Top Banner
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 028/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian S ubstansi pendekatan ke-sosial ekonomi (sosek)- an sebagai suatu pendekatan interdisiplin dan transdisiplin ilmu masih sangat diperlukan, bahkan semakin penting diterapkan dalam menjawab tantangan permasalahan pertanian kini dan mendatang, meskipun reputasi dan pandangan sosek maupun pertanian semakin menurun. Demikian garis besar hasil Sarasehan Alumni Sosek Pertanian IPB "Perkembangan Pemikiran Sosial Ekonomi Pertanian di Indonesia", di kampus IPB Baranangsiang, Bogor (3/3). Sarasehan diikuti sekira 50 orang alumni Sosek Pertanian IPB, termasuk di antaranya Arif Satria (Rektor IPB); Bayu Krisnamurthi (mantan Wakil Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan RI); Bustanul Arifin (Guru Besar Unila); Suryo Adiwibowo (pakar lingkungan IPB yang juga mantan Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup RI); Lely Pelitasari (Wakil Ketua Ombudsman RI); Yuana Setiowati (Deputi Pembiayaan Kemeneg Kop-UKM RI); dan Hanawijaya (Direktur Bank Jateng). Rektor IPB mengatakan, tantangan pertanian dan permasalahan yang akan dihadapi masyarakat saat ini dan di masa yang mendatang akan semakin berat dan semakin kompleks. Oleh karena itu, IPB harus pandai membaca fenomena itu dan menjawabnya. “Ke depan, IPB akan berkonsentrasi pada pengembangan kemampuan lulusan-lulusannya sebagai technopreneur dan sociopreneur yang didukung oleh kepemimpinan yang tangguh. IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan 'talent - scouting' bertahap sejak masuk hingga lulus, serta menyediakan 'start-up school' dan inkubasi bisnis,” ujar rektor. Diskusi berkembang dan mengarah pada pentingnya 'rebranding' pertanian agar mampu menarik minat talenta terbaik dari anak-anak muda Indonesia. Semua menyadari pentingnya pertanian bagi kelangsungan hidup bangsa, tetapi minat terhadap pertanian terus menurun. Diduga hal itu disebabkan karena persepsi anak muda terhadap pertanian yang terlalu sempit. Pendekatan kelestarian lingkungan, keseimbangan ekologis, kesehatan-menyeluruh (one - health system), agribisnis yang inklusif, rantai pasok pangan, hubungan politik dengan eksploitasi sumber daya alam dan kemiskinan, serta berbagai persepsi baru terkait pertanian, perlu disebarluaskan. Identifikasi kemampuan kreatif dan kepemimpinan sejak dini, yang kemudian dibina dalam lembaga pendidikan tinggi seperti IPB, perlu dikembangkan. Semua itu memang membutuhkan pendekatan sosial ekonomi (sosek) yang bersifat interdisiplin, mengaitkan keilmuan dan kepedulian, serta berorientasi pada masyarakat. Alumni Sosek Pertanian IPB diharapkan peran kontributifnya.* Pendekatan Interdisiplin Sosial Ekonomi Penting bagi Pertanian dan IPB
6

Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

Mar 03, 2019

Download

Documents

truongkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 028/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

Substansi pendekatan ke-sosial ekonomi (sosek)-

an sebagai suatu pendekatan interdisiplin dan

transdisiplin ilmu masih sangat diperlukan,

bahkan semakin penting diterapkan dalam menjawab

tantangan permasalahan pertanian kini dan

mendatang, meskipun reputasi dan pandangan sosek

maupun pertanian semakin menurun. Demikian garis

besar hasil Sarasehan Alumni Sosek Pertanian IPB

"Perkembangan Pemikiran Sosial Ekonomi Pertanian di

Indonesia", di kampus IPB Baranangsiang, Bogor (3/3).

Sarasehan diikuti sekira 50 orang alumni Sosek

Pertanian IPB, termasuk di antaranya Arif Satria (Rektor

IPB); Bayu Krisnamurthi (mantan Wakil Menteri

Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan RI); Bustanul

Arifin (Guru Besar Unila); Suryo Adiwibowo (pakar

lingkungan IPB yang juga mantan Sekjen Kementerian

Lingkungan Hidup RI); Lely Pelitasari (Wakil Ketua

Ombudsman RI); Yuana Setiowati (Deputi Pembiayaan

Kemeneg Kop-UKM RI); dan Hanawijaya (Direktur Bank

Jateng).

