Top Banner
45

Paparan Penganggaran

Jan 01, 2016

Download

Documents

arif7000
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Paparan Penganggaran
Page 2: Paparan Penganggaran

SINKRONISASI UU PAKET PENGELOLAAN KEUANGAN

UU 17/2003UU 17/2003UU 17/2003UU 17/2003 UU 1/2004UU 1/2004UU 1/2004UU 1/2004 UU 15/2004UU 15/2004UU 15/2004UU 15/2004UU 25/2004UU 25/2004UU 25/2004UU 25/2004 UU 33/2004UU 33/2004UU 33/2004UU 33/2004

PPPPPPPP PPPPPPPP PPPPPPPP

UU 32/2004UU 32/2004Pasal 222Pasal 222Pasal 237Pasal 237

UU 32/2004UU 32/2004Pasal 222Pasal 222Pasal 237Pasal 237

PP 58/2005PP 58/2005PP 58/2005PP 58/2005

PemerintahanPemerintahanDaerahDaerah

PemerintahanPemerintahanDaerahDaerah

OmnibusOmnibusRegulationRegulation

PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006PERMENDAGRI 13/2006

PERMENDAGRI 59/2007PERMENDAGRI 59/2007PERMENDAGRI 59/2007PERMENDAGRI 59/2007

PPPPPPPP

PERMENDAGRI 55/2008PERMENDAGRI 55/2008PERMENDAGRI 55/2008PERMENDAGRI 55/2008

PERDA 4 Th 2007PERDA 4 Th 2007PERDA 4 Th 2007PERDA 4 Th 2007

PERDA 11 Th 2008PERDA 11 Th 2008PERDA 11 Th 2008PERDA 11 Th 2008

PERMENDAGRI 37/2012PERMENDAGRI 37/2012PERMENDAGRI 37/2012PERMENDAGRI 37/2012

Page 3: Paparan Penganggaran

SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBNSINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBNSINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMDRPJMD

RenstraSKPD

RenstraSKPD

RenjaSKPDRenjaSKPD RKPDRKPD

KUAKUA PPASPPAS

PEDOMANPENYUSUNAN

RKA-SKPD

PEDOMANPENYUSUNAN

RKA-SKPD

RAPERDAAPBD

RAPERDAAPBD

TAPDTAPD

RKA-SKPDRKA-SKPD

Dibahas bersama DPRD

5 tahun

5 tahun

1 tahun 1 tahun

RKPRKP

RPJMRPJM

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

1 tahun 1 tahun

5 tahun

1 tahun

Page 4: Paparan Penganggaran

ANATOMI BELANJA APBD

BELANJA YG DIARAHKAN (EARMARK)

BELANJA YANG BERSIFAT MENGIKAT/WAJIB

BELANJA YG DITENTUKAN PROSENTASENYA SESUAI AMANAT PER UU

BELANJA PEMENUHAN URUSAN SESUAI SPM

BELANJA LAINNYA

MELIPUTI :

4

Page 5: Paparan Penganggaran

BELANJA YG DIARAHKAN(EARMARK)

DAK

DBH - DR

DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU

DANA OTSUS (Untuk Program)

DANA BOS

DANA INSENTIF DAERAH (DID)

DANA PENYESUAIAN (Tunj. Fungsional, Tambahan Penghasilan Guru PNS, Sertifikasi Guru)

BANTUAN KEUANGAN YG BERSIFAT KHUSUS

BELANJA YANG BERSIFAT MENGIKAT/WAJIB :

BELANJA PEGAWAI

KEPERLUAN KANTOR SEHARI HARI (LAYANAN DAYA DAN ATK)

BELANJA PEMILUKADA

BELANJA BUNGA

KEGIATAN DPA - L

DUKUNGAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (A.L. DANA PENDAMPING DAK, DDUB PNPM dan e-KTP)

5

Page 6: Paparan Penganggaran

DAK

DBH - DR

DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU

DANA OTSUS (Untuk Program)

DANA BOS

DANA INSENTIF DAERAH (DID)

DANA PENYESUAIAN (Tunj. Fungsional, Tambahan Penghasilan Guru PNS, Sertifikasi Guru)

