Top Banner
- - - -- - - - - - - -- - p .. -- -- - - - -- .... - - - .
66

p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Mar 22, 2019

Download

Documents

phungngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

- -

- -- - - - - - -

-- - p

.. -- -- - - - --.... - - ­

.

Page 2: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

PEDOMAN

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Page 3: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Lampiran

CONTOH KULITLUAR

KEMAMPUAN MENULIS SISWA SEKOLAH PENDIDIKAN GURU

NEGERI DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN JAWA TUVfUlt

Proyek Penelitian Kebahasaan dan KesastraanPusat Bahasa

Departemen Pendidikan NasionalJakarta, 2001

55

Page 4: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

DAFTAR PUSTAKA

Allen, George R. 1976. A Graduate Students' Guide to Theses andDissertation: A Practical Manual for V/riting and Research. SanFransisco-Washington-London: Jossey-Bass Publishers.

Booth, Wayne C., Gregory G. Colomb, dan Joseph M. Williams. 1995.The Craft of Research. Chicago & London: The University of ChicagoPress.

Hackett, Laura, dan Williamson Richard. 1966. Design for aComposition. New York/Chicago/Burlingame: Harcourt, Brace &World, Inc.

Lesikar, Raymond V. 1973. Report Writing for Business. Fourth Edition.Homewood, Ilinois: Richard D. Irwin, Inc.

Thibault, Edward A. dan Edward M. Sibley. 1971. Social ScienceResearch Manual. Illinois: Stipes Publishing Co.

54

PEDOMAN

FENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

S. Effendi

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JAKARTA

2002

Page 5: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

PERPUSTAKAAN KEPAIA PUSAT BAHASA

Klysifiktisi

GFF

r.duk : g>7rs-

Tid.

ISBN 979 685 280 2

Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan NasionalJalan Daksinapali Barat IVRawamangun, Jakarta 13220

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyakdalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali

dalam hal pengutipan untuk keperluan artikelatau karangan ilmiah.

499.210 72

EFF EFFENDI, S

p Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian.— Jakarta: PusatBahasa, 2002.

ISBN 979 685 280 2

1. BAHASA INDONESIA-KAJIAN DAN PENELITIAN2. PENULISAN LAPORAN3. BUKU PANDUAN

c. Sehubungan dengan bahasa dan ejaan, apakah laporan1) telah menggunakan bahasa yang lugas, padat, dan jelas?2) telah menerapkan ejaan resmi sebaik-baiknya?

d. Sehubungan dengan penulisan catatan dan kutipan, apakah laporan1) telah mengikuti cara penulisan catatan sumber pustaka acuan

dalam teks sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan?2) telah mengikuti cara penulisan catatan kaki atau catatan tambahan

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan?3) telah mengikuti cara penulisan kutipan sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan?

5.3 Perwajahan dan Tertib Menulisa. Apakah tata letak dan tata ruang bagian-bagian laporan (judul,

pelaksana, penerima laporan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,abstrak, bab-bab dan subbab, daftar pustaka, dan lampiran) telahmengikuti ketentuan yang ditetapkan?Apakah cara penulisan pustaka acuan telah mengikuti ketentuan yangditetapkan?Apakah penomoran halaman, bab, dan subbab telah mengikuti tataletak dan pola yang ditetapkan?Apakah format laporan telah mengikuti ketentuan yang ditetapkan?

b.

c.

53

Page 6: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

5) telah tergambarkan ketepatan dan kekonsistenan penerapan teori?6) telah digunakan secara tepat dan konsisten istilah-istilah dalam

analisis?

7) telah tergambarkan ketepatan dan kelengkapan kesimpulansatuan dan keselumhan analisis?

8) telah tergambarkan relevansi kesimpulan dengan analisis danmasalah penelitian?

h. Dalam mengemukakan hambatan dan saran, apakah1) telah diuraikan hambatan yang diperoleh atau dialami sehubungan

dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen penelitian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, danpenulisan laporan penelitian?

2) telah diuraikan hambatan yang diperoleh atau dialami sehubungandengan pelaksanan administrasi dan keuangan?

3) telah diuraikan saran-saran yang berhubungan dengan metodologi,penelitian lanjutan, implikasi dan penerapan hasil penelitian, d^saran lain yang relevan dengan hambatan dan yang dianggapperlu?

5.2 Penyajian Laporana. Sehubungan dengan kelengkapan penyajian, apakah laporan

1) telah menguraikan keselumhan tahap proses penelitian?2) telah menguraikan hasil penelitian?3) telah melampirkan segala sesuatu yang ditentukan dalam pegangan

keija dan yang dianggap perlu?

b. Sehubungan dengan organisasi penyajian, s^akah laporan1) telah mengikuti bentuk organisasi yang telah ditetapkan?2) telah mengikuti petunjuk-petunjuk penyusunan tiap bagian l^oran

(judul, pelaksana, penerima laporan, kata pengantar, daftar isi,daftar t^l, abstrak, bab-bab, daftar pustaka, dan lanq>iran)?

52

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT BAHASA

Pembinaan dan pengembangan bahasa perlu terns dilakukan secaraberkelanjutan mengingat bahasa terns berkembang sejalan denganperkembangan masyarakat pendukungnya. Pembinaan itu ditujukan padaupaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berbahasaIndonesia. Adapun pengembangan ditujukan pada upaya peningkatanmutu daya ungkap b^asa Indonesia untuk memantapk^ fungsinya, baiksebagai sarana pikir, ekspresi maupun sebagai sarana komunikasi, dalamberbagai keperluan masyarakat pendukungnya.

Luasnya wilayah penelitian dan ketersebaran tenaga peneliti diberbagai wilayah di Indonesia memerlukan adanya kesamaan persepsitentang penilaian laporan hasil penelitian. Untuk mendapatkan laporanhasil penelitian yang memadai, Pusat Bahasa melalui Bagian ProyekPenelitian Kebahasaan dan Kesastraan menyusun pedoman yang dapatdijadikan sebagai acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian.

Penerbitan pedoman ini dapat terlaksana atas kerja sama yangbaik antara penyusun dan pengelola Proyek. Untuk itu, kepada penyusunbuku Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian ini. Dr. S. Eifendi, sayamenyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Demikian juga,kepada Drs. Sutiman, M.Hum., beserta staf, saya mengucapkan terimakasih atas penerbitan pedoman ini.

Akhimya, saya berharap penerbitan buku ini dapat memberimanfaat bagi penilai dalam upaya peningkatan mutu hasil penelitianbahasa di Indonesia.

Jakarta, November 2002 Dencfy Sugono

Page 7: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semiia pihak, yang tidakmungkin disebutkan satu persatu di sini, yang memungkinkan lahimyabuku Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian ini. Akan tetapi, secarakhusus saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Dr.Dendy Sugono, Kepala Pusat Bahasa dan Dra. Yeyen Maryani, M.Hum.Pemimpin Proyek tahun 2001 atas kepercayaannya kepada saya untukmenyusun naskah buku Pedoman ini sebagai salah satu sarana pe-ningkatan mutu penyusunan laporan penelitian bahasa dan sastra, danDrs. Sutiman, M.Hum., Pemimpin Proyek tahun 2002, beserta staf yangmemungkinkan penerbitannya. Juga saya ucapkan terima kasih kepadaSdr. Budiyono yang mengetik naskah buku ini dengan komputer.

S. Effendi

VI

4) telah digunakan istilah-istilah secara tepat dan konsisten?

d. Dalam mengemukakan anggapan dasar, hipotesis, dan teori, apakah1) telah dikemukakan anggapan dasar yang sesuai dengan masalah

penelitian?2) telah dikemukakan hipotesis yang dapat mengisyaratkan langkah-

langkah dan arah penelitian yang perlu ditempuh, atau telahdikemukakan hipotesis yang dapat mengisyaratkan kemungkinanjawaban terhadap masalah penelitian?

3) telah dikemukal^ teori yang dapat mengisyaratkan langkah-langkah dan arah analisis?

4) telah dikemukakan alasan pemilihan teori?5) telah dipertimbangkan kesejalanannya dengan tujuan penelitian?

e. Dalam mengemukakan penentuan sumber data, apakah1) telah dipaparkan kriteria penentuan jumlah sumber data?2) telah dipaparkan kriteria penentuan mutu sumber data?3) telah dipertimbangkan kesesuaiannya dengan sifat, tujuan, dan

ruang lingkup masalah penelitian?

f. Dalam mengemukakan pengumpulan data, apakah1) telah dijelaskan metode dan tekniknya?2) telah dijelaskan jenis dan kriteria penyusunan alat pengumpulan

data sehingga tergambar kegunaan, kesahihan, dan keterandalanalat tersebut?

3) telah tergambar kerepresentatifan data yang terkumpul baik darisegi jumlah maupun mutu?

g. Dalam mengemukakan pengolahan data, apakah1) telah tergambar keseluruhan tahap pengolahan data (deskripsi,

analisis, interpretasi)?2) telah tergambarkan kemaiiq)uan deskripsi memberikan 'isyarat*

yang membawa pembaca k^ada tahap berikutnya?3) telah tergambarkan kelenglo^an, dan kekonsistenan analisis data?4) telah dieksplisitkan ti^ satuan analisis data?

51

Page 8: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

BAB V

PEMERIKSAAN

Sebelum naskah pertama laporan penelitian diperbanyak sesuai denganketentuan yang ditetapkan oleh Pemimpin Proyek, perlu dilakukan peme-riksaan lebih dahulu isi laporan yang telah dituliskan, cara penyajian, dantertib menulis serta perwajahannya untuk memperoleh naskah akhir laporan yang lebih teliti, cermat, dan rapi. Untuk mencapai maksud ini,seperangkat pertanyaan berikut dapat dimanfaatkan.

5.1 Isi Laporana. Dalam mengemukakan latar belakang dan masalah, apakah

1) telah dirumuskan masalah penelitian sesuai dengan yang ditetapkan dalam pegangan kerja?

2) telah diperlihatkan kemanfaatan praktis penelitian?3) telah diperlihatkan hasil telaah pustaka yang relevan dengan

penelitian sehingga jelas kedudukan penelitian di antara penelitianlain yang sejenis dan jelas pula kemanfaatan keilmuannya?

b. Dalam mengemukakan tujuan penelitian, apakah1) telah dinyatakan usaha atau upaya pokok yang hendak dilakukan?2) telah digambarkan garis besar hasil yang hendak dicapai?3) telah diikuti ketentuan dalam pegangan kerja yang ditetapkan dan

rancangan penelitian yang disepakati?

c. Dalam mengemukakan ruang lingkup masalah, apakah1) telah dijabarkan garis besar ruang lingkup masalah dalam pegang

an kerja yang ditet^kan?2) telah disesuaikan penjabaran itu dengan yang tercantum dalam

rancangan penelitian yang disq>akati?3) telah dilakukan penjabaran secara terperinci dan sistematis?

50

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iiiUcapan Terima Kasih ivDaftar Isi v

Bab I Pendahuluan 11.1 Hakikat Laporan 11.2 Maksud Pedoman 2

1.3 Penggunaan Pedoman 2

Bab II Isi Laporan 32.1 Latar Belakang dan Masalah 32.2 Tujuan Penelitian 42.3 Ruang Lingkup 42.4. Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Teori 52.5 Penentuan Sumber Data 52.6 Pengumpulan Data 52.7 Pengolahan Data 5

Bab III Penyajian Laporan 73.1 Kelengkapan Laporan 73.2 Organisasi Laporan 73.3 Bahasa dan Ejaan 373.4 Catatan dan Kutipan 37

Bab rV Perwajahan dan Tertib Menulis 424.1 Bagian Awal 424.2 Bagian Isi Laporan 434.3 Bagian Akhir 44

Vli

Page 9: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

4.4 Penomoran 47

4.5 Format 48

Bab V Pemeriksaan 505.1 Isi Laporan 505.2 Penyajian Laporan 525.3 Perwajahan dan Tertib Menulis 53

Daftar Pustaka 54

Lampiran 55

FORMAT LAPORAN

margin atas 3 cm

margin bawah 3 cm

vni 49

Page 10: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

sebelum halaman bab di sebelah kanan bawah, sedang nomor halamanbab di sebelah kanan atas. Halaman lampiran bemomor.

Penomoran bab dan subbab hendaknya mengikuti pola berikut (lihatcontoh Daftar Isi).

2. Bab n2.1 2.12.1.1 atau 2.1.12.1.1.1 2.1.1.1

Penomoran bab menggunakan angka Arab atau angka Romawi,sedangkan penomoran subbab menggunakan angka Arab. Untuk me-nyatakan subbab yang lebih bawah lagi (lebih dari empat angka), hendaknya digunakan huruf kecil dari abjad Latin.

Hendaknya dihindari penomoran bagian-bagian bab atau subbabyang tidak perlu, seperti alinea, paragraf, atau perincian. Yang diberinomor hanyalah judul bab dan judul subbab.

4.5 Format

Naskah laporan berukuran 21 x 28 cm, dengan ketentuan: 4 cm marginkiri, lVi-2 cm margin kanan, 3 cm margin atas, dan 3 cm marginbawah. Margin kanan tidak perlu selalu rata. Lihat format berikut.

Catatan: untuk isi digunakan kertas duplikator, untuk kulit luardigunakan kertas tebal tidak mengkilat.

48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Hakikat LaporanPelaksanaan penelitian tentang suatu masalah baru dikatakan selesai apa-bila pelaksanaan penelitian itu telah mencapai hasil yang disajikan dalamsuatu laporan tertulis dalam bentuk tertentu.

Pada hakikatnya laporan adalahpenyampaian informasi yang bersifatfaktual tentang sesuatu (seperti peristiwa, proses, mekanisme, organisasi,sistem, orang, atau ide) dari suatu pihak (satu orang, satu tim, atau satubadan) kepa^ pihak lain (satu orang, satu tim, atau satu badan). Dengankata lain, laporan menyangkut tiga hal, yaim apa yang dilaporkan, siapayang melaporkan, dan siapa yang menerima laporan itu.

Penyampaian informasi berarti juga penciptaan komunikasi antarapihak yang melaporkan dan pihak yang menerima laporan. Terciptanyakomunikasi itu penting karena apabila tidak teijadi, informasi itu tidaksampai kepada yang menerima laporan. Oleh karena itu, pelapor hendaknya senantiasa memperhitungkan pihak yang menerima laporan, senan-tiasa mengusahakan agar penerima laporan sebagai pembaca tidak perlumemeras tenaga untuk mencari atau menduga miksud sesunggiimyalaporan tersebut. Laporan hendaknya bersifat komunikatif, dapat dipa-hami.

Agar menjadi komunikatif, laporan hendaknya disusun secara logis,sistematis, dan dalam bahasa yang jelas dan lugas. Laporan dikatakanlogis apabila segala keterangan yang disajikannya dapat diusut alasan-alasannya atau dasar-dasamya yang masuk akal. Laporan dikatakan sistematis apabila segala keterangan yang dikemukakannya disusun dalamurutan yang men^erlihatkan pertalian yang saling memmjang. Laporandikatakan dalam bahasa yang jelas apabila bahasa yang digunakannya

Page 11: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

tidak menimbulkan tafsiran ganda (ambiguitas). Laporan dikatakan dalambahasa yang lugas apabila bahasa yang digimakannya langsung menun-jukkan persoalan, tidak berbunga-bunga atau berpanjang-panjang.

1.2 Maksud Pedoman

Pedoman ini tidak bermaksud memberikan petunjuk secara terperinci dantuntas tentang apa yang dilaporkan dan bagaimana menulis laporan de-ngan baik. Pedoman ini hanya akan memberikan beberapa ketentuan secara garis besar tentang isi laporan, penyajian laporan, tertib menulis danperwajahan, dan tentang pemeriksaan naskah laporan sebelum diper-banyak.

1.3 Penggunaan PedomanPedoman Penyusunan Laporan Penelitian ini mempunyai hubungan fung-sional dengan Pedoman Penilaian Laporan Penelitian yang diterbitkanoleh Pusat Bahasa. Dalam Pedoman Penilaian Laporan antara lain dike-mukakan hal-hal yang perlu dinilai, yaim yang bertalian dengan pemerianlatar belakang dan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah,anggapan dasar, hipotesis, dan teori yang digunakan, metodologi penelitian (penentuan populasi dan sampel, sumber data, pengumpulan data,pengolahan data), penyajian laporan, tertib menulis dan perwajahan laporan. Hal-hal yang dinilai itu tentulah hams disajikan dalam laporan penelitian. Karena itu, dalam memanfaatkan Pedoman Penyusunan Laporanperlu dimanfaatkan Pedoman Penilaian Laporan.

atau Judul karya sastra, judul buku atau antologi, nama tempat pener-bitan, dan nama penerbit. Di antara judul artikel atau judul karya sastradan judul buku atau antologi ditulis kata dalam seperti contoh.Ketentuan lebih terperinci tersirat pada contoh berikut.

Budiman, Arief dan Goenawan Mohamad. 1978. "Tentang Kritik Sastra:Sebuah Pendirian." Dalam Lukman Ali (Ed.), Tentang Kritik'Sastra:Sebuah Diskusi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa.

Chomsky, Noam. 1971. "Deep Stmcture, Surface Stmcture, andSemantic Interpretation." H. 182-214 dalam Danny D.Steinbergdan Leon A Jacobovits (Ed.), Semantics: An InterdisciplinaryReader in Philosophy, Linguistics, and Psychology. London:Cambridge University Press.

Fillmore, Charier J. 1968. "The Case for Case." H. 1-88 dalam EmmonBach dan Robert T. Harms (Ed.), Universals in Linguistic Theory.New York: Holts, Rinehart and Winston, Inc.

Halim, Amran. 1976. "Fungsi Politik Bahasa Nasional." H. 15—25dalam Amran Halim (Ed.), Politik Bahasa Nasional. Jilid 1.Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ismail, Taufiq. 2000. "Kembalikan Indonesia Padaku" dalam AA:m (Malu)Jadi Orang Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta: Yayasan Indonesia.

Rosidi, Ajip. 2001. "Demokratisasi dan Politik Bahasa di Indonesia"dalam Bahasa Indonesia Bahasa Kita. Jakarta: Pustaka Jaya.

b. Lampiran"Lampiran" ditik dengan humf kapital pada halaman lampiran

bagian tengah. Isi lampiran diletakkan setelah halaman lampiran, diberijudul dan nomor umt angka Arab ̂ abila isi lampiran lebih dari satubuah. Judul Lampiran ditulis dengan humf kapital.

4.4 Penomoran

Penghitungan halaman dimulai dari halaman judul. Penomoran haiflmAnsebelum halaman bab hendaknya menggunakan angka Romawi kecil. Penomoran halaman bab menggunakan angka Arab. Letak nomor haiamgn

47

Page 12: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Urutan penyebutan keterangan tentang artikel dalam majalah adalah(1) nama pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) judulmajalah, (5) nomor majalah, (6) bulan penerbitan (kalau ada), (7) tahunpenerbitan keberapa (kalau ada), dan (8) halaman Tiap penyebutan keterangan tentang nama pengarang, tahun penerbitan, dan judul artikeldiakhiri dengan tanda titik. Judul majalah dan nomor majalah dipisahkandengan tanda koma, diikuti nama bulan dan tahun penerbitan keberapadalam kurung, diakhiri titik dua sebelum penyebutan nomor halamanJudul artikel diapit oleh tanda petik dua, judul majalah dicetak miringatau bergaris bawah.

Effendi, S. 1996. "Keterangan Tempat dan Waktu dalam BahasaIndonesia." Bahasa dan Sastra, 1 (IX): 1-68.

Fillmore, Charier J. 1968b. "Lexical Entries for Verbs". Foundations ofLanguage, 4:373—393.

Hoed, B.H. 1977. "Kata Mubazir dalam Berita Surat Kabar HarianBerbahasa Indonesia." Bahasa dan Sastra, 2 (HI): 2-12.

Lubis, Mochtar. 1978. "Media Massa, Bahasa Indonesia, danPembangunan Nasional." Kertas Keija pada Kongres BahasaIndonesia HI pada tanggal 28 Oktober-3 November 1978 di Jakarta.

Sudjatmoko. 1978. "Bahasa Indonesia dalam Perjuangan Bangsa."Budaya Jaya, 126/127 (Nopember/Desember, XI): 643—675.

Urutan penyebutan keterangan tentang artikel dalam buku atauantologi adalah (1) nama pengarang, (2) tahun penerbitan buku, (3) judulartikel, (4) halaman (kalau dianggap perlu), (5) nama editor, (6) judulbuku, (7) tempat penerbitan, dan (8) nama penerbit. Tiap keterangannomor (1), (2), dan (3) diakhiri dengan tanda titik. Halaman ditulis sebelum nama editor, diakhiri dengan tanda koma, diikuti nama judul bukuyang berakhir dengan tanda titik. Pada akhir nama tempat penerbitan di-bubuhkan tanda titik dua, diikuti nama penerbit yang diakhiri dengantanda titik.

Apabila artikel dan buku kumpulan karangan, atau karya sastra danantologi karya sastra, ditulis oleh pengarang yang sama, maka urutanpenyebutannya adalah nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel

46

BAB n

ISI LAPORAN

Laporan hendaknya mengemukakan dengan jelas masalah yang akanditeliti, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian,ruang lingkup masalah penelitian, anggapan dasar, hipotesis, dan teoriyang digunakan, penentuan sumber data, pengumpulan data, dan peng-olahan data, yang masing-masing merupal^ bagian isi laporan.

2.1 Latar Belakang dan MasalahLaporan hendaknya merumuskan dengan jelas masalah yang berkaitandengan topik penelitian. Rumusan masalah dapat berbentuk pertanyaan.Pertanyaan masalah menyiratkan ketidaktahuan atau ketidakpahamanmengenai suatu topik, padahal pengetahuan atau pemahaman mengenaitopik im diperlukan untuk kepentingan praktis atau keilmuan. Misalnya:

Bagaimanakah tingkat keterbacaan bahasa Indonesiadalam media massa cetak?

Topik dalam contoh pertanyaan masalah itu adalah tingkat keterbacaanbahasa Indonesia dalam media massa cetak (dalam bentuk ffase nomina).Jadi, masalah penelitian hendaknya dibedakan dengan topik penelitian.Dalam hubungan ini, ketentuan yang dinyatakan dalam pegangan kerjadari Pemimpin Proyek perlu diindahkan.

