Halaman 1 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg P U T U S A N P U T U S A N P U T U S A N P U T U S A N Nomor 3 Nomor 3 Nomor 3 Nomor 32 / TIPIKOR / 201 / TIPIKOR / 201 / TIPIKOR / 201 / TIPIKOR / 2015 / PT. BDG / PT. BDG / PT. BDG / PT. BDG “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ PENGADILAN TINGGI TINDAK PIDANA KORUPSI DI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tindak pidana korupsi dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : SUGENG SUPRIJONO, SE. SUGENG SUPRIJONO, SE. SUGENG SUPRIJONO, SE. SUGENG SUPRIJONO, SE. ; ; ; ; ------------------------------- Tempat lahir : Malang ; ----------------------------------------------------------- Umur / tanggal lahir : 48 tahun / 19 September 1966 ; ----------------------------- Jenis kelamin : Laki-laki ; --------------------------------------------------------- Kebangsaan / kewarganegaraan : Indonesia ; ---------------------------------------- Agama : Islam ; ------------------------------------------------------------- Alamat : 1. Jalan A. Yani No. 240 RT/ RW. 006/001 Kelurahan Kacapiring Kecamatan Batununggal Kota Bandung ; ---------------------------------------------------- 2. Perum. Sweet Antapani Resident, Jl. Antapani Lama RT. 05 / RW. 09 Kel. Antapani Wetan Kec. Antapani Kota Bandung; --------------------------------- Pekerjaan : Karyawan PT. Pegadaian ( Mantan Manajerial Operasional pada Cabang Perum Pegadaian (CPP) Cikudapateuh, dan saat ini adalah sebagai Karyawan / Penaksir di PT. Pegadaian Cabang Sukajadi Bandung ; ------------------------------------------- Pendidikan : S-1; ---------------------------------------------------------------- Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah atau penetapan dari : 1. Penyidik, sejak tanggal 08 Desember 2014 sampai dengan tanggal 27 Desember 2014 ; ---------------------------------------------------------------------------- 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 28 Desember 2014 sampai dengan tanggal 05 Februari 2015 ; -----------------
52
Embed
P U T U S A NP U T U S A N “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN ... · berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 3717 / SDM.200322 / 2009 atau sebagai Pengganti sementara (Pgs) Pimpinan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Halaman 1 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
P U T U S A NP U T U S A NP U T U S A NP U T U S A N
Nomor 3Nomor 3Nomor 3Nomor 32222 / TIPIKOR / 201/ TIPIKOR / 201/ TIPIKOR / 201/ TIPIKOR / 2015555 / PT. BDG/ PT. BDG/ PT. BDG/ PT. BDG
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ““ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ““ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ““ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “
PENGADILAN TINGGI TINDAK PIDANA KORUPSI DI BANDUNG, yang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara tindak pidana korupsi dalam tingkat
banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Perum Pegadaian (CPP) Cikudapateuh berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan
Kota Bandung Nomor : 627/ SDM.204003/ 2009 tanggal 28 Mei 2009 (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah), dan bersamabersamabersamabersama----sama dengansama dengansama dengansama dengan saksi
AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI yang tercatat sebagai Manajer Cabang pada Kantor Cabang
Kelas II Perum Pegadaian Cikudapateuh berdasarkan SK Direksi Perum
Pegadaian Nomor : 1792 / SDM.200322 / 2008 tentang pengangkatan dan
pemindahan dalam jabatan setingkat manajer dan asisten manajer Lingkungan
Perum Pegadaian tertanggal 07 Agustus 2008 (yang penuntutannya dilakukan
secara terpisah) pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti,
dalam bulan Juni 2009 s/d bulan Nopember 2009, atau setidaknya pada suatu
waktu dalam tahun 2009, bertempat di Kantor Cabang PT. Pegadaian (Persero)
CP Cikudapateuh Jl. Ahmad Yani No. 240 Bandung, atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 jo Pasal 35 ayat (1) UU No. 46 tahun
2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 1, Pasal 3 angka (2) jo
Pasal 4 Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
191/KMA/SK/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010 tentang Pengoperasian
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang
berwenang memeriksa dan mengadilinya, telah melakukan atau turut serta telah melakukan atau turut serta telah melakukan atau turut serta telah melakukan atau turut serta
melakukan perbuatan, secara melawan hukum,melakukan perbuatan, secara melawan hukum,melakukan perbuatan, secara melawan hukum,melakukan perbuatan, secara melawan hukum, yaitu terdakwa SUGENG SUGENG SUGENG SUGENG
SUPRIJONO, SE,SUPRIJONO, SE,SUPRIJONO, SE,SUPRIJONO, SE, tidak melakukan audit calon nasabah ke lapangan dengan
cara survey/cross check secara acak setidaknya sebanyak 40% dari jumlah
nasabah yang mengajukan kredit, hal ini bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi Perum Pegadaian Nomor
Halaman 4 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
