Top Banner
RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul Buku : PSIKOLOGI Judul Buku : PSIKOLOGI UMUM UMUM Pengarang : Pengarang : Drs. H. Abu Ahmadi Drs. H. Abu Ahmadi Disusun Oleh : Disusun Oleh : Nanan hermansyah Nanan hermansyah Kelas I C Biologi Kelas I C Biologi
26

P S I K O L O G I U M U M

Jun 22, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: P S I K O L O G I  U M U M

RESENSI BUKURESENSI BUKUJudul Buku : PSIKOLOGI Judul Buku : PSIKOLOGI

UMUMUMUM

Pengarang :Pengarang :

Drs. H. Abu AhmadiDrs. H. Abu Ahmadi

Disusun Oleh :Disusun Oleh :

Nanan hermansyahNanan hermansyah

Kelas I C BiologiKelas I C Biologi

Page 2: P S I K O L O G I  U M U M

BAB IBAB IPENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN

METODE PSIKOLOGIMETODE PSIKOLOGI

1.1. Pengertian dan definisi psikologiPengertian dan definisi psikologipsikologi berasal dari perkataan yunani “ psikologi berasal dari perkataan yunani “ psyche “ yang artinya jiwa dan “ logos “ psyche “ yang artinya jiwa dan “ logos “ yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari jiwa, baik mengenai yang mempelajari jiwa, baik mengenai macam – macam gejalanya, prosesnya macam – macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakngnya.maupun latar belakngnya.secara umum psikologi diartikan ilmu yang secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejala – ilmu yang mempelajari tentang gejala – gejala jiwa manusia.gejala jiwa manusia.

Page 3: P S I K O L O G I  U M U M

2.Ruang lingkup psikologi2.Ruang lingkup psikologiditinjau dari segi objeknya ditinjau dari segi objeknya psikologi dapat dibedakan psikologi dapat dibedakan

menjadi dua golongan besar, menjadi dua golongan besar, yaitu :yaitu :

a. psikologi yang menyelidiki dan a. psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia.mempelajari manusia.

b. psikologi yang menyelidiki dan b. psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan. mempelajari hewan.

3. metode – metode psikologi3. metode – metode psikologiberdasarkan renungan dan berdasarkan renungan dan pengalaman – pengalaman pengalaman – pengalaman didapatkan metode sebagai didapatkan metode sebagai

berikut :berikut :a. metode yang bersifat filosofis.a. metode yang bersifat filosofis.b. metode yang bersifat empirisb. metode yang bersifat empiris

Page 4: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi

Psikologi pada umumnya mempelajari Psikologi pada umumnya mempelajari tingkah laku manusia , atau ilmu yang tingkah laku manusia , atau ilmu yang mempelajari tentang gejala –gejala mempelajari tentang gejala –gejala manusia .manusia .

Ada juga psikoloi yang menyelidik hewan , Ada juga psikoloi yang menyelidik hewan , yang umumnya disebut psikologi hewanyang umumnya disebut psikologi hewan

Dengan ilmu psikologi manusia tidak Dengan ilmu psikologi manusia tidak ragu-ragu lagi mengubah cara-cara hidup, ragu-ragu lagi mengubah cara-cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakatmasyarakat

Page 5: P S I K O L O G I  U M U M

BAB IIBAB IIMACAM – MACAM PSIKOLOGI DAN MACAM – MACAM PSIKOLOGI DAN

PENERAPANNYAPENERAPANNYA

1.1. PEMBAGIAN BERDASARKAN OBJEK YANG PEMBAGIAN BERDASARKAN OBJEK YANG DISELIDIKIDISELIDIKI

1)1) Psikologi umum : yaitu ilmu jiwa yang Psikologi umum : yaitu ilmu jiwa yang mempelajri gejala – gejala kejiwaan manusia mempelajri gejala – gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradab.dewasa yang normal dan beradab.

2)2) Psikologi khusus : yaitu ilmu jiwa yang Psikologi khusus : yaitu ilmu jiwa yang mempelajari sifat – sifat khusus dari gejala – mempelajari sifat – sifat khusus dari gejala – gejala kejiwaan manusia.gejala kejiwaan manusia.

