Top Banner
LI 1. Memahami dan menjelaskan larutan dan cairan tubuh LO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi larutan dan cairan tubuh Larutan : Campuran yang homogen dari 2 atau lebih zat yang terdiri dari solute dan solvent Cairan : zat cair atau zat alir yang dapat mengalir, bentuknya menyesuaikan wadah Sementara cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.Cairan di dalam tubuh sebanyak 60% dari berat tubuh atau 2/3 dari berat tubuh.(Mima & Swearingen, 1995) 1.2 Memahami dan menjelaskan jenis larutan dan cairan tubuh Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu: a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut). b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh. c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
33

Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Dec 23, 2015

Download

Documents

Deasy07

desy tahari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

LI 1. Memahami dan menjelaskan larutan dan cairan tubuh

LO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi larutan dan cairan tubuh

Larutan : Campuran yang homogen dari 2 atau lebih zat yang terdiri dari solute dan solvent

Cairan : zat cair atau zat alir yang dapat mengalir, bentuknya menyesuaikan wadah

Sementara cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.Cairan di dalam tubuh sebanyak 60% dari berat tubuh atau 2/3 dari berat tubuh.(Mima & Swearingen, 1995)

1.2 Memahami dan menjelaskan jenis larutan dan cairan tubuh

Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.

b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent. Berdasarkan daya hantar listrik : 1.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan atas :

a) Elektrolit Kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya di dalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion. (α=1)

Asam-asam kuat, seperti: HCl, HClO3, H2SO4, HNO3, dan lain-lain.

Page 2: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:  NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, dan lain-lain.

Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3, dan lain-lain.  

b) Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah denganharga derajat ionisasi sebesar: 0<α<1

 

Asam-asam lemah, seperti: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S, dan lain-lain.

Basa-basa lemah, seperti: NH4OH, Ni(OH)2, dan lain-lain.

Garam-garam yang sukar larut, seperti: AgCl, CaCrO4, PbI2, dan lain-lain.

2.Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karenazat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak berion). Contohnya urea, sukrosa, glukosa, dan alcohol.

Berdasarkan kemampuan menyerap :

Larutan ideal yaitu larutan yang memenuhi Hukum Roult. Pada larutan ideal tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutan

Larutan tak ideal yaitu larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak ideal inidapat dibagi dua yaitu:

a. Larutan yang mengalami pelepasan kalor pada saat pencampuran sehingga merupakanlarutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roult 

b. Larutan yang mengalami penyerapan kalor pada saat pencampuran yangmenghasilkan penyimpangan negatif dari hukum Roult.

1.3 Memahami dan menjelaskan fungsi larutan dan cairan tubuh

 Fungsi cairan tubuh:

1.Transportasi: nutrien, partikel kimiawi, partikel darah, energy, dan lain-lain.

2.Pengatur suhu tubuh.

3.Pembentuk struktur tubuh.

Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan kematian sel. Sementara unit dasarfungsional tubuh adalah sel. Sel-sel inilah yang membentuk struktur tubuh. Dalam prosesmetabolisme yang terjadi di dalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan berfungsisebagai pembawa oksigen (O2 ) ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh jugaakan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbondioksida (CO2 ) dan juga senyawa nitrat.

Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh jugaakan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh, katalisator reaksi

Page 3: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

biologiksel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanandarah & konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengannormal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agarsuhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.

Fungsi elektrolit dalam tubuh bermacam-macam, berikut adalah fungsi elektrolit dalam tubuhyang dibagi menjadi dua bagian yaitu muatan positif atau disebut juga kation dan muatannegatif disebut anion.

KATION

1. Natrium

- Aktivitas neuromuskular : transmisi dan konduksi impuls syaraf

- Cairan tubuh : Mengatur osmolalitas vaskular dan mengatur keseimbangan air, bila kadar natrium meningkat akan terjadi retensi air

- Selular : Pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuromuskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi- Aktivitas enzim

- Mengatur keseimbangan asam basa

2. Kalium

- Aktivitas neuromuskular : transmisi dan konduksi impuls syaraf serta kontraksi otot rangka,otot polos dan jantung-

Cairan tubuh : mengatur osmolalitas intraselular

- Selular : pompa natrium (Na)

- kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuromuskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi

- aktivitas enzim untuk metabolisme selular

3. Kalsium

- Mengatur fungsi jantung

- Kontraksi dan relaksasi otot-

Pertumbuhan tukang dan gigi

- Aktifitas enzim

4. Magnesium

- Produksi intrasel

Page 4: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

- Sintesis protein dan DNA

ANION

1. Klorida

- Kompenen utama asam lambung

- Buffer kimiawi

- Osmolaritas plasma

2. Fosfat

- Pembentukan tulang dan ATP

- Komponen DNA & RNA

3. Bikarbnat

- Regulasi asam basa

- Komponen dari bikarbonat

-karbonik asam buffer

1.4 Memahami dan menjelaskan perbedaan larutan dan cairan tubuh

Larutan adalah campuran yang homogen, antara pelarut dan zat terlarutnya tidak dapatdibedakan lagi. Sedangkan cairan, adalah campuran yang heterogen yaitu antara pelarut danzat terlarutnya masih dapat dibedakan. Partikel-partikel pembentuknya solute maupunsolventnya masih menunjukkan sifat dari masing-masing partikel tersebut

1.5 Memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebutuhan larutan dan cairantubuh

1. UsiaVariasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukandan berat badan. Selain itu sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia.

