Top Banner
1 1 1 1 1 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Melayani dengan Penuh Cinta Kasih Kategori Rumah Sakit PANDUAN FASTEN TERMINAL
61

Pand Pasien Terminal

Jul 16, 2016

Download

Documents

AISYAH HESTI

PANDUAN PASIEN TERMINAL
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pand Pasien Terminal

1111

1RUMAH SAKIT

ROYAL PROGRESSMelayani dengan Penuh Cinta KasihKategori Rumah Sakit

PANDUAN FASTEN TERMINAL

Page 2: Pand Pasien Terminal

PANDUAN PASIEN TERMINALRUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESSJAKARTA, INDONESIA

2012

Page 3: Pand Pasien Terminal

RUMAH SAKITROYAL PROGRESSMetaya"i Jengan Pmuh Cinta Kasih

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESSNOMOR : 023/PER/DII;UV/2012

TENTANG

PANDUAN PASIEEN TERNUNALRUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DIREKTUR RUMAH SAM ROYAL PROGRESS

Menimbang a. bahwa dalam upaya meningkatkan mute pelayanan di rumah sakit diperlukan adanya buku Panduan Pasien Terminal di Rumah Sakit Royal Progress;

b. bahwa sesual butir a dan b tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Progress.

Mengingat 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

3. Peraiuran Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/N4ENKES / PER Rumah Sakit;

VIII / 2011 Tentang Keselamatan Pasien k4. Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.HK.07.06/IW4437/09 Tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Perpanjangan (1) Kepada Yayasan Sejahtera Progress untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Royal Progress;

iii

Page 4: Pand Pasien Terminal

RUMAH SAKIT .ROYAL PROGRESSMday4ni dengan Penuh Cinta Kasih

5. Keputusan Ketua Badan: Pengurus Yayasan Sejahtera Progress Nomor I I IYSP/KHUNIW2010 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Royal Progress;

6. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Sejahtera Progress Nomor 021/YSP/X/07 tahun 2007 tentang Pengangkatan Direktur.

MENIUTUSKAN : MenetapkanKesatu PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKrr ROYAL PROGRESS

TENTANG PANDUAN PASIEN TERMINAL RUMAH SAKrF ROYAL PROGRESS.

Kedua Panduan-.Pasien Terminal. Rumah Sakit Royal Progress dimaksud dalam. Diktum ..Kesatu sebagaimana., tercantum dalam Lampiran Keputusan mi.

Ketiga Panduan Pasien Terminal Rumah Sakit Royal Progress sebigaimana dimaksud dalam Diktum Kedua hares dijadikan acuan dalam, membefikan pelayanan di Rumah Sakit Royal Progress.

Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian had terdapat kekeliruan., dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana, mestinya.1

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 01 Mei 2012D i i e i , O i r - k s ,

P—i . 7 t j , " . d.

Dr. Djoti Atmodjo, SpA, MARSiv

Page 5: Pand Pasien Terminal

DAFTAR ISI

Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Progress...................................................... iv

Katy Pengantar........................................................................................................... v

Daftar Isi ................................................................................................................... vi

Latar Belakang.......................................................................................................... 1

Tujuan........................................................................................................................ 2

Pengertian.................................................................................................................. 2

Masalah di Alchir Kehidupan.................................................................................... 3

10

Bantuan yang Dapat Diberikan ................................................................................ 11

Kesimpulan................................................................................................................ 15

Standar Prosedur Operasional.................................................................................. 17

vi

Tahap-tahap Menjelang Ajal ...................... Type-type Perjalanan Menjelang Kematian

Tanda-tanda klinis Saat Meninggal ............

Tanda-tanda Meninggal Secara Minis.........

Page 6: Pand Pasien Terminal

PANDUAN PASIEN TERMINAL

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit pare obstruktif kronis, cystic fibrosis, stroke, Parkinson, gagal jantung/heart failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS yang memerlukan perawatan lebih lanjut, disamping kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatifNamun saat ini, pelayanan kesehatan. di Indonesia belum menyentuh kebutuhan pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan tersebut, terutama pada stadium lanjut dimana prioritas pelayanan tidak hanya pada penyembuhan tetapi juga perawatan agar mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya.Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, social dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin.

1

A- I A . ,

i s

Page 7: Pand Pasien Terminal

Pada perawatan pasien dalam kondisi terminal menekankan pentingnya integrasi perawatan lebih dini agar masalah fisik, psikososial dan spiritual dapat diatasi dengan baik.

B. Tujuan

Tujuan umum:Sebagai arahan bagi perawatan pasien terminal di rumah sakit

Tujuan khusus:i1. Terlaksananya perawatan pasien terminal yang bermutu sesuai standar yang

berlaku di rumah sakit2. Tersusunnya panduan pasien terminal3. Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.4. Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.

C. Pengertian

1. Keadaan TerminalAdalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada barman lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat diSebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan.

2. KematiAnAdalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami/menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan.

2

i

Page 8: Pand Pasien Terminal

D. Masalah di Akhir Kehidupan

Masalah di akhir kehidupan beragam dari usaha memperpanjang hidup pasien yang sekaratsampai teknologi eksperimental canggih seperti implantasi organ binatang, percobaanmengakhiri hidup lebih awal melalui euthanasia dan bunuh diri secara medis. Di antara hal-halyang ekstrim tersebut ada banyak masalah seperti memulai atau menghentikan perawatanyang dapat memperpanjang hidup, perawatan pasien dengan penyakit stadium terminal serta kelayakan dan penggunaan peralatan bantuan hidup lanjut. Dua masalah yang pantas mendapat perhatian khusus: euthanasia dan bantuan bunuh diri.