2.2. PEMBAGIAN BERDASARKAN PEMBAGIAN BERDASARKAN KEGUNAANNYAKEGUNAANNYA

1)1) Psikologi teoritis.Psikologi teoritis.2)2) Psikologi praktisPsikologi praktis

Page 6: P S I K O L O G I  U M U M

3.3. PSIKOLOGI DAN PENERAPANNYAPSIKOLOGI DAN PENERAPANNYA

Bidang – bidang profesi dan bidang kehidupan Bidang – bidang profesi dan bidang kehidupan dalam mana psikologi diterapkan, diantaranya dalam mana psikologi diterapkan, diantaranya yang pokok adalah :yang pokok adalah :

1)1) Pendidikan dan pengajaran.Pendidikan dan pengajaran.

2)2) Bimbingan dan penyuluhan.Bimbingan dan penyuluhan.

3)3) Hubungan kemasyarakatanHubungan kemasyarakatan

4)4) KepemimpinanKepemimpinan

5)5) kriminalkriminal

Page 7: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi• Psikologi umum pada umumnya Psikologi umum pada umumnya mempelajari sifat – sifat manusia , artinya mempelajari sifat – sifat manusia , artinya persamaan – persamaannya dari manusia persamaan – persamaannya dari manusia dewasa, yang normal dan beradab.dewasa, yang normal dan beradab.• psikologi khusus menyelidiki sifat – sifat psikologi khusus menyelidiki sifat – sifat yang berbeda pada manusia, seperti yang berbeda pada manusia, seperti berbeda umur, kelamin, lapangan hidup berbeda umur, kelamin, lapangan hidup dll.dll.• Psikologi banyak memberikan Psikologi banyak memberikan sumbangan dan manfaat yang berarti sumbangan dan manfaat yang berarti pada bidang-bidang profesi lain. pada bidang-bidang profesi lain.

Page 8: P S I K O L O G I  U M U M

BAB IIIBAB IIIGEJALA PENGENALANGEJALA PENGENALAN

( KOGNISI )( KOGNISI )

1.1. PENGINDRAAN DAN PENGAMATANPENGINDRAAN DAN PENGAMATANagar individu dapat menyadari sesuatu, ada agar individu dapat menyadari sesuatu, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi yaitu :beberapa syarat yang perlu dipenuhi yaitu :

1)1) Adanya objek yang diamatiAdanya objek yang diamati2)2) Alat indra yang cukup baikAlat indra yang cukup baik3)3) Adanya perhatian Adanya perhatian

pengindraan : ialah penyaksian indra kita pengindraan : ialah penyaksian indra kita atas rangsang yang merupakan suatu atas rangsang yang merupakan suatu komplekskomplekspengamatan : ialah hasil perbuatan jiwa pengamatan : ialah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya perangsangmenyadari adanya perangsang

Page 9: P S I K O L O G I  U M U M

2. TANGGAPAN2. TANGGAPAN

Dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, Dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam dalam mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam

ruang dan waktu pengamatan.ruang dan waktu pengamatan.3. REPRODUKSI DAN ASOSIASI3. REPRODUKSI DAN ASOSIASI

Reproduksi : pemunculan tanggapan – tanggapan dari keadaan Reproduksi : pemunculan tanggapan – tanggapan dari keadaan dibawah sadar kedalam kedaan disadaridibawah sadar kedalam kedaan disadari

asosiasi tanggapan : sangkut paut antara tanggapan satu asosiasi tanggapan : sangkut paut antara tanggapan satu dengan yang lain didalam jiwa.dengan yang lain didalam jiwa.

4. INGATAN ( MEMORI )4. INGATAN ( MEMORI )ingatan : kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan ingatan : kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan

mereproduksikan kesan –kesan mereproduksikan kesan –kesan 5. FANTASI ( KHAYALAN )5. FANTASI ( KHAYALAN )

khayalan : kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan atau khayalan : kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan atau bayangan – bayangan baru.bayangan – bayangan baru.