Juga laporan hendaknya memerikan dengan jelas kedudukan penelitian yang dilaporkan di antara penelitian lain yang relevan, kemanfaatanpraktis penelitian, kemanfaatan keilmuan yang mungkin diberikan olehpenelitian. Dalam hubungan ini, perlu dikemukakan hasil penelaahanpustaka, termasuk penelaahan hasil penelitian terdahulu, yang relevan

Page 13: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

dalam bentuk komentar mengenai kekuatan dan kelemahannya.

2.2 Tujuan PenelitianLaporan hendaknya memmuskan tujuan penelitian dengan jelas dan yangreievan dengan masalah penelitian. Perumusan itu merupakan pemyataantujuan yangmenyatakan maksud yangrelevan dengan pertanyaan masalahpenelitian. Misalnya;

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasaIndonesia dalam media massa cetak.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan gambaran dan penjelasantentang tingkat keterbacaan bahasa Indonesia dalam media massacetak.

Dalam contoh perumusan pertama atau kedua itu tersirat adanya upaya(mengetahui, menemukan) dan hasil yang diharapkan (gambaran danpenjelasan tentang tingkat keterbacaan bahasa Indonesia dalam mediamassa cetak)

Perumusan tujuan penelitian hendaknya sejalan dengan ketentuanyang dinyatakan dalam pegangan kerja dari Pemimpin Proyek danrancangan (desain) penelitian yang telah disetujui bersama.

2.3 Ruang LingkupSejalan dengan tujuan penelitian, hendaknya laporan juga memaparkanpenjabaran ruang lingkup masalah penelitian. Dalam hubungan ini, pen-jabaran hams terperinci, sistematis, menggunakan istilah-istilah dengantepat dan konsisten, dan sejalan dengan garis besar mang lingkup masalah yang telah ditentukan dalam pegangan kerja dari Pemimpin Proyekdan yang telah diuraikan dalam rancangan penelitian yang telah disepa-kati. Berkaitan dengan contoh masalah penelitian pada 2.1, masalah penelitian itu, misalnya, "bemang lingkup atau dibatasi pada tingkat keterbacaan yang berkaitan dengan kata, kalimat, paragraf atau wacana dalamberita utama dan tajuk surat kabar".

Effendi, S. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Edisi Keempat. Jakarta:Pustaka Jaya.

Halim, Amran. 1974. Intonation in Relation to Syntax in BahasaIndonesia. Jakarta: Proyek Pengembangan Bahasa dan SastraIndonesia dan Daerah, Lembaga Bahasa Nasional.

Samsuri. 1978. Analisa Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah.

Jakarta: Penerbit Erlangga.Muhadjir. 1977. "Morfologi Dialek Jakarta: Afiksasi dan Reduplikasi."

Disertasi. Universitas Indonesia.

Pengarang dua orang atau lebih

Fokkema, D.W. dan Elmd Kunne-Ibsch. 1977. Theories of Literature inthe Twentieth Century. London: C. Hurst & Company.

Stockwell, R.P., Paul Sahachter, dan Barbara H.P. 1973. The MajorSyntactic Structures of English. New Yor: Holt.

Sutawijaya, Alam. et al. 1977. "Struktur Bahasa Sunda Dialek Priangan."Laporan Penelitian. Bandung: Proyek Penelitian Bahasa dan SastraIndonesia dan Daerah—Jawa Barat.

Editor

Cobarmbias, Juan dan Joshua A.Fishman (Ed.). 1983. Progress inLanguage Planning. Berlin: Mouton Publishers.

Halim, Amran (Ed.). 1976. Politik Bahasa nasional. Jilid 1. JakartaPusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Rubin, Joan dan Bjom H. Jemudd (Ed.). 1971. Can Language bePlanned? Honolulu: The University Press of Hawaii.

Steinberg, Danny D. dan Leon A. Jakobovits (Ed.). 1974. Semantics: anInterdisciplinary Reader in Philosophy, Linguistics, and Psychology.London: Cambridge. University l^ess.

45

Page 14: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

4.3 Bagian Akhira. Dqftar Pustaka

"Daftar Pustaka" ditik dengan hunif kapital, simetiis di tengah.Apabila isi daftar ini dikelompokkan menjadi daftar pustaka acuan dandaftar bacaan, maka susunlah lebih dulu daftar pustaka acuan denganjudul "Acuan", kemudian daftar bacaan dengan judul "Bacaan". Keduadaftar ini hendaknya disusun menurut abjad, tanpa nomor, dengan keten-tuan sebagai berikut.

Urutan penyebutan keterangan tentang buku atau naskah adalah (1)nama pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul penerbitan, (4) tempatpenerbitan, dan (5) nama penerbitan, atau (1) instansi atau badan penerbitan, (2) tahun penerbitan, (3) judul penerbitan, dan (4) tempat penerbitan. Tiap keterangan pustaka ini, kecuali nama tempat penerbitan, di-akhiri dengan tanda titik. Pada akhir nama tempat penerbitan diberi tandatitik dua. Judul buku dicetak miring atau bergaris bawah apabila ditulisdengan mesin tik. Judul naskah atau disertasi yang belum diterbitkandiapit oleh tanda petik dua.

Nama pengarang dua atau tiga orang ditulis dengan menggunakankata dan seperti pada contoh. Apabila pengarang lebih dari tiga orang,hanya nama pengarang pertama yang dituliskan dan pada akhir nama itudibubuhkan singkatan et al. Pada akhir nama penyunting atau editordibubuhkan singkatan Ed. dalam kurung. Ketentuan lebih terperincitersirat dalam contoh berikut.

Pengarang satu orang

Abrams, M.H. 1977. The Mirror and The Lamp: Romantic Theory andThe Critical Tradition. Oxford: University Press.

Alisjahbana, S. Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan PertumbuhanBahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.

Brooks, Nelson. 1964. Language and Language Learning. New York:Hare

44

2.4 Anggapan Dasar, Hipotesis, dan TeoriApabila penelitian hendak menyatakan anggapan dasar, pemyataan ituhams ringkas, jelas, dan mengandung kebenaran berdasarkan pengamatandan pengalaman peneliti, dan relevan dengan masalah yang dikemukakan.

Apabila penelitian menggunakan hipotesis, maka hipotesis ito hamsdirumuskan dengan jelas dalam laporan sehingga langkah-langkah yangditempuh dan arah penelitian yang dituju atau kemungkinan jawababanterhadap masalah penelitian tergambar dengan jelas pula,

Laporan hendaknya memaparkan teori yang dipilih dan alasan pemi-lihan sehubungan dengan sifat dan tujuan penelitian sehingga langkah-langkah dan arah analisis tergambar dengan jelas.

2.5 Penentuan Sumber Data

Sejalan dengan sifat, tujuan, dan mang lingkup masalah penelitian,laporan hendaknya memaparkan sumber data (populasi, sampel) yang di-tentukan beserta alasan penentuannya sehingga sumber data itu tergambardengan jelas baik dilihat dari segi jumlah maupun mutu.

2.6 Pengumpulan DataLaporan hendaknya mengemukakan metode dan teknik yang digunakandalam penelitian sehingga jelas langkah-langkah pengumpulan data baikdalam hubungannya dengan sifat dan tujuan penelitian maupun dengansifat dan wujud data yang hendak dikumpulkan.

Demikian pula laporan hendaknya mengemukakan jenis alat atauinstrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, kriteria yang di-pakai, dan kegunaannya sehingga tergambar tingkat kesahihan (validitas)dan keterandalan (reliabilitas) alat tersebut.

Data yang terkun:^)ul hams pula dikemukakan sehingga tingkatkerepresentatifannya tergambar dengan jelas baik dilihat dari segi jumlahmaupun mutu.

2.7 Pengolahan DataPengolahan data yang terkumpul hendaknya dikemukakan secara panjanglebar dalam laporan penelitian sehingga tergambar dengan jelasa) tahap-tahap pengolahan data yang ditenqmh (deskripsi, analisis, dan

interpretasi).

Page 15: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

b) kemampuan deskripsi data memberikan "isyarat" yang membawapembaca kepada tahap berikutnya,

c) kelengkapan, kekonsistenan, dan keeksplisitan analisis data,d) ketepatan dan kekonsistenan pener^an teori dan penggunaan istilah

dalam analisis,

e) ketepatan dan kelengkapan kesimpulan tiap satuan dan keseluruhananalisis, dan

f) relevansi kesimpulan dengan analisis dan masalah penelitian.

nyusunan laporan ditik di sebelah kiri bawah dan penanggung jawabpenelitian di sebelah kanan bawah, empat spasi dari bans terakhir. LihatContoh 3.

c. Ucapan Terima Kasih"Ucapan Terima Kasih" ditik dengan huruf kz^ital, dengan letak

simetris. Tiap baris pertama alinea masuk ke dalam, lima ketukan darimargin kiri, sedangkan baris-baris lain ditik mulai dari margin kiri.Penanggung jawab penelitian atau ketua tim peneliti ditik di sebelahkanan bawah, empat spasi dari baris terakhir. Lihat Contoh 4.

d. Dqftarisi"Daftar Isi" ditik dengan huruf kapital, dengan letak simetris. Hunif

awal tiap kata judul bab dan subbab ditik dengan huruf kapital, kecualikata depan dan kata penghubung. Judul bab diberi garis bawah dan judulsubbab tidak bergaris bawah. Lihat Contoh SA dan SB.

e. Daftar Tabel"Daftar Tabel" ditik dengan huruf kapital, simetris di tengah. Ti^

tabel diberi nomor unit angka Arab, diakhiri dengan tanda titik, disertaijudul tabel. Awal kata ti^ judul tabel ditulis dengan huruf b^ital,kecuali kata depan dan kata penghubung. Lihat Contoh 6.

/ Abstrak"Abstrak" ditik dengan huruf kapital, simetris di tengah. Titq> baris

pertama alinea masuk ke dalam lima ketukan dari margin kiri dan baris-baris lain mulai dari margin kiri. Lihat Contoh 7A dan 7B.

4.2 Bagian Is! LaporanBab dan Subbab

Judul bab dan subbab ditik ditik dengan huruf kapital, tidak bergarisbawah, dan tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun. Awal kata judulsubbab ditik dengan huruf kapital kecuali kata penghubung dan katadepan. Lihat Contoh 8A, 8B, dan 8C.

43

Page 16: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

BAB IV

PERWAJAHAN DAN TERTIB MENULIS

Perwajahan antara lain menyangkut pengaturan tato letak bagian-bagiantata ruang bagian-bagian yang hendak ditulis atau dicetak, serta

pengaturan pemilihan ukuran huruf dan pengaturan penomor^ bagian-bagian laporan. Tertib menulis menyangkut tata cara menulis bagian-bagian laporan. . . j u

Sejaian dengan bentuk organisasi penyajian, perwajahan dan tertibmenulis laporan hendaknya diatur sesuai dengan ketentuan-ketentuan ber-ikut.

4.1 Bagian Awala. Judul, Pelaksana, dan Penerima Laporan

Judul dan keterangan penerima laporan dicetak pada kulit luar (lihatlampiran) dan Judul, subjudul, keterangan pelaksana, dan keteranganpenerima laporan dicetak pada halaman judul dengan perbandingan ukuran huruf seperti pada Contoh 1, simetris. Judul juga dicetak pada pung-gung kulit luar. _ ,

Keterangan mengenai organisasi dan personalia tun pelaks^penelitian dan nomor surat peijanjian keija atau surat keputusan Pemim-pin Proyek ditik pada halaman pelaksana (halaman setelah halaman judul)bagian tengah seperti pada Contoh 2.

b. Kata Pengantar"Kata Pengantar" ditik pada halaman sebeium halaman Uc^an

Terima Kasih" dengan huruf kapital, dengan letak sime^. Tiap banspertama alinea masuk ke dalam, lima ketukan dan margin kin, sedang-kan baris-baris lain ditik mulai dari margin kiri. Tempat dan waktu pe-

42

BAB m

PENYAJIAN LAPORAN

Kelengkapan laporan, organisasi laporan, dan penggunaan bah^a, ejaan,serta catatan dan kutipan perlu diperhatikan dalam penyajian isi laporanpenelitian.

3.1 Kelengkapan LaporanSemua hal yang termasuk isi laporan, baik yang menyatakan prosesmaupun hasil penelitian, hams disajikan secara lengkap. Hal-hal lainyang relevan dengan bagian isi laporan seperti alat pengumpulan data(kuesioner, tes, dsb.), tabel, bagan, peta, gambar, dan daftar pustakaacuan hendaknya disertakan dalam laporan.

3.2 Organisasi LaporanLazimnya laporan penelitian terdiri atas beberapa bagian yang salingberhubungan. Agar isi laporan mudah dipahami, hubunganbagian-bagianlaporan itu hams jelas, logis, dan sistematis sehingga mempakan suatuorganisasi yang baik, yang kohesif dan koheren.

Agar organisasi laporan itu kohesif dan koheren, seperti tampaksecara sederhana pada bagan, perlu dilakukan hal-hal berikut.(1) Pada akhir bab pendahuluan mengenai sistematika penyajian

hendaknya dijelaskan j^a yang akan dibahas, umtan pembahasan,dan alasan penggunaan umtan itu untuk memudahkan pembacamengikuti dan memahami rencana pembahasan dalam laporan.

(2) Setiap bab pembahasan hendaknya didahului pengantar yang meng-ingatkan pembaca tentang i4)a yang akan dibahas, cara pemba-hasannya, dan hubungannya dengan masalah penelitian.

(3) Pada akhir setiap bab peniahasan hendaknya disajikan kesinq)ulan

Page 17: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

atau ikhtisar pembahasan untuk memudahkan pembaca mengikutidan memahami tahap-tahap kemajuan penyajian isi laporan.

(4) Pada bab penutup hendaknya disajikan kesimpulan akhir yangdiangkat berdasarkan kesinqjulan atau ikhtisar dari setiap babpembahasan secara keseluruhan.

Dengan cara demikian, maka semua bab dalam laporan, dari babpendahuluan sampai dengan bab penutup, bertautan (kohesif), danpertautan itu dapat mewujudkan isi laporan yang padu (koheren).

Pertautan (kohesi) antarkata dalam kalimat, antarkalimat dalamparagraf, dan antarparagraf dalam suatu bab hendaknya juga terpeliharaagar kepaduan (koherensi) isi kalimat, isi paragraf, dan isi bab terwujuddan mudah dipahami.

BAGAN KOHESI DAN KOHERENSI ORGANISASI

^LAPORAN PENELITIANI ̂

72ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ2Z

Munnhttmhnrtrrrn

uintn.Hilnmiihuii

in

mnmnnimnmniii

'tunnmmmnmimi

Pada akhir bab pendahuluan tentangsistematika penyajian dijelaskan ̂ ayang akan dibahas, urutan pembahasan, dan alasan untuk urutan itu

Pengantar pada awal setiap babyang mengingatkan pembaca tentangapa yang akan dibahas, cara pembahasan, dan hubungannya denganmasalah penelitian

Kesimpulan atau ikhtisar pada akhirsetiq) bab

Kesimpulan akhir berdasarkan ikhtisar atau kesinq)ulan seti^ bab

Lepas dari soal apakah undang-undang itu secara kese-luruhannya masih cocok bagi perkembangan pendidikankita sekarang ini, ..."]

c. Apabila kutipan diambil dari sumber acuan dalam bahasa asing,pakailah kutipan teijemahannya dalam bahasa Indonesia dan tem-patkanlah kutipan aslinya pada catatan tambahan (jika didngg^perlu).

Bertalian dengan masalah kutipan langsung, hendaknya dihindarikelaziman penulisan dan pemakaian kutipan langsung, terutama sebagaipenunjang gagasan atau pemberi infonnasi tentang gagasan, yang terlalubanyak dan berpanjang-panjang dalam suatu laporan penelitian. Apabilakurang terkendali, kelaziman ini dapat menimbulkan kesan bahwa penelitikurang mengolah dan mencema ̂ a yang diacu dan laporan yangdihasilkan hanyalah merupakan serangkaian kutipan.

41

Page 18: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Dalam penyajian laporan penelitian lazim pula diperlukan kutipanlangsung dari sumber acuan tertentu. Kutipan ini pun digunakan untukmenunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi ten-tang data, gagasan, dan Iain-lain yang relevan.

Untuk keperluan keseragaman penulisan kutipan langsung, perludiperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.a. Apabila kutipan langsung merupakan frase singkat atau kalimat,

tempatkanlah kutipan itu sebagai bagian kalimat dalam teks di antaratanda petik dua.

["... dalam UUD 1945 disebutkan bahwa bahasa yang"dipelihara oleh rakyatnya dengan baik-baik" dipeliharajuga oleh Negara"; dan ...""... Penjelasan pasal ini berbunyi "Di daerah-daerahyang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara olehrakyamya dengan baik-baik (misalnya bahasa Jawa,Sunda, Madura, dsb.) bahasa-bahasa itu akan dihormatidan dipelihara juga oleh Negara". Jarak antara penetapanUndang-undang Dasar 1945 dan sekarang...."]

b. Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhirkalimat yang mendahuluinya, menjorok 5 ketukan ke dalam teks darimargin kiri, beijarak rapat (V4 spasi).

["... Dalam penjelasan umumnya dinyatakan";"Dan hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betulsifat nasional pendidikan di negara kita ialah menjadinyabahasa Indonesia bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berfikir dan alat menyatakanbuah pikiran itu, tetapi selain dari semua itu ialah alatyang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatubangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa pengantar disekolah-sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi konq)romipada dasar psychologie, dengan demikian, bahwa di tigakelas yang terendaii dari sekolah-sekolah rendah bahasapengantar ialah bahasa daerah."

40

Ada berbagai bentuk organisasi laporan yang biasa digunakan parapeneliti. Namun, bentuk-bentuk organisasi itu pada dasamya sama, yakniterdiri atas dua bagian pokok: bagian awal dan bagian isi. Bagian awalberisi informasi yang membanrn para pembaca untuk lebih mudahmemahami isi laporan. Bagian isi berisi uraian utama tentang proses danhasil penelitian.

Untuk keperluan Bagian Proyek Penelitian Kebahasaan ddn Ke-sastraan, bentuk organisasi laporan berikut perlu dipilih dan diterapkan.

Bagian Awala. Judul, pelaksana, penerima laporanb. Kata Pengantarc. Ucapan Terima Kasihd. Daftar Isi

e. Daftar Tabel

f. Abstrak

Bagian Isi Laporana. Bab Pendahuluan

b. Bab Pengolahan Datac. Bab Penutup

Bagian Akhira. Daftar Pustaka

b. Lampiran

3.2.1 Bagian Awala. Judul, Pelaksana, dan Penerima Laporan

Judul penelitian adalah rumusan pokok atau topik penelitian. Judulhams dinyatakan dengan singkat, jelas, dan relevan dengan isi laporansehingga mudah dipahami. Apabila diperlukan subjudul, subjudul hen-daknya juga mempakan rumusan singkat dan jelas. Subjudul yang ber-panjang-panjang dapat mengaburkan makna judul.

Pelaksana penelitian adalah nama lembaga atau orang yang melak-sanakan penelitian. Keterangan mengenai pelaksana ini hend^ya dinya-

Page 19: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

lakan secara lengkap. .Penerima laporan aoMlm^enjberi tug3&^jj^^.d^a, dalam hal ini

Bagian Proyek Penelitian K^aiaSaaii-',di^!fces^straan, Pusat Bahasa,Departemen Pendidikan Nasional.

Dalam penulisan judul, subjudul, keterangan mengenai pelaksanaandan penerima laporan, hendaknya dihindari pemakaian singkatan.

Lihat contoh halaman judul dan halaman pelaksana berikut ini.

CONTOH 1: HALAMAN JUDUL

KEMAMPUAN MENULIS SISWA SEKOLAH PENDIDIKAN GURU

NEGERI DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR

Laporan Penelitian olehUniversitas Negeri Malang

Untuk

Bagian Proyek Penelitian Kebahasaan dan KesastraanF^isat Bahasa

Departemen Pendidikan NasionalJakarta, 2001

10

e. Apabila diperlukan lebih dari satu acuan terhadap pengarang dantahun terbit yang sama, gunakanlah huruf a dan b pada akhir tahunterbit sebagai pembeda.

["... seperti telah dikemukakan di muka (Chomsky,1968a) dan kemudian dipertegas kembali pada artikeilain (Chomsky, 1968b), maka

f. Untuk penanda jilid acuan, gunakanlah nomor urut angka Arab dantempatkan nomor tersebut pada akhir tahun terbit serta naikkan 'Aspasi.

[... "membiarkan anak-anak mempergunakan bahasatanpa bimbingan yang baik di sekolah akan menimbulkankekacauan pemakaian bahasa (Rosidi dalam Amran

Halim(Ed.), 19762)."]

g. Acuan lebih dari satu hendaknya dituliskan berturut-turut dalam satukurung dan dipisahkan.dengan menggunakan tanda titik koma.

["... sering kali dikemukakan (Alisjahbana, 1957; Halim,1974; Oka, 1976) bahwa ..."]

h. Catalan kaki yang memberikan penjelasan tambahan hendaknyadicantumkan di bawah halaman tempat nomor catatan dinyatakan,dengan jarak satu spasi, sebagai catatan kaki. Nomor catatan adalahnomor urut dan ditempatkan sesudah tanda baca atau huruf terakhiryang bersangkutan serta dinaikkan spasi.

["... Pengembangan bahasa nasional untuk mencapaitujuan ini paling efisien dan relatif mudah dikontrolsecara efektif apabila dilakukan di sekolah.^...

Sutan Takdir Alisjahbana yang membatasi diri pada bahasasekolah sebagai sasaran pembinaan bahasa nasional pada masa lampauadalah sikap yang tepat. ..."]

Atau, apabila dianggap lebih praktis dari segi pengetikan, semua catatantambahan hendaknya dicantumkan secara berurutan pada setiap akhir teksbab dengan nomor urut tanpa dinaikkan spasi.

