BLOK KARDIOVASKULAR Wrap Up Skenario 1 SAKIT KEPALA
Kelompok B-3 Ketua: Rezki Ramadhan1102013247Sekertaris: Riesha
Amanda Fitria1102013250Anggota: Rezky Dwiputra Fellany1102013248
Reynaldi fattah1102013246 Risa apriliani1102013252 Rindayu Yusticia
Indira Putri1102013251 Rizka Kurnia Gemilang1102013253 Yolanda
intan farellina 1102013312 Selly viani 1102012267
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI2014-2015Skenario 1
SAKIT KEPALA
Seorang Laki-laki berusia 50 tahun mengeluh sering sakit kepala
bagian belakang sejak 1 bulan, dan tidak berkurang meskipun sudah
minum obat sakit kepala. Ayahnya memang menderita hipetensi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90 mmHg, batas
jantung dan bunyi jantung I, II dalam batas normal. Dokter
mengajurkan Tn.M untuk melakukan diet dan minum obat anti
hipertensi.
Kata- kata sulit :
1. Hipertensi : keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan
tekanan darah di atas normal2. Bunyi jantung 1 dan 2: bunyi jantung
1 adalah ventrikel berkontraksi, bunyi suara disebabkan katup
triskupidal dan katup mitral ( sistol ) bunyi jantung 2 adalah
katup aortal dan pulmonal menutup. ( diastol) 3. Batas jantung:
kanan adalah linea sternalis dextra dan mid clavicularis sinistra
kiri adalah sekitar 7 cm dari linea mid clavicularis sinistra
pinggang jantung adalah inteecostales3 pada line parasternalis
sinistra4. Obat antihipertensi : obat untuk menuruni tekanan
darah
Pertanyaan :1. Apa yang menyebabkan tekana darah pada pasien
mencapai 160/90 mmHg?2. Apa saja faktor resiko hipertensi ?3. Apa
saja gejala hipertensi ?4. Mengapa timbul sakit kepala
dibelakang?5. Mengapa dokter mengajukan untuk diet?6. Bagaimana
penatalaksanaan pada kasus hipertensi?7. Mengapa sakit kepala tidak
berkurang walaupun sudah meminum obat sakit kepala?8. Apa indikator
pasien didiagnosis hipertensi?9. Apakah hipertensi bisa diturunkan
secara genetik?10. Etiologi hipertensi?11. Apa saja pemeriksaan
penunjangnya?12. Apakah umur berpengaruh pada hipertensi ?13. Apa
saja obat yang termasuk antihipertensi?14. Apa saja komplikasi
hipertensi?15. Pasien termasuk hipertensi stadium?
Jawaban :1. Kurang olahraga, pola makan yang tidak sehat, stress
dan adrenalin meningkat2. genetik, usia, pola makan ( diet garam
naik, kolesterol naik), kebiasaan merokok, alkohol, berat badan,
pikiran ( stress), dislipidemia.3. tekanan darah naik, sakit
kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, sesak, mata
kemerahan, mudah marah, mual muntah.4. hipertensi ( tekanan darah
naik ) sakit kepala karna tekanan pembuluh darah naik mengeluarkan
kemoreseptor( serotonin dan adrenegik) vasokontriksi merangsang
baroreseptor ( mual muntah, hipotalamus atau photophobia )5. karena
diet Na dan diet rendah lemak mempengaruhi kontraksi jantung
6. farmakologi : obat antihipertensi : 1. Diuretik ex : tiazid
2. ACEI 3. ARB4. Blocker5. CCB6. Blocker7.vasodilator Non-farmako :
DIET, olahraga, stop alkohol dan merokok, banyak makan sayuran7.
karena berbeda etio sakit kepalanya 8. -hipertensi sistol tanpa
diikuti kenaikan diastol -hipertensi diastol tanpa diikuti kenaikan
sistol -hipertensi campuran dimana sistol dan disatol mengalami
kenaikan tekanan darah 9. ya hipertensi dapat diturunkan secara
genetik10. etilogi : - primer : genetik yang dipengaruhi oleh
faktor resiko dan idiopatik - sekunder : gangguan kardio dan
ginjal11. EKG dan rontgen12. iya karena semakin bertambah usia
elastisitas pembuluh darah nya berkurang13. obat antihipertensi :
1. Diuretik ex : tiazid 2. ACEI 3. ARB 4. Blocker 5. CCB 6. Blocker
7.vasodilator 14. stroke, infark miokard, dan gagal ginjal15.
pasien stadium 1
HIPOTESA
Hipertensi merupakan suatu penyakit yang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor,yaitu : faktor genetic, usia, pola makan & dan
beberapa penyebab lainnya.Hipertensi dapat ditandai dengan timbul
ciri sebagai berikut : terkadang penderita merasakan pusing, mual,
muntah, hingga mudah marah. Peningkatan tekanan darah menyebabkan
rusaknya pembuluh darah, yang mengundang kemoreseptor sehingga
terjadi vasokontriksi.Pemeriksaan hipertensi dapat di lakukan
dengan cara pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah dan
untuk memperkuat penegakan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang berupa EKG & RONTGEN. Setelah diagnosis ditegakkan
pasien dapat diberikan penatalaksanaan non farmako berupa diet dan
dengan farmakologi berupa terapi -blocker, diuretic dsb. Jika
hipertensi tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi
berupa stroke, infark miocard serta gagal jantung
LI.1. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Anatomi Jantung
LO.1.1. Makroskopik JantungLO.1.2. Mikroskopik JantungLO.1.3.
Vaskularisasi Jantung
LI.2. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Fisiologi
Jantung
LO.2.1. Aktivitas Listrik JantungLO.2.2. Pengaturan Tekanan
DarahLO.2.3. Bunyi JantungLO.2.4. Siklus Jantung
LI.3. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Hipertensi
LO.3.1. DefinisiLO.3.2 EtiologiLO.3.3. KlasifikasiLO.3.4.
PatofisiologiLO.3.5. ManifestasiLO.3.6. Diagnosis LO.3.7.
PenatalaksanaanLO.3.8. PencegahanLO.3.9. KomplikasiLO.3.10.