1. Euthanasiaadalah tahu dan secara sadar melakukan suatu tindakan yang jelas dimaksudkan

untuk mengakhiri hidup orang lain dan juga termasuk elemen-elemen berikut: subjek tersebut adalah orang yang kompeten dan paham dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang secara sukarela meminta hidupnya diakhiri; agen mengetahui tentang kondisi pasien dan menginginkan kematian dan melakukan tindakan dengan niat utama mengakhiri hidup orang tersebut; dan tindakan dilakukan dengan belas kasih dan tanpa tujuan pribadi.

2. Bantuan Bunuh Diriberarti tahu clan secara sadar memberikan kepada seseorang pengetahuan atau alai atau keduanya yang diperlukan untuk melakukan bunuh diri, termasuk konseling mengenai obat dosis

3

I

Page 9: Pand Pasien Terminal

fetal, meresepkan obat dosis fetal, atau memberikannnya. Euthanasia dan bunuh diri dengan bantuan sering dianggap sama secara moral, walaupun antara keduanya ada perbedaan yang jauh secara praktek maupun dalam hal yuridiksi legal. Euthanasia dan bunuh diri dengan bantuan secara definisi harus dibedakan dengan menunda atau menghentikan perawatan medis yang tidak diinginkan, sia-sia atau tidak tepat at ketentuan perawatan paliatif, bahkan jika tindakan-tindakan tersebut dapat memperpendek hidup.Permintaan euthanasia dan bantuan bunuh diri muncul sebgai akibat dari rasa sakit atau penderitaan yang dirasa pasien tidak tertahankan. Mereka lebih memilih mati dari pads meneruskan hidup, dalam keadaan tersebut. Lebih jauh lagi, banyak pasien menganggap mereka mempunyai hak untuk mati dan bahkan hak memperoleh bantuan untuk mati. Dokter dianggap , sebagai instrumen kematian yang paling tepat karena mereka mempunyai pengetahuan medis dan akses kepada obat-obatan yang sesuai untuk mendapatkan kematian yang cepat dan tanpa rasa sakit. Tentunya dokter akan merasa enggan memenuhi permintaan tersebut karena merupakan tindakan yang ilegal di sebagian besar negara dah! dilarang dalam sebagian besar kode etik kedokteran. Larangan tersebut merupakan bagian dari sumpah Hippocrates dan telah dinyatakan kembali oleh WMA dalam Declaration on Euthanasia:Euthanasia yang merupakan tindakan mengakhiri hidup seorang pasien dengan segera,

tetaplah tidak etik bahkan jika pasien sendiri atau keluarga dekatnya yang

Page 10: Pand Pasien Terminal

memintanya. Hal ini tetap saja tidak mencegah dokter dari kewajibannya menghormati keinginan pasien untuk membiarkan proses kematian alami dalamkeadaan sakit tahap terminal.Penolakan terhadap euthanasia clan bantuan bunuh diri tidak berarti dokter tidak dapatmelakukan apapun bagi pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa pada stadium lanjut clan dimana tindakan kuratif tidak tepat. Pada tahun-tahun terakhir telah terjadi kemajuan yang besar dalam perawatan paliatif untuk mengurangi rasa sakit dan penderitaan serta meningkatkan kualitas hidup.Pengobatan paliatif dapat diberikan pada pasien segala usia, dari anak-anak dengan penyakit kanker sampai orang tea yang hampir meninggal. Sate aspek dala pengobatan paliatif yang memerlukan perhatian lebih adalah kontrol rasa sakit. Semua dokter yang merawat pasien sekarat hares yakin bahwa mereka mempunyai cukup ketrampilan dalam masalah ini, dan jika mungkin juga memiliki akses terhadap bantuan yang sesuai dari ahli pengobatan paliatif. Dan di atas semuanya itu, dokter tidak boleh membiarkan pasien sekarat namun tetap memberikan perawatan dengan belas kasih bahkan jika sudah tidak mungkin disembuhkan.Pendekatan terhadap kematian memunculkan berbagai tantangan etis kepacla pasien, wakil pasein dalam mengambil keputusan, dan juga dokter. Kemungkinan memperpanjang hidup dengan memberikan obat-obatan, intervensi resusitasi, prosedur radiologi, dan perawatan intensif memerlukan keputusan mengenai kapan memulai tindakan tersebut dan kapan menghentikannya jika tidak berhasil.

5

'o, gf~UIT IM AN41'~ U 0

Page 11: Pand Pasien Terminal

Seperti dibahas di atas, jika berhubungan dengan komunikasi dan ijin, pasien yang kompeten mempunyai hak untuk menolak t indakan medis apapun wa laupun j ika peno lakan i tu dapat ...... dokter tidak boleti membiarkan pasien sekarat namun tetap memberikan perawatan dengan betas kasih bahkan jika sudah tidak mungkin disembuhkan."menyebabkan kematian. Setiap orang berbeda dalam menanggapi kematian; beberapa akan melakukan apapun untuk memperpanjang hidup mereka, tak peduli seberapapun sakit clan menderitanya; sedang yang lain sangat ingin; coati sehingga menolak bahkan tindakan yang sederhana yang dapat membuat mereka tetap hidup seperti antibiotik untuk pneumonia bakteri. Jika dokter telah melakukan setiap usaha untuk memberitahukan kepada pasien semua informasi tentang perawatan yang ada serta kemungkinan keberhasilannya, dokter harus tetap menghormati keputusan pasien apakah akan memulai atau melanjutkan suatu terapi.Pengambilan keputusan di akhir kehidupan untuk pasien yang tidak kompeten memunculkan kesulitan yang lebih besar lagi. Jika pasien dengan jelas mengungkapkan keinginannya sebelumnya seperti menggunakan bantuan hidup lanjut, keputusan akan lebih mudah walaupun bantuan seperti itu kadang sangat Samar-Samar dan harus diinterpretasikan berdasarkan kondisi aktual pasien. Jika pasien tidak menyatakan keinginannnya dengan jelas, wakil pasien dalam mengambil keputusan harus menggunakan kriteria-kriteria lain untuk keputusan perawatan yaitu kepentingan terbaik pasien.