39

Page 20: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

a. Nama pengarang, tahun penerbitan acuan, dan halaman acuan imtukmenunjang fakta, konsep, dan gagasan yang relevan dicantumkan didalam teks, tidak dicantumkan sebagai catatan kaki. Karena itu,singkatan ibid, loc cit, dan op cit hendaknya tidak digunakan. Penye-butan acuan secara lengkap hanya tercantum dalam daftar pustal^.

b. Apabila nama pengarang dinyatakan dalam teks, ikutilah namapengarang dengan tahun terbit dalam kurung.

["... Amran Halim (1976) menyatakan bahwa

Apabila nama pengarang tidak dinyatakan dalam teks, cantumkannama akhir pengarang dan tahun terbit dalam kurung, dan tandakoma di antaranya.

["... beberapa ahli berpendapat (lihat Halim, 1971) bahwa

c. Penunjuk halaman mengikuti tahun terbit, didahului titik dua, tanpamenggunakan singkatan p., pp., atau h. sebelum nomor halaman.

["... telah dicatat (Alisjahbana, 1957:15-20) bahwa ...."]

Dalam kurung dapat pula dicatatkan penjelasan ringkas yangbertalian dengan acuan.

["... telah dibuktikan bahwa pendapat itu benar (tetapiuntuk pendapat lain lihat Brooks, 1964:36)"]

d. Untuk acuan dengan dua pengarang, cantumkan nama akhir keduapengarang; lebih dari dua pengarang, gunakanlah singkatan et al.

["... seperti telah dikemukakan (Wellek dan Warren,1956:84), sosiologi sastra mencakup studi tentang ...."]"... dinyatakan dalam laporan (Isman et al, 1978:43)bahwa dalam komunikasi lisan...."]"... seperti dikemukakan oleh Clara Reeve (Wellek danWarren, 1956:216), dalam hal ini gambaran masyarakatSunda...."]

38

CONTOH 2: HALAMAN PELAKSANA

Pelaksana

Penanggung j awabKetua Tim

Sekretaris

Anggota

Konsultan

No.: /SPK/ /2001

b. Kata PengantarBagian ini hendaknya menyatakan (1) gambaran umum mengenai

adanya tugas beserta ketentuan-ketentuan pengarahan yang tercantum dalam pegangan keija dari Pemimpin Proyek, (2) gambaran umum mengenai pelaksanaan tugas serta hasil yang dicapai, (3) ucapan terimakasih kepada semua pihak yang membantu atau memungkinkan terlak-sananya penelitian dan penyusunan laporan, (4) tempat, tanggal, bulan,dan tahun penyusunan laporan, dan (5) penanggung jawab penelitian,ketua pelaksana, atau ketua tim peneliti. Lihat Contoh 3 berikut.

Ucapan terima kasih tidak dinyatakan dalam "Kata Pengantar"apabila ucapan itu dinyatakan dalam bagian tersendiri.

11

Page 21: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

CONTOH 3: KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR*

Laporan penelitian yang disajikan dalam naskah iniadalah perwujudan hasil pelaksanaan kerja sama antaraProyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan DaerahKalimantan Selatan dengan tim peneliti dari UniversitasLambung Mangkurat dalam rangka inventarisasi bahasa-bahasa daerah.'

Sejalan dengan pengarahan Pemimpin Proyek yangditetapkan dalam pegangan kerja, laporan penelitian iniberusaha menggambarkan secara garis besar latar belakangsocial budaya dan struktur bahasa Banjar Hulu berdasarkandata dan informasi yang dapat dijangkau.

Semula penelitian tentang bahasa Banjar Hulu dilakukanoleh sebuah tim peneliti yang diketuai oleh H.M. NansiMihamuddin dengan anggota Rustam Effendi, A. RasjidUmar, Saaduddin Badar, dan A. Amberi. Karena hambatantertentu, tim peneliti tidak dapat menyelesaikan tugasnyadan baru berhasil merekam bahasa Banjar Hulu daribeberapa informan dan mentranskripsi sebagian hasilrekaman. Penggarapan lebih lanjut, yakni pengumpulan datatambahan, pengolahan, dan penyusunan laporan akhirdilakukan oleh Durdje Durasid dan Djantera Kawi.

12

3.3 Bahasa dan EjaanLaporan hendaknya ditulis dalam bahasa yang lugas, padat, dan

jelas. Lugas berarti langsung menunjukkan persoalan, tidak berbunga-bunga atau tidak beitele-tele. Padat berarti ekonomis dalam menggunakanbahasa, kohesif dalam menggunakan bahasa (kalimat, paragraf, wacana)sehingga koheren makna dan isinya, tidak berbelit-belit. Jelas berartitidak kabur, tidak menimbulkan tafsiran ganda, mudah dipahami pem-baca.

Dalam laporan yang menggunakan bahasa lugas, biasanya tidakdijumpai pemakaian kata ganti orang pertama seperti soya dan kami yangdapat menyiratkan kesubjektifan. Oleh karena itu, pemakaiannya perludihindari.

Ejaan yang digunakan hendaknya ejaan yang resmi, yakni sesuaidengan kaidah mengenai (1) pemakaian huruf kapital, (2) penulisan kataasli dan serapan, dan (3) pemakaian tanda baca yang tercantum dalamPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempumakan danPedoman Umum Pembentukan Istilah yang diterbitkan oleh DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

3.4 Catatan dan KutipanDalam penyajian laporan penelitian biasanya diperlukan catatan yang

lazim disebut catatan kaki karena catatan im dicantumkan di bawah baristerakhir halaman teks. Catatan ini digunakan (1) untuk menunjang fakta,konsep, dan gagasan, atau untuk memberikan informasi tentang sumberdata, gagasan, dan Iain-lain yang relevan, berdasarkan pustaka acuantertentu dan (2) untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatumasalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisiistilah secara lebih cermat.

Ada berbagai cara penulisan catatan yang biasa digunakan oleh parapeneliti atau penulis laporan penelitian. Cara mana yang terbaik bukanlahmerupakan persoalan yang penting. Yang paling penting adalah memilihsalah satu cara dan mener^kan cara itu secara konsisten.

Untuk kepentingan keseragaman cara penulisan catatan, perlu diper-hatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

37

Page 22: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

c. Bab PenutupBagian ini hendaknya berisi perayataan-pemyataan kesimpulan dari

tiap satuan dan kesimpulan dari keselunihan analisis. Kesimpulan ini bu-kanlah merupakan rangkuman atau ikhtisar. Dalam hubungan ini, keten-tuan-ketentuan pada 2.7 perlu diperhatikan dan dikembangkan.

Bagian ini hendaknya juga berisi (1) informasi tentang hambatan-hambatan pokok yang antara lain berhubungan dengan penyusunan ran-cangan dan instrumen penelitian, pengumpulan data di lapangan, peng-olahan data, penulisan laporan, dan (2) saran-saran yang bertalian denganmetodologi penelitian, penelitian lanjutan, dan implikasi atau penerapanbasil penelitian dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembang-an bahasa.

3.2.3 Bagian Akhira. Dafiar Pustaka

Bagian ini hendaknya berisi daftar semua jenis pustaka, yakni buku,naskah, atau artikel dalam majalah atau buku, yang dijadikan acuan, pe-gangan, atau landasan penelitian dan penyusunan laporan. Pustaka yangtidak relevan dengan penelitian yang dilaksanakan tidak perlu dicantum-kan dalam daftar ini.

Buku, naskah, atau artikel yang kurang relevan, kurang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilakukan tetapi dijadikanbahan bacaan dapat dicantumkan dalam daftar ini apabila dianggap dapatmemberikan informasi tambahan kepada pembaca. Jika demikian, daftarpustaka hendaknya dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni (1) daftarpustaka acuan, berisi pustaka yang paling relevan, dan (2) daftar pustakabacaan, berisi pustaka yang Imrang relevan.

Laporan penelitian yang tidak menyertakan daftar pustaka biasanyadianggap kurang bermutu dan kurang lengkap.

b. LampiranSebagai pelengkap, laporan hams menyertakan lampiran yang antara

lain memuat data, tabel (yang tidak dimasukkan dalam teks), gambar,bagan, peta, instrumen penelitian, transkripsi (rekaman dalam kaset),pegangan keija, rancangan penelitian, riwayat hidup peneliti dan Iain-lainyang dianggap perlu.

36

Tidak sedikit kesulitanyang dihadapi baik oleh tim penelititerdahulu maupun oleh yang melanjutkan dalam pelaksanaanpenelitian ini terutama karena terbatasnya kemampuan, waktu danpustaka acuan yang tersedia. Namun, berkat bantuan berbagaipihak, penelitian ini akhimya dapat diselesaikan. Dalam hubunganini, pada tempatnyalah kami menyampaikan ucapan terima kasihdan penghargaan yang tak terhingga kepada Pemimpin Proyekbeserta staf yang telah memberikan pengarahan dan mengusaha-,kan dana, kepada Drs. Abdul DJebar Hapip yang telah memberikan kritik dan saran berharga, dan kepada teman-teman danpihak lain yang secara langsung atau tidak langsung memung-kinkan terselesaikannya penelitian dengan selamat dan terwu-judnya naskah laporan penelitian. Sekalipun demikian, segalakekeliruan atau kekurangsempumaan laporan penelitian ini sepe-nuhnya menjadi tanggung jawab kami.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat bagi usahamemperlengkap informasi keb^asaan, khususnya tentang bahasaBanjar Hulu.

Banjarmasin, Febmari 1977 Ketua Tim Peneliti

*Durdje Durasid, Bahasa Banjar Hulu, 1978.

c. Ucapan Terima KasihBagian ini hendaknya menyatakan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang membantu atau memimgkinkan terlaksananya penelitian dan penyusunan laporan. Bagian ini tidak perlu ditulis apabiladalam "Kata Pengantar" sudah dinyatakan ucapan terima kasih.

13

Page 23: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

CONTOH 4: UCAPAN TERIMA KASIH

UCAPAN TERIMA KASIH*

Penelitian ini tidak akan berhasil dengan baik tanpabantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami inginmengucapkan terima kasih, khususnya kepada informan danmasyarakat Kabupaten Batanghari, Sarulangon Bangko sertaKerinci pada umumnya, baik yang secara langsung maupuntidak langsung turut memberikan bantuan dalam penelitianini.

Di samping itu, tak lupa kt^ mengucapkan banyakterima kasih kepada: Bupati Kepala Daerah Tingkat nBatanghasi, Sarulangon Bangko, dan Kerinci bersama staf-nya yang telah memberikan batnuan moral sehingga timpeneliti dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; Camatyang ada di wilayah Kabupaten Batanghari, Sarko, danKerinci beserta stahiya yang dengan mlus memberi bantuanmoral kepada tim dalam melaksanakan tugas penelitian; danPemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesiadan Daerah Sumatera Barat yang telah mempersiapkansegala sesuatunya demi kelancaran penelitian ini.

Tim Peneliti

♦Yulisma et al. Struktur Sastra Lisan Daerah Jambi, 1997.

d. Dqfitar IsiBagian ini hendaknya merupakan daftar dari keseluruhan pokok isi

naskah laporan: mulai dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,abstrak, bab-bab dan subbab, daftar pustaka hingga lanq>iran-lanq)iran.Lihat Contoh 5 berikut.

14

CONTOH 8; BAB DAN SUBBAB C

BABinMACAM-MACAM PENYAPA DALAM BAHASA

MELAYU SAMBAS*

Bab ini secara berturut-turut menggambarkan macam-macam penyapa dalam bahasa Melayu Sambas yangmenyangkut penyapa dalam keluarga, penyapa dalammasyarakat, penyapa dalam kasta, penyapa resmi,penyapa dalam keagamaan, penyapa unti^ tamu, danpenyapa dalam bahasa tulis.

3.1 Penyapa dalam KeluargaPenyapa dalam keluarga adalah kata-kata yang di-

pergunakan untuk menyapa orang atau anak yangmasih memiliki hubungan persaudaraan. Hubunganpersaudaraan yang dimaksud adalah hubungan persaudaraan langsung dan hubimgan persaudaraan tidaklangsung. Kedua hubungan persaudaraan itu dijabar-kan secara rinci seperti berikut ini.

3.1.1 Hubungan Persaudaraan LangsungHubunganpersaudaraan langsung adalah hubung

an persaudaraan yang disebabkan oleh silsilah ketu-runan. Silsilah keturunan ini dibedakan dalam ketu-runan yang berurutan dan keturunan yang tidak ber-urutan. Berikut ini dijabarkan kedua hubungan persaudaraan langsung tersebut.

3.1.2 ....

*A.R. Muzamil et al, Sistem Stqtaan Bahasa Melayu Sambas, 1997

35

Page 24: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

ituiah yang merupakan analisis sastra. Karya lain yang telahdisebutkan hanya merupakan kumpulan cerita saja ataudipakai imtuk kepentingan pengajaran bahasa Sentani.

Bab I menyajikan pendahuluan yang berisi latarbelakang dan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruanglingkup, sumber data, metode dan teknik, populasi dansampel, tinjauanpustaka, dan sistematikalaporan penelitian.

Bab II menyajikan landasan teori dan selayangpandang budaya etnik Sentani. Bab ini terdiri atas landasanteori, keadaan demografi, bahasa, dan beberapa kebudayaanSentani.

Bab III menyajikan hasil penelitian, yaitu struktursastra lisan Sentani. Dalam bab itu yang lebih dahuludibicarakan adalah latar belakang sosial budaya, kemudianstruktur sastra lisan Sentani yang terdiri atas sinopsis cerita,plot, penokohan dan tokoh, setting, deskripsi singkat teknikpenceritaan, dan tema. Selain itu, disajikan analisis arke-tipe, yaitu tokoh, situasi, dan simbol. Ada pula catatan singkat mengenai bentuk proto dari beberapa versi teijadinyaDanau Sentani.

Bab rv menyajikan temuan penelitian yang merupakankesimpulan, hambatan-hambatan, dan saran.

Pada akhir laporan ini disajikan daftar pustaka yangmenjadi sumber acuan. Selain itu, laporan ini dilengkapipula dengan lampiran.

*R. Fatubun et al, Struktur Sastra Lisan Sentani: Prosa, 2000.

34

CONTOH 5: DAFTAR ISI A

DAFTAR ISI»

Kata Pengantar iiiDaftar Isi ivDaftar Tabel v

Abstrak vi

1. Latar Belakang Sosial Budaya 11.1 Latar Belakang 11.2 Wilayah dan Jumlah Pemakai 31.3 Variasi Dialek 5

1.4 Tradisi Sastra 8

1.5 Pustaka tentang Studi BBM 11

2. Fonologi 132.1 Fonetik 13

2.1.1 Vokoid 14

2.1.2 Kontoid 17

2.2 Fonetik 20

2.2.1 Fonem-fonem Vokal 20

2.2.2 Fonem-fonem Konsonan 22

2.3 Fonem Suprasegmental 262.3.1 Tekanan 26

2.3.2 Jeda 30

2.4 Distribusi Fonem 33

2.4.1 Distribusi Vokal dan Konsonan 33

2.4.2 Gugus Vokal dan Konsonan 372.5 Ejaan 40

15

Page 25: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

3. Morfologi 423.1 Klasifikasi Kata 42

3.2 Afiksasi 42

3.2.1 Prefiks 47

3.2.2 Infiks 52

3.2.3 Sufiks 57

3.2.4 Konfiks 62

3.3 Kata Berulang 683.3.1 Perulangan Sempuma 683.3.2 Perulangan Sebagian 733.3.3 Perulangan Berulang Bunyi 763.4 Kata Majemuk 803.5 Struktur Morifem 903.6 Morfofonemik 94

3.6.1 Awalan 99

3.6.2 Kata Bilangan 1003.6.3 Kata Ganti 105

3.6.4 Kata Benda 107

3.6.5 Kata Depan 1103.6.6 Partikel 115

Daftar Pustaka 120

Lampiran 125

*M. Silitonga, "Bahasa Batak Mandailing," 1976

16

1.6 Populasi dan SampelPenelitian ini beitujuan menganalisis struktur sastra

lisan Sentani dan beberapa aspek lainnya. Oleh karen itu,peneliti mengambil semua wilayah Sentani sebagai lokasipenelitian. Populasi penelitian ini adalah semua sastra lisanSentani dengan prosa ral^at (cerita rakyat) Sentani sebagaisampelnya. Untuk jumlah sampel, dipakai sampel puiporsif,yaitu semua cerita yang dapat dikumpulkan kapan dan d)mana saja, asalkan cerita yang memenuhi syarat.

1.7 Tlidauan PustakaDari mlisan yang telah diteliti, ditemukan beberapa

tulisan yang menyebutkan bahwa masih sedikit penelitiantentang Bahasa dan Sastra Sentani. Bink (1902) pemahmenulis beberapa kosakata Bahasa Sentani; Moclenbergh(1906) menyusun Daftar Kata Bahasa Sentani; Wirz (1922)menulis Percakapan dalam Bahasa Sentani; Kana (1975)mewAvs Language of the Kabupaten Jaycq)ura; dalam tahun1975 Kana dan Femhout juga membuat sebuah surveitentang Sentani; Hartzler (1976) menulis i4 Study of SentaniVerb Structure dan The Formation of Logical Relationshipin Sentani; Yotam dkk (1979) menulis Percakcq>an dalcmBahasa Sentani; Margareth Hartzler menulis Arpect, Mode,and Foregrounding in Sentani (1983) dan Theme and Focusin Sentani Discourse (1986); Burung (1985) juga menulisKesamaanLdcsikal dan Intelligibility Sentani Barat, SentaniTengah, dan Nqfji.

Kaiya sastra belum ada yang mengangkatnya dalamsebuah studi. Pemah diterbitkan beberapa Seri Cerita Rakyat Irian Jaya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DatiI Irian Jaya pada tahun 70-an dan 80-an yang memuat beberapa cerita Sentani, tet^i kelihatannya tidak berlanjut.Margareth Hartzler juga mengunq)ulkan beber^a ceritarakyat Sentani yang digunakan untuk kepentingan peng-ajaran bahasa Sentani (1990).

Wigati Y. Modouw (1990) membuat sebuah penelitianbeijudul "Peribahasa dan Pepatah Sentani". Karya penelitian

33

Page 26: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

1.5 Metode dan Teknik

Metode yang digimakan daiam penelitian ini adalahmetode deskriptif yang eklektik. Pemilihan metode itu se-suai dengan sifat dan wujud data yang akan ditelaah sertatujuan penelitian yang akan dicapai. Data akan dideskrip-sikan berdasarkan teori sastra yang sesuai dengan penggu-naan metode eklektik, pendekatan objektif, ekspresif, mime-tik, dan pragmatik akan dipakai bila diperlukan. Pendekatanobjektif lebih banyak dipakai untuk hal yang intrinsik;pendekatan lain digunakan untuk hal yang ekstrinsik misal-nya istilah^em'ng, akan dide&iisikansecara luas, bukan se-cara sempit.

Teori lain juga dipakai sebagai penunjang, sepertiteori analisis sastra yang dikemukakan oleh Burke yang me-ngemukakan lima hal yang perlu dianalisis dalam penelitiansasbra. Kelima hal itu adalah act (what happened), scene(where), agent (who did it), agency (how), and purpose(why). Selain itu, buku-buku yang dipakai untuk memper-kaya wawasan, antara lain, adalah buku kaiya Goldstein(1964) A Guide for Field Workers in Folklore, buku karyaDanandjaja (1991) Foklore Indonesia: Hmu Gosip,Dongeng, dan Lain-lain, buku karya Semi (1993) MetodePenelitian Sastra.

Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah studipustaka, observasi, perekaman, wawancara, pencatatan, dananalisis.

Sebelum sinopsis dituliskan akan diberikan gendersetiap cerita karena penginventarisasian sastra lisan Sentaniseperti ini belum peraah dilakukan. Selain itu, akan diberikan identiflkasi pengumpul dan pencerita karena ada penda-pat yang agak berbeda tentang hakikat gender (mite, le-gende, fabel, dill.) cerita rakyat. Untuk keperluan studi inidipakai klasirikasi menurut Brunvand (1968) yang menge-lompokkan cerita prosa rakyat (folk prose narrative) dalamsalah satu subkelompok folklor lisan (verbal folklore).

32

CONTOH 5 DAFTAR ISI B

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iiiDaftar Isi iv

Ucapan Terima Kasih vii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah 11.1.1 Latar Belakang 11.1.2 Masalah 2

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 21.2.1 Tujuan Penelitian 21.2.2 Manfaat penelitian 31.3 Ruang Lingkup 31.4 Sumber Data 4

1.5 Metode dan Teknik 4

1.6 Populasi dan Sampel 51.7 Tinjauan Pustaka 51.8 Sistematika 6

Bab II Landasan Teori dan Selayang Pandang BudayaSentani 8

2.1 Landasan Teori 8

2.2 Keadaan Demografi 92.3 Bahasa 9

2.4 Beberapa Kebudayaan Sentani 102.4.1 Mata Pencaharian 10

2.4.2 Sistem Kemasyarakatan 122.4.3 Sistem Kekerabatan 14

2.4.4 Sistem Religi 222.4.4.1 ReUgi Asii 222.4.4.2 Agama yang Dianut Sekarang 232.4.5 Wujud Kepemimpinan . 24

17

Page 27: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Bab ni Stniktur Sastra Lisan Sentani 26

3.1 Latar Belakang Sosial Budaya 263.1.1 Penutur Cerita 26

3.1.2 Kesempatan Waktu Bercerita 263.1.3 Tujuan Bercerita 263.1.4 Hubungan Cerita dengan Budaya 273.1.5 Cara Bercerita 27

3.2 Sinopsis Cerita 273.3 Plot Cerita 33

3.4 Penokohan dan Tokoh 61

3.4.1 Penokohan 61

3.4.2 Tokoh 62

3.5 Setting 653.5.1 Setting Fisik 663.5.2 Setting Spiritual 663.6 Titik Penceritaan 77

3.7 Bentuk dan Deskripsi Singkat Teknik 783.8 Tema 81

3.9 Analisis Arketipe 843.9.1 Tokoh Arketipe 853.9.2 Situasi Arketipe 893.9.3 Simbol Arketipe 933.10 Transformasi Terjadinya Danau Sentani 99

Bab rv Feniitup 1024.1 Simpulan 1024.2 Hambatan-Hambatan 105

4.3 Saran 105

Daftar Pustaka 107

Laminran: Korpus Lengkap 108

*R. Fatuhan et (d, Struktur Sastra Lisan Sentani: Prosa, 2000.

