Top Banner
M ASYARAKAT resah. Akhir-akhir ini aksi perampokan semakin marak terjadi di berbagai daerah. Tak hanya uang serta harta benda yang bisa raib, nyawa pun bisa melayang dengan mudah akibat kekejian pelaku perampokan yang belakangan ini kerap dilengkapi senjata api. Kewaspadaan pun ditingkatkan, keamanan beberapa kawasan bisnis seperti bank, mal, toko emas, minimarket, dan pasar semakin diperketat. Seperti yang terlihat di Pasar Cikini Ampiun yang terletak persis di depan Stasiun Cikini, Jl Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat. Saat ini pasar tersebut memang tengah mengalami renovasi, tapi banyak pemilik toko emas di lokasi yang terkenal sejak tahun 1980-an ini yang masih membuka toko mereka. Baik di tempat penampungan sementara, ataupun di Gedung Menteng Prada yang letaknya hanya beberapa meter dari pasar. Suki, salah seorang pedagang yang sudah berjualan emas sejak 10 tahun lalu, mengaku turut merasakan suasana tak mengenakkan sejak terjadinya kasus-kasus perampokan. Ia merasakan dampaknya terhadap penjualan emas yang beberapa minggu terakhir lebih lesu jika dibandingkan dengan biasanya. Di luar itu, Suki sebenarnya sudah merasa lega dengan peningkatan penjagaan keamanan. Oleh karena itu, ia tidak lantas trauma dengan perampokan di Pasar Tebet yang terjadi sebelumnya. Ia percaya penjagaan keamanan di tempat ia berjualan cukup ketat. Saat itu, di dekat Suki memang terlihat beberapa satpam yang berjaga di depan gedung dan berpatroli keliling. Hal yang sama juga terlihat dari pedagang emas di Gedung Permata Cikini di sebelah Pasar Cikini. Pedagang yang sudah menjual emas di sana sejak 1982-an terlihat berjualan dengan tenang. Setiap harinya ada lima hingga enam satpam atau petugas keamanan berpakaian safari yang berjaga. “Ada juga petugas Koramil, Babinsa hingga intel yang membantu kami di sini,” tukas Yatno, salah seorang petugas keamanan. Ia menambahkan, selain petugas keamanan dan bantuan petugas patroli, penjagaan keamanan kawasan itu dibantu para pedagang di depan gedung, tukang parkir, dan pemuda setempat. Ia menyebutnya ‘pengamanan terpadu’. Mungkin hal itu yang membuat perampok enggan menyambangi. Sejak pertama kali dibuka, belum pernah ada kasus perampokan yang terjadi di lokasi tersebut. “Tapi bisa jadi juga disebabkan karena jalan di depan selalu macet jadi akan menyulitkan perampok untuk kabur,” kata Suki sambil tertawa. Umumnya pedagang percaya dengan keamanan setempat yang menjamin kelancaran transaksi bisnis di tempat ini. Meskipun demikian, kekhawatiran akan adanya perampokan masih tetap tersisa. Pengunjung memang terlihat ramai berdatangan, tapi jumlah penjualan emas di Cikini tidak mengalami kenaikan yang signikan, malah cenderung turun. “Saat ini masih sepi, jumlah penjualannya pun menurun,” ujar pemilik Toko Emas Suki ini. Menurunnya tingkat penjualan tak serta-merta membuat para pedagang patah arang. Para pedagang emas ini masih setia menjual logam-logam mulia. Mereka terus berharap keamanan terjamin sehingga harga emas semakin hari semakin baik dan pembeli terus berdatangan. (*/J-3) Otak Perampokan Ditembak Mati Kasus Blok Ramba Direkayasa Fidel Ali Permana Tujuh senjata api yang digunakan komplotan perampok toko emas di Tebet berhasil disita. D ALANG perampok- an tiga toko emas di Pasar Bukit Duri, Tebet, Jakarta Sela- tan, ditembak mati. Pelaku tewas dalam baku tembak di Ambarawa, Jawa Tengah, ke- marin subuh. Tersangka yang sudah ter- kepung tetap saja melakukan perlawanan dengan senjata api jenis FN meski sudah diperin- tahkan agar menyerah. “Ter- sangka Kr merupakan tokoh utama perampokan toko emas Pasar Bukit Duri bersama de- ngan RJ dan Afr. Dia ditembak mati karena melawan,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rai Amar, kemarin. RJ dan Afr sudah terlebih dahulu ditangkap pekan lalu. Meski bersenjata, mereka tidak melakukan perlawanan se- hingga dapat ditangkap hidup oleh petugas gabungan Polda Metro Jaya. Dengan demikian, total ter- sangka yang telah diamankan sebanyak 11 orang, satu di antaranya tewas. Dari 10 orang yang kini mendekam di sel Polda Metro Jaya, enam meru- pakan penadah. Kini tinggal lima orang lagi dalam penge- jaran. Tujuh senjata api yang di- gunakan komplotan Kr untuk merampok toko emas di Tebet berhasil disita. Perinciannya, 4 senjata organik militer, 2 sen- jata organik kepolisian, dan 1 senjata ilegal. Komplotan Kr beraksi di Pasar Bukit Duri, Jumat (6/8), saat sebagian pedagang sedang menunaikan salat. Mereka da- tang menggunakan lima sepeda motor, memakai helm dengan senjata di tangan. Sekitar 9,5 kg emas diangkut dari