KETENTUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PEMBANGUNAN TOWER DI LINGKUNGAN TOWER BERSAMA GROUP A. TUJUAN 1. Memberikan acuan bagi karyawan maupun mitra kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk./Tower Bersama Group (TBI/TBG) mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pembangunan tower (pembangunan tower baru atau collocation). 2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi seluruh pihak yang terkait dan pencapaian nihil kecelakaan dalam setiap kegiatan pembangunan tower dan kelengkapannya. B. LAMPIRAN 1. Identifikasi Hazard 2. Rencana Kerja & Analisa Resiko 3. Laporan Safety Induction 4. Laporan Harian K3 5. Laporan Monitoring K3 6. Laporan Safety Meeting C. PELAKSANAAN 1. Mitra kerja yang ditunjuk oleh PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tower atau pekerjaan lainnya bertanggung jawab secara penuh untuk hal-hal sebagai berikut:
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KETENTUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PEMBANGUNAN TOWER DI LINGKUNGAN
TOWER BERSAMA GROUP
A. TUJUAN
1. Memberikan acuan bagi karyawan maupun mitra kerja PT. Tower Bersama
Infrastructure, Tbk./Tower Bersama Group (TBI/TBG) mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pembangunan tower
(pembangunan tower baru atau collocation).
2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi seluruh pihak
yang terkait dan pencapaian nihil kecelakaan dalam setiap kegiatan
pembangunan tower dan kelengkapannya.
B. LAMPIRAN
1. Identifikasi Hazard
2. Rencana Kerja & Analisa Resiko
3. Laporan Safety Induction
4. Laporan Harian K3
5. Laporan Monitoring K3
6. Laporan Safety Meeting
C. PELAKSANAAN
1. Mitra kerja yang ditunjuk oleh PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk.
(TBI/TBG) untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tower atau
pekerjaan lainnya bertanggung jawab secara penuh untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. Memastikan seluruh lingkungan kerja sehat dan aman untuk pekerja
dan lingkungan sekitar lokasi pembangunan.
b. Memastikan seluruh pekerja dalam proyek terlindungi oleh Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
c. Menyediakan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang
pekerjaannya.
d. Menyediakan peralatan keselamatan kerja yang dibutuhkan sesuai
pekerjaan yang dilakukan.
e. Menunjuk salah satu karyawan menjadi penanggung jawab
kesehatan dan keselamatan kerja.
f. Memastikan seluruh pekerja yang terlibat mematuhi ketentuan
kesehatan dan keselamatan kerja.
g. Menindaklanjuti dengan cepat dan tepat semua masukan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja yang diberikan oleh PT. Tower
Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG).
2. Terkait dengan poin 1 diatas pada butir e, Penanggung Jawab
Kesehatan dan Keselamatan Kerja harus memiliki kompetensi sebagai
berikut:
a. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
b. Berpengalaman dalam pembangunan tower.
c. Mempunyai sertifikat Ahli K3.
3. Penanggung jawab pekerjaan di lapangan, harus memiliki kompetensi
sebagai berikut:
a. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
b. Berpengalaman dalam pembangunan tower.
c. Memahami identifikasi bahaya dan metode kerja yang aman.
4. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum melakukan pekerjaan penanggung jawab keselamatan kerja
wajib melakukan:
a. Analisa resiko
Suatu proses untuk memperkirakan bahaya yang timbul pada tahap
pelaksanaan pekerjaan, menggunakan metodologi sebagai berikut:
Identifikasi bahaya dalam suatu pekerjaan yang dapat timbul
dari peralatan, material, metode kerja, sumber tenaga dan
lingkungan kerja.