BANTUAN KEUANGAN YG BERSIFAT KHUSUS

DASAR HUKUMPENDAPATAN

PMK 02/PMK.07/2012

PMK 46/PMK.07/2012

PMK 28/PMK.07/2012

PMK 201/PMK.07/2012

PMK 242/PMK.07/2012

PMDN 13/2006-PMDN 21/2011

PMK 35/PMK.07/2012

BELANJA YG DIARAHKAN DARI SUMBER PENDAPATANNYA (EARMARK)

PMK 209/PMK.07/2012

Page 7: Paparan Penganggaran

BELANJA YG DITENTUKAN PROSENTASENYA SESUAI AMANAT PER UU

BELANJA FUNGSI PENDIDIKAN 20% DARI TOTAL BELANJA

BELANJA URUSAN KESEHATAN 10% DARI TOTAL BELANJA DILUAR GAJI

ALOKASI DANA DESA (ADD) 10% DARI DANA PERIMBANGAN

DBH PAJAK KEPADA KAB/KOTA

BANTUAN PARPOL

INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK

BELANJA MODAL

PP 48-2008 TTG PENDANAAN PENDIDIKAN

UU 36-2008 TTG KESEHATAN

PP 72-2005 TTG DESA

UU 28-2009 TTG PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH

UU 28-2009 TTG PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH

PERPRES 5-2010 TTG RPJMN 2010-2014

PP 05-2009 TTG BANKEU PARPOL

Page 8: Paparan Penganggaran

BELANJA YG DITENTUKAN PROSENTASENYA SESUAI AMANAT PER UU :

BELANJA PEMENUHAN URUSAN SESUAI SPM :

26 URUSAN WAJIB (diluar pendidikan dan kesehatan)

8 URUSAN PILIHAN

Dikaitkan dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah

(provinsi atau kab/kota) sesuai tugas dan fungsi SKPD

BELANJA FUNGSI PENDIDIKAN 20% DARI TOTAL BELANJA

BELANJA URUSAN KESEHATAN 10% DARI TOTAL BELANJA DILUAR GAJI

ALOKASI DANA DESA (ADD) 10% DARI DANA PERIMBANGAN

DBH PAJAK KEPADA KAB/KOTA

BANTUAN PARPOL

INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK

BELANJA MODAL

8

Page 9: Paparan Penganggaran

BELANJA HIBAH BELANJA

BANTUAN SOSIAL

BELANJA BANTUAN KEUANGAN

BELANJA TIDAK TERDUGA

BELANJA SUBSIDI

9

Page 10: Paparan Penganggaran

KONDISI DAN PROYEKSI PENDAPATAN

10

Page 11: Paparan Penganggaran

PERJALANAN PENDAPATAN DAERAH SELAMA 5 TAHUN (TAHUN ANGGARAN 2009-2013)

NO. URAIAN

APBD

2009 2010 2011 2012 2013

(Rp) (Rp) (%)

(Rp) (%)

(Rp) (%)

(Rp) (%)

dr 2009 dr 2010 dr 2011 dr 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

PENDAPATAN DAERAH

1,286,166,905,061.94

1,403,174,023,247.19 9.10

1,609,761,447,239.26 14.72

1,935,447,748,491.00 20.23

1,942,957,496,347.00 0.39

1 Pendapatan Asli Daerah

645,244,970,968.35

768,341,053,125.19 19.08

871,963,501,186.26 13.49

800,156,497,767.00 (8.24)

807,412,384,373.00 0.91

a Pajak Daerah

541,192,265,769.60

634,710,019,946.80 17.28

735,226,105,916.23 15.84

689,572,065,000.00 (6.21)

705,943,350,213.00 2.37

b Retribusi Daerah

34,785,228,680.57

32,836,503,243.89 (5.60)

35,985,658,458.15 9.59

36,228,288,350.00 0.67

32,295,589,500.00 (10.86)

c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

20,094,713,175.83

26,333,869,884.77 31.05

28,961,383,472.76 9.98

31,863,499,207.00 10.02

31,785,000,000.00 (0.25)

d Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

49,172,763,342.35

74,460,660,049.73 51.43

71,790,353,339.12 (3.59)

42,492,645,210.00

(40.81)

37,388,444,660.00 (12.01)

2 Dana Perimbangan

631,011,121,383.59

626,677,339,122.00 (0.69)

722,339,653,053.00 15.27

850,513,085,724.00 17.74

850,513,085,724.00 -

a Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

73,681,173,383.59

87,821,992,122.00 19.19

82,037,725,053.00 (6.59)