18

1.3 Ruang LingkupSastra sebuah kelonqrak masyarakat bisa saja ber-

variasi Halam genrenya. Selain ketiga genre utama yang kitaketahui dalam dunia sastra, yaitu prosa, puisi, dan drama,keiniinglnnan masih ada lagi subgenre yang berniacam-macam dalam sastra masyarakat tertentu yang berbeda darisubgenre ketiga genre utama yang seiama ini kita kenal.Bahkan, mungkin s^a subgenre yang telah diketahui seka-rang tidak dq>at dipakai sebagai tolok ukur imtuk kaxyasastra daerah tertentu karena unsumya memang lain. Kitamungkin hams mengklasifikasikannya tersendiri dan seka-ligus mengangkatnya sebagai sesuatu yang bam. Namasubgenre yang berasal dari dterah itu pun hams diperta-hankan dm perlu diperkenalkan.

Kemungkinan seperti itu bisa tegadi di dalam sastralisan mana saja, termasuk sastra lisan ̂ tani. Niamun, dalam penelitian ini tidak semua genre dijadikan objek studi.Yang mrajadi objek studi dalam penelitian ini ad^ah kaiyasastra yang berbentuk prosa lisan karena didasarkan padaasumsi bahwa di dalam kelon^k etnik biasanya terdq)atbanyak cerita yang panjang atau cerita yang pendek. kalauriiinimpiiiican, cerita itu d^at menjadi data penelitian.

1.4 Sumbo* Data

Sebagai sumber data, akan dipakai informan yang me-menuhi kriteria, yaitu orang Sentani asli yang telah meng-habiskan seb^an besar hidupnya di Soitani sejak lahir,sdiat rohani dan jasmani, dan menguasai bahasa Sentani danbahasa Indonesia. Data itu selalu dicek kembali kebenar-

annya.

31

Page 28: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Hal-hal arketipe dalam sastra lisan Sentani meliputia. tokoh (karakter) ariketipe,b. situasi arketipe, danc. simbol arketipe.

Karena kebetulan cerita tentang teijadinya DanauSentani itu ada lima versi, akan diberikan catatan tentangkemungkinan bentuk protonya.

1.2.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah, masyarakatSentani, dan masyarakat umum. Untuk Pemerintah, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu sumber dasar infor-masi dalam pengambilan keputusan daerah dan bahan per-timbangan bagi para pelaksana pembangunan di It^angan,baik £^arat pemerintah maupun swasta. Untuk masyarakatSentani, penelitian ini dapat merangsang generasi mudaetnik Sentani sendiri untuk lebih mencintai sastra lisan

Sentani; menjadi salah satu dasar pengembangan diri bagimasyarakat Sentani dalam bidang kesenian dan kebudayaan;dapat lebih meningkatkan rasa kebanggaan diri terutamadalam menghadapi pembangunan bangsa. Untuk masyarakatiimiim, penelitian ini dapat merangsa para sastrawan, ilmu-wan, dan seniman untuk menggali lebih dalam sastra lisanetnik Sentani; menjadi dasar bagi penelitian lanjutan; mem-buka pengetahuan masyarakat luas tentang sastra lisan etnikSentani ini.

30

e. Daftar TabelBagian ini berisi daftar tabel yang dimasukkan ke dalam teks

laporan. Tabel atau tabel-tabel yang tidak dimasukkan ke dalam tekshendaknya dilampirkan. Lihat Contoh 6 berikut.

CONTOH6: DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL*

1. Perincan Jumlah San^el Populasi 112. Perbandingan Pemakaian Bahasa Latin dalam Situasi

Informal dan Formal 16

3. Perbandingan Pemakaian Bahasa dalam PercakapanIntra~dan Antaremis dalam Situasi Formal 17

4. Perbandingan Pemakaian Bahasa dalam PercakapanIntra-dan Antaretnis dalam situasi Informasi 18

5. Perbandingan Pemakaian Bahasa dalam PercakapanAntaretnis dalam Situasi Formal dan Informal 19

6. Perbandingan Pemakaian Bahasa Tulisan dalamSituasi Informal dan Formal 20

7. Pemakaian Bahasa Tulisan dalam Situasi Informal . . 21

8. Pemakaian Bahasa Tulisan dalam Situasi Formal ... 22

9. Penggunaan Bahasa Indonesia dan BahasaMinangkabau dalam Surat Kabar Singgalangselama Bulan Desember 1976 23

10. Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Minangkabaudalam Harian Haluan selama Bulan Desember 1976 . 24

11. Pemakaian Bahasa Lisan Menurut Daerah Penelitian . 26

12. Pemakaian Bahasa Minangkabau dan IndonesiaLisan di Kota dan Desa 27

19

Page 29: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

13. Pemakaian Bahasa Tulisan Menurut Daerah Penelitian .... 28

14. Pemakaian Bahasa Minangkabau dan Indonesia Tulisandi Kota dan Desa 28

15. Pemakaian Bahasa Minangkabau dan Indonesia LisanMenurut Kelompok Sosial 30

*Jakub Isman, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Minangkabau di Sumatra Barat,1978.

Laporan penelitian tertentu mungkin memerlukan daftar lain,misalnya daftar lambang dan singkatan yang digunakan dalam uraian.

f. Abstrak

Bagian ini hendaknya merupakan laporan yang menyatakan masalahpokok, tujuan, teori, metodologi, data, dan kesimpulan penelitian secararingkas dan padat sehingga pembaca dapat memahami pokok-pokoklaporan penelitian tanpa membaca laporan lengkapnya. Panjang abstraktidak boleh lebih dari tiga halaman. Lihat Contoh 7 berikut.

CONTOH7: ABSTRAK A

ABSTRAK*

Penelitian ini mempunyai dua tujuan utama: (1) menen-tukan ciri-ciri semantik kata-kata keija bahasa Indonesia dan(2) menentukan tipe-tipe semantik kata-kata kerja bahasaIndonesia berdasarkan ciri-ciri semantiknya. Sebagai tujuantambahan, dalam penelitian ini dibuat juga taksiran leksiko-statistik tipe-tipe l^ta keija yang ditemukan.

Untuk menc^ai tujuan-tujuan di atas, dalam penelitian initelah diter^kan suatu kerangka teori yang merupakangabungan eldektis dari teori semantik Qi^e dan teori tatabahasa kasus Fillmore, dan diperkuat oleh beber^a aspek darisemantik generatif yang dikemukakan oleh Lakoff.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.2.1 Tiyuan Penelitian

Sejalan dengan masalah yang telah dikemukakan,mjuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui hal-halyang melatarbelakangi sastra lisan Sentani, (2) mengetahuistniktur sastra lisan Sentani, (3) mengetahui hal-hal yangarketipe dalam sastra lisan Sentani, dan (4) menyelamatkansastra lisan Sentani. Secara lebih terperinci, hd-hal yangperlu diketahui dalam tujuan penelitian ini adalah sebagaiberikut.

Latar belakang sosial budaya meliputia. penurut cerita,b. kesempatan atau waktu bercerita,c. mjuan bercerita,d. hubungan cerita dengan budaya, dane. cara penceritaan.

Stniktur sastra lisan Sentani meliputia. sinopsis cerita,b. alur cerita,c. karakter dan karakterisasi,

d. setting,e. titik penceritaan,f. stniktur dan deskripsi singkat teknik cerita, dang. tema cerita.

20 29

Page 30: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Sastra lisan dari Sentani, sebuah daerah yang terletakdi kaki Gunimg Siklop di Kabupaten Jayapura, yang meru-pakan salah satu sumber kekayaan sastra lisan nasional kita,adalah salah satu sumber sastra lisan yang dapat dipelajariuntuk menguak berbagai informasi.

Salah sam hal yang juga membutuhkan perhatian agar

sastra lisan Sentani diteliti a^ah cerita yang dianggap tabuatau suci yang tidak dapat diceritakan kepada setiap orangdan hanya diketahui oleh sekelompok orang. Orang yangmengetahui cerita itu pun sudah mulai lanjut usia, sedang-kan generasi muda yang seharusnya meneruskan tradisisetempat kurang peduli dengan tradisi itu. Padahal, ceritaitu memuat banyak informasi penting tentang budaya setempat.

Salah satu contoh sastra lisan yang agak susah ditelitiadalah sastra lisan daerah Dani. Menurut Dharmojo dkk,yang pemah mengadakan penelitian sastra lisan daerah itu,ada cerita tertentu yang tidak boleh diceritakan secarasembarangan; hanya orang tertentu yang dapatmenceritakannya. Contohnya adalah cerita Manarmakeridari Biak yang dulu sensitif pengungkapannya, tet^isekarang cerita im d^at dibaca orang.

1.1.2 Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalahbagaimanakah stniktur sastra lisan Sentani? Pertanyaan ituberhubungan dengan sinopsis, plot, karakter dan karak-terisasi, setting, titik perceritaan, stniktur dan deskripsisingkat teknik, dan tema. Selain itu, akan dilihat secarakhusus hal-hal arketipe daiam sastra lisan Sentani.

Masalah lain yang perlu diketahui juga adalah apa sajayang melatarbelal^gi sastra lisan Sentani, sqperti carapenceritaan, waktu penceritaan, pendengamya, dan latarsosial budaya masyarakat setenqiat. Selain itu, secara tidaklangsung, bagaimana cara menyelamatkan sastra lisanSentani dari kqiunahan?

Dengan menerapkan kerangka teori tersebut, telah dite-mukan bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat dua belas tipekata kerja, kata kerja dasar dan bukan dasar, yaitu (1) katakerja keadaan, (2) kata kerja keadaan-pengalaman, (3) katakeija keadaan benefaktif, (4) kata keija keadaan-lokatif, (5)kata kerja proses, (6) kata kerja proses-pengalaman, (7) katakeija proses-benefaktif, (8) kata kerja proses lokatif, (9) katakerja-aksi, (10) kata kerja aksi pengalaman, (11) kata keijaaksi-benefaktif, dan (12) kata kerja aksi-lokatif. Di sampingkedua belas tipe ini, ada lagi satu tipe khusus yang disebutkata keija hipotesis. Telah ditemukan juga bahwa ada tigaproses semantik yang dapat terjadi pada tipe-tipe kata kerjadasar dan ketiga proses itu ditandai oleh berbagai afiksasisecara teratur dalam stniktur luar.

Dalam penelitian ini telah diobservasi lebih kurang 8000kalimat yang diambil dari berbagai sumber tertulis dan lisan.Dari 8000 kalimat ini telah ditemukan 2361 kata kerja bahasaIndonesia yang terbagi atas kedua belas tipe tersebut di atas.Berdasarkan taksiran leksikostatistiknya, telah ditemukanbahwa kata keija aksi yang paling banyak dan yang palingsedikit ialah kata keija keadaan lokatif dan kata kena proses-lokatif.

^D.?. Tampubolon, Tipe-tipe Semantik kata Kerja Bahasa IndonesiaKontemporer, 1979

28 21

Page 31: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

CONTOH7: ABSTRAK B

ABSTRAK*

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menqwrolehgambaran tentang stmktur, nilai, dan perkembangan novel Simdayang terbit sejak 1914 sampai 1940.

Untuk mencapai tujuan tersebut, (1) telah ditelaah novel-novelBaruang ka nu Ngarora oleh D.K. Ardiwinata, Carios Agon Permasoleh Yuhana, Mantri Jero dan Pangeran Komel oleh R. MemedSastrahadiprawira,Rurak.S/7mumnn, NgawadaUceun Nyawa, dan Lni/iEta oleh Mohamad Ambri, beberapa laporan penelitian, dan esei yangterdapat dalam majalah, dan (2) telah diterapkan kerangka teori yangmerupakan gabungan eklektis dari teori tentang struktur, nilai, danperkembangan dari Scholes, Forster, Hough, dan Wellek, ditam-bahkan dengan teori yang dikemukakan dalam kamus Shipley. Dengan menerapkan kerangka teori ini, dapat diperoleh gambarantentang struktur, nilai, dan perkembangan novel Sunda sebelumperang dunia kedua sebagai berikut.

Dalam novel Sunda tampak adanya penyusunan ceritake dalambentuk alur, dan di antaranya ada yang mencapai tingkat alur yanghalus. Menurut cakupan peristiwanya, umumnya tergolong kepadaalur panoramik, di samping ada yang beralur dramatik. Hubunganantara bagian-bagian alur itu logis, yaim hubungan sebab akibat. Adapula bagian alur yang berhubungan secara mitik. Bahan-bahan adayang berasal dari tradisi sastra Sunda sebelumnya, seperti babad,cerita rakyat, puisi lama, dan unsur folklore lainnya. Alur me-ngandung konflik, baik konflik luar maupim konflik dalam. Peristiwayang diceritakan adalah peristiwa yang lazim dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa yang mengagumkan, dan, walaupun tidakbanyak, jugaperistiwa ajaib; baik peristiwa lahiriah maupun peristiwa batiniah.

22

CONTOH8: BAB DAN SUBBAB B

BAB 1

FENDAHULUAN*

1.1 Latar Belakang dan Masalah1.1.1 Latar Belakang

Plato pemah mengatakan bahwa sen! itu meliputibidang sastra. Dikemukakaniqra bahwa seni itu ̂ ialah hanyatiruan dari kenyataan yang bisa saja dapat meninabobokkanorang (Richter, 1989). Dari satu segi, Plato bisa benarkarena kalau kita terlalu terlena dengan emosi, akal kitatidak digunakan dengan baik. Terlepas dari itu, kita inimanusia yang punya jiwa dan raga; kita tidak sama denganmesin. Karya sastra menyajikan kembali kepada kitakenyataan psikologis yang universal yang dapat kita pakaisebagai cermin dalam arti psikologis. Tujuannya adalahimtuk melihat kembali diri kita sendiri, baik pada masayang akan datang, masa kini maupim masa silam.

Sastra daerah adalah kekayaan yang menyimpanberbagai informasi, baik yang bisa menjadi hints informasimasa landau maupun yang hanya ist^an jempol yang hamsditinggalkan. Hal itu mungkin stga telah dipercayai olehmasyarakat sebagai suatu yang benar. Dalam sastra d^rah,kita juga bisa belajar tentang hal yang dt^at bermanfaatuntuk mempeijelas sesuatu yang belum begitu jelas. Darisastra ds^rah, kita juga d^at mengubah persepsi masyarakat yang mungkin sudah dipraktikkan atau dipercayai.Padahal, hal itu mempakan suatu kesalahan yang sudahlama berlangsung.

27

Page 32: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

negara. Masalah kebahasaan yang terd£q>at dalam masyarakat multi-bahasa seperti Indonesia ini, telah pemah dibicarakan dalam beber^atullsan yang didasarkan pada paigalaman, observasi dan penelitianyang d£^at dijadikan bahan perbandingan.

1.2 Tiyuan PenelitiaiiPenelitiainini ingin mencari jawaban terhadap masalah-masalah

yang d^at dinimuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagaiberikut:

(1) Sampai di manakah ruang lingkup pemakaianbahasa Minangkabau sebagai alat pergaulan dalammasyarakat Sumatra Barat? Dengan kata Iain,dalam situasi-situasi manakah bahasa Minangkabaudipakai oleh masyarakat Sumatra Barat dan dalamsituasi mana pula bahasa-lndonesia dipakai?

(2) Motivasi-motivasi apakah yang mendorongpemakaian bahasa Minangkabau pada simasi-situasitersebut?

(3) Sejauh manakah bahasa Minangkabau dimanfaat-kan di sekolah sebagai (1) bahasa pengantar utama,dan (2) bahasa pengantar tambahan?

(4) Sejauh manakah bahasa Minangkabau berfungsidalam mengembangkan dan mendukung kebudaya-an daerah?

(5) Indikator apakah yang dapat memperlihatkan bah-wa bahasa Minangkabau masih berfungsi sebagailambang kebanggaan dan identitas daerah?

Dalam novel Sunda telah ada penggarq)an perwatakan pdaku.Oleh pengarang pelaku itu diceritakan sebagai orang ketiga, danpengarang bertindak sebagai novelisyang tidakhadir, dragan sesekalimimcul memberikan komentar. Jumlah pelaku seidtar 14 sampai 29orang, terdiri dari pelaku utama, pelaku pelragk^ dan pelakufiguran. Pelaku utama berasal dari lingkungan kxaton Ocadalenum)^kabupaten, saudagar besar yang juga ulama Islam, pegawai yang jugabangsawan, petani atau pedagang, dan buruh kecil. Penokohandilakukan dengan cara poiamaan, pemerian, pemyataan dan tindakanpelaku lain, percakapan (dialog, monolog), dan penyajian perilaku.Menurut tahapaimya, perwatakan dalam novel Sunda ada dalam tahs^fisik dan sosial dan moral. Jenis pelaku dapat dibagi jadi dua kelom-pok besar, yaitu jenis tipikal statis dan tipikal berkembang.

Lataryangmemmjukkanwaktuberlangsungnyaperistiwad^atdiketahui dari angka yang pada sebagian novel disebutkan, dan darigambaran yang menyarankan suasana waktu. Waktu yang dijadikanlatar adalah abad ke-16, ke-17, ke-18, ke-19, dan ke-20. Latar yangmemmjukkan tempat berlangsungnya peristiwa umunmya terdapat diJawa Barat. Di samping itu, terdapat beberapa tempat di laumya.Peristiwa umunmya berpusat di tempat ramai, yaitu ibu kota kerajaanmasa lalu, dan kota kabupaten, yaitu Bandung, Cianjur, Sumedang,dan Japara. Latar itu mengesankan ruang yang faktual. Ada juga latardi luar suasana faktual, yaitu negara siluman dan alam roh. Latar ituberupa rumah serta bangunan lain, dan alam sekitar. Latar berfungsimemmjukkan tempat kejadian, menimbulkan kemiripan dengankenyataan, menimjang perwatakan, membangim suasana hati, danmenjadi penentu yang masif.

Tema novel Sunda adalah tema sosial, tema egoik, tema spiritual,tema jasmaniah, tema moral, dan tema kekuatan siluman. Di sampingitu, terdapat ajaran seperti nasehat kerumahtanggaan, kewiraswastaan,dan kemuliaan budi.

Nilai novel Sunda, dipertimbangkandari segi struktumya, adayang mencapai taraf hasil sastra yang baik, yang memmjukkanpenataan bahan itu masih berada pada taraf sastra juga. Terdt^at no-

26 23

Page 33: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

vel yang dari segi struktumya tidak berhasil, leiapi mempunyaikekhasan dalam tema dan pelaku. Dipertimbangkan dari segifungsinya dalam hubungan dengan dunia di luar, novel Sundamengandung nilai kemasyarakatan, pendidikan, dan spiritual.

Sikap pengarang Sunda tampak pada kecenderungan merekadalam berpikir dan merasa tentang berbagai hal seperti masalahkerakyaian, kebangsawan, dan kemanusiaan dengan menggunakanstandar nilai keadilan sosial, keutamaan budi, dan perikemanusiaan.

Novel-novel Sunda kebanyakan termasuk ke dalam tipe novelkemasyarakatan, yang mengungkapkan pengaruh keadaan ekonomidan masyarakat pada suatu waktu dan tempat tertentu terhadaptingkah laku manusia. Tipe lainnya adalah tipe novel sejarah, yangmenggambarkan pelaku, latar, dan peristiwa dalam hubungan masalampau, dan tipe novel kerohanian, yang menggambarkan gejolakrohani manusia yang mencari kebenaran, kesempumaan, danpengampunan Tuhan.

Novel-novel Sunda, sejak kelahirannya dan dengan tambahankarya baru, menipakan suatu keseluruhan yang berkembang.Perkembangannya pada satu pihak bertautan dengan iradisi sastraSunda sebelumnya, pada pihak lain merupakan karya pembaharuanyang bersuasanakan kenalaran. Perkembangan novel Sunda dapatdigambarkan dengan menggunakan dasar struktur novel itu sendiri,sepeni alur, pelaku, tema, dan nilai. Jumlah novel yang terbit padatahun 1I914--1940 paling sedikil 25 novel, terdiri dari 20 buah buku,dan lima buah berupa ceriia bersambung dalam majalah. Seielahkelahirannya pada tahun belasan, pada dasawarsa 20-an mengalamimasa produktif, sedang pada dasawarsa 30-an kurang produktif.

*Yus Rusyana, Novel Sunda Sebelum Perang Dunia II, 1979

3.2.2 Bagian hi Laporana. Bab Pendahuluan

Bagian ini hendaknya berisi informasi tentang latar belakang danmasalah, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah, anggapan dasar, hipo-tesis, teori, sumber data, dan pengumpulan data. Dalam hubungan ini.

u

ketentuan-ketentuan yang dinyatakan pada 2.1-2.6 perlu diperhatikan.

b. Bab Pengolahan DataBagian ini hendaknya berisi deskripsi data, satuan dan keseluruhan

analisis data, dan interpretasi data. Dalam hubungan ini, ketentuan-ketentuan yang dinyatakan pada 2.7 perlu diindahkan dan dikembangkan.

Uraian masing-masing bagian ini merupakan subbab. Apabila uraiantersebut cukup panjang, maka subbab dapat dijadikan bab. Lihat Contoh8 berikut.

CONTOH 8: BAB DAN SUBBAB A

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan MasalahMotto Bhinneka rttngga/Zka (Berbeda-beda, TetapiTetapSatu

Jua) menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagaikelompok etnis (suku bangsa) yang cukup banyak ragam danjumlahnya. Setiap kelompok emis tersebut mempunyai kebudayan danbahasa yang berbeda pula.

Di samping kebudayan dan bahasa daerah yang berbeda itu,kelompok-kelompok etnis tersebut sebagai bagian dari satu bangsaIndonesia, juga mempunyai kebudayaan dan bahasa nasionalnya.Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dipakai sebagai alatkomunikasi antar etnis, balk dalam situasi informal ataupun formalBahkan dalam kelompok intra-etnis pun, pembicaraan dalam situasiinformal dan formal tidak jarang pula memakai bahasa Indonesia.Nampaknya perbedaan-perbedaan kelompok dengan latar belakangperbedaan kebudayaan dan bahasa, serta perbedaan jumlah pendukungmasing-masingnya, bukanlah merupakan faktor-faktor penghambatuntuk menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa

2425

Page 34: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

vel yang dari segi siniktumya tidak berhasU, tel^i mempunyaikekhasan dalam tema dan pelaku. Dipeztimbangkan dari segifungsinya dalam hubungan dengan dunia di luar, novel Simdamengandung nilai kemasyarakatan, pendidikan, dan spiritual.