Contoh :
Sumber bahaya Contoh Bahaya yang dapat timbul
Peralatan kerja Cangkul Kaki terkena cangkul
Metode kerja Bekerja di
ketinggian
Jatuh dari ketinggian
Material Semen Terhirup debu semen
Sumber tenaga Listrik Tersengat listrik
Lingkungan kerja Terik
Matahari
Radiasi sinar matahari
Perkirakan bahaya yang dapat terjadi dengan
mempertimbangkan kompetensi pekerja, metode pelaksanaan
dan pengalaman, menggunakan metode sebagai berikut:
Perkiraan bahaya (Probabilitas) Nilai
Pasti terjadi, ketentuan kerja belum ditetapkan dan/atau
mempunyai pengalaman kejadian terjadi sebelumnya
5
Besar kemungkinan terjadi, ketentuan kerja telah tersedia
tetapi tidak sempurna
3
Mungkin terjadi (peluang terjadinya 50:50), ketentuan kerja
telah ditetapkan tetapi belum efektif, dan/atau mempunyai
pengalaman kejadian di tempat lain pernah terjadi
sebelumnya
1,5
Kecil kemungkinan terjadi, metode pengendalian telah
ditetapkan dan efektifitas baik
0,5
Sangat kecil kemungkinan terjadi, metode kerja telah
ditetapkan dan sangat baik (menghilangkan kesalahan akibat
manusia)
0,25
Perkirakan dampak dari bahaya yang terjadi dengan
mempertimbangkan referensi (kajian ilmiah) dan pengalaman
kerja, menggunakan metode sebagai berikut:
Dampak Nilai
- Menyebabkan kematian atau cacat tetap
- Menyebabkan bencana pada lingkungan sekitar20
- Memerlukan perawatan jangka panjang (rawat inap) rumah
sakit atau waktu untuk pemulihan
- Mengganggu kesehatan pekerja jangka panjang
10
- Kecelakaan kerja tetapi tidak memerlukan perawatan jangka
panjang rumah sakit5
- Kecelakaan kerja tetapi tidak memerlukan perawatan rumah
sakit2
- Ketidaknyamanan dalam bekerja 1
Lakukan penghitungan total resiko dengan cara mengalikan
probabilitas dengan dampak, kategorikan sesuai tabel berikut :
Probabilitas X Dampak Kategori
Diatas 50 Kritis
20 - 49 Tinggi
Kurang dari 20 Rendah
Buat tindak lanjut untuk kategori kritis dan tinggi sehingga level
total resiko minimal turun satu tingkat, menggunakan pendekatan
metodologi sebagai berikut:
Eliminasi, menghilangkan hazard dari pekerjaan yang akan
dilakukan.
Subtitusi, penggantian material/peralatan untuk
menghilangkan hazard dari suatu pekerjaan.
Rekayasa Metode Kerja, penambahan atau rekayasa suatu
alat atau peralatan guna penghilangan hazard.
Pendekatan Administrasi, informasi hazard melalui rambu,
ketentuan tertulis, marka.
Alat Pelindung Diri, penggunaan alat pelindung bagi pekerja
sebagai media untuk mengantisipasi resiko pekerjaan.
Contoh :
Jenis
PekerjaanJenis bahaya Dampak P D Total Kategori
Galian
Pondasi
Terkena
peralatan kerjaLuka serius
1,5 10 15 Rendah
Ergonomic Luka ringan 1,5 5 7,5 Rendah
Tertimbun
longsoranLuka serius
1,5 10 15 Rendah
Terik matahari Keletihan 3 2 6 Rendah
Terjatuh ke
lubang galianKematian
3 20 60 Kritis
Tetapkan pengendalian resiko :
Jenis
pekerjaan
Jenis
bahaya
Pengendalian
ResikoP D Total Kategori
Galian
Pondasi
Terjatuh ke
lubang galian
Memberi
pembatas di
sekitar galian
0,5 20 10 Rendah
Lampiran A menjelaskan identifikasi, analisa dan pengendalian
resiko untuk jenis-jenis pekerjaan dalam pembangunan tower
yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisa resiko oleh
pihak yang ditunjuk oleh PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk.
(TBI/TBG) dengan ketentuan:
Pihak pelaksana tidak boleh menurunkan nilai analisa resiko.
Pihak pelaksana dapat menambah jenis bahaya dan
menaikan level resiko jika kondisi lapangan mengharuskan.
b. Tulis hasil analisa resiko tersebut diatas kedalam format Rencana Kerja
dan Analisa Resiko seperti pada lampiran dan lakukan penjelasan
kepada para pekerja untuk memberi pemahaman terkait bahaya yang
timbul dalam pekerjaan.