tiga toko dengan perincian Toko Emas Ajung 4 kg, Toko Indah Mas 3,5 kg, dan Toko Keris Mas 1 kg. Emas yang berhasil disita sebagai barang bukti tinggal 1,454 kg. Dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya, para tersangka juga mengaku sebagai pelaku perampokan Toko Emas Kings di Cibitung, Bekasi, pada 20 Januari 2010. “Otaknya sama yaitu RJ,” ucap Boy. Pada perampokan di Toko Kings, polisi menyita 2 sen- jata api organik jenis Colt, 1 senjata api rakitan, peluru, uang tunai Rp54 juta, 5 kalung emas, dan 1 unit mobil Suzuki Futura. Kerugian yang diderita Toko Emas Kings waktu itu adalah perhiasan emas seberat 7 kg berikut uang tunai Rp20 juta. Senjata api Terkait dengan beredarnya senjata api dalam setiap aksi kejahatan, Kapolda Irjen Timur Pradopo menegaskan jajaran- nya sedang menelusuri. “Kami masih memeriksa tersangka terkait kepemilikan senjata api para pelaku,” katanya dalam acara Penutupan Pelatihan Perubahan Mind Set Jajaran Polres Jakarta Selatan di Hotel Grand Kemang. Mantan Kapolda Jawa Barat itu menegaskan semua senjata api yang beredar di masyarakat sipil saat ini ilegal. “Izinnya tidak lagi diperpanjang,” tu- turnya. Menambahkan penjelasan Kapolda, Boy menyatakan izin kepemilikan senjata api bagi warga sipil telah dicabut pada 2005. Itu artinya setiap masyarakat dengan latar belakang peker- jaan apa pun, termasuk eks TNI/Polri, dilarang keras me- miliki senjata api. Masyarakat sipil yang me- nyimpan senjata api akan dipi- dana. Polisi tak segan-segan menjerat dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951. “Ancaman hukumannya 12 tahun pen- jara.” Menurutnya, yang diper- bolehkan menyimpan senjata hanyalah aparat keamanan na- sional aktif serta olahragawan dari Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indo- nesia (PB Perbakin). Terhadap pemilik senjata imitasi berpeluru karet juga diwajibkan memiliki izin. “Ke- giatan yang dilakukan dalam air soft gun juga harus memiliki izin kepolisian,” tandasnya. (J-1) [email protected] PIHAK terdakwa Aditya Wisnu- wardana dan Fransiscus Dewa- na Darmapuspita melaporkan jaksa penuntut umum Nova Elida Saragih ke Satuan Tugas Pemberantasan Maa Hukum (Satgas Maa Hukum). “Kami menilai terdapat re- kayasa kasus perdata menjadi kasus korupsi dan penggelapan uang. Karena itu kami lapor- kan jaksa perkara ini ke Satgas Maa Hukum demi kepastian hukum,” ujar kuasa hukum Aditya dan Fransiscus, Juniver Girsang, dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin. Kedua terdakwa kasus duga- an korupsi Blok Ramba, Aditya dan Fransiscus, merupakan putra Edward Soeryadjaja. Kedua cucu pendiri PT Astra International almarhum Wil- liam Soeryadjaya itu dituntut 11 tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kedua terdakwa dinyatakan telah merugikan keuangan negara sebanyak US$9,6 juta. Juniver menegaskan, terda- pat rekayasa yang menyatakan kedua terdakwa telah merugi- kan negara. “Tidak ada pernyataan baik dari Badan Pemeriksa Ke- uangan atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan bahwa negara dirugikan. Ini jelas-jelas rekayasa,” tegas- nya. Dalam perkara tersebut, Elida Saragih menyatakan Aditya dan Fransiscus selaku direksi Elnusa Tristar Ramba Limited (ETRL) telah mengam- bil alih saham Tristar Global Holding Corporation (TGHC) dan secara paksa mengambil dana operasional ETRL di BNI Cabang Musi, Palembang, se- banyak US$10 juta. Perbuatan terdakwa merugikan negara US$9,6 juta. Edward Soeryadjaya juga membantah kedua putranya merugikan negara. Berdasar- kan laporan keuangan Elnusa, jelasnya, anak perusahaan Pertamina itu justru meraih keuntungan pada 2008 dan 2009 sebesar Rp6,8 miliar atas investasinya di ETRL. Padahal ETRL tidak menyetor modal. “Pernyataan bahwa tidak ada kerugian yang diderita Elnusa selama berpatungan dengan PTGI dan THGC dikatakan sendiri oleh mantan Direktur Utama Elnusa Eteng A Salam pada kesaksiannya di Penga- dilan Negeri Jakpus pada 3 Juli 2010,” paparnya. (AT/J-1) LEDAKAN BIOGAS: Seorang polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di salah satu dari delapan titik ledakan gas di area SPBU 31.103.03, Cikini, Jakarta Pusat, Ledakan diduga akibat biogas dari sampah yang terperangkap di dalam gorong-gorong saluran air yang tersumbat. MI/PANCA SYURKANI TOKO EMAS: Warga melakukan transaksi di tempat penjualan emas Pasar Cikini, Jakarta Pusat, kemarin. MI/RAMDANI Perketat Keamanan, Kurangi Keresahan 6 | Megapolitan RABU, 25 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Izin kepemilikan senjata api bagi warga sipil telah dicabut pada 2005.” Boy Rafli Amar Kabid Humas PMJ
1