2. Jenis kelaminWanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional, karena lebih banyakmengandung lemak tubuh (air 40%)

3. Sel-sel lemakMengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh

4. StresStres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah danglikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses inidapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine

5. SakitKeadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormonakan mengganggu keseimbangan cairan

6. Temperatur lingkunganPanas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaClmelalui keringat sebanyak 15-30 g/hari

7. DietPada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses iniakan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraselular.

Page 5: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

LO 2.1 Memahami dan menjelaskan komposisi dan batas normal cairan tubuh

Persentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa halantara lain:

1.Umur 2.Kondisi lemak tubuh 3.Sex

Meq/L intraseluler EkstrasellularPlasma Darah

EkstraselularIntertistial

Kation

NaCl+ 5 142 144

K+ 150 4 4

Ca++ 2 5 2.5

Mg + 27 3 1.5

Anion

Cl 1 103 144

HCO3 10 27 30

HPO4 100 2 2

SO4 20 1 1

Asam Organik - 5 5

Protein 63 16 6

1.Bayi (baru lahir) 75 %

2.Dewasa: a.Pria (20-40 tahun) 60 %  b.Wanita (20-40 tahun) 50 %

2.2 Memahami dan menjelaskan mekanisme distribusi cairan tubuh

Pada orang dewasa, sekitar 40% berat badan atau dua pertiga dari TBW (TotalBody Water) berada didalam sel atau disebut sebagai cairan intraselular. Dan sepertigasisa TBW atau 20% dari berat badan, berada diluar sel atau disebut sebagai cairanekstraselular.Cairan ekstraselular dibagi menjadi bagian cairan intrestisial yang terletakdiantara sel (15%) dan cairan intravascular (5%).

Page 6: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Cairan dalam tubuh selalu bergerakdiantara ketiga tempat cairan tersebut yaitu intraselular, interstisial, dan intravascular. Pergerakansuatu cairan harus di pertahankan dalam keadaan seimbang. Penyebab pergerakan cairantubuh dipengaruhi oleh difusi, osmositas, filtrasi, dan transport aktif.

1.Difusi: gerakan acak dari partikel pada semua arah melalui larutan atau gas. Partikel bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendahsepanjang gradien konsentrasi. Energi untuk difusi dihasilkan oleh energy panas.Contohnya adalah gerakan oksigen dari alveoli paru ke darah dari kapiler pulmoner.

Faktor-faktor yang meningkatkan difusi:

Peningkatan suhu

Peningkatan konsentrasi partikel

Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel

Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi

Penurunan jarak lintas di mana massa partikel harus berdifusi

2.Transpor aktif: diperlukan energi agar substansi dapat pindah dari area berkonstrasi lebihrendah atau sama ke area dengan konsentrasi sama atau lebih besar. Transpor aktif adalahvital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS.

3.Filtrasi: gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke areadengan tekanan hidrostatik rendah. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dibuat oleh berat cairan. Filtrasi pentih dalam mengatur cairan keluar dari arteri ujung kapiler.Ini juga merupakan kekuatan yang memungkinkan ginjal untuk memfilter 180 L plasma perhari.

4.Osmosis: gerakan air melewati membrane semipermeable dari area dengan konsentrasizat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Osmosis dapatterjadi melewati semua membrane bila konstrasi zat terlarut pada kedua berubah.

Page 7: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

.3 Memahami dan menjelaskan pengaturan keseimbangan cairan tubuh

Untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh maka cairan yang masuk harus sama dengancairan yang dikeluarkan. Sumber pemasukan cairan ke dalam tubuh dapat diperoleh darimakanan, cairan ingesti, serta metabolisma dan oksidasi H2O. Cairan tersebut kemudian akandikeluarkan melalui urin, feses, keringat, dan sebagian akan dikonsumsi tubuh untuk melakukanmetabolisme.

Pemasukan serta pengeluaran cairan dalam tubuh tentu akan mempengaruhi osmolaritas plasmayang dimana jika osmolaritas itu meningkat maka akan menyebabkan rasa haus dan terbentuknya ADH.

Terdapat dua faktor yang diatur untuk mempertahankan keseimbangan cairan di tubuh.Meskipun regulasi kedua faktor ini berkaitan erat, keduannya bergantung pada jumlah relatif NACL dan H2O ditubuh, namun penyebab mengapa keduannya dikontrol secara ketat sangatlah berbeda : 1.Volume CES harus diatur secara ketat untuk membantu mempertahankan tekanan darah.Pemeliharaan keseimbangan garam sangatlah penting dalam regulasi jangka panjangvolume CES.

Page 8: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

2.Osmolaritas CES harus diatur secara ketat untuk mencegah membengkak ataumenciutnnya sel. Pemeliharaan keseimbangan cairan sangatlah penting dalam mengaturosmolaritas CES.Penurunan volume CES menyebabkan penurunan tekanan darah arteri karena berkurangnya volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume CES meningkatkan tekanandarah arteri dengan meningkatkan volume plasma. Dua mekanisme kompensasi bermainuntuk secara transien menyesuaikan tekanan darah sampai volume CES dapat dipulihkannormal.

