Safak Muhammad Penulis Best Seller KAYA TANPA BEKERJA
Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur
Panduan Mudah & Praktis Mengubah Pola Berpikir
Hingga Berani Menjadi Pengusaha
Pengantar : DR.Ir.H. Wahyu Saidi, MSc Alumni ITB, Tukang Bakmi
Sembilan dari sepuluh pintu rezeki adalah BISNIS (Hadist)
1
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur/Safak Muhammad 183 + xv halaman 13.5 x 20.5 cm Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur ISBN : 979-99954-0-X @ Diterbitkan oleh: Penerbit MediaSukses Jl. Duren Tiga Selatan Swadaya 31 C Jakarta Penulis : Safak Muhammad Editor : Irfan Junaidi Percetakan : CV. Mus Cetakan I : September 2005 Cetakan II : Oktober 2005 Cetakan III : Februari 2006 Cetakan IV : Juni 2006 Undang-undang No.19 tahun 1992 : (1) Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan / atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
(2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
2
PERHATIAN
Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur yang
sedang anda baca ini adalah versi ebook. Isinya sudah direvisi menjadi lebih lengkap dibandingkan dengan versi buku yang
diterbitkan oleh Penerbit MediaSukses
Anda bisa mendapatkan versi buku Cara Mudah Orang Gajian Menjadi Entrepreneur di toko buku kesayangan anda
atau www.bukubagus.com (antique, unique & rare books center)
Sedangkan versi ebook hanya bisa dapatkan di
www.keberkahanfinansial.com
3
buat orang-orang terkasih, istriku etika nailur rahmah putriku rifdah azzura fasya
putraku maulavi nawwaf ubada
semoga kita bisa membaca tanda-tanda zaman, selalu belajar untuk berubah menjadi lebih baik!
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar DR.Ir. H. Wahyu Saidi, MSc.
Dari Penulis
1. LANGKAH 1 : Merubah Pola Berpikir
Jangan Melawan Perubahan
Menabrak Mental Block , Menembus Comfort Zone
Meluruskan Mitos Entrepreneur
Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar
2. LANGKAH 2 : Persiapan Masa Transisi
Perubahan Mental, Sikap & Perilaku
Menghadapi Kritik & Penolakan
Menghadapi Keraguan
Menghadapi Persaingan
Mengatasi Beban Psikologis
Persiapan Teknis
Menentukan Strategi
3. LANGKAH 3 : Persiapan Bisnis
Menemukan Ide Bisnis
99 Ide Bisnis dengan Modal Dengkul
Ide Bisnis Waralaba
Menetapkan Ide Bisnis
Menentukan Kunci Sukses Bisnis
Membuat Rencana Bisnis
4. LANGKAH 4 : Just Do It!
Berani Bertindak = Berani Belajar Mulai dari Bisnis Kecil Menghadapi Masa-Masa Sulit Membentuk Komunitas Baru, Memelihara Teman lama Menjadi Business Owner
DAFTAR PUSTAKA
Profil Penulis
Komentar
5
KATA PENGANTAR
Bila kerja adalah kesenangan, hidup adalah kenikmatan.
Bila kerja adalah tugas, hidup adalah perbudakan
Maxim Gorky
Kesediaan untuk hijrah mengantarkan saya menjadi Human Resources Manager
di PT. Dipasena Citra Darmaja. Tahun 1991 PT. Dipasena adalah Perusahaan Tambak
Udang terbesar di dunia, dengan areal 17.000 ha, karyawan 10.000 dan petambak
plasma 15.000 orang. Saya memboyong anak yang belum berumur 1 tahun dan istri
yang ikut bergabung menjadi karyawan.
Perjalanan untuk mencapai lokasi kerja 2 jam bermobil dan 3 jam naik
speedboat menuju Muara Sungai Tulang Bawang di Propinsi Lampung pada awalnya
suatu kenikmatan. Kebanggaan yang didapat mengantarkan ke hirarki motivasi Maslow
tingkat kelima, aktualisasi diri. Maklum gaji dan fasilitas yang diterima cukup tinggi
untuk lulusan anyar pasca sarjana ITB berumur 29 tahun, setara dengan yang diterima
oleh ekpatriat dari Philipina dan Malaysia yang jumlahnya 18 orang.
Kenyataannya saya hanya bertahan 18 bulan. Pengalaman di Dipasena memberi
pelajaran yang tidak didapat dibangku sekolah; bahwa jabatan, gaji, tunjangan dan
fasilitas ternyata bukan faktor dominan untuk kepuasan kerja dan betah di lingkungan
kerja tertentu. Budaya kerja dan lingkungan kerja yang tidak cocok akan memberikan
ketidakpuasan. Jika kita sebagai karyawan mengalami ketidakpuasan berulang baik di
perusahaan lama atau pun perusahaan baru maka hendaknya kita instropeksi diri,
jangan -jangan kita memang tidak cocok menjadi pekerja, tidak bahagia menjadi
karyawan.
Bekerja, menerima gaji yang cukup tinggi sekalipun, tetaplah menyandang status
sebagai karyawan, artinya masih belum BBM (Boss, Bebas, Mandiri). Sebab untuk
menjadi BBM haruslah mengubah predikat dari karyawan menjadi entrepreneur,
pengusaha, yaitu orang yang berani mengambil resiko, memberikan nilai tambah
terhadap produk atau jasa, menciptakan lapangan kerja serta mampu meraih
keuntungan.
Begitu kita mulai menjadi entrepreneur maka kita langsung menjadi boss, tidak
ada atasan yang langsung menilai kinerja kita, memberikan penugasan yang tidak
6
membahagiakan kita, memotong anggaran, menyetujui atau tidak menyetujui apa yang
akan kita lakukan. Kita dapat langsung mencetak kartu nama, bila perlu dengan
mencantumkan jabatan sebagai presiden direktur, toh tidak ada yang melarang. Malu?
artinya Anda belum menjadi entrepreneur.
Seorang entrepreneur memiliki kebebasan, bebas menentukan target, bebas
berkreasi, ketika suatu ide baru hinggap di kepala dapat langsung dilaksanakan. Bebas
mengelola waktu tanpa perlu takut ada yang menegur. Bebas menggunakan dana
yang ada tanpa harus menunggu paraf dan tanda tangan persetujuan. Dan bebas
menentukan berapa gaji yang harus dibayar untuk diri sendiri, tentunya setelah
usahanya mendatangkan uang dan untung.
Entrepreneur memiliki kemandirian, karena dialah yang menjadi pengambil
keputusan tertinggi dan penanggung jawab tertinggi. Apabila didalam pengambilan
keputusan ditemui permasalahan dapat langsung diambil tindakan atau keputusan
diubah.
Sebagai karyawan coba perhatikan pembicaraan rekan kerja ketika sedang
bersantai. Berapa banyak di lingkungan kerja kita dapat menemui orang - orang yang
mempunyai ide bisnis, mendiskkusikannya, menganalisisnya. Hari berbilang bulan,
bulan berlipat tahun sebagian besar ide bisnis tetaplah sebagai ide, tidak jadi
dilaksanakan. Dan kita tetap sebagai karyawan, menjadi orang gajian. Sebab tidak
gampang memang mengubah diri dari orang gajian menjadi entrepreneur, walaupun
ada dorongan positif dari dalam diri.
Langkah pertama menjadi entrepreneur bukanlah berbicara soal bakat,
keturunan, resiko besar dan modal, itu hanyalah mitos. Banyak pengusaha yang sukses
tanpa memiliki syarat itu semua. Berbicara langkah awal menjadi entrepreneur bukan
pula tentang koneksi, persaudaraan atau pertemanan. Bukan pula berbicara tentang
pendidikan, kompetensi, pemasaran atau bussines plan yang baik dan indah.
Syarat utama menjadi entrepreneur adalah keberanian. Berani bersaing, berani
berubah dan berani memulai. Setelah mental mantap, baru kemudian dilanjutkan
dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.
Bung Safak Muhammad adalah penulis yang mampu memotivasi pembacanya
untuk menjadi entrepreneur, terbukti buku karya pertamanya Kaya Tanpa Bekerja
menjadi best seller. Dan pada buku keduanya ini tampak sekali Bung Safak memang
memiliki kompetensi dalam bidang ini.
7
Dengan bahasa yang mudah dimengerti Bung Safak dapat memformulasikan
langkah - langkah rasional untuk menjadi entrepreneur, sehingga karyawan yang
disebutnya orang gajian tinggal mengikuti arahan-arahan secara bertahap. Orang
gajian yang ingin menjadi entrepreneur tentu dapat memahaminya dengan mudah.
Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dengan mudah, segera menjadi
entrepreneur? seharusnya ya. Asal dimulai dari diri sendiri, dimulai dari yang ada dan
dimulai saat ini juga.
Jakarta, Akhir Juni 2005
DR.Ir. H. Wahyu Saidi, MSc.
Alumni ITB, Tukang Bakmi.
8
Dari Penulis
Sejak buku pertama KAYA TANPA BEKERJA yang berisikan motivasi hidup
mandiri untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) ada ratusan email dan short
message services (SMS) yang masuk ke alamat saya, sebagian besar menanyakan
bagaimana memulai bisnis. Pertanyaan klasik ini juga selalu muncul saat memberikan
konsultasi maupun seminar, sehingga mendorong saya untuk menerbitkan buku ini.
Sebenarnya banyak orang memiliki motivasi kuat untuk berbisnis, lengkap
dengan banyak ide, namun mereka tidak mengerti bagaimana membumikan ide ide
tersebut menjadi kenyataan. Masalah lainnya karena tidak berani memulai!. Apalagi
bagi orang yang sudah lama hidup dalam kenyamanan menjadi pegawai (orang
gajian) dengan gaji tetap, memulai hidup baru menjadi pengusaha dengan gaji
tidak tetap dapat menjadi momok alias hantu yang menakutkan.
Buku ini merupakan serangkaian pengalaman pribadi dipadu dengan
pengalaman pengusaha sukses serta teori - teori bisnis praktis dari berbagai buku yang
saya kemas dengan bahasa orang awam. Dengan demikian buku ini setidaknya
menurut saya berbeda dengan buku - buku yang sudah ada, terutama yang
membahas bagaimana memulai bisnis yang ulasannya belum bisa menjadi jembatan.
Ya. jembatan antara motivasi yang sudah bulat untuk menjadi pengusaha menuju
perubahan pola berpikir, mental, sikap dan perilaku sampai berani bertindak merintis
bisnis, menjadi pengusaha.
Saya berusaha menulis buku ini dengan bahasa lugas tanpa banyak berteori agar
pembaca seakan ikut merasakan apa yang pernah saya alami, bagaimana merubah pola
berpikir dan berani memulai bisnis tanpa perasaan takut gagal, tanpa takut kehilangan
penghasilan yang sudah ada, sampai pada saatnya Anda benar - benar dapat keluar
dari pekerjaan dengan aman. Ibarat pesawat terbang, Anda akan take off dan terbang
keangkasa bebas dari rutinitas pekerjaan, dengan lancar dan damai.
Sebagai ungkapan syukur atas terbitnya buku ini, saya ucapkan Alhamdulillah
keharibaan Allah SWT Tuhan bagi seluruh alam - yang telah memberikan nikmat tak
ternilai harganya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta anak dan cucu beliau.
Ucapan terima kasih secara tulus juga saya haturkan kepada :
9
Kedua orang tua, H. M. Sadi dan Hj. Suwarti, mertua K.H.A Muchid Murtadlo dan Hj. Siti
Cholifah serta murobbi K.H. Ahmad Shiddiq (Alm) - mantan Rois Aam PBNU & Anggota
DPA RI beserta istri beliau Nyai Nihayah Ahmad Shiddiq, yang selalu memberikan
inspirasi untuk selalu hidup lebih baik dan lebih baik lagi.