74,403,649,724.00 (9.31)

74,403,649,724.00 -

b Dana Alokasi Umum

523,919,948,000.00

527,471,247,000.00 0.68

620,812,328,000.00 17.70

757,056,696,000.00 21.95

757,056,696,000.00 -

c Dana Alokasi Khusus

33,410,000,000.00

11,384,100,000.00

(65.93)

19,489,600,000.00 71.20

19,052,740,000.00 (2.24)

19,052,740,000.00 -

3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

9,910,812,710.00

8,155,631,000.00

(17.71)

15,458,293,000.00 89.54

284,778,165,000.00 1,742.2

285,032,026,250.00 0.09

a Hibah

7,124,862,710.00

5,232,631,000.00

(26.56)

6,315,972,000.00 20.70

5,496,225,000.00

(12.98)

5,750,086,250.00 4.62

b Dana Darurat

-

- -

- -

- -

- -

c Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Daerah Lainnya

-

- -

- -

- -

- -

d Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

2,785,950,000.00

2,923,000,000.00 4.92

9,142,321,000.00 212.77

279,281,940,000.00 2,954.8

279,281,940,000.00 -

e Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya

-

- -

- -

- -

- -

Page 12: Paparan Penganggaran

PAD 2009-2013

1. 85 % dari Pajak Daerah (PKB, dkk)

2. 5% dari Retribusi Daerah

(akomodir semua pendapatan SKPD)

3. 4% dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

4. 6% dari Lain-lain PAD yang Sah

Page 13: Paparan Penganggaran
Page 14: Paparan Penganggaran

RENCANA PAD 2014-20181. 70 % dari Pajak Daerah (PKB, dkk)2. 13% dari Retribusi Daerah

(akomodir semua pendapatan SKPD)3. 8% dari Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan4. 9% dari Lain-lain PAD yang Sah

Mampukah??? Harus Bisa!!!

Page 15: Paparan Penganggaran

15

Page 16: Paparan Penganggaran

NO. URAIAN 2014 2015 2016 2017 2018

1 PENDAPATAN 2,343,064,224,578.94 2,579,099,695,104.86 2,839,698,948,109.99 3,127,487,314,455.00 3,445,376,775,656.31

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 993,984,880,715.43 1,108,103,639,106.10 1,235,503,894,320.04 1,377,746,405,641.35 1,536,576,581,841.46

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 864,999,198,336.00 968,799,102,136.32 1,085,054,994,392.68 1,215,261,593,719.80 1,361,092,984,966.18

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 42,256,675,531.44 45,637,209,573.96 49,288,186,339.87 53,231,241,247.06 57,489,740,546.83

1.1.3 Pendapatan Hsl Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan 37,165,585,475.04 40,138,832,313.05 43,349,938,898.09 46,817,934,009.94 50,563,368,730.73

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 49,563,421,372.94 53,528,495,082.78 57,810,774,689.40 62,435,636,664.55 67,430,487,597.72

1.2 DANA PERIMBANGAN 1,023,036,822,755.01 1,122,130,558,412.66 1,230,908,971,372.82 1,350,324,800,627.33 1,481,424,958,055.49

1.2.1 Dana Bagi Hasil pajak/Bagi Hasil bukan pajak 85,184,738,569.01 91,147,670,268.84 97,528,007,187.66 104,354,967,690.79 111,659,815,429.15

1.2.2 Dana Alokasi Umum 916,038,602,160.00 1,007,642,462,376.00 1,108,406,708,613.60 1,219,247,379,474.96 1,341,172,117,422.46

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 21,813,482,026.00 23,340,425,767.82 24,974,255,571.57 26,722,453,461.58 28,593,025,203.89

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 326,042,521,108.50 348,865,497,586.10 373,286,082,417.12 399,416,108,186.32 427,375,235,759.36

1.3.1 Pendapatan Hibah 6,292,628,002.50 6,733,111,962.68 7,204,429,800.06 7,708,739,886.07 8,248,351,678.09

1.3.2 Pendapatan Dana Darurat          

1.3.3 Dana Bagi Hsl Pajak dari Prov dan Pemda Lainya          

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 319,749,893,106.00 342,132,385,623.42 366,081,652,617.06 391,707,368,300.25 419,126,884,081.27 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Prov atau Pemda

Lainya          1.3.6 Pendapatan lainnya

         

