Top Banner
PERBAIKAN PRODUKTIVITAS MADU DARI LEBAH MADU LOKAL (Apis sp) UNTUK MENUNJANG EKONOMI MASYARAKAT DR.IR. NI WAYAN SITI, MSI. IR. NI NYOMAN CANDRAASIH K, M.S IR. NI WAYAN SUNITI MS PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017
22

P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

Oct 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS MADU DARI LEBAH MADU

LOKAL (Apis sp) UNTUK MENUNJANG EKONOMI

MASYARAKAT

DR.IR. NI WAYAN SITI, MSI.

IR. NI NYOMAN CANDRAASIH K, M.S

IR. NI WAYAN SUNITI MS

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2017

Page 2: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

RINGKASAN iv

DAFTAR ISI iii

BAB 1. PENDAHULUAN 5

BAB 2. TARGET DAN LUARAN 10

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 11

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 16

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI 17

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 24

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 26

DAFTAR PUSTAKA 27

LAMPIRAN 28

Page 3: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

RINGKASAN

Kegiatan KKN PPM tematik Peningkatan produksi madu dari lebah madu lokal

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sasaran melalui peningkatan

produktivitas dan pemasaran madu.

Metode yang diterapkan pada kegiatan ini meliputi beberapa pendekatan

yaitu teknologi transfer seperti pengenalan teknik budidaya lebah yang baik, teknik

pembbuatan stup, teknik panen dan pemasaran; etrepreneurship capacity building

melalui perbaikan manajemen dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dan

participatory rural approach yaitu dengan melibatkan masyarakat mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Langkah-langkah yang ditempuh meliputi

:Penyuluhan dan koordinasi pada kelompok tani lebah madu; Penanaman tanaman

hutan lokal Sanda sebagai penghasil bunga; Pelatihan manajemen (administrasi dan

akuntansi) beternak madu, Pelatihan pembuatan stup dan teknik budidaya lebah

madu lokal yang benar., Pendampingan budidaya madu yang benar pada kelompok

tani lebah madu lokal, Pelatihan panen, packaging dan pemasaran madu, Evaluasi

secara berkelanjutan terhadap kemajuan yang diperoleh.

Kata Kunci :produktivitas, madu, lemah madu lokal

Page 4: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Potensi Unggulan atau Masalah di Masyarakat

Kelompok tani lebah madu lokal (Apis Cerana) di di desa Sanda Pupuan

Tabanan, Bali berlokasi 25 km dari pusat kota Tabanan. Kelompok tani lebah madu

lokal tersebut rata-rata beranggotakan 15 orang dan mengembangkan budiaya lebah

madu lokal sejak 2000. Mereka bersemangat mengembangkan lebah madu lokal

krena lokasinya berada di daerah hutan yang ditanami kopi dengan potensi sumber

daya alam untuk lebah madu berupa ketersediaan bunga vegetasi hutan dan bunga

kopi yang melimpah pada waktu mmusim berbunga. Pilihan mereka pada lebah

madu lokal karena rasa madunya lebih manis dan khas serta harganya sangat tinggi

(Rp. 200.00-Rp. 300.000 per liter).

Hasil kajian oleh tim LPPM Universitas Udayana (2012) di lokasi kegiatan

menunjukkan bahwa kelompok tani lebah madu lokal di Kecamatan Lebah tersebut

akhir-akhir ini menghadapi masaah utama sebagai berikut:

1. Frekwensi panen madu lokal yang relatif lama, yakni 2-6 bulan. Jika frekwensi

panen ditingkatkan, maka bisa panen tiap 2-3 bulan.

2. Kualitas madu yang belum maksimal yang meliputi rasa, aroma dan warna

madunya, sehingga harganya berkisar Rp. 100.000 per liter, jika kualitas

madunya sangat baik, maka harganya bisa mencapai RP. 300.000 per liter.

3. Kuantitas produksi madu lokal yang belum optimal, yakni tiap kotak lebah

hanya 0,5 liter madu. Jika produksi madu lokal tersebut bisa ditingkatkan, maka

tiap kotak lebah mampu menghasilkan 1-1,5 liter madu.

