Top Banner
LAPORAN SISTEM VIDEO PRAKTIKUM 1 PATTERN GENERATOR Disusun oleh: Fiqi Amalia (11) Fridyna Intan Ramadhani (12) Jacinda Ismadiyanti (13) Laras Aripratiwi (14) Maknazul’ulum (15) Teknik Telekomunikasi 3B / Kelompok 3
24

Pattern Generator

Jan 30, 2016

Download

Documents

Cahyani

dsb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pattern Generator

LAPORAN SISTEM VIDEO

PRAKTIKUM 1

PATTERN GENERATOR

Disusun oleh:

Fiqi Amalia (11)

Fridyna Intan Ramadhani (12)

Jacinda Ismadiyanti (13)

Laras Aripratiwi (14)

Maknazul’ulum (15)

Teknik Telekomunikasi

3B / Kelompok 3

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015

Page 2: Pattern Generator

PERCOBAAN 1

PATTERN GENERATOR

I. TUJUAN

1.1 Mengenal pola-pola dasar pada Pattern Generator.

1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart pada masing-masing pola.

1.3 Mengukur gelombang termodulasi pada modulator video (RF).

1.4 Mengukur IF video.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1 Pattern Generator sinyal TV, LODESTAR CPG-1367A

1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe

1 Power Supply

1 Kabel penghubung BNC - BNC 75

1 Kabel penghubung BNC - RCA 75

1 Konektor T-BNC

III. DIAGRAM RANGKAIAN

PATTERNGENERATOR

TELEVISI

OSCILLOSCOPE

Page 3: Pattern Generator

IV. TEORI DASAR

Sumber pola gambar (pattern generator) sangat pada teknik video (televisi) untuk

maksud pengaturan atau pencarian kesalahan. Ada berbagai macam pola gambar dengan

berbagai macam keperluannya. Dari begitu banyak pola gambar yang ada, ada beberapa

pola gambar yang umum digunakan kegunaannya tidak amat spesifik.

Macam-macam Pola Gambar dan Kegunaannya

Bintik-bintik (Dot)

Untuk memeriksa dan mengatur konvergensi statis di tengah layar dengan

kecerahan yang rendah. Hal ini harus dikerjakan sesuai petunjuk pembuat pesawat

televisi.

Kotak-kotak (crosshatch)

Pola kotak-kotak dengan garis horisontal dan garis vertikal dengan warna latar

belakang hitam dan warna garis putih.

1. Untuk memeriksa dan mengatur konvergensi dinamik horisontal dan vertikal dan

konvergensi sudut.

2. Dengan linieritas pembelokan (defleksi) horisontal dan vertikal yang benar, garis putih

horisontal harus berbentuk segi empat sama sisi.

Jika tidak, maka pesawat dapat diperiksa kebenaran tanggapan amplitudonya. Garis

putih vertikal seharusnya lebarnya 200 ns.

Jika garis ini tidak tajam dan terlihat lebih rendah intensitasnya dibanding garis

horisontalnya, dimungkinkan tanggapan amplitudo penerima tidak cukup.

Jika garis vertikal terlihat ganda, rangkaian penerima mungkin bergetar.

3. Untuk pemeriksaan pengoreksi pin-cushion pesawat penerima. Dengan konvergensi

yang benar, segi empat di sudut layar harus kira-kira sama dengan segi empat di tengah

layar pada jarak penglihatan normal.

Putih (white)

Pola ini berisi sinyal 100% putih (tanpa informasi warna) dengan burst bergantian.

1. Gambar untuk kecerahan yang konstan pada seluruh layar (tida ada hum, dll.)

Page 4: Pattern Generator

2. Tabung gambar warna untuk pengaturan putih yang baik (white-D).

3. Pembatasan dari arus tembakan pada tabung gambar warna.

4. Untuk recorder video pola ini sangat ideal untuk pengaturan arus penulisan (rekam)

luminansi. Pola ini dapat pula untuk mengatur demodulator FM (pengaturan level

putih).

Balok Warna (color)

Balok warna (color bar) terdiri dari 8 balok warna vertikal standart dan sebuah

balok referensi horisontal. Balok 8 warna disusun dalam urutan penyusutan luminan.

Dari kiri ke kanan balok warna itu adalah putih D, kuning, cyan, hijau, magenta, merah,

biru, dan hitam.

Pola ini digunakan untuk menset kontrol operasi pesawat penerima pada posisi yang

benar.

