Top Banner
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 056/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian Rektor IPB Beri Kuliah Umum di Universitas Yarsi R ektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria memberikan kuliah umum di Universitas Yarsi, Jakarta Sabtu (14/4). Tema yang diusung adalah “Strategi Perguruan Tinggi Era Disrupsi”. Rektor IPB mengatakan inovasi disruptif ini selalu berkaitan dengan teknologi yaitu teknologi yang terbaru dan terus ter-update. Perguruan tinggi harus bersiap menghadapi era banyak "gangguan" yang diakibatkan oleh perubahan yang makin sering terjadi dan harus disikapi dengan bijaksana agar perguruan tinggi mampu menanggapi tantangan zaman. Perguruan tinggi tidak boleh terperangkap dengan cara pandang zaman old. Oleh karenanya, perguruan tinggi harus bergerak cepat mendorong inovasi, menfasilitasi mahasiswa untuk menjadi pembelajar aktif dengan menyiapkan kurikulum yang memenuhi tuntutan zaman sesuai kebutuhan masyarakat. “Perguruan tinggi di Indonesia dinilai harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan di era digital disruption yakni era keterkejutan dengan teknologi digital. Hal itu juga harus didukung oleh pemerintah dengan cara menyiapkan regulasi yang mendukung. Kalau tidak melakukan perubahan dengan cepat ke era digital, maka lambat laun perguruan tinggi tersebut akan tertinggal jauh,” kata Rektor Era disrupsi ini bisa terjadi karena perkembangan teknologi komunikasi pada generasi milenial dan era internet of things. Korban–korban era ini adalah organisasi – organisasi mapan, termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Mereka yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak cepat. Sementara, di luar sana peluang inovasi baru berpotensi menggesernya secara pelan-pelan. Dalam situasi persaingan yang ketat ini, teknologi menjadi salah satu yang tidak dapat diabaikan. Keberadaan teknologi informasi telah menghapus batas-batas geografi, menghasilkan inovasi-inovasi baru yang tidak terlihat, dan tanpa disadari telah mengubah cara hidup, memengaruhi tatanan hidup dan bahkan mengganti sistem yang ada. “Disrupsi itu sudah terjadi di berbagai bidang, baik itu transportasi maupun industri. Sama halnya dengan di bidang pendidikan. Pendidikan harus mengubah dirinya dengan hadir dalam bentuk e-learning misalnya. Penyampaian muatan informasi seharusnya jangan lagi menjadi tujuan pendidikan, namun justru harus memperhatikan bagaimana cara membangun karakter peserta didik, bahkan termasuk cara-cara berpikir kreatif,” tandasnya.
7

Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

Mar 08, 2019

Download

Documents

dinhnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 056/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

Rektor IPB Beri Kuliah Umum di Universitas Yarsi

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria

memberikan kuliah umum di Universitas Yarsi,

Jakarta Sabtu (14/4). Tema yang diusung adalah

“Strategi Perguruan Tinggi Era Disrupsi”.

Rektor IPB mengatakan inovasi disruptif ini selalu berkaitan

dengan teknologi yaitu teknologi yang terbaru dan terus

ter-update. Perguruan tinggi harus bersiap menghadapi era

banyak "gangguan" yang diakibatkan oleh perubahan yang

makin sering terjadi dan harus disikapi dengan bijaksana

agar perguruan tinggi mampu menanggapi tantangan

zaman. Perguruan tinggi tidak boleh terperangkap dengan

cara pandang zaman old. Oleh karenanya, perguruan tinggi

harus bergerak cepat mendorong inovasi, menfasilitasi

mahasiswa untuk menjadi pembelajar aktif dengan

menyiapkan kurikulum yang memenuhi tuntutan zaman

sesuai kebutuhan masyarakat.

“Perguruan t ingg i d i Indones ia d in i l a i ha rus

mempersiapkan diri menghadapi perubahan di era digital

disruption yakni era keterkejutan dengan teknologi digital.

Hal itu juga harus didukung oleh pemerintah dengan cara

menyiapkan regulasi yang mendukung. Kalau tidak

melakukan perubahan dengan cepat ke era digital, maka

lambat laun perguruan tinggi tersebut akan tertinggal

jauh,” kata Rektor

Era disrupsi ini bisa terjadi karena perkembangan teknologi

komunikasi pada generasi milenial dan era internet of things.

