PAPER PENILAIAN PEMBELAJARAN SAINSPENILAIAN BERBASIS
OBSERVASIDisusun sebagai upaya memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Penilaian Pembelajaran Sains
Disusun oleh:Kelompok 4 1. Arum Sri Rahayu (3215126540)2. Fanny
Mutia Sari (3215126548)3. Nurwasilah Lubis (3215126561)4. Ulfah
Larasati Z (3215126571)
PENDIDIKAN FISIKA NONREGULER 2012UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
A. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTerdapat banyak faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan di Indonesia yaitu siswa, kualitas
proses dan hasil belajar, kurikulum dan sebagainya. Sedangkan dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar dapat dilakukan
melalui sistem penilaian.Sistem penilaian yang baik akan mendorong
guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi
siswa untuk belajar yang lebih baik (Mardapi, 2003). Pelaksanaan
penilaian harus dilaksanakan secara intensif dan teratur supaya
menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik bagi siswa.Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang
saling terkait satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Pembelajaran sendiri secara
sederhana terdiri dari 3 tahap utama yaitu perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian (evaluasi). Sesuai dengan misi mulia yang diemban
pendidikan, yaitu transferring knowledge and value, tahap evaluasi
membutuhkan instrument yang bukan hanya mampu pengukur keberhasilan
mentransferilmu (kognitif) tetapi juga nilai (afektif) dan
ketrampilan (psikomotor).Setiap aspek yang ada dalam proses
pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat dan sesuai agar data
yang diperoleh sesuai dengan kedaan di lapangan. Oleh karena itu,
penilaian tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar ranah
kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar
siswa dalam lingkup ranah afektif dan psikomotorik.Maka dari itu
dibutuhkan instrumen penilaian untuk mengukur aspek dalam proses
pembelajaran yang berkenaan dengan ranah afektif dan psikomotor.
Dengan adanya instrument lain yakni berupa non tes, data yang
diperoleh untuk menggambarkan keberhasilan proses pembelajaran akan
semakin lengkap dan bermakna. Penilaian non tes dilakukan dengan
beberapa teknik seperti wawancara, kuesioner, skala penilaian, dan
skala sikap.Dalam paper ini, akan di sajikan tentang teknik
penilaian non-test yaitu penilaian berbasis observasi yang dapat
digunakan dalam penilaian terhadap peserta didik.
B. ISI dan PEMBAHASAN2.1 Pengertian PenilaianPenilaian
(assessment) adalah penerapan berbagai cara dan menggunakan beragam
alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang seberapa jauh
hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan). .Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis,
keterampilan, dan sikap. Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan
menggunakan tes. Sedangkan keterampilan dapat diukur dengan
menggunakan tes perbuatan. Adapun perubahan sikap dan pertumbuhan
anak dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik penilaian non
tes.Teknik penilaian non-tes berarti melaksanakan penilaian pada
pembelajaran dengan tidak melakukan tes, tetapi menilai kepribadian
anak secara keseluruhan yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan
psikomotorik. Selain aspek tersebut, penilaian juga dilakukan
melalui berbagai hal, seperti dari ucapan, riwayat hidup, sosial
dan lain sebagainya, yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
ruang lingkup pendidikan, baik individu maupun kelompok. Adapun
menurut Komarudin dan Sarkadi (2011: 104) Penilaian non tes adalah
penilaian kelas yang berupa penilaian yang berbentuk pengamatan,
angket (kuesioner), skala sikap, penilaian proyek, penilaian unjuk
kerja, penilaian produk, dan portofolio.Penggunaan non -tes untuk
menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika
dibandingkan dengan penggunaan tes dalam menilai hasil dan proses
belajar. Para guru di sekolah pada umumnya lebih banyak menggunakan
tes daripada bukan tes mengingat alatnya mudah dibuat,
penggunaannya lebih praktis, dan yang dinilai terbatas pada aspek
kognitif berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh siswa setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya.Alat penilaian non tes, yang
biasanya inheren dalam pelaksanaan proses belajar adalah observasi
(baik dengan cara langsung, tak langsung, maupun partisipasi),
wawancara (terstruktur atau bebas), angket (tertutup atau terbuka),
skala penilaian dan skala sikap. Salah satu teknik penilaian non
tes adalah teknik penilaian pembelajaran berbasis observasi.Fungsi
penilaian dalam pendidikanAda beberapa fungsi penilaian dalam
pendidikan, baik penilaian yang menggunakan test maupun non-test.