Page 17: Paparan Penganggaran

KEBIJAKAN PENGANGGARAN

(PENDAPATAN, BELANJA,

PEMBIAYAAN)

17

Page 18: Paparan Penganggaran

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

(PERFORMANCE BUDGET)

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

(PERFORMANCE BUDGET)

SATU KESATUAN ANGGARAN

(BUDGET UNIFIED)

SATU KESATUAN ANGGARAN

(BUDGET UNIFIED)

ANGGARAN MENGIKUTI PROGRAM/KEGIATAN

(MONEY FOLLOW FUNCTION)

ANGGARAN MENGIKUTI PROGRAM/KEGIATAN

(MONEY FOLLOW FUNCTION)

OTONOMI DLM PENGELOLAAN

KEUANGAN (AUTONOMOUS

AGENCY BUDGET)

OTONOMI DLM PENGELOLAAN

KEUANGAN (AUTONOMOUS

AGENCY BUDGET)INVESTASI

PERMANEN/ NON PERMANEN

INVESTASI PERMANEN/

NON PERMANEN

AKUNTANSI BERBASIS ACRUAL

AKUNTANSI BERBASIS ACRUAL

AKUNTABILITAS:PERFORMANCE MEASUREMENT

AKUNTABILITAS:PERFORMANCE MEASUREMENT

LOCAL TAX/FEES :• CLOSE LIST SYSTEM• JENIS PDRD BARU• PERLUASAN BASIS PAJAK• DISKRESI TARIF• KEPASTIAN BAGI MASY &

DUNIA USAHA

LOCAL TAX/FEES :• CLOSE LIST SYSTEM• JENIS PDRD BARU• PERLUASAN BASIS PAJAK• DISKRESI TARIF• KEPASTIAN BAGI MASY &

DUNIA USAHA

ESENSI DAN SPIRIT REFORMASI KEUANGAN NEGARA/DAERAHESENSI DAN SPIRIT REFORMASI KEUANGAN NEGARA/DAERAH(UU NO.28/2009, UU NO.17/2003, UU NO.1/2004, UU NO.15/2004, PP NO. 58/2005)(UU NO.28/2009, UU NO.17/2003, UU NO.1/2004, UU NO.15/2004, PP NO. 58/2005)

Page 19: Paparan Penganggaran

ARAH KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH

Diarahkan kepada ketersediaan dana yang berkelanjutan dengan jumlah yang memadai. Semua potensi pendapatan semaksimal mungkin digali agar mampu memenuhi seluruh kebutuhan belanja. Sumber-sumber pendapatan yang mendukung APBD diidentifikasi dengan baik, ditingkatkan penerimaannya (intensifikasi), dan diupayakan sumber-sumber pendapatan baru (ekstensifikasi).

Page 20: Paparan Penganggaran

lanjutan

Dalam dokumen RPJMD Tahun 2009-2013 pertumbuhan rata-rata Pendapatan Daerah diamantkan pada kisaran 6% setiap tahunnya. Fokus pertumbuhan pada komponen PAD dan komponen dana perimbangan.

Tahun 2012 yang lalu, Apakah hal tersebut sudah tercapai? TARGET 2013?

Page 21: Paparan Penganggaran

ARAH KEBIJAKAN BELANJA DAERAH

• Menopang proses pembangunan yang berkelanjutan

• Ketersediaan pendanaan pelayanan dasar secara memadai

• Ketersediaan pendanaan untuk program yang menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan

Page 22: Paparan Penganggaran

Penganggaran Belanja Daerah• Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

• Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

• Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prastasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan

• Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya

Page 23: Paparan Penganggaran

• Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yang berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai sistem pelaporan yang makin akuntabel.

• Mengalokasikan kebutuhan belanja secara terukur dan terarah, yaitu:* Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor (biaya atk, listrik, telepon, air bersih, internet, dan operasional kendaraan);* Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai pelaksanaan TUPOKSI, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, pengendalian & evaluasi, dan perencanaan;* Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas, program dan kegiatan yang telah menjadi komitmen Pemerintah Daerah, dan kegiatan multi years yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada TA 2014.

Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kab/kota, belanja PNS, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kab/kota, belanja bantuan sosial dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang, bantuan sosial dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk penanggulangan serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk penanggulangan bencana.bencana.