Korban–korban era ini adalah organisasi – organisasi mapan,

termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Mereka

yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka

tidak bergerak cepat. Sementara, di luar sana peluang

inovasi baru berpotensi menggesernya secara pelan-pelan.

Dalam situasi persaingan yang ketat ini, teknologi menjadi

salah satu yang tidak dapat diabaikan. Keberadaan teknologi

informasi telah menghapus batas-batas geografi,

menghasilkan inovasi-inovasi baru yang tidak terlihat, dan

tanpa disadari telah mengubah cara hidup, memengaruhi

tatanan hidup dan bahkan mengganti sistem yang ada.

“Disrupsi itu sudah terjadi di berbagai bidang, baik itu

transportasi maupun industri. Sama halnya dengan di

bidang pendidikan. Pendidikan harus mengubah dirinya

dengan hadir dalam bentuk e-learning misalnya.

Penyampaian muatan informasi seharusnya jangan lagi

menjadi tujuan pendidikan, namun justru harus

memperhatikan bagaimana cara membangun karakter

peserta didik, bahkan termasuk cara-cara berpikir kreatif,”

tandasnya.

Page 2: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

2

Menurutnya perubahan dunia kini tengah memasuki era

revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia ke empat

dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam

kehidupan manusia.

“Mahasiswa yang tengah belajar mengembangkan ilmu

pengetahuan harus bersiap menghadapi tantangan besar

yang terjadi di era Revolusi Industri 4.0 yang terjadi saat ini.

Mahasiswa harus mulai memperhatikan pentingnya

penguasaan teknologi, teknologi digital serta bahasa asing.

Kemampuan dalam berbahasa asing dan penguasaan

teknologi adalah dua modal penting untuk bersaing dalam

dunia kerja seiring dengan globalisasi,” ujarnya.

Mahasiswa harus diberi kesempatan untuk lebih kreatif,

ko laborat i f da lam menger jakan peker jaan dan

permasalahan rumit yang memang tidak dirancang untuk

dikerjakan oleh robot dan mesin. Dunia pendidikan pun

diharapkan mampu berperan aktif untuk mempersiapkan

para siswa dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Kurikulum yang dirancang dihimbau mengandung

pembelajaran dan pengetahuan terkait dunia industri.

Perlu juga dipersiapkan sumber daya manusia khususnya

dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsif, adaptif

dan handal untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan era

disrupsi. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan

pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi

juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan,

riset, dan inovasi.

Dr. Arif berharap, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan

Indonesia harus mampu menghasilkan lulusan yang

memiliki nilai tambah sesuai kebutuhan pasar kerja.

Lembaga pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan

yang berkarakter, kompeten, dan inovatif. (Awl/Zul)

IPB Gelar Seminar Nasional Perdagangan Produk Pertanian

Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan

Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan,

Kementerian Perdagangan RI, Perhimpunan Ekonomi

Pertanian Indonesia (PERHEPI), International Trade Analysis

and Policy Studies (ITAPS), Ikatan Sarjana Ekonomi

Indonesia (ISEI) dan Institute for Development of Economic

& Finance (INDEF) mengadakan Seminar Nasional yang

bertajuk “Perdagangan Internasional Produk Pertanian:

Peluang dan Tantangan”. Kegiatan yang dihadiri lebih dari

seratus pakar dan praktisi ekonomi ini digelar di IPB

International Convention Center (IICC) Bogor, Kamis

(12/4). Seminar ini menghadirkan para peneliti di bidang

ekonomi dengan hasil riset terbarunya di bidang

perdagangan serta pemaparan materi lewat video

conference dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia

periode 2004-2011, Prof. Mari Elka Pengestu.

Dalam kata sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria

menyampaikan bahwa saat ini masyarakat dunia telah

memasuki fase Industry 4.0 yang mana telah banyak aspek

kehidupan bergantung dari drone, ilmu komputer dan

artificial intelegence. “Saat ini makan tidak hanya tentang

kenyang, tapi juga experience. Hal yang perlu dipikirkan

ialah mencermati perkembangan yang ada dan dampaknya

untuk pertanian Indonesia. IPB hadir dengan visi untuk

menghasilkan sociopreneur dan technopreneur. Kalau

Thailand bisa membawa jargon kitchen of the world, kita

juga bisa mengatakan bahwa Indonesia akan feed the

world,” ujarnya sebelum memukul gong tanda resmi

seminar dibuka.

