Top Banner
9

PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

Mar 03, 2019

Download

Documents

duongthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya
Page 2: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

PANGKAJAJURNALAGAMA HINDU

PROGRAM PASCASARJANAINSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

PENANGGUNGJAWABDr. Drs. Ketut Sumadi, M.par.

PEMIMPINREDAKSIDr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani. M.pd

REDAKTUR PELAKSANADr. Dra. IdaAlu Tary puspa, S.Ag., M.par

ANGGOTA DEWAN REDAKSIProf. Dr. Dewa Komang Tantra, M.Sc. (IKIp Singaraja)

Drs.I Ketut Dondeq M.Ag., ph.DDr. I Made Suastika, SU (L|NUD Denpasar )Prof. Dr. Bernard Adeney Risakota @nnffbVj

Prof. Dr. Alef Theria Washim (UIN Sunan Kalijaga)Dr. Irwan Abdullah (UGM)

Dr. Arqom Kuswanjono, MA (UGM)Dr. Maragaretha (UI)

PENYUNTING BAHASADr. Made Iwan Indrawan Jendra, SS., M.Hum

Gek Diah Desi Sentana, SS., M.Hum

SEKRETARIATDr. Drs. I Nyoman TemonAstawa, M.pd

Dr. Dra. Ni Nyoman perni, M.pdDr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag

Dr. NiKomang Sutriyanti, S.ag., M.fa.ftI Ketut Sujaya, SE

Alamat Redaksiprogram pascasaqjana

Institut Hindu Dharma Negeri DenpasarJl. Kenyeri No. 57, Denpasar, felp./fax: (ti:Of ) ii:2ggl

Terbit : Dua kali setahun

Page 3: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

DAF'TAR ISI

K-ATA PENGANTAR ........................ lll

SARASWATI PUJA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA UMAT HINDUOleh Wayan Sayang Yupardhi

\JARAN TRI HITA KARANADI SEKOLAH MENENGAH KEJURUANNEGEzu 3 TABANANOleh I Gede Putu Surdiasa 7-20

PERAN GURU NABE DALAM UPACARA DIKSAOleh Ida Ayu Tary puspa

..21-29

.{JARAN LONTAR TUTUR BHUWANA MAHBAHDALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU DI BALIOleh Ketut Sumadi 30-43

SWADHARMA PANDITA DALAM TEKS AGASTYA PARWAOleh [da Bagus Bram Subrahmaniam Saitya ... 44_49

\'{ENINGKATKAN MOTIVA SI BELAJA R SISYA MELALUIP EMB ELAJARAN HIPNOTI S DI KOMLINITA S BRAHMAK LINTA DENPA SAROleh I Putu Suweka Oka Sugiharta .................. 50_64

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP PENDIDIKANGENERASI MUDA HINDUOleh Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani

\ILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM UPACARA MEPRANIPADAHARI PANGERUPUKAN DI DESA PAKRAMAN KENDERANOleh Ni Kadek Sri Maryawati.............. 7 t-84

8s-89

TRANSFORMA SI MANUSA YAJNA KAJIAN TEO-ANTROPO LOGIDI DESA SIBANGKAJAOleh I Nyoman Miarta Putra ..........

PEDOMAN BA; PL,NULIS UNTUKJURNAL AGAMA HINDU PANGKAJA

t-6

BUDAYA BELAJAR SEBAGAI PROSES PERUBAHAN TINGKAH LAKUOleh I Gusti Ayu Riesa Mahendradhani

65-70

90-97

98- I 00

1V

I

Page 4: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

SARASWATI PUJA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMAUMAT HINDU

Oleh Wayan Sayang Yupardhi

lBSTRACTIn Bali, Saraswati is known as a manivestation of The God and also as the creation of

-:ittc'es. The God is worshped as Saraswati Godes to give science always to His/Her.followers,-cttuts€ human being without science their live would be nonsense. They who reincarnated' ,,,

'u.sand times in the world they do not knou, where they are come front, where they want to go,;:,,''r /ong they are in the world, and last but not least where they are should go. Bhagawad Gita': 3 3 said that to do holy worship trough science is better than that holy worships throughworld',:,tterials. Hindu men in Bali in order to do worship to Saraswati Godes they did it in.form ofr:n'uswati Holy Day. "Sang HyangAji Saraswati" is symbolized on letter or "aksara" (Sanscrit.',;rtgtrage) means unchangeable all the time. O.ffering is olfered in the morning up to mid afternoon

's'cthuic" time to do ritual) for whorshiping Saraswati Godes and a long that time reading and

". t'iting are rested to avoid something unexpexted things i.e. letter turn off (event unconsciousness).