1.2 Usulan Penyelesaian Permasalahan, dan Cara Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani lebah madu

lokal di desa Sanda tersebut maka Tim LPPM Universitas Udayana akan

menyelenggarakan kegiatan KKN PPM di tempat tersebut dengan melibatkan

kelompok mitra lebah madu lokal (15 tani), 2 dosen pembimbing lapangan, dan 30

mahasiswa yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu terkait. Dengan

mempertimbangkan permasalahan tersebut di atas akan lebih mudah diatasi jika

Page 5: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

melibatkan beberapa disiplin ilmu, sehingga semangat pengembangan madu lokal

semakin meningkat.

Usulan penyelesaian masalah utama tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengatasi masalah frekwensi panen madu lokal yang relative lama, yakni

2-6 bulan, maka dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Mengatur lokasi penempatan stup agar berdekatan dengan lokasi tanaman

yang sedang berbunga. Jika di lokasi sedang tidak ada tanaman yang sedang

berbunga, maka kotak lebahnya perlu dipindahkan sementara dan didekatkan

pada pertanaman yang sedang berbunga sampai beberapa waktu (1-2 bulan).

b. Memberi makanan tambahan seperti air gula atau stimulan makanan lebah

buatan bila sepi musim berbunga tanaman.

2. Untuk mengatasi masalah kualitas madu yang belum maksimal yang meliputi

rasa, aroma dan warna madunya, maka dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Mengatur temperature udara (diatas 25°C), yakni dataran yang cocok untuk

beternak lebah madu lokal adalah di lereng pegunungan atau dataran tinggi

yang bersuhu normal.

b. Menjaga kebersihan dan keamanan stup (kotak lebah), karena lebah madu

sangat rentan (mudah mati) terhadap bau pestisida (bahan kimia beracun),

asap pembakaran, udara kotor, jamur, semut, ngengat, caplak lebah, capung,

burung, amphibi, musang madu, dan reptilia (cecak, kadal, tokek).

c. Menggunakan stup (kotak lebah) sesuai anjuran yaitu: (a) dasar stup,

panjang=34 cm, lebar=18 cm, tinggi=7,5 cm, tebal papan=1,5 cm. (b) bingkai

(tempat sisiran madu/frame), panjang bagian atas dengan tonjolannya= 43

cm, panjang bagian bawah= 30 cm, lebar= 2 cm, tinggi= 13 cm, tebal kayu

penggantung= 1,5 cm, tebal kayu penguat= 0,5 cm (abib abdilah, 2008)

3. Untuk mengatasi masalah kuantitas produksi madu lokal yang belum optimal,

maka dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menerapkan teknik budidaya lebah yang baik yaitu, dalam 1 stup harus ada 3

jenis lebah yang mengelola koloninya, yaitu lebah pekerja (betina), lebah

pejantan dan lebah betina (ratu) yang berada dalam jumlah yang memadai,

sehat dan bisa berkembang normal.

Page 6: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

b. Melakukan pengendalian hama dan penyakit lebah, dalam hal ini hama lebah

meliputi: semut, ngengat, caplak lebah, capung, burung, amphibi, musang

madu, dan reptilian (cecak, kadal, tokek). Sedangkan sumber penyakit lebah

yaitu: bakteri, protozoa, virus, bahan kimia beracun, dan tungau.

c. Menggunakan peralatan panen madu yang baik, untuk dapat menunjang

pelaksanaan panen madu yang baik maka diperlukan peralatan penunjang

antara lain:

Cara pemberdayaan masyarakat agar kegiatan dapat berlangsung secara

berkelanjutan adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan dan koordinasi pada kelompok tani lebah madu.

2. Penanaman tanaman hutan lokal desa Sanda sebagai penghasil bunga

3. Pelatihan pembuatan stup dan teknik budidaya lebah madu lokal yang

benar.

4. Pendampingan pada kelompok tani lebah madu dalam rangka

peningkatan kualitas dan kuantitas produksi madu dari lebah madu lokal.

5. Pelatihan packaging dan pemasaran

6. Evaluasi secara berkelanjutan terhadap kemajuan yang diperoleh.

1.3 Teknologi yang Digunakan untuk Mengatasi Permasalahan

Untuk mensolusikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka

diterapkan beberapa teknologi tepat guna yaitu teknologi budidaya lebah

madu.Teknologi beternak lebah penghasil madu meliputi :

1) pemilihan jenis tanaman dan musim berbunga,

2) Teknik pembuatan stup sesuai lebah madu lokal

3) temperature udara yang sesuai,

4) kebersihan stup,

5) jenis lebah yang diternakan

6) pemeliharaan lebah yang baik,

7) penangulangan hama dan penyakit lebah,

8) peralatan dan teknik panen madu yang baik.