233/US.2.00/2006 tentang Pedoman Operasional Kredit Usaha Rumah Tangga
(KRISTA) yang mulai berlaku tanggal 01 Januari 2007, yang melakukan perbuatan melakukan perbuatan melakukan perbuatan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasimemperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasimemperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasimemperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasi yaitu karena
penyaluran KRISTA tidak sesuai dengan ketentuan di atas, kredit tersebut
diberikan kepada orang-orang yang tidak sesuai kriteria yang disyaratkan
berakibat dana tersebut dinikmati oleh orang yang tidak berhak menerimanya
sebab penggunaan dana tidak tepat sasaran, yang dapat meruyang dapat meruyang dapat meruyang dapat merugikan keuangan gikan keuangan gikan keuangan gikan keuangan
NegaraNegaraNegaraNegara yaitu akibat tidak tepat sasaran maka KRISTA yang seharusnya
bergulir/dapat disalurulangkan menjadi macet yang sesuai temuan Satuan
Pengawas Intern PT. Pegadaian (Persero) per tanggal 06 Juni 2014 yaitu kurang
lebih Rp.10.958.786.184,- (sepuluh milyar simbilan ratus lima puluh delapan juta
tujuh ratus delapan puluh enam ribu serratus delapan puluh empat rupiah) atau
setidak- tidaknya sebesar Rp.9.360.319.808,- (Sembilan milyar tiga ratus
enampuluh juta tiga ratus Sembilan belas ribu delapan ratus delapan rupiah) atau atau atau atau
perekonomian Negaraperekonomian Negaraperekonomian Negaraperekonomian Negara yaitu pemanfaatan dana yang tujuannya untuk penguatan
usaha sangat mikro kaum wanita yang tergabung dalam suatu kelompok
pengusaha mikro (KPM), pihak negara dan juga masyarakat lain yang justru lebih
berhak mendapatkan kredit akan dirugikan, masyarakat umum lainnya yang
secara tidak langsung terkena multiplikasi ekonomi atau eksternalitas positif dari
Skim Kredit tersebut, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : ---------------
1. Bahwa Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang
berbentuk Perusahaan Umum (Umum) Pegadaian, sejak tanggal 10 April
1990 sampai dengan 1 April 2012, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
: 10 Tahun 1990 Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan (Perjan)
Pegadaian Menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Selanjutnya
berubah menjadi Perseroan PT. Pegadaian sejak tanggal 1 April 2012,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 51 Tahun 2011 tanggal 13
Desember 2011; dan Akta Pendirian No. 1 Tanggal 1 April 2012, yang dibuat
oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn, serta Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI No. AHU-17525.A.H.01.01 Tahun 2012 Tentang Pengesahan
Badan Hukum Perseroan; -------------------------------------------------------------------------
2. Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 103 Tahun 2000
Tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, Pasal 1 ke-1, menyatakan :
“Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, yang selanjutnya dalam Peraturan
Pemerintah ini disebut Perusahaan, adalah Badan Usaha Milik Negara
Halaman 5 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor : 9 Tahun 1969, yang
bidang usahanya berada dalam lingkup tugas dan kewenangan Menteri
Keuangan, dimana seluruh modalnya dimiliki Negara berupa kekayaan
Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham; ----------------------------------
3. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor : 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan
Umum Pegadaian, Pasal 3 ayat (1) menyatakan : “Perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 adalah Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas
dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan usaha menyalurkan uang
pinjaman atas dasar hukum gadai; -------------------------------------------------------------
4. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor : 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan
Umum Pegadaian, Pasal 7 menyatakan : Perum Pegadaian mempunyai
maksud dan tujuan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama
golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum
gadai, dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; ------------------------------------------------------------
5. Bahwa Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM mengeluarkan
kebijakan berupa Program Perkuatan Permodalan Bagi Wanita Wira Usaha
(P3W2), dan Direksi Perum Pegadaian memutuskan menerima tawaran dari
Pemerintah untuk menjadi salah satu pelaksana program P3W2 tersebut,
melalui pemberian pinjaman dengan skema khusus yang dimodifikasi dari
skim Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI). Skim ini difokuskan pada
penguatan usaha sangat mikro kaum wanita yang tergabung dalam suatu
kelompok pengusaha mikro, dengan diberi nama Kredit Usaha Rumah
Cikudapateuh atau Penggati Sementara kuasa pemutus
pinjaman/manajer Cabang Perum Pengdaian Cikudapateuh, lebih
kurang sebanyak 381 kelompok dengan total nilai uang pinjaman Rp.
8.328.000.000,- .
