Top Banner
PARADIGMA SAIN KONTEMPORER, KEDAULATAN PANGAN DAN HORTIKULTURA A.M. AKYAS KUSUMIYATI CERAMAH ILMIAH HIMPUNAN KEPROFESIAN MAHASISWA AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNPAD – JATINANGOR, 2 DESEMBER 2014
28

Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Jul 30, 2015

Download

Documents

Nandang Nurdin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

PARADIGMA SAIN KONTEMPORER, KEDAULATAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

A.M. AKYASKUSUMIYATI

CERAMAH ILMIAH HIMPUNAN KEPROFESIAN MAHASISWA AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNPAD – JATINANGOR, 2 DESEMBER 2014

Page 2: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

PROLOG

Ilmu berkembang sangat cepatBerbagai anomali dari ilmu dan teknologi selama ini,

membutuhkan paradigma baru untuk mengatasinyaKetahanan pangan harus berubah menjadi kedaulatan

pangan, di mana diversifikasi pangan adalah wajib adanyaProduk hortikultura sangat mendukung diversifikasi pangan Bagaimana praksis berteknologi dalam pertanian

hortikutura dewasa ini? Kiat-kiat apa yang harus kita tempuh untuk

mengoptimalkannya

Page 3: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

PARADIGMA SAIN

Peradaban secara periodik memperbarui diri setelah periode panjang kemandegan

Sain moderen dibangun oleh hasil-hasil penelitian yang dijabarkan dari paradigma Mekanika – Newtonian Paradigma ini menghasilkan ilmu dan teknologi yang

mumpuni, namun juga menimbulkan banyak dampak negatif Dalam perkembangannya, paradigma ini juga terkoreksi oleh

Teori Mekanika Kuantum dan Teori Relativitas Einstein Muncul paradigma baru Fisika – Kuantum – Relativistik

Page 4: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

PARADIGMA SAIN MODEREN vs KONTEMPORERSain Moderen Sain Kontemporer

Paradigma Mekanistik Newtonian Fisika-Kuantum-RelativistikDasar Pijakan

Hukum Gerak Gallileo- Newton Koreksi hukum gerak oleh fisika kuantum dan oleh teori relativistik dari Einstein.

Realitas/ Struktur Materi

Bersifat mekanis, deterministik Bersifat organisDunia adalah mesin besar dengan mesin-mesin kecil di dalamnya.

Dunia adalah jalinan entitas sistemik.

Dapat dieksplanasi dengan sempurna dengan menjumlahkan hasil penelitian bagian-bagiannya (reduktionisme)

Tidak dapat dieksplanasi dari penjumlahan sifat-sifat bagiannya, karena dunia adalah sebuah keseluruhan. Keseluruhan lebih besar dari penjumlahan bagian-bagiannya

Page 5: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Sain Moderen Sain KontemporerPuncak Keilmuan

Ditemukannya fakta hubungan kausal: if x then y. Jalinan fakta hubungan kausal disebut teori.

Ditemukannya fakta penataan diri atau swa-organisasi. Jalinan swa-organisasi dengan sistem-sistem yang melingkunginya dan yang dilingkunginya, disebut kerangka teori.

Metode Penelitian

DeskriptifDeskriptif Eksplanatif/ Developmental Eksperimen Hipotetik

DeskriptifDeskriptif Eksplanatif/DevelopmentalEksperimen Aksiomatik

Page 6: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

PARADIGMA SAIN KONTEMPORERDalam konteks menghasilkan panen, tanaman adalah

contoh keterkaitan dan keterhubungan antar sistem hidup (swa-organisasi)

Pada dasarnya, alam selalu berjalan seimbang; guncangan yang tidak ekstrim akan cepat terkoreksi

Anomali: kasus Revolusi Hijau yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi (dan gandum) untuk sesaat; namun kemudian menurun karena akumulasi dampak negatif terhadap kualitas lingkungan secara menyeluruh, munculnya organisme pengganggu, dan dampak negatif lain pada aspek sosial dan ekonomi, dan bahkan budaya

Page 7: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

KETAHANAN vs KEDAULATAN PANGAN

Indonesia, seperti kebanyakan negara lain, menganut konsep Ketahanan Pangan (food sufficiency): “Kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga, yang

tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau”

Yang penting tersedia, asal dan cara produksi tidak penting Secara ideologis politis, pangan tereduksi menjadi sekedar

komoditas, tunduk pada harga, permintaan dan penawaran

Page 8: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Pembangunan pertanian (dalam hal ini ketahanan pangan) menunjukkan hasil positif, namun temporer: Swasembada pangan hanya bertahan sebentar, untuk kemudian

menjadi pengimpor yang lebih besar Teknologi membantu menyelesaikan masalah, tapi bukan tanpa

masalah; timbul masalah baru yang justru lebih parah, dan baru disadari setelah merembet kemana-mana

