Top Banner

of 23

PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

Jul 07, 2018

Download

Documents

AgungArdy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    1/23

     

    48

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM WILAYAH

    Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisata tertua di Bali yang pertama

    kalinya memiliki resort . Destinasi pariwisata ini mulai dikunjungi sejak tahun 1930-

    an. Dari beberapa informasi dari pemuka adat menjelaskan bahwa Sanur berasal dari

    kata “ Saha dan Nuhur” yang berarti memohon untuk datang pada suatu tempat , yang

    lama-kelamaan berubah menjadi Sanur. Dari para sesepuh, kata Sanur berasal dari

    kata Sa artinya satu (tunggal) dan Nur  yang artinya sinar (teja/cahaya) yang artinya

    sinar mistik yang jatuh di suatu tempat dan tempat jatuhnya sinar tersebut menjadi

    nama Sanur yang sekarang. Desa Sanur terletak di sebelah tenggara Kota Denpasar

    dan sekitar 20 menit berkendara dari Bandara Internasional Ngurah Rai (Sanur Dalam

    Angka).

    Awalnya pesisir Sanur didatangi oleh seniman-seniman asing, di antaranya

     pasangan penari dan juru foto asal Amerika Katharane dan Jack Mershon; Hans dan

    Rolf Neuhaus bersaudara dari Jerman, yang membuka sebuah akuarium dengan galeri

    seni; serta pelukis Belgia Adrien-Jean Le Mayuer de Marphes yang menikah dengan

    seorang penari cantik, Ni Polok (Picard, 2006).

    Pada tahun 1963 menjadi sejarah perkembangan pariwisata Bali, oleh

    Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, membuka secara resmi Hotel Grand

    Bali Beach, dengan jumlah kamar saat itu 300 kamar, jumlah yang sangat banyak dan

    fantastis pada saat itu di Indonesia. Daya tarik utama dari Sanur adalah keindahan

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    2/23

    49

     pesisirnya yang memiliki pasir putih, pemandangan laut, baik lansekap dan alam

     bawah laut. Pantai ini sangat penting nilainya bagi keberlanjutan berbagai aktivitas

    sosial seperti agama dan budaya, karena digunakan oleh penduduk Bali untuk

    kegiatan keagamaan. Di kawasan ini juga terkenal akan keindahan matahari terbitnya.

    Berdasarkan surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tk. II Badung tertanggal 1

    Desember 1979 No 167/Pem.15/166/1979 dan dikuatkan dengan Surat Keputusan

    Gubenur Kepala Daerah Tk. I Bali No. 57, tertanggal 1 Juni 1982 maka Desa Sanur

    dimekarkan menjadi tiga, yaitu: sebagai induk adalah Kelurahan Sanur, pemekaran

    menjadi Desa Sanur Kauh, dan Desa Sanur Kaja. (www.sanur.denpasarkota.go.id).

    Sebelumnya Sanur terdiri dari dua desa yakni Desa Sanur dan Desa Intaran.

    Kawasan Strategis Sanur yang diatur dalam Peraturan Walikota (Perwali) no

    6 Tahun 2013 terdiri dari tiga desa yang termasuk kategori desa adat sekaligus desa

    dinas yakni Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kaja. Luas lahan

    sebesar 1.057 hektar, atau memiliki proporsi sebanyak 21,18% dari total lahan di

    wilayah Kecamatan Denpasar Selatan yang berjumlah 4.990 hektar. Terdiri dari 27

    banjar   dinas dan banjar adat, terdiri dari sepuluh banjar   di Desa Sanur Kauh,

    sembilan banjar  di Kelurahan Sanur, dan delapan banjar  di Desa Sanur Kaja (seperti

    Tabel 4.1 dan Tabel 4.2).

    Luas wilayah Desa Sanur seluas 1.057 (seribu lima puluh tujuh) hektar. Batas-

     batas administrasi wilayah perencanaan, di sebelah utara adalah Kecamatan Denpasar

    Timur; di sebelah timur adalah Selat Badung; di sebelah selatan adalah Selat

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    3/23

    50

    Badung; dan di sebelah barat adalah Kelurahan Renon dan Desa Sidakarya,

    Kecamatan Denpasar Selatan.

    Tabel 4.1

    Luas Desa/Kelurahan, Jumlah Banjar /Lingkungandan Desa Adat di Kecamatan Denpasar Selatan

    NoDesa/Kelurahan

    Luas

    Lahan (ha)

    Jumlah  Banjar  

    Dinas/Adat

    Jumlah Desa

    Adat

    1 Desa Sanur Kauh 386 10 1

    2 Kelurahan Sanur 402 9 1

    3 Desa Sanur Kaja 269 8 1

    Total 1057 27 3

    Sumber: Denpasar Selatan dalam Angka 2013, BPS

    Tabel 4.2.