KONTROL JANGKA PENDEK UNTUK MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH

1. Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi perifer total untuk menyesuaikantekanan darah dalam arah yang benar melalui efek sistem sarafotonom pada mengurangi tekanandarah ketika tekanan naik terlalu tinggi.

2. Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara plasma dan cairaninterstisium akibat perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotik yang bekerjamelintasi dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma menyimpang dari normal

Page 9: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Penurunan volume plasma dikompensasi secara parsial oleh perpindahan cairan keluardari kompartemen interstisium menuju pembuluh darah, memperbesar volume plasma denganmengorbankan kompartemen interstisium. Sebaliknya, ketika volume plasma terlalu besar, banyak dari kelebihan cairan ini berpinciah ke dalam komparremen intersrisium. Kedua tindakanini menghasilkan perbaikan remporer untuk membantu menjaga tekanan darah relatif konstan,tetapi mereka bukan solusi jangka panjang. Selain itu, tindakan kompensasi jangka pendek inimemiliki kemampuan terbatas dalam meminimalkan perubahan tekanan darah. Sebagai contoh, jika volume plasma terlalu kurang adekuat maka tekanan darah akan tetap rendah seberapapunkuatnya atau besarnya jantung memompa, pembuluh berkonstriksi, atau cairan interstisium berpindah ke dalam pembuluh darah.

KONTROL JANGKA PANJANG UNTUK MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH

Regulasi jangka panjang tekanan darah dilakukan oleh ginjal dan mekanisme haus, yangmasing-masing mengontrol jumlah urin dan asupan cairan. Mereka melakukan pertukaran cairanyang diperlukan antara CES dan lingkungan eksternal untuk mengatur volume cairan tubuh total.Karena itu, mereka memiliki pengaruh jangka panjang pada tekanan darah arteri. Dari tindakan-tindakan tersebut, kontrol pengeluaran urin oleh ginjal adalah yang terpenting dalammempertahankan tekanan darah

KONTROL KESEIMBANGAN GARAM SANGAT PENTING UNTUK MENGATUR VOLUMECES. 

Natrium dan anion penyertanya menentukan lebih dari 90% aktivitas osmotik CES.Ketika menahan garam, ginjal secara otomatis menahan H2O, karena H2O mengikuti Na secaraosmotik. Larutan garam yang ditahan ini isotonik. Semakin banyak garam terdapat di CES,semakin banyak H2O di CES. Konsentrasi garam tidak berubah dengan mengubah jumlah garam,karena H2O selalu mengikuti garam untuk mempertahankan keseimbangan osmotik yaitu, untukmempertahankan konsentrasi normal garam. Berkurangnya jumlah garam menyebabkanmenurunnya retensi H2O sehingga CES tetap isotonik tetapi dalam volume yang lebih kecil.Karena itu, massa total garam Na+ di CES (yaitu, jumlah Na+) menentukan volume CES dan,karenanya, regulasi volume CES terutama bergantung pada pengendalian keseimbangan garam.Untuk mempertahankan keseimbangan garam pada ketinggian permukaan laut, pemasukangaram harus sama dengan pengeluaran garam sehingga tidak terjadi akumulasi atau defisit garamdi tubuh.

KONTROL PENGELUARAN AIR DI URIN OLEH VASOPRESIN

Fluktuasi osmolaritas CES yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pemasukandan pengeluaran H2O cepat dikompensasi dengan menyesuaikan ekskresi H2O urin tanpamengubah ekskresi garam. Reabsorpsi dan ekskresi H2O secara parsial dipisahkan darireabsorpsi dan ekskresi zar terlarut sehingga jumlah H2O yang ditahan atau dikeluarkan dapatcepat diubah untuk segera mengoreksi osmolaritas CES ke normal. Reabsorpsi dan ekskresi H2O bebas disesuaikan melalui perubahan sekresi vasopresin . Hampir di sepanjang nefron, reabsorpsiH2O penting untuk mengatur volume CES, karena reabsorpsi garam disertai oleh reabsorpsi H2Odalam jumlah seimbang. Namun, di tubulus distal dan koligentes, dapat terjadi reabsorpsi H2O bebas dalam jumlah bervariasi ranpa disertai reabsorpsi garam, karena adanya gradien 

Page 10: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

osmotikvertikal di medula ginjal tempat sebagian dari tubulus ini terpajan. Vasopresin meningkatkan permeabilitas bagian akhir tubulus ini terhadap H2O. Jumlah H2O yang direabsorpsi dapatdisesuaikan untuk memulihkan osmolaritas CES ke normal, bergantung pada jumlah vasopresinyang ada. Vasopresin diprodulai oleh hipotalamus dan disimpan di kelenjar hipofisis posterior.Hormon ini dibebaskan dari hipofisis posterior berdasarkan perintah dari hipotalamus.