Slkap pengarang Sunda tampak pada kecenderungan merekadalam berpikir dan merasa tentang berbagai hal seperti masalahkerakyatan, kebangsawan, dan kemanusiaan dengan menggunakanstandar nilai keadilan sosial, keutamaan budi, dan perikemanusiaan.

Novel-novel Sunda kebanyakan termasuk ke dalam tipe novelkemasyarakatan, yang mengungkapkan penganih keadaan ekonomidan masyarakat pada suatu waktu dan tempat tertentu terbadaptingkah laku manusia. Tipe lainnya adalah tipe novel sejarah, yangmenggambarkan pelaku, laiar, dan peristiwa dalam hubungan masalampau, dan tipe novel kerohanian, yang menggambarkan gejolakrohani manusia yang mencari kebenaran, kesempumaan, danpengampunan Tuhan.

Novel-novel Sunda, sejak kelahirannyadan dengan tambahankarya bam, mempakan suatu keseluruhan yang berkembang.Perkembangannya pada satu pibak benautan dengan tradisi sastraSunda sebelumnya, pada pihak lain mempakan karya pembahamanyang bersuasanakan kenalaran. Perkembangan novel Sunda dapatdigambarkan dengan menggunakan dasar struktur novel itu sendiri,seperti alur, pelaku, tema, dan nilai. Jumlah novel yang lerbit padatahun 11914—1940 paling sedikit25 novel, terdiridari 20 buah buku,dan lima buah bempa cerita bersambung dalam majalah. Setelahkelahirannya pada tahim belasan, pada dasawarsa 20-an mengalamimasa produktif, sedang pada dasawarsa 30-an kurang produktif.

*Yus Rusyana, Novel Sunda Sebelum Perang Dunia II, 1979

3.2.2 Bagian hi Laporana. Bab Pendahuluan

Bagian ini hendaknya berisi informasi tentang latar belakang danmasalah, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah, anggapan dasar, hipo-tesis, teori, sumber data, dan pengumpulan data. Dalam hubimgan ini.

24

ketentuan-ketentuan yang dinyatakan pada 2.1-2.6 perlu diperhatikan.

b. Bab Pengolahan DataBagian ini hendaknya berisi deskripsi data, satuan dan keseluruhan

analisis data, dan interpretasi data. Dalam hubungan ini, ketentuan-ketentuan yang dinyatakan pada 2.7 perlu diindahkan dan dikembangkan.

Uraian masing-masing bagian ini mempakan subbab. Apabila uraiantersebut cukup panjang, maka subbab d^at dijadikan bab. Lihat Contoh8 berikut.

CONTOH 8: BAB DAN SUBBAB A

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan MasalahMoiioBhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda, TetapiTet^ Satu

Jua) menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagaikelompok etnis (suku bangsa) yang cukup banyak ragam danjumlahnya. Setiap kelompok etnis tersebut mempunyai kebudayan danbahasa yang berbeda pula.

Di samping kebudayan dan bahasa daerah yang berbeda itu,kelompok-kelompok etnis tersebut sebagai bagian dari satu bangsaIndonesia, juga mempunyai kebudayaan dan bahasa nasionalnya.Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dipakai sebagai alatkomunikasi antar etnis, balk dalam situasi informal ataupun formalBahkan dalam kelompok intra-etnis pun, pembicaraan dalam situasiinformal dan formal tidak jarang pula memakai bahasa Indonesia.Nampaknya perbedaan-perbedaan kelompok dengan latar belakangperbedaan kebudayaan dan bahasa, sertaperbedaanjumlahpendukungmasing-masingnya, bukanlah mempakan faktor-faktor penghambatuntuk menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa

25

Page 35: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

negara. Masalah kebahasaan yang terd^at dalam masyarakat multi-bahasfl seperti Indonesia ini, telah pemah dibicarakan dalam beber^atuiisan yang didasarkan pada pengalaman, observasi dan penelitianyang dapat dijadikan bahan perbandingan.

1.2 Tiyuan PenelitianPenelitiainini inginmencari jawaban terhadap masalah-masalah

yang d£q)at dinimuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagaiberikut;

(1) Sampai di manakah ruang lingkup pemakaianbahasa Minangkabau sebagai alat pergaulan dalammasyarakat Sumatra Barat? Dengan kata lain,dalam situasi-situasi manakah bahasa Minangkabaudipakai oleh masyarakat Sumatra Barat dan dalamsituasi mana pula bahasa-Indonesia dipakai?

(2) Motivasi-motivasi apakah yang mendorongpemakaian bahasa Minangkabau pada situasi-situasitersebut?

(3) Sejauh manakah bahasa Minangkabau dimanfaat-kan di sekolah sebagai (1) bahasa pengantar utama,dan (2) bahasa pengantar tambahan?

(4) Sejauh manakah bahasa Minangkabau berfungsidalam mengembangkan dan mendukung kebudaya-an daerah?

(5) Indikator apakah yang dapat memperlihatkan bah-wa bahasa Minangkabau masih berfungsi sebagailambang kebanggaan dan identitas daerah?

ic*

Dalam novel Sunda telah ada penggan^m perwatakan pelaku.Oleh pengarang pelaku itu diceritak^ sebagai orang ketiga, danpengarang bertindak sebagai novelis yang tidakhadir, d^agan sesekalimimcul memberikan komratar. Jumlah pelaku sekitar 14 sampai 29orang, terdiri dari pelaku utama, pelaku peloigk^ dan pelakufiguran. Pelaku utama berasal dari lingkungan kredon (kadaleman)^kabupaten, saudagar besar yang juga ulama Islam, pegawai yang jugabangsawan, petani atau pedagang, dan buruh kecil. Penokohandilakukan dengan cara penamaan, pemerian, pemyataan dan tindakanpelaku lain, percakapan (dialog, monolog), dan penyajian perilaku.Menurut tahapannya, perwatakan dalam novel Sunda ada dalam tahapfisik dan sosial dan moral. Jenis pelaku dapat dibagi jadi dua kelom-pok besar, yaitu jenis tipikal statis dan tipikal berkembang.

Lataryangmenunjukkanwaktuberlangsungnyaperistiwadapatdiketahui dari angka yang pada sebagian novel disebutkan, dan darigambaran yang menyarankan suasana waktu. Waktu yang dijadikanlatar adalah abad ke-16, ke-17, ke-18, ke-19, dan ke-20. Latar yangmenunjukkan tempat berlangsungnya peristiwa umumnya terdapat diJawa Barat. Di samping itu, terdapat beberapa tenq)at di laumya.Peristiwa umumnya berpusat di tempat ramai, yaitu ibu kota kerajaanmasa lalu, dan kota kabupaten, yaitu Bandung, Cianjur, Sumedang,dan Japara. Latar itu mengesankan ruang yang faktual. Ada juga latardi luar suasana faktual, yaitu negara siluman dan alam roh. Latar ituberupa rumah serta bangtman lain, dan alam sekitar. Latar berfungsimenunjukkan tempat kejadian, menimbulkan kemiripan dengankenyataan, menunjang perwatakan, membangun suasana hati, danmenjadi penentu yang masif.

Tema novel Sunda adalah tema sosial, tema ̂oik, tema spiritual,tema jasmaniah, tema moral, dan tema kekuatan siluman. Di sampingitu, terdapat ajaran seperti nasehat kerumahtanggaan, kewiraswastaan,dan kemuliaan budi.

Nilai novel Sunda, dipertimbangkandari segi struktumya, adayang menc^ai taraf hasil sastra yang baik, yang menunjukkanpenataan bahim itu masih berada pada taraf sastra juga. Terdapat no-

26 23

Page 36: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

CONTOH7: ABSTRAK B

ABSTRAK*

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempemlehgambaran tentang struktur, nilai, dan perkembangan novel Sundayang terbit sejak 1914 sampai 1940.

Untuk mencapai tujuan tersebut, (1) telahditelaah novel-novelBaruang ka nu Ngarora oleh D.K. Ardiwinata, Carios Agon Permasoleh Yuhana, Mantri Jero dan Pangeran Komel oleh R. MemedSastrahadiprawira,Burak5/tamnn, Ngawadalkeun Nyawa, dan LainEta oleh Mohamad Ambri, beberapa laporan penelitian, dan esei yangterdapat dalam majalah, dan (2) telah diterapkan kerangka teori yangmerupakan gabungan eklektis dari teori tentang struktur, nilai, danperkembangan dari Scholes, Forster, Hough, dan Wellek, ditam-bahkan dengan teori yang dikemukakan dalam kamus Shipley. Dengan menerapkan kerangka teori ini, dapat diperoleh gambarantentang struktur, nilai, dan perkembangan novel Sunda sebelumperang dunia kedua sebagai berikut.

Dalam novel Sunda tampak adanya penyusunan ceritake dalambentuk alur, dan di antaranya ada yang mencapai tingkat alur yanghalus. Menurut cakupan peristiwanya, umumnya tergolong kepadaalur panoramik, di samping ada yang beralur dramatik. Hubunganantara bagian-bagian alur itu logis, yaitu hubungan sebab akibat. Adapula bagian alur yang berhubungan secara mitik. Bahan-bahan adayang berasal dari tradisi sastra Sunda sebelumnya, seperti babad,cerita rakyat, puisi lama, dan unsur folklore lainnya. Alur me-ngandung konflik, baik konflik luar maupun konflik dalam. Peristiwayang diceritakan adalah peristiwa yang lazim dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa yang mengagumkan, dan, walaupun tidakbanyak, jugaperistiwa ajaib; baik peristiwa lahiriah maupun peristiwa batiniah.

22

CONTOH8: BAB DAN SUBBAB B

BAB I

PENDAHULUAN*

1.1 Latar Belakang dan Masalah1.1.1 Latar Belakang

Plato pemah mengatakan bahwa seni itu meliputibidang sastra. Dikemukakannya bahwa seni itu ̂ alah hanyatiruan dari kenyataan yang bisa saja dapat meninabobokkanorang (Richter, 1989). Dari sam segi, Plato bisa benarkarena kalau kita terlalu terlena dengan emosi, akal kitatidak digunakan dengan baik. Terlepas dari im, kita inimanusia yang punya jiwa dan raga; kita tidak sama denganmesin. Kaiya sastra menyajikan kembali kepada kitakenyataan psikologis yang universal yang dapat kita pakaisebagai cermin dalam arti psikologis. Tujuannya adalahuntuk melihat kembali diri kita sendiri, baik pada masayang akan datang, masa kini maupun masa silam.

Sastra dt^rah adalah kekayaan yang menyimpanberbagai informasi, baik yang bisa menjadi hints informasimasa lampau maupun yang hanya isq)an jempol yang hamsditinggalkan. Hal itu mungkin saja telah dipercayai olehmasyarakat sebagai suatu yang benar. Dalam sastra daerah,kita juga bisa belajar tentang hal yang dapat bermanfaatuntuk mempeijelas sesuatu yang belum begitu jelas. Darisastra daerah, kita juga d^at mengubah persepsi masyarakat yang mungkin sudah d^raktikkan atau dipercayai.P^lahal, hal itu mempakan suatu kesalahan yang sudahlama berlangsung.

27

Page 37: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Sastra lisan dari Sentani, sebuah daerah yang terletakdi kaki Gunung Siklop di Kabupaten Jayapura, yang meru-pakan salah satu sumber kekayaan sastra lisan nasionai kita,adalah salah satu siunber sastra lisan yang ds^at dipelajariuntuk menguak berbagai informasi.

Salah satu hal yang juga membutuhkan perhatian agarsastra lisan Sentani diteliti adalah cerita yang dianggap tabuatau suci yang tidak dapat diceritakan kepada setiap orangdan hanya diketahui oleh sekelompok orang. Orang yangmengetahui cerita itu pun sudah mulai lanjut usia, sedang-kan generasi muda yang seharusnya meneruskan tradisisetempat kurang peduli dengan tradisi itu. Padahal, ceritaitu memuat banyak informasi penting tentang budaya setempat.

Salah satu contoh sastra lisan yang agak susah ditelitiadalah sastra lisan daerah Dani. Menurut Dharmojo dkk,yang pemah mengadakan penelitian sastra lisan daerah itu,ada cerita tertentu yang tidak boleh diceritakan secarasembarangan; hanya orang tertentu yang dapat

menceritakannya. Contohnya adalah cerita Manarmakeridari Biak yang dulu sensitif pengungk^annya, tetapisekarang cerita itu dapat dibaca orang.

1.1.2 Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalahbagaimanakah struktur sastra lisan Sentani? Pertanyaan ituberfaubungan dengan sinopsis, plot, karakter dan karak-terisasi, setting, titik perceritaan, struktur dan deskripsisingkat teknik, dan tema. Selain itu, akan dilihat secarakhusus hal-hai aricetipe dalam sastra lisan Sentani.

Masalah lain yang perlu diketahui juga adalah apa sajayang melatarbelakangi sastra lisan Soitani, seperti carapenceritaan, waktu penceritaan, pendengamya, dan latarsosial budaya masyarakat setenqiat. Selain itu, secara tidaklangsung, bagaimana cara menyelamatkan sastra lisanSmtani dari kepunahan?

28

Dengan menerapkan kerangka teori tersebut, telah dite-mukan bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat dua belas tipekata kerja, kata kerja dasar dan bukan dasar, yaitu (1) katakerja keadaan, (2) kata kerja keadaan-pengalaman, (3) katakeija keadaan benefaktif, (4) kata keija keadaan-lokatif, (5)kata kerja proses, (6) kata kerja proses-pengalaman, (7) katakerja proses-benefaktif, (8) kata keija proses lokatif, (9) katakerja-aksi, (10) kata kerja aksi pengalaman, (11) kata keijaaksi-benefaktif, dan (12) kata kerja aksi-lokatif. Di sampingkedua belas tipe ini, ada lagi satu tipe khusus yang disebutkata keija hipotesis. Telah ditemukan juga bahwa ada tigaproses semantik yang dapat terjadi pada tipe-tipe kata kerjadasar dan ketiga proses itu ditandai oleh berbagai afiksasisecara teratur dalam struktur luar.

Dalam penelitian ini telah diobservasi lebih kurang 8000kalimat yang diambil dari berbagai sumber tertulis dan lisan.Dari 8000 kalimat ini telah ditemukan 2361 kata kerja bahasaIndonesia yang terbagi atas kedua belas tipe tersebut di atas.Berdasarkan taksiran leksikostatistiknya, telah ditemukanbahwa kata kerja aksi yang paling banyak dan yang palingsedikit ialah kata kerja keadaan lokatif dan kata kerja proses-

lokatif.

*D.P. Tampubolon,Kontemporer, 1979

Tipe-tipe Semantik kata Kerja Bahasa Indonesia

21

Page 38: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

13. Pemakaian Bahasa Tulisan Menurut Daerah Penelitian .... 28

14. Pemakaian Bahasa Minangkabau dan Indonesia Tulisandi Kota dan Desa 28

15. Pemakaian Bahasa Minangkabau dan Indonesia LisanMenurut Kelompok Sosial 30

"'Jakub Isman, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Minangkabau di Sumatra Barat,1978.

Laporan penelitian tertentu mungkin memerliikan daftar lain,misalnya daftar lambang dan singkatan yang digunakan dalam uraian.

f. Abstrak

Bagian ini hendaknya menipakan laporan yang menyatakan masalahpokok, tujuan, teori, metodologi, data, dan kesimpulan penelitian secararingkas dan padat sehingga pembaca dapat memahami pokok-pokoklaporan penelitian tanpa membaca laporan lengkapnya. Panjang abstraktidak boleh lebih dari tiga halaman. Lihat Contoh 7 berikut.

CONTOH7: ABSTRAK A

ABSTRAK*

Penelitian ini mempunyai dua tujuan utama: (1) menen-tukan ciri-ciri semantik kata-kata keija bahasa Indonesia dan(2) menentukan tipe-tipe semantik kata-kata kerja bahasaIndonesia berdasarkan ciri-ciri semantiknya. Sebagai tujuantambahan, dalam penelitian ini dibuat juga taksiran leksiko-statistik tipe-tipe luta keija yang ditemukan.

Untukmencapai tujuan-tujuandi atas, dalam penelitian initelah diterapkan suatu kerangka teori yang menipakangabungan eldektis dari teori semantik Ch^e dan teori tatabahasa kasus Fillmore, dan diperkuat oleh beberapa aspek darisemantik generatif yang dikemukakan oleh Lakoff.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.2.1 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan masalah yang telah dikemukakan,mjuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui hal-halyang melatarbelakangi sastra lisan Sentani, (2) mengetahuistruktur sastra lisan Sentani, (3) mengetahui hal-hal yangarketipe dalam sastra lisan Sentani, dan (4) menyelamatkansastra lisan Sentani. Secara lebih terperinci, hal-hal yangperlu diketahui dalam mjuan penelitian ini adalah sebagaiberikut.

Latar belakang sosial budaya meliputia. penurut cerita,b. kesempatan atau wakm bercerita,c. mjuan bercerita,d. hubungan cerita dengan budaya, dane. cara penceritaan.

Struktur sastra lisan Sentani meliputia. sinopsis cerita,b. alur cerita,

c. karakter dan karakterisasi,

d. setting,e. titik penceritaan,f. struktur dan deskripsi singkat teknik cerita, dang. tema cerita.

20 29

Page 39: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Hal-hal arketipe dalam sastra lisan Sentani meliputia. tokoh (karakter) ariketipe,b. situasi arketipe, danc. simbol arketipe.

Karena kebetulan cerita tentang teijadinya DanauSentani itu ada lima versi, akan diberikan catatan tentangkemungkinan bentuk protonya.

1.2.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah, masyarakatSentani, dan masyarakat umum. Untuk Pemerintah, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu sumber dasar infor-masi dalam pengambilan keputusan daerah dan bahan per-timbangan bagi para pelaksana pembangnnan di lapangan,baik aparat pemerintah maupun swasta. Untuk masyarakatSentani, penelitian ini dapat merangsang generasi mudaetnik Sentani sendiri untuk lebih mencintai sastra lisan

Sentani; menjadi salah satu dasar pengembangan diri bagimasyarakat Sentani dalam bidang kesenian dan kebudayaan;dapat lebih meningkatkan rasa kebanggaan diri terutamadalam menghadapi pembangunan bangsa. Untuk masyarakatumum, penelitian ini (h^at merangsa para sastrawan, ilmu-wan, dan seniman untuk menggali lebih dalam sastra lisanetnik Sentani; menjadi dasar bagi penelitian lanjutan; mem-buka pengetahuan masyarakat luas tentang sastra lisan etnikSentani ini.

30

e. Daftar TabelBagian ini berisi daftar tabel yang dimasukkan ke dalam teks

laporan. Tabel atau tabel-tabel yang tidak dimasukkan ke dalam tekshendaknya dilampirkan. Lihat Contoh 6 berikut.

CONTOH6: DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL*

1. Perincan Jumlah Sampel Populasi 112. Perbandingan Pemakaian Bahasa Latin dalam Situasi

Informal dan Formal 16

3. Perbandingan Pemakaian Bahasa dalam PercakapanIntra-dan Antaretnis dalam Situasi Formal 17

4. Perbandingan Pemakaian Bahasa dalam PercakapanIntra-dan Antaretnis dalam situasi Informasi 18

5. Perbandingan Pemakaian Bahasa dalam PercakapanAntaretnis dalam Situasi Formal dan Informal 19

6. Perbandingan Pemakaian Bahasa Tulisan dalamSituasi Informal dan Formal 20

7. Pemakaian Bahasa Tulisan dalam Situasi Informal . . 21

8. Pemakaian Bahasa Tulisan dalam Situasi Formal ... 22

9. Penggunaan Bahasa Indonesia dan BahasaMinangkabau dalam Surat Kabar Singgalangselama Bulan Desember 1976 23

10. Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Minangkabaudalam Harian Haluan selama Bulan Desember 1976 . 24

11. Pemakaian Bahasa Lisan Menurut Daerah Penelitian . 26

12. Pemakaian Bahasa Minangkabau dan IndonesiaLisan di Kota dan Desa 27

19

Page 40: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Bab ni Struktur Sastra Lisan Sentani 26

3.1 Latar Belakang Sosial Budaya 263.1.1 Penutur Cerita 26

3.1.2 Kesempatan Waktu Bercerita 263.1.3 Tujuan Bercerita 263.1.4 Hubungan Cerita dengan Budaya 273.1.5 Cara Bercerita 27

3.2 Sinopsis Cerita 273.3 Plot Cerita 33

3.4 Penokohan dan Tokoh 61

3.4.1 Penokohan 61

3.4.2 Tokoh 62

3.5 Setting 653.5.1 Setting Fisik 663.5.2 Setting Spiritual 663.6 Titik Penceritaan 77

3.7 Bentuk dan Deskripsi Singkat Teknik 783.8 Tema 81

3.9 Analisis Arketipe 843.9.1 Tokoh Arketipe 853.9.2 Situasi Arketipe 893.9.3 Simbol Arketipe 933.10 Transformasi Teijadinya Danau Sentani 99

Bab IV Penutup 1024.1 Simpulan 1024.2 Hambatan-Hambatan 105

4.3 Saran 105

Daftar Pustaka 107

Laminran: Korpus Lengkap 108

*R. Fatuhan et al, Struktur Sastra Usan Sentani: Prosa, 2000.

18

1.3 Riiang LingkupSastra sebuah keloiiq)ok ma^arakat bisa saja ber-

variasi dalam genrenya. Selain ketiga genre utama yang kitaketahui dalam dunia sastra, yaitu prosa, puisi, dan drama,icemiinglcinan masih ada lagi subgenre yang bermacam-niflr.am dalam sastra nmsyarakat tertentu yang berbeda darisubgenre ketiga genre utama yang selama ini kita kenal.Bahkan, mungkin s^a subgenre yang telah diketahui seka-rang tidak d£q)at dipakai sebagai tolok ukur untuk karyasastra d^rah tertentu karena unsumya memang lain. Kitamiinglcin harus mengklasifikasikannya tersendiri dan seka-ligus mengangkatnya sebagai sesuatu yang baru. Namasubgenre yang berasal dari daerah itu pun harus diperta-hanican dan perlu diperkenalkan.