5. Pelaksanaan & Monitoring Pekerjaan
Seluruh karyawan Mitra Kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk.
(TBI/TBG) wajib mengikuti dan melaksanakan ketentuan kerja yang telah
ditetapkan. Karyawan yang ditunjuk oleh Mitra kerja PT. Tower Bersama
Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) sebagai pimpinan di lokasi kerja wajib
memonitor pekerjaan sesuai dengan ketetentuan kerja, sebagai berikut:
NoSistem
MonitoringFrekuensi
Penanggung
Jawab
Jenis
Pemeriksaan
Jenis
Laporan
1 Kunjungan Site Setiap 2
Minggu
Pengawas
Lapangan TBG
- Pelaksanaan
ketentuan
- Verifikasi
laporan kerja
Laporan
Monitoring
K3
2 Safety Patrol Setiap hari Pengawas
Lapangan Mitra
Kerja
- Kesiapan
peralatan
- Kepatuhan
ketentuan
Laporan
Harian K3
6. Penjelasan Bahaya (Hazard Communication)
Mitra kerja yang ditunjuk PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. wajib
melakukan komunikasi dan konsultasi bahaya kepada para pekerja
dengan metode sebagai berikut:
No Metode Deskripsi Penanggung JawabFormat
Laporan
1 Safety
Induction
1. Penjelasan kepada mitra kerja
terkait persyaratan TBI/TBG
2. Penjelasan sebelum proyek
dimulai mengenai bahaya yang
timbul dari setiap pekerjaan
terhadap seluruh pekerja atau
perwakilan pekerja yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek
1. Project Manager &
Procurement TBG
2. Project Manager
atau Safety Officer
yang ditunjuk oleh
Mitra Kerja PT.
Tower Bersama
Infrastructure, Tbk.
Laporan
Safety
Induction
2 Tool Box
Meeting
Penjelasan singkat yang dilakukan
setiap hari sebelum bekerja tentang
bahaya mengenai pekerjaan yang
akan dilakukan pada hari tersebut
Site Manager atau
Pimpinan Pekerja yang
ditunjuk oleh Mitra
Kerja TBI/TBG
Laporan
Tool Box
Meeting
3 Safety
Meeting
Review kinerja safety selama
pelaksanaan proyek setiap 2 (dua)
mingguan
Pengawas Lapangan
TBI/TBG
Laporan
Safety
Meeting
4 Material
Safety
Data
Sheet
Informasi bahaya dari suatu zat
kimia yang digunakan pada saat
pelaksanaan pekerjaan, contoh :
Cat, Mesiu , Tiner dll
Site Manager atau
pihak lainnya yang
ditunjuk oleh Mitra
Kerja PT. Tower
Bersama Infrastructure,
Tbk.
MSDS
5 Rambu
rambu
Informasi bahaya dari suatu
pekerjaan atau situasi kerja
Foto
7. Jenis Rambu Keselamatan yang wajib tersedia di lokasi kerja :
Jenis Rambu DeskripsiCakupan Pemasangan
Rambu
Sepatu Keselamatan
Kerja
Rambu ini wajib dipasang di
awal akses masuk lokasi
pekerjaan
Rambu ini wajib dipasang di
awal akses masuk lokasi
pekerjaan
Helm Keselamatan
Kerja
Area Kerja
Bahaya Listrik Rambu ini wajib ditempel di
panel sementara sambungan
listrik
Penggunaan Body
Harness
Rambu ini wajib ditempel
didekat pekerjaan tower
erection
Catatan : Ukuran rambu adalah minimal 10 X 10 cm per rambu dengan
warna yang sama dengan gambar diatas.