E. Tahap-tahap Menjelang AjalKubler-Rosa (1969), telah menggambarkan/ membagi tahap-tahap menjelang ajal (dying) dalam 5 tahap, yaitu:

6

Page 12: Pand Pasien Terminal

Menolak/Denial'Pada fase ini , pasien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak. Timbul pemikiran-pemikiran seperti:"Seharusnya tidak terjadi dengan diriku, tidak salahkah keadaan ini?".Beberapa orang bereaksi pada fase ini dengan menunjukkan keceriaan yang palsu (biasanya orang akan sedih mengalami keadaan menjelang ajal).

2. Marah/AngerKemarahan terjadi karena kondisi klien mengancam kehidupannya dengan segala hal yang telah diperbuatnya sehingga menggagalkan cita-citanya. Timbul pemikiran pada diri klien, seperti: "Mengapa hal ini terjadi dengan diriku kemarahan-kemarahan tersebut biasanya diekspresikan kepada obyek-obyek yang dekat dengan pasien, seperti: keluarga, teman dan tenaga kesehatan yang merawatnya.

3. Menawar/bargainingPada tahap ini kemarahan baisanya mereda dan pasien malahan dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima spa yang terjadi dengan dirinya.Pada pasien yang sedang dying, keadaan demikian dapat terjadi, seringkali klien berkata:"Ya Tuhan, jangan dulu saya mati dengan segera, sebelum anak saya lulus jadi sadana".

4. Kemurungan/DepresiSelama tahap ini, pasien cenderung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak menangis. Ini saatnya bagi perawat untuk duduk

7

Page 13: Pand Pasien Terminal

dengan tenang disamping pasien yang sedangan melalui masa, sedihnya sebelum meninggal.

5. Menerima/Pasrah/AcceptancePada fase ini terjadi proses penerimaan secara sadar oleh pasien dan keluarga tentang kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu kematian. Fase ini sangat membantu apabila pasien dapat menyatakan reaksi-reaksinya atau rencana-rencana yang terbaik bagi dirinya menjelang ajal. Misalnya: ingin bertemu dengan keluarga terdekat, menulis Surat wasiat, dan sebagainya

F. Type-type Perjalanan Menjelang KematianAda 4 type dari pedalanan proses kematian, yaitu:

1. Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya perubahan yang cepat dari fase akut ke kronik.

2. Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya terjadi pada kondisi penyakit yang kronik.

3. Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya:terjadi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker.

4. Kemun&*nan mati dan sembuh yang tidak tentu. Tedadi pada pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan lama.

G. Tanda-tanda Minis Menjelang KematianI. Kehilangan Tonus Otot, ditandai:

a. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan.

8

Page 14: Pand Pasien Terminal

c. Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut kembung, obstipasi, dan lainnya.

d. Penurunan kontrol spingter urinari dan rectal.e. Gerakan tubuh yang terbatas.

2. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai:a. Kemunduran dalam sensasi.b. Sianosis pada daerah ekstermitas.c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung.

3 Peru baha n-peru bahan dalam tanda-tanda vitala. Nadi lambat dan lemah.b. Tekanan darah turun.c. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.

4. Gangguan Sensoria. Penglihatan kabur.b. Gangguan penciuman dan perabaan.

'Variasi-variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum kematian, kadang-kadang pasien tetap sadar sampai meninggal. Pendengaran merupakan sensori terakhir yang berfungsi sebelum meninggal.

H. Tanda-tanda klinis saat meninggal 1 Pupil mata melebar.

2. Tidak mampu untuk bergerak.3. Kehilangan reflek.4. Nadi cepat dan kecil.5. Pernafasan chyene-stoke dan ngorok.6. Tekanan darah sangat rendah7. Mata dapat tertutup atau agak terbuka.

9

Page 15: Pand Pasien Terminal

I. Tanda-tanda meninggal secara klinisSecara tradisional, tanda-tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan-perubahan nadi, respirasi dan tekanan darah. Pada tahun 1968, World Medical Assembly, menetapkan beberapa petunjuk tentang indikasi kematian, yaitu:1. Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total.2. Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.3. Tidak ada reflek.,4. Gambaran mendatar Pada EKG.

J. Macaw Tingkat Kesadaran/Pengertian Pasien dan Keluarganya Terhadap Kematian.Strause et all (1970), membagi kesadaran ini dalam 3 type:

1. Closed Awareness/Tidak MengerdPada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk tidak memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa kepada pasien dan keluarganya. Tetapi bagi perawat hal ini sangat menyulitkan karena kontak perawat lebih dekat dan sering kepada pasien dan keluarganya. Perawat sering kal dihadapkan dengan pertanyaan-

I

pertanyaa In langsung, kapan sembuh, kapan pulang, dan sebagainya.2. Matual P retense/Kesadaranfflengerfian yang Ditutupi Pada fase ini

memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan segala sesuatu yang bersifat pribadi walaupun merupakan beban yang berat baginya.

