LOGO Pajak Penghasilan psl 21 Mengenal Lebih Dekat… Hari Gini Korupsi PAJAK…. Apa Kata DUNIA...??!!
LOGO
Pajak Penghasilan psl 21
Mengenal
Lebih Dekat…
Hari Gini Korupsi PAJAK…. Apa Kata DUNIA...??!!
Pendahuluan (Kronologi perubahan UU PPh)
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
UU No. 36
Tahun 2008
UU No.17
Th ‘00
UU No.10
Th ‘94
UU No.7
Th ‘91
UU. 7
Th. ‘83
Subjek Pajak PPh
a. Orang Pribadi
b. warisan yang belum terbagi sebagai
satu kesatuan
Badan (PT, Perseroan Komanditer,
BUMN/BUMD dlm bentuk dan nama
apapun, ORMAS, ORPOL)
Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Wajib Pajak dalam Negeri dan Luar Negeri
Berlaku untuk
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Tidak Termasuk Subjek Pajak
Kantor Perwakilan negara asing
Pejabat perwakilan diplomatik dan
konsulat (bukan WNI dan tidak menerima penghasilan dari
Indonesia diluar jabatannya dan adanya perlakuan timbal balik)
Organisasi Internasional (Indonesia menjadi
anggota, tidak menjalankan atau kegiatan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia)
Pejabat Perwakilan Organisasi
Internasional (bukan WNI, tidak menjalankan usaha
kegiatan/pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan
di Indonesia)
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Objek Pajak PPh
PENGHASILAN
Setiap Tambahan kemampuan
Ekonomis Yang diterima oleh
wajib pajak
(dalam dan luar negeri)
Untuk konsumsi/ menambah kekayaan WP
Keuntungan penjualan/ Pengalihan
harta
Laba Usaha
Hadiah Undian
& penghargaan
Gaji, Upah Honorarium
Komisi gratifikasi
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Tarif Pajak Penghasilan
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Lapisan Penghasilan
Kena Pajak
Tarif Pajak
1 Sampai dengan Rp 50.000.000 5 %
2 Diatas Rp 50.000.000 – Rp
250.000.000 15%
3 Diatas Rp 250.000.000 – Rp
500.000.000 25%
4 Diatas Rp 500.000.000 30%
5 Tarif Dividen 10%
6 Tidak memiliki NPWP (untuk PPh
pasal 21)
20% lebih tinggi dari yang
seharusnya
7 Tidak mempunyai NPWP untuk
yang dipungut (untuk PPh psl. 23)
100% lebih tinggi dari yang
seharusnya
8 Pembayaran Fiskal untuk yang
punya NPWP Gratis
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Tarif PPh uang pesangon
Uang pesangon yang diterima secara sekaligus
Lapisan Penghasilan
Kena Pajak
Tarif Pajak
1 Sampai dengan Rp 50.000.000 0 %
2 Diatas Rp 50.000.000 s.d
Rp 100.000.000 5%
3 Diatas Rp 100.000.000 s.d.
Rp 500.000.000 15%
4 Diatas Rp 500.000.000 25%
5 Uang manfaat pensiun, THT s.d
Rp 50.000.000 0%
6 Uang manfaat pensiun, THT diatas
Rp 50.000.000 5%
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Penghasilan Tidak Kena
Pajak sebelum 2013
Keterangan setahun
1 Diri wajib pajak orang pribadi Rp 15.840.000
2 Tambahan untuk wajib pajak yang
kawin Rp 1.320.000
3
Tambahan utk seorang istri yang
penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami
Rp 15.840.000
4
Tambahan utk setiap anggota
keturunan sedarah semenda
dalam garis keturunan lurus serta
anak angkat yang ditanggung
sepenuhnya, maks. 3 orang
Rp 1.320.000
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Penghasilan Tidak Kena
Pajak 1 Januari 2013
Keterangan setahun
1 Diri wajib pajak orang pribadi Rp 24.300.000
2 Tambahan untuk wajib pajak yang
kawin Rp 2.025.000
3
Tambahan utk seorang istri yang
penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami
Rp 24.300.000
4
Tambahan utk setiap anggota
keturunan sedarah semenda
dalam garis keturunan lurus serta
anak angkat yang ditanggung
sepenuhnya, maks. 3 orang
Rp 2.025.000
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
PTKP
Keterangan Wajib Pajak Kawin Tanggungan Jumlah PTKP
TK 24.300.000 - - 24.300.000
K/0 24.300.000 2.025.000 - 26.325.000
K/1 24.300.000 2.025.000 2.025.000 28.350.000
K/2 24.300.000 2.025.000 4.050.000 30.375.000
K/3 24.300.000 2.025.000 6.075.000 32.400.000
TK/1 24.300.000 2.025.000 26.325.000
TK/2 24.300.000 4.050.000 28.350.000
TK/3 24.300.000 6.075.000 30.375.000
Pajak Penghasilan Pasal 21
PPh 21 adalah Pajak atas penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji,
upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun yang
diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan
oleh orang pribadi
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Unsur-unsur PPh Pasal 21 PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Wajb pajak
Objek Pajak
Pemotong
Pajak
Tarif Pajak
Wajib Pajak PPh 21
Pegawai Tetap
Pegawai Lepas
Penerima Pensiun
Penerima Honorarium
Penerima Upah
Wajib
Pajak PPh
Psl.21
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Lain-Lain Dikenakan PPh ps.21
Tenaga ahli yang melakukan kegiatan bebas.
Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, sutradara,
crewfilm, fotomodel, peragawan/ti, pemain drama, penari, pemahat, pelukis.
Olahragawan.
Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
Pengarang, peneliti, dan penterjemah.
Pemberi jasa dalam bidang teknik, komputer, dan sistem aplikasinya, tele-
komunikasi, elektronika, fotografi, dan pemasaran.
Agen iklan.
Pengawas, pengelola proyek, anggota, dan pemberi jasa kpd suatu kepanitiaan,
peserta sidang atau rapat, dan tenaga lepas lainnya.
Peserta perlombaan.
Petugas penjaja barang dagangan.
Petugas dinas luar asuransi.
Peserta pendidikan, pelatihan, dan magang.
Distributor multilevel marketing atau direct selling sejenis lainnya.
Bukan Wajib Pajak PPh Psl. 21 PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing
Pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam keputusan Mentri Keuangan No. 611/KMK.04/1994 sepanjang bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau pekerjaan lain
Pemotong Pajak PPh
Pemotong
Pajak
PPh
B
E
C
D
A
Pemberi kerja
baik orang
pribadi, badan,
BUT baik induk
maupun cabang
Bendaharawan pemerintah pusat
/daerah, Instansi, Departemen,
KBRI, dll
Dana Pensiun,
PT. TASPEN,
ASTEK,
JAMSOSTEK,
THT
Yayasan, lembaga,
kepanitiaan,
asosiasi, organisasi BUMN/ BUMD
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Bukan Pemotong PPh 21
Perwakilan Diplomatik seperti
kedutaan besar negara
sahabat
Badan / Organisasi
Internasional seperti organisasi
PBB
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Penghasilan yang
dikecualikan dari PPh 21
Pembayaran manfaat /asuransi
pemberian natura
Iuran Pensiun
Asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna dan asuransi beasiswa
Yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
Ini bisa juga dalam bentuk kenikmatan dalam bentuk apapun
diberikan oleh WP atau pemerintah.
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
Cont…
Zakat
Beasiswa
Yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau
lembaga amal zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu
PAJAK PENGHASILAN “Katanya Orang Bijak Taat Pajak..”
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
PENGHASILAN BRUTO
PEGAWAI TETAP DAN
PEGAWAI TIDAK TETAP* BUKAN PEGAWAI
PENGHASILAN
NETO
PENGHASILAN KENA PAJAK (dibulatkan ke bawah hingga ribuan penuh)
PENERIMA PENSIUN
TARIF PS.17 UU PPh
DIKURANGI
GAJI, TUNJANGAN
TERKAIT DGN GAJI
UANG PENSIUN
BULANAN,TUNJANGAN
PESERTA KEGIATAN
D
I
K
U
R
A
N
G
I
DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% DARI
PENGH. BRUTO MAKS
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU
Rp 500.000,-/BLN (HANYA UTK
PEGAWAI TETAP)
- IURAN YG TERIKAT DGN
PENGHASILAN TETAP
DIKURANGI:
BIAYA PENSIUN, 5% DARI
PENGH.BRUTO MAKSIMAL
Rp 2.400.000,00/THN ATAU
Rp 200.000,00
JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKA
TARIFNYA 20% LEBIH TINGGI
PTKP
HONORARIUM,
KOMISI DAN FEE DGN
SYARAT PUNYA NPWP &
HANYA MENERIMA
PENGHASILAN DARI 1
PEMBERI KERJA
*YANG
PENGHASILAN
NYA DIBAYAR
SECARA
BULANAN
UANG SAKU, UANG
REPRESENTASI, UANG
RAPAT, HONORARIUM,
HADIAH DAN
PENGHARGAAN
DIBAGI 12
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
PEGAWAI TETAP, PENERIMA PENSIUN BERKALA
& PEGAWAI TIDAK TETAP YG MENERIMA IMBALAN
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN)
PERHITUNGAN SETIAP MASA
DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN * : 5% DARI
PENGH. BRUTO MAKS
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU
Rp 500.000,-/BLN
- IURAN YG TERIKAT DGN
PENGHASILAN TETAP
DIKURANGI:
BIAYA PENSIUN, 5% DARI