Page 7: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

Melalui penerapan teknologi tersebut maka akan diperoleh hasil madu

berkualitas baik, dengan kriteria :

a) kadar air (maksimum 25%),

b) keasaman (maksimum 40 ml NaOH 1 N/kg),

c) enzyme diastase (minimal 3 Dn),

d) hidroksimetil fulfural (maksimum 40 mg/kg),

e) kadar abu (maksimum 0,5%),

f) gula pereduksi (minimal 60%),

g) sukrosa (maksimum 10%),

h) padatan tak larut (maksimum 10%),

i) asam benzoate (0%),

j) kandungan logam Fe, Zn, Pb, Cu (0%) (Jurusan Kimia FMIPA-IPB,

2007).

1.4. Lembaga yang Menjadi Mitra Program KKN PPM

a. Lembaga yang menjadi mitra program KKN PPM dan jumlah lembaga mitra

Dalam rangka menjamin keberhasilan serta keberlanjutan program, maka

KKN PPM menggandeng beberapa pihak terkait dalam peningkatan

produktivitas madu lebah lokal desa Sanda diantaranya Dinas Pertanian

Kabuapten Tabanan, Dinas Perdagangan, dan pengusaha penjual madu.

Dengan demikian, pengembangan usaha ternak madu lokal yang semula

bersifat tradisional menjadi usaha yang berwawasan agribisnis.

1.5. Profil Kelompok Sasaran

Masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan KKN PPM ini sebanyak 2

kelompok tani lebah yang ada di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, Kabupaten

Tabanan, yaitu kelompok tani lebah banjar Sanda dan Banjar Sandat yang berjumlah

15 orang.

Profil masyarakat sasaran dicirikan oleh jumlah keluarga 60 KK, dengan

rata-rata jumlah keluarga sebesar 4 orang per kepala keluarga. Pendidikan peserta

Page 8: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

sebagian besar adalah berpendidikan SD (50 %), berpendidikan SMP (30 %)

berpendidikan SMA (15 %) dan Sarjana (5 %). Jumlah stup lebah yang dimiliki oleh

setiap kepala keluarga rata-rata adalah 2-3 stup dengan produksi madu 0,5 liter per

stup.

Permasalahan utama yang dihadapi kelompok adalah manajemen

kelembagaan tani yang masih lemah terutama pengetahuan budidaya lebah hanya

berasal dari pengalaman yang diperoleh secara turun-temurun. Prilaku tani yang

memiliki kepedulian terhadap pemeliharaan tanaman lebah dan cenderung

membiarkan tanaman begitu saja tanpa melakukan pemeliharaan seperti pembuatan

stup sesuai anjuran, penangulangan penyakit dan teknik panen yang baik. Persoalan

lain adalah masih lemahnya kemampuan sumberdaya tani dalam penerapan

teknologi baik dalam budidaya, penanganan pasca panen dan pemasaran hasil.

Lembaga mitra kegiatan masih berupa industri kecil dengan omset yang tidak

terlalu besar.Namun demikian, perusahan ini memiliki komitmen yang sangat besar

terhadap petani lebah karena peningkatan produktivitas petani lebah tidak saja

bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan tetapi juga penting untuk kelestarian

hutan adat di Desa Sanda. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk kesediaan

berkontribusi pendanaan yang ditunjukkan dengan Surat Kesediaan Kontribusi Dana

untuk kegiatan KKN PPM yang tercantum pada Lampiran 3.

Page 9: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

BAB 2. TARGET DAN LUARAN

Target dan luaran kegiatan KKN PPM yang dinyatakan dalam bentuk

indikator capaian yang dapat diukur seperti tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Target Luaran dan Indikator capaian Program KKN PPM

Indicator capaian untuk

kelompok sasaran

Sebelum KKN PPM Sesudah KKN PPM

1. Peningkatan frekwensi

panen produksi madu

lokal

3-6 bulan 2-3 bulan

2. Peningkatan kualitas

madu

Rasa, aroma dan warna

madu belum sesuai

standar baku mutu

Rasa, aroma dan warna

madu sesuai standar

baku mutu

3. Peningkatan kuantitas

produksi madu lokal

0,5 liter madu per kotak

lebah

1 liter madu per kotak

lebah

4. Peningkatan partisipasi

masyarakat (missal

pertemuan kelompok

tani lebah madu)

1x per bulan 2x per bulan

5. Peningkatan swadana

dari mitra

Tidak ada Ada

6. Peningkatan

pendapatan tani lebah

madu dari sumber

pendapatan madu

Rp. 500.000 per bulan Rp. 750.000 per bulan

Page 10: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1. Persiapan

a. Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM .

Kegitan KKN PPM dilaksanakan oleh sebuah tim di bawah tanggung jawab

ketua LPPM Universitas Udayana. Tim ini dikordinir oleh seorang ketua pelaksana

dibantu oleh dua anggota dengan kompetensi yang sesuai dengan tema yang

diusulkan. Dalam operasional, kegiatan ini dikordinir oleh seorang dosen

pembimbing lapangan (DPL) yang memberikan bimbingan teknis kepada

mahasiswa pelaksana di lapangan. Perekrtutan mahasiswa peserta KKN PPM

dilakukan oleh tim pelaksana dengan memperhatikan relevansi keilmuan mahasiswa

bersangktan dengan tema kegiatan

Kegiatan KKN PPM dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Koordinasi dengan calon sasaran program KKN PPM yaitu kelompok tani

lebah di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.

(2) Koordinasi dengan calon mitra KKN PPM .

(3) Sosialisasi program KKN PPM kepada mahasiswa sebagai calon peserta

(4) Pendaftaran dan seleksi mahasiswa sebagai calon peserta.

(5) Pembekalan KKN PPM kepada mahasiswa

(6) Penerjunan mahasiswa ke lokasi.

(7) Penyusunan program KKN PPM dengan masyarakat dan pemerintah desa.

(8) Pelaksanaan kegiatan KKN PPM.

(9) Monev oleh LPPM Universitas Udayana, Mitra Pemda, dan DP2M Dikti.

(10) Laporan antara, seminar, dan laporan akhir.

(11) Penutupan KKN PPM dan Ujian KKN.

Materi Persiapan dan pembekalan KKN-PPM

Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan

peraga terapan Ipteks yang akan ditransfer kepada masyarakat sasaran pada KKN

PPM.

Page 11: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

Sebelum turun ke desa, mahasiswa diberi pembekalan oleh dosen pembimbing

lapangan, tenaga ahli sesuai tematik KKN PPM, dan mitra. Materi pembekalan

adalah sebagai berikut:

Materi persiapan KKN PPM meliputi:

1. Filosofi KKN PPM

2. Tata tertib dalam pelaksanaan KKN PPM.

3. Etika Pergaulan dengan masyarakat adat Bali

4. Teori komunikasi massa.

5. Kerjasama kelompok dan dinamika masyarakat.

Materi pembekalan KKN PPM (materi inti):

1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat.

2. Perbaikan administrasi kelompok peternak madu.

3. Budidaya lebah madu lokal yaitu:

a. Pemilihan jenis tanaman, yakni tanaman yang menghasilkan

kualitas madu yang baik dan berbagai jenis tanaman yang

menghasilkan bunga.

b. Penggunaan stup sesuai ukuran, yaitu volume stup lebah yaitu 11

inchi x 10 inchi x 8 inchi mempunyai volume 13.750 cm3 dan

berat stup kurang lebih 5 Kg, volume stup lebah dapat juga terbua

dari kayu dengan ukuran panjang 280 mm, lebar 200 mm dan

tingginya 250 mm mempunyai volume 14.000 cm3 (Anonymous,

2001)

c. Memperhatikan musim berbunga tanaman, yakni tani lebah harus

rajin mencari lokasi tanaman dan kapan berbunganya. Jika sepi

musim berbunga tanaman, maka tani lebah bias memberi makanan

tambahan berupa air gula atau stimlan makanan lebah buatan.

d. Mempertahankan temperatur udara, yakni di atas 25°C.

e. Menjaga kebersihan stup, dalam beternak lebah, faktor kebersihan

harus sangat diperhatikan, khususnya untuk kandang lebah.

f. Memilih jenis lebah dan peralatan lebah,

Page 12: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

g. Melakukan pemeliharaan lebah, dalam hal ini harus diperhatikan

bahwa dalam 1 stup harus ada 3 jenis lebah yang mengelola

koloninya, yaitu lebah pekerja (betina), lebah pejantan dan lebah

betina (ratu).

h. Pengendalian hama dan penyakit lebah,seperti: semut, ngengat,

caplak lebah, capung, burung, amphibi, musang madu, dan

reptilian (cecak, kadal, tokek). Sedangkan sumber penyakit lebah

yaitu: bakteri, protozoa, virus, bahan kimia beracun, dan tungau.

i. Teknik penen madu yang baik dengan memanfaatkan peralatan

sesuai standar.

j. Teknik packaging yang memenuhi higenitas dan kemasan menarik.

