Niken Audi Lestari1102011194Memahami dan Menjelaskan Konsep dan
Struktur Keluarga
DEFINISI KELUARGADefinisi keluarga dikemukakan oleh beberapa
ahli:a. Reisner (1980): Keluarga adalah sebuah kelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,
kakek, dan nenek.b. Logans (1979):Keluarga adalah sebuah sistem
sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling
berinteraksi satu sama lain.c. Gillis (1983):Keluarga adalah
sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang
dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
mempunyai arti sebagaimana unit individu.d. Duvall:Keluarga
merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.e. Bailon dan
Maglaya:Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup
dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya
dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.f.
Johnsons (1992):Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu
orang dengan orang yang lainnya.g. Lancester dan Stanhope (1992):
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang
sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan
yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah,
mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu
dengan yang lainnya.h. Jonasik and Green (1992): Keluarga adalah
sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat
(keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang
lainnya).i. Bentler et. Al (1989):Keluarga adalah sebuah kelompok
sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian
darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan,
tujuan orientasi kepentingan, dan memberikan asuhan untuk
berkembang.j. National Center for Statistic (1990): Keluarga adalah
sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal
bersama dalam satu rumah.k. Spradley dan Allender (1996): Satu atau
lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran, dan
tugas.l. BKKBN (1992):Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan
anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.m.
Depkes (1998):Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungann. WHO (1996):Anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adaptasi, atau perkawinan.o.
Helvie (1981):Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam
suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang
erat.
BENTUK KELUARGA Tradisionala. Nuclear family (keluarga
inti):Ayah, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja di luar rumah.b. Reconstituted
nuclear:Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan sebelumnya maupun dari hasil
perkawinan yang baru.c. Niddle age atau aging couple:Suami sebagai
pencari uang dan istri di rumah, atau kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau
perkawinan/meniti karir.d. Dyad family/Dyadie nuclear:Suami-istri
tanpa anak.e. Single parent:Satu orang tua (ayah/ibu) dengan
anak.f. Dual carrier:Suami-istri/keluarga orang karir tanpa anak.g.
Commuter married:Suami-istri/keduanya orang karir dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada
waktu-waktu tertentu.h. Single adult:Orang dewasa hidup sendiri dan
tidak ada keinginan untuk kawin.i. Extended family:Dua sampai tiga
generasi tinggal bersama dalam satu rumah tangga.j. Keluarga
usila:Usila (usia lanjut) dengan/atau tanpa pasangan, anak sudah
pisah. Nontradisionala. Commune family:beberapa keluarga hidup
bersama dalam satu rumah, memiliki sumber yang sama, dan pengalaman
yang sama.b. Cohabiting couple:Dua orang (satu pasangan) yang
tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah.c.
Institusional:Anak-anak/orang-orang dewasa yang tinggal dalam suatu
panti-panti.d. Homosexual/Lesbian:Dua orang dengan jenis kelamin
yang sama hidup bersama sebagai suami isteri.e. Unmarried parent
and children family: Pria atau wanita yang tidak pernah kawin
tetapi tinggal bersama dengan anak yang dilahirkannya.f. Unmarried
couple with children family: Keluarga inti yang hubungan suami
isteri tidak terikat dengan perkawinan yang sah.g. Foster family:
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.h. Homeless family:Keluarga yang terbentuk dan tidak
mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan/atau masalah kesehatan
mental.i. Gang:Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari
orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal
dalam kehidupannya.
FUNGSI KELUARGAMenurut WHO (1978) Fungsi biologis:Meneruskan
keturunan, memelihara dan membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi
keluarga; memelihara dan merawat anggota keluarga Fungsi
psikologis:Memberikan kasih sayang dan rasa aman; memberikan
perhatian di antara anggota keluarga; membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga; memberikan identitas keluarga. Fungsi
sosialisasi:Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma
tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak; meneruskan
nilai-nilai keluarga. Fungsi ekonomi:Mencari sumber-sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga; pengaturan dan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga;
menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang
(misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua). Fungsi
pendidikan:Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang
akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa; mendidik
anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Menurut Friedman (1998) Fungsi affective:Menciptakan lingkungan
yang menyenangkan dan sehat secara mental, saling mengasuh,
menghargai, terikat, dan berhubungan; mengenal identitas individu;
rasa aman. Fungsi sosialisasi peran: Proses perubahan dan
perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan
belajar berperan; fungsi dan peran di masyarakat; sasaran untuk
kontak sosial di dalam atau di luar rumah. Fungsi
reproduksi:Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup
masyarakat. Fungsi ekonomi:Memenuhi kebutuhan tiap anggota
keluarga; menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian
dana. Fungsi perawatan kesehatan: Konsep sehat-sakit keluarga;
pengetahuan dan keyakinan tentang sakit sebagai tujuan kesehatan
keluarga untuk membentuk keluarga yang mandiri.
Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang
dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu : Fungsi Keagamaan:
yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan
ada kehidupan lain setelah di dunia ini. Fungsi Sosial Budaya:
Dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak,
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga Fungsi Cinta Kasih:
Diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta
memberikan perhatian diantara anggota keluarga. Fungsi Melindungi:
Bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak
baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
Fungsi Reproduksi: Merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan
keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat
anggota keluarga Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan: Merupakan
fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak
sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak.
Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik Fungsi ekonomi: Adalah
serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari
sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa
datang. Fungsi Pembinaan Lingkungan:Memberikan kepada setiap
keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras,
seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah
secara dinamis.
Menurut Undang-Undang (1992) membagi fungsi keluarga sebagai
berikut1. Fungsi keagamaan Membina norma/ajaran agama sebagai dasar
dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, Menerjemahkan ajaran dan
norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh
anggota keluarga, Memberi contoh konkret dalam kehidupan
sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama, Melengkapi dan menambah
proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh
disekolah atau masyarakat, Membina rasa, sikap ,dan praktik
kehidupan beragama.2. Fungsi Budaya adalah Membina tugas keluarga
sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa
yang ingin dipertahankan, Membina tugas keluarga untuk menyaring
norma dan budaya asing yang tidak sesuai, Membina tugas keluarga
sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari
berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia, Membina tugas keluarga
sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi
dan praktik (positif) serta globalisasi dunia, Membina budaya
keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya
masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.3. Fungsi Cinta kasih adalah
Menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada
diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan
dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus, Membina tingkah
laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara
keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan
kualitatif, Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi
dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras, dan seimbang,
Membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu
memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal
menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.4. Fungsi perlindungan
Memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas
dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar
keluarga, Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari
berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun
dalam, Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga
sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.5. Fungsi
reproduksi Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan
reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga
sekitarnya. Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan
keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental, Mengamalkan
kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka
waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak, dan jumlah ideal
anak yang diinginkan dalam keluarga, Mengembang kan kehidupan
reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.6. Fungsi sosialisasi Menyadari, merencanakan
dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan
sosialisasi anak yang pertama dan utama, Menyadari ,merencanakan,
dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat
mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan
yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya.
Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang
perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan
baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan
sekolah maupun masyarakat. Membina proses pendidikan dan
sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja
bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk
perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.7. Fungsi EkonomiAdalah melakukan kegiatan
ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka
menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga
sehingga terjadi keserasian, keselamatan dan keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga
kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota
rumah tangga bejalan serasi, selaras, dan seimbang, membina
kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.8. Fungsi Pelestarian
LingkunganAdalah membina kesadaran dan praktik kelestarian
lingkungan internal keluarga, membina kesadaran, sikap, dan praktik
pelestarian lingkunga hidup yang serasi, selaras, dan seimbang
antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.SIKLUS
KEHIDUPAN KELUARGADuvall (1067) mengklasifikasikan siklus kehidupan
keluarga menjadi 8 tahap yaitu :1) Tahap awal perkawinan (newly
married), suatu pasangan yang baru saja kawin dan belum mempunyai
anak.2) Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child),
keluarga tersebut telah mempunyai bayi, dapat satu atau dua
orang.3) Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with
preschool children), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan
usia prasekolah (30 bulan sampai 6 tahun).4) Tahap keluarga dengan
anak usia sekolah (family with children in school), keluarga
tersebut telah mempunyai anak dengan usia sekolah (6-13 tahun).5)
Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenager),
keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia remaja (13-20
tahun).6) Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan
keluarga (family as launching centre), satu persatu anak
meninggalkan keluarga, dimulai oleh anak tertua dan diakhiri oleh
anak terkecil.7) Tahap orang tua usia menengah (parent alone in
middle years), semua anak telah meninggalkan keluarga, tinggal
suami istri usia menengah.8) Tahap keluarga usia jompo (aging
family members), suami istri telah berusia lanjut sampai dengan
meninggal dunia.DINAMIKA KELUARGAAdanya interaksi (hubungan) antara
individu dengan lingkungan sehingga tersebut dapat diterima dan
menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok
sosial yang sama.Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan
pasien dengan anggota keluarganya dan juga bisa mengetahui
bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga
diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.
Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika
keluargaGENOGRAMGenogram berasal dari kata gen (unsur keturunan)
dan gram (gambar atau grafik), yang kemudian membentuk kata dengan
arti gambar silsilah keluarga. Genogram adalah sebuah tampilan
gambar dari suatu hubungan keluarga seseorang dan riwayat medisnya.
Ini digunakan untuk memvisualisasikan pola herediter dan faktor
psikologis serta mengidentifikasikan pola repetitif dari perilaku
dan memahami sifat herediter.Genogram dibuat dengan menggunakan
simbol sederhana yang mewakili jenis kelamin dengan berbagai garis
untuk menggambarkan hubungan keluarga. Beberapa pengguna genogram
memberi lingkaran di antara anggota yang tinggal di tempat yang
sama.Simbol genogram biasanya terdapat tanggal lahir di atasnya dan
nama individunya di bawah. Di dalam simbol terdapat umur anggota
keluarga atau berbagai kode untuk penyakit genetik. Secara
konseptual, genogram merupakan suatu model grafik yang
menggambarkan asal-usul keluarga dalam 3 (tiga) generasi, yaitu
dirinya, orangtua, dan kakek-nenek. Genogram juga merupakan suatu
alat untuk menyimpan informasi yang dicatat selama wawancara
mengenai orang dalam asal-usul keturunan keluarga pasien. Kelebihan
dari genogram adalah pengguna dapat menggunakan garis berwarna
untuk membedakan tipe-tipe hubungan seperti hubungan keluarga,
hubungan emosional, dan hubungan sosial. Dalam hubungan keluarga,
pengguna bisa menggambarkan pasangan yang menikah, bercerai,
bertunangan, dan lain-lain.Genogram medis menyediakan konteks yang
cepat dan berguna untuk mengevaluasi risiko kesehatan dari
seseorang. Pengetahuan dari penyakit dan kondisi dari suatu
keluarga dapat memberikan pegawai kesehatan informasi yang berguna,
yang dapat membantu diagnosis yang akurat dan terapi dari
penyakitnya. Pengetahuan dari penyakit yang ada di keluarga dapat
memberikan anggota keluarga untuk memulai pencegahan yang efektif.
Genogram medik berguna untuk menentukan pola dari suatu penyakit
dalam suatu keluarga dan dapat memasukkan beberapa generasi, namun
biasanya 4 (empat) generasi sudah mampu memberi detail yang
cukup.Pendekatan tahapan wawancara dalam pembentukan genogram:a.
Konselor membentuk genogram berdasarkan informasi dan arahan dari
pasien.b. Konselor dan pasien mencatat (misal penyakit dahulu) yang
ditunjukkan dengan genogram.c. Konselor dan pasien mengeksplorasi
individu yang dinyatakan dalam genogram.
Memahami Dan Menjelaskan Mekanisme Yang Mendasari Berbagai
Gangguan Serta Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Kesehatan
FAKTOR INTERNAL
1. Pola makan tidak sehat Dengan semakin majunya budaya dan
teknologi, semakin membuat orang-orang harus bekerja dan bergerak
dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita menjadi tidak sehat,
dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat menggiurkan
ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak makanan
yang sesungguhnya. Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman
berkarbonasi.2. Kelelahan Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan
hidup, apalagi yang sudah berkeluarga, beban itu semakin berlipat,
terkadang sampai tidak memperdulikan tanda-tanda tubuh yang
menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk berisitirahat. Sehingga
membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan terkena
penyakit.3. Stress /tertekanDalam menghadapi tuntutan hidup yang
membuat kita harus bekerja lebih keras lagi, manusia tidak luput
dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.4. Gaya hidup
tidak sehat Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan,
membuat gaya hidup tidak sehat, dengan merokok, dugem sampai dengan
mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hal tersebut terkadang
merupakan salah satu cara pelarian.5. Kurang istirahat dan olahraga
Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang
berkepanjangan, tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja
sampai larut malam, sehingga membuat kurang isitrahat dan juga
kurang berolah raga untuk membuat tubuh tetap fit.6. Obat-obatan
kimiaPada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk
meredakan sakit yang di derita, baik itu dengan menggunakan resep
dokter atau dengan obat bebas. Untuk menunjang kesehatan pun,
terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.