6. BERPIKIR 6. BERPIKIR berpikir : aktivitas fsikis yang intensional dan terjadi apabila berpikir : aktivitas fsikis yang intensional dan terjadi apabila

seseorang menjumpai masalah yang harus dipecahkanseseorang menjumpai masalah yang harus dipecahkan7.7. INTELIGENSI ( KECERDASAN ) INTELIGENSI ( KECERDASAN )

inteligensi : daya menyesuaikan diri dengan keadaan inteligensi : daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat – alat berpikir baru dengan mempergunakan alat – alat berpikir

menurut tujuannya.menurut tujuannya.8. INTUISI8. INTUISI

intuisi : pandangan batiniah yang serta merta tenbus intuisi : pandangan batiniah yang serta merta tenbus mengenai satu peristiwa atau kebenaran, tanpa mengenai satu peristiwa atau kebenaran, tanpa

perurutan pikiran, mirip ilhamperurutan pikiran, mirip ilham9. PENGAMATAN MELALUI PANCA INDRA9. PENGAMATAN MELALUI PANCA INDRA

Page 10: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi• Individu mengenal dunia sekitarnya dengan Individu mengenal dunia sekitarnya dengan

menggunakan alat indranya . Bagaimana menggunakan alat indranya . Bagaimana individu dapat menyadari keadaan sekitar, individu dapat menyadari keadaan sekitar, merupakan persoalan yang berhubungan merupakan persoalan yang berhubungan dengan penginderaaan dan pengamatan.dengan penginderaaan dan pengamatan.

• Pada umunya penginderaan selalu disusul Pada umunya penginderaan selalu disusul dengan pengamatan, terutama rangsang-dengan pengamatan, terutama rangsang-rangsang yang menarik perhatian kita. rangsang yang menarik perhatian kita. Pengamatan hanya dapat dilakukan oleh Pengamatan hanya dapat dilakukan oleh manusia, hewan dan bayi tidak dapat manusia, hewan dan bayi tidak dapat melakukannya.melakukannya.

Page 11: P S I K O L O G I  U M U M

BAB IVBAB IVGEJALA PERASAANGEJALA PERASAAN

1.1. PENGERTIAN PERASAANPENGERTIAN PERASAANperasaan : suatu keadaan kerohanian atau peristiwa perasaan : suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.bersifat subjektif.

2.2. PERASAAN DAN GEJALA – GEJALA KEJASMANIANPERASAAN DAN GEJALA – GEJALA KEJASMANIANtanggapan – tanggapan tubuh terhadap perasaan dapat tanggapan – tanggapan tubuh terhadap perasaan dapat berwujud :berwujud :- mimik- mimik- pantomimik- pantomimik- gejala pada tubuh- gejala pada tubuh

3.3. MACAM – MACAM PERASAAN MACAM – MACAM PERASAAN ada empat macam tingkatan dalam perasaan ( Max ada empat macam tingkatan dalam perasaan ( Max scheler ) :scheler ) :1) perasaan tingkat sensoris1) perasaan tingkat sensoris2) perasaan kejiwaan 2) perasaan kejiwaan 3) perasaan kepribadian3) perasaan kepribadian

Page 12: P S I K O L O G I  U M U M

4.4. AFFEK DAN STEMMINGAFFEK DAN STEMMINGaffek : rasa ketegangan hebat kuat yang timbul affek : rasa ketegangan hebat kuat yang timbul dengan tiba – tiba dalam waktu singkat, tidak dengan tiba – tiba dalam waktu singkat, tidak disadari dan disertai dengan gejala – gejala disadari dan disertai dengan gejala – gejala jasmaniah yang hebat.jasmaniah yang hebat.stemming : susana hati byang berlangsung stemming : susana hati byang berlangsung agak lama, lebih tenang, berkesinambungan, agak lama, lebih tenang, berkesinambungan, dan ditandai dengan ciri – ciri perasaan senang dan ditandai dengan ciri – ciri perasaan senang atau tidak senang.atau tidak senang.

5.5. SIMPATI DAN EMPATISIMPATI DAN EMPATIsimpati : suatu kecenderungan untuk ikut serta simpati : suatu kecenderungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain.dirasakan orang lain.empati : kecenderungan untuk merasakan empati : kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata dia sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut. dalam situasi orang lain tersebut.