Page 24: Paparan Penganggaran

24

POKOK PIKIRAN

PROGRAM

KEGIATAN

Page 25: Paparan Penganggaran

ARAH KEBIJAKAN PEMBIAYAAN

– SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya) bukan merupakan target pendapatan.

– Optimalisasi pelaksanaan dana bergulir sebagai bentuk investasi non permanen.

– Penyertaan modal dilakukan secara cermat dan terarah.– SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan) tahun berjalan,

apabila berjalan positif agar menambah program/kegiatan dan apabila negatif agar dilakukan pengurangan program/kegiatan yang kurang prioritas dan tidak wajib.

Page 26: Paparan Penganggaran

26

POTENSI PERMASALAHANA. Laporan keuangan daerah yang belum sesuai

keinginan (WTP).

B. Kesalahan penganggaran dalam rangka pengadaan dan pencatatan Aset Tetap.

C. Ketepatan penyusunan Laporan Keuangan masing-masing SKPD.

D. Pengelolaan dana bergulir.

E. Pengelolaan barang persediaan pada SKPD.

F. Pengelolaan pos hibah dan bantuan sosial.

Page 27: Paparan Penganggaran

27

A. LAPORAN KEUANGAN A. LAPORAN KEUANGAN DAERAH YANG BELUM DAERAH YANG BELUM

SESUAI KEINGINANSESUAI KEINGINAN(HASIL PEMERIKSAAN (HASIL PEMERIKSAAN

BPK BPK ATAS LAPORAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH) DAERAH)

Sumber: IHPS BPK

Opini 2006 2007 2008 2009

Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified) 3 4 12 15

Wajar Dengan Pengecualian (Qualified) 327 283 324 330

Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer) 105 122 115 111

Tidak Wajar (Adversed) 28 59 31 48

Jumlah 463 468 482 504 358

12

43

271

32

2010

Page 28: Paparan Penganggaran

Bagaimana Mempertahankan OpiniWajar Tanpa Pengecualian (WTP) Agar Tidak Degradasi

Bagi Semua Kepala SKPD (Sebagai Pengguna Barang):

• Adanya Komitmen dan keseriusan dalam pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) mulai dari : perencanaan kebutuhan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penghapusan bahkan sampai dengan tuntutan ganti rugi.

• Terhadap perencanaan pengadaan barang : harus dicermati antara lain: apakah sebagai barang modal; barang yang akan dihibahkan kepada pihak lain (Kab/kota, lembaga masyarakat); dan barang pakai habis (yg dapat menjadi barang persediaan)

• Memberikan perhatian dan fasilitasi sarana yang memadahi kepada Pengurus Barang, Penyimpan dan Pencatat Akuntansi, untuk membantu agar lebih: mudah, lancar dan tertib dalam pencatatan pada setiap barang (akibat adanya: pengadaan barang, mutasi barang, pemindahtanganan, dan penghapusan)

Page 29: Paparan Penganggaran

Bagaimana Mempertahankan Opini WTP Agar Tidak Degradasi (lanjutan)

Bagi Inspektorat Wilayah ( Sebagai Pengawas Internal):

• Tingkatkan keseriusan pengawasan internal dalam pengelolaan BMD yang dilakukan oleh Inspektorat terhadap Pengguna/SKPD, yang dilakukan secara periodik setiap semesteran

(karena selama ini ada kesan pengawasan barang belum dilakukan seserius sebagaimana pada pengawasan uang )

Page 30: Paparan Penganggaran

Bagi DPPKA/DPPKAD (sebagai Pembantu Pengelola Barang):• Melakukan Bimbingan Teknis (BIMTEK) dan PENDAMPINGAN

kepada pengurus barang, penyimpan barang, dan petugas akuntansi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam pengelolaan BMD, secara periodik dan berkelanjutan

• Membentuk tim terpadu untuk melakukan pencermatan dan atau penelitian terhadap pengadaan barang yang dilaporkan oleh setiap SKPD dalam hal : verifikasi, klasifikasi, penilaian BMD, kapitalisasi aset, serta barang persediaan, sehingga diperoleh hasil laporan tersebut menjadi benar sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

• Melakukan koordinasi untuk rekonsiliasi secara periodik terhadap dinamika perubahan status barang daerah pada setiap SKPD, akibat adanya pengadaan, mutasi, pemindahtanganan dan penghapusan.

• Pengembangan Simtem Informasi Manajemen Aset yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan.

