Perkembangan dan Pertumbuhan pada Manusia Johanes Kevin Kegan Theodore 102011090 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510 E-mail: [email protected]Abstrak Tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terlepas dari proses pembelahan sel. Sel sendiri adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Menurut sifat dan letak terjadinya pembelahan, pembelahan sel dibagi menjadi dua, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel somatik (sel tubuh), sementara meiosis adalah proses pembelahan sel gamet (sel kelamin). Pada mitosis terdapat siklus sel yang terdiri dari empat fase.Tiga fase pertama merupakan interfase (G1, S, G2 – G0) dan fase yang keempat adalah fase mitosis (profase, metafase, anafase, dan telofase). Sementara itu, fase-fase meiosis adalah sebagai berikut: interfase, meiosis I (profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I), interkinase, dan yang terakhir adalah meiosis II (profase II, matafase II, anafase II, dan telofase II). Kata kunci: mitosis, meiosis Abstract The human body growth and development are inseparable from the process of cell division. Cell itself is a structural and functional unit o life from the smallest body. According to its nature and location of the divisin, cell division is divided into two, there are mitosis and meiosis. Mitosis is the divisin f somatic cells (body cells), while meiosis is the process of cell
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perkembangan dan Pertumbuhan pada Manusia
Johanes Kevin Kegan Theodore
102011090
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Tubuh manusia pada dasarnya tersusun atas sel. Sel yang berkumpul membentuk
sebuah jaringan, jaringan membentuk sebuah organ dan kumpulan organ inilah yang disebut
manusia. Maka setiap Sel yang berekeja sama ini lah yang membentuk manusia tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi biologi molekuler maka bagian dalam sel dapat
diamati lebih lanjut. Di dalam sel ini sebenarnya terkandung banyak sekali organel
didalamnya yang cara kerjanya diatur oleh nukleus.
Nukleus ini adalah pusat utama dari sebuah sel yang menjadi dasar pembuatan
manusia. Proses pembuatan manusia ini tidaklah mudah, ada banyak langkah yang harus
dilewati sebuah sel agar dapat berkembang dan bertambah banyak. Dalam proses yang
panjang ini memiliki kemungkinan kesalahan dalam “perakitan” manusia tersebut.
Sel
Penjelasan Sel
Sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup yang jumlahnya rata-rata
sekitar 1014 sel. Sel ini memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang berdea-beda dalam tubuh.Sel
ini juga dapat diibaratkan sebagai pabrik kimia tubuh yang tidak pernah berhenti karena
selalu melakukan aktifitas seperti sintesis dan aktifitas kimiawi lainnya di dalam sitoplasma.1
Di dalam sitoplasma ini terdapat komponen sel yang disebut sebagai organel sel.
Organel ini dilindungi oleh membran sel sehingga sel tidak mudah hancur.Diantara
organel-organel lainnya, yang terlihat paling menonjol adalah nukleus.Nukleus ini
merupakan inti dari sel yang tugasnya mengatur semua aktifitas sel mulai dari metabolisme,
hingga pembelahan sel itu sendiri.Nukleus ini juga memiliki selubung nukleus yang
menyelebungi nukleus untuk melindungi isi dari nukleus tersebut.
Gambar 1. Ilustrasi Sel.2
Seperti yang dapat dilihat pada ilustrasi 1, nukleus adalah bagian yang paling
mencolok karena memiliki ukuran diameter rata-rata sebesar 5 µm.2 Nukleus inilah bagian
dari tepenting dari sel karena di dalamnya terkandung kromosom yang tersusun atas DNA.
Pembelahan Sel
Reproduksi sel dapat terjadi karena adanya Pembelahan sel. Pembelahan sel ini diawali dengan
adanya pembelahan kromosom dalam beberapa tahapan pembelahan.Setiap tahapan pembelahan
mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan
tertentu yang diberika pada kromosom dalam sel tersebut.
Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan Mitosis dan Pembelahan
Meiosis. Pembelahan Mitosis adalah peristawa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis,yang
menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotip sama dan identic dengan sel induknya. Sedangkan
Pembelahan meiosis terjadi pada sel-sel gamet dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid
dengan komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya.Sebelum terjadinya
pembelahan sel, terdapat beberapa peristiwa penting seperti Pembelahan kromosom.Dalam inti sel
terdapat kromosom, yaitu benda – benda halus berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau
bengkok.Kromosom merupakan pembawa bahan keturunan.Kromosom dapat terlihat pada tahapan-
tahapan tertentu pada pembelahan inti.Biasanya banyak terdapat dalam tahap Metafase.
Mitosis
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahapan-tahapan yang teratur,
yaitu Profase Metafase Anafase Telofase. Antara tahap telofase ketahap profase berikutnya terdapat
masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel).Pada
tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.Secara garis besar ciri dari setiap tahap
pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut.
a. Interfase
Ciri-ciri interfase sebagai berikut: Selaput nucleus membatasi nucleous. Nucleus mengandung
satu atau lebih nukleous.Dua sentrosom telah terbentuk melalui replikasi sentrosom
tunggal.Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentosom kromosom yang
diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual karena belum terkondensasi.
b. Metafase
Ciri-ciri metaphase sebagai berikut: Merupakan tahapan mitosis yang paling lama, sering kali
berlangsung selama 20 menit. Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang
bersebrangan.Kromosom berjejer pada lempeng metaphase, bidang khayal yang berada di
pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong.Sentromer-sentromer kromosom berada
dilempeng metaphase.Untuk setiap kromosom, kinotokor kromatid saudara melekat ke
mikrotubulus kinetokor yang berasal dari kutub yang bersebrangan.
c. Profase
Ciri-ciri fase profase sebagai berikut: serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih
rapat,terkondensasi menjadi kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Nukleolus lenyap lalu glendong mitotic mulai terbentuk.Gelendong ini terdiri atas sentrosom
dan mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom.Sentrosom-sentrosom bergerak saling
menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang memanjang diantaranya.
d. Anafase
Ciri-ciri anaphase sebagai berikut: merupakan tahap mitosis yang paling pendek, sering kali
berlangsung hanya beberapa menit. Anaphase dimulai ketika protein kohesin terbelah.Ini
memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba.Setiap
kromatidpun menjadi satu kromosom utuh.Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai
bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinektor
memendek.Karena mikrotubulus ini melekat kewilayah sentromer terlebih dahulu.Sel
memanjang saat mikrotubulus nonkinektokor memanjang. Pada akhir anaphase, kedua ujung
sel memiliki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.
e. Telofase
Ciri-ciri telofase sebagai berikut: dua nucleolus anakan terbentuk dalam sel. Selaput nucleolus
muncul dari fragmen-fragmen selaput nucleus sel induk dan bagian-bagian lain dari system
endomembrane. Nucleolus muncul kembali.Kromosom menjadi kurang
terkondensasi.Mitosis, pembelahan suatu nucleus menjadi nucleus yang identic secara
genetic.
Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri ciri pembelahan meiosis
adalah Hanya terjadi pada sel kelamin, jumlah sel anaknya 4, jumlah kromosom adalah ½ dari
induknya, terjadi dua kali.Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual.Terjadi perpasangan
antara kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Pada
meiosis terjadi dua kali proses pembelahan. Pembelahan 1 dan pembelahan 2. Pada proses meiosis I
pada tahap propase I, DNA akan dikemas kedalam kromosom. Pada akhir propase I terbentuk
kromosom homolog yang berpasangan membentuk Titrad.Pada propase I dibagi menjadi 5 subfase.
Antara lain Leptoten,Zigoten,pakiten,diptoten,dan diakinesis.
Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk melakuan pembelahan. Sama seperti pada interfase mitosis, persiapan yng dimaksud adalah proses sintesis protein dan replikasi DNA. DNA akan direplikasi dari satu salinan menjadi dua salinan. Sel yang akan membelah mereplikasi DNA di setiap kromosomnya sehingga terbentuk dua kromatid yang bergabung pada sentromer (kromosom homolog).