22. Bahwa dari permohonan kredit yang diusulkan oleh saksi BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO,
SESESESE tersebut selain dilakukan pada saat Terdakwa ditunjuk sebagai
Pengganti Sementara Pemimpin Cabang Perum Pegadaian Cikudapateuh,
sebagian diantaranya juga dilakukan pada saat saksi Agus Mulyadi selaku
Pimpinan Cabang/Manajer Cabang/Kuasa Pemutus Kredit berhalangan (di
luar masa cuti), yang selanjutnya oleh Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SUGENG SUPRIJONO, SUGENG SUPRIJONO, SUGENG SUPRIJONO,
SESESESE aplikasi kredit yang diusulkan oleh saksi BUBUBUBUDI SUSANTO, SE DI SUSANTO, SE DI SUSANTO, SE DI SUSANTO, SE tersebut
diterima. seharusnya Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE melakukan
audit calon nasabah ke lapangan dengan cara melakukan cross-check
secara acak setidaknya sebanyak 40% dari jumlah nasabah yang
mengajukan kredit tersebut. Akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa
SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE mengabaikan prosedur tersebut dan langsung
menyetujui aplikasi /permohonan kredit itu sebagaimana yang ia lihat dari
kebiasaan yang dilakukan oleh saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI. Persetujuan usulan
kredit yang telah disetujui oleh Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE
(apabila saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI berhalangan) kemudian diserahkan
kembali kepada saksi BUDI SUSANTO, SE.BUDI SUSANTO, SE.BUDI SUSANTO, SE.BUDI SUSANTO, SE.
23. Bahwa saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE mengetahui jika saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI
dan Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE tidak pernah melakukan audit
calon nasabah ke lapangan untuk melakukan cross-check secara acak
Halaman 13 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
setidaknya sebanyak 40% dari jumlah nasabah yang mengajukan kredit
tersebut.
24. Bahwa walaupun saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE mengetahui jika calon
nasabah yang diusulkannya untuk disetujui oleh Terdakwa SUGENG SUGENG SUGENG SUGENG
SUPRJONO, SESUPRJONO, SESUPRJONO, SESUPRJONO, SE (apabila saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI berhalangan) tidak
pernah dilakukan survey ulang dan di cross-check, saksi BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO,
SESESESE tetap melanjutkan proses aplikasi kredit itu dengan membuat naskah
perjanjian hutang piutang dengan sistem tanggung renteng (perjanjian
kredit).
25. Bahwa setelah saksi BUDI SUSANTO, SE BUDI SUSANTO, SE BUDI SUSANTO, SE BUDI SUSANTO, SE membuat naskah perjanjian
hutang piutang dengan sistem tanggung renteng (perjanjian kredit),
selanjutnya ditandatangani oleh Terdakwa SUGENG SUPRIJONOSUGENG SUPRIJONOSUGENG SUPRIJONOSUGENG SUPRIJONO, SE
(apabila saksi AGUSAGUSAGUSAGUS MULYADIMULYADIMULYADIMULYADI berhalangan) bersama-sama dengan
ketua kelompok (nasabah), untuk selanjutnya dilakukan proses pencairan
kredit.
26. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE bersama-
sama dengan saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE dan bersama-sama dengan saksi
AGUS MULAGUS MULAGUS MULAGUS MULYADIYADIYADIYADI tersebut, nasabah-nasabah yang tidak memenuhi
kualifikasi/ persyaratan sebagaimana diatur dalam PO Krista di atas
berhasil menerima dana KRISTA (tidak tepat sasaran), diantaranya :
a. Nasabah yang tidak memiliki usaha, sehingga tidak mampu
membayar angsuran;
b. Nasabah dengan jarak domisili dari Pegadaian CP Cikudapateuh >
(lebih dari) 15 Km (kilometer),
c. Nasabah tergabung dalam kelompok usaha yang baru saja dibentuk
sehingga tidak solid yang mengakibatkan tanggung renteng tidak
berjalan, beberapa diantaranya terdapat ketua kelompok yang
menahan sebagian angsuran anggotanya.
27. Bahwa atas perbuatan terdakwa SUGENG SUPRIJONOSUGENG SUPRIJONOSUGENG SUPRIJONOSUGENG SUPRIJONO, SE bersama-
sama dengan saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE, telah memperkaya pihak-pihak
diantaranya yaitu nasabah yang tidak memenuhi kriteria nasabah KRISTA,
dan para calo/koordinator/pihak ketiga.