Page 13: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi

Perasaan lebih erat hubungannya Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang lain, tanggapan perasaan orang lain, terhadap hal yang sama.terhadap hal yang sama.

Page 14: P S I K O L O G I  U M U M

BAB VBAB VGEJALA KEMAUANGEJALA KEMAUAN

1.1. PENGERTIAN KEMAUANPENGERTIAN KEMAUANKemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psukis yang mengandung usaha dapat diartikan sebagai aktifitas psukis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan.aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan.

2.2. HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEJASMANIANHASRAT YANG BERPUSAT PADA KEJASMANIAN1) Tropisme1) Tropisme2) REfleks2) REfleks3) Insting3) Insting4) Automatisme4) Automatisme5) Kebiasaan5) Kebiasaan6) Nafsu6) Nafsu7) Keinginan7) Keinginan8) Kecenderungan8) Kecenderungan9) Hawa nafsu9) Hawa nafsu10) Kemauan10) Kemauan

Page 15: P S I K O L O G I  U M U M

3.3. HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEMAUANHASRAT YANG BERPUSAT PADA KEMAUANKemauan : dorongan kehendak yang terarah pada Kemauan : dorongan kehendak yang terarah pada tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertibangan akal budi.pertibangan akal budi.

Hal – hal yang mempengaruhi kemauan :Hal – hal yang mempengaruhi kemauan :1)1) Keadaan fisikKeadaan fisik2)2) Keadaan materiKeadaan materi3)3) Keadaan lingkunganKeadaan lingkungan4)4) Kata hatiKata hati

4.4. MOTIF DAN MACAMNYAMOTIF DAN MACAMNYAMotif : Dorongan yang datang dari dalam diri untuk berbuatMotif : Dorongan yang datang dari dalam diri untuk berbuatMacam – macam motif (Woodworth dan Marquis) :Macam – macam motif (Woodworth dan Marquis) :1)1) Motif tang berhubungan dengan kebutuhan Motif tang berhubungan dengan kebutuhan

kejasmaniankejasmanian2)2) Motif daruratMotif darurat3)3) Motif obyektifMotif obyektif

Page 16: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi

Kemauan merupakan salah satu fungsi Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiawaan manusia yang hidup kejiawaan manusia yang mengandung usaha aktif dan berhubungan mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan, dengan pelaksanaan suatu tujuan, kemauan bisa disamakan dengan kehendak kemauan bisa disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kemauan dipengaruhi oleh atau hasrat. Kemauan dipengaruhi oleh keadaan dalam diri dan lingkungan. keadaan dalam diri dan lingkungan. Dengan modal kemauan yang kuat orang Dengan modal kemauan yang kuat orang dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya dapat memilih jalan yang sebaik-baiknya untuk dilalui.untuk dilalui.

Page 17: P S I K O L O G I  U M U M

BAB VIBAB VIGEJALA CAMPURANGEJALA CAMPURAN

1.PERHATIAN1.PERHATIANPerhatian : keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu Perhatian : keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek baik di dalam maupun diluar dirinya.obyek baik di dalam maupun diluar dirinya.Faktor yang mempengaruhi perhatian :Faktor yang mempengaruhi perhatian :1) Pembawaan1) Pembawaan2) Latihan dan kebiasaan2) Latihan dan kebiasaan3) Kebutuhan3) Kebutuhan4) Kewajiban4) Kewajiban5) Keadaan jasmani5) Keadaan jasmani6) Suasana jiwa6) Suasana jiwa7) Suasana di sekitar7) Suasana di sekitar8)Kuat atau tidaknya perangsang dari obyek itu sendiri8)Kuat atau tidaknya perangsang dari obyek itu sendiri2.KELELAHAN2.KELELAHANKelelahan disebabkan karena berlangsungnya suatu aktifitas Kelelahan disebabkan karena berlangsungnya suatu aktifitas baik aktifutas jasmani maupun rohani.baik aktifutas jasmani maupun rohani.3.SUGESTI3.SUGESTISugesti : pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang , Sugesti : pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang , sehingga pikiran , perasaan dan pikirannya terpengaruh, sehingga pikiran , perasaan dan pikirannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui apa yang di kehendaki dan dengan begitu orang mengakui apa yang di kehendaki dari padanya.dari padanya.