Dalam penyampaiannya, Prof. Mari memaparkan fakta

terkait kondisi perdagangan dalam kurun 15 tahun terakhir,

sektor pertanian dan perdagangan mengalami perubahan

yang sangat drastis. Produk-produk pertanian lebih banyak

beredar dalam bentuk olahan, tidak lagi dalam bentuk

mentah. Terkait tantangan, ia menyatakan, “Kendala tanah

dan air berbeda antar negara. Cuaca yang ekstrim juga

menjadi hambatan dari produksi produk-produk pertanian.

Kalau dilihat dari demand side, akan ada pertumbuhan

penduduk dunia menjadi sembilan miliar, jumlah konsumen

meningkat pesat. Konsumen juga akan menuntut produk

yang lebih sehat, berkualitas dan produksi yang sustainable.

Inilah yang bisa kita jadikan acuan bahwa kita perlu melek

teknologi untuk menjawab tantangan-tangangan

ini,”ujarnya.

Pembicara lainnya yaitu Kepala Pusat Kerja Sama

Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Ir.

Sri Nastiti Budianti menyampaikan bahwa subsidi ekspor

harus d ihapuskan karena mengakibatkan biaya

Page 3: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

3

perdagangan internasional tidak sesuai dengan harga yang

seharusnya, khususnya di negara berkembang agar tercipta

keadilan.

“Kita harus punya lulusan-lulusan yang adaptif berbagai

perkembangan yang ada. Pola yang harus dikembangkan

harus mampu menjawab pertanyaan terkait inequality,

polarization, poverty and misery. Lulusan perguruan tinggi

kita harus mampu dalam hard skill dan soft skill,” kata Prof.

Dr. Hermanto Siregar, Ketua Umum PERHEPI yang juga

Guru Besar Ekonomi Pertanian IPB.

Pemaparan hasil penelitian di bidang ekonomi ini dibagi

menjadi dua sesi yang tiap sesinya menarik untuk disimak,

sangat banyak sudut pandang yang digali baik dalam hal

kebijakan ekspor-impor, industri secara umum, kelapa sawit,

peternakan dan lain-lain.

Tampak hadir Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan

Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan RI, Dr. Ir.

Kasan, M.M. dan Wakil Menteri Perdagangan RI 2011-2014,

Dr. Bayu Krisnamurthi (ff/ris)

Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia,

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (P2SDM-LPPM

IPB) ajak berbagai unsur baik perusahaan, pemerintah,

peternak, maupun peneliti untuk melakukan site visit

Program Stasiun Lapang Agro Kreatif (SLAK) Penggemukan

Domba di Desa Nambo Kecamatan Klapa Nunggal,

Kabupaten Bogor, Jum’at (13/4).

Program SLAK Penggemukan Domba "Barokah Farm"

bentukan P2SDM LPPM IPB yang didampingi oleh alumni

IPB, Khairul Ikhwan, M Fikri Biran dan Nesa Mas ini dapat

dikatakan sudah mandiri. Berbagai aktivitas pelatihan

diterapkan kepada peternak di Barokah Farm mulai dari

cukur bulu domba, pembuatan pupuk dan pembuatan

pakan ternak. Khairul Ikhwan bertugas khusus untuk

membangun kelembagaan. M Fikri Biran mengelola

peternakan. Sementara Nesa Mas mengelola rumput untuk

pakan ternak.

Sekretaris P2SDM IPB, Warcito,SP M.M menyampaikan

SLAK Barokah Farm telah memiliki mitra yaitu Tawakal Farm.

Tawakal Farm merupakan perusahaan yang memiliki

jaringan luas untuk pasokan daging ke restoran. Mereka

siap menerima hasil penggemukkan dari Barokah Farm.

Bahkan Tawakal Farm siap memasok bakalan untuk dikelola

Barokah Farm dan siap menerima hasil panennya. Warcito

berharap nantinya model SLAK dapat direplikasi melalui

kerjasama dengan semua pihak baik perusahaan,

pemerintah, lembaga keuangan dan perguruan tinggi.

Unang, peternak yang dipercaya untuk mengelola

peternakan penggemukan domba Barokah Farm, setelah

mendapat edukasi dari IPB merasa bersemangat untuk

membesarkan peternakannya dan ingin menularkan ilmu

yang ia dapatkan kepada tetangganya di Desa Nambo.