28. Bahwa perbuatan terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE bersama-sama
dengan saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE dan bersama-sama dengan saksi
AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI tersebut tersebut di atas, mengakibatkan program
Halaman 14 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
pemerintah tersebut tidak tercapai secara optimal karena sebagian tidak
tepat sasaran yang mengakibatkan kerugian negara Cq. Perum
Pegadaian karena tidak kembalinya dana KRISTA per tanggal 14 Mei
2014 sebesar Rp.10.958.786.184 (sepuluh milyar sembilan ratus lima
puluh delapan juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu seratus delapan
puluh empat rupiah), yang terdiri dari Pinjaman Pokok sebesar
Rp.9.360.319.808 ditambah Tunggakan Sewa Modal (Bunga) sebesar
Rp.1.177.077.000 dan Tunggakan Denda sebesar Rp.421.389.376,-
sebagaimana tertuang dalam Surat Kepala SPI Nomor: 624b-
s/1300000/2014 tanggal 04 Juni 2014 Perihal Perhitungan Kerugian Kredit
KRISTA CP Cikudapateuh sehingga uang sejumlah Rp.10.958.786.184
tidak dapat digulirkan kembali untuk melayani calon nasabah/pengusaha
mikro yang lainnya sebagaimana hasil pemeriksaan SPI tanggal 06 Juni
berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Kota Bandung Nomor : 627/
SDM.204003/ 2009 tanggal 28 Mei 2009 (yang penuntutannya dilakukan
secara terpisah), dan bersamabersamabersamabersama----sama dengansama dengansama dengansama dengan saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI yang
tercatat sebagai Manajer Cabang pada Kantor Cabang Kelas II Perum
Pegadaian Cikudapateuh berdasarkan SK Direksi Perum Pegadaian Nomor :
1792/SDM.200322/2008 tentang pengangkatan dan pemindahan dalam
jabatan setingkat manajer dan asisten manajer Lingkungan Perum Pegadaian
tertanggal 07 Agustus 2008 (yang penuntutannya dilakukan secara terpisah)
pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti, dalam bulan
Juni 2009 s/d bulan Nopember 2009, atau setidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2009, bertempat di Kantor Cabang PT. Pegadaian (Persero) CP
Cikudapateuh Jl. Ahmad Yani No. 240 Bandung, atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 jo Pasal 35 ayat (1) UU No. 46 tahun
2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 1, Pasal 3 angka (2)
jo Pasal 4 Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
191/KMA/SK/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010 tentang Pengoperasian
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang
berwenang memeriksa dan mengadilinya, telah melakukan atau turut serta telah melakukan atau turut serta telah melakukan atau turut serta telah melakukan atau turut serta
melakukan perbuatanmelakukan perbuatanmelakukan perbuatanmelakukan perbuatan, dengan tujuan menguntungkan diri sendiridengan tujuan menguntungkan diri sendiridengan tujuan menguntungkan diri sendiridengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang atau orang atau orang atau orang
lainlainlainlain yaitu untuk melayani calon nasabah yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Lampiran Keputusan Direksi Perum Pegadaian
Nomor 233/US.2.00/2006 tanggal 26 Desember 2006 tentang Pedoman
Halaman 16 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
Operasional Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA) yang mulai berlaku
tanggal 01 Januari 2007 menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukannya yaitu pada saat
Terdakwa menjabat sebagai Manajer Operasional menyalahgunakan
wewenangnya dengan cara menandatangani perjanjian hutang piutang
dengan sistem tanggung renteng seolah-olah Terdakwa adalah Kuasa
Pemutus Kredit tanpa melakukan survey ulang, pada saat Terdakwa menjabat
sebagai Pengganti sementara (Pgs) Pimpinan Cabang Pegadaian
Cikudapateuh Bandung dengan cara tidak melaksanakan kewajibannya yaitu
tidak melakukan survey terhadap sejumlah calon nasabah Cabang Pegadaian
(CPP) Cikudapateuh yang mengikuti program Kredit Usaha Rumah Tangga
(KRISTA) dan melayani calon nasabah yang berada di luar wilayah
kewenangan Cabang Perum Pegadaian (CPP) Cikudapateuh, yang akibatnya
penyaluran kredit tidak tepat sasaran, hal ini bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi Perum Pegadaian Nomor
233/US.2.00/2006 tanggal 26 Desember 2006 tentang Pedoman Operasional
Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA) yang mulai berlaku tanggal 01 Januari
2007, yang dapat merugikan keuangan Negarayang dapat merugikan keuangan Negarayang dapat merugikan keuangan Negarayang dapat merugikan keuangan Negara yaitu akibat tidak tepat
sasaran maka KRISTA yang seharusnya bergulir/dapat disalurulangkan
menjadi macet yang sesuai temuan Satuan pengawas Intern PT. Pegadaian
(Persero) per tanggal 06 Juni 2014 yaitu kurang lebih Rp.10.958.786.184,-
(sepuluh milyar Sembilan ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus delapan
puluh enam ribu seratus delapan puluh empat rupiah) atau setidak-tidaknya
sebesar Rp.9.360.319.808,- (Sembilan milyar tiga ratus enam puluh juta tiga
ratus sembilan belas ribu delapan ratus delapan rupian) atauatauatauatau perekonomian perekonomian perekonomian perekonomian
NegaraNegaraNegaraNegara yaitu pemanfaatan dana yang tujuannya untuk penguatan usaha
sangat mikro kaum wanita yang tergabung dalam suatu kelompok pengusaha
mikro (KPM), pihak negara dan juga masyarakat lain yang justru lebih berhak
mendapatkan kredit akan dirugikan, masyarakat umum lainnya yang secara
tidak langsung terkena multiplikasi ekonomi atau eksternalitas positif dari
Skim Kredit tersebut, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Bahwa Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang
berbentuk Perusahaan Umum (Umum) Pegadaian, sejak tanggal 10 April
1990 sampai dengan 1 April 2012, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor : 10 Tahun 1990 Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan
Halaman 17 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
(Perjan) Pegadaian Menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.
