PAPEROSTEOARTHRITIS GENU
Disusun oleh :Nama : DEWI MEILINDATARI NASUTIONNim :
100100253
Pembimbing :dr. Pranajaya Dharma Kadar, Sp.OT (K)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER DEPARTEMEN ORTHOPAEDI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI
ADAM MALIK MEDAN2015
KATA PENGANTARPuji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya, makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.Ucapan
terima kasih dan penghargaan penyusun ucapkan kepada dr. Pranajaya
Dharma Kadar, Sp.OT(K) sebagai pembimbing di Departemen Orthopaedi
dan Traumatologi RSUP. Haji Adam Malik Medan Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan waktunya dalam membimbing dan membantu
selama pelaksanaan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, segala kritik dan
saran yang membangun atas laporan kasus ini dengan senang hati
penyusun terima. Penyusun memohon maaf atas segala kekurangan yang
diperbuat dan semoga penyusun dapat membuat makalah lain yang lebih
baik di kemudian hari.Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, 20 Februari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR ivDAFTAR
TABEL v
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 32.1.Definisi Osteoarthitis
32.2.Epidemiologi 32.3.Etiopatologi 42.4. Etiopatologi Nyeri pada
Osteoarthitis 82.5.Klasifikasi 102.6.Manifestasi Klinis 11 2.7.
Diagnosis 13 2.8. Pemeriksaan Penunjang 14 2.9. Manajemen OA 16
2.10.Penatalaksanaan 18BAB 3 KESIMPULAN 24
DAFTAR PUSTAKA 25
DAFTAR GAMBAR
NomorJudul GambarHalaman
2.1Gambaran Osteoarthritis7
2.2Radiologi Osteoarthritis14
DAFTAR TABEL
NomorJudul TabelHalaman
2.1Klasifikasi Nyeri10
2.2Osteoarthritis Radiologi Primer & Sekunder11
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangOsteoarthrosis (OA) atau yang lebih banyak
dikenal dengan Osteoarthritis juga dikenal sebagai artritis
degeneratif atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok
kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang
rawan artikular dan tulang subchondral. Osteoartritis berasal dari
bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang, arthro yang berarti
sendi, dan itis yang berarti inflamasi meskipun sebenarnya
penderita osteoartritis tidak mengalami inflamasi atau hanya
mengalami inflamasi ringan. OA merupakan bentuk yang paling umum
dari artritis, dan menjadi penyebab utama kecacatan kronis di
Amerika Serikat. Hal ini mempengaruhi sekitar 8 juta orang di
Britania Raya. Osteoarthritis juga mempengaruhi hampir 27 juta
orang di Amerika Serikat. Diperkirakan bahwa 80% penduduk telah
terbukti OA (radiografi) pada usia 65 tahun, walaupun hanya 60%
dari mereka yang memiliki gejala. Di Amerika Serikat, pasien yang
dirawat di rumah sakit untuk osteoarthritis meningkat dari 322.000
pada tahun 1993 menjadi 735.000 pada 2006.19Osteoartritis merupakan
salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan
menimbulkan gejala pada orang - orang usia lanjut maupun setengah
baya. Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering mengenai
wanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas jangka panjang
pada pasien dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih dari sepertiga
orang dengan usia lebih dari 45 tahun mengeluhkan gejala persendian
yang bervariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa
nyeri intermiten yang berhubungan dengan aktivitas, sampai
kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya
dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi. Degenerasi
sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling
sering pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat
terjadi pada sendi synovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi
synovial ini meningkat dengan bertambahnya usia.19Klinis
osteoartritis disertai adanya nyeri sendi yang kronik. Banyak
pasien dengan osteoartritis juga mengalami keterbatasan gerakan,
krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. Pada kondisi yang berat
dapat terjadi deformitas tulang dan subluksasi. Sebagian besar
pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri sendi.
Pasien sering menggambarkan nyeri yang dalam, ketidaknyamanan yang
sukar dilokalisasikan, yang telah dirasakan selama bertahun-tahun.