Page 18: P S I K O L O G I  U M U M

Cara untuk menyugesti :Cara untuk menyugesti :

1)1) Dengan membujukDengan membujuk

2)2) Dengan memujiDengan memuji

3)3) Dengan menakut – nakutiDengan menakut – nakuti

4)4) Dengan menunjukan Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihankekurangan atau kelebihan

Page 19: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi

Perhatian berhubungan erat Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu obyek yang direaksi pada sesuatu obyek yang direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kita tehadap sesuatu kesadaran kita tehadap sesuatu obyek tetentu tidak tetap, ada obyek tetentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran kita meningkat kalanya kesadaran kita meningkat dan ada kalanya menurun.dan ada kalanya menurun.

Page 20: P S I K O L O G I  U M U M

BAB VIIBAB VIIBERPIKIR DAN INTELIGENSIBERPIKIR DAN INTELIGENSI

1.1. Proses berpikirProses berpikirproses pemecahan maslah itu disebut proses berpikirproses pemecahan maslah itu disebut proses berpikirada beberapa macam pemecahan masalah :ada beberapa macam pemecahan masalah :- dengan insting- dengan insting- dengan kebiasaan – kebiasaan - dengan kebiasaan – kebiasaan - dengan aktifitas berpikir- dengan aktifitas berpikir

2.2. PengertianPengertianpengertian : hasil proses berpikir yang merupakan rangkuman sifat –sifat pokok pengertian : hasil proses berpikir yang merupakan rangkuman sifat –sifat pokok dari suatu barang atau kenyataan yang dinyatakan dalam satu perkataandari suatu barang atau kenyataan yang dinyatakan dalam satu perkataan

3.3. PendapatPendapatpendapat : hasil pekerjan pikir meletakan hubungan antara tanggapan satu pendapat : hasil pekerjan pikir meletakan hubungan antara tanggapan satu dengan yang lain, antara pengertian satu dengan pengertian yang lain, yang dengan yang lain, antara pengertian satu dengan pengertian yang lain, yang dinyatakan dalam satu kalimatdinyatakan dalam satu kalimat

4.4. KesimpulanKesimpulankesimpulan : suatu pendapat baru yang dibentuk dari pendapat – pendapat lain kesimpulan : suatu pendapat baru yang dibentuk dari pendapat – pendapat lain yang telah adayang telah ada

5.5. Bentuk –bentuk berpikirBentuk –bentuk berpikir1) berpikir dengan pengalaman1) berpikir dengan pengalaman2) berpikir representatif 2) berpikir representatif 3) berpikir kreatif3) berpikir kreatif4) berpikir reproduktif 4) berpikir reproduktif 5) berpikir rasional5) berpikir rasional

Page 21: P S I K O L O G I  U M U M

6.6. InteligensiInteligensiinteligensi : situsi kecerdasan pikir, sifst – sifst perbuatan cerdas inteligensi : situsi kecerdasan pikir, sifst – sifst perbuatan cerdas ( inteligen )( inteligen )

7.7. Intuisi Intuisi intuisi : kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan dari intuisi : kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan dari suatu soal tanpa uraian, tanpa ketenangan dan tanpa analisa apapunsuatu soal tanpa uraian, tanpa ketenangan dan tanpa analisa apapun

8.8. KorelasiKorelasimacam – macam korelasi :macam – macam korelasi :1) korelasi positif 1) korelasi positif 2) korelasi negatif2) korelasi negatif3) korelasi kausal3) korelasi kausal

9.9. Gangguan berpikir : Gangguan berpikir : 1) oligoprenia1) oligoprenia2) idiola2) idiola3) imbesila3) imbesila4) debilita4) debilita5) demensia5) demensia6) delusia6) delusia7) obsesia7) obsesia