Diantara fungsi-fungsi penilaian antara lain :1. Dasar mengadakan
seleksi.Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar mengambil
keputusan tentang orang yang akan diterima atau ditolak dalam suatu
proses seleksi. Untuk dapat memutuskan penerimaan atau penolakan
ini maka haruslah digunakan alat penilaian yang tepat, yaitu tes
yang dapat meramalkan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam
suatu kegiatan tertentu pada masa yang akan dengan risiko yang
terendah.2. Dasar penempatan.Setiap siswa sejak lahirnya telah
membawa bakat sendiri-sendiri, sehingga pembelajaran akan lebih
efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan siswa. Akan tetapi,
disebabkan karena keterbatasan sarana, prasarana dan tenaga,
pembelajaran yang bersifat individual terkadang sulit untuk
dilaksanakan. Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana
seorang siswa harus ditemmpatkan, digunakan penilaian. Sekelompok
siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar.3. DiagnostikApabila alat yang
digunakan dalam penilaian memenuhi persyaratan, maka dengan melihat
hasil penilaian, guru akan mengetahui kelemahan siswa berserta
sebab kelemahan itu. Jadi, dengan penilaian sebenarnya guru
mengadakan diagnosis siswa tentang kelebihan dan kelemahan serta
kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajarnya. Dengan diketahui
sebab-sebab kelemahan tersebut maka akan lebih mudah mencari cara
untuk mengatasinya.4. Umpan balikHasil penilaian tes tertentu dapat
digunakan sebagai umpan balik, baik bagi individu yang menempuh tes
maupun bagi guru yang berusaha mentransfer kemampuan kepada siswa.
Suatu skor tes dapat digunakan sebagai umpan balik, bila telah
diinterpretasi. Setidaknya ada dua cara menginterpretasi skor tes,
yaitu pertama dengan membandingkan skor seseorang dengan
kelompoknya, kedua dengan melihat kedudukan skor yang diperoleh
seseorang dengan kriteria yang ditentukan sebelum tes dimulai.5.
Menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar.Hasil penilaian
seharusnya dapat memotivasi belajar siswa, dan dapat menjadi
pembimbing bagi mereka untuk belajar. Bagi mereka yang memperoleh
hasil penilaian kurang baik seharusnya menjadi cambuk untuk lebih
berhasil dalam kegiatan penilaian yang akan datang. Bagi mereka
yang memperoleh hasil baik dapat menjadi motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan hasilnya.6. Perbaikan kurikulum dan
program pendidikanSalah satu peran yang penting dari penilaian
pendidikan adalah menjadi dasar kuat bagi perbaikan kurikulum dan
program pendidikan. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan yang
dilakukan didasarkan pada hasil penilaian yang sistematis terhadap
kurikulum maupun program pendidikan sebelumnya yang kurang maksimal
hasilnya. Dengan mengadakan penilaian akan dapat diketahui tingkat
pencapaian kurikulum.
2.2 Pengertian ObservasiObservasi merupakan suatu teknik
penilaian non-test yang dilakukan secara langsung terhadap siswa
dengan memperhatikan tingkah lakunya. Secara umum, observasi adalah
cara menghimpun berbagai bahan keterangan (data) yang dilakukan
dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena sebagai sasaran yang dapat diklakukan di dalam ruang
belajar (kelas), lapangan upacara, dan ruang lingkup sekolah
lainnya. Observasi dapat dilakukan pada berbagai tempat, misalnya
kelas pada waktu pelajaran, di halaman sekolah pada waktu bermain,
di lapangan pada waktu murid olahraga, upacara, dan lain-lainnya.