8. Ketentuan Umum Lokasi Kerja
8.1 Pengamanan lokasi kerja :
a. Lokasi kerja wajib diberi pembatas yang cukup jelas dengan
mengunakan pagar sementara atau safety line untuk
membatasi pihak yang tidak berkepentingan masuk ke area
kerja.
b. Jika didalam lokasi kerja terdapat lubang galian, maka pasang
pagar pengaman untuk mencegah terjatuhnya orang kedalam
lubang galian.
c. Hanya pekerja dan pihak yang berkepentingan dengan proyek
yang boleh ada didalam lokasi proyek.
d. Jika ada bahan mudah terbakar lakukan pemisahan dan
tempatkan jauh dari sumber api.
8.2 Penyimpanan Material :
a. Tempatkan material sesuai dengan jenis dan ukurannya.
b. Beri label identifikasi untuk masing masing material tersebut.
c. Pastikan berat dan ukuran dari material pada saat akan
diangkat secara manual.
8.3 Kebersihan lokasi kerja :
a. Lokasi kerja harus mempunyai tempat pembuangan sampah
sementara.
b. Seluruh pekerja wajib menjaga kebersihan di lokasi dan area
sekitar pekerjaan.
9. Alat Pelindung Diri
Nama Peralatan Persyaratan
Sepatu kerja Mampu menahan benturan
Anti Slip
Sesuai EN ISO 20345 or ANSI Z41 atau setara
Helm Tidak retak
Tali pengikat tidak robek
Pengait tali pengikat berfungsi baik
Mempunyai peredam kejutan
Sesuai EN 397 or ANSI Z89.1 Type I Class E atau
setara
Body Harness Ban tidak robek
Gesper tidak retak dan berfungsi baik
Pengait (D Ring) tidak retak
Sesuai EN 361 dan EN 358 atau setara.
Sarung tangan Anti Slip
Sesuai EN 388 atau setara
Double Shock Lanyard Sesuai EN 354 atau setara
Kaca Mata Mampu menahan sinar uv dan infra red
Sesuai ANSI Z87.1 atau setara
10. Ketentuan Keselamatan Kerja Listrik
10.1 Penggunaan Peralatan Listrik
a. Pastikan semua peralatan listrik harus dalam kondisi baik, yaitu :
insulator tidak rusak
kawat listrik tidak ada yang terlihat / mencuat keluar
b. Pastikan grounding telah terpasang dengan benar.
c. Pastikan kemampuan maksimum arus dari sumber listrik yang
akan digunakan.
d. Peralatan listrik tidak boleh digunakan pada saat kondisi basah.
e. Tidak boleh secara langsung memasukan kabel ke sumber listrik.
f. Jika sikring putus atau switch turun, pastikan penyebabnya dan
tindak lanjuti sebelum aliran listrik dihidupkan kembali.
g. Pergunakan extension cable atau cord hanya untuk kegiatan yang
bersifat sementara.
h. Penggunaan exstension cable atau cord harus langsung dari
sumber listrik tanpa sambungan lain dan hanya satu titik
sambung.
i. Kapasitas extension cable harus sesuai dengan penggunaan
peralatan.
j. Melepas steker harus mencabut stekernya, bukan kabelnya.
10.2 Instalasi Listrik
a. Lindungi dan identifikasi titik distribusi listrik.
b. Pastikan lintasan kabel aman dari kemungkinan penyalahgunaan
dan hazard lainnya.
c. Pastikan bahwa lintasan kabel menuju titik kerja diberi insulasi
tambahan (pipa).
10.3 Perbaikan Peralatan Listrik
a. Pastikan aliran listrik telah diputus sebelum melakukan perbaikan.
b. Beri identifikasi dengan tanda tertentu dan kunci jika
dimungkinkan, pada sumber listrik yang dimatikan.
c. Pastikan area kerja bersih dan kering.
d. Pastikan kabel dan rangkaiannya dalam kondisi baik dan aman
(visual & electrical test) sebelum aliran listrik dioperasikan
kembali.
e. Cover untuk menutup rangkaian listrik harus dikembalikan ke
kondisi awal / seharusnya sebelum melakukan pengujian.
f. Jangan melakukan perbaikan sekecil apapun pada saat aliran
listrik mengalir atau peralatan berfungsi.
g. Lakukan pengecekan berkala terhadap peralatan perbaikan listrik.
h. Alat pelindung diri yang digunakan: safety shoes.