3. Open Awareness/Sadar akan keadaan dan TerbukaPada situasi ini, pasien dan orang-orang disekitarnya mengetahui akan adanya ajal

yang menjelang dan menerima untuk

10

Page 16: Pand Pasien Terminal

mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir. Keadaan ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam merencanakan saat-saat akhirnya, tetapi tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.

K. Bantuan yang dapat Diberikan

1. Bantuan Emosional

1) Pada fase Denial/MenolakDokter/perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial dengan cars mananyakan tentang kondisinya atau prognosisnya dan pasien dapat mengekspresikan perasaanperasaannya.

2) Pada. Fase MarshBiasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan perasaannya yang marsh. Dokter/Perawat perlu membantunya agar mengerti bahwa masih me rupakan hal yang normal dalam merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian. Akan lebih baik bila kemarahan ditujukan kepada perawat sebagai orang yang dapat dipercaya, memberikan rasa aman dan akan menerima kemarahan tersebut, Berta meneruskan asuhan sehingga membantu pasien dalam menumbuhkan rasa aman.

3) Pada Fase MenawarPada fase ini dokter/perawat perlu mendengarkan segala keluhannya dan mendorong pasien untuk dapat berbicara karena akan mengurangi rasa bersalah dan takut yang tidak masuk akal.

4) Pada Fase Depresi

11

Page 17: Pand Pasien Terminal

Pada fase ini dokter/perawat selalu Nadir di dekatnya dan mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien. Akan lebih baik jika berkomunikasi secara non verbal yaitu duduk dengan tenang disampingnya dan mengamati reaksi-reaksi non verbal dari pasien sehingga menumbuhkan rasa aman bagi pasien.

5) Pada Fase PenerimaanFase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. Kepada keluarga dan teman-temannya dibutuhkan pengertian bahwa pasien .telah menerima keadaanya clan perlu dilibatkan seoptimal,;mungkin dalam program pengobatan dan mampu untuk menolong dirinya sendiri sebatas kemampuannya.

2. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Fisiologis

a. Kebersihan. DiriKebersihan dilibatkan untuk mampu melakukan kerbersihan diri sebatas kernampuannya dalam hal kebersihan kulit, rambut, mulut, badan, dan sebagainya.

b. Mengontrol Rasa SakitBeberapa obat untuk mengurangi rasa sakit digunakan pads pasien idengan. sakit terminal, seperti morphin, heroin, dan lainya. i Pemberian obat ini diberikan sesuai dengan tingkat toleransi nyeri yang dirasakan pasien. Obat-obatan lebih baik d iber ikan In t ra Vena d iband ingkan mela lu i In t ra . Muskular/Subcutan, karena kondisi sistem sirkulasi sudah menurun

c. Membebaskan Jalan NafasUntuk pasien dengan kesadaran penuh, posisi fowler akan lebih baik clan pengeluaran sekresi lendir perlu dilakukan

12

Page 18: Pand Pasien Terminal

untuk membebaskan jalan nafas, sedangkan bagi pasien yang tidak radar, posisi yang baik adalah dengan dipasang drainase dari mulut dan pemberian oksigen

d. BergerakApabila kondisinya memungkinkan, pasien dapat dibantu untuk bergerak, seperti: turun dari tempat tidur, ganti posisi tidur (miring kiri, miring kanan ) untuk mencegah decubitus dan dilakukan secara periodik, jika diperlukan dapat digunakan alat untuk menyokong tubuh pasien, karena tonus otot sudah menurun

e. NutrisiPasien seringkali anorexia, nausea karena adanya penurunan peristaltik. Dapat diberikan anti ametik untuk mengurangi nausea dan merangsang nafsu makan serta pemberian makanan tinggi kalori dan protein serta vitamin. Karena terjadi tonus otot yang berkurang, terjadi dysphagia, dokter perlu menguji reflek menelan klien sebelum diberikan makanan, kalau perlu diberikan makanan cair atau Intra. Vena/Infus.

f. EliminasiKarena adanya penurunan atau kehilangan tonus otot dapat terjadi konstipasi, inkontinensia urin dan feses. Obat laxant perlu diberikan untuk mencegah konstipasi. Pasien dengan inkontmensia dapat diberikan urinal, pispot secara teratur atau dipasang duk yang diganti setiap, saat atau dipasang kateter. Hares dijaga kebersihan pada daerah sekitar perineum, apabila terjadi lecet, hares diberikan salep

g. Perubahan SensoriPasien dengan dying, penglihatan menjadi kabur, pasien biasanya menolak/menghadapkan kepala kearah lampu/tempat

13

IA AK---- I` ~~~ ;~Pw

-16. 1'-nIj

Page 19: Pand Pasien Terminal

terang. Pasien masih dapat mendengar, tetapi t idak dapat/mampu merespon, perawat dan keluarga harus bicara dengan i elas dan tidak berbisik-bisik.

3. Bantuan Memenuhi Kebutuhan SosialPasien dengan dying akan ditempatkan diruang isolasi, dan untuk memenuhi kebutuhan kontak sosialnya, perawat dapat melakukan:

a. Menanyakan 'siapa-siapa saja yang ingin didatangkan untuk bertemu dengan pasien dan didiskusikan dengan keluarganya, misalnya: teman-teman dekat, atau anggota keluarga lain

b. Menggali perasaan-perasaan pasien sehubungan dengan sakitnya dan perlu diisolasi

c. Menjaga penampilan pasien pada saat-saat menerima kunjungan kunjungan teman-teman terdekatnya, yaitu dengan memberikan pasien untuk membersihkan diri dan merapikan diri

d. Meminta saudara/teman-temannya untuk sering mengunjungi dan mengajak orang lain dan membawa buku-buku bacaan bagi pasien apabila pasien mampu membacanya.