Menurut jenisnya, observasi dibagi menjadi 3, yakni observasi
langsung, dengan alat (tidak langsung), dan partisipasi. Sedangkan,
menurut cara dan tujuannnya, observasi juga dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :1. Observasi partisipan dan nonpartisipan. Observasi
partisipan merupakan observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi
dalam pengamatan itu, pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan
kelompok yang sedang diamati. Observasi partisipan dilaksanakan
sepenuhnya jika pengamat betul-betul mengikuti kegiatan kelompok,
bukan hanya pura-pura. Dengan demikian, ia dapat menghayati dan
merasakan seperti hal yang dirasakan orang-orang dalam kelompok
yang diamati. Sedangkan, observasi nonpartisipan, observasi tidak
mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek atau
evaluataor yang berada di luar garis seolah-olah sebagai penonton
belaka. Contoh observasi partisipan, yaitu guru mengamati setiap
anak. Jika observasi nonpartisipan, guru hanya sebagai pengamat dan
tidak ikut bermain.2. Observasi sistematik dan observasi
nonsistematik. Observasi sistematik merupakan observasi di mana
berbagai faktor yang diamati sudah didaftarkan secara sistematis
dan diatur menurut kategorinya. Sedangkan, observasi nonsistematik
adalah apabila dalam pengamatan tidak terdapat struktur kategori
yang akan diamati. Berbeda dengan observasi partisipan, dalam
observasi sistematik ini pengamat berada di luar kelompok. Dengan
demikian, pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi
dirinya. Contoh observasi sistematis, misalnya guru yang sedang
mengamati anak-anak yang sedang menanam bunga. Disini, sebelum guru
melaksanakan observasi, sudah membuat berbagaie. Kemudian, berbagai
kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid dalam menanam
bunga. Sedangkan, bila observasi nonsistematis, guru tidak membuat
kategori-kategori, tetapi langsung mengamati anak yang sedang
menanam bunga.3. Observasi Eksperimental. Observasi eksperimental
terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok.
Observasi eksperimental dilakukan secara nonpartisipatif, tetapi
sistematis. Dalam hal ini, ini dapat mengendalikan unsur-unsur
penting dalam situasi sedemikian rupa, sehingga situasi itu dapat
diatur sesuai tujuan evaluasi. Berikut tujuan observasi sebagai
alat evaluasi:1. Menilai minat, sikap, dan nilai yang terkandung
dalam diri siswa. 2. Melihat proses kegiatan yang dilakukan oleh
siswa maupun kelompok. 3. Suatu tes essay (objektif) tidak dapat
menunjukan seberapa jauh kemampuan siswa dapat menjelaska
pendapatnya secara lisan, dalam bekerja kelompok dan mengumpulkan
data. Untuk mencapai tujuan tersebut, observasi yang baik dan tepat
harus memiliki sifat- sifat tertentu. Berikut sifat-sifat tersebut
:a. Hanya dilakukan sesuai tujuan pengajaran.b. Direncanakan secara
sistematis.c. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai tujuan.d. Dapat
diperiksa validitas, reabilitas, dan ketelitiannya.
2.3 Metodologi Penilaian2.3.1 Observasi Berikut merupakan
langkah-langkah dari penilaian observasi :1. Merumuskan tujuan
observasi.2. Membuat layout atau kisi-kisi observasi.3. Menyusun
pedoman observasi.4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi,
baik yang berkenaan dengan proses belajar peserta didik dan
kepribadiannya maupun penampilan guru dalam pembelajaran.5.
Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat
kelemahan-kelemahan pedoman observasi.6. Merevisi pedoman observasi
berdasarkan hasil uji coba.7. Melaksanakan observasi pada saat
kegiatan berlangsung.8. Mengolah dan menafsirkan hasil
observasi2.3.2 Penilaian Diri Langkah penilaian diri diatur sebagai
berikut: 1. Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian
skala penilaian berupa skala penilaian (rating scale) sesuai dengan
sikap yang akan dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial.
2. Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap
siswa di setiap kelas. 3. Penyelenggaraan penilaian diri dilakukan
oleh peserta didik dengan bimbingan guru mata pelajaran minimal
satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala
sekolah sehingga tidak dilakukan serentak dalam satu minggu. 4.
Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan
kepada wali kelas. 5. Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap
dengan nilai yang diperoleh dari penilaian observasi, penilaian
antar peserta, dan jurnal. 2.3.3 Penilaian Antar PesertaLangkah
penilaian antarpeserta didik diatur sebagai berikut: 6. Guru mata
pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa
skala penilaian (rating scale) sesuai dengan sikap yang akan
dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial. 7. Guru mata
pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap siswa di
setiap kelas. 8. Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan
teman-temannya dari urutan nomor 1 (satu) sampai nomor terakhir
sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan, kecuali
nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang
dianggap paling baik dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan
nomor urut terakhir adalah yang dianggap kurang baik. 9.
Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru
mata pelajaran minimal satu kali dalam satu semester dengan jadwal
yang diatur oleh kepala sekolah sehingga tidak dilakukan serentak
dalam satu minggu. 10. Hasil penilaian sikap peserta didik diolah
oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas. 11. Wali kelas
menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari
penilaian observasi, penilaian diri, dan jurnal.2.4 Instrumen
Penilaiana. Penilaian Pencapaian Kompetensi
SikapPengertianKompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini
adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku. Penilaian kompetensi
sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari
suatu program pembelajaran.CakupanKurikulum 2013 membagi kompetensi
sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap
sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak
mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.Tabel 1. Cakupan
Penilaian SikapPenilaian Sikap SpritualMenghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianut
Penilaian Sikap Sosial1. Jujur2. Disiplin3. Tanggung jawab4.
Toleransi5. Gotong royong6. Santun7. Percaya diri
Perumusan Indikator dan Contoh IndikatorAcuan penilaian adalah
indikator, karena indikator merupakan tanda tercapainya suatu
kompetensi. Indikator harus terukur. Dalam konteks penilaian sikap,
indikator merupakan tanda-tanda yang dimunculkan oleh peserta
didik, yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru sebagai
representasi dari sikap yang dinilai.Sikap dan PengertianContoh
Indikator
Sikap Spritual
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut Berdoa
sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. Menjalankan ibadah tepat
waktu Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. Berserah
diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan
usaha. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat Memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai bangsa Indonesia. Menghormati orang lain menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya.
Sikap Sosial
1. Jujur adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan. Tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber) Mengungkapkan perasaan apa adanya
Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan Membuat
laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya Mengakui
kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
2. Disiplinadalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Datang tepat waktu
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
3. Tanggungjawabadalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa Melaksanakan tugas individu
dengan baik Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan Tidak
menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
Mengembalikan barang yang dipinjam Mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan Menepati janji Tidak menyalahkan orang
lain utk kesalahan tindakan kita sendiri Melaksanakan apa yang
pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta
4. Toleransiadalah sikap dan tindakan yang menghargai
keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan Tidak
mengganggu teman yang berbeda pendapat Menerima kesepakatan
meskipun berbeda dengan pendapatnya Dapat menerima kekurangan orang
lain Dapat mememaafkan kesalahan orang lain Mampu dan mau bekerja
sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan
diri pada orang lain Kesediaan untuk belajar dari (terbuka
terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami
orang lain lebih baik Terbuka terhadap atau kesediaan untuk
menerima sesuatu yang baru
5. Gotong royongadalah bekerja bersama-sama dengan orang lain
untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan
tolong menolong secara ikhlas.
Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau
sekolah Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan Bersedia
membantu orang lain tanpa mengharap imbalan Aktif dalam kerja
kelompok Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok Tidak
mendahulukan kepentingan pribadi Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain
Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan
bersama
6. Santun atau sopan adalah sikap baik dalam pergaulan baik
dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat
relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu
tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. Menghormati
orang yang lebih tua. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
Tidak meludah di sembarang tempat. Tidak menyela pembicaraan pada
waktu yang tidak tepat Mengucapkan terima kasih setelah menerima
bantuan orang lain Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)V Meminta ijin
ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang
milik orang lain Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri
ingin diperlakukan
7. Percaya diriadalah kondisi mental atau psikologis seseorang
yang memberi keyakinan kuat untuk berbuat atau bertindak
Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu. Mampu membuat
keputusan dengan cepat Tidak mudah putus asa Tidak canggung dalam
bertindak Berani presentasi di depan kelas Berani berpendapat,
bertanya, atau menjawab pertanyaan
b. Instrumen beserta Rubrik a. Penilaian Observasi Pedoman
Observasi Sikap SpiritualPetunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru
untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu,
apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila
sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Nama Peserta Didik : IWAN.Kelas: X.Tanggal Pengamatan: ..Materi
Pokok: ..NoAspek PengamatanSkor
1234
1Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatuV
2Mengucapkan rasa syukur atas karunia TuhanV
3Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasiV
4Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran TuhanV
5Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuanV
Jumlah Skor612
Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :Jumlah skor
perolehan/jumlah skor mak X4Contoh : Skor diperoleh 18, skor
tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :18/20=0,9x4=
3,6=SB
Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila
memperoleh skor 3,20 4,00 (80 100) Baik : apabila memperoleh skor
2,80 3,19 (70 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 2,79 (60 69)
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)
Pedoman Observasi Sikap JujurPetunjuk : Lembaran ini diisi oleh
guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4
= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering,
apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Nama Peserta Didik: . Kelas: . Tanggal Pengamatan: .. Materi
Pokok: ..NoAspek PengamatanSkor
1234
1Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
2Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
3Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4Melaporkan data atau informasi apa adanya
5Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran : Lihat petunjuk penskoran pada pedoman
observasi sikap spiritual
Pedoman Observasi Sikap DisiplinPetunjuk : Lembaran ini diisi
oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut : Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan
sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila peserta didik tidak
menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan. Nama Peserta Didik:
.Kelas: .Tanggal Pengamatan: ..Materi Pokok: ..
