Top Banner

of 17

PBL - Metabolik Endokrin 1

Jan 10, 2016

Download

Documents

delphine

l
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Penilaian Gizi Secara AntropometriRaymond Andika*

Alamat Korespondensi : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Arjuna Utara no 6

Jakarta 11510

Pendahuluan

Mengapa manusia membutuhkan asupan makanan ? Asupan makanan yang cukup berfungsi untuk memenuhi atau melampaui kebutuhan seseorang akan mempertahankan komposisi dan fungsi tubuh yang sehat dalam kisaran klinis yang normal.1 Oleh karena itu, banyak ukuran fisik dan klinis menunjukkan kegunannya yang paling besar dalam suatu populasi ketika terdapat malnutrisi karena nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.

Antropometri berasal dari bahasa Yunani yaitu anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti mengukur sehingga antropometri merupakan ukuran-ukuran mengenai dimensi tubuh, berat, dan proporsi fisik.2 Pengukuran antropometri merupakan bagian dari pemeriksaan klinis dan dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lipatan kulit serta lingkar berbagai bagian tubuh (sirkumferensia) untuk monitor masalah gizi sebagai skrining faktor resiko seorang individu.* Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaTujuan Pengkajian GiziTabel 1. Tujuan pengkajian gizi bagi perorangan dan populasi

Keuntungan Antropometri

Tinggi dan berat badan biasanya digabungkan dengan mengikuti Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk mendapatkan satu ukuran tunggal yang merupakan indikator untuk menunjukkan gizi kurang atau gizi lebih energi jangka panjang. Ada cara-cara yang lebih akurat dalam mengkaji komposisi tubuh, yaitu dengan menggunakan penimbang berat badan dalam air, menggunakan bioelectrical imedance, dilusi isotop, dan berbagai metode laboratorium lainnya, kendati demikian semua metode ini membutuhkan biaya yang mahal serta memberatkan responden.1 Biaya yang murah dengan alat yang murah, portable, tahan lama, dan buatan lokal. Oleh karena itu, bagian ini memfokuskan perhatian pada berat dan tinggi badan yang paling sering digunakan dalam kesehatan masyarakat karena pengukurannya mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk jumlah sampel yang besar.

Ukuran tinggi dan berat badan memiliki keuntungan utama bahwa ukuran ini cukup akurat, tidak invasif, dan tidak mahal. Keuntungan lainnya adalah bahwa pengukuran tinggi dan berat badan dapat dikerjakan oleh petugas yang relatif tidak terampil, dan pengukuran ini juga memberikan informasi mengenai riwayat gizi jangka panjang.1Keterbatasan AntropometriUkuran ini relatif tidak sensitif terhadap perubahan asupan makanan (atau aktivitas) yang baru saja terjadi atau gangguan pertumbuhan.1 Dalam hal ini, antropometri memiliki keterbatasan utama yaitu tidak dapat membedakan kekurangan gizi tertentu dan faktor-faktor non gizi seperti gangguan pertumbuhan/genetik dapat mempengaruhi spesifitas dan sensitifitas sehingga tidak dapat digunakan untuk mendeteksi status gizi jangka pendek.

Ada banyak sumber dan tipe kesalahan pengukuran dalam ukuran status gizi yang masing-masing memberikan konsekuensi yang berbeda secara nyata sehingga menimbulkan ketidakstabilan atau invaliditas pada kesimpulan tentang status gizi perorangan dan masyarakat. Kesalahan dapat terjadi secara acak dan spesifik baik secara perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu umumnya dilakukan test-retest reproducibility untuk mengetahui apakah pengujian memberikan dua kali hasil yang sama pada subjek yang sama untuk mengurangi kesalahan.

Kesalahan petugas yang kurang mengikuti prosedur dan teknik baku yang benar menimbulkan kesalahan acak. Kesalahan acak terjadi secara kebetulan.1 Dalam pengukuran antropometri, biasanya terjadi kesalahan dalam membaca pita pengukur atau salah mencatat hasil observasi seperti angka yang terbalik ketika membaca berat badan.