4. Bantuan memenuhi Kebutuhan Spiritual Menanyakan kepada pasien tentang harapan-harapan hidupnya dan ren ~a_rencana. pasien selanjutnya menjelang kematian

- Menanyakan kepada pasien untuk bila ingin mendatangkan pemuka agama dalam hal untuk memenuhi kebutuhan spiritual sesuai dengan keyakinannya.

- Membantu clan menclorong pasien untuk melaksanakan kebutuhan spiritual sebatas kemampuannya.

14

Page 20: Pand Pasien Terminal

Keyakinan spiritual mencakup praktek ibaclah sesuai dengan keyakinanya/ ritual harus diberi dukungan. Petugas kesehatan dan keluarga harus mampu memberikan ketenangan melalui keyakinan-keyakinan spiritualnya. Petugas kesehatan clan keluarga harus sensitive terhadap kebutuhan ritual pasien yang akan menghadapi kematian, sehingga kebutuhan spiritual klien menjelang kematian dapat terpenuhi.

L. Kesimpulan

Kondisi Terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit/sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga s a n g a t d e k a t d e n g a n p r o s e s k e m a t i a n . Respon klien dalam kondisi terminal sangat individual tergantung kondisi fisik, psikologis, sosial yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada tiap individu juga berbeda. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan oleh pasien terminal. Orang yang telah lama hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal clan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan. Atau sebagian beranggapan bahwa kematian sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang akan mempersatukannya dengan orang-orang yang dicintai. Sedangkan yang lain beranggapan takut akan perpisahan, dikuncilkan, ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan sepanjang hidup. Seseorang yang menghadapi kematian/kondisi terminal, dia akan menjalani hidup, merespon terhadap berbagai kejadian clan orang disekitarnya sampai kematian itu terjadi- Perhatian utama pasien terminal Bering bukan pada kematian itu sendiri tetapi lebih pada kehilangan kontrol terhadap fungsi tubuh, pengalaman nyeri yang

15

Page 21: Pand Pasien Terminal

menyakitkan atau tekanan psikologis yang diakibatkan ketakutan akan perpisahan, kehilangan orang yang dicintai.

Page 22: Pand Pasien Terminal

II

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

NOMOR : 00I/Dir/SK/l/2012 i

TENTANG

KEBIJAKAN PERAWATAN PASIEN TERMINAL

Menimbang a. bahwa kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin meningkat jumlahnya balk pads pasien dewasa maupun anak;

b bahwa dalam rangka meningkatkan kual i tas pelayanan kesehatan bagi pasiendengan penyakit yang belum dapat disembuhkan selain dengan perawatan kuratif clan rehabilitatif juga diperlukan perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal;

c. bahwa sesuai dengan pertimbangan butir a clan b di atas, perlu adanyaKeputusan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan Perawatan pasien Terminal

i

Mengingat I. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

2. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159b/Menkes/Per/I 1/1988 tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/Menkes/Per/IXI 1989tentang Persetujuan Tindakan

Medik;5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1045/Menkes/Per/X1/2006 tentang Pedoman Organisasi RS di Lingkungan Departemen Kesehatan;

I I

Page 23: Pand Pasien Terminal

7. Surat Keputusan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Nomor 319/PB/A.4/88 tentang Informed Consent;

8. Surat Keputusan Pengurus, Besar lkatan Dokter Indonesia Nomor 336/PB/A.4/88 tentang MATT.

M E M U T U S K A N :Menetapkan :Kesatu • KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS TENTANG

KEBIJAKAN PERAWATAN PASIEN TERMINALKedua Keputusan Di rektur Rumah Saki t mengenai Pe rawatan Terminal

sebagaimana dimaksudDiktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Panduan Pasien Terminal ini.

Ketiga Surat Persetujuan Tindakan Perawatan Terminal sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini

Keempat Pembinaan clan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh Direktur Pelayanan clan Komite Medis sesuai dengan fungsi clan tugasnya masing-masing.

Kelima • Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan;Keenam • Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat keputusan ini, akan

dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di J a k a r t a Pada tanggal I I Januari 2012

I Direktur RS. Royal Progress,

Dr. Djoti Atmodjo, SpA, MARS

Page 24: Pand Pasien Terminal

RUMAH SAKITROYAL PROGRESS

Perilaku Staff Rumah Sakit Dalam MemenuhiKebutuhan Pasien pada Pelayanan Pasien Fase

TerminalJI- Danau Sunter Utara, Sunter Paradise

Jakarta Utara, 14350

Te lp: : (021) 640 0261 Fax: (021) 640 0778 No. Dokunien No. Revisi HalamanRSRP/SPO/PST/001 00 1/3

DitetapkanTanggal Terbit Direktur

Standar Prosedur Operasional 25 Januari 2012

Dr. Djoti Atmodjo,SpA,MARS

Pengertian - Pasien face terminal adalah pasien dalam kondisi sakit yang menurut ilmu kedokteran pada saat ini memiliki prognosis yang menuju proses kematian.

- Perilaku staff rumah sakit adalah sikap, tutur kata dan pelaksanaan dari staff rumah sakit yang langsung bersangkutan dengan pelayanan pasien yaitu dokter dan perawat.