    Sebaran Dusun/Lingkungan di Wilayah Kecamatan Denpasar SelatanNo

    Desa Nama  Banjar  Adat

    1 Desa Sanur

    Kauh

    Puseh, Tanjung, Dangin Peken, Pekandelan,

    Abiantimbul, Tewel, Bet Ngandang, Penopengan,

    Blanjong, Madura

    2 Kelurahan Sanur Sindu Kelod, Taman, Gulingan, Sindu Kaja, Panti,

    Semawang, Pasekuta, Batu Jimbar, Singgi

    3 Desa Sanur Kaja Buruan, Langon, Batan Poh, Anggarkasih, Pekandelan,

    Tegal Asih, Belong, Pengastian,

    Sumber: Denpasar Selatan dalam Angka 2013, BPS

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    4/23

    51

    4.1 KONDISI FISIK DASAR  

    4.1.1 Kondisi Geografis

    Destinasi Pariwisata Sanur secara geografis terletak pada 8o38’00” dan

    08o42’30” LS, 115

    o16

    ’30

    ”BT. Luas wilayah Destinasi Pariwisata Sanur adalah

    1.548,27 Ha. Destinasi Pariwisata Sanur mempunyai dataran rendah pantai, sungai

    dan rawa dengan kemiringan 0-2 meter di atas permukaan laut. Di samping itu di

     beberapa bagian wilayah Sanur merupakan daerah bergelombang dengan kemiringan

    2 – 8%. Wilayah tersebut terutama ada di daerah sepanjang Sungai Ayung yang

    memisahkan antara Desa Kesiman Kertalangu dengan Desa Kesiman Petilan serta di

    sebagian wilayah Kelurahan Sanur.

    4.1.2 Kondisi Klimatologi

    Data iklim yang dianalisis dengan curah hujan, temperatur, dan kelembaban

    udara. Seperti halnya Destinasi Pariwisata Sanur diperoleh dari Stasiun Meteorologi

    dan Geofisika Ngurah Rai Tuban (ketinggian 3 mdpl 0845’00”LS, 115 13’00”LS).

    Curah hujan rata-rata tahunan mencapai 2.078 mm/th. Bulan basah (curah

    hujan > 100 mm/bl) selama lima bulan yang jatuh pada bulan Januari- Maret, Juni,

    dan Desember, bulan kering (curah hujan < 100mm/bl) selama 7 bulan yaitu April –

    Mei dan Juli sampai November. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmit dan Fergusson

    (1959) termasuk dalam iklim tipe A, sedangkan menurut peta Agroklimat Bali

    (Oldeman, Irsal, dan Muladi, 1980) daerah ini termasuk dalam zone Agroklimat D3.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    5/23

    52

    Temperatur udara berkisar antara 25,8°C – 24,0°C, dengan rata-rata 30,0°C

    (berita liputan6.com , 2008) Temperatur rata-rata terendah terjadi pada bulan Juli

    yaitu 25,0°C dan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu 34,0°C. Kelembaban

    udara di kawasan ini berkisar antara 70-90%.

    4.1.3 Kondisi Geologi dan Geomorfologi

    Struktur organisasi permukaan tanah di Destinasi Pariwisata Sanur tersusun

    atas bantuan endapan laut bersifat lepas menempati lahan-lahan pada bentang pantai

    dari Pantai Matahari Terbit hingga Pantai Mertasari. Wilayah ini dimanfaatkan untuk

     permukiman dan fasilitas pariwisata. Geologi yang lainnya adalah bahan volkan

     berupa tuf dan endapan lahar Buyan, Beratan dan Batur, terdapat pada lahan di bagian

     barat dan utara kawasan yaitu di Desa Sanur Kauh dan Desa Sanur Kaja. Material ini

    kaya akan unsur-unsur hara sehingga pada lahan ini dimanfaatkan untuk lahan sawah.

    Destinasi Pariwisata Sanur berada pada ketinggian antara 0-6 mdpl dengan

    untuk wilayah (relief ) datar dengan kemiringan lereng antara 0- 2 % dan setempat-

    setempat berombak dengan kemiringan lereng antara 3-8% yaitu sepanjang Tukad

    Ayung. Sebagian daerah pantai di Destinasi Pariwisata Sanur merupakan daerah yang

     berpotensi untuk terjadi genangan pada musim hujan, sehingga dengan kondisi ini

    maka drainase dalam destinasi perlu mendapat perhatian khusus baik aspek sistem

     jaringan maupun aspek teknik rekayasa, sehingga tidak mengganggu kegiatan

    masyarakat dan wisatawan.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    6/23

    53

    4.1.4 Kondisi Guna Lahan dan Vegetasi

    Destinasi Pariwisata Sanur memiliki garis pantai yang terbentang dari utara,

    mulai dari Pantai Matahari Terbit sampai ke selatan di Pantai Mertasari dengan

     bentangan terumbu karang yang merupakan potensi objek wisata utama yang memacu

     perkembagan kawasan ini. Penggunaan lahan di Destinasi Pariwisata Sanur

    didominasi oleh pekarangan/pemukiman yang mencapai luasan 885, ha atau 50,6 %

    dari seluruh kawasan, diikuti oleh penggunaan lain seluas 368, 6 ha (20,1%), tegalan

    dan kebun seluas 273, 1 ha (15,6%), sisanya berupa persawahan seluas 184 ha

    (10,5%) dan hutan mangrove seluas 39 ha (2,2%).