Bagaimana Mempertahankan Opini WTP Agar Tidak Degradasi (lanjutan)

Page 31: Paparan Penganggaran

31

B. Kesalahan penganggaran dalam rangka pengadaan dan pencatatan Aset Tetap.

(TAHAPAN SIKLUS PENGELOLAAN BMD YANG DIPERHATIKAN)

SIKLUSPENGELOLAAN

BMD

PrencanaanKebutuhan dan penganggaran

PrencanaanKebutuhan dan penganggaran

PengadaanPengadaan

Penerimaan,Penyimpanan dan

penyaluran

Penerimaan,Penyimpanan dan

penyaluran

penggunaanpenggunaan

PenatausahaanPenatausahaan

PemanfaatanPemanfaatan

Pengamanan danpemeliharaan

Pengamanan danpemeliharaan

penilaianpenilaian

penghapusanpenghapusan

pemindahtangananpemindahtanganan

Pembinaan,Pengawasan dan

pengendalian

Pembinaan,Pengawasan dan

pengendalian

pembiayaanpembiayaan

TuntutanGanti rugi

TuntutanGanti rugi

Page 32: Paparan Penganggaran

C. Ketepatan penyusunan Laporan Keuangan masing-masing SKPD

Psl 17 UU 17/03 mengamanatkan bahwa SKPD menyusun laporan keuangan yg t.d. Neraca, LRA, dan CaLK

Penyusunan Laporan keuangan tersebut tidak perlu harus dikerjakan sendiri tidak perlu unit akuntansi SKPD

Proses penerbitan SPP dan SPM tetap di SKPD Semua pencatatan akuntansi dilakukan hanya di PPKD/BUD, termasuk

pencatatan untuk transaksi SKPD Semua dokumen pendukung pencatatan akuntansi disimpan di

PPKD/BUD Secara periodik, PPKD menerbitkan Laporan keuangan Pemda dan

Laporan keuangan SKPD-SKPD Laporan keuangan SKPD ditandatangani oleh Kepala SKPD

ADA KETERGANTUNGAN WAKTU TERHADAP SEMUA SKPD

Page 33: Paparan Penganggaran

33

SKPD teknis bertugasSKPD teknis bertugas membina, mendampingi dan mengawasi membina, mendampingi dan mengawasi serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan pengembalian serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan pengembalian Dana Bergulir.Dana Bergulir.

Kepala SKPD teknis wajibKepala SKPD teknis wajib melaporkan pelaksanaan dana bergulir melaporkan pelaksanaan dana bergulir kepada Kepala Daerah, berdasarkan laporan bulanan dan laporan kepada Kepala Daerah, berdasarkan laporan bulanan dan laporan akhir tahun dari Kelompok/ Koperasi.akhir tahun dari Kelompok/ Koperasi.

Tata cara penyusunan laporan keuangan dari Kelompok/ Koperasi Tata cara penyusunan laporan keuangan dari Kelompok/ Koperasi diatur dalam Keputusan Kepala SKPD teknis/Kepala Dinas diatur dalam Keputusan Kepala SKPD teknis/Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan AsetPendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset selaku PPKD. selaku PPKD.

DPPKA/DPKAD selaku PPKD bertugas melaporkan pengelolaan DPPKA/DPKAD selaku PPKD bertugas melaporkan pengelolaan Dana Bergulir kepada Kepala Daerah.Dana Bergulir kepada Kepala Daerah.

D. Pengelolaan dana bergulir.

Page 34: Paparan Penganggaran

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat

Dana Bergulir:•Kelompok pengeluaran pembiayaan;

•Jenis penyertaan modal/ investasi;

•Obyek dana bergulir ; dan

•Rincian obyek dana bergulir kpd kelompok masyarakat penerima.

Dana Bergulir:•Kelompok pengeluaran pembiayaan;

•Jenis penyertaan modal/ investasi;

•Obyek dana bergulir ; dan

•Rincian obyek dana bergulir kpd kelompok masyarakat penerima.

Page 35: Paparan Penganggaran

35

Sistem pengelolaan barang persediaan digunakan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan barang di SKPD.

