Top Banner
Kista Ganglion pada Pergelangan Tangan Cathelin Stella 10-2010-219 C-6 Mahasiswi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 e-mail : [email protected] _________________________________________________________________ ________ PENDAHULUAN Latar Belakang Integumen (kulit) adalah massa jaringan terbesar di tubuh. Fungsi kulit untuk melindungi dan menginsulasi struktur-struktur di bawahnya danjuga berfungsi sebagai cadangan kalori. Penampilan kondisi dan kesehatan kulit mencerminkan kondisi dari emosi dan 1
32

PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Dec 15, 2015

Download

Documents

lisa ps

hsajdhasjdaj
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Kista Ganglion pada Pergelangan Tangan

Cathelin Stella

10-2010-219

C-6

Mahasiswi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

e-mail : [email protected]

_________________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Integumen (kulit) adalah massa jaringan terbesar di tubuh. Fungsi kulit untuk melindungi

dan menginsulasi struktur-struktur di bawahnya danjuga berfungsi sebagai cadangan kalori.

Penampilan kondisi dan kesehatan kulit mencerminkan kondisi dari emosi dan stres yang kita

alami, dan berdampak pada penghargaan orang lain merespons kita. Sebagai jaringan tubuh

terluar kulit dapat mengalami hal-hal berikut : terluka, mengalami iritasi, lukabakar, atau

terinfeksi. Kulit memiliki kapasitas dan daya tahan yang luar biasa untuk pulih.

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Lapisan yang paling

superfisial, yaitu epidermis. Epidermis merupakan lapisan yang paling tipis dan tidak mengandung pembuluh

darah. Lapisan epidermis ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu:

1

Page 2: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

1. Sebelah luar adalah lapisan tanduk yang terdiri atas sel mati yang mengalami

kreatinisasi.

2. Sebelah dalam adalah lapisan seluler yang merupakan tempat terbentuknya kreatin dan

melanin.

Nutrisi untuk epidermis bergantung pada dermis yang ada di bawahnya. Dermis mendapat

pasokan darah yang baik. Lapisan ini mengandung jaringan ikat, kelenjar sebasea, kelenjar

keringat, dan folikel rambut. Lapisan dermis di sebelah bawah akan menyatu dengan jaringan

subkutan atau adiposa yang juga dikenal dengan lemak tubuh. Oleh karena sesuatu hal jaringan

kulit ini dapat terganggu fungsi kerjanya , salah satu kelainan atau prnyakit kulit adalah kista .

Kista merupakan suatu rongga patologis dalam tulang yang dilapisi epitel, biasanya berisi cairan

atau bahan semi padat.

Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain :

1. Mempelajari jenis-jenis kista, khususnya kista ganglion.

2. Mempelajari bagaimana melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

penunjang, mendiagnosa, patofisiologi dan lainnya yang berhubungan dengan riwayat

penyakit tumor kulit, terutama kista ganglion.

ISI

Anamnesis

Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan

antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang

mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan

medisnya.1

Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni Autoanamnesis dan Alloanamnesis

atau Heteroanamnesis. Pada umumnya anamnesis dilakukan dengan tehnik autoanamnesis yaitu 2

Page 3: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

anamnesis yang dilakukan langsung terhadap pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab

semua pertanyaan dokter dan menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara anamnesis terbaik

karena pasien sendirilah yang paling tepat untuk menceritakan apa yang sesungguhnya dia

rasakan.2

Meskipun demikian dalam prakteknya tidak selalu autoanamnesis dapat dilakukan. Pada

pasien yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menjawab pertanyaan, atau pada

pasien anak-anak, maka perlu orang lain untuk menceritakan permasalahnnya. Anamnesis yang

didapat dari informasi orang lain ini disebut Alloanamnesis atau Heteroanamnesis. Tidak jarang

dalam praktek sehari-hari anamnesis dilakukan bersama-sama auto dan alloanamnesis.