Teman, sahabat dan mentor yang memberikan kritik, saran dan dukungan
antara lain Ir. Ahmad Akbar, Dr. Ir.H.Wahyu Saidi, MSc., Ir. Adi Machfudz, MBA, Beno
Pranata, MSc, Prof.DR.Thamrin Abdullah,MM. Kepada yang tidak saya sebutkan
namanya satu persatu dengan tidak mengurangi rasa hormat saya doakan semoga
amal baiknya mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.
Akhirnya, saya hanya bisa berharap semoga buku ini dapat diterima sebagian
besar lapisan masyarakat dan yang lebih penting dari itu, dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amiiiiin
Wassalam
Sukses Entrepreneur, Sukses Indonesia
Jakarta, Awal Juli 2005
Safak Muhammad
10
LANGKAH 1 : Merubah Pola Berpikir
Jangan Melawan Perubahan
Menabrak Mental Block , Menembus Comfort Zone
Meluruskan Mitos Entrepreneur Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar
Jangan Melawan Perubahan
11
Jangan Melawan Perubahan
Perubahan Selalu Terjadi
Untuk mengawali adanya perubahan dalam hidup ini, mulailah dengan bersikap
terbuka terhadap perubahan di sekitar. Amati dan analisis dampak dari setiap
perubahan yang ada terutama terhadap kehidupan Anda. Dengan sikap seperti itu,
Anda menjadi terbiasa terhadap perubahan dan menjadi adaptable. Perubahan hidup
dari seorang gajian menjadi pengusaha juga merupakan suatu sikap mental yang perlu
dilatih dan tidak dapat ujug-ujug (Jawa = seketika) datang pada Anda.
Meski demikian, untuk merubah mind set (pola berpikir) ala orang gajian
(pegawai) menjadi pengusaha bukan pekerjaan yang mustahil, walau dalam prosesnya
dibutuhkan waktu, kemauan keras dan disiplin. Oleh karena itu, sebelum memutuskan
berpindah dari orang gajian menjadi pengusaha, Anda harus mulai menumbuhkan
kesadaran dengan alasan alasan yang kuat untuk berubah. Ada baiknya Anda
menyadari bahwa tuntutan untuk menjadi lebih baik (berubah) itu bukan hanya dari
dalam diri Anda sendiri (karena kebutuhan internal), tetapi juga faktor eksternal
adanya tuntutan perubahan yang semakin kencang.
Seiring globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi, hubungan manusia di
belahan dunia menjadi semakin dekat. Kini, sudah ada kecenderungan perusahaan
besar mengurangi pegawai dan menggantikannya dengan teknologi yang semakin
canggih. IBM Indonesia misalnya, sejak beberapa tahun terakhir sudah tidak
mengharuskan pegawai bagian tertentu (seperti divisi client representative, sales
specialist dan IT specialist) untuk datang secara rutin ke kantor. Mereka sudah
melakukan komunikasi melalui internet dan teknologi informasi lainnya. Mereka hanya
berkumpul untuk meeting pada saat - saat tertentu saja, sehingga kerja mereka lebih
efisien dan cepat. Konsep ini merupakan konsep bekerja yang mengakomodasi
mobilitas dan bekerja jarak jauh (telecommuting). Sebagai konsekuensi, kondisi itu
akan mengakibatkan tergantikannya tenaga manusia.
Sebuah hasil survei yang dilakukan oleh PT. Daya Dimensi Indonesia
perusahaan konsultan sumber daya manusia sebagaimana di kutip oleh Harian
Tempo, 4 April 2005, juga menunjukkan kecenderungan di dunia, dimana sebanyak
53.8 persen perusahaan berharap karyawannya terutama level manajer dan
12
setingkatnya hanya bertahan hingga empat tahun saja. Semakin lama waktu bekerja,
semakin tidak diinginkan perusahaan. Umumnya perusahaan di dunia hanya 3.3 persen
yang berharap karyawannya bekerja hingga 11 15 tahun dan hanya 10 persen yang
menginginkan bertahan hingga masuk masa pensiun. Sebaliknya yang terjadi di
Indonesia, divisi SDM tidak mau repot-repot harus mencari karyawan baru. Sebagian
besar (51.6 persen) menginginkan karyawannya bekerja hingga masa pensiun. Hanya
sebesar 20.1 persen yang menginginkan karyawan bekerja selama 4 tahun.
Pola pemikiran masyarakat juga mulai menunjukkan pergeseran sangat
signifikan mengenai pekerjaannya. Jika dulu orang sangat berkepentingan untuk dapat
bekerja sampai pensiun normal (umur 55 60 tahun) maka sekarang ini keinginan
tersebut sudah mulai bergeser. Pergesaran tersebut bahkan sangat mengejutkan
karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan International Association of
Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia pada tahun 2004, sebanyak tujuh
puluh persen pegawai memutuskan pensiun pada umur empat puluh tahun. Setelah
pensiun mereka menginginkan kehidupan yang lebih bebas baik secara finansial
maupun ketersediaan waktu. Mereka juga mulai memikirkan bisnisnya sendiri saat
pensiun dini tiba.
Disamping itu, lembaga pensiun yang selama ini diharapkan dapat menjamin
masa pensiun, mulai diragukan kemampuannya. Perhatikan sistem pembayaran
pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), sejak Januari 2003 dialokasikan dari 79 persen dari
APBN dan 21 persen dari PT.Taspen. Jika sistim ini di teruskan maka pada tahun 2014
aset PT. Taspen akan habis. Dengan demikian, kemungkinan pensiun PNS sebagian
tidak terbayarkan.
Perubahan perubahan yang sudah terjadi maupun gejala gejala perubahan
yang ada tersebut seharusnya disikapi dengan benar jika Anda tidak ingin tergilas oleh
perubahan itu sendiri. Di dunia ini tidak ada yang kekal atau tidak berubah.Semuanya
berubah menuju suatu keseimbangan dan berlaku hukum alam. Justru perubahan itulah
yang abadi. Bahkan perubahan itu, sudah terjadi sejak kita belum lahir di dunia ini.
Marilah kita perhatikan proses kelahiran manusia mulai dari pembuahan sel
sperma, kemudian berkembang menjadi orok dan selanjutnya lahir kedunia sampai
dewasa hingga akhirnya meninggal dunia. Kita telah mengalami banyak sekali
perubahan baik yang terjadi pada phisik, cara berpikir maupun lingkungan hidup yang
menyertai kita dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak sepatutnya bila kita selalu merasa
13
nyaman dan berusaha mempertahankan status quo, tidak mau berubah! Tidak mau
belajar!
Di era millenium seperti saat ini, pekerjaan tidak lagi bisa diandalkan sebagai
satu - satunya jaminan sumber penghidupan, sehingga kita menutup mata terhadap
perubahan yang terjadi dan kita hanya terpaku melakukan rutinitas pekerjaan. Kita
harus selalu berusaha mengantisipasi perubahan dan siap berubah, bersama perubahan
itu sendiri. Ke depan, era kewirausahaan menjadi primadona dan akan menjadi ladang
utama dalam memperoleh penghasilan bagi setiap manusia. Jika tuntutan perubahan
memang demikian adanya, mengapa kita harus melawannya?
Saat Dipersimpangan
Ibarat dalam sebuah perjalanan, kita melakoni hidup ini dengan selalu berusaha
mencari jalan yang lurus lurus saja alias aman-aman saja, jalan yang biasa dilalui
banyak orang. Akibatnya kita menjadi tidak tahu kalau di luar itu ada alternatif jalan
yang pemandangannya lebih bagus, lebih mulus, bahkan bisa mengantarkan lebih
cepat sampai tujuan. Kita juga sering tidak peduli apakah jalan yang selama ini kita lalui
sudah penuh sesak dengan kendaraan dan lalu lalang manusia sehingga membuat
perjalananan menjadi lambat dan gerah bahkan macet.
Begitulah sedikit gambaran kehidupan ini. Silahkan Anda ingat ingat kembali,
pernahkan Anda memikirkan atau mengevaluasi bahwa jalan hidup yang selama ini
Anda lalui merupakan jalan terbaik yang mampu mengantarkan Anda sampai tujuan
bahkan membuat lebih cepat? Jangan - jangan selama ini hanya mengikuti arus
perjalanan dari kebanyakan orang yang sama - sama tidak mengetahui kondisi jalan di
depan sana, yang ternyata sudah macet. Oleh karena itulah saat ini merupakan
momen yang tepat bagi Anda untuk merenungkan kembali atas jalan yang Anda
tempuh, terutama bila saat ini Anda menjadi orang gajian kemudian berharap bebas
secara finansial apalagi menjadi kaya berlimpah. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa menjadi pegawai saja (orang gajian) - apalagi dengan gaji pas-pasan - tidak
akan menjamin Anda menjadi kaya apalagi bebas secara finansial.
Tak peduli berapapun langkah yang telah Anda lalui dalam hidup ini, kini saatnya
Anda membelokkan arah kemudi untuk mencari jalan lebih baik dan penuh
petualangan. Jalan yang akan memberikan kebebasan finansial, kebebasan waktu serta
pemandangan indah dalam hidup. Jalan itu tidak lain dengan menjadi pengusaha.
14
Untuk membelokkan arah kemudi tersebut dibutuhkan keberanian dan keteguhan hati.
Bila Anda sudah berani, sedikit demi sedikit Anda akan menemukan hal-hal baru dan
realita baru dalam hidup ini. Selamat menikmati!
Agar Anda berani membelokkan kemudi dalam hidup ini menjadi pengusaha,
tentukan dulu visi, misi dan tujuan hidup Anda pada 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan
seterusnya. Akan menjadi apa atau akan menjadi siapa Anda pada tahun-tahun
tersebut. Gambarkan dengan jelas beserta langkah -langkahnya. Ketahui pula hal-hal
yang dapat dijadikan sebagai motor atau kompor dalam mendorong perubahan hidup
Anda.
Nyalakan Kompor Perubahan
Sebagian besar ahli psikologi sepakat bahwa kompor atau pemicu sukses,
termasuk untuk beralih profesi menjadi pengusaha berawal dari diri sendiri. Faktor-
faktor yang ada di luar sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, pengaruhnya relatif
kecil. Berikut ini adalah beberapa pemicu yang biasanya cukup ampuh untuk
mendorong orang gajian untuk beralih menjadi pengusaha.
1. Meraih Kebebasan Finansial (Financial Freedom)
Meraih kebebasan finansial, akhir-akhir ini menjadi trend dan fenomena menarik di
tengah masyarakat dunia ini. Kebebasan finansial menurut Robert T.Kiyosaki
adalah ketika seseorang berada dalam jalur bisnis, dimana orang-orang bekerja
untuknya dan dalam jalur kuadaran investor dimana uang bekerja untuknya.
Dengan bebas finansial Anda akan terbebas dari masalah keuangan, tak peduli
berapun penghasilan Anda. Mengingat hidup ini hanya sekali, maka jangan sia-
siakan hidup dengan hanya mencari uang dengan cara terikat bekerja sepanjang
hayat dikandung badan. Berdasarkan analisis dari ahli keuangan, sebagian besar
orang menghabiskan waktunya untuk perjuangan meraih posisi ekonomi. Hanya
sedikit waktu yang tersisa untuk menikmati hasil-hasilnya bahkan mereka keburu
meninggal dunia. Sebuah analisa yang dimuat oleh Tabloid Bisnis Uang edisi
no.21/I/12-25 Mei 2005 itu menyebutkan sebagai berikut : tiga tahun pertama,
seorang anak manusia masih menjadi tanggungan penuh orang tuanya. Setelah itu
seorang anak harus masuk TK selama dua tahun, kemudian dilanjutkan SD enam
tahun, SMP tiga tahun dan SMA tiga tahun, sehingga sudah menghabiskan umur
hidupnya selama 14 tahun untuk sekolah. Jika setelah lulus SMA langsung bekerja,
15
maka ia akan bekerja selama 41 tahun, dengan asumsi pensiun pada usia 55
tahun. Namun bila masih kuliah dulu selama 4 tahun, maka masa kerjanya hanya
37 tahun. Kalau mereka beruntung, mereka akan bekerja dengan penghasilan
lumayan (bekerja di perusahaan bonafid) dan mungkin akan mampu
mengumpulkan aset bersih (total kekayaan dikurangi dengan total hutang) minimal
Rp.100 juta. Tapi sial jika tidak beruntung, mereka lontang-lantung tidak bekerja
alias menganggur, bahkan bisa jadi malah punya utang. Lalu kapan mereka bisa
hidup cukup, tidak dikejar-kejar kebutuhan bahkan hidup bebas finansial? Maka
dari itulah kita harus pAndai memilih strategi dalam hidup. Menjadi pengusaha
adalah pilihan yang menurut saya sangat tepat karena memberikan kesempatan
lebih besar untuk meraih kebebasan finansial.