Prognosis
LI.1. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Anatomi Jantung
LO.1.1. Makroskopik JantungKardio
1. Bentuk dan letakJantung adalah organ yang terletak dalam
cavum pericardii dan merupakan organ muscular yang berbentuk conus,
berkontraksi secara teratur yang berfungsi untuk memompakan darah
ke seluruh tubuh dari ventricel sinistra melalui aorta
ascendens.Terletak dalam rongga thorax dalam ruang mediastinum dan
dibungkus oleh jaringan ikat yang dinamakan pericardium. Berat
jantung orang dewasa normal (250-300) gram, ukuran lintang
mediastinum (8-10) cm. Jantung berdenyut (60-70) x per menit hampir
90.000-100.000 x dalam 24 jam sehari terus menerus tanpa henti
selama masih hidup.Letak jantung dalam ruang mediastinum adalah
sebagai berikut :
1/3 bagiannya : terletak sebelah kanan dari garis linea mediana
sternalis (sternum) dan dapat dilihat bagian-bagian jantung sebagai
berikut: atrium dextra, ventricel dextra, pembuluh darah besar
(vena cava superior, inferior, dan aorta ascendens dan sebagian
arcus aorta). 2/3 bagiannya : terletak sebelah kiri dari linea
mediana terdapat: ventricel sinistra, atrium sinistra, dan sebagian
ventricel dextra dan truncus pulmonalis dan arcus aorta.
Jantung merupakan organ yang mempunya rongga didalamnya. Terdiri
atas 4 katup yaitu 2 ruang atrium disebelah ats dan 2 ruang
ventrikel disebelah bawah. Ukuran jantung kurang lebih sebesar
kepalan tangan pemiliknya. Ukuran jantung orang dewasa adalah
panjang kira-kira 12 cm, lebar 6 cm dan dan berat 300 gram. Jantung
terletak diatas diafragma, dipertengahan rongga dada agak ke kiri
dalam suatu ruangan yang disebut mediastinum (ruang antara paru
kiri dan kanan). Di sebelah depan, jantung dibatasi sternum,
disebelah belakang oleh sumsum tulang belakang. Di dalam rongga
dada,jantung dalam posis seperti kerucut terbalik dengan ujung
mengarah kebawah dan bagian dasar yang melebar ke atas. Ujung
jantung disebut apeks yang terbentuk dari ventrikel kiri. Bagian
dasarnya yang mengarah ke atas disebut basis jantung yang terbentuk
dari atrium.
2. Pelapis Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang
dapat membesar dan mengecil. Membungkus jantung danpembuluh darah
besar. Kantong ini melekat pada diafragma,sternum,dan pelura yang
membungkus paru-paru. Pericardium terdiri atas 2 bagian,yaitu:a.
Perikardium lapisan fibrosa Lapisan fibrosa terletak disebelah
luar,terbentuk dari jaringan penyambung fibrosa yang kaku,tidak
elastis. Lapisan fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung
terletak dan tertambat di atas diafragma,sedangkan yangmenutupi
bagian basis jantung membuka ke atas dan menyatu dengan jaringan
penyambung pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari jantung dan
masuk ke jantung. Dibagian lateral (samping), lapisan fibrosa
berbtasan dengan pleura parietal yanitu pembungkus paling luar
pari-paru Fungsi lapisan fibrosa adalah mencegah jantung mengalami
overstretching yang mungkin terjadi bila volume darah di dalam
jantung sangat banyak dan berfungsi melindungi jantung dan
menambatkan jantung di mediastinum agar tetap pada tempatnya.b.
Pericardium lapisan serosa Lapisan serosa merupakan lapisan paling
dalam,lebih tipis dari lapisan fibrosa. Lapisan serosa berbentuk
membrane (selaput tipis) yang lebih lentur dan terdiri atas 2
lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya adalah lapisan
parietal yang menyatu dengan lapisan fibrosa. Lapisan dalamnya
disebut lapisan visceral (epikardium) yang menjadi bagian terluar
bagian dinding jantung,lapisan ini melekat erat pada otot jantung
atau miokardium. Diantara lapisan serosa parietal dan lapisan
serosa viseral terdapat ruangan yang disebut rongga pericardial.
Rongga ini berisi suatu lapisan tipis cairan serosa (cairan encer)
yang dikenal sebagai cairan pericardial yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya friksi atau gesekan lapisan tersebut saat
terjadi gerakan jantung akibat kontraksi miokardium.
3. Dinding jantung
a. Epikardium Lapisan yang tipis dan transparan yang dibentuk
oleh pericardium serosa bagian visceral dan terdiri dari mesotelium
dan jaringan penyambung jarang yang halus dan licin
b. Miokardium Lapisan tengah dinding jantung yang terdiri atas
jaringan otot dan merupakan bagian terbesar dinding jantung
Miokardium bertanggung jawab untuk memompa darah dengan cara
berkontraksi dan berelaksasi berganti-ganti secara otomatis Otot
jantung merupakan otot tidak sadar atau tidak berada dibawah
pengaruh kehendak Berkas-berkas otot pada miokardium tersusun
berselang-seling dan membentuk 2 kelompok yaitu otot atrium dan
otot ventrikel. Serat-serat otot disetiap kelompok dihubungkan oleh
diskus interkalatus Membrane 2 sel otot jantung yang berdekatan
saling berhubungan dan menyatu (fusi). Fusi membrane yang
berdekatan membentuk hubungan permeable yang disebut communicating
junction atau gap junction. Dengan adanya gap junction maka
potensial aksi dari suatu serat otot dapat dengan mudah menyebar ke
seluruh oto yang berada didalam suatu kelompok jantung. Diskus
interkalatus juga mengandung desmosom yang berfungsi memperkuat
membrane sel otot dan melindungi sel-sel otot yang berdampingan
agar tidak saling tertarik dan rusak.
c. Endokardium Lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis
endothelium. Dibawah lapisan endothelium dan melekat erat pada
lapisan ini adalah selapis tipis jaringan penyambung. Lapisan
paling dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin dan
juga meliputi valvula (katup) Lapisan endokardium dipangkal
pembuluh darah besar yang keluar dari dan masuk ke jantung menyatu
dengan lapisan endothelium pembuluh darah tersebut
4. Ruang jantung Bagian interior jantung terbagi menjadi 4
ruang. Dua ruang yang terletak disebelah atas disebut atrium kanan
kiri,setiap atrium terdapat tambahan yang disebut aurikula (katup)
yang membuat volume atrium menjadi lebih besar.Sedangkan disebelah
bawah terdapat ventrikel kanan kiri. Disebelah luar, batas antara
atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang disebut sulkus
koronarius yang didalamnya berjalan arteri koronaria yang mendarahi
dinding jantung Diantara ventrikel kanan dan kiri terdapat sulkus
interventrikularis anterior dan superior Pembatas atrium kanan dan
kiri yang terdiri dari jaringan penyambung disebut septum
interatrial (mempunyai cekungan yang disebut fossa ovalis) dan
pembatas ventrikel kanan dan kiri yang disebut septum
interventrikular. Permukaan dalam ventrikel berbentuk irregular
karena adanya gerigi dan lipata-lipatan miokardium yang dilapisi
oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan disebut trabekula
karneae.