Anamnesis memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosis dibanding pemeriksaan

fisik, oleh sebab itu, anamnesis yang tepat akan mempengaruhi diagnosis.

1. Identitas Pasien

Menanyakan kepada pasien atau orang tua dari anak, meliputi :1

- Nama lengkap pasien

- Umur pasien

- Tanggal lahir

- Jenis kelamin

- Agama

- Alamat

- Umur (orang tua)

- Pendidikan dan pekerjaan (orang tua)

- Suku bangsa

2. Keluhan Utama

Menanyakan keluhan utama pasien yaitu : benjolan pada pergelangan tangan yang

semakin membesar.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Menanyakan kepada pasien atau orang tua sebagai wali :

- Sejak kapan dirasakan adanya benjolan ?

- Apakah ada rasa nyeri, gatal dan perubahan warna kulit ?

3

Page 4: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

- Apakah benjolannya membesar ?

- Apakah benjolannya hilang timbul ?

- Apakah benjolannya mempengaruhi aktivitas ?

- Berapa berat badan sebelum sakit ? adakah penurunan berat badan?

4. Riwayat Penyakit Dahulu

- Apakah pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya ? jika ya, apakah

sudah berobat ke dokter dan apa diagnosisnya serta pengobatan yang

diberikan ?

5. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga.

- Apakah terdapat gejala yang sama pada ayah, ibu, atau saudara kandung ?

- Jika pasien mempunyai saudara, apakah saudara pasien mengidap penyakit bawaan?

6. Riwayat Pengobatan

- Obat apa saja yang sudah diminum pasien untuk mengatasi benjolan yang semakin

membesar.

Pemeriksaan Fisik

Di mana letak benjolan?

Bagaimana Konsistensi benjolan: kenyal, lunak, keras atau berbenjol-benjol?

Adakah perubahan pada kulit atau kelainan kulit yang ditemukan? (ruam, ulkus, benjolan,

dan lainnya)3

- Makula, daerah perubahan warna kulit yang berbatas jelas dengan kulit normal tanpa

tonjolan atau lekukan kulit di sekitarnya.

- Papula, lesi menonjol padat dengan diameter <0,5 cm.

- Plak, Penonjolan di atas permukaan kulit yang mengenai area permukaan yang relatif

besar dibandingkan dengan tingginya.

- Indurasi, papula atau plak berbentuk lingkaran atau memiliki puncak yang datar,

berwarna merah pucat yang menghilang dalam beberapa jam.

4

Page 5: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

- Pustula, penonjolan kulit berbatas tegas yang berisi eksudat purulen.

- Vesikula/bulla, lesi menonjol berbatas tegas yang berisi cairan. Vesikula memiliki

diameter >0,5 cm.

- Ulkus , lesi yang menunjukkan kerusakan epidermis dan dermis.

- Kista , rongga tertutup yang berisi cairan atau bahan semi padat.

Adakah perubahan kulit sekunder yang memperberat atau merupakan akibat dari proses

primer ? Misalnya:

- Skuama lapisan deskuamasi stratum korneum.

- Krusta serum, darah, atau eksudat purulen yang mengering.

- Erosi daerah lekukan berbatas tegas akibat hilangnya epidermis.

- Likenifikasi penebalan kulit akibat sering digosok atau digaruk yang

menyebabkan semakin jelasnya garis-garis kulit normal.

- Atrofi atrofi epidermal akibat berkurangnya lapisan sel-sel epidermal. Atrofi

dermal terjadi akibat berkurangnya jaringan ikat dermal.

- Parut lesi yang terbentuk akibat kerusakan dermal.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan :

1. Laparaskopi4

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari

ovarium atau tidak, dan untuk menentukan silat-sifat tumor itu.

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah tumor berasal

dari uterus,ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah

dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

3. Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista

dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam tumor. Penggunaan foto rontgen pada

5

Page 6: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

pictogram intravena dan pemasukan bubur barium dalam colon disebut di atas.

Parasentesis

Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites. Perlu

diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan cavum peritonei dengan kista

bila dinding kista tertusuk.