Tujuan

Agar'staff rumah sakit memaham] kebutuhan unik pasien pada akhir hidupnya yang meliputi aspek sebagai berikut :I. Pemberian pengobatan yang sesuai dengan

gejala dan permintaan pasien dan keluarga2. Menyampaikan issu yang sensitif seperti

autopsi dan donasi korban3. Menghargai nilai yang dianut pasien, agama

dan preferensi budaya4. Mengikut sertakan pasien dan keluarganya

dalam semua aspek pelayanan5. Memberi respon pada hal psikologis,

I RbA AKRt-i

Page 25: Pand Pasien Terminal

Perilaku Staff Rumah Sakit Dalam Memenuhi Kebutuhan Pasien pads Pelayanan Pasien Fase Terminal

J1. Danau Sumer Utara, Sunter ParadiseJakarta Utara 14350

Telp :: (021) 640 0261 Fax: (021) 640 0778 No. Dokumen No. Revisi HalamanRSRP/SPO/PST/001 00 2/3

KUMAH SAKIT41 ROYAL PROGRESS

Kebijakan Semua staff harus menyadari kebutuhan unik pasien pads akhir kehidupan.Peraturan Direktur RS. Royal Progress No.... Per/Dir/ .... /2012, tentang pasien terminal.

Petugas Staff Medis. Keperawatan.

Prosedur 1. Ambit kesimpulan oleh DPJP bahwa pasien dalarn kondisi terminal sesuai dengan definisi diatas

2. Mintakan pendapat dari dokter jaga ruangan dan PPJP, bila sudah terdapat persesuaian, keputusan tersebut dapat berlaku.

3. Konsultasikan kepada dokter sejawat lainnya, bila tidak terdapat persesuaian. Keputusan terakhir tetap pads DPJP

4. Beritahukan tentang kondisi atau berita buruk kepada pasien/keluarga dengan sangat hati-hati dan bijaksana tentang kondisi sakit pasien, sesuai dengan SPO penyampaian berita/kabar buruk terhadap pasien oleh DPJP atau yang didelegasikan.

5. Beritahukan/informasikan dengan petugas customer service, bila terdapat kesulitan dalam penyampaian berita kepada pasien/keluarga

6 Tanyakan kepada pasien apakah ada usul , saran ataukeinginannya tentang keadaannya, keinginan pasien harus Indihormati (misal -. berpesan untuk tidak diberitahukan kepada keluarganya).

2

Page 26: Pand Pasien Terminal

R U M A -1 1 S A K I T Perilaku Staff Rurnah Sakit Dalam MemenuhiROYAL PROGRESS

..... ... . . Kebutuhan Pasien pads Pelayanan Pasien FaseTerminal

D a na u Sumte r U t a r a , Sumte r Parad ise.11.Utara 14350,Iakana

Telp (021 640 0261 Fax: (021) 640 0 7 7 8 No. Dokumen No. Revisi HalamanRSRP/SPO/PST/001 00 3/3

7. Tanyakan kepada keluarga pasien apakah ada usul, saran atau keinginan tentang kondisi pasien. Apabila terdapat perbedaan keinginan antara pasien dan keluarga pasien, keputusan terakhir di putuskan oleh pasien dan keluarga. Keinginan pasien lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan keinginan keluarga sesuai dengan prinsip rahasia jabatan

8. Laksanakan secara profesional keinginan pasien yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan keluarga pasien oleh staff rumah sakit, dokter dan perawat

Unit Terkait DPJP, PPJP, dokter jaga, dokter Medical Informasi, Costumer Service

3NVA C " " ~ 5

1 ! : - —

Page 27: Pand Pasien Terminal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

A. PENGERTIANPenyakit terminal adalah suatu penyakit yag tidak bisa disembuhkan lagi. Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua.

B. TAHAP TAHAP BERDUKADr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap, berduka yang dapat ter adi pada pasien menjelang ajal

1. Denial ( pengingkaran. )Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya.

2. Anger ( March )Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan meninggal.

3. Bergaining ( tawar-menawar )Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar waktu untuk hidup.

4. Depetion ( depresi )Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera mati.ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi bersama keluarga dan Leman-Leman.

5. Acceptance ( penerimaan)Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa ia akan meninggal. la akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang belum terselesaikan.

1

Page 28: Pand Pasien Terminal

I

Page 29: Pand Pasien Terminal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINALA. PENGKAJIAN

1) Riwayat Kesehatana. Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarangb. Riwayat kesehatan dahulu

Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama

c. Riwayat kesehatan keluargaApakah an

ggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan 'klien.

2) Head To ToePerubahan fisik saat kematian mendekat1. pasien kurang rerisponsif2. fungsi tubuh melambat3. pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja4. rahang pendrung jatuh

5. pernafasan tidak teratur dan dangkal6. sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah7. kulit pucat8. mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

B. DIAGNOSA KEPERAWATANa) Ansietas/ ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan dengan

situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.

b) Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal clan kematian yang d1hadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain.

2

Page 30: Pand Pasien Terminal

c) Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan keluarga,takut akan hasil ( kematian ) dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat perawatan ).

d)Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian KRITERIA HASILa) Klien atau keluarga akan