2. Bebas merdeka dari majikan. Jika Anda orang gajian, maka majikan / perusahaan
akan menguasai seluruh hidup Anda, karena Anda akan terikat baik dari segi
waktu, kebebasan berekspresi, jumlah penghasilan bahkan harga diri karena Anda
akan tergantung padanya. Dari sisi penghasilan, peningkatan hanya terbatas bonus
tahunan atau kenaikan rutin setiap tahun rata-rata 5 10 persen. Bahkan
keberhasilan Anda tidak semata-mata memperoleh penghargaan setimpal karena
masih tergantung dari kebaikan majikan Anda. Dengan kenaikan penghasilan yang
hanya sebesar itu, sementara kebutuhan meningkat lebih besar, saya yakin Anda
akan merasa penghasilan tiap bulan masih kurang mencukupi dan hal ini akan
menjadikan hidup Anda tidak leluasa. Dengan memiliki usaha sendiri, Anda dapat
menentukan penghasilan sendiri dengan cara :
a. Menambah jam kerja untuk menghasilkan banyak uang. Bagi orang gajian,
lembur juga dapat menambah penghasilannya, namun tidak jarang karyawan
bekerja lembur tanpa di gaji. Penghasilan dari bisnis juga bebas dari pajak
karena pajak akan dibayarkan setiap akhir tahun, sementara penghasilan
karyawan langsung dipotong saat sebelum diterima. Dengan demikian
pengusaha masih dapat memutar kembali penghasilan tersebut. Untuk
meningkatkan penghasilan bisnis juga tidak harus mengemis sebagaimana yang
dilakukan oleh karyawan dengan melakukan demo menuntut kenaikan gaji dan
kegiatan sejenisnya.
b. Meluaskan prospek penjualan untuk menambah omset. Semakin Anda bekerja
keras dengan strategi yang baik, semakin terbuka peluang untuk meningkatkan
16
penghasilan dan hasilnya sebagian besar menjadi milik Anda, dibandingkan
dengan Anda menjadi orang gajian yang hasilnya lebih besar menjadi milik
perusahaan.
3. Menghindari Pemecatan sewaktu-waktu. Anda tidak akan pernah dipecat oleh siapa
pun bila Anda menjadi bos bagi diri Anda sendiri. Masa depan Anda tergantung
sepenuhnya pada Anda dan seberapa besar usaha Anda. Bagi orang gajian,
perubahan yang sering terjadi adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang
sewaktu-waktu mengancam, baik karena pengaruh kondisi perekonomian yang
memburuk atau memang karena bangkrutnya sebuah perusahaan tempat bekerja.
Di samping itu, bagi karyawan yang menduduki jabatan tertentu, pergantian selalu
menantinya. Tidak ada jaminan karyawan akan menjabat selamanya meski prestasi
yang dipersembahkan sangat baik. Pola pikir seperti inilah yang harus mulai
ditanamkan dalam pikiran kita.
4. Terbebas dari Rutinitas. Dengan menjadi pengusaha, Anda tidak harus terikat
dengan waktu bekerja yang membosankan. Pagi berangkat pulang sore bahkan
sampai larut malam. Pengusaha akan mengatur sendiri waktunya bekerja. Apalagi
jika bisnis sudah memiliki sistem yang baik, Anda bebas kapan saja mengurusnya.
Anda juga bebas mengatur waktu kapan akan berlibur dan dimana saja Anda
inginkan.
5. Bebas Berkreativitas. Anda akan bebas menyalurkan kreativitas tanpa dibatasi oleh
aturan baku dalam perusahaan, karena Andalah yang bertanggung jawab atas
semua yang Anda kerjakan. Kondisi demikian sangat berbeda saat Anda menjadi
karyawan karena segala sesuatu biasanya sudah dibakukan dalam SOP (StAndard
of Operation) dan harus dipatuhi. Kalau pun karyawan diberikan kesempatan
berkreasi atau improvisasi atas SOP tersebut, tetap saja terbatas.
6. Dekat dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai. Pengusaha bisa mengatur
waktunya untuk bertemu dan bercengkrama dengan keluarga, kapan pun dia suka
karena tidak terikat dengan waktu kerja rutinitas, dari pagi malam sebagaimana
yang dilakukan oleh kebanyakan pegawai perusahaan.
7. Menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan menjadi pengusaha, berarti Anda telah
menjalankan fungsi sosial sebagai orang yang mambantu sesamanya dalam
mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Hidup Anda menjadi tumpuan bagi
seluruh pegawai dan Anda akan merasakan bagaimana nikmatnya dengan kondisi
17
seperti itu. Anda akan merasa bahwa hidup akan lebih berguna atau bermanfaat
bagi orang lain.
Seperti Adi Mahfudz WH, MBA alumnus AIMS Philipine, Presdir PT. EGP Security
Services Indonesia keluar dari pekerjaan dengan pertimbangan azas manfaat
(menciptakan lapangan kerja), dekat dengan orang - orang dicintai dan ingin
membesarkan bisnis sendiri daripada membesarkan bisnis orang lain. Kalau orang lain
bisa sukses, kenapa saya tidak, begitu katanya saat itu.
Bisnis yang digeluti adalah outsorching tenaga keamanan dan perdagangan alat -
alat keamanan (security system). Saat ini perusahaannya telah mempekerjakan 1000
orang tenaga Satpam di berbagai perusahaan. Sebelumnya ia bekerja di sebuah
perusahaan diantaranya Nippon Koei Co., Ltd, Japan International Cooperation Agency
(JICA), Seruni Indah Export Import, Wiratman & Assosiactes, Kwarsa Hexagon
Consulting Engineers dan terakhir Planet Fashion sebagai general manager.
Berubah atau Mati!
Sekarang bersiap-siaplah berubah, karena apapun yang kita miliki di dunia ini
selalu bersiap-siap pula pindah dari genggaman, termasuk pekerjaan yang selama ini
diagung-agungkan dan diyakini bisa menjamin pensiun. Kita tidak tahu sampai kapan
kepemilikan akan bertahan, sehingga penting untuk selalu mengantisipasi perubahan
perubahan yang bakal terjadi, jangan sampai perubahan sudah terjadi namun kita tidak
siap menerimanya dan kita mati dibuatnya.
Dengan bahasa heroic, Rhenald Kasali pakar manajemen dari Universitas
Indonesia ini berujar, Berubah atau mati! Tak peduli berapa jauh jalan salah yang
Anda jalani, putar arah sekarang juga. Perubahan itu harus dimulai dari kita sendiri.
Jangan sampai kehilangan momentum untuk berubah
Sehubungan dengan beraneka ragam sikap manusia terhadap perubahan,
Spencer Johnson dalam buku Who Move My Cheese menyebutkan ada empat tipe
manusia yaitu:
a. Mampu mengantisipasi dengan cepat adanya perubahan
b. Segera mengambil tindakan
c. Menolak perubahan karena khawatir perubahan akan mendatangkan sesuatu yang
buruk
18
d. Mencoba beradaptasi jika melihat perubahan yang menguntungkan dirinya
Dari keempat tipe manusia tersebut, Anda dapat menilai diri Anda sendiri termasuk
dalam tipe yang mana. Idealnya kita termasuk dalam golongan orang yang mampu
mengantisipasi perubahan dan cepat mengambil tindakan.
Selanjutnya, Spencer menunjukkan beberapa hal yang sangat mempengaruhi pola
berpikir serta yang menentukan cepat lambatnya seseorang dalam menghadapi
perubahan yang terjadi yaitu :
a. Rasa kepemilikan terhadap sesuatu. Seberapa besar rasa ingin mempertahankan
sesuatu untuk tetap dimiliki, misalnya semakin penting pekerjaan dan rasa aman
bagi Anda, maka semakin Anda ingin mempertahankannya. Kondisi ini bahkan bisa
menyebabkan mata dan pikiran tertutup terhadap alternatif-alternatif dan peluang-
peluang sumber penghasilan lain.
b. Kebiasaan mencoba hal-hal baru. Gerakan - gerakan ke arah baru akan membantu
Anda mendapatkan daerah kenyamanan baru.
c. Kemampuan meninggalkan rasa takut. Semakin Anda mampu meninggalkan rasa
takut di belakang, Anda akan merasa bebas.
d. Kemampuan membayangkan diri sendiri sedang menikmati zona baru bahkan
sebelum benar-benar menemukannya berarti telah mengarahkan Anda padanya.
e. Kemampuan melupakan zona lama. Semakin cepat melupakan apa yang saat ini
Anda rasakan (sebagai pegawai), semakin cepat pula Anda menemukan zona baru
(menjadi pengusaha). Jika pikiran Anda fokus kepada hal-hal baru atau sumber
penghasilan baru, Anda akan menemukan sumber itu.
f. Keyakinan yang salah. Keyakinan lama tidak akan membawa Anda pada zona baru.
Tinggalkan keyakinan lama, buatlah keyakinan baru. Keyakinan lama yang tidak
mendukung atau sudah usang, tinggalkanlah, karena dunia ini selalu berubah
sehingga memerlukan keyakinan dan cara-cara yang baru pula.
g. Keyakinan akan sukses. Saat Anda yakin bahwa Anda bisa menemukan zona baru
dan menikmatinya, Anda akan mengubah haluan, karena memiliki keyakinan untuk
sukses.
19
Menabrak Mental Block, Menembus Comfort Zone
Ketika Anda sudah berkeinginan kuat beralih menjadi pengusaha, ketika itu pula sering muncul
keraguan dan berbagai pertanyaan dalam diri sendiri, apakah Anda akan mampu melakukan
peralihan tersebut. Berbagai pertimbangan semakin banyak menyeruak dalam pikiran, ibarat
benang kusut yang susah terurai. Itu semua karena adanya mental block.
Mental block biasanya muncul pada orang - orang yang bermental miskin, yaitu
orang - orang yang belum mencoba atau belum berbuat tapi sudah merasa gagal atau
merasa tidak mampu. Bermacam alasan digunakan untuk tidak mau memulai antaranya
: pertama, selalu mencari alasan pembenar (justifikasi). Orang tipe ini selalu mencari
alasan. Misalnya dengan mengatakan, Oh wajar si Fulan sukses menjadi pengusaha
karena dia memiliki modal besar dan punya relasi banyak. Kedua, Menutup diri. Orang
tipe ini selalu mengeluhkan kekurangan yang ada pada dirinya. Saya kan tidak punya
bakat untuk memulai usaha, saya tidak punya modal .. dan seterusnya.
Mental block bisa muncul karena seseorang telah menetapkan batas
kenyamanan (comfort zone) terlalu sempit dalam dirinya. Yang dimaksudkan dengan
batas kenyamanan disini adalah wilayah dimana Anda merasa aman, sehingga di luar
wilayah itu Anda merasa tidak aman.