Warcito menyampaikan, “Awalnya tidak mudah untuk

membangun SLAK penggemukkan domba Barokah Farm,

kita mulai dari Focus Group Disscussion (FGD), wawancara

hingga akhirnya ada yang siap.”

Di tempat terpisah, P2SDM LPPM IPB juga melakukan

program penggemukkan sapi untuk persiapan menjelang

Hari Raya Idul Adha. “Ini mudah-mudahan menjadi model

untuk direplikasi. Selain itu, terkait kesehatan ternak kami

libatkan Fakultas Kedokteran Hewan IPB,” kata Warcito.

Karena menurutnya, keterlibatan semua fakultas itu penting.

Yang jelas SLAK tetap akan dikembangkan di beberapa

tempat, sebagai sarana untuk belajar peternakan. “Kami

pun mengundang warga dari desa-desa se-Kecamatan

Klapa Nunggal,” lanjutnya.

Terkait pengembangan pakan hijauan, Pakar IPB, Prof. Agus

Setiyono yang juga mengawal SLAK Barokah Farm,

menyampaikan untuk hijauan pakan ternak bisa

menggunakan berbagai tanaman yang tumbuh di sekitar

Desa Nambo. Salah satu contohnya adalah tanaman Jali

yang tumbuh di pekarangan rumah warga. Sekretaris Camat

Klapa Nunggal, Deni Humaedi AS mengucapkan terima

kasih kepada IPB yang mendukung kegiatan ini. Ia berharap

warga bisa amanah memelihara dombanya. (dh/ris)

IPB Ajak Perusahaan Kunjungi SLAK Penggemukkan Domba di Desa Nambo

Page 4: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

4

Siapkan Karier Pasca Kampus, IPB dan BNI Gelar Roadshow Rookie 2.0

Bank Negara Indonesia (BNI) 46 bekerja sama dengan

Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir

Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan

roadshow Rookie 46 angkatan kedua bertempat di

pelataran Kantin Sapta Fakultas Teknologi Pertanian

(Fateta) Kampus IPB Dramaga, Rabu (11/04). Rookie 46

merupakan program rekruitmen pegawai Bank BNI yang

diadakan setiap tahun untuk posisi minimal manager

setelah dua tahun bekerja. Program ini menjadi program

unggulan yang dinanti oleh fresh graduate dikarenakan

tidak adanya ikatan dinas yang berlaku.

Hal ini merupakan salah satu terobosan baru karena hingga

saat ini program Rookie 46 menjadi pionir rekrutmen

pegawai dengan sistem rookie dan satu-satunya Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengaplikasikan metode

ini ialah BNI.

“Saat ini program Rookie 46 telah memasuki angkatan

yang kedua. Jika dahulu proses seleksinya berupa seleksi

fisik dengan simulasi camp di Kopassus, untuk tahun ini kita

semakin berinovasi untuk mencari rookie terbaik dengan

seleksi berupa kompetisi bisnis. Intinya, kami mencari para

pemimpin muda terbaik lewat jalur rookie ini,” ujar Aldo

Bimantoro selaku Recruitment Manager BNI.

Ia juga menyampaikan bahwa program ini sangat

menguntungkan bagi siapa saja yang lolos dikarenakan

insentif yang diberikan sangat menggiurkan. Antara lain

dana apresiasi sebesar 50 juta, jalan-jalan keluar negeri dan

kontrak bersama BNI 46. Setelah menjadi pegawai pun, para

rookie terpilih ini akan mendapatkan fasilitas yang layak,

pengalaman kerja profesional dan kenaikan pangkat

manager hanya dalam waktu dua tahun.

Syarat yang diperlukan untuk mendaftar Rookie 2.0 juga

tidak terlalu sulit, yaitu cukup dengan lulusan minimal S1,

rajin berorganisasi saat di kampus serta mengikuti berbagai

kompetisi selama periode kuliah telah dianggap memenuhi

syarat. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), batasan usia dan

jurusan saat kuliah tidak menjadi pertimbangan tim seleksi

rookie 46 ini.

“Pada tahun ini, seleksi tahap paling awal ialah dengan

seleksi video terkait alasan mengapa peserta pantas untuk

dipertimbangkan lolos tahap berikutnya. Hal ini menjadi

tantangan peserta bagaimana mereka dapat meyakinkan

tim seleksi bahwa mereka memang layak untuk dipilih.

