Top Banner

of 29

PBL Skenario 2 Kedkom

Oct 15, 2015

Download

Documents

SyurliaPutri

skenario 2 blok Kedokteran komunitas
PBL mandiri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Nama: Syurlia PutriNPM: 1102011273

1. Memahami dan menjelaskan KLB dan wabah1.1. Definisi Wabah Menurut UU no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular, wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat enimbulkan malapetaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wabah : penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah luas Menurut Benenson (1985), wabah : terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada penduduk suatu daerah yang nyata jelas melebihi jumlah yang biasa Last (1981), wabah : timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa penderita penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasaSelain kata wabah, dikenal juga letusan penyakit (outbreak) dan KLB. Di Indonesia pernyataan wabah hanya boleh ditetapkan Menteri Kesehatan. Apabila peningkatan penderita penyakit memenuhi definisi wabah di atas,dinyatakan sebagai letusan penyakit jika kejadian tersebut terbatas dan bisa ditanggulangi oleh pemerintah daerah. Dinyatakan sebagai KLB jika memerlukan bantuan dari pemerintah pusat Dirjen P2M dan PLP (Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman).Bentuk wabah menurut sifatnya1.Common Source Epidemic Keadaan wabah dengan bentuk common source epidemic (CSE) adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadinya dalam waktu yang relatif singkat ( sangat mendadak ). Jika keterpaparan kelompok serta penularan penyakit berlangsung sangat cepat waktu yang sangat singkat (point of epidemic atau poit source of epidemic), maka resultan dari semua kasus atau kejadian berkembang hanya dalam satu masa tunas saja. Pada dasarnya dijumpai bahwa pada CSE kurva epidemic mengikuti suatu distribusi normal, sehingga dengan demikian bila proporsi kumulatif kasus digambarkan menurut lamanya kejadian sakit (onset) akan berbentuk suatu garis lurus. Median dari masa tunas dapat ditentukan secara mudah dengan membaca waktu dari setengah (50%) yang terjadi pada grafik. Dalam hal ini, pengetahuan tentang median dari masa tunas dapat menolong kita dalam mengidentifikasi agent penyebab, mengingat tiap jenis agent mempunyai masa tunas tertentu. Point source epidemic dapat pula terjadi pada penyakit oleh faktor penyebab bukan infeksi yang menimbulkan keterpaparan umum seperti adanya zat beracun polusi zat kimia yang beracun di udara terbuka.

2.Propataged atau Progressive EpidemicBentuk epidemic ini terjadi karena adanya penularan dari orang ke orang baik secara langsung maupun tidak langsung melalui udara, makanan maupun vektor. Kejadian epidemi semacam ini relatif lebih lama waktunya sesuai dengan sifat penyakit serta lamanya masa tunas. Juga sangat di pengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masyarakat yang rentan terhadap penyakit tersebut. Masa tunas penyakit tersebut di atas adalah sekitar satu bulan sehingga tampak masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada saat di mana jumlah anggota masyarakat yang rentan mencapai batas yang minimal. Pada saat sebagian besar anggota masyarakat sudah terserang penyakit maka jumlah yang rentan mencapai batas kritis, sehingga kurva epidemi mulai menurun sampai batas minimal. Penyebaran masalah kesehatan menurut Waktu, dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Penyebaran Satu Saat Beberapa keadaan khusus yang ditemukan pada penyebaran penyakit pada Satu Saat dibedakan menjadi 2, yaitu : a) . Point Source Epidemic Disebut juga Common Source Epidemic yaitu : Suatu keadaan wabah yang ditandai oleh: Timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang cepat, Masa inkubasi yang pendek Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal Hilangnya penyakit dalam waktu yang cepat Contoh : Peristiwa keracunan makanan. Muncul hanya pada waktu tertentu saja

b) . Contagious Diseases Epidemic Disebut juga Propagated Epidemic, adalah : Suatu keadaan wabah yg ditandai oleh : Masa inkubasi yang panjang, Tim bulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang pelan, Episode penyakit me rupakan peristiwa m ajem uk, Waktu munculnya penyakit tidak jelas, Hilangnya penyakit dalam waktu yang lama.Contoh : Wabah penyakit menular.

2. Penyebaran Satu Kurun Waktu Yaitu Perhitungan penyebaran masalah kesehatan yg dilakukan pd satu kurun waktu tertentu atau disebut Clustering Menurut Waktu. Digunakan untuk mencari Penyebab Penyakit.

3. Penyebaran Siklis Disebut penyebaran secara siklis bila Frekuensi suatu masalah kesehatan naik atau turun menurut suatu siklus tertentu, misalnya menurut kalender tertentu (minggu, bulan, tahun); menurut keadaan cuaca tertentu (musim hujan, musim panas); menurut peristiwa tertentu (musim panen, paceklik).

4. Penyebaran Sekular Disebut penyebaran secara sekular apabila perubahan yang terjadi berlangsung dalam waktu yang cukup lama, Misalnya lebih dari 10 tahun.