Sempitnya daerah kenyamanan dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya
karena Anda jarang sekali bahkan belum pernah mencoba hal - hal baru di luar
kebiasaan. Sandy McGregor menggambarkan sebagai berikut :
Comfort zone Gaji bulanan,
rutinitas, pensiun
Gaji tidak pasti
Keraguan
Entrepreneur RisikoKetidakpastian
Kesalahan
Kegagalan
Sumber : Buku Piece of Mind, Sandy Mac Gregor
20
Daerah didalam lingkaran merupakan daerah nyaman yang selama ini Anda
nikmati dan seolah dibatasi dengan dinding tebal yang sulit ditembus. Ketika Anda
merasa begitu nyamannya dengan kondisi Anda saat ini dengan pekerjaan Anda,
maka sangat sulit bagi Anda untuk menembus daerah kenyamanan menjadi
pengusaha (daerah kenyamanan lain). Misalnya saja Anda terbiasa mendapatkan gaji
bulanan merupakan daerah kenyamanan, maka penghasilan tidak pasti yang diperoleh
pengusaha merupakan daerah diluar lingkaran atau daerah tantangan baru. Perbatasan
dari lingkaran itu adalah tembok ketakutan, kegagalan, keraguan, rintangan atas
kemampuan Anda.
Seandainya Anda melawan batasan (tembok tebal) tersebut dan masuk dalam
wilayah yang tidak dikenal berarti Anda memasuki wilayah baru yang memerlukan
perjuangan dan pembelajaran karena di daerah tersebut Anda bisa saja berbuat
kesalahan bahkan kegagalan. Bolehkah Anda berbuat kesalahan? Sah-sah saja Anda
berbuat kesalahan karena itu salah satu proses yang harus Anda lalui dalam suatu
proses pembelajaran. Bila Anda sudah terbiasa keluar dari wilayah kenyamanan, itu
berarti Anda mulai memperluas wilayah kenyamanan. Lama-lama daerah baru itu akan
menjadi daerah kenyamanan baru (new comfort zone).
New comfort zone dapat diperoleh dengan cara sadar dan terpaksa, misalnya
tidak ada pilihan lain seperti karena PHK . Dalam bahasa Purdi E. Chandra - bos
Primagama Group, orang yang akan berbisnis sebaiknya seperti orang yang mau pergi
ke toilet untuk buang air besar. Orang yang akan buang air besar tentu tidak akan
berpikir panjang apakah tempatnya kotor, ada airnya atau tidak dan lain sebagainya.
Pokoknya masuk dulu dan hajat buang air besar tersalurkan. Setelah itu, tentu ia akan
merasakan kenyamanan (tidak merasa sakit menahan buang air besar).
Sama halnya ketika Anda di PHK terpaksa keluar dari pekerjaan dan Anda
susah mendapatkan pekerjaan baru, tentu saja Anda akan berpikir bagaimana
mendapatkan uang dan akan muncul dalam pikiran untuk merintis bisnis sendiri. Dari
sini akan muncul daerah kenyamanan baru. Ikhsan Setianto, bos CV. Nur Setia Ahadi
misalnya, pengusaha muda di Jogja ini menjadi pengusaha justru saat terkena PHK dan
ternyata dia merasakan enaknya menjadi pengusaha. Itu artinya ia telah menemukan
daerah kenyamanan yang baru, karena terpaksa.
Anda tidak harus mengalami keterpaksaan lebih dulu untuk memperluas daerah
kenyaman, karena Anda dapat menerapkan prinsip Ala Bisa Karena Biasa. Anda
21
dapat melakukannya secara sadar dengan merencanakan, dengan selalu mencoba -
coba hal baru sehingga menjadi biasa. Jika Anda sering melakukannya dan
mendapatkan beberapa kegagalan, lama-lama Anda menjadi kebal dan menganggap
biasa saja.
22
Meluruskan Mitos Entrepreneur
Banyak mitos-mitos atau persepsi-persepsi tidak benar yang diyakini oleh seseorang
yang akan menjadi pengusaha, diantaranya:
1. Bakat & Keturunan
Merasa Tidak Berbakat. Itulah yang sering dialami banyak orang ketika ingin
memulai bisnis. Bakat memang membantu orang menjadi pengusaha, namun bakat
bukanlah segalanya bagi mereka yang ingin menjadi pengusaha. Buktinya banyak
pengusaha sukses yang awalnya justru terpaksa.
Bagi saya pribadi, pengaruh lingkungan sangatlah dominan, apakah seseorang
menjadi pengusaha atau orang gajian. Lingkungan tersebut adalah bisa berupa
pendidikan (sekolah) yang lebih banyak menghasilkan generasi seragam dan kurang
kreatif, persepsi dan sikap masyarakat yang masih menilai pegawai sebagai orang yang
berstatus lebih terhormat, dan lainnya. Bahkan persepsi tentang status yang lebih
rendah bagi pengusaha kecil dibanding pegawai, sangat berpengaruh terhadap
pembentukan mental untuk menjadi orang gajian.
Sebagai bukti dari keyakinan saya, orang-orang yang tidak memiliki pendidikan
tinggi (kuliah) justru lebih banyak menjadi pedagang, karena mereka merupakan
orang-orang yang terpaksa bekerja disana karena sektor formal (kantoran) tidak
banyak menerima mereka. Dari sinilah kemudian kita dapat menemukan pengusaha -
pengusaha sukses meski pendidikan formalnya relatif rendah.
Jika masih ada yang percaya bahwa menjadi pengusaha karena faktor bakat dan
keturunan, bukti lain yang dapat mematahkan persepsi tersebut adalah banyaknya
anak-anak para pengusaha (terutama pengusaha kecil dan menengah) yang setelah
sekolah justru tidak mau menjadi pengusaha karena mereka lebih senang menjadi
pegawai. Oleh karena itu, Anda tidak perlu merasa tidak berbakat, tetapi yang lebih
penting adalah kemauan dan kerja keras untuk mengerjakan bidang bisnis yang Anda
sukai.
2. Keberuntungan.
Ada juga mitos bahwa untuk menjadi pengusaha sukses lebih banyak ditentukan
oleh faktor keberuntungan. Bahkan untuk mencapai keberuntungan tersebut, tidak
sedikit pengusaha yang meminta petunjuk dari sang dukun atau paranormal.
23
Mengenai hal ini, saya sering mendengar adanya cerita yang berbau mistik, bahkan
terjadi perang dukun diantara pengusaha untuk saling menarik konsumen dengan cara
gaib. Anda tidak perlu percaya dengan hal-hal demikian, karena untuk menarik
konsumen sebanyak-banyaknya bukan dengan cara seperti itu tetapi dengan
memberikan produk dan jasa yang berkualitas serta kemampuan Anda untuk
memasarkannya.
3. Harus sedikit Curang.
Ada yang mengatakan dalam bisnis tidak harus jujur karena tingkat persaingan
bisnis yang sudah demikian sengitnya. Apapun boleh dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan. Pemikiran ini didasari oleh keyakinan sebagian orang yang mengatakan,
mencari yang haram saja susah apalagi yang halal. Anda tidak boleh terjebak dengan
pemikiran yang seperti itu, karena bila kita sudah melakukan kecurangan, cepat atau
lambat pasti akan ketahuan. Bila hal itu terjadi, jangan harap Anda akan mudah
memulai bisnis kembali karena orang - orang yang sudah mengetahui perilaku bisnis
Anda akan menjauh.
Bisnis harus dilakukan dengan jujur dan transparan. Saat ini, tuntutan transparansi
dalam bisnis sudah semakin kencang disamping pemahaman tentang produk sudah
cukup baik karena informasi tentang itu mudah didapatkan dimana-mana, sehingga
tidak alasan untuk tidak jujur dan transparan.
4. Harus Modal Besar.
Tidak semua pengusaha sukses memulai bisnisnya dengan modal besar karena
banyak diantara mereka yang memulainya dengan modal kecil bahkan tanpa modal
sekalipun. Ketika saya mengatakan hal ini, banyak orang yang tidak percaya, terutama
bagi mereka yang memiliki mental pesimis. Modal yang paling utama adalah kredibilitas
dan keahlian yang Anda miliki. Kalau ada orang lain yang mengakui keahlian dan
kejujuran Anda, maka mencari modal relatif mudah.
Sebagai contoh, ketika saya bertemu dengan seorang pengusaha restoran. Setelah
berbicara panjang lebar, sang pengusaha menawarkan modal usaha kepada saya untuk
membuka bisnis pendidikan kewirausahaan dan tidak ada sepeser pun modal yang
harus saya keluarkan karena dia berjanji menyediakan tempat, SDM sampai biaya
opersional, padahal sebelumnya saya tidak pernah merencanakan membicarakan bisnis
tersebut.
24
5. Pengusaha Sukses Tidak Pernah Melakukan Kesalahan.
Persepsi ini sangat keliru, karena pengusaha sukses selalu membangun bisnisnya
dengan jatuh-bangun alias beberapa mengalami kegagalan. Mereka juga seringkali
melakukan kesalahan, tetapi mereka selalu berlajar dari kesalahan dan berusaha untuk
tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Mereka selalu belajar,
belajar dan belajar. Jadi yang dibutuhkan hanya mau bekerja dan mau belajar!.
6. Keuntungan Materi adalah Segalanya.
Salah satu tujuan bisnis adalah mencari keuntungan, mendapatkan uang. Tujuan ini
tentu saja tidak salah sah-sah saja, tetapi yang sering menjadi berlebihan apabila
semua tujuan dan kesuksesan bisnis selalu harus diukur dengan uang. Akibatnya bila
ada kegiatan bisnis yang tidak menghasilkan uang secara langsung dianggap sebagai
kegagalan (kerugian).
Pengusaha seharusnya memaknai sebuah keuntungan lebih dari sekedar kalkulasi
materi (uang). Sebab kegiatan bisnis yang tidak menghasilkan uang secara langsung
bisa juga memberikan keuntungan materi pada kesempatan lain. Keuntungan yang
tidak berupa materi bisa berupa pengalaman bisnis yang sebelumnya tidak Anda miliki,
bertambahnya mitra atau pelanggan yang dapat dimanfaatkan untuk bisnis lain dan
sebagainya.
Sebagai contoh, seorang teman saya yang memiliki bisnis Tabloid sedang menjalin
kerjasama dengan seorang Malaysia untuk pemasaran Tabloidnya. Ternyata mitra dari
Malaysia itu melakukan kecurangan karena uang iklan tidak disetorkan kepadanya.
Akhirnya sang teman ini mencari mitranya sampai ke Malaysia dan ternyata malah
ketemu seseorang yang memberikan penawaran bisnis lebih baik dan menguntungkan.
Menurut AA Gym seorang kyai yang juga pengusaha, rahasia terpenting untuk
sukses bisnis adalah persepsi tentang untung. Ia menjelaskan contoh mengenai korupsi
yang subur di Indonesia, karena di Indonesia jabatan identik dengan menghasilkan
uang. Jadi orang yang ingin jabatan karena ingin dapat uang. Bisnis banyak yang
ambruk karena salah satunya selalu berorientasi atau identik dengan hitungan uang.
Kalau menelusuri sejarah sebagaimana dipraktikkan Nabi Muhammad SAW, ternyata
bisnis tidak hanya uang. Uang itu nomor kesekian, demikian tegas AA Gym.
Selanjutnya AA Gym menjelaskan bisnis untung jika :
25
a. Bisnis yang dilakukan menjadi amal. Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa
harta yang diperoleh tidak dibawa mati, sehingga kegiatan yang dilakukan dalam
bisnis semata-mata harus diniatkan untuk berbuat baik dan beramal.
b. Bisnis ikut membangun citra dan nama baik. Uang tidak akan ada artinya bila citra
dan nama baik hancur berantakan, harga diri & kehormatan digadaikan.
c. Bisnis membuat diri kita lebih matang, lebih dewasa dan lebih baik.
d. Bisnis membuat kita banyak Saudara. Apalah artinya banyak uang tapi banyak
musuh. Idealnya lebih baik punya banyak uang dengan lebih banyak teman. Maka
bisnis yang paling untung adalah bisnis yang membuat banyak orang lain
menyayangi kita. Banyak teman berarti banyak rezeki karena banyak tim marketing
yang sukarela mempromosikan produk dan jasa kita.
e. Bisnis yang banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Jangan risau dengan
rezeki kita, semuanya sudah ditentukan Allah. Tugas kita hanya menjemputnya dan
untuk tugas itu, berbuatlah sebaik-baiknya, kreatif atau dengan nilai tambah lain
yang bermafaat sebanyak-banyak untuk orang lain.