Selanjutnya berubah menjadi Perseroan PT. Pegadaian sejak tanggal 1
April 2012, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 51 Tahun 2011
tanggal 13 Desember 2011; dan Akta Pendirian No. 1 Tanggal 1 April
2012, yang dibuat oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn, serta
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-17525.A.H.01.01 Tahun
2012 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan;
2. Bahwa dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2000 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, Pasal 1 ke-1,
dinyatakan bahwa : “Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, yang
selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Perusahaan, adalah
Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1969, yang bidang usahanya berada dalam lingkup tugas
dan kewenangan Menteri Keuangan, dimana seluruh modalnya dimiliki dimana seluruh modalnya dimiliki dimana seluruh modalnya dimiliki dimana seluruh modalnya dimiliki
NegaraNegaraNegaraNegara berupa kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas
saham;
3. Bahwa beradasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 103 Tahun 2000
Tentang Perusahaan Umum Pegadaian, Pasal 3 ayat (1) dinyatakan
bahwa : “Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah
Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha menyalurkan uang pinjaman atas
dasar hukum gadai;
4. Bahwa beradasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 103 Tahun 2000
Tentang Perusahaan Umum Pegadaian, Pasal 7 dinyatakan bahwa :
Perum Pegadaian mempunyai maksud dan tujuan turut meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah
melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai, dan jasa di bidang
keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
5. Bahwa Dalam rangka Pendanaan Kredit Program, pemerintah
menerbitkan Surat Utang Pemerintah Nomor : SU-005/MK/1999 tanggal 29
Desember 1999 dan salah satu kredit program tersebut adalah dalam
rangka meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana
pinjaman. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 12/PMK. 06/2005 tentang Pendanaan Kredit Usaha
Halaman 18 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
Mikro dan Kecil, ketentuan tersebut untuk mengatur penyediaan kredit
dengan persyaratan ringan dan terjangkau guna pembiayaan investasi dan
modal kerja bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan
persyaratan khusus melalui Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP).
6. Bahwa pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM sebelumnya telah
mengeluarkan kebijakan berupa program perkuatan permodalan bagi
wanita wira usaha (P3W2), yang perwujudannya Direksi Perum
Pegadaian memutuskan menerima tawaran dari pemerintah untuk menjadi
salah satu pelaksana progra P3W2 tersebut melalui pemberian pinjaman
dengan skema khusus yang dimodifikasi dari skim Kredit Angsuran Sistem
Fidusia (KREASI). Skim ini difokuskan pada penguatan usaha sangat
mikro kaum wanita yang tergabung dalam suatu kelompok pengusaha
mikro, dengan diberi nama Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA).
7. Bahwa sebagai implementasi penyaluran kredit kepada usaha mikro dan
kecil, Direksi Perum Pegadaian memberlakukan skim Kredit Angsuran
Sistem Fidusia (KREASI) dan Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
melalui Surat Keputusan Direksi Nomor : 106/US.200/2004 tentang
Pedoman Operasional KREASI dan KRASIDA yang disempurnakan
dengan Surat Keputusan Direksi No. 40/US.200/2005 tanggal 01 April
2005 dan skim Kredit KRISTA melalui Surat Keputusan Direksi Nomor :
233/US.200/2006 tanggal 26 Desember 2006 tentang Pedoman
Operasional Kredit Usaha Rumah tangga (KRISTA) yang mulai berlaku
tanggal 01 Januari 2007. Bahwa disusunnya Pedoman Operasi Kredit
Krista tersebut bertujuan untuk memberikan arah yang jelas agar
mencapai target yang diharapkan sekaligus keberhasilan perusahaan
dalam menambah jangkauan pasar.