1. Mengungkapkan ketakutan yang berhubungan dengan ganggLian,

2. Menceritakan pikiran tentang efek gangguan pada fungsi normal tanggung jawab peran dan gaga hidup

b) Klien akan1. Mengungkapkan kehilangan dan perubahan2. Mengungkapkan perasaan yang berkaitan kehilang clan

perubahan3. Menyatakan kematian akan terjadiAnggota keluarga akan melakukan hal berikutMempertahankan hubunag erat yang efektif, yang dibuktikan dengan cara berikut:a. Menghabiskan waktu bersama klienb. Memperthankan kasih sayang , komunikasi terbuka dengan klienc. Berpartisipasi dalam perawatan

c) Anggota keluarga atau kerabat terdekat akan:1. Megungkapkan akan kekhawatirannya mengenai prognosis klien2. Mengungkapkan kekawtirannnya mengenai lingkungan

tempat perawatan3. Melaporkan fungsi keluarga yang adekuat clan kontiniu

selama perawatan kliend) Mien akan mempertahankan praktik spritualnuya yang akan men-

ipengai-LIIII penerimaan terhadap ancaman kematian

3

Page 31: Pand Pasien Terminal

C. INTERVENSI KEPERAWATANDiagnosa IAnsietas / ketakutan ( individu , keluarga ) yang berhubungan denga situasi yang tak dikenal. Sifat kondisi yang tak dapat diperkirakan takut akan kematian clan efek negative pada gaya hidup.Kriteria HasilKlien atua keluarga akan1. mengunkapkan ketakutannya yang brhubungan dengan gangguan2. menceriktakan tentang efek ganmguan pada fungsi normal, tanggungn

jawab, peran clan gaya hidupNo Intervensi Rasional1) Bantu klien untuk mengurangi ansietasnya

a. Berikan kepastian clan kenyamananb. Tunjukkan perasaan tentang pernahman clan empti, jangan menghindari

pertanyaanc. Dorong klien untuk mengungkapkan setiap ketakutan permasalahan yang

berhubungan dengan pengobtannya.d. Identifikasi clan dukung mekaniosme koping efektif Klien yang cemas

mempunbyai penyempitan lapang persepsi denagn penurunan kemampuan untuk belajar. Ansietas cendrung untuk memperburuk masalah. Menjebak klien pada lingkaran peningkatan ansietas tegang, emosional clan nye~i fisik

2) Kaji fingkat ansietas klien rencanakan pernyuluhan bila tingkatnya-rendah atau sedang Beberapa rasa takut didasari oleh informasi yang t idak akurat dan dapat dihilangkan denga memberikan informasi akurat. Klien dengan ansietas berat atauparah tidak menyerap pelajaran

3) Dorong keluarga dan teman untuk mengungkapkan ketakutanketakutan rnereka Pengungkapan memungkinkan untuk sating berbagi clan memberiakn kesempatan untuk rnemperbalki konsep yang tidak benar

4

Page 32: Pand Pasien Terminal

4) Berika klien dan keluarga kesempatan clan penguatan koping positif Menghargai klien untuk koping efektif dapat menguatkan renson koping positif yang akan datang

Diagnosa IIBerduka yang berhubungan penyakit terminal dan kematian yang akan dihadapi penurunan fungsi, perubahan konsep diri dan menark diri dari orang lainKlien akan :1. Mengungkapakan kehilangan dan perubahan2. Mengungkapakan perasaan yang berkaitan kehilangan dan

perubahan3. Menyatakan kematian akan terjadi

Anggota keluarga akan melakukan hal berikut : mempertahankan hubungan erat yang efektif , yang dibuktikan dengan cars sbb:a. Menghabiskan waktu bersama klienb. Memperthankan kasih sayang , komunikasi terbuka dengan klienc. Berpartisipasi dalam perawatan

No Intervensi Rasional1) Ber ikan kesempatan pada kl ien da ke luarga untuk

mengungkapkan perasaan, didiskusikan kehilangan secara terbuka , dan gali makna pribadi dari kehilangan.jelaskan bahwa berduka adalah reaksi yang umum dan sehat Pengetahuan bahwa tidak ada lagi pengobatan yang dibutuhkan dan bahwa kematian sedang menanti dapat menyebabkap menimbulkan perasaan keticlak berdayaan, march dan kesedihan yang dalam dan respon berduka yang lainnya. Diskusi terbuka dan jujur dapat membantu klien clan anggota keluarga menerirna clan mengatasi situasi dan respon mereka terhdap situasi tersebut

5

Page 33: Pand Pasien Terminal

2) Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif yang terbukti yang memberikan keberhasilan pada masa lalu Stategi koping fositif membantu penerimaan dan pemecahan masalah

3) Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan atribut diri yang positif Memfokuskan pada atr ibut yang positif meningkatkan penerimaan diri dan penerimaan kematian yang terjadi

4)Bantu klien mengatakan dan menerima kematian yang akan terjadi, jawab semua pertanyaan dengan jujur Proses berduka, proses berkabung adaptif tidak dapat dimulai sampai kematian yang akan terjadi di terima

5) Tingkatkan harapan dengan perawatan penuh perhatian, menghilangkan ketidak nyamanan dan dukungan Penelitian menunjukkan bahwa klien sakit terminal paling menghargai tindakan keperawatan berikuta. Membantu berdandanb. Mendukung fungsi kemandirianc. Memberikan obat nyeri saat diperlukandand. Meningkatkan kenyamanan fisik (skoruka dan boner 1982 )

Diagnosa III

Perubahan proses keluarga yang berhubunga dengan gangguan kehidupan takut akan hasil (kematian) dan lingkungannya penuhstyes ( tempat erawatan ) pAnggota kelurga atau kerabat terdekat akan1. Megungkpakan akan kekhawatirannya mengenai prognosis klien2. Menungkapkan kekawtirannnya mengenai lingkkunagntempat

perawatan!3. Melaporkan fungsi keluarga yang adekuat dan kontiniu selam

perawatan klien

6

Page 34: Pand Pasien Terminal

No Intervensi Rasional1) Luangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat klien dan

tunjukkan pengertian yang empati Kontak yang sering dan me ngkmuikasikan sikap perhatian dan peduli dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan pembelajaran

2) Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan, ketakutan dan kekawat iran. Sal ing berbagi memungkinkan perawat untuk mengintifikasi ketakutan dan kekhawatiran kemudian merencanakan Intervensi untuk mengatasinya