    Berdasarkan pola penggunaan lahan tersebut dapat dilihat bahwa Destinasi

    Pariwisata Sanur khususnya Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kaja memiliki daerah

    tebangan yang tinggi, melampaui proporsi standar hunian yang ideal. Oleh karena itu

    dalam pengembangannya lebih ditekankan pada optimalisasi dan peningkatan kualitas

    fasilitas yang sudah ada.

    Ciri khas vegetasi di destinasi ini terdiri dari pohon bakau (mangrove) yang

    menyebar di daerah rawa di Desa Sanur Kauh. Jenis tanaman seperti kelapa, ketapang

    dan camplung di daerah dataran di sepanjang pantai, sedangkan untuk lahan

     persawahan ditanami tanaman padi, palawija, dan hortikultura dataran rendah. Jenis

    vegetasi tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan ruang hijau

    (landscape) dan upaya konservasi pada Destinasi Pariwisata Sanur.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    7/23

    54

    Tabel 4.3

    Penggunaan Lahan di Destinasi Pariwisata Sanur Keadaan Akhir Tahun 2012

    No DesaLuas

    (km!) 

    Penggunaan Lahan (Ha)

    Sawah

    Tegalan/

    Kebun

    Perkebunan

    Permukiman

    /Pekarangan

    Lain-lain

    1 Kelurahan Sanur 4,02 - 10.00 0 357.27 40.41

    2 Desa Sanur Kaja 2,69 56.00 0 0 175.07 39.40

    3 Desa Sanur Kauh 3,86 132.00 15.00 6.00 206.63 29.30

    Total 10,57 188.00 25.00 6.00 738.97 109.11

    Sumber: Denpasar Selatan dalam Angka 2014

    4.1.5 Kondisi Hidrologi 

    Destinasi Pariwisata Sanur terletak di Sub – SWS 03.01.01. Pertumbuhan

    akomodasi wisata pada kawasan ini secara kuantitatif diharapkan stagnan, tetapi

    secara kualitatif diharapkan terjadi peningkatan kualitas dari hotel-hotel non-bintang

    menjadi hotel berbintang. Peningkatan kalasifikasi hotel ini tentu saja berdampak

    terhadap meningkatnya kuantitas dan kualitas penyediaan pasokan air bersih pada

    garis pertumbuhan yang agak datar.

    Keragaman daya tarik wisata juga berpotensi memunculkan peningkatan

     permintaan terhadap air bersih dan air baku pada umumnya yang dimanfaatkan, baik

    untuk dikonsumsi maupun sebagai pendukung atraksi wisata. Potensi wisata air

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    8/23

    55

     permukaan terdapat pada wilayah sub-SWS 03.01.01 ini secara kuantiatif

    sesungguhnya cukup berlimpah.

    Rataan curah hujan pada sub-SWS sebesar 2.078 mm/th. Di pantai di

    Destinasi Pariwisata Sanur air tanah sudah terpengaruh air laut sehingga tidak baik

    untuk dieksplorasi. Tetapi di bagian barat dan utara kawasan kandungan lokal air

    tanah cukup tinggi mencapai 10ltr/det. Potensi ini diperkirakan sudah termanfaatkan

    secara baik oleh akomodasi wisata yang ada. Dengan kondisi tersebut, keadaan lautan

     perlu dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal

     bagi kemajuan pariwisata di kawasan itu sendiri.

    4.2 KONDISI KEPENDUDUKAN

    4.2.1 Jumlah Penduduk

    Jumlah penduduk di Sanur hingga Akhir September 2010 sebanyak 25.311

     jiwa dengan jumlah masing-masing penduduk berdasarkan wilayah yaitu Sanur Kaja

    memiliki 8.903 jiwa pada akhir September 2010 dan Desa Sanur Kauh memiliki

     penduduk laki-laki, begitupun juga warga negara asing laki-laki yang tinggal di Desa

    Sanur (Lihat Tabel 4.4).

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    9/23

    56

    Tabel 4.4Data Penduduk Desa Sanur September 2010

     No Desa

    Jumlah WNI Jumlah WNA

    Jumlah

    Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

    1 Kelurahan Sanur 4025 3561 100 45 7731

    2 Sanur Kaja 4199 3866 12 16 9487

    3 Sanur Kauh 4870 4852 18 17 9487

    Total 13094 12279 130 78 25311

    Sumber: Kantor Kelurahan Sanur Desa Sanur Kaja dan Desa Sanur Kauh

    4.2.2 Kepadatan Penduduk

    Destinasi Pariwisata Sanur memiliki kepadatan penduduk yang tergolong

    sangat padat (tingkat kepadatan lebih besar dari 401 jiwa/km!). Kepadatan penduduk

    dilihat dari jumlah penduduk per satuan luas wilayah (km!). Sanur Kaja memiliki

    kepadatan yang tertinggi dengan kepadatan 3.526 jiwa penduduk per km!, karena

    wilayah yang paling sempit dengan jumlah penduduk yang banyak. Selanjutnya

    Kelurahan Sanur 1.923 penduduk/ km!  dan Sanur Kauh dengan 2.458 jiwa

     penduduk/km!. Kepadatan penduduk di Destinasi Pariwisata Sanur masih lebih

    rendah dari Kota Denpasar dengan 4.654 jiwa penduduk/km!, yang menempati urutan

    29 kota-kota berdasarkan kepadatan penduduk di Indonesia.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    10/23