Tanah pertanian, terutama sawah, semakin berkurang: Program transmigrasi, pencetakan sawah dan pembangunan

bendungan besar-besaran di era Orde Baru tidak berbekas Insentif tidak mampu mencegah penyusutan tanah pertanian Penyebab: kecilnya margin usahatani tanaman pangan

→Luas tanah pertanian pangan kita sangat minimal dibandingkan negara lainnya

Page 9: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

PERBANDINGAN LUAS LAHAN PERTANIAN DENGAN JUMLAH PENDUDUK DI BEBERAPA NEGARA DUNIA

Negara Luas lahan pertanian (ribu ha)

Penduduk (ribu, tahun 2000)

Luas lahan per kapita (m2 )

Argentina 33.700 37.040 9.100Australia 50.304 19.153 26.100Bangladesh 8.058 123.406 655Brazil 58.865 171.796 3.430Kanada 45.740 30.769 14.870Cina 143.625 1.282.172 1.120India 161.750 1.016.938 1.590Indonesia 1) 7.780 217.000 360Thailand 31.839 60.925 5.230USA 175.209 285.003 6.150Vietnam 7.500 78.137 960Indonesia 2) 9.788 217.000 450Keterangan: 1) Luas sawah + lahan tadah hujan, tidak termasuk perkebunan

2) Luas sawah + lahan tadah hujan + lahan kering, tidak termasuk perkebunan

Page 10: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Luas tanah pertanian pangan yang sangat terbatas tersebut memaksa praktek budidaya tanaman yang “memperkosa” lingkungan, jauh dari kearifan lokal:

Intensitas tanam 2 – 3 kali per tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan

Kearifan lokal masyarakat Baduy: tanam padi sekali setahun, selanjutnya tanaman semusim lain, dan 2 – 3 bulan diberakan

Page 11: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

KEDAULATAN PANGAN (PERSPEKTIF SAIN KONTEMPORER)

Dari perspektif sain kontemporer, kegagalan kita membangun ketahanan pangan tidak sendirian: Terancamnya kecukupan pangan adalah masalah dunia Refleksi dari kegagalan sain moderen secara keseluruhan

Antitesis Ketahanan Pangan: Kedaulatan Pangan Pangan bukan sekedar komoditas yang tunduk pada harga,

penawaran dan permintaan Respon atas dimasukkannya pertanian dalam sistem

perdagangan dunia melalui berbagai kesepakatan

Page 12: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

KETAHANAN vs KEDAULATAN PANGAN

Ketahanan Pangan(Food Security)

Kedaulatan Pangan(Food Sovereignty)

Model Produksi Pertanian Industri Pertanian Agroekologi

EkonomiPerdagangan Liberal Perdagangan Proteksionis

Rasionalisme ekonomi Rasionalisme Hijau

Hak Kekayaan Intelektual

Diakui bahkan diagungkan

Anti Paten kehidupan, mengakui kepemilikan komunal

Paradigma Keilmuan

Eksplanasi kausalitas

Pemahaman (verstehen) penataan diri

Page 13: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Kedaulatan Pangan bukan hal baru dalam pembangunan pertanian kita: Telah diadopsi dalam beberapa Undang-undang, namun baru

sekedar wacana, perlu political will yang kuat Membutuhkan waktu yang panjang Perlu kesadaran semua pihak, tidak hanya Pemerintah

Perlu digarisbawahi dalam kiprah Kedaulatan Pangan: Kecukupan pangan tidak hanya mengandalkan beras semata, yang

juga boros sumberdaya air Marjin usahatani padi kecil, luasan yang ada tidak efisien; sehingga

harus dibuka lahan baru di luar Jawa, apabila perlu sekaligus mendatangkan petani yang tangguh

Interaksi dan integrasi antar individu petani, antar kelompok petani sebagai komunitas budaya dan antara petani dengan alam (kondisi agroekologis), harus terpetakan dan menjadi dasar pembentukan satuan lokalita kedaulatan pangan”.