Rektor IPB mengatakan, tantangan pertanian dan

permasalahan yang akan dihadapi masyarakat saat ini dan di

masa yang mendatang akan semakin berat dan semakin

kompleks. Oleh karena itu, IPB harus pandai membaca

fenomena itu dan menjawabnya.

“Ke depan, IPB akan berkonsentrasi pada pengembangan

kemampuan lulusan-lulusannya sebagai technopreneur dan

sociopreneur yang didukung oleh kepemimpinan yang

tangguh. IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan

tinggi-nya dengan 'talent - scouting' bertahap sejak masuk

hingga lulus, serta menyediakan 'start-up school' dan inkubasi

bisnis,” ujar rektor.

Diskusi berkembang dan mengarah pada pentingnya

'rebranding' pertanian agar mampu menarik minat talenta

terbaik dari anak-anak muda Indonesia. Semua menyadari

pentingnya pertanian bagi kelangsungan hidup bangsa, tetapi

minat terhadap pertanian terus menurun. Diduga hal itu

disebabkan karena persepsi anak muda terhadap pertanian

yang terlalu sempit.

Pendekatan kelestarian lingkungan, keseimbangan ekologis,

kesehatan-menyeluruh (one - health system), agribisnis yang

inklusif, rantai pasok pangan, hubungan politik dengan

eksploitasi sumber daya alam dan kemiskinan, serta berbagai

persepsi baru terkait pertanian, perlu disebarluaskan.

Identifikasi kemampuan kreatif dan kepemimpinan sejak dini,

yang kemudian dibina dalam lembaga pendidikan tinggi

seperti IPB, perlu dikembangkan. Semua itu memang

membutuhkan pendekatan sosial ekonomi (sosek) yang

bersifat interdisiplin, mengaitkan keilmuan dan kepedulian,

serta berorientasi pada masyarakat. Alumni Sosek Pertanian

IPB diharapkan peran kontributifnya.*

Pendekatan Interdisiplin Sosial Ekonomi Penting bagi Pertanian dan IPB

Page 2: Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

Beralihnya penduduk desa ke kota di Indonesia

dapat menyebabkan penyebaran penduduk yang

tidak merata dengan populasi yang terpusat di

kota. Urgensi ini perlu menjadi perhatian untuk dapat

mengembangkan desa-desa di Indonesia.

Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang

merupakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat bersama dengan Kyoto University

mengadakan International Workshop tentang Rural

Development and Transmigration Studies (2/3) di IPB

International Convention Center, Bogor.

Dr Andrea Emma Pravitasari, Dosen Departemen Ilmu

Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, IPB

dan ketua panitia mengatakan bahwa workshop ini merupakan

wadah untuk dapat mengkaji permasalahan pembangunan

desa dari berbagai hasil riset. Harapannya adalah dapat mencari

paradigma baru dalam upaya pengembangan desa.

Hal ini berdasarkan tujuan dari P4W itu sendiri, yakni sebagai

wadah IPB untuk pengembangan ilmu dan kepakaran dalam

bidang pengkajian, perencanaan dan pengembangan wilayah

serta sebagai wadah dalam pengembangan jaringan kemitraan

dan pusat sinergi kiprah para pakar bidang kewilayahan.

Kerjasama ini berawal dari kolaborasi riset yang terjalin antara

Kyoto University dengan IPB sejak 2015, dimana Dr Andrea

Emma dan Dr Ernan Rustiadi terlibat dalam sebuah proyek yang

dimotori oleh Prof Jane Singer, Kyoto University. Wilayah

kajiannya mengambil lokasi di Jambi, sehingga penelitian ini

melibatkan beberapa kolega dari Universitas Jambi. Riset ini

dibiayai oleh Pemerintah Jepang.

“Nantinya, kajian ini juga akan kami presentasikan di Kyoto

dengan audiens yang berbeda,” ungkapnya. Tidak hanya

dengan Kyoto University, international workshop ini juga

menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi sebagai co-organizer.