3.2. Pelaksanaan

a. Langkah-langkah operasional

Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN PPM ini

diantaranya :

Langkah-langkah operasional yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan

yang dideskripsikan pada latar belakang.

Untuk mengatasi permasalahan 1 (masalah frekwensi panen madu lokal yang

relatif lama, yakni 3-6 bulan), maka dilakukan langkah-langkah operasional:

a. Penyuluhan tentang musim berbunga tanaman dan jenis pohon hutan

yang disukai lebah.

b. Pemilihan lokasi stup agar berdekatan dengan pohon berbunga

c. Teknik pemberian stimulant pakan lebah pada musim pohon tidak

berbunga.

Untuk mengatasi permasalahan 2 (masalah kualitas madu yang

belum maksimal yang meliputi rasa, aroma, dan warna madunya),

maka dilakukan langkah operasional:

1. Penyuluhan tentang pengetahuan temperatur udara yang tepat bagi

lebah madu lokal, yakni dataran yang cocok untuk beternak lebah

Page 13: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

madu lokal adalah di lereng pegunungan atau dataran tinggi yang

bersuhu diatas 25°C.

2. Penyuluhan tentang cara memelihara dan menjaga kebersihan dan

keamanan stup (kotak lebah), karena lebah madu sangat rentan

(mudah mati) terhadap bau pestisida (bahan kimia beracun), asap

pembakaran, udara kotor, jamur, semut, ngengat, caplak lebah,

capung, burung, amphibi, musang madu, dan reptilian (cecak, kadal,

tokek).

3. Pelatihan pembuatan stup (kotak lebah) yang ideal sebagai berikut:

volume stup lebah yaitu 11 inchi x 10 inchi x 8 inchi mempunyai

volume 13.750 cm3 dan berat stup kurang lebih 5 Kg, volume stup

lebah dapat juga terbua dari kayu dengan ukuran panjang 280 mm,

lebar200 mm dan tingginya 250 mm mempunyai volume 14.000cm3

(Anonymous,2001)

Untuk mengatasi permasalahan 3 (masalah kuantitas produksi madu lokal

yang belum optimal), maka dilakukan langkah:

a. Penyuluhan tentang cara pemeliharaan lebah, dalam hal ini harus

diperhatikan bahwa dalam 1 stup harus ada 3 jenis lebah yang

mengelola koloninya, yaitu lebah pekerja (betina), lebah pejantan dan

lebah betina (ratu) yang berada dalam jumlah yang memadai, sehat

dan bisa berkembang normal.

b. Pelatihan tentang cara melakukan pengendalian hama dan penyakit

lebah, dalam hal ini hama lebah meliputi: semut, ngengat, caplak

lebah, capung, burung, amphibi, musang madu, dan reptilian (cecak,

kadal, tokek). Sedangkan sumber penyakit lebah yaitu: bakteri,

protozoa, virus, bahan kimia beracun, dan tungau. Obat pembasmi

penyakit yang akan menyerang lebah ini sangat banyak sekali, antara

lain: Apiston, Chlorefenzol, Folbex, Galecron dan sebagainya.

c. Pelatihan tentang tata cara panen yang sesuai prosedur baku dan

menggunakan peralatan panen madu yang baik.

Page 14: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

Masalah pemasaran yang sangat tergantung kepada pengepul dan produk

belum dikemas secara menarik sehingga harga relatif lebih rendah, maka

dilakukan langkah-langkah :

a. Pengurusan kualitas madu mengacu kepada standar Badan pengawas

obat dan makanan (BPOM)

b. Pelatihan pengemasan yang menarik dan dalam berbagai ukuran.

b. Metode

Dalam pensolusian berbagai persoalan yang dihadapi oleh peternak madu lokal di

Desa Sanda Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, maka diambil beberapa

pendekatan yaitu yaitu: (1) model Teknologi Transfer (TT), (2) model

Entrepreneurship Capacity Building (ECB), dan (3) model participatory rural

approact

(1) Model Teknologi Transfer (TT).