TJtat time is usedto meditate, "yoga semadi" according to each capability, self corrections ini tt't{er to understand sciece and etic in using the letter. After mid day is allowed to read. But, at itsttightleaders of Hindureligionsuggestedtolearnholybooks, hymne and "SambangSamadhi".

But, Saraswati Godes in India is visualized and prayed in.form of pictures and statutes

in tomples since hundred years ago, and then they were brought to Boli by marchans or Balitpiritualists who visited ("tirtayatra") India recently. Those appearences in Bali are worshipedin houses or schools, "ashram" (spiritual dormetories), and ffices base on Hindu. The pictureor the Saraswati satute qf India are drowed sit down and stand up versions on gheese and lothus(''padma"). There are other versions too where the Sarasla)ati Godes standing up on the lothusund at booth left and right sides of the Saras**ali Gods there are geese and peacockrespectively.Dffirences of those versions are not become problems of Hindu people in Bali, everything isaccesepted due to it capital bases were on "Sathyam", "Sivan7", and "Sundarant" which are

perfect and harmony, so that the Saraswati Godes appears very beautful, charismatic as arepresentative of sience interests and astonish to human live in the world. From those explanationsabove can be cgncluded that the Saraswati worship in Bali versus India that their implementationsare not sesame, but their escencies are sesame i.e. to guard, to reare, and to implentent science

broadly to poduce high quality of human being; 2). to make conscious of human being thatwithout science his/her live is nonsense.

Keywords: Saraswati, Science, Visualization, Human Quality

I. PENDAHULUANDalam berbagai lontar di Bali, Dewi Saraswati dikenal sebagai menifestasi Tuhan

Saraswati disabfi Hyong Hyaning Pangeweruh sebagai pencipta ilmu pengetahuan. Baliau(Wiana, 2010 15). Bagi umat Hindu di Bali, dipuja sebagai Dewi Saraswati agar selalu

r&x

Page 5: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

PANGKAJA, VOLUME 20 No. 1, MARET 2017 ISSN 1412-7474

memberiilmupengetahuankepadaumat-Nya, mempraktekkan kebenaran dan cinta-kasihkarena manusia tanpa ilmu pengetahuan terus-menerus, karena cinta-kasih itu sendirihidupnya sia-sia bagaikan besi rongsokan. Para adalahTuhan (Buntoro, 1977: 163) disampingrsi (orang suci) selalu menganjurkan agar mempraktekkandisiplinyangditunjukkanolehmanusia selalu mencari ilmu pengetahuan sikap mental dan moral yang membaja untukuntuk menyertai hidupnya semasih hidup di menghasilkanpengendaliandiridankebiasaandunia ini. Istilah kerennya "belajar seumur positif yang dilakukan (Yupardhi, 2004:3).hidup". Hari Raya Saraswati dirayakan oleh

Dalam agamaHindu disebutkan bahwaHari Raya Saraswati adalah hari pemujaanTuhan sebagai Dewi Saraswati yang merupakansakti Dewa Brahma yang berfungsimenciptakan sesuatu berdasarkan ilmupengetahuan. Tanpa ilmu pengetahuandinamika kemampuan cipta manusia menjadirendah dan tidak menentu. Agama. ilmupengetahuan dan seni tidak bisa dipisah-pisahkan dalam kehidupan nyata manusia didunia ini. Ketiganya itu sangat berguna dalammeningkatkan kualitas hidup. Para ahli agama,pendidikan, dan ilmu pengetahuan mangatakanbahwa agama berfungsi untuk mengarahkanhidup. ilmu pengetahuan untuk memudahkanhidup, dan seni untuk menghaluskan hidup.Namun demikian, manusia yang sudah beribu-ribu kali bereinkamasi ke dunia ini ia tidak tahudari mana asalnya, mau ke man4barapalamadi dunia ini, dan pada akhirnya menuju kemana(Wiana, 2010:2).