Nyeri yang berhubungan dengan aktivitas biasanya terasa segera
setelah penggunaan sendi dan nyeri dapat menetap selama berjam-jam
setelah aktivitas.19Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka
dalam hal ini penulis merasa perlu untuk mengangkat judul
osteoarthrosis dikarenakan dewasa ini OA telah menjadi permasalahan
yang seringkali muncul ke permukaan dan cukup mengganggu bagi
pasien-pasien yang terkena OA.Symptoms may include joint pain,
tenderness, stiffness, locking , and sometimes an effusion .
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Osteoarthrosis atau osteoarthritis (OA) merupakan
penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutu, dan pergelangan kaki
paling sering terkena OA.15Osteoartritis merupakan kelainan sendi
non inflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan
gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi, yang
merupakan hasil akhir dari perubahan biokimiawi, metabolisme
fisiologis maupaun patologis yang terjadi pada perendian.4
2.2 EpidemiologiOA merupakan penyakit rematik sendi yang paling
banyak mengenai terutama pada orang-orang diatas 50 tahun. Di atas
85% orang berusia 65 tahun menggambarkan OA pada gambaran x-ray,
meskipun hanya 35%-50% hanya mengalami gejala. Umur di bawah 45
tahun prevalensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi
pada pria sedangkan pada umur 55 tahun lebih banyak terjadi pada
wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan terjadinya Osteoarthritis pada obesitas, pada sendi
penahan beban tubuh.1Progresifitas dari OA biasanya berjalan
perlahan-lahan, terjadi dalam beberapa tahun atau bahkan dekade.
Nyeri yang timbul biasanya menjadi sumber morbiditas awal dan utama
pada pasien dengan OA. Pasien dapat secara progresif menjadi
semakin tidak aktif beraktivitas, membawa kepada morbiditas karena
berkurangnya aktivitas fisik (termasuk penurunan berat yang
bermakna). Prevalensi OA berbeda-beda pada berbagai ras. OA lutut
lebih banyak terjadi pada wanita Afrika Amerika dibandingan dengan
ras yang lainnya. Terdapat kecenderungan bahwa kemungkinan terkena
OA akan meningkat seiring dengan pertambahan usia. Penyakit ini
biasanya sebanding jumlah kejadiannya pada pria dan wanita pada
usia 45-55 tahun. Setelah usia 55 tahun, cenderung lebih banyak
terjadi pada wanita. Sendi distal interfalangeal dan dan proksimal
interfalangeal seringkali terserang sehingga tampak gambaran
Heberden dan Bouchard nodes, yang banyak ditemui pada wanita.9Di
Indonesia, prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia 61
tahun.5 Untuk osteoartritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu
15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Pasien OA biasanya mengeluh
nyeri waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi
yang terkena. Pada derajat nyeri yang berat dan terus menerus bisa
mengganggu mobilitas. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang la njut
usia di Indonesia menderita cacat karena OA.15Di RS. Dr. Kariadi
Semarang, ada dua penelitian tentang osteoartritis yang telah
dilakukan oleh Donny Susilo pada tahun 2002 dan Kun Salimah pada
tahun 2005. Donny Susilo dalam penelitiannya tentang kesesuaian
antara hasil foto Rontgen dan diagnosa klinik pada penderita
osteoartritis di RSUP Dr. Kariadi 1995-2002 mengemukakan bahwa
insiden osteoartritis semakin besar dengan bertambahnya usia dan
mencapai puncaknya pada usia 60-69 tahun. Osteoartritis juga lebih
banyak ditemukan pada wanita dibanding pria.13 Sedangkan Kun
Salimah dalam penelitiannya tentang hubungan antara faktor resiko
berupa Body Mass Index dengan kejadian osteoartritis lutut pada
pasien rawat jalan poli reumatik RS. Dr. Kariadi Semarang bulan
Maret-Juni 2005 mengemukakan bahwa seseorang dengan Body Mass Index
>22 (overweight) mempunyai resiko terkena osteoartritis lutut
2,083 kali lebih besar dari pada seseorang dengan Body Mass Index
50 tahun 2. kaku sendi < 30 menit 3. krepitus 4. nyeri tekan
tepi tulang 5. pembesaran tulang sendi lutut 6. tidak teraba hangat
pada sendi Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
b. Klinis, dan radiologis: Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari
3 kriteria di bawah ini: 1. umur > 50 tahun 2. kaku sendi 50
tahun 2. kaku sendi