa irad nakparahid gnay lisaH (235,586,018)

-nemliatruk naigurek/)nagnutnueK( (66,473,633)

Jumlah 1,211,217,542 1,021,786,441

Rincian kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2010 2009(Rp) (Rp)

Nilai kini kewajiban 640,878,863 344,996,189 Biaya jasa lalu yang

)249,286,08(isasitromaid muleb (95,257,049) Kerugian aktuaria

933,556,211isasitromaid muleb gnay 99,894,578 Kewajiban imbalan kerja lainnya - -

062,158,276halmuJ 349,633,718

Rekonsiliasi kewajiban yang diakui neraca per 31 Desember 2010 dan 2009:2010 2009(Rp) (Rp)

Saldo awal tahun 349,633,718 221,595,887 245,712,112,1nalajreb nuhat ajrek nalabmi ayaiB 1,021,786,441 -nahilagneP taafnam narayabmeP (5,748,610) )000,000,888(nakrayabid gnay narui (888,000,000)

062,158,276nuhat rihka odlaS 349,633,718

Mutasi beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan2009 adalah sebagai berikut:

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 79: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 39

21. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

2010 2009(Rp) (Rp)

nuhat rep %11nuhat rep % 5,9otnoksid takgniTnuhat rep %8nuhat rep %8ijag nakianek takgniT

65nuisnep aisU 56 9991 IMT9991 IMTnaitamek takgniT

22. MODAL SAHAM

31 DESEMBER 2010Jumlah Saham

Ditempatkan dan PersentaseDisetor Penuh Pemilikan Jumlah

000,027,621ayraK amirP amsirahK TP 99 126,720,000,000 000,082,1ajajdiW ikO 1 1,280,000,000

Jumlah 128,000,000 100 128,000,000,000

31 DESEMBER 2009Jumlah Saham

Ditempatkan dan PersentaseNama Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

658,409,221ayraK amirP amsirahK TP 69 122,904,856,000 441,590,2amatU iskaretnI aideM TP 2 2,095,144,000

Perkumpulan Sekolah Kristen Jakarta 1,000,000 1 1,000,000,000 000,000,1oriwarP ardnenitkaB 1 1,000,000,000

Majelis Pusat Pendidikan Kristen di Indonesia 1,000,000 1 1,000,000,000

000,000,821halmuJ 100 128,000,000,000

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 45 tanggal 31 Desember 2007 dibuatdihadapan Winanto Wiryotani, SH. M.Hum. Notaris di Jakarta, modal dasar bank sebesarRp 400.000.000.000 terbagi atas 400.000.000 saham dengan nominal Rp 1.000 per saham. Dari modaldasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 128.000.000 saham dengan nilai nominalRp 128.000.000.000 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai Surat No.10/88/DPB1/Rahasia tanggal 9 Mei 2008.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja karyawan padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009adalah sebagai berikut:

Page 80: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana40

22. MODAL SAHAM (Lanjutan)

23. SALDO LABA CADANGAN UMUM

24. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga terdiri dari : 2010 2009(Rp) (Rp)

453,330,319,28nakirebid gnay tiderK 65,758,840,273 529,881,529,7ikilimid gnay agrahreb tarus-taruS 18,539,681,554 411,367,247,5nial knab adap natapmeneP 2,221,466,179

Jumlah 96,580,985,393 86,519,988,006

25. BEBAN BUNGA

Rincian beban bunga terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)

837,804,132,54 otisopeD 43,714,937,336 778,075,098,1 oriG 5,187,458,376 503,249,334,3nagnubaT 3,233,172,592 198,642,007nial knab adap oriG 311,452,185 -agrahreB taruS 2,295,655

118,861,652,15halmuJ 52,449,316,144

Berdasar Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.14 tanggal 10 Desember 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan saham PT KharismaPrima Karya sebanyak 1.280.000 saham kepada Tuan Oki Widjaja.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang saham No. 33 tanggal 15 Oktober 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan 2.095.144 saham milikPT Media Interaksi Utama ke PT Kharisma Prima Karya.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang saham No.24 tanggal 24 agustus 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan 1.000.000 saham milikPT Baktinendra Prawiro ke PT Kharisma Prima Karya.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang saham No. 20 tanggal 11 Juli 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan 1.000.000 saham milikPerkumpulan Sekolah Kristen dan 1.000.000 saham milik Majelis Pusat Pendidikan Kristen di Indonesiake PT Kharisma Prima Karya.

