Top Banner

Click here to load reader

of 31

Pbl Kesadaran Menurun.ppt

Jul 14, 2016

Download

Documents

Randy Suryawan

pbl
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PowerPoint Presentation

KELOMPOK: 7TUTOR: dr. Hanna Aulia Namirah LAPORAN PBL MODUL Kesadaran MenurunBLOK Traumatologi dan Kedaruratan

NAMA ANGGOTA KELOMPOKRendra Suryawan (1102120019)Sudarmini (1102120044)Wahyuni Sapan (1102120060)Rezkiyana Zainuddin(1102120080)Unga Hafsana Razak (1102120087)A. Nur Akbar (1102120106)Kasdianto Bantun (1102120115)Muh. Khaerul Maarif(1102120122)Fitri Audiniah (1102120141)Ayu Yunita Jaury (1102120142)

SKENARIO :Perempuan 30 tahun masuk UGD RS dengan kesadaran menurun. Setelah diletakkan di tempat tidur dan diperiksa, penderita memberi respon buka mata dengan rangsang nyeri dan tetap mendengkur dengan irama nafas 40 kali/menit. Nampak wajah kelihatan pucat, hidung dan telinga mengeluarkan darah. Ditemukan jejas pada daerah pelipis kiri dan tungkai bawah kanan nampak deformitas.KATA SULIT :Deformitas : kelainan bentuk

KALIMAT KUNCI :Perempuan 30 tahun kesadaran menurunRespon buka mata dengan rangsangan nyeriMendengkurIrama nafas 40 kali/menitWajah pucat, hidung dan telinga mengelurkan darahJejas di pelipis kiri Tungkai kanan bawah tampak deformitas

PERTANYAAN :Bagaimana interpretasi tingkat kesadaran pada pasien?Jelaskan penyebab dan patofisiologi kesadaran menurun!Jelaskan gejala yang ditimbulkan padapenurunan kesadaran intrakranial dan ekstrakranial!Jelaskan penyebab pasien mendengkur! Adakah hubungannya dengan irama nafas 40 kali/menit?Apa yang menyebabkan hidung dan telinga pasien berdarah?Bagaimana penanganan awal dan lanjutan pada pasien?Jelaskan terapi obat yang akan diberikan pada pasien?Bagaimana cara merujuk yang benar?

Tingkat KesadaranCompos Mentis: Kesadaran penuh.Apatis :Kesadaran dimana pasien terlihat mengantuk tetapi mudah dibangunkan dan reaksi penglihatan, pendengaran, serta perabaan normal.Somnolent: Kesadaran dapat dibangunkan bila dirangsang, dapat disuruh dan menjawab pertanyaan. Bila rangsangan berhenti pasien tidur lagi.Sopor:Kesadaran yang dapat dibangunkan dengan rangsangan kasar dan terus menerus.Sopora Coma:Reflek motoris terjadi hanya bila dirangsang nyeri.Coma:Tidak ada reflek motoris sekalipun dengan rangsangan nyeri.

Pada skenario, derajat GCS pasien berada pada E = 2, M= -, V = -Sementara penilaian AVPU, pasien termasuk P = Pain.

PENYEBAB KESADARAN MENURUNIntrakranialEkstrakranialCedera KepalaInfeksiTumor otakStrokeintoksikasiGangguan metabolismeGangguan psikis

PENYEBAB KESADARAN MENURUNpatofisiologi TIKCedera KepalaInfeksiTumor otakStrokePENEKANAN ARASPENEKANAN MOGANGGUAN KESADARANpatofisiologiGangguan keseimbangan asam basaGangguan metabolikGangguan korteks serebriGangguan fungsi kesadaranCO2O2 Perbedaan gejala penurunan kesadaran intracranial dan ekstrakranialJelaskan mengapa pasien mendengkur? Bagaimana hubungannya dengan pernapasan 40x/menit?