Keniiingkinan sepeiti itu bisa tegadi di dalam sastralisan tnana saja, termasuk sastra lisan Sentani. Namun, dalam penelitian ini tidak semua genre dijadikan objek studi.Yang m^jadi objek studi dalam penelitian ini adalah karyasastra yang berb^tuk prosa lisan karena didasarkan padaasumsi bahwa di dalam kelonqrak etnik biasanya terd^atbanyak cerita yang panjang atau cerita yang pendek. kalaudikumpulkan, cerita itu d^at menjadi data penelitian.

1.4 Sumber Data

Sebagai sumber data, akan dipakai informan yang n^-menuhi kriteria, yaitu orang Sentani asli yang telah meng-hahisiran sebj^an besar hidupnya di Sentani sejak lahir,sehat rohani dan jasmani, dan n^guasai bahasa Sentani daiibahasa Indonesia. Data itu selalu dicek kembali kebenar-

annya.

31

Page 41: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

1.5 Metode dan Teknik

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode deskriptif yang eklektik. Pemilihan metode itu se-suai dengan sifat dan wujud data yang akan ditelaah sertatujuan penelitian yang akan dicapai. Data akan dideskrip-sikan berdasarkan teori sastra yang sesuai dengan penggu-naan metode eklektik, pendekatan objektif, ekspresif, mime-tik, dan pragmatik akan dipakai bila diperlukan. Pendekatanobjektif lebih banyak dipakai untuk hal yang intrinsik;pendekatan lain digunakan untuk hal yang ekstrinsik misal-nya istilahjem'ng, akan didefinisikansecara luas, bukan se-cara senq>it.

Teori lain juga dipakai sebagai penunjang, sepertiteori analisis sastra yang dikemukakan oleh Biurke yang me-ngemukakan lima hal yang perlu dianalisis dalam penelitiansastra. Kelima hal itu adalah act (what happen^), scene(where), agent (who did it), agency (how), and purpose(why). Selain itu, buku-buku yang dipakai untuk memper-kaya wawasan, antara lain, adalah buku kaiya Goldstein(1964) A Guide for Field Workers in Folklore, buku karyaDanandjaja (1991) FoJdore Indonesia: Ilnui Gosip,Dongeng, dan Lain-lain, buku karya Semi (1993) MetodePenelitian Sastra.

Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah studipustaka, observasi, perekaman, wawancara, pencatatan, dananalisis.

Sebelum sinopsis dituliskan akan diberikan gendersetiap cerita karena penginventarisasian sastra lisan Sentaniseperti ini belum pemah dilakukan. Selain itu, akan diberikan identifikasi pengumpul dan pencerita karena ada penda-pat yang agak berbeda tentang hakikat gender (mite, le-gende, fabel, dill.) cerita rakyat. Untuk keperluan studi inidipakai klasifikasi menurut Brunvand (1968) yang menge-lompokkan cerita prosa rakyat (folk prose narrative) dalamsalah satu subkelonqick folklor lisan (verbal folklore).

32

CONTOH 5 DAFTAR ISI B

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iiiDaftar Isi iv

Ucapan Terima Kasih vii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah 11.1.1 Latar Belakang 11.1.2 Masalah 2

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 21.2.1 Tujuan Penelitian 21.2.2 Manfaat penelitian 31.3 Ruang Lingkup 31.4 Sumber Data 4

1.5 Metode dan Teknik 4

1.6 Populasi dan Sampel 51.7 Tinjauan Pustaka 51.8 Sistematika 6

Bab n Landasan Teori dan Selayang Pandang BudayaSentani 8

2.1 Landasan Teori 8

2.2 Keadaan Demografi 92.3 Bahasa 9

2.4 Beberapa Kebudayaan Sentani 102.4.1 Mata Pencaharian 10

2.4.2 Sistem Kemasyarakatan 122.4.3 Sistem Kekeri)atan 142.4.4 Sistem Religi 222.4.4.1 Religi Asli 222.4.4.2 Agama yang Dianut Sekarang 232.4.5 Wujud Kepemimpinan 24

17

Page 42: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

3. Moifologi 423.1 Klasifikasi Kata 42

3.2 Afiksasi 42

3.2.1 Prefiks 47

3.2.2 Infiks 52

3.2.3 Sufiks 57

3.2.4 Konfiks 62

3.3 Kata Berulang 683.3.1 Penilangan Sempuma 683.3.2 Perulangan Sebagian 733.3.3 Perulangan Berulang Bunyi 763.4 Kata Majemuk 803.5 Struktur Morfem 90

3.6 Morfofonemik 94

3.6.1 Awalan 99

3.6.2 Kata Bilangan 1003.6.3 Kata Ganti 105

3.6.4 Kata Benda 107

3.6.5 Kata Depan 1103.6.6 Partikel 115

Daftar Pustaka 120Lampiran 125

*M. Silitonga, "Bahasa Batak Mandailing," 1976

16

1.6 Populasi dan SampdPenelitian ini bertujuan menganalisis struktur sastra

lisan Sentani dan beber^a aspek lainnya. Oleh karen itu,peneliti mengambil semua wilayah Sentani sebagai lokasipenelitian. Populasi penelitian ini adalah semua sastra lisanSentani dengan prosa rakyat (cerita rakyat) Sentani sebagaisampelnya. Untuk jumlah sanq)el, dipakai sani^l purporsif,yaim semua cerita yang dapat dikimpulkan kapan dan d|mana saja, asalkan cerita yang memenuhi syarat.

1.7 Tim'auan PustakaDari tulisan yang telah diteliti, ditemukan beberapa

tulisan yang menyebutkan bahwa masih sedikit penelitiantentang Bahasa dan Sastra Sentani. Bink (1902) pemahnwnulis beber^a kosakata Bahasa Sentani; Moolenbergh(1906) menyusun Daftar Kata Bahasa Sentani; Wirz (1922)menulis Percakapan dalam Bahasa Sentani; Kana (197S)menulis Language of the Kabupaten Jayapura; dalam tahun1975 Kana dan Femhout juga membuat sebuah surveitentang Sentani; Hartzler (1976) menulis/I Study of SentaniVerb Structure dan The Fomuttion of Logical Relationshipin Sentani; Yotam dkk (1979) menulis Percakapan daUmBahasa Sentani; Margareth Hartzler menulis Aspect, Mode,and Foregrounding in Sentani (1983) dan Theme and Focusin Sentani Discourse (1986); Burung (1985) juga menulisKesamaan Leksikal dan Intelligibility Sentani ̂rat, SentaniTengah, dan Nqfri.

Karya sastra belum ada yang mengangkatnya dalamsebuah studi. Pemah diterbitkan beberapa Seri Cerita Rakyat Irian Jaya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DatiI Irian Jaya pada tahun 70-an dan 80-an yang memuat be-ben^a cerita Sentani, tet^i kelihatannya tidak berlanjut.Margareth Hartzler juga mengumpiilkan beberq)a ceritarakyat Sentani yang digunakan untuk kepentingan peng-ajaran bahasa Sratani (1990).

Wigati Y. Modouw (1990) membuat sebuah penelitianbeijudul "Peribahasa dan Pepatah Sentani". Karya penelitian

33

Page 43: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

itulah yang merupakan analisis sastra. Karya lain yang telahdisebutkan hanya merupakan kumpulan cerita saja ataudipakai untuk kepentingan pengajaran bahasa Sentani.

Bab I menyajikan pendahuluan yang berisi latarbelakang dan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, nianglingkup, sumber data, metode dan teknik, populasi dansampel, tinjauanpustaka, dan sistematikalaporan penelitian.

Bab II menyajikan landasan teori dan selayangpandang budaya etnik Sentani. Bab ini terdiri atas landasanteori, keadaan demografi, bahasa, dan beberapa kebudayaanSentani.

Bab III menyajikan hasil penelitian, yaitu struktursastra lisan Sentani. Dalam bab itu yang lebih dahuludibicarakan adalah latar belakang sosial budaya, kemudianstruktur sastra lisan Sentani yang terdiri atas sinopsis cerita,plot, penokohan dan tokoh, setting, deskripsi singkat teknikpenceritaan, dan tema. Selain itu, disajikan analisis arke-tipe, yaitu tokoh, situasi, dan simbol. Ada pula catatan singkat mengenai bentuk proto dari beberapa versi teijadinyaDanau Sentani.

Bab rv menyajikan temuan penelitian yang merupakankesimpulan, hambatan-hambatan, dan saran.

Pada akhir laporan ini disajikan daftar pustaka yangmenjadi sumber acuan. Selain im, laporan ini dilengkapipula dengan lampiran.

*R. Fatubun et al, Struktur Sastra Lisan Sentani: Prosa, 2000.

34

CONTOH 5: DAFTAR ISI A

DAFTAR ISI*

Kata PengantarDaftar Isi ...

Daftar Tabel .

Abstrak

Ill

iv

V

vi

1. Latar Belakang Sosial Budaya1.1 Latar Belakang1.2 Wilayah dan Jumlah Pemakai .1.3 Variasi Dialek

1.4 Tradisi Sastra

1.5 Pustaka tentang Studi BBM . .

2. Fonologi2.1 Fonetik

2.1.1 Vokoid

2.1.2 Kontoid

2.2 Fonetik

2.2.1 Fonem-fonem Vokal

2.2.2 Fonem-fonem Konsonan ....

2.3 Fonem Suprasegmental2.3.1 Tekanan

2.3.2 Jeda

2.4 Distribusi Fonem

2.4.1 Distribusi Vokal dan Konsonan

2.4.2 Gugus Vokal dan Konsonan . .2.5 Ejaan

1

1

3

5

8

11

13

13

14

17

20

20

22

26

26

30

33

33

37

40

15

Page 44: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

CONTOH 4; UCAPAN TERIMA KASIH

UCAPAN TERIMA KASIH«

Penelitian ini tidak akan berhasil dengan baik tai^abantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami inginmengucapkan terima kasih, kfaususnya kep^ informan danmasyarakat Kabupaten Batanghari, Sarulangon Bangko sertaKerinci pada umumnya, baik yang secara langsung maupuntidak langsung turut memberikan bantuan dalam penelitianini.

Di samping itu, tak lupa kami mengucapkan banyakterima kasih kepada: Bupati Kepala Daerah Tingkat nBatanghasi, Sarulangon Bangko, dan Kerinci bersama staf-nya yang telah memberikan batnuan moral sehingga timpeneliti dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; Camatyang ada di wilayah Kabupaten Batanghari, Sarko, danKerinci beserta stafiiya yang dengan tulus memberi bantuanmoral kepada tim dalam melaksanakan tugas penelitian; danPemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesiadan Daerah Sumatera Barat yang telah mempersiapkansegala sesuatunya demi kelancaran penelitian ini.

Tim Peneliti

♦Yulisma et al, StrUktur Sastra Lisan Daerah Jambi, 1997.

d. Dqftar IsiBagian ini hendaknya merupakan daftar dari keseluruhan pokok isi

naskah laporan: mulai dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,abstrak, bab-bab dan subbab, daftar pustaka hingga laiiq)iran-lanq)iran.Lihat Contoh 5 berikut.

14

CONTOH 8: BAB DAN SUBBAB C

BAB mMACAM-MACAM PENYAPA DALAM BAHASA

MELAYU SAMBAS*

Bab ini secara berturut-turut menggambarkan macam>macam penyapa dalam bahasa Melayu Sambas yangmenyangkut penyapa dalam keluarga, penyapa dalammasyarakat, penyapa dalam kasta, penyapa resmi,penyapa dalam keagamaan, peny^a untuk tamu, danpenyapa dalam bahasa tulis.

3.1 Penyapa dalam KeluargaPenyapa dalam keluarga adalah kata-kata yang di-

pergunakan untuk menyapa orang atau anak yangmasih memiliki hubungan persaudaraan. Hubunganpersaudaraan yang dimaksud adalah hubungan persaudaraan langsung dan hubungan persaudaraan tidaklangsimg. Kedua hubungan persaudaraan itu dijabar-kan secara rinci seperti beri^t ini.

3.1.1 Hubungan Persaudaraan LangsungHubunganpersaudaraan langsung adalahhubung-

an persaudaraan yang disebabkan oleh silsilah ketu-runan. Silsilah keturunan ini dibedakan dalam ketu-runan yang berurutan dan keturunan yang tidak ber-urutan. Berikut ini dijabarkan kedua hubungan persaudaraan langsung tersebut.

3.1.2 ....

*A.R. Muzamil et al, Sistem Sapaan Bahasa Melayu Sambas, 1997

35

Page 45: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

c. Bab PenutupBagian ini hendaknya berisi pemyataan-pemyataan kesimpulan dari

tiap satuan dan kesimpulan dari keselunihan analisis. Kesimpulan ini bu-kanlah merupakan rangkuman atau ikhtisar. Dalam hubungan ini, keten-tuan-ketentuan pada 2.7 perlu diperhatikan dan dikembangkan.

Bagian ini hendaknya juga berisi (1) infonnasi tentang hambatan-hambatan pokok yang antara lain berhubungan dengan penyusunan ran-cangan dan instnimen penelitian, pengumpulan data di lapangan, peng-olahan data, penulisan laporan, dan (2) saran-saran yang bertalian denganmetodologi penelitian, penelitian lanjutan, dan implikasi atau penerapanbasil penelitian dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembang-an bahasa.

3.2.3 Bagian Akhira. Daftar Pustaka

Bagian ini hendaknya berisi daftar semua jenis pustaka, yakni buku,naskah, atau artikel dalam majalah atau buku, yang dijadikan acuan, pe-gangan, atau landasan penelitian dan penyusunan laporan. Pustaka yangtidak relevan dengan penelitian yang dilaksanakan tidak perlu dicantum-kan dalam daftar ini.

Buku, naskah, atau artikel yang kurang relevan, kurang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilakukan tetapi dijadikanbahan bacaan dapat dicantumkan dalam daftar ini apabila dianggap dapatmemberikan informasi tambahan kepada pembaca. Jika demikian, daharpustaka hendaknya dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni (1) daftarpustaka acuan, berisi pustaka yang paling relevan, dan (2) daftar pustakabacaan, berisi pustaka yang kurang relevan.

Laporan penelitian yang tidak menyertakan daftar pustaka biasanyadianggap kurang bermutu dan kurang lengkap.

b. LampiranSebagai pelengkap, laporan hams menyertakan lampiran yang antara

lain memuat data, tabel (yang tidak dimasukkan dalam teks), gambar,bagan, peta, instnimen penelitian, trahskripsi (rekaman dalam kaset),pegangan keija, rancangan penelitian, riwayat hidup peneliti dan Iain-lainyang dianggap perlu.

36

Tidak sedikit kesulitanyang dihadapi baik oleh tim penelititerdahulu maupun oleh yang melanjutkan dalam pelaksanaanpenelitian ini terutama karena terbatasnya kemampuan, waktu danpustaka acuan yang tersedia. Namun, berkat bantuan berbagaipihak, penelitian ini akhimya dapat diselesaikan. Dalam hubunganini, pada tempatnyalah icami menyampaikan ucapan terima kasihdan penghargaan yang tak terhingga kepada Pemimpin Proyekbeserta staf yang telah memberikan pengarahan dan mengusaha-.kan dana, kepada Drs. Abdul DJebar Hapip yang telah memberikan kritik dan saran berharga, dan kepada teman-teman danpihak lain yang secara langsung atau tidak langsung memung-ifink-an terselesaikannya penelitian dengan selamat dan terwu-judnya naskah laporan penelitian. Sekalipun demikian, segalakekeliruan atau kekurangsempumaan laporan penelitian ini sepe-nuhnya menjadi tanggung jawab kami.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat bagi usahamemperlengkap informasi kebahasaan, khususnya tentang bahasaBanjar Hulu.

Banjarmasin, Februari 1977 Ketua Tim Peneliti

*Durdje Durasid, Bahasa Banjar Hulu, 1978.

c. Ucapan Terima KasihBagian ini hendaknya menyatakan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang membantu atau memungkinkan terlaksananya penelitian dan penjnisunan laporan. Bagian ini tidak perlu ditulis apabiladalam "Kata Pengantar" sudah dinyatakan ucapan terima kasih.

13

Page 46: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

CONTOH 3: KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR*

Laporan penelitian yang disajikan dalam naskah iniadalah perwujudan hasil pelaksanaan keija sama antaraProyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan DaerahKalimantan Selatan dengan tim peneliti dari UniversitasLambimg Mangkurat dalam rangka inventarisasi bahasa-bahasa daerah.'

Sejalan dengan pengarahan Pemimpin Proyek yangditetapkan dalam pegangan kerja, laporan penelitian iniberusaha menggambarkan secara garis besar latar belakangsocial budaya dan struktur bahasa Banjar Hulu berdasarkandata dan informasi yang dapat dijangkau.

Semula penelitian tentang bahasa Banjar Huhi dilakukanoleh sebuah tim peneliti yang diketuai oleh H.M. NansiMihamuddin dengan anggota Rustam Effendi, A. RasjidUmar, Saaduddin Badar, dan A. Amberi. Karena hambatan

tertentu, tim peneliti tidak dapat menyelesaikan tugasnyadan bam berhasil merekam bahasa Banjar Hulu daribeberapa informan dan mentranskripsi sebagian hasilrekaman. Penggar^an lebih lanjut, yakni pengumpulan datatambahan, pengolahan, dan penyusunan laporan akhirdilakukan oleh Durdje Durasid dan Djantera Kawi.

12

3.3 Bahasa dan EjaanLaporan hendaknya ditulis dalam bahasa yang lugas, padat, dan

jelas. Lugas berarti langsung menunjukkan persoalan, tidak berbunga-bunga atau tidak bertele-tele. Padat berarti ekonomis dalam menggunakanbahasa, kohesif dalam menggunakan bahasa (kalimat, paragraf, wacana)sehingga koheren makna dan isinya, tidak berbelit-belit. Jelas berartitidak kabur, tidak menimbulkan tafsiran ganda, mudah dipahami pem-baca.

Dalam laporan yang menggunakan bahasa lugas, biasanya tidakdijumpai pemakaian kata ganti orang pertama seperti soya dan kami yangdapat menyiratkan kesubjektifan. Oleh karena itu, pemakaiannya perludihindari.

Ejaan yang digunakan hendaknya ejaan yang resmi, yakni sesuaidengan kaidah mengenai (1) pemakaian humf kapital, (2) penulisan kataasli dan serapan, dan (3) pemakaian tanda baca yang tercantum dalamPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempumakan danPedoman Umum Pembentukan Istilah yang diterbitkan oleh DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

3.4 Catalan dan KutipanDalam penyajian laporan penelitian biasanya diperlukan catatan yang

lazim disebut catatan kaki karena catatan itu dicantumkan di bawah baris

terakhir halaman teks. Catatan ini digunakan (1) untuk menunjang fakta,konsep, dan gagasan, atau untuk memberikan informasi tentang sumberdata, gagasan, dan Iain-lain yang relevan, berdasarkan pustaka acuantertentu dan (2) untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatumasalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisiistilah secara lebih cermat.

Ada berbagai cara penulisan catatan yang biasa digunakan oleh parapeneliti atau penulis laporan penelitian. Cara mana yang terbaik bukanlahmempakan persoalan yang penting. Yang paling penting adalah memilihsalah satu cara dan menerapkan cara itu secara konsisten.

Untuk kepentingan keseragaman cara penulisan catatan, perlu diper-hatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

37

Page 47: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

a. Nama pengarang, tahun penerbitan acuan, dan halaman acuan untukmenunjang fakta, konsep, dan gagasan yang relevan dicannunkan didalam teks, tidak dicantumkan sebagai catatan kaki. Karena itu,singkatan ibid, loc cit, dan op dt hendaknya tidak digunakan. Penye-butan acuan secara lengkap hanya tercantum dalam daftar pustaka.

b. Apabila nama pengarang dinyatakan dalam teks, ikutilah namapengarang dengan tahun terbit dalam kurung.

["... Amran Halim (1976) menyatakan bahwa

Apabila nama pengarang tidak dinyatakan dalam teks, cantumkannama akhir pengarang dan tahun terbit dalam kurung, dan tandakoma di antaranya.

["... beberapa ahli berpendapat (lihat Halim, 1971) bahwa

c. Penunjuk halaman mengikuti tahun terbit, didahului titik dua, tanpamenggunakan singkatan p., pp., atau h. sebelum nomor halaman.

["... telah dicatat (Alisjahbana, 1957:15-20) bahwa ...."]

Dalam kurung dapat pula dicatatkan penjelasan ringkas yangbertalian dengan acuan.

["... telah dibuktikan bahwa pendapat itu benar (tetapiimtuk pendapat lain lihat Brooks, 1964:36)"]

d. Untuk acuan dengan dua pengarang, cantumkan nama akhir keduapengarang; lebih dari dua pengarang, gunakanlah singkatan et al.

["... seperti telah dikemukakan (Wellek dan Warren,1956:84), sosiologi sastra mencakup studi tentang ...."]"... dinyatakan dalam laporan (Isman et al, 1978:43)bahwa dalam komunikasi lisan...."]"... seperti dikemukakan oleh Clara Reeve (Wellek danWarren, 1956:216), dalam hal ini gambaran masyarakatSunda...."]

38

CONTOH 2: HALAMAN PELAKSANA

Pelaksana

Penanggung jawabKema Tim

Sekretaris

Anggota

Konsultan

No.: /SPK/ /2001

b. Kata PengantarBagian ini hendaknya menyatakan (1) gambaran umum mengenai

adanya tugas beserta ketentuan-ketentuan pengarahan yang tercantum dalam pegangan keija dari Pemimpin Proyek, (2) gambaran umum mengenai pelaksanaan tugas serta hasil yang dicapai, (3) ucapan terimakasih kepada semua pihak yang membantu atau memungkinkan terlak-sananya penelitian dan penyusunan laporan, (4) tempat, tanggal, bulan,dan tahun penyusunan laporan, dan (5) penanggung jawab penelitian,ketua pelaksana, atau ketua tim peneliti. Lihat Contoh 3 berilcut.