PT BANK INA PERDANA

Pada tahun 2010 terjadi perubahan kepemilikan modal saham sebagai berikut:

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Saldo cadangan umum sebesar Rp 1.920.386.917 merupakan saldo cadangan yang berasal dari saldolaba tahun 1994 sebesar Rp 836.755.074 dan laba tahun 2007 sebesar Rp 1.083.631.843.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 81: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 41

26. BEBAN KARYAWAN

Rincian beban tenaga kerja terdiri dari: 2010 2009(Rp) (Rp)

786,077,987,61iawagep ijaG 12,440,741,066 452,111,673,2nial-niaL 2,016,941,540

Jumlah 19,165,881,941 14,457,682,606

27. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:2010 2009(Rp) (Rp)

901,150,908,8asaj nad gnaraB 6,272,345,972 224,004,982,2isomorP 3,246,091,560 507,047,426,4aweS 3,398,300,281 209,956,795,1isnarusA 1,391,188,208 385,851,650,2)11 natatac tahil( patet tesa natusuyneP 1,076,171,979 603,277,279nahitalep nad nakididneP 682,977,470 765,938,078nakiabrep nad naarahilemeP 647,644,638 604,516,863dujuwreb kadit tesa isasitromA 353,425,087 642,938,88kajaP 48,490,934 580,566,633,1nial-niaL 829,615,893

Jumlah 23,014,742,331 17,515,153,057

28. LABA PER SAHAM

Rincian laba per saham adalah sebagai berikut:2010 2009(Rp) (Rp)

Laba bersih 6,768,632,649 13,345,323,735 Jumlah saham 128,000,000 128,000,000

Laba per saham 53 104

29. KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

2010 2009Rincian kewajiban komitmen dan kontinjensi terdiri dari: (Rp) (Rp)

Kewajiban Komitmen:Fasilitas kredit yang belum ditarik

)647,734,881,1(awemitsi nagnubuh kahiP 8,162,938,392 )186,603,523,02(agitek kahiP 16,018,699,856

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANA

Page 82: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana42

29. KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

Tagihan Kontinjensi:Bunga dalam penyelesaian

-awemitsi nagnubuh kahiP - 123,061,552,1agitek kahiP 979,952,102

Aset dihapusbukukan-tiakret kahiP - 204,632,716,6tiakret kadit kahiP 6,794,546,402 434,289,268aynniaL

Kewajiban kontinjensi :Bank Garansi

000,000,006tiakret kahiP )000,000,842(tiakret kadit kahiP 1,317,500,000

)072,563,620,31(isnejnitnoK nad nemtimoK halmuJ 33,094,944,629 Penyisihan penghapusan

Fasilitas kredit yang belum ditarik - - -isnarag knaB 5,575,000 - 5,575,000

Bank garansi tahun 2010 dijamin dengan kas (cash collateral) lihat catatan 18

30. MANAJEMEN RISIKO

Pelaksanaan penilaian risiko oleh satuan kerja manajemen risiko adalah sebagai berikut:

Risiko Kredit

Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, terdapat risiko bawaan dalam setiap kegiatanBank, antara lain dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risikohukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan. Untuk itu Bank telah mengimplementasikansuatu Risk Management Framework terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi,organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapatdikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.

Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Bank telah menyusun ketentuan mengenai Credit Risk Rating (CRR) serta telah dilakukan evaluasi dan roll out. Perhitungandefault probability tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan (PPAP),modal (capital at risk), pricing, alokasi capital dan manajemen portofolio.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANA

Menunjuk peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubahdalam PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi BankUmum, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahaspermasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 83: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 43

30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

Risiko Pasar

Risiko Operasional

Risiko Likuiditas

Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risikosuku bunga dan risiko Surat Berharga (Bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit,khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut, antara lain adalah counterparty limit dan positionlimit. Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauanrisiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.

Manajemen risiko kredit terdiri dari: pengendalian risiko kredit yang bertujuan membatasi kredit padadebitur dan usaha yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif dan pemberiankredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat,berskala dan terus menerus pada kreditnya yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan,sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satupengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan EarlyWarning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secaradini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjamansecara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut efektif.