    57

    4.3 KONDISI SOSIAL BUDAYA

    4.3.1 Pola Permukiman dan Pemanfaatan Lahan

    Pola Permukiman di Destinasi Pariwisata Sanur, cenderung mengikuti pola

     permukiman masyarakat Bali yang menganut sistem terbit dan tenggelam matahari

    dan kaja-kelod   (utara- selatan) dengan konsep asta kosala kosali. Kasta Brahmana

    yang mempunyai proporsi yang besar dalam komposisi masyarakat Sanur membuat

     pola bermukim masyarakat sangat memperhitungkan hal yang berkaitan dengan

    spiritual ketika membangun sebuah rumah.

    Pola pemanfaatan lahan di Destinasi Pariwisata Sanur didominasi oleh

     pemanfaatan untuk pemukiman dan pekarangan, selanjutnya persawahan di bagian

     barat dan pemanfaatan untuk kegiatan perdagangan dan jasa yang terkonsentrasi di

     bagian timur dan ada di sepanjang pantai. pemanfaatan lahan di Sanur bersifat

    menngumpul karena merupakan masyarakat sosial, penduduk cenderung bermukim di

    daerah sepanjang jalan dengan akses yang baik (Seperti Gambar 4.1.).

    Untuk pemanfaatan lahan sawah terdapat di Sanur bagian barat yang banyak

    terdapat aliran sungai dan aliran pengairan subak keberadaanya sebagai ruang terbuka

    hijau membuat pemanfaatannya tetap terjaga. Sayangnya semakin modern dan

    semakin sempit ruang terbuka/lahan untuk pengembangan Sanur. Hal ini disebabkan

    semakin banyaknya sawah dijadikan lahan permukiman di Sanur Kauh. Peralihan

    fungsi dari persawahan ke pemukiman membuat daya serap air oleh lahan semakin

     berkurang.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    11/23

    58

    Gambar 4.1. Peta Pemanfaatan Lahan Destinasi Pariwisata Sanur Tahun 2011Sumber: Album Peta RDTR Kawasan Strategis Sanur

    !"#$ !"&$'($$#$'

    )$*$'

    +",#-'$,- !$.-/-,$#$

    ,$'0.

    #$*0' 1233

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    12/23

    59

    4.3.2 Tempat Suci dan Kawasan Suci

    Tempat suci adalah tempat yang disakralkan untuk memuja Sang Hyang Widhi

    Wasa, yang berbentuk pura/kahyangan/luhur atau bentuk-bentuk lain yang

    disetarakan statusnya sebagai pura, dibedakan menjadi  Kahyangan Jagat (Sad

     Kahyangan, Dang Kahyangan, dan Kahyangan Jagat lainnya, Kahyangan Desa

    ( Puseh, Dalem, Desa/Bale Agung , dan  Kahyangan Desa  lainnya), Pura Swagina

    (Ulun Carik/Ulun Suwi, Segara, Melanting, Merajan  Kantor), dan Pura Kawitan

    ( Panti, Paibon, Dadya, Batur, Pedarman ).

    Di dalam kawasan Destinasi Pariwisata Sanur terdapat sejumlah pura yang

    memiliki potensi sebagai daya tarik wisata. Di antaranya terdapat pura yang tergolong

    sebagai khayangan jagat , yakni tempat persembahyangan bagi masyarakat umum.

    Pura Dalem Kedewatan, tergolong pura khayangan jagat  terletak di Desa Sanur Kaja,

    dengan luas areal sekitar 10 are yang dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan konsep Tri

     Mandala. Pura ini memiliki 5 unit bangunan suci dan sejumlah bangunan lain dengan

    langgam arsitektur tradisional Bali. Penentuan hari  pujawali  (upacara besar) di pura

    ini tidak seperti pada pura umumnya di Bali yang berdasarkan wuku atau  sasih,

    melainkan setiap pertemuan antara lain Tilem  dengan  Kajeng . Pelaksanaan ritual

     pujawali berlangsung selama dua hari yang disertai dengan pementasan berbagai jenis

    kesenian sakral. Selain itu juga dijumpai tradisi mepeed   oleh warga dari masing-

    masing banjar  adat.

    Pura Balatri terletak di kawasan Pantai Pasir Ukir di wilayah Sanur Kaja. Pura

    ini memiliki lima unit bangunan suci dengan langgam arsitektur tradisional Bali.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    13/23

    60

    Berdasarkan mitologi pura ini merupakan tempat pertemuan para makhluk halus dan

     pengikut ilmu hitam. Setiap tahun tepatnya pada hari  Purnama Kapat   di pura ini

    dapat disaksikan pelaksanaan ritual pujawali.