Teknologi terapan meliputi: (a) Penerapan teknik budidaya lebah madu local

Tenganan, (b) teknik pembuatan stup sesuai kebutuhan lebah local, (c) teknik

pembersihan stup, (d) teknik penanggulangan penyakit dan hama untuk lebah, (e)

teknik pemanenen madu, dan (f) teknik pengemasan.

Model Entrepreneurship Capacity Building (ECB)

Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan peternak

madu, baik menyangkut menejemen usaha maupun pemasaran produk.

Model participatory rural approact

Model ini digunakan pada berbagai kegiatan, partisipasi anggota peternak lebah

pada setiap kegiatan mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi sehingga

kegiatan dapat berjalan dengan efektif sesuai dengan keinginan bersama.

Page 15: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Hasil tema KKN-PPM yang dicapai oleh LP/LPM/LPPM dari Perguruan

Tinggi pengusul dalam jangka panjang untuk suatu seri Program KKN PPM

diantaranya:

a. meningkatnya pendapatan masyarakat sasaran melalui peningkatan

produktivitas dan pemasaran madu.

b. terjadinya sinergisme dalam pemberdayaan masyarakat antara dunia

usaha (industri pariwisata), Pemda dan perguruan tinggi

c. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam mengentaskan berbagai

permasalahan di masyarakat.

Universitas Udayana telah melaksanakan beberapa kegiatan pemberdayaan

masyarakat melalui program KKN PPM diantaranya:

(1) Pengembangan usaha rumah tangga pengolahan ketela unggu menjadi sirup

dan wine ketela unggu di kabupaten kelungkung (2010)

(2) Pemberdayaan masyarakat tani dalam pengembangan pariwisata berbasis

pertanian di Kecamatan petang kabupaten Badung tahun 2009 – 2011

(3) Pemberdayaan masyarakat adat dalam pengembangan ekonomi masyarakat di

Kecamatan Bebandem kabupaten karangasem (2010-2012)

(4) Pengembangan Tanaman hortikultura untuk ekspor dan penunjang pariwisata

di Kecamatan baturiti Tabanan (2011-2013)

Page 16: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI

5.1.Hasil

Hasil dari kegitan KKN PPM di Desa Sanda Kecamatan Pupuan, Kabupaten

Tabanan. Kegiatan yang telah dilakukan diantaranya :

(1) Koordinasi dengan calon sasaran program KKN PPM yaitu Kelompok tani

ternak lebah Sanda dan Sandat Desa Sanda , Kecamatan Pupuan

Kabupataen Tabanan

(2) Sosialisasi program KKN PPM kepada mahasiswa sebagai calon peserta

(3) Pendaftaran dan seleksi mahasiswa sebagai calon peserta.

(4) Pembekalan KKN PPM kepada mahasiswa

(5) Koordinasi dengan mitra kerja bapak Matal sebagai pengusahan ternak

lebah madu pada kelompok tani Seribu sari bunga.Sosialisasi program

kegitan KKNPPM

1 Sosialisasi program kegitan KKNPPM

Sosialisasi diikuti oleh Tim

KKN PPM, Kepala Desa.dan

Staf desa.

30 Juni

2017

Bertempat di Kantor Kepala Desa

Sanda Pupuan Kabupaten

Tabanan untuk memberitahukan

dan mohan ijin 16ka nada

program tentang pengembangan

ternak lebah madu, program

disepakati dan diijinkan. Pada

saat itu juga disosialisasikan akan

ada mahasiswa KKN yang ikut

membantu menjalankan program

tersebut.

2 Rekrutmen dan Pembekalan

Mahasiswa KKN

8-17

Juni

2017

Bertempat di LPPM Universitas

Udayana Denpasar

3 Observasi Lapangan oleh Tim

dan mahasiswa KKN

7 Juli

2017

Bertempat di Kantor Kepala Desa

Sanda, Pupuan Kabupaten

Tabanan.

2 Sosialisasi pelaksanaan penyuluhan budidaya lebah madu

Penyuluhan dan koordinasi

pada ketua kelompokan tani

29 Juli

2017

Disepakati pengembanga tentang

peningkatan produkvitas lebah

Page 17: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

dan pengurusnya madu lokal di desa Sanda, Pupuan

Tabanan

3 Pengembangan Ternak lebah

A Pengembangan ternak lebah oleh Tim KKNPPM kepada

kelompok tani Sanda

2

Agustus

2017

Bertempat di Desa Sanda, Tim

KKN PPM bersama ketua

kelompok tani dan anggota

sepakat untuk rencana

pengembangan ternak lebah

Kelompot Tani Sanda, meneria

program ini.