Mendengkur (snoring) :suara bising yang di timbulkan oleh aliran udara yang melalui sumbatan parsial saluran napas.

Sumbatan parsial saluran napasmendengkurLidah jatuh ke belakangSistem kardiorespirasi terganggu, perfusi O2Tonus otot lidah melemahkompensasi frekuensi pernapasanPATOMEKANISME RINORETraumaTumoriritasi gas atau zat kimiaudara panaslingkungan dingindaerah yang tinggi atau perubahan tekanan atmosfir yang tiba tibaBenda asing atau rinolitLAMINA CRIBROSA OS ETHMOIDALIS CEDERArobeknya meningeal yang menutupi mukoperiosteumRINORERuptur pleksus kiessellbachRuptur a. Sphenopalatina A. EtmoidalisA. palatinaEpistaksis posteriorEpistaksis anteriorPATOMEKANISME OTORETrauma Perdarahan intrakranialrobeknya arteri dalam cavum timpaniotore dengan atau tanpa LCSCedera cavum tympaniPenanganan ABCDAirway ListenGurgling Finger sweap / suctionCricotirotomi / trakestomiChin lift/jaw trustPipa naso/orofaring/endotrakealLook Feel SianosisRetraksiOtot bantu napasSnoring Hembusan nafasCrowing Chocking Manouver heimlichBreathing tanda pernapasan gerakan dada suara napasT hembusan napastachypneuPernafasan cuping hidungPemakaian otot pernafasanMouth to mouthMulut ke alatMouth to nosecirculation ESTIMATED BLOOD LOSS BASED PATIENT'S INITIAL PRESENTATIONclass Iclass IIclass IIIclass IVblood loss (ml)Up to 750750-15001500-2000>2000blood loss (% blood volume)Up to 15%15%-30%30%-40%>40%pulse rate140blood pressureNormalnormaldecreaseddecreasedpulse pressurenormal/increaseddecreaseddecreaseddecreasedrespiratory rateU-2020-3030-40>35urine output (mL/hr)>3020-305 -15mlnegligibleCNS/mental statusSlightly anxiousmidly anxiousanxious, confusedconfused, lethargicfluid replacementCrystalloidcrystalloidcrystalloid & bloodcrystalloid & bloodADJUNCTS pada skenarioABCDENORMALKAN TDPEM. NEUROLOGISSYSTOLIC100MMHGG.K LESI INTRAKRANIAL1. CT SCAN KEPALAMERAGUKANRESUSITASIRESUSITASIADJUNCTS pada skenarioFraktur/dislokasiimmobilisasibidaiPem. Radiologi1. hati-hati komplikasi syndrome kompartementKonfirmasi letak, jenis frakturAllogaritme initial assesment