Dr Emma berharap dari adanya international workshop ini, akan

ditemukan solusi dalam pengembangan wilayah desa melalui

berbagai terobosan (SMH/Zul)

P4W IPB Jalin Kerjasama dengan Kyoto University untuk Mengembangkan Desa

Paguyuban Sadulur Madiun Kenalkan IPB Kepada Siswa SMA

Paguyuban Sedulur Madiun(Pasmad) adalah sebuah

paguyuban yang menaungi mahasiswa Madiun

yang menempuh studi di Institut Pertanian Bogor

(IPB). Pasmad melaksanakan IPB Goes to School (IGTS)

yang dilaksanakan awal bulan lalu di berbagai sekolah

menengah di karesidenan Madiun. Ada 16 sekolah yang

dikunjungi dalam kegiatan ini dengan jumlah total siswa

kurang lebih 2000 siswa siswi.

“Siswa-siswi menggali informasi mengenai IPB terutama

tentang bagaimana kuliah di IPB, kehidupan kampus, suasana

proses belajar-mengajar di IPB, apa saja fasilitas yang dimiliki,

jurusan apa aja yang dimiliki, biaya hidup dan informasi-informasi

lainnya,” ujar Ketua Pasmad, Abdullah Miqdad.

Menurut siswa, kegiatan IGTS ini sangat bermanfaat bagi mereka

yang saat ini duduk di kelas XII IPA maupun IPS. Terutama untuk

menambah wawasan tentang IPB dan informasi lainnya. Para

guru pun berpendapat sama, selain bisa menambah wawasan

siswa , kegiatan ini mampu memotivasi siswa agar kelak bisa

melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.

“Kami merasa bangga bisa menjadi duta almamater dalam

mensosialisasikan IPB. Kami bangga bisa menyandang nama IPB

yang akan kami kenalkan kepada siswa siswi terbaik bangsa yang

ada di Madiun yang nantinya akan menjadi calon mahasiswa

IPB,” ujarnya.(**/Zul)

2

Page 3: Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

3

Kegiatan bercocok tanam menjadi hal yang lumrah

bagi Departemen Agronomi dan Hortikultura,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sebagai Departemen yang mendalami teknik budidaya

tanaman, tidak heran jika ladang dan sawah menjadi

tempat yang paling sering dikunjungi setiap pagi oleh

mahasiswa untuk praktikum.

Tidak cukup melalui praktikum, Himpunan Mahasiswa

Agronomi dan Hortikultura (Himagron) IPB berupaya

mengembangkan minat dan bakat mahasiswa terhadap

budidaya tanaman dengan membentuk beberapa klub

tanaman. Afdal Yusra, mahasiswa Agronomi dan

Hortikultura, sebagai Ketua Klub Sayur menerangkan

bahwa klub ini bertujuan meningkatkan kapasitas

mahasiswa Agronomi dan Hortikultura dari segi

keprofesian. Klub Himagron berada di bawah naungan

Departemen Agroimplement, Himagron.

"Jadi klub tanaman ini semacam klub mandiri yang bekerja di

bawah pantauan Himagron. Seluruh rencana kegiatan dan

anggaran didiskusikan oleh perangkat klub yang terdiri dari ketua

klub, sekretaris, bendahara, anggota tetap, dan volunter.

Sedangkan anggaran kegiatan klub ini disuplai penuh dari

Himagron,” tambahnya.

Klub Himagron ini terbagi menjadi Klub Tanaman Sayur, Buah,

Hias, Obat dan Aromatik, serta Perkebunan.

"Setiap klub memiliki struktur masing-masing. Untuk kegiatan,

setiap minggu insyaAllah selalu ada kegiatan, baik itu di lapang,

laboratorium, kunjungan, maupun sekedar diskusi dalam ruangan.

Klub Tanaman Sayur, Buah, serta Obat dan Aromatik terpusat

kegiatannya di Kebun Percobaan Cikabayan IPB,” terangnya.

Kegiatan Klub Tanaman Hias berlokasi di Rumah Anggrek

Leuwikopo, sedangkan Klub Tanaman Perkebunan melakukan

kegiatan di Kebun Percobaan Cikabayan Atas.

"Kami berharap dengan adanya klub ini dapat menjadi wadah

peningkatan kapasitas keprofesian civitas AGH. Karena selain

sebagai tempat belajar, kami juga ingin klub ini dapat

menghasilkan pemuda yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi

dan dapat tersalurkannya potensi mereka di klub ini,” tutupnya.

(SMH/Zul).