Agama Hindu yang dikatakan agamabumi, umat mestinya bersyukur. Mengapa?Karena, apa-apa yang tidak membumi. cepatatau lambat akan sirna. Agama Hindu yangmembumi ini dilandasi oleh suatu filosofi yangsudah berurat-ferakar yakni Sathyam, Sivam,Sundaram dengan Weda (wah1,u Tuhan melaluiRsi-Rsi Agung/intuisi) sebagai kitab suci-nya,tidak perlu di ragukan akan eksistensinyasepanj ang j aman. Tak pemah disebutkan bahwarahmatTuhan hanya diperuntukkan bagi kelas,bangsa atau orang-orang tertentu (termasukagama-agama tertentiu saja). Seluruh dunia dariyang paling terkebelakang sampai yang palingmaju, seluruhnya berhak atas rahmat-Nya.Untuk memperoleh rahmat ini harus

2

umat Hindu dengan tujuan: 1). menjaga,memelihara, dan mengimplementasikan seluas-luasnya ilmu pengetahuan yang telah diperolehuntuk melahirkan manusia yang berkualitas; 2).menyadarkan manusia bahwa tanpa ilmupengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dantidak berarti.

Kalau Hari Raya Saraswati benar-benardiperhatikan, dicermati, dianalisis arti danmaknanya dengan baik dan benar akan sangatbermanfaat bagi umat, karena perpaduanlandasan filosohs Sathyam, Sivam, Sundaramdalam kehidupan nyata sehari-hari dapatmendorong hidup dinamis dan harmonis untukmencapai tujuan hidup tertinggi yaknijagadhita ya chaiti dharma.

II. PEMBAHASANSaraswati dalam konteks mitologi

adalah sebutan Dewi yang ditujukan pada SaktiDewa Brahma. Di dunia nyata, apasesungguhnya sakti itu? Sakti adalah sebuahkekuatan berr.vujud, misalnya orang yangbanyakpun,va ilmu dan berkarya sesuai denganbidang ilmu i,ang dimiliki disebut orang sakti.Dengan demikian, benar adanyabahwa secaraniskala Dewa Brahma adalah pencipta ilmupengetahuan spiritual mau pun non-spiritual,tetapi dalam hal ini Dewi Saraswati-lah aspekpenciptanya.

Manusia irang dilengkapi denganwiweka oleh Sang Hyang Widhi kalaudigunakan untuk memilah-milah sepatutnyadapat memberdayakan ilmu pengetahuan iniuntuk hidup lebih mandiri dan tidak selalutergantung dari orang lain dalam mewujudkanhidup bahagia dan harmonis dengan semua

Page 6: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

-.1-{

lsi hrdiriringrlehrtuk

aanI

'nar

Janrrat

,]un'{inl

patr{-lk

ini

l

r .i -^TI PUJADALAM KEHIDUPAN ....(Wayan Sayang Yupardhi, 1-6)

rleh

rge.

"t&s-

rleh

:lr.nlUJan

.::e1iknya, ilmu pengetahuan yang: -:-.:h tidak boleh disentuh/dipelajari

" "- " - l.r.;rimatkan, sia-sialah hidup ini. Apa

. - - --r-:. diperbuat oleh manusia tanpa ilmu"' . .. *'-.:n? Tidak ada, walaupun ada dalam

. ' :irrentu, tetapi tidak bernilai dan--

" - ,:. :ebar"isampah masyarakat. Seorang

" j U rru rohani, Satya Narayana* . - -:::kan bahwa manusia harus

:itaskan mecari dan menggali ilmuI : - -.;.:rtuan sedalam-dalamnya melalui- ,'"-.=*r pendidilan formal maupun non-formal"- *'. ::kal melayani dan mengasihi semua-- - -"\ , \e/'r'e all love all)yangsesungguhnya

. --.r.rsin tugas utamamanusiahidup di muka'---. :t-.