4. Pemeriksaan Laboratorium

Di dalam praktek, jika diperlukan biasanya dokter akan menganjurkan untuk

melakukan pemeriksaan sekret untuk wanita yang sedang hamil (yang meliputi:

Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang, bakteri kokus,epitel, lekosit, eritrosit,

epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb (Hemoglobin).

Diagnosis Pembanding

Kista Sebasea

Kista Dermoid

Kista Epidermoid

Kista Ganglion

Kista

Kista adalah suatu rongga patologis dalam tulang yang dilapisi epitel, biasanya berisi

cairan atau bahan semi padat.6 Kista yang biasanya berbentuk gelembung adalah suatu bentukan

yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cair. Kelainan ini

tergolong jinak.7

Kista Sebasea

Nama lain : Kista Ateroma, Kista Epidermal, Kista Pilaris

Kista sebasea atau kista ateroma merupakan kista kelenjar sebasea , yang terbentuk akibat

sumbatan pada muaranya. Oleh karena itu, kista sebasea ditemukan didaerah yang banyak

6

Page 7: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

mengandung kelenjar sebasea. Kadang terdapat multiple dalam berbagai ukuran seperti yang

ditemukan di kepala, muka, atau di scrotum.7 ,seperti terlihat pada Gambar1

Gambar 1. Kista Epidermal

Etiologi

Penyebabnya tidak diketahui. Namun, seringkali berasal dari selubung akar rambut

(folilek) yang membengkak. Cedera pada kulit juga sering merangsang timbulnya sebuah kista.

Patofisiologi8

Kista epidermal terjadi akibat proliferasi sel epidermal dalam ruang yang sirkumskrip

pada dermis. Pada analisis kista epidermal, struktur dan pola lipidnya sama seperti pada sel

epidermis. Kista epidermis mengekspresikan sitokeratin 1 dan 10. Sumber dari epidermis ini

hamper selalu dari infundibulum dari folikel rambut.

Inflamasi dimediasi oleh bagian berkeratin pada kista epdiermal. Pada penelitian, ekstrak

keratin ini bersifat kemotaktif untuk PMN. Penelitian menyebutkan HPV (Human Papilloma

Virus) dan paparan sinar UV berperan dalam pembentukan kista epidermal.

Cara perubahan kista epidermal menjadi bersifat kanker belum diketahui secara pasti

(walaupun jarang sekali kista epidermal berkembang menjadi tumor ganas). Pada kista epidermis

dengan karsinoma, hasil imunohistokimia untuk HPV negatif, yang dapat disimpulkan HPV

tidak mempengaruhi perubahan menjadi Karsinoma sel skuamosa. Iritasi kronik dan trauma

7

Page 8: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

berulang pada batas epitel dari kista epidermis berperan dalam transformasi keganasan, akan

tetapi bagaimana hubungannya masih belum diketahui.

Manifestasi Klinik

Kista sebasea berukuran kecil dan dapat ditemukan pada bagian tubuh manapun, namun

umumnya ditemukan pada kulit kepala, telinga, wajah, leher, punggung, atau kantung kemaluan

(skrotum). Kista ini tidak pernah dijumpai pada telapak tangan atau kaki.Kista ini teraba kenyal

dan mudah digerakkan, umumnya tidak menimbulkan nyeri. Warna kista sebasea dapat

kekuningan atau berwarna daging, jika pecah akan mengeluarkan bahan berminyak yang

menyerupai pasta atau keju (isinya umumnya adalah sebum, exsudat berwarna putih atau abu-

abu). Kista sebasea pada kemaluan dapat menimbulkan nyeri saat berhubungan seksual, berjalan,

atau memakai celana dalam. Terkadang dapat ditemukan adanya infeksi yang ditandai oleh

kemerahan, nyeri, dan panas pada kista.