Otak Perampokan Ditembak Mati - ftp.unpad.ac.id · M ASYARAKAT resah. Akhir-akhir ini aksi perampokan semakin marak terjadi di berbagai daerah. Tak hanya uang serta harta benda yang

Jul 15, 2019

Download

Documents

trinhduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Otak Perampokan Ditembak Mati - ftp.unpad.ac.id · M ASYARAKAT resah. Akhir-akhir ini aksi perampokan semakin marak terjadi di berbagai daerah. Tak hanya uang serta harta benda yang

MASYARAKAT resah. Akhir-akhir ini aksi perampokan

semakin marak terjadi di berbagai daerah. Tak hanya uang serta harta benda yang bisa raib, nyawa pun bisa melayang dengan mudah akibat kekejian pelaku perampokan yang belakangan ini kerap dilengkapi senjata api.

Kewaspadaan pun ditingkatkan, keamanan beberapa kawasan bisnis seperti bank, mal, toko emas, minimarket, dan pasar semakin diperketat. Seperti yang terlihat di Pasar Cikini Ampiun yang terletak persis di depan Stasiun Cikini, Jl Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat ini pasar tersebut memang tengah mengalami renovasi, tapi banyak pemilik toko emas di lokasi yang terkenal sejak tahun 1980-an ini yang masih membuka toko mereka. Baik di tempat penampungan sementara, ataupun di Gedung Menteng Prada yang letaknya hanya beberapa meter dari pasar.

Suki, salah seorang pedagang yang sudah berjualan emas sejak 10 tahun lalu, mengaku turut merasakan suasana tak mengenakkan sejak terjadinya kasus-kasus perampokan. Ia merasakan dampaknya terhadap penjualan emas yang beberapa minggu terakhir lebih lesu jika dibandingkan dengan biasanya.

Di luar itu, Suki sebenarnya

sudah merasa lega dengan peningkatan penjagaan keamanan. Oleh karena itu, ia tidak lantas trauma dengan perampokan di Pasar Tebet yang terjadi sebelumnya. Ia percaya penjagaan keamanan di tempat ia berjualan cukup ketat. Saat itu, di dekat Suki memang terlihat beberapa satpam yang berjaga di depan gedung dan berpatroli keliling.

Hal yang sama juga terlihat dari pedagang emas di Gedung Permata Cikini di

sebelah Pasar Cikini. Pedagang yang sudah menjual emas di sana sejak 1982-an terlihat berjualan dengan tenang.