10.4 Penyambungan dan Perbaikan Jaringan Listrik
a. Lakukan pemutusan aliran listrik utama.
b. Beri identifikasi dengan tanda tertentu dan kunci jika
dimungkinkan, pada sumber listrik utama yang dimatikan.
c. Pastikan peralatan untuk perbaikan yang digunakan dalam kondisi
baik.
d. Orang yang melakukan perbaikan jaringan listrik harus
mempunyai kompetensi yang ditunjuk oleh PLN.
e. Gunakan material untuk perbaikan yang telah mempunyai
sertifikasi produk (SPLN, SNI, dll).
f. Alat pelindung diri: Safety Gloves, Safety Shoes dan Helmet.
11. Ketentuan Keselamatan Pekerjaan Las
11.1 Peralatan Pengelasan:
Peralatan pengelasan harus dalam kondisi yang baik yaitu:
a. Kabel atau selang tidak bocor.
b. Grounding berfungsi dengan baik (untuk las listrik).
c. Masa berlaku kekuatan tabung masih aktif.
d. Valve tabung masih berfungsi dengan baik.
11.2 Peralatan Keselamatan Kerja :
Nama Peralatan Persyaratan
Sepatu kerja Mampu menahan benturan
Anti Slip
Sesuai EN ISO 20345 or ANSI Z41 atau setara
Sarung tangan Anti slip
Pakaian kerja Baju lengan panjang
Celana panjang
Kaca mata las Mampu menahan sinar UV dan Infra Red
Sesuai ANSI Z87.1 atau setara
11.3 Proses Pengerjaan:
a. Pelaksana yang melakukan pekerjaan las wajib menggunakan
kedok las (welding mask)
b. Matikan peralatan pengelasan pada saat tidak dipakai dan tutup
katup (valve tabung).
c. Untuk las listrik:
jangan mendinginkan pegangan elektroda dengan cara
mencelupkan ke dalam air.
Lepaskan elektroda las listrik dari pegangannya, dan simpan
pegangan elektroda ditempat yang aman untuk menghindari
kemungkinan rusaknya pelindung elektroda.
d. Pastikan bahwa isolasi benda yang akan dilas telah dilakukan
untuk mencegah konduksi dari panas yang timbul.
e. Kabel-kabel untuk pengelasan dan pemotongan dengan busur
listrik harus terisolasi dengan baik.
f. Material yang dilas harus diberi identifikasi untuk menghindari
luka bakar (beri rambu peringatan atau pisahkan).
11.4 Cad Weld :
a. Ikuti ketentuan Material Safety Data Sheet dan ketentuan
manufaktur.
b. Orang yang melakukan cad weld telah berpengalaman.
c. Gunakan sarung tangan pada saat melakukan persiapan.
d. Pastikan mold tidak retak dan basah.
e. Atur posisi pada saat penyalaan untuk menghindari konsentrasi
asap dan cahaya yang timbul.
11.5 Penyimpanan tabung gas bertekanan :
a. Isi masing-masing tabung harus diberi label untuk identifikasi.
Jangan bergantung pada identifikasi dengan warna karena warna
dari supplier bisa bervariasi.
b. Tabung gas harus berada di tempat yang sesuai, aman dan jauh
dari pengaruh panas yang berlebihan, tertabrak oleh peralatan
yang bergerak atau kejatuhan benda lain.
c. Pisahkan tabung oksigen dan gas bertekanan lainnya (jarak 6 m).
d. Jangan letakkan tabung silinder di dekat peralatan listrik seperti
kabel listrik, panel listrik, dan peralatan listrik yang dapat
menimpulkan bunga api.
e. Simpan tabung gas dengan posisi berdiri dan diikat dengan rantai
untuk mencegah dari kemungkinan jatuh atau terguling dan
menumbuk tabung gas yang lain.
f. Yakinkan bahwa regulator sesuai dengan valve-nya.
g. Tutup pengaman harus diletakkan di tempatnya apabila tabung
tidak akan digunakan. Tutup katup pada leher tabung harus
dalam keadaan tertutup jika gas tidak akan digunakan, jangan
matikan aliran gas dengan menggunakan regulator.
h. Jangan gunakan kepala tabung gas sebagai tempat gantungan
baju, kain atau kunci-kunci.
i. Gunakan air sabun untuk mengecek kebocoran pada selang,
katup. Jangan gunakan korek api.
j. Periksa masa berlaku tabung gas.