Setelah itu, tahap kedua ialah kompetisi bisnis. Kami tidak

memiliki kuota tertentu untuk program rookie ini, selama

semuanya baik dan memenuhi syarat akan kami terima,”

ujar Aldo yang juga merupakan alumni Teknologi Industri

Pertanian (TIN) IPB angkatan 45 ini.

Aldo berharap adanya roadshow Rookie 46 ke IPB ini dapat

menumbuhkan rasa kesadaran mahasiswa IPB terkait

perencanaan karir ke depannya. Bagi mahasiswa yang belum

lulus tentu dapat lebih mempersiapkan diri dengan lebih

baik.

“Mahasiswa IPB punya kecenderungan terlalu low profile

ketika melamar kerja. Hal ini membuat potensi dan

kemampuan baik yang dimiliki menjadi tidak terlalu

menonjol. Jadi, pesan saya teman-teman harus bangga jadi

lulusan IPB dan manfaatkan kesempatan dengan sangat

baik, salah satunya dengan mengikuti seleksi Rookie 46 ini,”

tutupnya. (fifi/Zul)

Mahasiswa IPB Cetuskan Ide Standarisasi Size Makanan, Mirip Ukuran Baju

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) cetuskan

solusi untuk pemasalahan sampah makanan di

Indonesia. Solusi yang diberikan M. Firman

Ardiyansyah dan Raden Ajeng Faadhila, Fakultas Sekolah

Bisnis (SB) IPB adalah mengelompokkan makanan di

restoran berdasarkan standar ukuran. Penelitian mereka

yang berjudul Standarisasi Konsep Size S, M, L pada Menu

Makanan di Restoran sebagai Solusi Masalah Limbah

Makanan untuk Menciptakan Pembangunan Berkelanjutan

d i Indones ia berhas i l menjad i Juara 1 da lam

Page 5: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

5

National English Competition yang diadakan oleh

Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris

(HMJBSI), Universitas Negeri Medan, (2-3/3). Perlombaan

tersebut diikuti oleh berbagai Universitas di Indonesia.

Firman menceritakan bahwa maksud standarisasi size menu

makanan adalah memberikan ukuran S, M, L untuk nasi

terlebih dahulu. Ukuran S untuk porsi kecil, yaitu sama

dengan 3/8 gelas beras (setara dengan 50 gram), ukuran M

untuk porsi moderat atau yang biasa di makan, yaitu 3/4

gelas beras (setara dengan 100 gram), dan ukuran L untuk

porsi besar dengan 9/8 gelas beras (setara dengan 150

gram).

Dengan adanya standarisasi size makanan ini, harapannya

dapat mengurangi kerugian pangan yang terjadi pada tahap

konsumsi dan mewujudkan tujuan dari pembangunan yang

berkelanjutan, yaitu Responsible Consumption and

Production (konsumsi dan produksi yang bertanggung

jawab).

“Semoga ide standarisasi size makanan ini dapat

diimplementasikan di restoran-restoran seluruh Indonesia,

sehingga dapat menjadi solusi permasalahan limbah

pangan, serta mendorong terwujudkan pembangunan yang

berkelanjutan,” harap Firman. (UAM/Zul)

Langganan Prestasi, Mahasiswa Ini Didaulat Jadi Pelatih Mahasiswa

Forum Mahasiswa Muslim dan Studi Islam (Formasi)

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut

Pertanian Bogor (IPB) gelar Pelatihan Funding

Prestasi sebagai pengantar mahasiswa untuk berprestasi

dalam bidang akademik. Acara tersebut digelar di Ruang

Kuliah Agronomi 307 Fakultas Pertanian Kampus IPB

Dramaga, Bogor, Jawa Barat (12/4).

Funding yang kedua kali digelar oleh Formasi FEM IPB ini

memiliki tujuan untuk memberikan arahan dan pelatihan

terhadap semua hal yang terkait dengan perlombaan baik

dari perlombaan essay, LKTI, poster, debat dan lain-lain.

Panitia berharap pelatihan ini terus dilaksanakan setiap

tahunnya.

Pelatihan kali ini menghadirkan narasumber Ana

Fitrotunnnisa, mahasiswa dari Departemen Matematika IPB

yang sering menjuarai perlombaan essay tingkat nasional

dan internasional. Puluhan mahasiswa dari berbagai

angkatan dan berbagai departemen hadir menjadi peserta

pelatihan.