S astra Hindu (Agni Purana)-. " "butkan bahwa ada dua jenis ilmu:;-*:if,lruan yaitu Vidya dan Apara Vydia.

" -; itr-r tidak lain adalah pengetahuan* - -r-..lnoil sekaligus dengan kerohaniannya,-',.?:. )1ta'a Vidya adalah ilmu pengetahuan.-_- berkaitan dengan ciptaan Tuhan dengan

,:*:i.r aspeknya. Dalam Bhagawad Gita" .' ) t tt ntotreda) bab IV.33 (Darmayasa, 2013 :

: -: r menyatakan bahwa melakukan:,::s.mbahan suci melalui ilmu pengetahuan::-,-lh lebih baik daripada persembahan-:,= :s :mbahan suci melalui harta benda. Artinya,::rsembahan (yadnya) ilmu pengetahuanr.;'nrpLrnlai posisi tertinggi di antara: - :sembaha-persembahan lainnya. Namun,,:ru pengetahuan yang diperoleh dalam

:.rbagai bidqgs ilmu bila tidak diterapkan: : I am kehi dupan merrnasyarakat sehari-hari d i:r.lna pun berada akan menjadi mandul.::baliknya, bila ilmu pengetahuan yangiinriliki diimplemantasikan pada masyarakatsesuai kebutuhan memberikan sumbangan:trsitif baik duniawi maupun non-duniawiibarat seekor lembu menyusui (susu : ilmurengetahuan) anaknya (manusia), dimanalembu itu memberikan susunya kepada anaknyaasar anaknya bisa tumbuh dan berkembangdengan baik sesuai tahapannya. Dalam siklus

kehidupan manusia di dunia ini, manusia tidakbisa dipisahkan dengan ternak, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lainnya, karena di sinimanusia berfungsi mengelola ternak dantumbuh-tumbuhan dengan baik dan benar agar

dapat berproduksi dan bereproduksisesuaisesuai harapan. Demikian pula ternak dantumbuh-tumbuhan, mereka yang telahdipelihara dengan baik oleh manusia, dengan

tulus berkorban untuk kepentingan/kehidupanmanusia baik untuk diolah jadi makanan,hiasan, ritual, maupun yang lainnya.

Umat Hindu di Bali memuja DewiSaraswati dalam wujud hairaya (bahasa Bali:rerainan Saraswati). Sang Hyang AjiSaraswati disimbulkan pada huruf atau aksarcr

(bahasa Sansekerta) yang berarti absolut/abadisepanjang masa. Makna filosofis aksara rnisangat tinggi yaitu untuk menyebarkan sabda

Hyang Widhi (Tuhan) yang merupakankebenaran mutlak. Konsekwensinya, aks ara rtutidak boleh digunakan untuk hal-hal yang tidakpatut, karena menyebabkan manusia semakinterpinggirkan dari sabda Tuhan yang kekal-abadi itu (Wiana,2010: 16).

Di Bali setiap hari raya termasuk hariraya Saraswati dilakukan setiap 2l0hanlenambulan kelender Bali (berdasarkan wuku) yangjatuh pada hari Sabtu Umanis, wukuWatugunung. Pada saat itu, berbagai pustaka

baik yang berkaitan dengan agama, spiritual,exact, dan sebagainya dibersihkan kemudiandikumpulkan sebagai lambang s t ana pemq aan

Dewi Saraswati. Namun, bagi yang sudahpunya tempat khusus dimana semua pustaka

disusun rapi dan bersih, upacara bantenSarawati yang terdiri atas daksina,beras wangiyang dilengkapi denganair kumkttman (bahasa

Bali) dihaturkan di sana. Pembuatan bantenSaraswati khususnya bagi yang sibuk, tidakpunya waktu untuk mejejahitan, mereka belidi pasar (seiring kemajuan teknologi). Bantendihaturkan pada pagi sampai tengah hari (waktupagi sampai tengah hari bermakna satwikauntuk n-relakukan yadnya) untuk memuja Deu'i