KONTROL PEMASUKAN AIR OLEH RASA HAUS

Rasa haus adalah sensasi subyektif yang membuat seseorang menginginkan H2O. Pusat haus terletak di hipotalamus dekat dengan sel penghasil vasopresin. Sekresi vasopresin dan rasahaus umumnya dipicu secara bersamaan. Pusat-pusat kontrol hipotalamus yang mengatur sekresivasopresin (dan pengeluaran urin) serta rasa haus (dan minum) bekerja secara terpadu. Sekresivasopresin dan rasa haus dirangsang oleh defisit H2O bebas dan ditekan oleh kelebihanH2O bebas. Karena itu, keadaan yang mendorong terjadinya penurunan pengeluaran urin untukmenghemat H2O tubuh juga menimbulkan rasa haus untuk mengganti H2O tubuh.

PERAN OSMORESEPTOR HIPOTALAMUS

Sinyal eksitatorik utama untuk sekresi vasopresin dan rasa haus berasal dari osmoreseptorhipotal.rmus yang terletak dekat sel penghasil vasopresin dan pusat haus.Osmoreseptorosmoreseptor ini memantau osmolaritas cairan di sekeliling mereka, yangselanjutnya mencerminkan konsentrasi keseluruhan lingkungan cairan internal. Seiring dengan peningkatan osmolaritas (H2O terlalu sedikit) dan kebutuhan akan konservasi H2O bertambah,sekresi vasopresin dan rasa haus diaktifkan. Akibatnya, reabsorpsi H2O di tubulus distal dankoligentes meningkat sehingga pengeluaran urin berkurang dan H2O dihemat, sementara asupanH2O secara bersamaan dirangsang. Efek-efek ini memulihkan simpanan H2O yang berkurangsehingga kondisi hipertonik mereda dengan pulihnya konsentrasi zat-zat terlarut ke normal.Sebaliknya, kelebihan H2O, yang bermanifestasi sebagai penurunan osmolaritas CES,mendorong peningkatan ekskresi urin (melalui penurunan sekresi vasopresin) dan menekan rasahaus, yang bersama-sama mengurangi jumlah air di dalam tubuh.

PERAN RESEPTOR VOLUME ATRIUM KIRI

Meskipun perangsang utama sekresi vasopresin dan rasa haus adalah peningkatanosmolaritas CES, namun sel penghasil vasopresin dan pusat haus juga dipengaruhi dalam tingkat moderat oleh perubahan volume CES yang diperautarai oleh sinyal dari reseptor volume atriumkiri. Reseptor volume ini, yang terletak di atrium kiri, memantau tekanan darah yang mengalir,yarg mencerminkan volume CES. Sebagai respons terhadap penurunan mencolok volume CES(kehilangan volume >7%) dan tekanan darah arteri, seperti ketika terjadi perdarahan, reseptorvolume atrium kiri secara refleks merangsang sekresi vasopresin dan rasa haus. Pengeluaranvasopresin dan meningkatnya rasa haus masing-masing menurunkan pengeluaran urin danmeningkatkan pemasukan cairan. Selain itu, vasopressin yang dipicu oleh penurunan mencolokvolume CES dan tekanan arteri, di sirkulasi menimbulkan vasokonstriksi pada arteriol. Denganmembantu memperbesar CES dan volume plasma serta dengan meningkatkan resistensi perifertotal, vasopresin membantu mengatasi penurunan tekanan darah yang memicu sekresivasopresin. Sebaliknya, vasopresin dan rasa haus

Page 11: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

dihambat ketika volume CES/plasma dantekanan darah arteri meningkat. Penekanan asupanH2O, disertai oleh eliminasi kelebihanvolume CES/plasma melalui urin, membantu memulihkan tekanan darah ke normal. Ingatlah bahwa volume CES/plasma yang rendah serta penurunan tekanan darah arteri juga secara refleksmeningkatkan sekresi aldosteron. Peningkatan reabsorpsi Na yang terjadi akhirnya menyebabkanretensi osmotik H2O, ekspansi volume CES, dan peningkatan tekanan darah arteri. Padakenyataannya, reabsorpsi Na yang dikontrol oleh aldosteron.

PERAN ANGIOTENSIN II

Perangsang lain untuk meningkatkan rasa haus dan sekresi vasopresin adalah angiotensinII. Ketika mekanisme renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan untuk menghemat Na, angiotensinII, selain merangsang sekresi aldosteron, juga bekerja langsung pada otak untuk menimbulkanrasa haus dan merangsang vasopresin untuk meningkatkan reabsorpsi H2O di ginjal. Peningkatanasupan H2O dan berkurangnya pengeluaran urin kemudian membantu mengoreksi penurunanvolume CES yang memicu sistem renin-angiotensin-aldosteron.

2.4 Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh

Dalam keadaan normal, cairan tubuh berada dalam keseimbangan. Oleh karena suatusebab, keseimbangan cairan tubuh dapat mengalami gangguan. Secara garis besar,gangguan keseimbangan cairan tubuh terbagi dua yakni edema (hipervolemik) dandehidrasi (hipovolemik).

1. Edema (hipervolemik)Edema adalah penimbunan cairan berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh. Edema disebut juga dengan efusi, asites. Penamaan penimbunancairan ini bergantung pada lokasi di mana edema itu terjadi. Edema dapat terjadi secaralokal maupun umum. Edema lokal disebut juga dengan edema pitting, sedangkan edemaumum disebut dengan edema anasarka.