7. Bisnis sebagai Tujuan Akhir.
Membangun bisnis dan membesarkannya bukanlah tujuan akhir pengusaha, karena
itu hanyalah sasaran antara untuk mencapai kebebasan finansial. Bila Anda
menjadikan bisnis sebagai tujuan akhir maka Anda akan sulit melepaskan
ketergantungan pada bisnis yang Anda rintis. Semakin lama Anda semakin terseret
kepada keinginan tanpa ada ujungnya, sementara Anda tidak dapat menikmatinya.
Tugas Anda adalah membangun bisnis, membangun sistem dan setelah itu Anda dapat
meninggalkannya dan biarkan orang lain mengurusnya. Anda dapat mengerjakan hal
lain yang lebih Anda sukai, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, syukur-syukur
kegiatan itu juga menghasilkan.
26
Gunakan Kekuatan Fokus & Pikiran Bawah Sadar
Masih ingatkah Anda ketika akan lulus sekolah sampai saat belum bekerja
dimana saat itu Anda memfokuskan pikiran dan tenaga untuk memperoleh pekerjaan?
Pagi, siang, bahkan sampai larut malam memikirkan strategi mendapatkan pekerjaan.
Bahkan Anda pantang menyerah hingga mendapatkan pekerjaan dan sekarang hasilnya
Anda mendapat pekerjaan, bukan? Begitulah kekuatan fokus yang mampu menyatukan
pikiran dan tenaga untuk sesuatu tujuan. Fokus mengkristalkan kekuatan yang Anda
miliki.
Jika dulu Anda mampu mengkristalkan seluruh kekuatan dengan kekuatan fokus,
maka sekarang Anda juga harus mampu menggunakan kembali kekuatan itu untuk
meraih kesuksesan bisnis yang akan Anda bangun. Apabila Anda sudah berkeinginan
untuk menjadi pengusaha, maka Anda harus mulai memfokuskan atau mengarahkan
sebagian besar kegiatan ataupun langkah menuju kesana. Dalam pikiran seharusnya
dipenuhi lebih dulu dengan kosa kata BISNIS, BISNIS dan BISNIS sehingga kosa-kata
itu menjadi sesuatu yang selalu muncul dalam pikiran bawa sadar.
Dalam buku The Power of Focus, Jack Canfield, dkk. mengemukakan bahwa Life
doesnt just happen to you. Its all about choices and how you respond to every
situation. Kehidupan bukan terjadi begitu saja kepada Anda. Akan tetapi kehidupan
adalah tentang serangkaian pilihan dan bagaimana Anda merespon setiap situasi yang
terjadi. Jika Anda akan memilih, seharusnya Anda fokus kepada kekuatan, bukan pada
kelemahan yang Anda miliki. Demikian juga waktu yang Anda miliki seharusnya lebih
banyak diinvestasikan untuk melakukan hal-hal yang menjadi kelebihan Anda. Dengan
adanya fokus tersebut, maka Anda akan menemukan peluang baru yang Anda inginkan.
Ketika Anda tetap terfokus dan membangun komitmen, Anda akan menciptakan
momentum, dan momentum akan menghasilkan komitmen-komitmen lainnya
Rich Fettke
Agar Anda dapat memfokuskan diri pada tujuan, Anda harus mampu
membayangkan kenikmatan yang akan diperoleh bila berhasil menjadi pengusaha dan
kerugian yang bakal Anda tanggung bila tetap menjadi orang gajian seperti saat ini. Hal
27
ini didasarkan sifat utama manusia yang selalu terfokus pada kenikmatan dan
kesengsaraan. Dalam sifat manusia selalu ada FEAR & GREEDY (Takut & Rakus). Takut
kekurangan, takut ditinggalkan dan lainnya, serta rakus atas kenikmatan dunia.
Secara sederhana, logika diatas dapat digambarkan demikian. Misalkan posisi
Anda sekarang pegawai dengan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar saja
dengan prospek karir yang belum jelas. Anda dapat memprediksikan karir akan mandeg
dengan penghasilan pas pasan, bahkan semakin lama semakin tidak menutup
kebutuhan. Anda dapat membayangkan bagaimana kesulitan menyekolahkan anak,
pensiun serba kekurangan dan sebagainya. Lalu pikirkan apakah Anda masih akan mau
menerima kondisi seperti itu?
Sekarang bayangkan kebalikannya. Anda akan kaya, bisa memenuhi seluruh
kebutuhan hidup, bebas mengatur waktu, bisa plesir (berlibur) ke berbagai belahan
dunia yang Anda inginkan dan lainnya. Jika Anda waras saya yakin Anda akan
termotivasi untuk mencapainya. Anda akan memfokuskan segala daya upaya untuk
meraihnya. Dengan kekuatan fokus tersebut Anda tidak akan lelah bekerja dan
berjuang tanpa henti sebelum cita-cita tercapai.
Kekuatan fokus pada kenikmatan dan kesengsaraan mampu menimbulkan energi
dahsyat dalam hidup. Sekarang pertanyaannya, apakah Anda sudah dapat
membayangkan kenikmatan dan kesengsaraan di masa depan yang secara emosional
mampu menggerakkan motivasi diri? Sebelum kesengsaraan menimpa Anda, saat inilah
untuk memulai!
Untuk dapat fokus tersebut, Anda harus memiliki impian dan tujuan hidup yang
jelas. Tetapkan tujuan hidup Anda mau seperti apa lima, sepuluh, lima belas bahkan
dua puluh tahun mendatang. Tulislah tujuan itu dengan jelas dan tahapan-tahapan
untuk meraihnya. Jangan Anda biarkan tujuan hanya berada diangan-angan, sehingga
apa yang akan Anda lakukan menjadi tidak fokus dan tidak terarah.
Buatlah apa yang sudah menjadi tujuan, impian serta strategi untuk meraihnya
agar dapat terekam dengan jelas dalam pikiran alam bawah sadar Anda, sehingga
ibarat mengemudikan mobil, Anda tidak perlu berpikir lagi kapan harus menggunakan
rem, kopling dan membelokkan stir mobil tetapi semuanya secara otomatis keluar
gerakan-gerakan sistematis.
Layaknya mengendarai mobil, ketika didepan ada orang menyeberang, Anda
secara otomatis mengurangi kecepatan dengan menginjak rem atau mengurangi pedal
28
gas. Saya yakin Anda tidak lagi bertanya-tanya, apa yang akan Anda lakukan saat itu,
bila orang menyeberang mendadak pasti Anda mengerem tanpa berpikir panjang,
karena semua itu sudah terekam pada pikiran alam bawah sadar. Anda tidak lagi
menggunakan pikiran sadar saat itu. Demikian juga dengan tujuan hidup dan tahapan
yang Anda buat, seharusnya seperti itu, sudah hafal diluar kepala. Secara otomatis arah
dan langkah Anda akan terarah kesana.
Demikian juga bila Anda fokus pada keinginan untuk menjadi pengusaha, kapan
pun dan dimana pun pikiran Anda akan mengarah kesana dan muncul banyak ide
usaha. Anda akan merasa disekeliling begitu banyak peluang bisnis yang dapat Anda
kerjakan. Anda seakan melihat orang-orang yang berbisnis dengan mudahnya
menjalankan bisnis dan Anda akan tergerak untuk segera menirunya.
Pikiran manusia biasa dikelompokkan menjadi dua : pikiran sadar (Conscious
Mind) dan pikiran bawah sadar (Sub-conscious Mind). Pikiran bawah sadar memiliki
kekuatan yang sangat besar. Dr.Brian Tracy, seorang ahli psikologi dan motivator
terkenal sebagaimana di kutip oleh Andrew How dalam buku Highway to Success
mengatakan bahwa kekuatan bawah sadar memiliki kekuatan 30.000 kali lipat pikiran
sadar. Tapi sayangnya, kebanyakan manusia hanya menggunakan kira-kira sepuluh
persen dari pikiran bawah sadar itu.
Lalu apa yang dapat Anda manfaatkan dari kekuatan pikiran bawah sadar
dikaitkan dengan usaha Anda untuk merubah pola pikir dan keberanian menjadi
pengusaha? Pikiran bawah sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Bila
Anda salah dalam memikirkan sesuatu dan sudah menjadi bagian dari alam pikiran
bawah sadar, maka hasil yang akan keluar (berupa tindakan) juga akan keliru.
Bila Anda telah memprogram bahwa diri Anda tidak mampu menjadi pengusaha
maka berarti Anda telah berbicara dengan diri Anda sendiri (self talk) bahwa Anda tidak
mampu. Akibatnya Anda akan berhenti berusaha karena Anda yakin tidak bisa. Tetapi
hal itu akan terjadi dengan sebaliknya bila Anda selalu menggunakan kata-kata positif
maka hasilnya juga akan positif, karena Anda akan menggunakan segala daya upaya
untuk meraihnya.
Memprogram Pikiran Bawah Sadar
Pada kenyataannya, sebagian besar manusia hanya menggunakan sekitar 12
persen pikiran sadarnya dan sisanya 88 persen dengan pikiran bawah sadarnya.
29
Dengan demikian, pikiran bawah sadar ini sangat menentukan kehidupan ini. Dalam
bukunya Piece of Mind, Sandy MacGregor menjelaskan hukum dan bahasa pikiran
bawah sadar sebagai berikut : pikiran bawah sadar tidak mengetahui perbedaan
antara imajinasi dan kenyataan. Pikiran bawah sadar tidak memiliki mekanisme
untuk mengenal mana yang nyata dan mana yang tidak nyata.
Untuk menjelaskan hal itu, Anda bisa merasakan ketika sedang bermimpi
dikejar-kejar harimau. Dalam mimpi Anda melarikan diri dan berada dalam suasana
berlari kencang. Adrenalin Anda mengalir deras dan denyut jantung menjadi lebih
cepat. Anda benar - benar sedang berusaha melarikan diri. Tetapi mekanisme apakah
yang mengatakan kepada Anda, Eh, tidak ada apa-apa kok. Aku aman-aman saja dan
sebenarnya tidak ada yang mengejar-ngejarku.
Mekanisme itu adalah pikiran sadar, karena Anda bangun dan berkata, Wah
ternyata hanya mimpi. Pikiran bawah sadar sedang bermimpi dan ia tidak bisa
membedakan antara kenyataan dan imajinasi sebab ia berpikir seseorang atau sesuatu
benar - benar sedang mengejarnya. Anda merasa sedang dikejar-kejar, tetapi pikiran
sadar Andalah yang mengetahui, Eh, saya sebenarnya tidak sedang dikejar-kejar, ini
kan hanya mimpi. Ya ampun..
Kondisi itulah yang bisa dimanfaatkan karena Anda dapat mengelabui pikiran
bawah sadar untuk melakukan hal apa pun yang bermanfaat bagi Anda. Bila ada
pekerjaan yang membosankan, Anda bisa mengelabui bahwa itu menyenangkan.
Demikian juga Anda bisa menggunakan hal ini untuk mengelabui bahwa Anda pasti bisa
menjadi pengusaha. Ketika keyakinan itu tumbuh dan telah mengelabui pikiran bawah
sadar, maka gerak langkah pun akan mengarah kepada upaya untuk menjadi
pengusaha.