PENGH.BRUTO MAKSIMAL
Rp 2.400.000,00/THN ATAU
Rp 200.000,00/BULAN
PENGHASILAN NETO
PENGHASILAN KENA PAJAK
DIKURANGI : PTKP
TARIF PS.17 UU PPh
PERKIRAAN ATAS PENGHASILAN
YG DIPEROLEH SELAMA 1 TAHUN
(PENGHASILAN TERATUR + TDK TERATUR) PPh Ps.21 atas
PERHITUNGAN MASA PAJAK AKHIR
(BULAN DESEMBER)
SELURUH PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN
ATAU BAGIAN TAHUN PAJAK
PPh Ps.21 YG TELAH DIPOTONG
PADA MASA-MASA SEBELUMNYA
DLM BAGIAN TAHUN PAJAK YBS
*BIAYA JABATAN
HANYA UTK PEGAWAI TETAP
SPT FORMULIR 1721
Formulir 1721 merupakan sarana untuk melaporkan
pemotongan PPh pasal 21 tahunan yang dipotong
oleh pihak ketiga.
Formulir 1721 terdiri dari formulir induk dan
lampiran I, lampiran II, dan lampiran T.
Formulir 1721 I (lampiran I), merupakan isian daftar
pegawai tetap dan penerima pensiun atau
tunjangan hari tua/tabungan hari tua (THT)/ jaminan
hari tua (JHT) yang penghasilan netonya melebihi
PTKP.
SPT FORMULIR 1721
Formulir 1721 II (lampiran II), merupakan isian daftar
perubahan pegawai tetap, (pegawai tetap yang keluar,
pegawai tetap yang masuk, pegawai yang baru memiliki
NPWP ).
Formulir 1721 T (lampiran T), merupakan isian daftar
pegawai tetap penerima pensiun berkala.
Contoh
a. Saefudin adalah pegawai tetap di PT Insan Selalu
Lestari sejak 1 Januari 2009. Beliau memperoleh gaji
sebulan sebesar Rp. 4.000.000,- dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp. 25.000,- sebulan. Saefudin
menikah tetapi belum mempunyai anak (status K/0).
Berapakah PPh pasal 21 bulan Maret 2014 yang harus
dibayar?
b. Penerima pensiun yang dibayarkan secara bulanan.
Contohnya Teja status kawin dengan 1 anak pegawai
PT. Mulia, pensiun pada 1 Nopember 2012. Teja
menerima pensiun sebulan Rp. 2.000.000,-, berapa
PPh pasal 21 bulan Desember 2012?
Penghitungan PPh Ps. 21 sebagai berikut:
Gaji Sebulan = 4.000.000
Penghasilan bruto = 4.000.000
Pengurangan Biaya Jabatan: = 5%x 4.000.000 = 200.000
Iuran pensiun = 25.000 +
Total Pengurangan = 225.000 -
Penghasilan netto sebulan = 3.775.000
Penghasilan Netto setahun 12 x 3.775.000 = 45.300.000
PTKP setahun:WP sendiri = 24.300.000
Tambahan WP kawin = 2.025.000 +
Total PTKP = 26.325.000 -
PKP setahun = 18.975.000
PPh Ps. 21 = 5 % x 18.975.000 = 948.750
PPh Ps. 21 sebulan = 79.062,5
Penghitungan PPh Ps. 21 :
Pensiun sebulan = Rp. 2.000.000
Pengurangan Biaya Pensiun 5% x 2.000.000 = Rp. 100.000
Penghasilan Netto sebulan = Rp. 1.900.000
Penghasilan Netto setahun = Rp. 22.800.000
PTKP(K/1) = Rp. 18.480.000
PKP = Rp. 4.320.000
PPh Ps. 21 setahun = 5% x 4.320.000 = Rp. 216.000
PPh Ps. 21 sebulan (Rp. 216.000: 12) = Rp. 18.000
c. Ikhsan Alisyahbani adalah pegawai tetap di PT Tiurmas
Lampung Indah. Beliau memperoleh gaji bulan
Desember 2013 sebesar Rp. 2.200.000,00 menerima
THR sebesar Rp. 600.000,00 dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp. 25.000,00 sebulan. Ikhsan
Alisyahbani menikah tetapi belum mempunyai anak
(status K/0)
PPh Pasal 21 atas gaji dan THR sebagai berikut:
Penghasilan Gaji setahun = 12x 2.200.000 = Rp. 26.400.000
THR = Rp. 600.000
Jumlah Penghasilan Bruto = Rp. 27.000.000
Pengurangan:Biaya Jabatan: 5%x 27.000.000 = 1.350.000
Iuran pensiun 12x25.000 = 300.000
Total Pengurangan = Rp. 1.650.000
Penghasilan netto setahun = Rp. 25.350.000
PTKP (K/0) setahun = Rp. 26.325.000
PKP setahun = Rp. - 975.000
PPh Ps. 21 terutang: 0 = Rp. 0
Ali seorang penceramah memberikan
ceramah pada lokakarya dan menerima
honorarium Rp.1.000.000,00
Penghitungan PPh Pasal 21 yang dipotong
(tarif Pasal 17) :
5% x Rp.1.000.000,00 = Rp. 50.000,00.