Persediaan merupakan aset yang berwujud: Barang atau perlengkapan (Barang atau perlengkapan (suppliessupplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan ) yang digunakan dalam rangka kegiatan

operasional pemerintah. operasional pemerintah. Bahan atau perlengkapan (Bahan atau perlengkapan (suppliessupplies) yang digunakan dalam proses produksi) yang digunakan dalam proses produksi.. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan

kepada masyarakat. kepada masyarakat. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam

rangka kegiatan pemerintahanrangka kegiatan pemerintahan..

E. Pengelolaan barang persediaan pada SKPD.

Page 36: Paparan Penganggaran

36

Berpedoman pada Permendagri 32 Tahun 2011/39 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos

Meliputi penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD.

F. Pengelolaan pos hibah dan bantuan sosial.

Page 37: Paparan Penganggaran

Sekurang-kurangnya harus berdasar atasSekurang-kurangnya harus berdasar atas:

Peruntukan secara spesifik telah ditetapkan;Tidak wajib dan tidak mengikat;Bersifat sementara dan tidak terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;Memenuhi persyaratan penerima hibah.

KRITERIA

KRITERIA

PEMBERIANPEMBERIANHIBAHHIBAH

PEMBERIANPEMBERIANHIBAHHIBAH

PEMBERIANPEMBERIANBANSOSBANSOS

Page 38: Paparan Penganggaran

LAMPIRAN IIILAMPIRAN III

KDHKDH

SKPD TERKAIT

SKPD TERKAIT

TAPDTAPD

REKOMENDASIREKOMENDASI

PERTIMBANGANPERTIMBANGAN

USULAN TERTULISUSULAN

TERTULIS

DPRDDPRD

KUA/PPASKUA/PPAS

RAPBDRAPBD

KEP KDH (NAMA2 PENERIMA)

KEP KDH (NAMA2 PENERIMA)

DOKUMEN PENCAIRAN HIBAH

DOKUMEN PENCAIRAN HIBAH

PERDA APBDPERDA APBD

NPHDNPHD

DIBAHAS BERSAMA

PERSETUJUAN BERSAMA

PERSETUJUAN BERSAMA

TRANSFER

EVALUASI

PROSES PEMBERIAN HIBAH 2014

DIBAHAS BERSAMA

CALON PENERIMA

HIBAH

CALON PENERIMA

HIBAH

PERKDH APBD

PERKDH APBD

Page 39: Paparan Penganggaran

LAMPIRAN IIILAMPIRAN III

KDHKDH

SKPD TERKAIT

SKPD TERKAIT

TAPDTAPD

REKOMENDASIREKOMENDASI

PERTIMBANGANPERTIMBANGAN

USULAN TERTULISUSULAN

TERTULIS

DPRDDPRD

KUA/PPASKUA/PPAS

RAPBDRAPBD

KEP KDH (NAMA2 PENERIMA)

KEP KDH (NAMA2 PENERIMA)

DOKUMEN PENCAIRAN BANSOS

DOKUMEN PENCAIRAN BANSOS

PERDA APBDPERDA APBD

DIBAHAS BERSAMA

PERSETUJUAN BERSAMA

PERSETUJUAN BERSAMA

TRANSFER/TUNAI

EVALUASI

PROSES PEMBERIAN BANSOS YANG DIRENCANAKAN 2014

DIBAHAS BERSAMA

CALON PENERIMA

BANSOS

CALON PENERIMA

BANSOS

PERKDH APBDPERKDH APBD

Page 40: Paparan Penganggaran

KDHKDH

SKPD TERKAIT

SKPD TERKAIT

REKOMENDASIREKOMENDASI

USULAN TERTULIS /SRT KETERANGAN PEJABAT YG BERWENANG

USULAN TERTULIS /SRT KETERANGAN PEJABAT YG BERWENANG

REKAPITULASI PENYALURAN

BANSOS ( 5 JAN TH BERIKUT)

REKAPITULASI PENYALURAN

BANSOS ( 5 JAN TH BERIKUT)

DOKUMEN PENCAIRAN BANSOS

DOKUMEN PENCAIRAN BANSOS

TRANSFER/TUNAI

EVALUASI

PROSES PEMBERIAN BANSOS YANG TIDAK DIRENCANAKAN 2014

CALON PENERIMA

BANSOS INDIVIDU/KEL

CALON PENERIMA

BANSOS INDIVIDU/KEL

PPKDPPKD

NAMA PENERIMA DAN BESARAN

NAMA PENERIMA DAN BESARAN

DPRDDPRD

PENGAWASAN

Page 41: Paparan Penganggaran

BELANJA LANGSUNG JENIS BELANJA BARANG DAN JASA

OBJEK BELANJA:

1.HIBAH BARANG/JASA YG AKAN DISERAHKAN KPD PIHAK KETIGA/MASY

2.BANSOS BARANG YG AKAN DISERAHKAN KPD PIHAK KETIGA/MASY

3.BARANG & JASA LAINNYA

BELANJA LANGSUNG JENIS BELANJA BARANG DAN JASA

OBJEK BELANJA:

1.HIBAH BARANG/JASA YG AKAN DISERAHKAN KPD PIHAK KETIGA/MASY

2.BANSOS BARANG YG AKAN DISERAHKAN KPD PIHAK KETIGA/MASY

3.BARANG & JASA LAINNYA

BELANJA TIDAK LANGSUNG

JENIS BELANJA:

1. BELJ. PEGAWAI

2. BELJ. BUNGA

3. BELJ. SUBSIDI

4. BELJ. HIBAH

5. BELJ. BANSOS

6. BELJ BAGI HASIL

7. BELJ .BANTUAN KEUANGAN

8. BELJ .TDK TERDUGA

BELANJA TIDAK LANGSUNG

JENIS BELANJA:

1. BELJ. PEGAWAI

2. BELJ. BUNGA

3. BELJ. SUBSIDI

4. BELJ. HIBAH

5. BELJ. BANSOS

6. BELJ BAGI HASIL

7. BELJ .BANTUAN KEUANGAN

8. BELJ .TDK TERDUGA

BELANJA OPERASI

1.BELJ. PEGAWAI

2.BELJ. BARANG

3.BELJ. BUNGA

4.BELJ. SUBSIDI

5.BELJ. HIBAH

6.BELJ. BANTUAN SOSIAL

LRA SKPDLRA SKPDLRA SKPD

KONSOLIDASILRA SKPD

KONSOLIDASILRA PEMDA

KONVERSI (SAP)LRA PEMDA

KONVERSI (SAP)

Page 42: Paparan Penganggaran

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA MENJALANKAN KEBIJAKAN DAN SISTEM PENGELOLAAN KEUDA

1. Tiap SKPD belum secara keseluruhan melakukan sinkronisasi dokumen perencanaan (RPJM-RKPD-KUA-PPAS) sehingga program dan kegiatan yang dituangkan dalam RKA-SKPD tiap tahun itu-itu saja sehingga program dan kegiatan yang dilakukan belum mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKPD-KUA-PPAS;

2. Keterbukaan dan kebesaran hati disetiap SKPD belum terbentuk sehingga tetap memaksakan diri setiap tahun anggaran naik walaupun SKPD bersangkutan tidak mendukung secara langsung tema dan sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam tahun berkenaan;

3. Tenaga teknis disetiap SKPD (akuntan, tehnik sipil, penilai aset) belum mencukupi sehingga menghambat proses desentralisasi pengelolaan keuangan daerah di SKPD;

Page 43: Paparan Penganggaran

Lanjutan …

4. Ketentuan tentang pengelolaan keuangan di daerah sering berganti sehingga membingungkan;

5. Saran dan pendapat dari TAPD kurang mendapat respon positif dari SKPD (contoh : setiap penyusunan dan perubahan APBD selalu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu oleh Ketua TAPD namun kriteria-2 yang disampaikan sering diabaikan);

6. Evaluasi RAPBD oleh Depdagri kurang mempertimbangkan kondisi riil daerah (contoh : masih adanya intervensi terhadap pengalokasian belanja di tiap-tiap kode rekening dan hal-hal teknis lainnya);

7. Anggota TAPD teknis (TAPD paijo!) belum semuanya satu suara dalam memberikan bimbingan kepada SKPD sehingga membingungkan SKPD.

Page 44: Paparan Penganggaran

8. Keterbatasan tenaga akuntan di tiap SKPD, padahal SKPD diwajibkan menyusun laporan keuangan berdasarkan SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH;

9. Egoisme Bidang dan Subbidang di SKPD, sehingga program dan kegiatan atas selera pribadi serta sarat dengan belanja yg bersifat penunjangan. Contoh : setiap lembar DPA selalu ada honor tim, lembur, perjalanan dinas;

Lanjutan …

Page 45: Paparan Penganggaran

&