8. Bahwa berdasarkan Prosedur Analisis Kredit BAB III : Pedoman
Operasional Kredit Usaha Rumah tangga (KRISTA), yang terlampir dalam
Surat Keputusan Direksi Nomor : 233/US.200/2006 tanggal 26 Desember
2006 tentang Pedoman Operasional Kredit Usaha Rumah Tangga
(KRISTA), yang mulai berlaku tanggal 01 Januari 2007, diatur persyaratan
untuk memperoleh kredit KRISTA yaitu:
a. Pinjaman Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA) hanya diberikan
kepada calon nasabah yang menjalankan usaha rumah tangga dengan
kriteria sebagai berikut :
Halaman 19 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
1) Calon nasabah betul-betul merupakan pengusaha sangat mikro
(gurem), seperti penjual jamu gendong (bakul), pedagang sayur-
mayur, daging, atau pedagang-pedagang di pasar, pedagang
dengan menggunakan gerobak dorong (bakso, mie ayam, bubur),
usaha lapak atau kios dan sebagainya;
2) Calon nasabah terdaftar sebagai anggota dari suatu kelompok
pengusaha mikro (minimal kelompok tersebut telah berdiri selama 6
bulan) yang berkembang usahanya.
3) Calon nasabah tidak mempunyai tunggakan pinjaman kepada
kelompok/koperasi maupun lembaga keuangan lainnya.
4) Calon nasabah mempunyai tempat tinggal yang tetap dibuktikan
dengan KTP dan KK. Bila alamat KTP berbeda dengan alamat
tempat tinggal untuk menjalankan usaha, maka calon nasabah
harap menyerahkan keterangan domisili dari kantor kelurahan;
5) Calon nasabah memiliki barang yang dijadikan agunan kredit
KRISTA tersebut. nilai agunan yang diserahkan oleh nasabah
minimal 20% dari total uang pinjaman yang diperoleh calon
nasabah tersebut. mengenai jenis-jenis barang yang dijadikan
agunan KRISTA akan dijelaskan pada bab IV.A.
6) Jarak tempat tinggal nasabah dari lokasi kantor cabang
penyelenggara KRISTA maksimum 15 Km.
7) Calon nasabah memiliki jiwa wirausaha serta motivasi yang kuat
untuk menekuni dunia usahanya dilihat saat wawancara.
8) Sikap dan perilakunya santun.
b. Usaha calon nasabah termasuk dalam kategori usaha yang dapat
didanai KUMK oleh Perum Pegadaian sebagaimana diatur dalam Bab
III A butir 2 buku ini.
c. Aktivitas usaha rumah tangga milik calon nasabah tersebut minimal
sudah berjalan 6 (enam) bulan.
d. Tempat usaha di daerah yang tidak terlarang dan tidak menimbulkan
ganguan terhadap lingkungan masyarakat.
e. Mengajukan permohonan pinjaman ke kantor cabang pegadaian
melalui kelompok pembinanya sesuai kebutuhan dan kelayakan usaha.
f. Produk yang dihasilkan calon nasabah jelas dan masih laku.
g. Menyerahkan agunan yang diperlukan.
Halaman 20 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
h. Lolos uji kelayakan usaha yang dilakukan pegawai fungsional KUMK;
i. Mengisi dan menandatangani aplikasi kredit KRISTA (KRISTA-1).
j. Menandatangani surat perjanjian hutang piutang (KRISTA-2) yang
diketahui suami dan ketua kelompok/asosiasi.
k. Menandatangani surat pernyataan tanggung renteng bersama-sama
dengan anggota kelompok lain.
9. Bahwa berdasarkan Surat Direksi Perum Pegadaian Nomor
31/UL.2.00.22.2/2009 tanggal 19 Januari 2009 perihal persetujuan cabang
penyalur KRISTA yang ditujukan kepada Pimpinan Wilayah XI Perum
19. Bahwa saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE yang telah ditunjuk sebagai petugas
fungsional analis kredit Kreasi/Krasida, Krista maupun Arrum di CP
Cikudapateuh berdasarkan surat Pemimpin Wilayah XI Perum Pegadaian
Nomor : 04/SDM.2.4.003/08 tanggal 02 Januari 2009 perihal Penunjukan
Petugas Fungsional Analis Kredit dan selaku analis kredit/ petugas
fungsional analis kredit Cabang Perum Pegadaian (CPP) Cikudapateuh
berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah XI Nomor : 627/