Risiko likuiditas adalah risiko di mana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabahmaupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan pada waktunya. Pengukuran risiko likuiditasdilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan kas keluar dari Bank, kemudianmengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen/ kontinjensi

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK INA PERDANA

Pemantauan risiko operasional yang selama ini dilakukan dengan memanfaatkan laporan audit internsecara bertahap akan digantikan dengan Database Bank yang disusun berdasarkan 6 kategori risiko,yaitu: Proses Kredit, Proses non kredit, Proses Treasury, Human Fraud, Sistem/Teknologi Informasi danExternal Events dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat konsolidasi secara sistematis dansentralistis data risiko operasional. Data dalam Database merupakan bahan bagi analisis dan penetapanprofil risiko operasional dan menjadi dasar bagi model prediktif risiko operasional.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Sesuai dengan tahap pengembangannya, pengendalian risiko operasional pada saat ini lebih ditekankanpada penyempurnaan kebijakan dan prosedur, peningkatan pengetahuan pekerja melalui pelatihansecara berkala, pengawasan internal serta peningkatan kesadaran dan biaya risiko pada seluruh jajaranmanajemen dan karyawan Bank. Pada saat ini sedang disempurnakan fungsi, tugas dan tanggung jawabmanajemen risiko operasional.

Pengukuran juga memerlukan analisa kualitatif, salah satu faktornya adalah pengaruh reputasi Bank.Pengendalian dilakukan dengan menyusun rencana pendanaan darurat untuk menghindari terjadinyakesulitan likuiditas yang dapat mengakibatkan Bank mengalami kegagalan pembayaran kepadacounterparty.

Page 84: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana44

30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Risiko Hukum

Risiko Reputasi

Risiko Strategik

Risiko Kepatuhan

31. INFORMASI TAMBAHAN

a.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkaitdengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.

Risiko strategik adalah risiko yang terkait dengan keputusan bisnis jangka pendek dan jangka panjangyang diambil Bank.

Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat EdaranBank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/23/DPNP tanggal 29 Desember 2003.

Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bankuntuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan BankIndonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 lebih jauh mewajibkan bank-bank di Indonesiadengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitunganrasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaanmodal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, berlaku 18 bulan sejakperaturan ini ditetapkan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakanperaturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara laindisebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, ataukelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak

PT BANK INA PERDANA

Sebagai parameter penilaian tingkat risiko hukum adalah kasus-kasus hukum yang sedang ditanganidan tuntutan dari nasabah.

Sebagai parameter penilaian tingkat risiko adalah keluhan nasabah ditinjau dari frekuensi dan substansikeluhan, akses Bank terhadap Pasar Uang Antar Bank dan tingkat pertumbuhan produk Bank.

Sebagai parameter penilaian tingkat risiko adalah pencapaian rasio-rasio pokok yang mencerminkankinerja Bank dan prospek Bank di masa yang akan datang.

Sebagai parameter penilaian tingkat risiko adalah pembayaran denda, pembatasan aktifitas usaha ataupenurunan reputasi bank akibat melanggar atau tidak mematuhi peraturan yang berlaku.

Page 85: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 45

31. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)

a.

2010 2009I. Komponen Modal

A. Modal Inti

000,821 000,821 rotesiD ladoM.1 2. Cadangan tambahan modal

a. Tambahan modal disetor029,1 029,1 mumU nagnadaC .b

c. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaaannya (18,450) (32,356) setelah diperhitungkan pajak (100%)d. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) 3,371 6,953

- ladom narotes anaD .e

Jumlah 114,841 104,517

B. Modal Pelengkap

4,398 4,259 119,239 108,776

738,264 134,224 II - 296,45 III

477,123 462,837 - 213,3 VI

480,435 462,837

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 28.23% 23.50%(Dengan memperhitungkan risiko kredit)

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 24.99%(Dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional)

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 24.82%(Dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar)

V. 8.00% 8.00%

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajibanpenyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.

Modal yang diwajibkan

(maksimum 100% dari Modal Inti) Cadangan UmumPenyisihan Kerugian Aset Produktif/PPAP (maksimum)

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) PasarTotal Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) KreditTotal Modal Inti dan Modal Pelengkap

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masingsebesar dan 23,50% dengan rincian sebagai berikut:

Page 86: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana46

31. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)

b.

c.

d.

e.

f.

