Top Banner
CAIRAN PENDINGIN JENIS DAN PEMAKAIAN CAIRAN PENDINGIN TUGAS PL TURNING Tk.1 Oleh: Antonio Roberto NIM. 13-718 Program Studi Teknik Pemesinan AKADEMI TEKNIK MESIN INDUSTRI CIKARANG Tahun 2013/2014
14

Paper 'Cairan Pendingin'

Jul 09, 2016

Download

Documents

Antonio Robert

cairan pendingin pada proses permesinan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Paper 'Cairan Pendingin'

CAIRAN PENDINGINJENIS DAN PEMAKAIAN CAIRAN PENDINGIN

TUGASPL TURNING Tk.1

Oleh: Antonio Roberto

NIM. 13-718

Program Studi Teknik Pemesinan

AKADEMI TEKNIK MESIN INDUSTRICIKARANG

Tahun 2013/2014BAB I

Page 2: Paper 'Cairan Pendingin'

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Orang cenderung berpikir bahwa “cairan pendingin” kegunaan utamanya adalah

mendinginkan mata potong,chip,dan benda kerja.jarang disebut sebagai “cairan pemotongan”,

”cairan permesinan”,meskipun dalam bahasa inggris cairan pendingin lebih dikenal dengan

istilah cutting fluids.

Tetapi pada proses gerinda diyakini bahwa cairan pendingin mampu mebantu

pembersihan chip yang menempel di rongga antara serbuk abrasive sehingga menjamin

kelangsungan proses pemebentukan chip.

Pada beberapa kasus penambahan unsur tertentu dalam cairan pendingin akan

menurunkan gaya potong sehingga ada spekulasi mengenai terjadinya mekanisme kimiawi

yang berpengaruh pada bidang gesek sewaktu chip terbentuk.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, penulis menemukan hal yang bisa digunakan untuk mebantu

pembahasan dalam membuat paper ini :

-Jenis-jenis cairan Pendingin

-Pemakaian Cairan pendingin

3.Batasan Masalah

Page 3: Paper 'Cairan Pendingin'

1.Jenis cairan pendingin

2.Pemilihan dan Pemakaian Cairan Pendingin

4.Tujuan Penelitian

Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya tulis ini, penulis

membuat karya tulis ini dengan tujuan untuk :

1. Agar para pembaca mengetahui jenis-jenis cairan pendingin.

2. Agar Para pembaca tidak keliru dalam memilih cairan pendingin pada saat proses

permesinan, serta cara memakai cairan pendingin

5. Metode Penelitian

Dalam membuat paper ini, penulis mengunakan metode studi pustaka. Penulis

mempelajari buku yang dipilih untuk menjadi referensi yang sesuai dengan permasalahan

yang penulis bahas dalam paper ini.

Page 4: Paper 'Cairan Pendingin'

BAB II

LANDASAN TEORI

Dari sumber yang didapat, diperoleh teori sebagai berikut :

1.Jenis Cairan Pendingin

Cairan pendingin perlu dipilih dengan seksama sesuai dengan jenis pekerjaan. Cairan

pendingin yang biasa dipakai dalam proses permesinan dapat dikategorikan dalam 4 jenis

utama yaitu

A . Cairan Sintetik (Synthetic fluids)

Page 5: Paper 'Cairan Pendingin'

Cairan yang jernih yang merupakan larutan murni (true solutions) atau larutan

permukaan aktif (surface active). Larutan murni ini tidak bersifat melumasi,biasanya hanya

dipakai untuk penyerapan panas yang tinggi dan melindungi terhadap korosi. Cairan sintetik

dibuat dengan melarutkan Borat(Borax; Na2B4O7),Nitrid(Nitrides; Na3N),Nitrat(Nitrit

Acid; HNO3),atau Fosfat(Phospate, Phosphoric Acid; H3PO4) untuk mencegah korosi.

Kadang ditambah dengan unsure organic seperti Amina atau Amida(Amide; CONH2) untuk

menambah daya anti korosi (tidak mudah kering dengan residu cair).

B. Cairan Emulsi (Emulsions,Water Soluble Oils)

Air yang menegandung partikel minyak 5 sampai 20 µm. Unsur pengemulsi

ditambahkan dalam minyak yang kemudian dilarutkan dalam air. Penambahan jenis minyak

jenuh atau unsur lain (EP : Extream pressure Additives) dapat menaikan daya lumas.