Kesalahan yang spesifik pada kelompok mengacu pada underestimasi atau overestimasi ukuran status gizi pada keseluruhan populasi. Dalam pengukuran antropometri, biasanya terjadi dalam timbangan yang tidak dikalibrasi sehingga semua berat badan subjek penelitian mengalami overestimasi sebanyak 5 kg.Di samping itu, orang-orang di negara maju umumnya sudah mengetahui tinggi serta berat badan mereka dan dengan demikian tinggi serta berat yang dilaporkan sendiri merupakan data yang berguna ketika pengukuran langsung tidak mungkin atau tidak praktis untuk dilakukan. Namun, data yang dilaporkan sendiri harus diperiksa dengan hati-hati karena sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa overestimasi dan underestimasi tinggi serta berat badan yang dilaporkan sendiri dapat bervariasi menurut gender dan derajat obesitas. Kesalahan spesifik pada perorangan terjadi ketika karakteristik seseorang menimbulkan bias pada ukuran status gizinya sehingga bersifat subjektif.1Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengukuran Antropometri

Faktor ini dapat dibagi menjadi dua antara lain faktor internal dan eksternal dimana dapat secara bersama-sama mempengaruhi tubuh dan hasil data antropometri. Menurut Jelliffe DB (1989) yang termasuk faktor internal adalah genetik, obstetrik, dan gender. Sedangkan faktor eksternal meliputi diet, obat-obatan, lingkungan, dan penyakit.

Melalui genetik dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan yang ditandai dengan (1) intensitas dan kecepatan pembelahan sel; (2) Derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan; (3) Umur pubertas; (4) Berhentinya pertumbuhan tulang dan (5) Faktor bawaan yang normal dan patologis. Melalui obstetrik mempengaruhi pertumbuhan fetus sejak konsepsi hingga lahir seperti lahir kembar, gizi saat ibu hamil, adanya radiasi/infeksi/toksin, dan sebagainya.Melalui gender ditandai dengan perbedaan jenis kelamin antara wanita dan laki-laki serta ras (suku/bangsa). Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi perbedaan distribusi lemak yaitu untuk laki-laki distribusi bagian atas (tipe android) sedangkan wanita distribusi bagian bawah (tipe gynoid). Selain itu, ras secara umum dibagi menjadi 5 antara lain Ras Khoisan, Negroid, Australoid, Kaukasoid, dan Mongoloid. Namun, manusia yang berpindah dari satu ke lain tempat menimbulkan perbauran berbagai ras sehingga mempengaruhi hasil data antropometri.Faktor eksternal seperti gizi bayi yang mendapat ASI atau hanya susu formula dan gizi anak yang mendapatkan asupan makanan dengan protein, energi, iodium, zink, vitamin D, dan asam folat yang cukup mempengaruhi hasil data antropometri. Selain itu, seseorang yang mengkonsumsi obat-obatan, alkohol, dan tembakau memiliki faktor resiko tersendiri dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak mengkonsumsinya. Lingkungan yang tidak optimal yaitu lingkungan kumuh untuk pertumbuhan yang dialami di negara berkembang serta berbagai penyakit dengan perlakuan khusus seperti kelainan endokrin hormon pertumbuhan (Growth Hormone), dan konginental anemia sel sabit sehingga memiliki kelainan metabolisme, malabsorpsi usus halus, hati, dan ginjal mempengaruhi ukuran antropometri dan klinis lainnya.Klasifikasi Pengukuran Antropometri