Setiap harinya ada lima hingga enam satpam atau petugas keamanan berpakaian safari yang berjaga. “Ada juga petugas Koramil, Babinsa hingga intel yang membantu kami di sini,” tukas Yatno, salah seorang petugas keamanan.

Ia menambahkan, selain petugas keamanan dan

bantuan petugas patroli, penjagaan keamanan kawasan itu dibantu para pedagang di depan gedung, tukang parkir, dan pemuda setempat. Ia menyebutnya ‘pengamanan terpadu’.

Mungkin hal itu yang membuat perampok enggan menyambangi. Sejak pertama kali dibuka, belum pernah ada kasus perampokan yang terjadi di lokasi tersebut. “Tapi bisa jadi juga disebabkan karena jalan di depan selalu macet jadi akan menyulitkan perampok untuk kabur,” kata Suki sambil tertawa.

Umumnya pedagang percaya dengan keamanan setempat yang menjamin kelancaran transaksi bisnis di tempat ini. Meskipun demikian, kekhawatiran akan adanya perampokan masih tetap tersisa. Pengunjung memang terlihat ramai berdatangan, tapi jumlah penjualan emas di Cikini tidak mengalami kenaikan yang signifi kan, malah cenderung turun. “Saat ini masih sepi, jumlah penjualannya pun menurun,” ujar pemilik Toko Emas Suki ini.

Menurunnya tingkat penjualan tak serta-merta membuat para pedagang patah arang. Para pedagang emas ini masih setia menjual logam-logam mulia. Mereka terus berharap keamanan terjamin sehingga harga emas semakin hari semakin baik dan pembeli terus berdatangan. (*/J-3)

Otak Perampokan Ditembak Mati

Kasus Blok Ramba Direkayasa

Fidel Ali Permana

Tujuh senjata api yang digunakan komplotan perampok toko emas di Tebet berhasil disita.

DALANG perampok-an tiga toko emas di Pasar Bukit Duri, Tebet, Jakarta Sela-

tan, ditembak mati. Pelaku tewas dalam baku tembak di Ambarawa, Jawa Tengah, ke-marin subuh.

Tersangka yang sudah ter-kepung tetap saja melakukan perlawanan dengan senjata api jenis FN meski sudah diperin-tahkan agar menyerah. “Ter-sangka Kr merupakan tokoh utama perampokan toko emas Pasar Bukit Duri bersama de-ngan RJ dan Afr. Dia ditembak mati karena melawan,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafl i Amar, ke marin.

RJ dan Afr sudah terlebih dahulu ditangkap pekan lalu. Meski bersenjata, mereka tidak melakukan perlawanan se-hingga dapat ditangkap hidup oleh petugas gabungan Polda Metro Jaya.

Dengan demikian, total ter-sangka yang telah diamankan sebanyak 11 orang, satu di antaranya tewas. Dari 10 orang yang kini mendekam di sel Polda Metro Jaya, enam meru-pakan penadah. Kini tinggal lima orang lagi dalam penge-jaran.

Tujuh senjata api yang di-gunakan komplotan Kr untuk

merampok toko emas di Tebet berhasil disita. Perinciannya, 4 senjata organik militer, 2 sen-jata organik kepolisian, dan 1 senjata ilegal.

Komplotan Kr beraksi di Pasar Bukit Duri, Jumat (6/8), saat sebagian pedagang sedang menunaikan salat. Mereka da-tang menggunakan lima sepeda motor, memakai helm dengan senjata di tangan. Sekitar 9,5 kg emas diangkut dari tiga toko dengan perincian Toko Emas Ajung 4 kg, Toko Indah Mas 3,5 kg, dan Toko Keris Mas 1 kg. Emas yang berhasil disita sebagai barang bukti tinggal 1,454 kg.

Dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya, para tersangka juga mengaku sebagai pelaku perampokan Toko Emas Kings di Cibitung, Bekasi, pada 20 Januari 2010. “Otaknya sama yaitu RJ,” ucap Boy.

Pada perampokan di Toko Kings, polisi menyita 2 sen-jata api organik jenis Colt, 1 senjata api rakitan, peluru, uang tunai Rp54 juta, 5 kalung emas, dan 1 unit mobil Suzuki Futura. Kerugian yang diderita Toko Emas Kings waktu itu adalah perhiasan emas seberat 7 kg berikut uang tunai Rp20 juta.