Balok horisontal (level putih) pada bagian bawah pola ini digunakan sebagai

standart saat mengatur amplitudo sinyal beda warna dengan hubungan dengan sinyal

luminan dalam tabung gambar. Sinyal dapat digunakan untuk pengaturan ulang

amplitudo sinyal dari rangkaian demodulator dan matrik, sebagai keluarannya dapat

dibandingkan dengan balok referensi. Selain kegunaan di atas, pola ini dapat digunakan

untuk memeriksa penampilan warna secara keseluruhan. Jadi dapat pula digunakan

pemeriksaan dan pengaturan pada penerima atau VCR :

1. Pemeriksaan pengunci burst.

2. Pemeriksaan AGC warna dan pemati warna.

3. Pemeriksaan rangkaian reaktansi dari regenerator subcarrier.

4. Pemeriksaan sinkronisasi dari regenerator subcarrier.

5. Pemeriksaan rangkaian pengenal (identification) PAL.

Sinyal Sinkronisasi

Sinyal sinkronisasi adalah suatu sinyal yang selalu diberikan secara periodik dan

tetap, berfungsi untuk mengemudikan jalannya scaning raster disetiap pesawat televisi

sehingga pembentukan sinyal video menjadi gambar akan tetap dan tepat susunannya

sama dengan posisi semula di bidang raster

Page 5: Pattern Generator

kamera (produksi gambar), maka dari itu sinyal sinkronisasi selalu disertakan bersama

dengan sinyal video kemanapun dikirimnya. Untuk pembentukan raster dengan sistem

scanning ini maka diperlukan dua macam sinkronisasi yaitu:

- Sinyal sinkronisasi horizontal yaitu untuk scanning horizontal yang diberikan

pada setiap retrace horizontal.

- Sinyal sinkronisasi vertikal yaitu untuk scanning vertikal yang diberikan pada

setiap retrace vertikal.

Sinyal video yang dilengkapi dengan sinyal-sinyal sinkronisasi disebut dengan sinyal

video komplit (Composite Video Signa/CVSl), sedangkan untuk sinyal video berwarna

disebut Color Composite Video Signal (CCVS). Karena pada sinyal video tersebut telah

ditambahkan sinyal-sinyal informasi warna, yaitu sinyal Burst dan sinyal Color Sub

Carrier.

Page 6: Pattern Generator

V. LANGKAH PERCOBAAN

1. Set-up peralatan seperti pada gambar di atas.

2. Hubungkan Patern Generator dengan catu daya 8, 5 V, kemudian ON-kan instrumen.

3. Saklar output pada Pattern Generator letakkan pada VIDEO

4. Pilih mode pada pattern generator sesuai gambar yang diinginkan, misalnya untuk

mode dots, cross hatch, vertical lines, horizontal lines, raster dan color. Selanjutnya

akan muncul bentuk gelombang dari mode tersebut pada osiloskop

5. Amati dan gambar sinyal sinkronisasi dan pengosongan horisontal, pengosongan

vertikal, serambi depan dan belakang, dan informasi gambar masing-masing pola.

6. Gambar bentuk gelombang dan tentukan tegangannya.

7. Lalu hubungkan saklar output pada Pattern Generator pada IF

8. Pilih mode pada pattern generator sesuai gambar yang diinginkan, misalnya untuk

mode dots, cross hatch, vertical lines, horizontal lines, raster dan color. Selanjutnya

akan muncul bentuk gelombang dari mode tersebut pada osiloskop

9. Gambar bentuk gelombang tersebut dan tentukan tegangannya.

10. Gambar sinyal untuk satu frame (gambar diam) pada video komposit, tentukan level dan

periodanya.

Page 7: Pattern Generator

VI. HASIL PERCOBAAN

VI.A Saklar Output Pada Video

Gambar pada Televisi Pattern Generator pada VIDEO Keterangan

DOTS :V = 1,56 VT = 273,6 usF = 3,696 KHz

CROSS HATCH :V = 1,82 VT = 270,5 usF = 3,6828 KHz

VERTICAL LINES :V = 1,56 VT = 2,306 usF = 3,6959 KHz

Page 8: Pattern Generator

HORIZONTAL LINES :