5. Katup jantung Fungsi katup adalah untuk mencegah darah
kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu kontraksi, jantung
dilengkapi dengan valvula (katup) yang terdiri atas jaringan
penyambung padat dan dilapisi endokardium. Pembukaan dan penutupan
katup-katup jantung terjadi akibat perbedaan tekanan di dalam
ruang-ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi atrium
ventrikel. Terdapat 2 kelompok katup,yaitu:a. Katup
atrioventrikular Disingkat dengan sebutan katup A-V Katup A-V
terbagi 2, yang terletak antara atrium dan ventrikel kiri disebut
katup bikuspidal (katup mitral), yang terletak antara atrium dan
ventrikel kanan disebut katup trikuspidal Ujung-ujung daun katup
A-V dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat menyerupai tali atau
pita yang disebut korda tendinea dan muskulus papilaris Katup A-V
membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari tekanan d
dalam ventrikel sehingga darah mengalir dari dalam atrium ke dalam
ventrikel, muskulus papilaris berelaksasi dan korda tendinea
mengendur dan berlaku sebaliknyab. Katup semilunar Terletak
diantara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aorta sedangkan
yang terletak diantara ventrikel kanan dan trunkus pulmonalis
disebut katup pulmonalis. Setiap katup mempunyai 3 daun yang
berbentuk setengah bulan sehingga disebut katup semilunar. Karena
adanya katup-katup ini,darah mengalir 1 arah.Vaskular
1. Sirkulasi sistemik Arteri Darah dipompa oleh ventrikel kiri
menuju arteri terbesar yaitu aorta. Aorta ini berjalan naik ke
bagian atas jantung,melengkung ke bawah pada arkus aorta dan
menurun tepat di anterior kolumna spinalis. Aorta bercabang menjadi
arteri iliaka kiri dan kanan yang menyuplai darah ke daerah pelvis
dan tungkai Arteri besar yang menyuplai kepala,lengan dan jantung
berasal dari arkus aorta Arteri utama yang menyuplai organ visera
berasal dari percabangan aorta desendens Aorta dan cabang utamanya
(arteri brakiosefalika,carotis comunis,subklavia dan iliakan
komunis) disebut arteri elastika. Arteri ini bercabang menjadi
arteri muskularis dengan dinding yang relative tebal untuk mencegah
arteri kolaps data sendi melipat. Arteri muskularis bercabang lagi
menjadi pembuluh beresistensi,kadang bersubklasifikasi menjadi
arteri kecil yang memiliki banyak lapisan sel otot polos
Anastomosis Ini terdapat dalam banyak sirkulasi dan menyediakan
suplai darah alternative bila satu arteri terblokade. Jika hal ini
terjadi maka arteri yang beranstomosis akan membesar secara
bertahap dan menyediakan suatu sirkulasi kolateral
Vena Terbagi menjadi venula-venula yang mengandung satu atau dua
lapis sel otot polos dan vena Vena eksremitas terutama tungkai
mempunyai sepasang jatup semilunaris yang menjamin agar darah tidak
berbalik arah Vena-vena kepala,leher, dan lengan akan bersatu
membentuk vena cava superior dan vena-vena tubuh bagian bawah
membentuk vena cava inferior Satu atau dua vena yang menerima darah
dari suatu region tubuh biasanya terletak disebelah arteri yang
menyuplai region tersebut Hal itu menyebabkan peningkatan
penyimpanan panas karena pada suhu rendah,darah arteri yang lebih
hangat akan membei panasnya ke darah vena yang lebih dingin
daripada ke lingkungan eksternal Pulsasi arteri disebabkan oleh
denyut jantung yang membantu aliran darah vena
2. Sirkulasi pulmonal Sirkulasi pulmonal dimulai saat darah
dipompa oleh ventrikel kanan ke arteri pulmonalis utama yang
kemudia langsung bercabang 2 menjadi arteri pulmonalis kanan dan
kiri yang menyuplai ke paru-paru. Darah vena ini mengalami
oksigenasi saat alirannya melalui kapiler pulmonal. Selanjutnya
kembali kejantung melalui vena pulmonalis ke atrium kiri yang
memompanya ke ventrikel kiri Kebutuhan metabolic paru tidak
dipenuhi oleh sirkulasi pulmonal namun oleh sirkulasi bronchial
yang muncul dari arteri interkostalis. Sebagian besar vena dari
sirkulasi bronchial berakhir dalam atrium kanan namun beberapa
bermuara kedalam vena pulmonalis
3. System limfatik Tubuh memiliki system sirkulasi parallel
untuk pembuluh dan nodus linfatik System ini berfungsi
mengembalikan cairan intertisial ke system kardiovaskular sekitar 8
liter/hari yang meninggalkan pembuluh penukar menuju jaringan tubuh
Pembuluh limfatik yang lebih besar melewati nodus limfatik yang
berisi limfosit yang berperan meningkatkan respon imun terhadap
mikroba,toksin bakteri dan material asing lain yang terbawa cairan
intertisial ke dalam system limfatik
LO.1.2. Mikroskopik JantungKardio1. Dinding jantung
a. Endokardium Merupakan homolog tunika intima pembuluh darah
dan menutupi seluruh permukaan jantung Permukaannya diliputi
endotel yang bersinambung dengan endotel pembuluh darah yang masuk
dan keluar jantung Dibawah endotel terdapat lapisan tipis yang
mengandung serat kolagen halus membenyuk lapis subendotel Yang
paling jauh dari lumen yang menyatu dengan miokadium dibawahnya
disebut lapis subendokardial yang terdiri atas jaringan ikat
longgar
b. Miokardium Lapis tengah yang bersesuaian dengan tunika media
yang terdiri atas otot jantung, bila di dalam atrium serat otot
tersusun dalam berkas yang membentuk jala-jala Lembar-lembar otot
atrium dan ventrikel melekat berikut dengan jaringan
interstisialnya (endomisium) kepada bangunan peyangga utama jantung
yang disebut kerangka jantung. Penyangga utama jantung berupa
jaringan ikat padat fibrosa tempat melekat otot jantung dan
katupnya Komponen yang utama adalah septum membranaseum,trigonum
fibrosum dan anulus fibrosum Annulus fibrosum atau cincin fibrosa
melingkari pangkal aorta dan arteri pulmonalis dan pintu
atrioventrikularier. Cincin-cincin ini merupakan tempat penambatan
utama serat-serat otot atrium dan ventrikel. Trigonum fibrosum
berupa massa jaringan fibrosa diantara pintu-pintu arteri dan
arterioventrikular. Trigonum menjadi bersifat kondroid dan dapat
berwujud tulang rawan Septum membranaeum bagian fibrosa sekat
interventrikel juga menjadi tempat melekat ujung bebas beberapa
serta otot jantung
c. Epikardium Selubung luar berupa suatu membrane serosa
Permukaan luarnya diliputi selapis sel mesotel dan dibawah mesotel
terdapat lapisan tipis jaringan ikat longgar yang mengandung banyak
elastic Suatu lapisan subperikardial terdiri atas ikat longgar
mengandung pembuluh darah, banyak elemen saraf dan lemak,menyatukan
epikardium dan miokardium.