11.6 Pengangkatan tabung silinder:
a. Gunakan cylinder bucket bila akan memindahkan tabung gas
dengan menggunakan alat angkat. Jangan pernah menggunakan
sling yang langsung dibelitkan pada silinder.
b. Jangan menggulingkan atau menggelindingkan tabung gas pada
saat memindahkannya. Gunakan trolley untuk keperluan tersebut.
12. Ketentuan Keselamatan Pekerjaan Pondasi
12.1 Ketentuan Umum
a. Sebelum melakukan pekerjaan pondasi wajib melakukan
Saya yang bertanda-tangan dibawah ini dengan ini menyatakan :
1. Memahami ketentuan keselamatan kerja yang telah ditetapkan 2. Akan mematuhi segala ketentuan keselamatan kerja yang ditetapkan3. Akan melaporkan kepada pihak yang berwenang jika ditemukan kondisi atau tindakan tidak aman 4. Bersedia menghentikan pekerjaan apabila ditemukan kondisi atau tindakan yang tidak aman maupun
ketidaksesuaian pelaksanaan K3, oleh pihak TBG
No Tanggal Nama Lengkap Perusahaan Tanda Tangan
Nama Site : Periode :
Lokasi Project : Mitra Kerja :
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Sesu
ai
Tida
k Se
suai
Alat Pelindung Diri
Sepatu Keselamatan □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tidak sobek
Helm □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Shock absorber tidak rusak
Tidak pecah/retak
Sarung Tangan □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tidak sobek
Full Body harness : □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tidak sobek
Jenis Pemeriksaan
FM.23-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/30.11.2011
Laporan Harian K3 (Project)
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Tidak sobek
Tidak ada bagian yang hilang
Pengait tidak patah
Asesoris lengkap
Tambang & Sling □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tidak getas/retas
Tidak ada anyaman yang putus
Boom
Bambu □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tidak retak / patah
Lurus
Besi □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tidak keropos
Lurus
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
Tulisan jelas
Tidak sobek
Pengaman area kerja □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
KuatJelas terlihat
Diperiksa Oleh (Mitra Kerja) : Diketahui Oleh (TBG) :
Penanggung Jawab Pengawas Lapangan TBG
Rambu keselamatan kerja
Tanggal :
Lokasi Project / Site :
No project :
Nama Project :
Uraian Pekerjaan :
Penggunaan APD : Kondisi APD :
Rambu keselamatan : Kebersihan /lay out :
Kondisi peralatan : Kepatuhan akan ketentuan :
Fall Arrest System :
Pemberhentian pekerjaan :
Tidak SesuaiSesuaiSesuai Tidak Sesuai
FM.24-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/01.10.2011
Laporan Monitoring K3
Tindakan/Situasi Tidak Aman Peringatan / Rekomendasi
Pemberhentian pekerjaan :
Ya ( Seluruh proyek Sesuai dengan masalah ) Tidak
Catatan :
Mohon untuk peningkatan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja
Dibuat oleh Diketahui oleh Mitra Kerja
Pengawas Lapangan (TBG) Penanggung Jawab
Tanda tangan Tanda tangan
Nama Nama
Tanggal Tanggal
Rekomendasi untuk melanjutkan pekerjaan
Dibuat oleh Diketahui oleh Mitra Kerja
Pengawas Lapangan Penanggung Jawab
Tanda tangan Tanda tangan
Nama Nama
Tanggal Tanggal
Catatan
Jika kasus ini berulang sebanyak 3 (tiga) kali maka buat permintaan tindakan perbaikan