    Pura Belanjong, terletak di wilayah Banjar Belanjong, Desa Sanur Kauh. Di

    samping berfungsi sebagai tempat suci bagi umat Hindu pura ini juga merupakan

    cagar budaya karena di dalamnya terdapat benda benda peninggalan purbakala

    (selanjutnya diuraikan pada uraian mengenai peninggalan purbakala). Setiap 210 hari,

    tepatnya pada hari Soma Paing Langkir (penanggalan Kalender Bali), dapat

    disaksikan pelaksanaan prosesi ritual yang unik yang dihadiri oleh seluruh tapakan 

    (perwujudan Tuhan dalam bentuk artefak) yang ada di Desa Adat Renon. Dalam

     prosesi tersebut kerap terjadi peristiwa trans/kerauhan (kesurupan) yang dialami oleh

    sejumlah pemangku yang berlanjut dengan ngurek (menusukkan keris ke dada).

    Kawasan suci adalah kawasan yang disucikan oleh umat Hindu seperti kawasan

    gunung, danau, mata air, campuhan, laut, dan pantai. Di Destinasi Pariwisata Sanur,

    sebaran kawasan suci terdiri dari empat lokasi pantai tempat melasti  (seperti Tabel

    4.5).

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    14/23

    61

    Tabel 4.5

    Kawasan Suci Di Destinasi Pariwisata Sanur

    No Lokasi Nama kawasan Keterangan

    1 Desa Sanur Kauh Pantai Mertasari Tempat Melasti 

    2 Desa Sanur KajaPantai Sanur (Jln

    Matahari Terbit)

    Tempat

     Pengayutan 

    3 Kelurahan SanurPantai Segara

    Pantai Semawang

    Tempat Melasti

    & Penganyutan 

    Sumber: Matek RDTR Kota Denpasar

    4.3.3 Struktur Sosial Budaya Masyarakat Sanur

    Lembaga yang berkembang pada masyarakat Kota Denpasar pada garis

     besarnya ada beberapa lembaga yaitu: Majelis Desa Pakraman, Forum Bendesa Adat

    Kota Denpasar, desa pakraman, banjar, subak , dan sekaha.  Jenis-jenis sosial budaya

    dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata Sanur meliputi: pura, puri,  jero,

     pasar tradisional, bangunan atau monumen bersejarah, peninggalan purbakala, tradisi

    setempat, kesenian, kerajinan dan aktivitas kehidupan sehari-hari.

    Desa Sanur telah mengalami transformasi dari desa nelayan menjadi desa

    yang menggantungkan diri pada sektor industri pariwisata, namun masyarakat masih

    memiliki loyalitas etnis yang kuat dengan mengkonsepsikan diri bahwa desa tersebut

    merupakan bagian dari dirinya. Perwujudan tersebut dituangkan dalam orientasi

     bersama berupa tempat pemujaan (pura) yang disebut  Khayangan Tiga  (Pura Desa,

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    15/23

    62

    Pura Puseh dan Pura Dalem) serta pura yang memilki kaitan tertentu seperti Pura

    Segara, dan Pura Melanting.

    Jenis-jenis aktivitas kehidupan masyarakat di Destinasi Pariwisata Sanur

    memiliki potensi sebagai daya tarik wisata adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan

    dengan bidang adat dan keagamaan seperti ngayah, nguopin, gotong royong dan kerja

     bakti di desa. Selain itu, juga dijumpai berbagai bentuk aktivitas kehidupan

    masyarakat nelayan dan petani.

    Masyarakat yang didominasi etnis Bali dan beragam Hindu membuat segala

    kegiatan masyarakat selalu didahului dengan persembahan baik berupa canang

    maupun banten. Peralihan kegiatan masyarakat dari agraris ke sektor jasa pariwisata

    tidak mengubah kebiasaan dari masyarakat Sanur dalam bersosialisasi dengan

    keluarga dan masyarakat, baik dalam kegiatan adat dan keagamaan. Tradisi yang

    dijaga menjadi salah satu potensi pariwisata yang menarik untuk dijumpai di Sanur.

    Di beberapa desa di Destinasi Pariwisata Sanur terdapat sejumlah pasar

    tradisional yang memiliki potensi sebagai daya tarik atraksi wisata. Pasar-pasar yang

    dimaksud adalah Pasar Sindhu dan Pasar Intaran. Potensi daya tarik dari pasar-pasar

    tradisional tersebut antara lain, adanya kompleks bangunan suci sebagai tempat

     pemujaan Ratu Melanting , berbagai jenis komoditas yang dipasarkan seperti barang-

     barang kelontong, bahan-bahan pokok sehari-hari, dan bahan-bahan keperluan

    upacara keaagamaan, dan komunikasi yang intensif antara pedagang serta pembeli

    yang terlibat dalam proses tawar-menawar.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    16/23

    63

    Beberapa jenis kesenian tradisional yang memiliki potensi sebagai daya tarik

    wisata di Destinasi Pariwisata Sanur adalah pertunjukkan Sendratari Ramayana di

    Desa Sanur Kaja dan berbagai jenis tari lepas atau pelegongan yang terdapat di Desa

    Sanur, Sanur Kaja dan Desa Sanur Kauh. Di samping kesenian tradisional, di desa

    Sanur Kaja juga terdapat kelompok musik remaja untuk dipentaskan di hotel-hotel

    dan restauran (www.sanur.denpasarkota.go.id diakses pada 2 April 2014).