Senjata apiTerkait dengan beredarnya

senjata api dalam setiap aksi kejahatan, Kapolda Irjen Timur Pradopo menegaskan jajaran-nya sedang menelusuri. “Kami masih memeriksa tersangka terkait kepemilikan senjata api para pelaku,” katanya dalam acara Penutupan Pelatihan Perubahan Mind Set Jajaran Polres Jakarta Selatan di Hotel Grand Kemang.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu menegaskan semua senjata api yang beredar di masyarakat sipil saat ini ilegal. “Izinnya tidak lagi diperpanjang,” tu-turnya.

Menambahkan penjelasan Kapolda, Boy menyatakan izin kepemilikan senjata api bagi warga sipil telah dicabut pada 2005.

Itu artinya setiap masyarakat dengan latar belakang peker-jaan apa pun, termasuk eks TNI/Polri, dilarang keras me-miliki senjata api.

Masyarakat sipil yang me-nyimpan senjata api akan dipi-dana. Polisi tak segan-segan menjerat dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951. “Ancaman hukumannya 12 tahun pen-jara.”

Menurutnya, yang diper-bolehkan menyimpan senjata hanyalah aparat keamanan na-sional aktif serta olahragawan dari Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indo-nesia (PB Perbakin).

Terhadap pemilik senjata imitasi berpeluru karet juga diwajibkan memiliki izin. “Ke-giatan yang dilakukan dalam air soft gun juga harus memiliki izin kepolisian,” tandasnya. (J-1)

[email protected]

PIHAK terdakwa Aditya Wisnu-wardana dan Fransiscus Dewa-na Darmapuspita melapor kan jaksa penuntut umum Nova Elida Saragih ke Satuan Tugas Pemberantasan Mafi a Hukum (Satgas Mafi a Hukum).

“Kami menilai terdapat re-kayasa kasus perdata menjadi kasus korupsi dan penggelapan uang. Karena itu kami lapor-kan jaksa perkara ini ke Satgas Mafi a Hukum demi kepastian hukum,” ujar kuasa hukum Aditya dan Fransiscus, Juniver Girsang, dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Kedua terdakwa kasus duga-

an korupsi Blok Ramba, Aditya dan Fransiscus, merupakan putra Edward Soeryadjaja. Kedua cucu pendiri PT Astra International almarhum Wil-liam Soer yadjaya itu dituntut 11 tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kedua terdakwa dinyatakan telah merugikan keuangan negara sebanyak US$9,6 juta.

Juniver menegaskan, terda-pat rekayasa yang menyatakan ke dua terdakwa telah merugi-kan negara.

“Tidak ada pernyataan baik dari Badan Pemeriksa Ke-uangan atau Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan bahwa negara dirugikan. Ini jelas-jelas rekayasa,” tegas-nya.

Dalam perkara tersebut, Elida Saragih menyatakan Aditya dan Fransiscus selaku direksi Elnusa Tristar Ramba Limited (ETRL) telah mengam-bil alih saham Tristar Global Holding Corporation (TGHC) dan secara paksa mengambil dana operasional ETRL di BNI Cabang Musi, Palembang, se-banyak US$10 juta. Perbuatan terdakwa merugikan negara US$9,6 juta.

Edward Soeryadjaya juga

membantah kedua putranya merugikan negara. Berdasar-kan laporan keuangan Elnusa, jelasnya, anak perusahaan Pertamina itu justru meraih keuntungan pada 2008 dan 2009 sebesar Rp6,8 miliar atas investasinya di ETRL. Padahal ETRL tidak menyetor modal.

“Pernyataan bahwa tidak ada kerugian yang diderita Elnusa selama berpatungan dengan PTGI dan THGC dikatakan sendiri oleh mantan Direktur Utama Elnusa Eteng A Salam pada kesaksiannya di Penga-dilan Negeri Jakpus pada 3 Juli 2010,” paparnya. (AT/J-1)

LEDAKAN BIOGAS: Seorang polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di salah satu dari delapan titik ledakan gas di area SPBU 31.103.03, Cikini, Jakarta Pusat, Ledakan diduga akibat biogas dari sampah yang terperangkap di dalam gorong-gorong saluran air yang tersumbat.

MI/PANCA SYURKANI

TOKO EMAS: Warga melakukan transaksi di tempat penjualan emas Pasar Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.

MI/RAMDANI

Perketat Keamanan, Kurangi Keresahan

6 | Megapolitan RABU, 25 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Izin kepemilikan senjata api bagi warga sipil telah dicabut pada 2005.”

Boy Rafli AmarKabid Humas PMJ