Meiosis I
Profase I
Tahap profase I adalah tahap yang cukup panjang karena masih dibagi menjadi lima sub tahapan, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis. Leptoten adalah tahap dimana kromatin menjadi kromosom yang mengalami kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang panjang. Pada tahap zigoten, kromosom homolog akan saling berdekatan dan berpasangan atau sering disebut “melakukan sinapsis”.
Di tahapan pakiten, tiap kromosom akan melakukan replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu. Tiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid disebut dengan tetrad atau bivalen. Selanjutnya adalah tahap diploten dimana kromosom homolog terlihat saling menjauhi. Saat kromosom homolog saing menjauh, terjadi pelekatan berbentuk X di tempat tertetu pada kromosom yang disebut kiasma (jamak: kiasmata). Kiasma adalah bentuk persilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan pasangan kromosom homolognya. Selain itu, kiasma juga merupakan tempat terjadinya peristiwa pindah silang (crossing over). Melalui pindah silang itulah tercipta keanekaragaan makhluk hidup.
Tahapan terkahir adalah diakinesis. Pada tahapan ini akan terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan dua sentriol kearah kutub yang berlawanan. Tahapn diakinesis ini diakhiri dengan menghilangnya nukleolus dan hancurnya selaput inti serta tetrad yang mulai bergerak ke bidang ekuator.
Tertad atau bivalen kromosom berada pada bidang ekuator. Kedua kromatid dalam satu kromosom pada setiap pasangan kromosom homolog menghadap ke kutub sel yang sama, sehingga sisanya menghadap ke kutub yang berlawanan. Benang-benang spindel melekat pada sentromer setiap kromosom. Pada tahap ini, terdapat perbedaan dengan pembelahan mitosis. Untuk metafase I, sentromer tidak mengalami pembelahan.
Anafase I
Pada anafase I, setiap kromosom yang homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub yang berlawanan arah. Dengan demikian, didapati bahwa satu kelompok kromosom haploid (n) telah tersusun disetiap kutub. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari anafase yaitu untuk membagi isi kromosom diplod menjadi haploid.
Telofase I
Pada dasarnya tahapan ini sama seperti telofase mitosis. Seperti dalam pembelahan itosis, tefase membalik peristiwa yang terjadi daam profase. Kromosom akan melebur, membrane nukleus akan
terbentuk begitu juga dengan nucleolus, benang spindel pun akan terurai. Pada akhirnya sitokinesis akan terjadi dan kedua sel akan terpisah.
Interkinesis
Interkinesis adalah tahap di antara dua pembelahan meiosis. Pada tahap ini tetap terjadi sintesis protein namun tidak terjadi replikasi DNA. Perlu diingat kembali bahwa hasil dari pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang haploid (n) namun masih berisi sepasang kromatid yang mengartikan bahwa kandungan DNAnya masih rangkat (2c). oleh karena itu, akan dilakukan pembelahan meiosis II yang bertujuan unuk membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan yang baru.
Meiosis II
Pada meiosis II, terdapat empat tahap yang sama dengan meiosis I. Tahap yang pertama adalah profase I. Pada tahap ini peristiwa yang terjadi sama dengan peristiwa pada profase mitosis. Sentriol akan memisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan, dan mikrotubulus dari setiap sentromer melekat pada benang dari sentriol di kutub berlawanan.
Tahap yang kedua adalah metafase II. pada tahap ini, kromatid berbaris ada bidang ekuator sel. Kromatid yang ada tersusun berpasangan namun tidak lagi dalam bentuk tetrad melainkan disebut dengan dyad. Tahap berikutnya adalah anafase II, pada tahap ini sentromer membelah dan kromatid terpisah menjadi kromosom. Berbeda dengan pembelahan mitsis, kromatid yang terpisah tidak identik secara genetic akibat persilangan atau kombinasi ulang. Pada akhirnya, sel akan memasuki tahapan akhir yang disebut telofase II. Di telofase II, membrane nukleus terbentuk kembali, kromosom melebur, dan terjadi sitokinesis. Sel yang dihasilkan akan bersifat haploid.