32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

2010 2009Aset

324,439,823,261tiderK 97,167,842,695

Kewajiban860,831,428,8oriG 5,723,560,559 156,646,510,11 nagnubaT 10,533,941,610 618,095,427,16otisopeD 23,634,980,711

Jumlah 81,564,375,535 39,892,482,880

Sifat hubungan istimewa

Persentase simpanan dari pihak yang hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagaiberikut:

2010 2009

%87.0%60.1oriG%34.1%33.1 nagnubaT%22.3%34.7otisopeD

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BatasMaksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalahperusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupuntidak langsung dengan bank.

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari:

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, Rasio untukkredit non-performing adalah setinggi-tingginya 5% dari jumlah kredit yang diberikan oleh Bank.

Rasio modal inti terhadap total Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 31 Desember 2010dan 2009 adalah masing-masing sebesar 24,82% dan 22,58%. ( sudah termasuk risiko kredit, risikooperasional dan risiko pasar)

Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 1,65% dan 0,32%.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 73,74% dan 81,33%.

Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dihitung oleh Manajemen Bank adalah masing-masingsebesar 2,33 % dan 2,25%.

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Persentase kredit pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebesar17,13% dan 11,48% masing-masing untuk pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Page 87: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 47

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN

(dalam jutaan)

Sampai > 1 Bulan > 1 TahunDeng halmuJiapmaSiapmaSna1 bulan Dengan Dengan

3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain

Aset763,9saK - - - - 9,367

Giro pada Bank Indonesia 62,336 - - - - 62,336 Giro pada Bank Lain Dikurangi Penyisihan 375 - - - - 375

- 137,858 - - - - 137,858

Efek-efek Dikurangi Peny -nahisi 29,313 15,214 63,871 - 108,398 Kredit yang diberikan Dikurangi Penyisihan 56,212 359,821 134,565 35,336 6,140 592,074 Pendapatan bunga masih harus diterima 3,640 - - - - 3,640 Biaya dibay -akumid ra - - - 6,341 6,341 Aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan - - - - 6,944 6,944

- - - - - 15,771 15,771

Aset pajak tangg -nahu - - - 313 313 -nial-nial tesA - - - 5,370 5,370

887,962tesA halmuJ 389,134 149,779 99,207 40,879 948,787

Kewajiban dan Ekuitas

555,857nanapmiS 52,862 - - 27 811,444 406,31nial knab irad nanapmiS 100 13,704

Hutang paj 362,1ka - - - - 1,263 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - - - - - - Bunga masih harus dibay 245,2ra - - - - 2,542 Kewaj 474nial-nial nabi - - - 529 1,003 Imbalan kerja kary 376nawa - - - - 673

111,777nabijawek halmuJ 52,962 - - 556 830,629

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun 2010

Agunan yang diambil alih dikurangi penyisihanpenurunan aktiva

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Penempatan pada Bank Indonesia dikurangibunga belum diamortisasi

Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitungsejak tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Page 88: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana48

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)

halmuJiapmaSiapmaSnagneD1 bulan Dengan Dengan

3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain

Ekuitas

Modal saham - nilai saham Rp. 1.000Modal dasar - 400.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh - 128.000.00 128,000 - - - - 128,000 Modal disetor lainnya

368 863 - - Saldo laba (rugi)

Telah ditentukan penggunaannya 1,920 - - - - 1,920 Belum ditentukan penggunaannya (11,394) - - - - 11,394-

851,811hisreB - satiukE halmuJ - - - - 118,158

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 895,269 52,962 - - 556 948,787

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kerugian yang belum direalisasi atas perubahannilai wajar investasi keuangan yang tersediauntuk dijual

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 89: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 49

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)

(dalam jutaan)

Sampai > 1 Bulan > 1 TahunDeng halmuJiapmaSiapmaSna1 bulan Dengan Dengan

3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain

Aset917,6saK - - - - 6,719

Giro pada Bank Indonesia 33,038 - - - - 33,038 Giro pada Bank Lain Dikurangi Penyisihan 69 - - - - 69

52,570 - - - - 52,570 Efek-efek Dikurangi Penyisihan 154,626 - - - - 154,626 Kredit yang diberikan Dikurangi Penyisihan 15,852 93,787 232,924 27,840 210,630 581,033 Pendapatan bunga masih harus diterima 3,584 - - - - 3,584 Biaya dibay -akumid ra - - - 5,933 5,933 Aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan - - - - 4,372 4,372