Terapi

Medika Mentosa

Kista sebasea seringkali menghilang secara spontan dan tidak berbahaya. Bila terjadi

infeksi, dapat diberikan antibiotik jenis tertentu. Bila kista meradang tanpa adanya

infeksi, dapat diberikan injeksi steroid pada kista tersebut.9

Non Medika Mentosa

Tindakan Non-Medika mentosa diambil, bila kista sebasea semakin membesar dan

mengganggu sehingga membutuhkan terapi pembedahan, yaitu mengangkat kantung

kista beserta isinya. Dimana dipecahkan dengan tusukan jarum atau sayatan pisau bedah

dan isinya dikeluarkan. Tindakan pembedahan ini adalah tindakan Ekstirpasi Kista.

Ketika pembedahan ekstirpasi selesai 3 bulan kemudian, kista harus terangkat bersih

beserta kantong atau kapsulnya. Jika tidak, kemungkinan terjadi kekambuhan.6,9

8

Page 9: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Gambar 2. Ekstirpasi Kista

Komplikasi

Komplikasi sangat jarang terjadi, termasuk infeksi, scarring pada penghilangan, dan

kekambuhan. Keganasan pada kista epidermal sangat jarang.

 Prognosis

Baik, jarang mengalami transformasi maligna.

Kista Dermoid

Nama lain : Kista Dermoid Brankhiogenik

Kista dermoid merupakan kelainan bawaan yang timbul di daerah fusi embrional kulit.

Umumnya terdapat di dahi, di sudut luar mata dan di pangkal hidung. Kista ini juga dapat timbul

di abdomen, ovarium, punggung, rafe median scrotum dan perineum. Kista teraba kenyal , berisi

cairan seperti minyak yang mengandung unsur apendiks kulit seperti rambut.7-9

9

Page 10: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Gambar 3. Kista Dermoid pada Ovarium

Etiologi

Kista ini berkembang dari sekuesterasi epitel sepanjang garis fusi embrionik.

Patofisiologi

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan

pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak

akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam

jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel

yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami

pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium

karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap hari, ovarium normal akan membentuk

beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan

dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan

menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista

ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis

dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan

10

Page 11: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari yang berasal

dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak.

Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-

lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista

fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap

gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini berasal

dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali.

Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan serosa yang

menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi cairan serosa yang

bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm,

sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit pada daerah pelvis.

Manifestasi Klinik

Berupa nodul intrakutan atau subcutan, soliter dan berukuran 1-4 cm.10 Mudah

digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan permukaannya

halus, konsistensi lunak dan kenyal dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang

berlemak dengan rambut dan kadang-kadang tulang, gigi dan jaringan syaraf. Lokasi kista ini

biasanya pada kepala, leher, dan yang tersering adalah ovarium.7

Terapi

Medika Mentosa

Danazol, pil kontrasepsi oral kombinasi agen progestational, dan analogGnRH. Semua

obat ini memiliki efek yang sama dalam mengurangi nyeri dan durasinya.

Non Medika Mentosa

Pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan

mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Akan tetapi pada

tumor yang besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya

disertai dengan pengangkatan tuba (Salpingooovorektomi).

11

Page 12: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Komplikasi

1. Torsi Kista

Torsi Kista ini sering menimbulan keluhan akut abdomen yang menetap. Ukuran kista

yang dapat menyebabkan torsi kista adalah kista dengan ukuran yang kecil dan sedang

Menurut Peterson insidensi torsi kista sekiar 16% dan umumnya arah torsi searah jarum

jam.

2. Ruptur Kista

Terjadinya rupture atau perforasi tergantung ketebalan kapsul kista, hal yang

mempermudah terjadinya ruptur adalah torsi kista dan bila terjadi rupture akan

menimbulkan peritonitis

3. Keganasan

Keganasan terjadi primer berasal dari kista dermoid. Proporsi tipe epidermoid paling

sering timbul , sekitar 1-3% kemudian diiikuti oleh tipe sarcoma dan melanoma

malignan. Prognosis tergantung intak atau tidak intaknya kapsul kista dermoid, bila

kapsul kista masih intak dan tidak ada metastase ekstra ovarium, maka prognosis

umumnya baik (80%).

