Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun angka pengangguran semakin meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen. Dari data tersebut menunjukan dari kalangan Mahasiswa yang sudah lulus (Sarjana) menunjukan angka yang pengangguran yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah kebanyakan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia berkeinginan setelah lulus ingin menjadi PNS, yang jumlah lowongannya terbatas. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah menjelaskan, rendahnya minat para sarjana menjadi pengusaha karena model kurikulum di perguruan tinggi lebih mengedepankan mahasiswa menjadi seorang pekerja atau karyawan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari tahun ke tahun angka pengangguran semakin meningkat. Badan Pusat
Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015
sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran
terbuka menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54
persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah
Dasar ke bawah 2,74 persen. Dari data tersebut menunjukan dari kalangan
Mahasiswa yang sudah lulus (Sarjana) menunjukan angka yang pengangguran
yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah
kebanyakan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia berkeinginan
setelah lulus ingin menjadi PNS, yang jumlah lowongannya terbatas. Deputi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah menjelaskan, rendahnya minat
para sarjana menjadi pengusaha karena model kurikulum di perguruan tinggi lebih
mengedepankan mahasiswa menjadi seorang pekerja atau karyawan ketimbang
menjadi pengusaha. Jumlah pengusaha di Indonesia terbilang masih sangat
minim. Setidaknya baru 1,56% dari 240 juta penduduk Indonesia yang menjadi
pengusaha sukses. Oleh karena itu perlu dibuat suatu wadah ataupun kebiasaan
dari mahasiwa itu sendiri untuk melatih jiwa kewirausahaannya dalam rangka
mempersiapkan diri sebelum nantinya lulus dari perguruan tinggi agar tidak
menjadi pengangguran.
Dewasa ini MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) marak menjadi
perbincangan masyarakat indonesia. MEA merupakan salah satu wadah untuk
mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa. MEA itu sendiri
merupakan sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang
bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 2
di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam
perdagangan barang, jasa, dan investasi. Dibutuhkan kreativas untuk menghadapi
persaingan tersebut. Salah satu dari kreativitas tersebut bisa di dapatkan melalui
hobi atau mengasah bakat yang sudah di miliki Mahasiswa dengan cara
menciptakan peluang kerja sendiri salah satunya dengan Online Shop (OS).
Online Shop (OS) merupakan jual beli barang atau jasa secara online dan
bisa menjadi salah satu alternatif dalam menghadapi MEA. Pengertian Online
Shopping sendiri adalah sebuah media yang memungkinkan customer membeli
barang atau jasa secara langsung dari seller dengan media internet menggunakan
web browser. Pemasaran bisa dilakukan melalui media massa seperti televisi atau
new media berupa instagram, facebook, blackberry messenger dan line.
Belanja online (online shop) merupakan proses pembelian barang/jasa oleh
konsumen ke penjual realtime, tanpa pelayan, dan melalui internet. Toko virtual
ini mengubah paradigma proses membeli barang/jasa dibatasi oleh tembok,
pengecer, atau mall (Didit Agus Irwantoko,2012). Tak perlu harus bertemu
penjual atau pembeli secara langsung, tak perlu menemukan wujud ‘pasar’ secara
fisik, namun hanya dengan menghadap layar monitor komputer, dengan koneksi
internet tersambung kita dapat melakukan transaksi jual beli secara cepat dan
nyaman.
Oleh karena itu penulis mencoba membahas mengenai Online Shop agar
bisa menjadi alternatif bagi kalangan mahasiswa melatih keterampilan
beriwausaha untuk membekali diri sebelum lulus dari perguruan tinggi dan dalam
rangka mempersiapkan diri menghadapi MEA. Dari uraian diatas maka penulis
mengambil judul Karya Tulis Ilmiah yaitu “Menghadapi MEA melalui Bisnis
Online Shop di Kalangan Mahasiswa”
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah perkembangan bisnis online shop di kalangan Mahasiswa ?
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 3
b. Apakah bisnis online shop di kalangan Mahasiswa bisa berpeluang untuk
menghadapi MEA ?