- - - - 1,407 1,407 Aset pajak tangg -nahu - - - 287 287

-nial-nial tesA - - - 2,723 2,723

854,662tesA halmuJ 93,787 232,924 27,840 225,352 846,361

Kewajiban dan Ekuitas

385,274nanapmiS 63,418 23,118 - 163,680 722,799 002,5nial knab irad nanapmiS - - - 351 5,551

Hutang paj 653,1ka 1,420 - - - 2,776 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 6 - - - - 6 Bunga masih harus dibay 500,2ra - - - - 2,005 Kewaj 074nial-nial nabi - - - 646 1,116 Imbalan kerja kary 053nawa - - - - 350

079,184nabijawek halmuJ 64,838 23,118 - 164,677 734,603

PT BANK INA PERDANA

tahun 2009

Penempatan pada Bank Indonesia dikurangibunga belum diamortisasi

PT BANK INA PERDANA

Agunan yang diambil alih dikurangi penyisihanpenurunan aktiva

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 90: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana50

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)

halmuJiapmaSiapmaSnagneD1 bulan Dengan Dengan

3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain

Ekuitas

Modal saham - nilai saham Rp. 1.000Modal dasar - 400.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh - 128.000.00 128,000 - - - - 128,000 Modal disetor lainnyaKerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai

Saldo laba (rugi)Telah ditentukan penggunaannya 1,920 - - - - 1,920 Belum ditentukan penggunaannya (18,162) - - - - 18,162-

857,111hisreB - satiukE halmuJ - - - - 111,758

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 593,728 64,838 23,118 - 164,677 846,361

34. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Posisi aset dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan)

Dolar DolarHongkong Amerika Yen Dolar Dolar

Serikat Euro Eropa Jepang Australia Singapura JumlahAset

96354106418511saK

Dolar DolarHongkong Amerika Yen Dolar Dolar

Serikat Euro Eropa Jepang Australia Singapura JumlahAset

7435425206233saK

Tahun 2010

Tahun 2009

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK INA PERDANA

PT BANK INA PERDANA

Page 91: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 51

35. INFORMASI SEGMEN

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:2010

DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah

PENDAPATAN765,221,918,29agnub natapadneP 3,761,862,826 96,580,985,393

Pendapatan bunga dan komisi 3,007,737,623 216,600,769 3,224,338,392

Hasil713,061,928,31nemges lisaH (4,794,266,438) 9,034,893,879

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 14,314,139,702 (4,935,539,051) 9,378,600,651 996,171,407,11hisreb )igur( abaL (4,935,539,051) 6,768,632,648

INFORMASI LAINNYAAsetPenempatan pada bank Indonesia 137,857,883,192 - 137,857,883,192

794,794,793,801hisreb kefe-kefE - 108,397,497,497 Kredit - bersih 550,232,693,146 41,841,799,548 592,074,492,694

670,838,710,4hisreb - patet tesA 2,926,187,667 6,944,025,743 578,363,859,59aynnial tesA 7,554,963,594 103,513,327,469

Jumlah Aset 896,464,275,786 52,322,950,809 948,787,226,595

Kewajiban147,185,372,377nanapmiS 38,169,986,695 811,443,568,436 673,557,102,11nial knab irad nanapmiS 2,502,552,013 13,704,307,389 897,260,722,5aynnial nabijaweK 253,797,411 5,480,860,209

Jumlah Kewajiban 789,702,399,915 40,926,336,119 830,628,736,034

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) dandi luar DKI Jakarta.

PT BANK INA PERDANA

Page 92: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana52

35. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

2009DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah

PENDAPATAN398,392,829311,496,195,58agnub natapadneP 86,519,988,006

Pendapatan bunga dan komisi 4,690,745,942 120,252,150 4,810,998,092

Hasil)942,442,104,5(620,923,866,42nemges lisaH 19,267,084,777

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 21,566,101,235 (2,026,979,169) 19,539,122,066 )961,979,620,2(409,203,273,51hisreb )igur( abaL 13,345,323,735

INFORMASI LAINNYAAsetPenempatan pada bank Indonesia 52,570,087,346 - 52,570,087,346

-713,349,526,451hisreb kefe-kefE 154,625,943,317 Kredit - bersih 566,702,872,104 14,329,798,812 581,032,670,916

907,639,730,1026,779,333,3hisreb - patet tesA 4,371,914,329 355,285,847,1865,113,110,25aynnial tesA 53,759,894,121

470,813,611,71559,191,442,928tesA halmuJ 846,360,510,029

Kewajiban768,628,408,23369,692,499,986nanapmiS 722,799,123,830 000,000,002,5281,319,053nial knab irad nanapmiS 5,550,913,182 214,554,471296,951,870,6aynnial nabijaweK 6,252,615,104

Jumlah Kewajiban 696,423,369,837 38,179,282,279 734,602,652,116

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bank tidak menyajikan segmen berdasarkan usaha karena kegiatan usaha utama Bank hanyamemberikan kredit kepada debitur.