2.Dehidrasi (hipovolemik)Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakanakibat kehilangan air abnormal. Menurut Guyton (1995), dehidrasi adalah hilangnyacairan dari semua pangkalan cairan tubuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwadehidrasi merupakan keadaan kehilangan cairan tubuh.

LI 3. Memahami dan menjelaskan tentang dehidrasi

3.1 Memahami dan menjelaskan definisi dehidrasi

Dehidrasi adalah kehilangan cairan dari jaringan tubuh yang berlebihan. Dehidrasimerupakaan gangguan umum terjadi pada bayi dan anak-anak ketika haluan cairan totalmelebihan asupan cairan total.

3.2 Memahami dan menjelaskan jenis dehidrasi

Dehidrasi dapat digolongkan berdasarkan derajat atau jenisnya

Derajat: ringan,sedang atau berat

.a)Dehidrasi ringan dicirikan dengan kehilangan 5% dari berat badan sebelum sakit 

b)Dehidrasi sedang dicirikan dengan kehilangan 5% sampai 10% dari ebrat badansebelum sakit

Page 12: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

c)Dehidrasi berat dicirikan kehilangan lebih dari 10% berat badan sebelum sakit.

Jenisnya (tipe): isotonic, hipertonik, dan hipotonik

a)Isotonis dicirikan dengan defisit air dan elektrolit yang terjadi di dalam prorporsiseimbang. 70% kasus sering dihubungkan kepada hal ini.

 b)Hipertonik dicirikan dengan kehilangan cairan melebihi kehilangan elektrolit. Hal initerjadi pada 20% kasus bayi

.c)Hipotonik dicirikan dengan kehilangan sejumlah elektrolit melebihi kehilangancairan.

3.3 Memahami dan menjelaskan ciri-ciri dehidrasi

a)Dehidrasi ringan

Muka memerah

Rasa sangat haus

Kulit kering dan pecah-pecah

Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya

Pusing dan lemah

Kram otot terutama pada kaki dan tangan

Kelenjar air mata berkurang kelembabannya

Sering mengantuk

Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang  

b)Dehidrasi sedang

Tekanan darah menurun

Pingsan

Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung

Kejang

Perut kembung

Gagal jantung

Ubun-ubun cekung

Denyut nadi cepat dan lemah

c)Dehidrasi Berat

Kesadaran berkurang

Tidak buang air kecil

Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab

Page 13: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba

Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur

Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan

3.4 Memahami dan menjelaskan factor penyebab dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi karena hal-hal berikut :

Aktivitas

Orang yang banyak aktivitasnya lebih banyak mengeluarkan cairan tubuh melaluikeringat dari pada orang yang tidak beraktivitas.

Diare

 Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak anak mati setiap tahun karena dehidrasi akibatdiare.

Usia

Semakin tua usianya, kerja organ semakin menurun

Muntah

 Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairanyang keluar dengan cara minum.

Berkeringat

 Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akanmenyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bilakeadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

Diabetes

 Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akanmenyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderitadiabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

Luka bakar

 Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada pada kulit yang rusak oleh luka bakar.

Kesulitan minum

Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh kekondisi dehidrasi.

Gastroenteritis

 Ini adalah penyebab paling umum dehidrasi. Jika disertai muntah dan diare, dehidrasiakan semakin mudah terjadi.

Page 14: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Stomatitis

 Nyeri dapat membatasi asupan oral.

Diabetic ketoasidosis (DKA)

Dehidrasi ini disebabkan oleh diuresis osmotik. Penurunan berat badan disebabkan olehkehilangan cairan yang berlebihan dan katabolisme jaringan. Rehidrasi cepat, dapatmenimbulkan hasil neurologis yang buruk. DKA sangat spesifik dan memerlukan perawatan yang intensif.

Demam penyakit

 Demam mengakibatkan peningkatan insensible loss water dan dapat mempengaruhi nafsumakan.

Pharyngitis

 Ini dapat mengurangi asupan oral.

Congenital adrenal hyperplasia

  berhubungan dengan hipoglikemia, hipotensi, hiperkalemia, dan hiponatremia.

Heat stroke

 Hyperpyrexia, kulit kering, dan perubahan status mental dapat terjadi.

Cystic Fibrosis

Mengakibatkan kerugian natrium dan klorida keringat, menempatkan pasien pada risikohiponatremia, hipokloremia dan dehidrasi parah.

Diabetes insipidus

 Output urin yang berlebihan yang sangat encer dapat mengakibatkan kerugian besar air bebas dan hipernatremia.

Tirotoksikosis

 Berat badan yang diamati, meskipun nafsu makan meningkat

3.5 Mengetahui dan menjelaskan mekanisme dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi jika tubuh banyak kekurangan cairan intraseluler sebagaiakibat dari berpindahnya cairan intrasel ke dalam ekstrasel. Hal ini terjadi karenakenaikan tonisitas di dalam plasma atau ekstraseluler. Tonisitas meningkatmerupakan dampak dari terbuangnya cairan ekstraseluler yang bersifat hipotonik,dimana terbuangnya kadar air jauh lebih tinggi dari kadar natrium di plasma.Sehingga cairan intrasel akan berpindah secara alamiah ke plasma untuk menjagahomeostasis cairan. Karena terjadi penurunan cairan inilah menandakanbahwa plasma kekurangan volume air, menyebabkan osmolalitas meningkat. Denganterjadinya hal tersebut maka osmoreseptor di hipotalamus akan terangsang sehinggatubuh kita akan mengekspresikan dehidrasi dalam bentuk rasa haus.