Penambahan EP additives (sulfur, klorida, atau fosfor) dapat menaikan daya lumas pada

tekanan dan temperature tinggi. Cairan emulsi mempunyai daya lumas dan perlindungan

terhadap korosi yang lebih tinggi dibandingkan cairan sintetik dan cairan semi sintetik.

C. Cairan Semi Sintetik (Semi Synthetic Fluids)

Merupakan perpaduan antara jenis Cairan Sintetik dan Cairan Emulsi yang

mempunyai karateristik sebagai berikut :

- Kandungan minyak nya lebih sedikit (10% sampai 45% tipe Cairan Emulsi)

- Kandungan molekul penurun tegangan nya lebih banyak dari tipe Cairan Sintetik.

- Partikel minyak nya lebih kecil dan lebih tersebar

D. Minyak (Cutting Oils)

Page 6: Paper 'Cairan Pendingin'

Berasal dari salah satu atau kombinasi dari minyak bumi (naphthenic, paraffinic),

minyak binatang, minyak ikan, atau minyak nabati. Cairan pendingin dari Minyak

mempunyai daya lumas dan daya lindung terhadap korosi yang paling tinggi dibandingkan

dengan jenis cairan pendingin lainnya. Meskipun demikian pemakaiannya terbatas untuk

kecepatan potong yang rendah sampai dengan medium. Jika digunakan pada kecepatan potong

tinggi, akan timbul masalah asap dan kemungkinan terjadinya proses pengapian yang bias

menimbulkan kebakaran.

2.Pemakaian Cairan Pendingin

Cairan pendingin jelas hanya akan berfungsi dengan baik jika cairan ini diarahkan dan

dijaga alirannya pada daerah yang bersinggungan dengan alat potong. Banyak cara yang

dipraktekan untuk mengefektifkan pemakaian cairan pendingin,antara lain :

- Manual : bila mesin perkakas tak dilengkapi dengan system penyaluran cairan

pendingin, misalnya mesin freis jenis bangku (bench drilling), cairan pendingin hanya

dipakai secara terbatas. Pada umumnya operator memakai kuas untuk memerciki

pahat/alat potong, tap dengan cairan pendingin.

- Dikucurkan (Flooding) : Sistem pending, yang terdiri dari motor cooling, saluran,

nozel, dan tangki,dimiliki oleh hamper semua mesin perkakas. Satu atau beberapa

nozel dengan selang fleksibel diatur sehingga cairan pendingin disemprotkan pada

bidang aktif pemotongan. Keseragaman pendinginan harus diusahakan dan bila perlu

dapat dibuat nozel khusus,lihat gambar 1.1

Page 7: Paper 'Cairan Pendingin'

- Ditekan lewat saluran padat pahat : cairan pendingin dialirkan dengan tekanan

tinggi melewati saluran pada pahat. Untuk proses drilling lubang yang dalam atau

pengefraisan dengan posisi yang sulit dicapai dengan penyemprotan biasa. Spindle

mesin dirancang khusus karena harus menyalurkan cairan pendingin ke lubang pada

pahat, lihat gambar 1.2

Page 8: Paper 'Cairan Pendingin'

- Dikabutkan (Mist) : Cairan pendingin disemprotkan berupa kabut. Partikel cairan

sintetik,semi sintetik, atau emulsi disemprotkan melalui aspirator yang bekerja dengan

prinsip seperti penyemprot pada semprotan nyamuk. Cairan dalam tabung akan naik

melalui pipa berdiameter kecil, karena daya vakum akibat aliran udara di ujung atas

pipa, dan menjadi kabut yang menyemprot keluar. Jenis pengabutan menggunakan dua

selang yang bersatu pada ujung nozelnya sehingga lebih mudah diarahkan

semprotannya. Selang pertama membawa udara dan selang kedua membawa cairan

dari tabung yang diberi tekanan. Pemakaian cairan pendingin dengan cara dikabutkan

dimasudkan untuk memanfaatkan daya pendinginan karena penguapan. Partikel cairan

akan menguap begitu mengenai permukaan yang panas. Karena kalor penguapan yang

besar maka daya serap panasnya cukup baik meskipun jumlah cairan yang dipakai

hanya sedikit. Cairan pendingin jenis Minyak jarang dikabutkan (karena masalah

asap), lihat gambar 1.3

Page 9: Paper 'Cairan Pendingin'

BAB III

Metodelogi Penelitian

Page 10: Paper 'Cairan Pendingin'

BAB IV

Analisa dan Pengolahan Data

Page 11: Paper 'Cairan Pendingin'

BAB V

Kesimpulan