Penanganan lanjutanPastikan ABC baikAMPLEHead to ToeRe-evaluasi tanda vitalRadiologiSURVEY SEKUNDERHAL YANG DINILAIIDENTIFIKASI/TENTUKANPENILAIANTEMUAN KLINISKONFIRMASI DENGANtingkat kesadaranberatnya trauma kapitisskor GCS8 = trauma kapitis berat, 9-12= sedang, 13-15= ringanCT Scanpupiljenis trauma kapitis, luka pada mataukuran, bentuk, reaksimass effect, diffuse axonal injury, perlukaan matakepalaluka pada kepala, fraktur tulang tengkorakinspeksi adanya luka dan fraktur, palpasi adanya frakturluka kulit kepala, fraktur impressi, fraktur basisCT Scanmaksilofasialluka jar. Lunak, fraktur, kerusakan syaraf, luka dalam mulut/gigiinspeksi deformitas, palpasi krepitusfraktur tulang wajah, cedera jar. Lunak, deformitas laringlehercedera laring, fraktur cervical, kerusakan vaskuler,cedera esofagus, gangguan neurologisinspeksi, palpasi, auskultasiemfisema subkuan, hematoma, murmur,nyeri tekan, jejas, deformitasfoto servical, angiografi/doppler, esofagoscopy, laryngoscopytoraksperlukaan dinding toraks, pneumo/hematotoraks, cedera bronkus, kontusio paru, kerusakan aorta torakalisinspeksi, palpasi, auskultasiparadoksal, nyeri tekan dada, krepitus, bising afas berkurang, nyeri punggung hebatfoto toraks, CT Scan, angiografi, bronchoscopy, USG trans esofagusabdomen/pinggangperlukaan dinding abdomen, cedera intra/retroperitonealinspeksi, palpasi, auskultasinyeri, nyeri tekan abdomen, iritasi peritoneal, cedera organ visceral, cedera retroperitonealUSG abdomen, CT Scan, laparotomi, foto dgn kontras, angiografipelviscedera genito-urinarius, fraktur pelvispalpasi simphysis pubis, nyeri tekan, inspeksi perineum, rectum, vaginacedera genito-urinarius, fraktur pelvis, perlukaan perineum, rectum, vaginafoto pelvis, urogram, CT Scan dgn kontrasmedulla spinalistrauma kapitis, trauma MS, trauma syaraf periferpem. Motorik, pem. Sensorikparaparesis, tetraparesisfoto polos, CT Scankolumna vertebrafraktur, instabilitas kolumna vertebra, kerusakan syarafrespon verbal, nyeri tekan, deformitasfraktur/dislokasifoto polos, CT Scanekstremitascedera jar. Lunak, fraktur, kerusakan sendi, defisit neuro-vaskulerinspeksi, palpasijejas, pembengkakan, nyeri, krepitasi, pulsasi berkurang, kompartemen, defisit neurologisfoto rontgen, doppler, pengukuran tek. Kompartemen, angiografi1. ADRENALIN / EPINEFRINDosis: Pada pasien dengan syok ringan, dosis diberikan 0,3-0,5 mg secara subkutan dalam larutan 1:1000. Sedangkan pada pasien dengan syok berat, dosis dapat diulang atau ditingkatkan 0,5-1 mg. 2. DOPAMINDosis : Dosis dimulai dari 2-5 g/kgbb/menit. 5-10 mg/kgbb/menit untuk meningkatkan curah jantung, tekanan darah sistolik, bisa juga diberikan >10g/kgbb/menit. Dosis tersebut memberikan efek yang berbeda-beda 3. CEDILANID Dosis : dosis digitalisasi jumlah totalnya 0,8-1,6 mg IV, dibagi 4 kali pemberian sedang 6 jam, diikuti dosis pemeliharaan 0,2 mg IM tiap 12 jam

TERAPI OBAT 4. LIDOKAINDosis : dosis untuk penyuntikan intravena 1-1,5 mg /kg BB dapat diulang dalam 3 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam kemudian, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan dalam tetesan infus 15-50 g/kgbb/menit. dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 22,5 kali dosis intra vena5. EPHEDRINEDosis:untuk mengatasi hipotensi akibat blok spinal selama anesthesia atau depresi halotan diberikan ephedrine dengan dosis 10-50 mg IM atau 10-20 mg IV.6. ATROPINDosis: sediaan atropin yaitu 0,25 dan 0.5 mg tablet dan suntikan. Untuk bayi dan anak-anak diberikan 0,01 mg/kgbb karena mudah mengalami intoksikasi dan overdosis. Juga dapat diberikan Dosis 1 mg IV bolus yang dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg.7. FUROSEMIDDosis : 20-40 mg Intravena.

RUJUKAN:Hal hal yang perlu di perhatikan:Dokter yang merujukDokter penerima rujukanCara transportasiProtokol rujukan:Dokter yang merujukInformasi untuk petugas yang akan mendampingiDokumentasiPengobatan sebelum merujukPengelolaan selama transport

Contoh formulir rujukan:

Terima Kasih