3.6 Mengetahui dan menjelaskan penanganan dehidrasi

Page 15: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Cara mengobati dehidrasi atau penanganan dehidrasi perlu di lakukan bagi orang yangmenderita dehidrasi. Dehidrasi yang ringan dan sedang dapat ditangani dengan larutan rehidrasioral,dan  dehidrasi  berat dapat diobati dengan cairan infuse. OrganisasiKesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan larutan rehidrasi oral yangmengandung natrium klorida, natrium sitrat, kalium klorida dan glukosa anhidrus.

Langkah-langkah untuk menyiapkan larutan rehidrasi oral dari suatu paket standarmencakup:

Cucilah tangan Anda dan keringkan dengan   kain yang bersih

Ambilah satu liter air bersih

Campurkan satu pak penuh  larutan rehidrasi oral ini tetap tertutup.

Berikan larutan ini pada anak menurut penjelasan di bawah ini.

Gunakan larutan ini dalam waktu 24 jam. Sisa larutannya harus dibuang.

Waktu penghentian rehidrasi oral 

 Larutan rehidrasi oral harus dihentikan setelah  diare  berhenti. Pemberiannya juga harusdihentikan sementara jika larutan rehidrasi oral gagal memperbaiki dehidrasi dan atau si anakterkena komplikasi akibat diare.Larutan rehidrasi oral tidak direkomendasikan dalam kasus dehidrasi parah, kelelahan dan jikatidak ada air seni yang dibuang.

 Keuntungan larutan rehidrasi oral

Larutan rehidrasi oral memiliki 4 keuntungan utama, yakni mudah diperoleh, mudah diberikan,tidak mahal, efektif dalam menangani dehidrasi ringan atau sedang.

 

Cairan Infus

 Cairan infuse untuk menangani dehidrasi biasanya direkomendasikan dalam lima kondisi:

Dehidrasi parah dengan atau tanpa tanda-tanda syok (berkurangnya volume darah dalamtubuh)

Kelelahan, lemas, koma

Muntah yang tak terkendali

Berkurangnya atau tidak adanya air seni yang dibuang dalam waktu yang lama

Komplikasi apapun di mana larutan rehidrasi oral tidak  dapat diberikan.

 Kelemahan cairan infuse

Ada 5 kekurangan utama dari pemberian cairan infuse:

Mahal

Dibutuhkan orang yang terlatih untuk memberikan cairan dengan cara ini

Tidak cukupnya fasilitas di pedesaan atau daerah yang jauh di pedalaman

Page 16: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Tingginya risiko infeksi ketika teknik-teknik atau bahan-bahan yang bersih tidak digunakan.

Kemungkinan terjadinya hidrasi yang berlebihan dan hidrasi yang tidak memadai lebih tinggidibandingkan dengan perawatan dengan larutan rehidrasi oral( misalnya, oralit).

a. Cairan Kristaloid

 Larutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dextrosa, yang tidakmengandung molekul besar. Dalam waktu yang singkat, kristaloid sebagian besar akan keluardari intravaskular . Sehingga volume yang diberikan harus lebih banyak ( 3:1 dengan volumedarah yang hilang). Ekspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstitial berlangsung selama30-60 menit, dan akan keluar sebagai urin dalam 24-48 jam. Secara garis besar kristaloid bertujuan untuk meningkatkan volume ekstrasel, tanpa peningkatan volume intra sel. Meskipun banyak jenis cairan kristaloid yang tersedia, namun NaCl 0,9% dan Ringer laktat adalah pilihan pertama yang paling masuk akal.·

NaCl 0,9%

 Keuntungannya yaitu murah dan mudah didapat, cairan infus ini juga kompatibel untukdicampurkan dengan produk-produk darah dan merupakan pilihan yang terbaik untuk resusitasivolume.Kekurangannya. NaCl 0,9% dapat berkontribusi menyebabkan asidosis hipercloremikketika resusitasi cairan jumlah besar diperlukan. (untuk menggantikan setiap liter volume darah,maka kita membutuhkan sekitar 3 liter Nacl 0,9% ) jadi perbandingan cairan ini dengan volumedarah yang hilang adalah 3 : 1.·

Ringer Laktat

 Keuntungannya: murah dan mudah didapat, memiliki komposisi isotonis yang lebihfisiologis dengan cairan tubuh, menghasilkan pergantian elemen kalsium dan pottasium, ionsodium dan chlor yang dihasilkan juga lebih fisiologis

Kekurangannya: Relatif tidak kompatibel terhadap produk-produk darah, kandungan Ca pada Ringer laktat dapat mengaktifasi cascade koagulasi pada produk-produk darah, sertakandungan laktat dalam infus ringer laktat ini juga dapat memperburuk koreksi terhadapmetabolik asidosis yang sedang berlangun.