Selanjutnya Mac Gregor menjelaskan hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri dari
4 P yaitu :
1. Positif. Bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan pikiran bawah sadar perlu
positif. Sekarang coba Anda pikirkan jika saya mengatakan jangan lupa! Anda
pasti langsung berpikir bahwa Anda sedang lupa. Jangan berdiri artinya berdiri.
Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan
yang terekam dalam pikiran bawah sadar.
2. Present tense (Kalimat saat ini). Jika Anda mengatakan, Saya ingin mulai bisnis
minggu depan, apa yang terjadi pada pikiran bawah sadar pada saat minggu depan
30
tiba? Apakah sekarang sudah minggu depan? Tentu belum! Sehingga bisa jadi besok
kalau sudah datang, Anda tidak lagi memulai bisnis. Gunakanlah selalu kalimat saat
ini ketika Anda bicara pada pikiran bawah sadar, jangan pernah memakai kata
besok.
3. Pribadi. Gunakanlah kata saya, bukan kamu, mereka, kami, atau kita. Atau
pakailah nama Anda sendiri dalam berbicara pada pikiran bawah sadar Anda dengan
menggunakan self talk. Misalnya saya, Fulan menjadi pengusaha dengan aset 5
miliar rupiah di tahun 2010.
4. Persisten (pengulangan). Semakin sering Anda melakukan pengulangan atau bicara
dengan pikiran bawah sadar Anda semakin mengerti pikiran bawah sadar tentang
apa yang Anda inginkan atau maksudkan.
Bagaimana Anda memprogram pikiran bawah sadar? Anda dapat memahami cerita
berikut ini. Suatu ketika Anda pernah mencoba berbisnis dan ternyata bisnis Anda saat
itu gagal alias rugi. Anda cerita kepada teman dekat dan orang sekeliling Anda atau
mereka sudah mengetahuinya sendiri. Sialnya mereka malah menertawakan dan
memvonis bahwa Anda memang tidak memiliki bakat bisnis. Anda malu serta setuju
dengan pendapat mereka bahwa Anda memang tidak berbakat bisnis. Kemudian setiap
kali Anda ketemu dengan orang-orang dekat Anda, mereka mengatakan, Memang
kamu tidak becus, kamu tidak bakat bisnis, jadi mau bisnis apa lagi?. Maka saat itu
juga Anda akan mengatakan pada diri sendiri (self talk), Saya tidak bakat bisnis dan
saya tidak akan bisa bisnis karena pasti rugi, saya tidak akan mulai bisnis baru
karena bisnis itu sulit, bukan bidang saya.
Kasus seperti itu (penghinaan) dapat menimbulkan perasaan rusaknya citra diri,
ditambah dengan self talk bahwa Anda merasa tidak mampu berbisnis, dan semua itu
terjadi dalam keadaan yang sangat memalukan dan emosional. Akibatnya citra (saya
tidak bakat bisnis) terukir dalam pikiran bawah sadar.
Ketika Anda berkeinginan memulai bisnis kembali, pikiran bawah sadar
mengabaikan pikiran sadar dengan mengatakan, Apa yang akan kamu lakukan?
Kamu kan tidak bisa bisnis Sayang waktu dan uangmu, karena kamu akan gagal lagi
dan akan ditertawakan kembali. Begitulah awal dari suatu proses yang terjadi dalam
pikiran bawah sadar. Tentu saja, kondisi ini dapat Anda gunakan untuk memprogram
cita-cita Anda.
31
Berilah masukan kepada pikiran Anda dari pagi hingga malam menjelang tidur
dengan kata-kata, gambaran gagasan dan informasi yang konsisten dengan tujuan
Anda untuk meraih sukses. Kembangkan kebiasaan berpikir positif dan percaya diri
untuk menjadi pengusaha sukses. Perbanyaklah membaca buku-buku cerita, artikel dan
buku-buku tentang orang - orang sukses.
Pikirkan bagaimana Anda bisa seperti mereka dan bayangkan diri Anda sendiri
sudah seperti mereka. Semua itu akan mempermudah untuk mewujudkan niat Anda
menjadi pengusaha. Jadi semuanya bermula dari fokus pikiran Anda, dengan
memberikan perhargaan yang besar dan fokus, maka segala daya upaya akan Anda
berikan untuk mewujudkan niat Anda. Tanpa itu, niat Anda menjadi pengusaha hanya
sebatas mimpi.
32
LANGKAH 2 : Persiapan Masa Transisi
Perubahan Mental, Sikap & Perilaku Menghadapi Kritik & Penolakan
Menghadapi Keraguan Menghadapi Persaingan
Mengatasi Beban Psikologis Persiapan Teknis
Menentukan Strategi
33
Perubahan Mental, Sikap & Perilaku
Saya bisa mengibaratkan pegawai atau orang gajian sebagai seekor burung dalam
sangkar. Anda bisa membayangkan bagaimana seekor burung hidup dalam sangkar
yang selalu mendapatkan jatah makanan rutin dari juragan - nya dalam hal ini
pemiliknya. Makanan sudah ada didepannya, tapi sang burung tidak mempunyai
kesempatan menggunakan sayap untuk terbang lebih jauh karena dibatasi sangkar.
Jika terlalu lama dalam sangkar, sang burung tidak bisa terbang lebih jauh lagi.
Sayapnya tidak berfungsi maksimal karena lama tidak digunakan. Sang burung juga
sudah lupa atau bahkan tidak tahu dimana habitat (tempat tinggal) yang sebenarnya.
Bahkan tidak jarang mereka mati ketika nekat keluar dari sangkarnya.
Kita dapat belajar dari cerita burung dalam sangkar tersebut. Maksud saya, semakin
lama seseorang menjadi orang gajian, maka semakin sulit juga untuk bisa terlepas dari
belenggu pekerjaannya. Itu berarti harus ada persiapan yang baik, bagaimana
mengenal dunia diluar sangkar (dunia pengusaha) dan bagaimana melatih kembali
sayap (kemampuan bisnis) Anda yang sudah lama tidak Anda gunakan. Nah untuk
inilah ada proses belajar kembali.
Demikian juga dalam memulai bisnis, hal penting yang harus dipersiapkan adalah
mental untuk menjadi pengusaha. Perubahan mental, sikap dan perilaku harus mulai
dilakukan sejak memutuskan beralih menjadi pengusaha dan tentukan sampai berapa
lama Anda sudah merasa siap untuk merintis bisnis sendiri. Waktu yang biasa
digunakan antara 1 2 tahun dengan cara banyak membaca buku - buku, majalah atau
koran - koran bisnis serta mulai belajar dan bergaul dengan pengusaha yang Anda
kenal atau Anda dapat memperkenalkan diri.
Dalam masa transisi Anda membutuhkan kematangan jiwa dan kesabaran yang
tinggi untuk bisa tetap berada di jalur yang baru tersebut atau di kuadran kanan (versi
Robert T. Kiyosaki, kuadran Business Owner & Investor). Sebab terjadi perbedaan yang
sangat signifikan antara mental, sikap dan perilaku orang yang berada di sisi kuadran
kiri (Employee & Self Employee) dengan orang yang berada disisi kuadran kanan.
Pada kuadran kiri, orang cenderung memilih sesuatu yang aman. Menerima gaji
bulanan yang pasti, tidak mengambil risiko, monoton dan kurang kreatif, itu adalah
contoh keamanan bagi mereka. Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan sikap orang -
34
orang yang berada di kuadran kanan. Di sini orang harus proaktif, kreatif, penuh
tantangan, berani mengelola risiko, berani menghadapi ketidakpastian penghasilan dll).
Persiapan mental tersebut sangat penting mengingat perubahan itu lebih bersifat
emosional daripada teknis, sehingga bukan hanya mengenai apa yang harus dilakukan
secara teknik tentang bisnis tetapi bagaimana Anda harus selalu berpikir. Itulah
sebabnya mengapa orang yang sukses selalu menggunakan pikirannya dari pada yang
lain. Berpikir dan berpikir! Apakah Anda berpikir bahwa pindah status merupakan
sesuatu yang sulit ataukah sesuatu yang mudah? Itulah kuncinya! Ketika Anda berpikir
perpindahan itu sulit, maka tamatlah rencana Anda karena itu akan menghentikan
langkah Anda. Sebaliknya bila Anda yakin BISA, perubahan status pegawai menjadi
pengusaha pasti BISA Anda lakukan, meski ditengah masa peralihan tersebut Anda
dihadapkan pada berbagai tantangan dan rintangan.
Menurut Tantowi Yahya seorang pengusaha bidang entertainment khususnya
program kuis dan reality show di sejumlah stasiun televisi ini - jiwa kewirausahaan itu
bukan ilmu, tapi mental. Karena itu tergantung fighting spirit (semangat berjuang).
Itulah sebabnya Harvard Business School - sekolah bisnis terkenal didunia, hanya
melahirkan banyak dosen, konsultan dan peneliti, bukan pebisnis.
Untuk dapat menghadapi proses tersebut, diperlukan perubahan dan kesiapan :
1. Pemikiran.
Pengusaha terutama yang baru memulai bisnis - tidak bisa berpikir santai seperti
orang gajian, yang hidupnya sudah teratur dari hari ke hari, karena untuk bekerja
setiap hari sudah ada standard of operation (SOP). Sementara pengusaha harus
selalu menggunakan otak kanannya berpikir kreatif, selalu mencari peluang bisnis
dan bagaimana mengembangkannya. Anda sudah harus mulai berpikiran positif
penuh optimisme. Mulailah berpikir ala pengusaha. Tebarlah benih-benih pikiran
tentang bisnis dan jangan salah berpikir, karena akan memberikan hasil dan
karakter yang salah pula. Sebagaimana kata penyair yang di kutip dalam The Seven
Habits of Highly Effective People tulisan Stephen Covey Tebarlah pikiran, Anda
akan menuai perbuatan. Tebarlah Perbuatan, Anda akan menuai Kebiasaan.
Tebarlah Kebiasaan, Anda akan menuai karakter.
2. Perasaan.
Berbagai perasaan yang akan Anda alami tidak sama sebagaimana ketika Anda
masih berada di kuadran kiri (orang gajian). Bila disana Anda lebih merasa aman
35
dengan gaji bulanan, ketika berada di kuadran kanan, perasaan Anda seringkali
dibuat dag-dig-dug (berdebar-debar), terutama ketika tanggal gajian, Anda harus
membayar gaji karyawan sementara tagihan (piutang) belum masuk. Bisa juga
karena keputusan bisnis yang Anda buat yang belum pasti hasilnya dan
menyangkut dana yang Anda investasikan. Nah, bila perubahan perasaan seperti ini
tidak Anda ketahui dan dipersiapkan dengan baik, Anda akan merasa berat bahkan
tidak sanggup menjalaninya.
3. Keyakinan.
Antara keyakinan orang gajian dengan pengusaha terdapat perbedaan signifikan.
Bagi orang gajian, mereka jarang dihadapkan pada pengambilan keputusan -
keputusan yang menentukan hidup atau mati dalam perjalanan karirnya.
Sementara pengusaha sering menghadapi hal tersebut, sampai keyakinannya
terasah dengan setiap keputusan yang diambilnya. Pengusaha sejati jarang
mengambil keputusan dengan ragu-ragu dan tidak menyesali apa yang sudah
diputuskan meski dengan berbagai risiko. Dalam masa transisi, Anda harus memiliki
keyakinan kuat bahwa proses beralih menjadi pengusaha bisa Anda wujudkan
dengan sukses. Keyakinan yang kuat akan melahirkan komitmen dan usaha yang
kuat sehingga kemungkinan berhasilnya semakin besar. Berkenaan dengan
keyakinan, ada baiknya kita menyimak cerita Nabi SAW ketika membesuk seorang
Arab Badui yang sedang menderita sakit demam. Ketika itu beliau menghibur dan
membesarkan hati orang tersebut dengan berkata, Semoga penyakitmu ini
menjadi penawar dosa! Orang Arab Badui tersebut menjawab, Namun ini demam
yang mendidih, menimpa seorang tua yang renta, untuk menyeretnya ke liang
kubur!. Mendengar keluhan itu, Nabi berkata, Kalau begitu, akan demikianlah
jadinya!. Cerita ini menunjukkan bahwa segala sesuatu akan terjadi sesuai dengan
persepsi dan keyakinan seseorang. Kalau Anda berkeyakinan bahwa sesuatu akan
sukses, maka kemungkinan besar akan sukses pula dan sebaliknya. Demikian juga
bila dalam bisnis Anda yakin BISA dan berhasil, Anda akan bersemangat untuk
melakukannya dan kemungkinan besar akan berhasil.