Ana mengatakan mengikuti lomba bukan untuk popularitas

tapi dalam rangka ibadah kepada Allah. Niatkan yang lurus

dalam setiap langkah dan harus fokus pada apa yang

dikatakan bukan siapa yang mengatakan. Niat karena Allah

justru yang lebih berpengaruh terhadap apa yang

dikerjakan.

”Jangan takut gagal, terus mencoba. Kegagalan hanya

terjadi pada orang yang mungkin memiliki niat yang masih

bengkok. Allah sayang sama kita Allah tidak inginkan kita

sombong dengan memberikan kegagalan pada kita. Itu

tanda Allah melindungi kita. Allah hanya benar-benar ingin

kita menjadi pemenang bukan pecundang, maka dari itu

luruskan niat kita terlebih dahulu pada jalan yang benar

karena Allah,” ujarnya.

Selain itu Ana juga membahas teknis dan metode dalam

setiap perlombaan. Ana menjelaskan teknis yang harus

diterapkan dalam pembuatan karya tulis agar dapat meraih

prestasi yang ditargetkan. Ana juga membahas metode yang

harus diterapkan dalam pembuatan karya dengan

menjadikan pengalamannya sebagai tolak ukur yang biasa Ia

terapkan dalam perlombaaan. Tidak hanya itu, dalam

pelatihan tersebut Ana juga siap memberikan bimbingan

khusus untuk mahasiswa IPB yang ingin terus berkarya dan

berprestasi.

Ia juga menceritakan pengalaman ketika jatuh bangun di

setiap ujian dan tantangannya pada saat Ia mengikuti

perlombaan. Yang penting tidak takut mencoba selama itu

tidak dosa.

“Jangan takut gagal. Yang dipermasalahkan bukan

jatuhnya, yang jadi masalah itu ketika kita jatuh berani

bangkit lagi tidak. Hidup harus seperti bola bekel, semakin

dijatuhkan lebih jauh maka akan melompat lebih jauh juga.

Jangan terlalu lama di pintu yang tertutup sehingga kita lupa

pada pintu yang terbuka. Semua mimpi akan menjadi nyata

jika kita punya keberanian untuk mewujudkannya,”ujarnya.

(idim/Zul)

Page 6: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

6

Mahasiswa IPB Gelar Music Corner Pasca UTS

Music of Vocation (MOV), sebuah klub seni

mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)

menggelar pertunjukan Music Corner sebagai

refreshing pasca Ujian Tengah Semester (UTS) kemaren.

Acara tersebut digelar di Parking Park, IPB Vocation School,

IPB Cilibende, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/4).

Lebih dari seratus mahasiswa dan masyarakat menghadiri

Music Corner. Acara yang biasa digelar setiap dua kali dalam

setahun tersebut memiliki tujuan yaitu untuk menghibur

mahasiswa dan menghibur masyarakat sekitar kampus.

“Karena ini acaraya umum dan terbuka, jadi siapa saja boleh

melihat acara yang dipersembahkan untuk mahasiswa IPB

khususnya, dan umumnya untuk semua orang sekitar

kampus. Tujuannya agar mahasiswa tidak jenuh dan terlalu

serius pada perkuliahan saja, untuk itu perlu ada

persembahan hiburan karya mahasiswa untuk refreshing,”

ujar Tiwi, Ketua Pelaksana acara.

Tiwi, mahasiswa Program Keahlian Komunikasi, Sekolah

Vokasi IPB mengatakan Music Corner kali ini menampilkan

band dari organisasi MOV yang menghibur peserta. Music

Corner yang akan ditampilkan berasal dari saluran bakat

mahasiswa Sekolah Vokasi IPB. Tema yang diangkat kali ini

adalah Oter Space yang identik dengan benda-benda luar

angkasa. “Banyak band yang dibentuk dalam organisasi ini,

untuk mengapresiasikan setiap band kami persembahkan

setiap band tersebut tampil dan menunjukan karya-

karyanya,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Tiwi juga mengatakan acara Music Corner

digelar pada waktu yang tepat, agar mahasiswa benar-benar

terhibur pada acaranya. “Kebetulan waktu yang tepat untuk

bisa menghibur adalah setelah UTS,” ujar Tiwi.

“Dengan digelarnya acara Music Corner yang biasa

dilaksanakan dari tahun- ke tahun oleh organisasi musik

mahasiswa diploma IPB, saya berharap mahasiswa dapat

terhibur, dan acara ini tentunya terus dikembangkan dan lebih

maju lagi di tahun berikutnya,” tutur Tiwi, mahasiswa

Program Keahlian Komunikasi, Sekolah Vokasi IPB.