B Pengembanga ternak lebah yang berkoordinasi dengan instruktur peternak lebah

dari Dosen Fakultas Pertanian.

2

Agustus

2017

Berkoordinasi dengan instruktur

dari Fakultas Pertanian yang

sudah mengembangakan lebah

dari tahun 2010, sudah

menghasilkan madu 1 liter perstup

C Pelatihan budidaya ternak lebah oleh insetruktur dari Dosen Fakultas Pertanian

3

Agustus

2017

Pelatihan diberikan kepada

kelompok tani ternak lebah Sanda

untuk meningkatkan pemahaman

tentang budidaya ternak lebah.

D

E Studi Banding ke kelompok tani ternak lebahSeribu sari

bunga lewat bapak Matal selaku mitra kerja di desa

Melaya kabupaten Jemberana

5

Agustus

2017

Kelompok tani Sanda melakukan

studi banding ke kelompok tani

Seribu Sari Bunga yang ada di

desa Melaya . Ketua kelompok

tani bapak Matal membagi

pengalaman tentang pembuatan

stup dan cara panen lebah madu

.Demikian juga Tim KKN PPM

mendampingi peternak lebah

saling tukar pengalaman

mengenai budidaya beternak

lebah,serta kami memesan 20

buah stup yang berisi bibit untuk

dikembangkan di kelompok tani

ternak lebah di desa Sanda,

Pupuan Tabanan

F Pengadaan stup ternak lebah oleh Tim KKNPPM yang dibeli

dari kelompok seribu sari bunga yang ada di Desa

12

Agustus

2017

Pengadaan stup bibit lebah ke

Desa Sanda untuk demplot disana,

pengadaan stup ini dilakukan oleh

Tim KKNPPM.

Page 18: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

Melaya, Jembrana G Penyuluhan Program Kerja

oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tabanan

29 Juli

2017

Di Kantor Kepala Desa Sanda

diikuti oleh kelompok tani lebah

Sanda dan KKN PPM

H Penyuluhan Pengemasan dan pemasaran madu local oleh

Disperindag Kabupaten Tabanan

12

Agustus

2017

Di Kantor Kepala desa Sanda

diikuti oleh kelompok ternak

lebah madu dan KKN PPM

I Pendampingan Peternak Lebah

20

Agustus

2017

Pendampingan dilakukan kepada

kelompok petani lebah madu yang

ada di Sanda, oleh Tim KKNPPM

untuk memastikan berjalannya

peternakan madu dengan baik

dalam rangka meninggkatkan

pendapatan masyarakat petani

lebah madu di Desa tersebut.

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat dismpulkan bahwa kelompok

tani lebah Sanda di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan sudah bisa

menerapkan budidaya ternak madu dan bisa membuat stup sendiri serta mulai usaha

lebah dengan 20 buah stup.

7.2 Saran

Dengan adanya program KKN PPM mengenai peningkatan produksi madu

dari lebah madu lokal diharapkan kelompok tani lebah madu dapat meningkatkan

usahanya agar lebih maju berwawasan agribisnis.

Page 19: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Badan Statistik Propinsi bali. 2012. Bali dalam Angka.

Anon, 2011. Monografi Desa Tenganan.

Kuntadi. 2010. Pengembangan Budidaya Lebah MaduDan Permasalahannya. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Konsevasi dan Rehabilitasi Badan penelitian

dan Pengembangan kehutanan

Page 20: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

LAMPIRAN 1. Foto-foto kegiatan

Penyuluhan Budidaya beternak

lebah lokal Sosialisasi DPL dan Mhs KKN di Kantor

desa Sanda

Teknik memindah ratu ke stuf yang

masih kosong

Produk dari lebah : madu, polen padat,

polen cair dan lilin

Page 21: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id

Penyuluhan program kerja dari dinas perindustrian dan

perdagangan Kabupaten Tabanan

Penyuluhan Produk industry rumah tangga dan sanitasi

produk lebah madu, dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan

Page 22: P M LEBAH MADU L Apis sp U - erepo.unud.ac.id