    Kesenian di Sanur umumnya merupakan kesenian yang dipertujukkan pada

    waktu tertentu dan pada tempat-tempat yang dianggap suci seperti  pura  dan  griya.

    Ada juga beberapa pertunjukkan kesenian yang diperuntukkan untuk tujuan komersil

    dan dipentaskan di beberapa hotel dan restoran yang tersebar di Sanur.

    4.4 KONDISI PARIWISATA

    4.4.1 Kondisi Pariwisata Pantai Sanur

    Hal yang perlu dipertimbangkan, untuk dapat dimanfaatkan secara optimal di

    Destinasi Pariwisata Sanur adalah keadaan pasang purnama, arus laut, interaksi

    terhadap pantai dan kualitas air laut. Destinasi Pariwisata Sanur memiliki ikon yang

    terkenal yaitu Pantai Sanur. Potensi bahari utama dari Sanur merupakan terumbu

    karang yang membentang dari utara sampai selatan pesisir Sanur. Suasana di

    sepanjang pantai di Sanur cukup teduh karena penuh dengan pohon besar. Selain

     potensi bahari, ada juga potensi budaya seperti museum Le Mayeur yang juga banyak

    menarik minat wisatawan. Fasilitas yang terdapat di Sanur antara lain adanya hotel

     bertaraf internasional seperti Hotel The Grand Bali Beach, Hotel Bali Hyatt, Hotel

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    17/23

    64

    Sanur Beach, Hotel Sindhu Beach, Griya Santrian, dan Hotel Besakih. Berbagai

    fasilitas pariwisata ini berlokasi dekat dengan perumahan penduduk sehingga Sanur

    merupakan kawasan pariwisata terbuka, berbeda dengan Nusa Dua yang merupakan

    kawasan pariwisata yang tertutup.

    Di Destinasi Pariwisata Sanur juga terdapat banyak kios cendera mata dan

    toko barang kesenian (art shop) serta restaurant   yang senantiasa siap melayani

    kebutuhan para wisatawan hingga 24 jam. Di pantai sekitar Sanur sering digelar

    event lokal, nasional, maupun internasional. Misalnya, lomba layang-layang serta

    lomba  jukung   tradisional di Pantai Mertasari, Sanur. Sanur Vilage Festival   yang

    diakan rutin setiap tahun dan selalu berhasil menarik minat masyarakat dan

    wisatawan di seluruh Bali untuk berkunjung ke acara ini.

    Wisatawan juga dapat berjalan-jalan atau  jogging  menyusuri jalan setapak di

    sepanjang pantai Sanur sampai Mertasari yang dibuat pada tahun 2004 terkait dengan

     proyek pengamanan pantai-pantai di Sanur. Wisatawan juga dapat melakukan

    aktivitas lain seperti berjemur ( sun bathing ) di sepanjang pantai Sanur.

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    18/23

    65

    4.4.2 Potensi dan Daya Tarik Pantai Sanur

    Garis pantai kawasan pariwisata Sanur memiliki panjang ± 9 km. Pantai terletak

    di sebelah Timur yang membentang dari utara ke selatan. Berdasarkan potensi yang

    dimiliki, maka pengembangan kepariwisataan di Destinasi Pariwisata Sanur lebih

     berorientasi ke pantai. Dengan kondisi tersebut, keadaan lautan perlu

    dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimum bagi

    kemajuan pariwisata kawasan itu sendiri. Hal yang perlu dipertimbangkan, untuk

    dapat dimanfaatkan secara optimal adalah keadaan kawasan pesisir Sanur mulai

    dikunjungi orang asing sejak 180 tahun yang lalu, saat itu wisatawan yang datang

    hanya sekadar untuk melihat keindahan alam. Pada tahun 1960, mulai perkembangan

    Sanur menjadi salah satu kawasan daya tarik wisata yang pertama. Sampai saat ini

    kawasan pesisir Sanur terus mengalami perubahan dari kegiatan kepariwisataannya.

    Potensi utama yang menjadi daya tarik pesisir Sanur untuk dikunjungi adalah

    keindahan lansekap lautnya. Wisatawan datang dan menginap di Sanur hanya untuk

    melihat panorama indah saat matahari terbit ( sunrise). Dari pantai Sanur juga terlihat

     jelas panorama pegunungan di Bali Tengah dan Pulau Nusa Penida yang melengkapi

    keeksotisan pemandangan laut pesisir Sanur.