4. Sikap Emosional.
Alasan mengapa banyak orang gajian menganggap bahwa di luar sumber gajinya
sangat berisiko karena emosi takut yang sering mempengaruhi dirinya. Orang
gajian sering kali berpikir bahwa cari aman adalah pikiran logis, padahal
36
kenyataannya tidak demikian. Itu adalah pikiran emosional yang sering membuat
buta seseorang karena tidak dapat berpikir obyektif dan akhirnya mereka macet
alias tetap tak beranjak dari pekerjaannya. Jadi perubahan sikap emosional yang
mengarah ke alternatif lain, akan menjadikan Anda mampu menembus ketakutan
untuk berubah. Temukan alasan - alasan yang kuat sampai menjadi sikap
emosional mengapa Anda harus beralih menjadi pengusaha.
Penempuhan hidup baru dengan pola berpikir baru tersebut harus di sikapi
dengan bijaksana. Agar dapat menjalani hidup baru dengan baik, Anda harus mulai
lebih banyak menggunakan otak kanan, sebagaimana para pengusaha yang sudah lebih
dulu menggunakannya. Selama ini pegawai lebih banyak menggunakan otak kirinya
sebagai konsekwensi sistem pendidikan kita yang banyak memberikan materi bersifat
hafalan dan tidak merangsang kreativitas.
Pengaruh atas penggunaan otak kiri yang berlebihan menyebabkan seseorang
lebih teratur dalam berpikir, analitis dan kurang kreatif sehingga terlalu banyak
pertimbangan dalam bertindak dan cenderung menjadi pengekor. Berbeda dengan
otak kanan yang berpikir secara loncat loncat tak beraturan, memungkinkan
seseorang berpikir kreatif, banyak ide - ide muncul dan berani bertindak dengan
pertimbangan yang tidak terlalu njelimet (berbelit-belit) serta mengandalkan
intuisi.Selain itu, untuk menjadi pengusaha sukses, seseorang harus memiliki jiwa
kepemimpinan yang kuat, mampu memimpin orang dan bukan hanya mengelola orang,
sebagaimana yang sering dilakukan manager. Seorang manajer sering melihat
bawahannya sebagai orang yang kemampuannya lebih rendah, sementara pemimpin
mengarahkan orang yang sering kali lebih pintar darinya.
Berikut ini perbedaan antara otak kanan dan otak kiri yaitu :
Otak Kiri Otak Kanan
Intelektual
Logis
Kata
Deduktif
Tetap
Statis
Emosional
Intuitif
Gambar
Induktif
Sementara
Dinamis
37
Hapalan
Fakta
Sempit
Dangkal
Pasif
Jawaban
Reaktif
Serius
Bimbingan
Ketakutan
Pekerjaan
Jangka Pendek
Kaku
Peraturan
Tesis
Tertutup
Stabilitas
Akal Sehat
Ramalan
Kaku
Taktik
Bentuk
Dogma
Manager
Pemahaman
Gagasan
Luas
Dalam
Aktif
Pertanyaan
Aktif
Penasaran
Inisiatif
Kepercayaan
Kehidupan
Jangka Panjang
Fleksibel
Risiko
Sintesis
Terbuka
Perubahan
Imajinasi
Eksplorasi
Spontan
Strategi
Isi
Penemuan
Leader
Sumber : Buku Bekerja Cerdas, 2004
Untuk menyadap dan melatih agar otak kanan dapat digunakan secara optimal,
Stephen R.Covey dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People,
menyarankan dua cara yaitu :
1. Meluaskan Perspektif
Selama di sekolah kebanyakan orang diajarkan untuk selalu menggunakan otak
kirinya, sehingga perspektifnya (cara pandang terhadap sesuatu) menjadi relatif sempit.
38
Perspektif dapat menjadi lebih luas atau dapat keluar dari lingkungan dan pola berpikir
otak kiri melalui proses yang direncanakan maupun tidak. Proses tidak direncanakan
seperti adanya peristiwa yang tidak mengenakkan diri kita. Kematian orang yang
dikasihi, penyakit parah, kebangkrutan dan lainnya dapat menjadikan kehidupan
kembali set back (menengok kembali ke belakang) dan mendorong kita untuk berpikir
ulang tentang kehidupan yang sedang dialami dan bagaimana memecahkan
permasalahan itu.
Jika Anda orang yang proaktif, Anda tidak perlu menunggu keadaan atau orang lain
mendatangkan pengalaman yang meluaskan perspektif Anda, karena Anda dapat
secara sadar menciptakan pengalaman sendiri. Caranya dengan melakukan imajinasi
tentang kebangkrutan Anda (bila Anda tidak berbuat sesuatu), seperti pensiun merana
dan karir mandeg ataupun sebaliknya membayangkan prestasi atau gambaran masa
depan Anda yang cemerlang. Kontribusi yang ingin Anda capai, kehidupan sejahtera
dengan pensiun dini dan sebagainya. Dengan demikian, pikiran akan menjadi kaya,
Anda akan berpikir lebih kreatif. Libatkan juga emosi dan perasaan, serta indera Anda.
2. Visualisasi dan Afirmasi
Hal utama yang ditemui dalam penelitian Dr.Charles Garfield terhadap orang -
orang yang berprestasi puncak ternyata mereka suka melakukan visualisasi
(menggambarkan secara jelas dalam pikiran). Mereka melihatnya; merasakan; bahkan
seolah mengalaminya sebelum mereka benar - benar melaksanakannya. Mereka
memulai dengan tujuan akhir.
Anda dapat melakukannya pada setiap kegiatan kehidupan Anda. Misalnya sebelum
presentasi pemasaran, negoisasi yang sulit atau tantangan sehari - hari dalam
mencapai tujuan tertentu seperti merintis bisnis. Anda dapat melihat hal tersebut
dengan jelas, nyata, tegar dan berulang ulang (afirmasi) dalam alam pikiran (angan-
angan Anda).
Ciptakan zona kenyamanan internal, sehingga ketika Anda memasuki situasi yang
sebenarnya, Anda tidak merasa takut lagi karena Anda sudah membuat simulasi dan
visualisasi yang jelas dalam pikiran Anda.
Afirmasi atau penegasan, sedikitnya memiliki empat kriteria (sesuai hukum pikiran
bawah sadar diatas). Stephen R.Covey menambahkan dengan kekuatan emosional.
Sebagai contoh Anda dapat menulis dan mengatakan, Saya sangat senang (emosional)
bahwa saya (pribadi) saat ini sudah bijaksana, tenang dan optimis (positif) manakala
39
menghadapi rintangan bisnis dan saya yakin pasti berhasil. Kemudian Anda dapat
memvisualisasikan dan menghabiskan waktu beberapa menit setiap harinya untuk
membuat pikiran tenang ketika Anda menghadapi rintangan atau hambatan bisnis.
Mengapa teknis visualisasi ini penting, setidaknya dapat kita lihat dari adanya
simulasi orang belajar mengemudi. Sebelum mereka terjun langsung mengemudi di
jalan, biasanya mereka melakukan simulasi dengan menggunakan mobil-mobilan yang
ada di monitor komputer dan hal itu setidaknya sudah memberikan gambaran di jalan
yang sebenarnya.
Selain itu, ada beberapa sikap, mental dan perilaku yang harus dikembangkan
sebagaimana yang miliki oleh seorang pengusaha diantaranya adalah:
1. Memiliki Mimpi Besar. Seseorang yang akan menjadi pengusaha harus
mengawalinya dengan mimpi besar yang akan diraihnya. Sebab jika hal itu tidak
dimiliki, seseorang akan berbisnis dengan apa-adanya tanpa target yang jelas dan
hasilnya pun apa-adanya
2. Pandai Mengelola Risiko. Risiko tidak bisa dihindari. Tidak hanya didalam bisnis,
ketika tidur saja kita selalu menghadapi risiko seperti kematian. Di jalan raya, kita
menghadapi kemungkinan di tabrak kendaraan lain, di kantor menghadapi risiko di
PHK dan seterusnya. Seorang pengusaha tidak akan menghindari risiko, tetapi dia
mampu mengelola risiko yang ada menjadi minimal dan memberikan peluang bisnis
menguntungkan. Jadi risiko yang dapat dikelola atau dikontrol akan menghasilkan
keuntungan. Untuk bisa mengelola risiko, kuncinya hanya menguasai bisnis yang
dijalankan. Seorang yang ahli bermain saham di bursa lebih banyak untung
dibandingkan dengan orang yang tidak mengetahui ilmunya, tetapi dia belum tentu
bisa mengelola usaha bengkel mobil karena dia tidak ahli dibidang itu. Sekali lagi,
kunci mengendalikan risiko adalah menguasai bisnis yang dijalankan.
3. Suka Tantangan. Seorang pengusaha harus suka dengan tantangan karena
tantangan akan membesarkan bisnisnya. Menghindari tantangan berarti
menghindari kemajuan bisnis.
4. Daya Tahan Tinggi. Memiliki daya tahan tinggi berarti tidak cengeng. Pengusaha
sukses biasanya mempu bertahan dalam menghadapi pahit getirnya berbagai
kendala usaha dan tingkat persaingan atau hambatan lainnya. Berbagai macam
kendala bisa membuat putus asa, namun pengusaha sukses menghadapi dengan
lapang dada dan tidak cengeng. Sekeras apapun terpaan terhadap usahanya,
40
pengusaha sukses berusaha bangkit dan terus belajar sambil menemukan betapa
manisnya menjadi pengusaha.
5. Berusaha Memberikan yang terbaik. Pengusaha sukses selalu memulai bisnisnya
dengan niat untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen, karena dengan
itulah mereka berkeyakinan akan sukses dan bisnisnya akan berkembang menjadi
besar. Itulah sebabnya dalam sebuah perusahaan - perusahaan besar biasanya
memiliki tim riset tangguh untuk membuat produk dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Nokia, perusahaan handphone misalnya selalu berusaha membuat HP
dengan fitur-fitur yang selalu di up date untuk memberikan kemudahan konsumen.
6. Tidak banyak berteori, lebih mengandalkan intuisi. Teori memang penting untuk
pertimbangan pengambilan keputusan bisnis, tetapi mengandalkan teori saja akan
membuat orang menjadi terbebani dan lambat mengambil keputusan bisnis.
Dalam dunia bisnis, seringkali intuisi lebih dominan dalam pengambilan keputusan.
Banyak pengusaha sukses yang memulai bisnisnya atau mengembangkan bisnisnya
dengan mengandalkan intuisi dan visi yang lebih maju. Ketika AQUA pertama kali di
pasarkan puluhan tahun silam, masyarakat banyak yang menganggap bahwa
produk itu adalah ide gila, karena masyarakat waktu itu berpikir tidak masuk akal
menjual air putih dalam kemasan yang saat itu air jumlahnya melimpah ruah.
Tetapi sekarang Anda bisa menyaksikan bisnis air minum dalam kemasan (AMDK)
justru banyak diminati orang. AQUA sendiri saat ini sudah menjadi perusahaan
raksasa.