)girkti

pa

nhnq

laniti.ilanua1.

ek

an

au

]ainirlu

an

ua

J

I

Page 7: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

PANGKAJA, VOLUME 20 No'1, MARET 2017

Saraswati dan selama itu kegiatan membaca

dan menulis diistirahatkan untuk tidak

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

mlsalnya mematikan aksara (walau tidak

sengaja). Saat itu dipakai untuk merenung, yoga

r"rruii-(Pemerintah Propinsi Bali, 2003: 71)

sesuai kemampun, melakukan evaluasi diri

dalam memaknai ilmu pengetahuan dan

beretika dalam penggunaan aksara'

Setelah lePas tengah hari

diperkenankan membaca' Sedangkan pada

*ulu- harinya, sudah sering pemuka agama

Hindu menyarankan untuk melakukan malam

sastra dan sambang Samadhi, tetapi secara

umum belum banyak yang melakukan, karena

ada kecenderungan lebih suka ke tempat-

tempat hiburan legal maupun illegal atau

menonton TV semalam suntuk Yang

sesungguhnya ini sudah keluar dari arti dan

rnuknu Sutaswati itu sendiri' Mari mencoba

untuk menanalisis hal ini, apa makna dari

ketimpangan ini. Sebuah perayaan (hari raya)

tidak tisa lepas dari tiga hal yang mendukung

sebuah keberhasilan baik jasmani mau pun

rohani dalam hidup ini yaitu agama' ilmu

pengetahuan , dan seni' Kalau ketiganya

t.rri.r"rgi dengan baik dan tepat, manusia

tinggal menunggu hasil yang dinanti-nanti'

,.Jurgkut kalau sebaliknYa, maka

kesengsaraan sudah menunggu di gerbang

penderitaan. Contoh, padajaman Kali sekarang

ini orang yang menyalahgunakan agama dan

ilmu pengetahuan tidak bisa ke luar dari hukum

karma phala (siapa yang menebar ia yang

menuai) Demukian juga seni dengan konsep

Sathyam (kebenaran), Siv am (kesucian)'

Sundoro* (keindahan) bila tidak berhasil

meluluhlantakkan kesenangan-kesenangan

sensual (hawa nafsu) maka seni itu ibarat

sebuah bom watktu, tinggal menunggu kapan

meledaknya. Di sanalah seni itu kehlangan

taksu-nya. tidak ada lagi orang yang

menghiraukannYa.

ISSN 1412-7474

Bali sudah terkenal di seantero dunia

dengan sebutan Pulau Seribu Pura, karena

,..u.u empiris di Bali memang terdapat ribuan

Pura. Namun" sepanjang pengalaman penulis

tidak pernah mendengar atau melihat di Bali

ada Pura khusus untuk pemujaan Dewi

Saraswati yang juga sering disebut Sang Hyang

d i Saraswati. laAi, bagaimana Dewi Saraswati

di puja tanpa ada pelinggih atat tempat suci-

NVui Berdasarkan pengalaman penulis' umat

Hindu kebanyakan melakukan Saraswati puja

di rumah masing-masing di lingkungan

tumpukan buku-buku yang dihaturkan banten

Saraswati. Apa boleh melakukan puja di luar

tempat suci yang merupakan suatu sarat bagi

,rut, ug*atahwaharus memiliki tempat suci

untuk iemrja Tuhan? Boleh-boleh saja (sah-

sah saja), tergantung dari entegkengh (bahasa

Bali), dan ugu^u Hindu mengajarkan bahwa

Tuhan ada di mana-mana'