2. Katup jantung Katup atrioventrikuler (mitral dan trikuspidal)
merupakan lipatan endokardium bertulangkan jaringan ikat fibrosa
yang menyatu dengan annulus fibrosus. Endokardiumnya lebih tebal
pada permukaan yang menghadap atrium daripada yang menghadap
ventrikel dan lebih banyak mengandung serat elastin Katup
semilunaris aorta dan pulmonalis strukturnya sama dengan katup
atrioventrikuler. Setiap katup terdiri atas tiga daun, bagian
tengahnya lempeng fibrosa setiap kutub membentuk penebalan (nodulus
arantius pada pinggir bebasnya)
3. System hantar rangsang Serat purkinje mempunyai kecepatan
hantar rangsanglebih daripada otot jantung dan berjalan didalam
subendokardium, umumnya bergaris tengah lebih besar dan mengandung
banyak sarkolema tetapi jumlah miofibrilnya lebih sedikir dan
terletak di tepian serat Impuls timbul pada nodus sinoatrial yang
terletak pada pertemuan antara vena cava superior dan atrium kanan
Impuls merambat sampai ke nodus atrioventrikuler yang terletak di
dalam dinding tengah atrium kanan yang terdiri atas serat-serat
penghantar yang membentuk jalinan padat dan diantaranya terisi
jaringan ikat Vascular
1. Pembuluh kapiler Merupakan tabung endotel sederhana yang
menghubungkan sisi arteri dan vena dari system peredaran darah.
Garis tengahnya rata-rata 7-9 mikron dan membentuk jaring-jaring
saluran halus. Tingkat metabolism suatu organ menentukan kepadatan
jalinannya, contoh yang padat adalag paru,hati,ginjal Dinding
kapiler terdiri atas selapis sel endotel gepeng yang dipisahkan
dari jaringan disekitarnya oleh lamina atau membrane basal. Setiap
sel endotel berupa lempeng tipis melengkung dengan inti lonjong
Kapiler dikeliling selubung tipis yang terdiri atas serat kolagen
dan elastic tipis dan disertai sel perivaskular atau perisit
Kapiler terbagi menjadi 3 jenis,yaitu:a. Kapiler sempurna Dijumpai
dibanyak jaraingan termasuk otot,paru,susunan saraf pusat dan kulit
Sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis
ditempat lainnya Ciri khasnya adalah didalamnya terdapat filament
halus dan banyak vesikel kecil (vesikel pinositik) sepanajng
permukaan sel yang menghadap lumen maupun membrane basal. Vesikel
tersebut mempunya diameter 50-70 nanometer Sel endotel dilekatkan
oleh taut-rigi (interdigitated jaunction) Pada umumnya dijumpai
celah sempit diantara membrane sel yang berhadaoan yang mengandung
semacam bahan kedap electronb. Kapiler bertingkap Dijumpai di dalam
mukosa usus,berbagaikelenjear endokrin Sitoplasmanya sangat tipis
dan ditembusi oleh pori-pori yang berdiameter 50 nanometer.
Pori-pori tersebut dipisahkan satu sama lain dengan jarak tertentu
dan ditutup katup tipis yang lebih tipis dari membrane sel Sel-sel
endotel kapiler ini dipisahakan oleh gap junctionc. Kapiler
sinusoid Terdapat disalam hati dan organ hemopoetik Mempunyai garis
tengah lumen lebih besar dari normal sekitar 30 nanometer lebih
Mempunyai dinding yang berkelok-kelok tidak beraturan dan terdiri
atas sel endotel. Bukan merupakan lapisan utuh seperti kapiler
sempurna bahkan terdapat celah yang lebar diantara sel tersebut
Membrane basal tidak utuh dan dinding sinusoid dipisahkan dari
parenkim organ hanya oleh jala-jala halus serat retikulin
2. Arteri Pada umumnya dindin arteri terdiri atas 3
bagian,yaitu: Yang paling dalam adalah tunika intima atau interna
yang terdiri atas selapis sel endotel disebelah dalam dan diluarnya
dilapisi lapisan subendotel yang merupakan jaringan ikat
fibroelastis halus dan yang yang paling luar merupakan serat
elastic yang disebut membrane elastika interna Lapis tengah adalah
tunika media yang terdiri atas sel otot polos yang tersusun
melingkar Lapisan luar,tunika adventitia yang terdiri dari jaringan
ikat yang bersusun memanjang dan berbatasan dengan tunika media
Arteri digolongkan menjadi 3,yaitu:a. Arteriol Mempunyai
diameter 100 nanometer atau kurang Tunika intima terdiri dari sel
enodtel dan membrane elastika interna,tidak terdapat jaringan
subendotel Tunika media terdiri dari satu sampai lima lapis utuh
sel otot dengan serat elastic bertebaran Tunika adventisia yang
biasanya lebih tipis dari tunika medianya berupas selapis jaringan
ikat yang mengandung serat kolagen dan elastin yang bersusun
memanjang Mempunya dinding yang relative tebal dengan lumen yang
sempit dan relative kedap,tidak terlibat dalam saling tukar darah
cairan jaringan Arteriol mapu mengontrol distribusi darah ke dalam
berbagai jaringan kapiler yang berbeda dengan vasokontriksi dan
vasodilatasi, serta merupakan pengendali utama tekanan darah
sistemik
b. Vena kecil dan sedang Termasuk golongan yang meliputi sema
arteri yang termasuk arteri tipe muscular Dindingnya relative tebal
yang terutama disebabkan banyak serat otot didalam tunika media
Disebut juga arteri distribusi atau arteri pembagi karena mereka
membagi darah ke berbagai organ yang mengatur suplai darah ke
sesuai dengan tuntutan faal yang berlainan Tunika intima mempunyai
tiga lapisan yang jelas,lamina atau membrane elastika interna
jelas,tunika media tersusun melingkar Dibawah endotel yang duduk
diatas membrane faal yang tipis,terdapat serat otot polos yang
memanjang Pada arteri muscular yang lebih besar,serat elastin cukup
banyak diantara lapis-lapis otot polos Tunika adventisia sering
setebal tunika media,tidak mempunyai batas yang jelas. Lapisan ini
terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung serat kolagen
dan elastis
c. Arteri besar Digolongkan dalam arteri tipe elastic dengan