1.3 Gagasan Kreatif
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis mencoba menelusuri para pelaku
bisnis online shop di kalangan mahasiswa, dengan melakukan pendekatan dan
wawancara langsung di lapangan maka bisa diketahui banyaknya pelaku bisnis
online shop sehingga dapat dilihat antusias mahasiswa dalam berwirausaha
melalui Online Shop. Harapannya dengan mengetahui antusias mahasiswa dalam
berbisnis online shop para mahasiswa dapat membekali diri berwirausaha sebelum
lulus dari perguruan tinggi dan siap ikut serta menghadapi MEA.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui perkembangan bisnis online shop di kalangan
Mahasiswa
b. Untuk mengetahui apakah bisnis online shop di kalangan
mahasiswa berpeluang untuk menghadapi MEA
1.5 Manfaat Penelitian
a. Mahasiswa mampu membekali diri menjadi pengusaha sebelum
lulus dari perguruan tinggi
b. Menambah wawasan pembaca mengenai Online Shop dan
Masyarakat Ekonomi ASEAN
c. Sebagai sarana untuk memotivasi mahasiswa melakukan
wirausaha sebelum lulus dari perguruan tinggi
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 4
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Rahma Santhi Zinaida (2015), melalukan penelitian yang berjudul
“Peluang Online Shop Menuju Masyarakat Ekonomi Asean 2015 : Antara
Komunikasi Antar Pribadi Dan Customer Trusted” menunjukkan bahwa di era
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang dimulai tahun 2015, Online Shoping
saat ini menjadi aktivitas menggiurkan bagi sebagian masyarakat Indonesia, hal
ini dikarenakan padatnya aktivitas sebagai pekerja dan pengusaha dan waktuyang
sedikit untuk sekedar berbelanja atau membeli barang diluar rumah / kantor,
sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk membeli barang di online shop
karena kemudahannya, kecepatan dan efisiensi waktu. Selain keuntungannya,
kerugian dalam melakukan transaksi di online shop juga meresahkan, hal ini
dikarenakan banyak kebohongan akun penjual atau calon pembeli Jadi, perlu
dibangun komunikasi antar pribadi yang efektif agar terbangun mutual trusted
antara di penjual dna pembeli. Online shop di Indonesia diyakini dapat
mendongkrak potensi penjualan produk dan jasa lokal ke masyarakat luas baik
lokal maupun internasional. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana membangun
Komunikasi Interpersonal agar teciptanya customer trusted di Online Shop. (Studi
Kasus Pada Konsumen Toko online sepatujumputan.com)”. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskritif kuantitatif dan teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner dan pengamatan Hasil yang dicapai
adalah diperlukan penerapan nilai-nilai komunikasi antar pribadi yang baik yang
perlu dibangun antara si penjual dan customer untuk menciptakan atmosphere of a
good mutual respect and shopping continuity.
Yuhaniz M. Yusuf Angkasa (2015,) menulis tentang “Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean dengan Online Shop” beliau menyimpulkan Online
shop menjadi salah satu usaha yang terbilang mudah untuk menghadapi
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 5
persaingan di Indonesia. MEA bukanlah sebuah halangan untuk mendapatkan atau
bahkan menciptakan sebuah peluang kerja, namun sebaliknya MEA merupakan
sebuah tantangan untuk menunjukkan seberapa hebatnya kita dalam meciptakan
sebuah peluang kerja baik dengan OS maupun pekerjaan lainnya. karena OS
merupakan salah satu pekerjaan yang mudah untuk MEA dengan OS ini MEA
tidak memerlukan banyak modal untuk memulai suatu usaha hanya dengan
memiliki gadget dan tersambung oleh jaringan internet.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengangguran di Indonesia
Pengangguran merupakan seseorang yang tidak memiliki usaha ataupun
lapagan pekerjaan karena faktor tertentu. Pengangguran di kalangan mahasiswa
yang sudah lulus dari perguruan tinggi menyumbang angka 6,4% jumlah
pengangguran di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor di
antaranya adalah kurang lihainya mahasiswa melihat peluang setelah lulus, faktor
lainnya adalah kurangnya keinginan dan pengetahuan mahasiswa untuk
melakukan wirausaha.
2.2.2 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2.2.2.1 Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang
memiliki pola mengintegrasikan ekonomu ASEAN dengan cara membentuk
sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN.
Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian
Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam
indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN
Economic Community.
Awal mula MEA berawal pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur
pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 6
melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil
dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat
mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020).
Kemudian dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan Oktober pada tahun
2003, para pemimpin ASEAN mengaluarkan pernyataan bahwa Masyarakat
Ekonomi ASEAN atau MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku integrasi
ekonomi regional di tahun 2020, ASEAN Security Community dan beberapa
komunitas sosial Budaya ASEAN merupakan dua pilar yang tidak bisa
terpisahkan dari komunitas ASEAN. Seluruh pihak diharapkan agar dapat bekerja
sama secara kuat didalam membangun komunitas ASEAN di tahun 2020.
Kemudian, selanjutnya pada pertemuan dengan Menteri EKonomi
ASEAN yang telah diselenggarakan di bulan Agustus 2006 yang ada di Kuala
Lumpur, Malaysia mulai bersepakat untuk bisa memajukan masyarakat Ekonomi
ASEAN atau MEA dengan memiliki target yang jelas dan terjadwal dalam
pelaksanaannya.
Di KTT ASEAN yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai
menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan pembentukan
komunitas ASEAN di tahun 2015 yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020
dan ASEAN Concord II, dan adanya penandatanganan deklarasi CEBU mengenai
percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan untuk
melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu daerah perdagangan yang bebas
barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal yang lebih bebas
lagi.
Menghadapi MEA melalui Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa | 7
Gambar 2.1 Penyebaran MEA
2.2.3 Ciri-ciri Masyarakat Ekonomi ASEAN
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan
akhir terhadap integrasi ekonomi yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020
yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota
ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat
inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas.
Didalammendirikan masyarakat ekonomi ASEAN atau MEA, ASEAN mesti
melakukan tidakan sesuai dengan pada prinsip-prinsip terbuka, berorientasi untuk
mengarah ke luar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang teguh
pendirian dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap sistem untuk
pelaksanaan dan kepatuhan komitmen ekonomi yang efektif berdasarkan aturan.
MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis dari
produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat
bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat
pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional
yang ada disektor-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis,
tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan
mekanisme di ASEAn. Menjadi langkah awal dalam mewujudkan MEA atau