Ucapan terima kasih tidak dinyatakan dalam "Kata Pengantar"apabila ucapan itu dinyatakan dalam bagian tersendiri.

11

Page 48: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

K E P A\ Ltakan secara lengkap.

Penerima laporan ad^llh^eqiberi tuggs^'^f^^ana, dalam hal iniBagian Proyek Penelitian K^^^^daiBdafiJJ&is^traan, Pusat Bahasa,Departemen Pendidikan Nasional.

Dalam penulisan judul, subjudul, keterangan mengenai pelaksanaandan penerima laporan, hendaknya dihindari pemakaian singkatan.

Lihat contoh halaman judul dan halaman pelaksana berikut ini.

CONTOH 1: HALAMAN JUDUL

KEMAMPUAN MENULIS SISWA SEKOLAH PENDIDIKAN GURU

NEGERI DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR

Laporan Penelitian olehUniversitas Negeri Malang

Untuk

Bagian Proyek Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan

Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan NasionalJakarta, 2001

10

e. Apabila diperlukan lebih dari satu acuan terhadap pengarang dantahun terbit yang sama, gunakanlah huruf a dan b pada akhir tahunterbit sebagai pembeda.

["... seperti telah dikemukakan di muka (Chomsky,1968a) dan kemudian dipertegas kembali pada artikellain (Chomsky, 1968b), maka

f. Untuk penanda jilid acuan, gunakanlah nomor urut angka Arab dantempatkan nomor tersebut pada akhir tahun terbit serta naikkanspasi.

[... "membiarkan anak-anak mempergunakan bahasatanpa bimbingan yang baik di sekolah akan menimbulkankekacauan pemakaian bahasa (Rosidi dalam AmranHalim(Ed.), 1976')."]

g. Acuan lebih dari satu hendaknya dituliskan berturut-turut dalam satukurung dan dipisahkan.dengan menggunakan tanda titik koma.

["... sering kali dikemukakan (Alisjahbana, 1957; Halim,1974; Oka, 1976) bahwa ..."]

h. Catalan kaki yang memberikan penjelasan tambahan hendaknyadicantumkan di bawah halaman tempat nomor catatan dinyatakan,dengan jarak satu spasi, sebagai catatan kaki. Nomor catatan adalahnomor urut dan ditempatkan sesudah tanda baca atau huruf terakhiryang bersangkutan serta dinaikkan spasi.

["... Pengembangan bahasa nasional untuk mencapaitujuan ini paling efeien dan relatif mudah dikontrclsecara efektif apabila dilakukan di sekolah.' ...

'Sikap Sutan Takdir Alisjahbana yang membatasi din pada bahasasekolah sebagai sasaran pembinaan bahasa nasional pada masa lampauadalah sikap yang tepat. ..."1

Atau, apabila dianggap lebih praktis dari segi pengetikan, semua catatantambahan hendaknya dicantumkan secara berurutan pada setiap akhir teksbab dengan nomor urut tanpa dinaikkan A spasi.

39

Page 49: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Dalam penyajian laporan penelitian lazim pula diperlukan loitipanlangsimg dari sumber acuan tertentu. Kutipan ini pun digunakan untukmenunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi ten-tang data, gagasan, dan Iain-lain yang relevan.

Untuk keperluan keseragaman penulisan kutipan langsung, perludiperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.a. Apabila kutipan langsung merupakan frase singkat atau kalimat,

tempatkanlah kutipan itu sebagai bagian kalimat dalam teks di antaratanda petik dua.

["... dalam UUD 1945 disebutkan bahwa bahasa yang"dipelihara oleh rakyatnya dengan baik-baik" dipeliharajuga oleh Negara"; dan ...""... Penjelasan pasal ini berbunyi "Di daerah-daerahyang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara olehrakyatnya dengan baik-baik (misalnya bahasa Jawa,Sunda, Madura, dsb.) bahasa-bahasa itu akan dihormatidan dipelihara juga oleh Negara". Jarak antara penetapanUndang-undang Dasar 1945 dan sekarang...."]

b. Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempat-k^ah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris teral^rkalimat yang mendahuluinya, menjorok 5 ketukan ke dalam teks darimargin kiri, berjarak rapat spasi).

["... Dalam penjelasan umumnya dinyatakan":"Dan hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betulsifat nasional pendidikan di negara kita ialah menjadinya

. bahasa Indonesia bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berfikir dan alat menyatakanbuah pikiran itu, tetapi selain dari semua itu ialah alatyang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatubangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa pengantar disekolah-sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi kompromipada dasar psychologie, dengan demikian, bahwa ̂ tigakelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasapengantar ialah bahasa daerah."

40

Ada berbagai bentuk organisasi laporan yang biasa digunakan jparapeneliti. Namim, bentuk-bentuk organisasi itu pada dasamya sama, yakniterdiri atas dua bagian pokok: bagian awal d^ bagian isi. Bagian awalberisi informasi yang membantu para pembaca untuk lebih mudahmemahami isi laporan. Bagian isi berisi uraian utama tentang proses danhasil penelitian.

Untuk keperluan Bagian Proyek Penelitian Kebahasaan dan Ke-sastraan, bentuk organisasi laporan berikut perlu dipilih dan diterapkan.

Bagian Awala. Judul, pelaksana, penerima laporanb. Kata Pengantarc. Ucapan Terima Kasihd. Daftar Isi

e. Daftar Tabel

f. Abstrak

Bagian Isi Laporana. Bab Pendahuluan

b. Bab Pengolahan Datac. Bab Penutup

Bagian Akhira. Daftar Pustaka

b. Lampiran

3.2.1 Bagian Awala. Judul, Pelaksana, dan Penerima Laporan

Judul penelitian adalah rumusan pokok atau topik penelitian. Judulhams dinyatakan dengan singkat, jelas, dan relevan dengan isi laporansehingga mudah dipahami. Apabila diperlukan subjudul, subjudul hen-daknya juga merupakan rumusan singkat dan jelas. Subjudul yang ber-panjang-panjang dapat mengaburkan makna judul.

Pelaksana penelitian adalah nama lembaga atau orang yang melak-sanakan penelitian. Keterangan mengenai pelaksana ini hendaknya dinya-

Page 50: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

atau ikhtisar pembahasan untuk memudahkan pembaca mengikutidan memahami tahap-tahap kemajuan penyajian isi laporan.

(4) Pada bab penutup hendaknya disajil^ kesimpulan akhir yangdiangkat berdasarkan kesimpulan atau ikhtisar dari setiap babpembahasan secara keselunihan.

Dengan cara demikian, maka semua bab dalam laporan, dari babpendahuluan sampai dengan bab penutup, bertautan (kohesif), danpertautan itu dapat mewujudkan isi laporan yang padu (koheren).

Pertautan (kohesi) antarkata dalam kalimat, antarkalimat dalamparagraf, dan antarparagraf dalam suatu bab hendaknya juga terpeliharaagar kepaduan (koherensi) isi kalimat, isi paragraf, dan isi bab terwujuddan mudah dipahami.

BAGAN KOHESI DAN KOHERENSI ORGANISASI

_ ^LAPORAN PENELITIANI

.})nhnnn.innnn,

nnitu.tiuihnrtrrm

UlUhiiUlfhUnnniil

'tuiimmunMntntmi

^mmninninmiinnm

imimmumumuiw,

Pada akhir bab pendahuluan tentangsistematika penyajian dijelaskanyang akan dibahas, urutan pembahasan, dan alasan untuk urutan itu

Pengantar pada awal setiap babyang mengingatkan pembaca tentangapa yang akan dibahas, cara pembahasan, dan hubungannya denganmasalah penelitian

Kesimpulan atau ikhtisar pada akhirsetispbab

Kesimpulan akhir berdasarkan ikhtisar atau kesimpulan seti^ bab

Lepas dari soal apakah undang-undang itu secara kese-luruhannya masih cocok bagi perkembangan pendidikankita sekarang ini, ..."]

c. Apabila kutipan diambil dari sumber acuan dalam bahasa asing,pakailah kutipan teijemahamiya dalam bahasa Indonesia dan tem-patkanlah kutipan aslinya pada catatan tambahan didnggapperlu).

Bertalian dengan masalah kutipan langstmg, hendaknya dihindarikelaziman penulisan dan pemakaian kutipan langsung, terutama sebagaipenunjang gagasan atau pemberi informasi tentang gagasan, yang terlalubanyak dan berpanjang-panjang dalam suatu laporan penelitian. Apabilakurang terkendali, kelaziman ini dapat menimbulkan kesan bahwa penelitikurang mengolah dan mencema ̂ a yang diacu dan laporan yangdihasilkan hanyalah merupakan serangkaian kutipan.

41

Page 51: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

BAB IV

PERWAJAHAN DAN TERTIB MENULIS

Perwajahan antara lain menyangkut pengaturan tate letak bagian-bagiandan tata ruang bagian-bagian yang hendak ditulis atau dicetak, sertapengaturan pemilihan ukuran hunif dan pengaturan penomor^ bagian-bagian laporan. Tertib menulis menyangkut tata cara menulis bagian-bagian laporan. . j . -. u

Sejalan dengan bentuk organisasi penyajian, perwajahan dan tertibmenulis laporan hendaknya diatur sesuai dengan ketentuan-ketentuan ber-ikut.

4.1 Bag;ian Awala, Judul, Pelaksana, dan Penerima Laporan

Judul dan keterangan penerima laporan dicetak pada kulit luar (lihatlampiran) dan Judul. subjudul, keterangan pelaksana, dan keteranganpenerima laporan dicetak pada halaman judul dengan perbandingan ukuran huruf seperti pada Contoh 1, simetris. Judul juga dicetak pada pung-gung kulit luar. .. .

Keterangan mengenai organisasi dan personalia tim pelaks^penelitian dan nomor surat peijanjian keija atau surat keputusan Pemim-pin Proyek ditik pada halaman pelaksana (halaman setelah halaman judul)bagian tengah seperti pada Contoh 2.

b. Kata Pengantar"Kata Pengantar" ditik pada halaman sebelum halaman Ucapan

Terima Kasih" dengan huruf kapital, dengan letak sim^. Ti^ barispertama alinea masuk ke dalam, lima ketokan dan margin kin, sedang-kan baris-baris lain ditik mulai dari margin kiri. Tempat dan waktu pe-

42

BAB m

PENYAJIAN LAPORAN

Kelengkapan laporan, organisasi laporan, dan penggunaan bah^a, ejaan,serta catatan dan kutipan perlu diperhatikan dalam penyajian isi laporanpenelitian.

3.1 Kelengkapan LaporanSemua hal yang termasuk isi laporan, baik yang menyatakan prosesmaupun hasil penelitian, hams disajikan secara lengkap. Hal-hal lamyang relevan dengan bagian isi laporan seperti alat pengumpulan data(kuesioner, tes, dsb.), tabel, bagan, peta, gambar, dan daflar pustakaacuan hendaknya disertakan dalam laporan.

3.2 Organisasi LaporanLazimnya laporan penelitian terdiri atas beberapa bagian y^ salingberhubungan. Agar isi laporan mudah dipahami, hubungan bagian-bagianlaporan itu hams jelas, logis, dan sistematis sehingga mempakan suatuorganisasi yang baik, yang kohesif dan koheren.

Agar organisasi laporan itu kohesif dan koheren, seperti tampaksecara sederhana pada bagan, perlu dilakukan hal-hal berikut.(1) Pada akhir bab pendahuluan mengenai sistematika penyajian

hendaknya dijelaskan apa yang akan dibahas, umtan pembahasan,Han alasan penggunaan umtan itu untuk memudahkan pembacamengikuti dan memahami rencana pembahasan dalam laporan.

(2) Setiap bab pembahasan hendaknya didahului pengantar yang meng-ingatkan pembaca tentang spa. yang akan dibah^, cara pemba-hasannya, dan hubungannya dengan masalah penelitian.

(3) Pada akhir setiap bab pembahasan hendaknya dist^Jikan kesimpulan

Page 52: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

b) kemampuan deskripsi data memberikan "isyarat" yang membawapembaca kepada tahap berikutnya,

c) kelengkapan, kekonsistenan, dan keeksplisitan analisis data,d) ketepatan dan kekonsistenan pener^an teori dan penggunaan istilah

dalam analisis,e) ketepatan dan kelengkapan kesimpulan tiap satuan dan keselunihan

analisis, dan

f) relevansi kesimpulan dengan analisis dan masalah penelitian.

nyusunan laporan ditik di sebelah kin bawah dan penanggung jawabpenelitian di sebelah kaimn bawah, en^at spasi dari bans terakhir. LihatContoh 3.

c. Ucapan Terima Kasih"Ucapan Terima Kasih" ditik dengan huruf k^ital, dengan letak

simetris. Tiap baris pertama alinea masuk ke dalam, lima ketukan darimargin kiri, sedangkan baris-baris lain ditik mulai dari margin kiri.Penanggung jawab penelitian atau ketua tim peneliti ditik di sebelahkanan bawah, empat spasi dari baris terakhir. Lihat Contoh 4.

d. Dqftar hi"Daftar Isi" ditik dengan huruf laq>ital, dengan letak simetris. Huruf

awal tiap kata judul bab dan subbab ditik dengan huruf kapital, kecualikata depan dan kata penghubung. Judul bab diberi garis bawah dan judulsubbab tidak bergaris bawah. Lihat Contoh 5A dan SB.

e. Dqftar Tabel"Daftar Tabel" ditik dengan huruf kapital, simetris di tengah. Tiap

tabel diberi nomor unit angka Arab, diakhiri dengan tanda titik, disertaijudul tabel. Awal kata tiap judul tabel ditulis dengan huruf k^ital,kecuali kata depan dan kata penghubung. Lihat Contoh 6.

/. Abstrak" Abstrak" ditik dengan huruf kapital, simetris di tengah. Tiap baris

pertama alinea masuk ke dalam lima ketukan dari margin kiri dan baris-baris lain mulai dari margin kiri. Lihat Contoh 7A dan 7B.

4.2 Bagian Isi LaporanBab dan Subbab

Judul bab dan subbab ditik ditik dengan huruf kqiital, tidak bergarisbawah, dan tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun. Awal judulsubbab ditik dengan hiuuf kapital kecuali kata penghubung dan katadepan. Lihat Contoh 8A, 8B, dan 8C.

43

Page 53: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

4.3 Bagian Akhira. Dqftar Pustaka

"Daftar Pustaka" ditik dengan hunif kapital, simetris di tengah.Apabila isi daftar ini dikelompokkan menjadi daftar pustaka acuan dandaftar bacaan, maka susunlah lebih dulu daftar pustaka acuan denganjudul "Acuan", kemudian daftar bacaan dengan judul "Bacaan". Keduadaftar ini hendaknya disusun menurut abjad, tai^a nomor, dengan keten-tuan sebagai berikut.

Urutan penyebutan keterangan tentang buku atau naskah adalah (1)nama pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul penerbitan, (4) tempatpenerbitan, dan (5) nama penerbitan, atau (1) mstansi atau badan penerbitan, (2) tahun penerbitan, (3) Judul penerbitan, dan (4) tempat penerbitan. Tiap keterangan pustaka ini, kecuali nama tempat penerbitan, di-akhiri dengan tanda titik. Pada akhir nama tempat penerbitan diberi tandatitik dua. Judul buku dicetak miring atau bergaris bawah apabila ditulisdengan mesin tik. Judul naskah atau disertasi yang belum diterbitkandiapit oleh tanda petik dua.

Nama pengarang dua atau tiga orang ditulis dengan menggunakankata dan seperti pada contoh. Apabila pengarang lebih dari tiga orang,hanya numn pengarang pertama yang dituliskan dan pada akhir nama itudibubuhkan singkatan et al. Pada akhir nama penyunting atau editordibubuhkan singkatan Ed. dalam kurung. Ketentuan lebih terperincitersirat dalam contoh berikut.

Pengarang satu orang

Abranis, M.H. 1977. The Mirror and The Lamp: Romantic Theory andThe Critical Tradition. Oxford: University Press.

Alisjahbana, S. Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan PertumbuhanBahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Ral^at.

Brooks, Nelson. 1964. Language and Language Learning. New York:Hare

44

2.4 Anggapan Dasar, Hipotesis, dan TeoiiApabila penelitian hendak menyatakan anggapan dasar, pemyataan ituharus ringkas, jelas, danmengandung kebenaranberdasarkanpengamatandanpengalaman peneliti, dan relevan dengan masalah yang dikemukakan.

Apabila penelitian menggunakan hipotesis, maka hipotesis ito harusdirumuskan dengan jelas dalam laporan sehingga langkah-langkah yangditempuh dan arah penelitian yang dituju atau kemungkinan jawababanterhadap masalah penelitian tergambar dengan jelas pula.

Laporan hendaknya memaparkan teori yang dipilih dan alasan pemi-lihan sehubungan dengan sifat dan tujuan penelitian sehingga langkah-langkah dan arah analisis tergambar dengan jelas.

2.5 Penentuan Sumber Data

Sejalan dengan sifat, tujuan, dan ruang lingkup masalah penelitian,laporan hendaknya memaparkan sumber data (populasi, sampel) yang di-tentukan beserta alasan penentuannya sehingga sumber data itu tergambardengan jelas baik dilihat dari segi jumlah maupun mutu.

2.6 Pengumpulan DataLaporan hendaknya mengemukakan metode dan teknik yang digunakandalam penelitian sehingga jelas langkah-langkah pengumpulan data baikdalam hubungannya dengan sifat dan tujuan penelitian maupun dengansifat dan wujud data yang hendak dikumpulkan.

Demikian pula laporan hendaknya mengemukakan jenis alat atauinstrumen yang digunican untuk mengumpulkan data, kriteria yang di-pakai, dan kegunaannya sehingga tergambar tingkat kesahihan (validitas)dan keterandalan (reliabilitas) alat tersebut.

Data yang terkumpul harus pula dikemukakan sehingga tingkatkerepresentatifannya tergambar dengan jelas baik dilihat dari segi jumlahmaupun mutu.

2.7 Pengolahan DataPengolahan data yang terkumpul hendaknya dikemukakan secara panjanglebar dalam laporan penelitian sehingga tergambar dengan jelasa) tahap-tahap pengolahan data yang ditenqnih (deskripsi, analisis, dan

interpretasi).

Page 54: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

dalam bentuk komentar mengenai kekuatan dan kelemahannya.

2.2 Tujuan PenelitianLaporan hendaknya merumuskan tujuan penelitian dengan jelas dan yangrelevan dengan masalah penelitian. Penimusan itu merupal^ pemyataantujuan yangmenyatakan maksud yangrelevan dengan pertanyaan masalahpenelitian. Misalnya:

Penelitian ini bertujuan imtuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasaIndonesia dalam media massa cetak.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan gambaran dan penjelasantentang tingkat keterbacaan bahasa Indonesia dalam media massacetak.

Dalam contoh penimusan pertama atau kedua itu tersirat adanya upaya(mengetahui, menemukan) dan hasil yang diharapkan (gambaran danpenjelasan tentang tingkat keterbacaan bahasa Indonesia dalam mediamassa cetak)

Penimusan tujuan penelitian hendaknya sejalan dengan ketentuanyang dinyatakan dalam pegangan keija dari Pemimpin Proyek danrancangan (desain) penelitian yang telah disetujui bersama.

2.3 Ruang LingkupSejalan dengan tujuan penelitian, hendaknya laporan juga memaparkanpenjabaran ruang lingkup masalah penelitian. Dalam hubungan ini, pen-jabaran hams terperinci, sistematis, menggunakan istilah-istilah dengantepat dan konsisten, dan sejalan dengan garis besar mang lingkup masalah yang telah ditentukan dalam pegangan kerja dari Pemimpin Proyekdan yang telah diuraikan dalam rancangan penelitian yang telah disepa-kati. Berkaitan dengan contoh masalah penelitian pada 2.1, masalah penelitian itu, misalnya, "bemang lingkup atau dibatasi pada tingkat keterbacaan yang berkaitan dengan kata, kalimat, paragraf atau wacana dalamberita utama dan tajuk surat kabar".

Effendi, S. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Edisi Keempat. Jakarta:Pustaka Jaya.

Halim, Amran. 1974. Intonation in Relation to Syntax in BahasaIndonesia. Jakarta: Proyek Pengembangan Bahasa dan SastraIndonesia dan Daerah, Lembaga Bahasa Nasional.

Samsuri. 1978. Analisa Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah.

Jakarta: Penerbit Erlangga.Muhadjir. 1977. "Morfologi Dialek Jakarta: AEksasi dan Reduplikasi."

Disertasi. Universitas Indonesia.

Pengarang dua orang atau lebih

Fokkema, D.W. dan Elmd Kunne-lbsch. 1977. Theories of Literature inthe Twentieth Century. London: C. Hurst & Company.

Stockwell, R.P., Paul Sahachter, dan Barbara H.P. 1973. The MajorSyntactic Structures of English. New Yor: Holt.

Sutawijaya, Alam. et al. 1977. "Struktur Bahasa Sunda Dialek Priangan."Laporan Penelitian. Bandung: Proyek Penelitian Bahasa dan SastraIndonesia dan Daerah—Jawa Barat.

Editor

Cobarmbias, Juan dan Joshua A.Fishman (Ed.). 1983. Progress inLanguage Planning. Berlin: Moutoh Publishers.

Halim, Amran (Ed.). 1976. Politik Bahasa nasional. Jilid 1. JakartaPusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Rubin, Joan dan Bjom H. Jemudd (Ed.). 1971. Can Language bePlanned? Honolulu: The University Press of Hawaii.

Steinberg, Danny D. dan Leon A. Jakobovits (Ed.). 1974. Semantics: anInterdisciplinary Reader in Philosophy, Linguistics, and Psychology.London: Cambridge. University I^ess.

45

Page 55: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Urutan penyebutan keterangan tentang artikel dalam majalah adalah(1) nama pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) judulmajalah, (5) nomor majalah, (6) bulan penerbitan (kalau ada), (7) tahunpenerbitan keberapa (kalau ada), dan (8) halaman. Tiap penyebutan keterangan tentang nama pengarang, tahun penerbitan, dan judul artikeldiakhiri dengan tanda titik. Judul majalah dan nomor majalah dipisahkandengan tanda koma, diikuti nama bulan dan tahun penerbitan keberapadalam kurung, diakhiri titik dua sebelum penyebutan nomor hfllamanJudul artikel diapit oleh tanda petik dua, judul majalah dicetak miringatau bergaris bawah.