Klub Himagron Ala IPB Bantu Mahasiswa Kembangkan Keilmuwan Agronomi

Ikatan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Trenggalek dan Tulungagung atau yang kerap disebut Ikamateta merupakan salah satu Organisasi

Mahasiswa Daerah (Omda) yang berada di wilayah Jawa Timur. Tahun ini Ikamateta kembali mengadakan IPB Goes To School akhir Januari lalu di SMA/Sederajat yang berada di kawasan Trenggalek-Tulungagung.

Event ini terdiri dari berbagai rangkaian acara, salah satunya Roadshow. Acara yang sudah menjadi event tahunan di Ikamateta ini telah mendatangi 17 sekolah SMA/Sederajat di Trenggalek-Tulungagung. Ada 600 an siswa yang antusias dalam acara Roadshow kali ini.

Roadshow ini memang bukan hanya mengenalkan IPB saja, namun juga pengenalan fakultas dan pengalaman

mahasiswa daerah Trenggalek dan Tulunggagung dalam menjalankan perkuliahan maupun perjuangan masuk IPB. Mahasiswa yang turut serta dalam Roadshow kali ini berjumlah 35 mahasiswa.

“Acara Roadshow ini sangat bermanfaat bagi kami yang ingin tahu lebih lanjut mengenai IPB, terutama bagi kami yang sangat ingin masuk IPB,” ujar salah satu siswa. Tak hanya siswa, para guru pun sangat menyambut baik dan senang atas Roadshow yang diadakan. Alasannya karena siswa-siswanya bisa mengenal lebih jauh tentang IPB dan tahu lebih jelas tentang departemen yang ada di IPB.

Setiap roadshow banyak macam-macam pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Tetapi yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai jalur masuk di IPB. Jalur masuk di IPB ada 5 yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI), Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dan jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) yang di dalamnya ada jalur Ketua OSIS. Acara Roadshow ini juga merupakan ajang untuk menunjukkan kekompakan anggota Omda juga untuk mencari teman baru. Karena setiap Roadshow selalu ada siswa yang penuh semangat bertanya dan mengenal lebih jauh tentang IPB. IPB Goes To School ini diharapkan menjadi event yang selalu ditunggu-tunggu dan dinantikan siswa SMA/Sederajat di Trenggalek-Tulunggagung, maupun di daerah lainnya.(***/Zul)

Mahasiswa IPB Asal Tulungagung Sambangi Ratusan Siswa SMA Jelaskan Jalur Masuk di IPB

Page 4: Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

4

Nikmati Liburan, Banana Pirates IPB Kenalkan Pendidikan Cinta Budaya dan Lingkungan di Pulau Pisang

Liburan seringkali identik dengan aktivitas

bersenang-senang, kumpul bersama keluarga

dan menghabiskan uang yang tidak sedikit.

Namun, hal berbeda dilakukan mahasiswa Institut

Pertanian Bogor (IPB). Tergabung dalam komunitas

sociotraveller “Banana Pirates”, mahasiswa IPB

lintas angkatan ini inisiasi “Banana Adventure”,

perjalanan wisata ke Pulau Pisang, Lampung pada

awal bulan lalu ini diwarnai dengan kegiatan sosial

dan pengabdian. Kegiatan ini merupakan salah satu

wujud visi Banana Pirates yaitu menjadikan

sociotraveller sebagai trend, tidak hanya rajin jalan-

jalan namun juga berbagi kepada sesama. Pulau

Pisang adalah pulau kecil yang terletak di Provinsi

Lampung.

“Peserta BananaAdventure ini dari hasil rekruitmen

secara terbuka di berbagai media sosial. Tidak harus

anak IPB, yang penting bersedia untuk komitmen dan

ikut dalam semua kegiatan yang akan dilakukan

selama di sana,” kata Kays, Founder Banana Pirates.

Pendaftar berasal dari 4 kampus yaitu IPB, Universitas

Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Lampung

(UNILA) dan IAIN Surakarta.

“Dalam perjalanan 4 hari 3 malam itu selain

menikmati suasana pantai yang masih perawan, kami

juga melakukan kegiatan sosial seperti mengajar

anak-anak terkait pendidikan karakter, cinta budaya

dan lingkungan. Kondisi pendidikan di Pulau Pisang

termasuk memprihatinkan karena hanya terdapat 2

SD dan 1 SMP, sedangkan untuk SMA, anak-anak harus

merantau luar pulau. Pada malam hari, kami juga mencoba

sedikit berbagi ilmu agama dengan mengajar ngaji anak-

anak di masjid yang ada di Pulau Pisang. Baik peserta

maupun anak-anak terlihat sangat akrab,” tambah Kays

yang juga merupakan mahasiswa Departemen Agronomi

dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB ini.