Page 14: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Karenanya dengan cara apapun diversifikasi harus menjadi agenda utama dalam konsep Kedaulatan Pangan. Konsumsi beras per kapita harus ditekan; Jepang pada

tahun 1951 sama dengan Indonesia, yaitu sekitar 139 kg/capita/tahun. Saat ini konsumsi beras per kapita Jepang telah menurun drastis hanya tinggal 37 kg/capita/tahun, sementara Indonesia malah membengkak jadi lebih dari 150

Page 15: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

MEMBANGUN HORTIKULTURA UNTUK KEDAULATAN PANGAN (SUATU CATATAN KRITIS)

Hortikultura lebih dapat mendukung diversifikasi pangan dalam rangka mendukung Kedaulatan Pangan: Paling lengkap: sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan

gizi lainnya, termasuk obat-obatan dan suplemen Banyak produknya yang bernilai ekonomi tinggi

Page 16: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Hortikultura adalah sebagian ilmu tanaman yang: Mencakup produk yang dikonsumsi dalam keadaan segar,

dalam keadaan hidup (living state), kandungan airnya banyak, voluminous, perlu penanganan yang intensif, karenanya menuntut kemampuan ber-”engineering” yang tinggi

Sah sebagai ilmu, karena mempunyai konsep, teori atau jalinan fakta teruji yang bermakna, yang bersumber dari ilmu-ilmu dasar fisika, biologi dan kimia

Page 17: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Horticulturist (ilmuwan Hortikultura): sarjana (scholar) Mampu menangkap fenomena dan mendudukannya dalam

kerangka teori yang ada, dan merumuskan penjelasan dan pemahaman yang benar tentangnya

Thought language-nya terbangun dengan baik, tidak hanya sekedar tahu melakukan sesuatu (how to do a job)

Materi pembelajaran yang memperkaya dan membangun wawasan (pengetahuan implisit) sama pentingnya dengan materi pembelajaran yang membangun kompetensi (pengetahuan eksplisit atau vocational)

Page 18: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Garapan bidang ilmu (research area) Sejalan dengan paradigma sain kontemporer, format

penelitian masa depan seyogyanya difokuskan ke Penelitian Deskriptif Eksplanatif, untuk mendukung Eksperimen Aksiomatik

Dengan memposisikan proses produksi dalam swa-organisasi keseluruhan sistem, diharapkan antitesis yang selalu muncul dalam tiap solusi Mekanistik Newtonian (contoh kasus Revolusi Hijau) dapat dieliminasi

Materi pembelajaran yang memperkaya dan membangun wawasan (pengetahuan implisit) sama pentingnya dengan materi pembelajaran yang membangun kompetensi (pengetahuan eksplisit atau vocational)

Page 19: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

ALUR AREA RISET PRODUKSI HORTIKULTURA

Page 20: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Tanaman Hortikultura membutuhkan engineering yang tinggi Dinamika tumbuh yang sangat variatif: perennial, annual,

tumbuh indeterminate, determinate, semi determinate dst.; tumbuh vegetatif dan tumbuh generatif yang sangat krusial dalam manipulasinya

Pada teknologi off-season – pada mangga misalnya – hampir semua teori dan konsep dinamika tumbuh digunakan

Teknologi off-season sangat dinamis; “acuan teknologi” sebagai bahan dasar berimprovisasi di lapangan sesuai dengan tanaman, kondisi agroekologis, dan kondisi sosekbud di lokalita target

Page 21: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

RESUME ACUAN OFF-SEASON TEKNOLOGI POHONAN BUAH-BUAHAN

Asumsi Dasar, Konsep & Teori Tolok Ukur

Performa Pohon Ideal

Pohon ideal adalah pohon yang mampu menghasilkan buah yang ajeg kualitas dengan kuantitas yang tetap tinggi setiap tahun.

Dasar Teknologi Membuat panen off season pada dasarnya adalah manipulasi proses fisiologis pohonan yang secara alami telah sinkron dengan kondisi lingkungan tumbuhnya.

Jaminan Keberhasilan

Pertama, bergantung pada kemampuan membaca semua faktor yang terlibat dalam proses fisiologis tersebut dan memanipulasinya dengan tepatBerikutnya, bergantung pada kemampuan membaca dan menjaga reaksi fisologis tanaman agar tetap sesuai target.

Tumbuh Juvenil dan struktur Tajuk Produktif

Manipulasi untuk membentuk pohon sebagai mesin biologis hanya dapat dilakukan selama fase tumbuh juvenil. Manipulasi ini harus sejalan dengan type struktur tajuk produktif yang berbeda antar jenis bahkan kultivar.

Page 22: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Asumsi Dasar, Konsep & Teori Tolok Ukur

Tumbuh Vegetatif dan Tumbuh Reproduktif

Inisiasi buga (perubahan dari tumbuh vegetatif ke tumbuh reproduktif) didahului oleh cekaman/stress. Tanpa cekaman tumbuh vegetatif berlanjut tanpa henti.