3) lingkungan Jelaskan lingkungan dan peralatan ICU Informasi ini dapat membantu mengurangi ansietas yang berkaitan dengan ketidak takutan

4) Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan postoperasi yang dipikirkan dan berikan Informasi spesifik tentang kemajuan klien

5) Anjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi dalam tindakan perawan Kunjungan dan partisipasi yang sering dapat meningakatkan interaksi keluarga berkelanjutan

6) Konsul dengan atau berikan rujukan kesumber komunitas dan sumber lainnya Keluarga denagan masalah-masalh seperti kebutuhan financial , koping yang tidak berhasil atau konflik yang tidak selesai memerlukan sumber-sumber tambahan untuk membantu mempertahankankan fungsi keluarga

Diagnosa IVResiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian Klien akan mempertahankan praktik spritualnuya yang akan mempengaruhi penerimaan terhadap ancaman kematian

7~, <A4 1 ~11 -1

Page 35: Pand Pasien Terminal

No Intervensi RasionalGali apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktek atau ritual keagamaan atau spiritual yang diinginkan bila yang memberi kesemptan pada klien untuk melakukannya Bagi klien yang mendapatkan nilai tinggi pada do,a atau praktek spiritual lainnya , praktek ini dapat memberikan arti dan tujuan dan dapat menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan

2) Ekspesikan. pengertrian dan penerimaan anda tentang pentingnya keyakinan dan praktik religius atau spiritual klien Menunjukkan sikap tak menilai dapat membantu mengurangi kesulitan klien dalam mengekspresikan keyakinan dan prakteknya

3) Berikan prifasi, dan ketenangan untuk ritual spiritual sesuai kebutuhan klien dapat dilaksanakan Privasi dan ketenangan memberikan lingkungan yang memudahkan refresi danperenungan

4) Bila anda menginginkan tawarkan untuk berdo,a bersama klien lainnya atau membaca buku ke agamaan Perawat meskipun yang tidak menganut agama atau keyakinan yang sama dengan klien dapat membantu klien memenuhi kebutuhan spritualnya

5) Tawarkan untuk menghubungkan pemimpin religius atau rohaniwan rumah salcit untuk mengatur kunjungan. Jelaskan ketidak setiaan pelayanan ( kapel dan injil RS ) Tindakan ini dapat membantu klien mempertahankan ikatan spiritual clan mempraktikkan ritual yang penting Carson 1989 )

D. IMPLEMENTAiSIDiagnosa I1. Membantu klien untuk mengurangi ansientasnya :

a. Memberikan kepastian dan kenyamananb. Menunjukan perasan tentang pemahaman dan empati jangan

menghindari pertayaanc. Mendorong Hen untuk mengungkan setiap ketakutan

permasalahan yang berhubungan dengan pengobotannya.

8

Page 36: Pand Pasien Terminal

d. Menditifikasi dan mendorong mekanisme koping efektif2. Mengkaji tingkat ansientas klien .merencanakan penyuluhan bila

tingkatnya rendah atau sedang3. Mendorong keluarga dan Leman untuk mengungkapkan ketakutan

atau pikiran mereka4. Memberikan klien dan keluarga dengan kepastian dan

penguatan prilaku koping positifri koping5. Memberikan dorongan pada klien unyuk menggunakan teknik

relaksasi seperti paduan imajines dan pernafasan relaksasi

Diagnosa II1. Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga unyiuk

mengungkapkan perasaan,diskusikan kehilangan secara terbuka dan gali makna pribadi dari kehilanganjelaskan bahwa berduka adalah reaksi yang umum dan sehat.

2. Memberikan dorongan penggunaam strategi koping positif yang terbukti memberikan keberhasilan pada masa lalu

3. Memberikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan atribut dari yang positif

4. Membantu klien menyatakan dan menerima kematian yang akan terjadijawab semua pertanyaan dengan jujur

5. Meningkatkan harapan dengan perawtan penuh perhatian menghilangkan, ketidak nyamanan dan dukungan

Diagnosa III1. Meluangkan waktu bersama keluarga / orang terdekat klien dan

tunjukkan pengertian yang empati2. Mengizinkan keluarga klien orang terdekat untuk

mengekspresikan perasaan ketakutan dan kekliwatiran3. Menjelaskankan lingkungan dan peralatan itu4. Menjelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan postoperasi

yang dipikirkan dan memberikaninformasi spesifik tentang kemajuan Mien

9

Page 37: Pand Pasien Terminal

5. Menganjurkan untuk sering berkunjung clan berpartisipasi dalam tindakan keperawatan

6. Mengkonsul atau memberikan rujukan ke sumber komunitas dan sumber lainnya

Diagnosa IV1. Menggali apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktik atau ritual

keagamaan atau spiritual yang diizinkan bila is memberikan kesempatan pada klien untuk melakukannya

2. mengekpresikan pengertian dan penerimaan ands tentang pentingnya keyakinan dan praktik religius atau spiritual klien

3. Memberika privasi dan ketenangan -untuk ritual, spiritual sesuai kebutuhan klien clan dapat dilaksanakan

4. Menawarkan untuk menghubungi r eligius atau rohaniwan rumah sakit untuk mengatur kunjungan menjelaskan ketersediaan pelayanan misalnya alqur'an dan ulama bagi yang beragama Islam

EVALUASI1. Klien merasa nyaman clan mengekpresikan perasaannya pada perawat2. Klien tidak merasa sedih dan slap menerima kenyataan3. Klien selalu ingat kepada Allah dan selalu bertawakkal4. Klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Allah SWT akan kembali kepadanya

10