4. Kanker Ovarium

Kista dermioid pada ovarium mempunyai dampak yang besar terhadap terjadinya kanker

ovarium.

Prognosis

Bila Eksisi dilakukan secara komplit, maka hasilnya bersifat kuratif.

Kista Epidermoid

Nama lain : Kista Epitelia, Kista Keratin, Kista Duktus Tiroglossus

12

Page 13: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Kista Epidermoid adalah benjolan yang berkembang lambat terdiri dari kantung tipis

pada bahan seperti kulit mengandung substansi seperti keju pada sekresi kulit (berasal dari

profelirasi sel-sel epidermis dan berisi keratin. Kista epidermis, seringkali salah dirujuk sebagai

kista sebaceous, yaitu daging berwarna dengan panjang berkisar dari ½ sampai 2 inci melintang.

Maka bisa terlihat di mana saja tetapi paling umum pada kulit kepala, punggung, dan wajah.

Mereka cenderung kuat dan mudah untuk berpindah di dalam kulit. Kista epiderma tidak berasa

sakit sampai mereka menjadi terinfeksi atau meradang. Kista ini merupakan penyakit bawaan

atau congenital.

Gambar 4. Kista Epidermoid

Etiologi

Permukaan kulit (epidermis) terdiri dari lapisan sangat tipis yang melindungi sel-sel

tubuh. Kebanyakan kista epidermoid terbentuk ketika sel-sel permukaan terjadi pengelupasan

normal yang tidak normal. Paling sering, ini terjadi di daerah dimana terdapat folikel rambut

kecil dan kelenjar minyak yang lebih besar (kelenjar sebasea), seperti, leher, wajah atas, dan

pangkal paha.

Sel-sel epidermis membentuk dinding kista, dan kemudian mengeluarkan keratin protein.

Keratin adalah zat kuning kental yang kadang-kadang mengalir dari kista.

Patofisiologi

13

Page 14: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Selama perkembangan janin, kelenjar tiroid asalnya didalam mulut pada pangkal lidah.

Kelenjar tiroid sisa terhubung dengan pangkal lidah dengan sebuah cekungan berbentuk tabung

(traktus sinus) sampai mencapai posisi akhirnya dibagian bawah leher. Traktus kemudian akan

menghilang. Jika tidak, mungkin terdapat cekungan berbentuk tabung persisten yang membuat

akumulasi material mukoid dan pada akhirnya pembentukan kista. Sebuah kista duktus tiroglosus

paling sering muncul sebelum usia 5 tahun, namun tetap dapat muncul pada segala usia.8

Terdapat dua teori yang dapat menyebabkan terjadinya kista duktus tiroglosus :

1)     Infeksi tenggorok berulang akan merangsang sisa epitel traktus, sehingga mengalami

degenerasi kistik.

2)     Sumbatan duktus tiroglosus akan mengakibatkan terjadinya penumpukan sekret sehingga

membentuk kista.

Teori lain mengatakan, mengingat duktus tiroglosus terletak di antara beberapa kelenjar

limfe di leher, jika sering terjadi peradangan, maka epitel duktus juga ikut meradang, sehingga

terbentuklah kista.

Manifestasi Klinik

Sering ditemukan pada daerah yang banyak kelenjar sebaseanya, seperti pada wajah,

leher, dada punggung, kulit kepala. Lesi berupa nodul bentuk kubah dengan diameter yang

bervariasi, permukaannya licin, mudah digerakkan dari dasarnya, tetapi biasanya melekat pada

kulit diatasnya. Dapat tunggal atau multiple, konsitensinya keras dan hilang pada penekanan.

Kulit diatasnya tampak normal, berwarna pucat atau kekuningan, pertumbuhan lambat dan

asimtomatik. Isi kista berupa masa seperti keju dan berbau.