Bagaimana sejarahnya sampai tidak ada

petinggihatau Pura untuk melakukan Saraswati

puja,"ianti di bagian berikut tulisan ini akan

iij.iutt un. Sesungguhnya, tidak. perlu

aii.rroutt urr lagi hal itu, kalau sudah tulus hati

dan lascarl,o. Alu^ semesta ini adalah

per"wujudan Tuhan dalam tatarandunia sekala

ia""iu empiris) sehingga di mana saja Beliau

bisa dipu.1a. Kalau ada sekala pasti ada niskala

(seiring i"rgun konsep ruabineda)' Dalam

iutururidmti niskala, Tuhan dapat dirasakan

melalui getaran/vibrasi dalam diri masing-

masing di mana pun berada' Besar-kecilnya

vibraslyang dapat dirasakan tergantung dari

kepekaan dan tingkatan spiritual yang dimiliki'

Menurut Sivanand a (1997 : 42)' sejarah

keagamaan dunia menyatakan bahwa dari

jamun dahulu kala India telah menjadi kampung

halaman agama-agama (termasuk agama

Hindu). pewi Saraswati yang divisualisasikan

berwujud gambar dan patung yang awalnya

berasal dari India, kemudian di bawa ke Bali

oleh para pedagang atau spiritualis Bali yang

berkunj ung (t ir t ay atr a) ke India p ada beberapa

i:

:i

Page 8: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

--l-{

unia:enaIuan

rulis

Balieri'iangivati

uci-matlujagan

7tetl

luarragi

;uci;ah-

IASA

l\\-a

ada

ratikan

r1u

latilahaluiauulct

anl(an

ng-

1]alariiki.raliarimg

ma

ianIlaiali

mg

Ipa

' :.:. 1.\\\ {rI PUJADALAM KEHIDUPAN ....(wayan Sayang Yupardhi, 1-6)

" ." -.. ',:irun vang lalu sampai kini. Belakangan- .';:,\ ujudan tersebut dipuja di rumah-rumah; - - liberapa sekolah, ashram, dan kantor yang-: ---::is Hindu. Pemujaan gambar dan patung, . :.lras\\'ati di Bali baru dilakukan sejak

- - - -:,::ir puluh tahun belakangan ini. semenjak

. *:-'-', -r transaksi gambar dan patung tersebut. - :r; India dan Indonesia khususnya Bali.\ ; -,;r--.rm\'&. tidak ada kesalahan apa pun dalam:,: -' -:.r.rn patung, bila manusia dapat /mampu*' ;: ;lpatkan Tuhan dan atribut-atribut-Nyar---r r.rtuflg tersebut. Manusia harus mampu

- -: :re Dvodari atman yangadadi balik patung

r::.. ikalau tekun dan disiplin melakukan- . r"r,r./) merasakan kehadiran Tuhan dalam:-:-.1 nama, bentuk, dan wujud (termasuk

-: :: patllng tadi). Tentunya hal ini tidak: .-.rrapkan berlajut terus selamanya. Ke- - : -1:nYa. manusia harus meningkatkan bentuk:::rri3ann-va ke tingkatyang lebih tinggi sfep- .;il) (tahap demi tahap) untuk dapat-::riSir19 teguh pada Brahman yang tidak-,":::i:ibut. tanpa wujud, meresapi segalanya,- ::ri3tsSi ruang dan waktu (Brahman tak- i-.1\ l-

\\'aiau dalam kitab Weda tidak ada

r;rr', it33n untuk memuja patung, tetapi kitab-. .:: Purana dan Agama memberikan uraian

-i"-rn{ pemujaan patung di rumah maupun di. .-. -iuil. Pemujaan patung tidak khusus bagi:r.::lu Dharma saja. Orang di seluruh dunia,

" :-:ili beberapa orang yogin dan akhli weda,:: r-.-r3r1\'o merupakan pemuja patung. Mereka--.-::bavangkan beberapa gambaran lainnya:-,.,::n pikiran mereka (Sivananda, 1997 : 114).'.:::bar atau patung Dewi Sarasu,ati India ini

- *rnrbarkan duduk danadapulaversi berdirir. .r:.is angsa dan bunga teratai @adma). Ada

." *-, r'ersi lainnya Dawi Saraswati berdiri di atas

^-.r-{a teratai dan di sebelah-menyebelahnya,i-: :nqsa dan burung merak. Perbedaan versi:. ridak pernah menjadi masalah, semua

:-:-jalan apa adanya, karena modal dasamya

Sathyam, Sivam, Sundaram sangat pas dan

harmonis, sehingga visualisasi Dewi Sarasr,vati

tersebut kelihatan sangat cantik (bukankecantikan fisik yang merangsang libido), tetapi

kecantikan yang mencerminkan kewibawaanyang mempresentasikan ilmu pengetahuan itusangat menarik dan mengagumkan bagikehidupan manusia di dunia ini.