    Sejak tahun 2004 wisatawan, masyarakat dan pengusaha yang melakukan

    kegiatan di Pantai Sanur merasa nyaman, keadaan pantai Sanur membaik setelah

    adanya pembangunan krib-krib penahan gelombang oleh bantuan Pemerintah Jepang

    serta pembangunan jalan  pedestarian  oleh pemerintah yang membuat akses pantai

    lebih baik dan bibir-bibir pantai di Pantai Sanur semakin lebar. Sebelumnya tingkat

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    19/23

    66

    abrasi pantai Sanur sangat tinggi namun saat ini dapat terselamatkan, pengusaha tidak

    terhimpit lagi dengan bibir laut dan nelayan memiliki ruang untuk penambatan perahu

    serta wisatawan dapat melakukan aktivitas yang lebih banyak seperti berjemur dan

     bermain olahraga pantai.

    Pantai Sanur yang terkenal dengan perahu layar tradisionalnya yang

    merupakan salah satu sejarah perkembangan wisata bahari pesisir Sanur, sampai saat

    ini kelompok  jukung   tradisional masih aktif untuk memberikan jasa pelayanan pada

    wisatawan yang ingin berlayar dengan  jukung   maupun jasa pariwisata lain, seperti

    massage, penyewaan alat-alat aktivitas seperti sepeda, kano, pelampung, hingga ke

     penyewaan toilet dan air bilas.

    Saat ini ada lima kelompok  jukung   pariwisata yang ada di Sanur yaitu

    kelompok  jukung  yang ada di Sanur Kaja tepatnya beroperasi di sekitar Grand Bali

    Beach, kelompok  Jukung   2 terletak di Pantai Segara Sanur, kelompok  Jukung   3

     bertempat di Pantai Cemara Beneh dan kelompok 4 beroperasi di sekitaran pantai

    Hotel Hyatt tiga kelompok ini berada dalam wilayah Kelurahan Sanur.  Jukung  

     pariwisata kelompok 5 berada di wilayah Desa Sanur Kauh, dan anggotanya sebagian

    dari Kelurahan Sanur dan sebagian lagi dari masyarakat Desa Sanur Kauh.

    Selain kelompok jukung  ada lima kelompok nelayan yang dikhususkan untuk

    menangkap ikan saja. Kelompok nelayan yang ada di Sanur yaitu: Kelompok nelayan

    Mina Sari Asih yang terletak di Pantai Matahari Terbit Sanur Kaja, kelompok

     Nelayan Astitining Segara di Pantai Hyatt, kelompok nelayan tapang Kembar di

    Pantai Semawang keduanya berada dalam wilayah Kelurahan Sanur, dua kelompok

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    20/23

    67

    nelayan yang berada di Desa Pekraman Intaran Sanur Kauh, yaitu kelompok nelayan

    Mina Suka Werdi dan Kelompok Nelayan Pica Segara di Pantai Tirta Empul

    Mertasari. Dalam kelompok nelayan ini tidak diperbolehkan untuk menyediakan jasa

    yang dikomersialkan untuk wisatawan. Keseluruhan dari kelompok nelayan yang ada

    di Sanur tergabung dalam satu organisasi besar yang disebut Dewi Setayo Jana

    Gandhi Sanur.

    Selain memiliki pantai yang berpasir putih, Sanur memiliki potensi yang besar

    yaitu terumbu karangnya. Pantai Sanur memiliki gelombang yang tidak terlalu besar

    dan bila airnya surut akan terlihat batu karang yang membentang berwarna-warni.

    Terumbu karang di Destinasi Pariwisata Sanur terdiri dari terumbu karang yang ada

    di Pantai Semawang – Pantai Sindhu seluas 71 ha, pantai Sanur seluas 25 ha dan

    Pantai Mertasari seluas 56 ha.

    Keadaan air laut di Pantai Sanur tenang karena adanya terumbu karang tepi

    yang melindungi bibir-bibir Pantai Sanur dari gelombang-gelombang besar yang

    datang dari laut lepas, sebaliknya terumbu karang tepi yang menghalangi dan

    membentang dari utara sampai selatan pesisir Sanur menimbulkan gelombang yang

    sempurna untuk para pecinta olahraga selancar. Angin yang bertiup kencang di pesisir

    Sanur menciptakan berbagai jenis olahraga jenis layar, ini dapat dilihat dari adanya

     jukung - jukung   yang masih aktif menjadi aktivitas utama dan sampai jenis olahraga

    layar yang paling baru seperti kite surfing (berselancar di permukaan air dengan

    menggunakan tarikan media layang-layang ).

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    21/23

    68

    4.4.3 Persebaran Hotel dan Akomodasi

    Hotel dan akomodasi di Kota Denpasar, sebagian besar ada di Kecamatan

    Denpasar Selatan, yakni sebesar 130 perusahaan yang terdaftar atau sekitar 49,81%.

    Hampir setengah dari jumlah hotel/akomodasi terletak di Kecamatan Denpasar

    Selatan dan dari jumlah tersebut sebagian besar ada di Kelurahan Sanur, selanjutnya

    terletak di Sanur Kaja, dan Sanur Kauh (Seperti Tabel 4.6).