Tak hanya itu, peserta BananaAdventure juga datang ke

rumah warga satu persatu untuk mengenal karakteristik

masyarakat lebih dekat dan menampung aspirasi terkait

permasalahan sehari-hari secara langsung untuk nantinya

disampaikan ke pihak yang berwenang.

“Kegiatan ini seru banget. Gak nyesel deh ikutan. Saya

banyak banget dapat ilmu bermanfaat. Kemarin kita belajar

ngukur kedalaman laut, kemiringan pantai, kejernihan air

dan juga belajar tentang kebudayaan masyarakat lokal.

Semoga kegiatan selanjutnya di daerah yang beda kondisi,

pegunungan” kata Annisya Istiqomah, salah satu peserta

dari Sekolah Bisnis IPB.

Kays menyampaikan kondisi alam di Pulau Pisang sangat

indah, khususnya pantai yang masih terawat. Namun, akses

yang kurang memadai seperti sulitnya akses keluar masuk

pulau karena tidak ada jembatan penyeberangan

menjadikan akses perekonomian Pulau Pisang belum

bergeliat.

Hal ini sangat disayangkan karena dengan kondisi pantai

yang sangat indah tidak diiringi dengan penyediaan

penginapan yang memadai, tidak adanya pengrajin

cinderamata khas Lampung dan lain-lain

Terkait itu pula, peserta BananaAdvanture juga melakukan

kunjungan ke para pengrajin kain tapis dan melakukan

analisis uji kelayakan pariwisata di Pulau Pisang tersebut.

Salah satu post project dari kegiatan BananaAdventure ini,

tambah Kays, ialah untuk mengenalkan kain Tapis khas

Lampung ke masyarakat Indonesia maupun mancanegara.

Pada kegiatan kunjungan ke pengrajin kain Tapis turut

hadir pula Kapolsek dan Camat Pulau Pisang (FI/Zul)

Page 5: Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

Kemala IPB Kenalkan Jalur OSIS pada Pelajar di Lampung

5

Isi liburan di kampung halaman, ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Lampung yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lampung

(Kemala) kunjungi 81 SMA-SMA di Provinsi Lampung. Selama akhir Januari hingga awal Februari lalu, mereka mempromosikan IPB dan perguruan tinggi kepada 5000 siswa siswi SMA. Kegiatan ini terangkum dalam program IPB Goes To School (IGTS) 2018.

“Antusias siswa/i SMA membuktikan bahwa IPB masih menjadi kampus favorit para siswa/i SMA. Sebanyak 191 Mahasiswa Kemala mengubah pandangan mereka tentang pentingnya pertanian di negara berkembang khususnya Indonesia,” ujar Ketua Kemala, Kresna Bhayu Adelta.

Siswa/i sangat antusias dan bertanya banyak hal tentang IPB. Salah satunya adalah jalur masuk Leaders. Leaders adalah salah satu jalur masuk pada program sarjana yang diperuntukan untuk siswa/i yang pernah menjadi ketua osis di sekolahnya. Program ini pertama kali pada tahun 2018 dan menjadi daya tarik sendiri bagi siswa/i SMA kelas XII untuk masuk ke IPB sebagai kampus pertanian terbaik se-Indonesia.

Florensia (Xaverius Pahoman) merupakan salah satu siswi yang memberikan tanggapan yang sangat positif atas

kegiatan ini. Dari kegiatan ini, Ia mendapatkan informasi tentang IPB dengan sangat menarik dan detail.

“Bertemu dengan adik kelas dan guru merupakan salah satu hal menarik yang tidak akan mahasiswa Kemala lewatkan. Memberikan informasi seputar jalur masuk, fakultas yang ada di IPB serta motivasi tentu memberikan manfaat bagi siswa/i kelas XII yang masih belum faham tentang pertanian,” tambahnya.

Setelah melakukan IGTS selama 10 hari, Kemala juga menggelar Back To Village 2018 dengan tema Anamorphic di Graha Bintang Malahayati. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diperuntukan bagi seluruh siswa-siswi SMA /SMK se-Provinsi Lampung dengan jumlah peserta 2200 pelajar. Tujuannya adalah memotivasi siswa/i tentang pentingnya melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta memfasilitasi para pelajar dalam menghadapi SBMPTN 2018.