Klasifikasi pengukuran antropometri dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan dan komposisi tubuh. Ukuran antropometrik untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala, tinggi lutut, rentang depa, tinggi badan/panjang badan, dan berat badan. Ukuran antropometrik untuk komposisi tubuh dibagi menjadi lemak tubuh (ketebalan lipatan kulit) dan massa bebas lemak (lingkar lengan atas).Sebagian besar metode antropometrik digunakan untuk menilai komposisi tubuh didasarkan pada model di mana tubuh terdiri dari dua kompartemen yang berbeda secara kimia: lemak dan massa bebas lemak. Massa bebas lemak juga dapat disebut sebagai massa sel tubuh terdiri dari otot rangka, jaringan lemak yang lembut, dan kerangka. Teknik antropometrik secara tidak langsung dapat menilai lemak dan massa bebas lemak, dan variasi dalam jumlah dan proporsi yang dapat digunakan sebagai indeks status gizi. Sebagai contoh, lemak adalah bentuk penyimpanan utama energi dalam tubuh dan sensitif terhadap kekurangan gizi akut. Jadi, perubahan dalam isi lemak tubuh memberikan perkiraan tidak langsung dari perubahan dalam keseimbangan energi. Otot tubuh, sebagian besar terdiri dari protein, adalah komponen utama dari massa bebas lemak dan berfungsi sebagai indeks dari cadangan protein tubuh dan menjadi habis selama gizi kronis.3

Antropometri adalah suatu parameter status nutrisi yang penting, meliputi pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, ketebalan lipatan kulit, lingkar lengan atas. Tinggi dan lingkar kepala merefleksikan status nutrisi masa lalu, sedangkan berat badan, ketebelan lipatan kulit, dan lingkar lengan atas menggambarkan cadangan lemak dan protein. Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung di bawah kulit. Lingkar lengan atas berhubungan dengan pengukuran total massa otot. Karena otot bertindak sebagai cadangan terbesar protein tubuh, pengukuran ini dipertimbangkan sebagai suatu indeks penyimpanan protein tubuh.4Pengukuran Lingkar Kepala dan Dada

Pengukuran lingkar kepala ini digunakan sebagai salah satu parameter untuk menilai pertumbuhan otak. Dengan penilaian ini, dapat dideteksi secara dini apabila terjadi pertumbuhan otak mengecil yang abnormal (mikrosefali) yang dapat mengakibatkan adanya retardasi mental atau pertumbuhan otak membesar yang abnormal (volume kepala meningkat) yang dapat disebabkan oleh penyumbatan pada aliran cairan serebrospinalis.5

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Kepala, Dada, dan Abdomen serta Panjang Badan

Ukur lingkar kepala pada anak sampai berusia 36 bulan serta pada anak-anak yang memiliki masalah pada ukuran kepalanya. Ukur lingkar kepala pada lingkaran terbesarnya, biasanya sedikit di atas alis mata dan daun telinga dan mengelilingi prominen oksipital di belakang tengkorak. Karena bentuk kepala dapat mempengaruhi lokasi lingkaran yang maksimum, maka perlu dilakukan pengukuran lebih dari satu kali pada titik di atas alis mata untuk mendapatkan hasil yang akurat dengan menggunakan selembar kertas atau meteran logam dengan skala 0,1 cm karena meteran yang terbuat dari kain dapat meregang sehingga memberikan hasil pengukuran yang salah. Secara umum, lingkar kepala dan lingkar dada sama pada usia 1 sampai 2 tahun. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada kecuali anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat sehingga perbandingan rasio lingkar dada dan kepala adalah kurang dari 1.4Pengukuran Tinggi Lutut dan Rentang Depa

Gambar 2. Pengukuran Tinggi Lutut

Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data ini dapat digunakan untuk menentukan tinggi badan seseorang dengan kelainan tulang sehingga tidak dapat berdiri tegak atau pada lanjut usia. Pada lanjut usia digunakan tinggi lutut karena terjadi penurunan massa tulang, bungkuk sehingga sukar untuk medapatkan datatinggi badan yang akurat. Nomogram Gibson RS dapat menunjukkan tinggi badan orang yang berusia diatas 59 tahun dengan formula yaitu (1) Pria: (2.02 x tinggi lutut(cm)) (0.04 x umur(tahun)) + 64.19 dan (2) Wanita: (1.83 x tinggi lutut(cm)) (0.24 x umur(tahun)) + 84.88.3