Terapi

Medika mentosa

Suntikan kortikosteroid atau Triamcinolone acetonide ( kenalog) untuk membantu

mengurangi peradangan

14

Page 15: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Non Medika Mentosa

1. Insisi dan Drainase

2. Eksisi

Pencegahan

Karena sinar matahari bisa merangsang pertumbuhan kista epidermis, orang dengan kulit

agak terang disarankan untuk menghindari matahari dan untuk menggunakan baju

pelindung dan tabir surya.

Komplikasi

Mengganggu fungsi dari tangan atau kaki.

Prognosis

Baik dan jarang sekali kambuh.

Kista Ganglion

Kista ganglion adalah suatu kista berisi cairan beninng kental dengan dinding tipis yang

berasal dari tonjolan synovial sarung sendi atau sarung tendo. Jadi, ganglion ini tidak ada

hubungannya dengan ganglion saraf, tetapi merupakan suatu sinovioma. Ganglion biasanya

terdapat disekitar sendi terletak di subkutis, misalnya yang sering adalah sendi dan tendon

dipergelangan tangan, pergelangan kaki atau di belakang lutut (fossa poplitea).7

Gambar 5. Kista Ganglion

15

Page 16: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Etiologi

Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan pembentukan kista 

hingga degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat. Teori ini menunjukkan bahwa sebuah

ganglion mewakili struktur degeneratif yang melingkupi perubahan miksoid dari jaringan ikat.

Teori yang lebih baru, yang dipostulasikan oleh Angelides pada 1999, menjelaskan  bahwa kista

terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi produksi asam

hialuronik. Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang terbentuk membelah

sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat untuk kemudian membentuk duktus

kapsular dan kista utama. Duktus pada akhirnya akan bergabung menjadi kista ganglion soliter

yang besar.11

Ukurannya dapat bervariasi. Paling sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan

sendi jari. Biasanya muncul pada usia 20-60 tahun dan wanita lebih banyak (3 kali lipat)

mengalaminya daripada pria. Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya

diketahui, namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati

selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil

yang tidak diketahui sebelumnya.7 Kemungkinan dapat disebabkan oleh penggunaan sendi secara

berlebihan seperti atlet angkat berat, pramusaji, dan pemain musik (terutama pemain bass). Kista

yang terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion bukan

merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi.

Patofisiologi

Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya memiliki dinding

yang mulus, jernih dan berwarna putih, Isi kista merupakan musin yang jernih dan terdiri dari

asam hialuronik, albumin, globulin dan glukosamin, Dinding kista terbuat dari serat kolagen.

Kista dengan banyak lobus dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat

nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.7,9,10

Normalnya , sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di dalam

sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa sebab yang jelas, terjadi

kebocoran kompartemen tersebut . cairan tersebut kental seperti madu, dan jika kebocoran

16

Page 17: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

tersebut kecil maka akan seperti lubang jarum pada pasta gigi, jika pasta gigi ditekan, walaupun

lubangnya kecil dan pasta didalamnya kental, maka akan mengalir keluar dan tidak dapat masuk

kembali. Hal ini bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan mengisi ruang diluar area

lubang. Ketika kita menggunakan tangan kita uantuk bekerja, sendi akan meremas, menyebabkan

tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut, ini dapat menyebabkan

benjolan dengan tekanan besar sehingga sekeras tulang.

Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkan kental dan pekat serta

menyulitkan tubuh untuk merearbsorbsi jika terjadi kebocoran. Tubuh akan mencoba untuk

menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya sanggup menyerap air yang terkandung di

dalamnya sehingga membuatnya lebih kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar

untuk dilihat, cairan tersebut sekental jelly.8

Manifestasi Klinik

Pada umumnya kista ganglion tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Tidak terdapat rasa

nyeri maupun gangguan pergerakan. Keluhan yang ada lebih kearah kosmetik atau fungsional.

Terapi

Edukasi

Kista ganglion sering tidak berbahaya dan tidak sakit, sehingga tidak membutuhkan

pengobatan. Bahkan, dalam banyak kasus, pilihan utama adalah membiarkan ganglion

tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan dan

pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan

pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika ganglion

menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua

pilihan penatalaksanaan, dapat dilihat pada pembahasan non medika mentosa di bawah

ini.