“Bentuk kegiatannya berupa pengerjaan soal-soal SBMPTN sekaligus simulasi kondisi dan suasana pada saat tes SBMPTN. Dimana hasilnya dapat dijadikan barometer dalam pengerjaan SBMPTN sesungguhnya, sehingga peserta mempunyai dasar dan pengalaman untuk menghadapi tes SBMPTN 2018. Soal yang dikerjakan terdiri dari soal kemampuan umum (Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris), kemampuan dasar, Saintek, dan Sosum (Sosiologi Umum),” tambahnya.

Setelah mengerjakan soal, Kemala menampilkan Parade Anamorphic dan Parade Bendera yang sangat memukau dengan tujuan agar siswa siswi dapat mengetahui fakultas-fakultas yang ada di IPB. Ketua Himpunan Alumni, Ir Sutono turut hadir dalam kegiatan tersebut serta memberikan sambutan serta motivasi bagi para pelajar untuk tetap semangat belajar. Talk Show dan bedah kampus yang disampaikan oleh Duta IPB serta pengusaha sukses alumni IPB yaitu Audy Joinaldy. Pada akhir acara ditampilkan gueststar penyanyi Ify Alysa dan komika Ridwan Remin.(**/Zul).

Tim mahasiswa Insitut Pertanian Bogor (IPB) dari Departemen Ilmu Komputer berhasil meraih posisi Runner-Up dalam Kompetisi Arkavidia Informatics &

IT Fest iva l d i Bandung (9-10/2) . Kompet is i in i diselenggarakan oleh Program Studi Informatika, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi, dan Himpunan Mahasiswa Informatika Institut Teknologi Bandung.

Bertajuk “Gaining Independence in IT Through Innovative and Sus ta inab le S ta r tup”, dengan sub- tema

Technovation, mahasiswa IPB ini berhasil mengembangkan sebuah aplikasi travelling hemat yang dinamai “Trivia” a.k.a Country via apps.

Salah satu anggota tim, Airlangga Vishnu, menyampaikan bahwa aplikasi travelling ini didesain untuk memudahkan perjalanan para pelancong yang akan berlibur.

“Aplikasi ini tidak menjembatani transaksi dari maskapai ataupun travel kepada para pelancong, namun Trivia memberikan rute perjalanan kepada pelancong berdasarkan keinginan dan budget yang dimiliki,” ujarnya.

Selama ini masih banyak pelancong yang kurang memahami rute dan kondisi di lapangan, sehingga biaya perjalanan tentu akan lebih mahal. Ia menambahkan, salah satu tujuan diciptakannya aplikasi ini ialah untuk membumikan pariwisata Indonesia dan membantu usaha oleh-oleh ataupun wisata milik masyarakat lokal.

A i r l angga dan t im berharap d i masa depan dapat mengembangkan aplikasi ini sebagai usaha startup di bidang socio-preneur Indonesia setelah lulus dari IPB.

Ciptakan Aplikasi Travelling Hemat, Mahasiswa IPB Juarai Kompetisi IT 2018

Page 6: Pariwara Vol 28 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 028 Tahun... · IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan tinggi-nya dengan

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-28 MARET 2018

Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018

Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)

1

Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”

Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

5

Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”

Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 7

Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”

Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

6

Minggu, 18 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Nonton Bareng An Inconvenient Truth”

Tempat : Cinemaxx Lippo Kebun Raya Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

4

Kamis, 15 Maret 2018 MoU IPB dengan Kabupaten Nias Utara

Waktu : 14.00 - 15.00 WIB Tempat : Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 2, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni IPBCP : 0251-8622642 ex. 111 3

Rabu, 14 Maret 2018 Seminar “SPIRIT OF INDONESIA”

Tempat : Auditorium CCR IPBUnit Penanggung Jawab : Kementerian Apresiasi dan Olahraga BEM KM IPB 2018CP : Hendrawan Tri Prabowo( 081219819245)Narasumber:- Dr. (H.C.) H. Zulki�i Hasan, SE., MM.- Dede yusuf, ME. ST. (Ketua Komisi IX DPR RI)- Dr. Syarkawi Rauf, SE., MM. (Ketua KPPU)- Dr. Abraham Samad, SH., MH. (Ketua KPK 2011 - 2015)- Anindya Bakrie (CEO Bakrie Group)

2

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id