Selanjutnya daun lontar (cakepan) danjapamala yang dibawa Dewi Saraswati yang

masing-masing melambangkan ilmupengetahuan yang tiada habis-habisny a dan alat

untuk ber-iapa (mengulang-ulang namaTuhan). Semakin sering ber-japa semakin suci

hati dan pikiran. Sedangkan Wna (rebab),

bunga teratai, angsa, dan burung merak secara

berturut-turut adalah lambang ilmupengetahuan mengandung keidahan seperti

suara rebab, lambang kesucian ilmupengetahuan dan alam semesta dengan asta

dala-nya sebagai stana Hyang Widhi,lambangkemampuan memilah-milah mana yang patut

dan mana yang kurang/tidak patut, dan lambang

kewibawaan. Sungguh luar biasa betapaluhurnya filsafat dan cara pemujaan Hindu ini.Ia tidak berhenti pada pemujaan patung saja.

Para sadhaka tahap demi tahap diarahkanmenuju yang lebih tinggi dari bhakti dan

Samadhi atau penyatuan melalui pemujaan

patung. Walaupun ia memuja patung, iamembayangkan Tuhan yang meresapisegalanya di depan mata batinnya (Sivananda,

1997 124). Maksud semua ini adalah agar

manusia memburu terus-menerus ilmupengetahuan itu untuk melayani manusia dan

persembahan kepada Hyang Wdhi. Manusiayang melupakan ilmu pengetahuan tidakmemancarkan sinarny a bagatkan s emprongmeperada (sesonggan Bali) kejelekan (tidak

berpengetahuan) ditutupi dengan hal-hal yang

dapat membuat orang lain terkagum-kagummelihatnya.

Page 9: PANGKAJA - simdos.unud.ac.id · pengetahuan hidup ini kering, lumpuh, dan tidak berarti. Kalau Hari Raya Saraswati benar-benar diperhatikan, dicermati, dianalisis arti dan maknanya

PANGKAJA, VOLUME 20 No. 1, MARET 2017

III. PENUTUPDari uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa Saraswati puja di BaIi versus Indiapelaksanaannya tidak sama, tetapi esensinyasama yaitu 1). menjaga, memelihara, danmengimplementasikan seluas-luasnya ilmupengetahuan untuk melahirkan manusia yangberkualitas ; 2). meny adarkan manusia bahwatanpa ilmu pengetahuan hidup ini sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

Buntoro, Retno. 1997. Kebenaran KebajikanKeindahan CetakanlV (alih bahasa,Sathyam Sivam Sundaram). Yayasan SriSathya Sai Centeg P.O. Box 4l40llak,Jakarta,Indonesia.

Darmayasa. 20t3. Bhagawad Glra (NyanyianTuhan). Cetakan ke-5.Yayasan DharmaSthapanam, Jl. Tukad Banuning AANo. 12, Panjer, Denpasar, Bali 80225.

Pemerintah Propinsi Bali. 2003. P anca Yadnya.

Pemda Bali.Sivananda, Sri Swami. 1997 .Inti Sari Ajaran

Hindu. Yayasan Sanatana Dharmasrama.P aramita, Surabaya. ISBN 97 9 -9044 -0 | -4.

Wiana,I Ketut. 2010. Saraswati Sebagai ProsesPendidikan Mencari Makna IlmuPengetahuan. Institut Hindu DharmaNegeri, Denpasar.

Yupardhi, W. Salang. 2004. Disiplin danSadhana Spiritual. Cetakan Pertama.Paramita, Surabaya. ISBN 97 9 -7 22-129 -6.

ISSN 1412-7474

'