SDM.204003/ 2009 tanggal 28 Mei 2009, dalam kurun waktu tanggal 23
Halaman 25 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
Maret 2009 sampai dengan tanggal 02 Februari 2010, telah menerima
permohonan kredit calon nasabah sebanyak 8.580 nasabah yang
tergabung dalam 1.320 kelompok, dengan rincian sebagai berikut :
NoNoNoNo Bulan/Tahun KreditBulan/Tahun KreditBulan/Tahun KreditBulan/Tahun Kredit Jumlah NasabahJumlah NasabahJumlah NasabahJumlah Nasabah Total Uang Pinjaman (Rp)Total Uang Pinjaman (Rp)Total Uang Pinjaman (Rp)Total Uang Pinjaman (Rp)
1 Maret 2009 27 77.000.000
2 April 2009 101 298,500,000
3 Mei 2009 210 627,000,000
4 Juni 2009 1406 4,221,000,000
5 Juli 2009 1154 3,462,000,000
6 Agustus 2009 1165 3,495,000,000
7 September 2009 1458 4,374,000,000
8 Oktober 2009 1218 3,654,000,000
9 Nopember 2009 8580 8,244,000,000
10 Desember 2009 - -
11 Januari 2010 263 813,000,000
12 Februari 2010 278 834,000,000
20. Bahwa dalam realisasi penyaluran Kredit Usaha Rumah tangga (KRISTA)
tersebut saksi BUDI SUSANTO, SE BUDI SUSANTO, SE BUDI SUSANTO, SE BUDI SUSANTO, SE tidak melaksanakan kewajibannya
dan menyalahgunakan kewenangannya yaitu melakukannya dengan cara::::
a. Tidak melakukan survey kelayakan terhadap nasabah penerima Krista
terhadap masing-masing calon nasabah Krista melainkan :
29. Mengumpulkan calon nasabah di tempat koordinator atau ketua
kelompok/salah satu calon nasabah, bahkan ada nasabah yang
tidak pernah disurvey sama sekali;
30. Dokumen aplikasi kredit yang berada di bawah penguasaan dan
kewenangannya yang berisi dokumen permohonan kredit dari
calon nasabah, diserahkan kepada pihak ketiga yaitu Taqwa Eka
Gama alias Eka (seorang sopir Kantor Cabang Perum Pegadaian
Halaman 26 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
(CPP) Cikudapateuh) dan Nandang yang tidak memiliki keahlian
dalam analisa kredit untuk digunakan pihak ketiga tersebut dalam
melakukan survey kelayakan usaha calon nasabah.
31. Menggunakan data hasil survey yang dilakukan oleh pihak ketiga
tersebut, yaitu Taqwa Eka Gama alias Eka dan nandang tersebut,
seolah-olah saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE telah melakukan survey
sendiri.
b. Melibatkan pihak ketiga/calo/koordinator yang tidak memiliki hubungan
kerja dengan Cabang Perum Pegadaian (CPP) Cikudapateuh dalam
merekrut calon nasabah, pencairan sampai dengan pembayaran
angsuran yang mengakibatkan adanya dana angsuran yang tidak
kembali karena pembayarannya ditahan/dinikmati oleh koordinator
tersebut ataupun ketua kelompok;
c. Mengusulkan permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah
yang kelompoknya baru dibentuk, bahkan terdapat kelompok yang
anggotanya tidak saling kenal;
d. Melayani nasabah yang berada di luar kewenangan Cabang Perum
Pegadaian (CPP) Cikudapateuh yaitu nasabah yang memiliki domisili
> 15 km.
21. Bahwa saksi BUDI SUBUDI SUBUDI SUBUDI SUSANTO, SE SANTO, SE SANTO, SE SANTO, SE sebagai petugas fungsional analis
kredit Kreasi/Krasida, Krista, telah menerima permohonan Kredit Usaha
Rumah tangga (KRISTA) dari calon nasabah yang melebihi
kemampuannya untuk menganalisa, yang mana hal tersebut
menyebabkan saksi BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, BUDI SUSANTO, SESESESE kewalahan dan mengabaikan
prosedur yang telah ditentukan, yang antara lain tidak melakukan survey
dan melibatkan pihak ketiga. Padahal sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Pedoman Operasional Krista, survey nasabah dan lokasi
usaha dilakukan untuk memastikan dan menilai solidaritas kelompok
pengusaha mikro dan menilai kelayakan usaha untuk mengukur
kemampuan nasabah.