Medika Mentosa

Injeksi triamcinolon, yang merupakan salah satu jenis obat steroid yang sering dipakai

dalam penaganan kista ganglion dan keloid (jaringan parut terjadi karena tidak 17

Page 18: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

seimbangnya produksi protein kolagen pada proses penyembuhan luka.

Pertumbuhannya melebihi yang dibutuhkan untuk menutup luka. Keloid ini

bisa tumbuh terus tak terbatas, kadang ada yang gatal atau nyeri.) dengan

dosis 10-40 mg/ml dan dapat diulang dengan jangka waktu 2-10 bulan.

Non Medika Mentosa

Jika kista ganglion menyebabkan rasa sakit atau mengganggu gerakan sendi, dokter dapat

merekomendasikan salah satu dari beberapa pilihan pengobatan.

Beberapa pilihan pengobatan kista ganglion yang dapat direkondasikan, antara lain:

1. Aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum)

Dalam aspirasi, dokter akan menguras cairan dari kista. Untuk melakukannya, dokter

akan melakukan prosedur anestesi lokal. Kemudian, dokter menusuk kista dengan

jarum dan mengambil cairan dari dalam kista dengan jarum suntik.

Dokter mungkin menyarankan suntikan steroid ke kista yang kosong setelah aspirasi.

Setelah aspirasi, sebanyak 60 persen dari kista ganglion masih dapat kambuh. Jika

kista kambuh, aspirasi dapat diulang.

Namun, dalam beberapa kasus dokter dapat merekomendasikan operasi untuk

mengangkat kista tersebut.

Gambar 6. Tindakan Aspirasi

2. Atroskopi

18

Page 19: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Teknik atroskopi yaitu dengan memasukkan “teropong” kecil pada sendi untuk

melihat keseluruhan kista lalu kemudian mengangkatnya. Setelah dilakukan tehnik

ini, tidak diperlukan imobilisasi.

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran ganglion.

Komplikasi utamanya adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak

seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas.

Adapula komplikasi yang terjadi akibat prosedur bedah yang berupa rekurensi wakaupun

kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat risiko infeksi, keterbatasan gerak,

kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah.7,10

Prognosis

Prognosis tergantung dari beberapa hal :

Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan

kortikosteroid dibandingkan dengan yang berasal dari sendi.

Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih mudah

kembali setelah pembedaan dibandingkan kista pada bagian dorsal.

Tingkat rekurensi setelah penanganan nonoperatif mencapai 30-60% dibandingkan

dengan dioperasi (5-15%). Total ganglionektomi menghasilkan angka kesembuhan 85-96% jika

kista dan akar diangkat bersamaan dengan pemotongan sedikit kapsul tendo. Rekurensi setelah

operasi, biasanya diakibatkan oleh pengangkatan kapsul atau membrane synovial yang tidak

lengkap.10

Diagnosis Kerja

Diagnosis kerja yang diambil adalah kista ganglion. Kista Ganglion atau biasa disebut

Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista

ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor 19

Page 20: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada

sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi; namun ada

pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat ditemukan di

kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring berjalannya waktu

dan bahkan menghilang.6,7,11 Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi.

Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista

sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang. Ganglion timbul pada tempat-tempat

berikut ini:12

Pergelangan tangan – punggung tangan (“dorsal wrist ganglion”), pada telapak tangan

(“volar wrist ganglion”), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini berasal dari salah satu

sendi pergelangan tangan, dan kadang diperberat oleh cedera pada pergelangan tangan.

Telapak tangan pada dasar jari-jari (”flexor tendon sheath cyst”). Kista ini berasal dari

saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang terjadi akibat iritasi pada

tendon - tendinitis.