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Page 93: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 53

36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

a. Maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007;b. Maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008.

37. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU

- Efektif yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2010PSAK 26 (Revisi 2008) : Biaya PinjamanPSAK 50 (Revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Penyajian dan PengungkapanPSAK 55 (Revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan PengukuranPPSAK No 1 : Pencabutan PSAK 32 : Akuntansi Pengusahaan Hutan, PSAK 35 : Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi dan PSAK 37 : Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol PPSAK No: Pencabutan PSAK 41 : Akuntansi Waran dan PSAK 43 : Akuntansi Anjak Piutang PPSAK No 3 :Pencabutan PSAK 54 : Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah PPSAK No 4 :Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000) : Akuntansi Perbankan, PSAK 42 : Akuntansi PerusahaanEfek dan PSAK 49 : Akuntansi Reksadana

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26Desember 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22Desember 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito,sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakansimpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuksetiap nasabah pada suatu Bank adalah:

Berikut ini ikhtisar revisi Standar Akuntansi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia sampai dengan tanggal laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektifadalah sebagai berikut :

PPSAK No 5 : Pencabutan ISAK 6 : Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Revisi 1999)tentang Instrumen Derivatif melekat pada Kontrak Dalam Mata Uang Asing.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yangdijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksipasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir padatanggal 22 Desember 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan inimerupakan penegasan dari ketentuan dalam keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilaisimpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp 100.000.000, diubah menjadi maksimumRp 2.000.000.000.

Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesarRp 1.375.343.500 dan Rp 1.237.390.166.

PT BANK INA PERDANA

Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, depositoberjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima,letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi,standby letters of credits, performances bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalamkeputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkaitdengan Bank.

Page 94: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana54

37. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU (Lanjutan)

- Efektif yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2011PSAK 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan KeuanganPSAK 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus KasPSAK 4 (Revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan TersendiriPSAK 5 (Revisi 2009) : Segmen OperasiPSAK 12 (Revisi 2009) : Bagian Partisipasi dalam Ventura BersamaPSAK 15 (Revisi 2009) : Investasi pada Entitas AsosiasiPSAK 25 (Revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan KesalahanPSAK 48 (Revisi 2009) : Penurunan Nilai AsetPSAK 57 (Revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset KontinjensiPSAK 58 (Revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikanSAK ETAP : Entitas Tanpa Akuntabilitas PublikISAK 7 (Revisi 2009) : Konsolidasi Entitas Bertujuan KhususISAK 9 : Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Restorasi dan Kewajiban Serupa.ISAK 10 : Program Loyalitas PelangganISAK 11 : Distribusi Aset Non kas Kepada PemilikISAK 12 : Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Non moneter oleh Venturer

38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA

Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Birawa NatapradjaKomisaris Independen : Hari SugihartoKomisaris Independen : Denny Susilo

PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Berdasarkan Risalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Januari 2011, yangdinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 15 tanggal yang sama, yang dibuatdi hadapan Winanto Wiryomartani SH, M. Hum, Notaris di Jakarta, para pemegang saham mengangkatkembali Tuan Denny Susilo sebagai Komisaris Independen. Sehingga susunan Dewan Komisaris danDireksi setelah pengangkatan tersebut adalah sebagai berikut:

PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar Akuntansi, Interprestasi dan Pencabutan Standar Akuntansi yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

Sebagaimana dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

Direksi:BM ,amatariW idA .rI :amatU rutkeriD A

Direktur Kepatuhan : Budiarto SantosoatnanaH iwedaniW :rutkeriD

39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Bank bertanggungjawab dalam mempersiapkan laporan keuangan yang telah diselesaikandan disetujui pada tanggal 31 Maret 2011.

Page 95: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana 55

Page 96: PDF Bank Ina · Visi dan Misi Perusahaan VISI Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh stakeholders. MISI Meningkatkan kesejahteraan seluruh

PT Bank Ina Perdana56