NoSikap yang diamatiMelakukan
YaTidak
1Masuk kelas tepat waktu
2Mengumpulkan tugas tepat waktu
3Memakai seragam sesuai tata tertib
4Mengerjakan tugas yang diberikan
5Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan
7Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK
diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh : Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor
tertinggi 8 maka skor akhir adalah :
Peserta didik memperoleh nilai dapat menggunakan seperti dalam
pedoman observasi sikap spritual.
Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab
Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap
sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu,
apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila
sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan 2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan Nama Peserta Didik: .Kelas: .Tanggal Pengamatan: ..Materi
Pokok: ..NoAspek PengamatanSkor
1234
1Melaksanakan tugas individu dengan baik
2Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4Mengembalikan barang yang dipinjam
5Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman
observasi sikap spiritual
Pedoman Observasi Sikap ToleransiPetunjuk : Lembaran ini diisi
oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila
kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak
pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik: .Kelas: .Tanggal Pengamatan: ..Materi Pokok:
..NoAspek PengamatanSkor
1234
1Menghormati pendapat teman
2Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan
gender
3Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
4Menerima kekurangan orang lain
5Memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman
observasi sikap spiritual
Pedoman Observasi Sikap Gotong Royong
Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai
sikap sosial peserta didik dalam gotong royong. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap gotong royong yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu,
apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila
sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan 2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan Nama Peserta Didik: .Kelas: .Tanggal Pengamatan: ..Materi
Pokok: ..NoAspek PengamatanSkor
1234
1Aktif dalam kerja kelompok
2Suka menolong teman/orang lain
3Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4Rela berkorban untuk orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman
observasi sikap spiritual
b. Penilaian DiriLEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL
PETUNJUK1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan
teliti1. berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi
dan keadaan kalian sehari-hari
Nama Peserta Didik:.Kelas:.Materi
Pokok:.Tanggal:.NoPernyataanTPKDSRSL
1Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan setelah mempelajari
ilmu pengetahuan
2Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan
3Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan
4Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat
di depan umum
5Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat
kebesaranNya
Jumlah
Keterangan :1. SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan1. SR = sering, apabila sering melakukan sesuai
pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan1. KD = kadang-kadang,
apabila kadang-kadang melakukan dan seringtidak melakukan1. TP =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP JUJUR
Nama Peserta Didik:.Kelas:.Materi Pokok:.Tanggal:.
PETUNJUK1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan
teliti1. berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi
dan keadaan kalian sehari-hari
NoPernyataanTPKDSRSL
1Saya menyontek pada saat mengerjakan Ulangan
2Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya pada
saat mengerjakan tugas
3Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang
4Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang
lain
Keterangan :1. SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan1. SR = sering, apabila sering melakukan sesuai
pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan1. KD = kadang-kadang,
apabila kadang-kadang melakukan dan seringtidak melakukan1. TP =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP TANGGUNGJAWAB
Nama Peserta Didik:.Kelas:.Materi Pokok:.Tanggal:.
Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk
menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :4
= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan3 = sering,
apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
NoAspek PengamatanSkor
1234
1Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan
baik
2Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
3Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain
5Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang
merugikan orang lain
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP DISIPLINNama Peserta
Didik:.Kelas:.Materi Pokok:.Tanggal:.
Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai
sikap disiplin diri peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut :Ya =
apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataanTidak = apabila
kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
NoSikap yang diamatiMelakukan
YaTidak
1Saya masuk kelas tepat waktu
2Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3Saya memakai seragam sesuai tata tertib
4Saya mengerjakan tugas yang diberikan
5Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP GOTONG ROYONG
Nama Peserta Didik:.Kelas:.Materi Pokok:.Tanggal:.
PETUNJUK PENGISIAN:1. Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah
ini!1. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu
miliki.1. Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang
sesuai dengan keadaanmu4 = jika sikap yang kamu miliki sesuai
dengan selalu positif3 = Jika sikap yang kamu miliki positif tetapi
sering positif kadang kadang muncul sikap negatif2 = Jika sikap
yang kamu miliki sering negatif tapi tetapi kadang kadang muncul
sikap positif1 = Jika sikap yang kamu miliki selalu negatif
Rela berbagi4321Egois
Aktif4321Pasif
Bekerja sama4321Individualistis
Ikhlas4321Pamrih
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP TOLERANSI
Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk
menilai sikap sosial peserta didik dalam toleransi. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :4 = selalu,
apabila selalu melakukan sesuai pernyataan3 = sering, apabila
sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Nama Peserta Didik: .Kelas : .Tanggal Pengamatan: ..Materi
Pokok: ..
NoAspek PengamatanSkor
1234
1Saya menghormati teman yang berbeda pendapat
2Saya menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya,
dan gender
3Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
4Saya menerima kekurangan orang lain
5Saya memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP PERCAYA DIRI
Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk
menilai sikap sosial peserta didik dalam percaya diri. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :4
= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan3 = sering,
apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Nama Peserta Didik: .Kelas : .Tanggal Pengamatan: ..Materi
Pokok: ..
NoAspek PengamatanSkor
1234
1Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu
2Saya berani mengambil keputusan secara cepat dan bisa
dipertanggungjawabkan
3Saya tidak mudah putus asa
4Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki di depan orang
banyak
5Saya berani mencoba hal-hal yang baru
Jumlah Skor
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP SANTUNNama Peserta
Didik:.Kelas:.Materi Pokok:.Tanggal:.
PETUNJUK PENGISIAN:1. Bacalah dengan teliti pernyataan
pernyataan yang pada kolom di bawah ini!1. Tanggapilah
pernyataan-pernyataan tersebut dengan member tanda cek () pada
kolom:STS : Jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebutTS : Jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebutS :
Jika kamu setuju dengan pernyataan tersebutSS : Jika kamu sangat
setuju dengan pernyataan tersebut
NoPernyataanPenilaian
STSTSSSS
1Saya menghormasti orang yang lebih tua
2Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan takabur
3Saya meludah di tempat sembarangan
4Saya tidak menyela pembicaraan
5Saya mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan dari orang
lain
6Saya tersenyum, menyapa, memberi salam kepada orang yang ada di
sekitar kita
Keterangan:Pernyataan positif :1. 1 untuk sangat tidak setuju
(STS), 1. 2 untuk tidak setuju (TS), , 1. 3 untuk setuju (S), 1. 4
untuk sangat setuju (SS). Pernyataan negatif :1. 1 untuk sangat
setuju (SS), 1. 2 untuk setuju (S), 1. 3 untuk tidak setuju (TS),
1. 4 untuk sangat tidak setuju (S).