V = 1,32 VT = 1,28 usF = 7,805 KHz

RASTER :V = 1,92 VT = 640 usF = 15,61 KHz

COLOR :V = 1 VT = 225,5 usF = 4,435 KHz

Page 9: Pattern Generator

VI.B Saklar Output Pada If

Pola Gambar Pattern Generator pada IF Frekuensi

V/div = 10 mV

T/div = 0,2 ms

F = 25 KHz

V = 0,042 V

CROSS HATS

V/div = 10 mV

T/div = 0,1 ms

F = 1 KHz

V = 0,064 V

V/div = 50 mV

T/div = 1 ms

F = 1 KHz

V = 0,15 V

V/div = 50 mV

T/div = 1 ms

F = 1 KHz

V = 0,15 V

Page 10: Pattern Generator

V/div = 50 mV

T/div = 1 ms

F = 1,4 KHz

V = 0,15 V

V/div = 10 mV

T/div = 0,5 ms

F = 5 KHz

V = 0,18 V

VII. ANALISA DATA

VII.A Gambar Sinyal

1. Dots

Pola dots ini adalah sinyal chrominance yaitu sinyal yang memperlihatkan warna

berdasarkan tingkat kecerahannya. Berdasarkan hasil percobaan pada layar televisi

terlihat bahwa pola yang muncul adalah kumpulan titik putih yang tersebar membentuk

Putih

PutihHitam

Vpp

Page 11: Pattern Generator

matrik dengan layar berwarna hitam sesuai dengan modul pattern generator. Berdasarkan

teori yang ada diperoleh nilai frekuensi sebesar 4 Khz.

Pada pola dots, frame yang bekerja adalah gabungan dari frame yang bekerja pada pola

vertical line dan horizontal line, namun hanya frame tertentu yang bekerja, pada frame

genap yaitu 12, 22, 32, 44, 52, 64, 94, 130, 146, 164, 172, 194, 226 membentuk warna

putih pada televisi danpada osiloskop membentuk garis lurus. Dan frame ganjil yaitu 11,

21, 31, 41, 51, 63, 93, 129, 145, 163, 171, 193, dan 225 membentuk warna hitam pada

televisi dan membentuk garis kotak kecil pada osiloskop.

Pada dots garis yang terlihat adalah untuk dominan hitam karena terletak pada bagian

belakang titik putihntya. Pada telivisi mengahsilkan 221 titik.

2. Cross Hatch

Berdasarkan teori yang ada diperoleh nilai frekuensi sebesar 4,5 KHz

Berdasarkan hasil percobaan, ada layar televisi terlihat bahwa pola yang muncul adalah

kumpulan garis persegi yang tersebar membentuk matrik dengan layar berwarna hitam

sesuai dengan modul pattern generator. Sedangkan pada layar osiloskop yang muncul adalah

deretan sinyal sinus yang memiliki frekuensi 3,6828 KHz dan tegangan 1,8 volt. Pada

Periode Pola Cross Hatch frame yang berkerja adalah gabungan dari frame horizontal line

dan vertical line. Yaitu pada frame 33,65,95,131,165,195 dan 227 yang membentuk warna

putih pada televisi untuk garis horizontal dan pada frame genap 32, 64, 94, 132, 164, 194,

Putih

Hitam

Putih Putih

Page 12: Pattern Generator

dan 226 yang membentuk warna putih untuk garis vertical. Garis untuk vertikal dan

horizontal berwarna putih dan dominan belakang berwarna hitam.

3. Vertical Lines

Berdasarkan teori yang ada diperoleh nilai frekuensi Vertikal Line sebesar 3,85 KHz.

Dan pada periode vertical frame yang bekerja adalah pada frame yang bernomor genap

yaitu 32, 64, 94, 130, 164, 194, 226 yang membentuk warna putih pada televisi.

Berdasarkan hasil percobaan, ada layar televise terlihat bahwa pola yang muncul adalah

kumpulan garis putih yang tersebar secara vertical dengan layar berwarna hitam sesuai

dengan modul pattern generator. Sedangkan pada layar osiloskop yang muncul adalah

deretan sinyal sinus yang memiliki frekuensi 3,6959 KHz dan Tegangan 1,56 volt. pada

vertikal lines gambar bentuk gelombang sama dengan bentuk dots, ini menunjukkan

bahwa garis vertikal berwarna putih, garisnya pada bentuk gelombangnya lebih kearah

atas dan untuk dominan warna hitam garis lurus horizontal. Ada 17 garis vertikal.