Tri seorang penjaja barang dagangan hasil
produksi PT Jaya, dalam bulan April 2014
menerima komisi sebesar Rp. 750.000,00
PPh Pasal 21 = 5% x Rp. 750.000,00 =
Rp. 37.500,00.
Ali pemain tenis yang tinggal di Jakarta, menjadi juara dalam
suatu turnamen dan mendapat hadiah Rp. 30.000.000
PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen adalah:
5% x Rp. 30.000.000,- = Rp. 1.500.000,-
Gatot seorang arsitek, bulan Maret 2014 menerima
honorarium Rp.20.000.000,00 dari PT.Abang sebagai
imbalan atas jasa teknik
Penghitungan PPh Pasal 21 :
15% x 50% x Rp. 20.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00.
Eko pada bulan Agustus 2013 bekerja sebagai buruh
harian pada PT Dayat Harini Perkasa. Ia bekerja sehari
sebesar Rp. 120.000,00
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang :
Upah sehari = Rp. 120.000,00
Batas Upah harian yang Tidak di potong PPh = Rp. 150.000,00
PKP Sehari = Rp. 0,00
PPh Pasal 21 Sehari = (5% x Rp. 0,00) = Rp. 0,00.
Eko bulan Maret 2014 menerima tebusan pensiun dari
Dana Pensiun “ X” Rp. 70.000.000
Penghasilan Bruto = Rp.70.000.000,
PPh Pasal 21 terutang: 0% x Rp. 50.000.000= Rp. 0,
5% x Rp 20.000.000= Rp 1.000.000
Jumlah PPh Pasal 21 terutang = Rp. 1.000.000,-
SOAL LATIHAN
1.Tn. Alda (K/2), mempunyai penghasilan kena pajak tahun 2013 sebelum PTKP sebesar Rp 90.000.000,- Berapa pajak yang harus dibayar oleh Tuan Alda?
2.Dr. Joko, membuka praktek dokter di daerah Palmerah, berdasarkan pengakuannya, penghasilan bruto tiap bulan dari praktek dokternya adalah Rp100.000.000,- berapa pajak yang harus dibayar Dr. Joko tiap bulannya?
3.Tn. Sukarno adalah PNS Dept. Kehutanan dengan golongan III/c mendapat honor mengajar Rp. 500.000,- dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Berapa pajak yang harus dibayar Tn. Sukarno?
CONTOH LATIHAN
4. Rizaldi dan Sofyan merupakan pegawai PT Sabar Menanti. Pada 15 Januari 2014 mereka terkena PHK dan mendapat uang pesangon sesuai dengan masa kerja masing-masing. Rizaldi memperoleh uang pesangon sebesar Rp 40.000.000 sedang Sofyan Rp 300.000.000. Pesangon tersebut dibayar sekaligus pada 15 Januari 2014. Bagaimana kewajiban pemotongan/pemungutan PPh atas pembayaran uang pesangon tersebut?
5. PT Yummy Food merupakan industri makanan ringan menyelenggarakan “kejuaraan nasional bulutangkis 2014”. Juara tunggal putri adalah Dewi Arianti, perwakilan dari DIY dengan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 100.000.000. Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas transaksi tersebut?
ATURAN E-LEARNING
Kerjakan soal latihan nomer 1 sampai 5
Jawabnan dalam bentuk softcopy
Jawaban dikirim ke alamat email :
Paling lambat diterima hari Jum’at tanggal
3 April 2015.
Keterlambatan pengumpulan jawaban ada
pengurangan nilai.