22. Bahwa saksi BUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SEBUDI SUSANTO, SE setelah menerima aplikasi kredit
(KRISTA-1) secara bertahap yang diajukan oleh calon nasabah-nasabah
sebanyak 8.580 nasabah yang tergabung dalam 1.320 kelompok,
selanjutnya mengusulkannya kepada Kuasa Pemutus Pinjaman/Manajer
Cabang Perum Pengdaian Cikudapateuh untuk disetujui yaitu :
Halaman 27 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
a. Kepada saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI (Kuasa Pemutus Pinjaman/Manajer
Cabang Perum Pengdaian Cikudapateuh) sebanyak 637 kelompok
dengan total nilai uang pinjaman Rp. 10.903.500.000,-; dan
b. Kepada Terdakwa SUGENG SUPROJONOSUGENG SUPROJONOSUGENG SUPROJONOSUGENG SUPROJONO, SE (apabila saksi AGUS AGUS AGUS AGUS
Pengdaian Cikudapateuh atau Penggati Sementara kuasa pemutus
pinjaman/manajer Cabang Perum Pengdaian Cikudapateuh, sebanyak
381 kelompok dengan total nilai uang pinjaman Rp. 8.328.000.000,- ,
dengan rincian sebagai berikut :
No. Bulan/Tahun Kelompok UP Krista (Rp) Sisa UP (Rp)
1 Juni 2009 1 15.000.000 12.499.500
2 Juli 2009 36 594.000.000 186.960.800
3 Agustus 2009 1 15.000.000 750.000
4 September 2009 87 2.028.000.000 1.032.000.000
5 Oktober 2009 103 2.538.000.000 1.651.750.000
6 Nopember 2009 147 3.897.000.000 2.447.500.000
Jumlah 375 9.087.000.0009.087.000.0009.087.000.0009.087.000.000 5.361.460.3005.361.460.3005.361.460.3005.361.460.300
23. Bahwa setelah menerima aplikasi kredit yang diusulkan oleh saksi BUDI BUDI BUDI BUDI
SUSANTO, SE SUSANTO, SE SUSANTO, SE SUSANTO, SE tersebut, seharusnya Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SUGENG SUPRIJONO, SUGENG SUPRIJONO, SUGENG SUPRIJONO,
SE SE SE SE melakukan audit calon nasabah ke lapangan dengan cara melakukan
cross-check secara acak setidaknya sebanyak 40% dari jumlah nasabah
yang mengajukan kredit tersebut. Akan tetapi dalam kenyataannya
Terdakwa SUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SESUGENG SUPRIJONO, SE mengabaikan prosedur tersebut
dan memaksakannya dengan langsung menyetujui aplikasi /permohonan
kredit itu. Persetujuan usulan kredit yang telah disetujui oleh Terdakwa
SUGENG SUPRIJONO, SE SUGENG SUPRIJONO, SE SUGENG SUPRIJONO, SE SUGENG SUPRIJONO, SE (apabila saksi AGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADIAGUS MULYADI berhalangan)
kemudian diserahkan kembali kepada saksi BUDI SUSANTO, SE.BUDI SUSANTO, SE.BUDI SUSANTO, SE.BUDI SUSANTO, SE.
24. Bahwa selain saat menjabat sebagai penggati sementara kuasa pemutus
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 jo UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 jo UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang----Undang Nomor 20 Tahun 2001 Undang Nomor 20 Tahun 2001 Undang Nomor 20 Tahun 2001 Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan Undangtentang Perubahan Undangtentang Perubahan Undangtentang Perubahan Undang----Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair; -----------------------------------
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa SUGENG SUPRJONO, SESUGENG SUPRJONO, SESUGENG SUPRJONO, SESUGENG SUPRJONO, SE dengan
pidana penjara selama 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan tahun tahun tahun tahun dikurangi
selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar
Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta)
rupiah subsidiair 3 (tiga) bulan kurungan; ------------------------------------------------
3. Menyatakan barang bukti berupa :
1. 1 (satu) bundel (copy) Dokumen LSUP-005 dan Damandiri Kantor Pusat
PT. Pegadaian (Persero); ----------------------------------------------------------------
2. 1 (satu) bundel (copy) struktur organisasi dan Tata Kerja Perum
Dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara atas nama terdakwa
BUDI SUSANTO,SE dan AGUS MULYADI ; --------------------------------------------
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara dikedua tingkat
peradilan, yaitu dalam tingkat pertama sebanyak Rp 5.000,- (lima ribu rupiah)
dan ditingkat banding sejumlah Rp 5.000,- ( lima ribu rupiah ) ; ------------------
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Bandung pada
hari KAMIS KAMIS KAMIS KAMIS tanggal 26262626 NOPEMBER NOPEMBER NOPEMBER NOPEMBER 2012012012015555 oleh kami MOERINOMOERINOMOERINOMOERINO, S.H. , S.H. , S.H. , S.H. Wakil
Ketua Pengadilan Tinggi Bandung sebagai Ketua Majelis, RUSSEDARRUSSEDARRUSSEDARRUSSEDAR, S.H. , S.H. , S.H. , S.H.
Halaman 50 dari 50 halaman Perkara No.32/Tipikor/2015/PT.Bdg
Hakim Tinggi dan H. HENING TYASTANTOH. HENING TYASTANTOH. HENING TYASTANTOH. HENING TYASTANTO, S.H., , S.H., , S.H., , S.H., CNCNCNCN hakim Ad HocAd HocAd HocAd Hoc Tindak
Pidana Korupsi masing-masing sebagai hakim anggota yang ditunjuk berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi
Bandung tanggal 18 November 2015 Nomor 32 / PEN / TIPIKOR / 2015 / PT.
BDG. untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam Tingkat Banding.
Putusan mana diucapkan pada hari KAMIS KAMIS KAMIS KAMIS tanggal 3333 DESEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER 2012012012015555 dalam
persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan
dihadiri oleh Hakim - hakim Anggota tersebut dan dibantu H.H.H.H. DEDE SOBARI, DEDE SOBARI, DEDE SOBARI, DEDE SOBARI,