c. Penilaian Antar PesertaLembar Penilaian Antar Peserta
DidikSikap DisiplinPetunjuk :Lembaran ini diisi oleh peserta didik
untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam kedisiplinan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut
:Ya= apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan.Tidak= apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan
sesuai aspek pengamatan.Nama penilai: Tidak diisiNama peserta didik
yang dinilai: ...............Kelas: ...............Mata pelajaran:
...............NoSikap yang diamatiMelakukan
YaTidak
1Masuk kelas tepat waktu
2Mengumpulkan tugas tepat waktu
3Memakai seragam sesuai tata tertib
4Mengerjakan tugas yang diberikan
5Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan
7Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penyekoran Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK
diberi skor 0Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :1. Nilai
yang diperoleh peserta didik adalah : Sangat Baik : apabila
memperoleh skor : 3,33 < skor 4,00 1. Baik: apabila memperoleh
skor : 2,33 < skor 3,331. Cukup: apabila memperoleh skor : 1,33
< skor 2,331. Kurang : apabila memperoleh skor : skor 1,33
DAFTAR CEK PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIKNama penilai: Tidak
diisiNama peserta didik yang dinilai: ...............Kelas:
...............Mata pelajaran: ...............Berilah tanda cek
pada kolom pilihan berikut dengan 4 = selalu, apabila selalu
melakukan sesuai pernyataan3 = sering, apabila sering melakukan
sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukanNoAspek
PengamatanSkor
4321
1Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
2Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
3Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :1. Nilai yang
diperoleh peserta didik adalah :1. Sangat Baik : apabila memperoleh
skor : 3,33 < skor 4,00 1. Baik: apabila memperoleh skor : 2,33
< skor 3,331. Cukup: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor
2,331. Kurang : apabila memperoleh skor : skor 1,33
C. PENUTUP3.1 KesimpulanPenilaian (assessment) adalah penerapan
berbagai cara dan menggunakan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang seberapa jauh hasil belajar peserta
didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan). Fungsi
dari penilaian pendidikan adalah sebagai berikut :1. Dasar
mengadakan seleksi.2. Dasar penempatan.3. Diagnostik4. Umpan
balik5. Menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar.6. Perbaikan
kurikulum dan program pendidikan.Observasi merupakan suatu teknik
penilaian non-test yang dilakukan secara langsung terhadap siswa
dengan memperhatikan tingkah lakunya. menurut cara dan tujuannnya,
observasi juga dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :1. Observasi
partisipan dan nonpartisipan.2. Observasi sistematik dan observasi
nonsistematik.3. Observasi Eksperimental.Maka, penilaian
pembelajaran observasi merupakan penilaian pengamatan tingkah laku
peserta didik yang sedang atau telah diobservasi oleh guru.3.2
Kelebihan penilaian berbasis observasiBerikut beberapa kelebihan
observasi sebagai alat penilaian non-tes:a) Observasi dapat
memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.b) Dalam observasi,
memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu
gejala atau kejadian yang penting.c) Observasi dapat dilakukan
untuk melengkapi dan mengecek data yang diperoleh dari teknik lain,
misalnya wawancara atau angket.d) Observer tidak perlu menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati. Bila
menggunakannnya, hanya sebentar dan tidak langsung memegang
peran.3.3 Kelemahan Penilaian berbasis ObservasiDisamping kelebihan
penilaian berbasis observasi terdapat pula kelemahan penilaian
berbasis observasi, yaitu :a. Observasi tidak dapat mengungkapkan
kehidupan pribadi seseorang yang sangat dirahasiakan. Apabila
seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya, tidak
dapat diketahui dengan observasi, misalnya mengamati anak yang
menyanyi, ia kelihatan gembira, lincah, tetapi belum tentu hatinya
gembira. Mungkin sebaliknya, ia sedih dan duka, tetapi
dirahasiakan.b. Apabila objek yang diobservasi mengatahui bila
sedang diobservasi, maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat
agar observer merasa senang. c. Observer banyak tergantung pada
berbagai faktor yang tidak dapat dikontrol sebelumnya. 3.4
SaranPenilaian berbasis observasi ini terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam pembelajaran, maka berikut ini merupakan saran
untuk guru dalam melaksanakan penilaian berbasis observasi yaitu
:a. Guru tidak harus menjalankan suatu peran, yaitu guru sebaiknya
hanya mengamati tingkah laku dari peserta didik agar peserta didik
tidak merasa sedang diobservasi.b. Jangka waktu dalam penilaian ini
sebaiknya tidak memakan waktu lama, karena observer mudah jenuh.c.
Sebaiknya penilaian dilakukan secara intensif dan teratur supaya
menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik bagi siswa.d. Sebaiknya
penilian tidak hanya melalui pengukuran prilaku siswa, tetapi juga
melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pendidikan, baik
masukan proses maupun leluaran
D. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.Rizema Putra, Sitiatava. 2013. Desain Evaluasi Belajar
Berbasis Kinerja. Yogyakarta : Diva Pres.Sudjana, Nana. 1995.
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda.Suwandi,
Sarwiji. 2010. Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta : Yuma
Pustaka.2