    Kualitas hotel dan akomodasi di Sanur merupakan pasar untuk wisatawan

    menengah ke atas. Harga hotel dan akomodasi bergantung pada fasilitas dan lokasi

    yang dimiliki oleh hotel, semakin dekat dengan pantai maka harga hotel juga akan

    semakin mahal. Persebaran hotel di Sanur didominasi oleh dekat pantai dan ada di

    sebelah timur Jalan By Pass Ngurah Rai, sedangkan wilayah barat jalan By Pass

     Ngurah Rai, didominasi oleh akomodasi bertipe vila dengan masa hunian wisatawan

    yang cenderung lebih lama. Harga akomodasi, dikutip dari booking.com (situs

     booking hotel untuk hotel-hotel di seluruh dunia) mulai dari Rp 150.000 sekelas home

     stay hingga Rp 10 jutaan untuk kelas vila (booking.com. diakses pada 14 November

    2014).

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    22/23

    69

    Tabel 4.6

    Banyaknya Hotel Menurut Jenisnya dan Tenaga Kerja Keadaan Akhir Tahun 2012

    Desa/Kelurahan

    Hotel Bintang Hotel Melati Pondok Wisata JumlahJumlah

    Tenaga

    KerjaJumlah

    Tenaga

    KerjaJumlah

    Tenaga

    KerjaJumlah

    Tenaga

    Kerja

    Sanur

    Kauh2 410 20 205 4 22 26 637

    Kelurahan

    Sanur15 2219 43 900 38 452 96 3571

    Sanur Kaja 5 947 14 212 2 7 21 1166

    Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Kota Denpasar 2013

    4.4.4 Aktivitas Wisata Pantai Sanur

    Bila wisatawan datang ke Pantai Sanur wisatawan akan dapat melihat

     berbagai aktivitas wisata bahari baik rekreasi air, wisata selam, olahraga air dan

    wisata pelayaran. Aktivitas rekreasi air yang dapat dilakukan di Sanur seperti

    kegiatan wisata rekreasi air, banana boat , jet ski /wave runner , parasut layang,  glass

    bottom boat . Kegiatan wisata selam,  free dive,  scuba dive,  sea walker . Kegiatan

    olahraga air seperti  surfing , kite surfing , wind surfing , wake boarding ,  standup,

     paddle,  memancing, berlayar dengan  jukung  juga dapat dilakukan di Pantai Sanur.

    Wisatawan dapat melakukan kegiatan lainnya seperti berjemur, berenang, bermain

    voli pantai,  jogging , sepakbola pantai, bermain kano dan bermain layang-layang,

    hingga wisata kuliner, seperti lumpia, sate ikan laut hingga masakan khas Sanur.

    Di destinasi ini para wisatawan juga dapat melaksanakan aktivitas olahraga

    seperti golf , bowling dan bersepeda. Fasilitas golf  dan bowling  tersedia di lingkungan

    Hotel Grand Bali Beach, yakni di Sector Golf. Untuk aktivitas bersepeda dapat

    dilakukan menyusuri jalan-jalan di sekitar pantai dan juga di sekitar kawasan

  • 8/18/2019 PARIWISATA BERSEPEDA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI SANUR

    23/23

    70

     perkampungan penduduk dan persawahan. Wisatawan juga dapat menonton

     pertunjukkan kesenian Bali di Destinasi Pariwisata Sanur yang sering ditampilkan

    oleh pihak hotel dan restaurant. Tari-tarian juga sering dipentaskan di kawasan Sanur

    seperti misalnya Drama Tari Ramayana, tari  panyembrahma, puspawresti, oleg

    tamulilingan, margapati, dan truna jaya. 

    Sanur memiliki sembilan usaha tirtha dan dua organisasi pecinta olahraga

    selancar angin. Pantai Sanur memiliki dua perusahaan rekreasi berlisensi yaitu PT

    Bali Matahari Wisata Tirta di pantai Cemara Geseng dan PT Surya Wisata Tirta di

     pantai Hyatt selain itu memiliki tranportasi air untuk penyeberangan antar pulau dapat

    ditemui di Pantai Sanur Reef dan Pantai Duyung (Hyatt). Perahu-perahu lainnya juga

     beroperasi sebagai sarana transportasi kegiatan wisata bahari seperti mengantarkan

    wisatawan ke  surf point , area menyelam, tempat memancing, berkeliling di sekitar

     pesisir Sanur.

    Fasilitas keamanan Pantai Sanur cukup baik dengan adanya panjagaan dari

     badan balawista (penyelamat pantai) dari Pemerintah Kota Denpasar dan polisi air

    dari Kepolisian Daerah Bali yang ikut serta menjaga keamanan dan kenyamanan.

     Balawista  Sanur beranggotakan 14 orang memiliki tiga pos jaga yang tersebar di

    empat pantai rawan kecelakaan yaitu Pos I Pantai Matahari Terbit, Pos II di Sanur

    Reef, Pos III di Pantai Segara Ayu, dan Pos IV di Loloan Pantai Semawang.