Rentang depa erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga dapat menggantikan data untuk tinggi badan apabila tinggi badan aktual tidak dapat diukur. Data ini spesifik untuk menilai tinggi badan pada usia muda, bukan pada tinggi badan setelah usia lanjut.3Pengukuran Panjang dan Tinggi Badan

Istilah panjang dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan ketika anak telentang (juga dinyatakan sebagai panjang pada saat berbaring). Sampai anak berusia 24 bulan dilakukan pengukuran panjang pada saat berbaring. Karena posisi fleksi yang normal selama masa bayi, ekstensikan tubuh bayi secara penuh dengan cara (1) sentuh kepala bayi pada garis tengahnya; (2) sentuh kedua lutut dengan lembut dan (3) tekan lutut ke bawah sampai kaki betul-betul ekstensi dan rata dengan meja. Jika menggunakan papan pengukur panjang badan (infantometer), letakkan kepala benar-benar pada bagian atas papan dan tumit kaki benar-benar pada bagian bawah papan.4

Gambar 3. Pengukuran Panjang Badan

Jika alat pengukur panjang badan tersebut tidak ada, ukur panjang dengan cara meletakkan anak pada permukaan yang telah ditutupi kertas, tandai titik puncak kepala dan tumit kaki, dan ukur antara kedua titik tersebut. Supaya pengukuran akurat, posisikan alat tulis dengan sudut tegak lurus terhadap meja ketika menandai titik sefalik dan posisikan kaki dengan jari-jari kaki mengarah ke langit-langit ketika menandai titik tumit.4

Gambar 4. Pengukuran Tinggi Badan

Istilah tinggi (atau tinggi pada saat seseorang berdiri) dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan ketika anak berdiri tegak menggunakan microtoise. Tinggi diukur dengan cara meminta anak, dengan melepas sepatu, berdiri setegak dan setinggi mungkin, dengan kepala pada garis tengah dan garis pandang sejajar dengan langit-langit atau lantai. Pastikan punggung anak menempel pada dinding atau permukaan datar lain, dengan tumit, pantat, dan bagian belakang bahu (skapula) menyentuh dinding. Agar mendapatkan pengukuran yang paling akurat gunakan stadiometer. Batang pengukur yang dapat digerakkan dari alat ukur ini akurat hanya jika batang tersebut tetap sejajar dengan lantai dan terletak mantap pada bagian paling atas kepala. Ukur tinggi sampai dengan ketelitian 1 mm atau 1/8 inci yang terdekat.4Pengukuran Berat Badan

Gambar 5. Timbangan Bayi

Berat badan diukur dengan timbangan yang sesuai, untuk anak dengan usia sampai 24 bulan digunakan timbangan bayi atau dacin dengan kapasitas sekitar 10 kg yang mengukur berat badan sampai nilai yang terdekat dengan 10-15 gr untuk bayi. Sebelum bayi ditimbang, timbangan diatur pada angka nol pada jarum. Timbangan bayi cenderung lebih akurat daripada timbangan orang dewasa. Selain itu, dapat dilakukan penimbangan dengan BB anak dan BB ibu kemudian dilakukan penimbangan ibu saja.4Berat badan untuk usia diatas 2 tahun dan dapat berdiri dilakukan penimbangan sesudah buang air besar dan sebelum makan (Lege artis). Setiap kali sebelum penggunaan, jarum timbangan dikembalikan pada titik 0 lalu ditera terlebih dahulu dengan batu timbangan 5 kg. Pastikan pakaian subyek dilepas semua kecuali pakaian dalam ringan atau diberi pakaian khusus yang beratnya diketahui dan tanpa alas kaki. Lalu, subyek berdiri tanpa bantuan di tengah platform dengan santai tapi diam, melihat lurus ke muka dalam bidang horizontal Frankfurt dan dicatat sampai nilai terdekat 100 gr.Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index)