Tumbuh Periodik, Teori Bochert dan Hipotesis Hess

Keberhasilan tindakan manipulatif off-season dapat dibaca dari performa tumbuh periodic, sebagai tolok ukur eksternal. Perbaikannya dapat megacu pada teori Bochert, yang menjelaskan adanya umpan balik dinamis antara tumbuh pupus dan tumbuh akar. Perbaikan internalnya dapat dilakukan dengan menyeimbangkan kondisi hormonal (Hipotesis Hess) dan kondisi nutrisional melalui asupan zat pengatur tumbuh dan hara, tepat waktu dan tepat dosisi.

Keseimbangan Fisiologis dan Crop Logging

Keseimbangan fisiologis juga dapat dibaca dari imbangan jumlah buah yang dipanen (berasal darin ranting reproduktif), dan pelanjut tumbuh berikutnya (berasal dari ranting vegetatif). Tolok ukur berikutnya adalah hasil monitoring berkala (crop logging) kondisi agroekologis.

Page 23: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

TOLOK UKUR DAN ALAT BERTEKNOLOGI

Berteknologi artinya bermanipulasi dengan terukur: Sukses manipulasi mensyaratkan pengatahuan yang

mumpuni tentang semua faktor yang terlibat dan perlu dilibatkan dalam proses, dan kemampuan menentukan besaran dan cara mengukur besaran faktor-faktor tersebut

Selama ini kita hanya menggunakan “Paket Teknologi” sebagai resep

Petani memperoleh pengetahuan atau praktek bertani moderen dari formulator atau perusahaan swasta di bidang hortikultura, bukan dari penyuluh atau dinas teknis terkait

Page 24: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

BEBERAPA CATATAN KRITIS PADAKIPRAH PEMBANGUNAN DAN PRAKSIS BERTANI

Item/Terma UraianPaket Teknologi

Kondisi agroekologis dan sosekbud dari lokasi ke lokasi berbeda. Tidak ada resep teknologi yang berlaku umum. “Paket Teknologi” sebaiknya dijadikan “Acuan Teknologi”, sebagai langkah berimprovisasi di lokasi target.

Pupuk Berimbang

Terma ini memperlihatkan bahwa selama ini kita melakukan pemupukan berdasarkan paket teknologi, dan bukan berdasarkan kebutuhan tanaman target dan analisis fisik kimia tanah.

Page 25: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Item/Terma UraianPupuk Organik Diperkaya

Pupuk organik diberikan kepada tanah dengan pertimbangan untuk memperbaiki kesuburan fisik tanah. Tanah mineral umumnya kandungan bahan organiknya rendah, kurang dari 2%. Idealnya tanah mineral mengandung bahan organik 2-5%. Pupuk organik yang harus diberikan untuk memenuhi kandungan ideal 2-5% biasanya mencapai 10-25 ton ha. Bila diperkaya, dosis setinggi itu dapat menyebabkan keracunan, bila dikurangi – karena sudah diperkaya – tujuan memperbaiki sifat fisik tanah tidak tercapai.

Pupuk Vitamin Tanaman memproduksi vitamin sendiri. Vitamin biasa diberikan pada tahap tahap awal kultur jaringan, karena memang belum memproduksi vitamin sendiri.

Metode Penelitian Eksperimental Hipotetik

Kiprah Penelitian kita praktis hanya Experimental Hipotetik, penelitian deskriptif (survey, exploratif) dan Penelitian Deskriptif Eksplanatif (Pengembangan hasil survey eksplorasi; mulai menggunakan besaran kuantitatif dan statistk sederhana, korelasi dan regresi) hampir tidak terjamah. Perkecualian hanya pada Pemuliaan Tanaman dan Hama dan Penyakit Tanaman. Akibatnya lihat teks di muka.

Page 26: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

MEMBANGUN BISNIS HORTIKULTURA MODEREN DARI PETANI GUREM

Selama ini, produk hortikultura lokal kurang mampu bersaing dengan produk pertanian asing yang moderen, padat modal dan teknologi

Upaya membangun bisnis hortikultura petani gurem: Aplikasi teknologi tepat guna yang dapat dipraktekkan oleh

petani berpendidikan minim dan lahan yang sempit Kehadiran Pemerintah untuk menggerakkan usahatani kecil Kemitraan petani dengan pengusaha hortikultura dalam

rangka produksi dan pemasaran; tidak hanya sebagai pekerja, petani bahkan dapat menjadi pemilik saham

Page 27: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

Dalam konteks Unit Lokalita Kedaulatan Pangan (ULKP), bisnis hortikultura moderen milik petani dapat difungsikan menjadi pendukung utama pemenuhan kebutuhan pangan, sehingga “all people, at all time, have physical and economic access to sufficient, safe and nutritious food to meet their dietary needs and food preferences for an active and healthy life”, seperti yang dicanangkan oleh World Food Summit (1996).

Page 28: Paradigma sain kontemporer, kedaulatan pangan dan hortikultura

TERIMA KASIH