Anda juga akan menghadapi perubahan kehidupan seperti ini :
1. Ketidakpastian & Pengorbanan finansial. Sesaat Anda mungkin kaget karena tidak
menerima gaji bulanan lagi dan ketidakpastian penghasilan. Anda harus memutar
otak bagaimana menghasilkan uang sendiri. Bahkan Anda harus mengeluarkan
banyak uang, sementara penghasilan belum Anda terima.
2. Peningkatan Komitmen Waktu. Waktu kerja Anda akan meningkat bahkan lebih
lama dari waktu kerja biasanya. Anda tidak bisa lagi melakukan kegiatan hanya
rutinitas, tetapi kegiatan Anda sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Anda harus
mulai pandai mengatur waktu. Peningkatan waktu kerja ini harus dapat dimengerti
oleh keluarga. Kondisi ini berlangsung terutama pada masa-masa awal merintis
bisnis, dan akan berjalan sampai kurang lebih 3 tahun. Setelah itu Anda mulai bisa
41
mengurangi jam kerja dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Meski demikian, tidak
menutup kemungkinan pada saat-saat Anda keluar dari pekerjaan, Anda justru
memiliki waktu yang lebih banyak dan Anda bingung untuk mengelolanya. Bisa
juga karena Anda tidak tahu harus mengerjakan apa.
3. Tanggung jawab dan Kemandirian. Segala keputusan bisnis akan menjadi tanggung
jawab Anda, termasuk kemungkinan terburuk bagi bisnis, Andalah yang akan
menanggung risikonya. Anda tidak bisa lagi mengandalkan lagi atasan Anda
sebagaimana ketika Anda bekerja dulu. Anda dituntut untuk mandiri baik dalam
bersikap maupun berperilaku.
4. Pergaulan. Teman dan pergaulan Anda akan berbeda dari sebelumnya karena
Anda akan hidup dalam lingkungan pergaulan baru. Jika selama ini Anda memiliki
banyak teman sekantor dan dengan kehidupan ala kantor yang serba teratur,
makan siang bareng -bareng, ngerumpi tentang atasan, membicarakan pekerjaan
dan lainnya, sekarang Anda tidak bisa melakukan hal itu lagi. Tapi Anda bisa
membentuk komunitas baru sesama pengusaha atau ikut asosiasi pengusaha yang
sudah ada, meski hal itu tidak akan sama dengan lingkungan pergaulan seperti
ketika selama menjadi pegawai. Dengan adanya teman dan pergaulan baru, maka
cara bergaul, berbicara bahkan sampai cara berpakaian juga berubah. Bila
sebelumnya ke kantor pakai dasi, baju rapi dan sepatu mengkilat, kini Anda
mungkin hanya akan pakai sandal jepit dan kaos oblong ketika ke kerja.
42
Menghadapi Kritik dan Penolakan
Saat Anda memutuskan untuk memulai bisnis, akan banyak kritik dan penolakan.
Salah satu kritik dan komentar yang akan Anda terima seperti, Anda tiidak akan
mampu karena selama ini sudah terbiasa menjadi pegawai dan Anda tidak berbakat,
Anda juga akan mendapatkan kata-kata, Teori sih gampang, prakteknya pasti sangat
sulit dan selama ini Anda masih berteori. Mungkin juga Anda akan dikatakan sebagai
orang yang bodoh, keras kepala, bahkan gila uang, dan sebagainya.
Anda harus ingat bahwa apapun yang Anda lakukan, baik atau buruk selalu
mendapatkan komentar dari orang - orang sekeliling. Kritik dan penolakan tersebut
kadarnya berbeda bagi setiap orang. Mereka yang belum berkeluarga atau masih
bujangan dengan gaji yang biasa - biasa saja, biasanya kritik dan penolakannya relatif
kecil. Berbeda dengan mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, maka kritik
dan penolakan akan semakin kuat, apalagi bila kondisi pekerjaan, gaji dan status
pekerjaan dinilai cukup baik dan mapan.
Seperti yang dialami oleh seorang pengusaha pijat keluarga, Haryono, yang saat
ini memiliki beberapa cabang dan bisnisnya sudah meraih ISO 9002 pada tahun 2000
juga mendapatkan kritik dan penolakan. Saya sempat dikatakan gila saat
mengundurkan diri dari tempat kerja di Pemda DKI dan meniti bisnis layanan kesehatan
Bersih Sehat. Tetapi saya yakin, pilihan untuk merubah jalur hidup saya saat itu,
demikian katanya dalam sebuah seminar di Jakarta .
Bersiaplah jika ada orang (bahkan keluarga atau teman dekat) yang mengatakan
Anda keras kepala, egois, gila uang, dan lainnya. Persiapkan diri dari tertawaan atau
ejekan mereka, karena hal itu sudah biasa. Tantangan terberat sebenarnya berasal
keluarga, terutama istri dan orang tua karena bisa jadi mereka menganggap usaha
Anda akan sia-sia, tidak berhasil.
Sekali lagi, jangan putus asa, karena sebenarnya mereka tidak mengerti akan ide
Anda, iri dengan ambisi Anda, keberhasilan Anda atau khawatir akan meninggalkan
mereka. Lebih dari itu, sebenarnya mereka hanya khawatir terhadap kehidupannya
sendiri, khawatir kegagalan Anda akan berakibat buruk pada nasibnya.
Oleh karena itu apa pun kritik atau masukan yang ada harus disikapi dengan
benar, dengan lapang dada. Anda tidak bisa menyalahkan orang - orang yang
43
mengkritik, karena mereka mungkin tidak tahu niat dan tujuan Anda, serta keyakinan
sukses yang Anda miliki.
Kritik akan memberikan dua dampak penting dalam proses perjuangan yaitu :
1. Melemahkan semangat. Bila Anda tidak memiliki ketahanan mental dan
mengantisipasinya, kritik yang Anda terima akan menyurutkan langkah. Anda akan
mundur dan mengurungkan niat untuk menjadi pengusaha.
2. Tertantang. Anda merasa tertantang bahwa apa yang akan Anda lakukan
merupakan sebuah pilihan tepat dan akan memberikan hasil lebih baik. Anda akan
semakin termotivasi untuk bekerja keras dan cerdas, dengan selalu meningkatkan
proses pembelajaran. Kritikan yang ada digunakan sebagai bahan masukan atau
koreksi untuk memperbaiki dan mematangkan sebuah rencana yang telah Anda
buat. Bila hal ini yang terjadi, maka jalan untuk meraih sukses semakin dekat.
Untuk mengatasi berbagai kritik, pakar usaha kecil Taylor G.Hick dalam buku Sukses
Merintis Bisnis dengan Modal Dengkul menyarankan sebagai berikut :
1. Tentukan tujuan dan Anda akan melakukan kegiatan jujur serta konsentrasikan
untuk melakukannya.
2. Beritahu seseorang yang ada di rumah mengenai rencana Anda, namun buat
keputusan sendiri, dan kurangi keterlibatan mereka. Rencana itu hanya untuk
informasi saja, sedangkan segala sesuatunya Anda yang memutuskan dan
menjalankan.
3. Jangan pernah menyebut kegagalan. Proses perjuangan yang Anda hadapi, kalau
pun ada hambatan, jangan beri tahu mereka apalagi melibatkannya karena hal itu
akan menjadikan mereka merasa menang dan Anda akan menjadi orang yang
kalah dihadapan mereka. Atasi sendiri masalahnya, belajar dan konsultasikan
dengan ahlinya (mentor bisnis Anda).
4. Jika Anda harus berbicara bisnis, berbicaralah tentang sukses. Hal ini karena pada
dasarnya mereka hanya khawatir dengan kehidupannya sendiri (takut lebih buruk
keuangannya), sehingga bila mengetahui Anda sukses menjadi pengusaha mereka
tidak mempersoalkan lagi, bahkan mereka akan bangga dengan Anda.
5. Buat semua pengeluaran biaya atas nama Anda sendiri. Hal ini untuk menghindari
adanya biaya-biaya yang dinilai oleh keluarga sebagai biaya yang tidak ada
gunanya, juga untuk menghindari kritik yang berlebihan dari orang-orang sekeliling
Anda.
44
6. Berikan penghasilan Anda untuk keperluan keluarga sesuai kebutuhan.Buatlah
rencana untuk keperluan pengeluaran keluarga dan berikan mereka sesuai rencana
yang wajar. Jika dari bisnis Anda menghasilkan cukup banyak uang, jangan berikan
mereka uang lebih sampai Anda benar - benar berhasil dan mandiri dari pekerjaan
saat ini alias sudah bisa keluar dari pekerjaan.
7. Dapatkan apa yang Anda inginkan, misalnya mobil baru, rumah baru dan lainnya
dari bisnis Anda, sebagai bukti kesuksesan. Namun demikian, tindakan ini harus
tetap diperhitungkan agar tidak mengganggu keuangan bisnis dan jangan
memaksakan diri agar dinilai sudah berhasil. Tidak ada gunanya memaksakan diri.
Selanjutnya Hicks juga menyarankan agar kritik yang berasal dari keluarga harus
diabaikan. Jika Anda berbicara banyak dengan keluarga mengenai usaha Anda, itu
hanya sia - sia saja. Mengapa harus berdebat dengan orang yang sebenarnya Anda
kasihi tersebut?
Dr.Ir. Wahyu Saidi, MSc seorang pengusaha Bakmi Langgara & Bakmi Tebet
dengan 100 outlet - yang menyebut dirinya Tukang Bakmi - mempunyai cara tersendiri
untuk menghadapi kritik dan penolakan dari orang terdekatnya ketika memutuskan
keluar dari pekerjaan untuk menjadi pengusaha. Menurut mantan pegawai PT.
Dipasena ini, untuk menghadapi ibunya dia tidak pernah menentang, tetapi
mengatakannya secara halus dan hanya meminta doa. Sedang menghadapi istrinya, ia
mengajak berdiskusi, memberikan penjelasan sampai mengajaknya pada acara seminar
atau bertemu dengan orang - orang sukses agar wawasannya lebih terbuka.
45
Menghadapi Keraguan
Burke Hedges dalam buku Saya Ingin Jadi Konglomerat mengemukakan 3 emosi
yang berkuasa dalam diri manusia yaitu ketakutan, antusiasme dan keraguan.
1. Ketakutan.
Cara untuk mengalahkan ketakutan adalah dengan menghadapi dan bukan
memasang muka berani dan berpura - pura tidak ada rasa takut. Menghindar dengan
cari aman atau menolak mengambil risiko bukanlah cara untuk mengendalikan risiko,
tetapi justru rasa takut itu yang mengendalikan Anda. Gunakan rasa takut sebagai
motivator untuk menumbuhkan kemauan untuk maju dan mengatasi segala hambatan
yang ada.
Menurut Cora Haris, cara paling berani ketika takut adalah menyatakan keberanian
dan bertindak sesuai pernyataan itu. Sementara Mark Twain, mengatakan keberanian
adalah penguasaan rasa takut, bukan ketiadaan rasa takut.
Rasa takut memang sudah menjadi bagian dari diri manusia. Tetapi bukan karena
faktor itu kemudian Anda menjadikan alasan untuk tidak berani bertindak. Sebab kalau
Anda memperhatikan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah 155, disana Allah SWT
mengatakan sedang menguji manusia dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah - buahan. Kemudian Allah SWT menganjurkan untuk sabar dan
menyerahkan semuanya kepada-Nya. Tentu saja semua itu setelah kita melakukan
upaya yang maksimal.
Karena rasa takut sudah ada sejak jaman baheula, kenapa kita tidak
mengalahkannya dengan langkah positif dengan bertindak?
2. Antusiasme.
Pada dasarnya manusia memiliki sikap antusiasme yang tinggi. Manfaatkan emosi
ini untuk mewujudkan rencana Anda, karena tidak ada hal besar yang dicapai tanpa
antusiasme.
3. Kekhawatiran (Keraguan).
Sekuat apapun keyakinan Anda, selalu ada ruang dalam hati akan keraguan
tentang keputusa