Indeks massa tubuh merupakan ukuran massa tubuh terhadap tinggi untuk mendefinisikan berat badan lebih (overweight) sehingga menimbulkan obesitas atau berat badan kurang (underweight) sehingga menimbulkan kekurangan energi kronik (chronic energy deficiency). Dengan menggunakan indeks Quetelet prinsipnya adalah BMI = Weight(kg) / Height(m2). BMI tidak dapat digunakan pada wanita hamil, anak-anak dalam masa pertumbuhan, dan atlet.3Tabel 2. Indeks Massa Tubuh menurut WHO

Metode Menentukan Titik Tengah Lengan Atas dan Pengukuran Lingkar Lengan Atas

Gambar 6. Titik Tengah Lengan Atas

Lingkar lengan adalah pengukuran tidak langsung terhadap massa otot. Pengukuran lingkar lengan mengikuti prosedur yang sama dengan pengukuran ketebalan lipatan kulit kecuali pengukuran titik tengah dengan menggunakan sehelai kertas atau meteran logam. Lipat siku sehingga membentuk sudut 90o. Letakkan meteran secara vertikal, sepanjang bagian prosessus acromion ke prosesus olekranon. Setengah dari panjang hasil pengukuran adalah titik tengahnya.4

Gambar 7. Pengukuran Lingkar Lengan Atas

Setelah titik tengah telah ditentukan, lengan diturunkan hingga tergantung bebas di samping tubuh dengan telapak tangan menghadap paha. Lalu, pita pengukur ditempatkan sekitar lengan atas setinggi titik tengah dengan ketelitian mendekati 1 mm.4Pengukuran Ketebalan Lipatan Kulit (Skinfold Thickness Measurement)

Gambar 8. Capiler Presisi Harpenden (a), Lange (b), dan Holtain (c)

Pengukuran ketebalan lipatan kulit memberikan data ukuran lemak subkutan sehingga dapat menjadi perkiraan dari total lemak tubuh. Pengukuran ketebalan lipatan kulit yang terbaik menggunakan alat yang disebut sebagai capiler presisi (precision capilers) ketebalan lipatan kulit. Tiga jenis capiler presisi yang dapat digunakan yaitu Harpenden, Lange, dan Holtain. Capiler plastik dengan biaya yang murah juga tersedia tetapi memiliki akurasi yang minimum. Capiler presisi dirancang untuk mengerahkan tekanan yang konstan sepanjang rentang dari lipatan kulit yang diukur dan memiliki bidang kontak standar sekitar 20-40 mm2. Capiler presisi harus dikalibrasi ulang pada interval regular menggunakan blok kalibrasi.3

Tempat yang paling sering digunakan untuk mengukur ketebalan lipatan kulit adalah trisep (paling praktis untuk penggunaan klinis secara rutin), bicep, subskapula, dan suprailiaka. Agar reliabilitasnya terjamin, prosedur pengukuran yang tepat harus dilakukan rata-rata dua kali pengukuran pada satu tempat yang sama selama 15 detik dengan ketelitian 1 mm.4

Gambar 9. Pengukuran Ketebalan Lipatan Kulit Tricep

Pengukuran ketebalan lipatan kulit tricep diukur di titik tengah lengan atas bagian belakang. Pengukuran ketebalan lipatan kulit bisep diukur sebagai tebal dari lipatan vertikal lengan atas bagian depan, tepat diatas fossa cubiti atau 1 cm proksimal dari titik tengah lengan atas.3

Gambar 10. Pengukuran Ketebalan Lipatan Kulit Subskapula (A) dan Suprailiaka (B)