Page 22: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi

Berpikir selalu berhubungan dengan Berpikir selalu berhubungan dengan masalah, baik masalah yang timbul dar masalah, baik masalah yang timbul dar situasi masa kini, masa lampau, dan situasi masa kini, masa lampau, dan mungkin masalah yang beum terjadi.mungkin masalah yang beum terjadi. Kecerdasan tidak mungkin tumbuh Kecerdasan tidak mungkin tumbuh melampaui batas kecerdasan yang melampaui batas kecerdasan yang ditentukan oleh bakatditentukan oleh bakat

Page 23: P S I K O L O G I  U M U M

BAB VIIIBAB VIIIMANUSIA, PEMBAWAAN DAN LINGKUNGANMANUSIA, PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN

1.1. Manusia dan perkembangannyaManusia dan perkembangannyateori – teori perkembangan :teori – teori perkembangan :1) teori nativisme1) teori nativisme2) teori empirisme2) teori empirisme3) teori konvergensi3) teori konvergensi

2.2. Faktor pembawaan dan lingkunganFaktor pembawaan dan lingkunganfaktor endogen ialah sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam faktor endogen ialah sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga kelhiran.kandungan hingga kelhiran.faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri individu, alam faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri individu, alam sekitar, pendidikan, dsb.sekitar, pendidikan, dsb.

3.3. Kelainan fsikisKelainan fsikisdapat dikelompokan kedalam beberapa jenis :dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis :1) keterbelakangan mental 1) keterbelakangan mental 2) kelainan seksual 2) kelainan seksual 3) psikoneurosis3) psikoneurosis4) psikosis4) psikosis5) psikopathi5) psikopathi

Page 24: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi

Manusia adalah merupakan mahluk hidup Manusia adalah merupakan mahluk hidup yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan mahluk hidup lainmahluk hidup lain Akibat dari unsur-unsur kehidupan yang ada Akibat dari unsur-unsur kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan pada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan dalam segi fisiologik maupun perubahan dalam segi fisiologik maupun perubahan psikologikperubahan psikologik Manusia dalam perkembangannya Manusia dalam perkembangannya dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen (lingkungan)(lingkungan)

Page 25: P S I K O L O G I  U M U M

BAB IXBAB IXILMU – ILMU JIWA YANG LAIN ILMU – ILMU JIWA YANG LAIN

1.1. Ilmu jiwa modernIlmu jiwa modernperbedaan antara ilmu jiwa modern dan ilmu jiwa perbedaan antara ilmu jiwa modern dan ilmu jiwa sebelum revolusi :sebelum revolusi :1) telah lepas dari filsafat dan berdiri sendiri.1) telah lepas dari filsafat dan berdiri sendiri.2) telah mempunyai metode penyelidikan tertentu.2) telah mempunyai metode penyelidikan tertentu.3) mempunyai cara tertentu didalam obyek yang 3) mempunyai cara tertentu didalam obyek yang diselidiki, meski obyeknya sebagian masih tetap diselidiki, meski obyeknya sebagian masih tetap kesadaran.kesadaran.

2.2. Ilmu jiwa dalam Ilmu jiwa dalam 3.3. Ilmu jiwa kepribadian Ilmu jiwa kepribadian 4.4. Ilmu jiwa sosial Ilmu jiwa sosial 5.5. Ilmu watakIlmu watak

Page 26: P S I K O L O G I  U M U M

RefleksiRefleksi Ilmu jiwa dalam persembahannya mengalami Ilmu jiwa dalam persembahannya mengalami suatu revolusi suatu revolusi sebelum revolusi ilmu jiwa masih bernaung sebelum revolusi ilmu jiwa masih bernaung dibawah payung filsapat, belum berdiri sendiri dibawah payung filsapat, belum berdiri sendiri sebagai cabang pengetahuansebagai cabang pengetahuan semua ilmu pengetahuan dahulu tergabung semua ilmu pengetahuan dahulu tergabung didalam filsapat. Kemudian sesuai dengan didalam filsapat. Kemudian sesuai dengan kemajuan ilmu itu, maka ia berusaha kemajuan ilmu itu, maka ia berusaha melepaskan diri dari filsapat dan berdiri sendiri melepaskan diri dari filsapat dan berdiri sendiri sebagai suatu cabang ilmu pengetahuansebagai suatu cabang ilmu pengetahuan