FAKTOR EKSTERNAL1) Radiasi ponselSemua orang baik tua maupun
muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang
dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek
yang negative terhadap otak kita.
2) Polusi udaraDengan semakin berkembangnya teknologi dan
bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin
meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik
untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari
hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan
pabrik mengandung karbon monoksida.
3) Jadi perokok pasifPerokok pasif merupakan seorang penghirup
asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih
berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus
ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok
aktif.Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang
terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75
persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang
di sekelilingnya.Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok
pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok
perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh
perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun
konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif
kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.Racun rokok terbesar
dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak
dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran
tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa
beresikonya perokok pasif.
4) Efek rumah kaca Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap
rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah
kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan
permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari
sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam
kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di
atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house
effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.Pada
dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun,
kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan
peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan
karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas
karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang
dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan
bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan
terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis
seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya
sangat panas.Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi.
Segala hal yang dapat mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit
kita investasikan di dalam tubuh kita semenjak kita lahir sampai
dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang mengalami sakit
kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes,
kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.Memahami Dan
Menjelaskan Konsep Dan Fungsi Keluarga Dalam IslamKeluarga muslim
adalah keluarga yang meletakkan segala aktivitas pembentukan
keluarganya sesuai dengan syariat Islam yang berdasarkan al-Quran
dan as-Sunnah. Keluarga tersebut dibangun di atas aqidah yang benar
dan semangat untuk beribadah kepada Allah serta semangat untuk
menghidupkan syiar dan adab-adab Islam Islam sebagaimana telah
dicontohkan Rasulullah SAW. Menurut HammudahAbdul Al-Ati dalam
bukunya The Family Structure in Islam definisi keluarga dilihat
secara operasional adalah: Suatu struktur yang bersifat khusus yang
satu sama lain mempunyai ikatan khusus, baik lewat hubungan darah
atau pernikahan. Perikatan itu membawa pengaruh pada adanya rasa
saling berharap (mutual expectation) yang sesuai dengan ajaran
agama, dikukuhkan dengan kekuatan hukum serta secara individual
saling mempunyai ikatan batin.Bentuk keluarga yang paling sederhana
adalah keluarga inti yang terdiri atas suami istri dan anak-anak
yang biasanya hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Namun
demikian menurut Abdul Al Ati pengertian keluarga tidaklah dibatasi
oleh kerangka tempat tinggal. Sebab anggota sebuah keluarga
tidaklah selalu menempati tempat tinggal yang sama. Adanya rasa
saling harap sebagai unsur dalam perikatan keluarga itu lebih
penting dari unsur tempat tinggal.Pentingnya Keharmonisan Keluarga
Yang paling berpengaruh buat pribadi dan masyarakat adalah
pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Alloh dengan
hikmahNya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk
menetap dan tinggal dengan tentram di dalamnya. FirmanNya: "dan
diantara tanda-tanda kekuasanNya adalah Dia mencipatakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih
sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Ruum [30]: 21)
Tugas SuamiSeorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar
ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau
pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia
akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti
membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya.
Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya
mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari
rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti
akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus
saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik." (HR. Bukhari,
Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa
yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa
sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan
banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut.
Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak
tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. Alloh
berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian
jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin
kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh menjadikannya kebaikan
yang banyak." (An Nisa' [4]: 19)
Tugas IstriKebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna
kecuali ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya.
Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan
pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan
harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya
serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah
sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya
dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui
kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu
seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan
berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika
ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya
ridha kepadanya maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu
Majah)
Ada juga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus
terwujud dalam sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut
sebagai model keluarga muslim. Karakteristik tersebut
adalah:Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang
shalih.Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga
prinsip dan norma Islam.Keluarga yang mendorong seluruh anggotanya
untuk mengikuti fikrah islami.Keluarga yang anggota keluarganya
terlibat dalam aktivitas ibadah dan dakwah, dalam bentuk dan skala
apapun.Keluarga yang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi
kehidupan rumah tangga.Keluarga yang anggotanya melaksanakan
kewajiban dan hak masing-masing.Keluarga yang baik dalam
melaksanakan tarbiyatul aulad (proses mendidik anak-anak).Keluarga
yang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).
Memahami Dan Menjelaskan Hak Dan Kewajiban Keluarga Dalam
Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit Dalam IslamKewajiban-Kewajiban
Orang yg Sakit: 1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk
senantiasa ridha terhadap qadha Allah Subhanahu wa Taala, bersabar
atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Itu yang lebih
baik baginya.2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki
perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut akan siksa Allah
Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah Azza
wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin
Malik Radhiyallahuanhu yang mengatakan:
3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk
berangan-angan ingin mati. Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl
Radhiyallahuanha, bahwa Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam
pernah datang kepada mereka tatkala Abbas Radhiyallahuanhu (paman
Rasulullah) menderita sakit, hingga Abbas berangan-angan ingin
mati.4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain,
hendaklah ia tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah
baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat (kepada
keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahualaihi wa Sallam
berkata:
Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga
diri atau hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari
kiamat, hari yang tidak diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia
punya amalan shalih maka diambil darinya lalu diberikan kepada
orang yang punya hak. Jika ia tidak punya amalan shalih, maka
diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu dibebankan
kepadanya.5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan
wasiat karena ada sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:
Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam
sedangkan ia punya sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali
semestinya wasiat itu telah ditulis di sisinya.Ibnu Umar
Radhiyallahuanhuma berkata: Tidaklah berlalu satu malam sejak aku
mendengar RasulullahShallallahualaihi wa Sallam mengatakan itu
kecuali sudah kutulis wasiatku. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim juga Ashabus Sunan maupun yang lain.6) Wajib baginya
untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerima
warisan darinya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan
(tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak,
berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf,
(ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah:
180)7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya,
tidak boleh lebih.8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh
dua orang yang jujur yang muslim. Jika tidak ada maka bisa dengan
dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar keduanya
bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan persaksiannya.9)
Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan
sanak kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang
meninggalkan warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan. Karena
hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang warisan. Dan telah
dijelaskan pula oleh RasulullahShallallahualaihi wa Sallam dengan
penjelasan yang paling sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji
Wada. Kata beliau:
Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya
hak, dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.10) Diharamkan membuat
wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain,
seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak
warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas
sebagian yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman Allah
Subhanahu wa Taala:
Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa
dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak
menurut bahagian yang telah ditetapkan. (An-Nisaa: 7)11) Wasiat
yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya
sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:
Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami
ini yang tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.12) Ketika banyak
terjadi kebidahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini.
Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka
termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar
disiapkan (urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan
Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahualaihi wa Sallam), sebagai
pengamalan terhadap firman Allah Subhanahu wa Taala (At-Tahrim:
6)
Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya
Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan
perlindungan dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan)
atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan
banyak orang, melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual
sekaligus.Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab
tersebut. Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa
orang di sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya,
cinta kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar
dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan
kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah.
Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan
mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang
yang mengert. Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil
(kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan
"menjenguk orang sakit"Dari abu musa r.a. berkata, bersabda
Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah makanan
kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (H.R.
Bukhari)
Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam:1) Apabila
engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya.2) Apabila ia
mengundangmu penuhilah undangnnya itu.3) Apabila ia meminta nasehat
kepadamu, nasehatilah dia.4) Apabila ia bersin, lalu memuji allah,
maka doakanlah ia olehmu.5) Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan
apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (H.R. Muslim)
Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah
menetapkan menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah,
seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan membebaskan
tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya
hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di
beberapa kalangan tertentu.Perintah menjenguk orang sakit
mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental keluarganya,
sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati,
memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.
8