Kejadian Luar BiasaKLB adalah status yang diatur pemerintah, timbulnya atau meningkatnya kejadiankesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

1.2. KriteriaUntuk mempermudah penetapan diagnosis KLB, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Dirjen PPM&PLP No. 451-I/PD.03.04/1999 tentang Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB telah menetapkan Kriteria kerja KLB yaitu : Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak dikenal Angka kejadian penyakit/kematian meningkat secara terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu) Angka kejadian penyakit/kematian meningkat menjadi dua kali lipat atau lebih dibandingkan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun) Jumlah penderita baru dalam 1 bulan meningkat menjadi 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata rata/bulan dari tahun sebelumnya. Case Fatality Rate yang selanjutnya disingkat CFR menunjukan tingkat keganasan dari suatu penyakit. CFR dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya. Propotional Rate yang selanjutnya disingkat (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya. Beberapa penyakit khusus : Kholera, DHF/DSS1.Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis).2.Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :1.Keracunan makanan2.Keracunan pestisidaKlasifikasi KLBMenurut Penyebab:Toksin Entero toxin, misal yang dihasilkan oleh Staphylococus aureus, Vibrio, Kholera, Eschorichia, Shigella. Exotoxin (bakteri), misal yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum, Clostridium perfringens. Endotoxin.Infeksi Virus. Bacteri. Protozoa. Cacing.Toksin Biologis Racun jamur. Alfatoxin. Plankton Racun ikan Racun tumbuh-tumbuhanToksin Kimia Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain cyanida. Zat kimia organik: nitrit, pestisida. Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainyaMenurut Sumber KLB Manusia misal: jalan napas, tenggorokan, tangan, tinja, air seni, muntahan, seperti : Salmonella, Shigella, Staphylococus, Streptoccocus, Protozoa, Virus Hepatitis. Kegiatan manusia, misal : Toxin biologis dan kimia (pembuangan tempe bongkrek, penyemprotan, pencemaran lingkungan, penangkapan ikan dengan racun). Binatang seperti : binatang piaraan, ikan, binatang mengerat, contoh : Leptospira, Salmonella, Vibrio, Cacing dan parasit lainnya, keracunan ikan/plankton Serangga (lalat, kecoa, dan sebagainya) misal : Salmonella, Staphylokok, Streptokok. Udara, misal : Staphyloccoccus, Streptococcus, Virus, pencemaran udara. Permukaan benda-benda/alat-alat misal : Salmonella. Air, misalnya : Vibrio Cholerae, Salmonella. Makanan/minuman, misal : keracunan singkong, jamur, makanan dalam kaleng.

Menurut Penyakit wabahBeberapa penyakit dari sumber di atas yang sering menjadi wabah: Kholera Pes Demam kuning Demam bolak-balik Tifus bercak wabah Demam Berdarah Dengue Campak Polio Difteri Pertusis Rabies Malaria Influensa Hepatitis Tipus perut Meningitis Encephalitis SARS Anthrax

1.3. Penghitungan Pengukuran epidemiologi penyakit dibagi manjadi 2 yaitu:1. Insiden Insiden adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di dalam kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : Data tentang jumlah penderita baru. Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baruSecara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :a.Incidence RateYaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.Rumus yang digunakan: Jumlah Penderita BaruInsiden rate = x K Jumlah penduduk yg mungkin terkena Penyakit tersebut pada pertengahan tahunK = Konstanta ( 100%, 1000)Manfaat Incidence Rate adalah :- Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi- Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi- Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.b. Attack RateYaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.Manfaat Attack Rate adalah :- Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan penyakit tersebut.Rumus yang digunakan : Jumlah Penderita Baru dlm Satu SaatAttack rate =xK Jumlah Penduduk yg. Mungkin terkena Penyakit Tersebut pd. Saat yg. Sama.

c. Secondary Attack RateJumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).Rumus yang digunakan : Jumlah Penderita Baru pd. Serangan KeduaSAR = xK (Jml. PenddkPendd. Yg. Terkena Serangan Pertama )2. PrevalenGambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena Penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan. Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :a) Period Prevalen RateJumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.

Rumus yang digunakan : Jumlah penderita lama & baruPeriode Prevalen Rate = xK Jumlah penduduk pertengahanb) Point Prevalen RateJumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.Rumus : Jumlah Penderita lama & baru Saat ituPoint Prevalen Rate = x K Jumlah Penduduk Saat ituPengukuran Mortality Rate

CRUDE DEATH RATECDR adalah angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian selama satu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Rumus: CDR (Crude Death Rate)

Jumlah semua kematian--------------------------------- x kJumlah semua penduduk SPECIFIC DEATH RATESDR adalah jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Rumus: SDR (Specific Death Rate

Jumlah kematian penyakit ----------------------------------- x kJumlah semua penduduk CASE FATALITY RATECFR adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk menentukan kegawatan/ keganasan penyakit tersebutCFR (Case Fatality Rate):

Jumlah kematian penyakit x------------------------------------ x 100%Jumlah kasus penyakit MATERNAL MORTALITY RATEMMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran hidup

MMR (Maternal Mortality Rate):

Jumlah kematian Ibu------------------------------ x 100.000Jumlah kelahiran hidup INFANT MORTALITY RATEIMR = AKB = angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi (umur