Bagian belakang tepi sendi jari (”mucous cyst”), terletak di sebelah dasar kuku. Kista ini

dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi terinfeksi dan menyebabkan

infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya disebabkan arthritis atau taji tulang pada

sendi.

Gambar 7. Kista Ganglion pada Pergelangan Tangan kiri

PENUTUP

20

Page 21: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

Kista adalah suatu rongga patologis dalam tulang yang dilapisi epitel, biasanya berisi

cairan atau bahan semi padat.6 Kista yang biasanya berbentuk gelembung adalah suatu bentukan

yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cair. Kelainan ini

tergolong jinak.7

Ada 4 jenis kista, yaitu kista sebasea, kista dermoid, kista epidermoid dan kista ganglion.

Dalam kasus ini Bapak tersebut mengalami kista ganglion. Dilihat dari tempat atau lokasi adanya

benjolan tersbut, yaitu pada pergelangan tangan yang semakin membesar. Pada kista ganglion ini

tempat yang paling sering terkena adalah pergelangan tagan, pergelangan kaki dan daerah lutut.

Dimana benjolan yang terjadi dapat semakin membesar bahkan bisa mengecil hingga

menghilang. Biasanya tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Tidak terdapat juga rasa nyeri

maupun gangguan pergerakan.

Pada kebanyakan kasus, kista akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan waktu.

Jadi pada kista berukuran kecil yang tidak menimbulkan gejala apa-apa, tidak perlu dilakukan

tindakan apapun. Untuk alasan kosmetik, ada beberapa cara untuk menghilangkan kista tersebut.

Pertama dengan operasi bedah dengan menyayat langsung kulit diatasnya lalu mengeluarkan

kista tersebut. Angka kekambuhan kista dengan tehnik ini adalah sekitar 5-10%. Angka ini dapat

dikurangi jika kita tidak menggerakkan (imobilisasi) sendi tempat kista tersebut berada selama 1-

2 minggu. Cara yang kedua adalah dengan dilakukan aspirasi (penyedotan). Namun cara ini

mempunyai angka kekambuhan sebesar 50%.  Tehnik yang berkembang saat ini adalah tehnik

yang dinamakan arthroskopi, yaitu dengan memasukkan “teropong” kecil pada sendi untuk

melihat keseluruhan kista lalu kemudian mengangkatnya. Setelah dilakukan tehnik ini, tidak

diperlukan imobilisasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gleadle, Jonathan. Pengambilan Anamnesis. Dalam : At a Glance Anamnesis dan

Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2007. h. 1-17.

21

Page 22: PBL - Skenario 7 (Autosaved)

2. Price, NA. Infeksi saluran genital. Dalam: Patafisiologi konsep klinis proses-proses

penyakit. Ed.6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005. H. 15-6.

3. Gleadle, Jonathan. Manifestasi. Dalam : At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.

Jakarta : Penerbit Erlangga; 2007. h. 90-1.

4. Dandy DJ, Edwards DJ. Disorders of the Wrist and Hand in Essential Orthopaedics and

Trauma 4th edition, Churchill Living Stone. London, 2003.

5. Sabiston. Buku Ajar Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2002. h. 723.

6. Perdersen GW. Kista. Dalam : Buku Ajar Bedah Mulut. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC;2004. h .175.

7. Syamsuhidayat R, Jong WD. Kulit. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC;2005. h 321-4.

8. Corwin EJ. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2002.

h .110

9. Bisono. Beberapa Operasi Kecil yang Sering dilakukan. Dalam : Petunjuk Praktis

Operasi Kecil. Jakrta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2002. h.84

10. Silver, SG, HO: Begign Epithelial Tumors in Fitzpatrich T.B. Dermatology in General

Medicine, 6th ed.McGraw-Hill, New York. 2003; p. 770-6.

11. Carter A. Michael, Anatomi Tulang dan Sendi dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

proses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004;h.1455.

12. Andersson, Bruce Carl, Dorsal Ganglion in Office Orthopedics for Primary Care:

Treatment 3rd edition, Saunders Elsevier, Philadelphia, 2006.

22