dinding yang relative tipis disbanding ukuran pembuluh ini Sel
endotel tunika intimanya berbentuk polygonal. Lapisan subendotel
terdiri atas serat kolagen dan serat elastic serta fibroblast yang
tersebar. Dibagian dalam terdapat berkas-berkas kecil serat otot
polos Tunika media dicirikan oleh banyaknya membrane
elastic,tersusun melingkar Ruang diantara membrane elastin tersebut
mengandung fibroblast,bahan dasar amorf,jala-jala serat elastin
halus dan serat otot polos yang melingkar serta mempunyai banyak
tonjolan pendek Tunika adventisia berupa selubung tipis dan susah
dibedakan dari jaringan sekitarnya Arteri besar sering disebut
arteri penghubung untuk menjelaskan fungsinya sebagai pengantar
darah ke dalam cabang-cabang kecil system pembuluh darah
3. Vena Vena mempunya tekanan sepersepuluh dari tekanan arteri
dan harus menampung volume darah lebih besar tetapi dindinya lebih
tipis karena berkurangnya unsure otot dan elastisnya Vena
digolongan menjadi 3,yaitu:a. Venula Mempunyai intima yang terdiri
atas endotel dengan selbung serat kolagen diluarnya Terlibat dalam
pertukaran metabolit antara darah dan jaringan ikat Serat otot
melingkar telah membentuk lapisan sempurna setebal 1-3 lapis diluar
endotel Tersusun lebih renggang daripada arteriol,dipisahkan oleh
berkas serat kolagen dan elastin Tunika adventisia tebal
dibandingankan keseluruhan dindingnya yang tipis dan terdiri atas
serat kolagen dan tebaran elastic serta fibroblast
b. Vena kecil dan sedang Mempunyai diameter yang berkisar 1-9 mm
Tunika intimanya tipis,sel endotel pendek dan berbentuk polygonal
Tunika medianya tpis dan terdiri dari berkas kecil serat otot polos
yang tersusun melingkar dipidahkan oleh serat kolagen dan jalinan
halus serta elastin Tunika adventisianya sangat berkekmbang dan
membentuk sebagaian besar dindingnya. Lapisan ini terdiri atas
jaringan ikat longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun
memanjang dan kadang terdapat sedikit serat otot polos
c. Vena besar Termasuk vena cava inferior dan superior, vena
porta dan cabang-cabang utamanya Tunika intimanya berstruktur sama
dengan vena yang lebih kecil tetapi sedikit lebih tebal Tunika
medianya kurang berkembang dan otot polos pembentuknya sangat
berkurang atau tidak ada Tunika adventisianya paling tebal dari
ketiga lapisan lainnya,tepat diluar tunika media berupa suatu lapis
mengandung jaringan ikat padat fibroelastis dengan serat kolagen
kasar,daerah tengah mengandung banyak serat otot memanjang dan
paling luar hanya terdiri atas jalinan serat kolagen kasar dan
serat elastin.
LI.2. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Fisiologi
Jantung
LO.2.1. Aktivitas Listrik JantungKontraksi sel otot jantung
untuk mendorong darah dicetuskan oleh suatu potensial aksi yang
menyebar melalui membran sel sel otot. Jantung berkontraksi atau
berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya
sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai ototrimitas. Terdapat dua
jenis khusus sel otot jantung:
1. sel kontraktil adalah 99% otot jantung yang melakukan kerja
mekanis, yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal
tidak menghasilkan suatu potensial aksi2. sel otoritmik hanya
terdapat sedikit didalam jantung namun memiliki fungsi yang sangat
penting. Sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri
untuk mencetuskan dan menghantarkan suatu potensial aksi yang
bertanggung jawab untuk kontraksi sel sel pekerja.
Aktivitas Pemacu sel otot otoritmikSel sel otoritmik jantung
tidak memiliki potensial istirahat. Sel sel tersebut memperlihatkan
suatu pace maker, yaitu membran mereka secara perlahan mengalami
depolarisasi, atau bergeser antara potensial potensial aksi sampai
tercapai ambang, pada saat membran mengalami potensial
aksi.Penyebab pergeseran ke potensial membran ke ambang potensial
potensial aksi, masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan
bahwa hal tersebut terjadi karena penurunan siklus fluks positif K+
ke luar yang berlangsung bersamaan dengan kebocoran Na+ ke dalam.
Di sel sel otoritmik jantung, antara potensial potensial aksi,
karena saluran K+ diinaktifkan yang mengurangi aliran ion kalsium
positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena
bagian dalam secara bertahap berkurang kenegatifannya, yaitu
membran secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah
ambang. Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial
aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca++ dan influks
Ca++ kemudian. Fase turun disebabkan karena efluks K+ yang terjadi
karena peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+.
Setelah potensial aksi usai, inaktifasi saluran saluran K+ ini
mengawali depolarisasi berikutnya.
Sel sel jantung yang mampu mengalami ototrimitas ditemukan di
lokasi lokasi berikut ini:
1. Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium
kanan dekat lubang vena cava superior2. Nodus Atrioventrikel (AV),
sebuah berkas kecil sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan
dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.3.
Berkas HIS (Berkas Atrioventrikel), suatu jaras sel khusus yang
berasal dari atrioventrikel, tempat berkas tersebut bercabang
membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah septum,
melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di
sepanjang dinding luar.4. Serat purkinje, serat terminal halus yang
berjalan dari berkas his dan menyebar ke seluruh miokardium
ventrikel.