 Dextrose atau glukosa

 Tidak di indikasikan untuk pasien trauma karena memilki potensi bahaya. Stress sebagairespon yang dipicu oleh trauma mayor atau pembedahan sering menyebabkan kadar gula darahmeningkat. Pemberian dextrose secara cepat dalam jumlah banyak selama resusitasi dapatmenyebabkan diuresis osmotik dan menjadi faktor perancu terhadap defisit intravaskular.Penggunaan dextrose dapat menyebabkan hiperglikemi pada pasien trauma. Namun glukosadapat digunakan sebagai cairan maintainance selama fase post resusitasi.

b. Cairan Koloid

 Penggunaan cairan koloid intra vena pada penanganan trauma masih kontroversi. Pada jaman perang dulu, koloid yang digunakan hanyalah albumin dan plasma. Namun sekarang,dikenal Dextran , haemacel, albumin, plasma dan darah. Koloid mengandungmolekulmolekul besar berfungsi seperti albumin dalam plasma, tinggal dalam int

Page 17: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

ravaskular cukup lama (waktu paruh koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang diberikan sama dengan volumedarah. Kekurangan dari koloid yaitu mahal.Koloid mempunyai kelebihan yaitu dapat menggantikan dengan cepat dan denganvolume cairan yang lebih sedikit,ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko edema pheripheral kecil.

Secara umum koloid dipergunakan untuk :

Ø Resusitasi cairan pada penderita dengan defisit cairan berat (syok hemoragik) sebelum transfusitersedia

Ø Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, misalnya pada luka bakar.

Jenis- Jenis Cairan Infus:

Asering

Indikasi:Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.Komposisi:

Setiap liter asering mengandung:

- Na 130 mEq

-K 4 mEq

-Cl 109 mEq

-Ca 3 mEq

-Asetat (garam) 28 mEq

Keunggulan:

-Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yangmengalami gangguan hati

-Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonates

-Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral padaanestesi dengan isofluran

-Mempunyai efek vasodilator

-Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehinggamemperkecil risiko memperburuk edema serebral.

 

KA-EN 1B

Indikasi:

Page 18: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

-Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai,demam)

- < 24 jam pasca operasi

-Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatansebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak

-Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari100 ml/jam

KA-EN 3A & KA-EN 3B

 Indikasi:

-Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air danelektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresiharian, pada keadaan asupan oral terbatas

-Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

-Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A

-Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

KA-EN MG3

 Indikasi :

-Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air danelektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresiharian, pada keadaan asupan oral terbatas

-Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

-Mensuplai kalium 20 mEq/L

-Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

LI 4. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

4.1Memahami dan menjelaskan definisi gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi fisiologistubuh. Jadi didefinisikan sebagai keadaan perubahan hoeostatis cairan dan elektrolittubuh total

4.2Memahami dan menjelaskan jenis gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

A. Gangguan Keseimbangan Natrium

 Natrium merupakan kation utama di dalam cairan ekstraselular. Kadarnya di dalam tubuhdiatur oleh ginjal dan dipengaruhi oleh hormon aldosteron.

1. HIPONATREMIA

Asupan makanan

- rendahnya kadar Na di makanan kurang dari 135 mEq/L

- asupan air yang berlebihan : mengakibatkan pengenceran cairan ekstrasel

Page 19: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

- anoreksia nervosa

- pemberian infus Dekstrosa 5 % yang berkepanjangan

Keluarnya natrium dari saluran pencernaan

- muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

- operasi saluran cerna

- bulimia

- kehilangan potassium

Keluarnya natrium dari ginjal

-gangguan tubulus ginjal : tidak respon terhadap ADH → pengeluaran Na, Cl dan air

- diuretik

Pengaruh hormon

-ADH menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dari tubulus distal → cairan

ekstraselular menjadi lebih banyak mengandung air → kadar Na berkurang

- Penurunan hormon adrenokortikal : penyakit kelenjar adrenal (Addison) → produksi

hormon adreno

-kortikal berkurang → pengeluaran Na dan retensi K

Manifestasi Klinis Hiponatremia :Manifestasi klinis hiponatremia bervariasi tergantung pada jumlah natrium yang hilang.Hiponatremia ringan biasanya asimptomatik (tidak bergejala), dan gejala awal biasanya berupa mual dan muntah.

Gangguan saluran cerna : mual, muntah, diare, perut nyeri dan keram

Gangguan jantung : hipotensi

Gangguan neuromuskular : kelemahan otot

Lain-lain : kulit kering, pucat, membran mukosa kering,sakit kepala,depresi,kejang

2. HIPERNATREMIA

Terjadi karena cairan hipotonik tidak diganti secara adekuat. Hipernatremia disebabkankarena penurunan osmolalitas urin turun atau sama dengan serum

B. Gangguan Keseimbangan Kalium

Kalium (K) merupakan kation terbanyak di dalam sel tubuh, sebanyak 90 % terdapat dicairan intrasel dan 2-3 % terdapat di cairan ekstrasel. Kadar K di dalam sel 150 mEq dandi cairan ekstrasel 3,5–  5,3 mEq.