Putih

Hitam

Page 13: Pattern Generator

4. Horizontal Lines

Gambar frame pada garis horizontal

Berdasarkan teori yang ada diperoleh nilai frekuensi Horizontal Line sebesar 4,2 KHz.

Dan pada periode horizontal frame yang bekerja adalah frame pada nomer

33,65,95,131,165,195 dan 227 yang membentuk warna putih. Berdasarkan hasil

percobaan, ada layar televise terlihat bahwa pola yang muncul adalah kumpulan garis

putih yang tersebar secara vertical dengan layar berwarna hitam sesuai dengan modul

pattern generator. Sedangkan pada layar osiloskop yang muncul adalah deretan sinyal

sinus yang memiliki frekuensi 7,805 KHz dan tegangan 1,32 volt. Untuk horizontal line

pada periode horizontal keluar frame yaitu nilai ganjil adalah 13,23,33,45,53,65,95,131,

165,173, 195, dan 227. Jadi dominan warna hitam dan garis putih. Ada 14 garis

horizontal bewarna putih di telivisi.

Putih

Hitam Hitam

Hitam Hitam

PutihPutih

Page 14: Pattern Generator

5. Raster

Sinyal raster adalah sinyal yang digunakan untuk menampilkan warna tertentu. Warna

yang ada dan dapat ditampilkan oleh pattern generator adalah warna merah, hijau, dan

biru.Selain itu juga dapat ditampilkan warna gabungan dari warna - warna tersebut.

Berdasarkan teori yang ada diperoleh nilai frekuensi sebesar 4,35 KHz.

Pada raster diatas gambar gelombang yang tertampil terlihat bahwa putih akan lebih

dominan di banding hitam karena pada saat warna hitam muncul garis yang terlihat turun

ke bawah itu menandakan warna hitam akan tertutup oleh warna putih.

6. Color

Sinyal WarnaPengosongan

Horisontal

SerambiBelakang

SinkronisasiHorisontal

Informasi

Putih

Hitam

Page 15: Pattern Generator

Pola color akan menghasilkan warna mulai dari putih hingga hitam. Baris warna adalah

bentuk standar gelombang warna pada layar receiver warna, delapan baris vertikal yang

saling membentuk. Gelombang ini hadir dari 3 warna primer, 3 warna komplementer, putih

dan hitam. Mereka tersusun secara menurun dari luminance dimulai dari kiri ke kanan :

Putih Kuning Cyan Hijau Magenta Merah Biru Hitam

Pada set monochrome, gelombang ini membentuk garis puncak putih pada layar sebelah kiri

kemudian diikuti oleh garis – garis abu – abu yang berkembang secara progresif makin

gelap dari kiri ke kanan.

Berdasarkan teori yang ada diperoleh nilai frekuensi sebesar 4,4 KHz. Berdasarkan hasil

percobaan yang telah didapatkan, terlihat bahwa warna yang muncul pada layar televise ada

8 warna yang tersusun 2 baris atas dan bawah. Pola color memiliki frekuensi 4,435 KHz dan

tegangan 1 volt

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan teori dan pembahasan, didapatkan kesimpulan bahwa nilai frekuensi antara

teori dan hasil percobaan sangatlah berbeda. Seperti pada praktikum yang telah dilakukan,

terdapat perbedaan frekuensi antara teori dan praktikum. Ini dikarenakan adanya perbedaan

periode yang digunakan.

Setiap Pattern memiliki IF dan pattern generator memproduksi gambar berbeda untuk

menganalisis tentang setting parameter video dan menyelesaikan masalah. gambar pattern

dari pattern generator memiliki beberapa parameter composite video (sync pulse, info, dan

blanking pulse).

IX. SARAN

Berikut adalah saran yang dilakukan agar dapat melakukan praktikum dengan benar :

1. Sebelum melakukan praktikum seharusnya membaca jobsheet dengan benar

2. Mengecek alat-alat yang akan digunakan agar saat praktikum tidak terjadi kesalahan saat

menyusun rangkaian.

3. Amati hasil praktikum dengan baik, kemudian bandingkan dengan teori yang telah

dipahami.

Page 16: Pattern Generator

X. Daftar Pustaka

1. Buku Sistem Televisi dan Radio Bab 3

2. PPT Modul Ajar Sistem Video Semester 4

3. https://smka2v.wordpress.com/2013/08/15/frame-pada-televisi.html

4. https://soldrerblogs.blogspot.co.id/2011/09/analisis+frame+dot+pada+televisi.html