Potensial aksi di sel otot jantung kontraktilTidak seperti sel
sel otoritmik, membran sel kontraktil pada dasarnya tetap berada
dalam keadaan istirahat sebesar -90Mv sampai tereksitasi oleh
aktivitas listrik yang merambat dari pemacu. Setelah membran sel
kontraktil miokardium ventrikel tereksitasi, timbul potensial aksi
melalui perubahan permeabilitas dan perubahan potensial membran.
Selama fase naik potensial aksi, potensial membran dengan cepat
berbalik ke nilai positif sebesar +30mV akibat peningkatan mendadak
permeabilitas membran terhadap Na+ yang diikuti oleh influks masif
Na+. Permeabilitas Na+ kemudian dengan cepat berkurang ke nilai
istirahatnya rendah tetapi khas untuk sel otot jantung membran
potensial dipertahankan di tingkat positif dan menghasilkan fase
datar (plateau phase) potensial aksi Perubahan voltase mendadak
yang terjadi selama fase naik potensial aksi menimbulkan dua
perubahan permeabilitas bergantung voltase yang bertanggung jawab
mempertahankan fase datar tersebut. Pengaktifan salurann Ca++
lambat dan penurunan permeabilitas K+. Pembukaan saluran Ca++
menyebabkan difusi lambat Ca++ masuk ke dalam sel karena
konsentrasi Ca++ di CES lebih besar. Influks Ca++ yang bermuatan
positif ini memperlama kepositifan pada bagian dalam sel dan
merupakan penyebab fase datar. Efek ini diperkuat oleh penurunan
permeabilitas K+ yang terjadi secara bersamaan. Penurunan aliran ke
luar K+ yang bermuatan positif mencegah repolarisasi cepat membran
dan dengan demikian ikut berperan memperlama fase datar.Fase turun
potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat inaktivasi
saluran Ca++ dan pengaktifan saluran K+. Penurunan permeabilitas
Ca++ menyebabkan Ca++ tidak masuk lagi ke dalam sel sedangkan
peningkatan mendadak permeabilitas K+ yang terjadi bersamaan
menyebabkan difusi cepat K+ yang positif ke luar sel. Dengan
demikian, repolarisasi cepat yang terjadi pada akhir fase datar
terutama disebabkan oleh efluks K+, yang kembali membuat bagian
dalam sel lebih negatif daripada bagian luar dan memulihkan
potensial membran ke tingkat istirahat.
LO.2.2. Pengaturan Tekanan Darah
Pengertian tekanan darahTekanan darah adalah tekanan yang
ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat
ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi pada saat jantung
beristirahat. Tekanan darah biasanya biasanya digambarkan sebagai
rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai
dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata rata
tekanan darah normal 120/80 (Smeltzer and Bare, 2001).
Mekanisme pemeliharaan tekanan darahTekanan darah dikontrol oleh
otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar endokrin,
arteri, dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah di
dalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang
membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan
kepada otak perihal tekanan darah, volume darah, dan kebutuhan
khusus semua organ. Semua informasi ini diproses oleh otak dan
keputusan dikirim melalui saraf menuju organ organ tubuh termasuk
pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan mengempis atau
mengembangnya pembuluh darah. Saraf saraf ini dapat berfungsi
secara otomatis.Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida
(campuran cairan dan gas) dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi
hormon yang disebut renin. Renin dari ginjal merangsang pembentukan
angiotensin yang menyebabkan pembuluh darah kontriksi sehingga
tekanan darah meningkat. Sedangkan hormon dari beberapa organ juga
dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal pada
ginjal yang mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin dan
aldosteron juga ovari yang mensekresikan estrogen yang dapat
meningkatkan tekanan darah. Kelenjar tiroid atau hormon tiroksin
juga berperan penting dalam pengontrolan tekanan darah.Pada
akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis
yang bekerja bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang
memastikan darah mengalir di ssirkulasi dan memungkinkan jaringan
mendapatkan nutrisi agar dapat berfungsi baik. Jika salah satu
mekanisme mengalami gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah
tinggi.Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi
melalui beberapa cara:1. Jantung memompa lebih kuat sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya 2. Arteri
besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka
tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui
arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut,
dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena
arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga
meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil
(arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan
saraf atau hormon di dalam darah. 3. Bertambahnya cairan dalam
sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah
dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:1. aktivitas memompa jantung berkurang 2. arteri
mengalami pelebaran 3. banyak cairan keluar dari sirkulasimaka
tekanan darah akan menurun.Penyesuaian terhadap faktor-faktor
tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan
sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur
berbagai fungsi tubuh secara otomatis)Perubahan fungsi ginjalGinjal
mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: Jika tekanan
darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air,
yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan
tekana darah ke normal. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan
mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah
bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. Ginjal juga bisa
meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut
renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya
akan memicu pelepasan hormon aldosteronGinjal merupakan organ
penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena itu berbagai
penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya
tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke
salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan
hipertensi.Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal
juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Sistem saraf
simpatismerupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk
sementara waktu akan: meningkatkan tekanan darah selama respon
fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga
mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola
di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan
darah yang lebih banyak mengurangi pembuangan air dan garam oleh
ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin
(noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh
darahPengaturan Tekanan Darah: Sistem Renin Angiotensin
AldosteronSistem renin-angiotensin-aldosteron adalah serangkaian
reaksi yang dirancang untuk membantu mengatur tekanan darah.1.
Ketika tekanan darah turun (untuk sistolik, sampai 100 mm Hg atau
lebih rendah), ginjal melepaskan enzim renin ke dalam aliran
darah.2. Renin membagi angiotensinogen, suatu protein besar yang
beredar dalam aliran darah, menjadi potongan-potongan. Satu
bagiannya adalah angiotensin I.3. Angiotensin I, yang relatif tidak
aktif, dibagi menjadi potongan-potongan oleh angiotensin-converting
enzyme (ACE). Satu bagiannya adalah angiotensin II, suatu hormon
yang sangat aktif.4. Angiotensin II menyebabkan dinding otot arteri
kecil (arteriola) mengerut, meningkatkan tekanan darah. Angiotensin
II juga memicu pelepasan hormon aldosterone dari kelenjar adrenal
dan hormon antidiuretik dari kelenjar pituitari.Aldosteron
menyebabkan ginjal untuk menahan pengeluaran garam (natrium) dan
kalium. Natrium menyebabkan air harus dipertahankan, sehingga
meningkatkan volume darah dan tekanan darah.