Selain Tiwi yang menyampaikan tanggapannya, Ketua

Organisasi Musik, Nugi menyampaikan harapan diadakan

acara kali ini. “Saya berharap diselenggarakannya acara ini,

mahasiswa ataupun masyarakat yang hadir dapat terhibur,

dapat merasakan kesenangan pada karya yang

ditampilkan,” ungkap Nugi (idm/ris).

Mahasiswa IPB Fieltrip ke Balai Uji Terap Teknik Metode Karantina Pertanian

Sebanyak 16 mahasiwa Program Studi Teknologi

Pascapanen, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor (IPB) melakukan Fieldtrip ke Balai Uji Terap

Teknik Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP), Kementerian

Pertanian, Citerup, Bekasi, Rabu (11/4). Mereka didampingi

dua dosen pendamping.

BUTTMKP merupakan salah satu lembaga pemerintah yang

memiliki tugas untuk mencegah masuknya Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Penganggu

Tanaman Karantina (OPTK) dan HPHK (Hama Penyakit Hewan

Karantina) ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) serta penyebaran dari suatu area ke area lain

di dalam wilayah Negara Indonesia sendiri. Selain itu

mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina ke

luar negeri. Dr. Ir. Usman Ahmad, M.Agr selaku dosen

pembimbing berharap dengan adanya kegiatan ini mahasiswa

Program Studi Teknologi Pascapanen IPB dapat melihat secara

langsung penerapan ilmu kuliah karantina.

Drh. Mira Hartati, Kepala BUTTMKP atau biasa disebut Balai Uji

Terap menyambut baik kedatangan mahasiswa Teknologi

Pascapanen IPB. BUTTMKP memiliki unit fasilitas yang sangat

lengkap dan sangat menunjang kegiatan pelatihan. Mira

menambahkan bahwa BUTTMKP sering melakukan pelatihan

terhadap beberapa instansi terkait tentang fumigasi,

penanganan virus pada hewan, Bimtek karantina, dan kegiatan

pelatihan lainnya.

“Saya berharap ini bukan pertama dan terakhir mahasiswa

IPB mengadakan kunjungan ke sini, malahan bisa dilanjutkan

dengan kerjasama seperti penelitian mahasiswa,” papar

Mira. Mira sendiri merupakan alumni Fakultas Kedokteran

Hewan IPB angkatan 17 dan diamanahkan sebagai Kepala

Balai Uji Terap sejak 2017 tahun lalu (CU/ris).

Page 7: Pariwara Vol 56 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 056 Tahun... · yang sudah terbiasa dengan ketenaran membuat mereka tidak bergerak

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 18 - 30 APRIL 2018

Kamis, 19 April 2018Workshop Aplikasi Teknik PCR Untuk Uji Diagnostic Agen Patogen pada Hewan

Waktu : 08.00- 15.00 WIB Tempat : PSSP LPPM IPBUnit Penanggung Jawab : PSSP LPPM IPBCP : 0251- 8320417/ 8360712

1

Kamis- Jum'at, 19- 20 April 2018Workshop on a Good Experimental Design for a Better Product Development

Waktu : 08.00- 17.00 WIB Tempat : Ruang Coklat, Trop BRC Kampus IPB Taman KencanaNarasumber : Dr. Utami Dyah Sya�tri dan Rudi Heryanto, M.SiUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB CP : Tiest: 08156641396

2

Kamis, 26 April 2018 Agrianita Day

Waktu : 09.00- 14.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga BogorUnit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Denok Amrozi (0813 9830 8527)

3

Sabtu-Minggu, 28- 29 April 2018 IPB Job Fair & Scholarship Expo 2018

Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB CP : 0251-8622642 ex. 127

4

Minggu, 29 April 2018 Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018

Waktu : 07.00- 17.00 WIB Tempat : Kampus IPB Baranangsiang BS B02- BS B04Narasumber : Ir. Hj. Osmena Gunawan (Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta)Unit Penanggung Jawab : Panitia Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018CP : Stella (087821447998)

5

Minggu, 29 April 2018Konser Paduan Suara Mahasiswa D'Voice Batch 2017

Waktu : 18.30 WIB- selesai Tempat : Gedung Aula Serbguna Zeni, Jl. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor Tengah Unit Penanggung Jawab : D'voice IPB CP : Yurikha (089632259457)

6

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id