Effendi, S. 1996. "Keterangan Tempat dan Waktu dalam BahasaIndonesia." Bahasa dan Sastra, 1 (IX): 1~68.

Fillmore, Charier J. 1968b. "Lexical Entries for Verbs". Foundations ofLanguage, 4:373-393.

Hoed, B.H. 1977. "Kata Mubazir dalam Berita Surat Kabar MarianBerbahasa Indonesia." Bahasa dan Sastra, 2 (HI): 2~12.

Lubis, Mochtar. 1978. "Media Massa, Bahasa Indonesia, danPembangunan Nasional." Kertas Keija pada Kongres BahasaIndonesia in pada tanggal 28 Oktober-3 November 1978 di Jakarta.

Sudjatmoko. 1978. "Bahasa Indonesia dalam Perjuangan Bangsa."Budaya Jay a, 126/127 (Nopember/Desember, XI): 643—675.

Urutan penyebutan keterangan tentang artikel dalam buku atauantologi adalah (1) nama pengarang, (2) tahun penerbitan buku, (3) judulartikel, (4) halaman (kalau dianggap perlu), (5) nama editor, (6) judulbuku, (7) tenq)at penerbitan, dan (8) nama penerbit. Tiap keterangannomor (1), (2), dan (3) diakhiri dengan tanda titik. Halaman ditulis sebelum nama editor, diakhiri dengan tanda koma, diikuti nama judul bukuyang berakhir dengan tanda titik. Pada akhir nama tempat penerbitan di-bubuhkan tanda titik dua, diikuti nama penerbit yang diakhiri dengantanda titik.

Apabila artikel dan buku kumpulan karangan, atau kaiya sastra danantologi kaiya sastra, ditulis oleh pengarang yang sama, maka urutanpenyebutannya adalah nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel

46

BAB n

ISI LAPORAN

Laporan hendaknya mengemukakan dengan jelas masalah yang akanditeiiti, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian,ruang lingkup masalah penelitian, anggapan dasar, hipotesis, dan teoriyang digunakan, penentuan sumber data, pengumpulan data, dan peng-olahan data, yang masing-masing merupal^ bagian isi laporan.

2.1 Latar Belakang dan MasalahLaporan hendaknya merumuskan dengan jelas masalah yang berkaitandengan topik penelitian. Rumusan masalah dapat berbentuk pertanyaan.Pertanyaan masalah menyiratkan ketidaktahuan atau ketidakpahamanmengenai suatu topik, padahal pengetahuan atau pemahaman mengenaitopik itu diperlukan untuk kepentingan praktis atau keilmuan. Misalnya:

Bagaimanakah tingkat keterbacaan bahasa Indonesiadalam media massa cetak?

Topik dalam contoh pertanyaan masalah itu adalah tingkat keterbacaanbahasa Indonesia dalam media massa cetak (dalam bentuk hrase nomina).Jadi, masalah penelitian hendaknya dibedakan dengan topik penelitian.Dalam hubungan ini, ketentuan yang dinyatakan dalam pegangan kerjadari Pemimpin Proyek perlu diindahkan.

Juga laporan hendaknya memerikan dengan jelas kedudukan penelitian yang dilaporkan di antara penelitian lain yang relevan, kemanfaatanpraktis penelitian, kemanfaatan keilmuan yang mungkin diberikan olehpenelitian. Dalam hubungan ini, perlu dikemukakan hasil penelaahanpustaka, termasuk penelaahan hasil penelitian terdahulu, yang relevan

Page 56: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

tidak menimbulkan tafsiran ganda (ambiguitas). Laporan dikatakan dalambahasa yang lugas apabila bahasa yang digiinakannya langsung menun-jukkan persoalan, tidak berbunga-biinga atau berpanjang-panjang.

1.2 Maksud Pedoman

Pedoman ini tidak bermaksud memberikan petimjuk secara terperinci dantuntas tentang apa yang dilaporkan dan bagaimana menuiis laporan de-ngan baik. Pedoman ini hanya akan memberikan beberapa ketentuan secara garis besar tentang isi laporan, penyajian laporan, tertib menuiis danperwajahan, dan tentang pemeriksaan naskah laporan sebelum diper-banyak.

1.3 Penggimaan PedomanPedoman Penyusunan Laporan Penelitian ini mempunyai hubungan fting-sional dengan Pedoman Penilaian Laporan Penelitian yang diterbitkanoleh Pusat Bahasa. Dalam Pedoman Penilaian Laporan antara lain dike-mukakan hal-hal yang perlu dinilai, yaitu yang bertalian dengan pemerianlatar belakang dan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah,anggapan dasar, hipotesis, dan teori yang digunakan, metodologi penelitian (penentuan populasi dan sampel, sumber data, pengumpulan data,pengolahan data), penyajian laporan, tertib menuiis dan perwajahan laporan. Hal-hal yang dinilai itu tentulah harus disajikan dalam laporan penelitian. Kareim itu, dalam memanfaatkan Pedoman Penyusunan Laporanperlu dimanfaatkan Pedoman Penilaian Laporan.

atau judul karya sastra, judul buku atau antologi, nama tempat pener-bitan, dan nama penerbit. Di antara judul artikel atau judul k^a sastradan judul buku atau antologi ditulis kata dalam seperti contoh.Ketentuan lebih terperinci tersirat pada contoh berikut.

Budiman, Arief dan Goenawan Mohamad. 1978. "Tentang Kritik Sastra:SebuahPendirian." Dalam Lukman Ali (Ed.), TentangKritik'Sastra:Sebuah Diskusi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa.

Chomsky, Noam. 1971. "Deep Structure, Surface Structure, andSemantic Interpretation." H. 182-214 dalam Danny D.Steinbergdan Leon A Jacobovits (Ed.), Semantics: An InterdisciplinaryReader in Philosophy, Linguistics, and Psychology. London:Cambridge University Press.

Fillmore, Charier J. 1968. "The Case for Case." H. 1-88 dalam EmmonBach dan Robert T. Harms (Ed.), Universals in Linguistic Theory.New York: Holts, Rinehart and Winston, Inc.

Halim, Amran. 1976. "Fungsi Politik Bahasa Nasional." H. 15-25dalam Amran Halim (Ed.), Politik Bahasa Nasional. Jilid 1.Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ismail, Taufiq. 2000. "Kembalikan Indonesia Padaku" dalam (Malu)Jadi Orang Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta: Yayasan Indonesia.

Rosidi, Ajip. 2001. "Demokratisasi dan Politik Bahasa di Indonesia"dalam Bahasa Indonesia Bahasa Kita. Jakarta: Pustaka Jaya.

b. Lampiran"Lampiran" ditik dengan huruf kapital pada halaman lampiran

bagian tengah. Isi lampiran diletakkan setelah halaman lampiran, diberijudul dan nomor unit angka Arab apabila isi lampiran lebih dari satubuah. Judul Lampiran ditulis dengan huruf kapital.

4.4 Penomoran

Penghitungan halaman dimulai dari halaman judul. Penomoran hfliamansebelum halaman bab hendaknya menggunakan angka Romawi kecil. Penomoran halaman bab menggunakan angka Arab. Letak nomor halaman

47

Page 57: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

sebelum halaman bab di sebelah kanan bawah, sedang nomor halamanbab di sebelah kanan atas. Halaman lampiran bemomor.

Penomoran bab dan subbab hendaknya mengikuti pola berikut (lihatcontoh Daftar Isi).

2. Bab n2.1 2.12.1.1 atau 2.1.12.1.1.1 2.1.1.1

Penomoran bab menggunakan angka Arab atau angka Romawi,sedangkan penomoran subbab menggunakan angka Arab. Untuk me-nyatakan subbab yang lebih bawah lagi (lebih dari empat angka), hendaknya digunakan huruf kecil dari abjad Latin.

Hendaknya dihindari penomoran. bagian-bagian bab atau subbabyang tidak perlu, seperti alinea, paragraf, atau perincian. Yang diberinomor hanyalah judul bab dan judul subbab.

4.5 Foimat

Naskah laporan berukuran 21 x 28 cm, dengan ketentuan: 4 cm marginkiri, lV^-2 cm margin kanan, 3 cm margin atas, dan 3 cm marginbawah. Margin kanan tidak perlu selalu rata. Lihat format berikut.

Catatan: untuk isi digunakan kertas duplikator, untuk kulit luardigunakan kertas tebal tidak mengkilat.

48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Hakikat LaporanPelaksanaan penelitian tentang suatu masalah baru dikatakan selesai apa-bila pelaksanaan penelitian itu telah mencapai hasil yang disajikan dalamsuatu laporan tertulis dalam bentuk tertentu.

Pada hakikatnya laporan adalah penyampaian informasi yang bersifatfaktual tentang sesuatu (seperti peristiwa, proses, mekanisme, organisasi,sistem, orang, atau ide) dari suatu pihak (satu orang, satu tim, atau satubadan) kepada pihak lain (satu orang, satu tim, atau satu badan). Dengankata lain, laporan menyangkut tiga hal, yaim apa yang dilaporkan, siapayang melaporkan, dan siapa yang menerima laporan itu.

Penyampaian informasi berarti juga penciptaan komunikasi antarapihak yang melaporkan dan pihak yang menerima laporan. Terciptanyakomunikasi itu penting karena apabila tidak teijadi, informasi itu tidaksampai kepada yang menerima laporan. Oleh karena itu, pelapor hendaknya senantiasa memperhitungkan pihak yang menerima laporan, senan-tiasa mengusahakan agar penerima laporan sebagai pembaca tidak perlumemeras tenaga untuk mencari atau menduga maksud sesunggidmyalaporan tersebut. Laporan hendaknya bersifat komunikatif, dapat dipa-hami.

Agar menjadi komunikatif, laporan hendaknya disusun secara logis,sistematis, dan dalam bahasa yang jelas dan lugas. Laporan dikatakanlogis apabila segala keterangan yang disajikannya dapat diusut alasan-alasannya atau dasar-dasamya yang masuk akal. Laporan dikatakan sistematis apabila segala keterangan yang dikemukakannya disusun dalamurutan yang men^erlihatkan pertalian yang saling memmjang. Laporandikatakan dalam bahasa yang jelas apabila bahasa yang digunakannya

Page 58: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

4.4 Penomoran 47

4.5 Format 48

Bab V Pemeriksaan 50

5.1 Isi Laporan 505.2 Penyajian Laporan 525.3 Perwajahan dan Tertib Menulis 53

Daftar Pustaka 54

Lampiran 55

FORMAT LAPORAN

margin atas 3 cm

margin bawah 3 cm

vin 49

Page 59: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

BAB V

PEMERIKSAAN

Sebelum naskah pertama laporan penelitian diperbanyak sesuai denganketentuan yang ditetapkan oleh Pemimpin Proyek, perlu dilakukan peme-riksaan lebih dahuiu isi laporan yang telah dituliskan, cara penyajian, dantertib menulis serta perwajahannya untuk memperoleh naskah akhir laporan yang lebih teliti, cermat, dan rapi. Untuk mencapai maksud ini,seperangkat pertanyaan berikut dapat dimanfaatkan.

5.1 Isi Laporana. Dalam mengemukakan latar belakang dan masalah, apakah

1) telah dirumuskan masalah penelitian sesuai dengan yang ditetapkan dalam pegangan kerja?

2) telah diperlihatkan kemanfaatan praktis penelitian?3) telah diperlihatkan hasil telaah pustaka yang relevan dengan

penelitian sehingga jelas kedudukan penelitian di antara penelitianlain yang sejenis dan jelas pula kemanfaatan keilmuannya?

b. Dalam mengemukakan tujuan penelitian, apakah1) telah dinyatakan usaha atau upaya pokok yang hendak dilakukan?2) telah digambarkan garis besar hasil yang hendak dicapai?3) telah diikuti ketentuan dalam pegangan kerja yang ditetapkan dan

rancangan penelitian yang disepakati?

c. Dalam mengemukakan ruang lingkup masalah, apakah1) telah dijabarkan garis besar ruang lingkup masalah dalam pegang

an keija yang ditetapkan?2) telah disesuaikan penjabaran itu dengan yang tercantum dalam

rancangan penelitian yang disq>akati?3) telah dilakukan penjabaran secara terperinci dan sistematis?

50

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iiiUcapan Terima Kasih ivDaftar Isi v

Bab I Pendahuluan 11.1 Hakikat Laporan 11.2 Maksud Pedoman 21.3 Penggunaan Pedoman 2

Bab II Isi Laporan 32.1 Latar Belakang dan Masalah 32.2 Tujuan Penelitian 42.3 Ruang Lingkup 42.4. Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Teori 52.5 Penentuan Sumber Data 52.6 Pengumpulan Data 52.7 Pengolahan Data 5

Bab m Penyajian Laporan 73.1 Kelengkapan Laporan 73.2 Organisasi Laporan 73.3 Bahasa dan Ejaan 373.4 Catalan dan Kutipan 37

Bab rV Perwajahan dan Tertib Menulis 424.1 Bagian Awal 424.2 Bagian Isi Laporan 434.3 Bagian Akhir 44

VII

Page 60: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang tidakmungkin disebutkan satu persatu di sini, yang memungkinkan lahimyabuku Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian ini. Akan tetapi, secarakhusus saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Dr.Dendy Sugono, Kepala Pusat Bahasa dan Dra. Yeyen Maryani, M.Hum.Pemimpin Proyek tahun 2001 atas kepercayaannya kepada saya untukmenyusun naskah buku Pedoman ini sebagai salah satu sarana pe-ningkatan mutu penyusunan laporan penelitian bahasa dan sastra, danDrs. Sutiman, M.Hum., Pemimpin Proyek tahun 2002, beserta staf yangmemungkinkan penerbitannya. Juga saya ucapkan terima kasih kepadaSdr. Budiyono yang mengetik naskah buku ini dengan komputer.

S. Effendi

VI

4) telah digunakan istilah-istilah secara tepat dan konsisten?

d. Dalam mengemukakan angg^an dasar, hipotesis, dan teori, £q}akah1) telah dikemukakan angg^an dasar yang sesuai dengan masalah

penelitian?telah dikemukakan hipotesis yang dapat mengisyaratkan langkah-langkah dan arah penelitian yang perlu ditempuh, atau telahdikemukakan hipotesis yang dapat mengisyaratkan kemungkinanjawaban terhad^ masalah penelitian?telah dikemukakan teori yang dapat mengisyaratkan langkah-langkah dan arah analisis?telah dikemukakan alasan pemilihan teori?telah dipertimbangkan kesejalanannya dengan tujuan penelitian?

2)

3)

4)5)

e. Dalam mengemukakan penentuan sumber data, apakah1) telah dipaparkan kriteria penentuan jumlah sumber data?2) telah dipaparkan kriteria penentuan mutu sumber data?3) telah dipertimbangkan kesesuaiannya dengan sifat, tujuan, dan

ruang lingkup masalah penelitian?

f. Dalam mengemukakan pengun[q)ulan data, apakah1) telah dijelaskan metode dan tekniknya?2) telah dijelaskan jenis dan kriteria penyusunan alat pengun^ulan

data sehingga tergambar kegunaan, kesahihan, dan keterandalanalat tersebut?

3) telah tergambar kerepresentatifan data yang terkun[q)ul baik darisegi jumlah maupun mutu?

g. Dalam mengemukakan pengolahan data, apakah1) telah tergambar keseluruhan tahap pengolahan data (deskripsi,

analisis, interpret)?2) telah tergambarkan kemampuan deskripsi memberikan Msyarat*

yang membawa pembaca kepada tah^ berikutnya?3) telah tergambarkan kelengkapan, dan kekonsistenan analisis data?4) telah dieksplisitkan tiap satuan analisis data?

51

Page 61: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

5) telah tergambarkan ketepatan dan kekonsistenan penerapan teori?6) telah digimakan secara tepat dan konsisten istilah-istilah dalam

analisis?

7) telah tergambarkan ketepatan dan kelengkapan kesimpulansatuan dan keseiunihan analisis?

8) telah tergambarkan relevansi kesimpulan dengan analisis danmasalah penelitian?

h. Dalam mengemukakan hambatan dan saran, apakah1) telah diuraikan hambatan yang diperoleh atau dialami sehubungan

dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen penelitian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, danpenulisan laporan penelitian?

2) telah diurail^ hambatan yang diperoleh atau dialami sehubungandengan pelaksanan administrasi dan keuangan?

3) telah diuraikan saran-saran yang berhubungan dengan metodologi,penelitian lanjutan, implikasi dan penerapan hasil penelitian, dansaran lain yang relevan dengan hambatan dan yang dianggapperlu?

5.2 Penyajian Laporana. Sehubungan dengan kelengkapan penyajian, s^akah laporan

1) telah menguraikan keseiunihan tahap proses penelitian?2) telah menguraikan hasil penelitian?3) telah melampirkan segala sesuatu yang ditentukw dalam pegangan

keija dan yang dianggap perlu?

b. Sehubungan dengan organisasi penyajian, apakah laporan1) telah mengikuti bentuk organisasi yang telah ditetapkan?2) telah mengikuti petunjuk-petunjuk penyusunan tiap bagian laporan

(judul, pelaksana, penerima laporan, kata pengantar, daftv isi,daftar t^l, abstrak, bab-bab, daftar pustaka, dan lanqiiran)?

52

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT BAHASA

Pembinaan dan pengembangan bahasa perlu terus dilakukan secaraberkelanjutan mengingat bahasa terus berkembang sejalan denganperkembangan masyarakat pendukungnya. Pembinaan itu ditujukan padaupaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berbahasaIndonesia. Adapun pengembangan ditujukan pada upaya peningkatanmutu daya ungkap b^asa Indonesia untuk memantapk^ fimgsinya, baiksebagai sarana pikir, ekspresi maupun sebagai sarana komunikasi, dalamberbagai keperluan masyarakat pendukungnya.

Luasnya wilayah penelitian dan ketersebaran tenaga peneliti diberbagai wilayah di Indonesia memerlukan adanya kesamaan persepsitentang penilaian laporan hasil penelitian. Untuk mendapatkan laporanhasil penelitian yang memadai, Pusat Bahasa melalui Bagian ProyekPenelitian Kebahasaan dan Kesastraan menyusun pedoman yang dapatdijadikan sebagai acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian.

Penerbitan pedoman ini dapat terlaksana atas kerja sama yangbaik antara penyusun dan pengelola Proyek. Untuk itu, kepada penyusunbuku Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian ini. Dr. S. Effendi, sayamenyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Demikian juga,kepada Drs. Sutiman, M.Hum., beserta staf, saya mengucapkan terimakasih atas penerbitan pedoman ini.

Al^imya, saya berharap penerbitan buku ini dapat memberimanfaat bagi penilai dalam upaya peningkatan mutu hasil penelitianbahasa di Indonesia.

Jakarta, November 2002 Deadly Sugono

V

Page 62: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

PERPUSTAKAAN KEPAl A PliSAT BAHASA

Kiasifikasi

-p^

eFF—^—

1 1

liil.

e>7sr^

ISBN 979 685 280 2

Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan NasionalJalan Daksinapati Barat IVRawamangun, Jakarta 13220

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Isi buku ini, baik sebagian maupun selunilmya, dilarang diperbanyakdalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali

dalam hai pengutipan untuk keperluan artikelatau karangan ilmiah.

Katalog dalam Terbitan (KDT)

499.210 72

EPF EFFENDl. S

P Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian.— Jakarta: PusatBahasa, 2002.

ISBN 979 685 280 2

1. BAHASA INDONESIA-KAJIAN DAN PENELITIAN2. PENULISAN LAPORAN

3. BUKU PANDUAN

c. Sehubungan dengan bahasa dan ejaan, apakah laporan1) telah menggimakan bahasa yang lugas, padat, dan jelas?2) telah menerapkan ejaan resmi sebaik-baiknya?

d. Sehubungan dengan penulisan catatan dan kutipan, apakah laporan1) telah mengikuti cara penulisan catatan sumber pustaka acuan

dalam teks sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan?2) telah mengikuti cara penulisan catatan kaki atau catatan tambahan

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan?3) telah mengikuti cara penulisan kutipan sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan?

5.3 Perwajahan dan Tertib Menulisa. Apakah tata letak dan tata ruang bagian-bagian laporan (judul,

pelaksana, penerima laporan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,abstrak, bab-bab dan subbab, daftar pustaka, dan lampiran) telahmengikuti ketentuan yang ditetapkan?Apakah cara penulisan pustaka acuan telah mengikuti ketentuan yangditetapkan?Apakah penomoran halaman, bab, dan subbab telah mengikuti tataletak dan pola yang ditetapkan?

d. Apakah format laporan telah mengikuti ketentuan yang ditetapkan?

b.

c.

53

Page 63: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

DAFTAR PUSTAKA

Allen, George R. 1976. A Graduate Students' Guide to Theses andDissertation: A Practical Manual for Writing and Research. SanFransisco-Washington-London: Jossey-Bass Publishers.

Booth, Wayne C., Gregory G. Colomb, dan Joseph M. Williams. 1995.The Craft of Research. Chicago & London: The University of ChicagoPress.

Hackett, Laura, dan Williamson Richard. 1966. Design for aComposition. New York/Chicago/Burlingame: Harcourt, Brace &World, Inc.

Lesikar, Raymond V. 1973. Report Writing for Business. Fourth Edition.Homewood, Ilinois: Richard D. Irwin, Inc.

Thibault, Edward A. dan Edward M. Sibley. 1971. Social ScienceResearch Manual. Illinois; Stipes Publishing Co.

54

%

PEDOMAN

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

S. Effendi

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JAKARTA

2002

Page 64: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Lampiran

CONTOH KULITLUAR

KEMAMPUAN MENULIS SISWA SEKOLAH PENDEDIKAN GURU

NEGERl DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN JAWA UMUk

Proyek Penelitian Kebahasaan dan KesastraanPusat Bahasa

Departemen Pendidikan NasionalJakarta, 2001

55

Page 65: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

PEDOMAN

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Page 66: p · dengan pelaksanaan penyusunan rancangan dan instrumen pene litian, pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, dan penulisan laporan penelitian? ... anggapan dasar, hipotesis,

Pl 808:

Ef J