LO.2.3. Bunyi JantungAliran darah melalui jantung berjalan
dengan tenang, namun saat katup-katup jantung menutup dengan
tiba-tiba terdengar bunyi detak, serupa dengan yang terdengar bila
tekanan tinggi aliran kran tiba-tiba dimatikan.
Perbedaan bunyi-bunyi jantung ini dapat didengar selama setiap
siklus jantung.1. Bunyi nada rendah (lub) disebabkan oleh penutupan
tiba-tiba katup atrioventrikuler saat ventrikel mulai berkontraksi
pada systole awal. Ini adalah bunyi jantung pertama.2. Bunyi nada
tinggi (dup) dihasilkan oleh menutupnya katup-katup semiulnaris
saat ventrikel relaksasi. Bunyi ini disebut bunyi jantung
kedua.Bunyi-bunyi ini dapat didengar dengan cara menempelkan
telinga langsung pada dinding dada atau dapat digunakan stetoskop.
Denyut jantung (kontraksi) dapat dirasakan dengan tangan yang
diletakkan di dada. Denyut jantung ini terjadi diantara bunyi
jantung pertama dan kedua.Bila katup-katup jantung rusak karena
penyakit, bunyi tambahan (murmur) akan terdengar. Sifat dan waktu
murmur penting dalam mendiagnosa penyakit jantung. Kadang-kadang
murmur terjadi pada orang muda yang sehat.
1. Bunyi jantung 1 S1 terjadi akibat penutupan katup mitral dan
trikuspidal Lamanya berkisar 0.14 detik Intensitasnya ditentukan
oleh kekuatan kontraksi ventrikeldan jarak antara daun katup Paling
jelas terdengar pada puncak jantung2. Bunyi jantung 2 S2 terjadi
akibat penutupan katup aorta dan pulmonal Lamanya berkisar 0.11
detik dan frekwensinya lebih tinggi dari S1 Intensitasnya
dipengaruhi oleh kecepatan penutupan katup semilunar S2 akibat
penutupan katup pulmonal paling jelas terdengar pada RSI 2 sebelah
kiri tulang dada, S2 akibat penutupan katup aorta pada RSI 2
sebelah kanan tulang dada3. Bunyi jantung 3 S3 terjadi akibat
masuknya darah dari atrium ke ventrikel Terdengar sebagai suara
yang bergemuruh dengan frekwensi rendah Intensitasnya ditentukan
oleh kecepatan pengisian ventrikel Terdengar paling jelas pada
puncak jantung4. Bunyi jantung 4 S4 terjadi akibatkontraksi atrium
atau pengisian ventrikel yang cepat Frekwensinya sangat rendah
Intensitasnya ditentukan oleh kecepatan pengisian ventrikel dan
kekuatan kontraksi atrium
LO.2.4. Siklus Jantung Siklus jantung adalah periode dimulainya
satu denyutan jantung dan awal dari denyutan selanjutnya. Setiap
siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di
nodus sinus. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan
diastol. Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana
darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode
relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.Diastol
dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan
ventricular filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel
yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan katup atrioventrikularis
tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular
filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di
ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga
ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium
berkontraksi. Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End
Diastolic Volume .Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu
kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada kontraksi
isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup katup tetap
tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai
adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam
ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan
pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan
akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi
pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut
End Systolic Volume.Pembagian system sirkulasi Secara umum system
sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi dua bagian
:1. System sirkulasi umum (sistemik) : sirkulasi darah yang
mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung
kanan.2. System sirkulasi paru-paru (pulmonal) : sirkulasi darah
yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke
jantung kiri.
a. System sirkulasi sistemikSystem sirkulasi sistemik dimulai
ketika darah bersih (darah yang banyak mengandung banyak oksigen
yang berasal dari paru) dipompa keluar oleh jantung melalui
ventrikel kiri ke pembuluh darah aorta lalu keseluruh tubuh melalui
arteri- arteri hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya
paling kecil yang dinamakan kapilaria melakukan gerakan kontraksi
dan relaksasi secara bergantian yang disebut dengan vasomotion
sehingga darah didalamnya mengalir secara terputus-putus atau
intermitten. Vasomotion terjadi secara periodic dengan interval 15
detik sampai 3 menit sekali. Darah mengalir secara sangat lambat
didalam kapilaria dengan kecepatan rata-rata 0,7 mm/detik. Dengan
aliran yang lambat ini memungkinkan terjadinya pertukaran zat
melalui dinding kapilaria. Pertukaran zat ini terjadi melalui
proses difusi, pinositosis dan transport vesikuler, serta filtrasi
dan reabsorbsi. Ujung kapilaria yang membawa darah bersih dinamakan
arteriol sedangkan ujung kapilaria yang membawa darah kotor
dinamakan venule, terdapat hubungan Antara arteriol dan venula
melalui kapilari bed yang berbentuk seperti anyaman, ada juga
hubungan langsung (by pass) dari arteriol ke venule melalui arteri
vena anastomosis.
b. System sirkulasi pulmonersistem sirkulasi paru dimulai ketika
darah kotor (darah yang tidak mengandung O2 tetapi banyak
mengandung CO2 ynag berasal dari vena cava inferior dan vena cava
superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (ventrikel kanan)
melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru. Kecepatan aliran darah
didalam arteri pulmonalis sebesar 18 cm/detik, kecepatan ini lebih
lambat dari aliran darah dalam aorta. Didalam paru kiri dan kanan,
darah mengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi pertukaran zat
dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi serta difusi. Di
kapilaria paru-paru terjadi pertukran gas O2 dan CO2 sehingga
menghasilkan darah bersih. Darah bersih selanjutnya keluar paru
melalui vena pulmonalis memasuki atrium kiri. Kecepatan aliran
darah didalam kapilaria paru-paru sangat lambat, setelah mencapai
vena pulmonalis, kecepatan aliran darah bertambah kembali. Seperti
halnya aorta , arteri pulmonalis hingga kapilaria juga mengalami
pulsasi.
Jadi secara ringkas aliran darah dalam sistem sirkulasi darah
manusia adalah : Sistem sirkulasi sistemik : ventrikel kiri aorta
arteri arteriol capillary bed atau A-V anastomose venule vena vena
cava (inferior dan superior) atrium kanan Sistem sirkulasi pulmoner
: ventrikel kanan arteri pulmonalis paru kapilaria paru vena
pulmonalis atrium kiri
Fase fase jantungFase fase jantung1. Middiastol ventrikelSelama
diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan
diastol, karena aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke
dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel
walaupun kedua bilik tersebut melemah, karena perbedaan tekanan ini
katup AV terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam
ventrikel akibatnya volume ventrikel meningkat bahkan sebelum
atrium berkontraksi. Pada akhir diastol SA Node mencapai ambang dan
membentuk potensial aksi.2. Depolarisasi atriumMenimbulkan
kontraksi atrium dan memeras lebih banyak darah ke ventrikel.
Sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium selama kontraksi
atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi dari pada tekanan
ventrikel sehingga katup AV terbuka.3. Akhir diastol ventrikel
Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi. Ventrikel pada saat
ini kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume
darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai EDV = 135
ml.
4. Eksitasi VentrikelKeadaan ketika tekanan ventrikel menurun
dari tekanan atrium sehingga katup AV tertutup.5. Kontraksi
ventrikel isovolumetrikKetika kontraksi ventrikel dimulai tekanan
ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan tekanannya
terbalik mendorong katup AV tertutup. Setelah tekanan ventrikel
melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan
tersebut belum melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta
dengan demikian terdapat periode waktu singkat antara penutupan
katup AV dan penutupan katup aorta sehingga ventrikel menjadi suatu
bilik tertutup, karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang
masuk ataupun keluar ventrikel.6. Ejeksi ventrikelPada saat tekanan
ventrikel melebihi tekanan aorta katup aorta dipaksa membuka dan
darah mulai menyemprot kurva tekanan aorta meningkat ketika darah
dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat dari
pada darah mengalir ke pembuluh pembuluh yang lebih kecil di ujung
yang lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah
dengan cepat dipompa keluar. 7. Akhir sistole ventrikelVentrikel
tidak mengosongkan diri secara sempurna dalam penyemprotan saat
ejeksi ventrikel. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel disebut
sebagai volume sistolik akhir = 65 ml. Dan volume darah yang keluar
ke aorta disebut isi sekuncup.8. Relaksasi volume
isovolumetrikKetika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi
tekanan ventrikel di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup.
Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan pada kurva tekanan
aorta. Yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak ada lagi darah
yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta
telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan
ventrikel masih lebih tinggi dari atrium dengan demikian semua
katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang disebut sebagai
relaksasi ventrikel isovolumetrik.
LI.3. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Hipertensi
LO.3.1. DefinisiHipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari
resistensi pembuluh darah perifer dan kardiak output (Tekanan Darah
= Curah Jantung X Tahanan)Pengertian hipertensisendiri menurut
kesepakatan WHO adalah keadaan seseorang apabila mempunyai tekanan
sistolik sama dengan atau lebih tinggi dari 160 mmHg dan tekanan
diastolik sama dengan atau lebih tinggi dari 80 mmHg secara
konsisten dalam beberapa waktu. LO.3.2 EtiologiHipertensi merupakan
faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan
aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung
kronis. Selain faktor genetika, usia, dan jenis kelamin, ada
beberapa faktor penyebab lain, antara lain:a. Stres atau perasaan
tertekan.b. Kegemukan (Obesitas).c. Kebiasaan merokok.d. Kurang
berolahraga.e. Kelainan kadar lemak dalam darah (Dislipidemia).f.
Konsumsi yang berlebihan atas garam, alkohol, dan makanan yang
berlemak tinggi.g. Kurang mengonsumsi makanan yang berserat dan
diet yang tidak seimbang.Berdasarkan penyebab hipertensi, dapat
diklasifikasikan sebagai : a. Hipertensi primerHipertensi primer
didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya
gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Hipertensi ini
dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor keturunan,
pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan.
Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi tinggi
lemak, garam, aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok, konsumsi
alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan
oleh faktor stress.b. Hipertensi sekunderHipertensi yang disebabkan
oleh gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta. Kondisi
stress dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat
seseorang dalam kondisi stress akan terjadi pengeluaran beberapa
hormon yang akan menyebabkan penyempitan dari pembuluh darah, dan
pengeluaran cairan lambung yang berlebihan, akibatnya seseorang
akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang, nyeri lambung yang
berulang, dan nyeri kepala. Kondisi stress yang terus menerus dapat
menyebabkan komplikasi hipertensi pula. Pola hidup yang tidak
seimbang, merupakan sikap hidup yang tidak tepat komposisi antara
asupan makanan, olahraga dan istirahat, sehingga menimbulkan gejala
awal seperti obesitas yang selanjutnya dapat menyebabkan gangguan
lain seperti kencing manis, dan gangguan jantung. Konsumsi garam
berlebihan, dapat menimbulkan darah tinggi diakibatkan oleh
peningkatan kekentalan dari darah, sehingga jantung membutuhkan
tenaga yang lebih untuk mendorong darah sampai ke jaringan paling
kecil. Kebiasaan konsumsi alcohol, kafein, merokok dapat
menyebabkan kekakuan dari pembuluh darah sehingga kemampuan
elastisitas pada saat mengalami tekanan yang tinggi menjadi
hilang.Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:a) Penyakit
Ginjal - Stenosis arteri renalis - Pielonefritis -
Glomerulonefritis - Tumor-tumor ginjal - Penyakit ginjal polikista
(biasanya diturunkan)- Trauma pada ginjal (luka yang mengenai
ginjal) - Terapi penyinaran yang mengenai ginjal b) Kelainan
Hormonal - Hiperaldosteronisme - Sindroma Cushing - Feokromositoma
c) Obat-obatan - Pil KB - Kortikosteroid - Siklosporin -
Eritropoietin - Kokain - Penyalahgunaan alkohol - Kayu manis (dalam
jumlah sangat besar) d) Penyebab Lainnya - Koartasio aorta -
Preeklamsi pada kehamilan - Porfiria intermiten akut - Keracunan
timbal akut
LO.3.3. KlasifikasiBerdasarkan penyebab dikenal dua jenis
hipertensi, yaitu :a. Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu
peningkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh
ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, Hipertensi
ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus
hipertensi b. Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten
akibat kelainan dasar kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi
ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari kasus-kasus
hipertensi. Berdasarkan bentuk hipertensi,yaitu hipertensi
diastolic,campuran,dan sistolik.a. Hipertensi diastolik (diastolic
hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti
peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan
dewasa muda. Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi)
yaitu peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol. b.
Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu
peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan
diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.
Klasifikasi hipertensi dilihat berdasarkan tekanan darah
sistolik dan diastolik dalam satuan mmHg dibagi menjadi beberapa
stadium menurut WHO.KategoriTekanan darah sistolikTekanan darah
diastolik
Optimal