1. HIPOKALEMIA

Asupan makanan

Page 20: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

- rendahnya kadar K di makanan kurang dari 3.5 mEq/L

- malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang

- anoreksia nervosa

- alkoholisme

Keluarnya kalium dari saluran pencernaan

- muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

- operasi saluran cerna, fistula saluran cerna

- bulimia

Keluarnya kalium dari ginjal

- fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut

- diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium

- hemodialisis, peritoneal dialisis

Pengaruh hormon

- penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat meningkatkan ekskresikalium dan retensi natrium

- stress, menyebabkan peningkatan produksi steroid di dalam tubuh

- penggunaan licorice (mengandung asam gliserat) yang berlebihan, memiliki efek sepertialdosteron

Gangguan fungsi selular

- trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi

- menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan ke dalam cairan intra vaskular

Redistribusi kalium

- alkalosis metabolik, menarik kalium masuk ke dalam sel- insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel

Manifestasi Klinis Hipokalemia :Defisit kalium dapat memperlambat kontraksi otot, baik otot rangka maupun otot saluran pencernaan.

Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi abdomen, gangguan peristaltik dan ileus

Gangguan neuromuskular : kelemahan otot, penurunan refleks tendon, paralisis otot pernafasan

Gangguan ginjal : poliuria dan polidipsia

. HIPERKALEMIA

Page 21: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

Disebabkan karena defisiensi aldosteron, deplesi natrium, asidosis, trauma, hemolisis seldarah merah, diuretik pengganti kalium.

4.3Memahami dan menjelaskan gejala gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

1.Natrium

Defisiensi (hiponatremia)Gejala yang muncul pada klien yang mengala hiponatremia di antaranya sakit kepala,kelemahan otot, fatigue, apatis, mual, muntah, kejang perut, shock, kekacauan mental,dan koma.

Kelebihan (hipernatremia)Gejala-gejala klinisnya antara lain: selaput lender kering lengket, output urine sedikit,turgor kulit keras seperti karet, kegelisahan mental, takikardia, dan bahkan menyebabkankematian. Hipernatremia akan menekan fungsi jantung di mana menyebabkan kontraksi jantung meningkat, sehingga menyebabkan terjadinya takikardia

2.Kalium/Potasium

Defisiensi (hipokalemia)Gejala klinis yang muncul: kelemahan otot, anoreksia, mual, muntah, refleks tendonhilang, aritmia jantung, perubahan gambaran EKG, defisit kalium yang berat/lama akanmenyebabkan paralise, kerusakan ginjal, ileus paralitik, ardiak arrest/respirasi.

Kelebihan (hiperkalemia)Gejala klinis yang muncul: mual, muntah, diare, kardiak aritmia, perubahan gambaranEKG, berdebar-debar paralistik, anuria, dan kardiak arrest.

3.Kalsium

Defisiensi (hipokalsemia)Gejala klinis yang muncul: osteoporosis, fraktur patologis, spasme, kejang-kejang, mual,muntah, diare, kardiak arrest, deposit kalsium dalam jaringan tubuh, serta kedutan diseputar hidung, telinga, jari tangan, dan kaki.

Kelebihan (hiperkalsemia)Manifestasi klinis yang muncul diantaranya adalah haus, poliuri, refleks tendon menurun, batu ginjal, lemah, tonus otot menurun, dan motilitas gastrointestinal traktus menurun.

4.Magnesium

Defisiensi (hipomagnesemia)Akibat absorbs yang terganggu dari saluran gastrointestinal, banyak kehilanganmagnesium melalui ginjal, atau dapat pula disebabkan karena malnutrisi yang lama.

Kelebihan (hipermagnesemia)Gejala klinis yang muncul: hipotensi, vasodilatasi, peningkatan panas, haus,mual/muntah, kehilangan refleks-refleks tendon, depresi pernapasan. Hipermagnesemiayang lama dapat menyebabkan kardiak arrest, dan koma.

LI 5. Memahami dan menjelaskan kaidah minum sesuai etika Islam

1. Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Alloh Shallallaahu alaihi wa Sallam berfirman:"Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikankepadamu". (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini artinya adalah yang halal.

2. Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepadaAllah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.

Page 22: Pbl Skenario 1 Blok Cairan

3. Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. RasulullohShallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; " Aku tidak makan sedangkan aku menyandar ". (HR. al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: "RasulullohShallallaahu alaihi wa Sallam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempatminum khamar dan makan sambil menyungkur ". (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008.Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.Jakarta: Salemba Medika

Home, Mima M. 2001.Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa. Jakarta: EGC

SUMBER: keperawatan pediatrik oleh panduan belajar

Saviston, David.Buku Ajar Bedah

Sherwood, L (20130). Introduction to Human Physiology. United State, Cengage LearningDarwis, D (2013). Gangguan Keseimbangan Air–  Elektrolit dan Asam-Basa.Jakarta, BadanPenerbit FKUI

http://medicastore.com/penyakit/284/Dehidrasi.html

http://www.dzikir.org/index.php/etika-dalam-islam/58-etika-makan-minum

Page 23: Pbl Skenario 1 Blok Cairan
Page 24: Pbl Skenario 1 Blok Cairan