Pengukuran ketebalan lipatan kulit subskapula diukur di bawah dan lateral ke sudut tulang belikat sehingga lipatan kulit membentuk sudut 45o dengan garis horizontal, dengan bahu dan lengan yang santai serta penempatan lengan subyek di belakang punggung dapat membantu dalam identifikasi dari titik pengukuran. Pengukuran ketebalan lemak suprailiaka diukur di linea midaxillaris tepat proksimal dari crista iliaca, dengan pengangkatan lipatan kulit miring tepat 1cm posterior dari linea midaxillaris dan sejajar dengan garis kulit.3

Untuk memeriksa lemak tubuh total, lemak subkutan hasil data dijumlahkan lalu dirata-ratakan dengan pedoman dalam persentil menurut Lee Nieman (1996). Rata-rata lemak tubuh wanita lebih tinggi yaitu sekitar 26.9% daripada pria yang sekitar 14.7%.Tabel 3. Pedoman intepretasi nilai jumlah tebal lipatan kulitPersentilKategori

< 5 th

>5 th - 15 th

>15 th - 75 th

>75 th - 85 th

>85 thKurus

Dibawah rata-rata

Rata-rata

Diatas rata-rata

Terlalu banyak lemak

Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Panggul

Rasio Lingkar Perut (LPe) dan Lingkar Panggul (LPa) merupakan cara sederhana untuk membedakan obesitas bagian bawah tubuh (panggul) dan bagian atas tubuh (pinggang dan perut). Jika rasio antara lingkar perut dan lingkar panggul untuk perempuan diatas 0.85 m dan untuk laki-laki diatas 0.95 m maka memiliki faktor resiko stroke, DM, dan penyakit jantung koroner.3

Gambar 11. Lingkar Perut dan Lingkar Panggul

Metode mengukur lingkar perut dengan menentukan titik tengah pada linea midaxillaris antara pinggir terendah arcus costae dan titik crista iliaca. Subyek berdiri dan bernafas normal pada saat pengukuran untuk mencegah subyek mengkontraksi otot-ototnya atau menahan nafas dengan menggunakan pita pengukur. Metode mengukur lingkar panggul dengan meletakkan pita ukur secara horizontal melalui titik pada lingkaran panggul yang paling besar dalam keadaan berdiri.3PenutupPengukuran antropometri memiliki keuntungan utama bahwa ukuran ini cukup akurat, tidak invasif, tidak mahal, dan dapat digunakan dengan sampel besar. Pengukuran antropometri memiliki kerugian yaitu yaitu tidak dapat membedakan kekurangan gizi tertentu dan faktor-faktor non gizi, serta memungkinkan terjadi kesalahan petugas yang kurang mengikuti prosedur dan teknik baku yang benar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran antropometri dibagi dua antara lain faktor internal (genetik, obstetrik, dan gender) dan eksternal (diet, obat-obatan lingkungan, dan penyakit).

Klasifikasi pengukuran antropometri dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan dan komposisi tubuh. Ukuran antropometrik untuk pertumbuhan meliputi lingkar kepala, tinggi lutut, rentang depa, tinggi badan/panjang badan, dan berat badan. Ukuran antropometrik untuk komposisi tubuh dibagi menjadi lemak tubuh (ketebalan lipatan kulit) dan massa bebas lemak (lingkar lengan atas).

Indeks massa tubuh dapat digunakan sebagai indikator massa tubuh terhadap tinggi untuk mendeteksi kekurangan atau kelebihan berat badan. Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Panggul dapat digunakan untuk membedakan obesitas bagian bawah tubuh (panggul) dan bagian atas tubuh (pinggang dan perut).

Daftar Pustaka

1. Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC; 2008.h.94-992. Marizar ES. Designing furniture. Yogyakarta: Media Pressindo; 2005.h.1183. Gibson RS. Principles of nutritional assessment. Edisi ke-2. New York: Oxford University; 2005.h.273-3524. Wong DL. Buku ajar keperawatan pediatrik. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2008.h.166-167,176-1835. Hidayat AAA. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.26-3217